81
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Bayi prematur yang dipijat secara teratur setiap hari menunjukkan perkembangan fisik dan emosional yang lebih baik ketimbang bayi yang tidak dipijat. Selain itu berat badan bayi prematur yang dipijat akan mengalami peningkatan berat badan 20% hingga 40% dibandingkan yang tidak dipijat. Hal ini telah dibuktikan oleh para ahli di Fakultas Kedokteran Unuversitas Miami pada tahun 1986. Dipimpin oleh Tiffany M Field PhD. Selain itu, katanya, bayi yang dipijat selama lima hari saja, daya tahan tubuhnya akan mengalami peningkatan 40% dibandingkan bayi yang tidak dipijat. Pijat bayi bukan hanya berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan emosional bayi (http://www.sulastowo.com/2008/23/manfaat-memijat-bayi/). Perlu diperhatikan adalah sebaiknya pijat itu diberikan setelah bayi berusia 30 hari,” kata pakar pengobatan tradisional Cina dan praktisi akupuntur, Dr Alvin Indradjaja, B HSc, seperti yang dilansir situs 1

Kti Dek Nong

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kti Dek Nong

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Bayi prematur yang dipijat secara teratur setiap hari menunjukkan

perkembangan fisik dan emosional yang lebih baik ketimbang bayi yang tidak

dipijat. Selain itu berat badan bayi prematur yang dipijat akan mengalami

peningkatan berat badan 20% hingga 40% dibandingkan yang tidak dipijat.

Hal ini telah dibuktikan oleh para ahli di Fakultas Kedokteran Unuversitas

Miami pada tahun 1986. Dipimpin oleh Tiffany M Field PhD. Selain itu, katanya,

bayi yang dipijat selama lima hari saja, daya tahan tubuhnya akan mengalami

peningkatan 40% dibandingkan bayi yang tidak dipijat. Pijat bayi bukan hanya

berpengaruh pada pertumbuhan fisik dan emosional bayi

(http://www.sulastowo.com/2008/23/manfaat-memijat-bayi/).

Perlu diperhatikan adalah sebaiknya pijat itu diberikan setelah bayi berusia

30 hari,” kata pakar pengobatan tradisional Cina dan praktisi akupuntur, Dr Alvin

Indradjaja, B HSc, seperti yang dilansir situs BKKBN online Ia mengatakan, perlu

ada senam motorik berupa rangsangan pijat bagi bayi setelah berusia sebulan agar

pertumbuhannya tidak terganggu. Teknik pemijatan pada bayi, kata dia, biasanya

dilakukan searah dengan gerak usus. Daerah yang dipijat dada, punggung, dan

perut “ Teknik-teknik pijat dapat dipelajari dengan mudah dan cepat di berbagai

tempat,seperti rumah bersalin. Dengan begitu, semua orang dapat melakukan pijat

sendiri pada bayinya.

Berbagai ragam teknik itu terbukti dapat menyembuhkan berbagai ganguan

yang biasa terjadi pada balita. Ia mencontohkan, teknik pijatan Swedia yang

memfokuskan pada dada diyakini dapat memperlancar pernapasan bayi. Sedangkan

1

Page 2: Kti Dek Nong

pijatan pada perut bisa mengurangi dan menyembuhkan sakit perut karena tidak

lancar pengeluaran gas. Menurutnya, dengan pemijatan yang tepat bisa membuat

bayi lebih rileks sehingga lebih mudah membuang gas. Pemijatan pada bayi juga

baik untuk memberikan rangsangan sentuh kepada bayi yang lahir prematur karena

dapat menormalkan warna kulit dan menstabilkan oksigen dalam darah. Untuk

memijat bayi, gunakan cairan sayuran segar yang dihancurkan atau moinyak dari

kacang atau biji buah-buahan yang bebas dari pestisida. Selain itu juga,

menurutnya minyak tradisonal akan member manfaat bagi bayi saat dipijat ataupun

setelahnya (www.dechcare.com/informasi-kesehatan).

Berdasarkan dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie jumlah ibu- ibu

yang memiliki bayi usia 0 sampai dengan 12 bulan terdata oleh penulis sebanyak

8.340 jiwa, dan dari Puskesmas Delima sebanyak 234 jiwa. (Data Diperoleh dari

Dinas Kesehatan, 2011).

Berdasarkan penjelasan diatas maka hal ini menarik minat peneliti untuk

melakukan penelitian yang mengangkat topik tentang manfaat pemijatan pada bayi.

Pada penelitian yang akan dilakukan ini, peneliti mengambil judul “Gambaran

Perilaku Ibu Tentang Manfaat Pemijatan Pada Bayi Di Wilayah Kerja

Puskesmas Delima Kecamatan Delima Kabupaten Pidie Tahun 2012”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi

rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimanakah “Gambaran Perilaku

Ibu Tentang Manfaat Pemijatan Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas

Delima Kecamatan Delima Kabupaten Pidie Tahun 2012”.

2

Page 3: Kti Dek Nong

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Gambaran Perilaku Ibu Tentang Manfaat Pemijatan Pada Bayi di

Puskesmas Delima Kecamatan Delima Kabupaten Pidie Tahun 2012.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran perilaku Ibu tentang Manfaat

Pemijatan pada bayi di tinjau dari faktor pengetahuan

b. Untuk mengetahui gambaran perilaku Ibu tentang Manfaat

Pemijatan pada bayi di tinjau dari faktor sikap.

c. Untuk mengetahui gambaran perilaku Ibu tentang Manfaat

Pemijatan pada bayi di tinjau dari tindakan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan

Dapat dijadikan sebagai bahan informasi yang diharapkan bermanfaat

untuk pelaksanaan penelitian yang lebih lanjut dimasa yang akan datang.

1.4.2 Bagi Peneliti

Penelitian bermanfaat untuk menambah wawasan tentang Manfaat

Pemijatan Pada Bayi dan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman

tentang metodologi penelitian kesehatan.

1.4.3 Bagi Masyrakat

Sebagai bahan informasi dan menambah wawasan bagi ibu-ibu yang

memiliki bayi.

3

Page 4: Kti Dek Nong

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

4

Page 5: Kti Dek Nong

2.1 Perilaku

Perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus

(rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya

stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka

teori Skiner ini disebut tiori ” S-O-R” atau Stimulus Organisme

Respons.Dikemukakan oleh Skiner 1938. (Notoatmojo Suekidjo, 2007).

Perilaku kesehatan menurut Sniker adalah suatu respon seseorang (organisme)

terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem

pelayanan kesehatan, makanan, dan minuman, serta lingkungan. Dari batas ini,

perilaku kesehatan dapat di klasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu perilaku

pemeliharaan kesehatan, perilaku fasilitas pelayanan kesehatan, dan perilaku

kesehatan lingkungan dapat dijelaskan sebagai berikut.

2.1.1 Perilaku Pemeliharan Kesehatan ( Health maintanance )

Adalah perilaku atau usaha- usaha seseorang untuk memelihara

atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan

bilamana sakit. Oleh sebab itu, perilaku pemeliharaan kesehatan ini

terdiri dari 3 aspek yaitu :

1. Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit,

serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit.

2. Perilaku meningkatkan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan

sakit. Perlu di jelaskan disini, bahwa kesehatan itu sangat dinamis

dan relatif, maka dari itu orang yang sehatpun perlu di upayakan

5

Page 6: Kti Dek Nong

supaya mencapai tingkat kesehatan yang optimal mungkin.

(Notoatmojo Suekidjo, 2007).

3. Perilaku gizi (makanan) dan minuman. Makanan dan minuman dapat

memelihara serta meningkatkan kesehatan seseorang, tetapi

sebaiknya makanan dan minuman dapat menjadi penyebab

penururunnya kesehatan seseorang. Hal ini sangat tergantung pada

perilaku terhadap makanan dan minuman tersebut.

2.1.2 Perilaku Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Health Seeking Beaviour)

Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang

pada saat menderita penyakit atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini

dimulai dari mengobati sendiri (self treatment) sampai mencapai

pengobatan ke luar negeri.

2.1.3 Perilaku Hidup Sehat.

Menurut (Becker, 1979), Perilaku hidup sehat dan bersih (menjaga

kebersihan perorangan dan menjaga kebersihan lingkungan) adalah

perilaku- perilaku yang berkaitan dengan upaya, stratagi atau kegiatan

seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya

pencegahan timbulnya penyakit karena lingkungan yang bersih dan sehat

akan menciptakan kenyamanan dan menjamim kesehatan yang optimal.

(Notoatmojo Suekidjo, 2007).

2.1.3 Perilaku Sakit

6

Page 7: Kti Dek Nong

Perilaku ini mencakup respons seseorang terhadap sakit dan

penyakit, persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang penyebab dan

gejala penyakit, pengobatan penyakit, dan sebagainya.

2.1.4 Perilaku Peran Sakit.

Dari segi sosiologis, orang sakit mempunyai peran yang mencakup

hak- hak orang sakit dan kewajiban sebagai orang sakit. Yang meliputi :

1. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan.

2. Mengenal/ mengetahui fasilitas atau sarana pelayanan kesehatan.

3. Mengetahui hak (misalnya : hak memperoleh perawatan,

pelayananan kesehatan, dan sebagainya) dan kewajiban orang sakit

(memberitahukan penyakitnya kepada orang lain terutama kepada

dokter/ petugas kesehatan, tidak menularkan penyakitnya kepada

orang lain, menjaga atau harus menyadari bahwa kesehatan

merupakan harta yang paling penting dan sangat mahal oleh karena

itu bagi penderita penyakit hendaknya selalu menjaga kestabilan

tubuh, lingkungan hidupya).

2.1.5 Domain Perilaku

Meskipun perilaku adalah bentuk respons atau reaksi terhadap

stimulus atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam

memberikan respons sangat tergantung pada karakteristik atau faktor lain

dari orang yang bersangkutan ( Objek). Hal ini berarti meskipun

7

Page 8: Kti Dek Nong

stimulusnya sama bagi beberapa orang, namun respons tiap- tiap orang

berbeda atau sering dikatakan perbedaan pendapat. Faktor- faktor yang

membedakan respons terhadap stimulus yang berbeda disebut determinan

perilaku. Maka dalam hal ini terdapat babarapa determinan perilaku yang

dapat di bedakan menjadi dua pengkatagorian yaitu determinan internal

dan eksternal akan akan disebutkan sebagai berikut :

1. Determinan atau faktor internal (dalam), yakni karakteristik orang

yang bersangkutan, yang bersifat bawaan, misalnya tingkat kcerdasan,

emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.

2. Determinan atau faktor- faktor eksternal (luar), yakni lingkungan, baik

lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, polotik, dan sebagainya.Faktor

lingkungan ini sering merupakan faktor yang dominan yang mewarnai

perilaku seseorang. (Notoatmojo Suekidjo, 2007).

2.2 Pengetahuan

Pengertian Pengetahuan yang dikemukakan oleh para ahli :

Pengetahuan yang berasal dari kata tahu yang mengandung arti ”mengerti

sesudah melihat, kenal, mengerti dan pandai” sedangkan pengetahuan adalah

segala sesuatu yang diketahui. Teori yang dikemukakan oleh Moeliono dkk,1988.

(Notoatmojo Suekidjo, 2007).

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap sutu objek tertentu. Penelitian Rogers (1974)

8

Page 9: Kti Dek Nong

mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadopsi perilaku baru dalam diri

orang tersebut terjadi proses yang berurutan, proses- proses tersebut adalah seperti

yang telah ditiorikan oleh (Notoatmodjo, 2003), yakni :

1. Kesadaran ( awareness) dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui

terlebih dahulu terhadap stimulus (objek), kesadaran yang timbul pada diri

seseorang dengan sendirinya

2. Minat (interet), dimana orang mulai tertarik kepada stimulus, atau keingintahuan

(rasa penasaran dan tertarik untuk mengetahui sesuatu)

3. Menimbang- nimbang terhadap baik atau tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya

(evaluation). Hal ini berarti tingkatan sikap responden sudah baik lagi (Ada

Perubahan Baik).

4. Mencoba (trial) dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesedaran, sikap terhadap timulus, atau berupaya ingin melakukan

hal yang baru.

5. Adopsi (adoption), dimana subjek telah berprilaku baru sesuai dengan

pengetahuan kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus, atau telah bisa mencoba

dan telah terlaksana seperti apa yang diinginkannya.

Pengetahuan domain kognitif (Notoatmodjo, 2003) mempunyai 5 tingkatan yaitu

1. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya atau peningkatan dari sebelumnya, termasuk kedalam

9

Page 10: Kti Dek Nong

pengetahuan tingkatan pertama ini adalah mengingat kembali terhadap suatu

yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari dan di pahami.

2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menjelaskan secara benar

tentang objek yang diketahui, dan dapat mengifentasikannya.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

di pelajari pada situasi dan kondisi real aplikasi dapat diartikan sebagai

penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen – komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain yang saling berintegrasi dan

berurutan.

5. Evaluasi (Evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian

terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang

di tentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang sudah ada.

10

Page 11: Kti Dek Nong

2.2.1 Pengetahuan tentang sakit dan penyakit yang meliputi :

1. Penyebab penyakit (Faktor- faktor penyebab penyakit)

2. Gejala atau tanda- tanda penyakit ( Keluhan pada penyakit)

3. Bagaimana cara pengobatan atau kemana mencari pengobatan

4. Bagaimana cara penularannya (Media penularan)

5. Bagaimana cara pencegahannya atau bagaimana cara

penanggulangannya termasuk imunisasi, dan sebagainya.

(Notoatmojo Suekidjo, 2007).

2.2.2 Pengetahuan tentang PHBS

a. Jenis- jenis makanan yang bergizi

b. Manfaat makanan yang bergizi bagi kesehatannya

c. Pentingnya olahraga bagi kesehatan untuk menjaga ketahanan

tubuhnya dan menstabilkan tenaga

d. Penyakit- penyakit atau bahaya merokok, minum minuman keras,

mengkonsumsi narkoba dan lain- lain sebagainya

e. Pentingnya istiraht cukup bagi kesehatan. (Notoatmojo Suekidjo,

2007).

11

Page 12: Kti Dek Nong

2.3 Sikap

Menurut New comb menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan /

kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelakasanaan motif tertentu.

Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, tetapi merupakan

predisposisi tindakan suatu perilaku. (Notoatmojo Suekidjo, 2007).

2.3.1 Komponen pokok sikap

Dalam bagian lain Allport (1954) sikap itu mempunyai 3

komponen pokoksebagaimana yang telah menjadi teori akan disebutkan

sebagai berikut :

1. Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.

3. Kecenderungan untuk bertindak.

2.3.2 Berbagai tindakan sikap

1. Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan

stimulus yang di berikan, memperhatikan materi yang diberikan

(objek)

2. Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan

menyelesaikan tugas yang di berikan adalah suatu indikasi dari sikap.

3. Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

12

Page 13: Kti Dek Nong

4. Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala risiko merupakan sikap yang paling tinggi.

2.3.3 Sikap terhadap sakit dan penyakit

1. Sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat adalah penilaian atau

pendapat seseorang terhadap cara- cara memelihara dan cara- cara

perilaku hidup sehat.

2. Sikap terhadap kesehatan lingkungan adalah pendapat atau penilaian

seseorang terhadap lingkungan dan pengaruhnya terhadap kesehatan.

2.4 Tindakan

Tindakan adalah suatu sikap Belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan.

Untuk mewudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan factor

pendukung atau suatu kondisi yang memungkinka, antara lain adalah fasilitas hal

tersebut dapat dijelaskan dalam beberapa golongan antara lain akan tersebut

sebagai berikut :

1. Persepsi

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan di

ambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.

13

Page 14: Kti Dek Nong

2. Respon terpimpin.

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan

contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat dua.

3. Mekanisme

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis,

atau sesuatu itu sudah marupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai praktik

tingkat tiga.

4. Adopsi

Adaptasi adalah suatu praktik yang nyata dilakukan dengan pekerjaan atau

tindakan yang sudah berkembang dengan baik yang biasanya dikatakan sebagai

perkembangan positif pada tindakan yang lebih membaik. Artinya tindakan itu

sudah dimodifikasikannya tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

(Notoatmojo Suekidjo, 2007)

2.4.1 Tindakan Sehubungan Dengan Penyakit

a. Pencegahan penyakit misalnya dengan melakukan tindakan

mengimunisasikan anak, membersihkan bak mandi dan sebagainya

b. Penyembuhan penyakit misalnya minum obat sesuai petunjuk dokter, ,

berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan.

2.4.2 Tindakan Pemeliharaan Dan Peningkatan Kesehatan

14

Page 15: Kti Dek Nong

1. Mengkonsumsi makanan bergizi atau penggunaan makanan bergizi

yang cukup memenuhi kebutuhan kasehatan dan pemenuhan energi untuk

kestabilan tubuh.

2. Olah raga yang cukup dan istirahat yang cukup pula untuk menjaga

kestabilan tubuh agar tetap sehat.

2.5 Pengetahuan Pijat Bayi

2.5.1 Pengertian

Pijat bayi adalah sentuhan komunikasi yang nyaman antara ibu dan

bayi. Pijad bayi sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu, pada

berbagai bangsa dan kebudayaan, dengan berbagai bentuk terapi dan

tujuan. Pijat bayi merupakan pengungkapan ras kasih sayang antara orang

tua dengan anak lewat sentuhan pada kulit yang berdampak sangat luar

biasa, sentuhan dan pelukan adalah salah satu kebutuhan dasar bayi.

( Purnamasari, 2005)

Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang

anak. Anak mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat

berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak

mendapatkan stimulus. Sentuhan ibu juga akan direspon oleh bayi

sebagai bentuk perlindungan, perhatian, dan ungkapan cinta. Semakin

padat frekuensi sentuhan semakin dekat hubungan batin yang terjalin.

Oleh sebab itu pemijatan dilakukan oleh ibu dan juga bisa dilakukan oleh

ayah, nenek dan juga kakek si bayi. (Subakti dan Anggraini, 2008)

15

Page 16: Kti Dek Nong

Perkembangan sentuhan bayi selama 6 minggu pertama sentuhan

ibu sangat penting baginya. Bayi sangat menikmati pijatan lembut anda;

Dengan memeluknya, bayi belajar bahwa dia dicintai dan terlindungi,

kita tidak menggangu bayi dengan memeluknya. Dengan adanya kita

membantunya untuk merasa aman. Bahkan bayi tidak akan terganggu jika

kita terlalu banyak memeluknya, bayi merasakan perbadaan temperature.

Jadi pilihlah baju untuknya sesuai dengan kondisi cuaca. ( Ai Yeyeh

Rukiyah,2010)

Sampai saat ini masih ada orang tua yang menganggap pijat

bukanlah sebuah bentuk terapi ilmiah sekaligus alamiah bagi bayi.

Sebagian ibu menganggap pijat hanya perlu dilakukan ketika sikecil

mengalami sakit flu dan termaksud angin. Namun fakta sejarah

menyebutkan bahwa pijat merupakan metode terapi sentuh tertua di

Indonesia. Para ahli kesehatan menemukan pijatan dengan tekhnik yang

tepat pada anak an balita, bisa dilakukan pada saat kondisi bayi dalm

keadaan sehat. ( Soetjiningsih, 1995)

Kemampuan motorik adalah kemampuan untuk melakukan

tindakan. Kemampuan motorik diawali dengan koordinasi tubuh, duduk,

merangkak, berdiri dan diakhiri dengan berjalan. Kemampuan bergerak

ditenyukan oleh perkembangan kekuatan otot, tulang, dan koordinasi otak

untuk menjaga keseimbangan tubuh. Perkembangan kemampuan motorik

merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmani yang

terkoordinasi antara pusat syaraf, urat syaraf,. dan otot. Pembentukan otot

dimulai sejak bayi masih dalam kandungan. Semua gerakan tubuh dan

organ dalam dilakukan oleh gerakan otot. Hal itu terjadi akibat kontraksi

16

Page 17: Kti Dek Nong

ribuan serabut otot yang menimbulkan gerak. Bayi lahir diikuti dengan

kerja otot secara reflek yang kemudian berangsur-angsur hilang sejalan

dengan perkembangan otot dan sistem syaraf puusatnya. Untuk

peningkatan gerak jaringan otot dibutuhkan makanan bergizi dan olah

raga (pijat bayi). (dr. Rr. Danis Widyastuti- Dr. Dan Rr. Retno Widyani,

MS, 2007)

2.5.2 Perbedaan Antara Pijat Tradisional Dengan Pijat Moderen

Perbedaan antara pijat tradisional dengan pijat moderen sebagai

berikut

a. Pijat tradisional dilakukan oleh dukun dengan ilmu pijat yang katanya

turun temurun. Sedangkan pijat moderenjustru dilakukan oleh ibunya

sendiri, ayah nenek, dan juga kakek yang merupakan orang terdekat

dengan sikecil

b. Pijat tradisional menggunakan ramuan- ramuan pemijatan yang

kadang tidak terjamin aman bagi kulit bayi, misalnya parutan jahe,

bawang, atau dedaunan yang dihancurkan. Ramuan ini mengandung

minyak astiri yang dapat menyebabkan rasa gatal, panas, atau perih

pada kulitbayi. Berbeda dengan pijat moderen yang hanya

menggunakan baby oil ( minyak bayi), minyak zaitun murni, atau

lotion yang dianjurkan oleh doktor.

c. Pijat tradisional hanya ditunjukkan hanya menyembuhkan penyakit

dan kadang disertai dengan jamu. Sedangkan pijat moderen adalah

terapi sehat tanpa jamu atau obat apapun.

17

Page 18: Kti Dek Nong

d. Karena ditujukan untuk mengatasi penyakit, Pijat tradisional sering

dipaksakan. Akibatnya bayi menangis keras dan meronta-ronta.

Setelah dipijat bayi tertidur lelap karena kelelahan menangis.

Sedangkan pijat moderen justru ibu yang menunggu kesiapan bayi.

Hal ini akan membuat bayi senang setelah itu menjadi santai dan tidur

karena puas dan nyaman. ( Subakti dan Anggraini 2008)

2.6 Fisiologi Pijat Bayi

Fisiologi pijat bayi atau mekanisme dasar pemijatan memang belum banyak

diketahui. Namun saat ini para pakar sudah mempunyai beberapa tiori yang

menerangkan mekanisme dasar pijat bayi. (Roesli, 2001)

2.6.1 Betha Endhorphin Mempengaruhi Mekanisme Pertumbuhan

Pijatan pada bayi akan meningkatkan pertumbuhan dan

perkembangan anak. Apabila hubungan ibu dan bayi terganggu makan

akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :

1. Menurunkan enzim ODC (Ornithine Decarboxylase) suatu enzim

yang menjadi petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan jaringan.

2. Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan.

3 Penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian hormon

pertumbuhan. (Roesli, 2001)

2.6.2 Aktivitas Nervus Vagus Mempengaruhi Mekanisme Penyerapan

Makanan.

Penelitian field dan Schanberg (1986) menunjukkan bahwa pada

bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus ( saraf otak

18

Page 19: Kti Dek Nong

ke- 10) yang akan menyebabkan tingkatan kadar enzim penyerapan

gastrin dan insulin. Dengan demikian, penyerapan makanan akan menjadi

lebih baik. Itu disebabnya mengapa berat badab bayi yang dipijat

meningkat lebih banyak daripada yang tidak dipijat. (Roesli, 2001)

2.6.3 Aktivitas Nervus Vagus Meningkatkan Volume ASI.

Penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatan

aktivitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih

sering menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI akan lebih banyak

diproduksi. Seperti diketahui, ASI akan semakain banyak diproduksi jika

semakin banyak diminta. Selain itu ibu yang memijat memijat bayinya

akan merasa lebih tenang dan hal ini berdampak positif pada peningkatan

volume ASI. (Roesli, 2001)

2.6.4 Produksi Serotonin Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neorotransmitter serotonin,

yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat

glucocorticoid ( adrenalin, suatu hormone stress). Proses ini akan

menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon andrenalin ( hormon

stress). Penurunan kadar hormon stres ini akan meningkatkan daya tahan

tubuh, terutama IgM dan IgG. (Roesli, 2001)

2.6.5 Pijatan Dapat Mengubah Gelombang Otak.

Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan

kesiagaan (alertness) atau konsentrasi. Hal ini disebabkan pijatan dapat

mengubah gelombang otak. Pengubahan ini terjadi dengan cara

menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang beta serta

19

Page 20: Kti Dek Nong

tetha, yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG

(electrobencehalogram). (Roesli, 2001)

2.7 Teknik memijat

Memberikan pijatan pada si kecil, tak melulu harus dengan bantuan tukang

pijit bayi. Anda pun bisa melakukannya sendiri di rumah. Asal Anda memahami

betul ‘rambu-rambunya’ serta ‘aturan mainnya’ maka manfaat pijatan yang Anda

berikan bisa dirasakan secara maksimal oleh bayi Anda. (Ai Yeyeh Rukiah, 2010)

Ada beberapa lokasi pada tubuh bayi yang dianjurkan untuk diberikan

pijatan, yaitu wajah, dada, perut, tangan dan kaki serta punggung.

1. Pijatan pada kaki. Meredakan ketegangan dan menguatkan tulang.

 Pegang Kaki bayi dengan kedua telapak tangan seperti memegang

pemukul softball. Dengan gerakan seperti memerah, pijat kaki bayi dari pangkal

paha ke betis. Lakukan gerakan sebaliknya, dari paha ke arah pangkal betis. Tarik

lembut jari-jari kaki bayi dengan gerakan memutar. Dengan kedua ibu jari secara

bergantian, pijat seluruh permukaan telapak kaki dan punggung kaki bayi bayi.

Gunakan kedua telapak tangan untuk membuat gerakan seperti menggulung.

2. Pijatan perut. Meningkatkan sistem pencernaan dan kurangi sembelit.

 Lakukan gerakan memijat di atas perut bayi seperti mengayuh sepeda dari atas ke

arah bawah perut. Kemudian, angkat kedua kaki bayi dan tekan lututnya perlahan-

lahan ke arah perut. Buatlah bulan separuh terbalik dengan tangan kanan, mulai

dari kiri ke kanan searah jarum jam. Saat tangan kanan di atas, tangan kiri di

bawah dan berputar mengikuti arah jarum jam membentuk lingkaran penuh seperti

matahari.

3. Pijatan dada. Memperkuat paru-paru dan jantung. 

20

Page 21: Kti Dek Nong

Letakkan kedua tangan di tengah dada bayi dan gerakkan ke atas, kemudian ke sisi

luar tubuh dan kembali ke ulu hati tanpa mengangkat tangan seperti membentuk

hati. Lalu, dari tengah dada bayi, pijat menyilang dengan telapak tangan ke arah

bahu seperti membentuk kupu-kupu.

4. Pijatan Pada Tangan. Meredakan ketegangan dan menguatkan tulang.

Pegang lengan bayi dengan kedua telapak tangan seperti memegang

pemukul softball. Dengan gerakan seperti memerah, pijat tangan bayi dari bahu ke

pergelangan. Lakukan gerakan sebaliknya, dari pergelangan ke arah pangkal

lengan. Tarik lembut jari-jari bayi dengan gerakan memutar. Dengan kedua ibu jari

secara bergantian, pijat seluruh permukaan telapak tangan dan punggung tangan

bayi. Gunakan kedua telapak tangan untuk membuat gerakan seperti menggulung

5. Pijatan wajah. Melemaskan otot wajah.

 Caranya, tekankan jari-jari Anda pada kening, pelipis dan pipi bayi (posisi dan

tekanan sama seperti saat Anda menekan tombol keyboard komputer). Kemudian

gunakan kedua ibu jari untuk memijit daerah di atas alis. Dengan tekanan lembut,

tarik garis dengan ibu jari dari hidung ke arah pipi bayi. Gunakan kedua ibu jari

untuk memijit sekitar mulut, tarik hingga bayi tersenyum. Pijat lembut rahang

bawah bayi dari tengah ke samping seolah membuat bayi tersenyum. Pijat secara

lembut daerah di belakang telinga ke arah dagu.

6. Pijatan punggung. Menguatkan otot yang menyangga tulang belakang.

 Pijat dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan di

sepanjang punggung bayi, luncurkan salah satu telapak tangan dari leher sampai ke

pantat bayi dengan sedikit tekanan. Buat gerakan melingkar dengan jari-jari,

terutama pada otot di sebelah tulang belakang. Buat pijatan memanjang dengan

21

Page 22: Kti Dek Nong

telapak tangan dari leher ke kaki untuk mengakhiri pijatan pada bayi anda karena

ini merupakan tahap terakhir pemijatan.

(http://www.conectique.com/tips_solution/parenting/health/)

Sedangkan menurut Roesli Urutanpraktik pijat bayi adalah sebagai berikut :

1. Kaki

a. Perahan cara india

Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang pemukul softball.

Gerakan tangan kebawah secara bergantian, seperti memerah susu.

b. Peras dan putar

Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan secara bersamaan.

Peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari pangkal paha kearah

mata kaki.

c. Telapak kaki

Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, dimulai

dari tumit kaki menuju jari-jari diseluruh telapak kaki.

d. Tarikan lembut jari

Pijatlah jari-jarinya satu persatu dengan gerakan memutar menjauhi telapak

kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang lembut pada tiap ujung jari.

e. Gerakan peregangan

Dengan mempergunakan sisi dari jari telunjuk, pijat telapak kaki mulai dari

batas jari-jari kearah tumit, kemudian ulangi lagi dari perbatasan jari kearah

tumit dengan jari tangan lain regangkan dengan lembut punggung kaki pada

daerah pangkal kaki kearah tumit.

f. Titik tekan

22

Page 23: Kti Dek Nong

Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan diseluruh permukaan

telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.

g. Punggung kaki.

Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian pijatlah punggung

kaki dari pergelangan kaki kearah jari-jari secara bergantian.

h. Paras adan putar pergelangan kaki.

Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakanibu jari dan jari-

jari lainnya dipergelangan kaki bayi.

i. Perahan secara swedia.

Peganglah pergelangan kaki bayi. Gerakan tangan anda secara bergantian

dari pergelangan kaki ke pangkalan paha.

j. Gerakan menggulung.

Peganglah pangkal paha dengan kedua tangan anda. Buatlah gerakan

menggulung dari pangkal paha menuju pergelangan kaki.

k. Gerakan akhir.

Setelah gerakan 1 sampai 10 dilakukan pada kaki kanan dan kiri rapatkan

kedua kaki bayi. Letakkan kedua tangan anda secara bersamaan pada pantat

dan pangkal paha. Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari paha

kearah pergelangan kaki. Ini merupakan gerakan akhir bagian kaki.

2. Perut.

a. Mengayuh sepeda.

Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh sepeda, dari

atas kebawah perut, bergantian dengan tangan kanan dan kiri.

b. Mengayuh sepeda dengan kaki diangkat.

23

Page 24: Kti Dek Nong

Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu tangan. Dengan tangan yang lain,

pijat perut bayi dari perut bagian atas sampai ke jari- jari kaki.

c. Bulan- Matahari.

Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari perut

sebelah kanan bawah (daerah usus buntu) keatas, kemudian kembali

kedaerah kanan bawah (seolah membentuk gambar matahari (M) beberapa

kali.

Gunakan tangan kanan untuk membuat gerakan setengah lingkaran mulai

dari bagian kanan bawah perut bayi sampai bagian kiri perut bayi (seolah

membentuk gambar bulan (B)), lakukan kedua gerakan ini bersama- sama.

Tangan kiri selalu membuat bulatan penuh (matahari) sedangkan tangan

kanan akan membuat gerakan setengah lingkaran (bulan).

d. Gerakan I- Love- U.

I, pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas kebawah dengan

menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huruf “I”

Love, pijatlah perut bayi membentuk huruf “L” terbalik, mulai dari kanan

atas ke kiri atas, kemudian dari kiri atas kekiri bawah.

You, pijatlah perut bayi membentuk huruf “U” terbalik, mulai dari kanan

bawah (daerah usus buntu) keatas, kemudian kekiri, kebawah, dan berakhir

diperut kiri bawah.

e. Gelembung atau jari- jari berjalan.

Letakkan ujung jari- jari satu tangan pada perut bayi bagian kanan. Gerakan

jari- jari anda pada perut bayi dari bagian kanan kebagian kiri guna

mengeluarkan gelembung-gelembung udara.

3. Dada.

24

Page 25: Kti Dek Nong

a. Jantung besar.

Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan meletakkan ujung-

ujung jari kedua telapak tangan anda ditengah dada bayi atau ulu hati. Buat

gerakan keatas sampai dibawah leher, kemudian ke samping diatas tulang

selangka, lalu kebawah membentuk bentuk jantung dan kembali ke ulu hati.

b. Kupu- kupu.

Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu- kupu, dimulai dengan

tangan kanan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah dada atau

ulu hati kearah bahu kanan dan kembali ke ulu hati. Gerakan tangan kiri ke

bahu kiri dan kembali ke ulu hati.

4. Tangan.

a. Memijat ketiak.

Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas kebawah. Perlu

diingat, kalau terdapat pembengkakan kelenjar didaerah ketiak, sebaiknya

gerakan tidak dilakukan.

b. Perahan cara india.

Arah pijatan cara india ialah pijatan yang menjauhi tubuh. Guna pemijatan

cara ini adalah untuk relaksasi atau melemaskan otot. Peganglah lengan bayi

bagian pundak dengan tangan kanan seperti memegang pemukul soft ball,

tangan kiri memegang pergelangan tangan bayi.

Gerakan tangan kanan mulai dari bagian pundak kearah pergelangan tangan,

kemudian gerakan tangan kiri dari pundak kearah pergelangan tangan.

Demikian seterusnya, gerakan tangan kanan dan kiri kebawah secara

bergantian dan berulang- ulang seolah memeras susu sapi.

c. Peras dan putar.

25

Page 26: Kti Dek Nong

Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari pundak kepergelangan

tangan.

d. Membuka tangan.

Pijatlah telapak tangan dengan kedua ibu jari dari pergelangan tangan kearah

jari- jari.

e. Putar Jari- jari.

Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju kearah ujung jari dengan gerakan

memutar. Akhirilah gerakan ini dengan tarikan lembut pada tiap ujung jari.

f. Punggung tangan.

Letakkan tangan bayi diantara kedua tangan. Usap punggung tangannya dari

pergelangan tangan kearah jari- jari dengan lembut.

g. Peras dan putar pergelangan tangan.

Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan jari telunjuk.

h. Perahan cara swedia.

a. Arah pijatan cara swedia adalah dari pergelangan tangan kearah badan.

Pijatan ini berguna untuk mengalirkan darah ke jantung dan paru- paru.

1. Gerakan tangan kanan dan kiri secara bergantian mulai dari pergelangan

tangan bayi kearah pundak.

2. Lanjutkan dengan pijatan dari pergelangan kiri bayi kearah pundak.

i. Gerakan menggulung.

Peganglah lengan bagian atas atau bahu dengan kedua telapak tangan.

Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju kearah

pergelangan tangan atau jari- jari.

5. Muka.

26

Page 27: Kti Dek Nong

a. Dahi : Menyetrika dahi (open book)

Letakkan jari- jari kedua tangan pada pertengahan dahi. Tekanlah jari- jari

dengan lembut mulai dari tengah dhi keluar ke samping kanan dan kiri

seolah menyetrika dahi atau membuka lembaran buku.

Gerakan kebawah kedaerah pelipis, buatlah lingkaran- lingkaran kecil di

daerah pelipis, kemudian gerakan kedalam melalui daerah pipi dibawah

mata.

b. Alis : Menyetrika alis

Letakkan kedua ibu jari diantara kedua alis mata. Gunakan kedua ibu jari

untuk memijat secara lembut pada alis mata dan diatas kelopak mata, mulai

dari tengah ke samping seolah menyetrika alis.

c. Hidung :senyum I

Letakkan kedua ibu jari pada pertengahan alis. Tekankan ibu jari dari

pertengahan kedua alis turun melalui tepi hidung kearah pipi dengan

membuat gerakan kesamping dan keatas seolah membuat bayi tersenyum.

d. Mulut bagian atas : senyum II

Letakkan kedua ibu jari diatas mulut dibawah sekat hidung. Gerakan kedua

ibu jari dari tengah kesamping dan keatas ke daerah pipi seolah membuat

bayi tersenyum.

e. Mulut bagian bawah : senyum III

Letakkan kedua ibu jari ditengah dagu. Tekankan dua ibu jari pada dagu

dengan gerakan dari tengah ke samping, kemudia keatas ke arah pipi seolah

membuat bayi tersenyum.

f. Lingkaran kecil di rahang.

27

Page 28: Kti Dek Nong

Dengan jari kedua tangan, buatlah lingkaran- lingkaran kecil di daerah

rahang bayi.

g. Belakang telinga.

Dengan mempergunakan ujung- ujung jari, berikan tekanan lembut pada

daerah belakang telinga kanan dan kiri. Gerakan kearah pertengahan dagu

dibawah dagu.

6. Punggung.

a. Gerakan maju mundur (kursi goyang)

Tengkurapkan bayi melintang didepan dengan kepala disebelah kiri dan kaki

di sebelah kanan. Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju

mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai ke

pantat bayi, lalu kembali lagi ke leher.

b. Gerakan menyetrika.

Pegang pantat bayi dengantangan kanan dengan tangan kiri, pijatlah mulai

dari leher kebawah sampai bertemu dengan tangan kanan yang menahan

pantat bayi seolah menyetrika punggung.

c. Gerakan menyetrika dan mengangkat kaki.

Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini tangan kanan

memegang kaki bayi dan gerakan dilanjutkan sampai ketumit kaki bayi.

d. Gerakan melingkar.

Dengan jari- jari kedua tangan buatlah gerakan- gerakan melingkar kecil-

kecil mulai dari batas tengkuk terun kebawah disebelah kanan dan kiri tulang

punggung sampai pantat. Mulai dengan lingkaran- lingkarang kecil di daerah

leher, kemudian lingkaran yang lebih besar didaerah pantat.

e. Gerakan menggaruk.

28

Page 29: Kti Dek Nong

Tekankan dengan lembut kelima jari- jari tangan anda pada punggung bayi.

Buat gerakan menggaruk kebawah memanjang sampai kepantat bayi.

7. Gerakan relaksasi.

Tekhnik sentuhan relaksasi mudah dan sederhana. Dapat dikerjakan bersama-

sama pijat bayi atau terpisah dari pijat bayi. Sentuhan relaksasi ini dapat dipakai

untuk memulai gerakan pada setiap bagian badan bayi.

Membuat goyangan- goyangan ringan, tepukan- tepukan halus, dan melambung-

lambungkan secara lembut adalah contoh gerakan relaksasi. Sentuhan relaksasi

ini dapat dipakai untuk memulai gerakan pada setiap badan bayi.

8. Gerakan peregangan lembut.

Gerakan- gerakan sederhana yang meregangkan tangan dan kaki bayi, memijat

perut dan pinggul serta meluruskan tulang belakang bayi. Peregangan lembut ini

dilakukan diakhir pemijatan atau diantara pijatan. Setiap gerakan peregangan

dapat dilakukan sebanyak 4-5 kali.

a. Tangan disilangkan.

Pegang kedua pergelangan tangan bayi dan silangkan keduanya di dada.

Luruskan kembali kedua tangan bayi ke samping. Ulangi gerakan ini

sebanyak 4-5 kali.

b. Membentuk diagonal tangan – kaki.

Pertemuan ujung kaki dan ujung tangan kiri bayi di atas tubuh bayi sehingga

membentuk garis diagonal. Selanjutnya, tarik kembali kaki kanan dan tangan

kiri bayi ke posisi semula.pertemukan ujung kaki kiri dengan ujung tangan

kanan di atas tubuh bayi. Selanjutnya, tarik kembali tangan dan kaki bayi ke

29

Page 30: Kti Dek Nong

posisi semula. Gerakan membentuk diagonal ini dapat diulang sebanyak 4-5

kali.

c. Menyilang kaki.

Pegang pergelangan kaki kanan dan kaki kiri bayi, lalu silangkan keatas.

Buatlah silang sehingga mata kaki kanan luar bertemu mata kaki dalam.

Setelah itu, kembalikan posisi kaki pada posisi semula.

Pegang kedua pergelangan kaki bayi dan silangkan kedua kakinya ke atas

sehingga mata kaki kanan dalam bertemu dengan mata kaki luar. Setelah itu,

kembalikan pada posisi semula. Gerakan ini dapat diulang sebanyak 4-5 kali.

d. Menekuk kaki.

Pegang pergelangan kaki kanan dan kaki kiri bayi dalam posisi kaki lurus,

lalu tekuk lutut kaki perlahan menuju kearah perut. Gerakan menekuk lutut

ini dapat diulang sebanyak 4-5 kali.

e. Menekuk kaki bergantian.

Gerakannya sama seperti menekuk kaki, tetapi dengan mempergunakan kaki

secara bergantian. (Roesli, 2001)

2.8 Manfaat Pijat Bayi

2.8.1 Manfaat utama Pada Bayi

1. Mengembangkan komunikasi

Sentuhan adalah bentuk komunikasi pertama yang Anda miiki dengan

bayi. Sentuhan bayi berarti berbicara. Pijat bayi menggambungkan

30

Page 31: Kti Dek Nong

aspek kedekatan yaitu kontak mata, saling tersenyum dan ekspresi

wajah yang lain.

2. Mengurangi stres dan tekanan

Pijatan dapat menenangkan dan menurunkan produksi hormon

adrenalin yang selanjutnya akan meningkatkan daya tahan tubuh bayi.

Umumnya daya tahan tubuh bayi meningkatkan 30% setelah dipijat 2

kali selama 15 menit.

3. Mengurangi gangguan sakit

Memijat juga dapat membantu bayi mengusir gejala kembung, kolik

serta membantunya tidur lebih nyenyak. Tak hanya itu, pijatan juga

memperlancar sirkulasi udara di perut sehingga membantu

mengeluarkan gas yang terjebak di sana.

4. Mengurangi nyeri

Pijatan yang lembut membantu tubuh melepaskan oksitosin dan

endorfin. Kedua hormon ini dapat membantu mengatasi

ketidaknyamanan yang dirasakan si kecil akibat nyeri tumbuh gigi,

hidung tersumbat atau tekanan emosi. (Subakti , 2008)

Menurut Roesli manfaat pemijatan untuk bayi adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan berat badan

b. Membuat bayi semakakin tenang

c. Meningkatkanefektivitas istirahat

d. Meningkatkan pertumbuhan

e. Memperbaiki konsentrasi bayi

f. Meningkatkan reproduksi ASI

g. Membantu meringankan pencernaan dan emosi

31

Page 32: Kti Dek Nong

h. Mengacu perkembangan otak dan sistim saraf

i. Meningkatkan gerak peristaltik untuk pencernaan

j. Menstimulasi aktivitas Nervus Vagus untuk memperbaiki pernafasan

k. Memperkuat sistim kekebalan tubuh

Meningkatkan aliran oksigen dan nutrisi menjadi sel. (Roesli, 2003)

2.9 Manfaat Pijat Bayi untuk orang tua:

1. Meningkatkan Asi

Pijatan membuat bayi cepat merasa lapar karena penyerapan makanan lebih

baik. Akibatnya bayi lebih sering menyusu. Semakin sering diminta, ASI

yang diproduksi semakin banyak.

2. Memahami Isyarat Bayi.

Bayi memiliki bahaya isyarat untuk menunjukkan keinginannya, misalnya

melalui bahasa mata atau isyarat badan. Pijat bayi yang dilakukan rutin 2

kali sehari membantu orang tua memahami keinginan bayi melalui isyarat

yang diberikan.

3. Meningkatkan percaya diri

Dengan melakukan pijat bayi, orang tua lebih mengenal bayinya. Pijat bayi

mampu mengurangi rasa gelisah soal perawatan anak. Ketenangan ini

mampu menguasai keadaan dan membantu orang tua lebih percaya diri

untuk merawat si kecil.

4. Memahami kebutuhan si kecil

Bayi mengeluarkan bahasa tubuh selama dipijat. Orang tua yang melakukan

pijat secara rutin lebih mengenal kondisi fisik bayi. Karena dilakukan

32

Page 33: Kti Dek Nong

berulang-ulang, orang tua lebih paham cara menghadapi bayinya saat

gelisah. (Prasetyono,2009)

2.10 Waktu Pemijatan

Usia yang paling baik untuk memperkenalkan pijatan adalah pada saat bayi

berusia 0 sampai 12 bulan. Sedangkan waktu yang paling baik untuk memijat

adalah pagi hari sehingga pada malam harinya si kecil dapat tertidur dengan lelap.

Pijat bayi dapat dilakukan sedini mungkin setelah bayi dilahirkan. Lebih

cepat mengawali pemijatan bayi akan mendapat keuntungan yang lebih besar.

Apalagi pemijatan dapat dilakukan setiap hari dari sejak kelahiran sampai bayi

berusia 6-7 bulan. ( Murjito,2007)

Bayi dapat dipijat pada waktu-waktu yang tepat meliputi :

a. Pagi hari, pada saat ibu dan anak siap melalui hari baru

b. Malam hari sebelum tidur ini sangat membantu bayi tidur lebih nyenyak.

(Roesli,2001)

2.11 Tempat Pemijatan Bayi

a. Ruangan yang hangat tapi tidak panas.

b. Ruangan kering dan tidak pengap.

c. Ruangan tidak berisik.

d. Ruangan yang penerangannya cukup.

e. Ruangan tanpa aroma menyengat dan mengganggu. ( Subakti dan Anggraini,

2008)

33

Page 34: Kti Dek Nong

2.12 Suasana Tenang Saat Memijat Bayi

Agar suasana menjadi menjadi tenang saat memijat lebih baik dilakukan :

a. Saat si kecil ceria.

b. Saat kondisi perut bayi sudah terisi makanan.

c. Saat suasana hati pemijat tenang.

d. Dengan mimik wajah tersenyum.

e. Dengan menyanyikan bayi atau memutar musik klasik. ( Subakti dan

Anggraini, 2008)

2.13 Persiapan Sebelum Memijat

a. Tangan bersih dan hangat.

b. Hindari kuku dan perhiasan tidak mengakibatkan goresan pada kulit bayi.

c. Ruangan untuk memijat diusahakan hangat dan tidak pengap.

d. Bayi sudah selesai makan atau pada saat bayi tidak lapar.

e. Sediakan waktu agar tidak diganggu minimal selama 15 menit guna melakukan

seluruh tahap-tahap pemijatan.

f.Duduklah pada posisi nyaman dan tenang.

g. Baringkanlah bayi diatas permukaan kain yang rata, lembut dan bersih.

h. Siapkanlah handuk, popok, baju ganti dan minyak bayi.

34

Page 35: Kti Dek Nong

i. Mintalah izin sebelum melakukan pemijatan pada bayi dengan cara membelai

wajah kepala sambil mengajak bayi bicara.

j. Akhiri dengan perenggangan. Setelah melakukan persiapan itu, kemudian ibu

sedah bisa mulai memijat.(Roesli,2001)

2.14 Orang Yang Dibolehkan Untuk Melakukan Pemijatan Bayi.

Menurut Roesli pijat bayi hanya bisa dilakukan oleh ibu dan ayah si bayi

saja atau dengan kata lain orang tua bayi. (Roesli, 2001)

Sebaiknya pijat bayi dilakukan oleh orang tua selain ibu juga bisa dilakukan

oleh seorang ayah juga nenek dan kakek karena mereka merupakan orang-orang

terdekat yang ada disekeliling bayi. Karena pada sebuah penelitian sebuah

kelompok disitu dijelaskan bahwa para kakek dan nenek dapat melakukan

pemijatan pada cucunya bahkan mereka lebih terampil dan sensitif dalam

melakukannya hal ini mungkin dikarenakan penanganan terdahulu dalam

menangani anak-anaknya. ( Subakti dan Anggraini, 2008)

2.15 Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan

Jangan memijat bayi setelah ia makan atau mengantuk.

Cobalah membuat suasana senyaman mungkin, lakukan dalam suasana

menyenangkan dengan diiringi suara musik atau senandung.

Tidak dianjurkan pemijatan langsung sehabis makan, membangunkan bayi untuk

dipijat, memijat bayi saat tidak begitu sehat, dan memaksakan posisi tertentu

ketika memijat. (Roesli,2001)

Sebelum memijat dianjurkan melakukan hal-hal sebagai berikut :

35

Page 36: Kti Dek Nong

1. Memandang mata bayi, disertai pancaran kasih sayang selama pemijatan

berlangsung.

2. Bernyanyilah atau putarkanlah lagu-lagu yang tenang atau lembut, guna

membantu menciptakan suasanan tenang selama pemijatan berlangsung.

3. Awalilah pamijatan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian secara

bertahap tambahkanlah tekanan pada sentuhan yang dilakukan, khususnya

apabila anda sudah merasa yakin bahwa bayi mulai terbiasa danga pijatan

yang sedang dilakukan.

4. Sebelum melakukan pemijatan, lumurkanlah baby oil atau lotian yang lembut

sesering mungkin dengan memastikan bayi tidak alergi terhadap minyak yang

digunakan.

5. Sebaiknya, pemijatan dimulai dari kaki bayi karena umumnya bayi lebih

menerima apabila dipijat pada daerah kaki. Dengan demikian, akan memberi

kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain dari

badannya disentuh. Karenanya, urutan pemijatan bayi dianjurkan dimulai dari

bagian kaki, perut, dada, tangan, muka, dan diakhiri pada bagian punggung.

6. Tanggaplah pada isyarat yang diberikan oleh bayi jika bayi menangis, cobalah

untuk menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan. Jika bayi menangis

lebih keras, hentikanlah pemijatan karena mungkin bayi mengharapkan untuk

digendong, disusui, atau sudah mengantuk dan sangat ingin tidur.

7. Memandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi merasa segar

dan bersih setelah terlumur minyak bayi ( baby oil). Namun, kalau pemijatan

dilakukan pada malam hari, bayi cukup diseka dengan air hangat agar bersih

dari minyak bayi.

36

Page 37: Kti Dek Nong

8. Lakukan konsultasi pada doktor atau perawat untuk mendapatkan keterangan

lebih lanjut tentang pemijatan bayi.

9. Hindarkan mata bayi dari baby oil. (Petter Walker, 2011)

2.16 Hal-Hal Yang Tidak Dianjurkan Dalam Pemijatan Bayi.

1. Memijat bayi langsung setelah selesai makan.

2. Membangunkan bayi khusus untuk pemijatan.

3. Memijat bayi pada saat bayi tidak mau dipijat.

4. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi. (Petter Walker, 2011)

2.17 Kerangka Tioritis

37

Pengetahun

1. Manfaat pemijatan bayi2. Cara pemijatan bayi3. Waktu pemijatan bayi4. Tempat pemijatan bayi5. Suasana pemijatan bayi

(Roesli, 2001)

Tindakan

1. Mencuci tangan agar tangan bersih sebelum memijat bayi

2. Membuka perhiasan agar tidak melukai kulit bayi.

3. Memberikan sentuhan lembut dan senyum juga

Sikap

1. Penyediaan baby oil (Minyak bayi)

2. Menyediakan air hangat3. Penyediaan handuk4. Penyediaan popok dan baju

bayi (Roesli, 2001)

Perilaku Ibu

Dalam

Pemijatan Bayi

Page 38: Kti Dek Nong

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1. Konsep Penelitian

Berdasarkan Uraian dalam

Variabel Independen Variabel Dependen

38

Pengetahuan

Perilaku Ibu Terhadap Pemijatan Bayi

Sikap

Tindakan

1. Mencuci tangan agar tangan bersih sebelum memijat bayi

2. Membuka perhiasan agar tidak melukai kulit bayi.

3. Memberikan sentuhan lembut dan senyum juga

Page 39: Kti Dek Nong

3.2 Variabel Penelitian

Adapun ketarangan pada kerangka konsep diatas dituliskan seperti yang dijelaskan

dibawah ini

1. Variabel Dependen yaitu termsuk didalamnya adalah pemijatan bayi

2. Variabel Independen Adalah pengetahuan sikap dan tindakan.

3.3.Defenisi Operasional

No Variabel Devinisi OperasionalCara

Ukur

Alat

Ukur

Hasil

Ukur

Skala

Ukur

Variabel Dependen (Terikat)

1 Perilaku

Ibu

Tentang

Pemijatan

Bayi

Pemijatan bayi ini ditinjau dari

pengetahuan, sikap, dan tindakan

yang dilakukan oleh ibu Tentang

Manfaat Pemijatan Pada Wilayah

kerja Puskesmas Delima

Kecamatan Delima Kabupaten

Wawanca

ra

&

Observas

Check

List

- Nominal

39

Tindakan

Page 40: Kti Dek Nong

Pidie Tahun 2012 i

Variabel Independen (Bebas)

1 Tingkat

Pengetahu

an

Ibu

Pengetahuan adalah Tindakan

tahu dan kemampuan berfikir ibu

Tentang Manfaat Pemijatan Pada

Wilayah kerja Puskesmas Delima

Kecamatan Delima Kabupaten

Pidie Tahun 2012

Wawanca

ra

&

Observas

i

Check

List

Baik

Rendah

Sedang

Nominal

2 Tingkat

Sikap

Ibu

Sikap adalah kesiapa sebelum

bertindak, sebelum melakukan

tindakan yang di lakukan oleh

ibu Tentang Manfaat Pemijatan

Pada Wilayah kerja Puskesmas

Delima Kecamatan Delima

Kabupaten Pidie Tahun 2012

Wawanca

ra

&

Observas

i

Check

List

Baik

Rendah

Sedang

Nominal

3 Tingkat

Tindakan

Ibu

Tindakan adalah segala sesuatu

yang telah dilakukan atau

tindakan yang langung di lihat

atau di observasi Tentang

Manfaat Pemijatan Pada Wilayah

kerja Puskesmas Delima

Kecamatan Delima Kabupaten

Pidie Tahun 2012

Observas

i

Check

List

Baik

Rendah

Sedang

Nominal

40

Page 41: Kti Dek Nong

3.4. Cara Pengukuran Variabel

Metode pengumpulan data di lakukan secara langsung pada responden,

sebagai alat instrumen penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

daftar angket. Penelitian Perilaku Ibu Tentang Pemijatan Bayi Di Wilayah Kerja

Delima Kecamatan Pidie Kabupaten Pidie Tahun 2012 berdasarkan pada jawaban

yang benar dari semua pertanyaan yang diajukan sebagaimana dijelaskan oleh Hadi

Pratomo Sudarti 1986 yaitu :

1. Baik, Jika >75% dijawab “ Benar”

2. Sedang, Jika 40% - 75% dijawab “ Benar”

3. Kurang, Jika <40% dijawab “Benar”

Maka dapat diperjelaskan sebagai berikut :

1. Skor nilai untuk Tingkat pengetahuan adalah : Untuk nilai 4 tertinggi 4 x 6

=24.

a. Nilai Baik yaitu 75/ 100 x 28 > 18

b. Nilai Sedang yaitu 40 / 100 x 28 = 9-17

c. Nilai Kurang yaitu 40 / 100 x 28 = 8

2. Skor nilai untuk tingkat sikap adalah 4, nilai tinggi adalah 4x6=24

a. Nilai Baik yaitu 75 / 100 x 28 > 18

b. Nilai Sedang yaitu 40 / 100 x 28 = 9-17

c. Nilai Kuang yaitu 40 / 100 x 28 = 8

3. Skor nilai untuk tingkat Tindakan adalah 4, nilai tinggi adalah 4x6=24

b. Nilai Baik yaitu 75 / 100 x 28 > 18

c. Nilai Sedang yaitu 40 / 100 x 28 = 9-17

41

Page 42: Kti Dek Nong

d. Nilai Kuang yaitu 40 / 100 x 28

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk memperoleh gambaran secara

langsung tentang Perilaku Ibu Terhadap Pemijatan Bayi dengan wawancara dan

observasi Gambaran Perilaku Ibu Tentang Pemijatan Pada Bayi Di Wilayah Kerja

Puskesmas Delima Kecamatan Delima Kabupaten Pidie Tahun 2012.

4.2. Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah ibu yang memiliki

bayi usia 0- 12 bulan

4.2.2 Sampel

Yang menjadi sample dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang

memiliki bayi dari usia 0 sampai dengan 12 bulan, dan yang di jadikan

sampel adalah seluruh populasi yang ada yaitu 100% hal ini sesuai

menurut S. Arikunto (1995) yang menyatakan bahwa < dari 100 maka

42

Page 43: Kti Dek Nong

semua dijadikan sampel penelitian jika populasi > dari 100% maka

sampel dapat di ambil 10 % – 25 % atau lebih.

4.3. Tempat Dan Waktu Penelitian

4.3.1 Tempat

Tempat lokasi penelitian yaitu di Wilayah Kerja Puskesmas Delima

Kecamatan Delima Tahun 2012

4.3.3 Waktu Penelitian

Direncanakan pada bulan 6 Tahun 2012

4.4. Pengumpulan Data

4.4.1 Data Primer

Cara pengumpulan data primer yang penulis peroleh yaitu dengan cara

survey langsung kelapangan dan mengadakan wawancara dengan

responden yang bersangkutan serta melakukan upaya pendekatan untuk

memperoleh informasi dan wawancara dan tinjauan langsung kelapangan.

4.4.2 Data Skunder

Data tentang wilayah kerja puskesmas, Demografi, Data yang diperlukan

penulis peroleh dari Puskesmas Delima Kecamatan Delima Kabupaten

Pidie Tahun 2012.

43

Page 44: Kti Dek Nong

4.5. Pengolahan Data

Adapun langkah – langkah yang dilakukan penulis lakukan untuk data yaitu

pengolahan dengan cara editing, cooding, dan tabulating, juga analisis data yang

telah direncanakan dan akan dilaksanakan oleh penulis akan diperincikan yaitu

sebagai berikut :

1. Editing yaitu data yang telah dikumpul diperiksa kebenarannya.

2. Coding yaitu mengklarifikasikan jawaban menurut macamnya dengan memberi

kode tertentu.

3. Tabulating yaitu data ditabulasi dalam bentuk tabel distribusi frekuensi .

4.6 Analisa Data

Karena penelitian ini bersifat deskiptif maka pengolahan data hasil penelitian

dilakukan dengan kode persentase rata - rata untuk setiap faktor (item) yaitu pada

item pertanyaan tingkat pengetahuan, tingkat sikap, dan tingkat tindakan.

Selanjutnya hasil ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi dan narasi untuk

mengetahui jumlah dan penkatagorian. Katagori yang dilakukan ada 3

pengkatagorian yaitu Baik, Sedang, Kurang .

44

Page 45: Kti Dek Nong

GAMBARAN PERILAKU IBU TENTANG MANFAAT PEMIJATAN PADA BAYI

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELIMA KECAMATAN

45

Page 46: Kti Dek Nong

DELIMA KABUPATEN PIDIE

TAHUN 2012

Proposal Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Program Studi Diploma III Kebidanan

Akademi Kebidanan Darul Husada

Sigli

Oleh :

46

Page 47: Kti Dek Nong

RAHMAYANTI

092402S09063

YAYASAN PENDIDIKAN

AKADEMI KEBIDANAN DARUL HUSADA SIGLI

TAHUN 2012

PERNYATAAN PERSETUJUAN

47

Page 48: Kti Dek Nong

Proposal KTI ini Telah Disetujui Untuk Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji

Diploma Kebidanan Akademi Kebidanan

Darul Husada Sigli

Sigli.............2012

Pembimbing I

(_____________________)

48

Page 49: Kti Dek Nong

Pembimbing II

(______________________)

MENGETAHUI,

DIREKTUR

AKADEMI KEBIDANAN DARUL HUSADA SIGLI

49

Page 50: Kti Dek Nong

( JULIATI , S. S T )

NIDN. 0106077604

PENGESAHAN TIM PENGUJI

Proposal Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji Proposal

Diploma III Kebidanan Akademi Kebidanan

Darul Husada

50

Page 51: Kti Dek Nong

Sigli,.........Mai 2012

Peguji I : (

)

Penguji II : (

)

51

Page 52: Kti Dek Nong

Penguji III : (

)

Mengetahui

DIREKTUR

AKADEMI KEBIDANAN DARUL HUSADA SIGLI

52

Page 53: Kti Dek Nong

( JULIATI , S. S T )

NIDN. 0106077604

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Allah SWT ,yang mana atas rahmat

dan Karunia- Nya,penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) nya

dengan judul “Gambaran Perilaku Ibu Tentang Manfaat pemijatan Pada Bayi Di Wilayah

Kerja Puskesmas Delima Kecamatan Delima Kabupaten Pidie Tahun 2012”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa.penulis Proposal Karya Tulis Ilmiah ini

masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu demi penyempurnaan penulis mengharapkan

saran,pandangan,dan kritikan dari berbagai pihak.

Dalam rangka penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah penulis menyampaikan

ucapan terima kasih yang sedalam –dalamnya Kepada :

53

Page 54: Kti Dek Nong

1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan bantuan dan do’a restunya

dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Darul Husada Sigli.

2. Ibu Juliati,S.St, Selaku Direktur Akademi Kebidanan Darul Husada Sigli.

3. Bapak, Ibu dosen Akademi Kebidanan Darul Husada Sigli beserta Stafnya.

4. Teman – teman yang telah mendukung demi penyelesaian Proposal Karya tulis

Ilmiah ini.

Semoga bantuan dan bimbingan serta Do’a restu yang telah diberikan kepada

penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT,Amin.

Penulis

RAHMAYANTI

54

Page 55: Kti Dek Nong

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PERILAKU IBU TENTANG MANFAAT PEMIJATAN PADA BAYI

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELIMA KECAMATAN

DELIMA KABUPATEN PIDIE

TAHUN 2012

55

Page 56: Kti Dek Nong

Oleh :

RAHMAYANTI

092402S09063

56

Page 57: Kti Dek Nong

YAYASAN PENDIDIKAN

AKADEMI KEBIDANAN DARUL HUSADA SIGLI

TAHUN 2012

57