27
PELATIHAN MENINGKATKA Nyoman Trisna Dr. Anantawikrama Tu Ni Kadek Sina Dibiayai dari U SPK Nomor: 5 JURUS LEMBAGA PENELIT LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS N DASAR-DASAR KEUANGAN UN AN LITERASI KEUANGAN di KAL MAHASISWA Oleh: Herawati, S.E,Ak,M.Pd/NIDN 0015037701 (K ungga Atmadja,S.E.,M.Si.,Ak/NIDN 000102770 arwati,S.E.,M.Si.,Ak/NIDN 0020107205 (Anggo i Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIP Universitas Pendidikan Ganesha 52/UN48.16/PM/2016 tanggal 25 Februari 2 SAN AKUNTANSI PROGRAM S1 FAKULTAS EKONOMI TIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MAS TAHUN 2016 NTUK LANGAN Ketua) 01 (Anggota) ota) PA) 2016 SYARAKAT

LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORAN AKHIRPENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN DASAR-DASAR KEUANGAN UNTUKMENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN di KALANGAN

MAHASISWA

Oleh:

Nyoman Trisna Herawati, S.E,Ak,M.Pd/NIDN 0015037701 (Ketua)

Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja,S.E.,M.Si.,Ak/NIDN 0001027701 (Anggota)

Ni Kadek Sinarwati,S.E.,M.Si.,Ak/NIDN 0020107205 (Anggota)

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha

SPK Nomor: 52/UN48.16/PM/2016 tanggal 25 Februari 2016

JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM S1

FAKULTAS EKONOMILEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TAHUN 2016

LAPORAN AKHIRPENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN DASAR-DASAR KEUANGAN UNTUKMENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN di KALANGAN

MAHASISWA

Oleh:

Nyoman Trisna Herawati, S.E,Ak,M.Pd/NIDN 0015037701 (Ketua)

Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja,S.E.,M.Si.,Ak/NIDN 0001027701 (Anggota)

Ni Kadek Sinarwati,S.E.,M.Si.,Ak/NIDN 0020107205 (Anggota)

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha

SPK Nomor: 52/UN48.16/PM/2016 tanggal 25 Februari 2016

JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM S1

FAKULTAS EKONOMILEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TAHUN 2016

LAPORAN AKHIRPENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN DASAR-DASAR KEUANGAN UNTUKMENINGKATKAN LITERASI KEUANGAN di KALANGAN

MAHASISWA

Oleh:

Nyoman Trisna Herawati, S.E,Ak,M.Pd/NIDN 0015037701 (Ketua)

Dr. Anantawikrama Tungga Atmadja,S.E.,M.Si.,Ak/NIDN 0001027701 (Anggota)

Ni Kadek Sinarwati,S.E.,M.Si.,Ak/NIDN 0020107205 (Anggota)

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha

SPK Nomor: 52/UN48.16/PM/2016 tanggal 25 Februari 2016

JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM S1

FAKULTAS EKONOMILEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TAHUN 2016

Page 2: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

i

Page 3: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas

berkat dan Rahmat-Nya, maka kegiatan P2M yang berjudul ”Pelatihan Dasar-Dasar

Keuangan Untuk Meningkatkan Literasi Keuangan Di Kalangan Mahasiswa” dapat

berjalan sesuai dengan rencana kegiatan dan dapat dilaporkan tepat pada waktunya.

Laporan ini merupakan laporan kegiatan P2M yang bertujuan untuk

memberikan pemahaman dan pengetahuan dalam hal pengelolaan keuangan pribadi.

Kegiatan ini terlaksana berkat bantuan berbagai pihak terutama Lembaga Pengabdian

pada Masyarakat, KOPMA Undiksha, serta mahasiswa Jurusan Akuntansi S1 untuk

partisipasinya dalam menyukseskan acara pelatihan ini. Untuk itu tidak berlebihan

kiranya jika kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan, kerjasama,

sumbang saran, serta partisipasinya dalam penelitian ini

.Akhirnya, tiada gading yang tak retak, tiada usaha yang bisa dilakukan

sesempurna mungkin. Untuk itu semua saran, masukan, maupun kritik yang

membangun diterima dengan segenap hati. Mudah-mudahan bantuan dan kerjasama

melalui kegiatan penelitian ini dapat dilanjutkan pada kesempatan berikutnya.

Singaraja, Oktober 2016

Penulis

Page 4: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

iii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar ……………………………………………………………

Daftar Isi ………………………………………………………………….

i

ii

iii

I. Pendahuluan ………………………………………………………

A. Analisis Situasi ……………………………………………….

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah..….………………………

C. Tujuan kegiatan …...………………………………………….

D. Manfaat Kegiatan ……………………………………………..

II. Metode Pelaksanaan ……………………………………………..

III. Hasil dan Pembahasan ……………………………………………

IV. Kesimpulan dan Saran …………………………………………

Daftar Pustaka

Lampiran-Lampiran

1

2

4

4

4

6

9

17

Page 5: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1

BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan dunia ekonomi global dewasa ini, membawa perubahan ke

dalam sistem keuangan masyarakatnya. Hal ini dapat dilihat dari kompleksitas dan

jasa produk keuangan yang ditawarkan kepada masyarakat. Ditambah lagi, dampak

teknologi terhadap produk dan jasa keuangan dan peningkatan akses terhadap kredit.

Hal ini dapat dilihat dari sangat meluasnya sumber-sumber kredit dan sumber-sumber

investasi. Perkembangan ini memerlukan suatu pemahaman tentang literasi keuangan.

Literasi keuangan dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk

mendapatkan, memahami, dan mengevaluasi informasi yang relevan untuk

pengambilan keputusan dengan memahami konsekuensi financial yang

ditimbulkannya (Krisna,et.al, dalam Susanti, 2012). Literasi keuangan terjadi

manakala seorang individu memiliki sekumpulan keahlian dan kemampuan yang

membuat orang tersebut mampu memanfaatkan sumber daya yang ada untuk

mencapai tujuan. Pengetahuan finansial merupakan dimensi yang tidak terpisahkan

dari literasi keuangan, namun belum dapat menggambarkan literasi keuangan

seseorang. Literasi keuangan memiliki dimensi aplikasi tambahan yang menyiratkan

bahwa seseorang harus memiliki kemampuan dan kepercayaan diri untuk

menggunakan pengetahuan finansialnya untuk membuat keputusan. Individu yang

memiliki kemampuan untuk membuat keputusan yang benar tentang keuangan tidak

akan memiliki masalah keuangan di masa depan dan dapat menunjukkan perilaku

keuangan yang sehat serta mampu menentukan prioritas kebutuhan bukan keinginan

(Chinen dan Endo,2012).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa indeks literasi keuangan

di Indonesia hanya 21,7 persen, dibandingkan dengan penetrasi di Filipina yang sudah

mencapai di atas 30% dan Malaysia 60-70%. Masyarakat di Indonesia dinilai belum

begitu memahami produk keuangan seperti bank, asuransi, dan pasar modal. Tingkat

literasi yang rendah ini disebabkan oleh kurang imbangnya tingkat pertumbuhan

industri jasa keuangan dan kesadaran masyarakat terhadap produk keuangan. (Berita

Kompas. Com) .

Sejumlah negara dan lembaga keuangan yang terkait, telah secara rutin

melaksanakan survei literasi keuangan dan mengembangkan indeks literasi keuangan.

Page 6: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

2

Data dari hasil survei tersebut terbukti bermanfaat merancang berbagai kebijakan

yang tepat untuk meningkatkan literasi keuangan. Rendahnya literasi keuangan di

Indonesia, mendorong OJK untuk melakukan edukasi keuangan untuk meningkatkan

pengetahua masyarakat akan produk-produk investasi dan manajemen keuangan

pribadi. Upaya peningkatan literasi keuanganyang dilakukan oleh OJK meliputi

pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan keyakinan (confident) konsumen

dan masyarakat luas, sehingga mereka mampu mengelola keuangan pribadi (Permana

dalam Laily,2014).

Disamping itu terkait dengan perkembangan literasi keuangan di berbagai

negara, para pembuat kebijakan di Indonesia telah menyadari pentingnya literasi

keuangan melalui berbagai program pendidikan keuangan. Di Indonesia sendiri

mengembangkan "Developing Indonesian Financial Literacy Index" yang merupakan

studi kerja sama antara DEFINIT, SEADI (The Support for Economic Analysis

Development in Indonesia), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam upaya

mengembangkan metodologi andal dalam mengukur tingkat literasi keuangan

masyarakat Indonesia.

A. ANALISIS SITUASI

Sejalan dengan temuan OJK mengenai rendahnya tingkat literasi keuangan di

Indonesia, maka penelitian (Herawati, 2015) menunjukkan hal yang sama. Penelitian

yang dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiksha,

menunjukkan rata-rata literasi keuangan mereka tergolong masih rendah. Dari

keempat jurusan yang dijadikan subjek penelitian, Jurusan Akuntansi S1 memiliki

tingkat rata-rata (mean) literasi keuangan tertinggi yang tergolong sedang. Namun

dilihat dari rata-rata 65% maka dapat dikatakan sedang cenderung rendah. Dari

beberapa soal yang diajukan dalam kuesioner literasi keuangan, poin konsep nilai

waktu dari uang (bunga majemuk, nilai sekarang, nilai bersih sekarang) hampir semua

responden menjawab salah (90% responden). Disamping itu mempertimbangkan

resiko dalam investasi sebanyak (75%) responden menjawab salah. Sedangkan

pertanyaan seputar pengelolaan keuangan hampir sebagian besar responden menjawab

dengan benar (85%).

Literasi keuangan tidak akan diperoleh secara eksplisit dalam pembelajaran di

sekolah maupun di perguruan tinggi. Jika ada matakuliah manajemen keuangan, lebih

menenkankan pada seluk beluk keuangan dalam perusahaan. Sehingga pelajaran

Page 7: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

3

menggunakan uang tidak ada sama sekali. Jadi kita bisa melihat bahwa perguruan

tinggi atau sekolah hanya berusaha memenuhi kebutuhan suatu industry, bukan

kebutuhan akan penggunaan uang oleh manusianya sendiri. Padahal dalam kehidupan

nanti ilmu pengelolaan uang sangatlah penting agar dapat memenuhi kebutuhan hidup

dengan lebih baik.

Literasi keuangan juga merupakan landasan menjadi seorang wirausaha yang

sukses. Pengetahuan entrepreneurship yang telah diberikan melalui kuliah-kuliah di

kampus lebih menekankan pada aspek teknis, dan kurang memberikan filosofi dalam

pengelolaan keuangannya. Hal ini dapat dilihat dari kegagalan beberapa usaha yang

baru dirintis, mengalami kebangkrutan karena pengelolaan keuangannya yang kurang

baik. Demikian halnya program PMW (Program Mahasiswa Wirausaha) yang sangat

jarang usahanya dapat bertahan melebihi kontrak yang ditetapkan, salah satu

persoalannya juga adalah pengelolaan keuangan.

Para remaja/ mahasiswa, kelak suatu saat akan bekerja. Baik bekerja pada

orang lain (sebagai karyawan) maupun membuka pekerjaan untuk diri sendiri

(berwirausaha). Hasil dari bekerja adalah pengahasilan yang akan digunakan untuk

memenuhi kebutuhan hidup dan mengembangkan usaha. Sangatlah penting

pemahaman akan literasi keuangan yang baik mulai dikenalkan sejak dini, sebelum

memiliki pengahasilan. Hal ini bertujuan agar nantinya setelah memiliki

pengahasilan, mereka dapat mampu mengelola pengahsilannya dengan bijak dan

akhirnya dapat memperoleh kebahagian hidup yang diharapkan.

Berdasarkan hal tersebut, maka kegiatan P2M ini dirancang untuk

memberikan pemahaman konsep mengenai pengelolaan keuangan dan dasar-dasar

keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan mahasiswa. Dasar-

dasar keuangan ini meliputi antara lain : (1) Konsep aset dan kewajiban, (2) nilai

waktu dari uang, (3) resiko dalam keuangan, (4) mengenal kepentingan dan karakter,

(5) strategi keuangan dan membuat keputusan keuangan. Disamping itu kegiatan P2M

ini mengaitkan pengelolaan keuangan pribadi dalam dunia bisnis. Jadi mahasiswa

yang sudah memiliki wawasan kewirausahaan dapat memahami secara mendalam

bagaimana pengelolaan keuangan dalam dunia usaha.

Page 8: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

4

B. IDENTIFIKASI DAN RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan mengenai

rendahnya literasi keuangan di kalangan mahasiswa, maka dapat diuraikan beberapa

permasalahan sebagai berikut.

1. Permasalahan mengenai rendahnya pengetahuan dan keterampilan

mahasiswa dalam pengelolaan keuangan. Dalam hal ini bagaimana

mengatur pengeluaran dengan bijak.

2. Permasalahan mengenai rendahnya pengetahuan dan keterampilan

mahasiswa dalam konsep-konsep dasar keuangan yang meliputi, konsep

asset dan kewajiban, konsep nilai uang, resiko dalam keuangan, dan

strategi yang diperlukan dalam membuat keputusan keuangan.

C. TUJUAN KEGIATAN

Berdasarkan permasalahan diatas, maka kegiatan P2M ini bertujuan untuk

memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai konsep dasar-dasar keuangan

dalam literasi keuangan. Adapun pelatihan yang diberikan meliputi:

1. Pemahaman konsep Aset dan Kewajiban

2. Pemahaman konsep nilai waktu dari uang

3. Pemahaman konsep resiko dalam keuangan

4. Mengenal kepentingan dan karakter pribadi kita dalam mengelola keuangan

5. Pemahaman strategi keuangan dalam membuat keputusan

D. MANFAAT KEGIATAN

Manfaat yang dapat dihasilkan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat

ini adalah meningkatnya pemahaman mahasiswa dalam hal dasar-dasar keuangan

untuk meningkatkan literasi keuangan mereka. Indikator pencapaian target ini adalah :

a. Melalui seminar dan pelatihan dasar-dasar keuangan dapat membedakan

secara jelas antara aset dan kewajiban

b. Melalui seminar dan pelatihan dasar-dasar keuangan dapat menghitung

bunga majemuk, nilai sekarang, dan nilai bersih sekarang (NPV) sebagai

dasar mengelola investasi

c. Melalui seminar dan pelatihan dasar-dasar keuangan dapat mengelola

resiko keuangan baik yang ditimbulkan dari aset maupun kewajiban

Page 9: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

5

d. Melalui seminar dan pelatihan dapat mengenali kepentingan dan

karaketistik pribadi dalam mengelola keuangan.

e. Melalui seminar dan pelatihan dasar-dasar keuangan dapat merencanakan

strategi keuangan untuk menjamin kehidupan yang layak untuk masa kini

dan masa depan.

Page 10: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

6

BAB II

METODE KEGIATAN

Pada dasarnya, hampir semua orang memiliki arus keuangan yang sama,

dimana setiap bulan mereka mendapatkan pemasukan, dan dari pemasukan tersebut

mereka mengambilnya untuk membayar pengeluaran-pengeluarannya. Jumlah

pemasukan dan pengeluaran itu bisa berbeda-beda pada setiap orang, bergantung

pekerjaan dan gaya hidup seseorang. Yang sering menjadi masalah adalah berapapun

pemasukan, hal itu tidak menjamin bahwa seseorang bisa mengatur pengeluarannya.

Inilah yang menyebabkan seringnya terjadi defisit. Defisit adalah sumber dari hampir

segala masalah keuangan. Dengan adanya defisit, maka lama-lama simpanan akan

habis, harta benda akan habis, dan akhirnya berutang yang melebihi kemampuan

untuk melunasinya. Hal inilah yang menyebabkan munculnya permasalahan dalam

hidup, seperti kehilangan rasa aman, pertengkaran dalam keluarga, menurunnya rasa

percaya diri, serta kehilangan kemandirian secara financial. Pendidikan financial tidak

diperoleh di bangku kuliah ataupun sekolah, padahal pendidikan ini sangatlah penting

untuk dipergunakan dalam kehidupannya kelak. Melalui kegiatan P2M inilah digagas

adanya kegiatan pelatihan dan seminar mengenai dasar-dasar keuangan untuk

meningkatkan literasi keuangan di kalangan mahasiswa. Kerangka pemecahan

masalah dapat dilihat dalam Gambar 1.

Berdasarkan permasalahan mitra yang telah disebutkan di atas, maka tahapan

rencana kegiatan yang dilakukan adalah, pertama mengadakan pendekatan dengan

perwakilan mahasiswa di lingkungan Undiksha. Pada tahap ini diputuskan untuk

menggunakan perwakilan mahasiswa Undiksha dari UKM KOPMA, dengan

pertimbangan bahwa UKM KOPMA telah mewakili seluruh jurusan yang ada di

Lingkungan Undiksha dan pernah mengikuti kegiatan PMW Undiksha. Disamping itu

UKM ini terlibat secara aktif dalam proses pengelolaan keuangan yang dilakukan

pada Koperasi Mahasiswa Undiksha.

Kedua adalah pelaksanaan kegiatan pelatihan. Berdasarkan permasalahan

yang telah dianalisis, maka pelatihan yang dirancang kali ini meliputi:

1. Seminar dan pelatihan mengenai konsep aset dan kewajiban

2. Seminar dan pelatihan mengenai konsep nilai waktu dari uang

3. Seminar dan pelatihan mengenai konsep resiko dalam keuangan

4. Seminar mengenal kepentingan dan karakter pribadi dalam keuangan

Page 11: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

7

5. Seminar dan pelatihan dalam menentukan strategi keuangan dalam

membuat keputusan. Dalam hal ini menyusun perencanaan keuangan

pribadi.

Pada tahapan seminar ini, pemateri dilakukan oleh anggota tim pelaksana dan

seorang entrepreneur (Ibu Ketut Hana Ariani) pemilik perusahaan kue “Hana Pie

Susu” yang telah berhasil mengembangkan usaha kuenya sampai ke luar kota.

Pemilihan narasumber yang terlibat langsung dalam kegiatan usaha, akan lebih

memotivasi mahasiswa untuk mengetahui bagiamana pengelolaan keuangan dalam

berwirausaha.

Ketiga, tahap akhir dari kegiatan ini adalah evaluasi dan refleksi mengenai

keberhasilan kegiatan yang dilakukan. Hal ini ditempuh dengan cara menyebarkan

kuesioner maupun Tanya jawab secara langsung apakah kegiatan ini dapat diterapkan

secara maksimal dan dapat memberikan kebermanfaatan bagi mahasiswa. di akhir sesi

pserta diminta untuk mengisi kuesioner literasi keuangan dan menyusun perencanaan

keuangan pribadi dengan simulasi kasus.

Page 12: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

8

Gambar 1Kerangka Pemecahan Masalah

Rendahnya Literasi Keuangan di KalanganMahasiswa

Diperlukan seminar dan pelatihan mengenaikonsep dasar-dasar keuangan

Adanya P2MUndiksha

Pengetahuan dan Wawasan konsep dasarkeuangan yang meliputi :1. Konsep Aset dan Kewajiban2. Konsep nilai waktu dari uang3. Konsep resiko dalam keuangan4. Kepentingan dan karakter pribadi dalammengelola keuangan5. Strategi keuangan dalam membuatkeputusan

PemberianSeminar dan

Pelatihan

Digunakan sebagai pedoman dalammengelola keuangan di masa depan

Page 13: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

9

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan pengabdian pada masyarakat penerapan IPTEKS yang

mengambil tema pelatihan dasar-dasar keuangan untuk meningkatkan literasi

keuangan di kalangan mahasiswa diselenggarakan pada tanggal 23 -24 Juni 2016.

Kegiatan ini dilaksanakan di gedung seminar Fakultas Ekonomi Undiksha dan

dihadiri oleh 43 peserta perwakilan dari masing-masing fakultas.

Kegiatan ini dimulai dari tahap penjajagan kepada mahasiswa yang

dilaksanakan tanggal 12 Juni 2015. Penjajagan ini membahas tentang kegiatan yang

akan dilaksanakan serta kesiapan mahasiswa yang akan menjadi peserta kegiatan P2M

kali ini. Nara sumber yang terlibat dalam kegiatan ini adalah tim pelaksana dibantu

oleh seorang entrepreneur (Pemilik Hana Pie Susu), sebagai pelaku langsung dalam

dunia usaha.

Kegiatan seminar dan pelatihan ini dimulai dari pemaparan materi yang

dilakukan oleh Nyoman Trisna Herawati (sebagai narasumber pertama), yang

memaparkan materi mengenai :

1. Konsep Aset dan Kewajiban

2. Konsep nilai waktu dari uang

3. Konsep resiko dalam keuangan

4. Kepentingan dan karakter pribadi dalam mengelola keuangan

5. Strategi keuangan dalam membuat keputusan

Pemaparan materi diselingi dengan pemberian simulasi kasus (contoh kasus

dapat dilihat dalam lampiran). Dalam menyelesaikan simulasi kasus peserta

didampingi oleh tim pelaksana lainnya, dan dilakukan pembahasan melalui diskusi

mengenai hasil simulasi. Simulasi pertama, mahasiswa diberikan kasus mengenai

perbedaan antara aset dan kewajiban. Pada intinya aset keuangan adalah sesuatu yang

bernilai untuk dimiliki karena aset tersebut bagus untuk mendukung keadaan finansial

sederhana kita dapat menyebutkan bahwa aset adalah segala sesuatu yang

mengalirkan kas masuk ke dalam pundi-pundi keuangan kita. Kewajiban adalah

sesuatu yang mengandung biaya, yang mana kita senantiasa akan mengeluarkan atau

menguras aset keuangan yang kita miliki, jadi kewajiban atau utang adalah segala

sesuatu yang mengairkan kas keluar dari pundi-pundi keuangan kita. Pada

Page 14: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

10

pembahasan hasil simulasi ini banyak terjadi perbededaan pendapat antara peserta dan

nara sumber, misalnya untuk menyatakan apakah gadget dan keanggotaan klub

termasuk aset ataukah utang. Gadget dan keanggotaan klub dilihat dari konsep aset

dan utang di atas, jelas-jelas termasuk dalam kategori utang. Namun ada benarnya

kedua poin ini jika dimasukkan ke dalam kategori aset, kenapa? Jawabannya karena

gadget dan keanggotaan klub jika dimanfaatkan dengan semestinya (berdasarkan

fungsinya), maka poin ini dapat mengalirkan kas masuk. Misalnya di era IT dewasa

ini, maka memasarkan produk secara on-line melalui media sosial (facebook, twitter,

blog) sangat membantu untuk meningkatkan penjualan. Demikian halnya dengan

keanggotaan klub, yang difungsikan sebagai komunitas bersama untuk

mempromosikan produk yang kita jual. Jadi yang dapat ditarik kesimpulannya adalah,

gadget dan keanggotaan klub akan merupakan utang jika pemanfaatannya hanya

digunakan untuk memenuhi gaya hidup semata, sebaliknya jika difungsikan untuk

meningkatkan pendapatan dari penjualan produk yang kita tawarkan maka gadget dan

keanggotaan klub merupakan aset.

Simulasi kedua, mahasiswa di berikan pemahaman mengenai konsep nilai

uang. Waktu adalah elemen yang penting bagi dunia keuangan terutama dalam hal

pembuatan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan keuangan. Konsep nilai

waktu dari uang adalah konsep berkaitan dengan waktu dalam menghitung nilai uang.

Artinya, uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan

satu tahun yang akan datang. Uang yang diterima sekarang nilainya lebih besar

daripada uang yang diterima di masa mendatang. Lebih awal uang anda menghasilkan

bunga, lebih cepat bunga tersebut menghasilkan bunga. Hal ini memberikan

pemahaman kepada mahasiswa mengenai bunga atas uang yang kita terima atau kita

bayarkan. Konsep ini mengajarkan kita bahwa dengan berinvestasi (menyimpan dana)

akan menguntungkan karena uang yang kita simpan bertumbuh karena bunga,

kebalikannya jika kita berutang maka konsep bunga ini akan menghabiskan pundi-

pundi kita. Untuk simulasi ini, mahasiswa diberikan kasus untuk menghitung future

value (FV), present value (PV), dan net present value (NPV). Bagi mahasiswa yang

berasal dari fakultas non- ekonomi, merasa masih bingung dengan perhitungan ini,

namun dengan bantuan program excel ataupun kalkulator pintar, maka perhitunga

yang rumit dapat dicari dengan mudah (hasil simulasi dapat dilihat dalam lapmpiran).

Konsep nilai waktu dari uang merupakan salah satu alat ukur penting dalam

dunia keuangan. Perannya sama seperti helm bagi pengendara sepeda motor atau

Page 15: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

11

pelampung bagi nelayan, jadi peran NPV merupakan peralatan pelindung anda di

dunia keuangan. Ada beberapa kegunaan NPV dalam hal keuangan antara lain: (1)

menentukan apakah berinvestasi atau tidak, (2) memutuskan jenis investasi yang akan

dipakai, (3) menentukan bagaimana anda akan melakukan pembayaran seiring

berjalannya waktu, (4) memilih jenis pinjaman atau kredit, (5) secara garis besar akan

memberikan petunjuk bagi anda untuk membandingkan arus pembayaran (kas keluar)

atau pendapatan (kas masuk) seiring berjalannya waktu.

Simulasi ketiga, pada poin ini mahasiswa diberikan pemahaman mengenai

profil resiko dalam keuangan dengan mengenal karakter diri sendiri. Resiko keuangan

merupakan sesuatu yang amat berhubungan dengan sifat manusia. Meskipun kita

telah memahami statistik dan matematika tingkat atas namun jika mengabaikan

elemen manusia maka dapat menimbulkan kegagalan dalam pengelolaan resiko

keuangan. Terdapat dua pendekatan yang berbeda dalam menangani sebuah resiko

keuanga. Pertama, “jangan taruh seluruh telur dalam satu keranjang” atau pendekatan

Kedua, “ taruh semua telur dalam satu keranjang”. Namun sejarah menunjukkan

pendekatan yang pertama jauh lebih aman dari yang kedua. Diversifikasi adalah

istilah dalam dunia keuangan yang digunakan untuk menggambarkan pendekatan

pertama. Dan bagi pemula, maka pemikiran diversifikasi adalah bagian dari

manajemen resiko. Dalam simulasi ini mahasiswa diberikan simulasi mengenai

pengenalan karakteri diri apakah termasuk dalam kategori konservatif, moderat,

ataukah agresif (simulasi dapat dilihat dalam lampiran).

1) Sangat Konservatif (conservative)

Orang yang berada di zona ini adalah pribadi yang mencari perlindungan

yang maksimal atas modal dan bersedia mengorbankan potensi tingkat

imbal hasil yang lebih tinggi untuk mendapatkan kestabilan jangka pendek

dan menjaga keamanan modal agar tidak berkurang. Lebih

memprioritaskan arus pendapatan dan likuiditas, sehingga cenderung

memilih produk investasi dengan resiko rendah. Produk investasi yang

sesuai dengan tipe ini adalah : tabungan, deposito, dan reksadana pasar

uang.

2) Berhati-hari (cautious), konservatif

Orang yang bertipe cautious, mencari kestabilan pendapatan sebagai

prioritas utama, mementingkan keamanan modal dalam jangka menengah

sampai panjang. Mereka masih mentoleransi adanya fluktuasi jangka

Page 16: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

12

pendek untuk menjaga nilai jangka panjang dari portofolio yang

dimilikinya. Umumnya, mereka yang termasuk golongan ini lebih berani

untuk berinvestasi daripada si konservatif meski tetap saja masih takut

menghadapi kemungkinan kehilangan modal awal investasi. Produk

investasi yang sesuai untuk tipe ini adalah : produk kas, pasar uang, dan

pendapatan tetap.

3) Moderat (balance)

Profil resiko moderat mencari pertumbuhan yang lebih tinggi dari

pertumbuhan biasa (deposito) dari modal yang diinvestasikan untuk

memperoleh pertumbuhan portofolio riil sepanjang waktu. Anda hanya

mencari stabilitas tingkat pendapatan yang moderat. Naik turunnya

investasi modal masih bisa diterima selama tujuannya untuk

mengantisipasi tingkat imbal hasil yang lebih tinggi dalam jangka

menengah dan panjang. Anda yang bertipe moderat menginginkan hasil

investasi yang lebih tinggi, tetapi masih ragu saat mengambil resiko tinggi.

Tingkat toleransi terhadap resiko investasi sama besar dengan keinginan

untuk mendapatkan tingkat imbal hasil yang sesuai. Produk investasi yang

cocok adalah produk investasi yang mempunyai komposisi saham,

obligasi, dan deposito atau reksadana campuran

4) Agresif (aggressive)

Tipe agresif selalu mencari pertumbuhan yang tinggi atas modal investasi.

Pergerakan naik turun harga saham yang tinggi mengakibatkan modal

yang ditanam beresiko naik atau turun dalam jangka pendek masih dapat

diterima dengan tujuan untuk mencari tingkat pertumbuhan yang tinggi

dalam jangka panjang. Investor tipe ini memiliki jargon “No Pain, No

Gain”. Untuk memperoleh imbalan setinggi-tingginya, mereka berani

menghadapi resiko setinggi-tingginya, yang artinya siap jika menghadapi

potensial loss yang signifikan (alias kehilangan seluruh modal). Dengan

demikian, produk investasi yang cocok dengan tipe ini adalah investasi

yang memiliki komposisi saham yang cukup tinggi.

Dari hasil simulasi ini rata-rata mahasiswa berada pada ketogeri moderat

cenderung agresif. Apapun karakter diri kita, yang perlu dipahami adalah resiko yang

menyertai investasi yang kita ambil. Apabila anda memilih jenis investasi dengan

karakter yang tidak sesuai dengan profil resiko tersebut, jenis pilihan investasi

Page 17: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

13

tersebut adalah semata-mata berdasarkan keinginan sendiri. Anda mengerti dan

bersedia menerima resiko atas investasi yang dilakukan tersebut. Akhirnya dalam

investasi hukum “high risk, high return” tidak bisa diabaikan. Return yang tinggi juga

memiliki resiko yang tinggi pula. Jika ingin mendapatkan keuntungan yang besar,

harus siap dengan resiko yang besar. Sebaliknya, jika hanya ingin resiko yang kecil,

keuntungannya juga kecil. Tidak ada yang bisa memastikan apa yang terjadi di masa

depan, apakah dolar naik atau turun, harga bbm naik atau turun, dan lainnya. Artinya

dalam berinvestasi keuntungan juga berdampingan dengan kerugian. Resiko bukan

sesuatu yang harus dihindari, melainkan dikelola. Caranya adalah mengambil

investasi dengan tingkat resiko tertentu yang sesuai dengan profil resiko yang kita

miliki. Proses investasi merupakan bagian dari strategi mengelola resiko. Dengan

memahmi jenis-jenis resiko dan melakukan pengelolaan resiko, anda dapat

mengoptimalkan keuntungan investasi sambil menekan resiko serendah-rendahnya

(Lina, D.R,2016).

Simulasi keempat adalah mengenai perencanaan keuangan pribadi. Dalam

simulasi ini, mahasiswa diberikan contoh kasus untuk menyusun anggaran keuangan

pribadi. Misalnya mereka telah bekerja dan memiliki penghasilan total sebesar

Rp5.000.000/ bulan dengan asumsi belum menikah, namun sudah mandiri (tidak

tinggal dengan orang tua) dengan biaya hidup standar sebesar Rp2.500.000,- .

Pertanyaan muncul, apakah jika pengahasilan kita dibawah Rp2.500.000 (atau

dibawah UMR), kita tetap harus menyusun anggaran keuangan pribadi? Jawabannya :

iya. Sebenarnya tidak masalah berapun penghasilan yang kita terima, namun

masalahnya bagaimana kita mengelolanya. Karena masalah kaya dan miskin adalah

masalah mind set. Seperti dikutip dalam Gozali, A (2016), menyatakan bahwa kaya

sebetulnya bukan dilihat dari ukuran kuantitas seberapa penghasilan atau total aset

yang dimiliki. Kaya adalah kondisi ketika kita sudah merasa tidak memerlukan lagi

atau merasa cukup dengan penghasilan anda. Jadi mentalitas kaya adalah mental

orang yang tidak merasa kekurangan, atau merasa cukup dengan yang dimilikinya.

Sebaliknya mentalitas miskin adalah adalah selalu merasa kurang dan ingin lebih

sampai tidak terbatas. Jadi intinya, berapun penghasilan yang kita terima besar

kecilnya sangatlah relatif. Bagi sebagian orang pengahasilan Rp5.000.000 sudah

lumayan besar, namun sebagian lagi tidaklah seberapa, untuk itu perencanaan

keuangan tetaplah diperlukan berapun jumlah penghasilan yang kita peroleh. Hasil

simulasi, rata-rata mahasiswa telah menyusun dengan baik yang salah satu

Page 18: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

14

indikatornya menempatkan utang (maksimal 30%) dari jumlah penghasilan jadi

maksimal Rp1.500.000, dan terdapat sisa yang ditabung/diinvestasikan. Namun masih

ada beberapa mahasiswa yang tidak melakukan kegiatan menabung tetapi membeli

barang-barang yang sifatnya konsumtif dan masih sedikit yang menyisihkan

pengeluaran untuk melakukan kegiatan amal (sedekah, memberi orang tua, punia, dan

lainya). Untuk itu dalam akhir sesi ini diberikan pemaparan mengenai bagiamana

seharusnya angaran keuangan dengan kasus di atas (simulasi dapat dilihat dalam

lampiran).

Sesi berikutnya pemaparan materi oleh pelaku bisnis yaitu Ibu Ketut Hana

Ariani. Dalam pembahasan beliau menekankan bagaimana memulai suatu usaha

(bisnis) dan pengelolaan keuangannya (materi dapat dilihat dalam lampiran). Setelah

penyampain materi dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dapat dirangkum dalam

tanya jawab sebagai berikut.

Tabel 4.1Hasil Diskusi Terkait Entrepreneurship

NO PENANYA PERTANYAAN TANGGAPAN

1 Rismadewi Cara mengatasikeragu-raguan dalamberwirausaha

Itu hal yang wajar dalam memulaisuatu usaha. Kebangkrutan adalahsuatu resiko yang biasa dalam sebuahusaha. Ibu Hana sendiri sebelummenjalani usaha sekarang (bisniskuliner), juga telah mengalamikegagalan dalam menjalani usahasebelumnya (usaha laundry dan salon).Namun prinsipnya, usaha yang dijalaniharus ditekuni secara sungguh-sungguh, dan pengelolaan keuanganjuga menjadi salah satu faktor pentingdalam kesuksesan sebuah usaha

2 Devi Manakah yang lebihpenting dalammembuka suatuusaha, apakah ideataukah modal (uang)

Bagi Ibu Hana, kedua-duanya hal yangpenting. Hanya saja modal uang tidakbisa dimiliki oleh semua orang. Jadimodal uang bukanlah sesuatu hal yangmutlak. Beliau menceritakan bahwausaha kuliner yang ia rintis sejak 2010ini bermodal yang tidak terlalu besar.Namun sekarang sudah memiliki 5

Page 19: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

15

karyawan tetap, dan jika pesananbanyak menggunakan puluhan tenagatambahan. Jadi yang terpenting adalah,jika ada ide usaha harus dilaksanakanatau buka saja dulu. Jika usaha telahberkembang, maka modal akan lebihmudah diperoleh.

3 Pande Bagaimana mengenalipassion kita danbagaimana bersaingdgn produk yang sama

Usaha yang dijalankan dengan passionatau hobi, lebih memudahkan kitauntuk mejalankan bisnis denganperasaan bahagia. Karena denganbahagia semua energy positif akandatang dan menyertai bisnis yang kitageluti. Untuk menemukan apa passionkita sebenarnya adalah melaluikegiatan-kegiatan yang kita lakukandengan sukarela. Dalam artian kitasenang melakukan hal tersebutmeskipun untungnya tidak seberapa.Tetapi dalam hal ini bukan berartidalam usaha tidak mementingkankeuntungan. Tetapi dalam memulaisebuah usaha ada baiknya keuntungandiletakkan di nomer sekian. Nomorpertama adalah kepuasan konsumendan loyalitas mereka. Jika kita telahmemiliki konsumen tetap ataukonsumen yang loyal dengan produkkita, maka keuntungan dapat kitaperhitungkan dengan baik. Jadiintinya, passion kita adalah apa yangkita lakukan dengan senang hati tidakmenjadi beban dan sangat enjoy jikamelakukannya.

4 Candra Investasi dalamberwirausaha atau dipasar modal

Hakekat investasi adalah pengorbanansejumlah uang saat ini untukmemperoleh keuntungan di masa yangakan datang. Jadi baik berwirausahaatau membeli saham/reksadana semuaitu adalah kegiatan investasi. Setiapinvestasi resiko akan menyertainya.Dari pengalaman Ibu Hana, beliau

Page 20: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

16

tidak menyukai berinvestasi dalampasar modal, karena pengalamanbeliau yang pernah merugi saatmembeli saham/reksadana. Namunyang perlu dicermati dalamberinvestasi dalam pasar modal adalahbagaimana kita memahami bagaimanaprofil resiko yang menyertainya, “highrisk high return” adalah hukum yangberlaku dalam berinvestasi.

Kegiatan seminar dan pelatihan ini ditutup dengan pengisian tes literasi

keuangan. Tes literasi keuangan yang digunakan disusun pelaksana berdasarkan

kajian teori dan hasil penelitian yang relevan. Hasil tes ini menunjukkan bahwa

indeks literasi keuangan mahasiswa terkategori cukup baik, dengan skor rata-rata 70.

Kebanyakan mahasiswa telah mampu membedakan konsep antara aset dan utang,

melakukan perencanaan keuangan yang baik, dan konsep perhitungan bunga. Namun

mahasiswa masih lemah dalam hal mejawab konsep investasi baik itu dalam hal

tabungan, deposito, asuransi, maupun pasar modal. Kelemahan ini bisa dimaklumi

karena mahasiswa yang non akuntansi, maka pemahaman konsep ini masih

merupakan pengetahuan baru bagi mereka.

Page 21: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

17

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dari kegiatan yang sudah berlangsung, maka P2M kali ini yang mengambil

tema Seminar dan Pelatihan Dasar-Dasar Keuangan untuk Meningkatkan Literasi

Keuangan di Kalangan Mahasiswa telah berjalan sesuai dengan yag direncanakana.

Antusias peserta dalam kegiatan yang dilakukan dapat diamati melalui proses diskusi

yang dilakukan. Dari kegiata ini diharapkan mahasiswa mempunyai wawasan baru

mengenai literasi keuangan. Literasi keuangan ini menjadi hal yang penting manakala

mahasiswa nantinya telah bekerja dan memperoleh penghasilan. Baik bekerja dengan

orang lain (menjadi pegawai) ataupun berwirausaha (menciptakan lapangan pekerjaan

sendiri). Dengan literasi keuangan yang baik, nantinya mahasiswa mampu menjadi

insan yang bertanggung jawab, mandiri dalam hal keuangan, dan mampu menata

keuangan untuk masa depan dengan lebih baik.

6.2 Saran

Pelaksanaan pengabdian pada masyarakat ini agar ditindaklanjuti dengan

kegiatan serupa di tahun-tahun yang akan datang dengan memperluas kajian materi

tentang financial planning, safari produk-produk investasi dan peserta yang berbeda.

Hal ini mengingat pentingnya pengetahuan tentang pengelolaan keuangan yang harus

diketahui oleh peserta didik untuk bekal masa depan keuangannya kelak.

Page 22: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

18

DAFTAR PUSTAKA

Jean Chatzky, Bikin Uang Bukan Utang, PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta, 2008

Kamaruddin Ahmad,S.E.,M.M, Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio,Rineka Cipta, Jakarta, 2003

Kiyosaki, T, Robert dan Lechter, L., Sharon. 2013. The Cashflow Quadrant (PanduanAyah Kaya Menuju Kebebasan finansial). terjemahan oleh Rina Buntaran.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Liana.D.Rina. 2015. Bisa Investasi dengan Gaji < Rop5 juta. Jakarta: Penebar Plus

Nokes, Sebastian. 2014. Finance Plain and Simple. terjemahan Riga DomenicPonziani. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Senduk, Safir.2008.Mengatur Keuangan Secara Bijak. Jakarta: PT Elex MediaKomputindo

______. 2001. Mengelola Keuangan Keluarga. Jakarta: Elex Media Komputindo

William Tanuwidjaja, 8 Intisari Kecerdasan Finansial, MedPress, Yogyakarta, 2009

_______ http://dyaeducationblog.blogspot.com/2013/06/definisi-perencanaan-keuangan.html, diakses tanggal 10 September 2014

_______ http://www.belajarinvestasi.net/saham/cara-berbisnis-jual-beli-saham-di-bursa-efek, diakses tanggal 10 September 2014

Page 23: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

19

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 24: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

20

FOTO-FOTO KEGIATAN

Page 25: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

21

Page 26: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

22

SIMULASI 1 : PERSEPSI TENTANG ASET (KEKAYAAN/HARTA) DAN

LIABILITAS (UTANG/KEWAJIBAN)

Pentunjuk : Berikanlah tanda (√) pada kolom Aset atau Liablitas (pilih salah satu)

terhadap item barang dibawah ini.

NO KETERANGAN ASET LIABILITAS

1 Mobil untuk keperluan pribadi

2 Rumah untuk tempat tinggal

3 Bisnis kuliner, butik, salon, dll

4 Reputasi yang baik

5 Alat-alat elektonik; TV, AC, Kulkas

6 Smartphone/Gadget

7 Bisnis narkoba

8 Biaya kuliah anak pada universitas ternama

9 Mobil untuk disewakan

10 Rumah yang dikontrakkan

11 Kartu kredit

12 Keanggotaan klub

13 Koleksi busana, tas, atau sepatu

* Jawaban dapat dilihat pada Lampiran 1

Kriteria penilaian:

Skor = 100No Skor Keterangan

1 80-100 Mampu membedakan asset dan utang

2 40-79 Cukup mampu membedakan asset dan utang

3 0-39 Belum mampu membedakan asset dan utang

Kunci Jawaban :No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Jwb. L L A A L L L L A A L L L

Page 27: LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS - Lembaga Penelitian dan …lppm.undiksha.ac.id/p2m/document/Laporan_Akhir... · 2017-12-01 · LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

23

SIMULASI 2 KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG

MENGHITUNG FUTURE VALUE (FV)Kasus : jika anda menabung Rp5.000.000, dan bank setempat menawarkan bungasebesar 5%/tahun, maka tentukanlah nilai masa depan dari dana tersebut 5 (lima)tahun dari sekarang.

Jawaban :

Tabel 1.1 Mengerjakan bunga majemuk tahun demi tahun, dengan tingkat bungatahunan sebesar 5 % yang dibungakan secara majemuk selama lima tahun.

Tahun 0 1 2 3 4Deposit Awal 5,000,000.00 5,250,000.00 5,512,500.00 5,788,125.00 6,077,531.25Tingkat SukuBunga/Tahun

0.05 0.05 0.05 0.05 0.05

Bunga 250,000.00 262,500.00 275,625.00 289,406.25 303,876.56Saldo Akhir 5,250,000.00 5,512,500.00 5,788,125.00 6,077,531.25 6,381,407.81

MENGHITUNG PRESENT VALUE (PV) DAN NET PRESENT VALUE(NPV)Kasus : kebalikan dari FV di atas, maka kita ingin mengetaihui berapakah nilaisekarang dari Rp.5.000.000 yang akan kita dapatkan 5 tahun depan.

Jawaban :

Tabel 1.2 Menghitung nilai bersih sekarang (NPV)Tahun 0 1 2 3 4

Deposit awal 5,000,000.00

5,000,000.00

5,000,000.00

5,000,000.00

5,000,000.00

Tingkat sukubunga/tahun

0.0% 4.5% 9.2% 14.1% 19.3%

Bunga 5.00 225,000.00

460,125.00

705,830.62

962,593.00

Saldo akhir 5,000,000 4,784,689 4,578,649 4,381,483 4,192,806

Cobalah analisis bagaimana hasil dari perhitungan FV dan NPV di atas?………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Jawaban:

1. Dengan perhitungan future value, maka nilai uang Rp5.000.000 yang kita

simpan tahun ini (asumsi dengan bunga 5%) 5 tahun mendatang akan menjadi

Rp6.381.408

2. Dengan perhitungan NPV kita akan membayangkan bahwa Rp5.000.000 lima

tahun mendatang nilainya sama dengan Rp4.192.806 tahun ini