17
Diambil dari www.darussalaf.or.id PENYIMPANGAN – PENYIMPANGAN ABU SANGKAN (1) Kamis, 29-Januari-2009, Penulis: Al-Ustadz Abu Umamah Abdurrohim bin Abdulqohhar al-Atsary Di Mana Perbuatan Abu Sangkan Yang Katanya Mengada – ada Dalam Agama? 1) Membuat ajaran pelatihan sholat khsyu’ amalan ini tidak pernah diamalkan oleh para ulama’, tidak pernah diamalkan oleh para imam ahlussunnah, tidak pernah diamalkan oleh tabi’ut tabi’in, tabi’in, para shohabat maupun Rosululloh Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sehingga ajaran pelatihan sholat khusyu’ ini benar – benar baru yang diada – adakan oleh Abu Sangkan dari Indonesia. Ajaran ini tidak kita dapatkan di Negara – negara lain. 2) Cara – cara sholat khusyu’ yang disampaikan oleh Abu Sangkan adalah cara – cara baru yang tidak ada di dalam kitab – kitab kaum muslimin sehingga ajaran sholat khusyu’ ala Abu Sangkan ini betul – betul versi Abu Sangkan. Abu Sangkan sendiri telah mengatakan dalam DVD-nya bahwa sholat khusyu’ yang dia ciptakan itu adalah produk baru versi Abu Sangkan. Dia berkata: “Sholat khusyu’ menurut paradigma kami” dia juga berkata: “Sholat khusyu’ menurut teori kami”. Ajaran baru versi Abu Sangkan ini bisa kita baca di dalam buku – buku dia baik di dalam buku Pelatihan Sholat Khusyu’ ataupun di dalam buku Berguru Kepada Alloh. Hampir semua cara sholat yang dijelaskan oleh Abu Sangkan adalah cara baru atau tepatnya disebut Muhdats mulai dari cara wudlu’ sampai cara berdzikir ba’da sholat. Contoh yang sangat jelas: 1) Halaman 58-59 buku Pelatihan Sholat Khusyu’ karya Abu Sangkan cetakan ke 13, penerbit Yayasan Sholat Khusyu’, Abu Sangkan berkata: “Cara memasuki sholat……. a) Heningkan pikiran anda agar rileks. Usahakan tubuh anda tidak tegang. Tak perlu konsentrasikan pikiran sampai mengerutkan kening b) Biarkan tubuh anda meluruh, agak lemaskan atau bersikap serileks

Kontroversi Abu & Peleraian

  • Upload
    paklis

  • View
    137

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kontroversi Abu & Peleraian

Diambil dari www.darussalaf.or.id

PENYIMPANGAN – PENYIMPANGAN ABU SANGKAN (1)Kamis, 29-Januari-2009, Penulis: Al-Ustadz Abu Umamah Abdurrohim bin Abdulqohhar al-Atsary

Di Mana Perbuatan Abu SangkanYang Katanya Mengada – ada Dalam Agama?

1) Membuat ajaran pelatihan sholat khsyu’ amalan ini tidak pernah diamalkan oleh para ulama’, tidak pernah diamalkan oleh para imam ahlussunnah, tidak pernah diamalkan oleh tabi’ut tabi’in, tabi’in, para shohabat maupun Rosululloh Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sehingga ajaran pelatihan sholat khusyu’ ini benar – benar baru yang diada –adakan oleh Abu Sangkan dari Indonesia. Ajaran ini tidak kita dapatkan di Negara – negara lain.

2) Cara – cara sholat khusyu’ yang disampaikan oleh Abu Sangkan adalah cara – cara baru yang tidak ada di dalam kitab – kitab kaum muslimin sehingga ajaran sholat khusyu’ ala Abu Sangkan ini betul – betul versi Abu Sangkan. Abu Sangkan sendiri telah mengatakan dalam DVD-nya bahwa sholat khusyu’ yang dia ciptakan itu adalah produk baru versi Abu Sangkan. Dia berkata: “Sholat khusyu’ menurut paradigma kami” dia juga berkata: “Sholat khusyu’ menurut teori kami”.

Ajaran baru versi Abu Sangkan ini bisa kita baca di dalam buku – buku dia baik di dalam buku Pelatihan Sholat Khusyu’ ataupun di dalam buku Berguru Kepada Alloh. Hampir semua cara sholat yang dijelaskan oleh Abu Sangkan adalah cara baru atau tepatnya disebut Muhdats mulai dari cara wudlu’ sampai cara berdzikir ba’da sholat. Contoh yang sangat jelas:

1) Halaman 58-59 buku Pelatihan Sholat Khusyu’ karya Abu Sangkan cetakan ke 13, penerbit Yayasan Sholat Khusyu’, Abu Sangkan berkata:

“Cara memasuki sholat…….

a) Heningkan pikiran anda agar rileks. Usahakan tubuh anda tidak tegang. Tak perlu konsentrasikan pikiran sampai mengerutkan kening

b) Biarkan tubuh anda meluruh, agak lemaskan atau bersikap serileks mungkin

c) Kemudian rasakan getaran qolbu…..

d) Bangkitkan kesadaran diri…..

Dan seterusnya ada sembilan poin sampai halaman 59.

2) Pada halaman 64 ketika menjelaskan cara berwudlu’, Abu Sangkan berkata:a) Mulailah dengan mengucapkan…Hubungkan jiwa anda kepada Alloh…

b) Cucilah kedua tangan Anda dengan air mutlak. Pastikan hati tetap bersambung

Page 2: Kontroversi Abu & Peleraian

dengan Alloh…dst

c) Hadirkan jiwa Anda kepada Alloh. Dan seterusnya sampai 8 poin.

3) Pada halaman 71-78, Abu Sangkan menjelaskan cara wudlu’ dengan cara meditasi.

4) Pada halaman 82-98, Abu Sangkan menjelaskan cara sholat dengan gaya meditasi.

5) Pada halaman 104-116, Abu Sangkan menjelaskan cara berdzikir dengan cara meditasi. Sedangkan di dalam buku Berguru Kepada Alloh hanyalah pengulangan saja tanpa ada perbedaan.

Setelah saya cek di dalam kitab-kitab fiqih karya para ulama’ ahlussunnah baik yang berupa matan maupun yang berbentuk syarah (penjelasan para ulama’), ternyata apa yang dijelaskan Abu Sangkan di dalam buku – bukunya hanyalah kutipan dengan beberapa perubahan dari Abu Sangkan yaitu Abu Sangkan menukil cara – cara meditasi yang baik meditasi diam atau meditasi gerak seperti taichi, kemudian dimasukan ke dalam cara - cara berwudlu’, cara – cara sholat, dan cara – cara berdzikir. Supaya lebih samar Abu Sangkan menutupi perbuatannya ini dengan mencarikan dalil – dalil berupa ayat maupun hadist. Padahal dalil yang dia bawa itu bukan dalilnya-.

Majelis Ulama’ Indonesia (MUI) telah mengeluarkan 10 kriteria aliran sesat dan perbuatan Abu Sangkan ini termasuk kriteria no. 9 yaitu: Merubah, Menambah, Dan Atau Mengurai Pokok – Pokok Ibadah Yang Telah Ditetapkan Oleh Syari’ah.

Abu Sangkan Penganut Sinkretisme

Hal ini sangat jelas dari perbuatan dia yang telah menciptakan sholat khusyu’ dengan caranya sendiri dengan cara memadukan ajaran agama lain ke agama Islam yaitu ajaran agama Hindu Budha dijadikan kaifiyah, sifat atau cara sholat yakni ajaran meditasi atau semedi atau bertapa yang merupakan ajaran pokoknya orang Hindu Budha.

Sinkretisme adalah pembenaran dan pemaduan semua agama. Ajaran Abu Sangkan ini sarat dengan faham sinkretisme atau pluralisme. Contoh:

1) Pada buku Berguru Kepada Alloh hal. 35: Abu Sangkan berkata:

“Barang siapa yang menjaga lingkungannya dan melestarikannya maka ia telah berislam, barang siapa menjaga amanah janji dalam berbisnis serta menuliskannya maka ia telah berislam, barangsiapa meneliti tumbuh – tumbuhan, meneliti benda langit dan kandungan di dalam bumi kemudian ia menemukan manfaatnya makaia telah berislam dan mendapatkan ganjaran yang bermanfaat dalam hidupnya. Sebaliknya barangsiapa menghancurkan alam dan menganiaya dirinya dengan tidak menjalankan sunnatulloh maka ia tidak berislam. Sehingga tidak jarang Negara-negara yang mayoritas beragama islam tidak mendapatkan Rohmat dari

Page 3: Kontroversi Abu & Peleraian

Alloh bahkan terhinakan dan dijajah orang kafir yang telah memanfaatkan Rohmat dari Alloh. Dari fakta-fakta yang telah kita ketahui, siapakah sebenarnya yang telah kita ketahui, siapakah sebenarnya yang telah berislam?”.

Bagi Ahlussunnah wal Jama’ah perkataan Abu Sangkan ini adalah kekufuran karena bertentangan dengan prinsip ahlussunnah yang telah meyakini bahwa agama-agama selain Islam adalah kafir karena Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan dan telah Ku-ridhai Islam itu agama bagimu”. (QS. Al-Maidah: 3)

“Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali – kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan Dia di akhirat termasuk orang – orang yang rugi”. (QS. Ali-Imron: 85)

“Demi jiwa Muhammad yang berada di tanganNya tidaklah mendengar tentang aku seorangpun dari ummat ini apakah itu Yahudi atau Nasrani kemudian mati belum beriman dengan yang aku utus kecuali menjadi penghuni neraka”. (HR. Muslim)

Orang Yahudi, Nasrani, Hindu, Budha walaupun telah menjaga lingkungan atau melestarikan-nya dia adalah orang kafir selama belum masuk ke dalam agama Islam dengan mengucap dua kalimat syahadat dan melaksanakan syari’at Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Kalau tidak, maka dia tetap kafir yang terancam kekal di neraka sebagaimana firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala:

“Sesungguhnya orang – orang kafir yakni ahli kitab (Yahudi dan nasrani) dan orang – orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk”. (QS. Al-Bayyinah: 6)

Berdasarkan prinsip ini, barangsiapa yang tidak mengkafirkan orang kafir maka dia telah kafir dan murtad keluar dari Islam.

2) Pada halaman 87, Abu Sangkan berkata:

“Oleh karena itu jangan salahkan orang-orang kafir kalau setelah mereka bersungguh-sungguh meneliti dan mendata apa yang mereka baca dari kejadian alam lalu mendapatkan ganjaran atas manfaat membaca ayat kauniyah”.

Ini juga sinkretisme karena secanggih apapun hasil karya dan teknologi orang kafir, mereka tetap kafir, tidak ada manfaat bagi mereka sendiri, harta, dan keluarganya terutama nanti ketika menghadap Alloh walaupun ada manfaat nisbi di dunia. Karena mereka tidak beriman dan belum masuk agama Islam, dan semua perbuatan baiknya tidak mendapat pahala (ganjaran).

Page 4: Kontroversi Abu & Peleraian

3) Pada halaman 174, Abu Sangkan berkata:

“Jepang, Singapura, Perancis adalah kodrat Negara Islami sebab disanalah dasar-dasar filsafat Islam tertanam menjadi budaya yang tertinggi seperti kedisiplinan, ketekunan, kesadaran hukum dan lingkungan”.

Perkataan Abu Sangkan ini membuktikan bahwa Abu Sangkan adalah penganut ajaran kufur yaitu ajaran sinkretisme yang para ulama’ telah sepakat tentang kufurnya ajaran ini berdasarkan dalil-dalil di atas yaitu kafirnya penganut agama selain Islam.

Diantara tokoh ajaran sinkretisme adalah Jamaluddin bin Shofdar al-Afghoni, Muhammad ‘Abduh bin Hasan at-Turkumani, Hasan al-Banna (Pendiri gerakan Islam penganut faham sesat khowarijyaitu Ikhwanul Muslimin atau IM), Hasan at-Turobi (Pimpinan Front Islam Nasional-Sudan), Thoriq Suwaidan dari Kuwait, Dr. Yusuf al-Qordhowi (tokoh IM), di Indonesia ajaran ini digencarkan Prof. Dr. Nurcholis Madjid, Prof. Dr. Harun Nasution, Budy Munawar Rochman dari Yayasan Paramadina, Jakarta, Muhammad Ali dosen IAIN Syarif Hidayatulloh Jakarta, Said Aqil dari PBNU, Jakarta dan seluruh tokoh-tokoh JIL (Jaringan Islam Liberal)1.

Dan masih banyak contoh-contoh ajaran sinkretisme dalam buku Abu Sangkan. MUI telah mengeluarkan fatwa sesatnya faham pluralisme ini dengan no. 7 / MUNAS VII / 10 /2005.

Dikutip dari Buku “Mengenal Lebih Dekat ABU SANGKAN & Buku-Bukunya (Sang Pencipta Ajaran Baru Pelatihan Shalat Khusyu’) Bab IV, hal.74-89 atas ijin Penulis (Al-Ustadz Abu Umamah Abdurrohim bin Abdulqohhar al-Atsary) dan Penerbit Daar Ibnu Utsaimin Lumajang untuk situs www.darussalaf.or.id

1. As-Syari’ah Vol.01/No.10/ 1425 H/ 2004

Bersambung ke bagian 2 Insya Allah

JAWABAN ABU SANGKAN

Berikut ini perkenankan saya sampaikan Jawaban Ust Abu Sangkan yang saya salin sewaktu Beliau ada di Jember pada Bulan Juni 2009, Jawa Timur :

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh

Asyhadu an laa ilaha illa Allah wa asy hadu anna MuhammadarrasulullahAllahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad

Dewasa ini saya sering tidak menangapi ulasan-ulasan saudara sesama muslim mengenai mengenai ajaran shalat khusyu’ dan karya-karya saya berupa buku-buku yang saya tulis. Terkadang terasa tidak adil dan tidak bijak didalam mengulas karya-karya buku saya yang dibutuhkan seorang pemikir yang baik.

Namun saya berbesar hati didalam menanggapi hal ini, asalkan tidak menjadi

Page 5: Kontroversi Abu & Peleraian

sebuah permusuhan yang mengarah kepada perpecahan. Persoalan ini karena perbedaan persepsi dan pemahaman saja . saya memaklumi karena latar belakang ilmu dan pengalaman, serta kedewasan sebagai orang Islam. Saya sangat senang dan terbuka dengan adanya bantahan dan tanggapan, terlebih kalau forum diskusi diselengarakan didepan publik. Karena mereka akan mendapatkan informasi yang lebih lengkap dan jelas dari sebuah pemaparan. Karena bahasa tulisan terkadang kurang mewakili dari maksud yang dikandung.

Namun demikian saya tetap akan memberikan tanggapan ringan saja, buat pembaca buku-buku saya. Terutama kepada saudara Abu Umamah,yang dengan semangat mengecam dan menganggap sesat karya-karya saya. Saya hanya mengharap kepada Abu Umamah, tetap teguh berjuang menegakkan keadilan. Saya salut terhadap beliau,karena semangat memurnikan ajaran Islam dengan gigih, namun terkadang kurang pandai mengemas dengan akhlak yang baik.

Saya sangat faham mazhab yang dianut Abu Umamah yang menyebutnya dirinya sebagai Ahli Sunnah Waljama’ah atau seorang salafi. Karena saya juga pernah belajar hal serupa. Sehingga saya bisa mengerti kemana arah pemikiran dan manhajnya. Pertentangan ini bukan hal yang baru bagi saya dan ummat islam selama berabad-abad. Ini hanya berganti generasi saja. missinya cukup simple, yaitu memberantas TBC, yaitu tahayyul,Bid’ah dan churafat (baca:khurafat).

Pertentangan ini bukan hal yang baru terjadi didunia Islam. Sejarah telah mencatat munculnya pertentangan yang terjadi di Indonesia seperti kaum Nahdhiyyin (KH Hasyim Asy ‘ari) dan kelompok muhammadiyah (KH. Ahmad Dahlan) maupun dari Persis (A. Hasan). Persoalan yang dianggap bid’ah seperti qunnut, yasinan,tahlilan, baca barzanji,baca shalawat nabi dan lain sebagainya, adalah topik utama mereka. Namun perkembangan sekarang ketiga kelompok tersebut sudah terlihat saling menghormati setelah informasi semakin cangggih.

Saya masih ingat waktu kecil, kaum Muhammadiyyah membid’ahkan kaum nahdhiyyin (NU) shalat tarawih 23 rakaat, sedangkan kaum Muhammadiyyah 11 rakaat. Namun sekarang sudah tidak menjadi masalah, karena di Saudi Arabiyyah melakukan 23 rakaat. Demikian juga persoalan adzan Jum’at yang dilakukan oleh Nahdhiyyin dua kali adzan sedangkan kaum Muhammadiyyah satu kali adzan. Ternyata di Saudi Arabiyyah melakukan dua kali adzan. Padahal nabi melakukan shalat tarawih dimasjid hanya 3 hari, selebihnya dilakukan dirumah.

Dan yang uniknya lagi, imam Masjidil Haram membaca qunnut didalam akhir Ramadhan namun diselipkan doa-doa yang tidak berasal dari nabi, terbukti ia menyebutkan kata-kata Allahumma dammir Amrika, Israil. Padahal didalam ibadah tidak boleh menambah-nambah ibadah yang tidak diajarkan oleh Nabi. Demikian juga doa’doa dalam tawaf, tenyata banyak yang dibuat oleh para ulama’, padahal tawaf adalah peribadatan yang ditetapkan sunnahnya. Dan orang-orang Saudi menggunakan alat dzikirnya meniru orang-orang Budha dan Katolik (rosario), yaitu biji tasbih made in China.

Dan mengenai penyusunan mushaf Al qur’an, awalnya para sahabat mengalami perdebatan keras,terutama Zaid sekretaris Nabi. Karena Nabi tidak memerintahkan membukukan Alqur’an yang berserakan dan tertulis di pelepah korma,kulit kambing

Page 6: Kontroversi Abu & Peleraian

dan lain sebagainya.

Tuduhan-Tuduhan Abu Umamah

Saya sangat mengenal konsep pemikiran Abu Umamah dalam melancarkan setiap tuduhan-tuduhan yang berbeda dengan dia. Saya kira dia hanya kurang faham mengenai pemaparan buku-buku saya. Karena memang harus memilki ilmu pendukung untuk mampu memahami karya saya.

Didalam memahami tanggapan tulisan-tulisan saya, harus siap membuka hati dan pikiran. Dibutuhkan kejujuran dan kebersihan hati, bukan dilandasi karena emosi dan kebencian. Watawa saubil haq watawa saubish shabri …..

Walaupun saya belajar ilmu tasawuf, tapi saya bukanlah orang tasawuf. walaupun saya belajar ilmu salafi, tetapi saya bukanlah orang salafi. Walaupun saya belajar ilmu filsafat, tetapi saya juga bukan orang filsafat. Walaupun saya belajar ilmu meditasi tetapi saya menolak meditasi. Saya hanyalah orang biasa yang menjalankan shalat lima waktu, bersyahadat,berzakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan ibadah Haji ke baitullah. Bagi saya ini sudah cukup tidak keluar dari ajaran Islam. Adapun kekurangan didalam menjalankan syariat, saya berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhinya. Sehingga tidak ada kata berhenti untuk belajar. Termasuk mempelajari cara berfikir Abu Umamah, tapi saya tidak akan seperti Abu Umamah.

Abu Umamah menuduh saya sebagai pencipta ajaran shalat.

Hal ini jauh dari kenyataan. Seharusnya saya sudah diusir dari masjid-masjid besar kalau benar-benar saya menyimpang. Padahal saya mengadakan pelatihan shalat di adakakan di halayak ramai, bukan ditempat yang tersembunyi. Bahkan saya sudah memberikan pemaparan shalat khusyu’ dihadapan MUI Banjarmasin, singapura, Hongkong, Jepang, Malaysia, Australia, dan seluruh Indonesia.. Dan alhamdulillah mereka setuju dengan konsep pengajaran yang dilandasi syariat yang kuat. Karena Abu Sangkan tidak merubah shalat yang sudah menjadi hukum mahdhah , justru saya mengajak untuk mengahayati setiap gerakan dan bacaan dalam shalat. Seperti meluruskan punggung ketika ruku’, berdiri tuma’ninah, sujud sempurna. Seluruh methode saya ambil dari cara Rasulullah mengajarkan shalat kepada para sahabat . Pada waktu itu Nabi selalu menegur langsung ketika sujudnya terlalu cepat seperti burung mematuk makanan. Semuanya saya latih diluar shalat, sebagaimana umumnya orang memilki methode membaca Al qur’an.

Mungkin, Abu Umamah terganggu dengan istilah “meditasi”, sehingga ia mengira saya memasukkan unsur meditasi dalam shalat. Padahal istilah meditasi itu bukan ajaran agama Hindu. Kata meditasi itu sendiri berasal dari bahasa Inggris bukan bahasa India, yang berarti berdoa (praying), atau menenangkan pikiran. Sedangkan kata atau istilah “berdo’a, beribadah,beriman dan lain sebagainya, telah menjadi dan digunakan oleh agama-agama lain di Indonesia. Hal ini tidak bisa dipungkiri kenyataannya.

Dari sisi marketing, buku shalat khusyu diminati orang-orang yang belum shalat,

Page 7: Kontroversi Abu & Peleraian

karena ada kata meditasi.Sebagaimana ulama di Jawa masa wali songo, kata shalat diganti sembahyang, untuk menarik minat agar orang-orang Hindu ikut sembahyang (shalat) di masjid. Dan dihalaman masjdi dibuat pintu masuk berupa gapura berasala dari kata “pura” (tempat sembahyang orang Hindu). Namun maknanya diganti menjadi ghafura dari bahasa arab, yang berarti pengampunan (jawa: ngapura). Dan lihatlah bangunan masjid di Demak dan masjid-masid di jawa terlihat kental dengan unsur arsitektur Hindunya.

Kata “meditasi” sama dengan kata “spiritual” yang sering dugunakan orang-orang Islam. Karena bahasa tidak bisa diklaim oleh salah satu agama saja. Sama halnya ketika anda melihat bangunan gedung pemerintahan di Kremlin yang mirip kubah dan menara masjid. Kalau orang tidak tahu, pasti terkecoh dikira masjid. Atau malah sebenarnya terbalik, kubah dan menara bukanlah hasil karya arsitek muslim. Karena gereja-gereja pada masa konstantinopel sudah berbentuk kubah. Yang paling unik adalah menara yang ada disetiap masjid, ternyata berasal dari kata “naarun”, yang berarti api. Sedangkan menara adalah tempat api persembahyangan kaum Majusi.

Apakah seseorang dilarang, jika sebelum shalat melatih diri untuk belajar berdiri dengan tenang ketika shalat ? Menenangkan pikiran agar tidak ngelantur kemana-mana. Padahal shalat sedang berhadapan dengan sang Khalik. Berarti kesadaran jiwa dan pikiran harus terfokus kepada yang disembah, yaitu Allah. Sedangkan orang Budha terfokus kepada sang Bodha Gautama, orang Kristiani terfokus kepada Yesus Kristus.

Perhatian saya dalam pelatihan shalat khusyu, adalah bagaimana hati dan pikiran selalu berhubungan dengan Allah, bukan kepada selain Allah. Termasuk melatih agar tidak mudah melamun. Kenyataan ini telah menjadi keluhan hampir seluruh masyarakat Islam. Mengapa Abu Umamah hanya mementingkan segi fisik saja, sementara ruhiyah diabaikan. Padahal Allah hanya menerima shalat seseorang dilandasi keikhlasan ( mukhlishina lahu addien). Sebagaimana kisah orang arab Badui yang mengaku beriman, ternyata baru sampai kulit luarnya saja. Sehingga Allah menurunkan ayat berikut ini :

QS 49: 14. Orang-orang Arab Badui itu berkata: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi Katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

QS 45: 3. Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman.4. Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini,5. Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.

Dan sebuah hadist menegaskan :

Page 8: Kontroversi Abu & Peleraian

Anta’buda ka annaka tarahu fainlam takun tarahu fa innahu yaraka

Beribadahlah seolah engkau melihat Allah, kalau engkau tidak mampu melihatnya, sesungguhnya Dia melihat engkau ( Al hadist shahih )

Dan Allah melarang shalat seperti shalatnya orang-orang munafik, karena dilakukan dengan perasaan malas dan pikirannya tidak terfokus kepada Allah kecuali hanya sedikit. Mereka shalat karena dilandasi ingin dilihat orang lain (riya’). Perbuatan riya’ dan munafik itu adanya dihati. Karena ternyata orang munafik juga shalat

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah,dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut nama Allah kecuali hanya sedikit (QS. An Nisa,4:142)

Abu Umamah hanya kurang peka terhadap tulisan-tulisan saya dalam menyampaikan hadist-hadist yang saya uraikan dalam bentuk praktek. Dikira saya mengarang shalat baru hasil kreasi saya. Terbukti jamaah saya shalat dimana-mana tidak ada yang aneh. Dan sayapun telah menjadi imam shalat dihadapan ribuan jamaah,namun mereka tidak ada yang protes.Seandainya Abu Umamah bisa menyempatkan shalat berjamaah dengan saya, pasti tidak akan terjadi perdebatan seperti ini. Tetapi tidak apa-apa, insya Allah suatu waktu akan berjumpa dalam shalat bersama.

Kesimpulan dari persoalan pelatihan shalat khusyu’. Selama tidak ada larangan dari nabi, berarti kebolehan. Yang dilarang adalah merubah syariat shalat. Termasuk bacaan shalat dirubah menjadi bahasa Indonesia, seperti yang dilakukan oleh Yusman Roy dari Malang ( Perdebatan Via Teleconference Abu Sangkan dengan Yusman Roy, di metro TV).

Ditegaskan disni, shalat diawali dengan niat lalu takbir sampai salam. Diluar itu bukanlah shalat. Maka kegiatan pelatihan shalat bukanlah shalat, tetapi hanya latihan….. bagaimana menurut anda, sebelum memasuki takbir…bolehkan melakukan kegiatan oleh raga,tertawa,atau baca buku ? atau setelah menyelesaikan salam, bolehkan melakukan kegiatan gerakan-gerakan bebas seperti melompat dan berlari. Selama itu tidak dilakukan didalam shalat, maka itu bebas (boleh) bukan mengada-mengada soal agama. Tetapi kalau kegiatan itu dilakukan didalam shalat, maka itu bid’ah. Semoga Abu Umamah memahami arti bid’ah dalam beribadah.

Tuduhan bahwa Abu Sangkan Penganut Wihdatul Wujud

Didalam buku saya “Berguru Kepada Allah”. Pada bab misteri Al hallaj. Justru saya meluruskan ajaran Al hallaj yang kurang sempurna. Karena Al Hallaj tidak mampu melepaskan kesadarannya, sehingga tidak bisa membedakan mana Allah dan mana dirinya , inilah yang dinamakan ittihad (penyatuan). Kesimpulan saya pada bab ini,

Page 9: Kontroversi Abu & Peleraian

adalah manusia pada awalnya tidak ada dan akan kembali tidak ada. Yang kekal hanyalah Allah semata. Kullu man ‘alaiha faan….wa yabqa dzul jalali wal ikram…(apakah ayat ini ada yang salah) siapakah sebenarnya yang kekal abadi ?.Namun kalau difhami dengan benar,saya sependapat dengan pejelasan Imam Al ghazaly, bahwa Al hallaj tidak mengaku Allah. Dia hanya membaca ayat yang berbunyi : innani Ana Allah laa ilha illa ana fa’budnii….

Sungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang Haq) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.(QS. Thaha,20:14) Wallahu a’lam.

Saya hanya menganggap Abu Umamah khilaf dan kurang teliti membaca bab ini. Pikirannya terlalu dipenuhi kecurigaan, dan hatinya bergejolak kurang tenang. Dan ilmu tidak akan bisa masuk kepada orang yang hatinya tidak dipenuhi cahaya ilahy.

Pada bab-bab sebelumnya, banyak ayat-ayat mutasyabihat yang saya kutip. Dan saya tidak berani menafsirkan ayat-ayat tersebut dengan pikiran saya. Saya hanya membiarkan ayat-ayat mutasyabihat tersebut apa adanya. Seperti kalimat yadullah (kedua tangan-Ku). Melihat uraian ini, Abu Umamah tidak faham. Dikira saya membuat pernyataan “mentashbihkan” (menyerupakan) Allah dengan tangan manusia. Sama sekali tidak !! pada ayat-ayat mutasabihat hanya bisa difahami oleh hati orang yang bertakwa, alif laam mim….dzalikal kitabu laa raiba fiihi hudan lil muttaqien….tidak ada satu dalilpun yang mengatakan, bahwa para sahabat menanyakan arti ayat-ayat mutasabihat kepada Rasulullah dan beliau tidak memberikan tafsir ayat-ayat mutasabihat.

Didalam surat Al anfal ayat 17 ,Allah berfirman :Bukanlah kamu yang berperang tetapi Allah yang berperang, bukanlah kamu yang melempar panah, tetapi Allah yang melempar.

Pada ayat ini, apakah Rasulullah dianggap seperti Al Hallaj atau wihdatul wujud, jika ditanya. Wahai rasulullah, siapakah yang berperang dan melempar panah ketika engkau membidik panah ? kira-kira apa jawaban beliau….?? Kalau beliau menjawab sesuai dengan ayat diatas, pastilah beliau akan mengatakan Allahlah yang melempat panahku.....

Masihkah anda menuduh saya wihdatul wujud,yang anda sendiri tidak paham persoalan ini.

Tuduhan bahwa Abu Sangkan menganut sinkretisme

Mungkin abu Umamah kurang paham arti sinkretisme, sehingga saya dianggap menganut faham ini. Tidak ada satupun ajaran tersebut dalam buku saya. Justru saya hanya prihatin melihat kemunduran ummat islam selama berabad-abad.

Page 10: Kontroversi Abu & Peleraian

Mengapa orang-orang Eropa mampu menemukan sains modern dan mampu menciptakan tehnologi canggih. Ternyata mereka perduli terhadap fenomena alam yang luar biasa, memberikan pelajaran bagi manusia. Padahal mereka tidak mengenal Al qur’an. Namun mereka telah memanfaatkan kemampuan berfikirnya dan akal sehatnya untuk meneliti gejala alam yang terhampar luas. Semetara ummat Islam hanya diam tidak turut terlibat mengamati sumber alam yang penuh manfaat bagi kelangsungan hidup manusia. Mulai dari energy listrik, nukilir, mineral,baham kimia, ilmu aerodinamic,biologi,psikologi, neurologi,astronomi, mesin diesel, kapal selam dll.

Hampir semuanya dikusai oleh mereka. Tanpa disadari hasil penemuan mereka dimanfaatkan oleh ummat Islam seluruh dunia. Termasuk negara-negara Arab, meminta bantuan Amerika untuk pengeboran minyak dan mengolahnya, bahkan menjualkannya.

Padahal Al qur’an telah memberikan wacana berfikir kepada kita, agar tidak ketinggalan dalam ilmu pengetahuan. Sebagaimana disebutkan ayat-ayat berikut ini :

Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu terdapat pelajaran bagimu, Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perut (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah,yang mudah ditelan bagi orang yang hendak meminumnya (QS.An Nahl,16:66)Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata. Untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (QS. Qaaf,50:7-8)

Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat ayat-ayat Allah bagi orang-orang yang beriman. Dari pada penciptaan Kamu dan binatang-binatang yang melata yang bersebar (dimuka bumi) terdapat ayat-ayat (tanda-tanda) kekuasaan Allah bagi kaum yang yakin. Dn pada pergantian malam dan siang serta hujan yang diturunkan Allah dari langit sebagai rezeki lalu dihidupkan-Nya bumi sesudah matinya dengan air hujan itu,dan pda perkisaran angin terdapat pula ayat-ayat (tanda-tanda) kekuasaan Allah bagi mereka yang berakal. Itulah ayat-ayat Allah, Kami memebacakannya kepadamu sebenarnya,maka dengan perkataan manakah lagi mereka akan beriman sesudah (kalam) Allah dan ayat-ayat-Nya. (QS. Al Jastsiyah,45:3-6)

Dalam ayat-ayat diatas terdapat kandungan peringatan untuk ummat Islam, disamping mereka diharuskan membaca Al qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, namun diperintahkan untuk memikirkan ciptaan Allah sebagai pelajaran. Namun fakta yang terjadi sangat ironis, judtru orang-orang kafirlah yang menguasai ilmu pengetahuan,seperti peternakan, geologi, geofisika vulcanologi dan lain sebagainya. Apakah saya disebut sebagai penganut sikretisme kalau saya memahami ilmu-ilmu tersebut ? bukankah saudara Umamah tidak sadar, bahwa ilmu-ilmu tersebut adalah ciptaan Allah, dan diperintahkan untuk mengambil sebagai pelajaran.

Ulasan-ulasan yang tidak difahami oleh Abu Umamah dalam bukunya mengenal

Page 11: Kontroversi Abu & Peleraian

lebih dekat dengan Abu Sangkan halaman 84:

Sangat kelihatan Abu Umamah tidak membaca dengan baik tulisan-tulisan saya;Padahal uruain saya adalah sebuah kesimpulan dari hadist-hadist nabi yang menyuruh kita shalat dengan serius dan thumakninah dan tidak terburu-buru. Sehingga dipraktekkan sebagaimana saya tulis dalam buku saya halaman 58-59.Padahal semua yang dipraktekkan adalah tuntunan nabi yang saya jadikan methodologi. Seperti berdiri thumaninah, rukuk,sujud dan tahiyyat. Semuanya dilakukan dengan tenang dan rendah hati. Pertanyaanya adalah :Apakah dilarang berdiri sehingga tulang-tulang dan sendi-sendi dalam tubuh kita rileks dan tidak tegang ketika shalat ? Apakah dilarang pikiran hening didalam shalat, mengapa tidak tidak menyalahkan orang yang pikirannya melamun dan ngelatur kemana-mana ketika shalat ? Bukankah itu lebih bid’ah, karena pikiran Rasulullah tidak pernah melamun dalam shalat. Apakah dilarang ketika hati kita hadir dalam shalat sementara banyak orang shalat tetapi hatinya tidak hadir ? Apakah dilarang memperbagus shalat dan wudhu’ seseorang dengan dibarengi hatinya ingat kepada Allah. Sementara banyak orang berwudhu yang tidak menghayati wudhu’nya sehingga tidak ubahnya mencuci muka biasa. Apakah salah orang shalat harus dilakukan dengan kesadaran ? sementara Abu Umamah menyalahkan persoalan ini.

Kesimpulan dari uaraian Umamah, bisa diketahui bahwa dia shalat namun pikirannya tidak tenang, karena ia melarang orang shalat pikirannya hening. Dan shalanya tidak dilakukan dengan tenang dan tumakninah. Karena ia melarang melatih tulang-tulang kembali pada tempatnya. Justru dialah yang yang tidak menjalankan sunnah nabi, karena yang saya tulis adalah sunnah nabi dalam mengajarkan shalat kepada para sahabat. Tolong pelajari lagi hadist-hadist yang memerintahkan untuk sadar dalam shalat, membetulkan tulang-tulangnya sehingga lurus dan tenang didalam setiap gerakan rakaat maupun bacaannya. Semua hadist yang menyangkut shalat khusyu’ sudah saya himpun dan saya susun menjadi pelajaran bagi yang shalatnya terburu-buru dan pikirannya melayang-layang, dan ini perlu dilatih. Bagi yang tidak mau latihan jangan mengusik orang yang sedang belajar, apalagi melarang orang belajar shalat sama halnya orang-orang Yahudi yang menghalang-halangi shalat. Hanya saja dikemas dengan perkataan bid’ah, agar tidak terlihat menghalangi orang-orang yang sedang belajar shalat. Kalau memang Abu Umamah orang Islam yang benar, pasti dia akan mendatangi rumah saya dan berdiskusi dengan baik dan penuh akrab dan shilaturrami. Dengan diawali dengan shalat berjamaah tentunya. Inilah akhlak islam yang sebenarnya yang banyak dilakukan kaum sufi yang bersih hatinya.

Abu Umamah mengaku Ahli Sunnah Waljamaah ?

Saya belum percaya seratus persen kalau Abu Umamah Ahli Sunnah Wal jamaah. Mengapa demikian, karena yang saya tahu jumlah hadist Rasulullah dikeluarkan dan diriwayatkan berjumlah puluhan ribu bahkan jutaan jumlahnya. itupun masih tergantung kedudukan keshahihannya. Dan berapa jumlah hadist yang shahih, hasan,mutawatir,masyhur,muan’an,mudhayyaq, musalsal, ahad, gharib, munqati’ Sudahkan anda mampu menjalankan seluruh sunnah Nabi ? Belum lagi jumlah ayat-ayat dalam Al qur’an, sudahkan anda mampu menjalankan semuanya. Apa hukumnya yang tidak menjalankan islam secara kaafah. Masihkan anda berani

Page 12: Kontroversi Abu & Peleraian

mengatakan ahli sunnah wal jamaah ? Anda tidak ada bedanya dengan saya yang hanya menjalankan sunnah nabi sebagian saja. anda masih menggunakan uang yang ada gambar orang, yang menurut hadist hukumnya haram. Sementara, anda sering melarang orang melukis makhluk hidup. Hal ini sama halnya orang-orang Saudi yang tidak konsisten, mereka menempelkan lukisan-lukisan Raja Fahd, Raja Abdullah, Raja Suud di setiap hotel di Saudi Arabiayah.

Apa hukumnya orang yang menyesatkan orang lain, sementara saya telah bersyahadat setiap shalat, menjalankan shalat lima waktu, berzakat, berpuasa di bulan Ramadhan, menunaikan ibadah Haji ke Baitullah ?

Saya memaafkan Abu Umamah karena dia belum kenal dengan saya, walaupun dia mengaku dalam tema bukunya “mengenal lebih dekat dengan Abu Sangkan”. Namun dia tidak kenal dengan saya, apalagi berdiskusi dengan baik dan terhomat.

Saya khawatir terhadap Abu Umamah, dia tidak bisa membedakan Islam dan kultur Arab yang keras. Islam adalah akhlak dan lemah lembut, apalagi dalam berdakwah. Al qur’an menyuruh berdakwah dengan cara yang sangat lembut dan mauidhatil hasanah ….cara ini dilakukan oleh ulama’ Jawa (wali songo) sehingga ummat Hindu tertarik mempelajari Islam, walaupun masih belum sempurna. Mungkin kalau anda ingin merasakan bagaimana sulitnya berdakwah di wilayah Hindu di Bali. Kalau anda jujur pasti anda akan mengatakan wali songo itu hebat dan cerdas.

Ulama jawa, ketika melihat ummat Hindu menjalankan ritual kematian mengadakan upacara selama tujuh hari. Mereka tidak langsung merubah kultur dan kebiasaan agama sebelumnya. Apalagi langsung menhardik dengan kata-kata kafir sesat dan bid’ah. Mereka mengisi hari-hari tersebut dengan bertahlil dan bertahmid. Maksudnya mentauidkan agak tidak menyekutukan Tuhan. Lihatlah situs-situs masjid Menara Kudus berbentuk seperti Candi, pintu gerbang masjid, seperti Pura Hindu, atap mesjid dibuat seperti pagoda. Mereka tidak merubah pakaian menjadi pakaian saudi Arabiayah atau pakistan, india, tetapi tetap menggunakan sarung seperti yang dipakai orang Hindu pergi sembahyang ke Pura.

Hal ini terjadi terhadap fiqhuddakwah Partai Keadilan Sejahtera. Mereka melakukan dakwah melalui dan mengisi peluang dunia poltik sebagai kendaraan dakwah mereka di DPR. Padahal mereka bertujuan menegakkan syariah, namun melalui cara sekuler, yaitu Trias Polica.

Kesimpulan dari penjelasa saya diatas, bukanlah akhir jawaban saya. Karena masih banyak lagi yang bisa saya samapikan jika diperlukan. Dan saya sangat senang jika bisa berjumpa langsung dengan Abu Umamah demi keadilan dan menjalankan sunnah Al qur’an, yaitu bermusyawarah dengan baik. Dan sekali lagi Abu Umamah bukanlah Ahli Sunnah Waljamaah yang murni, tapi hanya sekedarnya saja. kalau berjumpa dia saya bisa tunjukkan hadist mana yang tidak dijalankan oleh dia, dan hadist mana yang telah dilanggar oleh dia.

Hayya ‘alash shalah hayya ‘alal falah ……..

Page 13: Kontroversi Abu & Peleraian

Wassalam

http://www.facebook.com/AbuSangkan

ABU SANGKAN

Lokasi Jl.Kemang Sari IV No.5 Jatibening Baru Pondok Gede, Bekasi, Jakarta, Indonesia 17412Afiliasi Pelatihan Shalat Khusyu

Tanggal Lahir

08 Mei 1965

TentangSelamat Datang di Official Fan's Pages Ust.Abu Sangkan.Dengan forum ini akan kami informasikan jadwal pelatihan-pelatihan maupun tabliqh akbar yang dibawakan oleh Ust.Abu Sangkan.Salam (Moderator)

Informasi Pribadi

Abu Sangkan, lahir pada tanggal 8 Mei tahun 1965.Pendidikan Dasar dan Menengah Pertama diselesaikan di Banyuwangi,Sekolah Lanjutan Atas ditempuh di Bogor.Pengetahuan agama banyak diperoleh di beberapa pesantren seperti Al-Ihya'Pimpinan K.H.Moh.Husni Thamrin di Bogor,pesantren Al-Ghazaly pimpinan K.H.Abdullah Bin Nuh di Bogor,Al Baqiyyatush shalihat pimpinan K.H.Yusuf Kamil di Bekasi,sempat mengikuti kuliah filsafat di IAIN Jakarta sambil bekerja di sebuah perusahaan kontraktor.

Beliau mulai...Beliau mulai tertarik dengan kajian hakikat (tawawwuf) pada saat nyantri di Bogor kepada ulama besar Mama' Abdullah bin Nuh dan lebih mendalam lagi setelah pertemuannya dengan H.Slamet Oetomo di Banyuwangi,seorang yang memiliki pandangan sangat luas dan medalam dalam ilmu hakikat.

Membentuk dan mendirikan Forum kajian Tazkiyyatun nafs di bawah naungan Yayasan Shalat Khusyu jakarta yang secara teratur melakukan kegiatan rutin baik dalam bentuk ceramah,diskusi,pelatihan serta Kegiatan-Kegiatan menghidupkan kecerdasan emosi dan spiritual.Anggota kajian ini telah banyak tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia maupun luar negeri dengan membentuk kelompok-kelompok dzikir (halaqah dzikir).

Mulai menulis kajian hakikat pada tahun 1999 dalam bentuk tulisan-tulisan lepas yang hanya dibaca diantara rekan sendiri.Pada September 1999 rekan beliau berinisiatif untuk membentuk Mailing List Dzikrullah di Internet yang merupakan forum tanya jawab kajian hakikat.Melalui milis ini, tulisannya menyebar dengan cepat sampai akhirnya jamaahdzikrullah menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia bahkan di luar negeri.

Buku-buku yang telah diterbitkan :1.Allah Menyambut Shalatku (2002)2.Berguru kepada Allah (cetakan pertama 2003)3.Pelatihan Shalat Khusyu (cetakan pertama 2004,cetakan keenam 2006)4.Abu Sangkan Menjawab jilid I (2007)5.Spiritual Salah Kaprah (2008)

Telepon +62 21 84978836

Situs Web

http://www.shalatcenter.comhttp://groups.yahoo.com/group/dzikrullah/