9
TUGAS INDIVIDU REKAYASA AKUAKULTUR KONSTRUKSI BUDIDAYA RUMBUT LAUT OLEH JANE TRIANA TANGKE L221 12 258 JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

konstruksi rumput laut.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

perikanan

Citation preview

Page 1: konstruksi rumput laut.docx

TUGAS INDIVIDU

REKAYASA AKUAKULTUR

KONSTRUKSI BUDIDAYA RUMBUT LAUT

OLEH

JANE TRIANA TANGKE

L221 12 258

JURUSAN PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSSAR

2015

Page 2: konstruksi rumput laut.docx

Konstruksi budidaya Rumput Laut

Rumput laut merupakan salah satu komoditas laut yang memiliki nilai

ekonomis cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena kandungan agar-agar maupun

carageenan yang terdapat dalam rumput laut yang sangat diperlukan dalam industri

obat-obatan, kosmetik atau sebagai bahan proses produksi. Secara umum

budidaya rumput laut dilakukan dengan metode lepas dasar, metode rakit apung,

dan metode tali gantung (long line).

1. Metode Lepas Dasar.

Metode ini digunakan pada dasar perairan  berpasir atau berlumpur pasir,

sehingga memudahkan menancapkan patok/tiang pancang, tidak berlumpur dan

berarus cukup baik. Metode ini menggunakan patok-patok kayu yang dipasang di

dasar perairan. Kemudian patok-patok tersebut dihubungkan dengan sebuah tali

plastik yang disebut dengan tali utama/pokok. Tinggi kedudukan tali utama dari

dasar perairan 25-30 cm. Jarak penanaman atau jarak tali ris adalah 20-25 cm

Jarak tanaman dari dasar perairan diatur sedemikian rupa sehingga tidak

menyentuh dasar perairan, namun selalu terendam air ketika surut terendah. Bibit

tanaman yang digunakan memiliki berat 100-150 gr, diikatkan tali rafia kemudian

digantung pada tali nilon yang direntangkan di atas dasar perairan dengan

menggunakan pancang-pancang kayu. Keuntungan menggunakan metode lepas

dasar ini adalah memberikan pertumbuhan 3-6% /hari, sehingga kandungan

karaginan dan gelnya lebih tinggi daripada metode budidaya lain.

Page 3: konstruksi rumput laut.docx

2. Metode Rakit Apung

Metode ini cocok dilakukan pada perairan berkarang, karena pergerakan air

didominasi ombak, sehingga penanamannya dengan menggunakan rakit

bambu/kayu. Metode ini dipakai untuk pembibitan, karena dengan metode ini,

rumput laut yang ditanam mempunyai pertumbuhan cepat. Metode ini biasanya

digunakan apabila dasar perairan sedikit berlumpur tetapi tetap memiliki luas yang

cukup

Metode rakit apung dilakukan dengan menggunakan rakit yang terbuat dari

bambu yang dibentuk persegi empat, berukuran 2,5 x 5 m, yang kemudian

direntangkan dengan tali plastik sebagai tali ris. Jarak antara tali 20-25 cm, dan

tanaman diikatkan pada tali tersebut dengan jarak antara bibit 20-25 cm, dan

tanaman diikatkan pada tali tersebut dengan jarak antara bibit 20-25 cm. Untuk

menjaga agar rakit tidak hanyut, rakit dilengkapi dengan jangkar. Posisi rumput laut

pada metode ini , selalu dibawah permukaan air, karena adanya daya apung dari

rakit

Dibandingkan dengan metode lepas dasar, metode rakit apung memberikan

keuntungan pertumbuhan yang lebih baik karena tanaman akan mendapatkan

intensitas cahaya dan pergerakan air yang cukup.

3. Metode Long Line

Page 4: konstruksi rumput laut.docx

Metode long line adalah cara membudidayakan rumput laut dikolom air

(eupotik) dekat permukaan perairan dengan menggunakan tali yang dibentangkan

dari satu titik ke titik yang lain dengan panjang 25-50 m, dalam bentuk lajur lepas

atau terangkai dalam bentuk segiempat dengan bantuan pelampung dan jangkar.

Ada beberapa konstruksi Long Line yang digunakan dalam budidaya rumput laut

dengan metode Long Line, diantaranya: 

1. Konstruksi Berbingkai 

Konstruksi terbuat dari tali utama yang disusun membentuk segiempat

berukuran minimal 25x100 meter, maximal 50x100 meter dan pada setiap sudut

dipasang pelampung utama. 

Setiap 25 meter pada sisi 100 meter diberi tali pembantu dan pelampung

pembantu yang berfungsi mempertahankan ukuran konstruksi. 

Tali ris bentang dengan panjang 25x50 meter diikatkan pada tali utama

berjumlah 99 tali ris bentang dengan jaral 100 cm. 

Pada setiap tali ris bentang dipasang minimal 125 titik, maksimal 250 titik

dengan jarak antara titik minimal 20 cm. 

Konstruksi tersebut diapungkan dipermukaan air dan ditambatkan dilokasi

menggunakan pemberat jangkar disetiap ujung sudut dan pelampung pembantu. 

Pelampung ris bentang diikat pada tali ris bentang masing-masing 5-10

buah.

Keterangan gambar:                               (1)    Tali Jangkar                               (2)    Tali Utama                               (3)    Tali Pembantu

Page 5: konstruksi rumput laut.docx

                               (4)    Tali Ris Bentang                               (5)    Jangkar Utama                               (6)    Jangkar Pembantu                               (7)    Pelampung Utama                                (8)   Pelampung Pembantu

Tabel. Ukuran Konstruksi dan Jumlah Pelampung

2. Konstruksi Lajur

Konstruksi tali ris bentang dengan panjang 50-100 meter yang kedua

ujungnya diberi pelampung. 

Konstruksi tersebut diikat dengan tali jangkar atau tali pancang dengan

panjang tali jangkat 3kali kedalaman perairan. 

Pada tali ris bentang dipasang pelampung berjarak 2-3 meter.

Keterangan gambar:

(1)Jangkar

(2) Tali Jangkar

(3)  Pelampung Utama

(4)  Pelampung Ris Bentang

(5) Tali Ris Bentang

Adapun Kriteria Bahan Konstruksinya adalah sebagai berikut:

Tali jangkar : polyethylene (PE) diameter minimal 10 mm.

Page 6: konstruksi rumput laut.docx

Tali utama : polyethylene (PE) diameter minimal 10 mm.

Tali pembantu : polyethylene (PE) diameter minimal 6 mm.

Tali ris bentang : polyethylene (PE) diameter 4-5 mm.

Tali titik : polyethylene (PE) 1-1,5 mm, tali rafia 40 cm.

Jangkar : beton, besi, batu, karung pasir dengan berat minimal 50

kg/buah atau pancang (bambu, kayu dan besi).

Pelampung utama : jerigen pelastik minimal 25 liter atau bahan pelampung lain.

Pelampung pembantu : jerigen plastik minimal 20 liter atau bahan pelampung

lain yang tidak mencemari lingkungan.

 Pelampung ris bentang : botol plastik bervolume 600 ml

atau bahan pelampung lain yang tidak mencemari

lingkungan.

Page 7: konstruksi rumput laut.docx

DAFTAR PUSTAKA

Ganis, L.R. 2013. Konstruksi Long Line Dalam Budidaya Rumput Laut. http://mediapenyuluhan.blogspot.com/2013/07/konstruksi-long-line-dalam-budidaya.html. Diakses pada tanggal 25 Mei 2015.

Purnama, J. 2012. Budidaya Rumput Laut dengan Metode Lepas Dasar Sebagai Pekerjaan Sambilan Nelayan yang Menguntungkan (Jeneponto, Sulawesi Selatan). https://jopurnama.wordpress.com/2012/06/22/budidaya-rumput-laut-dengan-metode-lepas-dasar-sebagai-pekerjaan-sambilan-nelayan-yang-menguntungkan-jeneponto-sulawesi-selatan. Diakses pada tanggal 25 Mei 2015.

Wibowo, K.T. 2008. Pemilihan Lokasi dan Kontruksi Rakit Dalam Budidaya Rumput Laut. http://kekerangan.blogspot.com/2008/08/pemilihan-lokasi-dan-konstruksi-rakit.html. Diaskes pada tanggal 25 Mei 2015.