Click here to load reader
View
239
Download
1
Embed Size (px)
No. Kode :
LAPORAN AKHIR TAHUN 2011
PERBANYAKAN BENIH SUMBER (FS) PADI UNIT PENGELOLAAN BENIH SUMBER (UPBS)
Oleh :
Wawan Sulistiono, SP., MP. Agus Hadiarto, SP. Robinson Putra, SP. M. Seni Kulle, STP.
Drs. M. Syukur. Musa Waraiya, SPt. Yayat Hidayat, SP. Munafri L Lagarutu
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN MALUKU UTARA BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN
2 0 1 1
LAPORAN AKHIR TAHUN 2011
PERBANYAKAN BENIH SUMBER (FS) PADI UNIT PENGELOLAAN BENIH SUMBER (UPBS)
Oleh :
Wawan Sulistiono, SP., MP. Agus Hadiarto, SP. Robinson Putra, SP. M. Seni Kulle, STP.
Drs. M. Syukur. Musa Waraiya, SPt. Yayat Hidayat, SP. Munafri L Lagarutu
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN MALUKU UTARA
2 0 1 1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR 2011
1. Judul Kegiatan : Perbanyakan Benih Sumber (FS) Padi Unit
Pengelelolaan Benih Sumber (UPBS)
2. Unit Kerja : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara
3. Alamat Unit Kerja : Tidore Kepulauan Maluku Utara
4. Penanggung Jawab
a. Nama : Wawan Sulistiono, SP., MP.
b. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk I/III.b
c. Jabatan
c.1. Struktural : -
c.2. Fungsional : c. Peneliti
5. Lokasi Kegiatan : Wasile, Halmahera Timur
6. Status Kegiatan : Baru
7. Tahun dimulai : 2011
8. Tahun ke- : I. 2011
II. -
9. Biaya Kegiatan TA.2010 : Rp. 206.119.000,- (Dua ratus enam juta seratus sembilan belas ribu rupiah)
Mengetahui, Kepala Balai
Penanggung Jawab Kegiatan
Dr. Ir. Moh. Ismail Wahab, MSc. NIP. 19650817 199103 1 002
Wawan Sulistiono, SP.,MP. NIP. 19780108 200801 1 009
KATA PENGANTAR
Laporan akhir tahun kegiatan perbanyakan benih sumber (FS) komoditas
padi di Unit Pengelolaan Benih Sumber (UPBS) BPTP Maluku Utara adalah
progres kegiatan yang telah dicapai selama satu tahun anggaran 2011. Kegiatan
perbenihan padi ini menggunakan dana revisi anggaran, sehingga kemajuan fisik
di lapangan belum mencapai final (pascapanen). Namun demikian dengan
adanya tanaman di lapangan akan dapat mempertanggung jawabkan kegiatan ini
secara keseluruhan. Luas pertanaman di lapangan adalah sepuluh (10) hektar
dengan kelas benih yang digunakan adalah FS. Sementara itu, jenis varietas
yang ditangkarkan adalah Inpari 1, Inpari 6, Inpari 10, dan Inpari 13.
Yang melatar belakangi perbenihan padi di Maluku Utara khususnya di
Halmahera Timur adalah belum adanya kemandirian benih di daerah ini serta
pengenalan varietas unggul baru. Selama ini, benih padi yang digunakan petani
adalah benih buatan sendiri atau bantuan dari dinas. Sementara itu sumber
benih di lapangan yang ditangani baik oleh dinas atau swasta, berasal dari luar
provinsi. Hal ini berarti belum adanya unit pengelolaan benih sumber padi di
Maluku Utara. Oleh karena itu keberadaan unit produksi benih sumber (UPBS)
diharapkan mampu memenuhi kebutuhan benih di daerah untuk memenuhi
syarat enam (enam) tepat, diantaranya tepat waktu, jenis, volume, dan harga.
Kami berharap kegiatan produksi benih padi dapat membantu secara
signifikan masalah target produksi di lapangan (problem solving) dan kebijakan
pemda terkaid. Demikian juga dengan laporan ini, dapat bermanfaat bagi
pengguna dan pemangku kebijakan. Kritik dan saran atas kegiatan produksi
benih sumber padi sangat kami harapkan.
Sofifi, Desember 2011
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian,
Dr. Ir. Ismail Wahab, MSi.
RINGKASAN
Pemenuhan benih padi bermutu/bersertifikat di Maluku Utara masih jauh
memenuhi kelayakan sistem perbenihan. Sebagian besar (80%) benih yang
dipakai petani adalah melalui sistem benih sendiri sehingga pertumbuhan dan
produksi rata-rata masih rendah. Disamping itu juga belum adanya institusi
pengelola benih yang menyediakan benih sumber bersertifikat. Menyikapi hal
tersebut, program perbenihan bermutu komoditas padi oleh BPTP Maluku Utara
merupakan salah satu dari bagian utama dalam rangka peningkatan
produktivitas padi di Maluku Utara.
Tujuan dari kegiatan perbanyakan benih sumber ini adalah menghasilkan
benih unggul bermutu padi berkelas SS. Keberadaanya diharapkan tepat
waktu di lapangan dan berkelanjutan untuk mendukung program strategis
peningkatan produksi padi di Maluku Utara. Pelaksaan produksi dilaksanakan di
lahan petani melalui sistem kerjasana dengan petani serta lahan sendiri. Lokasi
kegiatan ini adalah desa Mekarsari dan Bumirestu Kec. Wasile Kabupaten
Halmahera Timur. Dalam memenuhi kelayakan sertifikasi, pengawasan mulai di
lapangan sampai pasca panen bekerjasama dengan balai sertifikasi benih Prov.
Maluku Utara. Input produksi yang digunakan merupakan hasil analisa
kebutuhan di lapangan (AKL). AKL dilakukan melalui pengamatan lahan
langsung (uji kesuburan tanah) dan rekomendasi pemupukan spesifik lokasi
serta hama penyakit yang dominan.
Benih yang diproduksi adalah benih Inpari 1, Inpari 6, Inpari 10, dan Inpari
13 dengan kelas benih FS. Target produksi benih yang dihasilkan adalah 4 ton
benih SS per ha. Pada lahan produksi 10 ha tersebut, ditargetkan menghasilkan
benih 40ton SS. Volume benih ini direncakan akan ditanam oleh petani
penangkar ataupun petani non penangkar dengan total luas 1600 ha dengan
catatan kebutuhan benih per ha 25kg, untuk selanjutnya dihasilkan kelas benih
ES. Sehingga ke depan kebutuhan benih padi di Maluku Utara dapat terpenuhi
secara mandiri (swasembada benih)
Kata Kunci: Benih bermutu, benih padi, peningkatan produksi, Halmahera Timur.
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan .. I Kata Pengantar . ii Ringkasan . iii Daftar isi ........................................ iv Daftar Tabel ................................... v
Daftar Gambar ................................ vi
I PENDAHULUAN .............................. 1
1.1. Latar Belakang ........................ 1 1.2. Justifikasi ............................... 2 1.3. Perumusan Masalah .................................... 2 1.4. Tujuan ......... 3 1.5. Perkiraan keluaran ........ 3
II TINJAUAN PUSTAKA ........................ 4 1.1. Teknik Produksi Benih Padi Inbrida .............................. 4
1.2. Sertifikasi Benih ................. 13
III METODOLOGI ......................... 13 3.1. Waktu dan Tempat ............................... 13 3.2. Alat dan Bahan ............. 13 3.3. Pelaksanaan Produksi ....................... 14
IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................ 15 4.1. Hasil .......................................... 15
4.1.1. Penentuan calon petani/lahan . 15 4.1.2. Budidaya dan Teknik Produksi Benih Padi Inbrida ..... 16
4.2. Pembahasan 21
V KESIMPULAN DAN SARAN ................ 26 5.1. Kesimpulan .............................. 26 5.2. Saran ...................................... 26
VI KINERJA HASIL PENGKAJIAN ........... 27 DAFTAR PUSTAKAN .. 29
DAFTAR TABEL
NO Tabel hal.
1. Rekomendasi pemupukan berdasarkan uji tanah menggunakan PUTS... 5
2. Varietas yang diproduksi oleh UPBS BPTP Malut pada lahan petani .. 16
3. Karakter tanaman yang di roguing per fase pertumbuhan padi............... 21
4. Karakteristik varietas padi yang diproduksi oleh UPBS BPTP Malut.. 24
DAFTAR GAMBAR
NO Gambar hal.
1. Penyiangan gulma padi menggunakan penyiangan tipe landak. 7
2. Proses pengeringan benih padi menggunakan sinar matahari di Haltim . 9
3. Kemasan benih dengan kemasan plastik kedap udara ... 10
4. Blok lahan II dan III UPBS .... 15
5. Blok lahan I UPBS 16
6. Varietas Inpari 6 dan Inpari 10 yang ditanam di lahan produksi .. 17
7. Varietas Inpari 1 dan Inpari 13 yang ditanam di lahan produksi .. 17
8. Sistem pengairan intermittent . Sistem tanam jajar legowo 2:1 18
9. Penyiangan gulma dengan sistem kimia dengan herbisida pratumbuh
dan penggunaan penyiang tipe landak
19
10. Pemberian dolomit di lahan dan pemupukan I (KCl) 19
11. Pupuk kandang yang diaplikasikan di persemaian . 20
12. Perawatan tanaman sekaligus roguing yang dilakukan di fase vegetatif
awal di lahan produksi ..
20
13 Pengembalian dan pembenaman jerami padi saat pengolahan tanah II
di lokasi produksi UPBS BPTP Malut ..
22
14 Sarasehan petani dengan Ka.Dinas Pertanian Kab. Haltim dan Kepala
BPTP Malut di areal devisi produksi UPBS BPTP Malut
27
15 Upaya percepatan adopsi teknologi varietas dan komponen PTT oleh
deta sharing
27
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam pelaksanaan usaha tani padi, benih diposisikan sebagai salah satu
komponen yang penting menentukan produksi dan pendapatan petani.
Penggunaan benih bermutu dapat mengurangi jumlah pemakaian benih,
pertanaman menjadi seragam sehingga memiliki daya ketahanan terhadap gulma
dan serangan hama/penyakit. Kombinasi faktor ini dapat membe