8
bangkan, mulai dari pe- latihan fasilitator na- sional, hingga penguatan populasi kunci dan pokja di komunitas. Sesuai dengan Perpres 75 Tahun 2006, KPA Na- sional merupakan lem- baga yang memiliki tugas dan fungsi meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan AIDS le- bih efektif, menyeluruh, terpadu dan terkoordi- nasi. Di bulan Mei 2011, bera- gam kegiatan mulai dari lokakarya hingga diskusi evaluasi telah dilakukan dalam upaya perluasan program, peningkatan cakupan dan mendorong keberlanjutan program penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia. Pelatihan Pemutakhiran pemetaan dilakukan un- tuk mendapat data yang paling aktual, selain itu sebagai bagian dari evaluasi 5 Tahun Perpres 75/2006 juga telah dila- kukan evaluasi di sektor/ kementerian dan lem- baga anggota KPAN. Intervensi struktural dalam upaya pencegahan HIV melalui transmisi sek- sual (PMTS) terus diperkuat dan dikem- Kabar Menara Topas 9 Kabar Menara Topas 9 Kabar Menara Topas 9 Kabar Menara Topas 9 www.aidsindonesia.or.id Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011 Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011 Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011 Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011 KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Sekretariat KPA Nasional: Menara Topas lantai 9— Jalan MH. Thamrin Kav.9 Jakarta Telp.021.3901758 Fax. 021.3902665 — www.aidsindonesia.or.id Pelatihan Pemetaan Pelatihan wartawan dan populasi kunci Pelatihan Fasilitator PMTS Kilas laporan Diskusi evaluasi Diskusi evaluasi Diskusi evaluasi Diskusi evaluasi sektor sektor sektor sektor TOT Fasilitator TOT Fasilitator TOT Fasilitator TOT Fasilitator PMTS PMTS PMTS PMTS Workshop warta- Workshop warta- Workshop warta- Workshop warta- wan dan Populasi wan dan Populasi wan dan Populasi wan dan Populasi Kunci Kunci Kunci Kunci Penyusunan Penyusunan Penyusunan Penyusunan modul penguatan modul penguatan modul penguatan modul penguatan populasi kunci, populasi kunci, populasi kunci, populasi kunci, peran pokja dan peran pokja dan peran pokja dan peran pokja dan penguatan ruju- penguatan ruju- penguatan ruju- penguatan ruju- kan kan kan kan

Lap KPA Mei 2011 - · PDF filetiap bulan untuk membahas hasil hasil peliputan tentang HIV di pro- ... Penatalaksanaan Infeksi Menular Seksual ... adalah dialog dengan Ketua KPA Kota

  • Upload
    phamdat

  • View
    220

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

bangkan, mulai dari pe-

latihan fasilitator na-

sional, hingga penguatan

populasi kunci dan pokja

di komunitas.

Sesuai dengan Perpres 75

Tahun 2006, KPA Na-

sional merupakan lem-

baga yang memiliki tugas

dan fungsi meningkatkan

upaya pencegahan dan

penanggulangan AIDS le-

bih efektif, menyeluruh,

terpadu dan terkoordi-

nasi.

Di bulan Mei 2011, bera-

gam kegiatan mulai dari

lokakarya hingga diskusi

evaluasi telah dilakukan

dalam upaya perluasan

program, peningkatan

cakupan dan mendorong

keberlanjutan program

penanggulangan HIV dan

AIDS di Indonesia.

Pelatihan Pemutakhiran

pemetaan dilakukan un-

tuk mendapat data yang

paling aktual, selain itu

sebagai bagian dari

evaluasi 5 Tahun Perpres

75/2006 juga telah dila-

kukan evaluasi di sektor/

kementerian dan lem-

baga anggota KPAN.

Intervensi struktural

dalam upaya pencegahan

HIV melalui transmisi sek-

sual (PMTS) terus

diperkuat dan dikem-

Kabar Menara Topas 9Kabar Menara Topas 9Kabar Menara Topas 9Kabar Menara Topas 9

www.aidsindonesia.or.id

Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011

KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

Sekretariat KPA Nasional: Menara Topas lantai 9— Jalan MH. Thamrin Kav.9 Jakarta

Telp.021.3901758 Fax. 021.3902665 — www.aidsindonesia.or.id

Pelatihan Pemetaan Pelatihan wartawan dan populasi kunci Pelatihan Fasilitator PMTS

Kilas laporan

• Diskusi evaluasi Diskusi evaluasi Diskusi evaluasi Diskusi evaluasi

sektorsektorsektorsektor

• TOT Fasilitator TOT Fasilitator TOT Fasilitator TOT Fasilitator

PMTSPMTSPMTSPMTS

• Workshop warta-Workshop warta-Workshop warta-Workshop warta-

wan dan Populasi wan dan Populasi wan dan Populasi wan dan Populasi

KunciKunciKunciKunci

• Penyusunan Penyusunan Penyusunan Penyusunan

modul penguatan modul penguatan modul penguatan modul penguatan

populasi kunci, populasi kunci, populasi kunci, populasi kunci,

peran pokja dan peran pokja dan peran pokja dan peran pokja dan

penguatan ruju-penguatan ruju-penguatan ruju-penguatan ruju-

kankankankan

Dalam Perpres 75/2006

tentang KPAN disebutkan

Kementerian dan Lembaga

sebagai anggota KPAN

harus berperan aktif

d a l a m u p a y a

penanggulangan AIDS di

lingkungan kerjanya. Ada

banyak keberhasilan

program namun tetap

masih ada tantangan yang

harus diperbaiki. Untuk

itu, KPAN melakukan

serangkaian evaluasi pada

tahun 2011 yang

dilakukan pada 6 sektor,

yaitu Kemkes, Kemdagri,

K e m n a k e r t r a n s ,

Kembudpar, Kemsos dan

TNI. Tujuan evaluasi ini

untuk mendapatkan

gambaran program dan

keg i ata n sek a l ig us

memberi masukan untuk

perbaikan program ke

depan.

Evaluasi yang dilakukan

dibagi menjadi 2 kegiatan

yaitu, diskusi kelompok

dan liputan lapangan.

Hasil dari kegiatan

tersebut, sepanjang bulan

Mei ini telah dilakukan

kegiatan FGD di Kemsos

dan TNI.

Dari Kemsos diperoleh

i n f o r m a s i t e n t a n g

program mitigasi dampak

HIV terutama bagi Odha

dan keluarga. Selain itu

Kemsos juga telah

mengembangkan program

rehabilitasi bagi pengguna

narkoba Suntik.

Dari TNI diperoleh

informasi bahwa hingga

k i n i , T N I t e r u s

mengembangan program

dan layanan HIV baik bagi

Prajurit maupun keluarga.

Selain itu juga terus

dikembangkan penguatan

kapasitas tenaga medis .

Untuk itu pada tanggal 25

Mei 2011 di KPAN

diadakan pertemuan

sosialisasi Agenda dan

Pedoman Penelitian

kepada universitas,

pemerintah dan institusi

lain yang bergerak di

bidang AIDS. Pertemuan

i n i b e r t u j u a n

menginformasikan hasil

akhir Agenda dan

P edo m an Na s io n a l

Penelitian HIV dan AIDS di

Indonesia serta mendapat

masukan terkait untuk

memperkaya agenda yang

SRAN 2010 – 2014 menga-

manatkan program yang

efektif untuk mencegah

penularan HIV, meningkat-

kan kualitas hidup ODHA,

serta mengurangi dampak

sosial dan ekonomi akibat

HIV dan AIDS pada indi-

vidu dan masyarakat.

Serangkaian penelitian

d i b u t u h k a n u n t u k

memandu pengembangan

dan perbaikan strategi

pendekatan program yang

sesuai konteks nasional

atau lokal dan efektif

menanggulangi HIV.

ada. Hadir dalam

pertemuan ini adalah

akademisi dan peneliti

dari perguruan tinggi,

sektor terkait, lembaga

internasional dan LSM.

Tindak lanjut dari

pertemuan ini adalah

adanya masukan dalam

perbaikan serta dapat

menjadi pertimbangan

bagi lembaga yang

berminat untuk fokus

pada pedoman yang telah

disusun bersama.

Evaluasi Implementasi dan Kebijakan Penanggulangan Evaluasi Implementasi dan Kebijakan Penanggulangan Evaluasi Implementasi dan Kebijakan Penanggulangan Evaluasi Implementasi dan Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS di 6 Sektor HIV dan AIDS di 6 Sektor HIV dan AIDS di 6 Sektor HIV dan AIDS di 6 Sektor

Lokakarya Sosialisasi Agenda dan Pedoman Nasional Lokakarya Sosialisasi Agenda dan Pedoman Nasional Lokakarya Sosialisasi Agenda dan Pedoman Nasional Lokakarya Sosialisasi Agenda dan Pedoman Nasional Penelitian HIV dan AIDSPenelitian HIV dan AIDSPenelitian HIV dan AIDSPenelitian HIV dan AIDS

Page 2

Diskusi di Mabes TNI

Sesi diskusi Pokja Penelitian

Wartawan mempunyai peran

penting dalam upaya memberi-

kan informasi HIV dan AIDS yang

benar kepada masyarakat. Un-

tuk itu pada tanggal 18-20 Mei

2011, KPAN mengadakan lo-

kakarya bagi wartawan dan jar-

ingan populasi kunci dengan tu-

juan terbentuknya jaringan

antara wartawan dan populasi

kunci di duabelas propinsi yang

diharapkan menghasilkan pem-

beritaan yang tidak diskriminatif

terhadap populasi kunci.

Hadir dalam lokakarya ini para

wartawan dan perwakilan

kelompok populasi kunci dari 12

provinsi (NTT, Jabar,Jatim, Sulut,

DIY, Bali, NTB, Papua, Lampung,

Sumut, DKI dan Sulsel) .

Tindak lanjut dari lokakarya ini

adalah akan dilakukan diskusi rutin

tiap bulan untuk membahas hasil

hasil peliputan tentang HIV di pro-

pinsi masing masing.

Disamping itu hasil

workhop ini juga

membentuk mailing

list sebagai wadah

untuk saling menge-

valuasi antar peserta

tentang hasil peli-

putan HIV dan AIDS

di media, yaitu pe-

mantauan tulisan

yang menimbulkan stigma dan

diskriminasi untuk kalangan ODHA

dan juga penggunaan data yang

benar dalam penulisan berita.

Bangsa, YPHB, YPI, PPK-UI, KPA Prov

Sulsel, dan RSUD Cilacap.

Pada kegiatan tersebut, seluruh pe-

serta diberikan arahan hal-hal

penting yang dapat digali untuk di-

jadikan abstrak pada Pernas, terma-

suk memberikan tips penulisan ab-

Dalam rangka mendukung Perte-

muan Nasional AIDS IV, KPAN

menyelenggarakan Workshop Pe-

nulisan Abstrak Pernas AIDS IV

pada tanggal 19 dan 27 Mei 2011

di Jakarta, dengan tujuan mem-

bantu komunitas, akademisi, re-

maja maupun penggiat HIV dan

AIDS dalam penulisan abstrak yang

akan diajukan dan ditampilkan

pada Pernas AIDS IV yang akan

diadakan di Yogyakarta, 3-6 Okto-

ber 2011.

Kedua workshop dihadiri oleh 55

peserta dari komunitas dan LSM

YIM, LKI Bekasi, IPPI, OPSI, YLKI,

Yayasan Intermedia, LBHM Parale-

gal, Yayasan Pelangi Harapan

strak yang baik dan berkualitas.

Secara teknis, peserta juga di-

bantu untuk melakukan proses

pengajuan abstrak secara online

melalui website resmi Pernas

AIDS IV : www.pernasaids.org.

Dalam upaya lebih meluaskan

dukungan kepada masyarakat

untuk mendaftarkan abstrak,

maka akan dilakukan workshop

penulisan abstrak di daerah. Un-

tuk itu juga diperlukan panduan

penulisan abstrak yang bisa

menjadi acuan bagi mereka yang

ada di daerah serta membu-

tuhkan bimbingan dalam penuli-

san abstrak yang akan diajukan

pada Pernas.

Workshop Wartawan dan Populasi Kunci dalam Strategi Penanggulangan Workshop Wartawan dan Populasi Kunci dalam Strategi Penanggulangan Workshop Wartawan dan Populasi Kunci dalam Strategi Penanggulangan Workshop Wartawan dan Populasi Kunci dalam Strategi Penanggulangan AIDSAIDSAIDSAIDS

Workshop Penulisan Abstrak Pernas AIDS IV Yogyakarta 2011Workshop Penulisan Abstrak Pernas AIDS IV Yogyakarta 2011Workshop Penulisan Abstrak Pernas AIDS IV Yogyakarta 2011Workshop Penulisan Abstrak Pernas AIDS IV Yogyakarta 2011

Page 3

Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011

Peserta Pelatihan

Terkait dengan penularan

melalui transmisi seksual

telah dikembangkan

P e d o m a n P r o g r a m

Pencegahan HIV Melalui

Transmisi Seksual (PMTS)

oleh KPAN. Pedoman

tersebut menggunakan

pendekatan intervensi

struktural dengan 4 pilar

yakni: 1) Peningkatan Peran

P o s i t i f P e m a n g k u

Kepentingan, 2) Komunikasi

Perubahan Perilaku, 3)

Manajemen Pasokan

K o n d o m , 4 )

Penatalaksanaan Infeksi

Menular Seksual (IMS).

Pelaksanaan PMTS di

lapangan dilakukan secara

komprehesif dengan

m e m p e r t i m b a n g k a n

cakupan, efektifitas dan

keberlanjutan program.

Karena itu, pelibatan

berbagai sektor mutlak

diperlukan agar tercipta

sinkronisasi kebijakan di

semua lini yang terlibat

dengan pencegahan

transmisi seksual.

Pada tanggal 9 – 14 Mei

2011, telah dilangsungkan

ToT Fasilitator PMTS

Nasional di Balai Besar

Pelatihan Kesehatan (BBPK)

Ciloto, dengan tujuan

terlaksananya Program

PMTS di tingkat kabupaten/

kota yang sesuai dengan

Pedoman PMTS. Output

dari pelatihan ini adalah

melatih calon Fasilitator

PMTS Nasional yang

ditetapkan oleh provinsi

m a s i n g - m a s i n g d a n

mempersiapkan teknis ToT

Fasilitator PMTS Provinsi.

ToT diikuti oleh 58 peserta

yang terbagi dalam 2 kelas,

yaitu 1) Kelas BBPK yang

berisi 29 orang yang

berasal dari Widya Iswara

Kemkes dan pejabat

struktural Dinkes yang

datang dari 7 provinsi mitra

BBPK Ciloto, dan 2) Kelas

Penggiat HIV yang berisi 29

orang yang berasal dari

perwakilan 4 Principal

Recipients (PR), jaringan

populasi kunci, dan aktivis

LSM yang telah aktif dalam

penanggulangan HIV dan

AIDS selama 5 tahun.

Tindak lanjut ToT ini akan

d i l a k u k a n t a h a p a n

kegiatan: Pertama, akan

diadakan pertemuan untuk

menajamkan Modul PMTS

yang akan digunakan untuk

pelatihan berikutnya. Revisi

akan dilakukan dengan

mengundang narasumber

baik untuk memperbaiki

substansi maupun struktur

modul. Kedua, demi

menjaga kualitas, pelatihan

berikutnya akan dilakukan

maksimum 2 kelas per

a n g k a t a n , y a n g

ber langsung sampai

dengan bulan September

2011.

daerah hotspot di kota Bo-

gor.

Dalam dialog, KPAK Bogor

menujukkan komitmennya

untuk mendukung upaya

penanggulangan AIDS di

daerahnya, selain itu juga

tetap diupayakan dukungan

Salah satu agenda penting

dalam ToT kali ini juga

adalah dialog dengan Ketua

KPA Kota Bogor yang juga

merupakan wakil walikota.

Pertemuan dilakukan sebe-

lum para peserta melakukan

kunjungan lapangan ke

bagi populasi kunci. Dialog

ini juga dihadiri oleh Sekre-

taris KPA Nasional, Ibu Dr.

Nafsiah Mboi, SpA, MPH

sekaligus juga sebagai

bagian dari penutupan acara

pelatihan yang telah ber-

langsung sebelumnya.

TOT Fasilitator Nasional PMTSTOT Fasilitator Nasional PMTSTOT Fasilitator Nasional PMTSTOT Fasilitator Nasional PMTS

Pertemuan dengan Wakil Walikota Bogor/Ketua KPA Pertemuan dengan Wakil Walikota Bogor/Ketua KPA Pertemuan dengan Wakil Walikota Bogor/Ketua KPA Pertemuan dengan Wakil Walikota Bogor/Ketua KPA

Page 4

Salah satu peragaan pemasa-ngan kondom perempuan oleh salah seorang peserta

Diskusi oleh peserta

Pada tanggal 3 dan Mei 2011, staf

KPAN mengikuti pertemuan

Pengembangan Media HIV

dan AIDS untuk kelompok umur

15-24 tahun yang disiapkan oleh

bagian Promosi Kesehatan Kem-

kes. Tujuan pengembangan me-

dia ini adalah untuk meningkat-

kan pengetahuan komprehensif

tentang HIV dan AIDS pada

kelompok umur 15-24 tahun.

Karena diketahui menurut hasil

Riskesdas 2010, bahwa pengeta-

huan komprehensif ini baru ter-

capai 11,4% dari target sasaran

sebesar 75% pada tahun 2011.

Pertemuan ini merupakan rang-

kaian dari pertemuan sebelumnya.

Pertama membahas materi, kedua

membahas tampilan dan redaksi,

dan ketiga finalisasi draft media

KIE sebelum diujicobakan.

Untuk sasaran kelompok umur 15-

24 tahun, dibagi dalam 4 sasaran,

yaitu Pelajar SMP dan SMU, anak

jalanan, mahasiswa dan pekerja

pabrik

Untuk pelajar sekolah (SMP dan

SMU), mahasiswa dan pekerja

pabrik masing-masing dibuat liflet

yang dapat dilipat ukuran saku dan

ukuran poster, sedangkan untuk

anak jalanan dibuat liflet yang bisa

dilipat ukuran saku dan bentuk

kaus. Pemilihan bentuk KIE ini di-

sesuaikan dengan kebutuhan dan

mempertimbangkan karakter

masing-masing sasaran. Pesan

yang disampaikan untuk tiap sa-

saran juga bervariasi.

Rangkaian pertemuan ini dihadiri

juga oleh Kemdiknas, Kemsos dan

WVI. Selanjutnya pada bulan Juni

akan diadakan ujicoba KIE di be-

berapa propinsi. Diharapkan pada

bulan Juli sudah dapat dilakukan

revisi akhir dan setelahnya bisa

diluncurkan Media KIE secara mas-

sal oleh Kemkes.

Pertemuan Pengembangan Media HIV dan AIDS Pada Kelompok Umur 15Pertemuan Pengembangan Media HIV dan AIDS Pada Kelompok Umur 15Pertemuan Pengembangan Media HIV dan AIDS Pada Kelompok Umur 15Pertemuan Pengembangan Media HIV dan AIDS Pada Kelompok Umur 15----24 Tahun di 24 Tahun di 24 Tahun di 24 Tahun di KemkesKemkesKemkesKemkes

Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi Sosialisasi HIV Leadership through Accountability HIV Leadership through Accountability HIV Leadership through Accountability HIV Leadership through Accountability

bukti dan memperkuat par-

tisipasi mereka pada proses

dan mekanisme nasional.

Secara umum, tujuan dari

program ini adalah untuk

membangun kampanye

advokasi berbasis bukti

yang dikembangkan oleh

dan untuk ODHA serta

masyarakat sipil dan untuk

memperkenalkan data yang

ada dapat dipergunakan

lebih lanjut sebagai lan-

dasan dari sebuah kam-

panye/advokasi.

Karena itu penting dalam

melaksanakan program un-

tuk menggunakan metode

penelitian dan informasi,

pendidikan dan pelatihan,

serta teknik kampanye, ne-

gosiasi dan advokasi.

Tindak lanjut pertemuan ini

adalah dijajaki kerjasama

dengan Jothi, selanjutnya

akan disusun rencana kerja.

Dalam pelaksanaan pro-

gram juga akan melibatkan

jaringan populasi kunci dan

perwakilan masyarakat sipil.

Pada tanggal 25 Mei 2011,

World AIDS Campaign dan

GNP+ melakukan kunjungan

ke KPAN dalam rangka

sosialisasi program khusus

HIV. Program yang

disosialisasikan merupakan

kegiatan 5 tahunan di 11

negara yang digagas oleh

GNP+ dan WAC, dan didu-

kung oleh UK-Aid. Kegiatan

ini mengedepankan kemit-

raan, antara jaringan Odha,

masyarakat sipil, GNP+ dan

WAC. Tugas dan tanggung

jawab GNP+ adalah mem-

berikan dukungan kepada

jaringan Odha untuk mem-

perkuat kemampuan

mereka dalam menyampai-

kan advokasi yang didasar-

kan oleh data-data berbasis

Page 5

Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011

Sesi Dialog Populasi Kunci dengan Delegasi WAC dan GNP+

Sepanjang tahun 2011, telah

dilaksanakan 4 pertemuan

IPF Management Committee

(IMC) secara marathon, yaitu

17 Januari, 17 Februari, 12

April dan 10 Mei 2011 untuk

merespon dinamika tata lak-

sana program Indonesian

Partnership Fund (IPF), di-

mana Sekretariat KPAN akan

mengelola dana IPF secara

penuh mulai 2012. Saat ini

pengelola dana adalah

UNDP. Tahun 2011 menjadi

tahun transisi yang penting

dalam pengalihan fungsi

UNDP kepada Sekretariat

KPAN, termasuk melakukan

revisi dokumen program IPF.

Pada Tanggal 10 Mei 2011,

dilakukan pertemuan IMC ke

4 di KPAN dengan 3 agenda:

(a). Membahas topik dan hal

yang akan dibahas dalam

pertemuan IPF Steering Com-

mittee (ISC) pada tanggal 30

M e i 2 0 1 1 d e n g a n

Menkokesra (b). Finalisasi

draft revisi dokumen pro-

gram IPF yang dilakukan oleh

konsultan, serta rencana

transisi yang akan dilakukan

oleh UNDP, dan (c). Memba-

has Status keuangan IPF yang

akan dilaporkan kepada ISC.

Pertemuan ini dipimpin, oleh

Ibu Nafsiah Mboi dan di-

hadiri 14 orang dari IMC yang

terdiri dari Sekretariat KPAN,

perwakilan donor IPF dan

masyarakat sipil.

lembaga di tingkat pusat

untuk tahun 2010-2011.

Selain itu juga akan dilakukan

sinkronisasi program/

kegiatan untuk tahun 2012.

Hadir dalam pertemuan,

perwakilan kementerian dan

lembaga anggota KPAN.

D a l a m p e r t e m u a n

Pada tanggal 25 Mei 2011

bertempat di Jakarta, KPAN

melakukan pertemuan forum

perencanaan dan anggaran,

dengan agenda melakukan

pemantauan pelaksanaan

p r o g r a m / k e g i a t a n

penanggulangan HIV dan

AIDS di kementerian/

d isamp aikan ren can a

anggaran tiap anggota KPAN.

Hasil pertemuan antara lain

adalah akan dilakukan

sinkronisasi program dan

anggaran dari tiap anggota

KPAN dan juga target untuk

pencepaian Inpres 3 Tahun

2010.

Pertemuan IPF Management Committee (IMC)

Pertemuan Forum Perencanaan dan Penganggaran

Semi Annual Meeting Program LSL

pelaksanaan program LSL di

10 kota

Acara diikuti oleh Pengelola

Program LSL KPA Kab/Kota,

perwakilan stakeholder dan

komunitas GWL di 10 kota,

yaitu: Batam, Medan, Pekan-

baru, Jakarta Barat,

Bandung, Surabaya,

Denpasar, Makassar, Balik-

papan, Pontianak

Tindak Lanjut pertemuan

adalah: melakukan perte-

muan dengan stakeholder,

mengintensifkan pertemuan

dengan Komunitas GWL di 10

dan peningkatan kapasitas

PP-LSL dalam melakukan

Monev terhadap kegiatan

yang telah dilakukan. Semua

perencanaan tersebut akan

dilakukan mulai bulan Juli

2011.

Dalam rangka meningkatkan

cakupan program HIV dan

AIDS bagi komunitas Gay,

Waria dan Lelaki Seks Lelaki

lainnya (GWL), pada tanggal

23-25 Mei 2011 di Jakarta,

KPA Nasional mengadakan

pertemuan untuk membuat

rencana program kerja LSL di

10 kota. Output pertemuan

ini adalah adanya program

kerja konkrit untuk

Page 6

Tanggapan dari Kemsos

Intervensi struktural meru-

pakan pendekatan utama

dalam penanggulangan HIV

setelah dalam kajian paruh

waktu tahun 2009 ditemukan

bahwa dampak upaya

penanggulangan HIV dan

AIDS baru dapat diperoleh

dengan menggerakan struk-

tur yang melingkupi.

Intervensi struktural akan

memberi dampak dalam

bentuk kebijakan lokal yang

mendukung serta partisipasi

aktif masyarakat dalam

implementasi program.

Intervensi struktural ini

memerlukan peran aktif

populasi kunci, pokja lokasi,

dan jejaring rujukan

kesehatan melalui proses

pengorganisasian masya-

rakat. Proses pengorganisa-

sian itu memerlukan pan-

duan diskusi bagi warga

lokasi untuk memperkuat

respon intervensi struktural

di tingkat lokal.

Untuk itu dilakukan perte-

muan pada 24-27 Mei 2011,

dengan tujuan menyusun

topik diskusi bagi warga

lokasi dalam menerapkan

intervensi struktural tingkat

lokal, menyusun kurikulum

untuk kegiatan diskusi warga

lokasi, merencanakan kegi-

atan peningkatan kapasitas

fasilitasi diskusi warga lokasi.

Hasil pertemuan adalah

menyepakati draft yang se-

lanjutnya akan disempurna-

kan oleh Tim Perumus Buku

Panduan Diskusi Warga Lo-

kasi yang lebih rinci.

Penyusunan Modul Penguatan Populasi Kunci , Peran Pokja dan Penguatan Rujukan

Pelatihan Pemutakhiran Data Pemetaan Grup A

Group A yaitu: Sumut, Riau, Kep-ri,

Sumsel, Jakarta, Jawa Barat, Jawa

Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulsel,

Papua dan Papua Barat. Masing

masing diwakili oleh satu orang

Pengelola Monev KPAP. 1 PP KPA

Kab/Kota.

Narasumber berasal dari KPAN di-

tambah dengan perwakilan dari Jar-

ingan Populasi Kunci. Untuk memu-

dahkan praktek lapangan maka pani-

tia meminta bantuan fasilitator

daerah, yaitu mereka yang pernah

membantu pelatihan pemetaan popu-

lasi kunci pada tahun lalu. Mereka

berasal dari jaringan/LSM.

Dalam proses pelatihan, peserta men-

dapat materi konsep pemetaan, peng-

gunaan hasil pemetaan dan tools pe-

metaan. Hal penting lain adalah prak-

tek lapangan yang dibagi dalam kelom-

pok, yang dilanjutkan dengan presen-

tasi hasil kegiatan dan diskusi. Dalam

diskusi, peserta mengungkapkan

proses kunjungan dan temuan di la-

pangan.

Tindak lanjut kegiatan ini, peserta ber-

sama fasilitator melakukan diskusi ran-

cangan pedoman pemetaan populasi

kunci. Hasil rancangan ini disepakati

oleh peserta untuk diterapkan masing-

masing daerah.

*SSF= Single Stream of Funding

Salah satu cara mengidentifikasi

besaran masalah HIV dan se-

baran populasi kunci adalah

dengan melakukan estimasi. Es-

timasi Odha penduduk dewasa

dan jumlah populasi kunci lain-

nya telah dilakukan Kementerian

Kesehatan RI. Data ini diguna-

kan sebagai acuan dalam penyu-

sunan rencana program penang-

gulangan HIV dan AIDS. Untuk

pelaksana program, data ini ha-

rus dilengkapi dengan pe-

metaan. Pemetaan merupakan

upaya mendapatkan data yang

lebih akurat, mendekati realita

seperti jumlah dan persebaran

populasi kunci

KPAN memfasilitasi pemutakhi-

ran pemetaan untuk provinsi

SSF grup A yang dilakukan di

Bandung tanggal 1-4 Mei dan 4-

7 Mei 2011. Peserta yang hadir

berasal dari 12 Provinsi SSF

Page 7

Laporan Kegiatan Bulan Mei 2011

Sesi diskusi

Skema Peran dalam Intervensi Struktural

Rencana Kegiatan Bulan Juni 2011

No Nama Kegiatan Gambaran Kegiatan Rencana Output

1 Lokakarya Peningkatan Peran Pol PP

(3 Angkatan)

Akan dilakukan pemberian informasi

dasar HIV dan AIDS, terutama juga un-

tuk mendukung Program PMTS di

daerah. Selain itu juga dipaparkan ten-

tang UU HAM terutama dalam penan-

ganan kasus menyangkut pekerja seks.

Diharapkan anggota Pol PP

memiliki pengetahuan

dasar HIV dan AIDS serta

pemahaman tentang

penghargaan HAM.

2 Pelatihan Pencatatan Online Berbasis

Web (3 angkatan SSF: Grup A, B dan

C)

Dilakukan pelaporan dan pencatatan

data perkembangan dan cakupan

monev tiap daerah melalui media

online dan menggunakan teknologi

informasi.

Pengelola monev di

Provinsi serta Pengelola

program di KPA Kabupaten

Kota memiliki kemampuan

melakukan pelaporan mer-

lalui media online.

3 Pelatihan Penguatan Kapasitas Tim

Provinsi dan Kabupaten/Kota Grup C

SSF

Merupakan koordinasi awal sebelum

pelaksanaan program di Grup C SSF

dengan mengundang Sekretaris, PP

dan PA baik dari Provinsi maupun Ka-

bupaten/Kota.

Terjadinya peningkatan

pengetahuan dan pemaha-

man tentang program HIV

dan AIDS serta KPA mampu

melakukan fungsi ke-

pemimpinan dan koordi-

nasi di daerah.

4 Pertemuan Pengembangan Rencana

Aksi Nasional bagi Laki-laki

Sebagai bagian dari percepatan penca-

paian target SRAN 2010-2014 diperlu-

kan RAN khususnya bagi laki-laki resiko

tinggi.

Adanya RAN yang mampu

laksana serta menjadi pe-

doman dalam pelaksanaan

pencegahan HIV melalui

transmisi seksual.

5 Presentasi Penelitian Kualitas Hidup

Odha

Paparan hasil penelitian yang telah di-

lakukan Spiritia bekerja sama dengan

Uhamka tentang kualitas hidup Odha.

Masukan terhadap hasil

penelitian sehingga men-

jadi laporan yang lengkap.