1
Bayi lahir dengan air ketuban keruh mempunyai risiko untuk menderita sepsis 10 kali lebih besar dibanding lahir dengan air ketuban tidak keruh. Air ketuban merupakan media kultur yang kurang baik untuk bakteri, tetapi jika ada sejumlah mekonium yang ada di dalamnya dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri terutama Escherichia coli dan Listeria monocytogenes. Janin yang terpapar air ketuban bercampur mekonium memiliki risiko lebih tinggi terhadap infeksi daripada bayi dengan air ketuban tidak keruh. [1] Siegel dan McCracken menunjukkan bahwa ketika cairan ketuban terinfeksi, ada kesempatan 1% sampai 5% bahwa bayi akan mengalami infeksi konjungtivitis sekunder. Risiko meningkat jika kehamilan kurang dari 34 minggu atau jika membran yang pecah selama lebih dari 24 jam. Risiko infeksi cairan ketuban meningkat jika ibu memiliki infeksi saluran kemih atau terlibat dalam hubungan seks kurang dari 2 minggu sebelum persalinan, atau jika perangkat pengawasan internal yang digunakan. [2] Kosim, S, Muhammad., Rini, E, Arsita. 2010. Faktor Risiko Air Ketuban Keruh Terhadap Kejadian Sepsis Awitan Dini pada Bayi Baru Lahir. Sari Pediatri. Vol. 12, No. 3, hal : 135-141. Dikutip pada 2 Juni 2015 di http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/12-3-1.pdf Chandler. W, john. 2005. Duane's clinical ophthalmology. Philadelphia. Lippincott williams & wilkins.

Konjungtivitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pediatri

Citation preview

Bayi lahir dengan air ketuban keruh mempunyai risiko untuk menderita sepsis 10 kali lebih besar dibanding lahir dengan air ketuban tidak keruh. Air ketuban merupakan media kultur yang kurang baik untuk bakteri, tetapi jika ada sejumlah mekonium yang ada di dalamnya dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri terutama Escherichia coli dan Listeria monocytogenes. Janin yang terpapar air ketuban bercampur mekonium memiliki risiko lebih tinggi terhadap infeksi daripada bayi dengan air ketuban tidak keruh. [1]Siegel dan McCracken menunjukkan bahwa ketika cairan ketuban terinfeksi, ada kesempatan 1% sampai 5% bahwa bayi akan mengalami infeksi konjungtivitis sekunder. Risiko meningkat jika kehamilan kurang dari 34 minggu atau jika membran yang pecah selama lebih dari 24 jam. Risiko infeksi cairan ketuban meningkat jika ibu memiliki infeksi saluran kemih atau terlibat dalam hubungan seks kurang dari 2 minggu sebelum persalinan, atau jika perangkat pengawasan internal yang digunakan. [2]

Kosim, S, Muhammad., Rini, E, Arsita. 2010. Faktor Risiko Air Ketuban Keruh Terhadap Kejadian Sepsis Awitan Dini pada Bayi Baru Lahir. Sari Pediatri. Vol. 12, No. 3, hal : 135-141. Dikutip pada 2 Juni 2015 di http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/12-3-1.pdfChandler. W, john. 2005. Duane's clinical ophthalmology. Philadelphia. Lippincott williams & wilkins.