5
Kumuh Kumuh adalah kesan atau gambaran secara umum tentang sikap dan tingkah laku yang rendah dilihat dari standar hidup dan penghasilan kelas menengah. Dengan kata lain, kumuh dapat diartikan sebagai tanda atau cap yang diberikan golongan atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang belum mapan. Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai akibat. Ditempatkan dimanapun juga, kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal yang bersifat negatif . Pemahaman kumuh dapat ditinjau dari : a. Sebab Kumuh Kumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup dilihat dari: (1) segi fisik, yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur- unsur alam seperti air dan udara, (2) segi masyarakat / sosial, yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas, sampah. b. Akibat Kumuh Kumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala antara lain: (1) kondisi perumahan yang buruk, (2) penduduk yang terlalu padat, (3) fasilitas lingkungan yang kurang memadai, (4) tingkah laku menyimpang, (5) budaya kumuh, (6) apati dan isolasi. Kawasan Kumuh Pemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis. Suatu pemukiman kumuh dapat dikatan sebagai pengejawantahan dari kemiskinan, karen apada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan banyak kita jumpai di kawasan perkotaan.

Kumuh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gg

Citation preview

Page 1: Kumuh

KumuhKumuh adalah kesan atau gambaran secara umum tentang sikap dan tingkah laku yang rendah dilihat dari standar hidup dan penghasilan kelas menengah. Dengan kata lain, kumuh dapat diartikan sebagai tanda atau cap yang diberikan golongan atas yang sudah mapan kepada golongan bawah yang belum mapan. Kumuh dapat ditempatkan sebagai sebab dan dapat pula ditempatkan sebagai akibat. Ditempatkan dimanapun juga, kata kumuh tetap menjurus pada sesuatu hal yang bersifat negatif . Pemahaman kumuh dapat ditinjau dari :a. Sebab KumuhKumuh adalah kemunduran atau kerusakan lingkungan hidup dilihat dari:(1) segi fisik, yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh unsur-unsur alam seperti air dan udara,(2) segi masyarakat / sosial, yaitu gangguan yang ditimbulkan oleh manusia sendiri seperti kepadatan lalulintas, sampah.

b. Akibat KumuhKumuh adalah akibat perkembangan dari gejala-gejala antara lain: (1) kondisi perumahan yang buruk, (2) penduduk yang terlalu padat, (3) fasilitas lingkungan yang kurang memadai, (4) tingkah laku menyimpang, (5) budaya kumuh, (6) apati dan isolasi.

Kawasan KumuhPemukiman kumuh adalah pemukiman yang tidak layak huni karena tidak memenuhi persyaratan untuk hunian baik secara teknis maupun non teknis. Suatu pemukiman kumuh dapat dikatan sebagai pengejawantahan dari kemiskinan, karen apada umumnya di pemukiman kumuhlah masyarakat miskin tinggal dan banyak kita jumpai di kawasan perkotaan.

Kawasan kumuh adalah kawasan dimana rumah dan kondisi hunian masyarakat di kawasan tersebut sangat buruk. Rumah maupun sarana dan prasarana yang ada tidak sesuai dengan standar yang berlaku, baik standar kebutuhan, kepadatan bangunan, persyaratan rumah sehat, kebutuhan sarana air bersih, sanitasi maupun persyaratan kelengkapan prasarana jalan, ruang terbuka, serta kelengkapan fasilitas social lainnya.

Ciri-ciri pemukiman kumuh, seperti yang diungkapkan oleh Prof. DR. Parsudi Suparlan adalah :1. Fasilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai.2. Kondisi hunian rumah dan pemukiman serta penggunaan ruangruanganya

mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin.3. Adanya tingkat frekuensi dan kepadatan volume yang tinggi dalam penggunaan

ruang-ruang yang ada di pemukiman kumuh sehingga mencerminkan adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi penghuninya.

Page 2: Kumuh

4. Pemukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas, yaitu terwujud sebagai :a. Sebuah komuniti tunggal, berada di tanah milik negara, dan karena itu

dapat digolongkan sebagai hunian liar.b. Satuan komuniti tunggal yang merupakan bagian dari sebuah RT atau

sebuah RW.c. Sebuah satuan komuniti tunggal yang terwujud sebagai sebuah RT atau

RW atau bahkan terwujud sebagai sebuah Kelurahan, dan bukan hunian liar.5. Penghuni pemukiman kumuh secara sosial dan ekonomi tidak homogen,

warganya mempunyai mata pencaharian dan tingkat kepadatan yang beranekaragam, begitu juga asal muasalnya. Dalam masyarakat pemukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda tersebut.

6. Sebagian besar penghuni pemukiman kumuh adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata pencaharian tambahan di sektor informil.

Point-pont yang dapat dijadikan suatu patokan untuk mengukur tingkat kekumuhan dari suatu pemukiman dapat dilihat dari :1. Faktor ekonomi dan kemiskinan.2. Jumlah penduduk.3. Kondisi jalan.4. Kondisi bangunan.5. Kerapatan bangunan.6. Sanitasi7. Drainase8. Ruang terbuka9. Kebersihan Lingkungan.10. Rehabilitasi lingkungan dan masyarakat.

Faktor-faktor Penyebab Meningkatnya Jumlah Kawasan KumuhPenyebab adanya kawasan kumuh atau peningkatan jumlah kawasan kumuh yang ada di kota adalah:1. Faktor ekonomi seperti kemiskinan dan krisis ekonomi.

Page 3: Kumuh

Faktor ekonomi atau kemiskinan mendorong bagi pendatang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di kota-kota. Dengan keterbatasan pengetahuan, ketrampilan, dan modal, maupun adanya persaingan yang sangat ketat diantara sesama pendatang maka pendatang-pendatang tersebut hanya dapat tinggal dan membangun rumah dengankondisi yang sangat minim di kota-kota. Di sisi lain pertambahan jumlah pendatang yang sangat banyak mengakibatkan pemerintah tidak mampu menyediakan hunian yang layak.

2. Faktor bencana.Faktor bencana dapat pula menjadi salah satu pendorong perluasan kawasan kumuh. Adanya bencana, baik bencana alam seperti misalnya banjir, gempa, gunung meletus, longsor maupun bencana akibat perang atau pertikaian antar suku juga menjadi penyebab jumlah rumah kumuh meningkat dengan cepat.

Usaha perbaikan Pemukiman KumuhPada tahun 1969 Pemerintah DKI Jakarta mempelopori upaya perbaikan pemukiman informal yang mengkumuh yang lebih dikenal sebagai perbaikan kampung. Perbaikan itu tertuju pada pembuatan jalan kendaraan maupun jalan setapak, drainase, pengadaan air bersih, sarana pengelolaan sampah dan sanitasi.Sejak tahun 1989 diperkenalkan konsep Tribina dalam perbaikan kampung. Tribina adalah pemaduan pembinaan lingkungan fisik dengan pembinaan sosial, pembinaan usaha yang digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan perbaikan kampung. Konsep ini secara resmi menjadi acuan pemerintah. Konsep ini dikembangkan mengikuti pergeseran sasaran perbaikan kampung yang semula lebih banyak ditujukan untuk peningkatan kualitas fisik kampung kemudian beralih ke peningkatan kualitas hidup masyarakat kampung. Untuk itu perbaikan kampung tidak dapat hanya ditujukanpada perbaikan prasarana dan fasilitas yang bersifat fisik semata, tetapi juga mencakup perbaikan kondisi sosial dan peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat yang tinggal di kampung.

USAHA PERBAIKAN PEMUKIMAN KUMUHDI PETUKANGAN UTARA-JAKARTA SELATAN

Sri KurniasihTeknik Arsitektur Universitas Budi Luhur

Jl. Raya Ciledug Petukangan Utara Jakarta Selatan

Page 4: Kumuh

Email : [email protected]