34
LAPORAN 7 Encoder dan Decoder Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah LAB PTE 02 S1 Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Laporan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rahman

Citation preview

  • LAPORAN 7

    Encoder dan Decoder

    Disusun untuk memenuhi tugas

    Mata kuliah LAB PTE 02

    S1 Pendidikan Teknik Elektro

    Fakultas Teknik

    Universitas Negeri Malang

  • Dasar Teori

    ENCODER

    Encoder merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengubah data yang ada pada inputnya menjadi

    kode-kode biner pada outputnya. Contoh encoder oktal ke biner atau disebut juga encoder 8 ke 3,

    berfungsi mengubah data bilangan oktal pada inputnya menjadi kode biner 3-bit pada outputnya.

    Gambar 8.1 Diagram Encoder

    Decimal To BCD Encoder

    Gambar 8.2 menunjukkan suatu type encoder yang

    sudah umum yaitu desimal to BCD encoder. Switch

    dengan penekan tombol mirip dengan tombol kalkulator

    dihubungkan dengan tegangan Vcc. Jika tombol 3

    ditekan, maka gerbang-gerbang OR pada jalur C dan D

    akan mempunyai input bernilai 1. Oleh karena itu maka

    outputnya menjadi : ABCD = 0011 Dan seterusnya.

    Gambar 8.2 Desimal to BCD Encoder

  • - Blog diagram

    Gambar 8.3. Blog Diagram Encoder 10 to 4

    - Fungsi Encoder

    Rangkaian logika yang berfungsi mengubah data desimal yang ada pada inputnya menjadi kode-kode

    biner pada outputnya.

    Salah satu IC yang digunakan untuk rangkaian encoder adalah IC 74148.

    IC 74148

    Gambar 8.4. Konfigurasi PIN 74148

  • - Rangkaian Logika

    Gambar 8.5. Rangkaian Logika 74148

    - Tabel Kebenaran

  • DECODER

    Decoder merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengkode ulang atau menafsirkan kode-kode

    biner yang ada pada inputnya menjadi data asli pada outputnya, dan fungsinya merupakan kebalikan

    dari fungsi encoder. Setiap n masukan dapat berisi logika 1 atau 0, ada 2N kemungkinan kombinasi

    dari masukan atau kode-kode. Untuk setiap kombinasi masukan ini hanya satu dari m keluaran yang

    akan aktif (berlogika 1), sedangkan keluaran yang lain adalah berlogika 0. Beberapa decoder didisain

    untuk menghasilkan keluaran low pada keadan aktif, dimana hanya keluaran low yang dipilih akan

    aktif sementara keluaran yang lain adalah berlogika 1. Dari keadaaan aktif keluaranya, decoder dapat

    dibedakan atas non inverted output dan inverted output.

    Decoder BCD ke Desimal

    Decoder yang berfungsi menafsirkan kode-kode BCD ke nilai desimal atau dinamakan pula decoder 4

    ke 10. Disediakan oleh IC TTL dengan seri 7442, 7445, 74145, 74445, dan 74141.

    Decoder 4 ke 16

    Decoder 4 ke 16 menyediakan 16 saluran output sebagai saluransaluran yang menampilkan haasil

    tafsiran terhadap kode 4 bit yang dimasukkan melalui inputnya. Dalam kemasan IC, decoder ini

    disediakan oleh IC dengan nomor seri 74154 dan 74159.. Kedua IC tersebut

    menyediakan fungsi decoder 4 ke 16 dengan output jenis active-low.

    Gambar 8.6. Blog Diagram Decoder

    - Fungsi Decoder

    Rangkaian logika yang berfungsi mengkode ulang atau menafsirkan kode-kode biner yang ada pada

    inputnya menjadi data asli pada outputnya, dan fungsinya merupakan kebalikan dari fungsi encoder.

  • Salah satu IC yang sering digunakan adalah IC 7447

    a) IC 7447

    Gambar 8.7. Konfigurasi PIN 7447

    PIN FUNGSI PIN FUNGSI

    1 CLEAR 9 OUTPUT A0

    2 10 INPUT 0

    3 INPUT 6 11 INPUT 1

    4 INPUT 7 12 INPUT 2

    5 E1 13 INPUT 3

    6 OUTPUT A2 14 GS

    7 OUTPUT A1 15 E0

    8 GROUND 16 VCC

  • - Rangkaian Logika

    Gambar 8.8 Rangkaian Logika IC 7447

  • - Tabel Kebenaran

  • Tujuan Percobaan

    - Mengetahui fungsidan penggunaan dekoder dan enkoder.

    - Dapat menerapkan dekoder dan enkoder dalam rangkaian elekronika digital.

  • Alat dan Bahan

    - Power Supply

    - LED

    - Resistor 330

    - IC 74LS48

    - IC 74148

    - 7 Segment common cathoda

    - Project Board

    - Kabel Jumper

  • Hasil Percobaan

    Langkah Percobaan

    Decoder

    - Merangkai rangkaian seperti pada gambar 8.9.

    Gambar 8.9. Rangkaian Decoder

    - Untuk 7 segment mempunyai konfigurasi sebagai berikut

    Gambar 8.10. Konfigurasi PIN 7segment

    - Masukkan input seperti pada tabel , catat hasil pada tabel

    - Membandingkan hasil dengan tabel kebenaran dan membuat kesimpulan

    g f com b a

    e d com c dot

  • Langkah Percobaan

    Encoder

    - Merangkai rangkaian seperti pada gambar 8.11.

    Gambar 8.11. Rangkaian Encoder

    - Masukkan data input seperti pada tabel

    - Catat hasil pengamatan

    - Bandingkan dengan tabel kebenaran , buat kesimpulan.

  • Hasil Simulasi

    Decoder

    Gambar 8.12. Decoder dengan input 0000

    Gambar 8.13. Decoder dengan input 0001

  • Gambar 8.14. Decoder dengan input 0010

    Gambar 8.15. Decoder dengan input 0011

  • Gambar 8.16. Decoder dengan input 0100

    Gambar 8.17. Decoder dengan input 0101

  • Gambar 8.18 Decoder dengan input 0110

    Gambar 8.19 Decoder dengan input 0111

  • Gambar 8.20. Decoder dengan input 1000

    Gambar 8.21. Decoder dengan input 1001

  • Gambar 8.22. Decoder dengan input 1010

    Gambar 8.23. Decoder dengan input 1011

  • Gambar 8.24. Decoder dengan input 1100

    Gambar 8.25. Decoder dengan input 1101

  • Gambar 8.26 Decoder dengan input 1110

    Gambar 8.27 Decoder dengan input 1111

  • Hasil Praktikum

    Gambar 8.28 Input 0000 Gambar 8.29 Input 0001 Gambar 8.30 Input 0010

    Gambar 8.31 Input 0011 Gambar 8.32 Input 0100 Gambar 8.33 Input 0101

    Gambar 8.34 Input 0110 Gambar 8.35 Input 0111 Gambar 8.36 Input 1000

    Gambar 8.37 Input 1001 Gambar 8.38 Input 1010 Gambar 8.39 Input 1011

  • TABEL HASIL PRAKTIKUM DAN SIMULASI DECODER

    INPUT OUTPUT TAMPILAN

    D C B A desimal

    0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0

    0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1

    0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 2

    0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 3

    0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 4

    0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 5

    0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 6

    0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7

    1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8

    1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 9

    1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1

    1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1

    1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1

    1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1

    1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1

    1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 (blank)

    Gambar 8.40 Input 1100 Gambar 8.41 Input 1101 Gambar 8.42 Input 1110

  • Analisa Data

    Setelah didapat hasil pada simulasi dan praktikum dilakukan analisa data seperti dibawah ini

    Decoder

    Seperti yang telah dijelaskan pada dasar teori bahwa decoder merupakan rangkaian yang berfungsi

    merubah inputan data yang berupa data biner menjadi outputan berupa data desimal.

    Gambar 8.43. Contoh rangkaian decoder

    Seperti gambar 8.43. dijelaskan bagaimana membaca data inputan biner , gambar diatas

    menunjukkan input 0011 .

    Gambar 8.44. Logika 0 dan 1

    Untuk pemberian logika 1 dan 0 pada rangkaian akan dilakukan dengan menggunakan switch seperti

    diatas . Logika 1 diberikan dengan menyambung atau melakukan short sedangkan logika 0 diberikan

    dengan memutus jalur rangkaian.

  • Rangkaian diatas diberikan dengan memasukkan data input 0011 . Pada data biner bit paling kanan

    adalah bilangan paling kecil dengan pembacaan 2n-1 . bit paling kanan dibaca 21-1 = 1 , begitu

    seterusnya sehingga didapat

    0 0 1 1

    8 4 2 1

    = 2 + 1

    = 3

    Contoh lain untuk menampilkan bilangan 8 dimasukkan input 1000 .

    Gambar 8.45. Decoder saat menampilkan 8

    Percobaan diatas dapat memunculkan angka 8 karena inputnya 1000 , 8 + 0 + 0 + 0 = 8 .

    Pada saat praktikum selalu perhatikan jenis IC yang dipakai untuk membangun rangkaian decoder ,

    untuk IC 74LS48 harus menggunakan pasangan 7-segment dengan common cathoda , sedangkan IC

    74LS47 harus menggunakan pasangan 7-segment dengan common anoda.

    Perbedaan dari common pada 7-segment adalah apabila menggunakan common cathoda , maka

    posisi comm disambungkan dengan ground , sedangkan untuk common anoda , posisi comm

    disambung dengan VCC.

    Kesalahan pasangan 7 segment akan mengakibatkan rangkaian tidak berfungsi.

  • Untuk outputnya, IC decoder akan mengeluarkan output sesuai dengan konfigurasi 7 segment yaitu

    Gambar 8.46. Konfigurasi 7 segment

    Jadi apabila input nya 0010 maka output dari IC decoder adalah

    a = 1 e = 1

    b= 1 f = 0

    c = 0 g = 1

    d = 1

    Sehingga 7 Segment akan menampilkan angka 2

    Gambar 8.47. 7 Segment saat menampilkan angka 2

  • Encoder

    Hasil Simulasi

    Gambar 8.48 Simulasi saat tidak ada input (input 0000000)

    Gambar 8.49 Simulasi encoder input 00000001

  • Gambar 8.50 Simulasi Encoder input 00000011

    Gambar 8.51. Simulasi Encoder input 00000111

  • Gambar 8.52 Simulasi encoder input 00001111

    Gambar 8.53. Simulasi Encoder input 00011111

  • Gambar 8.54 Simulasi encoder input 00111111

    Gambar 8.55 Simulasi Encoder input 01111111

  • Gambar 8.56 Simulasi Encoder input 11111111

    Encoder merupakan kebalikan fungsi dari rangkaian decoder , dengan input berupa data desimal dan

    outputnya berupa biner. Untuk rangkaian encoder diatas menggunakan jenis encoder 8 to 3.

    Gambar 8.57 Pembacaan data output

  • Membaca data biner pada output seperti data input decoder , dengan bit paling besar pada

    indikator LED paling bawah. Lihat gambar 8.57

    Gambar 8.58 Penggunaan Gerbang NOT

    Dapat dilihat pada gambar 8.58 terdapat bulatan pada input maupun output IC , hal ini menandakan

    logika yang dikeluarkan masih terbalik , maka diperlukan Gerbang NOT untuk membalik logika .

    Switch sebagai pemberi logika 0 dan 1 dimasukkan dengan urutan mulai input 0 sampai 7 secara

    urut . apabila switch pada input 0 dimasukkan logika 1 maka output akan menunjukkan bilangan 0

    juga , apabila switch pada input 1 dimasukkan logika 1 maka outputnya akan menunjukkan bilangan

    1 juga, begitu seterusnya sampai input ke 7.

  • Kesimpulan

    - Rangkaian Decoder berfungsi merubah masukan data yang berupa data biner menjadi output

    desimal yang akan disesuaikan dengan konfigurasi pin 7 segment sehingga angka real akan

    ditampilkan dalam 7 segment.

    - Penggunaan IC 7448 harus dipasangkan dengan 7 segment common cathoda , sedangkan IC 7447

    dengan 7 segment common anoda.

    - Perbedaan common pada 7 segment berpengaruh pada penempatan common , common cathoda

    disambung dengan ground , sedangkan common anoda disambung dengan VCC.

    - Rangkaian Encoder berfungsi merubah masukan data yang berupa desimal menjadi output berupa

    data biner, atau kebalikan dari rangkaian decoder.

    - Banyaknya jumlah input pada decoder selalu lebih sedikit , sedangkan pada encoder selalu lebih

    banyak.

  • Daftar Pustaka

    - http://teknikelektronika.com/pengertian-encoder-decoder/

    - http://berbagiilmudenganharis.blogspot.com/2013/07/encoder-decoder.html

    - https://ismanurahadi.wordpress.com/2013/04/14/decoder-konfigurasi/

  • Lampiran

    - Tugas Pendahuluan

    - Data Sheet