27

Click here to load reader

Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

  • Upload
    diana

  • View
    153

  • Download
    72

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kurikulum TD

Citation preview

Page 1: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

KURIKULUM MINIMAL DAN CONTOH BAHAN PELATIHAN

LATIHAN KETERAMPILAN MANAJEMEN

MAHASISWA TINGKAT PRA-DASAR

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

DIREKTORAL KELEMBAGAAN

TAHUN 2007

Page 2: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

PELATIHAN PENGEMBANGAN WAWASAN DAN SIKAP ILMIAH

01. Pengantar :

Kurikulum Minimal Pengembangan Wawasan dan Sikap Ilmiah, merupakan penyesuaian

yang diambil dari kurikulum Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) yang

dikeluarkan direktorat kemahasiswaan – direktorat jenderal pendidikan tinggi di departemen

pendidikan dan kebudayaan tahun 1996. Hal ini dilakukan mengingat kondisi dan kemampuan

setiap perguruan tinggi yang beragam. Oleh karenanya, perlu ditetapkan kurikulum minimal,

yang dapat dilaksanakan dalam waktu yang lebih singkat.

Kurikulum minimal pelatihan pengembangan wawasan dan sikap ilmiah, memerlukan

waktu 14 jam, yang terdiri dari 4 (empat) modul. Kurikulum ini masih dapat materinya ditambah

oleh perguruan tinggi penyelenggara, dengan memasukkan materi-materi sebagai kurikulum

local, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perguruan tinggi masing-masing.

Tujuan dari pelatiah pengembangan wawasan dan sikap ilmiah ini diberikan pada

mahasiswa baru dengan maksud agar para mahasiswa baru dapat mempersiapkan dan

menyesuaikan diri dengan kehidupan “dunia kemahasiswaan”. Dunia kemahasiswaan,

merupakan dunia yang berbeda dengan dunia sebelumnya ketika mereka masih sekolah lanjut

tingkat atas (SLTA).

Para mahasiswa antara lain, dituntut untuk dapat belajar lebih aktif dan mandiri.

Misalnya, dapat menentukan sendiri beban studi atau lamanya waktu studi diperguruan tinggi

sesuai dengan kemampuannya dan factor lainnya.

02. Tujuan Pelatihan Pengembangan Wawasan dan Sikap Ilmiah ini.

Untuk membekali mahasiswa baru dalam memasuki kehidupan “dunia kemahasiswaan”.

Sesuai dengan tujuan dari pelatihan ini, maka para mahasiswa diharapkan :

1. Mampu bersikap kritis

2. Menyadari adanya relatifitas kebenaran (tidak ada kebenaran yang mutlak)

3. Mampu untuk mengikuti kegiatan belajar secara aktif, tidak hanya pasif mendengar tapi

juga aktif mempertanyakan hal-hal yang perlu diketahui, walaupun tidak jelas

Page 3: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

4. Mampu menyampaikan pendapat secara efektif

5. Mengenali segi kepribadian yang perlu dikembangkan

6. Memiliki pola pikir yang bersikap prestatif

7. Mengenali prinsip-prinsip berorganisasi dan potensi kegiatan berorganisasi sebagai

alternative untuk pengembangan diri

03. Peserta : Peserta dari Pelatihan Pengembangan Wawasan dan Sikap Ilmiah adalah

seluruh Mahasiswa Baru

04. Pembawa Materi/Pemandu

Pemandu adalah mahasiswa yang telah mengikuti dan memiliki sertifikat Pelatihan

Pemandu LKMM.

Koordinator pemandu adalah staf edukatif yang telah memiliki sertifikat Pelatihan

Pemandu LKMM, yang berperan sebagai moderator, fasilitator.

Rincian Kurikulum Minimal Pelatihan Pengembangan Wawasan dan Sikap ILmiah.

No Modul/Materi Topik/Kegiatan Metode Waktu

1. Sifat Kritis *) Pembukaan

1. Persepsi

2. Kesalahan-kesalahan

berpikir

Experimen

Latihan

30 menit

90 menit

90 menit

2. Keterampilan berkomunikasi 1. Mendengar aktif

2. Berbicara efektif

Latihan

Latihan

90 menit

90 menit

3. Pola Pikir Prestatif 1. Dasar dasar konsep (AKU)

2. Sasaran, Resiko dan

Konsekuensi

Ceramah

Experimen

60 menit

120 menit

4. Pengenalan dan

Pengembangan Diri

1. Lingkup Pengenalan Diri

2. Pengembangan diri

3. Pribadi dan Organisasi

*) Evaluasi dan penutup

Ceramah dan Latihan

Ceramah dan Latihan

experimen

60 menit

60 menit

120 menit

30 menit

Page 4: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

Jumlah 14 jam

Modul 1 : Sifat Kritis

Tujuan

Mahasiswa mamapu mengembangkan sifat kritis untuk memahami dan memecahkan suatu

masalah

Pokok Bahasan

1. Persepsi

2. Keslahan-kesalah Berpikir

Materi/Proses Penyampaian

Pelaksanaan modul ini terdiri dari kegiatan-kegiatan

1. Experimen Persepsi

2. Larihan Kesalahan-kesalan Berpikir

Modul 1 Kegiatan 1

Experimen Persepsi

Sasaran Belajar :

a. Mahasiswa menyadari bahwa perbedaan pendapat terjadi karena adanya perbedaan persepsi

b. Mahasiswa memahami bahwa perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh persepsinya

terhadap rangsang stimulus yang ada

c. Mahasiswa memahami bahwa persepsi dipengaruhi oleh kebutuhan system nilai,dll yang

kemudian akan menghasilkan suatu stimulus

d. Mahasiswa memahami dan mengerti bahwa halyang dipersepsinya, belum tentu betul/tepat.

e. Mahasiswa mengerti dan memahami bahwa persepsi dapat berbeda

waktu 2 jam (120 menit)

Peralatan :

Page 5: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

a. Kasus persepsi (buku pedoman PP LKMM Tingkat Dasar hal.20)

b. Daftar Pertanyaan (buku PP LKMM Tingkat Dasar hal.22)

c. Perlengkapan Sidang.

Proses :

1. Pleno (15 menit)

* Pemandu menjelaskan bahwa tuuan eksperimensasi ini adalah membantu mahasiswa untuk

memahami arti persepsi

* Pemnadu membentuk kelompok yang masing-masing terdiri dari 4-6 orangdan menjelaskan

kasus tertentu, kemudian menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan yang tersedia.

2. Kerja Mandiri (15 menit)

* Mahasiswa diminta mengerjakan tugas persepsi secara mandiri

3. Kerja kelompok (45 menit)

* Mahasiswa mendiskusikan hasil kerja mansiri untuk mencari kesepakatan menjadi hasil

kerja kelompok.

4. Pleno (45 menit)

* Pemandu mempersilahkan juru bicara kelompok menyampaikan hasil kerja

* Pemansu kemudian memimpin diskusi pleno untuk membahas hasil pekerjaan masing-

masing kelompok

* Pemansu menyajikan salah satu contoh gambar yang mengacu pada masalah persepsi

Modul 1 kegiatan 2

Kesalahan-kesalahan berpikir

Sasaran belajar

• Mahasiswa memahami bagaimana proses berpikir yang benar

• Mahasiswa menyadari akan adanya kesalahan-kesalahan berpikir

Waktu : 1-2 jam (120 menit)

Peralatan

1. Renungan logika (cirri dan cara berpikir, R Matindas : hal 26)

2. Daftar oertanyaan 9ciri dan cara berpikir, R, Matindas : hal 26)

Page 6: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

Proses

1. Pleno (15 menit)

* Pemandu menjelaskan bahwa tujuan latihan ini adalah untuk membantu mahasiswa dalam

proses menemukan kesalahan-kesalahan berpikir

* Pemandu membentuk kelompok yang masing-masing terdiri dari 4-6 orang, dan

menjelaskan bahwa tugas kelompok adalah membaca petunjuk daftar pertnyaan mengenai

renungan logika, kemudian menyelesaikan dafta pertanyaan yang tersedia

2. Kerja Mandiri (15menit)

* Mahasiswa diminta mengerjakan daftar pertanyaan renungan logika secara mandiri

3. Kerja Kelompok (45 menit)

* Mahasiswa diminta mendiskusikan hasil kerja mandiri di dalam kelompok dan

menghasilkan jawaban-jawaban kelompok

4. Pleno (45 mebit)

* Pemandu mempersilahkan juru bicara kelompok menyampaikan hasil kerjanya

* Pemandu kemudian menyampaikan diskusi pleno untuk membahas hasil kerja masing-

masing kelompok

* Pemandu menampilkan jawaban kunci dari daftar pertanyaan renungan logika

* Pemandu merangkum hasil diskusi untuk menjelaskan beberapa kesalahan berpikir yang

sering terjadi. Misalnya, analogi yang salah, over generalisasi, analogi sesat

Modul 2 : Keterampilan Berkomunikasi

Tujuan

* Mahasiswa mamapu mengemukakan pendapatnya dengan ringkas, jelas terarah dan juga

mahasiswa mampu mendengar dan menerima pendapat orang lain.

Pokok Bahasan:

1. Mendengar aktif

2. Berbicara efektif

Page 7: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

Metode/Proses penyampaian

Pelaksanaan modul ini akan terdiri dari kegiatan-kegiatan:

1. Mendengar aktif

2. Berbicara efetif

Modul 2 Kegiatan 1

Latihan mendengar aktif

Sasaran belajar

a. Mahasiswa terlatih/terbiasa untuk mendengar dengan aktif

b. Mahasiswa terbiasa/terlatih untuk menerima pendapat orang lain

c. Mahasiswa mamapu menyampaikan/merangsangkan hasil dari mendengar dengan aktif

d. Terbiasa untuk tetap aktif berpikir selama mendengar

Waktu 1,5 jam (90 menit)

Peralatan

a. Latihan dalam bentuk bermain/peran

b. Skenario permainan peran (dibuat/ditentukan pemandu)

c. Perlengkapan Sidang

Proses

1. Pleno (15 menit)

* Pemandu menjelaskan bahwa tujuan latihan ini adalah untuk melatih mahasiswa agar

terlatih atau terbiasa untuk mendengar atau menerima pendapat orang lain

* Pemandu membentuk kelompok yang terdiri dari 4-6 orang, dengan pembagian 3orang yang

akan berdialog, 2 orang observer.

* Pemandu menjelaskan prinsip-prinsip untuk mendengar aktif

2. Kerja Kelompok (30 menit)

* Mahasiswa melaksanakan permainan peran dalam bentuk dialog suatu permasalahan yang

terjadi di antara 3 orang pemeran, sedangkan 2 orang lain bertindak sebagai pengamat.

Page 8: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

3. Pleno (45menit)

* Pemandu mempersilahkan salah seorang observer dari setiap kelompok akan hasil

pengamatannya dari dialog yang terjadi di dalam kelompoknya

* Pemimpin memimpin diskusi pleno dari hasil pengamatan observer dari masing-masing

kelompok

* Pemandu menjelaskan hal-hal yang penting dalam melakukan kegiatan mendengar aktif tsb.

Pleno 1

Penjelasan: tentang bagaimana cara mendengarkan aktif

Misalnya : - tidak memutus/memotong pembicaraan

- tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan

- tidak terlalu cepat mengajukan pertanyaan

Modul 2 kegiatan 2

Latihan Berbicara Efektif

Sasaran Belajar

a. Mahasiswa dapat mengemukakan pendapatnya dengan ringkas, jelas dan terarah

b. Mahasiswa mampu mengemukakan pendapatnya dalam struktur kalimat yang efektif dan

mudah dipahami

Waktu 1,5 jam (90 menit)

Peralatan :

• Ditentukan/tidak topic pembicaraan

• Perlengkapan siding

• Pemandu menjelaskan prinsip-prinsip berbicara efektif

Proses

1. Sidang Pleno (15 menit)

* Pemandu menjelaskan prinsip-prinsip berbicara efektif :

Page 9: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

- Seperti membuat telegram

- Memiliki kata yang tepat, tidak menimbulkan keraguan

* Pemandu menjelaskan bahwa tujuan latihan ini adalah untuk melatih mahasiswa agar

terlatih berbicara dengan efektif. Mahasiswa dapat mengemukakan pendapatnya dengan

ringkas, jelas, terarah, dengan struktur kalimat yang efektif serta mudah dipahami.

* Pemandu membentuk kelompok yang terdiri dari 4-6 orang, dengan pembagian 1 orang

pembicara, 5 orang pendengar dan sebagai pengamat.

2. Kerja Kelompok (30 menit)

* Mahasiswa melakasanakan latihan di kelompoknua masing-masing dengan menunjuk salah

seorang untuk menyampaikan pembicaraan (dengan 1 topik yang ditentukan) dalam bentuk

pengalaman pribadi 5 orang lainnya sebagai pendengar dan bertindak sebagai pemantau

3. Pleno (45 menit)

* Pemandu menyelesaikan salah seorang pendengar/pengamat menyampaikan hasil

pengamatannya.

* Pemandu memimpin diskusi pleno

* Cara menjelaskan bagaimana menelpon kepada orang lain seolah-olah orang lain tidak tau

cara menelpon

* Kegiatan menjelaskan sesuatu kepada orang yang belum tahu contoh membuat definisi.

Penjelasan Pemandu

• Latihan berbicara efektif

- Menjelaskan arti

- Menata urutan penyelesaian

- Menyeleksi informasi

- Membuang hal yang tidak perlu dijelaskan

- Memilih kata yang tidak menimbulkan keragaman

- Memilih kata yang tidakh menimbulkan dampak emosi yang merugikan

Hasil pengamatan latiha bicara dari masing-masing kelompok

• Pemandu menjelaskan hal-hal yang perlu dalam kaitannya denga pola berbicara efektif

Page 10: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

Modul 3 :Pola Pikir Prestatif

Tujuan :

• Mahasiswa mengetahui/mengerti, apa yang dimaksud dengan pola pikir prestatif/ Berpikr

prestatif

• Mahasiswa dapat mengidentifikasi cirri-ciri berpikir prestatif

• Mahasiswa dapat merumuskan dan merencanakan tujuan yang akan dicapai

Pokok Bahasan

1. Dasar konsep berpikir prestatif (A-K-U)

2. Sasaran/tujuan, resiko dan konsekuensi berpikir prestatif

Metode/proses penyampaian

1. Ceramah

2. Experimen dan diskusi

Modul 3 kegiatan 1

Dasar konsep erpikir prestatif (A-K-U)

Sasaran belajar :

• Mahasiswa mengerti dan memahami pola pikir prestatif

• Mahasiswa mengetahui tentang ciri-ciri tujuan yang bersifat prestatif (Cara berpikir

prestatif)

• Mahasiswa mengetahui cara-cara mencapai tujuan

Waktu : 60 menit

Peralatan :

1. White board/flipchart

2. ATK

Proses : pleno (60 menit)

Page 11: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

1. Pemandu memeberikan ceramaha mengenai dasar konsep berpikir prestatif (AKU)

2. Pemandu melakukan Tanya jawab/diskusi

3. Pemandu menutup kegiatan, dengan memberikan sedikit kesimpulan

Modul 3 kegiatan 2

Experimen Sasaran Resiko dan Konsekuensi

Sasaran Belajar :

1. Mahasiswa dapat mengenali makna berpikir prestatif

2. Mahasiswa dapat mengenali usaha dana keberhasilan dalam pola berpikir prestatif

Waktu :120 menit

Peralatan

1. Bola pimpong 6 buah

2. Keranjang plastic

3. White board/flipchart

4. ATK

Proses

1. Pleno (10 menit)

* Pemandu menjelaskan kegaitan permaianan

* Pengantar eksperimen (terlampir)

2. Eksperimen (50 menit)

* Pemandu memimpin kegiatan permainan

3. Kerja Mandiri (10 menit)

* Mahasiswa diminta untuk mengisi lembar pertanyaan untuk pengantar diskusi

4. Pleno (50 menit)

* Pemandu memimpin kegiatan diskusi

* Pemandu merangkum makana prestasi, usaha keberhasilan

* Pemandu menutup kegiatan

Page 12: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

Modul 4 : Pengenalan dan Pengembangan diri

Tujuan

• Mahasiswa dapat memahami dan mengenali potensi maupun kelemahan/kekurangannya

• Mahasiswa dapat memahami bahawa dirinya harus belajar lebih aktif dan mandiri

• Mahasiswa dapat menerima umpan balik dari orang lain

Poko bahasan

1. Lingkup pengenalan diri

2. Pengembangan diri

3. Pribadi dan Organisasi

Modul 4 kegiatan 1

Lingkup Pengenalan Diri

Sasaran Belajar

1. Mahasiswa memahami dan mengenali potensi dirinya

2. Mahasiswa memahami akan kelemahan/ kekurangannya

Waktu : 60 menit

Peralatan :

1. Whiteboard/flipchart

2. ATK

Proses :

1. Pleno (30 menit)

* Pemandu memeberikan ceramah (jenderal johari) latihan 15 menit kerja mandiri

* Mahasiswa diminta untuk menuliskan tentang dirinya (menuliskan potensi mauapun

kelemahan yang dimilikinya dan bukan segi fisiknya )

2. Pleno (15 menit)

* Pemandu mendiskusikan tentang hasil dari kerja mandiri mahasiswa

Page 13: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

* mendiskusikan kesulitan menilai diri sendiri

Modul 4 kegiatan 2

Pengembangan Diri

Sasaran Belajar

1. Mahasiswa mampu membuat rencana pengembangan diri sesuai dengan potensi dan kendala-

kendala yang dimilikinya

2. Mahasiswa dapat memilih beban studinya

3. Mahasiswa dapt menentukan waktu studinya

Waktu : 60 menit

Peralatan :

1. Whiteboard/flipchart

2. ATK

Proses :

Pleno (15 menit)

* Pemandu memberikan ceramah (jenderal johari) latihan (30 menit)

* Mahasiswa diminta utnuk menuliskan cirri-ciri temannya yang diketahui (bukan ciri-ciri

fisiknya)

* Pemandu mendiskusikan tentang hal-hal yang diungkapkan oleh temannya

* Menjelaskan dalam kaitannya dengan feedback dari orang lain

Modul 4 kegiatan 3

Pribadi dan Organisasi

Sasaran Belajar

1. Mahasiswa memahami makna organisasi

2. Mahasiswa memahami bahwa dirinya merupakan bagian dari suatu organisasi

Page 14: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

3. Mahasiswa dapat melibatkan diri dalam organisasi kemahasiswaan

Waktu ; 120 menit

Peralatan :

1. Whiteboard/flipchart

2. ATK

Proses : Pleno (30 menit)

Pemandu memberikan ceramah tentang organisasi, peran organisasi bagai pengembangan diri

pribadi, peran pribadi dalam organisasi.

Eksperimen /latihan (60 menit) kerja mandiri

Mahasiswa membuat rencana untuk pengembangan diriny, yang berhubungan dengan

keterlibatannya dalam organisasi

- Keuntungan/kerugian dalam mengikuti kegiatan berorganisasi

Pleno (30 menit)

Mendiskusikan hasil kerja mandiri sebelum pemandu menutup kegiatan

No Uraian kegiatan Pra Dasar LKMM LKMM Tk. Dasar Keterangan

1 Pengantar

2 Tujuan - Manajemen pribadi

3 Peserta - Seluruh mahasiswa baru

4 Pemandu/pemberi

materi

- Staf edukatif/mahasiswa

yang telah mengikuti PP

LKMM

5 Garis Besar Materi - Modul 1 : sifat kritis

Tujuan : …

Kegiatan : Sasaran Belajar

- Modul 2 : dst

Page 15: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

A. DASAR-DASAR KONSEP AKU

Pengertian :

Konsep AKU adalah rangkuman terpadu dari teori-teori psikologi khususnya yang berkaiatan

dengan cara-cara mengembangkan diri. Konsep ini diilhami oleh kesadaran bahwa hampir

seluruh tingkah laku manusia pada dasaranya adalah usaha untuk mencapai sesuatu. Dalam

kerangka konsep A-K-U, hal yang ingin dicapai manusia ini disebut ambisi. Dengan sendirinya,

keberhasilan seseorang dalam mencapai ambisi ini tergantung baik pada kenyataan yang

dihadapi maupun pada usaha yang dilakukan. Ketiga istilah ini yaitu, Ambis, Kenyataa, dan

Usaha secara kebetulan membentuk singkatan A-K-U

Keterpaduan antara ketiga unsure tersebut (Ambisi-Kenyataan-dan Usaha) merupakan dasar

yang membentuk kepribadiuan manusia. Setiap manusia memiliki gambaran A-K-Unya masing-

masing yang berbeda dari A-K-U manusia lain.

A-K-U yang dimiliki seseorang akan terbentuk dengan baik bila ada keselarasan antara masing-

masing unsurnya. Ini berarti ambis yang dimiliki seseorang haruslah disesuaikan dengan

Page 16: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

kenyataan yang ada serta didukung oleh usaha yang tepat. Perlu diingat bahwa kenyataa in

meliputi baik kenyataan di luar seseorang (misalnya situasi di lingkungan) maupun kenyataan

yang berada dalam dirinya (kemampuan, emosi dan sebagainya)

Secara sederhana, konsep AKU berisi ajaran tentang cara-cara utnuk menguji sejauh mana

seseorang telag memiliki kesalarasan A-K-U, dan hal-hal apa yang harus dilakukan seandainya

A-K-U itu belum selaras.

Ambisi

Dalam konsep A-K-U, kata mbisi digunakan untuk menerangkan segala sesuatu yang ingin

dicapai seseorang, baik secara sadar maupun tidak sadar. Tercapainya Ambisi akan

menimbulkan perasaan senang, puas atau perasaan postitif lainnya, sementara kegagalan dalam

emncapai ambisi akan menimbulkan perasaan-perasaan kecewa, sedih, kesal atau perasaan

negative lainnya

Pada suatu waktu atau suatu jangka waktu tertentu bisa saja timbul lebih dari satu ambisi pada

diri seseorang. Ambisi-ambisi yang timbul bersama ini bisa saling mendukung, misalnya ambisi

untuk menjadi ibu dan istri yang baik dengan ambisi untuk belajar mengatur waktu. Disuatu saat

bisa juga ambisi-ambisi yang ada bersama justru saling bertentangan.

Ambisi yang salaing bertentangan ini bisa saling menghambat. Misalnya saja ambisi untuk

bisa menyediakan waktu banyak untuk kegiatan social dengan ambisi untuk mendapatkan uang

yang banyak dengan bekerja karena harus membantu keuangan keluarga. Ambisi yang saling

bertentangan ini biasanya menimbulkan kebingungna atau konflik pada seseorang. Apabila

berada dalam kenyataan demikian, maka seseorang harus mampu memilih mana ambisi yang

paling di pentingkan, agar tidak terjadi konflik. Konflik atau kebingungan yang terus menerus

akan menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan, bahkan dapat menimbulkan stress.

Kenyataan

Kenyataan adalah ahl-hal yang dapat mendukung maupun menghambat pencapaian suatu

ambisi. Kenyataan ini dapat dibedakan menjadi kenyataan eksternal (yang berada diluar dari

individu) dankenyataan internal (yang merupakan ciri-ciri pribadiyang melekat pada diri individu

Page 17: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

yang bersangkutan). Kenyataan internal meliputi berbagai hal seperti sistemnilai dan asumsi

(yaitu kumpulan keyakinan individu mengenai benar-salahnya, baik-buruknya atau penting-

tidaknya hal-hal tertentu), kesanggupan (yang meliputi kemampuan bernalar, kemampuan

mengendalikan diri, ketrampilan social mauapun motorik, serta lain-lain kemampuan), dan

kecenderungan pribadi (yang meliputi kebiasaan, temperamen, dan gaya kerja). Kenyataan

internal ada yang bersifat menetap dan ada pula yang dapat diubah atau dikembangkan.

Hal-hal yang sudah terberisejak lahir, misalnya cacat fisik, keterbatasan

kecerdasan/intelegensi, atau hal-hal lain yang bersifat bawaan biasanya tidak dapat diubah atau

dikembangkan. Sedangkan kemampuan berbahasa inggris atau ketrampilan cara kerja adalah hal-

hal yang dapat dikembangkan.

Peningkatan dari kemampuan yang dapat dikembangkan merupakan dasar dari pengembangan

A-K-U karena sesungguhnya di antara ketiga unsur A-K-U hanya kemampuanlah yang memiliki

sifat kumulatif. Ambisi yang telah dicapai akan “hilang” dari komposisi A-K-U demikian pula

usaha yang telah dilakukan untuk mencapai ambisi tersebut. Ambisi dan usaha senantiasa

berubah dari waktu ke waktu, sementara kemampuan selalu bertambah. Sesuatu yang semula

merupakan ambisi di masa yang akan datang mungkin telah berubah menjadi bagian dari

kemampuan. Seorang wanita yang dulunya punya ambisi untuk belajar dan kemudian menjadi

ahli masak, setelah berumah tangga keahliannya memasak yang dulu adalah ambisinya, sekarang

sudah menjadi bagian dari kemampuannya sebagai ibu rumah tangga.

Karena pengembangan A-K-U terutama ditandai oleh perkembangan kemampuan, dan anatar

A-K-U harus ada keselarasan, maka ambisi dan usaha yang baik adalah yang mengarah pada

pengembangan kemampuan. Dengan kata lain, ambisi dan usaha yang hanya mengarah pada

pencapaian kenikmatan, bukanlah ambisi dan usaha yang merupakan cirri kea rah pengembangan

pribadi yang baik/efektif

Usaha

Usaha adalah tindakan nyata yang dilakukan sesroang untuk mencapai mencapai ambisinya.

Tindakan nyata tidak harus selalu berupa perbuatan yang dapat dilihat orang. Berpikirpun dapat

merupakan salah satu usaha, meskipun berpikir tidak dapt diamati begitu saja. Walaupun usaha

dilakukan orang secara sadar dan perencanaan yang matang, namun tetap ada kemungkinan

Page 18: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

bahwa usaha itu tidak efektif untuk mencapai ambisi tertentu. Misalnya saja, seseorang yang

berusaha keras untuk membuka pintu dengan cara mendorong dan menarik ke arah depan dengan

keras, tapi tidak berhasil, karena pintu itu sebenarnya hanya dapat dibuka dengan cara

menggeseekannya ke arah kanan. Contoh lain lagi, seorang ibu menginginkan anaknya punya

nilai-nilai baik dalam rapornya dengan menekankan anaknya untuk selalu belajar pada sore hari

dimana konsentrasi masih sangat tinggi, sementara anak yang juga punya keinginan untuk pandai

tidak bisa belajar pada sore hari. Ia lebih berhasil bila belajar pada malam hari atau belajar

bersama-sama dengan teman. Jadi, sebenarnya dalam hal ini utnuk mendapatkan nilai baik salam

rapor, anak tidak aharus selalu belajar pada sore hari, tetapi masih ada beberapa cara lain yang

bisa ditempuh.

Pada dasaranya untuk mencapai ambisi selalau ada berbagai alternative usaha yang satu

dengan lainnya berbeda-beda efektivitasnya. Oleh karena itu, untuk mencpaai ambisi seseorang

lebih dahulu harus memeikirkan alternative apa saja yang tersedia dan klau mungkin

menciptakan alternative lain, khususnya apabila alternatif yang ada dinilai kurang efektif. Bila

semua alternative usaha dinilai tidak efektif atau akan efektif, perlu dilakukan peninjauan lebih

jauh apakah ambisi yang ingin dicapai sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Proposisi

Yang dimaksud dengan proposisi konsep A-K-U adalah pernyataan-pernyataan yang berupa [a]

penjelasan mengenai suatu konsep, atau [b] penegasan mengenai hubungan sebab-akibat antara

dua peristiwa atau gejala. Salah satu contohnya adalah proporsi yang berbunyi : Makin jelas

factor yang mendasari ambisi, makin banyak kemungkinan usaha yang bisa ditempuh.

Dalam banyak hal. Proposisi A-K-U berlaku sebagai saran yang sebaiknya dilakukan seseorang

agar dapat mencapai keselarasan antara unsur-unsur A-K-Unya. Contoh proposisi yang berisi

saran adalah : Untuk mengembangkan diri seseorang terlebih dahulu harus mengenal dasar

ambisinya :

Berikut ini diajukan sejumlah proposisi utama dari konsep A-K-U :

1. Konsep A-K-U adalah rangkuman terpadu dari berbagai teori psikologi, khususnya yang

berkaitan dengan struktur dan dinamika kepribadian, serta pemecahan masalah dan

pengambilan keputusan

Page 19: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

2. Setiap manusia memiliki gambaran A-K-U masing-masing, yang berbeda dari gambaran

A-K-U orang lain. Gambaran A-K-U ini merupakan kesatuan dari unsur-unsur ambisi-

kenyataan dan usaha dari orang yang bersangkutan

3. A-K-U tiap manusia adalah sesuatu yang dinamis yang mungkin berubah dari waktu ke

waktu. Perubahan A-K-U ini merupakan proses perkembangan kepribadia dengan catatan

bahwa perubahan tidak selalu menghasilkan gambaran yang lebih baik dari yang

sebelumnya.

4. Perubahan A-K-U terutama terjadi sebagai akibat dari pengalaman dan karena itu

perubahan dapat diarahkan ; antara lain dengansecara sengaja memberikan pengalaman

tertentu kepada seseorang. Pendidikan adalah salah satu contoh dimana kepada seseorang

secara sengaja diberikan pengalaman tertentu.

5. Seseorang—pada saat yang bersamaan—bisa saja memiliki beberapa ambisi yang tidak

sejalan satu dengan lainnya. Kenyataan seperti ini disebut sebagai konflik ambisi

6. Pangkal dari setiap masalah yang dihadapi seseorang adalah ketidakselarasan antara

unsur-unsur A-K-Unya. Ketidakselarasan ini biasanya terjadi antara beberapa ambisinya,

antaea ambisi dan kondisi yang ada atau antara ambisi/kondisi dengan usaha yang

dilakukan.

7. Hampir setiap ambisi yang sesungguhnya merupakan perantara bagi ambisi lain yang

lebih tinggi, dan sebagaian besar ambisi harus dicapai secara bertahap. Ini berarti bahwa

seuatu ambisi yang besar dapat dipecahkan menjadi sejumlah ambisi yang lebh kecil

8. Kumpulan sejumlah ambisi yang saling terkait satu dengan lainnya disebut sebagai

‘struktur-Ambisi’. Struktur ambisi yang baik/sehat adalah struktur yang tidak berisi

sejumlah ambisi yang saling bertentangan satu dengan lainnya.

9. Sebuah ambisi yang merupakan prasyarat bagi terpenuhinya ambisi yang laindisebut

sebagai ambisi-perantara. Susunan dari sejumlah ambisi perantara menuju ambisi yang

utama disebut sebagai anak-tangga-ambisi

10. Dasar dari ambisi adalah kebutuhan, yaitu kenyataan tidak seimbang dalam diri seseorang

yang mendorongnya melakukan sesuatu-secara sadar maupun tidak-untuk mencapai

kembali keadaan seimbang. Ketidakseimbangan ini dapat berupa ketidakseimbangan

fisiologik [biologis] maupun ketidakseimbangan psikis [kejiwaan]

Page 20: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

11. Ambisi yang sama dapat saja berasal dari kebutuhan yang berbeda, sementara kebutuhan

yang sama juga dapat melahirkan ambisi yang berbeda. Dengan kata lain, ambisi hanya

merupakan alternatif sasaran yang dapat ememnuhi kebutuhan yang lebih mendasar

12. Untuk memudahkan seseorang menyelesaikan konflik ambisi yang ada, yang

bersangkutan harus menyusun skala prioritas ambisi yang berisi daftar dari ambisi-ambisi

yang harus didahulukan dari ambisi lainnya

13. Karena ambisi hanya merupakan alternative sasaran bagi pemuasan suatu kebutuhan,

maka kegagalan dalam mencapai suatu ambisi umumnya tidak akan membawa damapak

negative, bila kebutuhan yang mendasarinya masih dapat dipuaskan melalui pencapaian

ambisi lainnya

14. Kondisi dapat bersifat internal [yaitu hal-hal yang ada/melekat dalam diri seseorang]

maupun eksternal yaitu hal-hal yang ada di lingkungan orang yang bersangkuta

15. Salah satu kondisi internal yang sanagt penting adalah kemampuan. Kemampuan

meliputi baik hal-hal yang bersifat fisik atau mental, maupun yang bersifat social-

finansial. Relasi yang dimiliki seseorang adalah juga salah satu bagian kemampuannya

16. Kondisi internal lain yang sangat memepengaruhi gambaran A-K-U seseorang adalah

SINAnya. Sina (system nilai dan asumsi) adalah oenafsiran subjektif seseorang terhadapa

realitas (baik yang menyangkut dirinya sendiri maupun yang berkaitan dengan

lingkungannya), dan berisi kumpulan keyakinan seseorang tentang benar/salah,

baik/buruk, penting/tidak pentingnya hal-hal tertentu dalam hidupnya

17. Kemampuan ada yang dapat dikembangkan, dan ada yang relative menetap. Bila ambisi

berada di atas kemampuan yang relative menetap, sebaiknya ambisi ini diperkecil.

Sebaliknya, jika ambisi berada di atas kemampuan yang dapat dikembangkan, maka

kemampuan yang harus diubah

18. Untuk satu jenis ambisi, umumnya ada lebih dari satu kemungkinan usaha, dan tiap-tiap

alternative usaha ini memiliki perbedaan efektifitas

19. Mengembangkan diri adalah hal yang sekaligus merupakan kewajiban tiap orang, untuk

itu diperlukan adanya sejumlah pegangan atau petunjuk, baik yang bersifat praktis,

maupun yang bersifat konseptual. Salah satu konsepsi yang dijadikan pegangan adalah

Page 21: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

konsep keselarasan A-K-U, yang berisi ajaran-ajaran untuk menyelaraskan ambisi-

kondisi dan usaha seseorang

20. Untuk mengembangkan gambaran A-K-Unya seseorang harus lebih dahulu mengenali

ambisi dan kondisinya. Kemudian atas dasar pengenalan ini memikirkan berbagai

kemungkinan usaha dan lalu memiih salah satu usaha yang peluang keberhasilan paling

besar serta dampak negative paling kecil

Langkah-langkah penerapan konsep A-K-U

1. Rumus dasar untuk menerpakan konsep A-K-U adalah menentukan usaha yang perlu

dilakukan salma mencapai ambisi. Sehubungan dengan ini perlu diingat bahwa

pencapaian ambisi umumnya hanya dapat dilakukan dengan mengubah kenyataan; baik

kenyataan internal maupun kenyataan eksternal (jika kenyataan tidak dapat diubah

seseorang harus bersedia mengubah ambisinya, karena jika ia tdak mau mengubah

ambisinyaa, ia akan tetap tiunggal dalam persoalan yang tidak terpecahkan). Orang yang

harus mengusahakan perubahan kenyataan itu sepantasnya adalah orang yang

menginginkan ambisi yang bersangkutan. Jika kenyataan itu hanya dapat diubah oleh

orang lain, maka orang yang menginginkan ambisi yang bersagkutan harus berusaha

melakukan sesuatu agar orang lain itu bersedia membantunya).

2. Untuk menentukan usaha yang harus dilakukan perlu dilakukan analisis yang mendalam

mengenai ambisi dan kenyataan yang ada. Menganalisis ambisi dan kenyataan berarti

berusaha menyadari dasar, kepentingan, kesungguhan dan peluang keberhasilan sebuah

ambisi. Menyadari dasar ambisi berarti mengenali ambisi lain yang sebetulnya ingin

dicapai melalui pencapaian ambisi yang sedang dipikirkan. Sehubungan dengan ini perlu

diingat bahwa kebanyakan ambisi ada demi ambisi lain yang lebih tinggi. Ambisi untuk

memeperoleh pekerjaan sebetulnya didasari oleh ambisi untuk penghasilan, sementara

ambisi untuk mendapatkan penghasilan sebetulnya didasari oleh ambisi untuk bisa

membeli sbuah rumah. Lebih jauh, ambisi untuk membeli rumah didasari pula oleh

ambisi lain, dan seterusnya.

3. Dasar paling dalam dari sebuah ambisi sebenarnya adalah kebutuhan yang tidak

seluruhnya disadari. Kebutuhan itu berupa kebutuhan untuk mendapatkan kenikmatan,

Page 22: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

mendapatkan ketentraman, mendapatkan kehangatan, mendapatkan kekuasaan dan

penghramatan, atau bisa juga untuk mendapatkan rasa keberhasilan. Menyadari dasar

ambisi seringkali memungkinkan seseorang menemukan cara lain mencapai

kebutuhannya pada saat ambisi yang sedang dipikirkannya kelihatan sulit untuk dicapai

4. Selain menyadari dasar ambisi, seseorang juga perlu memeriksa penting-tidaknya ambisi

itu, maupun mungkin tidaknya ia mencapai ambisi yang bersangkutan. Ia juga perlu

menguji lebih jauh apakah ia sungguh-sungguh menginginkan ambisi yang bersangkutan

ataukah sesungguhnya menginginkan hal lain yang dikiranya dapat ia capai dengan

mencapai ambisi yang dipikirkannya itu.

5. Baru setelah sesroang yakin benar pada ambisi yang ingin, penting dan mungkin dicapai,

ia dapat mulai usahanya dengan menentukan hal-hal nyata yang harus ia lakukan untuk

mencapai ambisi itu

INTRUKSI

Usahakanlah 6 bola pimpong jatah anda masuk ke dalam keranjang-keranjang tersebut. Anda

bebas memilih sasaran keranjang menurut strategi anda.

Catatan :

1. Guna merangsang perhatian pemain, pemansu member tahukan skor/hadia sewaktu

permainan berlangsung

2. Pemandu dapat menentukan teknis tertentu untuk mengembangkan arah permainan

B.M.7.1.L.2. Lampiran 2. Diskusi Eksperimen Berpikir Prestatif

PENGANTAR DISKUSI

Saudara telah melakukan/menyaksikan kegiatan (permainan) melempar bola ke dalam

keranjang. Kegiatan tersebut untuk merangsang diskusi sekarang ini.

Untuk memperlancar diskusi ada baiknya, saudara lebih dulu menjawab pertanyaan-

pertanyaan berikut :

1. Seseorang melempar 6 bola pada keranjang yang jauh dan masuk 2, dapatkah disebut

berprestatif :

a. Ya b. tidak c. tergantung

Page 23: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

2. Siapa yang lebh berprestatif ?

a. Yang masuk 2 dari 6 dari jarak jauh

b. Yang masuk 2 dari 6 dari jarak sedang

c. Yang masuk 2 dari 6 dari jarak pendek

d. Tergantung

3. Siapa yang lebih berprestatif?

a. Yang mencapai target dengan mudah

b. Yang mencapai target secara kebetulan

c. Yang mencapai target dengan sulit tetapi dicapai dengan sungguh-sungguh

4. Mana rumusan yang lebih sesuai untuk prestasi ?

a. Hasil yang istimewa yang dicapai karena nasib baik

b. Hasil yang memerlukan usaha keras

5. Kapan orang berusaha keras ?

a. Bila yang jadi tujuan benar-benar diinginkan

b. Bila yang jadi tujuan dianggap lebih penting

6. Kapan orang akan berusaha lebih keras ?

a. Bisa merasa yakin berhasil

b. Bila merasa tidak mungkin berhasil

c. Bila merasa mungkin berhasil jika sungguh-sungguh berusaha

7. Kapan orang akan berusaha lebih keras ?

a. Bila tahu pasti apa yang jadi tujuan

b. Bila tidak tahu pasti apa yang jadi tujuan

Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, buatkah sebuah rumusan tentang makna

prestasi dan buatlah pedoman/petunjuk utnuk menentukan sebuah target.

B.M.7.1.L.3. Lampiran 3 : Ceramah Pola Pikir Prestatif

POLA PIKIR PRESTATIF

Motif dan Aktivitas.

Page 24: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

Perilaku manusia pada dasarnya ditujukan untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang setiap

saat dapat berubah dan berkembang

Beberapa ahli telah mencoba menelaah dan mencoba dan membahas serta mengklasifikan

berbagai kebutuhan yang mengarahkan perilaku aktivitas manusia.

Abraham H.Moslow menyatakan bahwa perilaku manusia mengarah pada pemenuhan

kebutuhsn , yaitu kebutuhan fisiologis dasar, kebutuhan rasa aman dan tentram, kebutuhan untuk

dicintai dan disenangi, kebutuhan untuk dihargai, dan yang terakhir kebutuhan untuk

mengaktualisasikan diri. Pendapat ini lebih dikenal teori PIRAMIDA HIRARKI kebutuhan.

Sementara itu C.G. Jung menegaskan bahwa aktualisasi diri seperti yang dimaksudkan oleh

Moslow adalah motif manusia untuk mengembangkan kapasitas potensi-potensnya setinggi

mungkin.

Ahli lain yaitu DAVID MC CLELLAND menyatakan bahwa ada tiga kebutuhan manusia

mengarah perilaku, yaitu kebuthan BERPRESTASI (Need For Achievement), kebutuhan

BERKUASA (Need For Power) dan kebutuhan BERAFILIASI (Need For Affiliation).

Dari beberapa pendapat di atas nampaknya pendapat daei DAVID MC CLELLAND yang

paling relevan dengan perihal pola pikir prestatif.

Motivasi manusia untuk berperilaku dan memenui berbagai kebutuhannya dapat timbul

apabila terjadi ketidakseimbangan di dalam dirinya yang menimbulkan kebutuhan dan tingkah

laku mencapai tujuan.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut :

DAUR MOTIVASI

Ketidakseimba

ngan

Kebutuhan Tingkah laku

mencapai tujuan

Seimbang Tujuan

Pendorong

(motivasi)

Page 25: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

POLA PIKIR PRESTATIF

Pola : Sesuatu yang tidak sama dengan acak tetapi mempunyai keteraturan yang kemudian ada

ciri-cirinya

Prestasi : - Hasil kerja yang pantas dihargai

- Hasil yang dicapai lewat usaha dan bukan karena kebetulan

- Hasil yang optimal sehubungan dengan kemampuan

Prestatif : Memiliki “sifat” prestasi

Ciri-ciri Pola Prestatif

1. Terarah pada tujuan

2. Tujuan yang ingin dicapai bersifat prestatif yaitu:

o Mengandung resiko

o Sesuai dengan kemampuan

o Berharga

o Dapat diukur

3. Memiliki kemungkinan hambatan

4. Memiliki alternative tindakan (seandainya menemui hambatan)

5. Memikirkan kemungkinan bantuan (hal-hal yang dapat mendukung pencapaian tujuan)

6. Dirinci menjadi tujuan-tujuan antara.

Untuk data mengembangkan kebiasaan berpikir prestatif ada beberapa cara yang dapat

dilakukan.

Cara-cara tersebut adalah :

1. Biasakan untuk menyakan tujuan dari tiap tindakan

2. Biasakan mempertanyakan kepentingan tujuan (untuk apa tujuan itu dicapai)

3. Biasakan utnuk menghitung peluang keberhaslan dan memikirkan kemungkinan

hambatan

Page 26: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

4. Biasakan membuat tolok ukur keberhasilan

5. Biasakan mencari kemungkinan bantuan

Agar dapat lebih memahami tentang proses pola pikir prestatif dapat dilihat pada

skema berikut :

SKEMA POLA PIKIR PRESTATIF

TIM Penyusun :

1. Dr. R. Matindas

2. Ir. Budi Utomo, Msc

RUMUSAN

TUJUAN

TUJUAN AWAL

TUJUAN BARU

TUJUAN ANTARA

PENTING

ABAIKAN

MUNGKIN

CARA DASAR

PASTI

RUMUSAN KEMUGKINAN

HAMBATAN

BISA DIATASI

BUAT RENCANA

TETAPKAN TUJUAN

ANTARA

TIDAK

YA

YA YA

TIDAK

TIDAK

TIDAK

Page 27: Kurikulum Minimal LKMM Pra TD 2007

Didokumentasikan secara digital oleh BAKOR PEMANDU ITS

[email protected]

3. Drs. Harry Suherman, MPsi

4. Ir. Trihono Kadri

5. Dra. Tri Sihmahanani

6. Gugun Gunardi, Msi