51
laporan akhir Kajian Analisis Pengembangan Tanaman Pinang dan Kopi pada Lahan Pasang Surut di Kabupaten Tanjung Jabung Barat PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Tanjung Jabung Barat 4.1.1 Kondisi Fisik Dasar a. Letak Geografis Dari tahun 1999, Kabupaten Tanjung Jabung mengalami pemekaran menjadi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Timur. Kabupaten Tanjung Jabung Barat terletak pada posisi 00 o 53’ - 01 o 41’ Lintang Selatan dan antara 103 o 23’ - 104 o 21’ Bujur Timur. Pusat Pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat berada di Kota Kuala Tungkal. b. Batas Administrasi Sebelah Utara : Provinsi Riau Sebelah Selatan : Kabupaten Batang Hari Sebelah Barat : Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Tebo Sebelah Timur : Selat Berhala dan Kab. Tanjung Jabung Barat Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki Luas wilayah 5.009,82 Km 2 atau sekitar ± 9,38 % dari total luas Provinsi Jambi yang mencapai 53.435,72 Km 2 . Sejak diberlakukannya Perda Nomor 8 Tahun 2008 tentang pembentukan Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Batang Asam, Kecamatan Renah Mendaluh, Kecamatan Muara Papalik, Kecamatan Seberang Kota, Kecamatan Bram Itam, Kecamatan Kuala IV - 1 Bab 4

Lap.Akhir Kesesuaian Pinang & Kopi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisa pembahasan kesesuaian komoditi pinang dan kopi di lahan pasang surut

Citation preview

BAB 2

laporan akhirKajian Analisis Pengembangan Tanaman Pinang dan Kopi pada Lahan Pasang Surut di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Bab 4

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kabupaten Tanjung Jabung Barat4.1.1 Kondisi Fisik Dasara. Letak GeografisDari tahun 1999, Kabupaten Tanjung Jabung mengalami pemekaran menjadi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Timur. Kabupaten Tanjung Jabung Barat terletak pada posisi 00o 53 - 01o 41 Lintang Selatan dan antara 103o 23 - 104o 21 Bujur Timur. Pusat Pemerintahan Kabupaten Tanjung Jabung Barat berada di Kota Kuala Tungkal.

b. Batas Administrasi Sebelah Utara:Provinsi Riau Sebelah Selatan:Kabupaten Batang Hari Sebelah Barat:Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Tebo Sebelah Timur:Selat Berhala dan Kab. Tanjung Jabung Barat

Kabupaten Tanjung Jabung Barat memiliki Luas wilayah 5.009,82 Km2 atau sekitar 9,38 % dari total luas Provinsi Jambi yang mencapai 53.435,72 Km2. Sejak diberlakukannya Perda Nomor 8 Tahun 2008 tentang pembentukan Kecamatan Tebing Tinggi, Kecamatan Batang Asam, Kecamatan Renah Mendaluh, Kecamatan Muara Papalik, Kecamatan Seberang Kota, Kecamatan Bram Itam, Kecamatan Kuala Betara dan Kecamatan Senyerang, maka jumlah kecamatan menjadi 13 kecamatan dengan 70 desa/kelurahan dengan distribusi wilayah sebagai berikut :

Tabel IV.1.1Nama Kecamatan, Ibukota, Desa/Kelurahan dan Luas Kecamatandi Kabupaten Tanjung Jabung BaratNoKecamatanIbukotaDesa/KelurahanLuas (Ha)

1.Tungkal IlirTungkal IV Kota1. Kel. Tungkal IV Kota 2. Kel. Tungkal III3. Kel. Tungkal Harapan4. Kel. Tungkal II5. Desa Tungkal I 6. Desa Teluk Sialang100,31

2.Seberang KotaTungkal V1. Kel. Tungkal V2. Desa Tungkal IV3. Desa Kuala Baru4. Desa Teluk Pulai Raya121,29

3.Bram ItamBram Itam Kiri1. Desa Bram Itam Kiri2. Desa Bram Itam Kanan3. Desa Tanjung Senjulang4. Desa Pembengis312,66

4.Tungkal UluPelabuhan Dagang1. Kel. Pelabuhan Dagang2. Desa Badang3. Desa Tanjung Tayas4. Desa Kuala Dasal5. Desa Pematang Pauh6. Desa Taman Raja7. Desa Brasau345,69

5.Tebing TinggiTebing Tinggi1. Kelurahan Tebing Tinggi2. Desa Purwodadi3. Desa Suka Damai4. Desa Adi Jaya5. Desa Kelagian342,89

6.Batang AsamKebun Dusun1. Desa Dusun Kebun2. Desa Sri Agung3. Desa Suban4. Desa Tanjung Bojo5. Desa Kampung Baru6. Desa Lubuk Bernai1.042,37

7.MerlungMerlung1. Desa Merlung2. Desa Lubuk Terap3. Desa Penyabungan4. Desa Tanjung Paku5. Desa Tanjung Benanak6. Desa Bukit Harapan7. Desa Adi Purwa8. Desa Pinang Gading311,65

8.Renah MendaluhLubuk Kambing1. Desa Lubuk Kambing2. Desa Pulau Pauh3. Desa Rantau Benar4. Desa Lampisi5. Desa Cinta Damai6. Desa Sungai Rotan473,72

9.Muara PapalikRantau Badak1. Desa Rantau Badak 2. Desa Dusun Mudo3. Desa Intan Jaya4. Desa Bukit Indah5. Desa Kemang Manis336,38

10.BetaraMekar Jaya1. Kelurahan Mekar Jaya2. Desa Makmur Jaya3. Desa Pematang Lumut4. Desa Serdang Jaya5. Desa Bunga Tanjung6. Mandala Jaya7. Teluk Kulbi8. Muntialo9. Sungai Terap10. Pematang Buluh11. Lubuk Terentang12. Terjun Gajah570,21

11.Kuala BetaraBetara Kiri1. Desa Betara Kiri2. Desa Sungai Dualap3. Desa Betara kanan4. Desa Sungai Gebar185,89

12.PengabuanTeluk Nilau1. Kel. Teluk Nilau2. Desa Parit Pudin3. Desa Sungai Serindit4. Desa Mekar Jati440,13

13.SenyerangSenyerang1. Kel. Senyerang2. Desa Sungai Kayu Aro,3. Desa Teluk Ketapang4. Desa Sungai Rambai5. Desa Margo Rukun6. Desa Lumahan7. Desa Kempas Jaya426,63

JUMLAH5.009,82

Sumber: Kab. Tanjung Jabung Barat dalam Angka 2013

c. Morfologi dan TopografiKabupaten Tanjung Jabung Barat terletak di daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 10 500 meter dari permukaan laut. Penyebaran luas wilayah pada masing-masing kecamatan berdasarkan ketinggian dan luas wilayah tanah usaha. Sekitar 42,8 persen wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat berada pada ketinggian antar 0-25 m dari permukaan laut. Sementara 54,8 persen wilayah lainnya berada pada ketinggian antara 25-500 m dan sisanya sekitar 2,4 persen berada pada ketinggian di atas 500 m dari permukaan laut. Dapat di lihat pada Tabel IV.1.2 dan Gambar 4.1.2, Gambar 4.1.3.

Kajian Analisis Pengembangan Tanaman Pinang dan Kopi pada Lahan Pasang Surut diKabupaten Tanjung Jabung Barat

Tabel IV.1.2Rata-rata Ketinggian Ibukota Kecamatan dari Permukaan Air LautTahun 2012KecamatanKetinggian dari Permukaan LautJumlah

0-25 m(Ha)25 - 500 m(Ha)> 500 m(Ha)

Tungkal Ulu-34.569,4-34.569,4

Merlung -24.348,7-24.348,7

Batang Asam-99.366,84.870,0104.236,8

Tebing Tinggi-34.288,9-34.288,9

Renah Mendaluh-43.651,47.040,050.691,4

Muara Papalik-36.865,7-36.865,7

Pengabuan44.013,2--44.013,2

Senyerang42.663,3--42.663,3

Tungkal Ilir 10.031,0--10.031,0

Bram Itam30.022,4--30.022,4

Seberang Kota12.128,5--12.128,5

Betara55.976,5--55.976,5

Kuala Betara18.589,5--18.589,5

Jumlah213.424,4273.090,911.910,0498.425,3

%42,854,82,4100,0

Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kab. Tanjung Jabung Barat, Tahun 2013

d. Kemiringan TanahKemiringan tanah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat beraneka ragam mulai dari yang datar, bergelombang sampai curam, dapat dilihat pada Tabel IV.1.3. Tabel IV.1.3Tingkat Kemiringan Tanah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2011No.KecamatanKlasifikasi dan Luas LerengJumlah (Ha)

0 - 2 % (Ha)2 15 % (Ha)15 40 % (Ha)> 40 % (Ha)

1Tungkal Ulu17.155,4012.234,005.180,00-34.569,40

2Merlung -23.398,00950,7-24.348,70

3Batang Asam95.363,804.753,003.816,20303,8104.236,80

4Tebing Tinggi31.616,102.672,80--34.288,90

5Renah Mendaluh-47.659,002.452,70579,750.691,40

6Muara Papalik-35.468,10989,640836.865,70

7Pengabuan44.013,20---44.013,20

8Senyerang42.243,30420--42.663,30

9Tungkal Ilir 10.031,00---10.031,00

10Bram Itam24.837,404.855,00330-30.022,40

11 Seberang Kota12.128,50---12.128,50

12Betara51.166,503.190,001.620,00-55.976,50

13Kuala Betara18.589,50---18.589,50

Jumlah347.144,70134.649,9015.339,201.291,50498.425,30

Persentase (%)69,6527,023,080,26100,00

Sumber : Tanjung Jabung Barat Dalam Angka Tahun 2013Kajian Analisis Pengembangan Tanaman Pinang dan Kopi pada Lahan Pasang Surut diKabupaten Tanjung Jabung Barat

Kajian Analisis Pengembangan Tanaman Pinang dan Kopi pada Lahan Pasang Surut diKabupaten Tanjung Jabung Barat

e. IklimKondisi klimatologi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat berdasarkan klasifikasi menurut Schmidt dan Ferguson, adalah tipe Afa, yaitu tipe iklim hujan tropis. Suhu udara rata- rata 26,9 C, suhu udara maksimum mencapai 32 C dan suhu udara minimum 21 C. Curah hujan tahunan rata - rata berkisar antara 2.684 - 2.703 mm pertahun. Curah hujan rata-rata berkisar 2.238,5 mm/tahun atau rata berkisar antara 186,54 mm/bulan dengan hari hujan berkisar antara 511 hari/bulan atau dalam satu tahun mencapai 105 hari. Artinya distribusi hujan bulanan cukup merata. Puncak bulan basah terjadi pada bulan Nopember Januari dan bulan kering pada bulan Juni sampai dengan Agustus sebagaimana daerah lain yang ada di Provinsi Jambi (lihat Tabel II.1.4).

Tabel IV.1.4Curah hujan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2012BulanCurah hujan (mm)Jumlah Hari hujan

Januari 1697

Februari 1445

Maret 22311

April 2128

Mei17510

Juni1047

Juli 1478

Agustus 156,511

September 2169

Oktober 27210

November2029

Desember 21810

Jumlah2.238,5105

Rata-Rata186,548,75

Sumber : Tanjung Jabung Barat Dalam Angka Tahun 2013

Kondisi iklim dan cuaca ini sangat dipahami oleh para petani. Untuk itu masyarakat dalam melakukan aktivitas usaha di sektor pertanian, terutama untuk tanaman pangan (padi dan palawija) sangat memahami kondisi cuaca, kapan harus nanam dan kapan harus panen. Sementara mereka yang berprofesi sebagai nelayan tangkap menjadikan siklus iklim dan cuaca sebagai momen untuk melaut menjelang datangnya musim angin barat.

f. GeologiKondisi Geologi Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersebut atas formasi Geologi sebagai berikut :1. Pretersier2. Tersier3. Kuarter

Kabupaten Tanjung Jabung Barat tersusun atas 25 (dua puluh lima) jenis batuan dengan batuan utama yang menonjol adalah formasi pelembang anggota atas, Endapan Gunung api, batuan sabak, formasi pelembang anggota bawah, batuan guning api plio, plistosen dan formasi pelepat. Secara rinci, berdasarkan Data dari Buku Data Pokok Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2003, formasi geologi Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dapat dilihat pada Tabel IV.1.5 dan Gambar 4.1.4 sebagai berikut.

Tabel IV.1.5Formasi Geologi Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2012No.KecamatanFormasiJumlah (Ha)

AluviumUndak-undakFormasi PlbFormasi TelisaFormasi LahatGranit KapurBatu Marmer

1Tungkal Ulu6,20793852,38321.582,3362,81518,76583,466

2Tungkal Ilir32,338-6,390----38,728

3Pengabuan100,015-20,064----120,079

4Betara61,826-12,217----74,043

5Merlung60,11193752,30021,5452,3342.8118,735155,965

6Tebing Tinggi--------

7Batang Asam--------

8Renah Mendaluh--------

9Muara Papalik--------

10Seberang Kota--------

11Bram Itam--------

12Kuala Betara--------

13Senyerang--------

Jumlah (Ha)260,4971,875143,35421,5674,6702,81837,500472,280

Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kab. Tanjung Jabung Barat, Tahun 2013

Dilihat dari distribusi jenis tanah Padzolik ternyata 209.439,9 Ha atau sekitar 92,42 % berada di 6 kecamatan dan semuanya berlokasi di bagian hulu (lihat Tabel 2.3) dan sangat potensial untuk pengembangan perkebunan.Dilihat dari pola aliran sungai Pengabuan, dimana di daerah hulu pola aliran sungainya berbentuk paralel, sehingga sangat baik sebagai digunakan sebagai sarana transportasi angkutan sungai menuju ambang laut. Untuk itu beberapa perusahaan besar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, seperti PT. Wira Karya Sakti (WKS) dan PT. Lontar Papyrus, Pulp and Paper Industry (LPPPI) menggunakan Sungai Pengabuan sebagai sarana angkutan untuk melakukan ekspor produknya ke berbagai negara. Disamping itu juga masyarakat menggunakan Sungai Pengabuan untuk berbagai aktivitas ekonomi sebagai sumber mata pencaharian (nelayan dan usaha angkutan), baik angkutan sungai maupun angkutan antar pulau. Berdasarkan posisi ketinggian wilayah (Tabel 2.2) dan jenis tanah (Tabel 2.3), maka untuk membangun Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berbasis pertanian dengan orientasi Agribisnis dan agroindustri yang bermuara pada Ekonomi Kerakyatan, maka Kabupaten ini dibagi dalam 3 (tiga) wilayah berdasarkan ketersediaan sumberdaya air sebagai berikut :1. Wilayah Basah, di wilayah ini dikembangkan padi, sayur-sayuran, palawija tambak/kolam keramba dan pengembangan peternakan unggas, terutama bebek.2. Wilayah Basah/Kering, di wilayah ini dikembangkan padi, palawija termasuk sayur-sayuran dan ternak seperti kambing dan ayam. Kebijakan yang diambil adalah meningkatkan produksi tanaman pangan sehingga dapat menjadi penyanggah ketahanan Pangan di Provinsi Jambi.3. Wilayah Kering, sanagt cocok untuk pengembangan ternak besar dan perkebunan. Kebijakan yang diambil diarahkan pada pengembangan usaha Agro Ekonomi dan sekaligus Agroindustri yang kita sebut sebagai kawasan Agro Ekonomi dan Agroindustri yang berbasis potensi lokal.

g. HidrologiKondisi hidrologi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat sangat beragam baik itu dari sungai dan DAS maupun air permukaan dan air tawar.a. Sungai dan Daerah Aliran Sungai ( DAS )Sebagian wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat merupakan bagian dari kawasan pantai Timur Sumatera yang ditunjukan dengan ciri-ciri tenggelamnya dataran rendah dibawah permukaan pada zaman Kuarter Tua. Oleh sebab itu daerah ini agak datar dan keadaan tata airnya dikendalikan oleh gradien sungai sehingga drainase terhambat dengan akibat penggenangan yang luas dan bersifat permanen.Beberapa sungai yang relatif besar di Kabupaten Tanjung Jabung Barat semuanya bermuara ke Selat Berhala yaitu : Sungai Pengabuan, Sungai Tungkal, Sungai Betara, dan beberapa sungai kecil lainya. Sesuai dengan karakteristik wilayah dan letak Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berbatasan langsung dengan laut, maka masing-masing sungai mempunyai sistem yang khas baik ditinjau dari daerah asal, pola drainase maupun kualitas airnya. Masing-masing sistem sungai tersebut adalah sebagai berikut :Sistem perairan hulu, terbentuk dari sungai-sungai yang berasal dari daerah perbukitan berlitologi kompleks. Sungai utama pada sistem ini adalah Sungai Pengabuan dan Sungai Tungkal yang merupakan berdasarkan sistem sungai tersebut maka di Kabupaten Tanjung Barat terdapat tiga sistem daerah aliran sungai (DAS) yaitu : DAS Sungai Pengabuan, DAS Sungai Tungkal dan DAS Sungai Betara. Terdapatnya beberapa sistem aliran sungai di daerah ini menyebabkan perbedaan terhadap potensi wilayah terdapat pada DAS. Pada daerah yang dilalui oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berhulu pada daerah perbukitan dan pegunungan mempunyai potensi yang baik bagi pengembangan pertanian, hal ini karena sungai-sungai mengangkut sedimen aluvial yang berasal dari erosi formasi batuan tersier dibagian atas. Sementara daerah yang berbeda Daerah Aliran Sungai (DAS) kecil yang berasal dari daerah bergambut dimana kondisi tanah sangat miskin unsur hara akan kurang berpotensi bagi pengembangan pertanian. Sedang daerah yang berada diantara ketiga sistem tersebut memiliki potensi sedang bagi pengembangan pertanian. Penyebaran masing-masing Daerah Aliran Sungai.b. Air Permukaan dan Air TawarKondisi air permukaan dan air tanah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dipengaruhi oleh musim dan fluktuasi pasang surut. Pada saat musim penghujan fluktuasi air tanah dan permukaan akan tinggi sehingga menyebabkan dibeberapa tempat terjadi genangan atau banjir sedangkan pada saat kemarau dimana air sungai rendah dan terjadi penyusupan air laut jatuh ke wilayah pedalaman. Jarak jangkauan air laut dapat dilihat pada Tabel IV.1.6 dan Gambar 4.1.5 berikut ini.

Tabel IV.1.6Jangkauan Pasang Surut Setiap Musim di Sepanjang Sungai UtamaKabupaten Tanjung Jabung BaratSungaiJangkauan Pasang Surut

LangsungTidak Langsung

Musim HujanMusim KemarauMusim HujanMusim Kemarau

PengabuanSungai SerinditTeluk Nilau-Pelabuhan Dagang

BetaraKuala Betara27,5 Km dan Muara *-Pematang Laut

*Keterangan :- Tidak persediaan.-Team Survei IPB Bogor ( 1969 - 1975 ).

Dibagian muara sungai dan pesisir keadaan tata airnya sangat tergantung pada pengaruh pasang surut yang terjadi di Selat Berhala Laut Cina Selatan. Frekuwensi pasang surut terjadi pada setiap 12 jam dengan amplitudo antara 2-3 meter, bahkan pada saat pasang besar (spring tide) dapat lebih tinggi lagi. Batas jangkauan pasang surut yang langsung maupun yang tidak sehingga intrupsi air laut dapat berpindah-pindah sesuai dengan keadaan sungai dan pergantian musim. Berdasarkan pengaruh pasang surut pada dataran rendah dapat diidentifikasikan sebagai daerah yang sedikit atau sama sekali tanpa pengaruh pasang surut yakni jalur aliran sungai perential dan tawar, dataran banjir musiman dan daerah belakang.Pengaruh langsung terhadap fluktuasi pasang surut dan intrusi air laut dibeberapa sungai dikawasan ini terlihat pada tidak seimbangnya fluktuasi air tanah dan rendahnya kualitas air permukaan dan air tanah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh IPB periode 1982-1984 tentang kualitas air permukaan dibeberapa sungai di kawasan ini menunjukan adanya indikasi bahwa peningkatan konsentrasi C1 semakin rendah pada saat musim hujan.Upaya pemanfaatan air permukaan masih terbatas pada keperluan rumah tangga seperti mandi, mencuci dan pengembalaan. Sedangkan pemanfaatan air tanah dalam bentuk keperluan air minum dibatasi oleh kendala kualitasnya yang tidak sesuai lagi bagi keperluan air minum, disamping itu biaya pembuatan sumur bor dalam masih relatif mahal. Meskipun demikian untuk kota kecamatan yang berada di wilayah pesisir telah dimanfaatkan air tanah dalam hal ini sebagai alternatif untuk keperluan rumah tangga pada saat musim kemarau seperti Kuala Tungkal.

h. Jenis TanahKabupaten Tanjung Jabung Barat di dominasi oleh tanah-tanah yang jenuh air, memiliki permukaan air tanah yang tinggi atau sering tergenang. Hal ini disebabkan oleh rendahnya ketinggian rata-rata dari permukaan air laut sehingga sebagain besar daerah rentan terhadap banjir oleh air laut serta banyaknya sungai-sungai besar dan kecil yang melewati daerah ini.Uraian jenis tanah Kabupaten Tanjung Jabung Barat diperoleh dari peta satuan lahan yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian Tanah Bogor, tahun 1987 skala 1 : 250.000 dengan menggunakan klasifikasi USDA berdasarkan Soil Taxonomy (1975). Berdasarkan informasi tanah yang diperoleh dari peta satuan lahan tersebut di Kabupaten Tanjung Jabung Barat berkembang lima jenis tanah yaitu : Entisols, Inceptisols, Histosols, Ultisols dan Oxisols. Tabel IV.1.7 menunjukkan bahwa jenis tanah Kabupaten Tanjung Jabung dominanasi oleh Padzolik dengan luas 226.608,7 hektar atau sekitar 45,46 % dari luas wilayah kabupaten. Sementara jenis tanah Organosol luasnya mencapai 113.421,7 hektar atau sekitar 22,75 % dari luas wilayah kabupaten. sedangkan jenis Andosol merupakan jesni tanah yang paling sedikit, hanya mencapai seluas 3.418,3 hektar atau sekitar 0,69 % dari luas wilayah kabupaten.

Tabel IV.1.7Jenis Tanah Kabupaten Tanjung Jabung BaratKecamatanJenis TanahJumlah(Ha)

OrganosolAlluvialPadzolikGleisolAndosol

Tungkal Ulu-15.942,018.627,4--34.569,4

Merlung --24.348,7--24.348,7

Batang Asam5.657,419.108,668.421,711.049,1-104.236,8

Tebing Tinggi4.766,56.992,610.485,012.044,8-34.288,9

Renah Mendaluh--50.691,4--50.691,4

Muara Papalik--36.865,7--36.865,7

Pengabuan27.936,81.289,2-14.787,2-44.013,2

Senyerang27.039,0--15.624,3-42.663,3

Tungkal Ilir 2.187,0--6.132,51.711,510.031,0

Bram Itam19.235,83.142,6-7.644,0-30.022,4

Seberang Kota2.644,4--8.519,8964,312.128,5

Betara13.755,513.469,217.168,811.583,0-55.976,5

Kuala Betara10.199,3--7.647,7742,518.589,5

Jumlah (Ha)113.421,759.944,2226.608,795.032,43.418,3498.425,3

Persentase (%)22,7512,0345,4619,070,69100,00

Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kab. Tanjung Jabung Barat

Tekstur tanah adalah pembanding relatif dari komposisi fraksiliat. Debu dan pasir yang menyusun masa tanah komposisi dari fraksi ini menentukan kualitas medan dan kualitas pengelolaan tanah tersebut. Tekstur tanah secara umum dapat diklasifikasikan antara halus, sedang dan kasar, sedangkan daerah gambut tidak mempunyai tekstur. Berdasarkan data RTRW Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2003, tekstur tanah di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdiri dari tekstur tanah halus dan gambut, tersebar di semua kecamatan wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat.Pada umumnya kedalaman efektif tanah diseluruh wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempunyai kedalaman antara 60 - 90 cm, sedangkan tekstur tanahnya secara umum dapat dibedakan 2 (dua) klasifikasi yaitu tekstur halus seluas 335.325,3 Ha atau 67,30 %, dan Gambut seluas 163.100,0 Ha atau 32,70 %. Dapat dilihat pada Tabel IV.1.8 dan Gambar 4.1.6 sebagai berikut.Tabel IV.1.8Klasifikasi dan Luas Tekstur Tanah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2012No.KecamatanKlasifikasi Dan Luas TeksturJumlah (Ha)

Halus (Ha)Gambut (Ha)

1Tungkal Ulu34,569.4-34,569.4

2Tungkal Ilir10,031.0-10,031.0

3Pengabuan10,109.033,904.244,013.2

4Betara10,983.544,993.055,976.5

5Merlung24,348.7-24,348.7

6Tebing Tinggi29,072.95,216.034,288.9

7Batang Asam90,936.813,300.0104,236.8

8Renah Mendaluh50,691.4-50,691.4

9Muara Papalik36,865.7-36,865.7

10Seberang Kota8,802.03,326.512,128.5

11Bram Itam8,929.421,093.030,022.4

12Kuala Betara8,694.59,895.018,589.5

13Senyerang11,291.031,372.342,663.3

Jumlah (Ha)335,325.3163,100.0498,425.3

%67.332.7100

Sumber : BPS Tanjab Barat Tahun 2013

Kajian Analisis Pengembangan Tanaman Pinang dan Kopi pada Lahan Pasang Surut diKabupaten Tanjung Jabung Barat

Kajian Analisis Pengembangan Tanaman Pinang dan Kopi pada Lahan Pasang Surut diKabupaten Tanjung Jabung Barat

Kajian Analisis Pengembangan Tanaman Pinang dan Kopi pada Lahan Pasang Surut diKabupaten Tanjung Jabung Barat

i. Komoditi Pinang dan Kopi

Secara keseluruhan, jumlah produksi komoditi pinang jauh di atas jumlah produksi kopi. Untuk jumlah total keseluruhan, produksi pinang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2012 adalah sebanyak 9.761,6 ton, sedangkan kopi untuk keseluruhan Kabupaten Tanjung Jabung Timur pada tahun 2012 adalah sebanyak 1.608,4 ton

Tabel IV.1.9Produksi Komoditi Pinang dan Kopi per Kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2012 (Ton)No.KecamatanKomoditi

PinangKopi

1Tungkal Ulu20,22,2

2Tungkal Ilir539,13,9

3Pengabuan5.079,3189,8

4Betara1.299,71.084,0

5Merlung--

6Tebing Tinggi43,122,6

7Batang Asam17,17,5

8Renah Mendaluh--

9Muara Papalik7,0-

10Seberang Kota437,0-

11Bram Itam1.023,0194,3

12Kuala Betara471,555,5

13Senyerang824,648,6

Jumlah (Ha)9.761,61.608,4

Sumber : BPS Tanjab Barat Tahun 2013

Tabel IV.1.10Produksi Komoditi Pinang dan Kopi diKabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2008 - 2013No.KomoditiTahun

200820092010201120122013

1Kopi

Luas Panen (Ha)2.3092.4242.4052.5382.7542.721

Produksi (Ton)9381.0801.1041.1131.6081.287

2Pinang

Luas Panen (Ha)8.3098.3398.4048.5078.615,48.698

Produksi (Ton)12.2669.6769.85510.0309.761,69.712

Sumber : BPS Tanjab Barat Tahun 2013-2014

j. Sistem LahanSistem lahan yang diidentifikasikan oleh Report (1988) adalah unit-unit lahan yang menunjukan kesamaan dalam kondisi iklim makro, bentuk lahan, tanah, geologi dan vegetasi alami sebab itu memiliki implikasi yang sebanding untuk pengembangan pertanian. Di Kabupaten Tanjung Jabung Barat terdapat 13 sistem lahan. Sistem lahan yang dominan terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah MBL seluas 168.963 Ha (31,60 %), KKY dengan luas 97.063 Ha (17,67 %) dan MDW seluas 84.276 Ha atau sekitar 15,32 % dari luas Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Keadaan tersebut dapat dilihat pada Tabel IV.1.11 Tabel IV.1.11Sistem Lahan Pada Setiap Kecamatan Kabupaten Tanjung Jabung BaratSistem LahanTungkal UluMerlungTungkal IlirBetaraPengabuanJumlahPersentase( % )

KJP--1943705991.1630,22

KKY74654615.94830.49849.32597.06317,67

BLI4772764388371.3543.3820,65

KLR1.4151.113---2.5280,52

MDW--14.03526.83343.40884.27615,32

GBT--9951.9033.0785.9761,08

SLP24.79223.7531.1002.1033.40255.15010,20

SPK3.9283.6225.54610.60317.15340.8527,48

MBL87.05181.912---168.96331,60

SAR12.22911.21026350381425.0194,73

AHK3.6103.0042094006467.8691,53

BGA1.4161.013---2.4290,52

SPD23.36120.323---43.6848,48

Jumlah159.025146.77238.72874.050119.779505.350100,00

Sumber : Data Pokok Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun 2013

k. Sumber Daya Mineral, Energi dan Bahan GalianBerdasarkan karakteristik wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang termasuk daerah dataran pesisir Pantai Timur Sumatera dan terbentuk karena proses penenggelaman, maka potensi sumber daya alam relatif sedikit. Aktifitas geologis hanya dijumpai pada daerah perbukitan hingga bergunung. Sedangkan pada daerah daratan potensi yang ada berupa hasil sedimentasi dari daerah atas.

4.1.2 Kependudukana. Jumlah dan Kepadatan PendudukTahun 2013, sesuai dengan data yang diperoleh dari BPS Kabupaten Tanjung Jabung Barat, jumlah penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah 293.549 jiwa, yang tersebar di 13 wilayah Kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar adalah di Kecamatan Tungkal Ilir yaitu 70.682 jiwa, sedangkan jumlah terkecil adalah dikecamatan Seberang Kota yaitu 8.677 jiwa. Dibandingkan dengan periode tahunan yaitu untuk tahun 2010, jumlah penduduk ini mengalami peningkatan, dimana pada tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat hanya 278.741 jiwa yang tersebar di 13 wilayah kecamatan, dengan jumlah penduduk terbesar adalah di Kecamatan Tungkal Ilir, yaitu 67.817 jiwa, sedangkan jumlah terendah adalah di Kecamatan Seberang Kota, yaitu 8.203 jiwa. Secara keseluruhan rata-rata pertumbuhan/tahun penduduk di Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengalami peningkatan sebesar 2,63 % pertahun selama periode 2010-2012. Dapat dilihat pada Tabel IV.1.12 sebagai berikut:

Tabel IV.1.12Jumlah Penduduk Kabupaten Tanjung Jabung BaratPer Kecamatan Tahun 2010 2012NoKecamatanLuas Wilayah (Km2)PendudukKepadatan Penduduk (jiwa/Km2)

(km2)%201020112012

1Tungkal Ulu345,696,9012.58612.88613.2372,55

2Merlung311,656,2215.30215.67016.0852,53

3Batang Asam1.042,3720,8123.72824.29324.9282,50

4Tebing Tinggi342,896,8334.16434.94835.8302,41

5Renah Mendaluh473,729,4611.82812.10312.4202,47

6Muara Papalik336,386,7210.30710.54910.8122,42

7Pengabuan440,138,7923.40424.03824.7402,81

8Senyerang426,638,5222.39322.98823.6572,78

9Tungkal Ilir100,312,0067.81769.57570.6822,09

10Bram Itam312,666,2414.73015.11316.3835,45

11Seberang Kota121,292,428.2038.4238.6772,85

12Betara 570,2111,3823.90424.48923.9030,00

13Kuala Betara185,893,7110.37510.65612.2408,62

Jumlah5.009,82100,00278.741285.731293.5942,63

Sumber : Tanjab Barat Dalam Angka Tahun 2013

Kepadatan penduduk dapat dibedakan menajdi tiga tingkat klasifikasi yaitu:1. Kepadatan Rendah 100 jiwa/Km2

Kepadatan penduduk di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2010 berdasarkan dari perhitungan sebesar 55,63 jiwa/KM2. Pada tahun 2011 kepadatan penduduk di Kabupaten Tanjung Jabung Barat meningkat menjadi sebesar 57,03 jiwa/Km2. dan pada tahun 2012 kepadatan penduduk Kabupaten Tanjung Jabung Barat meningkat menjadi 58,60 jiwa/Km2., dengan Untuk lebih jelasnya sebaran kepadatan penduduk. Dapat dilihat pada Tabel IV.1.12.

b. Struktur PendudukA. Struktur Penduduk Berdasarkan Kelompok UmurTrend yang terlihat dari pengelompokan jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur pada Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah, semakin tinggi umur pengelompokan, maka jumlah penduduk yang berada pada kelompok tersebut semakin menurun. Berdasarkan kelompok umur penduduk, tahun 2010 jumlah terbesar didominasi oleh kelompok umur 0-4 tahun, yaitu 31.691 jiwa, terdiri dari laki-laki 15.917 jiwa dan Perempuan 15.774 jiwa. Sedangkan jumlah terkecil adalah kelompok umur 75+ tahun, yaitu 2.799 jiwa, terdiri dari 1.348 jiwa laki-laki dan 1.451 jiwa perempuan. Secara keseluruhan tahun 2012 penduduk di Kabupaten Tanjung Jabung Barat didominasi oleh penduduk dengan jenis kelamin laki-laki, yaitu 152.305 jiwa, sedangkan jenis kelamin perempuan berjumlah 141.289 jiwa. Dapat dilihat pada Tabel IV.1.13 sebagai berikut:

Kajian Analisis Pengembangan Tanaman Pinang dan Kopi pada Lahan Pasang Surut diKabupaten Tanjung Jabung Barat

Tabel IV.1.13Struktur Penduduk Kabupaten Tanjung Jabung BaratMenurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Tahun 2012Kelompok UmurPenduduk (jiwa)

Laki-lakiPerempuanJumlah

0-415.91715.77431.691

05-0916.04715.10931.156

10-1414.75513.63128.386

15-1913.06012.11125.171

20-2412.82012.33325.153

25-2913.95313.63027.583

30-3414.04113.19327.207

35-3913.15811.87225.030

40-4410.8009.27020.070

45-498.2637.17015.433

50-546.3745.56911.943

55-594.6943.8388.532

60-643.4443.0356.479

65-692.1151.9424.057

70-741.5431.3612.904

75+1.3481.4512.799

Jumlah 152.305141.289293.594

Sumber : Tanjab Barat Dalam Angka Tahun 2013

Gambar 4.1.8Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Tahun 2012

B. Struktur Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Sex RasioApabila melihat struktur penduduk berdasarkan sex ratio di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dimana penduduk dengan sex ratio terbesar terdapat di Kecamatan Muara Papalik sebesar 118 dan yang terkecil terdapat di Kecamatan Tungkal Ilir yaitu dengan sex ratio sebesar 102. Dapat diliat pada Tabel IV.1.14 sebagai berikut:Tabel IV.1.14Struktur Penduduk Kabupaten Tanjung Jabung BaratMenurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio Tahun 2012NoKecamatanJumlah Penduduk (jiwa)Sex Rasio

Laki-LakiPerempuanJumlah

1Tungkal Ulu6.7516.48613.237104

2Merlung8.4087.67716.085110

3Batang Asam13.15411.77424.928112

4Tebing Tinggi19.18116.64935.830115

5Renah Mendaluh6.5495.87112.420112

6Muara Papalik5.8544.95810.812118

7Pengabuan12.68012.06024.740105

8Senyerang12.28711.37023.657108

9Tungkal Ilir35.63935.04370.682102

10Bram Itam8.4697.91416.383107

11Seberang Kota4.4714.2068.677106

12Betara12.54311.36023.903110

13Kuala Betara6.3195.92112.240107

Kabupaten Tanjung Jabung Barat152.305141.289293.594108

Sumber : Tanjab Barat Dalam Angka Tahun 2013

Gambar 4.1.9Grafik Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2012

C. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat PendidikanApabila melihat struktur penduduk berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dimana penduduk dengan tingkat pendidikan tertinggi berada di pendidikan Jasa SLTA ke atas sebesar 2.024. Dapat dilihat pada Tabel IV.1.15 sebagai berikut:Tabel IV.1.15Struktur Penduduk Kabupaten Tanjung Jabung BaratMenurut Tingkat Pendidikan Yang ditamatkan Tahun 2012Tingkat Pendidikan yang DitamatkanLaki-lakiPerempuanRasio Jenis Kelamin

SD ke bawah8803791.259

SLTP117379496

Jasa SLTA ke atas6271.3972.024

Jumlah1.6242.1553.779

Sumber : Tanjab Barat Dalam Angka Tahun 2013

D. Struktur Penduduk Berdasarkan Lapangan UsahaApabila melihat struktur penduduk yang bekerja berdasarkan lapangan usaha sektor pertanian (pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan & perikanan), industri (pertambangan dan penggalian ,industri pengolahan, listrik, gas dan air minum, bangunan) dan jasa (perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan, pos dan telekomunikasi, persewaan & jasa perusahaan, jasa-jasa) yaitu sebesar 129.236 jiwa, dimana sektor pertanian yang terbesar menyerap tenaga kerja sebesar 69.735 jiwa. Dapat dilihat pada Tabel IV.1.16 sebagai berikut:

Tabel IV.1.16Struktur Penduduk Kabupaten Tanjung Jabung BaratMenurut Lapangan Usaha Tahun 2012Lapangan UsahaLaki-lakiPerempuanJumlah

Pertanian (1)49.13820.59769.735

Industri (2,3,4,5)8.3132.16810.481

Jasa-Jasa (6,7,8,9)26.29922.72149.020

Jumlah83.75045.486129.236

Sumber : Tanjab Barat Dalam Angka Tahun 2013

c. Pola Persebaran PendudukPola Penyebaran penduduk di wilayah perencanaan berbentuk linier disepanjang jalan serta berbentuk mengelompok pada pusat desa (Kantor Desa). Untuk penduduk yang bermukim disepanjang jalan, hal ini dikarenakan kemudahan untuk mendapatkan transportasi, sedangkan penduduk yang cenderung berada pada pusat desa hal ini dikarenakan pada umumnya pada pusat-pusat desa terdapat pasar atau warung-warung yang menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari. Pola penyebaran permukiman penduduk di wilayah perencanaan dapat di lihat pada Gambar 4.1.10.

KAJIAN PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRIDKABUPATEN TANJUNG JABUNG BARATGambar 2.2.3

4.1.3 Perhubungana. Angkutan DaratJalan merupakan prasarana untuk memperlancar kegiatan perekonomian, meningkatkan usaha pembangunan. Peningkatan pembangunan jalan dapat memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar perdagangan antar daerah. Panjang jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2012 adalah 1.610,071 Km. Terdiri dari jalan baik 423,984 Km, jalan sedang 312,640Km, jalan rusak 503,147Km, dan jalan rusak berat 331,643 Km.Jalan merupakan prasarana untuk memperlancar kegiatan perekonomian, meningkatkan usaha pembangunan. Peningkatan pembangunan jalan dapat memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar perdagangan antar daerah. Panjang jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat pada tahun 2012 adalah 1.557,126 Km. Terdiri dari jalan baik 487,388 Km, jalan sedang 299,810 Km, jalan rusak 413,382 Km, dan jalan rusak berat 338,571 Km. Proporsi jalan. Dapat dilihat pada Tabel IV.1.17 sebagai berikut.

b. Jaringan JalanJaringan jalan akan menunjang proses pembangunan dan investasi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, karena merupakan penghubung kegiatan ekonomi baik dalam wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat maupun dengan daerah lain di sekitanya.

c. Kondisi JalanPada Tahun 2012 panjang jalan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat adalah 1.610.071 km, terdiri dari jalan dengan kondisi baik sebesar 423.984 km, jalan dengan kondisi sedang 312.640 km, jalan dengan kondisi rusak 503.147 km dan jalan dengan kondisi rusak berat 313.643 km. Dapat dilihat pada Tabel IV.1.18 sebagai berikut.

Tabel IV.1.17Panjang dan Jenis Permukaan Jalan di Kabupaten Tanjung Jabung BaratNo.KecamatanAspalKerikil / KoralTanahBetonJumlah

1Tungkal Ulu79.10187.29292.1802.000260.573

2Merlung 46.00025.0844.9422.95078.976

3Batang Asam63.53079.95165.4942.100211.075

4Tebing Tinggi58.000101.08267.8924.000230.974

5Renah Mendaluh31.14516.8920.5603.00051.597

6Muara Papalik43.00024.00015.8923.00085.892

7Pengabuan0.75234.00181.1709.827125.750

8Senyerang-23.16748.3308.01079.507

9Tungkal Ilir 43.73835.4564.87210.25994.325

10Bram Itam32.6788.92034.0103.85579.463

11Seberang Kota-2.15558.4402.05062.645

12Betara65.82243.57316.9391.672128.006

13Kuala Betara-52.13265.2243.936121.292

Jumlah2010463.764533.705555.94556.6571.610.071

2009459.371529.170548.91039.6771.577.128

2008387.170473.500639.88045.4251.545.975

2007356.119456.761603.93039.4531.456.263

2006327.396442.324546.95033.2001.349.870

Sumber : Tanjab Barat Dalam Angka Tahun 2013

Tabel IV.1.18Panjang Jalan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Tanjung Jabung BaratNoKecamatanBaikSedangRusakRusak BeratBetonJumlah

1Tungkal Ulu56.84056.064102.30643.3632.000260.573

2Merlung 46.9608.7907.85012.4262.95078.976

3Batang Asam39.86038.52098.00032.5952.100211.075

4Tebing Tinggi68.45036.85062.59459.0804.000230.974

5Renah Mendaluh14.4507.85620.8605.4313.00051.597

6Muara Papalik43.7209.86018.52010.7923.00085.892

7Pengabuan28.56019.46037.40030.5019.825125.746

8Senyerang16.45021.34011.61222.0958.01079.507

9Tungkal Ilir 32.77224.5608.23418.50010.25994.325

10Bram Itam18.45028.45021.4507.2583.85579.463

11Seberang Kota5.4708.45032.45014.2252.05062.645

12Betara43.46234.86033.27814.7341.672128.006

13Kuala Betara8.54017.58048.59342.6433.936121.292

Jumlah2010423.984312.640503.147313.64356.6571.610.071

2009487.388299.810413.382338.57137.9771.577.128

2008238.261564.951470.029238.60434.1301.545.975

2007190.976513.210461.773256.17434.1301.456.263

2006176.912470.480427.490235.94839.0401.349.870

Sumber : Tanjab Barat Dalam Angka Tahun 2013Kajian Analisis Pengembangan Tanaman Pinang dan Kopi pada Lahan Pasang Surut diKabupaten Tanjung Jabung Barat

4.1.4 Perekonomian WilayahPertumbuhan ekonomi suatu daerah di tunjukkan oleh indikator Produk Domistik Regional Bruto atas dasar harga konstan. Sedang PDRB atas dasar harga berlaku lebih digunakan untuk melihat pergeseran dari struktur ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dari tahun 2010 2012 berturut-turut adalah sebesar 6,87% (2010), 8,11% (2011), dan 8,35% (2012). Totalitas nilai PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2012 sebesar Rp. 9,001 trlyun. Dapat dilihat pada Tabel IV.1.19, sebagai berikut:Tabel IV.1.19Perkembangan PDRB dari Tahun 2010-2012 (dalam ribuan)TahunKab. Tanjung Jabung Barat

Atas Dasar Harga BerlakuAtas Dasar Harga Konstan

20106.732.220,692.271.966,25

2011*7.853.815,762.450.202,16

2012**9.001.585,052.638.387,46

Pertumbuhan Rata-Rata7,46%

Sumber : Tanjung Jabung Barat Dalam Angka, Tahun 2013

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten ini lebih rendah dari laju pertumbuhan ekonomi Propinsi Jambi. Laju pertumbuhan tahun 2011 dan 2012 terutama ditunjang oleh tumbuhnya sektor industri pengolahan, sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor jasa-jasa, sektor bangunan, sedangkan untuk sektor pertambangan dan penggalian sejak tahun 2010 relatif stagnan bahkan laju pertumbuhan negatif. Padahal sektor pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi terhadap struktur PDRB Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dapat dilihat pada Tabel IV.1.20, sebagai berikut:

Tabel IV.1.20Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanjung Jabung Barat (%) Menurut SektorTahun 2010 2012 (Harga Konstan)NoSektor201020112012

1Pertanian13,0811,308,77

2Pertambangan dan penggalian10,0220,356,86

3Industri pengolahan2,672,177,48

4Listrik, gas, dan air bersih6,2110,879,55

5Bangunan10,689,2217,54

6Perdagangan, hotel dan restoran6,545,918,03

7Pengangkutan dan Komunikasi3,573,194,59

8Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan4,085,647,14

9Jasa-jasa2,364,415,19

Laju Pertumbuhan Ekonomi6,578,118,35

Sumber : Tanjung Jabung Barat Dalam Angka, Tahun 2013

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Barat dilihat dari sisi lapangan usaha (sektoral) periode 2010-2012 menunjukkan adanya perkembangan yang menggembirakan, yaitu kenaikan pertumbuhan ekonomi pada sektor pertanian; sektor listrik-gas dan air bersih; sektor bangunan; sektor perdagangan-hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor keuangan-persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa, karena sektor-sektor ini menyerap lebih dari 95,43% angkatan kerja. Sebaliknya, sektor pertambangan dan sektor industri yang hanya menyerap 4,57% angkatan kerja mengalami penurunan.Struktur Ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Barat terutama didominasi oleh sektor pertambangan dan penggalian, sektor pertanian, selanjutnya berturut-turut diikuti oleh sektor perdagangan - hotel dan restoran, industri pengolahan, pengangkutan komunikasi, jasa-jasa, konstruksi bangunan, keuangan persewaan jasa perusahaan, serta listrik gas dan air bersih.

4.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian4.2.1. Kecamatan Tebing TinggiKecamatan Tebing Tinggi adalah salah satu kecamatan yang berada dalam wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi dengan luas wilayah 342,89 km2. Batas-batas Kecamatan Tebing Tinggi:Utara : Kecamatan SenyerangTimur: Kecamatan Pengabuan dan Kecamatan BetaraSelatan: Kecamatan Tungkal UluBarat: Kecamatan Batang Asam dan Kecamatan Tungkal Ulu Jumlah desa di Kecamatan Tebing Tinggi dapat dilihat pada Tabel IV.2.1 berikut ini.Tabel IV.2.1Jumlah Desa dan Luasnya di Kecamatan Tebing TinggiNo.Desa/KelurahanLuas Area(km2)

1.Purwodadi63,61

2.Suka Damai21,27

3.Adil Jaya15,28

4.Tebing Tinggi19,31

5.Kelagian108,94

6.Sungai Keruh10,08

7.Dataran Kempas3,19

8.Delima49,03

9.Talang Makmur11,40

10.Teluk Pengkah40,78

Jumlah342,89

Sumber : Kecamatan Tebing Tinggi dalam Angka, 2014.Penduduk Kecamatan Tebing Tinggi tahun 2013 tercatat sebanyak 37.943 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki 20.199 jiwa dan penduduk perempuan 17.744 jiwa. Perbandingan penduduk laki-laki dan perempuan adalah 114, yang berarti bahwa penduduk laki-laki lebih banyak daripada penduduk perempuan, atau dari 114 jiwa penduduk lakilaki terdapat 100 jiwa penduduk perempuan.Persebaran penduduk di Kecamatan Tebing Tinggi tercatat 110,56 jiwa/km2, sedangkan rata-rata jumlah anggota rumah tangga tercatat sebesar 3,74 jiwa. Selama kurun waktu antara tahun 2010-2013, rata-rata pertumbuhan penduduk Kecamatan Tebing Tinggi per tahun tercatat sebesar 0,9%.Tabel IV.2.2Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk dirinciPer Desa/Kelurahan di Kecamatan Tebing TinggiNo.Desa/KelurahanLuas Area(km2)Jumlah Penduduk(jiwa)Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

1.Purwodadi63,617.382116,05

2.Suka Damai21,271.74682,11

3.Adil Jaya15,281.14474,85

4.Tebing Tinggi19,3112.669656,07

5.Kelagian108,942.85126,17

6.Sungai Keruh10,0853653,17

7.Dataran Kempas3,191.533480,47

8.Delima49,031.12222,87

9.Talang Makmur11,404.614404,72

10.Teluk Pengkah40,784.347106,60

Jumlah342,8937.943110,66

Sumber : Kecamatan Tebing Tinggi dalam Angka, 2014.

Perkebunan Pinang berada di posisi kedua terluas di Kecamatan Tebing Tinggi setelah perkebunan kelapa sawit. Luas lahan pinang 28,6 hektar dengan produksi sebanyak 30,8 ton.Tabel IV.2.3Luas Tanam Perkebunan Pinang dan Kopi di Kecamatan Tebing Tinggi Tahun 2013No.Desa/KelurahanPinangKopi

Luas Tanaman(Ha)Produksi(Ton)Luas Tanaman(Ha)Produksi(Ton)

1.Purwodadi66,3--

2.Suka Damai1,32--

3.Adil Jaya1,32--

4.Tebing Tinggi34--

5.Kelagian--3714

6.Sungai Keruh----

7.Dataran Kempas33--

8.Delima----

9.Talang Makmur65--

10.Teluk Pengkah88,5--

Jumlah28,630,83714

Sumber : Kecamatan Tebing Tinggi dalam Angka, 2014.

4.2.2. Kecamatan Merlung

Kecamatan Merlung memiliki luas wilayah 311,65 km2 atau sekitar 6,22% dari luas keseluruhan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berada di daerah 45 meter di atas permukaan laut. Jarak Kecamatan Merlung sejauh 118 km dari ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Barat.Tahun 2012, jumlah penduduk di Kecamatan Merlung adalah 16.085 jiwa, yang bila dibandingkan dengan luas wilayah administrasinya, maka kepadatan penduduk di Kecamatan Merlung adalah 52 jiwa/km2. Dalam kurun waktu 2010-2012, tercatat laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Merlung, yaitu 2,53% per tahunnya.

Tabel IV.2.4Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan PendudukDi Kecamata Merlung Tahun 2012No.KecamatanJumlah Penduduk(jiwa)Jumlah Penduduk Total(jiwa)Kepadatan Penduduk (jiwa/Ha)Rasio Jenis Kelamin

Laki-lakiPerempuan

1.Merlung8.4087.67716.08552110

Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam Angka, 2013.

Tabel IV.2.5Luas Tanam Perkebunan Pinang dan Kopi di Kecamatan Merlung Tahun 2012No.KecamatanPinangKopi

Luas Tanaman(Ha)Produksi(Ton)Luas Tanaman(Ha)Produksi(Ton)

1.Merlung----

Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam Angka, 2013.

4.2.3. Kecamatan Tungkal IlirKecamatan Tungkal Ilir memiliki luas wilayah 100,31 km2 atau sekitar 2,0% dari luas keseluruhan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berada di daerah 3 meter di atas permukaan laut. Jarak Kecamatan Merlung sejauh 0 km dari ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Barat, dikarenakan Tungkal Ilir merupakan ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Barat.Tahun 2012, jumlah penduduk di Kecamatan Tungkal Ilir adalah 70.682 jiwa, yang bila dibandingkan dengan luas wilayah administrasinya, maka kepadatan penduduk di Kecamatan Merlung adalah 705 jiwa/km2. Dalam kurun waktu 2010-2012, tercatat laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Merlung, yaitu 2,09% per tahunnya.

Tabel IV.2.6Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan PendudukDi Kecamata Tungkal Ilir Tahun 2012No.KecamatanJumlah Penduduk(jiwa)Jumlah Penduduk Total(jiwa)Kepadatan Penduduk (jiwa/Ha)Rasio Jenis Kelamin

Laki-lakiPerempuan

1.Tungkal Ilir35.63935,04370.682705102

Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam Angka, 2013.

Tabel IV.2.7Luas Tanam Perkebunan Pinang dan Kopi di Kecamatan Tungkal Ilir Tahun 2012No.KecamatanPinangKopi

Luas Tanaman(Ha)Produksi(Ton)Luas Tanaman(Ha)Produksi(Ton)

1.Tungkal Ilir426,0539,117,03,9

Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam Angka, 2013.

4.2.4. Kecamatan Kuala BetaraKecamatan Kuala Betara memiliki luas wilayah 185,89 km2 atau sekitar 3,71% dari luas keseluruhan Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang berada di daerah 3 meter di atas permukaan laut. Jarak Kecamatan Merlung sejauh 8 km dari ibukota Kabupaten Tanjung Jabung Barat.Tahun 2012, jumlah penduduk di Kecamatan Kuala Betara adalah 12.240 jiwa, yang bila dibandingkan dengan luas wilayah administrasinya, maka kepadatan penduduk di Kecamatan Merlung adalah 66 jiwa/km2. Dalam kurun waktu 2010-2012, tercatat laju pertumbuhan penduduk di Kecamatan Kuala Betara, yaitu 8,62% per tahunnya.

Tabel IV.2.8Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan PendudukDi Kecamata Kuala Betara Tahun 2012No.KecamatanJumlah Penduduk(jiwa)Jumlah Penduduk Total(jiwa)Kepadatan Penduduk (jiwa/Ha)Rasio Jenis Kelamin

Laki-lakiPerempuan

1.Kuala Betara6.3195.92112.24066107

Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam Angka, 2013.

Tabel IV.2.9Luas Tanam Perkebunan Pinang dan Kopi di Kecamatan Kuala Betara Tahun 2012No.KecamatanPinangKopi

Luas Tanaman(Ha)Produksi(Ton)Luas Tanaman(Ha)Produksi(Ton)

1.Kuala Betara463,0471,510,055,5

Sumber : Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam Angka, 2013.

4.3 Hasil PembahasanKomoditas perkebunan mencakup tanaman perkebunan tahunan dan tanaman semusim. Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan komoditas perkebunan antara lain adalah produktivitas tanaman yang belum optimal, kualitas produk belum memenuhi standar perdagangan, proses diversifikasi belum memadai, peran kelembagaan masih lemah. Sub sektor perkebunan dalam perkembangannya ini tidak lepas dari berbagai dinamika lingkungan nasional dan global. Perubahan strategis nasional dan global tersebut mengisyaratkan bahwa pembangunan perkebunan harus mengikuti dinamika lingkungan sehingga selain dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi perkebunan juga mampu menjawab tantangan-tantangan globalisasi. Semua ini dilakukan secara transparan dan dikomunikasikan kepada seluruh stakeholders yang terlibat dalam pembangunan pertanian (Sarwono, 2005).Pengembangan produk perkebunan tidak lepas dari peran petani perkebunan itu sendiri. Sub sektor usaha perkebunan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang melalui usaha perkebunan rakyat, perkebunan besar milik pemerintah dan milik swasta nasional atau asing. Perkebunan rakyat bercirikan usaha skala kecil, pengelolaan secara tradisional, produktivitas rendah dan tidak mempunyai kekuatan menghadapi pasar.Pada penelitian ini akan memberikan gambaran mengenai aspek ekonomis pengembangan komoditi pinang dengan kopi melalui beberapa indikator. Berikut ini ditampilkan hitungan biaya kopi dan pinang.Norma Biaya Penanaman Kopi

Norma Biaya Pemeliharaan Kopi Per Ha/TahunTBM 1 s/d TBM 3

Norma Biaya Pemeliharaan Kopi Arabika Per Ha/Tahun

Dari tabel diatas dapat dianalisis kelayakan usaha(feasibility study) dg beberapa parameter antara lain Revenue Cost ratio (R/C ratio)Break Even Poin (BEP) dan Return Of Invesment (ROI).1. R/C Ratio = Pendapatan : Biaya Rp. 180.500.000,- : Rp. 94.903.000 2. BEP = Biaya : Harga jual Rp. 94.903.000 ,- : Rp. 19.000,-3. ROI = Keuntungan : Biaya x 100% Rp. 85.596.700,- : Rp. 94.903.000,-

KEUNTUNGAN USAHA PINANG PER HEKTAR / TAHUNPinang yang dibudidaya secara intensif dapat menghasilkan biji Pinang kering sekitar 400 - 420 Kg per bulan dan harga Pinang Kering pada bulan Agustus Tahun 2014 per kg Rp.17.000,- . Pendapatan Anda per bulan adalah 400 Kg x 17.000 = 6.800.000,-. Maka pendapatan Anda dalam setahun adalah 400 Kg x 12 Bulan x Rp.17.000,- = 81.600.000,-. Jika Anda memiliki kebun Pinang 5 hektar maka dalam lima tahun penghasilan Anda adalah 400 Kg x 12 x 5 x Rp.17.000 = Rp.408.000.000,-Dari analisis perhitungan diatas terlihat secara ekonomis budidaya pinang jauh lebih menguntungkan dari pada kopi. Dengan produktivitas yang tinggi memungkinkan para petani dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan dari budidaya tanaman pinang.

Bappemdal Kabupaten Tanjung Jabung Barat Tahun Anggaran 2013II - 1

IV - 40