Upload
-dena-dena-
View
128
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
diskripsi korea selatan
Citation preview
KOREA SELATAN
Profil Negara .......
Nama Resmi Republic of Korea Daehan Minguk (Hangul: 대한민국;
Hanja: 大韓民國)
Pemerintah Republik
Ibu Kota Seoul
Luas Wilayah 99.274 km2
Lagu Kebangsaan Aogukga
Bahasa Resmi Korea
Bahasa Korea
Populasi 50.004.441 juta jiwa (estimated 2012)
Mata Uang Won Korea Selatan (KRW)
Hari Nasional 1 Maret
Kepala Negara Park Geun Hye (25 Februari 2013 – sekarang)
Kepala Pemerintahan Jung Hong Wong (26 Februari 2013 – sekarang)
Sistem Politik Demokrasi Konfusianisme
Partai yang Berkuasa Partai Kemerdekaan Korea, Partai Nasional, Partai
Liberal, dan Partai Demokrat Korea
Agama Agama Persen
Atheisme 41.5%
Buddha 25.8%
Protestan 18.3%
Katolik Roma 10.9%
Islam 0.1%
Agama lain 0.7%
Buddha Won 0.3%
Konfusianisme 0.2%
Cheondoisme 0.1%
Ekspor Semi konduktor, peralatan telekomunikasi nirkabel,
kendaraan bermotor, komputer, baja, kapal, dan
pertokimia
Impor Plastik, elektronik dan peralatannya, minyak, baja, dan
bahan kimia organik.
Keikutsertaan dalam Organisasi
Internasional
- Anggota NATO
European Economic Community (EEC)
- The Organization for Economic Cooperation and
Development (OECD)
- The general Agreement on Tarrifs and
Trade/World Trade Organization (GAAT/WTO)
- The Organization for Security and COOperation
in Europe (OSCE)
- Council of Europe (OSCE) and the Council of
Europe
Peta Korea
Kondisi Makro .......
1. Perekonomian Korea Selatan
a. Kondisi Umum Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan sendiri dimulai pada tahun 1964, dimana
terjadi kenaikan GNP sebanyak 9 persen, hingga pada tahun 1971, komoditi ekspor
Korsel mencapai $1,132 juta dan ekspor manufaktur mencapai 86% dari total
komoditas ekspor (Frank, Kim, & Larry, 1975:19). Perekonomian Korea Selatan
kembali jatuh ketika terjadi krisis Asia di tahun 1997, dimana hal ini mengantarkan
Korsel menjadi pasien IMF dan dan berada di dalam pantauan IMF hingga tahun
2000, dimana Korea Selatan berhasil meningkatkan GDP nya hingga 10.9%.
Saat ini Korea Selatan menduduki peringkat 7 dalam trading-partner US, dan
menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-13 di dunia (US Department of
State Diplomacy, 2012). Saat ini perekonomian Korea Selatan sedang mengalami
perubahan dari centrally-planned government directed investment menjadi market
oriented model. Hal ini tidak terlepas dari munculnya chaebol (perusahaan raksasa)
Korea Selatan yang menguasai pasar dunia, seperti merk automobile Hyundai dan
KIA, serta produk eletronik Samsung dan LG.
Saat ini Korea Selatan juga tengah mengembangkan pasarnya ke US dengan
KORUS FTA atau Korea-US Free Trade Agreements yang disepakati pada tahun
2011 dan menjadi FTA terbesar kedua US setelah NAFTA dan FTA terbesar kedua
Korea Selatan setelah Korea-European Union FTA. Hal ini membuat Korea Selatan
menjadi salah satu motor perekonomian dan macan Asia di Asia Timur.
b. GDP
Produk Domestik Bruto (PDB) di Korea Selatan meningkat 1,10 persen pada
kuartal kedua 2013 dari kuartal sebelumnya.Laju Pertumbuhan PDB di Korea Selatan
dilaporkan oleh Bank of Korea. Dari tahun 1970 sampai tahun 2013, Korea Selatan memiliki
Laju Pertumbuhan PDB rata-rata 1,7 Persen mencapai semua waktu tinggi dari 6,8 persen
pada bulan Maret tahun 1988 dan rekor rendah -7.0 Persen pada bulan Maret 1998. Korea
Selatan memiliki ekonomi berorientasi ekspor . Setelah krisis keuangan Asia pada akhir 90-
an, perekonomian Korea Selatan tumbuh rata-rata 1,1 persen, dimana setengah dari GDP
tersebut dihasilanoleh ekspor.
c. GNP
GNP Korea Selatan naik 0,9 persen di triwulan pertama 2012 dibandingkan
dengan tiga bulan sebelumnya, Bank of Korea mengatakan dalam perkiraan
sebelumnyahariKamis. Ini sejajar dengan ekspektasi, mengikuti kenaikkan 0,3 persen
di tiga bulan sebelumnya dan kenaikkan 0,8 persen di triwulan 3. Dalam sisi
anggaran, konsumsi swasta menambahkan kenaikkan 1,0 persen, disebabkan oleh
meningkatnya anggaran dalam barang tahan lama seperti komputer, bank
mengatakan, dan yang tidak tahan lama seperti farmasi. Investasi fasilitas naik 10,8
persen, dengan investasi yang meningkat dalam peralatan manufaktur semi
konduktor. Investasi konstruksi turun 0,7persen, karena konstruksi gedung tempat
tinggal dan sipil berubah-ubah.
Ekspor naik 3,4 persen, berkat dukungan dari produk otomobil danp
etrokimia, walaupun ekspor selular dan baja turun. Dalam sisi produksi, sektor
manufaktur meluas 2,2 persen, meskipun ada kekuarangan produk logam dan output
mesin, karena produksi otomobil dan petrokimia naik. Listrik, gas, dan pasokkan air
turun 4,3 persen dengan penurunan dalam output listrk, bank mencatat.
Konstruksiturun 1,0 persen, karena penurunan dalam konstruksi pembangunan
tempat tinggal dan sipil menutup kenaikkan dalam konstruksi pembangunan non
tempat tinggal. Jasa naik 0,9 persen, karena kenaikkan contohnya dalam informasi
dan komunikasi dan kesehatan dan pekerjaan sosial menutup penurunan dalam
intermediasi finansial.
d. Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terus-menerus (kontinu) akibat tidak seimbangnya arus barang dan arus uang. Inflasi
dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi bahkan spekulasi,
atau adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi menunjukkan
proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Salah satu alat ukur inflasi adalah
GDP Deflator yaitu indeks tingkat harga keseluruhan. Deflator PDB merupakan rasio
antara PDB riil dengan PDB nominal pada satu tahun dikali dengan 100. eflator PDB
menunjukkan besarnya perubahan harga dari semua barang baru, barang produksi
lokal, barang jadi, dan jasa.
Informasi atau data terbaru mengenai inflasi di Korea Selatan yang diperoleh
dari http://www.obornews.com menyatakan bahwa Pemerintah Korea Selatan
melaporkan, Inflasi negara itu menurun pada bulan Desember 2012 dan berada di
bawah target bank sentral. Tingkat inflasi Korea Selatan pada Oktober 2012 adalah
2.1% dimana berdasarkan data Badan Statistik Korea, indeks harga konsumen naik
1,6% di banding tahun sebelumnya.
Sebagai catatan tambahan, perekonomian Korea Selatan adalah terbesar
keempat di Asia. Kondisi ini disebabkan krisis fiskal zona euro dan melambatnya
permintaan di tempat lain.
Implikasi:
Berdasarkan data diatas tingkat infasi di Korea Selatan yang semakin
menurun dari tahun 2008 – 2012 menyebabkan daya beli penduduk Korea Selatan
semakin kuat karena harga-harga barang dan jasa di pasar stabil atau tidak
mengalami kenaikan terlalu tinggi. Produk-produk Indonesia yang diekspor ke Korea
Selatan tidak akan terlalu mengalami kesulitan dalam pemasarannya karena
didukung oleh daya beli penduduk Korea Selatan yang cukup kuat.
e. Pajak
Tarif Pajak Penjualan di Korea Selatan pada tahun 2013 adalah 10 persen. Di
Korea Selatan, tarif pajak penjualan adalah pajak yang dikenakan kepada konsumen
berdasarkan harga pembelian barang dan jasa tertentu. Pendapatan dari Tarif Pajak
Penjualan merupakan sumber pendapatan penting bagi pemerintah Korea Selatan.
Berdasarkan laporan Direktorat Jenderal Pajak Korea Selatan, pajak pendapatan
Korea Selatan senilai sekitar 116.5 triliun Won Korea per bulan Juli dan merupakan
58.5 persen dari total target pengumpulan pajak tahun ini.
Korea berhasil membuat inovasi baru didalam hal pajak dengan menciptakan
Home Tax Service (HTS). Menggunakan kecanggihan teknologi dewasa ini, Korea
mencoba menerapkan prinsip e-government dibidang pelayanan pajak, yang dapat
diakses melalui www.hometax.go.kr. Didalamnya juga memuat seluruh pertanyaan
mengenai pajak dan fasilitas tentang pajak. Sistem tersebut menjadikan nilai lebih
bagi pemerintah Korea dalam hal memberikan keterbukaan untuk memberikan
pelayanan pajak dalam bentuk online.
f. Ekspor-Impor
Berdasarkan laporan dari Ministry of Trade, Industry & Energy (MOTIE), ekspor
di Korea Selatan pada bulan September 2013 tercatat turun menjadi 44.741 juta USD
dari 46.377,62 juta USD pada bulan sebelumnya. Rata-rata ekspor Korea Selatan
tahun 1966 sampai 2013 adalah USD 10.800,88 juta, dengan tingkat ekspor tertinggi
mencapai 48.950,11 Juta USD pada bulan Juli 2011 dan rekor terendah mencapai
14,75 Juta USD pada bulan Januari 1966. Korea Selatan sendiri memiliki ekonomi
berorientasi ekspor. Ekspor utama adalah produk teknologi tinggi manufaktur seperti
semikonduktor (9%), mesin (9%), mobil (9%), kapal (7%), perangkat LCD (5%) dan
perangkat komunikasi nirkabel (4%). Ekspor lainnya termasuk baja (7%) dan
petrokimia (10%). Mitra ekspor utamanya adalah Cina (25%), ASEAN (14%),
Amerika Serikat (10%) dan Uni Eropa (9%).
Disisi lain, impor Korea Selatan pada bulan September 2013 turun menjadi
41.028 Juta USD dari 41.525,13 Juta USD pada bulan sebelumnya. Rata-rata impor
Korea Selatan dari tahun 1966 sampai 2013 adalah 10.330,31 juta USD, dengan
tingkat impor tertinggi mencapai 45.565,95 Juta USD pada bulan Maret 2011 dan
rekor terendah 38,61 Juta USD pada bulan Januari 1966. Komoditas impor utama
Korea Selatan impor adalah minyak (23%), semikonduktor (6%) dan gas alam (5%).
Impor lainnya termasuk batubara, baja dan bijih besi . Mitra impor utamanya adalah
Cina (16%) , Jepang (12%), Amerika Serikat (8%) dan Arab Saudi (7%). Lainnya
termasuk : Uni Eropa (9%), ASEAN (10%) dan Australia (5%).
2. Kerjasama InternasionalSejak berdiri pada tahun 1948, Republik Korea telah memiliki komitmen pada konsep-
konsep demokasi dan ekonomi pasar bebas. Hubungan korea dengan negara-negara asing
telah mengalami perubahan penting sejak tahun 1962 ketika Republik Korea mengambil
kebijakan pembangunan ekonomi yang dipacu oleh ekspor serta mulai secara aktif terlibat
dalam perdagangan internasional di seluruh dunia. Dengan landasan diplomatik yang
mantap, Republik Korea terus membangun hubungan-hubungan kerjasama dengan semua
negara di setiap bidang sepanjang era 1980-an. Keterlibatan korea dalam organisasi
internasional antara lain dengan melalui IMF, APEC, United Nations, WTO, dan OECD.
3. Demografi Penduduk
Ditinjau dari asal-usul negara, warga asing dari Cina mencakup 44% atau 450.000 jiwa
(55% di antaranya berasal dari etnis Korea), diikuti oleh warga asing dari Amerika Serikat
sejumlah 12% atau sekitar 120.000 jiwa. Jumlah warga asing dari Vietnam menempati posisi
ketiga, yakni 6% atau sekitar 65.000 jiwa,diikuti oleh warga dari Filipina (5%) dan warga
Thailand (4%). Sisanya adalah dari Jepang, Taiwan, dan Indonesia.
Di antara pemukim asing jangka panjang yang berjumlah sekitar 750.000 jiwa. Kaum
pekerja termasuk mereka yang sedang menjalani pelatihan industri, meliputi 56% dari
populasi penduduk asing. Mereka yang datang ke Korea melalui perkawinan berjumlah
14%, sedangkan 7 persennya merupakan siswa asing yang belajar di Korea.
a. Agama
Hampir sebagian besar rakyat Korea Selatan memilih tidak beragama atau
atheisme. Buddha adalah agama yang mempunyai penganut terbesar di Korea Selatan
dengan 10.7 juta penduduk. Agama lainnya yang terbesar adalah Kristen
Protestan dan Katolik Roma. Gereja Kristen terbesar di Korea Selatan, Yoido Full
Gospel Church berlokasi di Seoul. Diperkirakan ada 45.000 warga Muslim Korea
dengan 100.000 orang pekerja yang dari luar negeri yang berasal dari negara Muslim.
b. Bahasa
Bahasa resmi Korea Utara dan Selatan adalah bahasa Korea. Klasifikasi
genealogis bahasa Korea masih diperdebatkan, 2 bagian kelompok ilmuwan yang
berbeda pendapat menyatakan bahasa Korea termasuk bahasa rumpun Altai-Tungusik,
yang lainnya adalah bahasa isolat, yakni tercipta karena meminjam penggunaan bahasa
lain. Namun sebagian besar memasukkan bahasa Korea ke dalam rumpun bahasa Altai-
Tungusik bersama bahasaTurkik, Mongol, Tungusik, dan Jepang.
Bahasa Korea memiliki morfologi yang aggluginatif dengan tata bahasa (syntax)
yang serupa dengan bahasa Jepang, yakni SOV (Subject + Object + Verb). Seperti
bahasa Jepang dan Vietnam, bahasa Korea banyak sekali meminjam kosakata
dari bahasa Tionghoa yang tidak berkaitan. Bahasa Korea modern ditulis dengan abjad
Hangeul, yang diciptakan pada abad ke-15 oleh Raja Sejong.
4. Kultur dan Budaya
Dalam teks kuno Tiongkok, negeri Korea dijuluki Sungai dan pegunungan yang
disulam di atas sutera atau Negeri Timur yang Bersatu. Selama berabad-abad, Korea
menjalin hubungan dengan Tiongkok dalam berbagai bidang. Korea dikenal di dunia
barat melalui pedagang-pedagang Arab yang pergi ke Tiongkok lewat jalur sutera. Para
pedagang Arab pada tahun 845 M (zaman Silla Bersatu) menuliskan Di dekat Tiongkok
ada negeri yang berlimpah emas bernama Silla yang mempesonakan mereka.
Korea memiliki corak kebudayaan yang beragam yang berasal dari akar asli
yang dibentuk dalam berbagai kesenian dan tarian. Budaya Tionghoa yang diimpor
selama berabad-abad ikut berperan membentuk sistem sosial dan norma berdasarkan
Konfusianisme, Buddhisme dan Taoisme. Hasilnya adalah beragamnya bentuk
manifestasi dan akulturasi antara budaya asli Korea dan Tiongkok yang unik. Dari sini
Korea berperan besar dalam mentransfer budaya yang maju ke Jepang.
Dalam budaya kontemporer, Korea dikenal akan tren Korean Wave yang
dihasilkan menyebarnya popularitas budaya musik pop, film dan drama Korea, serta
baru-baru ini tren video game dan B-Boy Korea.
a. Media
Media Korea Selatan terdiri dari beberapa jenis komunikasi publik yaitu televisi, radio,
film, koran, majalah, dan situs Web berbasis internet. Jurnalisme modern Korea dimulai
setelah berdirinya Republik Korea pada akhir abad ke-19. Sejak awal pers Korea
memiliki pandangan reformist dan nasionalisme yang kuat, akan tetapi menghadapi
sejumlah kontrol politik dan sensorsip selama abad-20. Saat ini di Korea Selatan, banyak
jurnalis yang membangun sejumlah tradisi yang mengacu pada kebebasan. Mereka
cenderung mengkritik pemerintah dan mengecam tindakan-tindakan yang berbau
penyensoran dalam pers. Sebelum berkembang menjadi media yang besar dan sarat akan
nilai-nilai kebebasan, media, baik massa dan elektornik di Korea Selatan mengalami
perkembangan baik dalam segi propagandastik, diplomatik, dan jurnalistik.
Koran utama di Korea Selatan meliputi Chosun Ilbo, Donga Ilbo, JoongAng Ilbo, dan
Hankook Ilbo yang kesemuanya diterbitkan di Seoul. Sebagai tambahan, lebih dari 6500
majalah, 2000 mingguan, 3300 bulanan, dan 1200 paruh bulanan meramaikan pasar
media. Selain itu media elektronik berupa jaringan televisi nasional Korea Selatan teridiri
dari KBS - 1 dan KBS - 2, MBC, EBS, dan SBS.
Kini banyak berita di Korea Selatan yang disampaikan melalui sarana elektronik
mengingat Korea Selatan telah menjadi salah satu pengguna broadband terbesar di dunia.
Korea pun menjadi negara dengan koneksi bandwidth rata-rata tertinggi (17,5 Mbps) dan
negara dengan rata-rata puncak bandwidth tertinggi (47,9 Mbps). Tak heran media online
Korea berkembang dengan amat pesat, misalnya Situs web berita populer seperti
OhMyNews.com yang mencatat sebanyak 15 juta kunjungan per hari .
b. Seni
Kesenian Korea adalah jenis kesenian yang berkembang di Korea sejak zaman kuno.
Ciri-ciri kesenian visual yang diproduksi oleh rakyat Semenanjung Korea menunjukkan
kesederhanaan, spontanitas, dan naturalisme.
Seni rupa Republik Korea antara lain seni lukis, kaligrafi, grafik, seni kerajinan, hiasan
dan lain-lain,disamping mewarisi tradisi nasional, juga menyerap kelebihan seni rupa
luar negeri. Lukisan Republik Korea terbagi lukisan Timur dan Barat. Lukisan Timur
serupa dengan lukisan tradisional Tiongkok. Selain itu terdapat pula lukisan adat dalam
berbagai jenis. Kaligrafi, seperti juga di Tiongkok dan Jepang, merupakan bentuk
kesenian yang tinggi. Warga Korea juga terkenal dengan kegemarannya akan musik dan
tari. Opera Korea berasal dari upacara keagamaan zaman pra sejarah, utamanya adalah
opera topeng, opera boneka, opera daerah, opera nyanyi dan drama. Opera topeng
sebagai lambang budaya negeri itu mempunyai kedudukan sangat penting dalam opera
tradisional. Tarian tradisional Korea adalah bentuk seni tari yang berasal dari
kebudayaan masyarakat Korea. Tarian tradisional Korea dibedakan menjadi 2 buah
kategori, yakni tarian istana dan tarian rakyat. Teks sejarah menuliskan tentang
kegemaran rakyat Korea kuno menari dan menyanyi berhari-hari, bermalam-malam
sebagai bagian dari ritual pemujaan kepada dewa-dewa. Mereka juga menari untuk
mengekspresikan jiwa (sin) dan kegembiraan (heung).
c. Olahraga dan rekreasi
Kemajuan ekonomi yang pesat pada dekade-dekade terakhir telah meningkatkan
secara drastis minat rakyat Korea Selatan terhadap olahraga. Semakin banyak orang saat
ini berlatih dan berkompetisi dalam berbagai kompetisi olahraga yang terorganisasi.
Olahraga yang paling populer di Korea Selatan adlah taekwondo. Olahraga ini
merupakan olahraga asli dari Korea dan telah menyebar ke seluruh dunia. Namun
diplomasi secara kultural adalah diakuinya olahraga tradisional Korea, Taekwondo, ke
dalam pesta olahraga internasional Olimpiade.
Mempertimbangkan luas wilayah dan jumlah penduduknya, Korea Selatan
mencapai prestasi olahraga yang baik.Korea Selatan adalah negara satu-satunya di Asia
yang berhasil masuk kualifikasi Piala Dunia FIFA sebanyak tujuh kali.
Pada tingkat internasional, prestasi terbesar yang dicapai Korea Selatan adalah
penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas tahun 1988 dan Piala Dunia FIFA 2002
dengan Jepang.Selain itu, pada tahun 2011, kota Daegu terpilih sebagai tempat
penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Atletik IAAF tahun 2011, salah satu tiga peristiwa
olahraga dunia terpenting di samping Olimpiade dan Piala Dunia FIFA.
5. Populasi
Korea Selatan memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, sekitar 501.1/km2. Jumlah ini sepuluh
kali lebih banyak daripada rata - rata dunia. 83% dari total populasi penduduk hidup di daerah
perkotaan karena migrasi besar - besaran dari pedesaan selama ekspansi ekonomi yang pesat
pada tahun 1970, 1980 dan 1990 dengan estimasi tingkat urbanisasi tahun 2010-2015 yaitu 0.6%
per tahun. Pada tahun 2009, Seoul sebagai ibukota negara merupakan kota terpadat di Korea
Selatan dengan jumlah penduduk mencapai 9.778 juta jiwa disusul oleh Busan (3.439 juta
jiwa), Incheon (2.572 juta jiwa), Daegu (2.458 juta juta), Daejeon (1.497 juta juta), Gwangju (1,4
juta) dan Suwon (1 juta).
Pada tahun 2012, tingkat kelahiran per tahun sebesar 8 kelahiran dari 1.000 orang. Angka ini
mengindikasikan tingkat kelahiran Korea Selatan yang rendah di dunia. Sedangkan tingkat
kematian per tahun sebesar 6 kematian dari 1.000 orang dan dengan tingkat harapan hidup rata -
rata mencapai 81 tahun. Hal tersebut menduduki urutan ke-17 di antara 194 negara anggota
Badan Kesehatan Dunia –WHO.
6. Hubungan Bilateral Indonesia – Korea Selatan
a. Politik
Sejak pembukaan hubungan diplomatik pada tahun 1966, hubungan bilateral Indonesia-
Korea Selatan terus mengalami perkembangan dan peningkatan yang cukup signifikan.
Hubungan yang erat ini terlihat pada peningkatan kerjasama kedua belah pihak di
berbagai bidang termasuk politik. Hal ini diantaranya tercermin dengan tingginya tingkat
saling kunjung antar pimpinan kedua negara tersebut dalam berbagai kepentingan
misalnya menghadiri pertemuan organisasi internasional maupun kunjungan kenegaraan
untuk melakukan berbagai kesepakatan.
b. Perdagangan
Dalam Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IKA-CEPA)
terjalin kesepakatan bahwa Indonesia dan Korea Selatan sedang menyiapkan kerjasama
bilateral sektor ekonomi yang lebih besar kedepannya. Perdagangan dengan Korea
Selatan selama tahun 2012 tercatat mencapai 29,6 miliar USD. Angka ini membuat
perdagangan dengan Korea Selatan menjadi total perdagangan ke-4 terbesar.
Direncanakan nilai perdagangan Indonesia-Korea Selatan dapat mencapai 50 miliar USD
pada tahun 2015 dan meningkat mencapai 100 miliar USD pada tahun 2020 mendatang.
Kerjasama perdagangan yang terjalin tersebut diantaranya meliputi bidang elektronik,
slular, dan komunikasi.
c. Investasi
Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan bahwa kedua pihak sepakat untuk meningkatkan
investasi menggunakan pola kemitraan. Di Indonesia sendiri Korea Selatan menjadi
investor terbesar ke-3 dengan total investasi pada kuartal pertama 2013 mencapai 1,2
miliar USD dan tercatat sebanyak 400 proyek investasi telah terealisasikan. Korea telah
melakukan MoU untuk investasi dibidang ritel, telekomunikasi, IT, otomotif, makanan,
dan minuman, serta beberapa bidang lainnya. Bahkan Korea Selatan juga menawarkan
diri untuk berinvestasi senilai Rp 200 triliun dalam pembangunan selat sunda.
7. Peluang Ekspor
Perdagangan menguasai lebih dari 80% GDP Korea setiap tahunnya.
Mempertimbangkan tingginya hubungan ekonomi Korea dengan dunia luar, maka Korea
secara aktif mempromosikan kebijakan perdagangan luar negeri guna memperluas pasar
impor luar negeri dan penguasaan energi dan sumber daya secara stabil dengan membuka
pasar yang saling menguntungkan di bidang industri, pertanian, pelayanan, dsb dengan
negara-negara dagang utama.
Pada awalnya Korea bersandar pada strategi pertumbuhan yang berpusat pada
bidang ekspor, sebuah strategi yang digunakan oleh Amerika, Jepang, Uni-Eropa dan
sebagainya. Namun akhir-akhir ini, Korea juga aktif berusaha untuk memperluas
perdagangan dan membentuk kerjasama secara luas dengan wilayah ekonomi yang sedang
berkembang akhir-akhir ini yakni BRICs, ASEAN, Amerika Latin, dan sebagainya.
Korea menjadikan penciptaan “negara termaju dalam dunia global” sebagai sasaran
utama yang setara dengan struktur dagang multilateral yang menjadi inti dari WTO, serta
mempromosikan Regional Trade Agreement (RTA), kerjasama regional, dan sebagainya
sebagai sarana penyempurna struktur dagang multilateral.
Korea yang mengarah kepada perdagangan internasional yang bebas turut aktif
dalam Doha Development Agenda (DDA), dan untuk mewujudkan persetujuan awal DDA,
Korea menyelenggarakan Seoul G20 pada tahun 2010 dan juga melakukan berbagai
persetujuan pada berbagai dimensi sebagai sumbangsihnya untuk membangun.
Pemerintah Korea dengan menjalankan jaringan kesepakatan reguler di berbagai
tingkat dengan negara-negara partner utama seperti Amerika, Cina, Uni-Eropa, Jepang, dan
sebagainya terus membicarakan cara pengembangan investasi dagang antar negara,
kerjasama ekonomi, dan sebagainya.
Korea memiliki beberapa kelebihan sebagai negara sasaran FDI:
- Korea memiliki kedudukan strategis di Asia Timur. Penduduk di Asia Timur adalah 2/3
dari jumlah penduduk dunia dan memproduksi 1/5 dari seluruh produk dunia, serta
memperlihatkan kemajuan ekonomi yang tinggi. Wilayah ini juga merupakan pasar dunia
terbesar dan merupakan pusat produksi dan diperkirakan akan menjadi motor penggerak
utama di pasar ekonomi dunia. Seoul yang dapat dicapai dalam 3 jam dengan pesawat
dari sekitar 66 kota besar yang ditinggali oleh satu milyar penduduk. Ini menjadikan
Korea pintu masuk investasi ke wilayah Asia Timur yang mudah diakses. Perusahaan-
perusahaan dapat menggunakan Korea sebagai ajang percobaan sebelum melangkah ke
pasar internasional. Dan memang sekitar setengah dari sekitar 500 perusahaan telah
masuk di Korea.
- Korea memiliki usaha sukses di kelas dunia seperti industri permobilan, besi baja,
perkapalan, semi konduktor, display, IT, dan sebagainya. Sebagai tambahan, perusahaan
bangunan Korea terus mencatat kesuksesan di luar negeri. Pirsawan di wilayah Asia
sangat menyukai drama dan lagu pop Korea. Industri game online Korea juga menduduki
urutan terbesar kedua dunia. Pemilihan Korea sebagai wilayah investasi bagi industri
maju dan industri yang berkembang pesat merupakan pemilihan yang bijaksana demi
masa depan yang pasti.
- Sumber daya manusia yang berkualitas serta lingkungan industri yang terbaik merupakan
kekuatan utama yang dimiliki oleh Korea. Semangat pendidikan orang Korea telah
dikenal luas di dunia. Di bidang ilmu alam dan ilmu teknologi setiap tahunnya Korea
menelurkan lebih dari 100.000 lulusan. Berkat tersedianya layanan jaringan internet yang
tidak terbatas oleh tempat, Korea juga bangga menjadi negara dengan penduduk yang
memiliki akses internet terbanyak di dunia.
Kondisi Mikro .......
1. Trend Produk
Konsumsi kerajinan yang kecil di Korean membuat permintaan akan barang-barang
kerajinan tersebut juga kecil. Konsumen utama kerajinan impor adalah orang-orang yang
tertarik dengan budaya luar atau mereka yang suka membeli barang-barang kerajinan seni
unik seperti patung pahatan, barang dekorasi rumah, dan asesoris fashion. Di Korea sendiri
kategori produk yang paling diminati adalah produk-produk fungsional dan dapat digunakan
untuk keperluan sehari-hari seperti karpet, gelas, maupun jam dengan desain yang unik dan
menarik. Masyarakat Korea juga lebih sering membeli kerajinan sebagai oleh-oleh setelah
mereka pergi ke luar negeri dibanding memberikan kerajinan sebagai hadiah.
2. Market Size
Market size untuk produk kerajinan kulit ini adalah penduduk Korea Selatan dari
berbagai umur tetapi dengan tingkat penghasilan menengah ke atas. Pada tahun 2003,
penduduk Korea Selatan yang berada di bawah garis kemiskinan sebesar 15 %. Berarti, 85%
dari penduduk Korea Selatan pada tahun 2013 berada pada penghasilan antara $22,000-
$24,000 atau sekitar 42503749. Kami mengestimasikan 30%-nya adalah pasar yang dapat
kami masuki atau sebesar 1.751.124.
3. Market Potensial
%100 MarketPendudukJumlah
sizeMarket
=
1 .751. 1245.004 .441−1 .751 .124
×100 %
Atau dapat dikatakan market potensial kami sebesar 53,8%
4. Kompetitor
a. Negara Ketiga
Negara-negara pokok yang juga mengekspor barang-barang kerajinan ke Korea
dan Jepang adalah negara-negara Eropa seperti UK, Prancis dan Italia karena negara
seperti yang kita ketahui negara tersebut terkenal akan perkembangan fashion dan home
decoration yang sangat maju.
b. Negara Tujuan
Di sisi lain, supplier lokal Korea juga mengimpor barang kerajinan asal China
dan Vietnam dengan harga murah serta kualitas yang memadai sehingga mereka dapat
mencap barang-barang tersebut sebagai brand Korea.
c. Negara Asal
Di daerah Cirebon, Jawa Barat terdapat pengrajin rotan yang produknya juga
amat diminati di Korea sebagai furnitur. Pengrajin di Daerah Katingan yang juga
dikenal sebagai penghasil rotan terbesar di Indonesia juga sering mengekspor
produknya ke korea selatan dalam bentuk furnitur meja kursi. Di Banten juga terdapat
pengrajin yang mengekspor fosil kayu olahan yang banyak diminati di Korea karena
tingginya nilai estetika dari kerajinan kayu tersebut.
Masyarakat Korea cenderung menyukai detil dalam selera memilih furnitur
maupun berpakaian. Cocok sekali dengan batik ukir yang menawarkan detil seperti
selera masyarakat Korea. Selain itu, ekspor furniture ke Korea yang meningkat sebesar
4% di tahun 2012 menandakan bahwa permintaan furniture Indonesia di Korea
meningkat. Prospek pasar ekspor ke Korea cukup baik. Pada 2010 nilai ekspor mebel ke
Korea naik menjadi US $ 34,20 juta dari US $ 25,04 juta pada 2009.
http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2013/03/17/pelayanan-pajak-full-electronic-dari-korea-543153.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Media_of_South_Korea