30
MISKONSEPSI DAN KONTRAINDIKASI VAKSINASI KONSEP DASAR VAKSINASI

Konsep Dasar Vaksinasi

  • Upload
    rosmana

  • View
    143

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Vaksin dan autisme

Citation preview

KONSEP DASAR VAKSINASI

MISKONSEPSI DAN KONTRAINDIKASI VAKSINASIKONSEP DASAR VAKSINASIKELOMPOK 60301102903012046030121580301217803012194030122110301222403012243030122570301227503012294Anggi SaputriAzmi KamilMarni Rosalina SMutiara AzzahraNur AiniPuji LestariReika Ravenski NRosmana Apolla PSherly MaliniVinny Alif DamaraYunivera IrmanitaNy. Susi berumur 19 tahun membawa putri pertamanya yang bernama Sisi berusia 6 bulan ke Puskesmas. Ia datang pada hari Rabu yaitu hari vaksinasi di Puskesmas tersebut karena dianjurkan oleh tetangganya. Susi takut anaknya menjadi autis karena divaksinasiKeywords: vaksin, autis, puskesmasSkenarioAntigenZat asing berupaproteinataupolisakarida, dapat juga berupa molekul lainnya, termasuk molekul kecil (hapten) yang bergabung denganprotein-pembawa/carrier.ImunogenAntigen yang mampu menginduksi respon imun spesifik.VaksinBahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi.TerminologiImunitasMekanisme padaorganismeyang melindungi tubuh terhadap pengaruhbiologisluar dengan mengidentifikasi dan membunuhpatogenserta seltumor.ImunisasiPemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu.SISTEM IMUNNON SPESIFIKSPESIFIKEKSTERNALINTERNALMUKOSAKULITFAGOSITOSISRESPON PERADANGANSENYAWA ANTIMIKROBAANTIBODIIgGIgAIgMIgDIgEPENETRALANPENGENDAPANPERLEKATANAKTIVASI KOMPLEMENCARA KERJAJENIS

Respon Imun PrimerRespon Imun yang terjadi pada pajanan pertama kali.Respon Imun SekunderRespon Imun yang terjadi jika antigen yang sama kembali memasuki tubuh.Respon ImunRESPON IMUN PRIMERRESPON IMUN SEKUNDERJENIS ANTIBODIIgMIgGTITERRendahTinggiAFINITASRendahTinggiLAG PHASELamaCepatRespon Imun

T Independent Antigen.Antigen yang dapat merangsang sel B untuk berproliferasi dan memproduksi immunoglobulin tanpa bantuan sel T Helper.T Dependent AntigenAntigen yang membutuhkan bantuan sel Th melalui limfokin yang dihasilkannya, agar dapat merangsang sel B untuk berproliferasi dan berdiferensiasi.AntigenT INDEPENDENT ANTIGENT DEPENDENT ANTIGENBENTUK KIMIAProteinPolimerISOTYPE SWITCHINGIgM ke IgG/IgA/IgETidakMATURASI AFINITASYaTidakRESPON SEKUNDERYaHanya antigen tertentuJenis VaksinFaktor Keberhasilan VaksinasiPrinsip Penyimpanan VaksinProsedur VaksinasiJadwal VaksinasiMispersepsi dan KontraindikasiKejadian Ikutan Pasca ImunisasiVaksinVACCINELIVE VACCINEPOLYSACCHARIDE VACCINETOXOID VACCINEKILLED VACCINESUBUNIT VACCINEATTENUATED VACCINECONJUGATE VACCINERECOMBINANTLIVE VACCINEKILLED/SUBUNIT VACCINEDURASI IMUNITASLebih lamaLebih singkatEFEKTIVITASLebih TinggiLebih rendahPRODUK IMUNOGLOBULINIgAIgGIgGCELL-MEDIATEDYaTidakINTERUPSI TRANSMISI VIRUSLebihEfektifKurangEfektifPERUBAHAN MENJADI VIRULENMungkinTerjadiTidakKESTABILAN(SUHU RUANGAN)RendahTinggiTRANSMISI PADA KONTAK NONIMUNMungkinTidakDistribusiPenyimpanan dan distribusi vaksin harus memenuhi syarat secara berkelanjutan dari produsen sampai tempat pelaksanaan imunisasi / vaksinasi.Penyimpanan vaksinDalam lemari es dan kamar pendingin, perhatikan jika vaksin di simpan dalam lemari es:Vaksin di letakkan pada rak paling dalam sehingga pengaruh udara luar dapat diminimalkan.Termometer harus tetap di letakkan pada lemari es untuk mengoreksi suhunya.Pengiriman vaksinGunakan cold box. Pengangkutan dalam jumlah besar menggunakan cold truck.Faktor-Faktor Keberhasilan Vaksinasi

Sakit stadium akutPernah mengalami reaksi yang tidak diinginkanHamilReaksi anafilaksis terhadap telurImunodefisiensiKontraindikasiKeadaan atopiSindrom Down, Cerebral PalsyPrematuritasSedang menjalani terapi antibiotik/steroid topikalPernah menderita infeksi campak, mumps atau rubellaNeonatal jaundiceBaru saja mengalami pembedahanMispersepsiUnderweightUsia lewat jadwal yang direkomendasikanSedang mendapat ASIIbu hamilPersepsi thimerosal (pengawet vaksin) dapat menyebabkan gangguan perkembangan anakPersepsi vaksin campak dalam MMR menyebabkan inflamatory bowel disease dan autisme.

semua kejadian/insiden sakit dan kematian yang terjadi dalam masa satu bulan setelah imunisasi. Secara epidemiologi, KIPI akan tampak setelah pemberian vaksin dalam jumlah besar. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)Penelitian efikasi dan keamanan vaksin dihasilkan uji klinis yang terdiri atas empat fase:Fase 1 uji di laboratorium, tahap pengujian terhadap serokonversi, imugenisitas vaksin pada hewan percobaan.Fase 2 uji keamanan, penelitian vaksin baru yang meliputi tingkat keamanan vaksin (reaktogenicity).

Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)Fase 3 uji serologi dan uji keamanan (reaktogenicity), uji vaksin baru yang dilakukan terhadap sekelompok sasaran.Fase 4, merupakan tahap Post Marketing Surveillance (PMS), yaitu pengamatan di lapangan setelah vaksin dipasarkan.

Tidak semua kejadian KIPI disebabkan oleh imunisasi.Sebagian besar ternyata tidak ada hubungannya dengan imunisasi.Etiologi KIPIPenentuan KIPI diperlukan keterangan mengenai:Besar frekuensi kejadian KIPI pada pemberian vaksin tertentuSifatkelainan tersebut lokal atau sistemikDerajat sakit resipien, apakah memerlukan perawatan, menderita cacat, atau menyebabkan kematianEtiologi KIPIApakah penyebab dapat dipastikan, diduga, atau tidak terbuktiApakah dapat disimpulkan bahwa KIPI berhubungan dengan vaksin, kesalahan produksi, atau kesalahan prosedur

LOKALSSPLAINNYAAbses pada lokasi suntikanKelumpuhan AkutReaksi AlergiLimfadenitisEnsefalopatiReaksi AnafilaksisSelulitisEnsefalitisAtralgiaMeningitisDemam TinggiKejangEpisode Hipotensi-hiporesponsifOsteomielitisSindrom syok septikGejalaMekanisme biologis gejala KIPI kurang dipahami;Data KIPI yang dilaporkan kurang rinci dan akurat;Surveilans KIPI belum luas dan menyeluruh;Surveilans KIPI belum dilakukan untuk jangka panjang;Publikasi KIPI dalam jumlah kasus yang besar masih kurang.MasalahTERIMA KASIH