25

PROCEEDING - Unsyiah

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROCEEDING - Unsyiah
Page 2: PROCEEDING - Unsyiah

PROCEEDINGSEMINAR NASIONAL ASOSIASI PROFESI PENDIDIKAN PANCASILA DANKEWARGANEGARAAN (AP3KnI) JAWA TENGAH 2017“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”

Laboratorium Program Studi Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,SurakartaJl. Ir. Sutami No. 36 A, Kentingan, SurakartaTelp/fax : (0271) 669124 email/ web: [email protected] / http://ppkn.fkip.uns.ac.id

SUSUNAN PANITIAKetua Panitia

Wijianto, S.Pd.,M.Sc.Sekretaris

Dr. Anita Trisiana, S.Pd.,MH.Bendahara

Dra. Sri Hastuti Lastyawati, M.Pd.

Reviewer dan EditorDr. Winarno, S,Pd.,M.Si.Dr. Anita Trisiana, S.Pd.,MH.Dr. Triyanto, SH.,M.Hum.Dr. Triana Rejekiningsih, SH.,Kn.,M.Pd.

Perancang SampulLancar Eko SumiyatiRaharjo, S.Pd.,M.Sc.

PenerbitLaboratorium Program Studi Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, SurakartaJl. Ir. Sutami No. 36 A, Kentingan, Surakarta Telp/fax : (0271) 669124

Email/ web: [email protected] / http://ppkn.fkip.uns.ac.id

ISBN: 978-602-51150-0-4

Cetakan I, Edisi I, Desember 2017Hak Cipta Dilundungi Undang-UndangAll Rigtht Reserved

Page 3: PROCEEDING - Unsyiah

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Diskursus tentang pemikiran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bergerak

sangat dinamis seiring dengan perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi. Pada

dasarnya, pembahasan tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, merupakan

pembahasan tentang “diri kita” dalam proses kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara. Kajian tentang aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan

suatu diskursus tentang “How to put values in mind, in the bottom of the heart, and in the

hand” (Udin S. Winataputra, 2017). Adapun permasalahan yang dihadapi insan akademis

dalam lingkup Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan saat ini ialah keadaan belum

selarasnya antara “mind”, “heart”, dan “hand” atau dapat kita ketakan masih belum

selarasnya antara nilai-nilai luhur yang ada di pikiran kita yang bersumber dari nilai Pancasila

terhadap keyakinan dalam hati kita untuk kemudian diwujudkan dalam perbuatan. Disinilah

titik usaha pendidik secara umum, dan pendidik Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

secara khusus untuk terus berusaha menuju keselerasan pikiran, hati, dan tindakan warga

negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Berbagai upaya dilakukan oleh insan akademis yang bergerak dalam bidang

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk terus melakukan kajian, diskursus, dan

sumbangsih pemikiran untuk merumuskan solusi alternatif dalam rangka kehidupan bernegara-

bangsa. Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI)

Provinsi Jawa Tengah berkerja sama dengan Program Studi PPKn FKIP UNS

menyelenggarakan Seminar Nasional dan Musyawarah Wilayah Asosiasi Profesi Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI) Jawa Tengah 2017 dengan tujuan untuk

membentuk wadah dan menyalurkan pemikiran-pemikiran insan akademis Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan dari seluruh penjuru negeri dalam suatu tema

“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk Memperkuat Sendi-

Sendi Kehidupan Berbangsa”.

Kegiatan Seminar Nasional ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendesiminasikan

hasil kajian, pemikiran, pengetahuan maupun pengalaman penelitian dalam kajian

i

Page 4: PROCEEDING - Unsyiah

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dilakukan dari berbagai unsur Profesi

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dari kalangan Dosen, Guru, Pakar, Praktisi,

dan mahasiswa Program Pascasarjana Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dari

berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kegiatan Seminar Nasional ini juga merupakan

wadah pertukaran pemikiran mendalam tentang kajian fenomena-fenomena

kewarganegaraan saat ini, untuk memperoleh suatu wawasan yang lebih luas dan alternatif

solusi dalam permasalahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Adapun artikel-artikel yang sudah dipresentasikan pada Seminar Nasional AP3KnI

Jawa Tengah 2017, diterbitkan dalam E-Prosiding Seminar Nasional. Semoga E-Prosiding

Seminar Nasional yang telah disusun ini dapat bermanfaat sebagai bahan kajian atau sumber

referensi keilmuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bagi insan akademis yang

memiliki fokus kajian dalam bidang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan maupun bagi

Pemangku Kebijakan dalam rangka untuk sumber referensi dan pertimbangan dalam

penyusunan kebijakan dalam bidang kajian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan baik

itu kebijakan kurikulum, peraturan-peraturan daerah, dan sebagainya. Terakhir, kami

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pseserta dan pemakalah

Seminar Nasional “Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk

Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”, yang telah berkontribusi dalam

Seminar Nasional tersebut. Kami berharap E-Prosiding Seminar Nasional ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak, terutama pihak-pihak yang berkaitan dengan kajian

pengembangan tentang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Nopember 2017

Panitia

ii

Page 5: PROCEEDING - Unsyiah

SAMBUTAN KEPALA AP3KnI JAWA TENGAH

Assalamualaikum wr wb.

Rekan-rekan yang saya hormati, pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kepadaAllah Swt., Tuhan yang maha kuasa atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kitadapat bertemu pada acara seminar nasional sekaligus musyawarah wilayah AsosiasiProfesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (AP3KnI) Jawa Tengah.

AP3KnI Jawa Tengah adalah cabang kepengurusan wilayah pertama AP3KnI pusat. Anekamacam kegiatan telah dilakukan AP3KnI Jawa Tengah mulai seminar, pelatihan, workshop,diskusi dan lain-lain dalam upaya meningkatkan kualitas profesi PPKn di Jawa Tengah. Sayayang diberi amanah untuk menjadi ketua AP3KnI Jawa Tengah menyadari sepenuhnya bahwaselama perjalanan kepengurusan 2012-2017 penuh tantangan, hambatan, dan rintangan. Sayamengucapkan terimakasih kepada para pengurus yang selama lima tahun ini telah bahumembahu dalam menjalankan roda organisasi. Saya juga mohon maaf apabila selamamemimpin organisasi ini terdapat berbagai kekurangan dan kelemahan.

Musyawarah wilayah ini dikemas dalam suatu seminar nasional PPKn yang mengadirkanpembicara pakar PPKn Prof. Udin S Winataputra, MA sekaligus ketua umum AP3KnIPusat. Agenda Musyawarah Wilayah ini adalah untuk membentuk kepengurusan baru2017-2022. Semoga kepengurusan baru nanti dapat membawa organisasi berjalan lebihbaik. Saya mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan panitia yang telah berusahakeras menyukseskan acara ini. Terimakasih juga kami ucapakan kepada Pimpinan FKIPUNS, Prodi PPKn FKIP UNS, dan Laboratorium PPKn FKIP UNS termasuk kepada parasponsor yang telah mendukung acara ini.

Wassalamualaikum wr wb.

Surakarta, 25 November 2017Ketua AP3KnI Jateng

Dr. Triyanto, SH. MHum.

iii

Page 6: PROCEEDING - Unsyiah

SAMBUTAN KEPALA PRODI PPKn FKIP UNS

Puji syukur, marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dankarunia Nya, kita khususnya para komunitas pendidik pendidikan kewarganegaraan dapatbertemu kembali dalam acara Seminar Nasional dan Musyawarah Wilayah AP3KnI JawaTengah tahun 2017.

Seminar nasional yang dikemas dalam kegiatan Seminar Nasional dan MusyawarahWilayah AP3KnI Jawa Tengah tahun 2017 menghadirkan tema “Aktualisasi PendidikanPancasila dan Kewarganegaraan untuk memperkuat sendi-sendi kehidupan berbangsa”.Sebuat tema penting , sebab ujung dari Pancasila sebagai inti dari pendidikankewarganegaraan di Indonesia adalah bagaimana mengaktualisasikannya. Seminarnasional ini nantinya akan diikuti komunitas akademik (academic community) pendidikankewarganegaraan dari berbagai wilayah di Indonesia . Sekaligus ini membuktikan bahwabidang pendidikan kewarganegaraan memiliki dukungan berupa masyarakat akademik.

Musyawarah wilayah yang dikemas dalam Seminar Nasional dan MusyawarahWilayah AP3KnI Jawa Tengah tahun 2017 ini adalah kegiatan reorganisasi kembalikepengurusan AP3KnI Jawa Tengah masa bakti 2012-2017 menuju kepengurusan masabakti 2017-2022. Kepenguruan AP3KnI Jawa Tengah sebagai bagian dari organisasiprofesi AP3KnI tingkat pusat diharapkan mampu mengakomodasi kepentingan komunitaspendidikan kewarganegaraan dari berbagai wilayah di Jawa Tengah dan tuntutan akademikperkembangan bidang kajian pendidikan kewarganegaraan .

Program studi PPKn FKIP UNS selaku tuan rumah kegiatan dan mitra kerjasamaAP3KnI Jawa Tengah mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan olehpara komunitas akademik pendidikan kewarganegaraan di Jawa Tengah . Kami berharapkegiatan sejenis di masa masa yang akan datang dapat dilakukan di berbagai wilayah diJawa tengah, sehingga gaung dan gema AP3KnI Jawa Tengah senantiasa didengar danditerima. Kami juga mengucapkan mohon maaf jika penyelenggaraan Seminar Nasionaldan Musyawarah Wilayah AP3KnI Jawa Tengah tahun 2017 ini masih terdapatkekurangan dan keterbatasannya. Akhirnya selamat untuk ber- Seminar Nasional dan ber-Musyawarah Wilayah AP3KnI Jawa Tengah tahun 2017.

Kepala Prodi

Dr. Winarno, M Si

iv

Page 7: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... i

Sambutan Ketua AP3KNI Jawa Tengah ....................................................................... iii

Sambutan Kepala Program Studi PPKN FKIP UNS ................................................... iv

Daftar Isi ............................................................................................................................. v

Susunan Panitia................................................................................................................ . xi

Susunan Acara ................................................................................................................. xii

Susunan Pemaparan Makalah Penunjang

Sub tema ruang 1

Implementasi Pancasila Melalui Pendidikan Kewarganegaraan diIndonesia Dr. Winarno Narmoatmojo, M.Si (Universitas SebelasMaret Surakarta) ..........................................................................................................1

2. Strategi Pembelajaran PPKn dalam Pembentukan Karakter TanggungJawab Peserta DidikJulita Widya Dwintari (Universitas Negeri Yogyakarta)..............................25

3. Upaya Guru PPKn dalam Mengembangkan Sikap Toleransi BahasaSiswaMisbahul janatti (Universitas Pendidikan Indonesia) ....................................38

4. Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila Melalui Pembelajaran PendidikanKewarganegaran (PKn) Di Perguruan TinggiSuyahman (Universitas veteran bangun nusantara sukoharjo) ...................46

Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila melalui Pembelajaran PKn untukMewujudkan Good and Smart CitizenRisladiba, Dieta Ayu Lestary, Ricky Engel Mawara (UniversitasPendidikan Indonesia).............................................................................................56

Pendidikan Karakter melalui Program Pengabdian Sekolah sebagai WujudInternalisasi Nilai-Nilai Pancasila di SMP Ponpes An Nur UngaranKabupaten SemarangAma Farida Sari S.Pd (Universitas Sebelas Maret)........................................71

Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila melalui Pendidikan Kewarganegaraandi Perguruan TinggiWachid Pratomo M.Pd (Universitas Sarjanawiyata TamansiswaYogyakarta)................................................................................................................82

Pewarisan Nilai-Nilai Budaya Kearifan Lokal pada Masyarakat Kampung v

Page 8: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

Adat Naga untuk Membangun Karakter Warga NegaraItok Dwi Kurniawan (Universitas Sebelas Maret)..........................................97

9. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Pancasila melalui PembelajaranPendidikan KewarganegaraanSuprayogi, Noorochmat Isdaryanto, Eta Yuni Lestari (UNNES) ........... 102

Sub tema ruang 2

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam MenanggulangiRadikalisme Di Perguruan TinggiPipit Widiatmaka (IAIN Surakarta) ................................................................. 112

2. Semangat Nasionalisme Generasi Muda di Tengah Arus GlobalisasiHeni Widia Nengsi (Universitas Pendidikan Indonesia) ........................... 127

Penghayatan Lagu Perjuangan Nasional dalam Meningkatkan SikapTanggung Jawab pada Peserta DidikApriyanda Kusuma Wijaya, Pitria Sopianingsih(Universitas Pendidikan Indonesia) ................................................................. 136

Aktualisasi Domain Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraansebagai Upaya Membentuk Good CitizensWeni wahyu Widyastuti, Randi setia Nughraga(Universitas Pendidikan Indonesia) ................................................................. 145

5. Peran Boarding School (Sekolah Berasrama) dalam Membentuk Smartand Good Citizen (Studi Di SMP MTA Gemolong)Ikrimah saputra S.Pd (Universitas Sebelas Maret) ...................................... 159

6. Pembelajaran Berbasis Nilai-Nilai Luhur Ajaran Ki Hajar Dewantarauntuk Mengembangkan Karakter SiswaWarsito, Sri Wiyata (Universitas Widya Dharma Klaten) ........................ 168

Pendidikan Karakter: Budaya Sekolah Sebagai Wahana PengembanganKarakter Pada Diri SiswaMargi Wahono, Tijan, AT. Sugeng Priyanto, Andi Suhardiyanto(UNNES) ................................................................................................................. 185

Pemenuhan Hak Atas Pendidikan Melalui Beasiswa AfirmasiPendidikan Tinggi (Adik)(Studi Kasus Pada Mahasiswa Afirmasi Papua Di Universitas SebelasMaret)Triyanto (Universitas Sebelas Maret).............................................................. 195

Sub tema ruang 3

1. Penerapan Model Pembelajaran Active Learning Melalui Media Video

vi

Page 9: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

untuk Meningkatkan Kompetensi Pendidikan Kewarganegaraan padaMahasiswaAyu Dian Ningtyas (Universitas Islam Lamongan).................................. 203

2. Penerapan Model Problem Based Learning untuk MembentukMahasiswa Yang Kritis pada Pembelajaran PPKnMutiara Nurmanita (Universitas negeri Yogyakarta) ............................... 223

3. Project Citizen Berbasis Media Massa Sebagai Model PembelajaranPPKn InovatifDian eka Putri (Pascasarjana Universitas Sebelas Maret)....................... 234

Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar PPKn melalui Metode ProblemBased Learning (PBL) bagi Peserta Didik Kelas X IPS 1 Semester 1 SMAN 1Sumberlawang Tahun Pelajaran 2016/2017 (Sebuah TinjauanIlmiah)Mujiyono S.Pd (Universitas Sebelas Maret) ............................................... 248

5. Pemanfaatan Facebook Dalam Pembelajaran PendidikanKewarganegaraanFitra Waluyadi (Universitas Sebelas Maret) ............................................... 266

6. Pemanfaatan Internet sebagai Sumber Belajar terhadap KompetensiProfesional GuruRoni Yudo Kuncoro (Universitas Sebelas Maret) ..................................... 275

Penguatan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learningdengan Menggunakan Pendekatan Action Learning Approach dalamUpaya Pembentukan Good CitizenAchmad Marwan Nurhadi (Universitas Sebelas Maret).......................... 284

8. Urgensi Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran PPKNAnggi Agustin S.Pd (Universitas Sebelas Maret) ..................................... 297

Sub tema ruang 4

1. Penguatan Kompetensi Guru PPKn di Abad 21 untuk PembentukanSiswa sebagai Warga Negara Muda yang BaikPrimandha Sukma Nur Warghani (Universitas Negri Yogyakarta) ..... 305

2. Penguatan Kompetensi Profesional Guru Untuk MembentukWarganegara Yang Cerdas Melalui Pilihan Isu & Tema BaruMachmud Al Rasyid (Universitas Sebelas Maret) .................................... 324

Pendidikan Kebangsaan Menurut Ki Hadjar Dewantara Sebagai Upayadalam Mengembangkan Kurikulum PPKn

vii

Page 10: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

Christmas Astriana (Pasca Universitas Negeri Yogyakarta) .................. 335

Membumikan Budaya Membaca, Menciptakan MasyarakatAnti Hoax, Mewujudkan Indonesia BerkeadabanAsmaul Husna, Fikstif Donal Lintong, Ghina Aisyah (UniversitasPendidikan Indonesia) ....................................................................................... 346

Literasi Media Untuk Pengendalian Ujaran Kebencian (Hate Speech)Dalam Rangka Membentuk Kompetensi Wawasan Global WargaNegaraRima Vien P.H (Universitas Sebelas Maret) .............................................. 360

6. Implementasi Kompetensi Kepribadian Guru PPKn dalam MembentukGood Citizen pada Siswa SMP Negeri 2 Karangpandan KaranganyarErna Gesti Fadrusiana (Universitas Sebelas Maret) ................................. 373

7. Pendidikan Karakter dalam Kurikulum 2013Muhammad Yogi Guntoro (Universitas Sebelas Maret) ......................... 385

8. Penguatan Civic Literacy dikalangan Peserta Didik melalui KegiatanMenyanyikan Lagu-Lagu Wajib Nasional dalam Pembelajaran PPKnSyahrur Razy (Universitas Sebelas Maret).................................................. 397

Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Menguatkan Civil Society DiIndonesia (Studi Pada Tingkat Sekolah Menengah Atas)An-nisa Nur Sholihah S.Pd, Indah Septiani(Universitas Sebelas Maret) ............................................................................. 409

Sub tema ruang 5

1. Peran PKn dalam Membentuk Kewarganegaraan Digital yangBerkarakterBenaziria (Universitas negeri Yogyakarta) ................................................. 423

Peran Guru Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PKn)Meningkatkan Pengamalan Nilai Nilai Pancasila Pada Siswa Di SMPNegeri 2 Simeulue Timur Kabupaten SimeulueHasbi Ali (Unsyiah Banda Aceh) ................................................................... 438

3. Penerapan Metode Galeri Wisata Untuk Meningkatkan PartisipasiAktif Siswa Pada Bahan Ajar Pembagian Jenis-Jenis HukumRatnaningsih S.Pd (Universitas Sebelas Maret)......................................... 449

viii

Page 11: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

4. Persepsi Siswa SMKN 7 Surakarta tentang Kewarganegaraan Digital diEra Global dalam Perspektif Literasi Media DigitalWendy Librata Ratna Manikam (Universitas Sebelas Maret) ............... 463

Pendidikan Kewarganegaraan dalam Membentuk Warga NegaraMuda sebagai Warga Digital yang Baik (Good Digital Citizen) di EraGlobalHani’atul Hidayah (Universitas Sebelas Maret) ........................................ 473

Menyiapkan Generasi Muda Menjadi Warga Negara Digital (DigitalCitizenship) Yang Cerdas Dan Baik Melalui Mata Pelajaran PendidikanKewarganegaraanGalih Puji Mulyoto, Yoga Ardian Feriandi (STKIP PGRI Ngawi-Universitas PGRI Madiun)............................................................................... 484

Sub tema ruang 6

1. Pembentukan Warga Negara Yang Berintegritas Untuk MembentukPerilaku Anti KorupsiMuhamad saleh, Yayuk hidayah (Universitas Halu Oleo Kendari) ..... 502

2. Penguatan Kewarganegaraan Ekologis Melalui Pembelajaran PknBerbasis Ecoliteracy Dan Project CitizenMariyani (Universitas Negeri Yogyakarta) ................................................. 510

3. Gerakan Go Greenschool Dalam Meningkatkan Karakter PeduliLingkungan Siswa Di Smk Negeri 1 AdiwernaNovita isnarosi nurfaida (Universitas negeri yogyakarta)....................... 529

4. Implikasi Program Ecovillage dalam Mengembangkan CivicResponsibility terhadap LingkunganTasya Fildzah Shabrina (Universitas Pendidikan Indonesia)................. 547

5. Menelisik Diametral Kerusakan Lingkungan Berkaca Dari Aliran EcoFeminism Sebagai Bentuk Gerakan Ecological CitizenshipDewi gunawati (universitas sebelas maret surakarta) .............................. 558

6. Upaya Guru Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalamMenanggulangi Kasus Bullying di SekolahArif Ady Setiawan (Universitas Sebelas Maret) ........................................ 575

Strategi Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan(PPKn) dalam Menanamkan Kesadaran Hukum Berlalu Lintas PadaPeserta Didik

ix

Page 12: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

Weka Indriani (Universitas Negeri Yogyakarta) ....................................... 587

PENDIDIKAN HUKUM DALAM MEMBENTUK KOMPOTENSIKEWARGANEGARAAN : APLIKASI TEORI BELAJAR YANG COCOKMaslan abidin, nursanda rizki adhari( Universitas pendidikan indonesia) .............................................................. 599

Implementasi Prinsip Pendidikan Islam dalam Penguatan Perilaku AntiKorupsi (Studi Kasus Pada Pendidikan Khas Sekolah Islam TerpaduSMPIT Insan Kamil Karanganyar)Anisa Nur Rochmah (Universitas Sebelas Maret)..................................... 614

Gerakan Pungut Sampah (Gps) Sebagai Upaya MemperkuatKesadaran Lingkungan Warga Negara (Studi Kasus Pada SekolahMenengah Atas Di Kota Bandung)Medi saputra, masrukhi (universitas muhammadiyah semarang,universitas negeri semaran).............................................................................. 626

x

Page 13: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

Susunan Panitia Seminar Nasional dan MUSWILAsosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (AP3KnI)

Jawa Tengah25 Nopember 2017

PelindungPenasehatPenangunggjawabKetua PelaksanaWakil Ketua PelaksanaSekretarisBendaharaSeksi Ilmiah

Seksi PersidanganPenanggung Jawab Ruang

Seksi Perlengkapan

Seksi KonsumsiSeksi Publikasi dan Dokumentasi

Seksi Acara dan Hiburan

: Dekan FKIP UNS: Prof. Dr. Udin Winataputra: Dr. Triyanto, SH, M.Hum: Wijianto,S.Pd,M.Sc: Dr. Triana Rejekiningsih,SH,Kn,M.Pd: Dr. Anita Trisiana, S.Pd,MH: Dra. Sri Hastuti Lastyawati,M.Pd: Dr. Triana Rejekiningsih,SH,KN,M.PdDr. Anita Trisiana, S.Pd,MHDr. Triyanto,SH,M.HumLancar Eko Sumiyati

: Drs. Hassan Suryono S.H., M.H., M.Pd: Endang WulandariDewi WulandariAnggi Yoga PramandaFriskal OktiansyahSri RahayuLancar Eko Sumiyati

: Rendi Setya KurniawanAnggi Yoga Pramanda

: Wulandari: Raharjo, S.Pd, M.Sc

Danang Prasetyo HartonoUrfan Ismail

: Religia Fatihasari BerlianaAirlangga Rachmat BagaskaraAhmad Nur Fauzan

xi

Page 14: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

Susunan Acara Seminar Nasional dan MUSWILAsosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (AP3KnI)

Jawa Tengah25 Nopember 2017

WAKTU ACARA PENANGUNG JAWAB07.00-08.00 Registrasi Peserta Panitia

Sie Konsumsi08.00-08.30 Pembukaan

1. Menyanyikan lagu Religia Fatihasari BerlianaIndonesia Raya

2. Doa Ahmad Nur Fauzan3. Laporan Ketua Panitia Wijianto,S.Pd,M.Sc4. Sambutan AP3KnI Dr. Triyanto., S.H., M.Hum

Jateng Dr. Imam Sujadi5. Sambutan Dekan FKIP

UNS, sekaligusmembuka muswil danseminar nasionalAP3KnI 2017

08.30-10.00 Keynote Speaker: 1 Prof.Dr. Udin WinataputraKeynote Speaker: 2 Dr. Winarno,S.Pd,M.Si

Moderator : Raharjo, S.Pd,M.Sc

10.00-12.00 Presentasi pemakalah sesi Penanggungjawab Ruang:pararel 1. Endang Wulandari

(Informasi ruang pada hari 2. Dewi Wulandaripelaksanaan) 3. Anggi Yoga Pramanda

4. Friskal Oktiansyah5. Sri Rahayu6. Lancar Eko Sumiyati

12.00-13.00 ISHOMA Panitia, Sie Konsumsi13.00-15.30 Muswil Sie Persidangan15.30-16.00 Penutupan Panitia

Page 15: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

PERAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PKn)MENINGKATKAN PENGAMALAN NILAI NILAI PANCASILA PADA SISWA DI

SMP NEGERI 2 SIMEULUE TIMURKABUPATEN SIMEULUE

Hasbi Ali11Prodi PPKn FKIP Unsyiah, Banda Aceh

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran guru Pendidikan PancasilaKewarganegaraan (PKn) menanamkan nilai- nilai Pancasila dalam proses pembelajaran,kendala yang dialami guru Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan (PKn) menanamkannilai- nilai Pancasila dalam proses pembelajaran, dan upaya guru Pendidikan PancasilaKewarganegaraan (PKn) mengatasi kendala menanamkan nilai- nilai Pancasila dalamproses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenispenelitian deskriptif, subjek penelitian 3 (tiga) orang guru Pendidikan PancasilaKewarganegaraan (PKn), data dikumpulakn dengan menggunakan instrumen wawancara,dan dianalisis secara kualitaif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PendidikanPancasila Kewarganegaraan (PKn) sangat berperan menanamkan nilai- nilai Pancasiladengan menggunakan metode analisis sintesis dalam proses pembelajaran, masihterbatasnya sumber belajar dan rendahnya pemahaman peserta didik terhadap nilai- nilaiPancasila, dan untuk mengatasi kendala ini guru Pendidikan Pancasila Kewarganegaraan(PKn) dalam menanamkan nilai- nilai Pancasila kepada peserta didik adalah denganmencari sumber belajar lain dan menggunakan strategi pembelajaran yang lebihmenyenangkan. Dari hasil penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa guruPendidikan Pancasila Kewarganegaraan (PKn) menerapkan berbagai metode dalammenanamkan nilai- nilai Pancasila kepada peserta didik, kendala pembelajaran ada yangbersifat internal dari siswa sendiri yang masih rendah tingkat pemahamannya tentangnilai-nilai Pancasila maupun yang bersifat eksternal seperti terbatasnya sumber belajar,untuk itu guru menerapkan berbagai strategi yang lebih menyenangkan untukmenanamkan nilai-nilai Pancasila kepada peserta didik.

Kata Kunci: Peran Guru, Nilai Nilai Pancasila

438

Page 16: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebagai sarana transmisi pengetahuan, nilai, dan sikap adalah

untuk pengembangan pribadi seseorang dalam mencapai kematangan dan

kedewasaan. Oleh karena itu, pendidikan tidak hanya ingin mengembangkan

ilmu, keterampilan dan teknologi; tetapi juga mengembangkan aspek-aspek

lain misalnya kepribadian, etika moral dan lain-lain. Dalam hal ini, Syaodih

(1988:18) menyatakan bahwa: “Pendidikan merupakan suatu interaksi antara

pendidik dengan peserta didik dalam upaya membantu menguasai tujuan-

tujuan pendidikan”.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada hakikatnya adalah pendidikan

yang mengarah pada terbentuknya warga negara yang baik dan bertanggung

jawab berdasarkan nilai-nilai dan dasar negara Pancasila. Secara konseptual

epistemologis, menurut Winataputra (2006:26) bahwa: “Pendidikan Pancasila

dapat dilihat sebagai suatu integrated knowledge system yang ber-Pancasila”.

Oleh karena itu, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) mengarahkan perhatian

pada moral yang diharapkan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Perilaku yang memancarkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

dalam masyarakat yang terdiri dari bermacam agama, perilaku yang bersifat

kemanusiaan yang adil dan beradab,yang mendukung persatuan bangsa dalam

masyaraka yang beragam budaya dan kepentingan bersama diatas golongan

dan perorangan, sehingga perbedaan pemikian dapat diatas dengan cara

mesyuwarat mufakat dan perilaku yang mendukung upaya keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia.

Seiring dengan perkembangan zaman dan derasnya arus globalisasi saat

ini, setiap individu sering melupakan bahkan mempertanyakan nilai-nilai yang

ada dalam pancasila serta bagaimana pengamalan nilai-nilai pancasila tersebut.

Oleh karena itu, diperlukan adanya keinginan untuk mengkaji akan keberadaan

nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila untuk diterapkan dan diamalkan

dalam kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara. Hal ini didasarkan

439

Page 17: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

bahwasanya nilai-nilai Pancasila merupakan salah satu sumber dari segala

sumber hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia ini.

Dalam pembicaraan mengenai nilai, maka nilai-nilai yang terkandung

dalam pancasila memiliki arti yang penting dan mendalam baik itu secara

historis maupun pengamalannya dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai-nilai

pancasila ini bagi masyarakat bangsa Indonesia merupakan landasan dan dasar

negara, serta cita-cita dalam melakukan segala sesuatu, baik dalam kehidupan

sehari-hari dalam masyarakat maupun dalam kehidupan kenegaraan.

Efek negatif dari globalisasi, terbukti akhir-akhir ini banyak keluhan

masyarakat tentang menurunnya tata susila, etika, dan kreativitas karena

pendidikan budaya dan karakter bangsa lemah. Akibatnya, sebagian besar siswa

sekolah yang berkelakuan tidak sopan dan kadang-kadang menyimpang dari nilai-

nilai Pancasila, etika dan budaya Indonesia. Dari kenyataan yang demikian itu,

maka sudah seharus nyalah pemerintah (maupun masyarakat) mengambil langkah-

langkah usaha perlu segera diupayakan solusinya agar tidak menjadi permasalahan

yang lebih serius lagi. Salah satu langkah yang ditempuh oleh pemerintah adalah

dengan menetapkan pengembangan kemampuan dan membentuk karakter sebagai

fungsi pendidikan nasional Indonesia.

Kondisi siswa di SMP Negeri 2 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue

akhir-akhir ini tidak lagi berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.

Oleh karena itu, salah satu upaya pengukuhan Pancasila sebagai falsafah dan

ideologi negara adalah melalui pengajaran di sekolah-sekolah melalui mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Oleh karena itu, penelitian ini

membahas tentang: Peran Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

(PKn) Meningkatkan Pengamalan Nilai Nilai Pancasila pada Siswa di SMP

Negeri 2 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue.

2. Rumusan Masalah

Peran guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

meningkatkan pengamalan nilai- nilai Pancasila pada siswa di SMP Negeri

2 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue.

440

Page 18: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

Kendala guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

meningkatkan pengamalan nilai- nilai Pancasila pada siswa di SMP Negeri

2 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue.

Upaya guru Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) mengatasi

kendala meningkatkan pengamalan nilai- nilai Pancasila pada siswa di SMP

Negeri 2 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue.

3. Tujuan Penelitian

Mengetahui peran guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

meningkatkan pengamalan nilai- nilai Pancasila pada siswa di SMP Negeri

2 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue.

Mengetahui kendala guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

(PPKn) meningkatkan pengamalan nilai- nilai Pancasila pada siswa di SMP

Negeri 2 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue.

Mengetahui upaya guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

mengatasi kendala meningkatkan pengamalan nilai- nilai Pancasila pada

siswa di SMP Negeri 2 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue.

METODE PENELITIAN

1. Pendekatan/Jenis Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah kualitatif untuk menentukan variabel

yang akan diteliti. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Arikunto (2003:23) yang

mengatakan bahwa: “Pendekatan adalah metode atau cara mengadakan penelitian,

juga menunjukkan jenis dan tipe penelitian”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif

karena hanya ingin mendeskripsikan tentang: Peran Guru Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan (PPKn) Meningkatkan Pengamalan Nilai Nilai Pancasila

pada Siswa. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Arikunto (2003:310) bahwa:

“Penelitian deskripsi tidak dimaksudkan untuk

441

Page 19: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

menguji hipotesis tertentu, akan tetapi hanya menggambarkan suatu variabel,

gejala, atau keadaan”.

2. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang guru Pendidikan Pncasila dan

Kewarganegaraan (PPKn) pada SMP Negeri 2 Simeulue Timur Kabupaten

Simeulue. Menurut Arikunto (2003:141) subjek bertujuan dilakukan dengan cara:

“Mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, akan tetapi

didasarkan atas adanya tujuan tertentu biasanya dilakukan karena beberapa

pertimbangan, misalnya ada alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana, sehingga

tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh”. Sedangkan yang menjadi

objek dalam penelitian ini adalah: Peran Guru Pendidikan pancasila dan

Kewarganegaraan (PPKn) Meningkatkan Pengamalan Nilai Nilai Pancasila pada

Siswa di SMP Negeri 2 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini digunakan instrumen

wawancara. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan dengan guru

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) pada SMP Negeri 2

Simeulue Timur Kabupaten Simeulue. Menurut Moleong (2005:186)

wawancara adalah: “Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk

mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui bercakap- cakap dengan

maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara dan yang

diwawancarai yang memberikan jawaban/keterangan pada peneliti”.

4. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul melalui wawancara, selanjutnya data dianalisis

secara kualitatif dengan mendeskripsikan data yang diperoleh melalui

penelitian ini. Analisis kualitatif dilakukan dengan mendeskripsikan

tentang: Peran Guru Pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Meningkatkan Pengamalan Nilai Nilai Pancasila pada Siswa di SMP Negeri

2 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue. Menurut Miles dan Huberman

dalam Salim (2006:20) menyebutkan ada tiga langkah analisis data

kualitatif, yaitu: 1. Reduksi data.

442

Page 20: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

Reduksi, yaitu proses pemilihan pemusatan perhatian padapenyederhanaan dan abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuatrangkuman yang inti pada proses dan pernyataan- pernyataan yang perludijaga, sehingga tetap berada di dalamnya.

2. Penyajian data.Penyajian data dimaksudkan, dimana peneliti mengembangkan sebuahinformasi deskripsi untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakandalam bentuk teks naratif.

3. Penarikan kesimpulan/verifikasi.Penarikan kesimpulan merupakan tahap akhir dalam proses analisis data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

1.1. Peran Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam

Meningkatkan Pengamalan Nilai Nilai Pancasila pada Siswa

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semua guru Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) pernah menanamkan nilai-nilai

Pancasila kepada siswa dalam proses pembelajaran. Strategi yang digunakan

untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa dalam proses

pembelajaran adalah dengan memberikan contoh teladan kepada siswa, sopan

dalam berbicara dan bertutur kata yang baik, hormat kepada orang tua dan

guru serta sayang kepada sesama teman, dan mengucapkan salam apabila

memasuki rumah dan mengendarai sepeda atau motor.

Metode mengajar yang sering digunakan oleh guru untuk menanamkan

nilai-nilai Pancasila kepada siswa dalam proses pembelajaran adalah tanya

jawab, diskusi, ceramah bervariasi, dan simulasi. Penerapan berbagai metode

mengajar tersebut sangat memberi pengaruh pada pemahaman siswa terhadap

nilai-nilai Pancasila. Pendekatan mengajar yang sering digunakan oleh guru

untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa dalam proses

pembelajaran adalah dengan cara berkomunikasi langsung kepada siswa dan

orang tua mereka.

443

Page 21: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

1.2.. Kendala Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

dalam Meningkatkan Pengamalan Nilai Nilai Pancasila pada Siswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru pernah mengalami hambatan

dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa dalam proses

pembelajaran. Berbagai hambatan tersebut seperti kurangnya buku paket

untuk siswa, maka terhambat dalam proses belajar mengajar dan kesulitan

dalam memotivasi anak. Oleh karena itu, dalam hal ini tidak ada hambatan

yang berasal dari guru untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada siswa

dalam proses pembelajaran, akan tetapi kurangnya buku paket untuk siswa,

sehingga menghambat dalam proses belajar mengajar.

1.3. Upaya Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran (PPKn)

mengatasi kendala Meningkatkan Pengamalan Nilai Nilai Pancasila

pada Siswa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada upaya yang dilakukan oleh

guru untuk mengatasi hambatan penanaman nilai-nilai Pancasila kepada

siswa dalam proses pembelajaran seperti menerapkan metode diskusi dalam

proses pembelajaran dan mendikte materi pelajaran. Bentuk upaya yang

dilakukan adalah dengan menanamkan nilai-nilai keagamaan, berbudi luhur

dan jujur serta berkeadilan, dan mengajar secara ikhlas dan tepat waktu

masuk dalam kelas dan mencari materi ajar yang disukai siswa. Selain itu,

guru juga bekerjasama dengan guru lain untuk menanamkan nilai-nilai

Pancasila kepada siswa dalam proses pembelajaran.

2. Pembahasan

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, peningkatan pengamalan

terhadap nilai- nilai Pancasila kepada peserta didik harus ditingkatkan dalam

upaya memperkuat nilai- nilai kebangsaan. Oleh karena itu, menurut Maftuh

dan Sapriya (2005:320) Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada

hakekatnya adalah: “Upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan

kehidupan bangsa bagi warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan

moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan hak dan kewajiban dalam bela

negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa dan negara”.

444

Page 22: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

Komponen penting yang hendak dikembangkan dalam mencapai tujuan

pembelajaran Pendidikan Kewarganaegaraan (PKn), yaitu warga negara yang

cerdas (memiliki pengetahuan kewarganegaraan), terampil (berpikir kritis dan

berpartisipasi), dan berkarakter (loyal kepada bangsa dan negara, memiliki

kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945).

Pengetahuan dan keterampilan kewarganegaraan merupakan basis bagi

terbentuknya karakter kewarganegaraan. Karakter kewarganegaraan menurut

Cholisin (2003:2) berisikan: “Sifat-sifat yang melekat pada diri setiap warga

negara dalam melakukan perannya sebagai warga negara, hal ini akan

terbentuk ketika pada dirinya telah terbentuk pengetahuan dan keterampilan

kewarganegaraan”.

Menurut Djahiri (2002:100) penanaman nilai-nilai Pancasila kepada

siswa dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan beberapa usaha,

yaitu: “(1) Pengukuhan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi negara, (2)

Memperkuat nilai dan norma Undang Undang Dasar 1945, (3) Penguatan

komitmen kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, (4) Penguatan

nilai-nilai keragaman sesuai dengan konsep Bhinneka Tunggal Ika, (5)

Penguatan keunggulan dan daya saing bangsa”.

Salah satu upaya pengukuhan Pancasila sebagai falsafah dan ideologi

negara dan memperkuat nilai dan UUD 1945 adalah melalui pengajaran di

sekolah-sekolah melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Dengan demikian, bahwa saat pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang sebenarnya, dapat

mengembangkan karakter bangsa. Proses pembangunan karakter bangsa

(national character building) yang sejak proklamasi menjadi prioritas kini

perlu direvitalisasi agar sesuai dengan arah dan pesan konstitusi negara

Republik Indonesia. PKn sebagai salah satu matapelajaran yang wajib bagi

seluruh peserta didik mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi,

mempunyai peranan yang strategis dalam menerapkan peembangunan

karakter.

445

Page 23: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

Secara konseptual epistemologis, menurut Winataputra (2006:96)

bahwa: “Pendidikan Pancasila dapat dilihat sebagai suatu integrated

knowledge system yang ber-Pancasila”. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

mengarahkan perhatian pada moral yang diharapkan dapat diwujudkan dalam

kehidupan sehari-hari. Perilaku yang memancarkan iman dan taqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri dari bermacam agama,

perilaku yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab,yang mendukung

persatuan bangsa dalam masyaraka yang beragam budaya dan kepentingan

bersama diatas golongan dan perorangan, sehingga perbedaan pemikian dapat

diatas dengan cara musyawarah mufakat dan perilaku yang mendukung upaya

keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sementara itu, visi dari

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah sebagai sarana pembinaan

karakter bangsa (nation and character building) dan pemberdayaan

warga,sedangkan misinya adalah membentuk warga negara yang baik.

KESIMPULAN

Peran guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam

meningkatkan pengamalan terhadap nilai- nilai Pancasila adalah sangat penting

karena melalui pembelajaran inilah siswa dapat diajarkan tentang nilai-nilai

kebangsaan.

Kendala yang dialami guru meningkatkan pengamalan terhadap nilai- nilai

Pancasila pada siswa dalam proses pembelajaran berupa terbatasnya buku ajar

tentang nilai-nilai Pancasila, sehingga guru harus menerapkan berbagai

metode, strategi, dan pendekatan dalam pembelajarannya.

Upaya guru untuk mengatasi kendala yang dialami dalam meningkatkan

pengamalan terhadap nilai- nilai Pancasila adalah dengan menerapkan metode

diskusi dan mencari bahan ajar dari sumber-sumber belajar lain yang relevan.

446

Page 24: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kepada panitia Seminar Nasional AP3KnI Jawa Tengah yang

telah mau memuat artikel saya dalam prosiding.

Terima kasih kepada narasumber dalam penelitian ini yang telah mau

memberikan data yang saya perlukan.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu peneliti, baik moril

maupun materil dalam menyusun laporan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian. (Suatu pendekatan praktis).Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan. 2011.Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Karakter (Berdasarkan pengalamandi Satuan Pendidikan Rintisan. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Cholisin. 2003. Kewarganegaraan. Jakarta: Dit.PLP Ditjen DikdasmenDepdiknas.

Djahiri, A. Kosasih. 2006. Pendidikan Nilai Moral dalam Dimensi PendidikanKewarganegaraan. Bandung: Laboratorium PKn FIPS-UPI.

Depdiknas. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan, Strategi dan MetodePembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Depdiknas.

Depdiknas. 2007. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2003. Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. 2006. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.Jakarta: Depdiknas.

Ganeswara, G dkk. 2002. Panduan Kuliah Pendidikan Kewarganegaraanuntuk Perguruan Tinggi. Bandung: CV. Yasindo Multi Aspek.

Maftuh, Bunyamin dan Sapriya. 2005. Pembelajaran PKn melalui PemetaanKonsep. Dalam Jurnal CIVICUS. Bandung: Jurusan PKn FPIPS.

447

Page 25: PROCEEDING - Unsyiah

Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers“Aktualisasi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk Memperkuat Sendi-Sendi Kehidupan Berbangsa”AP3KnI Jawa Tengah, 25 Nopember 2017

Moleong, J. Lexy. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.

Novitasari, Almi. 2008. Penerapan Quantum Learning dalam MeningkatkanPemahaman Konsep Sistem Politik di Indonesia pada Mata PelajaranPendidikan Kewarganegaraan. Bandung: FPIPS UPI.

Pemerintah Republik Indonesia. 2010. Desain Induk Pembangunan KarakterBangsa Tahun 2010-2025.

Rauf, M dkk. 2008. Refleksi Karkater Bangsa. Jakarta : UI.

Sapriya dkk (ed). 2012. Transformasi Empat Pilar Kebangsaan dalam MengatasiFenomena Konflik dan Kekerasan: Peran Pendidikan Kewarganegaraan.Bandung: CV Maulana Media Grafika.

Sumantri,E. 2008. Pegagangan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di AsiaTenggara. Bandung: Rajawali.

Syaodih, Nana Sukmadinata. 1988. Prinsip dan Landasan PengembanganKurikulum. Jakarta: Dirjendikti, P2LPTK, Depdikbud.

Sanusi, Achmad. 2004. Kapita Selekta Pembahasan Masalah Masalah Sosial.Bandung: UPI.

Sumantri, M. Nu’man. 2006. Metode Mengajar Civics. Jakarta: Erlangga.

Suwardi. 2009. Konsepsi Kewarganegaraan dan Pendidikan Kewarganegaraan.Sebuah Refleksi. Bandung: Jurusan PKn PIPS UPI.

Salim. 2006. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Tilaar, H.A.R. 1999. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional dalamPerspektif Abad 21. Magelang: Tera Indonesia.

Winataputra, Udin S. 2006. Jatidiri Pendidikan Kewarganegaraan sebagaiWahana Sistematik Pendidikan Demokrasi. Suatu Kajian dalam KonteksPendidikan IPS. Bandung: UPI.