Konsep Dasar Akuntansi Keuangan.titi Darpita d.y b300110031

Embed Size (px)

Citation preview

Nama: Titi Darpita Danti Yuriswadi NIM: B300110031 KONSEP DASAR AKUNTANSI KEUANGAN Dari segi fungsinya akuntansi merupakan: 1. Suatu aktivitas penyediaan jasa Akuntansi memberikan informasi keuangan kepada pihak yang berkepentingan (Stakeholders), untuk membantu dalam membuat keputusan ekonomik yang menyangkut perusahan tersebut 2. Suatu sistem informasi Akuntansi Melakukan pengumpulan dan pengolahan data keuangan perusahaan yang kemudian dikomunikasikan kepada stakeholders agar dapat dipakai dalam pengambilan keputusan yang menyangkut perusahaan Suatu kegiatan deskriptif-analisis akuntansi mengidentifikasikan berbagai transaksi ekonomik dalam suatu perusahaan melalui tahap: (a) Pengukuran (b) Pencatatan (c) penggolongan dan (d) peringkasan , sehingga hanya informasi yang relevan dan saling berhubungan , dan mampu memberikan secara layak tentang keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan yang diintregasikan dan disajikan dalam laporan keuangan. Akuntansi keuangan memiliki beberapa konsep dasar yang mempunyai arti penting dalam penyusunan standar akuntansi. Arti penting yang dimaksud adalah pengaruh konsep dasar terhadap apa yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan standar akuntansi. Seperangkat standar harus berlandaskan pada konsep yang jelas. Berikut adalah konsep dasar menurut P&L:

1

1. Konsep kesatuan usaha (business entity concept)2. Konsep kontinuitas usaha (continuity of activity concept)

3. Konsep kos sebagai bahan olah akuntansi (measured consideration) 4. Konsep kos berdaya ikat (cost attach) 5. Konsep upaya dan hasil (effort and accomplishment) 6. Konsep bukti berdaya uji dan objektif (verifiable, objective evidence) 7. Konsep akuntansi mengakui adanya asumsi yang relevan (assumption) KONSEP KESATUAN USAHA Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan usaha atau badan usaha yang berdiri sendiri. Dengan konsep ini, perusahaan menjadi perhatian akuntansi dan menjadi pusat perhatian. Dari segi akuntansi, konsep ini tetap harus ada dalam perusahaan baik perseroan maupun tidak. Semua kekayaan yang dikuasai oleh kesatuan usaha adalah milik kesatuan usaha. Pendapata dan untung harus dipandang sebagai kenaikan kekayaan perusahaan sedangkan biaya dan rugi sebagai pengurangan kekayaan perusahaan. Laba bersih (net income) atau rugi adalah perubahan dalam kekayaan perusahaan. KONSEP KONTINUITAS USAHA Konsep ini menyatakan bahwa jika tidak ada tanda-tanda atau rencana, suatu perusahaan akan dibubarkan atau dilikuidasi. Dasar pemikiran yang dipakai adalah pertimbangan kepraktisan dalam pelaksanaannya. Konsep ini berpengaruh pada laporan periodik, laporan laba-rugi, dan funsi neraca dan penilaiannya. Laparan keuangan periodik adalah laporan yang bersifat sementara dan bukan bersifat menentukan. Laporan laba-rugi adalah dasar untuk menentukan kemampuan menghasilkan. Konsep kontinuitas ini mempunyai pengaruh besar dalam mendasari penentuan jumlah rupiah pos neraca dan interpretasi jumlah rupiah di dalamnya. Neraca menunjukkan potensi jasa yang masih dimiliki perusahaan.

2

KONSEP KOS SEBAGAI BAHAN OLAH AKUNTANSI Konsep ini menyatakan bahwa bahan olah akauntansi adalah kos yang merupakan jumlah rupiah kesepakatan dalam transaksi keuangan. Anggapan dalam konsep ini adalah bahwa jumlah rupiah kesepakatan merupakan kuantifikasi transaksi menjadi unit yang homogen yang paling objektif. Istilah kos hanya mencakup pandangan satu pihak yaitu dari pihak yang berkedudukan sebagai pembeli. Dasar pencatatan kos adalah jumlah rupiah kesepakatan dalam transaksi pertukaran.Namun pada kenyataannya, tidak semua barang dan jasa diperoleh melalui transaksi keuangan. Artit penting dari barang dan jasa yang terdapat dalam akuntansidiwakili oleh kos yang tercatat dalam rekening. Akuntansi tidak terbatas pada sekedar pencatatan, namun juga menyangkut masalah pelaporan periodik untuk tujuan memperlancar pengelolaan keuangan. KONSEP KOS BERDAYA IKAT Konsep ini menyatakan bahwa kos bersifat mudah bergerak dan dapat dipecah dan digabungakan kembali seakan kos tersebut mempunyai daya yang saling mengikat antar satu dengan lainnya. Konsep dasar ini mempunyai implikasi penting dalam penentuan saat pengakuan tambahan manfaat produk fisik yang dihasilkan pada khususnya dan pengakuan pendapatan pada umumnya. Dalam mengikuti aliran fisik produksi, kos dipecahkan dan dikelompokkan unuk kemudian digabungkan kembali mengikuti unit fisik produk. Kos yang tidak erat kaitannya dengan produk, wadah penggabungannya adalah periode (waktu) yang akanmembentuk kos periode (periode cost) KONSEP UPAYA DAN HASIL Konsep ini menyatakan bahwa kos merupakan pengukur upaya (effort) dan pendapatan merupakanpengukur hasil (accomplishment). Konsep ini didasari pemikiran bahwa aliran kegiatan akan berlangsung terus-menerus dan nasib akhir terletak di masa datang. Konsep ini mempunyai banyak pengaruh terhadap penyusunan dan interpretasi prinsip akuntansi. Dalam konsep ini, laba dipandang sebagai selisih dua elemen

3

yang berkaitan, yaitu pendapatan dan biaya.Akuntansi tidak membatasi pengertian biaya atau pendapatan pada biaya yang telah dibayar atau pendapatan yang telah diterima. Dalam konsep ini, dikenal istilah depresi. Depresi untuk suatu periode, harus diperhitungkan dan dicatat oleh karena jasa yang diberikan oleh aktiva tetap tidak terjadi sekaligus pada saat pembelian atau pemberhentian aktiva tetap tersebut. KONSEP BUKTI BERDAYA UJI DAN OBJEKTIF Setiap transaksi keuangan harus didukung oleh bukti transaksi yang kuat dan sah. Bukti transaksi dapat timbul karena adanya transaksi pertukaran antara perusahaan dengan pihak luar. Istilah yang digunakan dalam menjelaskan konsep ini, perlu diberi batasan antara pengertian bukti dan menguji kebenaran. Menguji kebenaran berarti membuktikan kebenaran dan menguatkan sutu pernyataan. Bukti adalah sarana untuk memastikan kebenaran. Akuntansi kelihatannya bersifat ilmu pasti, oleh karena itu, akuntansi membahas fakta yang tidak sepenuhnya bersifat objektif. Konsep dasar bukti yang objektif dan berdaya uji dalam akuntansi mengandung elemen variabilitas. Artinya bukti mempunyai tingkat objektivitas. KONSEP AKUNTANSI MENGAKUI ADANYA ASUMSI-ASUMSI Dalam banyak hal, konsep dasar akuntansi pada dasarnya merupakan asumsi yang tidak dapat diuji validitasnya dengan pembuktian yang tuntas. Konsep yang dipandan telahmendasari konsep yang ada, adalah: Kesatuan usaha Kontinuitas usaha Periode satu tahun Kos sebagai bahan olah akuntansi Daya beli yang stabil Tujuan mencari laba

4

Suatu konsep dasar biasanya merupakan turunan dari konsep dasar yang lain. Beberapa istilah yang digunakan untuk menunjuk konsep-konsep yang biasanya massuk dalam pengertian konsep dasar yaitu potulates, environmental postulates, propositions, assumptions, basic features, basic premises, broad principles, dan sebagainya. Kesatuan akuntansi menunjukkan bahwa akuntansi harus mempunyai suatu kesatuan untuk dijadikan suatu pusat akuntansi. Konsep penting yang ada kaitannya dengan konsep yang sebelumnya telah dijabarkan antara lain: Pengukuran aktiva dan pasiva Asas himpun/ akrual Harga pertukaran Jumlah rupiah pendekatan Kebijaksanaan Informasi keuangan umum Laporan keuangan saling berkaitan Mementingkan substansi daripada bentuk luar Materialitas Pengakuan hak milik pribadi Keanekaragaman perlakuan akuntansi Konservatisme Keandalan data melalui pengendalian internal Konsistensi Penandingan

5