Upload
elisse-stephanie
View
27
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Kuliah Darah
Citation preview
2
Mampu menetapkan dengan mikroskop cahaya struktur mikroskopik darah agar dikemudian hari dapat digunakan untuk memahami terjadinya penyakit serta perubahan-peribahannya sesuai dengan usia sebagai dasar untuk menyusun langkah-langkah menegakkan diagnostik, menetapkan suatu keadaan darurat medik tertentu, tindaka-tindakan pengobatan suportif dan medikamentosa merehabilitasi, menetapkan kasus bedah mayor dan minor maupun elektif serta darurat, melakukan anestesi dan menilai prognosa.
SASARAN BELAJAR
4
• Menjelaskan bagian penyusun darah.•Bagian seluler.•Bagian zat antar sel/plasma darah.
• Menjelaskan sifat fisik eritrosit serta fungsinya.• Menjelaskan sifat fisik leukosit serta fungsinya.• Menjelaskan sifat fisik keping darah serta fungsinya.• (Menjelaskan cara pembuatan sediaan hapus darah).• Menjelaskan dasar pembagian jaringan hemopoesis.• Menjelaskan umur sel-sel darah.• Menjelaskan hubungan antara sel darah dengan jaringan
penyambung: perkembangan dan potensialnya.• Mampu menetapkan sel-sel darah:
•Eritrosit•Retikulosit•Leukosit•Keping-keping darah
• (Mampu membuat sediaan hapus darah dan pewarnaannya).
TIK
5
• Jaringan Ikat Khusus
• Hemo- / hemato- (haima, bhs Yunani) darah.
• Dalam sist. Sirkulasi tertutup, mengalir scr teratur dlm satu arah, didorong kontraksi jantung yg berirama.
PENDAHULUAN
6
• Terdiri dari : Sel & Cairan (± 5,5 L pd ♂ dew / 7-8% BB).
• Jenis sel darah• Eritrosit (45%)• Leukosit • Keping2 darah / trombosit.
• Terendam dlm plasma darah (cairan kuning bening (55%) matriks ekstrasel jaringan ini).
PENDAHULUAN
(1%)
7
• Plasma larutan berair mengandung substansia dgn berat molekul kecil/besar 10% dari plasmanya.
• Plasma protein (7%) dari volume &• Garam anorganik (0,9%);• Sisanya (10%) terdiri atas bbrp senyawa
organik: asam amino, vitamin, hormon, lipoprotein, dsb.
KOMPOSISI PLASMA
8
Hematokrit perkiraan volume eritrosit padat per satuan volume darah.
N = 40 – 50 % pd pria dewasa
35 – 45 % pd wanita dewasa.
9
• Protein plasma utama:• Albumin (Komponen utama & berperan utama dlm mempertahankan tek.osmosis darah)• Alfa, beta, gama globulin (zat anti disebut imunoglobulin)• Lipoproteins• Prothrombin• Fibrinogen (diperlukan untuk pembentukan fibrin dlm tahap akhir pembekuan)
KOMPOSISI PLASMA
10
• Mengangkut zat nutrisi.
• Mengangkut sisa metabolisme.
• Sarana penyebaran bagi hormon.
• Mengatur suhu badan.
• Keseimbangan asam-basa.
• Keseimbangan osmosis.
FUNGSI
12
ERITROSIT
• Cakram-bikonkaf.
• ♂ = 5 – 5,5 juta/mm3
• ♀ = 4,5 – 5 juta/mm3
• Umur 120 hari.
• Terdiri dari:
– Air 66%
– Hemoglobin 33%
– Campuran lipid, enzim & protein 1%
13
ERITROSIT
• Dibatasi membran plasma kompleks lipoprotein.
• Cytoskeletal (Jala granular vertikal & filamentosa horizontal) protein kontraktil “khusus” spektrin (mampu memelihara btk bikonkaf, memungkinkan pengaliran O2 dan CO secara efisien).
• Eritrosit senyawa kimia = karbohidrat, lipid & kompleks protien koloid, terutama hemoglobin.
14
• Size : ukuran
• Shape : bentuk
• Staining Charakter : pewarnaan
Pd sediaan hapus perlu diperhatikan:
15
• Ø bervariasi, N = 7,2 μm dengan variasi ± 1 μm.
• Bila lebih besar dari 9 μm makrosit
• Bila lebih kecil dari 6 μm mikrosit
• Bila ukuran bervariasi anisositosis
SIZE
16
• Cakram bikonkaf.
• Tidak mempunyai inti.
• Bila bentuk bermacam2 poikilositosis.
• Contoh: Target cell & Sickle cell.
SHAPE
17
• Normokrom merah muda (asidofil)
• Area sentral lebih pucat tidak lebih dari 1/3.
• Hipokrom tampak lebih pucat dari eritrosit normal.– Misal: anemia def. besi
• Hiperkrom tampak lebih merah dari normal.– Misal: anemia def. as. Folat & vitamin B12.
STAINING CHARAKTER
18
• Pd sediaan hapus kadang ditemukan Eritrosit polikromatofil.– Jumlah ± 1% dari jumlah eritrosit.– Berwarna basofil krn masih mengandung ribosom.– Ukuran lebih besar dari eritrosit normal.– Pd pewarnaan Brilliant Cresyl Blue retikulum (blue
dots) RETIKULOSIT.
ERITROSIT
19
• Berfungsi sbg transport oksigen.
• Bila dimasukan lar. Hipertonik Krenasi.
• Bila dimasukan lar. Hipotonik eritrosit membulat (sferis) hemolisis Blood Ghosts / Blood Shadow.
• “Pembentukan Rouleaux”
ERITROSIT
20
LEUKOSIT
• Sel yg mengandung inti.• N = 5.000 – 9.000 / mm3.• Lebih dari 12.000 = leukositosis.• Kurang dari 5.000 = leukopenia.• Agranular (sitoplasma homogen, inti bulat atau
berbentuk ginjal).– Limfosit (20 – 35%)– Monosit (3 – 8%)
• Granular (granula spesifik, inti byk variasi bentuk)– Neutrofil
• Batang (1 – 3%)• Segmen (50 – 75%)
– Basofil (0,5 – 1%)– Eosinofil (2 – 4%)
21
• Pertahanan selular & humoral organisme thdp benda asing.
• Melakukan fungsinya di dalam jaringan.
• Gerakan amuboid (membantu menerobos dinding pembuluh darah dan menyusup ke jaringan ikat).
LEUKOSIT
23
• Jumlah 20 – 35 %.• Limfosit kecil : Ø 7 μm• Limfosit besar : Ø 12 μm• Gambaran mencolok dr limfosit kecil:
– Inti bulat dgn lekukan pd satu sisi, dikitari sitoplasma sempit (biru krn mengandung ribosom).
– Kromatin inti sangat padat terpulas gelap dan anak inti tidak tampak.
– Tidak memiliki granula spesifik & azurofilik.• Menurut tempat dan fungsinya:
– Limfosit B, asal jar. Mieloid, fungsi imunitas humoral.– Limfosit T, asal timus, fungsi imunitas seluler.– Sel Null
• Ketiganya tidak dapat dibedakan secara histologis.
LIMFOSIT
24
• Limfosit besar:– Meningkat pd peny virus & imunodefisiensi
tertentu.– Inti lbh besar dari limfosit kecil.– Sitoplasma lebih banyak dari limfosit kecil.– Granula azurofilik berwarna ungu kemerahan
(reddish-purple).
LIMFOSIT
26
• Sel besar, Ø ± 12 - 20 μm.• Jumlah 3 – 8%.• Inti bentuk bervariasi (lonjong, tapal kuda, ginjal)
umumnya terletak eksentris.• Khas: lipatan inti ; Nukleoli sukar dilihat.• Kromatin kurang padat dan tersusun lebih fibriler
daripada limfosit.• Sitoplasma relatif banyak, dgn Wright bwarna biru
abu2/ bervakuol dan mengandung granula azurofilik (lisosom).
• Waktu paruh dalam darah 12 – 100 jam.• Ke jaringan sebagai makrofag ± 70 hari.• Bila bersatu membentuk sel datia.
MONOSIT
29
• Pd darah tepi : stab / metamielosit (Juvenile Neutrofil).• Inti berbentuk tapal kuda
NEUTROFIL BATANG
Normal 0 – 2 1 – 60 35 - 2
Radang Akut 0 - 2 10 - 51 35 - 2
SHIFT TO THE LEFT
Basofil-Eosinofil N Batang-Segmen Limfosit-Monosit
30
• Inti 2 – 5 lobus dihubungkan benang kromatin halus.
• Nukleolus sukar dilihat.
• Pd ♀ ± 3% neutrofil mengandung “Drum Stick” (Kromosom kelamin/seks).
• Granula spesifik (lisosom) halus bersifat neutrofil. Mengandung peroksidase dan laktoferin
NEUTROFIL SEGMEN
32
• Ø ± 10 - 15 μm.• Jumlah 2 – 4 %.• Inti biasanya 2 lobus.• Sitoplasma khas granula kasar refraktil yg
seragam ukurannya, distribusi merata, warna merah atau oranye.
• Granula mengandung peroksidase dan merupakan lisosom.
• Peningkatan: Eosinofilia.• Berada dalam darah kurang dari 8 jam
jaringan, berfungsi untuk beberapa hari.
EOSINOFIL
34
• Ø ± 10 – 12 μm.
• Jumlah 0,5 – 1%
• Batas inti sering tidak teratur kadang terbagi dua lobus.
• Granula sitoplasma kasar dengan ukuran berbeda-beda, kadang menutup inti.
• Granula bersifat basofil dan metakromatik mengandung histamin, heparin dan serotonin. (Granula ini tidak merupakan lisosim).
BASOFIL
36
• Berbentuk cakram protoplasma kecil tidak berwarna (dlm peredaran darah).
• Ø ± 2 - 4 μm.• Jumlah 200.000 – 300.000 / mm3.• Usia dalam peredaran darah 4-5 hari.• Berasal dari bagian megakariosit yg terlepas. • Granulomer, zona granular basofil gelap (ditengah).• Hialomer, zona perifer homogen dan pucat.• Tidak terdapat inti.• Berperan dalam hemostasis.• Jika berkurang trombositopeni• Jika berlebih trombositosis
TROMBOSIT
37
• Proses pembentukan darah.
• Terjadi dalam jaringan hemopoietik.
• Teori2 Hemopoeisis:– T. Unitaris=monofiletik
– T. Dualitik=difiletik– T. Polifiletik.
HEMOPOIESIS/HEMATOPOIESIS
39
HEMOPOIESIS/HEMATOPOIESIS
• Sumsum tulang– Sumsum tulang merah: jaringan hemopoietik aktif.
– Sumsum tulang kuning: berisi lemak.
• Pd dewasa sumsum tulang merah terdapat di: tulang dada, iga, ruas tulang belakang, tempurung kepala, epifise proksimal dari bbrp tulang panjang.
• Pd keadaan patologis tertentu dapat dihasilkan di dalam limpa, hati dan limfonodus Hemopoiesis Ekstra Meduler.