Lapak Pascet 2 Dee

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 Lapak Pascet 2 Dee

    1/1

    tekan semakin tinggi seiring meningkatnya kadar bentonit. Tetapi

    pada praktikum yang dilakukan terdapat penurunan kekuatan

    setelah melewati 6% mengalami penurunan, sehingga

    disimpulkan bahwa kadar bentonit 6% merupakan kadar bentonit

    yang optimal.

    3. Sifat MekanisSifat mekanis yang akan dibahas di sini adalah kekuatan tekan,

    kekuatan geser, danflowability pasir cetak.

    3.2. Kekuatan TekanAgar cetakan pasir mampu menahan tekanan dan berat logam

    cair serta tidak hancur saat logam cair dimasukkan ke dalam cavity

    cetakan, pasir cetak harus memiliki kekuatan tekan pasir yang

    baik. Menurut literatur, kekuatan tekan ini dipengaruhi oleh kadar

    air dan kadar bentonit. Berikut grafik literatur yang

    menggambarkan hubungan kadar air, kadar bentonit, dan kekuatan

    tekan pasir cetak.

    Berdasarkan gambar di atas, hal yang patut diperhatikan

    mengenai komposisi bentonit dan air yang digunakan adalah

    sebagai berikut.

    a) Dengan kadar air tetap, maka kenaikan kadar bentonit akanmenyebabkan:

    Permeabilitas turun. Kekuatan tekan kering dan kekuatan tekan basah naik.

    b) Dengan kadar bentonit tetap, maka kenaikan kadar air akanmenyebabkan:

    Kekuatan basah dan permeabilitas meningkat hinggamencapai nilai maksimum, kemudian turun kembali.

    Kekuatan tekan kering akan naik.Nilai kekuatan tekan pasir pada percobaan ditunjukkan dalamtabel:

    UJI TEKAN

    kadar air (%) green sand dry sand holding sand

    3 0,1 9,5 2,4

    4 0,1 44,5 2,3

    4 0,1 10 0,5

    UJI TEKAN

    bentonit (%) green sand dry sand holding sand

    5 0,1 36 0,1

    6 1,7 41 2,5

    8 0,1 9,5 2,4

    3.3 Flowability

    Flowabilitas pasir cetak dapat ditentukan setelah pasir diramming. Percobaan ini dilakukan dengan cara me-rammerpasir

    cetak, kemudian mengukur tinggi pasir cetak yang dihasilkan

    dari proses ramming dengan menggunakan penggaris.Kemudian, tinggi yang diperoleh ditambahkan 0,3 terlebih

    dahulu, lalu hasilnua dibandingkan dengan grafik tinggi sampel

    vs flowability, sehingga diperoleh flowabilitas yang sesuaidengan tinggi pasir cetak.

    Semakin rendah ketinggian sampel, berarti bahwa sampeltersebut semakin mudah dipadatkan dengan rammer dan semakintinggi flowabilitasnya. Artinya, pasir cetak tersebut lebih mudah

    mengalir dan mengisi ruang-ruang dan cetakan. Dengan

    demikian, nilai flowability-nya semakin besar.

    Pasir cetak diharapkan memiliki flowabilitas yang baiksehingga cetakan mampu mengisi ruangan-ruangan dan cetakan

    dengan baik. Seharusnya, kenaikan kadar air akan menyebabkan

    naiknya flowabilitas pasir cetak, dengan catatan kadarbentonitnya konstan. Hal ini terjadi karena peningkatan kadar air

    menyebabkan pengaktifan ikatan antarbutir oleh bentonit dalampasir cetak. Sehingga pasir cetak makin mudah mengalir dan

    mengisi rongga-rongga dan cetakan. Dengan demikian,flowabilitas pasir cetak tersebut meningkat.

    4. Analisa AkhirUntuk memilih pasir cetak yang sesuai dan memiliki sifat-

    sifat yang diinginkan, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.

    Syarat tersebut antara lain adalah distribusi pasir cetak yangdigunakan. Distribusi pasir ini diperoleh dengan mengayak pasirdengan menggunakan ayakan berbagai nomor mesh dan mesin

    pengguncang. Distribusi pasir yang mendekati ideal adalah jika

    2/3 dari total jumlah pasir berada pada tiga nomor ayakan(sieve) yang berurutan. Data distribusi pasir yang kami perolehmenunjukkan bahwa pasir cetak yang kami gunakan dalam

    percobaan bukan pasir ideal untuk digunakan sebagai bahan

    cetakan karena tidak ada tiga mesh yang berurutan yang

    menghasilkan 2/3 dari total jumlah pasir yang digunakan.

    Kemudian, dari data distribusi pasir yang telah diperoleh,kita dapat menghitung nilai GFN (grain fine number) atau nilai

    kehalusan butir pasir. Pasir yang kita gunakan dalam percobaanmemiliki nilai GFN sebesar 36,69. Menurut literatur, pasir

    dengan nilai GFN tersebut cocok digunakan sebagai bahancetakan dalam proses pengecoran besi tuang dan paduan

    magnesium.

    Sifat-sifat mekanis pasir cetak yang sangat penting adalah

    kekuatan tekan, kekuatan geser, permeability, dan flowability.Dalam percobaan, kita menganalisa pengaruh kadar air terhadap

    sifat-sifat mekanis pasir cetak. Berdasarkan literatur dan hasil

    percobaan, peningkatan kadar air (dengan catatan kadarbentonitnya tetap) akan menyebabkan:

    (1) Kekuatan tekan dan geser pada dry sand naik.(2) Permeabiliy turun(3) Flowability naik

    Hal tersebut disebabkan karena air berfunsi sebagai pengaktifbentonit yang berperan sebagai binder/pengikat, sehingga

    peningkatan kadar air akan menyebabkan butir-butir pasir

    semakin kuat terikat. Semakin kuatnya ikatan antar butir pasirmenyebabkan kekuatan tekan dan geser naik. Kemampuan pasir

    untuk dibentuk dan mengalir ke dalam ruang-ruang cetakan punsemakin tinggi. Artinya flowability-nya tinggi. Namun, semakin

    kuat ikatan antarbutir pasir akan menyebabkan gas-gas

    semakin sulit melewati rongga-rongga antarbutir pasir,sehingga permeability-nya turun.

    IV. KesimpulanKesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini

    adalah

    1. Distribusi pasir cetak dapat digunakan untukmenentukan:a) Keidealan pasir cetak untuk digunakan sebagai

    bahan cetakan. Distribusi pasir yang mendekati

    ideal adalah jika 2/3 dari total jumlah pasir yangdigunakan berada pada tiga nomor ayakan (sieve)

    yang berurutan. Pasir yang digunakan dalampercobaan bukan pasir ideal karena tidak memenuhi

    syarat ini.

    b)Nilai GFN, dimana dapat digunakan untukmenentukan kecocokan pasir tersebut untuk

    digunakan sebagai bahan cetakan pada pengecoranlogam tertentu. Pasir yang digunakan dalam

    percobaan ini memiliki nilai GFN sebesar 36,69.Yang berarti pasir tersebut tidak cocok digunakan

    sebagai bahan cetakan dalam proses pengecoran

    alumunium karena dapat menyebabkan permukaanbenda hasil pengecoran menjadi sangat kasar.

    2. Kadar bentonit dan kadar air dalam pasir cetak akanmempengaruhi kekuatan tekan dan kekuatan geser pasir

    cetak.

    3. Faktor yang sangat berpengaruh terhadap kekuatanmekanis (kekuatan tekan, kekuatan geser, permeability,

    dan flowability) pasir cetak adalah kadar air dan kadarbentonit. Peningkatan kadar air akan menyebabkankekuatan basah dan permeabilitas meningkat hingga

    mencapai nilai maksimum, kemudian turun kembali.

    Sedangkan kekuatan geser dan tekan kering akan naik.4. Flowability meningkat dengan adanya peningkatan

    kadar air dan kadar bentonit. Hal ini terjadi karenapeningkatan kadar air menyebabkan pengaktifan ikatan

    antarbutir oleh bentonit dalam pasir cetak. Sehinggapasir cetak makin mudah mengalir dan mengisi rongga-

    rongga dan cetakan.

    5. Kekuatan tekan dan geser dry sand lebih tinggi daripada green sand dan holding sand. Hal ini terjadi

    karena pada dry sand terjadi efek sintering yangmenyebabkan butir-butir pasir terikat semakin kuat satu

    sama lain.

    V. Referensi1. Bambang, Suharno. 2013. Bahan Kuliah Pengecoran

    Logam 2013. Departemen Metalurgi dan Mateeial

    FTUI : Depok.2. Laboratorium Metalurgi Proses Departemen Metatlurgi

    dan Material FTUI. 2013. Modul Praktikum PasirCetak dan Pengecoran Logam. Laboratorium Metalurgi

    Proses Departemen Metalurgi dan Material FTUI :Depok.

    3. Surdia, Tata Prof .Ir. 2000. Teknik Pengecoran Logam.Jakarta : PT Pradnya Paramita.

    LABORATORIUM METALURGI PROSES

    DEPARTEMEN METALURGI &

    MATERIAL FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS INDONESIALAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PASIR CETAK

    NPM / KELOMPOK : 1006704530 / 6

    TANGGAL DIKUMPULKAN : 24 APRIL 2013

    TANGGAL DITERIMA : 24 APRIL 2013

    KETERANGAN :

    Dalam literatur, peningkatan kadar air akan meningkatkan

    kekuatan tekan basah hingga batas optimum (2,1% air)

    kemudian turun. Sementara pada praktikum ini, kadar airnya

    lebih dari 2,1. Namun, data hasil praktikum ini tidak bisa

    dibandingkan dengan literatur karena kadar bentonit kelompok

    lain yang dijadikan perbandingan tidak sama dengan kadar

    bentonite kelompok kami. Begitu pula sebaliknya.

    Pada prinsipnya, kekuatan tekan dry sand lebih tinggi dari

    pada green sand. Hal ini terjadi karena pada dry sand, kadarairnya berkurang cukup saat dipanaskan terlebih dahulu di dalam

    oven pada suhu 230 oC selama 15 menit. Pada saat dipanaskan

    itulah terjadi efeksinteringyang menyebabkan butir-butir pasir

    semakin terikat dengan kuat. Akibatnya, kekuatan tekannya

    makin meningkat. Sebagai contoh, untuk kadar air 3%, dry sand

    memiliki kekuatan tekan 9,5 psi, sedangkan green sand hanya

    memiliki kekuatan tekan sebesar 0,1 psi.

    3.1. Kekuatan GeserKekuatan geser pasir cetak sangat penting supaya cetakan

    tidak hancur saat akan dipindah-pindahkan. Kekuatan geser pasir

    cetak ini sangat berhubungan dengan kekuatan tekannya.

    Semakin besar kekuatan tekan pasir cetak, maka kekuatan

    gesernya juga semakin besar. Hal ini berhubungan dengan

    kekuatan ikatan yang dibentuk antarbutir pasir dalam cetakan.

    Berikut data kekuatan geser yang kami peroleh dalam

    percobaan:

    UJI GESER

    kadar air (%) green sand dry sand holding sand

    3 0,15 1 0,1

    4 0,1 14,5 0,1

    4 0,1 3,5 0,1

    UJI GESER

    bentonit (%) green sand dry sand holding sand

    5 0,1 15 0,3

    6 0,4 21,5 0,1

    8 0,15 1 0,1

    Namun, data hasil praktikum ini tidak bisa dibandingkan

    dengan literatur karena kadar bentonit kelompok lain yang

    dijadikan perbandingan tidak sama dengan kadar

    bentonitekelompok praktikan. Begitu pula sebaliknya.

    Sama halnya dengan kekuatan tekan, secara umum,

    kekuatan geserdry sand lebih tinggi dari pada green sand. Hal

    ini terjadi karena pada dry sand, kadar airnya berkurang cukup

    banyak karena dipanaskan terlebih dahulu di dalam oven pada

    suhu 230oC selama 15 menit. Pada saat dipanaskan itulah terjadi

    efek sintering yang menyebabkan butir-butir pasir semakin

    terikat dengan kuat.

    Akibatnya, kekuatan tekan dan kekuatan gesernya makin

    meningkat. Sebagai contoh, untuk kadar air 5% dry sand

    memiliki kekuatan geser 15 psi sedangkan green sand hanya

    memiliki kekuatan geser sebesar 0,1psi.