30
Referat Maret 2015 KONSTIPASI PADA ANAK Nur Faridah, S.Ked Pembimbing Klinik : dr.Amsyar Praja, Sp.A

Konsti Pas i

Embed Size (px)

DESCRIPTION

d

Citation preview

Referat Maret 2015 KONSTIPASI PADA ANAK

Referat Maret 2015

KONSTIPASI PADA ANAKNur Faridah, S.Ked

Pembimbing Klinik : dr.Amsyar Praja, Sp.APENDAHULUANFisiologi dan pola Buang Air Besar

Mekanisme buang air besar dirangsang oleh gerakan peristaltik akibat adanya masa tinja di dalam rektum

Refleks DefekasiParasimpatis intrinsikFrekuensi Tabel 1 frekuensi normal defekasi pada anakUmur Defekasi/mingguDefekasi/hari0-3 bulanASIFormula5-405-282,92,06-12 bulan5-281,81-3 tahun4-211,4>3 tahun3-141,0DefinisiIDAITinja lebih keras dari sebelumnyaPalpasi abdomen teraba massa tinja (skibala) dengan atau tanpa disertai enkopresisBerkurangnya frekuensi berhajat biasanyaEpidemiologiSekitar 3% kunjungan dan 10-15% ditangani oleh gastroenterologi anak merupakan kasus konstipasi kronis. 90-95% merupakan konstipasi fungsional, hanya 5-10% yang mempunyai penyebab organik. Pada 5-10% bayi dan anak konstipasi disebabkan kelainan anatomis, neurologis, atau penyebab lain.8PatofisiologiEtiologi FungsionalFisura aniInfeksi virus dengan ileusDietObat-obatan

Penyebab konstipasi berdasarkan usia

Gejala klinis

Diagnosis

Menentukan diagnosis konstipasi minimal didapatkan salah satu gejala berikut :Kriteria untuk anak berusia diatas 4 tahun agak berbeda, digunakan kriteria sebagai berikut :Konstipasi :Perbedaan konstipasi fungsional dan penyakit Hirschprung

Pemeriksaan PenunjangFoto polos abdomen

Melihat kaliber kolon dan massa tinja di kolonTatalaksana konstipasi fungsionalEdukasi orang tuaAnak dianjurkan banyak minum dan mengkonsumsi karbohidrat dan serat. Buah-buahan seperti pepaya, semangka, bengkuang, dan melon yang mengandung banyak serat dan air betujuan untuk melunakkan tinja. Serat dan sorbitol banyak didapatkan pada prune, pear, dan apel dapat dikonsumsi dalam bentuk jus untuk meningkatkan frekuensi defekasi dan melunakkan tinjaEvakuasi tinja (disimpaction)

Evakuasi perlu dilakukan sebelum terapi rumatan, dilakukan dengan obat oral atau rektal. Program dilakukan selama 2-5 hari sampai evakuasi lengkap dan sempurnaTerapi rumatanSetelah evakuasi berhasil terapi dilanjutkan untuk mencegah kekambuhan. Terapi rumatan meliputi intervensi diet, modifikasi perilaku dan pemberian laksatif untuk menjamin interval defekasi yang normal dengan evakuasi tinja yang sempurnaMedika mentosaLaktosa (larutan 70%) 1-3 ml/kgBB/hari dalam 2 kali pemberian. Mineral oil (parafin liquid) 1-3 ml/kgBB/hariBila respon terapi belum memadai, mungkin perlu ditambahkan cisapride 0,2 mg/kgBB/kali untuk 3-4 kali per hari selama 4-5 minggu. Modifikasi perilaku

Toilet training segera setelah makan pagi dan malam, anak dianjurkan untuk buang air besar. Berikan waktu 10-15 menit bagi anak untuk BAB. Kegagalan terapi terjadi pada 20% anak dengan konstipasi fungsional. Anak yang cenderung mengalami kegagalan terapi umumnya adalah mereka yang telah mengambil keuntungan di balik keadaan konstipasinya, misalnya mendapatkan perhatian orangtua yang sebelumnya tidak didapatkannyaKesimpulanKonstipasi sering ditemukan pada anak, baik yang akut maupun kronis. Sebagian besar (90%) konstipasi pada anak merupakan konstipasi fungsional. Pada sebagian besar kasus, anamnesis dan pemeriksaan fisik saja sudah cukup memadai untuk penatalaksanaan anak dengan konstipasi Pengobatan konstipasi terdiri dari evakuasi tinja bila terjadi skibala dan dilanjutkan dengan terapi rumatan yang terdiri dari obat, modifikasi perilaku, edukasi pada orangtua dan konsultasi. Terapi memerlukan waktu lama (berbulan-bulan) dan memerlukan kerjasama yang baik dengan orangtua. Prognosis umumnya baik sepanjang orangtua dan anak dapat mengikuti program terapi dengan baikDAFTAR PUSTAKAFirmansyah A. Konstipasi pada anak. Dalam: Juffrie M, Soenarto SSY, Oswari H, Arief S, Rosalina I, Mulyani NS, penyunting. Buku ajar gastroenterologi-hepatologi. Jakarta: Badan penerbit IDAI, 2010. h.201-14 Dianne Yusri. Konstipasi pada Anak. Kalbemed. From web http://www.kalbemed.com/Portals/6/09_200Konstipasi%20Anak.pdf. Diakses 2 maret 2015.Endyarni B, Syarif H Badriul. Konstipasi Fungsional.Sari Pediatri, Vol. 6, No. 2, September 2004. 75-90Guyton & Hall. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: ECGWyllie R. Constipation. Dalam : Kliegman RM, Behrman RE, Jenson HB, Stanton BF, penyunting. Nelson Text Book of Pediatrics. 18thed. Philadelphia: Saunders Elsevier, 2007. h.1525-65 Constipation in children. Diunduh dari: http://www.emedicinehealth.com/constipation_in_chldren/article_em.htm.Diakses 1 maret 2015World Gastroenterology Organisation. World gastroenterology organization practice guidelines: constipation. WGO. 2007. Borowitz S. Constipation. Diunduh dari: http://emedicine.medscape.com/article/928185-overview.Diakses 28 februari 2015