55
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan Pola Baru bertujuan untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional, sekaligus sebagai implementasi penyelenggaraan DIKLAT yang berorientasi pada kompetensi sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI No. 38 dan 39 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I, II dan golongan III. Prajabatan pola baru ini bukan sekedar proses penyaluran pengetahuan melainkan diharapkan sebagai wadah penyaluran attitude dan value yang merupakan bekal ASN sebelum memasuki ranah birokrasi, dalam menyambut Era Association South, East, Asia Nation (ASEAN) Community 2015 serta untuk mewujudkan visi pemerintah 2025. Ada beberapa hal yang masih menjadi prioritas utama dalam pembaharuan pelayanan publik. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik belum dijalankan secara optimal. Mental ASN belum cukup kuat, etika dan moralitas masih sangat rendah, terlihat dengan masih maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme dalam birokrasi. Selain itu, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum memadai bahkan belum mencapai standar profesional. Dengan demikian masa prajabatan calon ASN dipilih sebagai masa pembentukan mental, mindset, budaya kerja yang didasarkan pada nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu serta anti korupsi dalam figur calon ASN. Melalui

LAPORAN AKTUALISASI

  • Upload
    novia

  • View
    314

  • Download
    22

Embed Size (px)

DESCRIPTION

report

Citation preview

Page 1: LAPORAN AKTUALISASI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan Pola Baru

bertujuan untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional,

sekaligus sebagai implementasi penyelenggaraan DIKLAT yang berorientasi pada

kompetensi sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI No.

38 dan 39 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Prajabatan Golongan I,

II dan golongan III. Prajabatan pola baru ini bukan sekedar proses penyaluran

pengetahuan melainkan diharapkan sebagai wadah penyaluran attitude dan value

yang merupakan bekal ASN sebelum memasuki ranah birokrasi, dalam menyambut

Era Association South, East, Asia Nation (ASEAN) Community 2015 serta untuk

mewujudkan visi pemerintah 2025.

Ada beberapa hal yang masih menjadi prioritas utama dalam pembaharuan

pelayanan publik. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang (UU)

No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik belum dijalankan secara optimal.

Mental ASN belum cukup kuat, etika dan moralitas masih sangat rendah, terlihat

dengan masih maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme dalam birokrasi. Selain itu,

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum memadai bahkan belum

mencapai standar profesional.

Dengan demikian masa prajabatan calon ASN dipilih sebagai masa

pembentukan mental, mindset, budaya kerja yang didasarkan pada nilai

akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu serta anti korupsi dalam

figur calon ASN. Melalui serangkaian pembelajaran yang menuntut kemampuan

untuk menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar di tempat kerja

yang dapat dipertanggungjawabkan, calon ASN dipersiapkan menjadi ASN yang

dapat memberikan pelayanan prima sesuai dengan amanat undang-undang.

B. Gambaran Umum Poltekkes Kemenkes Gorontalo

1. Keadaan Organisasi

Politeknik Kesehatan Gorontalo terbentuk melalui suatu proses panjang

yang penuh tantangan dan dinamika, diantaranya pada tahun 1974 diawali

dengan berdirinya Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) ijasah C dan E yang

Page 2: LAPORAN AKTUALISASI

selanjutnya pada tahun 1979 dikonvensi menjadi Sekolah Perawat Kesehatan

(SPK) umum. Pada tahun 1996 dikonvensi lagi menjadi Akademi Keperawatan

(Akper) Gorontalo.Tahun 2001 melalui SK Menkes-Keson No. 298 Akper

ditetapkan menjadi salah satu Program Studi yang berada di bawah Politeknik

Kesehatan Depkes Gorontalo. Seiring dengan terbentuknya Provinsi Gorontalo

maka masyarakat dan civitas pendidikan kesehatan yang ada di Gorontalo

sangat berkeinginan agar Provinsi Gorontalo memiliki Politeknik Kesehatan

tersendiri.

Pada tahun 2003 melalui SK Menkes Nomor 1049 dibentuk 2 program

studi baru yakni Program Studi Gizi dan Kebidanan sebagai syarat untuk

terbentuknya Poltekkes Depkes Gorontalo. Tahun 2007 disahkan Keputusan

Menteri Kesehatan RI Nomor 890/Menkes/Per/VIII/2007 tanggal 2 Agustus

2007 tentang organisasi dan tata kerja Politeknik Kesehatan Depkes di

Indonesia, dimana didalamnya telah tercantum Politeknik Kesehatan Depkes

Gorontalo. Dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Kesehatan tersebut

maka secara resmi telah terbentuk Politeknik Kesehatan Gorontalo.

2. Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor :

1988/MENKES/PER/IX/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

KEsehatan RI Nomor : 890/MENKES/PER/VIII/2007 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Politeknik Kesehatan.

Page 3: LAPORAN AKTUALISASI

Gambar 1. Struktur Organisasi Poltekkes Kemenkes Gorontalo

3. Visi dan Misi Poltekkes Kemenkes Gorontalo dan Unit Kerja

Laboratorium

a) Visi Misi Organisasi

Visi Poltekkes Kemenkes Gorontalo adalah menghasilkan tenaga

kesehatan yang professional, mandiri dan mampu bersaing di era

globalisasi.

Misi Poltekkes Kemenkes Gorontalo adalah :

1) Menyelenggarakan system pendidikan dan pengajaran yang berkualitas,

kreatif seta inovatif

2) Menyelenggarakan penelitian yang berkesinambungan di bidang

kesehatan

3) Melaksanakan pengabdian masyarakat sesuai denganbidang ilmu dan

tujuan pendidikan

Page 4: LAPORAN AKTUALISASI

b) Visi Misi Unit Kerja

Visi laboratorium adalah menjadikan laboratorium sebagai pusat

penelusuran kembali konsep-konsep ilmu pengetahuan, pengembangan

ilmu pengetahuan dan atau aplikasi ilmu pengetahuan.

Misi laboratorium adalah :

1) Menciptakan laboratorium sebagai pusat pengembangan ilmu

pengetahuan

2) Memahami, menguji dan menggunakan konsep/teori yang telah

dipelajari untuk diterapkan pada saat praktek

3) Menciptakan keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium

4) Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, teratur dan berkelanjutan

untuk menunjang tercapainya kompetensi peserta didik

5) Menyiapkan peserta didik menjadi terampil sebelum terjun dalam

pelayanan masyarakat

4. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Instruktur di Poltekkes Kemenkes

Gorontalo

Uraian tugas dan fungsi pokok jabatan Instruktur di Poltekkes

Kemenkes Gorontalo mengacu pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebagai

berikut :

1. Menyusun Rencana latihan sesuai dengan pedoman agar latihan dapat

berjalan dengan baik

2. Menyiapkan bahan latihan sesuai dengan rencana latihan agar peserta latih

dapat mengerti tujuan dari latihan

3. Menyiapkan peralatan pendukung sesuai dengan bidangnya untuk

mempermudah peserta latih

4. Melatih peserta latih sesuai dengan rencana latihan dan menggunakan bahan

latihan serta peralatan pendukung agar terjadi alih keterampilan

5. Melaksanakan evaluasi program latihan

6. Menyusun laporan pelaksanaan tugas

7. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan yaitu

menjadi dosen pengajar

Page 5: LAPORAN AKTUALISASI

C. Tujuan Aktualisasi

Peserta DIKLAT Prajabatan Golongan III diharapkan mampu

mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dalam menjalankan tugas dan fungsi

sebagai calon ASN di tempat kerja serta dapat menganalisis dampak apabila nilai-

nilai dasar tersebut tidak diimplementasikan.

Page 6: LAPORAN AKTUALISASI

BAB II

ISI / KONTEN

A. Landasan Teori

Nilai-nilai dasar profesi PNS diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi sebagai instruktur di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes

Gorontalo. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain sebagai berikut :

1. Akuntabilitas merupakan kesadaran adanya tanggung jawab dan kemauan untuk

bertanggung jawab serta kesadaran akan tugasnya. Indikatornya antara lain

integritas, netral, konsisten, kejelasan wewenang, transparan, jujur, adil,

tanggung jawab, semangat dan keunggulan, pengembangan tim, bersikap

profesional dan bekerja sesuai SOP.

2. Nasionalisme merupakan sikap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Indikatornya antara lain Ketuhanan (religius, toleransi, etos kerja, transparan,

amanah, percaya diri); Kemanusiaan (humanis, tenggang rasa,

persamaan derajat, saling menghormati, tidak diskriminatif), Persatuan (cinta

tanah air, rela berkorban, menjaga ketertiban, mengutamakan kepentingan

publik, gotong royong), Kerakyatan (musyawarah mufakat, kekeluargaan,

menghargai pendapat, bijaksana), Keadilan (bersikap adil, tidak serakah, tolong

menolong, kerja keras, sederhana).

3. Etika Publik merupakan nilai yang mengatur tentang pemberian pelayanan

yang layak kepada masyarakat. Indikatornya antara lain jujur, bertanggung

jawab, Integritas tinggi, cermat, disiplin, hormat, sopan, taat pada peraturan, taat

perintah, menjaga rahasia.

4. Komitmen Mutu merupakansikap menjaga keefektifan dan efisiensi kerja.

Indikatornya antara lain efektivitas, efisiensi, inovasi dan berorientasi Mutu.

5. Anti Korupsi merupakan sikap tegas dalam memerangi hal-hal yang

berhubungan dengan perilaku korupsi. Indikatornya anta lain tanggung jawab,

disiplin, kerja keras, peduli, adil, sederhana, jujur, berani dan mandiri.

B. Keterkaitan Kegiatan dan Nilai Dasar Profesi PNS

Pada tabel 1 dan Tabel 2 berikut akan diuraikan rancangan kegiatan yang akan

diaktualisasikan serta keterkaitannya dengan nilai dasar profesi PNS yang dilaksanakan

di Jurusan Kebidanan Politekkes Kemenkes Gorontalo berdasarkan tugas pokok dan

fungsi sebagai instruktur.

Page 7: LAPORAN AKTUALISASI
Page 8: LAPORAN AKTUALISASI

Tabel 1. Uraian Rancangan Kegiatan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Instruktur

Berkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

NO INDIKATOR NILAI DASAR

INFORMASI YANG RELEVAN DENGAN NILAI DASAR

DAFTAR KEGIATANKEBUTUHAN

STAKEHOLDERTUGAS ORGANISASI TUGAS UNIT

TUGAS PEGAWAI

1 2 3 4 5 6 71 a. Akuntabilitas

(Taat pada aturan, tanggung jawab)

- Mahasiswa mengharapkan penuntun pengembalian alat/bahan laboratorium yang disesuaikan dengan peraturan yang ada

- PJ laboratorium mengharapkan Alur yang mempermudah petugas dalam mengontrol alat/bahan laboratorium

Visi Poltekkes Kemenkes Gorontalo:Menghasilkan tenaga kesehatan di bidang keperawatan, kebidanan, dan gizi yang professional, mandiri dan mampu bersaing secara global.

Misi Poltekkes Kemenkes Gorontalo:1. Menyelenggaraka

n sistem pendidikan dan pengajaran yang berkualitas, kreatif serta inovatif.

2. Menyelenggarakan penelitian yang berkesinambungan di bidang kesehatan.

3. Melaksanakan pengabdian

Visi Unit Kerja Laboratorium : Menjadikan laboratorium sebagai pusat penelurusan kembali konsep – konsep ilmu pengetahuan, pengembangan ilmu pengetahuan dan atau aplikasi ilmu pengetahuan.

Misi Unit Kerja Laboratorium :1. Menciptakan

laboratorium sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

2. Memahami, menguji dan menggunakan konsep / teori yang telah dipelajari untuk

1. Menyiapkan peralatan pendukung sesuai dengan bidangnya untuk mempermudah peserta latih

1. Membuat alur pengembalian alat/bahan praktek dilaboratorium

b. Nasionalisme (Tidak diskriminatif, musyawarah mufakat)

- Mahasiswa mengharapkan alur resmi yang berlaku bagi semua mahasiswa

- PJ laboratorium mengharapkan prosedur pengembalian alat yang lebih terstruktur dan sistematis yang lahir atas kesepakatan bersama

c. Etika publik (Cermat, taat pada aturan)

- Mahasiswa mengharapkan alur yang disusun secara teliti

- PJ laboratorium mengharapkan alur yang dibuat dengan berorientasi pada tata tertib laboratorium

d. Komitmen mutu - Mahasiswa mengharapkan

Page 9: LAPORAN AKTUALISASI

(Efektivitas, berorientasi mutu

informasi yang jelas sehingga mudah untuk mengembalikan alat/bahan praktek di laboratorium

- PJ laboratorium mengharapkan alat/bahan laboratorium tetap terjaga baik dari segi kualitas maupun kuantitas

masyarakat sesuai dengan bidang ilmu dan tujuan pendidikan.

diterapkan pada saat praktik

3. Menciptakan keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium

4. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, teratur dan berkelanjutan untuk menunjang tercapainya kompetensi peserta didik

5. Menyiapkan peserta didik menjadi terampil sebelum terjun dalam pelayanan masyarakat

e. Anti korupsi (Disiplin, jujur)

- Mahasiswa membutuhkan alur yang sederhana dan tidak berbelit-belit sehingga tidak menyita waktu pembelajaran

- PJ laboratorium mengharapkan adanya alur untuk memastikan jumlah alat/bahan yang dikembalikan sama dengan jumlah alat/bahan yang dipinjam

2 a. Akuntabilitas (Taat pada aturan)

Mahasiswa mengharapkan kemudahan dalam proses peminjaman alat/bahan yang tidak melanggar tata tertib laboratorium

2. Membuat formulir peminjaman alat/bahan praktek laboratoriumb. Nasionalisme

(Sederhana)Mahasiswa dan PJ laboratorium mengharapkan format peminjaman alat/bahan yang sederhana dan mudah dipahami

c. Etika Publik (Cermat)

Mahasiswa mengharapkan formulir peminjaman yang disusun secara teliti dengan memperhatikan berbagai aspek penting yang diperlukan

d. Komitmen mutu (Efektivitas)

PJ laboratorium memperoleh kelancaran dalam sistem administrasi

e. Anti korupsi PJ laboratorium

Page 10: LAPORAN AKTUALISASI

(Disiplin) mengharapkan kemudahan dalam mengontrol jumlah alat/bahan

3 a. Akuntabilitas (Bekerja sesuai SOP)

Mahasiswa membutuhkan alat/bahan yang sesuai dengan ketentuan dalam SOP injeksi subcutan

2. Menyiapkan bahan latihan sesuai dengan rencana latihan agar peserta latih dapat mengerti tujuan dari latihan

3. Melatih peserta latih sesuai dengan rencana latihan dan menggunakan bahan latihan serta peralatan pendukung agar terjadi alih

3. Mempersiapkan alat/bahan injeksi subcutan untuk bimbingan praktek mahasiswa tingkat I di laboratorium

b. Nasionalisme (Persamaan derajat)

Setiap mahasiswa bimbingan memperoleh infromasi yang sama tentang alat/bahan untuk tindakan injeksi subcutan

c. Etika Publik (Cermat)

Mahasiswa mengetahui secara benar dan tepat jumlah dan bentuk alat/bahan yang dibutuhkan dalam injeksi subcutan

d. Komitmen Mutu (Efektivitas)

Mahasiswa mengetahui secara keseluruhan alat/bahan yang diperlukan sehingga nantinya menunjang kemampuan dalam melaksanakan persiapan tindakan injeksi subcutan

e. Anti korupsi (Disiplin)

Mahasiswa mengharapkan persiapan alat/bahan yang tidak mengganggu waktu bimbingan

4 a. Akuntabilitas (Transparan)

Mahasiswa membutuhkan bimbingan secara terbuka, akurat dan tepat tentang prosedur tindakan injeksi subcutan

4. Memberikan bimbingan praktek injeksi subcutan pada mahasiswa tingkat I di laboratorium

Page 11: LAPORAN AKTUALISASI

keterampilanb. Nasionalisme :

(Bersikap adil)Mahasiswa memperoleh kesetaraan hak dalam proses bimbingan.

c. Etika Publik : (Cermat, jujur)

Mahasiswa mengetahui dengan benar dan jelas setiap prosedur tindakan injeksi subcutan

d. Komitmen mutu(Berorientasi mutu)

Adanya bimbingan yang optimal sehingga mahasiswa mampu mengimplementasikannya dengan baik dan benar pada kasus-kasus tertentu

e. Anti korupsi(Tanggung jawab, disiplin)

Mahasiswa memperoleh bimbingan yang maksimal, mudah dipahami dan tidak berbelit-belit sehingga selesai tepat waktu

5 a. Akuntabilitas (Profesional)

Mahasiswa membutuhkan bimbingan yang sesuai dengan standar kompetensi mahasiswa

4.Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan

5. Memberikan bimbingan pada mahasiswa tingkat II di lahan praktek

b. Nasionalisme (Tidak diskriminatif)

Mahasiswa memperoleh rasa nyaman melalui pemberian bimbingan yang adil dan tidak membeda-bedakan suku, ras, agama dan tingkat intelegensia mahasiswa

c. Etika publik (Sopan)

Adanya kemudahan dalam memahami materi bimbingan melalui penggunaan bahasa yang santun dan mudah dimengerti

d. Komitmen mutu (Berorientasi mutu)

Mahasiswa mengharapkan adanya peningkatan pengetahuan melalui pemberian bimbingan yang tepat sehingga dapat memberikan asuhan secara

Page 12: LAPORAN AKTUALISASI

benar pada kasus tertentue. Anti korupsi

(Disiplin) Pemberian bimbingan yang tepat waktu agar mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan tugas lainnya

6 a. Akuntabilitas (Adil dan seimbang)

Mahasiswa mengharapkan proses responsi dan bimbingan yang adil dan seimbang

6. Melakukan responsi dan bimbingan kepada mahasiswa setelah praktek lahan

b. Nasionalisme (Etos kerja)

Mahasiswa mengharapkan bimbingan yang lahir dari semangat dan totalitas dalam bekerja sehingga mampu memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk meningkatkan kualitas belajar

c. Etika publik (Sopan)

Memperoleh rasa aman dan nyaman selama proses responsi dan bimbingan berlangsung

d. Komitmen mutu (Efektivitas)

Mahasiswa memahami setiap tujuan dari responsi dan bimbingan yang dilakukan

e. Anti korupsi (Jujur, disiplin)

Mahasiswa mengharapkan proses tersebut berjalan tanpa adanya tuntutan berupa pemberian barang/jasa untuk mendapatkan nilai yang baik

7 a. Akuntabilitas(Profesional, transparan)

- Mahasiswa mengharapkan nilai yang diolah secara profesional

- Instansi memperoleh gambaran yang jelas tentang kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang telah diberikan.

7. Mengolah nilai praktek lahan mahasiswa

Page 13: LAPORAN AKTUALISASI

b. Nasionalisme (Kerja keras)

Mahasiswa mengharapkan nilai yang diolah berdasarkan kesungguhan dan semangat kerja keras untuk memperoleh nilai yang bersifat objektif

c. Etika publik(Cermat)

Mahasiswa mengharapkan nilai yang diolah dengan hati-hati dan penuh ketelitian sehingga hasil yang diberikan akurat dan dapat dipercaya

d. Komitmen Mutu : (Berorientasi mutu)

Mahasiswa memperoleh motivasi yang baik untuk meningkatkan prestasi belajar

e. Anti Korupsi :(Jujur)

Mahasiswa mengharapkan nilai akhir praktek yang bebas dari intervensi apapun

8 a. Akuntabilitas (Transparan, tanggung

jawab)

Instansi membutuhkan keterbukaan dalam pemberian informasi dalam laporan yang diberikan dan dapat dipertanggung jawabkan

5) Menyusun laporan pelaksanaan tugas

8. Membuat laporan pelaksanaan bimbingan praktek lahanb. Nasionalisme

(Sederhana)Instansi membutuhkan suatu pelaporan pelaksanaan tugas yang tidak berbelit-belit dan mudah dipahami.

c. Etika publik (Taat pada aturan)

Instansi memperoleh laporan yang menjadi salah satu dokumen penting instansi karena merupakan bagian dari aturan yang ada

d. Komitmen mutu (Efektif, efisien)

Instansi membutuhkan informasi penting yang dapat menunjang pelaksanaan sistem

e. Anti korupsi (Jujur)

Instansi membutuhkan kejelasan dan kesesuaian pelaksanaan tugas dengan surat tugas yang diberikan

Page 14: LAPORAN AKTUALISASI

9 Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS :a. Akuntabilitas (Tanggung Jawab)

Mahasiswa mengharapkan adanya pemberian informasi secara terbuka tentang cara pengisian KRS, kegiatan kemahasiswaan serta informasi penting lainnya

6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan

9. Memberikan bimbingan pada mahasiswa bimbingan akademik

b. Nasionalisme (Bersikap adil)

Mahasiswa mengharapkan adanya kepedulian dan perhatian yang sama terhadap perkembangan studi dari setiap mahasiswa bimbingan

c. Etika publik (Sopan)

Mahasiswa membutuhkan pembimbingan yang dilandasi oleh norma-norma kesopanan sehingga tercipta suasana yang nyaman selama proses bimbingan

a. Komitmen mutu(Efektivitas)

Mahasiswa memahami dengan baik sistem akademik yang berlaku

b. Anti korupsi(Kerja keras, disiplin)

Mahasiswa membutuhkan bimbingan yang diberikan secara menyeluruh dan tuntas serta sesuai dengan waktu bimbingan yang disepakati bersama

Page 15: LAPORAN AKTUALISASI
Page 16: LAPORAN AKTUALISASI

Tabel 2. Keterkaitan Kegiatan Instruktur di Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Gorontalo

dengan Nilai Dasar Profesi PNS

No Kegiatan Rencana Nilai Dasar Gambaran Kualitas Kegiatan yang Dilandasi Nilai Dasar

1 2 3 4

1 Membuat alur

pengembalian alat/bahan

praktek di laboratorium

Akuntabilitas (bersikap

profesional)

Nasionalisme (gotong-royong,

mengutamakan kepentingan

publik)

Etika publik (taat pada aturan)

Komitmen mutu (berorientasi

mutu, inovasi)

Anti korupsi (disiplin)

Dalam membuat alur pengembalian alat/bahan laboratorium sebelumnya saya berkoordinasi dengan PJ

laboratorium dan mencari referensi terbaru melalui internet (implementasi nilai akuntabilitas :

bersikap professional, nasionalisme : gotong-royong). Hal tersebut saya lakukan untuk memastikan

bahwa alur pengembalian alat sesuai dengan aturan yang berlaku di laboratorium (implementasi nilai

etika publik : taat pada aturan). Alur ini saya susun untuk mempermudah mahasiswa dalam proses

pengembalian alat/bahan dan membantu PJ dalam mengontrol alat/bahan laboratorium (implementasi

nilai nasionalisme : mengutamakan kepentingan publik), sehingga jumlah dan kualitas alat/bahan

laboratorium tetap terjaga dengan baik (implementasi nilai komitmen mutu : berorientasi mutu,

inovasi). Dengan adanya alur yang sistematis maka proses pengembalian alat/bahan tidak berbelit-belit

dan selesai sesuai dengan waktu yang diberikan (implementasi nilai anti korupsi : disiplin).

2 Membuat formulir

peminjaman alat/bahan

praktek di laboratorium

Akuntabilitas (tanggung jawab)

Nasionalisme (sederhana)

Etika publik (cermat)

Komitmen mutu (efisiensi,

inovasi)

Anti korupsi (disiplin)

Saya membuat formulir peminjaman alat/bahan laboratorium dengan mengacu pada buku pedoman

yang ada sebagai bentuk tanggung jawab saya terhadap alat dan bahan di laboratorium kebidanan

(implementasi nilai akuntabilitas : tanggung jawab). Formulir ini saya buat sedemikian rupa

sehingga mudah dipahami baik oleh mahasiswa maupun petugas laboratorium lainnya (implementasi

nilai nasionalisme : sederhana). Saya juga memastikan bahwa formulir tersebut telah memuat semua

aspek penting yang berkaitan dengan proses peminjaman alat/bahan laboratorium (implementasi nilai

etika publik : cermat). Dengan formulir peminjaman ini maka petugas dapat mengetahui dengan

mudah jumlah alat yang keluar/dipinjam pada setiap bimbingan praktek laboratorium (implementasi

nilai komitmen mutu : efisiensi, inovasi). Selain itu, dapat membantu petugas untuk mengecek

Page 17: LAPORAN AKTUALISASI

kesesuaian jumlah alat saat proses bimbingan berakhir (implementasi nilai anti korupsi : disiplin)

3 Mempersiapkan alat/bahan

injeksi subcutan untuk

bimbingan praktek

mahasiswa tingkat I di

laboratorium

Akuntabilitas (tanggung jawab)

Nasionalisme (etos kerja,

gotong-royong)

Etika publik (cermat, taat

aturan)

Komitmen mutu (efektivitas)

Anti korupsi (jujur, disiplin)

Persiapan alat/bahan untuk bimbingan praktek merupakan bagian dari tugas yang harus saya

laksanakan dengan sebaik-baiknya (implementasi nilai akuntabilitas : tanggung jawab). Tugas ini

saya laksanakan dengan penuh semangat dan totalitas (implementasi nilai nasionalisme : etos

kerja). Saya bersama perwakilan mahasiswa mempersiapkan alat/bahan yang diperlukan untuk

bimbingan tindakan injeksi subcutan secara teliti hingga dipastikan semua alat/bahan lengkap tanpa

mengesampingkan tata tertib yang berlaku di laboratorium (implementasi nilai nasionalisme :

gotong-royong, nilai etika publik : cermat, taat aturan). Disamping itu alat dan bahan yang disiapkan

benar-benar sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan bimbingan (implementasi nilai anti korupsi :

jujur). Kelengkapan alat/bahan nantinya membantu kelancaran proses bimbingan dan mahasiswa

dengan mudah dapat mengenal bentuk dan jumlah alat/bahan yang diperlukan (implementasi nilai

komitmen mutu : efektivitas). Dengan persiapan yang telah dilakukan dengan matang maka saya

tidak akan menyita waktu pembelajaran selanjutnya (implementasi nilai anti korupsi : disiplin)

4 Memberikan bimbingan

praktek injeksi subcutan

pada mahasiswa di

laboratorium

Akuntabilitas (integritas,

bekerja sesuai SOP)

Nasionalisme (musyawarah

mufakat, menjaga ketertiban)

Etika publik (cermat

Komitmen mutu (efektivitas)

Anti korupsi (disiplin, tanggung

jawab)

Pertama-tama saya mengecek kehadiran mahasiswa karena kehadiran menjadi salah satu indikator

penting bagi saya dalam memberikan penilaian (implementasi nilai akuntabilitas : integritas).

Selanjutnya sesuai kesepakatan bersama tim pengajar lainnya, saya membagi mahasiswa dalam 3

kelompok untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif dan penyerapan materi secara optimal

(implementasi nilai nasionalisme : musyawarah mufakat, menjaga ketertiban). Saya akan

memperagakan setiap prosedur tindakan injeksi subcutan dengan baik dan benar serta penuh ketelitian

sehingga tidak ada satupun prosedur yang dianggap menyalahi SOP (implementasi nilai etika publik :

cermat, nilai akuntabilitas : bekerja sesuai SOP). Saya melibatkan mahasiswa selama proses

bimbingan ini agar mereka mudah memahami dan mampu mengimplementasikannya pada kasus-kasus

tertentu di lapangan (implementasi nilai komitmen mutu : efektivitas). Saya akan menggunakan

waktu, tenaga dan pikiran saya semaksimal mungkin sehingga bimbingan bisa selesai tepat waktu

sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan memberikan hasil yang memuaskan (implementasi

Page 18: LAPORAN AKTUALISASI

nilai anti korupsi : disiplin, tanggung jawab)

5 Memberikan bimbingan

pada mahasiswa tingkat II

di lahan praktek

Akuntabilitas (bersikap

professional)

Nasionalisme (bersikap adil)

Etika publik (sopan)

Komitmen mutu (efektivitas,

berorientasi mutu)

Anti korupsi (jujur, disiplin)

Dalam pelaksanaannya saya mengacu pada surat tugas yang diberikan oleh atasan misalnya untuk

mengetahui sasaran bimbingan, lokasi dan alokasi waktu yang diberikan (implementasi nilai

akuntabilits : bersikap profesional). Mengupayakan sebaik mungkin menggunakan waktu yang

dialokasikan untuk kegiatan bimbingan lahan sesuai dengan fungsinya (implementasi nilai anti

korupsi : jujur, disiplin). Selanjutnya, selama proses bimbingan berlangsung saya akan memberikan

bimbingan yang sama kepada setiap mahasiswa yang menjadi sasaran bimbingan tanpa membeda-

bedakan suku, status sosial, maupun tingkat intelegensi mahasiswa tersebut (implementasi nilai

nasionalisme : bersikap adil) dengan tidak lupa memperhatikan tutur kata dan perilaku yang

digunakan selama proses bimbingan (implementasi nilai etika publik : sopan). Kegiatan ini saya

lakukan semaksimal mungkin sehingga mahasiswa dapat memahami dengan baik setiap bimbingan

yang diberikan serta mampu menanamkan mental disiplin yang kuat (implementasi nilai komitmen

mutu : efektivitas, berorientasi mutu)

6 Melakukan bimbingan dan

responsi kepada

mahasiswa setelah praktek

lahan

Akuntabilitas (transparansi)

Nasionalisme (tidak

diskriminatif)

Etika publik (hormat)

Komitmen mutu (efektivitas)

Anti korupsi (berani, disiplin)

Saya akan memeriksa laporan kegiatan dan kontrak belajar selama praktek lahan dan memberikan

penilaian secara terbuka serta informasi menyeluruh mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki

(implementasi nilai akuntabilitas : transparan), memberikan penilaian yang sama kepada mahasiswa

dan bersifat objektif tanpa pilih kasih (implementasi nilai nasionalisme : tidak diskriminatif) sehingga

mahasiswa mampu mengukur sejauh mana keterampilan dan kemampuan mereka dalam

mengaplikasikan teori yang telah diberikan (implementasi nilai komitmen mutu : efektivitas). Selama

proses ini berlangsung saya menerima dan menghargai berbagai pendapat mahasiswa yang

berhubungan dengan materi responsi dan memberikan apresiasi terhadap hal-hal yang dinilai positif

(implementasi nilai etika publik : hormat). Saya menolak pemberian dalam bentuk apapun dari

mahasiswa sebab penilaian tergantung pada hasil praktek yang ada (implementasi nilai anti korupsi :

Page 19: LAPORAN AKTUALISASI

berani, disiplin)

7 Mengolah nilai praktek

lahan mahasiswa

Akuntabilitas (tanggung jawab)

Nasionalisme (amanah)

Etika publik (taat pada aturan)

Komitmen mutu (efektivitas)

Anti korupsi (berani, jujur)

Saya melakukannya dengan penuh tanggung jawab karena merupakan bagian dari tugas dan fungsi

saya sebagai Clinical Teaching (implementasi nilai akuntabilitas : tanggung jawab). Saya menyadari

bahwa tugas ini merupakan amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya (implementasi

nilai nasionalisme : amanah). Oleh karena itu, saya mengolah nilai praktek lahan mahasiswa yang

diberikan oleh Clinical Instructur sesuai dengan aturan yang berlaku dan segera saya masukkan kepada

pengelola kelas (implementasi nilai etika publik : taat pada aturan). Akumulasi nilai praktek yang

diperoleh nantinya bersifat objektif sehingga dapat menunjang nilai akhir mahasiswa (implementasi

nilai komitmen mutu : efektivitas). Proses pengolahan nilai dipastikan bebas dari intervensi apapun

dari pihak manapun sehingga dapat benar-benar mengukur kemampuan mahasiswa di lahan praktek

(implementasi nilai anti korupsi : berani, jujur)

8 Membuat laporan

pelaksanaan bimbingan

praktek lahan

Akuntabilitas (jujur, transparan)

Nasionalisme (cinta tanah air)

Etika publik (cermat)

Komitmen mutu (efisiensi)

Anti korupsi (tanggung jawab,

mandiri)

Saya membuat laporan pelaksanaan bimbingan praktek lahan secara teliti dan hati-hati (implementasi

nilai etika publik : cermat) dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sederhana,

dan mudah dipahami (implementasi nilai nasionalisme : cinta tanah air). Saya mencantumkan

informasi sesuai dengan realita yang ada di lapangan untuk menjamin tingkat akurasi data yang ada

(implementasi nilai akuntabilitas : jujur). Dalam laporan ini saya menjelaskan secara terbuka

kegiatan bimbingan yang saya lakukan di lahan praktek (implementasi nilai akuntabilitas :

transparan). Laporan tersebut nantinya menunjang pelaksanaan sistem administrasi di jurusan

Kebidanan dan sebagai bukti pelaksanaan tugas yang telah diberikan (implementasi nilai komitmen

mutu : efisiensi). Tugas ini akan saya selesaikan tepat pada waktunya tanpa meminta bantuan orang

lain untuk pekerjaan yang bisa saya selesaikan sendiri (implementasi nilai anti korupsi : tanggung

jawab, mandiri)

9 Memberikan bimbingan

pada mahasiswa bimbingan

akademik

Akuntabilitas (tanggung jawab,

transparan)

Nasionalisme (etos kerja. Tidak

Saya akan memberikan bimbingan yang dibutuhkan oleh mahasiswa karena hal ini merupakan bagian

penting dari tugas yang saya emban sebagai Pembimbing Akademik (PA) (implementasi nilai

akuntabilitas : tanggung jawab). Dengan semangat kerja yang tinggi saya membantu mahasiswa

Page 20: LAPORAN AKTUALISASI

diskriminatif)

Etika publik (sopan)

Komitmen mutu (efektivitas)

Anti korupsi (disiplin)

mengatasi masalah yang menghambat kelancaran studi, memberikan informasi penting yang

berhubungan dengan pengisian KRS, gambaran tentang mata kuliah di semester mendatang serta

informasi mengenai berbagai program kemahasiswaan untuk membantu mahasiswa menyalurkan minat

dan potensi yang dimiliki (implementasi nilai akuntabilitas : transparan, nasionalisme : etos kerja).

Selama proses bimbingan saya memperhatikan etika dan nilai-nilai kesopanan yang berlaku di

masyarakat melalui penggunaan Bahasa dan tingkah laku yang santun dan menjalin keakraban,

memberikan bimbingan yang sama tanpa melihat karakteristik suku, status sosial, maupun agama

(implementasi nilai nasionalisme : tidak diskriminatif, etika publik : sopan). Bimbingan akan

berlangsung sesuai dengan waktu yang disepakati bersama agar tidak mengganggu jadwal kegiatan

mahasiswa selanjutnya (implementasi nilai anti korupsi : disiplin). Melalui pembimbingan yang

berlandaskan kepedulian yang tinggi maka mahasiswa memperoleh semangat baru untuk mencapai

target yang diinginkan (implementasi nilai komitmen mutu : efektivitas)

Page 21: LAPORAN AKTUALISASI

BAB III

AGENDA PELAKSANAAN KEGIATAN

AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS

A. Jadwal Implementasi Kegiatan

Tabel 3. Jadwal Implementasi Kegiatan

No Daftar Kegiatan

Tanggal

Pelaksana

an

Output

1 Membuat alur pengembalian

alat/bahan praktek di

laboratorium

14 Agustus

2015

Alur pengembalian alat / bahan

di laboratorium

2 Membuat formulir peminjaman

alat/bahan praktek di

laboratorium

14 Agustus

2015

Formulir peminjaman alat/bahan

praktek di laboratorium

3 Mempersiapkan alat/bahan

injeksi subcutan untuk

bimbingan praktek mahasiswa

di laboratorium

18 Agustus

2015

Dokumentasi proses persiapan

alat/bahan

4 Memberikan bimbingan praktek

injeksi subcutan pada

mahasiswa tingkat I di

laboratorium

18 Agustus

2015

Absen bimbingan praktek,

dokumentasi proses bimbingan

di laboratorium

5 Memberikan bimbingan pada

mahasiswa tingkat II di lahan

praktek

20 Agustus

2015

Surat tugas, absen dan format

bimbingan, dokumentasi proses

bimbingan

6 Melakukan responsi dan

bimbingan pada mahasiswa

setelah praktek lahan

20 Agustus

2015

Surat tugas sebagai CT,

sampel pendokumentasian

mahasiswa, dokumentasi proses

responsi dan bimbingan

7 Mengolah nilai praktek lahan

mahasiswa

21 Agustus

2015

Nilai praktek lahan mahasiswa,

rekapitulasi nilai praktek lahan

8 Membuat laporan pelaksanaan

bimbingan praktek lahan

21 Agustus

2015

Laporan pelaksanaan bimbingan

praktek lahan

9 Memberikan bimbingan pada

mahasiswa bimbingan akademik24 Agustus

2015

Surat tugas sebagai PA,

fotocopy buku bimbingan,

dokumentasi proses bimbingan

Page 22: LAPORAN AKTUALISASI

B. Jadwal Konsultasi dengan Coach

Tabel 4. Jadwal Konsultasi dengan Coach

Nama : Novia Veronica A. Hinta, S.T.Keb

NIP : 199211072015032001

Tempat Aktualisasi : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

No Tanggal Kegiatan Output Paraf Mentor

Page 23: LAPORAN AKTUALISASI

C. Jadwal Konsultasi dengan Mentor

Tabel 5. Jadwal Konsultasi dengan Mentor

Nama : Novia Veronica A. Hinta, S.T.Keb

NIP : 199211072015032001

Tempat Aktualisasi : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

No Tanggal Kegiatan Output Paraf Mentor

Page 24: LAPORAN AKTUALISASI

BAB IV

URAIAN KEGIATAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS

A. Agenda Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS

Tabel 6. Kegiatan aktualisasi membuat alur pengembalian alat/bahan di laboratorium

KegiatanMembuat alur pengembalian alat/bahan praktek di

laboratorium

Tanggal 14 Agustus 2015

Lampiran Foto alur pengembalian alat/bahan laboratorium

Dalam pembuatan alur pengembalian alat/bahan laboratorium ini saya

berkoordinasi dengan penanggung jawab laboratorium yang telah mengikuti pelatihan

tentang manajemen laboratorium pendidikan tenaga kesehatan sehingga saya dapat

mengetahui dengan jelas prosedur yang seharusnya digunakan dalam alur

pengembalian alat/bahan (mengaplikasikan akuntabilitas). Disamping itu saya juga

mencari referensi lain tentang standar laboratorium dimana alur pengembalian

alat/bahan sangat diperlukan karena ikut membantu kelancaran kegiatan mahasiswa di

laboratorium. Selain itu juga akan sangat membantu petugas dan penanggung jawab

laboratorium dalam mengontrol jumlah alat/bahan yang dikembalikan (mengaplikasikan

nilai nasionalisme).

Selanjutnya alur yang telah saya susun dengan penuh ketelitian saya

konsultasikan kembali kepada penanggung jawab laboratorium untuk memastikan

tidak ada prosedur yang keliru atau bahkan tidak sesuai dengan aturan yang ada

(mengaplikasikan etika publik). Setelah mendapat persetujuan dari penanggung jawab

laboratorium maka alur tersebut saya bentuk dalam sebuah desain alur yang rapi dan

siap untuk dicetak.

Dengan adanya alur yang ikut mengatur proses kegiatan di laboratorium maka

alat/bahan laboratorium tetap terjaga dengan baik, baik dari segi kualitas maupun

kuantitas (mengaplikasikan komitmen mutu) dan dengan adanya kejelasan alur

tersebut saya memastikan bahwa proses pengembalian alat/bahan tidak akan menyita

waktu pembelajaran selanjutnya (mengaplikasikan anti korupsi).

Page 25: LAPORAN AKTUALISASI

Tabel 7. Kegiatan aktualisasi membuat formulir peminjaman alat/bahan praktek

di laboratorium

KegiatanMembuat formulir peminjaman alat/bahan praktek di

laboratorium

Tanggal 14 Agustus 2015

LampiranFoto konsul bersama PJ laboratorium dan formulir

peminjaman alat/bahan praktek di laboratorium

Pertama-tama saya menemui penanggung jawab laboratorium untuk

konsultasi dan mendapatkan persetujuan dalam pembuatan formulir peminjaman

alat/bahan laboratorium (mengaplikasikan etika publik). Selanjutnya saya membuat

formulir tersebut berdasarkan panduan yang ada (mengaplikasikan akuntabilitas).

Formulir ini dimaksudkan untuk memudahkan mahasiswa dalam proses peminjaman

alat/bahan dan untuk membantu kelancaran sistem administrasi laboratorium

(mengaplikasikan nilai nasionalisme). Formulir ini sangat diperlukan untuk

meminimalisir hilang atau rusaknya alat laboratorium oleh pihak-pihak tertentu karena

dalam formulir tercantum dengan jelas nama penanggung jawab dan peminjam alat

(mengaplikasikan anti korupsi).

Setelah formulir tersebut selesai saya menemui petugas dan penanggung

jawab laboratorium untuk kembali memastikan bahwa formulir tersebut sudah sesuai

dengan kebutuhan laboratorium (mengaplikasikan nilai nasionalisme dan etika publik).

Setelah disepakati bersama formulir tersebut dicetak dan siap untuk digunakan

sebagai salah satu unsur penunjang di laboratorium.

Page 26: LAPORAN AKTUALISASI

Tabel 8. Kegiatan aktualisasi mempersiapkan alat/bahan injeksi subcutan untuk

bimbingan praktek mahasiswa di laboratorium

KegiatanMempersiapkan alat/bahan injeksi subcutan untuk bimbingan

praktek mahasiswa tingkat I di laboratorium

Tanggal 18 Agustus 2015

Lampiran Foto persiapan alat/bahan injeksi subcutan

Persiapan alat/bahan saya lakukan sebelum bimbingan praktek dimulai untuk

memastikan kelancaran proses bimbingan di laboratorium. Dalam mempersiapkan

alat/bahan saya mengacu pada penuntun injeksi subcutan yang memuat daftar

seluruh alat/bahan yang diperlukan sesuai dengan standar prosedur yang berlaku

(mengaplikasikan akuntabilitas). Selama proses ini saya melibatkan 3 orang

mahasiswa yang bertanggung jawab untuk peminjaman alat/bahan laboratorium.

Ketiga mahasiswa ini ditunjuk berdasarkan kesepakatan bersama mahasiswa lainnya

dimana secara bergantian mahasiswa dilibatkan dalam proses persiapan bimbingan

praktek (mengaplikasikan nasionalisme). Bersama ketiga mahasiswa tersebut saya

mengecek alat/bahan yang telah dipinjam untuk memastikan semua alat/bahan

penunjang sudah lengkap (mengaplikasikan etika publik) dan jumlah alat/bahan

tersebut benar-benar sesuai dengan kebutuhan bimbingan (mengaplikasikan anti

korupsi).

Kegiatan ini saya tujukan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam

mengenal dan mengetahui bentuk dan jumlah alat/bahan yang diperlukan sehingga

mereka dapat memahami dan mengimplementasikannya di lahan praktek

(mengaplikasikan komitmen mutu).

Page 27: LAPORAN AKTUALISASI

Tabel 9. Kegiatan aktualisasi memberikan bimbingan praktek injeksi subcutan pada

mahasiswa tingkat I di laboratorium

KegiatanMemberikan bimbingan praktek injeksi subcutan pada

mahasiswa tingkat I di laboratorium

Tanggal 18 Agustus 2015

LampiranAbsen mahasiswa, penuntun belajar dan foto bimbingan

praktek injeksi subcutan

Bimbingan praktek injeksi subcutan di laboratorium saya awali dengan

memberi salam dan memulai kegiatan dengan doa agar proses bimbingan berjalan

lancar dan membawa manfaat kedepannya (mengaplikasikan nasionalisme).

Selanjutnya menyapa mahasiswa untuk membangun suasana keakraban selama

proses bimbingan (mengaplikasikan etika publik) dan mengecek kehadiran

mahasiswa karena kehadiran menjadi salah satu indikator penting dalam memberikan

penilaian (mengaplikasikan akuntabilitas). Setelah absen terisi saya memulai proses

bimbingan dengan memperkenalkan alat/bahan yang digunakan, kemudian

memperagakan dengan baik dan benar setiap prosedur tindakan injeksi subcutan.

Prosedur tindakan yang saya ajarkan sesuai dengan standar prosedur pada penuntun

belajar yang digunakan (mengaplikasikan akuntabilitas, etika publik).

Mahasiswa diikutsertakan dalam proses bimbingan misalnya saja membantu

mengambil alat/bahan yang dibutuhkan, memberikan pertanyaan berupa kasus yang

ditemui dilahan praktek yang berhubungan dengan prosedur tindakan yang diajarkan.

Saya memberikan kebebasan berpendapat dan perlakuan yang sama kepada semua

mahasiswa agar tercipta rasa nyaman dan interaksi yang baik antar mahasiswa dan

instruktur (mengaplikasikan nasionalisme). Saya mengupayakan sebaik mungkin

waktu dan tenaga saya untuk menyelesaikan kegiatan bimbingan praktek injeksi

subcutan secara mandiri dengan tidak melimpahkan tugas yang mampu saya

kerjakan sendiri kepada orang lain (mengaplikasikan anti korupsi).

Saya meminta mahasiswa untuk memperagakan kembali prosedur yang telah

diajarkan dan memberikan koreksi sehingga kita sama-sama dapat mengukur sejauh

mana pemahaman dan kemampuan mahasiswa. Kegiatan bimbingan ini selanjutnya

dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan keterampilan

mahasiswa dalam melaksanakan tindakan injeksi subcutan dan menerapkannya pada

kasus-kasus tertentu di lapangan (mengaplikasikan komitmen mutu).

Page 28: LAPORAN AKTUALISASI

Tabel 10. Kegiatan aktualisasi memberikan bimbingan pada mahasiswa tingkat II

di lahan praktek

Kegiatan Memberikan bimbingan pada mahasiswa tingkat II di lahan

praktek

Tanggal 20 Agustus 2015

Lampiran Surat tugas, format bimbingan dan absen, foto bimbingan

Sebelum memberikan bimbingan praktek pada mahasiswa saya menemui

Clinical Instructur (CI) selaku pemantau dan pembimbing mahasiswa di lahan untuk

menanyakan perkembangan mahasiswa. Melalui komunikasi yang baik saya

mengajak CI untuk bersama-sama membantu mahasiswa dalam meningkatkan

keterampilan dan memberi motivasi untuk meningkatkan kualitas belajar

(mengaplikasikan nasionalilsme). Kemudian saya menemui mahasiswa dan

memeriksa absen untuk memastikan mahasiswa datang dan pulang tepat waktu,

memeriksa laporan kegiatan dan kontrak belajar, selanjutnya mengecek capaian

target dan memberikan solusi untuk setiap permasalahan yang mereka temui di lahan

praktek (mengaplikasikan anti korupsi, akuntabilitas).

Dengan memperhatikan norma-norma yang ada saya memberikan teguran

kepada mahasiswa yang melanggar tata tertib selama praktek misalnya penggunaan

asesoris, atribut yang tidak lengkap, penggunaan gadget saat sedang memberikan

pelayanan, menerima tamu pada jam praktek, dan pelanggaran lainnya baik yang

saya temui langsung maupun informasi yang berasal dari CI. Hal ini saya lakukan

untuk menanamkan mental disiplin pada mahasiswa terutama saat praktek di lahan

(mengaplikasikan etika publik). Dengan adanya bimbingan yang optimal dan

menyeluruh maka mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan praktek di lahan dengan

lebih baik dan menerapkan sikap disiplin yang tinggi (mengaplikasikan komitmen

mutu).

Page 29: LAPORAN AKTUALISASI

Tabel 11. Kegiatan aktualisasi melakukan reponsi dan bimbingan kepada mahasiswa

setelah praktek lahan

Kegiatan Melakukan reponsi dan bimbingan kepada mahasiswa setelah

praktek lahan

Tanggal 20 Agustus 2015

Lampiran Sampel LK dan kontrak belajar mahasiswa, foto bimbingan

Pembimbingan dan responsi dilakukan sesuai jadwal bimbingan yang

disepakati bersama (mengaplikasikan anti korupsi), diawali dengan menyapa

mahasiswa dengan santun, menanyakan kabar dan kendala yang dihadapi di lahan

praktek sebagai wujud kepedulian sebagai pembimbing (mengaplikasikan etika

publik). Dilanjutkan dengan memeriksa laporan kegiatan dan kontrak belajar dengan

penuh ketelitian untuk memastikan bahwa mahasiswa benar-benar menjalani masa

praktek sesuai dengan aturan yang ditentukan, selain itu untuk memastikan prosedur

tindakan yang dilakukan sesuai dengan SOP. Saya memberikan koreksi untuk setiap

prosedur yang tidak sesuai dan memberikan bimbingan sesuai dengan kebutuhan

mahasiswa.

Selanjutnya saya melakukan responsi untuk mengetahui penguasaan teori

dan praktek mahasiswa yang berhubungan dengan kasus yang dicantumkan dalam

laporan kegiatan dan kontrak belajar. Penilaian saya lakukan secara objektif tanpa

memandang agama, suku, maupun status sosial (mengaplikaskan nasionalisme).

Pada akhir bimbingan dan responsi mahasiswa memperoleh pengetahuan baru, solusi

pemecahan masalah dan nilai yang didasarkan atas kemampuan mereka sehingga

kedepannya mampu meningkatkan kualitas keterampilan masing-masing

(mengaplikasikan komitmen mutu).

Page 30: LAPORAN AKTUALISASI

Tabel 12. Kegiatan aktualisasi mengolah nilai praktek lahan mahasiswa

Kegiatan Mengolah nilai praktek lahan mahasiswa

Tanggal 21 Agustus 2015

Lampiran Absen, nilai prasat, nilai sikap dan perilaku, akumulasi nilai

praktek

Mengolah nilai praktek lahan mahasiswa dengan baik dan benar merupakan

salah satu tugas penting saya sebagai Clinical Teaching (CT) dari mahasiswa yang

bersangkutan (mengaplikasikan akuntabilitas). Pengolahan nilai praktek lahan

mahasiswa dilakukan setelah saya memberikan bimbingan dan responsi karena nilai

responsi harus dimasukkan kepada pengelola kelas secara bersamaan dengan nilai

praktek lahan mahasiswa (mengaplikasikan etika publik).

Dalam mengolah nilai praktek lahan mahasiswa saya memastikan tidak ada

penambahan ataupun pengurangan nilai, semuanya sesuai dengan nilai yang

diberikan oleh CI (mengaplikasikan anti korupsi). Prinsip penilaian tersebut berlaku

bagi semua mahasiswa tanpa terkecuali (mengaplikasikan nilai nasionalime),

sehingga pada akhirnya mahasiswa memperoleh nilai yang menjadi haknya dan

menjadikannya sebagai motivasi untuk memperoleh nilai yang lebih baik lagi

(mengaplikasikan komitmen mutu).

Page 31: LAPORAN AKTUALISASI

Tabel 13. Kegiatan aktualisasi membuat laporan pelaksanaan bimbingan praktek lahan

mahasiswa tingkat II

Kegiatan Membuat laporan pelaksanaan bimbingan praktek lahan

mahasiswa tingkat II

Tanggal 21 Agustus 2015

Lampiran Surat tugas, absen dan format bimbingan lahan, laporan

pelaksanaan bimbingan

Penyusunan laporan pelaksanaan bimbingan mahasiswa saya sesuaikan

dengan surat tugas yang diberikan oleh atasan dan format bimbingan yang saya

gunakan, diantaranya penyesuaian waktu, tempat dan sasaran serta hal-hal yang

saya lakukan dan saya temui saat bimbingan praktek lahan mahasiswa

(mengaplikasikan akuntabilitas). Dalam laporan tersebut saya memaparkan kegiatan

yang benar-benar saya lakukan di lahan seperti menemui CI, memeriksa

pendokumentasian tindakan mahasiswa dan pemberian arahan kepada mahasiswa

(mengaplikasikan etika publik).

Saya menyadari sepenuhnya bahwa menyusun laporan adalah bagian kecil

dari tugas yang diemban dan merupakan amanah serta wajib untuk dikerjakan

dengan sebaik-baiknya (mengaplikasikan nasionalisme). Oleh sebab itu, laporan

pelaksanaan bimbingan tersebut saya buat berdasarkan realita yang ada dilapangan

tanpa menambah atau mengurangi untuk memberikan informasi yang benar dan

dapat dipertanggungjawabkan (mengaplikasikan anti korupsi), sehingga instansi

memperoleh data yang benar sesuai kebutuhan untuk menunjang sistem administrasi

(mengaplikasikan komitmen mutu).

Page 32: LAPORAN AKTUALISASI

Tabel 14. Kegiatan aktualisasi memberikan bimbingan pada mahasiswa bimbingan

akademik

Kegiatan Memberikan bimbingan pada mahasiswa bimbingan akademik

Tanggal 24 Agustus 2015

Lampiran Surat Tugas sebagai PA, Fotocopy buku bimbingan dan foto

bimbingan akademik

Pembimbingan pada mahasiswa bimbingan akademik dilakukan secara berkala

sesuai dengan peraturan pada buku panduan akademik dimana dilakukan sebanyak

minimal 3x setiap semester serta disesuaikan dengan kesepakatan bersama

(mengaplikasikan akuntabilitas). Alokasi waktu yang digunakan untuk proses

bimbingan disepakati bersama sehingga tidak menyita waktu kegiatan mahasiswa

selanjutnya (mengaplikasikan anti korupsi).

Sebagai Pembimbing Akademik (PA) saya membangun komunikasi yang baik

melalui sistem sharing dan menciptakan suasana yang kondusif agar mahasiswa

merasa nyaman selama proses bimbingan. Dengan menggunakan Bahasa yang

sopan dan mudah dipahami saya mengawali proses bimbingan dengan menanyakan

kabar dan keluhan/masalah yang dihadapi selama studi, hal-hal yang dianggap

menghambat kelancaran proses belajar serta mengupayakan solusi terbaik untuk

setiap masalah tersebut (mengaplikasikan etika publik).

Kemudian saya memberikan informasi yang berhubungan dengan kegiatan

kemahasiswaan, mengingatkan kembali tata tertib yang berlaku selama studi serta

memberi motivasi untuk menunjang semangat belajar mahasiswa. Selanjutnya

memberikan kesempatan yang sama bagi mahasiswa untuk mengemukakan

pendapat dan mengapresiasi setiap tindakan mahasiswa yang dinilai positif.

Bimbingan yang sama saya berikan kepada semua mahasiswa bimbingan akademik

saya tanpa mendiskreditkan karakteristik suatu golongan, agama, terlebih lagi tingkat

intelegensia mahasiswa (mengaplikasikan nasionalisme).

Melalui metode pemberian bimbingan yang baik maka mahasiswa akan merasa

diperhatikan dan memperoleh semangat untuk melakukan sesuatu yang lebih baik

dari sebelumnya (mengaplikasikan komitmen mutu).

Page 33: LAPORAN AKTUALISASI

B. Capaian Agenda Aktualisasi

Tabel 15. Capaian agenda aktualisasi

No Kegiatan Kriteria Keberhasilan Faktor Penentu

1 Membuat alur

pengembalian alat/bahan

praktek di laboratorium

Tersedianya alur

pengembalian alat/bahan di

laboratorium

1. Dukungan mentor dan

Coach

2. Motivasi yang tinggi

3. Bantuan dan dukungan

dari PJ laboratorium

2 Membuat formulir

peminjaman alat/bahan

praktek di laboratorium

Tersedianya formulir

peminjaman alat/bahan

praktek di laboratorium

1. Dukungan mentor dan

Coach

2. Motivasi yang tinggi

3. Bantuan dan dukungan

dari PJ laboratorium

3 Mempersiapkan

alat/bahan injeksi

subcutan untuk bimbingan

praktek mahasiswa di

laboratorium

Adanya dokumentasi

proses persiapan

alat/bahan, dokumentasi

alat/bahan yang telah

disiapkan

1. Dukungan mentor dan

Coach

2. Motivasi yang tinggi

3. Kerjasama yang baik

dengan mahasiswa

4. Kerjasama yang baik

dengan petugas laboratorium

4 Memberikan bimbingan

praktek injeksi subcutan

pada mahasiswa tingkat I

di laboratorium

Adanya absen bimbingan

praktek, dokumentasi

proses bimbingan di

laboratorium

1. Dukungan mentor dan

Coach

2. Motivasi yang tinggi

5 Memberikan bimbingan

pada mahasiswa tingkat II

di lahan praktek

Adanya surat tugas, absen

dan format bimbingan,

dokumentasi proses

bimbingan

1. Dukungan mentor dan

Coach

2. Motivasi yang tinggi

3. Dukungan dari atasan

4. Kerjasama dari CI

6 Melakukan responsi dan

bimbingan pada

mahasiswa setelah

praktek lahan

Adanya surat tugas

sebagai CT, sampel

pendokumentasian

mahasiswa, dokumentasi

proses responsi dan

1. Dukungan mentor dan

coach

2. Motivasi yang tinggi

Page 34: LAPORAN AKTUALISASI

bimbingan

7 Mengolah nilai praktek

lahan mahasiswa

Adanya nilai praktek lahan

mahasiswa, rekapitulasi

nilai praktek lahan

1. Dukungan mentor dan

coach

2. Motivasi yang tinggi

8 Membuat laporan

pelaksanaan bimbingan

praktek lahan

Tersedianya laporan

pelaksanaan bimbingan

1. Dukungan mentor dan

coach

2. Dukungan dari atasan

3. Motivasi yang tinggi

9 Memberikan bimbingan

pada mahasiswa

bimbingan akademik

Adanya fotocopy buku

bimbingan, dokumentasi

proses bimbingan

1. Dukungan mentor dan

coach

2. Motivasi yang tinggi

3. Kerjasama yang baik dari

mahasiswa bimbingan

C. Analisis Dampak dan Solusi

Tabel 16. Analisis dampak

No Kegiatan Dampak yang Muncul Jika Tidak Dilaksanakan

1 Membuat alur pengembalian

alat/bahan praktek di

laboratorium

- Mahasiswa kesulitan mendapatkan informasi

tentang tata tertib pengembalian alat/bahan

praktek di laboratorium

- Petugas dan PJ laboratorium akan kesulitan

mengontrol alat/bahan di laboratorium karena

tidak adanya alur resmi yang berlaku

2 Membuat formulir peminjaman

alat/bahan praktek di

laboratorium

- Mahasiswa kesulitan dalam proses peminjaman

alat/bahan praktek

- Petugas dan PJ laboratorium kesulitan

mengontrol alat/bahan yang keluar/dipinjam

3 Mempersiapkan alat/bahan

injeksi subcutan untuk bimbingan

praktek mahasiswa di

laboratorium

- Bimbingan yang diberikan tidak optimal

- Mahasiswa sulit mengenal alat/bahan yang

digunakan pada tindakan injeksi subcutan dan

berpengaruh pada pemahaman tentang materi

yang diajarkan

4 Memberikan bimbingan praktek

injeksi subcutan pada mahasiswa

tingkat I di laboratorium

- Mahasiswa kesulitan dalam menerapkan teori

yang telah diperoleh dan berpengaruh pada

keterampilan mahasiswa

- Kesalahan dalam tindakan pemberian obat /

Page 35: LAPORAN AKTUALISASI

teknik penyuntikan pada pasien saat mahasiswa

praktek di lahan

5 Memberikan bimbingan pada

mahasiswa tingkat II di lahan

praktek

- Institusi tidak mengetahui perkembangan

mahasiswa sehingga tidak bisa melakukan

perbaikan setelah mahasiswa kembali dari

lahan praktek

- Mahasiswa tidak memperoleh solusi untuk

kendala/masalah dan lemahnya mental disiplin

di lahan praktek karena tidak adanya

pengawasan dari pihak institusi

6 Melakukan responsi dan

bimbingan pada mahasiswa

setelah praktek lahan

- CT tidak mengetahui kemampuan mahasiswa

bimbingan yang berkaitan dengan teori dan

praktek di lapangan karena tidak adanya

evaluasi dalam bentuk responsi

- Tidak adanya nilai responsi yang dapat

menunjang nilai praktek mahasiswa

- Mahasiswa tidak memiliki kesempatan untuk

berbagi pengalaman tentang kasus yang

ditemui dilapangan

7 Mengolah nilai praktek lahan

mahasiswa

- Pengelola kelas sulit mengolah nilai akhir

mahasiswa

- Mahasiswa tidak mendapatkan nilai praktek

lahan yang menjadi haknya yang diharapkan

dapat menunjang nilai akhir semester

8 Membuat laporan pelaksanaan

bimbingan praktek lahan

- Institusi tidak memperoleh laporan pelaksanaan

tugas yang merupakan salah satu dokumen

penunjang administrasi

- Tidak adanya gambaran pelaksanaan

bimbingan praktek lahan mahasiswa

9 Memberikan bimbingan pada

mahasiswa bimbingan akademik

- PA tidak mengetahui perkembangan studi

mahasiswa bimbingan

- Mahasiswa tidak memperoleh informasi yang

berhubungan dengan peraturan akademik

Page 36: LAPORAN AKTUALISASI

D. Kendala dan Strategi Mengatasinya

Kendala yang diterjadi pada saat pelaksanaan kegiatan aktualisasi serta strategi untuk

mengatasinya dijelaskan pada tabel berikut :

Tabel 17. Kendala dan strategi mengatasinya

No Kendala yang terjadi Strategi mengatasi kendala

1 Adanya penambahan tugas dari

atasan

Membuat skala prioritas, melakukan manajemen

waktu, melakukan koordinasi dengan rekan-rekan

instruktur dan tenaga pengajar lainnya serta

meningkatkan motivasi diri

2 Keterbatasan waktu pelaksanaan

kegiatan

Menggunakan waktu yang ada semaksimal

mungkin dan meningkatkan motivasi diri

Page 37: LAPORAN AKTUALISASI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan tujuan negara yang

tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 maka perlu dibentuk Aparatur Sipil

Negara (ASN) yang memiliki integritas, professional, netral, bebas dari intervensi

politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu

menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat serta mampu menjalankan

peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk membentuk

PNS yang ideal maka diadakan pembaharuan pola penyelenggaraan diklat yang

menuntut kemampuan menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

profesi PNS diantaranya nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen

mutu dan anti korupsi.

Setelah mengikuti pendalaman nilai-nilai dasar dalam masa diklat on campus

selanjutnya nilai-nilai dasar tersebut harus diterapkan dalam pelaksanaan tugas di

tempat kerja (off campus). Berikut kegiatan yang dilaksanakan di tempat tugas dan

berorientasi pada nilai-nilai dasar profesi PNS, antara lain membuat alur

pengembalian alat/bahan praktek di laboratorium, membuat formulir peminjaman

alat/bahan praktek di laboratorium, mempersiapkan alat/bahan injeksi subcutan

untuk bimbingan mahasiswa tingkat I di laboratorium, memberikan bimbingan

praktek injeksi subcutan pada mahasiswa tingkat I di laboratorium, memberikan

bimbingan pada mahasiswa tingkat II di lahan praktek, melakukan responsi dan

bimbingan kepada mahasiswa setelah praktek lahan, mebgolah nilai praktek lahan

mahasiswa, membuat laporan pelaksanaan bimbingan praktek lahan dan

memberikan bimbingan pada mahasiswa bimbingan akademik. Kegiatan-kegiatan

tersebut dilaksanakan mulai tanggal 14 agustus 2015 sampai dengan tanggal 24

agustus 2015 dengan pembimbingan dan arahan dari coach dan mentor.

Dalam pelaksanaannya terdapat beberapa kendala namun semuanya bisa

teratasi dengan baik karena adanya dorongan dan motivasi dari coach dan mentor

serta kerjasama yang baik dengan beberapa pihak terkait seperti atasan, rekan-

rekan instruktur, staf pengajar senior serta PJ laboratorium.

Page 38: LAPORAN AKTUALISASI

B. Saran

Setelah melaksanakan tugas di tempat kerja yang berlandaskan nilai-nilai dasar

profesi PNS, diperoleh hasil yang lebih baik dalam pelaksanaan tugas serta

meningkatnya kualitas hasil pekerjaan. Dengan demikian maka nilai-nilai dasar

profesi PNS dianggap perlu dan harus diterapkan dalam menjalankan tugas dan

fungsi sebagai abdi negara, dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung

secara penuh penerapan nilai-nilai dasar tersebut maka tujuan pemerintah dalam

membentuk aparatur negara yang profesional dapat terlaksana.

Page 39: LAPORAN AKTUALISASI

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Tenaga

Kependidikan. (2014). Modul Diklat Prajabatan : Aktualisasi Nilai Dasar. Jakarta

: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Tenaga

Kependidikan. (2014). Modul Diklat Prajabatan : Akuntabilitas PNS. Jakarta :

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Tenaga

Kependidikan. (2014). Modul Diklat Prajabatan : Anti Korupsi. Jakarta :

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Tenaga

Kependidikan. (2014). Modul Diklat Prajabatan : Efektivitas, Efisiensi, Inovasi,

dan Mutu Penyelenggaraan Pemerintahan. Jakarta : Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Tenaga Ke

pendidikan. (2014). Modul Diklat Prajabatan : Etika Publik. Jakarta :

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Tenaga

Kependidikan. (2014). Modul Diklat Prajabatan : Nasionalisme ASN. Jakarta :

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pusat Pengembangan Tenaga

Kependidikan. (2014). Modul Panduan Diklat Prajabatan Golongan III. Jakarta :

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kementerian Kesehatan RI Badan PPSDM Kesehatan Pusdiklat Nakes. (2014). Modul

Pelatihan Manajemen Laboratorium Bagi Pengelola Labortorium Pendidikan

Tenaga Kesehatan . Jakarta : Kementerian Kesehatan RI