Upload
shevmyr
View
217
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Lap. Sist. Endokrin
Citation preview
A
LAPORAN TUTORIAL
BLOK III/II
HUBUNGAN SISTEM ENDOKRIN DENGAN SISTEM SARAF
PADA MANUSIA
Oleh:
Nama
: MUFIDATUN KASANAH
Nim
: J500090064
Kelompok: 6
Tutor
: dr. Ganda
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA
2009
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar BelakangSistem endokrin berinteraksi dengan sistem saraf untuk mengatur dan mengkoordinasi aktivitas tubuh. Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri dari sejumlah kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon. Kelenjar ini dinamakan 'endokrin' karena tidak mempunyai saluran keluar untuk zat yang dihasilkannya. Hormon yang dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluh darah bercampur dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan melalui pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin. Kelenjar endokrin terdiri dari (1) kelenjar hipofise atau pituitari yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2) kelenjar tiroid atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan; (3) kelenjar paratiroid dekat kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans di dalam jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamin (gonarl) laki di testis dan indung telur pada wanita. B. Rumusan MasalahApa itu sistem endokrin?
Apa saja struktur makro dan mikro sistem endokrin?
Apa saja glandula dalam sistem endokrin?
Apa saja hormon yang dihasilkan oleh glandula dalam sistem endokrin?
Apa hubungan sistem endokrin dengan homeostasis?
Bagaimana regulasi sistem endokrin?
Bagaimana mekanisme feedback sistem endokrin?
C.TujuanMengetahui pengertian sistem endokrin.
Mengetahui struktur makro dan mikro sistem endokrin.
Mengetahui glandula dalam sistem endokrin.
Mengetahui hormon yang dihasilkan oleh glandula dalam sistem endokrin.
Mengetahui hubungan sistem endokrin dengan homeostasis.
Mengetahui regulasi sistem endokrin.
Mengetahui mekanisme feedback sistem endokrin.
D.ManfaatMahasiswa mampu mengetahui pengertian sistem endokrin.
Mahasiswa mampu mengetahui struktur makro dan mikro sistem endokrin.
Mahasiswa mampu mengetahui glandula dalam sistem endokrin.
Mahasiswa mampu mengetahui hormon yang dihasilkan oleh glandula dalam sistem
endokrin.
Mahasiswa mampu mengetahui hubungan sistem endokrin dengan homeostasis.
Mahasiswa mampu mengetahui regulasi sistem endokrin.
Mahasiswa mampu mengetahui mekanisme feedback sistem endokrin.
BAB II
STUDI PUSTAKA
A. Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam gastroinstenin. (Slamet, 2007)
B. Struktur Makro dan Mikro Sistem Endokrin
Kelenjar Hipofisis
Hypofisis cerebri atau glandula pituitari adalah struktur lonjong kecil yang melekat pada permukaan bawah otak melalui infundibulum.
Dibagi menjadi 2 lobus :1. Lobus anterior ( adenohypofisis), dibagi lagi menjadi:a. Pars anterior ( pars distalis )b. Pars intermedia2. Lobus posterior (neurohypofisis).
Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid memiliki dua buah lobus, dihubungkan oleh isthmus, terletak di kartilago krokoidea di leher pada cincin trakea ke dua dan tiga. Kelenjar tiroid berfungsi untuk pertumbuhan dan mempercepat metabolisme. Kelenjar tiroid menghasilkan dua hormon yang penting yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3). Karakteristik triioditironin adalah berjumlah lebih sedikit dalam serum karena reseptornya lebih sedikit dalam protein pengikat plasma di serum tetapi ia lebih kuat karena memiliki banyak resptor pada jaringan. Tiroksin memiliki banyak reseptor pada protein pengikat plasma di serum yang mengakibatkan banyaknya jumlah hormon ini di serum, tetapi ia kurang kuat berikatan pada jaringan karena jumlah reseptornya sedikit.
Kelenjar paratiroid
Terdiri dari 4 bentukan kecil yang berwarna kuning kecoklatan, berbentuk ovoid dan melekat pada baian posterior dari kelenjar thyroid.Kelenjar ini tersusun dari 2 macam sel :1. Chieff cell (principal cell) :Sel ini sudah ada sejak lahir dan akan terus bertahan, dan merupakan sel yang terbanyak dalam kelenjar ini.Sel ini mengandung granula yang diduga menghasilkan parathyroid hormon (parath hormone)2. Oxyphiel cellSel ini timbulny mulai umur sekitar 7 tahun atau pada saat pubertas.Terdiri dari sel yang ukurannya lebih besar dari chief sel, tersebar Fungsi sel ini belum diketahui.
Kelenjar Adrenal
Sepasang organ yang terletak dekat kutub atas ginjal, terbenam dalam jaringan lemak. Kelenjar ini ada 2 buah, berwarna kekuningan serta berada di luar (ekstra) peritoneal.
Terbagi atas korteks dan medula :
Korteks dibagi zona : Glomerulosa, Zona fasikulata, Zona retikularis
Medula terdiri atas deretan sel kromafin, dengan sinusoid venosa lebar diantaranya terdapat sekelompok kelompok kecil sel saraf.
Kelenjar Pancreas
Pancreas merupakan organ yang memanjang dan terletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas. Strukturnya lunak dan berlobulus.
Terdapat 2 bagian :
a. Bagian eksokrinPancreas sebagai kelenjar besar, berlobulus, tubuloasinosa kompleks.b. Bagian endokrin(pulau langerhans)Yang terdapat :1. Sel A = penghasil glukagon2. Sel B = penghasil insulin3. Sel D = penghasil somatostatin4. Sel C = fungsinya tak diketahui7. Kelenjar Testis
(sylvia, 2005)
C. Hormon yang dihasilkan oleh GlandulaKelenjar adrenal : Hormon AldosteronKortikosteroid,
Kelenjar ovum : Estrogen, ProgesteronKelenjar pankreas : Glukagon, insulin
Kelenjar hipofisa : Hormon pertumbuhan, Oksitosin, Polaktin, Kortikotropin,
LH (luteinizing hormone) , FSH (follicle-stimulating hormone),
TSH (tyroid-stimulating hormone)
Kelenjar paratiroid : Hormon paratiroid
Kelenjar adrenal : Renin & angiotensin, Hormon eritropoietinKelenjar tiroid : Hormon tiroid
(Slamet, 2007)
D. Hubungan Sistem Endokrin dengan Homeostasis
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Antara lain dalam pengaturan keseimbangan asam basa, keseimbangan volume cairan intraseluler dan ekstraseluler, tekanan darah,digesti, absorbsi, dan distribusi nutrien, proses sistem kekebalan serta adaptasi terhadap perubahan lingkungaan. (sylvia, 2005)
E. Regulasi Sistem Endokrin
Dua kelenjar endokrin yang utama adalah hipotalamus dan hipofise. Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh hipotalamus, yang menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam berespons terhadap input dari area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi beberapa hormon realising dan inhibiting. Hormon ini bekerja pada sel-sel spesifik dalam kelenjar pituitary yang mengatur pembentukan dan sekresi hormon hipofise. Hipotalamus dan kelenjar hipofise dihubungkan oleh infundibulum.
Hormon yang disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing hormon. Bahwa setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar induknya dan kemudian menuju kelenjar yang disebut kelenjar target.(Slamet,2007)
F. Mekanisme feedback Sistem Endokrin
a.Umpan Balik positif : Jika penigkatan kadar zat hormon atau nonhormon dalam darah menakibatkan inhibisi sekresi hormon selanjutnya.
b.Umpan Balik negatif : jika kadar hormon atau nonhormon dalam darah mengakibatkan sekresi pada kelenjar endokrin.
Hipotalamus dan kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon. Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa. Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki jadwal tertentu.(Slamet,2007)
BAB III
PEMBAHASANAnalisis skenario
Hipotalamus
: Kelenjar terbesar dalam sisem endokrin.
Glandula Pineal
: Terletak di cekungan midline antara thalamus dan colliculi rostralis encephalon.
Glandula Pituitary : kelenjar hipofisi.
Glandula tiroid
: Kelenjar yang terdapat di bawah jakun di depan trakea.
Glandula paratiroid : Kelenjar yang terdapat di bawah jakun di belakang trakea.
Tymus
: Kelenjar yang terletak di belakang tulang dada anak-anak
hingga usia pubertas.
Glandula Adrenal
: Kelenjar anak ginjal.
Pancreas
: Pancreas merupakan organ yang memanjang dan terletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas.
Ovarium
: merupakan organ reproduksi wanita.
Testis
: Organ reproduksi laki-laki.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain.Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.Saran
Sistem endokrin membantu dalam penyebaran hormon pada tubuh manusia yang sangat berguna dalam metabolisme maupun pertumbuhan dan perkembangan manusia. Begitu juga sangat berkaitan erat dengan sistem saraf yang merupakan sistem vital. Sehingga harus dijaga dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Sylvia A.P., Lorraine M.W. 2005. Patofisiologi. Jakarta : EGC
Slamet P., Hidayati S. 2007. Sains biologi 2. Jakarta : Bumi Aksara
Dorland,W.A.2007.Kamus Kedokteran Dorland.Jakarta : EGC
Guyton, Hall.2000. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta : EGC
SISTEM ENDOKRIN
Oleh:
Nama
: MUFIDATUN KASANAH
Nim
: J500090064
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA
2009