Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    1/156

    LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 

    MODUL 1

    MULTIMETER 

    GRUP 7

    LABORATORIUM ELEKTRONIKA

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK 

    UNIVERSITAS SYIAH KUALA

    BANDA ACEH

    2015

    1

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    2/156

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 TUJUAN

    1. Praktikkan mampu menggunakan multimeter untuk pengukuran besaran-

     besaran listrik (tahanan, arus dan tegangan).

    2. Praktikan mengetahui beberapa jenis meter yang tergabung menjadi satu

    yang dinamakan multimeter atau multitester.

    1.2 DASAR TEORI

    Besaran-besaran listrik yang bisa diukur menggunakan multimeter:

    Tahanan diukur dengan : R !""#T#R $

    Tegangan diukur dengan: % %&T"#T#R %

    'rus listrik diukur dengan: '"P#R#"#T#R '

    Tiga jenis meter tersebut digabung menjadi satu dan dinamakan multimeter atau

    multitester.

    2

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    3/156

    1.2.1 Pan! D"an #an F$n%&' M$!(')(*

    Pada panel depan meter mempunyai beberapa kmpnen yang ber*ungsi sebagai

     pengatur. Pengatur an dilakukan untuk mendapatkan *ungsi yang sesuai serta hsil pengukuran yang ptimal akurat. +isamping sebagai kmpnen pengatur juga

    terdapat beberapa in*rmasi penting berkaitan dengan parameter alat ukur seperti

    sensitiitas meter, ara pemasangan meter yang sesuai, besaran-besaran yang

    dapat diukur. ntuk meter /an0a -345TRe mempunyai tmbl-tmbl

     pengaturan seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.1 berikut:

    6ambar 1.1 7ungsi panel-panel pada multimeter 

    7ungsi panel-panel pada gambar 1.1 adalah sebagai berikut

    Tabel 1.1 7ungsi panel-panel pada multimeter 

     8 8ama Panel 7ungsi Panel

    1 9arum Penunjuk (1) /ebagai penunjuk besaran yang diukur.

    2 /kala (2) /ebagai skala pembaaan meter.

    3

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    4/156

    3er 'djust /re0

    (3)

    /ebagai pengatur kedudukan jarum penunjuk

    dengan ara memutar sekrup ke kanan atau ke kiri

    dengan menggunakan beng keil.

    ; Test &ead (;)

    /ebagai pengukur besaran listrik dengan ara

    menghubungkan test leat < dan = dengan media

    yang akan diukur.

    >er hm 'djust

    ?np (4)

    /#bagai pengukur jarum penunjuk pasda psisi

    nl pada saat kalibrasi. @aranya adalah saklar

     pemilih diputar pada psisi (hm), test lead < dan

     = disatukan , dan diatur kedudukan 5 hm meter

    dengan ara memutar ke kiri dank e kanan erhm 'djust knp.

    4 Range /eletr (A) /ebagai pemilih psisi pengukuran.

    A&ubang kutup

    negatie ()

    /ebagai tempat masuknya test lead (-) ber0arna

    hitam.

    &kubang kutub

     psiti* (C)

    /ebagai tempat masuknya test lead (

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    5/156

    letaknya diujung paling kanan. Pada skala yang demikian terdapat banyak

     pembagian, di antaranya ada yang dibubuhi angka-angka, misalnya 5-1-2->-15-

    25-35->5-155-255->55-1k-2k.

    Ruang diantara yang dibubuhi angka-angka dibagi leh garis-garis pendek tipis,

    misalnya letak jarum pada garis kedua sebelah kiri garis tebal yang dibubuhi

    dengan angka 15. !al itu berarti bah0a penunjukkannya lebih tinggi dari 25 akan

    tetapi kurang dari 35. 9arak pada skala 15 dan 35 dibagi dalam > bgian yang sama

    dan ini berarti tiap-tiap garis sama dengan (35-25) : > E2,

    6aris pertama ke kiri : 25 < 2 E 22

    6aris kedua ke kiri : 25 < ; E 2;

    6aris ketiga ke kiri : 25 < 4 E 24

    6aris keempat ke kiri : 25 < E 2

    1.2./ M$!(')(* S+a%a' V-!()(*

    "ultimeter mempunyai A batas apai untuk mengukur tegangan +@. Batas apai

    itu terbaa pada alat ukur dengan huru* besar +@% dan untuk dipilih dengan

     perantaraan tmbl pemilih. "ulailah selalu dengan batas tertinggi dan pilihlah

    salah satu bats apai yang k. Batas =batas apai tersebut yaitu: 1555 %F 2>5 %F

    5,> %Fdan 5,1 %.

    %lt meter adalah alat untuk mengukur tegangan listrik yang dipasang seara

     pararel pada eemen yang hendak diukur.

    5

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    6/156

    6ambar 1.2 pengukuran tegangan dengan menggunakan ltmeter.

    1.2. M$!(')(* S+a%a' A)"*)(*

    "ultimeter mempunyai ; batas ukur untuk mengukur arus +@. Batas apai itu

    terbaa pada alat ukur dengan huru* +@ m' dan untuk dipilih dengan perantaraan

    tmbl pemilih. "ulailah selalu dengan batas appai tertinggi dan pilih salah satu

     batas apai yang k.

    'mpere meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik

    suatu rangkaian listrik yang sipasang seara seri pada elemen yang hendak diukur.

    6ambar 1.3 pengukuran kuat arus dengan menggunakan amperemeter 

    6

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    7/156

    1./ TEORI TAMBAHAN

    'mperemeter adalah sebuah instrument pengukur 'rus dan sering disebut

    ammeter. sebuah ammeter selalu mengukur arus yang melaluinya. /ebuahammeter dapat diaktakan ideal apabila mempunyai hambatan nl, sehingga ketika

    dihubungkan pada rangkaian, maka tidak mempengaruhi arus yang mengalir pada

    rangkaian.

    %ltmeter digunakan untuk mengukur selisih ptensial atau tegangan

    (ltage). /ebuah ltmeter mengukur selisih ptensial dua titik , dan terminal-

    terminalnya harus disambungkan ke titik ini. /ebuah ltmeter dikatakan ideal

    apabila jika memiliki hambatan tak hingga.(/umber: 7isika niersitas #disi ?esepulah 9ilid2 (255;), /ears +an 9emansky)

    !ambatan listrik dapat diukur dengan multimeter. "ultimeter adalah alat

    ukur yang dapat digunakan untuk mengukur kuat arus listrik, tegangan listrik dan

    hambatan listrik.

    (/umber: 7isika /"P ?elas (2554), adi 8urhayadi)

    7

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    8/156

    BAB II

    PROSEDUR PERCOBAAN

    2.1 ALAT DAN BAHAN

    Tabel 2.1 'lat dan Bahan

     8

     8'"' 9"&'!

    1 Resistr 1?$ 1

    2 "ultimeter 'nalg 13 'daptr 1; Tra* 1> Prjet Bard 14 ?abel Penghubung 1

    2.2 LANGKAH KERJA

    2.2.1 Pn%$$*an T%an%an DC

    1. Range 'daptr diatur menjadi psisi 3 %

    2. Range multimeter diatur pada psisi lt +@

    3. Resistr 1k$ dihubungkan pada sumber tegangan

    ;. Tegangan pada resistr diukur 

    >. !asil pengamatan diatat pada table hasil pengamatan

    4. &angkah 1 sampai > diulangi dengan range lt 4 lt, C lt, 12 lt

    2.2.2 Pn%$$*an A*$& DC

    1. Range 'daptr diatur menjadi psisi 3 %

    8

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    9/156

    2. Range multimeter diatur pada psisi arus +@

    3. Resistr 1k$ dihubungkan pada sumber tegangan

    ;. 'rus pada resistr diukur 

    >. !asil pengamatan diatat pada table hasil pengamatan

    4. &angkah 1 sampai > diulangi dengan range lt 4 lt, C lt, 12 lt

    2.2./ Pn%$$*an T%an%an AC

    1. /umber listrik dihubungkan pada tra* 4

    2. Range multimeter diatur pada psisi lt '@

    3. Resistr 1k$ dihubungkan pada tra*

    ;. Tegangan pada resistr diukur 

    >. !asil pengamatan diatat pada table hasil pengamatan.

    4. &angkah 1 sampai > diulangi dengan range tegangan C dan 12 lt

    BAB III

    ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    9

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    10/156

    /.1 DATA PERCOBAN

    /.1.1 Pn%$$*an T%an%an DC

    Tabel 3.1 pengukuran tegangan +@

     8

    Range

    Tegangan

    'daptr 

    Range

    "ulti

    meter 

    6ambar penunjukkan

    multimeter 

    Tegangan

    yang

    terukur 

    1 3 % >5

    6ambar 3.1 tegangan 3 % +@

    > %

    2 4 % 15

    6ambar 3.2 tegangan 4 % +@

    %

    3 C % >5

    6ambar 3.3 tegangan C % +@

    12 %

    10

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    11/156

    ; 12 % >5

    6ambar 3.; tegangan 12 % +@

    1>

    /.1.2 Pn%$$*an A*$& DC

    Tabel 3.2 pengukuran 'rus +@

     8

    Range

    teganga

    n

    adaptr 

    Range

    multim

    eter 

    6ambar penunjukkan

     multimeter 

    ?uat

    arus

    yang

    terukur 

    1 3 % 2>

    6ambar 3.> arus pada tegangan 3 % +@

    > %

    2 4 % 2>

    6ambar 3.4 'rus pada tegangan 4 % +@

    %

    11

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    12/156

    3 C % 2>

    6ambar 3.A 'rus pada tegangan C % +@

    12 %

    ; 12 % 2>

    6ambar 3. 'rus pada tegangan 12 % +@

    1>

    12

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    13/156

    /.1./ Pn%$$*an T%an%an AC

    Tabel 3.3 Pengukuran tegangan '@

     8

    Range

    Teganga

    n Tra*

    Range

    "ulti

    meter 

    6ambar penunjukkan

    multimeter 

    Tegangan

    yang

    terukur 

    1 4 % >5

    6ambar 3.C tegangan 4 % '@

    A %

    2 C % >5

    6ambar 3.15 Tegangan C % '@

    11 %

    13

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    14/156

    3 12 % >5

    6ambar 3.11 Tegangan 12 % '@

    1; %

    /.2 ANALISA DATA

    /.2.1 P*&n(a& Ga!a( Pn%$$*an T%an%an DC

    R$)$& Galat V n|Vhitung−VukurVhitung   |×100

      Galat V 

    1|3−53 |×100=66,67

      Galat V 

    2|6−8

    6 |×100=33,33

      Galat V 

    3|9−129   |×100=33,33

      Galat V 

    4|12−1512   |×100=25

    Tabel 3.; Persentase galat pengukuran Tegangan +@

    N- Ha)+a(an V,'($n% V$$* Ga!a(

    1 1 ?$ 3 % > % 44,4A G

    2 1 ?$ 4 % % 33,33 G

    14

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    15/156

    3 1 ?$ C % 12 % 33,33 G

    ; 1 ?$ 12 % 1> % 2>

    /.1.1.2.2P*&n(a& Ga!a( Pn%$$*an A*$& DC

    R$)$& G alat I n| Ihitung− Iukur Ihitung   |×100

      Galat I 

    1|3−53 |×100=66,67

      Galat I 

    2|6−86 |×100=33,33

      Galat I 

    3|9−129   |×100=33,33

      Galat I 4

    |12−15

    12   |×100=25

    Tabel 3.> G Persentase galat pengukuran arus '@

    N- Ha)+a(an I,'($n% I$$* Ga!a(

    1 1 ?$ 3 m' > m' 44,4A G

    2 1 ?$ 4 m' m' 33,33 G

    3 1 ?$ C m' 12 m' 33,33 G

    ; 1 ?$ 12 m' 1> m' 2> G

    /.1.1.2./P*&n(a& Ga!a( Pn%$$*an T%an%an AC

    R$)$& Galat V n|Vhitung−VukurVhitung   |×100

    15

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    16/156

      Galat V 

    1|6−76 |×100=16,67

      Galat V 

    2|9−11

    9   |×100=22,22

      Galat V 

    3|12−1412   |×100=16,67

    Tabel 3.4 Persentase galat pengukuran Tegangan +@

    N- Ha)+a(an V,'($n% V$$* Ga!a(

    1 1 ?$ 4 % A % 14,4A G

    2 1 ?$ C % 11 % 22,22 G

    3 1 ?$ 12 % 1; % 14,4A G

    16

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    17/156

    ./ PEMBAHASAN

    Pertama, sambungkan resistr pada prjet bard. Resistr digunakan

    sebagai beban atau hambatan. &alu sambungkan kabel penghubung pada adaptr

    ke sambungan resistr. ?emudian atur adaptr menjadi 3 % menggunakan beng

     pipih keil. /ambungkan test lead multimeter pada rangkaian.Rangkaian harus

     berupa rangkaian pararel , karena jika ingin menggunakan ltmeter, maka

    rangkaian harus di rangkai seara pararel. Range multimeter diatur pada

    1555+@%. ?etika test lead dihubungkan , perhatikan jarum penunjuk pada skala,

     jika hasil yang didapat belum jelas, atur range seletr di ba0ah dari 1555 +@%.'tur hngga mendapat hasil ukur dan atat hasil ukur tersebut.lalu setel adapr

     pada 4 % dan ulangi langkah tersebut.

    Pada pengukuran arus +@, langkah-langkah pengukurannya hampir saa

    dengan pengukuran tegangan. Pada pengukuran arus, atur range seletr

    menjadi +@m' dan kemudian rangkaian di rangkai menjadi rangkaian seri./esuai

    dengan yang dipaparkan leh teri yang ada yaitu jika kita ingin menggunakan

    'mperemeter, maka rangkaian harus dirangkai seara seri.

    Tegangan '@ merupakan tegangan blak-balik. Pertama sambung kabel

     penghubung Tra* dan kutub negatie pada kabel penghubung dihubungkan pada

     bagian 4 %lt pada Tra*.!ubungkan dengan resistr yang sudah ada di prjet

     bard. 'tur range seltr menjadi '@%. /usun rangkain membentuk rangkaian

     pararel ketika test lead dihubungkan pada resistr. Baa hasil pengukuran pada

    skala multimeter. Pindahkan kabel penghubung pada bagian 4 % tra* ke bagian C% dan 12 %.

    17

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    18/156

    BAB IV

    PENUTUP

    .1 KESIMPULAN

    1. ntuk mengukur tegangan listrik maka rangkaian harus pararel dengan

    multimeter.

    2. ntuk mengukur arus listrik maka rangkaian harus seri dengan multimeter.

    /. Berdasarkan hasil analisa data, masih terdapat galat yang terjadi selama prses praktikum. 9adi dapat disimpulkan bah0a masih terdapat kesalahan dan ketidak

    akuratan dalam melakukan pengukuran.

    .2 KRITIK 3 SARAN

    1. /ebaiknya lab diperluas lagi agar praktikum lebih nyaman.

    18

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    19/156

    LEMBAR KERJA

    1. 9elaskan penyebab terjadinya kesalahan umum (grss errr) beserta

    nthnya, minimal 3.

    Ja4a+

    ?esalahan umum disebabkan leh kesalahan pengukur itu sendiri sehingga

    menyebabkan hasil pengukuran menjadi terlalu besar atau terlalu keil.th:

    • Pengukur silabHsalah baa

    • Pemilihan psisi pengukuran yang salah

    • ?esalahan sudut pandang ketika melakukan pembaaan

    2. 9elaskan penyebab terjadinya kesalahan sistematis (systemati #rrr)

     berserta nthnya .minimal 3.Ja4a+

    ?esalahan sistematik disebabkan leh kesalahan instrument itu sendiri th:

    • 9arum penunjuk tidak bergerak

    • 6erakan bantallan penggerak mtr 

    • 9arum penunjuk sangkut atau maet

    3. 9elaskan penyebab terjadinya kesalahan tak disengaja (Randm #rrr)

     beserta nthnya minimal 2. 'pa kegunaan ermin pada papan skalaI

    Ja4a+

    19

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    20/156

    ?esalahan tidak disengaja disebabkan leh kesalahan yang tidak diketahui seara

    langsung.th:

    Pengaruh suhu

    • Pengaruh medan magneti yang kuat

    @ermin ber*ungsi sebagai pembatas antara ammeter dan ltmeter.

    ;. "engapa titik 5 (nl) untuk hmmeter tidak sama dengan amperemeter

    atau ltmeterI

    Ja4a+

    ?arena berbanding terbalik dengan R, sehingga semakin besar maka semakin

    keil Rnya, demikian sebaliknya, jika semakin keil, maka R semakin besar.

    20

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    21/156

    LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 

    MODUL 2

    RESISTOR 

    GRUP 7

    LABORATORIUM ELEKTRONIKA

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK 

    UNIVERSITAS SYIAH KUALA

    BANDA ACEH

    2015

    21

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    22/156

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 TUJUAN

    1. Praktikan mampu menentukan nilai dari pembaaan kde 0arna resistr.2. Praktikan mampu memahami penggunaan hukum hm pada rangkaian resistr.

    1.2 DASAR TEORI

    Resistr adalah kmpnen dasar elektrnika yang digunakan untuk

    membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistr bersi*at

    resiti* dan umumnya terbuat dari bahan karbn. /atuan resistansi dari suatu

    resistr disebut hm atau dilambangkan dengan simbl $ (mega).

    Bentuk resistr yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri

    dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk inin kde 0arnauntuk mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan hmmeter.

    ?de 0arna tersebut adalah standar manu*aktur yang dikeluarkan leh #'

    (#letrial ndustries 'ssiatin) seperti yang ditunjukkan pada tabel di ba0ah.

    22

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    23/156

    Tabel 1.1 8ilai 0arna pada inin resistr 

    a*na 6'n6'n

    C'n6'n I

    An%aK1

    C'n6'n II

    An%aK2

    C'n6'n III

    An%aK/

    C'n6'n IV

    Pn%a!'

    C'n6'n 8

    T-!*an&'

    !itam 5 5 5 D155

    @klat 1 1 1 D151 J 1 G"erah 2 2 2 D152 J 2 G9ingga 3 3 3 D153

    ?uning ; ; ; D15;

    !ijau > > > D15>

    Biru 4 4 4 D154

    ngu A A A D15A

    'bu-abu D15

    Putih C C C D15C

    #mas D15-1 J > GPerak D15-2 J 15 GTanpa 0arna J 25 G

    Besarnya ukuran resistr sangat tergantung 0att atau daya maksimum

    yang mampu ditahan leh resistr. mumnya di pasar tersedia ukuran 1H, K, 1, 2,

    >, 15 dan 25 0att. Resistr yang memiliki daya maksimum >, 15 dan 25 0att

    umumnya berbentuk balk ber0arna putih dan nilai resistensinya dietak

    langsung dibadannya, misalkan 1?$>L.

    @nth :

    rutan inin 0arna (resistr ; inin 0arna): "erah ngu Biru #mas

    M*a, Un%$ B'*$ E)a& Ha&'!n9a

    2 A D154 J > G 2A "$J > G

    rutan inin 0arna (resistr > inin 0arna): @klat "erah !itam 9ingga @klat

    C-!a( M*a, H'(a) J'n%%a C-!a( Ha&'!n9a

    1 2 5 D153 J 1 G 125 ?$J 1 G

    23

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    24/156

    1./ TEORI TAMBAHAN

    Resistr adalah kmpnen untuk menahan arus listrik dengan nilai

    tertentu. /atuan hambatan adalah hm. 8ilai resisitr dapat diketahui denganmembaa susunan 0arna yang terdapat pada badan resistr, setiap 0arna tersebut

    memiliki nilai yang berbeda-beda.

    (/umeber: http:HHteknikelektrnika.mHkde-0arna-resistrH)

    7ungsi resistr adalah membagi arus dan menghambat arus pada rangkaian

    listrik. /etiap resistr memiliki nilai resistansi yang berbeda-beda. Resistansi ialah

    kemampuan dari sebuah resistr untuk menahan atau menghambat arus listrik

    yang mengalir. Pada umumnya nilai resistansi dari sebuah resistr dapat dilihat

    dari kde 0arna pada bagian badan resistr.

    (/umber : httpHHelektrnikadasar.in*H*ungsi-resistr.html)

    24

    http://teknikelektronika.com/kode-warna-resistor/http://teknikelektronika.com/kode-warna-resistor/

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    25/156

    BAB II

    PROSEDUR PERCOBAAN

    2.1 ALAT DAN BAHAN

    Tabel 2.1 'lat dan Bahan

     8 8'"' 9"&'!

    1 Resistr  >

    2 "ultimeter 13 Prjet bard 1; 'daptr  1> ?abel penghubung 2

    2.2 LANGKAH KERJA

    A. P)+a6aan K-# a*na Pa#a R&'&(-*

    1. Resistr yang telah disediakan diambil2. ?de 0arna pada resistr dibaa3. !asil pembaaan kde 0arna tersebut diatat pada tabel hasil

     pengamatan.;. &angkah 1 sampai 3 diulang untuk resistr yang lainnya.

     8@inin

    1

    @inin

    2

    @inin

    3

    @inin

    ;

    @inin

    >!asil Pembaaan

    1

    23;>

    B. Pn%$$*an N'!a' Ta,anan Pa#a S+$a, R&'&(-*

    1. Resistr yang telah disediakan diambil.

    2. 8ilai tahanannya diukur dengan menggunakan multimeter.

    25

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    26/156

    3. !asil pengukuran tersebut diatat pada tabel hasil pengamatan.;. &angkah 1 sampai 3 diulangi untuk resistr yang lainnya.

     8@inin

    1

    @inin

    2

    @inin

    3

    @inin

    ;

    @inin

    >!asil Pengukuran

    123;>

    C. Pn%%$naan H$$) O,) Pa#a R&'&(-*

    1. Rangkaian seperti pada gambar berikut dirangkai.

    2. Tegangan pada adaptr diatur sesuai arahan asisten.3. Tegangan dan arus pada rangkaian tersebut diukur menggunakan

    multimeter.;. !asil pengukuran tersebut diatat pada tabel hasil pengamatan.>. &angkah 1 sampai ; diulangi untuk resistr yang lainnya.

     8Tegangan

    'daptr Resistr 

    ?uat 'rus yang

    diukur 

    Tegangan yang

    diukur 123;

    >

    26

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    27/156

    27

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    28/156

    BAB III

    ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    /.1 Ana!'&a Da(a

    Ta+! /.1.1 ")+a6aan -# 4a*na "a#a *&'&(-*

     8

    @inin

    1

    @inin

    2

    @inin

    3

    @inin

    ;

    @inin

    >!asil Pembaaan

    1 "erah "erah "erah #mas 22.152

    $J>G2 ?uning ngu "erah #mas ;A.152 $J>G

    3 9ingga !itam !itam #mas 35.151 $J>G

    ; "erah "erah @klat #mas 22.151 $J>G

    Ta+! /.1.2 "n%$$*an n'!a' (a,anan "a#a *&'&(-*

     8

    @inin1

    @inin2

    @inin3

    @inin;

    @inin>

    !asil Pengukuran

    1 "erah "erah "erah #mas 2,1; k$

    2 ?uning ngu "erah #mas 2,> k$

    3 9ingga !itam !itam #mas 2C,> $

    ; "erah "erah @klat #mas 21A,> $

    Ta+! /.1./ "n%%$naan ,$$) -,) "a#a *&'&(-*

     8 Tegangan 'daptr Resistr ?uat 'rus

    +iukur 

    Tegangan

    +iukur 

    1 ;,4> 22D152 $J>G 2,52m' ;,41

    2 ;,4> 22D151 $J>G 1C,CCm' ;,3C

    3 ;,4> 35D155 $J>G 12>,Am' 3,A

    28

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    29/156

    ; ;,4> ;AD152 $J>G 5,C2m' ;,43

    /.2 Ana!'&a Da(a

    /.2.1 Ga!a( P)+a6aan #an Pn$%$*an R&'&(-*

    1. 6alat R1 E Rbaca− Rukur

     Rbaca  D155G

    E 2200Ω−2164Ω2200Ω   D155G

    E5,A3G

    2. 6alat R2 E Rbaca− Rukur

     Rbaca  D155G

    E4700Ω−4580Ω

    4700Ω   D155G

    E2,>>G

    3. 6alat R3 E

     Rbaca− Rukur

     Rbaca  D155G

    E30Ω−29,5Ω

    30Ω   D155G

    E1,4AG

    29

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    30/156

    ;. 6alat R; E Rbaca− Rukur

     Rbaca  D155G

    E 220Ω−217,5 Ω220Ω   D155G

    E 1,1;G

    Ta+! /.2 "*,'($n%an %a!a( "a#a *&'&(-*

     8 @inin1

    @inin2

    @inin 3

    @inin;

    @inin >

    !asil kur  !asilBaa

    G 6alat

    1 "erah "erah "erah #mas   2164Ω   2200Ω 5,A3G

    2?unin

    gngu "erah #mas   4580Ω   4700Ω 2,>>G

    3 9ingga !itam !itam #mas 29,5Ω   30Ω 1,4AG

    ; "erah "erah @klat #mas 217,5Ω   220Ω  1,1;G

    /.2.2 P*,'($n%an Ta,anan

    1. +ik: %1 ukur E ;,41

    1 ukur E 2,52"a E 5,55252'

      +it: R1...I

    30

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    31/156

      9a0ab:

      R1 EV  1 ukur

     I  1ukur  

    E4,61 v

    0,00202 A

    E 222,1   Ω

    2. +ik: %2 ukur E ;,3C

    2 ukur E 1C,CC"a E 5,51CCC'

      +it: R2...I

      9a0ab:

      R2 E

    V  2 ukur

     I  2ukur  

    E4,39 v

    0,01999 A

    E 21C,4   Ω

    3. +ik: %3 ukur E 3,A

    3 ukur E 12>,A"a E 5,12>A'

      +it: R3...I

    31

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    32/156

      9a0ab:

      R3 EV  3 ukur

     I  3ukur  

    E3,87 v

    0,1257 A

    E 35,AC   Ω

    ;. +ik: %; ukur E ;,43

    ; ukur E 5,C2"a E 5,555C2'

      +it: R;...I

      9a0ab:

      R1 EV  4ukur

     I  4ukur  

    E4,63 v

    0,00092 A

    E >532,2   Ω

    /.2./ P*,'($n%an Ga!a( T%an%an "a#a R&'&(-*

    1. G galat %1 E

    32

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    33/156

    EV 

     R  E4,61 v

    1000  E 5,55;41'

    %1 E . R E 5,55;41'. 1555   Ω  E ;,41%

    %1 EVhitung−Vukur

    Vhitung   D 155G

      E4,61 v−4,61 v

    4,61 v   D 155G

      E 5G

    2. G galat % E

    EV 

     R  E4,63v

    1000  E 5,55;43'

    %2 E . R E 5,55;43'. 1555   Ω  E ;,43%

    %2 EVhitung−Vukur

    Vhitung   D 155G

      E4,63 v−4,63 v

    4,63 v   D 155G

      E 5G

    3. G galat %3 E

    EV 

     R  E3,87 v

    1000  E 5,553A'

    33

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    34/156

    %3 E . R E 5,553A. 1555   Ω  E 3,A%

    %3 E

    Vhitung−Vukur

    Vhitung   D 155G

      E3,87 v−3,87 v

    3,87 v   D 155G

      E 5G

    ;. . G galat %; E

    EV 

     R  E4,39 v

    1000  E 5,55;3C'

    %; E . R E 5,55;3C. 1555   Ω  E ;,3C%

    %; E

    Vhitung−Vukur

    Vhitung   D 155G

      E4,39 v−4,39 v

    4,39 v   D 155G

      E 5G

    Ta+! /./ %a!a( "n%$$*an (%an%an "a#a *&'&(-*

     8 !ambatan (R) %. !itung %. kur G 6alat

    1 1?$ ;,41 ;,41 5G

    2 1?$ ;,34 ;,42 5G

    3 1?$ 3,A 3,A 5G

    ; 1?$ ;,3C ;,3C 5G

    34

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    35/156

    /.2. P*,'($n%an Ga!a( A*$& "a#a R&'&(-*

    1. 1 hitung E I 

     R  E 2,52m'

    G galat 1 E Ihitung− Iukur

     Ihitung  D 155G

      E 2,02mA−2,02mA2,02mA   D155G

      E 5G

    2. 2 hitung E I 

     R  E 5,C2m'

    G galat 2 E Ihitung− Iukur

     Ihitung  D 155G

      E0,92mA−0,92mA

    0,92mA   D155G

      E 5G

    3. 3 hitung E I 

     R  E 512>,Am'

    G galat 3 E Ihitung− Iukur

     Ihitung  D 155G

    35

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    36/156

      E0125,7 mA−0125,7 mA

    0125,7 mA   D155G

      E 5G

    ;. ; hitung E I 

     R  E 1C,CCm'

    G galat ; E Ihitung− Iukur

     Ihitung  D 155G

      E19,99mA−19,99mA

    19,99mA   D155G

      E 5G

    Ta+! /. "*,'($n%an %a!a( a*$& "a#a *&'&(-*

     8 !ambatan (R) . !itung . kur G 6alat

    1 1?$ 2,52m' 2,52"a 5G

    2 1?$ 5,C2m' 5,C2m' 5G

    3 1?$ 12>,Am' 12>,Am' 5G

    ; 1?$ 1C,Cm' 1C,Cm' 5G

    /./ P)+a,a&an

    Resistr adalah kmpnen yang dapat menghantarkan dan mengurangi

    tegangan yang terdapat pada resistr telah berubah maka resistr tersebut sudah

    tidak bisa digunakaan lagi atau sudah rusak.

    36

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    37/156

     ang dimaksud dengan nilai resistr adalah besarnya resistansi resistr

    tersebut terhadap arus dalam rangkaian listrik. /atuan dari nilai resistr adalah

    hm ($), nilai resistr dapat dilihat dari kde 0arna yang terdapat pada bagian

     badan resistr. 8ilai dari setiap 0arna pada resistr juga berbeda-beda, leh

    karena itu untuk dapat membaa nilai dari resistr nilai dari setiap 0arna pada

     badan resistr harus diha*al.

    Resistr terbagi 2 jenis berdasarkan jumlah kmbinasi inin 0arna di

     bagian badannya. Pertama resistr ; inin yang biasa digunakaan untuk presisi

    rendah dengan tleransi >G, 15G, dan 25G. @ara membaa nilai resistansinya

    adalah 0arna pertama dan 0arna kedua sebagai nilai resistr, 0arna ketiga

    sebagai pengali, dan 0arna keempat menunjukan besarnya tleransi resistr

    tersebut.

    /elanjutnya adalah resistr > inin yang digunakan untuk presisi. @ara

    membaa kmbinasi 0arnanya adalah 0arna pertama, kedua, dan ketiga sebagai

    nilai resistr, 0arna keempat sebagai pengali, dan 0arna kelima menunjukan

     besarnya tleransi resistr tersebut.

    37

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    38/156

    BAB IV

    PENUTUP

    .1 K&')"$!an

    1. /etiap resistr memiliki nilai resistansi yang berbeda-beda dan nilai resistansi

    tersebut dapat dilihat dari kmbinasi 0arna yang ada di bagian badan resistr.

    2. /emakin keil nilai tleransi sebuah resistr maka semakin baik pula resistr

    tersebut karena presisinya lebih tinggi.

    3.Resistr adalah sebuah alat yang ber*ungsi untuk menurunkan arus listrik pada

    rangkaian elektrnika.

    ;.Resistr yang memiliki ; inin 0arna berbeda dengan resistr > inin 0arna.

    Resistr dengan ; 0arna digunakan untuk presisi rendah sedangkan resistr

    dengan > inin 0arna digunakan untuk presisi tinggi.

    K*'(' #an Sa*an

    1./ebaiknya jumlah asisten di lab lebih diperbanyak agar praktikum lebih lanar

    dan teratur.

    2./ebaiknya alat-alat di lab lebih dilengkapkan lagi

    3. 'lat-alat yang sudah rusak sebaiknya segera diperbaiki atau diganti agar bisa

    digunakan lagi.

    38

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    39/156

    TUGAS

    1. Buat presentase kesalahan antara pengukuran dan perhitungan dalam bentuktabelM

    2.Buat gra*ik hubungan antara kuat arus dan tegangan pada tiap-tiap resistrM

    3.9elaskan perbedaan resistr ; inin dan > inin beserta nthnya.

    ;. Bagaimana bunyi !ukum hmI

    >.9elaskan prinsip pengukuran kuat arus dan tegangan dengan multimeterM

    JAAB

    1.

     8

    Tegangan

    'daptr Pengukuran Perhitungan

    1 ;,4> 21;$ 222,1$

    2 ;,4> ;>5$ >532,4$

    3 ;,4> 2C,>$ 35,AC$

    ; ;,4> 21A,>$ 21C,4$

    39

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    40/156

    2.

    6ambar 1 gra*ik hubungan kuat arus, tegangan, dan hambatan.

    3. Perbedaan resistr ; inin dan > inin adalah resistr ; inin digunakan

    untuk presisi rendah, dan ara membaanya 0arna pertama dan kedua sebagai

    nilai resistr, 0arna ketiga sebagai pengali, dan 0arna keempat sebagai

    tleransinya. @nthnya resistr ber0arna merah, merah, merah, emas maka

    nilainya adalah 22.152$J>G. /edangakan resistr > inin 0arna digunakan

    untuk presisi tinggi. @ara membaanya 0arna pertam, kedua, dan ketiga sebagai

    nilai resistr, 0arna keempat sebagai pengali, dan 0arna kelima sebagai tleransi.

    @nthnya resistr ber0arna klat, merah, hitam, jingga, klat maka dibaa

    125555$J1G.

    ;. Bunyi !ukum hm adalah Nkuat arus pada suatu beban listrik berbanding lurus

    dengan tegngan dan berbanding terbalik dengan hambatan.O

    40

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    41/156

    >. /kala pengatur pada multimeter harus diatur pada psisi yang tepat,

    tegangan('@%H+@%), dan kuat arus(+m'). +an besar range pada multimeterharus lebih besar daripada nilai yang diukur.

    41

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    42/156

    LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 

    MODUL /

    KAPASITOR 

    GRUP 7

    LABORATORIUM ELEKTRONIKA

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK 

    UNIVERSITAS SYIAH KUALA

    BANDA ACEH

    2015

    42

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    43/156

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1 TUJUAN

    1 "engetahui bentuk dan jenis kapasitr 2 "engetahui ara membaa nilai kapasitansi suatu kapasitr dengan simulasi dan

    instrumentasi.3 "engetahui ara menentukan berapa nilai muatan listrik yang tersimpan pada

    setiap kapasitr dengan simulasi dan instrumentasi.; "engetahui ara menentukan berapa nilai energi listrik yang tersimpan pada

    setiap kapasitr dengan simulasi dan instrumentasi.

    2 DASAR TEORI

    1.2.1 Pn%*('an Ka"a&'(-*

    ?apasitr (kndensatr) yang dalam rangkaian elektrnika dilambangkan dengan

    huru* N@O adalah suatu alat yang dapat menyimpan energiHmuatan listrik di dalam

    medan listrik, dengan ara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari

    muatan listrik. ?apasitr ditemukan leh "ihael 7araday (1AC1-14A). /atuan

    kapasitr disebut 7arad (7). /atu 7arad E C D 1511  m2  yang artinya luas

     permukaan kepingan tersebut. /truktur sebuah kapasitr terbuat dari 2 buah plat

    metal yang dipisahkan leh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang

    umum dikenal misalnya udara akum, keramik, gelas, dan lain-lain. 9ika kedua

    ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan psiti* akan

    mengumpul pada salah satu kaki (elektrda) metalnya dan pada saat yang sama

    muatan-muatan negati* terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. "uatan psiti* 

    tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negati* dan sebaliknya muatan negati* 

    tidak bisa menuju ke ujung kutub psiti*, karena terpisah leh bahan dielektrikyang nn-kndukti*. "uatan elektrik ini tersimpan selama tidak ada knduksi

     pada ujung-ujung kakinya. +i alam bebas, *enmena kapasitr ini terjadi pada

    saat terkumpulnya muatan-muatan psiti* dan negati* di a0an.

    43

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    44/156

    6ambar 1. 1 Prinsip dasar kapasitr 

    1.2.2 Ka"a&'(a& S+$a, Ka"a&'(-* :Ka"a&'(an&';

    ?apasitansi dide*inisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitr untuk

    dapat menampung muatan elektrn. @ulmbs pada abad 1 menghitung bah0a 1

    ulmb E 4,2> D 151  elektrn. ?emudian "ihael 7araday membuat pstulat

     bah0a sebuah kapasitr akan memiliki kapasitansi sebesar 1 *arad jika dengan

    tegangan 1 lt dapat memuat muatan elektrn sebanyak 1 ulmbs. ?apasitansi

    sebuah kapasitr dinyatakan dengan rumus :

    < = C V

    +engan :

    E "uatan elektrn dalam @ (@ulmbs)

    @ E 8ilai kapasitansi dalam 7 (7arad)% E Besar tegangan dalam % (%lt)

    +alam praktek pembutan kapasitr, kapasitansi dihitung dengan

    mengatahui luas area plat metal ('), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal

    dielektrik) dan knstanta (k) bahan dielektrik. +engan rumus dapat ditulis sebagai berikut :

    C = :>.>5 ? 1012; : A@(;

    Berikut adalah tabel nth knstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik

    yang disederhanakan.

    Tabel 2. 1 ?nstanta bahan (k)

    44

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    45/156

    dara akum ? E 1

    'lumunium ksida ? E

    ?eramik ? E 155 = 15556elas ? E

    Plyethylene ? E 3

    ntuk rangkaian elektrnik praktis, satuan *arad adalah sangat besar 

    sekali. mumnya kapasitr yang ada di pasaran memiliki satuan : Q7, n7 dan p7.

    1 7arad E 1.555.555 Q7 (mikr 7arad)

    1Q7 E 1.555.555 p7 (pik 7arad)1Q7 E 1.555 n7 (nan 7arad)1n7 E 1.555 p7 (pik 7arad)1p7 E 1.555 QQ7 (mikr-mikr 7arad)1Q7 E 15 7-C

    1n7 E 15 7-C

    1p7 E 15 7-12

    ?nersi satuan penting diketahui untuk memudahkan membaa besaran

    sebuah kapasitr. "isalnya 5,5;A Q7 dapat juga dibaa sebagai ;A n7, atau nth

    lain 5,1 n7 sama dengan 155 p7.

    ?ndensatr diidentikkan mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu psiti* dan

    negati* serta memiliki airan elektrlit dan biasanya berbentuk tabung.

    /imblnya

    /edangkan jenis yang satunya lagi kebanyakan nilai kapasitansinya lebih rendah,

    tidak mempunyai kutub psiti* atau negati* pada kakinya, kebanyakan berbentuk

     bulat pipih ber0arna klat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kaning

     baju yang sering disebut kapasitr (apaitr).

    /imblnya

    45

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    46/156

    1.2./ H$+$n%an An(a*a C Ɛ0 Ɛ* # #an A Pa#a Ka"a&'(-* P!a( Saa*.

    ?apasitansi untuk kapasitr kepingHpelat sejajar dinyatakan dengan rumus:

    C =ε A

    d

    +engan : E Permitiitas bahan dielektrikƐ

    ' E &uas permukaand E jarak antar keping H plat

    9ika dielektrik atau islatr antara kedua pelatnya udara (akum), yang

     berpermitiitas Ɛ5, maka rumus diatas menjadi :

    C 0=ε0 A

    d

    9ika bahan dielektrik kapasitr tersebut memiliki permitiitas relati* Ɛr  maka :

    C =εr ε0 A

    d=εr .C 0

    1.2. En*%' Yan% T*&')"an Da!a) Ka"a&'(-*

    #nergi yang tersimpan dalam kapasitr bermuatan bergantung pada

     besar muatan dan tegangan kapasitr () dirumuskan sebagai berikut :

    W =1

    2

    q2

    C =

    1

    2qV =

    1

    2C V 

    2

    +engan :

    L E #nergi yang tersimpan pada sebuah kapasitr dalam 9 (9ule)

    46

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    47/156

    E "uatan yang tersimpan pada sebuah kapasitr dalam @ (@ulmbs)

    @ E 8ilai kapasitansi pada sebuah kapasitr dalam 7 (7arad)

    % E Tegangan yang diberikanHterdapat pada sebuah kapasitr dalam % (%lt)

    47

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    48/156

    / DASAR TEORI TAMBAHAN

    ?apasitr plar yaitu kapasitr yang keduanya mempunyai kutub plaritas

    negati* dan psiti*, biasanya kapasitr plar bahan dielektriknya terbuat dari

    elektrnik dan biasanya kapasitr ini mempunyai nilai kapasitansi yang besar jika

    dibandingkan dengan kapasitr yang menggunakan bahan dielektrik, kertas mika

    atau keramik.(sumber:  http!""###.tu$asku%.c&m"'01("0("kapasit&r.html )

    ?apasitr nnplar yaitu kapasitr yang dibuat dengan bahan dieleltrik

    keramik, mika dan *ilm. ?eramik adalah bahan yang ppuler serta murah untuk

    membuat kapasitr yang kapasitansinya keil. Tersedia dari kisaran p7 sampai

     besaran S7 yang kapasitas untuk aplikasi rangkaian yang ber*rekuensi tinggi.(sumber: http!""ran$kaian)elektr&nikain*&"kapasit&r)p&lar+dann&n)p&lar )

    48

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    49/156

    BAB II

    PROSEDUR PERCOBAAN

    2.1 ALAT DAN BAHAN

    Tabel 2.1 'lat dan Bahan

     8. 8'"' 9"&'!

    1 ?apasitr ?eramik ;

    2 ?apasitr #lektrlit (#&@) ;

    3 "ultimeter ;

    2.2 LANGKAH KERJA

    A. P)+a6aan K-# An%a Pa#a S+$a, Ka"a&'(-* Pa#a Ka"a&'(-*

    M'a #an K*a)' 

    1 ?apasitr keramik yang telah ditentukan diambil2 ?de angka yang berada pada badan kapasitr keramik diambil3 !asil pembaaan dari kapasitr diatat pada tabel hasil pengamatan.; &angkah 1 sampai 3 diulangi untuk kapasitr lainnya

     8. ?de 'gka

    Pembaaan 8ilai kur  

     p7 n7 Q7 7arad n7

    1

    2

    3

    ;

    B. Pnn($an N'!a' M$a(an Dan En*%' Yan% T*&')"an Pa#a S+$a,

    ELCO :E!6(*-!'( C-n#n&a(-*;

    1 #&@ yang telah ditentukan diambil.2 ?de angka yang berada pada badan #&@ dibaa.3 !asil pembaaan kde angka #&@ diatat pada tabel hasil pengamatan.; "uatan dan #nergi diari menggunakan rumus> &angkah 1 sampai ; diulangi untuk kapasitr yang lainnya.

     8. ?apasitansi Tegangan "uatan #nergi

    49

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    50/156

    Pada Badan

    #&@

    Pada Badan

    #&@

    ang Tersimpan

    Pada #&@

    ang Tersimpan

    Pada #&@

    1

    23

    ;

    50

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    51/156

    BAB III

    ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    /.1 DATA PERCOBAAN

    /.1.1 P)+a6aan K-# An%a Pa#a Ka"a&'(-* M'a #an K*a)' 

    Tabel 3.1 Pembaaan ?de 'ngka Pada ?apasitr "ika +an ?eramik

     8. ?de 'ngka Pembaaan p7 n7 S7 71 333 ? 33 D 153 33 33 D 15-3 33 D 15-C

    2 15; 15> 152 15-1 15-A

    3 153 15; 151 15-2 15-

    /.1.2 Pn%$$*an K-# An%a Pa#a Ka"a&'(-* M'a Dan K*a)' 

    Tabel 3.2 Pengukuran ?de 'ngka Pada ?apasitr "ika +an ?eramik

     8.?de

    'ngka

    Pengukuran p7 n7 S7 7

    1 333 ? 32,>4 D 153 32,>4 32,>4 D 15-3 32,>4 D 15-C

    2 15; 153,2 D 153

    153,2 153,2 D 15-3

    153,2 D 15-C

    3 153 C,A D 153 C,A C,A D 15-3 C,A D 15-C

    /.1./ Mnn($an N'!a' M$a(an Dan En*%' Yan% T*&')"an Pa#a ELCO

    :E!(*-!'( K-n#n&a(-*;

    51

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    52/156

    Tabel 3.3 8ilai "uatan +an #nergi ang Tersimpan Pada #&@

    /.2 Ana!'&a Da(a

    /.2.1 P)+a6aan K-# An%a Pa#a Ka"a&'(-* K*a)' Dan M'a

    1. ?de 'ngka 333 ? E 33 D 153

     p733 D 153 .15-3E 33 n733.15-3 E 33 D 15-3S733 D 15-3.15-4 E 33 D 15-C 7

    2. ?de 'ngka 15; E 15 D 15; p7 E 15> p7

    15> .15-3E 152n7152 .15-3E15-1 S715-1 .15-4 E 15-A7

    3. ?de 'ngka 15 E 15 D 153 p7 E 15; p7

    15; .15-3E 151 n7151 .15-3E15-2 S715-2 .15-4 E 15- 7

    /.2.2 Mn%,'($n% Ga!a( P)+a6aan #an Pn%$$*an "a#a Ka"a&'(-*

    K*a)' #an M'a

    1. +ik : @ baaE 33 D 15-C 7@ukur E 32,>4 D 15-C 7+it : G 6alat @1 E ...I+ij :

    G 6alat @1 EC baca−C ukur

    C baca   D 155 G

      E33 x 10

    −9 F −32,56 x10

    −9 F 

    33 x10−9

     F    D 155 G

      E 1,33 G

    52

     8.?apasitansi Tegangan "uatan #nergiPada Badan

    #&@

    Pada Bahan

    #&@

    ang Tersimpan

    Pada #&@

    ang Tersimpan

    Pada #&@1 15 S7 2> % 2> D 15-> @ 312,> D 15->92 1 S7 14 % 14 D 15-4 @ 12 D 15-49

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    53/156

    2. +ik : @ baaE 15-A7 (1 D 15-A7)  @ukur E 1,532 D 15-A7+it : G 6alat @2E  I

    +ij :

    G 6alat @2 EC baca−C ukur

    Cbaca   D 155 G

      E1 x10

    −7 F −1,032 x 10

    −7 F 

    1 x 10−7

     F    D 155 G

      E 3,2 G

    3. +ik : @ baaE 15-7 ( 1 D 15-7)@ukur E 5,CA D 15-7+it : G 6alat @3E

    +ij :

    G 6alat @3EC baca−C ukur

    Cbaca   D 155 G

      E1 x10

    −8 F −0,978 x10

    −7 F 

    1 x 10−8

     F    D 155 G

      E 2,2 G

    53

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    54/156

    Tabel 3.; G 6alat Pembaaan dan Pengukuran ?apasitr ?eramik dan "ika

     8. ?de 'ngka @ baa @ukur  G 6alat1 333 ? 33 D 15-C7 32,>4 D 15-C 7 1, 33 G2 15; 15-A 7 153,2 D 15-C 7 3,2 G3 153 15- 7 C,A D 15-C 7 2,2 G

    /.2./ Pnn($an N'!a' M$a(an #n En*%' 9an% T*&')"an "a#a K*a)' 

      #an M'a

    1. +ik : @ E 15 S7 (15-> 7)

    % E 2> %

    +it : a. E I

     b. L E I+ij : a. E @%

    E 15->7.2> %

      E 2> D 15->@

      b. L E1

    2  %

      E1

    2 2> D 15->@.2> %

      E 312,> D 15->9

    2. +ik : @ E 1S7 (15-47)

     % E 14 %

    +it : a. E I

     b. L E I

    +ij : a. E @%

    E 15-4

    7.

    14 %  E 14 D 15-4@

     b. LE1

    2  %

      E1

    2 14 D [email protected] %

      E 12 D 15-49

    54

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    55/156

    /./ P)+a,a&an

    ?apasitr ber*ungsi untuk menyimpan muatan listrik. ntuk arus +@

    kapasitr digunakansebagai islatr, sedangkan pada arus '@ kapasitr digunakan

    sebagai knduktr. Padea kapasitr terdapat nilai kapasitansi yang terletak pada

     badan kapasitr. "isalnya 15 S7 2> %, itu berarti kapasitansi kapasitr tersebut 15

    S7 dengan tegangan yang diberikan tidak nlebih dari 2>%.

    Pada kapasitr keramik biasanya terdapat kde angka seperti 333. tu

     berarti 33 D 153 p7, karena 2 angka pertama menunjukkan nminal, sedangkan

    angka ketiga menunjukkan *atr pengali.

    +alam perbaan kali ini, kita membaa kde yang terdapat pada kapasitr mika dan keramik. ?emudian, melakukan pengukuran dengan menggunakan

    multimeter digital. 'gar kita bisa membandingkan hasil baa dengan hasil

     pengukuran multimeter digital. ?ita juga menari G galat untuk mengetahui

    keakuratan multimeter yang digunakan.

    /elanjutnya, menentukan muatan dan energy yang terdapat pada #&@.

    +engan membaa kapasitansi yang ada pada #&@ dan membaa tegangannya.

    ntuk menari muatannya menggunakan persamaan E @%, serta untuk menari

    energinya menggunakan persamaan L E U %.

    55

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    56/156

    BAB IV

    PENUTUP

    .1 K&')"$!an

    1. ?apasitr adalah kmpnen elektrnika yang digunakan untuk menyimpan atau

    mengumpulkan arus listrik di dalam suatu medan listrik.2. ?apasitr terdiri dari 2 knduktr yang dipisahkan leh bahan pengekat (islatr)

    yang disebut dengan elektrik.3. @ara membaa nilai kde angka yang terdapat pada kapasitr yaitu : angka

     pertama dan kedua menunjukkannilai nminal dan angka ketiga menunjukkan

    *aktr pengali.;. /istem kerja kapasitr adalah ketika ke-2 ujung plat metal akan diberi tegangan,

    maka muatan psiti* akan berkumpul pada 1 kaki dan muatan negati* di kaki yang

    lainnya.>. #nergi pada kapasitr bermuatan tergantung pada besar medan dan tegangan yang

    ada pada kapasitr.

    .2 K*'(' #an Sa*an

    .1. Laktu pengumpulan lapran dan reisisebaiknyam diperpanjang.2. 'sisten lab menthkan terlebih dahulu sebelum praktikan melakukan

     praktikum.3. "enjelaskan lebih detail tentang materi yang akan di praktikumkan.

    56

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    57/156

    L)+a* K*a

    1. 9elaskan perbedaan kapasitr keramik dengan #l (#letrni @ndensatr)M

    Ja4a+?apasitr keramik bentuknya ada yang bulat tipis, ada yang segi empat ber0arna

    merah, klat dan lain-lain. +alam pemasangannya di depan rangkaian (P@B),

     bleh di blak-balik karena tidak mempunyai kaki psiti* dan negati*. "empunyai

    kapasitas dari beberapa p7 sampai denhgan rstusan kp7. +engan tegangan kerja

    maksimal 2> % sampai 155 %, tetapi ada juga yang sampai ribuan %. /edangkan,

    #l biasanya berbentuk tabung, mempunyai 2 kaki yang berplaritas psiti* dan

    negati*, di mana kaki yang psiti* lebih panjang daripada kaki yang negati*. 8ilai

    kapasitansinya dari 5, ;1 S7 sampai ribuan S7, dengan tegangan kerjadari

     beberapa % sampai ribuan %.

    2. 9elaskan bagaimana ara pembaaan kde angka pada kapasitr keramik dan

     penentuan nilai muatan dan energi pada #l (#letrni @ndensatr)MJa4a+

    a. @ara pembaaan kde pada kapasitr 

    'pabila pada kapasitr terdapat 1 atau 2 angka, maka kita langsung bias

    membaanya dengan satuan p7. 9ika ada 3 angka, angka pertama dan angka kedua

    menunjukkan nilai nminalnya, sedangkan angka yang ketiga menunjukkan *atr 

     pengali.

     b. @ara penentuan nilai muatan dan energi pada #l

    ntuk menentukan nilai muatan yang ada pada #l kita harus menari

    dengan rumus E @%. +i mana, @ dan % sudah tertera di badan #l. /edangkan,

    untuk menari energi yang ada pada #l kita menggunakan rumus L E U @%2.

    3. 9elaskan perbedaan kapasitr plar, kapasitr nn-plar dan kapasitr ariabelMJa4a+

    ?apasitr plar memiliki kaiki yang sudah ditentukan psiti* dan negati*nya. Bila

     pemasangannya terbalik akan terjadi kerusakan. &ain halnya dengan kapasitr 

    nn-plar yang kakinya tidak ditentukan psiti* dan negati*nya, sehingga

     pemasangannya tidak dipengaruhi psisi kaki dan bias bebas memasangnya.

    57

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    58/156

    /edangkan, kapasitr ariabel nilai kapasitansinya dapat diubah-ubah dengan

    memutar prs yang terdapat pada kapasitr.

    58

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    59/156

    LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 

    MODUL

    HUKUM OHM

    GRUP 7

    LABORATORIUM ELEKTRONIKA

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK 

    UNIVERSITAS SYIAH KUALA

    BANDA ACEH

    2015

    59

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    60/156

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 TUJUAN

    "engamati keberlakuan hukum hm pada suatu resistr yang dialiri arus

    listrik.

    1.2 DASAR TEORI

    Berdasarkan hukum hm, besarnya tegangan listrik (ltage) yang terdapat

    diantara ujung suatu resistr ditentukan leh hasil kali kuat arus yang melalui

    resistr itu dengan resistansi resistr tersebut.

    6ambar 1.1 'rus melalui resistr R 

    !al ini dinyatakan dengan persamaan :

    % E . R ....................................... (1)  E %HR ............................................ (2)

    R E %H ............................................ (3)

    Persamaan ini hanya berlaku untuk resistr yang tidak mengalami

     perubahan resistansinya dengan kembalinya suhu resistr tersebut.

    60

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    61/156

    1./ TEORI TAMBAHAN

    +alam ilmu elektrnika, hukum dasar elektrnika yang 0ajib dipelajari

    dan dimengerti leh setiap engineer elektrnika ataupun penghbi elektrnika

    adalah hukum hm, yaitu hukum dasar yang menyatakan hubungan antara arus

    listrik (), tegangan (%), dan hambatan (R). Pada dasarnya, bunyi dari hukum hm

    adalah:

    NBesar arus listrik () yang mengalir melalu sebuah penghantar atau knduktr 

    akan berbanding lurus dengan beda ptensialHtegangan (%) yang diterapkan

    kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannyaO.

    !ukum hm pertama kali diperkenalkan leh serang *isika0an jermanyang bernama 6erg /imn hm (1AC-1>;) pada tahun 12>, dan

    mempublikasikan hukum hm tersebut pada paper yang berjudul NThe 6alani

    @iruit nestigated "athematiallyO pada tahun 12A.

    ( /umber : http:HHteknikelektrnika.mHpengertian-rumus-bunyi-hukum-hm )

    !ukum hm adalah suatu pernyataan bah0a besar arus listrik yangmengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda

     ptensial yang diterapkan kepadanya. /ebuah benda penghantar dikatakan

    mematuhi hukum hm apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar 

    dan plaritas beda ptensial yang dikenakan kepadanya. Lalaupun pernyataan ini

    tidak selalu berlaku untuk semua jenis penghantar, namun istilah NhukumO tetap

    digunakan dengan alasan sejarah. /eara matematika hukum hm diekspresikan

    dengan persamaan % E D R dimana adalah arus listrik dalam satuan ampere, %adalah tegangan listrik dalam satuan lt, dan R adalah hambatan listrik dalam

    satuan hm.

     ( /umber : http:HHi*titae*je.0rdpress.mHletureH*un-physisHhukum-hmH )

    61

    http://teknikelektronika.com/pengertian-rumus-bunyi-hukum-ohmhttp://teknikelektronika.com/pengertian-rumus-bunyi-hukum-ohmhttp://iftitaefje.wordpress.com/lecture/fun-physics/hukum-ohm/http://teknikelektronika.com/pengertian-rumus-bunyi-hukum-ohmhttp://iftitaefje.wordpress.com/lecture/fun-physics/hukum-ohm/

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    62/156

    BAB II

    PROSEDUR PERCOBAAN

    2.1 ALAT DAN BAHAN

    Tabel 2.1 'lat dan Bahan

     8 8ama 'lat dan Bahan 9umlah

    1

    2

    3

    ;

    >

    4

    A

    Resistr 4 hm H 2 0att

    Resistr 225 hm H 2 0att

    Resistr >45 hm H 2 0att

    "ultimeter 

    ?abel Penghubung

    'daptr 

    beng Pipih

    Prjet Bard

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    1

    2.2 LANGKAH KERJA

    1. Tegangan pada adaptr diukur pada 1,> lt +@

    2. Range adaptr dinaikkan menjadi 3 lt sampai 12 lt

    3. !asil pengukuran tegangan adaptr diatat pada tabel hasil pengamatan

    ;. "engukur tegangan dan arus pada resistr 4 hm

    >. Pengukuran tegangan dan arus dilakukan pada range adaptr 3 lt

    sampai 12 lt

    4. !asil pengukuran tegangan dan arus resistr diatat pada tabel hasil

     pengamatanA. "engganti resistr lain dan mengulangi langkah ; = 4

    62

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    63/156

    BAB III

    ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    /.1 DATA PERCOBAAN

    Tabel 3.1 Pengukuran tegangan dan arus pada resistr 

    Teganga

    n

    R E 4 hm R E 225 hm R E >45 hmTeganga

    n

    'rus Teganga

    n

    'rus Teganga

    n'rus

    2,A35 % 2,35 %3;,52

    m' 2,;; %11,35

    m'

    2,>> %;,>C m'

    ;,>> % ;,12 %>C, m'

    ;,32 %1C,45

    m'

    ;,3C %A,C; m'

    4.4> % >,C %A,; m'

    4,2C %2,;5

    m'

    4,3C % 11,>>

    m'

    ,;5 % A,>; %115,3

    m'A,C> %

    34,1>

    m'

    ,1> % 1;,43

    m'

    15,52 % ,C5 %131,2

    m'C,;C %

    ;2, m' C,A1 % 1A,;3

    m'

    11, % 15,>3 %1>>,3

    m'11,2> %

    >5,A m' 11,>> % 25,A3

    m'

    /.2 ANALISA DATA

    /.2.1 PERHITUNGAN KUAT ARUS DAN GALAT

    '. Perhitungan ?uat 'rus dan G 6alat pada Resistr 4 hm

    1 EV 

     R   E2,73V 

    68Ω

    E ;5,1 m'

    6alat E ( 40,1−34,0240,1   )  D 155G

    63

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    64/156

    E 1>,2 G

    2 E

     R   E

    4,55V 

    68Ω

    E 44,C m'

    6alat E ( 66,9 – 59,866,9   )  D 155GE 15,4 G

    3 EV 

     R   E5,98V 

    68Ω

    E A,C m'

    6alat E ( 87,9 – 87,487,9   )  D 155GE 5,4 G

    ; EV 

     R   E8,4V 

    68Ω

    E 123,> m'

    6alat E ( 123,5 – 110,3123,5   )  D 155GE 15,A G

    > EV 

     R   E10,02 V 

    68Ω

    E 1>5 m'

    6alat E ( 150 – 131,2150   )  D 155GE 12,> G

    4 EV 

     R   E11,8 V 

    68Ω

    64

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    65/156

    E 1A;,A m'

    6alat E ( 174,7 – 155,3174,7   )  D 155GE 11,1 G

    B. Perhitungan ?uat 'rus dan G 6alat pada Resistr 225 hm

    1 EV 

     R   E2,73V 

    220Ω

    E 12,; m'

    6alat E ( 12,4 – 11,312,4   )  D 155GE ,C G

    2 EV 

     R   E4,55V 

    220Ω

    E 25,A m'

    6alat E ( 20,7 – 19,620,7   )  D 155GE >,3 G

    3 E

     R   E

    6,65V 

    220Ω

    E 35,2 m'

    6alat E ( 30,2 – 28,430,2   )  D 155GE >,C G

    65

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    66/156

    ; EV 

     R   E8,4 V 

    220Ω

    E 3,2 m'

    6alat E ( 38,2 – 36,1538,2   )  D 155GE >,; G

    > EV 

     R   E10,02 V 

    220Ω

    E ;>,> m'

    6alat E ( 45,5 – 42,845,4   )  D 155GE >,C G

    4 EV 

     R   E11,8 V 

    220Ω

    E >; m'

    6alat E ( 54 – 50,754   )  D 155GE 4,1 G

    @. Perhitungan ?uat 'rus dan G 6alat pada Resistr >45 hm

    1 EV 

     R   E2,73V 

    560Ω

    E ;,C m'

    6alat E ( 4,9 – 4,594,9   )  D 155GE 4,3 G

    66

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    67/156

    2 EV 

     R   E4,55V 

    560Ω

    E ,1 m'

    6alat E ( 8,1 – 7,948,1   )  D 155GE 1,C G

    3 EV 

     R   E6,65V 

    560Ω

    E 11,C m'

    6alat E ( 11,9 – 11,5511,9   )  D 155GE 2,C G

    ; EV 

     R   E8,4V 

    560Ω

    E 1> m'

    6alat E (15 – 14,63

    15   )  D 155GE 2,> G

    > EV 

     R   E10,02 V 

    560Ω

    E 1A,C m'

    6alat E ( 17,9 – 17,4317,9   )  D 155GE 2,4 G

    4 EV 

     R   E11,88V 

    560Ω

    E 21,2 m'

    67

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    68/156

    6alat E ( 21,2 – 20,7321,2   )  D 155GE 2,2 G

    Tegangan

    R E 4 hm R E 225 hm R E >45 hm?uat 'rus (m') ?uat 'rus (m') ?uat 'rus (m')

    !itung kur G 6alat !itung kur G 6alat !itung kur  

    2,A3 % ;5,1 3;,52 1>,2 G 12,; 11,3 ,C G ;,C ;,>C 4,;,>> % 44,C >C, 15,4 G 25,A 1C,4 >,3 G ,1 A,C; 1,

    4.4> % A,C A,; 5,4 G 35,2 2,; >,C G 11,C 11,>> 2,,;5 % 123,> 115,3 15,A G 3,2 34,1> >,; G 1> 1;,43 2,15,52 % 1>5 131,2 12,> G ;>,> ;2, >,C G 1A,C 1A,;3 2,11, % 1A;,A 1>>,3 11,1 G >; >5,A 4,1 G 21,2 25,A3 2,

    Tabel 3.2 Persentase 6alat ?uat 'rus Perhitungan dan Pengukuran

    /.2.2 PERHITUNGAN TEGANGAN DAN GALAT

    '. Perhitungan Tegangan dan G 6alat pada Resistr 4 hm

    %1 E . R  

    E 3;,52 m' D 4 $

    E 2,4 %

    6alat E ( 2,6 – 2,32,6   )  D 155GE 11,> G

    %2 E . R  

    E >C, m' D 4 $

    E ;,1 %

    6alat E ( 4,1 – 4,124,1   )  D 155GE 5,> G

    68

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    69/156

    %1 E . R  

    E 3;,52 m' D 4 $

    E 2,4 %

    6alat E ( 2,6 – 2,32,6   )  D 155GE 11,> G

    %3 E . R  

    E A,; m' D 4 $

    E >,C %

    6alat E (5,9 – 5,98

    5,9

      )  D 155GE 1,; G

    %; E . R  

    E 115,3 m' D 4 $

    E A,> %

    6alat E (7,5 – 7,54

    7,5   )  D 155GE 5,> G

    %> E . R  

    E 131,2 m' D 4 $

    E ,C2 %

    6alat E (8,92 – 8,9

    8,92   )  D 155GE 5,2 G

    %4 E . R  

    E 1>>,3 m' D 4 $

    E 15,4 %

    69

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    70/156

    6alat E ( 10,6 – 10,5310,6   )  D 155GE 5,A G

    B. Perhitungan Tegangan dan G 6alat pada Resistr 225 hm

    %1 E . R  

    E 11,3 m' D 225 $

    E 2,> %

    6alat E ( 2,5 – 2,4842,5   )  D 155GE 5,A G

    %2 E . R  

    E 1C,4 m' D 225 $

    E ;,3 %

    6alat E ( 4,3 – 4,324,3   )  D 155GE 5,> G

    %3 E . R  

    E 2,; m' D 225 $

    E 4,2; %

    6alat E ( 6,24 – 6,296,24   )  D 155GE 5, G

    %; E . R  

    E 34,1> m' D 225 $

    E A,C>3 %

    6alat E

    (

    7,953 – 7,95

    7,95

      ) D 155G

    70

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    71/156

    E 5,5; G

    %> E . R  

    E ;2, m' D 225 $

    E C,; %

    6alat E ( 9,4 – 9,499,4   )  D 155GE 5,C G

    %4 E . R  

    E >5,A m' D 225 $

    E 11,2 %

    6alat E ( 11,2 – 11,2511,2   )  D 155GE 5,; G

    @. Perhitungan Tegangan dan G 6alat pada Resistr >45 hm

    %1 E . R  

    E ;,>C m' D >45 $

    E 2,4 %

    6alat E (2,6 – 2,55

    2,6

      )  D 155GE 1,C G

    %2 E . R  

    E A,C; m' D >45 $

    E ;,; %

    71

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    72/156

    6alat E ( 4,4 – 4,394,4   )  D 155GE 5,2 G

    %3 E . R  

    E 11,> m' D >45 $

    E 4,> %

    6alat E ( 6,5 – 6,396,5   )  D 155G

    E 1,A G

    %; E . R  

    E 1;,43 m' D >45 $

    E ,2 %

    6alat E ( 8,2 – 8,158,2   )  D 155G

    E 5,4 G

    %> E . R  

    E 1A,;3 m' D >45 $

    E 2,4 %

    6alat E ( 2,6 – 2,552,6   )  D 155G

    E 5,C G

    %4 E . R  

    E 25,A3 m' D >45 $

    E 11,4 %

    6alat E ( 11,6 – 11,5511,6   )  D 155GE 5,; G

    72

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    73/156

    73

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    74/156

    TeganganR E 4 hm R E 225 hm R E >45 hm

    Tegangan (%) Tegangan (%) Tegangan (%)!itung kur G 6alat !itung kur G 6alat !itung kur G

    2,A3 % 2,4 2,35 11,> G 2,> 2,;; 5,A G 2,4 2,>> 1,

    ;,>> % ;,1 ;,12 5,> G ;,3 ;,32 5,> G ;,; ;,3C 5,4.4> % >,C >,C 1,; G 4,2; 4,2C 5, G 4,> 4,3C 1,,;5 % A,> A,>; 5,> G A,C>3 A,C> 5,5; G ,2 ,1> 5,

    15,52 % ,C2 ,C5 5,2 G C,; C,;C 5,C G C, C,A1 5,11, % 15,4 15,>3 5,A G 11,2 11,2> 5,; G 11,4 11,>> 5,

    Tabel 3.3 Persentase 6alat Tegangan Perhitungan dan Pengukuran

    /.2./ PERHITUNGAN RESISTANSI DAN GALAT

    '. Perhitungan Resistansi dan G 6alat pada Resistr 4 hm

    R1 EV 

     I    E2,73V 

    0,03402 A

    E 5,2> $

    6alat E ( 80,25−6880,25   )  D 155GE 1>,24 G

    R2 EV 

     I    E4,55V 

    0,0598 A

    E A4,5C $

    6alat E ( 76,09−6876,09   )  D 155GE 15,43 G

    R3 EV 

     I    E6,65V 

    0,0874 A

    E A4,5C $

    6alat E

    (

    76,09−68

    76,09

      ) D 155G

    74

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    75/156

    E 15,43 G

    R; E

     I    E

    8,4V 

    0,1103 A

    E A4,14 $

    6alat E ( 76,16−6876,16   )  D 155GE 15,A1 G

    R> EV 

     I    E10,2V 

    0,1312 A

    E A4,3A $

    6alat E ( 76,37−6876,37   )  D 155GE 15,C4 G

    R4 E V  I    E11,8V 

    0,1553 A

    E A4,> $

    6alat E ( 76,5−6876,5   )  D 155GE 11,11 G

    B. Perhitungan Resistansi dan G 6alat pada Resistr 225 hm

    R1 EV 

     I    E2,73V 

    0,0113 A

    E 2;1,4 $

    6alat E ( 241,6−220241,6   )  D 155G

    75

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    76/156

    E ,C; G

    R2 EV 

     I    E4,55V 

    0,0196 A

    E 232,1; $

    6alat E ( 232,14−220232,14   )  D 155GE >,23 G

    R3 EV 

     I    E6,65V 

    0,0284 A

    E 23;,1> $

    6alat E ( 234,15−220234,15   )  D 155GE 4,5; G

    R; EV 

     I    E8,4 V 

    0,03615 A

    E 232,3A $

    6alat E

    (

    232,37−220

    232,37

      ) D 155G

    E >,32 G

    R> EV 

     I    E10,02V 

    0,0428 A

    E 23;,11 $

    76

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    77/156

    6alat E ( 234,11−220234,11   )  D 155GE 4,5 G

    R4 EV 

     I    E11,8V 

    0,0507 A

    E 23;,32 $

    6alat E ( 234,32−220234,32   )  D 155G

    E 4,11 G@. Perhitungan Resistansi dan G 6alat pada Resistr >45 hm

    R1 EV 

     I    E2,73V 

    0,00459 A

    E >C;,AA $

    6alat E ( 594,77−560594,77   )  D 155GE >,> G

    R2 EV 

     I    E4,55V 

    0,00794 A

    E >A3,5> $

    6alat E ( 573,05−560573,05   )  D 155GE 2,2 G

    R3 EV 

     I    E6,65V 

    0,01155 A

    E >A>,A4 $

    6alat E ( 575,76−560575,76   )  D 155G

    77

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    78/156

    E 2,A; G

    R; E

     I    E

    8,4 V 

    0,01463 A

    E >A;,14 $

    6alat E ( 574,16−560574,16   )  D 155GE 2,;A G

    R> EV 

     I    E10,02V 

    0,01743 A

    E >A;,A $

    6alat E (574,87−560

    574,87   )  D 155GE 2,>C G

    R4 EV 

     I    E11,8V 

    0,02073 A

    E >A3,5 $

    6alat E (573,08−560

    573,08   )  D 155GE 2,2 G

    78

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    79/156

    Tabel 3.; Persentase 6alat Resistansi Perhitungan dan Pengukuran

    Tegangan

    R E 4 hm R E 225 hm R E >45 Resistansi ($) Resistansi ($) Resistansi

    !itung kur G 6alat !itung kur   G6alat !itung kur  

    2,A3 % 5,2> $ 4 $ 1>,24 G 2;1,4 $ 225 $ ,C; G >C;,AA $ >45 $;,>> % A4,5C $ 4 $ 15,43 G 232,1; $ 225 $ >,23 G >A3,5> $ >45 $4.4> % A4,5C $ 4 $ 15,43 G 23;,1> $ 225 $ 4,5; G >A>,A4 $ >45 $,;5 % A4,14 $ 4 $ 15,A1 G 232,3A $ 225 $ >,32 G >A;,14 $ >45 $

    15,52 % A4,3A $ 4 $ 15,C4 G 23;,11 $ 225 $ 4,5 G >A;,A $ >45 $

    11, % A4,> $ 4 $ 11,11 G23;,32

    $225 $ 4,11 G >A3,5 $ >45 $

    /./ PEMBAHASAN

    Pada praktikum yang telah dilakukan, diketahui bah0a hukum hm

    menyatakan kuat arus litrik () berbanding lurus dengan tegangan (%) yang

    diberikan dan berbanding terbalik dengan hambatanHresistansi (R). !al ini terbukti

    ketika dilakukan perhitungan nilai tegangan dan kuat arus pada resistr.

    @nthnya saat mengukur resistr yang hambatannya bernilai 4 hm, maka

    tegangan yang terukur 2,3 % dan kuat arus yang terukur 3;,52 m'. /edangkan pada resistr yang bernilai >45 hm, tegangan yang terukur 2,>> % dan kuat

    arusnya adalah >,;C m'. !al ini sangat membutikan keterkaitan hukum hm pada

    resistr.

    Pada pengukuran tegangan dan kuat arus pada resistr dapat diketahui

     bah0a semakin besar hambatan suatu resistr maka semakin besar pula tegangan

    yang terukur dan semakin keil kuat arus yang terukur. 9adi, hambatan berbanding

    lurus dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan kuat arus.6alat terbesar untuk arus pada resistr 4 $ adalah sebesar 1>,2 G pada

    tegangan sumber 2,A3 %, arus hitung ;5,1 m' dan arus ukur 3;,52 m'.

    /edangkan galat terkeilnya adalah 5,4 G pada tegangan sumber 4,4> %, arus

    hitung A,C m' dan arus ukur A,; m'.

    6alat terbesar untuk arus pada resistr 225 $ adalah sebesar ,C G pada

    tegangan sumber 2,A3 %, arus hitung 12,; m' dan arus ukur 11,3 m'. /edangkan

    79

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    80/156

    6alat terkeilnya adalah >,3 G pada tegangan sumber ;,>> %, arus hitung 25,A m'

    dan arus ukur 1C,4 m'.

    6alat terbesar untuk arus pada resistr >45 $ adalah sebesar 4,3 G pada

    tegangan sumber 2,A3 %, arus hitung ;,C m' dan arus ukur ;,>C m'. /edangkan

    6alat terkeilnya adalah 1,C G pada tegangan sumber ;,>> %, arus hitung ,1 m'

    dan arus ukur A,C; m'.

    6alat terbesar untuk tegangan pada resistr 4 $ adalah 11,> G pada

    tegangan hitung 2,4 %. /edangkan galat terkeilnya adalah 5,2 G pada tegangan

    hitung ,C2 %.

    6alat terbesar untuk tegangan pada resistr 225 $ adalah 5,C G pada

    tegangan hitung C,; %. /edangkan galat terkeilnya adalah 5,5; G pada teganganhitung A,C>3 %.

    6alat terbesar untuk tegangan pada resistr >45 $ adalah 1,C G pada

    tegangan hitung 2,4 %. /edangkan galat terkeilnya adalah 5,2 G pada tegangan

    hitung ;,; %.

    6alat terbesar untuk hambatan pada resistr 4 $ adalah sebesar 1>,24 G

     pada tegangan sumber 2,A3 % dan resistansi hitung 5,2> $. /edangkan galat

    terkeilnya adalah 15,43 G pada tegangan sumber ;,>> % dan 4,4> %, danresistansi hitung A4,5C $.

    6alat terbesar untuk hambatan pada resistr 225 $ adalah sebesar ,C; G

     pada tegangan sumber 2,A3 % dan resistansi hitung 2;1,4 $. /edangkan galat

    terkeilnya adalah >,3 G pada tegangan sumber ;,>> % dan resistansi hitung

    232,1; $.

    6alat terbesar untuk hambatan pada resistr >45 $ adalah sebesar >,> G

     pada tegangan sumber 2,A3 % dan resistansi hitung >C;,AA $. /edangkan galatterkeilnya adalah 2,2 G pada tegangan sumber ;,>> % dan 11,, dan resistansi

    hitung >A3,5> $ dan >A3,5 $.

    Pada perbandingan arus, tegangan atau resistansi, pengukuran dan

     perhitungan tidak berbeda jauh. 6alat terbesar dikarenakan pada saat pengukuran,

     praktikan melihat dan langsung menuliskan nilai yang tertera pada multimeter 

    tanpa melihat turun - naik atau rata = rata nilai, sehingga nilai saat perhitungan,

     persentase galatnya menjadi besar. /ebaliknya pada galat terkeil, praktikan

    80

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    81/156

    menuliskan nilai rata = rata pada multimeter, sehingga nilai menjadi akurat. "aka

    kesalahan atau keakuratan pada perbaan yang sudah dilakukan disebabkan leh

    kurang telitinya praktikan dan mungkin kendala pada alat dan bahan yang

    digunakan dalam praktikum.

    81

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    82/156

    BAB IV

    PENUTUP

    .1 KESIMPULAN

    Berdasarkan perbaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bah0a:

    1. !ukum hm menyatakan bah0a kuat arus () berbanding lurus dengan

    tegangan (%) yang diberikan dan berbanding terbalik dengan hambatan

    (R).

    2. 8ilai hambatan (R) berbanding terbalik dengan nilai kuat arusnya ().

    9ika nilai hambatannya besar, maka nilai kuat arusnya akan keil. Begitu

     juga sebaliknya.

    3. /emakin besar sumber tegangan maka semakin besar arus yang

    dihasilkan.

    .2 KRITIK DAN SARAN

    1. /aat mengukur tegangan atau kuat arus kita tidak bleh lupa mengubah

    seletr multimeter menjadi amperemeter atau ltmeter karena akan

    membuat layar mutimeter tidak ber*ungsi dan salah perhitungan.

    2. ntuk kritik tidak ada, karena prses pembelajaran praktikum sangat

     baik. /aat praktikum kita diajarkan untuk betul = betul memahami materi

    dengan ara seperti presentasi. ni merupakan ara yang menyenagkan

    dan sangat membantu prses pembelajaran.

    82

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    83/156

    LEMBAR KERJA

    1. Buat persentase kesalahan antara pengukuran dan perhitunganM

    9a0ab:

    Tabel Persentase ?esalahan ?uat 'rus pada Resistr 

    Tabel Persentase ?esalahan Tegangan pada Resistr 

    Tabel Persentase ?esalahan !ambatan pada Resistr 

    83

    TeganganR E 4 hm R E 225 hm R E >45 hm

    !itung kur  

    !itung kur 

    !itung kur 

    2,A3 % ;5,1 m'3;,52

    m'

    12,;

    m'11,3 m' ;,C m' ;,>C m'

    ;,>> % 44,C m' >C, m'

    25,A

    m' 1C,4 m' ,1 m' A,C; m'

    4.4> % A,C m' A,; m'35,2

    m'2,; m'

    11,C

    m'

    11,>>

    m'

    ,;5 %123,>

    m'

    115,3

    m'

    3,2

    m'

    34,1>

    m'1> m'

    1;,43

    m'

    15,52 % 1>5 m'131,2

    m'

    ;>,>

    m';2, m'

    1A,C

    m'

    1A,;3

    m'

    11, %1A;,A

    m'

    1>>,3

    m'

    >; m' >5,A m'21,2

    m'

    25,A3

    m'

    Teganga

    n

    R E 4 hm R E 225 hm R E >45 hm% !itung % kur % !itung % kur % !itung % kur  

    2,A3 % 2,4 % 2,35 % 2,> % 2,;; 2,4 % 2,>> %;,>> % ;,1 % ;,12 % ;,3 % ;,32 ;,; % ;,3C %4.4> % >,C % >,C % 4,2; % 4,2C 4,> % 4,3C %,;5 % A,> % A,>; % A,C>3 % A,C> ,2 % ,1> %

    15,52 % ,C2 % ,C5 % C,; % C,;C C, % C,A1 %11, % 15,4 % 15,>3 % 11,2 % 11,2> 11,4 % 11,>> %

    Teganga

    n

    R E 4 hm R E 225 hm R E >45 hmR !itung R kur R !itung R kur R !itung R kur  

    2,A3 % 5,2> $ 4 $ 2;1,4 $ 225 $ >C;,AA $ >45 $;,>> % A4,5C $ 4 $ 232,1; $ 225 $ >A3,5> $ >45 $4.4> % A4,5C $ 4 $ 23;,1> $ 225 $ >A>,A4 $ >45 $,;5 % A4,14 $ 4 $ 232,3A $ 225 $ >A;,14 $ >45 $

    15,52 % A4,3A $ 4 $ 23;,11 $ 225 $ >A;,A $ >45 $

    11, % A4,> $ 4 $23;,32

    $225 $ >A3,5 $ >45 $

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    84/156

    2. Buat gra*ik hubungan antara kuat arus dan teganganM

    9a0ab:

    '. Resistr 4 $

    B. Resistr 225 $

    @. Resistr >45 $

    84

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    85/156

    85

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    86/156

    LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 

    MODUL 5

    HUKUM KIRCHOFF

    GRUP 7

    LABORATORIUM ELEKTRONIKA

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK 

    UNIVERSITAS SYIAH KUALA

    BANDA ACEH

    2015

    86

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    87/156

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 TUJUAN

    "empelajari penggunaan hukum kirh** untuk menghitung arus dan tegangan

     pada suatu abang.

    1.2 DASAR TEORI

    Rangkaian listrik biasanya terdiri dari banyak hubungan sehingga akan terdapat

     banyak abang maupun titik simpul. Titik simpul adalah titik pertemuan tiga

    abang atau lebih.

    1. Hukum kirchoff I 

    !ukum kirh** berbunyi bah0a jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu

    titik simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul

    tersebut.!ukum kirh** tersebut sebenarnya tidak lain dari hukum kekelan muatan

    listrik seperti tampak pada gambar 1.1 berikut. !ukum ?irh** seara

    matematis dapat dituliskan sebagai :

    ∑ I masuk =∑ I kluar

    6ambar 1.1 /kema diagram untuk hukum kirh**

    ∑ i=0

    87

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    88/156

    i1+i

    2+i

    3+i

    4+ i

    5=0

    +imana :'rus yang masuk (i2, i; dan i>) diberi tanda psiti*.'rus yang keluar (i1 dan i3) diberi tanda negati*.

    2. Hukum Kirchoff II 

    !ukum kirh** berbunyi bah0a jumlah aljabar tegangan pada suatu lintasan

    tertutup sama dengan nl.Perumusan hukum kirh** untuk suatu lintasan tertutup :

     6ambar 1.2 &intasan suatu rangkaian tertutup

    &intasan tertutup a = b = = d = e = a : ∑V =0

    %ab < %b < %d < %d < %ea E 5

    1./ T-*' Ta)+a,an

    !ukum ?irhh** 1 merupakan !ukum ?irhh** yang berkaitan dengan

    dengan arah arus dalam menghadapi titik perabangan. !ukum ?irhh** 1 ini

    sering disebut juga dengan !ukum 'rus ?irhh** atau ?irhh**Vs @urrent &a0

    (?@&).

    Bunyi !ukum ?irhh** 1 adalah sebagai berikut :

    88

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    89/156

    N'rus Ttal yang masuk melalui suatu titik perabangan dalam suatu rangkaian

    listrik sama dengan arus ttal yang keluar dari titik perabangan tersebut.O

     (/umber: http:HHteknikelektrnika.mHpengertian-bunyi-hukum-kirhh**-1-2H )

    !ukum kirhh** merupakan salah satu teri elektrnika untuk

    menganalisa lebih lanjut tentang rangkaian elektrnika. +engan hukum kirhh** 

    kita dapat menganalisa lebih lanjut tentang arus yang mengalir dalam rangkaian

    dan tegangan yang terdapat pada titik-titik rangkaian elektrnika.

    +alam hukum kirhh** dikenal 2 teri yang dapat digunakan untuk analisisrangkaian elektrnika yaitu !ukum ?irhh** 'rus (?@&, ?irhh** @urrent

    &a0) dan !ukum ?irhh** Tegangan (?%&, ?irhh** %ltage &a0). !ukum

    ?irhh** 'rus (?@&, ?irhh** @urrent &a0) !ukum kirhh** arus merupakan

    hukum kirhh* pertama (1) yang menyatakan bah0a N'rus ttal yang masuk

     pada suatu titik sambungan atau perabangan adalah nlN.

    (/umber:http:HHelektrnika-dasar.0eb.idHhukum-kirhh**H)

    89

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    90/156

    BAB II

    PROSEDUR PERCOBAAN

    2.1 ALAT DAN BAHAN

    Tabel 2.1 'lat dan Bahan

     8 8'"' 9"&'!

    1 Resistr 4

    2 "ultimeter 1

    3 Prjet Bard 1

    ; 'daptr 1> ?abel Penghubung >

    4 ?abel Penjepit Buaya 2

    2.2 LANGKAH KERJA

    >. Rangkaian seperti pada gambar di ba0ah dirangkai.

      6ambar 2.1 Rangkaian perbaan hukum kirh** 

    4. Tegangan 12 lt pada adaptr diatur.A. Resistr R1, R2, R3, R;, R>, R4 dipilih.. "asing-masing arus dan tegangan yang mengalir pada resistr diukur.C. !asil pengukuran pada tabel hasil pengamatan diatat.

    90

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    91/156

    BAB III

    ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

    /.1 Da(a P*6-+aan

    6ambar 3.1 Rangkaian perbaan hukum kirh** 

      Tabel 3.1 !asil pengamatan

    N- Ha)+a(an@R:$; A*$&:)A; T%an%an:V;1. 125 ;;,; >,C2. 225 22,5C ;,A

    3. 255 2,1 5,>>A;. 355 22,42 4,4A>. 155 1C,2 1,24. ;A5 2,3 1,324

    /.2 Ana!'&a Da(a

    /.2.1 P*,'($n%an K$a( A*$& #an T%an%an "a#a Ran%a'an

    Rs1 E R3 < R4

      E 255 $ < ;A5 $ E 4A5$

    Rp1 ¿ R5 x Rs1

     R5+ Rs1=100Ω x 670Ω

    100Ω+670Ω

      E A, 51 $

    Rs2 E R2

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    92/156

    Rp2 E R 4 x Rs2

     R4+ Rs2=

    300Ω x 307,01Ω

    300Ω+307,01Ω

     , 1 = ,t&tal 

     ,t&tal =Vada!t"r

     Rt"tal

      E12,55Ω

    271,75Ω  E 5,5;4 ' E ;4 m'

    %1 E , 1 D R1

      E 5,5;4' D 125% E >,>2%

    %; E %adaptr = %1

      E 12,>>% = >,>2% E A,53%

     ,- =V  4

     R4

      E7,03V 

    300Ω  E 5,523'

     , 1 E , 2 ,54%

    %> E %; = %2  E A,53% = >,54% E 1,CA%

     , > EV  5

     R5

      E1,97V 

    100Ω  E 5,51CA ' E 5,525 '

    92

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    93/156

     , 2 E , 3

     , 3 E , 2 = , >

    E 5,523'- 5,525' E 5,553'

    %3 E , 3 D R3

      E 5,553' D 255$ E 5,4%

     , 4 E  , 3

      E 5,553'

    %4 E  , 4 D R4  E 5,553' D ;A5$ E 1,;1 %

    /.2.2 P*,'($n%an K$a( A*$&

    1. +ik: R1 E 125 $  %1 E >,C %

      +it: , 1 E ....I

      9a0ab: , 1 EV  1

     R1

      E5,29V 

    120Ω  E 5,5;;5 ' E ;;,5 m'

    2. +ik: R2 E 225 $

      %2 E ;,A %

      +it: , 2 E ....I

      9a0ab: , 2 EV  2

     R2

      E

    4,78V 

    220Ω  E 5,521A2 ' E 21,A2 m'

    93

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    94/156

    3. +ik: R3 E 255 $

      %3 E 5,>>A %

      +it: , 3 E ....I

      9a0ab: , 3 EV  3

     R3

      E0,557V 

    200 Ω  E 5,552A ' E 2,A m'

    ;. +ik: R; E 355$

      %; E 4,4A%

      +it: , ; E .....I

      9a0ab: , ; EV  4

     R4

      E6,67V 

    300Ω  E 5,52223 ' E 22,23 m'

    >. +ik: R> E 155$  %> E 1,2 %

      +it: , > E ....I

      9a0ab: , > EV  5

     R5

    ¿1,882V 

    100Ω  E 5,512 ' E 1,2 m'

    4. +ik: R4 E ;A5 $

      %4 E 1,324 %

      +it: , 4 E ....I

      9a0ab: , 4 EV  6

     R6

      E1,326V 

    470Ω  E 5,5522 ' E 2,2 m'

    94

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    95/156

    /.2./ P*,'($n%an Ga!a( K$a( A*$&

    1. 6alat , 1 E | Ihitung− Iukur Ihitung   |  D 155G

      E |44,08mA−44,4mA44,08mA   |  D 155 G  E 5,A2>G

    2.6alat , 2 E | Ihitung− Iukur Ihitung   |  D155 G

      E |21,72mA−22,09mA21,72mA   |  D 155 G  E 1,A G

    3. 6alat , 3 E | Ihitung− Iukur Ihitung   |  D 155 G

      E |2,78mA−2,87mA

    2,78mA   |  D 155 G  E 3,2; G

    ;. 6alat , ; E | Ihitung− Iukur Ihitung   |  D155 G

      E |22,23mA−22,62mA22,23mA   |  D 155 G  E 1,A> G

    >. 6alat , > E | Ihitung− Iukur Ihitung   |  D155 G

      E |18,82mA−19,28mA18,82mA   |  D 155 G  E 2,;; G

    95

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    96/156

    4. 6alat , 4 E | Ihitung− Iukur Ihitung   | D 155 G

      E |2,82mA−2,83mA

    2,82mA   |  D 155 G  E 5,3> G

    Tabel 3.1 Perhitungan Persentase 6alat ?uat 'rus

    R Tegangan (%) !ambatan($) ?uat 'rus (m') G 6alatR1 >,2C % 125 $ ;;,5 m' ;;,; m' 5,A2>GR2 ;,A % 225 $ 21,A2 m' 22,5C m' 1,AGR3 5,>>A % 255 $ 2,A m' 2,A m 3,2;GR; 4,4A % 355 $ 22,23 m' 22,42 m' 1,A>GR> 1,2 % 155 $ 1,2 m' 1C,2 m' 2,;; GR4 1,324% ;A5 $ 2,2 m' 2,3 m' 5,3>G

    /.2. P*,'($n%an T%an%an

    1. +ik: R1 E 125$

      , 1 E ;;,; m' E 5,5;;;+it: %1 E ....I

      9a0ab: %1 E , 1 D R1

      E 5,5;;; ' D 125$ E >,33 %

    2. +ik: R2 E 225 $

     , 2 E 22,5C m' E 5,5225C '

      +it : %2 E ....I

      9a0ab: %2 E , 2 D R2E 5,5225C ' D 225 $ E ;,4 %

    3. +ik: R2 E 225 $

     , 2 E 22,5C m' E 5,5225C '

      +it : %2 E ....I

      9a0ab: %2 E , 2 D R2

    E 5,5225C ' D 225 $ E ;,4 %

    96

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    97/156

    3. +ik: R2 E 225 $

     , 2 E 22,5C m' E 5,5225C '

      +it : %2 E ....I

      9a0ab: %2 E , 2 D R2

    E 5,5225C ' D 225 $ E ;,4 %

    3. +ik: R3 E 255 $

     , 3 E 2,A m' E 5,552A '

      +it : %3E ....I

      9a0ab: %3 E , 3 D R3

    E 5,552A ' D 255 $ E 5,>A; %

    ;.+ik: R; E 355 $ , ; E 22,42 m' E 5,52242 '

      +it : %; E ....I

      9a0ab: %; E , ; D R;

    E 5,52242 ' D 355 $ E ;4,A %

    >. +ik: R> E 155 $

     , > E 1C,2 m' E 5,51C2 '

      +it : %> E ....I  9a0ab: %> E , > D R>

    E 5,51C2 ' D 155 $ E 1,C2 %

    4. +ik: R4 E ;A5 $

     , 4 E 2,3 m' E 5,5523 '

      +it : %4 E ....I

      9a0ab: %4 E , 4 D R4

    E 5,5523 ' D ;A5 $ E 1,335 %

    /.2.5 P*,'($n%an Ga!a( T%an%an

    1. . 6alat %1 E |Vhitung−VukurVhitung   | D 155 G

      E

    |

    5,33V −5,29V 

    5,33V 

      | D 155 G

    97

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    98/156

      E 5,A> G

    2. 6alat %2 E |Vhitung−VukurVhitung   | D 155 G

      E |4,86V −4,78V 4,86V    |  D 155 G  E 1,4; G

    3. 6alat %3 E |Vhitung−Vu kurVhitung   | D 155 G

      E |0,574V −0,557V 

    0,574V 

      |  D 155 G  E 2,C4 G;. 6alat %; E |Vhitung−VukurVhitung   | D 155 G

      E |6,78V −6,67V 6,78V    |  D 155 G

      E 1,42 G

    >. 6alat %> E |Vhitung−VukurVhitung   | D 155 G

      E |1,928V −1,882V 1,928V    |  D 155 G  E 2,3 G

    4. 6alat %4 E |Vhitung−VukurVhitung   | D 155 G

      E |1,330V −1,326V 1,320V    |  D 155 G  E 5,3 G

    W

    98

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    99/156

    Tabel 3.2 Perhitungan Persentase 6alat Tegangan

    R ?uat 'rus

    (m')

    !ambatan ($) Tegangan (%) G 6alat

    R1 ;;,; m' 125 $ >,33 % >,2C % 5,A> GR2 22,5C m' 225 $ ;,4 % ;,A % 1,4; GR3 2,A m' 255 $ 5,>A; % 5,>>A % 2,C4 GR; 22,42 m' 355 $ 4,A % 4,4A % 1,42 GR> 1C,2 m' 155 $ 1,C2 % 1,2 % 2,3 GR4 2,3 m' ;A5 $ 1,335 % 1,324 % 5,3 G

    /./ P)+a,a&an

    +alam hukum ?irh** menyatakan bah0a Nkuat arus yang masuk ke

    suatu titik simpul itu akan sama nilainya dengan kuat arus yang keluar dari

    simpul itu. +ari hasil pengukuran kuat arus, R1 adalah 1 yang terletak pada

    rangkaian seri.

    ntuk menghitung , 1 pada rangkaian:

    X , masuk E X , keluar 

     , 1 E  , 2 G. Perbedaan nilai

    yang sedikit ini bisa jadi disebabkan leh alat-alat praktikum yang sudah lama

    dan mungkin tidak bekerja seara ptimal lagi. Begitu pula dengan persentase

    galat tegangan, hasil perhitunganya juga tidak ada yang mele0ati >G.

    99

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    100/156

    BAB IV

    PENUTUP

    .1 K&')"$!an

    1. Bunyi hukum ?irh** N jumlah kuat arus listrik yang masuk ke suatu titik

    simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul

    tersebutO

    2. Bunyi hukum ?irh** N jumlah al-jabar tegangan suatu lintasan tertutup

    sama dengan nlO

    3. !ukum ?irh** dapat dirumuskan dengan persamaan: X masuk E X keluar 

    ;. !ukum ?irh** dapat dirumuskan dengan persamaan: X % E 5 atau %ab <

    %b < %d E 5

    >. +alam rangkaian seri arus tiap-tiap resistr adalah sama

    4. +alam rangkaian paralel tegagan tiap-tiap resisttr adalah sama

    A. Titik simpul adalah titik pertemuan tiga abang atau lebih

    . !ukum ?irh** adalah salah satu teri elektrnika untuk menganalisis tentang

    rangkaian elektrnika

    C. Praktikum kali ini bisa dibilang berhasil, karena perhitungan nilai persentase

    galat baik itu kuat arus maupun tegangan, semua hasilnya keil yaitu di ba0ah >G

    .2 K*'(' #an Sa*an

    1. /ebaiknya praktikum dilakukan tepat 0aktu seperti yang sudah dijad0alkan

    agar para peserta tidak terlambat mengikuti kelas untuk mata kuliah lain.

    100

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    101/156

    LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 

    MODUL

    RANGKAIAN SERI DAN PARAREL

    GRUP 7

    LABORATORIUM ELEKTRONIKA

    JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK 

    UNIVERSITAS SYIAH KUALA

    BANDA ACEH

    2015

    101

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    102/156

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 TUJUAN

    1. "ampu merangkaikan resistr dan kapasitr seara seri maupun paralel dengan

    menggunakan simulasi dan instrumentasi.2. "emahami penggunaan hukum hm pada rangkaian seri dan paralel dengan

    menggunakan simulasi dan instrumentasi.

    1.2 DASAR TEORI

    A. Ran%a'an R&'&(-*

    1. Ran%a'an S*'

    Rangkaian resistr yang dirangkai seara seri akan mengakibatkan nilai resistansi

     pengganti ( Rek ) semakin besar. ang mana nthnya diperlihatkan pada gambar

    1.1.

      6ambar 1.1 Resistr yang dirangkai seara seri

    Pada rangkaian resistr yang dirangkai seara seri berlaku rumus sebagai

     berikut :

    Rek  = R1 + R2 + R3 + ... + Rn

    +alam susunan seri, kuat arus yang melalui tiap resistr (hambatan listrik) adalah

    sama, yaitu sama dengan kuat arus yang melalui tiap resistr penggantinya. Pada

    102

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    103/156

    rangkaian resistr yang dirangkai seara seri nilai dari kuat arus pengganti

    adalah :

    Iek  = I1 = I2 = I3

    Beda ptensial (tegangan) tiap resistr dapat dihitung dengan menggunakan

    hukum hm = R, , sehingga :

     1 = R1 , 1 /  ' = R' , ' /  ( = R( , (

       ek  = Rek  , ek 

    9umlah tegangan penggantinya adalah sebagai berikut :

     ek  =  1   '  (

    2. Ran%a'an Pa*a!!

    Rangkaian resistr yang dirangkai seara paralel akan mengakibatkan nilai

    resistansi pengganti ( Rek ) semakin keil. ang mana nthnya diperlihatkan pada

    gambar 1.2.

    6ambar 1.2 Resistr yang dirangkai seara paralel

    Pada rangkaian resistr yang dirangkai seara paralel berlaku rumus sebagai

     berikut :

    1

     R k =

     1

     R1

    + 1

     R2

    +  1

     R3

    +#+ 1

     R n

    103

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    104/156

    +alam susunan paralel, tegangan tiap resistr adalah sama, yaitu sama dengan

    tegangan resistr penggantinya. Pada rangkaian resitr yang dirangkai seara paralel nilai dari tegangan pengganti adalah :

    V ek  = V 1 = V 2 = V 3

    ?uat arus yang melalui tiap resistr dihitung dengan menggunakan hukum hm,

    = R,  atau , =V 

     R , sehingga :

     I 1=

    V 1

     R1$ I 

    2=

    V 2

     R2$ I 

    3=

    V 3

     R3

     I k =V k 

     Rk 

    9umlah kuat arus pengganti adalah sebagai berikut :

     , ek  = , 1  , ' , (

    B. Ran%a'an Ka"a&'(-*

    104

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    105/156

    1. Ran%a'an S*'

    Rangkaian kapasitr yang dirangkai seara seri akan menghasilkan nilai

    kapasitansi pengganti ( ek ) semakin keil. ang mana nthnya diperlihatkan

     pada gambar 1.3.

    6ambar 1.3 ?apasitr yang dirangkai seara seri

    Pada rangkaian kapasitr yang dirangkai seara seri berlaku rumus sebagai berikut:

    1

    C k =  1

    C 1

    +  1

    C 2

    +  1

    C 3

    +#+  1

    C n

    2. Ran%a'an Pa*a!!

    Rangkaian kapasitr yang dirangkai seara paralel akan mengakibatkan nilaikapasitansi pengganti ( ek ) semakin besar. ang mana nthnya diperlihatkan

     pada gambar 1.;.

     6ambar 1.; ?apasitr yang dirangkai seara paralel

    Pada rangkaian resistr yang dirangkai seara paralel berlaku rumus sebagai

     berikut :

    Cek = C1 + C2 + C3 + ... + Cn

    105

  • 8/16/2019 Laporan Akhir dasar lkistrik unsyiah

    106/156

    1./ Da&a* T-*' Ta)+a,an

      Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang di hubungkan ke

    satu daya le0at suatu rangkaian. Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrikdalam suatu rangkaian. /edangkan rangkain paralel merupakan salah satu yang

    memiliki dari satu garis edar untuk mengalirkan arus.

    (sumber: http:HH0ahyusrisayekti..idH2513H12Hrangkaian-seri-dan-parale