12
LAPORAN PRAKTIKUM HORTIKULTURA KRITERIA PANEN DAN KUALITAS BUAH OLEH Fika SYerena E1A007040 PROGRAM STUDI AGRONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2010

Kriteria Panen Dan Kualitas Buah (Lap1)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kriteria Panen Dan Kualitas Buah (Lap1)

LAPORAN PRAKTIKUMHORTIKULTURA

KRITERIA PANEN DAN KUALITAS BUAH

OLEH

Fika SYerena

E1A007040

PROGRAM STUDI AGRONOMIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU2010

Page 2: Kriteria Panen Dan Kualitas Buah (Lap1)

PENDAHULUAN

Buah-buahan merupakan salah satu produk hortikultura disamping

sayur-sayuran dan tanaman ornamental. Buah dikonsumsi dalam keadaan

segar meskipun banyak jenis buah saat ini dipasarkan dalam bentuk olahan

serti kripik, asinan, manisan. Adanya berbagai kepentingan konsumen

tersebut mengharuskan adanya persyaratan yang berbeda pada jenis buah

yang sama, misalnya pada papaya yang akan dikonsumsi sebagai asinan

berbeda saat panennya dengan papaya yang akan dikonsumsi dalam

keadaan segar.

Untuk itu kita perlu mengetahui criteria panen pada produk buah

yaitu melalui hal-hal yang dapat diamati dan dikenali secara visual

(perubahan warna, ukuran), secara manual (kekerasan buah, menepuk

buah), perhitungan umur buah dipohon, derajat panas, maupun secara

kimiawi untuk mengukur kadar gula dan kandungan vitamin tertentu.

Serangkaian masyarakat mengaitkan criteria visual dan manual dengan

rasa manis atau asam.

Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum kami ini adalah:

Untuk mengenal kriteria panen buah-buahan berdasarkan warna,

kenampakan kulit, kekerasan, dan bunyi.

Agar mampu menggunakan Handrefractometer sebagai alat untuk

mengukur kandungan bahan terlarut pada buah.

Membandingkan antara penampakan luar, hasil pengukuran, dan

penggunaan organoleptik pada buah-buahan yang dikonsumsi segar.

METODELOGI

2.1 Alat dan Bahan.

Adapun alat dan bahan yang kami gunakan dalam praktikum kami ini

adalah: bahan: buah semangka merah, buah semangka kuning, buah jeruk

berastagi, jeruk hijau, tomat masak, tomat mengkal, pisang masak, pisang

mentah, apel merah, apel hijau, aquades. Alat: Handrefractometer, spatula,

gelas ukur, pisau.

2.2 Prosedur Kerja.

Page 3: Kriteria Panen Dan Kualitas Buah (Lap1)

1. Menyediakan buah seperti tomat, apel,pisang, semangka, jeruk,

masing-masing dua jenis baik spesies maupun tingkat kemasakan.

2. Dilakukan pengamatan secara visual meliputi warna, bentuk,

ukuran, dan rasa, dari masing-masing jenis buah.

3. Melakukan pengukuran soluble solid conten (SSC) dengan

menggunakan Handrefractometer.

4 Untuk buah yang berair seperti jeruk, semangka, dan tomat diambil

airnya kurang lebih 3 tetes, diteteskan pada kaca

Handrefractometer dan di tropong kearah sumber cahaya, dan

dibaca nilai skla pada alat Handrefractometer tepat pada

perbatasan antara warna biru dan kuning pada Handrefractometer

lalu dicatat nilai yang ditunjuk pada table pengamatan.

5. Sedangkan pada buah yang kandungan airnya sangat sedikit seperti

apel, dan pisang terlebih dahulu daging buah ditumbuk sampai

halus lalu dimasukkan ke gelas ukur sampai volume menjadi 5 ml,

lalu di larutkan dengan aquades sampai volume menjadi 10 ml,

sambil diaduk dan didiamkan samapai mengedap dan dilakukan

pengukukuran seperti point 4.

HASIL

Tabel Hasil Pengamatan

N

o

Nama

Buah

kriteria Visual Nilai

SSC

Rasa

1 Jeruk

masak

(kuning)

warna kuning, memiliki bercak-

bercak coklat, lunak, bau harum

Manis

2 Jeruk hijau Warna hijua kekuning-kuningan,

ada bercak-bercak coklat,

permukaan kulit licin, keras, bau

wangi

Asam

3 Semangka

merah

Warna hijau, permukaan licin,

terdapat lurik-lurik garis yang

berwarna hijau tua.warna danging

buah merah.

Manis

5 Tomat

masak

Warna kulit buah merah

kekuningan, permukaan licin,

Asam

Page 4: Kriteria Panen Dan Kualitas Buah (Lap1)

terdapat bintik-bintik hitam,

bentuk bulat lonjong, agak lunak

6 Tomat

mengkal

Warna kulit hijau kekuningan,

permukaan licin, bentuk lonjong,

permukaan kulit bagian atas lebih

gelap, bobot lebih ringan.

Asam

7 Apel

merah

Warna merah hati, permukaan

licin, ada bercak-bercak putih.

Manis

8 Apel hijau Warna hijau muda, permukaan

licin, ada bercak-bercak coklat

dan putih

Asam

dan

agak

sepat

9 Pisang

masak

Warna kuning langsat, permukaan

licin, terdapat bercak coklat, siku-

sikunya runcing, ukuran buah

besar, bentuk lonjong panjang,

lunak.

Manis

10 Pisang

mentah

Warna kulit hijau, permukaan

sedikit kasar, ukuran lebih kecil

dibandingkan dengan pisang yang

telah masak, ada bercak-bercak

coklat, tepinya bersudut runcing.

Kesat,

kelat

dan

bergeta

h.

PEMBAHASAN

Pada pembahasan ini kami hanya membahas berdasarkan jenis buah

dan berdasarkan dari pengamatan yang kami lakukan.

Jeruk masak (warna kuning)

Buahnya berbentuk bulat dengan permukaan agak halus. Ujung

buah bundar dan berpusar. Kulit buah berwarna kuning mengilat dan sulit

dikupas bila matang dan terdapat bercak-bercak coklat pada kulit buah.

Ketebalan kulit buah sekitar 3,9 mm. Daging buah bertekstur lunak,

mengandung banyak air, dan berwarna kekuningan. Rasa daging buahnya

sangat manis dan baunya harum. Ukuran jeruk ini tergolong besar,

beratnya antara 250-350 g per buah. Dari hasil percobaan kami nilai

soluble solid content yang ditunjukkan oleh alat Handrefractometer adalah

8 yang berarti kandungan glukosa yang terdapat pada jeruk manis tinggi,

Page 5: Kriteria Panen Dan Kualitas Buah (Lap1)

selain itu kandungan vitamin terutama vitamin c pada buah ini adalah

cukup tinggi.

Jeruk Hijau

Jeruk manis atau jeruk peras (Citrus sinensis Osbeck) adalah

perdu tropis dan subtropis yang menghasilkan buah dengan nama sama.

dan juga nama buahnya. Buah jeruk memiliki kulit berwarna hijau hingga

jingga dan daging buahnya mengandung banyak air. Sari buah jeruk

merupakan minuman hasil perasan jeruk yang populer. Dari hasil

percobaan kami nilai soluble solid content yang ditunjukkan oleh alat

Handrefractometer adalah 5 yang berarti kandungan glukosa yang terdapat

pada jeruk ini lebih rendah dibandingkan dengan pada jeruk manis,

sedangkan kandungan vitamin terutama vitamin c pada buah ini lebih

tinggi dibandingkan dengan jeruk manis..

Buah jeruk akan mencapai kematangan 8-16 bulan setelah muncul

bunga, tergantung pada varietas, lokasi penanaman, iklim, tipe tanah, cara

bercocok tanam dan faktor-faktor lain. Umumnya masa panen untuk jeruk

manis berkisar antara 2-6 bulan.

Di Indonesia kriteria panen yang digunakan untuk jeruk keprok

maupun orange adalah apabila warna kulit sudah berubah warna,

permukaan kulit buah halus dan tekstur agak lunak. Bila lokasi pasar agak

jauh maka dipanen dalam keadaan matang hijau dan bila lokasi pasar dekat

maka dipanen dalam keadaan matang kuning.

Semangka Merah

Buah Ukuran buah besar, dapat mencapai 5 kg. Daging buah

berwarna merah, warna kulit buah hijau dengan permukaan licin Dari hasil

percobaan kami nilai soluble solid content yang ditunjukkan oleh alat

Handrefractometer adalah 4 yang berarti kandungan glukosa yang terdapat

cukup rendah , selain itu kandungan vitamin juga rendah hal ini mungkin

disebabkan oleh banyaknya kandungan air dari pada semangka.

Tomat Merah

Tomat adalah jenis sayuran yang cepat rusak sehingga perlu

perlakuan-perlakuan: Dipetik pada umur yang cukup. Disimpan ditempat

dingin dan lembab. Hindari terjadinya luka pada buah . Sebagai wadah

dalam pengangkatan dapat digunakan keranjang yang dilapisi kertas atau

plastic. Tomat dapat diolah untuk dipasarkan sebagai sauce tomat, sari

buah dan minuman segar es juice dll.

Page 6: Kriteria Panen Dan Kualitas Buah (Lap1)

Tomat termasuk sayuran buah yang sangat digemari. Banyak sekali

penggunaan buah tomat, antara lain sebagai bumbu sayur, lalap, makanan

yang diawetkan (saus tomat), buah segar, atau minuman (juice). Selain itu,

buah tomat banyak mengandung vitamin A, Vitamin C, dan sedikit vitamin

B.

Tomat Hijau

Buahnya buah buni, hijau waktu muda dan kuning atau merah waktu tua.

Berbiji banyak, berbentuk bulat pipih, putih atau krem, kulit biji berbulu.

warna kulit buah hijau dengan permukaan licin Dari hasil percobaan kami

nilai soluble solid content yang ditunjukkan oleh alat Handrefractometer

adalah 1 yang berarti kandungan glukosa yang terdapat sangat rendah dan

kandungan vitamin cjuga rendah.

Tomat termasuk sayuran buah yang sangat digemari. Banyak sekali

penggunaan buah tomat, antara lain sebagai bumbu sayur, lalap, makanan

yang diawetkan (saus tomat), buah segar, atau minuman (juice). Selain itu,

buah tomat banyak mengandung vitamin A, Vitamin C, dan sedikit vitamin

B.

Apel Merah

Apel ini berwama merah cerah dan ukurannya sebanding dengan

mc. intosch. Hal ini mungkin terjadi karena ada perbedaan suhu siang (18-

23 °C) dan malam (8-10 °C) yang cukup besar. Di Malang kulitnya berubah

menjadi merah hijau kecokelatan. Daging buahnya putih kekuningan,

renyah, dan berair banyak. Rasanya manis agak asam, cukup menyegarkan.

Produksi buah 6 kg/pohon/ musim. warna kulit buah hijau dengan

permukaan licin Dari hasil percobaan kami nilai soluble solid content yang

ditunjukkan oleh alat Handrefractometer adalah 12 yang berarti

kandungan glukosa yang terdapat sangat tinggi , selain itu kandungan

vitamin juga agak tinggi.

Apel dipanen setelah tua benar di pohon karena buah ini tergolong

tidak dapat diperam (non-klimaterik). Buah dipanen dengan cara tangkai

dipotong. Alat yang digunakan berupa gunting pangkas tajam. Pemanenan

dapat dilakukan 4-5 bulan setelah bunga mekar

Apel Hijau

Bentuknya oblong. Kulitnya hijau kekuningan, kadang-kadang bercampur

semburat merah. Tangkai buahnya kecil, yaitu sebesar 2,5 mm dengan

panjang 22-30 mm. Bekas kelopak bunga tertutup atau agak terbuka. Buah

Page 7: Kriteria Panen Dan Kualitas Buah (Lap1)

apel Jepang ini berair banyak dan rasanya manis asam sehingga terasa

menyegarkan. Warna daging buah putih. Garis tengahnya berbentuk basal

bersinggungan. Bijinya bulat tumpul. warna kulit buah hijau dengan

permukaan licin Dari hasil percobaan kami nilai soluble solid content yang

ditunjukkan oleh alat Handrefractometer adalah 6 yang berarti kandungan

glukosa yang terdapat cukup rendah , selain itu kandungan vitamin relative

lebih tinggi dibandingkan dengan apel merah.

Pisang masak

Daya simpan pisang mentah berkisar antara 21-30 hari pada suhu

13-15° C. Kalsium karbida (CaC2) atau larutan etefon dapat digunakan

untuk mematangkan buah tua-mentah. Pada perlakuan kalsium karbida,

buah pisang dikenai bahan ini selama 24-36 jam dalam sebuah wadah

tertutup, sedangkan pada perlakuan etefon, pencelupan selama 5 menit

sudah cukup efektif. Pada pengusahaan secara komersial besar-besaran

digunakan gas etilena. Pisang diperlakukan selama 24 jam dalam kamar

tertutup yang berisi etilena dan suhunya dipertahankan 14-18° C. Setiap 24

jam sekali kamar dibuka untuk ventilasi sampai buah-buah pisang itu

mencapai warna yang disenangi konsumen. Pada bulan-bulan panas buah

pisang sudah bisa dipanen setelah 80 hari sejak keluarnya jantung, dan

pada bulan-bulan basah setelah 120 hari. Ciri-ciri buah pisang sudah bisa

dipanen antara lain: kulit buah menjadi lebih cerah, bentuk buah lebih

membulat tidak bersiku. Pada saat panen jangan sampai terjadi banyak

luka pada kulit buah akibat benturan atau gesekan agar mutu dan

penampakan buah tetap baik dan menarik.

Pisang Mentah

Panen Buah pisang dipanen ketika masih mentah. Tingkat

kematangan diperkirakan dari adanya siku-siku pada individu buah; buah

yang penampang melintangnya lebih bulat berarti lebih matang. warna

kulit buah hijau dengan permukaan licin Dari hasil percobaan kami nilai

soluble solid content yang ditunjukkan oleh alat Handrefractometer adalah

4 yang berarti kandungan glukosa yang terdapat cukup rendah , selain itu

kandungan vitamin juga rendah hal ini mungkin disebabkan oleh pisang

masih dalam keadaan mentah.

Sewaktu berat buah meningkat dengan cepat sejalan dengan

menghilangnya siku-siku pada buah, buah pisang juga menjadi lebih rentan

terhadap kerusakan selama pengangkutan, dan buah itu tidak dapat

Page 8: Kriteria Panen Dan Kualitas Buah (Lap1)

bertahan lama, karenanya harus dipetik lebih awal. Penanganan pasca

panen Tandan yang telah dipanen kemudian dipotong menurut sisiran, dan

bekas-bekas bunga pada sisiran itu dibuangi, sisiran dicuci, disortir, dan

dipak dalarn kotak-kotak karton. Sebagai tambahan, buah pisang itu

diperlakukan dengan fungisida untuk menghindari busuknya sisiran buah

itu. Daya simpan pisang mentah berkisar antara 21-30 hari pada suhu 13-

15° C. Kalsium karbida (CaC2) atau larutan etefon dapat digunakan untuk

mematangkan buah tua-mentah. Pada perlakuan kalsium karbida, buah

pisang dikenai bahan ini selama 24-36 jam dalam sebuah wadah tertutup,

sedangkan pada perlakuan etefon, pencelupan selama 5 menit sudah cukup

efektif. Pada pengusahaan secara komersial besar-besaran digunakan gas

etilena. Pisang diperlakukan selama 24 jam dalam kamar tertutup yang

berisi etilena dan suhunya dipertahankan 14-18° C. Setiap 24 jam sekali

kamar dibuka untuk ventilasi sampai buah-buah pisang itu mencapai warna

yang disenangi konsumen.

KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan maka kami dapat

menyimpulkan:

Setiap jenis buah-buahan memiliki criteria panen yang berbeda yang

dipengaruhi oleh selera konsumen.

Setiap jenis buah-buahan memiliki nilai soluble solid content yang

berbeda-beda hal ini dipengaruhi oleh banyaknya zat yang terlarut dari

masing-masing buah.

Perbedaan nilai soluble solid content sangat dipengaruhi oleh tingkat

kemasakan buah walaupun buah tersebut berasal dari jenis, dan pohon

yang sama.

Untuk meningkatkan kualitas dari buah-buahan peril diperhatikan

criteria penen dari buah tersebut mulai dari pengamatan visual seperti

warna, ukuran, dan secara manual yaitu bentuk, kekerasan, bunyi,

tekstur, perhitungan umur dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Page 9: Kriteria Panen Dan Kualitas Buah (Lap1)

Anonim. 2009. Penuntun Praktikum Hortikultura. Program Studi Agronomi

FAPERTA UNIB, Bengkulu.

Anonim. 2007. Bahan Ajar Budidaya Tanaman Buah. Program Studi

Agronomi FAPERTA UNIB, Bengkulu.

BPTP. 2009. Sentra informasi iptek tomat.

BPTP. 2009. Sentra informasi iptek apel Fuji

BPTP. 2009. Sentra informasi iptek pisang ambon

BPTP. 2009. Sentra informasi iptek Jeruk Berastagi

BPTP. 2009. Sentra informasi iptek Jeruk grosly

BPTP. 2009. Sentra informasi iptek semangka

BPTP. 2009. Sentra informasi iptek Apel Mutshu

Prabowa, A.W. 2007. Budidaya pisang. http://www.unila.ac.id/~fp,

Powered by Fakultas Pertanian Unila download 09

april 2009