8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk pertama kalinya dalam sejarah, setiap bangsa mulai memasuki era globalisasi, yaitu suatu era dimana hampir seluruh informasi dapat disajikan seketika dalam berbagai bentuk melalui sebuah jaringan belajar global, suatu abad dimana tekhnologi informasi telah melahirkan dunia baru. Gelombang perubahan yang demikian pesat ini memaksa setiap manusia untuk memikirkan kembali segala sesuatu yang selama ini dipahami tentang pembelajaran, pendidikan, persekolahan, bisnis, ekonomi, dan pemerintahan dimana negara – negara berkembang melompati revolusi industri dan segera memasuki era informasi dan inovasi. Kekuatan atau kompetensi suatu negara dalam persaingan global lebih ditentukan oleh sumber daya manusia yang profesional. Untuk melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas sangat tergantung pada sistem pendidikan formal maupun informal yang dilaksanakan dan dikembangkan oleh negara tersebut. Peningkatan mutu pendidikan formal di sekolah tidak terlepas dari keberhasilan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar tersebut dipengaruhi oleh beberapa komponen utama yang saling berkaitan, diantaranya guru, siswa

Kuantitatif - Pengaruh Model Pembelajaran Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar - BAB I.doc

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, setiap bangsa mulai memasuki era globalisasi, yaitu suatu era dimana hampir seluruh informasi dapat disajikan seketika dalam berbagai bentuk melalui sebuah jaringan belajar global, suatu abad dimana tekhnologi informasi telah melahirkan dunia baru. Gelombang perubahan yang demikian pesat ini memaksa setiap manusia untuk memikirkan kembali segala sesuatu yang selama ini dipahami tentang pembelajaran, pendidikan, persekolahan, bisnis, ekonomi, dan pemerintahan dimana negara negara berkembang melompati revolusi industri dan segera memasuki era informasi dan inovasi.

Kekuatan atau kompetensi suatu negara dalam persaingan global lebih ditentukan oleh sumber daya manusia yang profesional. Untuk melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas sangat tergantung pada sistem pendidikan formal maupun informal yang dilaksanakan dan dikembangkan oleh negara tersebut. Peningkatan mutu pendidikan formal di sekolah tidak terlepas dari keberhasilan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar tersebut dipengaruhi oleh beberapa komponen utama yang saling berkaitan, diantaranya guru, siswa dan model pembelajaran. Komponen-komponen tersebut memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar, sehingga akan mempengaruhi hasil belajarsiswa. Selain itu hasil belajarsiswa juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, misalnya minat belajar, motivasi belajar, tingkat intelegensi, fasilitas belajar, sarana dan prasarana, kurikulum, dan media pembelajaran.

Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang menjadi dasar dari bidang ilmu pengetahuan yang lain. Dalam perkembangannya hampir semua bidang ilmu membutuhkan matematika, terutama ilmu-ilmu sains, sehingga matematika sangat diharapkan dapat dipelajari dan dikuasi oleh para siswa di semua jenjang pendidikan. Namun kenyataannya, sampai sekarang matematika masih dianggap sebagai pelajaran yang sulit. Banyak siswa yang belum dapat memahami konsep dasar matematika dengan baik, terutama pada jenjang sekolah menengah.

Dalam pembelajaran dengan menggunakan model konvensional yang penerapannya lebih dominan menggunakan model ekspositori guru mendominasi jalannya proses pembelajaran. Guru menjelaskan materi dan memberikan contoh soal kemudian memberikan latihan untuk dikerjakan oleh siswa. Siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk berperan aktif, bertanya atau berdiskusi dengan temannya. Akibatnya siswa tidak dapat mengembangkan kreativitas dan kemampuannya secara optimal dalam situasi dan kondisi serta suasana pembelajaran yang bersifat monoton, tanpa adanya variasi dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan kurang dapat mengaktifkan dan meningkatkan minat belajar siswa yang pada akhirnya tidak bisa dipungkiri masih banyak yang menganggap matematika sebagai pelajaran yang sulit dan membosankan.

Kecerdasan emosi dalam belajar biasanya berkaitan dengan kestabilan emosi untuk bisa tekun, konsentrasi, tenang, teliti, dan sabar dalam memahami materi yang dipelajari. Memang diakui, mendidik seseorang untuk bisa pintar mungkin terlalu mudah dan bisa dilakukan oleh siapapun. Tetapi mendidik seseorang untuk mempunyai emosi yang baik dengan cara membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan tanpa ada perasaan tertekan tidak semua orang bisa melakukannya. Oleh karena itu, seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan memilih dan menggunakan model pembelajaran yang tepat serta sesuai dengan pokok bahasan tertentu dan tingkat perkembangan intelektual siswanya. Salah satu model yang bisa diterapkan adalah model pembelajaran quantum learning, membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan.

Quantum learning memberikan kiat kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses yang dapat menghemat waktu, mempertajam pemahaman dan daya ingat, dan membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Quantum learning merupakan gabungan yang sangat seimbang antara bekerja dan bermain, antara rangsangan internal dan eksternal. Prinsip utama model Quantum learningadalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar baik secara positif maupun negatif.

Beberapa teknik yang digunakan dalam memberikan sugesti positif adalah menempatkan siswa secara nyaman, memasang musik latar di dalam kelas saat pelajaran berlangsung, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster poster untuk memberi kesan besar sambil menonjolkan informasi dan menggunakan alat bantu lain yang dapat menimbulkan suasana pembelajaran lebih menarik, nyaman dan menyenangkan. Dengan adanya suasana pembelajaran yang menarik, nyaman dan menyenangkan ini akan menciptakan jalinan pengertian yang baik antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas sehingga akan menghasilkan emosi positif yang membuat otak bekerja lebih efektif.

Model pembelajaran Quantum learning dikembangkan untuk memberikan satu cara dalam membangun kelas sebagai komunitas belajar yang menarik, nyaman dan menyenangkan bagi siswa, sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa. Bagi siswa yang telah terperangkap dalam anggapan bahwa belajar adalah pekerjaan yang menjemukan, Quantum learningbagaikan obat penawar yang menghidupkan dan memperkuat kembali kegembiraan dan kecintaan belajar. Karena dalam model quantum learning, menekankan pada prinsip kebebasan berekspresi yang bertanggung jawab sehingga setiap siswa secara individual dapat mengembangkan keahliannya dalam satu aspek dari materi yang sedang dipelajari sesuai dengan karakteristik dan kemampuannya masing masing secara optimal tanpa ada perasaan tertekan. Proses ini menguntungkan setiap individu, karena disamping mereka bisa belajar memahami kemampuannya dalam penguasaan materi, mereka juga bisa belajar bagaimana mengatur emosi dalam dirinya. Dengan adanya minat belajar siswa yang tinggi, diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam penelitian ini akan dikaji Pengaruh Model Pembelajaran Terhadap Dan Minat BelajarTerhadap Hasil belajarMatematika Siswa Kelas IV SD Negeri Se-Kecamatan alian.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan masalah-masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar dilihat dari penggunaan model pembelajaran siswa kelas IV SD sekecamatan Alian tahun pelajaran 2011/ 2012?2. Apakah ada perbedaan hasil belajar dilihat dari minat belajar siswa kelas IV SD sekecamatan Alian tahun pelajaran 2011/ 2012? 3. Apakah terdapat perbedaan interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajarmatematika siswa kelas IV SD sekecamatan Alian tahun pelajaran 2011/2012.C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran matematika pada pokok bahasan sistem persamaan linier dua variabel dengan menggunakan model Quantum learning menghasilkan hasil belajar matematika yang lebih baik jika dibandingkan dengan menggunakan model konvensional.

2. Untuk mengetahui manakah yang memberikan hasil belajar matematika yang lebih baik, antara siswa yang mempunyai minat belajar tinggi atau minat belajar rendah dalam pembelajaran Matematika.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara model pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar matematika.

D. Manfaat Penelitian

Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah:1. Bagi Universitas Sebelas Maret

Mengembangkan ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan tentang pengaruh model pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV sekolah dasar.

2. Bagi sekolah yang diteliti

Dengan mengetahui pengaruh model pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa, diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam peningkatan hasil belajar di sekolah tersebut.

3. Bagi Guru

Sebagai masukan dalam usaha peningkatan prestasi belajar. Dengan mengetahui pengaruh model pembelajaran dan minat belajar, guru dapat memperhatikan hal tersebut guna menunjang hasil belajaryang maksimal.

4. Bagi Siswa

a. Memberikan pengetahuan bahwa minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar.

b. Dengan mengetahui pengaruh minat belajar terhadap hasil belajardiharapkan minat belajar siswa akan meningkat, sehingga meningkat pula hasil belajar