Upload
mawarisul-anbia
View
244
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
1/156
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
MODUL 1
MULTIMETER
GRUP 7
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2015
1
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
2/156
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
1. Praktikkan mampu menggunakan multimeter untuk pengukuran besaran-
besaran listrik (tahanan, arus dan tegangan).
2. Praktikan mengetahui beberapa jenis meter yang tergabung menjadi satu
yang dinamakan multimeter atau multitester.
1.2 DASAR TEORI
Besaran-besaran listrik yang bisa diukur menggunakan multimeter:
Tahanan diukur dengan : R !""#T#R $
Tegangan diukur dengan: % %&T"#T#R %
'rus listrik diukur dengan: '"P#R#"#T#R '
Tiga jenis meter tersebut digabung menjadi satu dan dinamakan multimeter atau
multitester.
2
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
3/156
1.2.1 Pan! D"an #an F$n%&' M$!(')(*
Pada panel depan meter mempunyai beberapa kmpnen yang ber*ungsi sebagai
pengatur. Pengatur an dilakukan untuk mendapatkan *ungsi yang sesuai serta hsil pengukuran yang ptimal akurat. +isamping sebagai kmpnen pengatur juga
terdapat beberapa in*rmasi penting berkaitan dengan parameter alat ukur seperti
sensitiitas meter, ara pemasangan meter yang sesuai, besaran-besaran yang
dapat diukur. ntuk meter /an0a -345TRe mempunyai tmbl-tmbl
pengaturan seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.1 berikut:
6ambar 1.1 7ungsi panel-panel pada multimeter
7ungsi panel-panel pada gambar 1.1 adalah sebagai berikut
Tabel 1.1 7ungsi panel-panel pada multimeter
8 8ama Panel 7ungsi Panel
1 9arum Penunjuk (1) /ebagai penunjuk besaran yang diukur.
2 /kala (2) /ebagai skala pembaaan meter.
3
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
4/156
3er 'djust /re0
(3)
/ebagai pengatur kedudukan jarum penunjuk
dengan ara memutar sekrup ke kanan atau ke kiri
dengan menggunakan beng keil.
; Test &ead (;)
/ebagai pengukur besaran listrik dengan ara
menghubungkan test leat < dan = dengan media
yang akan diukur.
>er hm 'djust
?np (4)
/#bagai pengukur jarum penunjuk pasda psisi
nl pada saat kalibrasi. @aranya adalah saklar
pemilih diputar pada psisi (hm), test lead < dan
= disatukan , dan diatur kedudukan 5 hm meter
dengan ara memutar ke kiri dank e kanan erhm 'djust knp.
4 Range /eletr (A) /ebagai pemilih psisi pengukuran.
A&ubang kutup
negatie ()
/ebagai tempat masuknya test lead (-) ber0arna
hitam.
&kubang kutub
psiti* (C)
/ebagai tempat masuknya test lead (
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
5/156
letaknya diujung paling kanan. Pada skala yang demikian terdapat banyak
pembagian, di antaranya ada yang dibubuhi angka-angka, misalnya 5-1-2->-15-
25-35->5-155-255->55-1k-2k.
Ruang diantara yang dibubuhi angka-angka dibagi leh garis-garis pendek tipis,
misalnya letak jarum pada garis kedua sebelah kiri garis tebal yang dibubuhi
dengan angka 15. !al itu berarti bah0a penunjukkannya lebih tinggi dari 25 akan
tetapi kurang dari 35. 9arak pada skala 15 dan 35 dibagi dalam > bgian yang sama
dan ini berarti tiap-tiap garis sama dengan (35-25) : > E2,
6aris pertama ke kiri : 25 < 2 E 22
6aris kedua ke kiri : 25 < ; E 2;
6aris ketiga ke kiri : 25 < 4 E 24
6aris keempat ke kiri : 25 < E 2
1.2./ M$!(')(* S+a%a' V-!()(*
"ultimeter mempunyai A batas apai untuk mengukur tegangan +@. Batas apai
itu terbaa pada alat ukur dengan huru* besar +@% dan untuk dipilih dengan
perantaraan tmbl pemilih. "ulailah selalu dengan batas tertinggi dan pilihlah
salah satu bats apai yang k. Batas =batas apai tersebut yaitu: 1555 %F 2>5 %F
5,> %Fdan 5,1 %.
%lt meter adalah alat untuk mengukur tegangan listrik yang dipasang seara
pararel pada eemen yang hendak diukur.
5
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
6/156
6ambar 1.2 pengukuran tegangan dengan menggunakan ltmeter.
1.2. M$!(')(* S+a%a' A)"*)(*
"ultimeter mempunyai ; batas ukur untuk mengukur arus +@. Batas apai itu
terbaa pada alat ukur dengan huru* +@ m' dan untuk dipilih dengan perantaraan
tmbl pemilih. "ulailah selalu dengan batas appai tertinggi dan pilih salah satu
batas apai yang k.
'mpere meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik
suatu rangkaian listrik yang sipasang seara seri pada elemen yang hendak diukur.
6ambar 1.3 pengukuran kuat arus dengan menggunakan amperemeter
6
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
7/156
1./ TEORI TAMBAHAN
'mperemeter adalah sebuah instrument pengukur 'rus dan sering disebut
ammeter. sebuah ammeter selalu mengukur arus yang melaluinya. /ebuahammeter dapat diaktakan ideal apabila mempunyai hambatan nl, sehingga ketika
dihubungkan pada rangkaian, maka tidak mempengaruhi arus yang mengalir pada
rangkaian.
%ltmeter digunakan untuk mengukur selisih ptensial atau tegangan
(ltage). /ebuah ltmeter mengukur selisih ptensial dua titik , dan terminal-
terminalnya harus disambungkan ke titik ini. /ebuah ltmeter dikatakan ideal
apabila jika memiliki hambatan tak hingga.(/umber: 7isika niersitas #disi ?esepulah 9ilid2 (255;), /ears +an 9emansky)
!ambatan listrik dapat diukur dengan multimeter. "ultimeter adalah alat
ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik, tegangan listrik dan
hambatan listrik.
(/umber: 7isika /"P ?elas (2554), adi 8urhayadi)
7
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
8/156
BAB II
PROSEDUR PERCOBAAN
2.1 ALAT DAN BAHAN
Tabel 2.1 'lat dan Bahan
8
8'"' 9"&'!
1 Resistr 1?$ 1
2 "ultimeter 'nalg 13 'daptr 1; Tra* 1> Prjet Bard 14 ?abel Penghubung 1
2.2 LANGKAH KERJA
2.2.1 Pn%$$*an T%an%an DC
1. Range 'daptr diatur menjadi psisi 3 %
2. Range multimeter diatur pada psisi lt +@
3. Resistr 1k$ dihubungkan pada sumber tegangan
;. Tegangan pada resistr diukur
>. !asil pengamatan diatat pada table hasil pengamatan
4. &angkah 1 sampai > diulangi dengan range lt 4 lt, C lt, 12 lt
2.2.2 Pn%$$*an A*$& DC
1. Range 'daptr diatur menjadi psisi 3 %
8
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
9/156
2. Range multimeter diatur pada psisi arus +@
3. Resistr 1k$ dihubungkan pada sumber tegangan
;. 'rus pada resistr diukur
>. !asil pengamatan diatat pada table hasil pengamatan
4. &angkah 1 sampai > diulangi dengan range lt 4 lt, C lt, 12 lt
2.2./ Pn%$$*an T%an%an AC
1. /umber listrik dihubungkan pada tra* 4
2. Range multimeter diatur pada psisi lt '@
3. Resistr 1k$ dihubungkan pada tra*
;. Tegangan pada resistr diukur
>. !asil pengamatan diatat pada table hasil pengamatan.
4. &angkah 1 sampai > diulangi dengan range tegangan C dan 12 lt
BAB III
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
9
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
10/156
/.1 DATA PERCOBAN
/.1.1 Pn%$$*an T%an%an DC
Tabel 3.1 pengukuran tegangan +@
8
Range
Tegangan
'daptr
Range
"ulti
meter
6ambar penunjukkan
multimeter
Tegangan
yang
terukur
1 3 % >5
6ambar 3.1 tegangan 3 % +@
> %
2 4 % 15
6ambar 3.2 tegangan 4 % +@
%
3 C % >5
6ambar 3.3 tegangan C % +@
12 %
10
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
11/156
; 12 % >5
6ambar 3.; tegangan 12 % +@
1>
/.1.2 Pn%$$*an A*$& DC
Tabel 3.2 pengukuran 'rus +@
8
Range
teganga
n
adaptr
Range
multim
eter
6ambar penunjukkan
multimeter
?uat
arus
yang
terukur
1 3 % 2>
6ambar 3.> arus pada tegangan 3 % +@
> %
2 4 % 2>
6ambar 3.4 'rus pada tegangan 4 % +@
%
11
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
12/156
3 C % 2>
6ambar 3.A 'rus pada tegangan C % +@
12 %
; 12 % 2>
6ambar 3. 'rus pada tegangan 12 % +@
1>
12
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
13/156
/.1./ Pn%$$*an T%an%an AC
Tabel 3.3 Pengukuran tegangan '@
8
Range
Teganga
n Tra*
Range
"ulti
meter
6ambar penunjukkan
multimeter
Tegangan
yang
terukur
1 4 % >5
6ambar 3.C tegangan 4 % '@
A %
2 C % >5
6ambar 3.15 Tegangan C % '@
11 %
13
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
14/156
3 12 % >5
6ambar 3.11 Tegangan 12 % '@
1; %
/.2 ANALISA DATA
/.2.1 P*&n(a& Ga!a( Pn%$$*an T%an%an DC
R$)$& Galat V n|Vhitung−VukurVhitung |×100
Galat V
1|3−53 |×100=66,67
Galat V
2|6−8
6 |×100=33,33
Galat V
3|9−129 |×100=33,33
Galat V
4|12−1512 |×100=25
Tabel 3.; Persentase galat pengukuran Tegangan +@
N- Ha)+a(an V,'($n% V$$* Ga!a(
1 1 ?$ 3 % > % 44,4A G
2 1 ?$ 4 % % 33,33 G
14
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
15/156
3 1 ?$ C % 12 % 33,33 G
; 1 ?$ 12 % 1> % 2>
/.1.1.2.2P*&n(a& Ga!a( Pn%$$*an A*$& DC
R$)$& G alat I n| Ihitung− Iukur Ihitung |×100
Galat I
1|3−53 |×100=66,67
Galat I
2|6−86 |×100=33,33
Galat I
3|9−129 |×100=33,33
Galat I 4
|12−15
12 |×100=25
Tabel 3.> G Persentase galat pengukuran arus '@
N- Ha)+a(an I,'($n% I$$* Ga!a(
1 1 ?$ 3 m' > m' 44,4A G
2 1 ?$ 4 m' m' 33,33 G
3 1 ?$ C m' 12 m' 33,33 G
; 1 ?$ 12 m' 1> m' 2> G
/.1.1.2./P*&n(a& Ga!a( Pn%$$*an T%an%an AC
R$)$& Galat V n|Vhitung−VukurVhitung |×100
15
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
16/156
Galat V
1|6−76 |×100=16,67
Galat V
2|9−11
9 |×100=22,22
Galat V
3|12−1412 |×100=16,67
Tabel 3.4 Persentase galat pengukuran Tegangan +@
N- Ha)+a(an V,'($n% V$$* Ga!a(
1 1 ?$ 4 % A % 14,4A G
2 1 ?$ C % 11 % 22,22 G
3 1 ?$ 12 % 1; % 14,4A G
16
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
17/156
./ PEMBAHASAN
Pertama, sambungkan resistr pada prjet bard. Resistr digunakan
sebagai beban atau hambatan. &alu sambungkan kabel penghubung pada adaptr
ke sambungan resistr. ?emudian atur adaptr menjadi 3 % menggunakan beng
pipih keil. /ambungkan test lead multimeter pada rangkaian.Rangkaian harus
berupa rangkaian pararel , karena jika ingin menggunakan ltmeter, maka
rangkaian harus di rangkai seara pararel. Range multimeter diatur pada
1555+@%. ?etika test lead dihubungkan , perhatikan jarum penunjuk pada skala,
jika hasil yang didapat belum jelas, atur range seletr di ba0ah dari 1555 +@%.'tur hngga mendapat hasil ukur dan atat hasil ukur tersebut.lalu setel adapr
pada 4 % dan ulangi langkah tersebut.
Pada pengukuran arus +@, langkah-langkah pengukurannya hampir saa
dengan pengukuran tegangan. Pada pengukuran arus, atur range seletr
menjadi +@m' dan kemudian rangkaian di rangkai menjadi rangkaian seri./esuai
dengan yang dipaparkan leh teri yang ada yaitu jika kita ingin menggunakan
'mperemeter, maka rangkaian harus dirangkai seara seri.
Tegangan '@ merupakan tegangan blak-balik. Pertama sambung kabel
penghubung Tra* dan kutub negatie pada kabel penghubung dihubungkan pada
bagian 4 %lt pada Tra*.!ubungkan dengan resistr yang sudah ada di prjet
bard. 'tur range seltr menjadi '@%. /usun rangkain membentuk rangkaian
pararel ketika test lead dihubungkan pada resistr. Baa hasil pengukuran pada
skala multimeter. Pindahkan kabel penghubung pada bagian 4 % tra* ke bagian C% dan 12 %.
17
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
18/156
BAB IV
PENUTUP
.1 KESIMPULAN
1. ntuk mengukur tegangan listrik maka rangkaian harus pararel dengan
multimeter.
2. ntuk mengukur arus listrik maka rangkaian harus seri dengan multimeter.
/. Berdasarkan hasil analisa data, masih terdapat galat yang terjadi selama prses praktikum. 9adi dapat disimpulkan bah0a masih terdapat kesalahan dan ketidak
akuratan dalam melakukan pengukuran.
.2 KRITIK 3 SARAN
1. /ebaiknya lab diperluas lagi agar praktikum lebih nyaman.
18
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
19/156
LEMBAR KERJA
1. 9elaskan penyebab terjadinya kesalahan umum (grss errr) beserta
nthnya, minimal 3.
Ja4a+
?esalahan umum disebabkan leh kesalahan pengukur itu sendiri sehingga
menyebabkan hasil pengukuran menjadi terlalu besar atau terlalu keil.th:
• Pengukur silabHsalah baa
• Pemilihan psisi pengukuran yang salah
• ?esalahan sudut pandang ketika melakukan pembaaan
2. 9elaskan penyebab terjadinya kesalahan sistematis (systemati #rrr)
berserta nthnya .minimal 3.Ja4a+
?esalahan sistematik disebabkan leh kesalahan instrument itu sendiri th:
• 9arum penunjuk tidak bergerak
• 6erakan bantallan penggerak mtr
• 9arum penunjuk sangkut atau maet
3. 9elaskan penyebab terjadinya kesalahan tak disengaja (Randm #rrr)
beserta nthnya minimal 2. 'pa kegunaan ermin pada papan skalaI
Ja4a+
19
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
20/156
?esalahan tidak disengaja disebabkan leh kesalahan yang tidak diketahui seara
langsung.th:
•
Pengaruh suhu
• Pengaruh medan magneti yang kuat
@ermin ber*ungsi sebagai pembatas antara ammeter dan ltmeter.
;. "engapa titik 5 (nl) untuk hmmeter tidak sama dengan amperemeter
atau ltmeterI
Ja4a+
?arena berbanding terbalik dengan R, sehingga semakin besar maka semakin
keil Rnya, demikian sebaliknya, jika semakin keil, maka R semakin besar.
20
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
21/156
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
MODUL 2
RESISTOR
GRUP 7
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2015
21
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
22/156
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
1. Praktikan mampu menentukan nilai dari pembaaan kde 0arna resistr.2. Praktikan mampu memahami penggunaan hukum hm pada rangkaian resistr.
1.2 DASAR TEORI
Resistr adalah kmpnen dasar elektrnika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistr bersi*at
resiti* dan umumnya terbuat dari bahan karbn. /atuan resistansi dari suatu
resistr disebut hm atau dilambangkan dengan simbl $ (mega).
Bentuk resistr yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri
dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk inin kde 0arnauntuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan hmmeter.
?de 0arna tersebut adalah standar manu*aktur yang dikeluarkan leh #'
(#letrial ndustries 'ssiatin) seperti yang ditunjukkan pada tabel di ba0ah.
22
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
23/156
Tabel 1.1 8ilai 0arna pada inin resistr
a*na 6'n6'n
C'n6'n I
An%aK1
C'n6'n II
An%aK2
C'n6'n III
An%aK/
C'n6'n IV
Pn%a!'
C'n6'n 8
T-!*an&'
!itam 5 5 5 D155
@klat 1 1 1 D151 J 1 G"erah 2 2 2 D152 J 2 G9ingga 3 3 3 D153
?uning ; ; ; D15;
!ijau > > > D15>
Biru 4 4 4 D154
ngu A A A D15A
'bu-abu D15
Putih C C C D15C
#mas D15-1 J > GPerak D15-2 J 15 GTanpa 0arna J 25 G
Besarnya ukuran resistr sangat tergantung 0att atau daya maksimum
yang mampu ditahan leh resistr. mumnya di pasar tersedia ukuran 1H, K, 1, 2,
>, 15 dan 25 0att. Resistr yang memiliki daya maksimum >, 15 dan 25 0att
umumnya berbentuk balk ber0arna putih dan nilai resistensinya dietak
langsung dibadannya, misalkan 1?$>L.
@nth :
rutan inin 0arna (resistr ; inin 0arna): "erah ngu Biru #mas
M*a, Un%$ B'*$ E)a& Ha&'!n9a
2 A D154 J > G 2A "$J > G
rutan inin 0arna (resistr > inin 0arna): @klat "erah !itam 9ingga @klat
C-!a( M*a, H'(a) J'n%%a C-!a( Ha&'!n9a
1 2 5 D153 J 1 G 125 ?$J 1 G
23
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
24/156
1./ TEORI TAMBAHAN
Resistr adalah kmpnen untuk menahan arus listrik dengan nilai
tertentu. /atuan hambatan adalah hm. 8ilai resisitr dapat diketahui denganmembaa susunan 0arna yang terdapat pada badan resistr, setiap 0arna tersebut
memiliki nilai yang berbeda-beda.
(/umeber: http:HHteknikelektrnika.mHkde-0arna-resistrH)
7ungsi resistr adalah membagi arus dan menghambat arus pada rangkaian
listrik. /etiap resistr memiliki nilai resistansi yang berbeda-beda. Resistansi ialah
kemampuan dari sebuah resistr untuk menahan atau menghambat arus listrik
yang mengalir. Pada umumnya nilai resistansi dari sebuah resistr dapat dilihat
dari kde 0arna pada bagian badan resistr.
(/umber : httpHHelektrnikadasar.in*H*ungsi-resistr.html)
24
http://teknikelektronika.com/kode-warna-resistor/http://teknikelektronika.com/kode-warna-resistor/
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
25/156
BAB II
PROSEDUR PERCOBAAN
2.1 ALAT DAN BAHAN
Tabel 2.1 'lat dan Bahan
8 8'"' 9"&'!
1 Resistr >
2 "ultimeter 13 Prjet bard 1; 'daptr 1> ?abel penghubung 2
2.2 LANGKAH KERJA
A. P)+a6aan K-# a*na Pa#a R&'&(-*
1. Resistr yang telah disediakan diambil2. ?de 0arna pada resistr dibaa3. !asil pembaaan kde 0arna tersebut diatat pada tabel hasil
pengamatan.;. &angkah 1 sampai 3 diulang untuk resistr yang lainnya.
8@inin
1
@inin
2
@inin
3
@inin
;
@inin
>!asil Pembaaan
1
23;>
B. Pn%$$*an N'!a' Ta,anan Pa#a S+$a, R&'&(-*
1. Resistr yang telah disediakan diambil.
2. 8ilai tahanannya diukur dengan menggunakan multimeter.
25
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
26/156
3. !asil pengukuran tersebut diatat pada tabel hasil pengamatan.;. &angkah 1 sampai 3 diulangi untuk resistr yang lainnya.
8@inin
1
@inin
2
@inin
3
@inin
;
@inin
>!asil Pengukuran
123;>
C. Pn%%$naan H$$) O,) Pa#a R&'&(-*
1. Rangkaian seperti pada gambar berikut dirangkai.
2. Tegangan pada adaptr diatur sesuai arahan asisten.3. Tegangan dan arus pada rangkaian tersebut diukur menggunakan
multimeter.;. !asil pengukuran tersebut diatat pada tabel hasil pengamatan.>. &angkah 1 sampai ; diulangi untuk resistr yang lainnya.
8Tegangan
'daptr Resistr
?uat 'rus yang
diukur
Tegangan yang
diukur 123;
>
26
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
27/156
27
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
28/156
BAB III
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
/.1 Ana!'&a Da(a
Ta+! /.1.1 ")+a6aan -# 4a*na "a#a *&'&(-*
8
@inin
1
@inin
2
@inin
3
@inin
;
@inin
>!asil Pembaaan
1 "erah "erah "erah #mas 22.152
$J>G2 ?uning ngu "erah #mas ;A.152 $J>G
3 9ingga !itam !itam #mas 35.151 $J>G
; "erah "erah @klat #mas 22.151 $J>G
Ta+! /.1.2 "n%$$*an n'!a' (a,anan "a#a *&'&(-*
8
@inin1
@inin2
@inin3
@inin;
@inin>
!asil Pengukuran
1 "erah "erah "erah #mas 2,1; k$
2 ?uning ngu "erah #mas 2,> k$
3 9ingga !itam !itam #mas 2C,> $
; "erah "erah @klat #mas 21A,> $
Ta+! /.1./ "n%%$naan ,$$) -,) "a#a *&'&(-*
8 Tegangan 'daptr Resistr ?uat 'rus
+iukur
Tegangan
+iukur
1 ;,4> 22D152 $J>G 2,52m' ;,41
2 ;,4> 22D151 $J>G 1C,CCm' ;,3C
3 ;,4> 35D155 $J>G 12>,Am' 3,A
28
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
29/156
; ;,4> ;AD152 $J>G 5,C2m' ;,43
/.2 Ana!'&a Da(a
/.2.1 Ga!a( P)+a6aan #an Pn$%$*an R&'&(-*
1. 6alat R1 E Rbaca− Rukur
Rbaca D155G
E 2200Ω−2164Ω2200Ω D155G
E5,A3G
2. 6alat R2 E Rbaca− Rukur
Rbaca D155G
E4700Ω−4580Ω
4700Ω D155G
E2,>>G
3. 6alat R3 E
Rbaca− Rukur
Rbaca D155G
E30Ω−29,5Ω
30Ω D155G
E1,4AG
29
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
30/156
;. 6alat R; E Rbaca− Rukur
Rbaca D155G
E 220Ω−217,5 Ω220Ω D155G
E 1,1;G
Ta+! /.2 "*,'($n%an %a!a( "a#a *&'&(-*
8 @inin1
@inin2
@inin 3
@inin;
@inin >
!asil kur !asilBaa
G 6alat
1 "erah "erah "erah #mas 2164Ω 2200Ω 5,A3G
2?unin
gngu "erah #mas 4580Ω 4700Ω 2,>>G
3 9ingga !itam !itam #mas 29,5Ω 30Ω 1,4AG
; "erah "erah @klat #mas 217,5Ω 220Ω 1,1;G
/.2.2 P*,'($n%an Ta,anan
1. +ik: %1 ukur E ;,41
1 ukur E 2,52"a E 5,55252'
+it: R1...I
30
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
31/156
9a0ab:
R1 EV 1 ukur
I 1ukur
E4,61 v
0,00202 A
E 222,1 Ω
2. +ik: %2 ukur E ;,3C
2 ukur E 1C,CC"a E 5,51CCC'
+it: R2...I
9a0ab:
R2 E
V 2 ukur
I 2ukur
E4,39 v
0,01999 A
E 21C,4 Ω
3. +ik: %3 ukur E 3,A
3 ukur E 12>,A"a E 5,12>A'
+it: R3...I
31
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
32/156
9a0ab:
R3 EV 3 ukur
I 3ukur
E3,87 v
0,1257 A
E 35,AC Ω
;. +ik: %; ukur E ;,43
; ukur E 5,C2"a E 5,555C2'
+it: R;...I
9a0ab:
R1 EV 4ukur
I 4ukur
E4,63 v
0,00092 A
E >532,2 Ω
/.2./ P*,'($n%an Ga!a( T%an%an "a#a R&'&(-*
1. G galat %1 E
32
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
33/156
EV
R E4,61 v
1000 E 5,55;41'
%1 E . R E 5,55;41'. 1555 Ω E ;,41%
%1 EVhitung−Vukur
Vhitung D 155G
E4,61 v−4,61 v
4,61 v D 155G
E 5G
2. G galat % E
EV
R E4,63v
1000 E 5,55;43'
%2 E . R E 5,55;43'. 1555 Ω E ;,43%
%2 EVhitung−Vukur
Vhitung D 155G
E4,63 v−4,63 v
4,63 v D 155G
E 5G
3. G galat %3 E
EV
R E3,87 v
1000 E 5,553A'
33
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
34/156
%3 E . R E 5,553A. 1555 Ω E 3,A%
%3 E
Vhitung−Vukur
Vhitung D 155G
E3,87 v−3,87 v
3,87 v D 155G
E 5G
;. . G galat %; E
EV
R E4,39 v
1000 E 5,55;3C'
%; E . R E 5,55;3C. 1555 Ω E ;,3C%
%; E
Vhitung−Vukur
Vhitung D 155G
E4,39 v−4,39 v
4,39 v D 155G
E 5G
Ta+! /./ %a!a( "n%$$*an (%an%an "a#a *&'&(-*
8 !ambatan (R) %. !itung %. kur G 6alat
1 1?$ ;,41 ;,41 5G
2 1?$ ;,34 ;,42 5G
3 1?$ 3,A 3,A 5G
; 1?$ ;,3C ;,3C 5G
34
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
35/156
/.2. P*,'($n%an Ga!a( A*$& "a#a R&'&(-*
1. 1 hitung E I
R E 2,52m'
G galat 1 E Ihitung− Iukur
Ihitung D 155G
E 2,02mA−2,02mA2,02mA D155G
E 5G
2. 2 hitung E I
R E 5,C2m'
G galat 2 E Ihitung− Iukur
Ihitung D 155G
E0,92mA−0,92mA
0,92mA D155G
E 5G
3. 3 hitung E I
R E 512>,Am'
G galat 3 E Ihitung− Iukur
Ihitung D 155G
35
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
36/156
E0125,7 mA−0125,7 mA
0125,7 mA D155G
E 5G
;. ; hitung E I
R E 1C,CCm'
G galat ; E Ihitung− Iukur
Ihitung D 155G
E19,99mA−19,99mA
19,99mA D155G
E 5G
Ta+! /. "*,'($n%an %a!a( a*$& "a#a *&'&(-*
8 !ambatan (R) . !itung . kur G 6alat
1 1?$ 2,52m' 2,52"a 5G
2 1?$ 5,C2m' 5,C2m' 5G
3 1?$ 12>,Am' 12>,Am' 5G
; 1?$ 1C,Cm' 1C,Cm' 5G
/./ P)+a,a&an
Resistr adalah kmpnen yang dapat menghantarkan dan mengurangi
tegangan yang terdapat pada resistr telah berubah maka resistr tersebut sudah
tidak bisa digunakaan lagi atau sudah rusak.
36
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
37/156
ang dimaksud dengan nilai resistr adalah besarnya resistansi resistr
tersebut terhadap arus dalam rangkaian listrik. /atuan dari nilai resistr adalah
hm ($), nilai resistr dapat dilihat dari kde 0arna yang terdapat pada bagian
badan resistr. 8ilai dari setiap 0arna pada resistr juga berbeda-beda, leh
karena itu untuk dapat membaa nilai dari resistr nilai dari setiap 0arna pada
badan resistr harus diha*al.
Resistr terbagi 2 jenis berdasarkan jumlah kmbinasi inin 0arna di
bagian badannya. Pertama resistr ; inin yang biasa digunakaan untuk presisi
rendah dengan tleransi >G, 15G, dan 25G. @ara membaa nilai resistansinya
adalah 0arna pertama dan 0arna kedua sebagai nilai resistr, 0arna ketiga
sebagai pengali, dan 0arna keempat menunjukan besarnya tleransi resistr
tersebut.
/elanjutnya adalah resistr > inin yang digunakan untuk presisi. @ara
membaa kmbinasi 0arnanya adalah 0arna pertama, kedua, dan ketiga sebagai
nilai resistr, 0arna keempat sebagai pengali, dan 0arna kelima menunjukan
besarnya tleransi resistr tersebut.
37
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
38/156
BAB IV
PENUTUP
.1 K&')"$!an
1. /etiap resistr memiliki nilai resistansi yang berbeda-beda dan nilai resistansi
tersebut dapat dilihat dari kmbinasi 0arna yang ada di bagian badan resistr.
2. /emakin keil nilai tleransi sebuah resistr maka semakin baik pula resistr
tersebut karena presisinya lebih tinggi.
3.Resistr adalah sebuah alat yang ber*ungsi untuk menurunkan arus listrik pada
rangkaian elektrnika.
;.Resistr yang memiliki ; inin 0arna berbeda dengan resistr > inin 0arna.
Resistr dengan ; 0arna digunakan untuk presisi rendah sedangkan resistr
dengan > inin 0arna digunakan untuk presisi tinggi.
K*'(' #an Sa*an
1./ebaiknya jumlah asisten di lab lebih diperbanyak agar praktikum lebih lanar
dan teratur.
2./ebaiknya alat-alat di lab lebih dilengkapkan lagi
3. 'lat-alat yang sudah rusak sebaiknya segera diperbaiki atau diganti agar bisa
digunakan lagi.
38
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
39/156
TUGAS
1. Buat presentase kesalahan antara pengukuran dan perhitungan dalam bentuktabelM
2.Buat gra*ik hubungan antara kuat arus dan tegangan pada tiap-tiap resistrM
3.9elaskan perbedaan resistr ; inin dan > inin beserta nthnya.
;. Bagaimana bunyi !ukum hmI
>.9elaskan prinsip pengukuran kuat arus dan tegangan dengan multimeterM
JAAB
1.
8
Tegangan
'daptr Pengukuran Perhitungan
1 ;,4> 21;$ 222,1$
2 ;,4> ;>5$ >532,4$
3 ;,4> 2C,>$ 35,AC$
; ;,4> 21A,>$ 21C,4$
39
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
40/156
2.
6ambar 1 gra*ik hubungan kuat arus, tegangan, dan hambatan.
3. Perbedaan resistr ; inin dan > inin adalah resistr ; inin digunakan
untuk presisi rendah, dan ara membaanya 0arna pertama dan kedua sebagai
nilai resistr, 0arna ketiga sebagai pengali, dan 0arna keempat sebagai
tleransinya. @nthnya resistr ber0arna merah, merah, merah, emas maka
nilainya adalah 22.152$J>G. /edangakan resistr > inin 0arna digunakan
untuk presisi tinggi. @ara membaanya 0arna pertam, kedua, dan ketiga sebagai
nilai resistr, 0arna keempat sebagai pengali, dan 0arna kelima sebagai tleransi.
@nthnya resistr ber0arna klat, merah, hitam, jingga, klat maka dibaa
125555$J1G.
;. Bunyi !ukum hm adalah Nkuat arus pada suatu beban listrik berbanding lurus
dengan tegngan dan berbanding terbalik dengan hambatan.O
40
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
41/156
>. /kala pengatur pada multimeter harus diatur pada psisi yang tepat,
tegangan('@%H+@%), dan kuat arus(+m'). +an besar range pada multimeterharus lebih besar daripada nilai yang diukur.
41
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
42/156
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
MODUL /
KAPASITOR
GRUP 7
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2015
42
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
43/156
BAB I
PENDAHULUAN
1 TUJUAN
1 "engetahui bentuk dan jenis kapasitr 2 "engetahui ara membaa nilai kapasitansi suatu kapasitr dengan simulasi dan
instrumentasi.3 "engetahui ara menentukan berapa nilai muatan listrik yang tersimpan pada
setiap kapasitr dengan simulasi dan instrumentasi.; "engetahui ara menentukan berapa nilai energi listrik yang tersimpan pada
setiap kapasitr dengan simulasi dan instrumentasi.
2 DASAR TEORI
1.2.1 Pn%*('an Ka"a&'(-*
?apasitr (kndensatr) yang dalam rangkaian elektrnika dilambangkan dengan
huru* N@O adalah suatu alat yang dapat menyimpan energiHmuatan listrik di dalam
medan listrik, dengan ara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari
muatan listrik. ?apasitr ditemukan leh "ihael 7araday (1AC1-14A). /atuan
kapasitr disebut 7arad (7). /atu 7arad E C D 1511 m2 yang artinya luas
permukaan kepingan tersebut. /truktur sebuah kapasitr terbuat dari 2 buah plat
metal yang dipisahkan leh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang
umum dikenal misalnya udara akum, keramik, gelas, dan lain-lain. 9ika kedua
ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan psiti* akan
mengumpul pada salah satu kaki (elektrda) metalnya dan pada saat yang sama
muatan-muatan negati* terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. "uatan psiti*
tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negati* dan sebaliknya muatan negati*
tidak bisa menuju ke ujung kutub psiti*, karena terpisah leh bahan dielektrikyang nn-kndukti*. "uatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada knduksi
pada ujung-ujung kakinya. +i alam bebas, *enmena kapasitr ini terjadi pada
saat terkumpulnya muatan-muatan psiti* dan negati* di a0an.
43
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
44/156
6ambar 1. 1 Prinsip dasar kapasitr
1.2.2 Ka"a&'(a& S+$a, Ka"a&'(-* :Ka"a&'(an&';
?apasitansi dide*inisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitr untuk
dapat menampung muatan elektrn. @ulmbs pada abad 1 menghitung bah0a 1
ulmb E 4,2> D 151 elektrn. ?emudian "ihael 7araday membuat pstulat
bah0a sebuah kapasitr akan memiliki kapasitansi sebesar 1 *arad jika dengan
tegangan 1 lt dapat memuat muatan elektrn sebanyak 1 ulmbs. ?apasitansi
sebuah kapasitr dinyatakan dengan rumus :
< = C V
+engan :
E "uatan elektrn dalam @ (@ulmbs)
@ E 8ilai kapasitansi dalam 7 (7arad)% E Besar tegangan dalam % (%lt)
+alam praktek pembutan kapasitr, kapasitansi dihitung dengan
mengatahui luas area plat metal ('), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal
dielektrik) dan knstanta (k) bahan dielektrik. +engan rumus dapat ditulis sebagai berikut :
C = :>.>5 ? 1012; : A@(;
Berikut adalah tabel nth knstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik
yang disederhanakan.
Tabel 2. 1 ?nstanta bahan (k)
44
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
45/156
dara akum ? E 1
'lumunium ksida ? E
?eramik ? E 155 = 15556elas ? E
Plyethylene ? E 3
ntuk rangkaian elektrnik praktis, satuan *arad adalah sangat besar
sekali. mumnya kapasitr yang ada di pasaran memiliki satuan : Q7, n7 dan p7.
1 7arad E 1.555.555 Q7 (mikr 7arad)
1Q7 E 1.555.555 p7 (pik 7arad)1Q7 E 1.555 n7 (nan 7arad)1n7 E 1.555 p7 (pik 7arad)1p7 E 1.555 QQ7 (mikr-mikr 7arad)1Q7 E 15 7-C
1n7 E 15 7-C
1p7 E 15 7-12
?nersi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaa besaran
sebuah kapasitr. "isalnya 5,5;A Q7 dapat juga dibaa sebagai ;A n7, atau nth
lain 5,1 n7 sama dengan 155 p7.
?ndensatr diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu psiti* dan
negati* serta memiliki airan elektrlit dan biasanya berbentuk tabung.
/imblnya
/edangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitansinya lebih rendah,
tidak mempunyai kutub psiti* atau negati* pada kakinya, kebanyakan berbentuk
bulat pipih ber0arna klat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kaning
baju yang sering disebut kapasitr (apaitr).
/imblnya
45
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
46/156
1.2./ H$+$n%an An(a*a C Ɛ0 Ɛ* # #an A Pa#a Ka"a&'(-* P!a( Saa*.
?apasitansi untuk kapasitr kepingHpelat sejajar dinyatakan dengan rumus:
C =ε A
d
+engan : E Permitiitas bahan dielektrikƐ
' E &uas permukaand E jarak antar keping H plat
9ika dielektrik atau islatr antara kedua pelatnya udara (akum), yang
berpermitiitas Ɛ5, maka rumus diatas menjadi :
C 0=ε0 A
d
9ika bahan dielektrik kapasitr tersebut memiliki permitiitas relati* Ɛr maka :
C =εr ε0 A
d=εr .C 0
1.2. En*%' Yan% T*&')"an Da!a) Ka"a&'(-*
#nergi yang tersimpan dalam kapasitr bermuatan bergantung pada
besar muatan dan tegangan kapasitr () dirumuskan sebagai berikut :
W =1
2
q2
C =
1
2qV =
1
2C V
2
+engan :
L E #nergi yang tersimpan pada sebuah kapasitr dalam 9 (9ule)
46
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
47/156
E "uatan yang tersimpan pada sebuah kapasitr dalam @ (@ulmbs)
@ E 8ilai kapasitansi pada sebuah kapasitr dalam 7 (7arad)
% E Tegangan yang diberikanHterdapat pada sebuah kapasitr dalam % (%lt)
47
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
48/156
/ DASAR TEORI TAMBAHAN
?apasitr plar yaitu kapasitr yang keduanya mempunyai kutub plaritas
negati* dan psiti*, biasanya kapasitr plar bahan dielektriknya terbuat dari
elektrnik dan biasanya kapasitr ini mempunyai nilai kapasitansi yang besar jika
dibandingkan dengan kapasitr yang menggunakan bahan dielektrik, kertas mika
atau keramik.(sumber: http!""###.tu$asku%.c&m"'01("0("kapasit&r.html )
?apasitr nnplar yaitu kapasitr yang dibuat dengan bahan dieleltrik
keramik, mika dan *ilm. ?eramik adalah bahan yang ppuler serta murah untuk
membuat kapasitr yang kapasitansinya keil. Tersedia dari kisaran p7 sampai
besaran S7 yang kapasitas untuk aplikasi rangkaian yang ber*rekuensi tinggi.(sumber: http!""ran$kaian)elektr&nikain*&"kapasit&r)p&lar+dann&n)p&lar )
48
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
49/156
BAB II
PROSEDUR PERCOBAAN
2.1 ALAT DAN BAHAN
Tabel 2.1 'lat dan Bahan
8. 8'"' 9"&'!
1 ?apasitr ?eramik ;
2 ?apasitr #lektrlit (#&@) ;
3 "ultimeter ;
2.2 LANGKAH KERJA
A. P)+a6aan K-# An%a Pa#a S+$a, Ka"a&'(-* Pa#a Ka"a&'(-*
M'a #an K*a)'
1 ?apasitr keramik yang telah ditentukan diambil2 ?de angka yang berada pada badan kapasitr keramik diambil3 !asil pembaaan dari kapasitr diatat pada tabel hasil pengamatan.; &angkah 1 sampai 3 diulangi untuk kapasitr lainnya
8. ?de 'gka
Pembaaan 8ilai kur
p7 n7 Q7 7arad n7
1
2
3
;
B. Pnn($an N'!a' M$a(an Dan En*%' Yan% T*&')"an Pa#a S+$a,
ELCO :E!6(*-!'( C-n#n&a(-*;
1 #&@ yang telah ditentukan diambil.2 ?de angka yang berada pada badan #&@ dibaa.3 !asil pembaaan kde angka #&@ diatat pada tabel hasil pengamatan.; "uatan dan #nergi diari menggunakan rumus> &angkah 1 sampai ; diulangi untuk kapasitr yang lainnya.
8. ?apasitansi Tegangan "uatan #nergi
49
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
50/156
Pada Badan
#&@
Pada Badan
#&@
ang Tersimpan
Pada #&@
ang Tersimpan
Pada #&@
1
23
;
50
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
51/156
BAB III
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
/.1 DATA PERCOBAAN
/.1.1 P)+a6aan K-# An%a Pa#a Ka"a&'(-* M'a #an K*a)'
Tabel 3.1 Pembaaan ?de 'ngka Pada ?apasitr "ika +an ?eramik
8. ?de 'ngka Pembaaan p7 n7 S7 71 333 ? 33 D 153 33 33 D 15-3 33 D 15-C
2 15; 15> 152 15-1 15-A
3 153 15; 151 15-2 15-
/.1.2 Pn%$$*an K-# An%a Pa#a Ka"a&'(-* M'a Dan K*a)'
Tabel 3.2 Pengukuran ?de 'ngka Pada ?apasitr "ika +an ?eramik
8.?de
'ngka
Pengukuran p7 n7 S7 7
1 333 ? 32,>4 D 153 32,>4 32,>4 D 15-3 32,>4 D 15-C
2 15; 153,2 D 153
153,2 153,2 D 15-3
153,2 D 15-C
3 153 C,A D 153 C,A C,A D 15-3 C,A D 15-C
/.1./ Mnn($an N'!a' M$a(an Dan En*%' Yan% T*&')"an Pa#a ELCO
:E!(*-!'( K-n#n&a(-*;
51
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
52/156
Tabel 3.3 8ilai "uatan +an #nergi ang Tersimpan Pada #&@
/.2 Ana!'&a Da(a
/.2.1 P)+a6aan K-# An%a Pa#a Ka"a&'(-* K*a)' Dan M'a
1. ?de 'ngka 333 ? E 33 D 153
p733 D 153 .15-3E 33 n733.15-3 E 33 D 15-3S733 D 15-3.15-4 E 33 D 15-C 7
2. ?de 'ngka 15; E 15 D 15; p7 E 15> p7
15> .15-3E 152n7152 .15-3E15-1 S715-1 .15-4 E 15-A7
3. ?de 'ngka 15 E 15 D 153 p7 E 15; p7
15; .15-3E 151 n7151 .15-3E15-2 S715-2 .15-4 E 15- 7
/.2.2 Mn%,'($n% Ga!a( P)+a6aan #an Pn%$$*an "a#a Ka"a&'(-*
K*a)' #an M'a
1. +ik : @ baaE 33 D 15-C 7@ukur E 32,>4 D 15-C 7+it : G 6alat @1 E ...I+ij :
G 6alat @1 EC baca−C ukur
C baca D 155 G
E33 x 10
−9 F −32,56 x10
−9 F
33 x10−9
F D 155 G
E 1,33 G
52
8.?apasitansi Tegangan "uatan #nergiPada Badan
#&@
Pada Bahan
#&@
ang Tersimpan
Pada #&@
ang Tersimpan
Pada #&@1 15 S7 2> % 2> D 15-> @ 312,> D 15->92 1 S7 14 % 14 D 15-4 @ 12 D 15-49
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
53/156
2. +ik : @ baaE 15-A7 (1 D 15-A7) @ukur E 1,532 D 15-A7+it : G 6alat @2E I
+ij :
G 6alat @2 EC baca−C ukur
Cbaca D 155 G
E1 x10
−7 F −1,032 x 10
−7 F
1 x 10−7
F D 155 G
E 3,2 G
3. +ik : @ baaE 15-7 ( 1 D 15-7)@ukur E 5,CA D 15-7+it : G 6alat @3E
+ij :
G 6alat @3EC baca−C ukur
Cbaca D 155 G
E1 x10
−8 F −0,978 x10
−7 F
1 x 10−8
F D 155 G
E 2,2 G
53
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
54/156
Tabel 3.; G 6alat Pembaaan dan Pengukuran ?apasitr ?eramik dan "ika
8. ?de 'ngka @ baa @ukur G 6alat1 333 ? 33 D 15-C7 32,>4 D 15-C 7 1, 33 G2 15; 15-A 7 153,2 D 15-C 7 3,2 G3 153 15- 7 C,A D 15-C 7 2,2 G
/.2./ Pnn($an N'!a' M$a(an #n En*%' 9an% T*&')"an "a#a K*a)'
#an M'a
1. +ik : @ E 15 S7 (15-> 7)
% E 2> %
+it : a. E I
b. L E I+ij : a. E @%
E 15->7.2> %
E 2> D 15->@
b. L E1
2 %
E1
2 2> D 15->@.2> %
E 312,> D 15->9
2. +ik : @ E 1S7 (15-47)
% E 14 %
+it : a. E I
b. L E I
+ij : a. E @%
E 15-4
7.
14 % E 14 D 15-4@
b. LE1
2 %
E1
2 14 D [email protected] %
E 12 D 15-49
54
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
55/156
/./ P)+a,a&an
?apasitr ber*ungsi untuk menyimpan muatan listrik. ntuk arus +@
kapasitr digunakansebagai islatr, sedangkan pada arus '@ kapasitr digunakan
sebagai knduktr. Padea kapasitr terdapat nilai kapasitansi yang terletak pada
badan kapasitr. "isalnya 15 S7 2> %, itu berarti kapasitansi kapasitr tersebut 15
S7 dengan tegangan yang diberikan tidak nlebih dari 2>%.
Pada kapasitr keramik biasanya terdapat kde angka seperti 333. tu
berarti 33 D 153 p7, karena 2 angka pertama menunjukkan nminal, sedangkan
angka ketiga menunjukkan *atr pengali.
+alam perbaan kali ini, kita membaa kde yang terdapat pada kapasitr mika dan keramik. ?emudian, melakukan pengukuran dengan menggunakan
multimeter digital. 'gar kita bisa membandingkan hasil baa dengan hasil
pengukuran multimeter digital. ?ita juga menari G galat untuk mengetahui
keakuratan multimeter yang digunakan.
/elanjutnya, menentukan muatan dan energy yang terdapat pada #&@.
+engan membaa kapasitansi yang ada pada #&@ dan membaa tegangannya.
ntuk menari muatannya menggunakan persamaan E @%, serta untuk menari
energinya menggunakan persamaan L E U %.
55
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
56/156
BAB IV
PENUTUP
.1 K&')"$!an
1. ?apasitr adalah kmpnen elektrnika yang digunakan untuk menyimpan atau
mengumpulkan arus listrik di dalam suatu medan listrik.2. ?apasitr terdiri dari 2 knduktr yang dipisahkan leh bahan pengekat (islatr)
yang disebut dengan elektrik.3. @ara membaa nilai kde angka yang terdapat pada kapasitr yaitu : angka
pertama dan kedua menunjukkannilai nminal dan angka ketiga menunjukkan
*aktr pengali.;. /istem kerja kapasitr adalah ketika ke-2 ujung plat metal akan diberi tegangan,
maka muatan psiti* akan berkumpul pada 1 kaki dan muatan negati* di kaki yang
lainnya.>. #nergi pada kapasitr bermuatan tergantung pada besar medan dan tegangan yang
ada pada kapasitr.
.2 K*'(' #an Sa*an
.1. Laktu pengumpulan lapran dan reisisebaiknyam diperpanjang.2. 'sisten lab menthkan terlebih dahulu sebelum praktikan melakukan
praktikum.3. "enjelaskan lebih detail tentang materi yang akan di praktikumkan.
56
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
57/156
L)+a* K*a
1. 9elaskan perbedaan kapasitr keramik dengan #l (#letrni @ndensatr)M
Ja4a+?apasitr keramik bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang segi empat ber0arna
merah, klat dan lain-lain. +alam pemasangannya di depan rangkaian (P@B),
bleh di blak-balik karena tidak mempunyai kaki psiti* dan negati*. "empunyai
kapasitas dari beberapa p7 sampai denhgan rstusan kp7. +engan tegangan kerja
maksimal 2> % sampai 155 %, tetapi ada juga yang sampai ribuan %. /edangkan,
#l biasanya berbentuk tabung, mempunyai 2 kaki yang berplaritas psiti* dan
negati*, di mana kaki yang psiti* lebih panjang daripada kaki yang negati*. 8ilai
kapasitansinya dari 5, ;1 S7 sampai ribuan S7, dengan tegangan kerjadari
beberapa % sampai ribuan %.
2. 9elaskan bagaimana ara pembaaan kde angka pada kapasitr keramik dan
penentuan nilai muatan dan energi pada #l (#letrni @ndensatr)MJa4a+
a. @ara pembaaan kde pada kapasitr
'pabila pada kapasitr terdapat 1 atau 2 angka, maka kita langsung bias
membaanya dengan satuan p7. 9ika ada 3 angka, angka pertama dan angka kedua
menunjukkan nilai nminalnya, sedangkan angka yang ketiga menunjukkan *atr
pengali.
b. @ara penentuan nilai muatan dan energi pada #l
ntuk menentukan nilai muatan yang ada pada #l kita harus menari
dengan rumus E @%. +i mana, @ dan % sudah tertera di badan #l. /edangkan,
untuk menari energi yang ada pada #l kita menggunakan rumus L E U @%2.
3. 9elaskan perbedaan kapasitr plar, kapasitr nn-plar dan kapasitr ariabelMJa4a+
?apasitr plar memiliki kaiki yang sudah ditentukan psiti* dan negati*nya. Bila
pemasangannya terbalik akan terjadi kerusakan. &ain halnya dengan kapasitr
nn-plar yang kakinya tidak ditentukan psiti* dan negati*nya, sehingga
pemasangannya tidak dipengaruhi psisi kaki dan bias bebas memasangnya.
57
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
58/156
/edangkan, kapasitr ariabel nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan
memutar prs yang terdapat pada kapasitr.
58
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
59/156
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
MODUL
HUKUM OHM
GRUP 7
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2015
59
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
60/156
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
"engamati keberlakuan hukum hm pada suatu resistr yang dialiri arus
listrik.
1.2 DASAR TEORI
Berdasarkan hukum hm, besarnya tegangan listrik (ltage) yang terdapat
diantara ujung suatu resistr ditentukan leh hasil kali kuat arus yang melalui
resistr itu dengan resistansi resistr tersebut.
6ambar 1.1 'rus melalui resistr R
!al ini dinyatakan dengan persamaan :
% E . R ....................................... (1) E %HR ............................................ (2)
R E %H ............................................ (3)
Persamaan ini hanya berlaku untuk resistr yang tidak mengalami
perubahan resistansinya dengan kembalinya suhu resistr tersebut.
60
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
61/156
1./ TEORI TAMBAHAN
+alam ilmu elektrnika, hukum dasar elektrnika yang 0ajib dipelajari
dan dimengerti leh setiap engineer elektrnika ataupun penghbi elektrnika
adalah hukum hm, yaitu hukum dasar yang menyatakan hubungan antara arus
listrik (), tegangan (%), dan hambatan (R). Pada dasarnya, bunyi dari hukum hm
adalah:
NBesar arus listrik () yang mengalir melalu sebuah penghantar atau knduktr
akan berbanding lurus dengan beda ptensialHtegangan (%) yang diterapkan
kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannyaO.
!ukum hm pertama kali diperkenalkan leh serang *isika0an jermanyang bernama 6erg /imn hm (1AC-1>;) pada tahun 12>, dan
mempublikasikan hukum hm tersebut pada paper yang berjudul NThe 6alani
@iruit nestigated "athematiallyO pada tahun 12A.
( /umber : http:HHteknikelektrnika.mHpengertian-rumus-bunyi-hukum-hm )
!ukum hm adalah suatu pernyataan bah0a besar arus listrik yangmengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda
ptensial yang diterapkan kepadanya. /ebuah benda penghantar dikatakan
mematuhi hukum hm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar
dan plaritas beda ptensial yang dikenakan kepadanya. Lalaupun pernyataan ini
tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah NhukumO tetap
digunakan dengan alasan sejarah. /eara matematika hukum hm diekspresikan
dengan persamaan % E D R dimana adalah arus listrik dalam satuan ampere, %adalah tegangan listrik dalam satuan lt, dan R adalah hambatan listrik dalam
satuan hm.
( /umber : http:HHi*titae*je.0rdpress.mHletureH*un-physisHhukum-hmH )
61
http://teknikelektronika.com/pengertian-rumus-bunyi-hukum-ohmhttp://teknikelektronika.com/pengertian-rumus-bunyi-hukum-ohmhttp://iftitaefje.wordpress.com/lecture/fun-physics/hukum-ohm/http://teknikelektronika.com/pengertian-rumus-bunyi-hukum-ohmhttp://iftitaefje.wordpress.com/lecture/fun-physics/hukum-ohm/
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
62/156
BAB II
PROSEDUR PERCOBAAN
2.1 ALAT DAN BAHAN
Tabel 2.1 'lat dan Bahan
8 8ama 'lat dan Bahan 9umlah
1
2
3
;
>
4
A
Resistr 4 hm H 2 0att
Resistr 225 hm H 2 0att
Resistr >45 hm H 2 0att
"ultimeter
?abel Penghubung
'daptr
beng Pipih
Prjet Bard
1
1
1
1
1
1
1
1
2.2 LANGKAH KERJA
1. Tegangan pada adaptr diukur pada 1,> lt +@
2. Range adaptr dinaikkan menjadi 3 lt sampai 12 lt
3. !asil pengukuran tegangan adaptr diatat pada tabel hasil pengamatan
;. "engukur tegangan dan arus pada resistr 4 hm
>. Pengukuran tegangan dan arus dilakukan pada range adaptr 3 lt
sampai 12 lt
4. !asil pengukuran tegangan dan arus resistr diatat pada tabel hasil
pengamatanA. "engganti resistr lain dan mengulangi langkah ; = 4
62
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
63/156
BAB III
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
/.1 DATA PERCOBAAN
Tabel 3.1 Pengukuran tegangan dan arus pada resistr
Teganga
n
R E 4 hm R E 225 hm R E >45 hmTeganga
n
'rus Teganga
n
'rus Teganga
n'rus
2,A35 % 2,35 %3;,52
m' 2,;; %11,35
m'
2,>> %;,>C m'
;,>> % ;,12 %>C, m'
;,32 %1C,45
m'
;,3C %A,C; m'
4.4> % >,C %A,; m'
4,2C %2,;5
m'
4,3C % 11,>>
m'
,;5 % A,>; %115,3
m'A,C> %
34,1>
m'
,1> % 1;,43
m'
15,52 % ,C5 %131,2
m'C,;C %
;2, m' C,A1 % 1A,;3
m'
11, % 15,>3 %1>>,3
m'11,2> %
>5,A m' 11,>> % 25,A3
m'
/.2 ANALISA DATA
/.2.1 PERHITUNGAN KUAT ARUS DAN GALAT
'. Perhitungan ?uat 'rus dan G 6alat pada Resistr 4 hm
1 EV
R E2,73V
68Ω
E ;5,1 m'
6alat E ( 40,1−34,0240,1 ) D 155G
63
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
64/156
E 1>,2 G
2 E
V
R E
4,55V
68Ω
E 44,C m'
6alat E ( 66,9 – 59,866,9 ) D 155GE 15,4 G
3 EV
R E5,98V
68Ω
E A,C m'
6alat E ( 87,9 – 87,487,9 ) D 155GE 5,4 G
; EV
R E8,4V
68Ω
E 123,> m'
6alat E ( 123,5 – 110,3123,5 ) D 155GE 15,A G
> EV
R E10,02 V
68Ω
E 1>5 m'
6alat E ( 150 – 131,2150 ) D 155GE 12,> G
4 EV
R E11,8 V
68Ω
64
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
65/156
E 1A;,A m'
6alat E ( 174,7 – 155,3174,7 ) D 155GE 11,1 G
B. Perhitungan ?uat 'rus dan G 6alat pada Resistr 225 hm
1 EV
R E2,73V
220Ω
E 12,; m'
6alat E ( 12,4 – 11,312,4 ) D 155GE ,C G
2 EV
R E4,55V
220Ω
E 25,A m'
6alat E ( 20,7 – 19,620,7 ) D 155GE >,3 G
3 E
V
R E
6,65V
220Ω
E 35,2 m'
6alat E ( 30,2 – 28,430,2 ) D 155GE >,C G
65
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
66/156
; EV
R E8,4 V
220Ω
E 3,2 m'
6alat E ( 38,2 – 36,1538,2 ) D 155GE >,; G
> EV
R E10,02 V
220Ω
E ;>,> m'
6alat E ( 45,5 – 42,845,4 ) D 155GE >,C G
4 EV
R E11,8 V
220Ω
E >; m'
6alat E ( 54 – 50,754 ) D 155GE 4,1 G
@. Perhitungan ?uat 'rus dan G 6alat pada Resistr >45 hm
1 EV
R E2,73V
560Ω
E ;,C m'
6alat E ( 4,9 – 4,594,9 ) D 155GE 4,3 G
66
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
67/156
2 EV
R E4,55V
560Ω
E ,1 m'
6alat E ( 8,1 – 7,948,1 ) D 155GE 1,C G
3 EV
R E6,65V
560Ω
E 11,C m'
6alat E ( 11,9 – 11,5511,9 ) D 155GE 2,C G
; EV
R E8,4V
560Ω
E 1> m'
6alat E (15 – 14,63
15 ) D 155GE 2,> G
> EV
R E10,02 V
560Ω
E 1A,C m'
6alat E ( 17,9 – 17,4317,9 ) D 155GE 2,4 G
4 EV
R E11,88V
560Ω
E 21,2 m'
67
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
68/156
6alat E ( 21,2 – 20,7321,2 ) D 155GE 2,2 G
Tegangan
R E 4 hm R E 225 hm R E >45 hm?uat 'rus (m') ?uat 'rus (m') ?uat 'rus (m')
!itung kur G 6alat !itung kur G 6alat !itung kur
2,A3 % ;5,1 3;,52 1>,2 G 12,; 11,3 ,C G ;,C ;,>C 4,;,>> % 44,C >C, 15,4 G 25,A 1C,4 >,3 G ,1 A,C; 1,
4.4> % A,C A,; 5,4 G 35,2 2,; >,C G 11,C 11,>> 2,,;5 % 123,> 115,3 15,A G 3,2 34,1> >,; G 1> 1;,43 2,15,52 % 1>5 131,2 12,> G ;>,> ;2, >,C G 1A,C 1A,;3 2,11, % 1A;,A 1>>,3 11,1 G >; >5,A 4,1 G 21,2 25,A3 2,
Tabel 3.2 Persentase 6alat ?uat 'rus Perhitungan dan Pengukuran
/.2.2 PERHITUNGAN TEGANGAN DAN GALAT
'. Perhitungan Tegangan dan G 6alat pada Resistr 4 hm
%1 E . R
E 3;,52 m' D 4 $
E 2,4 %
6alat E ( 2,6 – 2,32,6 ) D 155GE 11,> G
%2 E . R
E >C, m' D 4 $
E ;,1 %
6alat E ( 4,1 – 4,124,1 ) D 155GE 5,> G
68
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
69/156
%1 E . R
E 3;,52 m' D 4 $
E 2,4 %
6alat E ( 2,6 – 2,32,6 ) D 155GE 11,> G
%3 E . R
E A,; m' D 4 $
E >,C %
6alat E (5,9 – 5,98
5,9
) D 155GE 1,; G
%; E . R
E 115,3 m' D 4 $
E A,> %
6alat E (7,5 – 7,54
7,5 ) D 155GE 5,> G
%> E . R
E 131,2 m' D 4 $
E ,C2 %
6alat E (8,92 – 8,9
8,92 ) D 155GE 5,2 G
%4 E . R
E 1>>,3 m' D 4 $
E 15,4 %
69
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
70/156
6alat E ( 10,6 – 10,5310,6 ) D 155GE 5,A G
B. Perhitungan Tegangan dan G 6alat pada Resistr 225 hm
%1 E . R
E 11,3 m' D 225 $
E 2,> %
6alat E ( 2,5 – 2,4842,5 ) D 155GE 5,A G
%2 E . R
E 1C,4 m' D 225 $
E ;,3 %
6alat E ( 4,3 – 4,324,3 ) D 155GE 5,> G
%3 E . R
E 2,; m' D 225 $
E 4,2; %
6alat E ( 6,24 – 6,296,24 ) D 155GE 5, G
%; E . R
E 34,1> m' D 225 $
E A,C>3 %
6alat E
(
7,953 – 7,95
7,95
) D 155G
70
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
71/156
E 5,5; G
%> E . R
E ;2, m' D 225 $
E C,; %
6alat E ( 9,4 – 9,499,4 ) D 155GE 5,C G
%4 E . R
E >5,A m' D 225 $
E 11,2 %
6alat E ( 11,2 – 11,2511,2 ) D 155GE 5,; G
@. Perhitungan Tegangan dan G 6alat pada Resistr >45 hm
%1 E . R
E ;,>C m' D >45 $
E 2,4 %
6alat E (2,6 – 2,55
2,6
) D 155GE 1,C G
%2 E . R
E A,C; m' D >45 $
E ;,; %
71
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
72/156
6alat E ( 4,4 – 4,394,4 ) D 155GE 5,2 G
%3 E . R
E 11,> m' D >45 $
E 4,> %
6alat E ( 6,5 – 6,396,5 ) D 155G
E 1,A G
%; E . R
E 1;,43 m' D >45 $
E ,2 %
6alat E ( 8,2 – 8,158,2 ) D 155G
E 5,4 G
%> E . R
E 1A,;3 m' D >45 $
E 2,4 %
6alat E ( 2,6 – 2,552,6 ) D 155G
E 5,C G
%4 E . R
E 25,A3 m' D >45 $
E 11,4 %
6alat E ( 11,6 – 11,5511,6 ) D 155GE 5,; G
72
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
73/156
73
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
74/156
TeganganR E 4 hm R E 225 hm R E >45 hm
Tegangan (%) Tegangan (%) Tegangan (%)!itung kur G 6alat !itung kur G 6alat !itung kur G
2,A3 % 2,4 2,35 11,> G 2,> 2,;; 5,A G 2,4 2,>> 1,
;,>> % ;,1 ;,12 5,> G ;,3 ;,32 5,> G ;,; ;,3C 5,4.4> % >,C >,C 1,; G 4,2; 4,2C 5, G 4,> 4,3C 1,,;5 % A,> A,>; 5,> G A,C>3 A,C> 5,5; G ,2 ,1> 5,
15,52 % ,C2 ,C5 5,2 G C,; C,;C 5,C G C, C,A1 5,11, % 15,4 15,>3 5,A G 11,2 11,2> 5,; G 11,4 11,>> 5,
Tabel 3.3 Persentase 6alat Tegangan Perhitungan dan Pengukuran
/.2./ PERHITUNGAN RESISTANSI DAN GALAT
'. Perhitungan Resistansi dan G 6alat pada Resistr 4 hm
R1 EV
I E2,73V
0,03402 A
E 5,2> $
6alat E ( 80,25−6880,25 ) D 155GE 1>,24 G
R2 EV
I E4,55V
0,0598 A
E A4,5C $
6alat E ( 76,09−6876,09 ) D 155GE 15,43 G
R3 EV
I E6,65V
0,0874 A
E A4,5C $
6alat E
(
76,09−68
76,09
) D 155G
74
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
75/156
E 15,43 G
R; E
V
I E
8,4V
0,1103 A
E A4,14 $
6alat E ( 76,16−6876,16 ) D 155GE 15,A1 G
R> EV
I E10,2V
0,1312 A
E A4,3A $
6alat E ( 76,37−6876,37 ) D 155GE 15,C4 G
R4 E V I E11,8V
0,1553 A
E A4,> $
6alat E ( 76,5−6876,5 ) D 155GE 11,11 G
B. Perhitungan Resistansi dan G 6alat pada Resistr 225 hm
R1 EV
I E2,73V
0,0113 A
E 2;1,4 $
6alat E ( 241,6−220241,6 ) D 155G
75
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
76/156
E ,C; G
R2 EV
I E4,55V
0,0196 A
E 232,1; $
6alat E ( 232,14−220232,14 ) D 155GE >,23 G
R3 EV
I E6,65V
0,0284 A
E 23;,1> $
6alat E ( 234,15−220234,15 ) D 155GE 4,5; G
R; EV
I E8,4 V
0,03615 A
E 232,3A $
6alat E
(
232,37−220
232,37
) D 155G
E >,32 G
R> EV
I E10,02V
0,0428 A
E 23;,11 $
76
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
77/156
6alat E ( 234,11−220234,11 ) D 155GE 4,5 G
R4 EV
I E11,8V
0,0507 A
E 23;,32 $
6alat E ( 234,32−220234,32 ) D 155G
E 4,11 G@. Perhitungan Resistansi dan G 6alat pada Resistr >45 hm
R1 EV
I E2,73V
0,00459 A
E >C;,AA $
6alat E ( 594,77−560594,77 ) D 155GE >,> G
R2 EV
I E4,55V
0,00794 A
E >A3,5> $
6alat E ( 573,05−560573,05 ) D 155GE 2,2 G
R3 EV
I E6,65V
0,01155 A
E >A>,A4 $
6alat E ( 575,76−560575,76 ) D 155G
77
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
78/156
E 2,A; G
R; E
V
I E
8,4 V
0,01463 A
E >A;,14 $
6alat E ( 574,16−560574,16 ) D 155GE 2,;A G
R> EV
I E10,02V
0,01743 A
E >A;,A $
6alat E (574,87−560
574,87 ) D 155GE 2,>C G
R4 EV
I E11,8V
0,02073 A
E >A3,5 $
6alat E (573,08−560
573,08 ) D 155GE 2,2 G
78
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
79/156
Tabel 3.; Persentase 6alat Resistansi Perhitungan dan Pengukuran
Tegangan
R E 4 hm R E 225 hm R E >45 Resistansi ($) Resistansi ($) Resistansi
!itung kur G 6alat !itung kur G6alat !itung kur
2,A3 % 5,2> $ 4 $ 1>,24 G 2;1,4 $ 225 $ ,C; G >C;,AA $ >45 $;,>> % A4,5C $ 4 $ 15,43 G 232,1; $ 225 $ >,23 G >A3,5> $ >45 $4.4> % A4,5C $ 4 $ 15,43 G 23;,1> $ 225 $ 4,5; G >A>,A4 $ >45 $,;5 % A4,14 $ 4 $ 15,A1 G 232,3A $ 225 $ >,32 G >A;,14 $ >45 $
15,52 % A4,3A $ 4 $ 15,C4 G 23;,11 $ 225 $ 4,5 G >A;,A $ >45 $
11, % A4,> $ 4 $ 11,11 G23;,32
$225 $ 4,11 G >A3,5 $ >45 $
/./ PEMBAHASAN
Pada praktikum yang telah dilakukan, diketahui bah0a hukum hm
menyatakan kuat arus litrik () berbanding lurus dengan tegangan (%) yang
diberikan dan berbanding terbalik dengan hambatanHresistansi (R). !al ini terbukti
ketika dilakukan perhitungan nilai tegangan dan kuat arus pada resistr.
@nthnya saat mengukur resistr yang hambatannya bernilai 4 hm, maka
tegangan yang terukur 2,3 % dan kuat arus yang terukur 3;,52 m'. /edangkan pada resistr yang bernilai >45 hm, tegangan yang terukur 2,>> % dan kuat
arusnya adalah >,;C m'. !al ini sangat membutikan keterkaitan hukum hm pada
resistr.
Pada pengukuran tegangan dan kuat arus pada resistr dapat diketahui
bah0a semakin besar hambatan suatu resistr maka semakin besar pula tegangan
yang terukur dan semakin keil kuat arus yang terukur. 9adi, hambatan berbanding
lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan kuat arus.6alat terbesar untuk arus pada resistr 4 $ adalah sebesar 1>,2 G pada
tegangan sumber 2,A3 %, arus hitung ;5,1 m' dan arus ukur 3;,52 m'.
/edangkan galat terkeilnya adalah 5,4 G pada tegangan sumber 4,4> %, arus
hitung A,C m' dan arus ukur A,; m'.
6alat terbesar untuk arus pada resistr 225 $ adalah sebesar ,C G pada
tegangan sumber 2,A3 %, arus hitung 12,; m' dan arus ukur 11,3 m'. /edangkan
79
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
80/156
6alat terkeilnya adalah >,3 G pada tegangan sumber ;,>> %, arus hitung 25,A m'
dan arus ukur 1C,4 m'.
6alat terbesar untuk arus pada resistr >45 $ adalah sebesar 4,3 G pada
tegangan sumber 2,A3 %, arus hitung ;,C m' dan arus ukur ;,>C m'. /edangkan
6alat terkeilnya adalah 1,C G pada tegangan sumber ;,>> %, arus hitung ,1 m'
dan arus ukur A,C; m'.
6alat terbesar untuk tegangan pada resistr 4 $ adalah 11,> G pada
tegangan hitung 2,4 %. /edangkan galat terkeilnya adalah 5,2 G pada tegangan
hitung ,C2 %.
6alat terbesar untuk tegangan pada resistr 225 $ adalah 5,C G pada
tegangan hitung C,; %. /edangkan galat terkeilnya adalah 5,5; G pada teganganhitung A,C>3 %.
6alat terbesar untuk tegangan pada resistr >45 $ adalah 1,C G pada
tegangan hitung 2,4 %. /edangkan galat terkeilnya adalah 5,2 G pada tegangan
hitung ;,; %.
6alat terbesar untuk hambatan pada resistr 4 $ adalah sebesar 1>,24 G
pada tegangan sumber 2,A3 % dan resistansi hitung 5,2> $. /edangkan galat
terkeilnya adalah 15,43 G pada tegangan sumber ;,>> % dan 4,4> %, danresistansi hitung A4,5C $.
6alat terbesar untuk hambatan pada resistr 225 $ adalah sebesar ,C; G
pada tegangan sumber 2,A3 % dan resistansi hitung 2;1,4 $. /edangkan galat
terkeilnya adalah >,3 G pada tegangan sumber ;,>> % dan resistansi hitung
232,1; $.
6alat terbesar untuk hambatan pada resistr >45 $ adalah sebesar >,> G
pada tegangan sumber 2,A3 % dan resistansi hitung >C;,AA $. /edangkan galatterkeilnya adalah 2,2 G pada tegangan sumber ;,>> % dan 11,, dan resistansi
hitung >A3,5> $ dan >A3,5 $.
Pada perbandingan arus, tegangan atau resistansi, pengukuran dan
perhitungan tidak berbeda jauh. 6alat terbesar dikarenakan pada saat pengukuran,
praktikan melihat dan langsung menuliskan nilai yang tertera pada multimeter
tanpa melihat turun - naik atau rata = rata nilai, sehingga nilai saat perhitungan,
persentase galatnya menjadi besar. /ebaliknya pada galat terkeil, praktikan
80
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
81/156
menuliskan nilai rata = rata pada multimeter, sehingga nilai menjadi akurat. "aka
kesalahan atau keakuratan pada perbaan yang sudah dilakukan disebabkan leh
kurang telitinya praktikan dan mungkin kendala pada alat dan bahan yang
digunakan dalam praktikum.
81
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
82/156
BAB IV
PENUTUP
.1 KESIMPULAN
Berdasarkan perbaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bah0a:
1. !ukum hm menyatakan bah0a kuat arus () berbanding lurus dengan
tegangan (%) yang diberikan dan berbanding terbalik dengan hambatan
(R).
2. 8ilai hambatan (R) berbanding terbalik dengan nilai kuat arusnya ().
9ika nilai hambatannya besar, maka nilai kuat arusnya akan keil. Begitu
juga sebaliknya.
3. /emakin besar sumber tegangan maka semakin besar arus yang
dihasilkan.
.2 KRITIK DAN SARAN
1. /aat mengukur tegangan atau kuat arus kita tidak bleh lupa mengubah
seletr multimeter menjadi amperemeter atau ltmeter karena akan
membuat layar mutimeter tidak ber*ungsi dan salah perhitungan.
2. ntuk kritik tidak ada, karena prses pembelajaran praktikum sangat
baik. /aat praktikum kita diajarkan untuk betul = betul memahami materi
dengan ara seperti presentasi. ni merupakan ara yang menyenagkan
dan sangat membantu prses pembelajaran.
82
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
83/156
LEMBAR KERJA
1. Buat persentase kesalahan antara pengukuran dan perhitunganM
9a0ab:
Tabel Persentase ?esalahan ?uat 'rus pada Resistr
Tabel Persentase ?esalahan Tegangan pada Resistr
Tabel Persentase ?esalahan !ambatan pada Resistr
83
TeganganR E 4 hm R E 225 hm R E >45 hm
!itung kur
!itung kur
!itung kur
2,A3 % ;5,1 m'3;,52
m'
12,;
m'11,3 m' ;,C m' ;,>C m'
;,>> % 44,C m' >C, m'
25,A
m' 1C,4 m' ,1 m' A,C; m'
4.4> % A,C m' A,; m'35,2
m'2,; m'
11,C
m'
11,>>
m'
,;5 %123,>
m'
115,3
m'
3,2
m'
34,1>
m'1> m'
1;,43
m'
15,52 % 1>5 m'131,2
m'
;>,>
m';2, m'
1A,C
m'
1A,;3
m'
11, %1A;,A
m'
1>>,3
m'
>; m' >5,A m'21,2
m'
25,A3
m'
Teganga
n
R E 4 hm R E 225 hm R E >45 hm% !itung % kur % !itung % kur % !itung % kur
2,A3 % 2,4 % 2,35 % 2,> % 2,;; 2,4 % 2,>> %;,>> % ;,1 % ;,12 % ;,3 % ;,32 ;,; % ;,3C %4.4> % >,C % >,C % 4,2; % 4,2C 4,> % 4,3C %,;5 % A,> % A,>; % A,C>3 % A,C> ,2 % ,1> %
15,52 % ,C2 % ,C5 % C,; % C,;C C, % C,A1 %11, % 15,4 % 15,>3 % 11,2 % 11,2> 11,4 % 11,>> %
Teganga
n
R E 4 hm R E 225 hm R E >45 hmR !itung R kur R !itung R kur R !itung R kur
2,A3 % 5,2> $ 4 $ 2;1,4 $ 225 $ >C;,AA $ >45 $;,>> % A4,5C $ 4 $ 232,1; $ 225 $ >A3,5> $ >45 $4.4> % A4,5C $ 4 $ 23;,1> $ 225 $ >A>,A4 $ >45 $,;5 % A4,14 $ 4 $ 232,3A $ 225 $ >A;,14 $ >45 $
15,52 % A4,3A $ 4 $ 23;,11 $ 225 $ >A;,A $ >45 $
11, % A4,> $ 4 $23;,32
$225 $ >A3,5 $ >45 $
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
84/156
2. Buat gra*ik hubungan antara kuat arus dan teganganM
9a0ab:
'. Resistr 4 $
B. Resistr 225 $
@. Resistr >45 $
84
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
85/156
85
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
86/156
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
MODUL 5
HUKUM KIRCHOFF
GRUP 7
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2015
86
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
87/156
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
"empelajari penggunaan hukum kirh** untuk menghitung arus dan tegangan
pada suatu abang.
1.2 DASAR TEORI
Rangkaian listrik biasanya terdiri dari banyak hubungan sehingga akan terdapat
banyak abang maupun titik simpul. Titik simpul adalah titik pertemuan tiga
abang atau lebih.
1. Hukum kirchoff I
!ukum kirh** berbunyi bah0a jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu
titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul
tersebut.!ukum kirh** tersebut sebenarnya tidak lain dari hukum kekelan muatan
listrik seperti tampak pada gambar 1.1 berikut. !ukum ?irh** seara
matematis dapat dituliskan sebagai :
∑ I masuk =∑ I kluar
6ambar 1.1 /kema diagram untuk hukum kirh**
∑ i=0
87
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
88/156
i1+i
2+i
3+i
4+ i
5=0
+imana :'rus yang masuk (i2, i; dan i>) diberi tanda psiti*.'rus yang keluar (i1 dan i3) diberi tanda negati*.
2. Hukum Kirchoff II
!ukum kirh** berbunyi bah0a jumlah aljabar tegangan pada suatu lintasan
tertutup sama dengan nl.Perumusan hukum kirh** untuk suatu lintasan tertutup :
6ambar 1.2 &intasan suatu rangkaian tertutup
&intasan tertutup a = b = = d = e = a : ∑V =0
%ab < %b < %d < %d < %ea E 5
1./ T-*' Ta)+a,an
!ukum ?irhh** 1 merupakan !ukum ?irhh** yang berkaitan dengan
dengan arah arus dalam menghadapi titik perabangan. !ukum ?irhh** 1 ini
sering disebut juga dengan !ukum 'rus ?irhh** atau ?irhh**Vs @urrent &a0
(?@&).
Bunyi !ukum ?irhh** 1 adalah sebagai berikut :
88
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
89/156
N'rus Ttal yang masuk melalui suatu titik perabangan dalam suatu rangkaian
listrik sama dengan arus ttal yang keluar dari titik perabangan tersebut.O
(/umber: http:HHteknikelektrnika.mHpengertian-bunyi-hukum-kirhh**-1-2H )
!ukum kirhh** merupakan salah satu teri elektrnika untuk
menganalisa lebih lanjut tentang rangkaian elektrnika. +engan hukum kirhh**
kita dapat menganalisa lebih lanjut tentang arus yang mengalir dalam rangkaian
dan tegangan yang terdapat pada titik-titik rangkaian elektrnika.
+alam hukum kirhh** dikenal 2 teri yang dapat digunakan untuk analisisrangkaian elektrnika yaitu !ukum ?irhh** 'rus (?@&, ?irhh** @urrent
&a0) dan !ukum ?irhh** Tegangan (?%&, ?irhh** %ltage &a0). !ukum
?irhh** 'rus (?@&, ?irhh** @urrent &a0) !ukum kirhh** arus merupakan
hukum kirhh* pertama (1) yang menyatakan bah0a N'rus ttal yang masuk
pada suatu titik sambungan atau perabangan adalah nlN.
(/umber:http:HHelektrnika-dasar.0eb.idHhukum-kirhh**H)
89
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
90/156
BAB II
PROSEDUR PERCOBAAN
2.1 ALAT DAN BAHAN
Tabel 2.1 'lat dan Bahan
8 8'"' 9"&'!
1 Resistr 4
2 "ultimeter 1
3 Prjet Bard 1
; 'daptr 1> ?abel Penghubung >
4 ?abel Penjepit Buaya 2
2.2 LANGKAH KERJA
>. Rangkaian seperti pada gambar di ba0ah dirangkai.
6ambar 2.1 Rangkaian perbaan hukum kirh**
4. Tegangan 12 lt pada adaptr diatur.A. Resistr R1, R2, R3, R;, R>, R4 dipilih.. "asing-masing arus dan tegangan yang mengalir pada resistr diukur.C. !asil pengukuran pada tabel hasil pengamatan diatat.
90
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
91/156
BAB III
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
/.1 Da(a P*6-+aan
6ambar 3.1 Rangkaian perbaan hukum kirh**
Tabel 3.1 !asil pengamatan
N- Ha)+a(an@R:$; A*$&:)A; T%an%an:V;1. 125 ;;,; >,C2. 225 22,5C ;,A
3. 255 2,1 5,>>A;. 355 22,42 4,4A>. 155 1C,2 1,24. ;A5 2,3 1,324
/.2 Ana!'&a Da(a
/.2.1 P*,'($n%an K$a( A*$& #an T%an%an "a#a Ran%a'an
Rs1 E R3 < R4
E 255 $ < ;A5 $ E 4A5$
Rp1 ¿ R5 x Rs1
R5+ Rs1=100Ω x 670Ω
100Ω+670Ω
E A, 51 $
Rs2 E R2
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
92/156
Rp2 E R 4 x Rs2
R4+ Rs2=
300Ω x 307,01Ω
300Ω+307,01Ω
, 1 = ,t&tal
,t&tal =Vada!t"r
Rt"tal
E12,55Ω
271,75Ω E 5,5;4 ' E ;4 m'
%1 E , 1 D R1
E 5,5;4' D 125% E >,>2%
%; E %adaptr = %1
E 12,>>% = >,>2% E A,53%
,- =V 4
R4
E7,03V
300Ω E 5,523'
, 1 E , 2 ,54%
%> E %; = %2 E A,53% = >,54% E 1,CA%
, > EV 5
R5
E1,97V
100Ω E 5,51CA ' E 5,525 '
92
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
93/156
, 2 E , 3
, 3 E , 2 = , >
E 5,523'- 5,525' E 5,553'
%3 E , 3 D R3
E 5,553' D 255$ E 5,4%
, 4 E , 3
E 5,553'
%4 E , 4 D R4 E 5,553' D ;A5$ E 1,;1 %
/.2.2 P*,'($n%an K$a( A*$&
1. +ik: R1 E 125 $ %1 E >,C %
+it: , 1 E ....I
9a0ab: , 1 EV 1
R1
E5,29V
120Ω E 5,5;;5 ' E ;;,5 m'
2. +ik: R2 E 225 $
%2 E ;,A %
+it: , 2 E ....I
9a0ab: , 2 EV 2
R2
E
4,78V
220Ω E 5,521A2 ' E 21,A2 m'
93
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
94/156
3. +ik: R3 E 255 $
%3 E 5,>>A %
+it: , 3 E ....I
9a0ab: , 3 EV 3
R3
E0,557V
200 Ω E 5,552A ' E 2,A m'
;. +ik: R; E 355$
%; E 4,4A%
+it: , ; E .....I
9a0ab: , ; EV 4
R4
E6,67V
300Ω E 5,52223 ' E 22,23 m'
>. +ik: R> E 155$ %> E 1,2 %
+it: , > E ....I
9a0ab: , > EV 5
R5
¿1,882V
100Ω E 5,512 ' E 1,2 m'
4. +ik: R4 E ;A5 $
%4 E 1,324 %
+it: , 4 E ....I
9a0ab: , 4 EV 6
R6
E1,326V
470Ω E 5,5522 ' E 2,2 m'
94
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
95/156
/.2./ P*,'($n%an Ga!a( K$a( A*$&
1. 6alat , 1 E | Ihitung− Iukur Ihitung | D 155G
E |44,08mA−44,4mA44,08mA | D 155 G E 5,A2>G
2.6alat , 2 E | Ihitung− Iukur Ihitung | D155 G
E |21,72mA−22,09mA21,72mA | D 155 G E 1,A G
3. 6alat , 3 E | Ihitung− Iukur Ihitung | D 155 G
E |2,78mA−2,87mA
2,78mA | D 155 G E 3,2; G
;. 6alat , ; E | Ihitung− Iukur Ihitung | D155 G
E |22,23mA−22,62mA22,23mA | D 155 G E 1,A> G
>. 6alat , > E | Ihitung− Iukur Ihitung | D155 G
E |18,82mA−19,28mA18,82mA | D 155 G E 2,;; G
95
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
96/156
4. 6alat , 4 E | Ihitung− Iukur Ihitung | D 155 G
E |2,82mA−2,83mA
2,82mA | D 155 G E 5,3> G
Tabel 3.1 Perhitungan Persentase 6alat ?uat 'rus
R Tegangan (%) !ambatan($) ?uat 'rus (m') G 6alatR1 >,2C % 125 $ ;;,5 m' ;;,; m' 5,A2>GR2 ;,A % 225 $ 21,A2 m' 22,5C m' 1,AGR3 5,>>A % 255 $ 2,A m' 2,A m 3,2;GR; 4,4A % 355 $ 22,23 m' 22,42 m' 1,A>GR> 1,2 % 155 $ 1,2 m' 1C,2 m' 2,;; GR4 1,324% ;A5 $ 2,2 m' 2,3 m' 5,3>G
/.2. P*,'($n%an T%an%an
1. +ik: R1 E 125$
, 1 E ;;,; m' E 5,5;;;+it: %1 E ....I
9a0ab: %1 E , 1 D R1
E 5,5;;; ' D 125$ E >,33 %
2. +ik: R2 E 225 $
, 2 E 22,5C m' E 5,5225C '
+it : %2 E ....I
9a0ab: %2 E , 2 D R2E 5,5225C ' D 225 $ E ;,4 %
3. +ik: R2 E 225 $
, 2 E 22,5C m' E 5,5225C '
+it : %2 E ....I
9a0ab: %2 E , 2 D R2
E 5,5225C ' D 225 $ E ;,4 %
96
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
97/156
3. +ik: R2 E 225 $
, 2 E 22,5C m' E 5,5225C '
+it : %2 E ....I
9a0ab: %2 E , 2 D R2
E 5,5225C ' D 225 $ E ;,4 %
3. +ik: R3 E 255 $
, 3 E 2,A m' E 5,552A '
+it : %3E ....I
9a0ab: %3 E , 3 D R3
E 5,552A ' D 255 $ E 5,>A; %
;.+ik: R; E 355 $ , ; E 22,42 m' E 5,52242 '
+it : %; E ....I
9a0ab: %; E , ; D R;
E 5,52242 ' D 355 $ E ;4,A %
>. +ik: R> E 155 $
, > E 1C,2 m' E 5,51C2 '
+it : %> E ....I 9a0ab: %> E , > D R>
E 5,51C2 ' D 155 $ E 1,C2 %
4. +ik: R4 E ;A5 $
, 4 E 2,3 m' E 5,5523 '
+it : %4 E ....I
9a0ab: %4 E , 4 D R4
E 5,5523 ' D ;A5 $ E 1,335 %
/.2.5 P*,'($n%an Ga!a( T%an%an
1. . 6alat %1 E |Vhitung−VukurVhitung | D 155 G
E
|
5,33V −5,29V
5,33V
| D 155 G
97
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
98/156
E 5,A> G
2. 6alat %2 E |Vhitung−VukurVhitung | D 155 G
E |4,86V −4,78V 4,86V | D 155 G E 1,4; G
3. 6alat %3 E |Vhitung−Vu kurVhitung | D 155 G
E |0,574V −0,557V
0,574V
| D 155 G E 2,C4 G;. 6alat %; E |Vhitung−VukurVhitung | D 155 G
E |6,78V −6,67V 6,78V | D 155 G
E 1,42 G
>. 6alat %> E |Vhitung−VukurVhitung | D 155 G
E |1,928V −1,882V 1,928V | D 155 G E 2,3 G
4. 6alat %4 E |Vhitung−VukurVhitung | D 155 G
E |1,330V −1,326V 1,320V | D 155 G E 5,3 G
W
98
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
99/156
Tabel 3.2 Perhitungan Persentase 6alat Tegangan
R ?uat 'rus
(m')
!ambatan ($) Tegangan (%) G 6alat
R1 ;;,; m' 125 $ >,33 % >,2C % 5,A> GR2 22,5C m' 225 $ ;,4 % ;,A % 1,4; GR3 2,A m' 255 $ 5,>A; % 5,>>A % 2,C4 GR; 22,42 m' 355 $ 4,A % 4,4A % 1,42 GR> 1C,2 m' 155 $ 1,C2 % 1,2 % 2,3 GR4 2,3 m' ;A5 $ 1,335 % 1,324 % 5,3 G
/./ P)+a,a&an
+alam hukum ?irh** menyatakan bah0a Nkuat arus yang masuk ke
suatu titik simpul itu akan sama nilainya dengan kuat arus yang keluar dari
simpul itu. +ari hasil pengukuran kuat arus, R1 adalah 1 yang terletak pada
rangkaian seri.
ntuk menghitung , 1 pada rangkaian:
X , masuk E X , keluar
, 1 E , 2 G. Perbedaan nilai
yang sedikit ini bisa jadi disebabkan leh alat-alat praktikum yang sudah lama
dan mungkin tidak bekerja seara ptimal lagi. Begitu pula dengan persentase
galat tegangan, hasil perhitunganya juga tidak ada yang mele0ati >G.
99
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
100/156
BAB IV
PENUTUP
.1 K&')"$!an
1. Bunyi hukum ?irh** N jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik
simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul
tersebutO
2. Bunyi hukum ?irh** N jumlah al-jabar tegangan suatu lintasan tertutup
sama dengan nlO
3. !ukum ?irh** dapat dirumuskan dengan persamaan: X masuk E X keluar
;. !ukum ?irh** dapat dirumuskan dengan persamaan: X % E 5 atau %ab <
%b < %d E 5
>. +alam rangkaian seri arus tiap-tiap resistr adalah sama
4. +alam rangkaian paralel tegagan tiap-tiap resisttr adalah sama
A. Titik simpul adalah titik pertemuan tiga abang atau lebih
. !ukum ?irh** adalah salah satu teri elektrnika untuk menganalisis tentang
rangkaian elektrnika
C. Praktikum kali ini bisa dibilang berhasil, karena perhitungan nilai persentase
galat baik itu kuat arus maupun tegangan, semua hasilnya keil yaitu di ba0ah >G
.2 K*'(' #an Sa*an
1. /ebaiknya praktikum dilakukan tepat 0aktu seperti yang sudah dijad0alkan
agar para peserta tidak terlambat mengikuti kelas untuk mata kuliah lain.
100
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
101/156
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
MODUL
RANGKAIAN SERI DAN PARAREL
GRUP 7
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2015
101
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
102/156
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 TUJUAN
1. "ampu merangkaikan resistr dan kapasitr seara seri maupun paralel dengan
menggunakan simulasi dan instrumentasi.2. "emahami penggunaan hukum hm pada rangkaian seri dan paralel dengan
menggunakan simulasi dan instrumentasi.
1.2 DASAR TEORI
A. Ran%a'an R&'&(-*
1. Ran%a'an S*'
Rangkaian resistr yang dirangkai seara seri akan mengakibatkan nilai resistansi
pengganti ( Rek ) semakin besar. ang mana nthnya diperlihatkan pada gambar
1.1.
6ambar 1.1 Resistr yang dirangkai seara seri
Pada rangkaian resistr yang dirangkai seara seri berlaku rumus sebagai
berikut :
Rek = R1 + R2 + R3 + ... + Rn
+alam susunan seri, kuat arus yang melalui tiap resistr (hambatan listrik) adalah
sama, yaitu sama dengan kuat arus yang melalui tiap resistr penggantinya. Pada
102
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
103/156
rangkaian resistr yang dirangkai seara seri nilai dari kuat arus pengganti
adalah :
Iek = I1 = I2 = I3
Beda ptensial (tegangan) tiap resistr dapat dihitung dengan menggunakan
hukum hm = R, , sehingga :
1 = R1 , 1 / ' = R' , ' / ( = R( , (
ek = Rek , ek
9umlah tegangan penggantinya adalah sebagai berikut :
ek = 1 ' (
2. Ran%a'an Pa*a!!
Rangkaian resistr yang dirangkai seara paralel akan mengakibatkan nilai
resistansi pengganti ( Rek ) semakin keil. ang mana nthnya diperlihatkan pada
gambar 1.2.
6ambar 1.2 Resistr yang dirangkai seara paralel
Pada rangkaian resistr yang dirangkai seara paralel berlaku rumus sebagai
berikut :
1
R k =
1
R1
+ 1
R2
+ 1
R3
+#+ 1
R n
103
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
104/156
+alam susunan paralel, tegangan tiap resistr adalah sama, yaitu sama dengan
tegangan resistr penggantinya. Pada rangkaian resitr yang dirangkai seara paralel nilai dari tegangan pengganti adalah :
V ek = V 1 = V 2 = V 3
?uat arus yang melalui tiap resistr dihitung dengan menggunakan hukum hm,
= R, atau , =V
R , sehingga :
I 1=
V 1
R1$ I
2=
V 2
R2$ I
3=
V 3
R3
I k =V k
Rk
9umlah kuat arus pengganti adalah sebagai berikut :
, ek = , 1 , ' , (
B. Ran%a'an Ka"a&'(-*
104
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
105/156
1. Ran%a'an S*'
Rangkaian kapasitr yang dirangkai seara seri akan menghasilkan nilai
kapasitansi pengganti ( ek ) semakin keil. ang mana nthnya diperlihatkan
pada gambar 1.3.
6ambar 1.3 ?apasitr yang dirangkai seara seri
Pada rangkaian kapasitr yang dirangkai seara seri berlaku rumus sebagai berikut:
1
C k = 1
C 1
+ 1
C 2
+ 1
C 3
+#+ 1
C n
2. Ran%a'an Pa*a!!
Rangkaian kapasitr yang dirangkai seara paralel akan mengakibatkan nilaikapasitansi pengganti ( ek ) semakin besar. ang mana nthnya diperlihatkan
pada gambar 1.;.
6ambar 1.; ?apasitr yang dirangkai seara paralel
Pada rangkaian resistr yang dirangkai seara paralel berlaku rumus sebagai
berikut :
Cek = C1 + C2 + C3 + ... + Cn
105
8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah
106/156
1./ Da&a* T-*' Ta)+a,an
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang di hubungkan ke
satu daya le0at suatu rangkaian. Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrikdalam suatu rangkaian. /edangkan rangkain paralel merupakan salah satu yang
memiliki dari satu garis edar untuk mengalirkan arus.
(sumber: http:HH0ahyusrisayekti..idH2513H12Hrangkaian-seri-dan-parale