LAPORAN 7
Encoder dan Decoder
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kuliah LAB PTE 02
S1 Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Malang
Dasar Teori
ENCODER
Encoder merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengubah data yang ada pada inputnya menjadi
kode-kode biner pada outputnya. Contoh encoder oktal ke biner atau disebut juga encoder 8 ke 3,
berfungsi mengubah data bilangan oktal pada inputnya menjadi kode biner 3-bit pada outputnya.
Gambar 8.1 Diagram Encoder
Decimal To BCD Encoder
Gambar 8.2 menunjukkan suatu type encoder yang
sudah umum yaitu desimal to BCD encoder. Switch
dengan penekan tombol mirip dengan tombol kalkulator
dihubungkan dengan tegangan Vcc. Jika tombol 3
ditekan, maka gerbang-gerbang OR pada jalur C dan D
akan mempunyai input bernilai 1. Oleh karena itu maka
outputnya menjadi : ABCD = 0011 Dan seterusnya.
Gambar 8.2 Desimal to BCD Encoder
- Blog diagram
Gambar 8.3. Blog Diagram Encoder 10 to 4
- Fungsi Encoder
Rangkaian logika yang berfungsi mengubah data desimal yang ada pada inputnya menjadi kode-kode
biner pada outputnya.
Salah satu IC yang digunakan untuk rangkaian encoder adalah IC 74148.
IC 74148
Gambar 8.4. Konfigurasi PIN 74148
- Rangkaian Logika
Gambar 8.5. Rangkaian Logika 74148
- Tabel Kebenaran
DECODER
Decoder merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengkode ulang atau menafsirkan kode-kode
biner yang ada pada inputnya menjadi data asli pada outputnya, dan fungsinya merupakan kebalikan
dari fungsi encoder. Setiap n masukan dapat berisi logika 1 atau 0, ada 2N kemungkinan kombinasi
dari masukan atau kode-kode. Untuk setiap kombinasi masukan ini hanya satu dari m keluaran yang
akan aktif (berlogika 1), sedangkan keluaran yang lain adalah berlogika 0. Beberapa decoder didisain
untuk menghasilkan keluaran low pada keadan aktif, dimana hanya keluaran low yang dipilih akan
aktif sementara keluaran yang lain adalah berlogika 1. Dari keadaaan aktif keluaranya, decoder dapat
dibedakan atas non inverted output dan inverted output.
Decoder BCD ke Desimal
Decoder yang berfungsi menafsirkan kode-kode BCD ke nilai desimal atau dinamakan pula decoder 4
ke 10. Disediakan oleh IC TTL dengan seri 7442, 7445, 74145, 74445, dan 74141.
Decoder 4 ke 16
Decoder 4 ke 16 menyediakan 16 saluran output sebagai saluransaluran yang menampilkan haasil
tafsiran terhadap kode 4 bit yang dimasukkan melalui inputnya. Dalam kemasan IC, decoder ini
disediakan oleh IC dengan nomor seri 74154 dan 74159.. Kedua IC tersebut
menyediakan fungsi decoder 4 ke 16 dengan output jenis active-low.
Gambar 8.6. Blog Diagram Decoder
- Fungsi Decoder
Rangkaian logika yang berfungsi mengkode ulang atau menafsirkan kode-kode biner yang ada pada
inputnya menjadi data asli pada outputnya, dan fungsinya merupakan kebalikan dari fungsi encoder.
Salah satu IC yang sering digunakan adalah IC 7447
a) IC 7447
Gambar 8.7. Konfigurasi PIN 7447
PIN FUNGSI PIN FUNGSI
1 CLEAR 9 OUTPUT A0
2 10 INPUT 0
3 INPUT 6 11 INPUT 1
4 INPUT 7 12 INPUT 2
5 E1 13 INPUT 3
6 OUTPUT A2 14 GS
7 OUTPUT A1 15 E0
8 GROUND 16 VCC
- Rangkaian Logika
Gambar 8.8 Rangkaian Logika IC 7447
- Tabel Kebenaran
Tujuan Percobaan
- Mengetahui fungsidan penggunaan dekoder dan enkoder.
- Dapat menerapkan dekoder dan enkoder dalam rangkaian elekronika digital.
Alat dan Bahan
- Power Supply
- LED
- Resistor 330
- IC 74LS48
- IC 74148
- 7 Segment common cathoda
- Project Board
- Kabel Jumper
Hasil Percobaan
Langkah Percobaan
Decoder
- Merangkai rangkaian seperti pada gambar 8.9.
Gambar 8.9. Rangkaian Decoder
- Untuk 7 segment mempunyai konfigurasi sebagai berikut
Gambar 8.10. Konfigurasi PIN 7segment
- Masukkan input seperti pada tabel , catat hasil pada tabel
- Membandingkan hasil dengan tabel kebenaran dan membuat kesimpulan
g f com b a
e d com c dot
Langkah Percobaan
Encoder
- Merangkai rangkaian seperti pada gambar 8.11.
Gambar 8.11. Rangkaian Encoder
- Masukkan data input seperti pada tabel
- Catat hasil pengamatan
- Bandingkan dengan tabel kebenaran , buat kesimpulan.
Hasil Simulasi
Decoder
Gambar 8.12. Decoder dengan input 0000
Gambar 8.13. Decoder dengan input 0001
Gambar 8.14. Decoder dengan input 0010
Gambar 8.15. Decoder dengan input 0011
Gambar 8.16. Decoder dengan input 0100
Gambar 8.17. Decoder dengan input 0101
Gambar 8.18 Decoder dengan input 0110
Gambar 8.19 Decoder dengan input 0111
Gambar 8.20. Decoder dengan input 1000
Gambar 8.21. Decoder dengan input 1001
Gambar 8.22. Decoder dengan input 1010
Gambar 8.23. Decoder dengan input 1011
Gambar 8.24. Decoder dengan input 1100
Gambar 8.25. Decoder dengan input 1101
Gambar 8.26 Decoder dengan input 1110
Gambar 8.27 Decoder dengan input 1111
Hasil Praktikum
Gambar 8.28 Input 0000 Gambar 8.29 Input 0001 Gambar 8.30 Input 0010
Gambar 8.31 Input 0011 Gambar 8.32 Input 0100 Gambar 8.33 Input 0101
Gambar 8.34 Input 0110 Gambar 8.35 Input 0111 Gambar 8.36 Input 1000
Gambar 8.37 Input 1001 Gambar 8.38 Input 1010 Gambar 8.39 Input 1011
TABEL HASIL PRAKTIKUM DAN SIMULASI DECODER
INPUT OUTPUT TAMPILAN
D C B A desimal
0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1
0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 2
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 3
0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 4
0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 5
0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 6
0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 7
1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8
1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 9
1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1
1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1
1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1
1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 (blank)
Gambar 8.40 Input 1100 Gambar 8.41 Input 1101 Gambar 8.42 Input 1110
Analisa Data
Setelah didapat hasil pada simulasi dan praktikum dilakukan analisa data seperti dibawah ini
Decoder
Seperti yang telah dijelaskan pada dasar teori bahwa decoder merupakan rangkaian yang berfungsi
merubah inputan data yang berupa data biner menjadi outputan berupa data desimal.
Gambar 8.43. Contoh rangkaian decoder
Seperti gambar 8.43. dijelaskan bagaimana membaca data inputan biner , gambar diatas
menunjukkan input 0011 .
Gambar 8.44. Logika 0 dan 1
Untuk pemberian logika 1 dan 0 pada rangkaian akan dilakukan dengan menggunakan switch seperti
diatas . Logika 1 diberikan dengan menyambung atau melakukan short sedangkan logika 0 diberikan
dengan memutus jalur rangkaian.
Rangkaian diatas diberikan dengan memasukkan data input 0011 . Pada data biner bit paling kanan
adalah bilangan paling kecil dengan pembacaan 2n-1 . bit paling kanan dibaca 21-1 = 1 , begitu
seterusnya sehingga didapat
0 0 1 1
8 4 2 1
= 2 + 1
= 3
Contoh lain untuk menampilkan bilangan 8 dimasukkan input 1000 .
Gambar 8.45. Decoder saat menampilkan 8
Percobaan diatas dapat memunculkan angka 8 karena inputnya 1000 , 8 + 0 + 0 + 0 = 8 .
Pada saat praktikum selalu perhatikan jenis IC yang dipakai untuk membangun rangkaian decoder ,
untuk IC 74LS48 harus menggunakan pasangan 7-segment dengan common cathoda , sedangkan IC
74LS47 harus menggunakan pasangan 7-segment dengan common anoda.
Perbedaan dari common pada 7-segment adalah apabila menggunakan common cathoda , maka
posisi comm disambungkan dengan ground , sedangkan untuk common anoda , posisi comm
disambung dengan VCC.
Kesalahan pasangan 7 segment akan mengakibatkan rangkaian tidak berfungsi.
Untuk outputnya, IC decoder akan mengeluarkan output sesuai dengan konfigurasi 7 segment yaitu
Gambar 8.46. Konfigurasi 7 segment
Jadi apabila input nya 0010 maka output dari IC decoder adalah
a = 1 e = 1
b= 1 f = 0
c = 0 g = 1
d = 1
Sehingga 7 Segment akan menampilkan angka 2
Gambar 8.47. 7 Segment saat menampilkan angka 2
Encoder
Hasil Simulasi
Gambar 8.48 Simulasi saat tidak ada input (input 0000000)
Gambar 8.49 Simulasi encoder input 00000001
Gambar 8.50 Simulasi Encoder input 00000011
Gambar 8.51. Simulasi Encoder input 00000111
Gambar 8.52 Simulasi encoder input 00001111
Gambar 8.53. Simulasi Encoder input 00011111
Gambar 8.54 Simulasi encoder input 00111111
Gambar 8.55 Simulasi Encoder input 01111111
Gambar 8.56 Simulasi Encoder input 11111111
Encoder merupakan kebalikan fungsi dari rangkaian decoder , dengan input berupa data desimal dan
outputnya berupa biner. Untuk rangkaian encoder diatas menggunakan jenis encoder 8 to 3.
Gambar 8.57 Pembacaan data output
Membaca data biner pada output seperti data input decoder , dengan bit paling besar pada
indikator LED paling bawah. Lihat gambar 8.57
Gambar 8.58 Penggunaan Gerbang NOT
Dapat dilihat pada gambar 8.58 terdapat bulatan pada input maupun output IC , hal ini menandakan
logika yang dikeluarkan masih terbalik , maka diperlukan Gerbang NOT untuk membalik logika .
Switch sebagai pemberi logika 0 dan 1 dimasukkan dengan urutan mulai input 0 sampai 7 secara
urut . apabila switch pada input 0 dimasukkan logika 1 maka output akan menunjukkan bilangan 0
juga , apabila switch pada input 1 dimasukkan logika 1 maka outputnya akan menunjukkan bilangan
1 juga, begitu seterusnya sampai input ke 7.
Kesimpulan
- Rangkaian Decoder berfungsi merubah masukan data yang berupa data biner menjadi output
desimal yang akan disesuaikan dengan konfigurasi pin 7 segment sehingga angka real akan
ditampilkan dalam 7 segment.
- Penggunaan IC 7448 harus dipasangkan dengan 7 segment common cathoda , sedangkan IC 7447
dengan 7 segment common anoda.
- Perbedaan common pada 7 segment berpengaruh pada penempatan common , common cathoda
disambung dengan ground , sedangkan common anoda disambung dengan VCC.
- Rangkaian Encoder berfungsi merubah masukan data yang berupa desimal menjadi output berupa
data biner, atau kebalikan dari rangkaian decoder.
- Banyaknya jumlah input pada decoder selalu lebih sedikit , sedangkan pada encoder selalu lebih
banyak.
Daftar Pustaka
- http://teknikelektronika.com/pengertian-encoder-decoder/
- http://berbagiilmudenganharis.blogspot.com/2013/07/encoder-decoder.html
- https://ismanurahadi.wordpress.com/2013/04/14/decoder-konfigurasi/
Lampiran
- Tugas Pendahuluan
- Data Sheet