8
Alel merupakan bentuk alternatif suatu gen yang terdapat pada lokus (tempat) tertentu. Individu dengan genotipe AA dikatakan mempunyai alel A, sedang individu aa mempunyai alel a. Demikian pula individu Aa memiliki dua macam alel, yaitu A dan a. Jadi, lokus A dapat ditempati oleh sepasang (dua buah) alel, yaitu AA, Aa atau aa, bergantung kepada genotipe individu yang bersangkutan. Namun, kenyataan yang sebenarnya lebih umum dijumpai adalah bahwa pada suatu lokus tertentu dimungkinkan munculnya lebih dari hanya dua macam alel, sehingga lokus tersebut dikatakan memiliki sederetan alel. Fenomena semacam ini disebut sebagai alel ganda (multiple alleles). Contoh dari alel ganda adalah golongan darah pada manusia. Golongan darat bersifat diturunkan dari orang tua ke keturunannya, berarti golongan darah ditentukan oleh alel tertentu. Golongan darah menurut sistem ABO membagi darah manusia menjadi A, B, O, dan AB. Hal ini didasarkan pada antigen yang dikandung dalam eritrosit. Adanya antigen di dalam eritrosit ditentukan oleh seri alel ganda yaitu I A , I B dan I O . Populasi penduduk di dunia memiliki ketiga buah alel tersebut. Fenomena ini dikontrol oleh gen I yang mempunyai tiga alel, yaitu I A , I B dan I O . jadi dalam hal ini gen I mempunyai tiga alel, dominasi tiga alel tersebut adalah sebagai berikut. I A = I B > I O à I A sama dominansinya dengan I B dan keduanya dominan terhadap I O . Pada praktikum ini dilakukan untuk menghitung frekuensi alel ganda dari golongan darah. Pada golongan darah system ABO

laporan gentika populasi

Embed Size (px)

Citation preview

Alel merupakan bentuk alternatif suatu gen yang terdapat pada lokus (tempat)

tertentu. Individu dengan genotipe AA dikatakan mempunyai alel A, sedang individu aa

mempunyai alel a. Demikian pula individu Aa memiliki dua macam alel, yaitu A dan a.  

Jadi, lokus A dapat ditempati oleh sepasang (dua buah) alel, yaitu AA, Aa atau aa,

bergantung kepada genotipe individu yang bersangkutan.

Namun, kenyataan yang sebenarnya lebih umum dijumpai adalah bahwa pada

suatu lokus tertentu dimungkinkan munculnya lebih dari hanya dua macam alel, sehingga

lokus tersebut dikatakan memiliki sederetan alel. Fenomena semacam ini disebut sebagai

alel ganda (multiple alleles).

Contoh dari alel ganda adalah golongan darah pada manusia. Golongan darat

bersifat diturunkan dari orang tua ke keturunannya, berarti golongan darah ditentukan

oleh alel tertentu. Golongan darah menurut sistem ABO membagi darah manusia menjadi

A, B, O, dan AB. Hal ini didasarkan pada antigen yang dikandung dalam eritrosit.

Adanya antigen di dalam eritrosit ditentukan oleh seri alel ganda yaitu IA, IB dan IO.

Populasi penduduk di dunia memiliki ketiga buah alel tersebut. Fenomena ini

dikontrol oleh gen I yang mempunyai tiga alel, yaitu IA, IB dan IO. jadi

dalam hal ini gen I mempunyai tiga alel, dominasi tiga alel tersebut adalah

sebagai berikut.

IA = IB > IO à IA sama dominansinya dengan IB dan keduanya dominan terhadap IO.

Pada praktikum ini dilakukan untuk menghitung frekuensi alel

ganda dari golongan darah. Pada golongan darah system ABO dikenal

dengan tiga alel, yaitu IA, IB dan IO. apabila p menyatakan frekuensi alel IA,

q untuk frekuensi alel IB dan r untuk frekunsi alel IO, maka persamaannya

menjadi p + q + r = 1. Alel ganda mengdakan equilibrium dengan cara

yang sama seperti yang sama seperti yang berlaku untuk sepasang alel.

Berhubungan dengan itu hukum ekuilibrium Hardy-Weinberg untuk

golongan darah system ABO berbentuk sebagai berikut :

p2 (IA IA )+ 2pr(IAIO )+ q2 (IBIB )+ 2qr( IBIO )+ 2pq (IAIB) + r2 (IOIO)

untuk mengetahui frekuensi alel dari darah mahasiswa

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 7 Februari 2012 pukul 10.00-12.00

WIB. Bertempat di laboratorium Biologi Dasar, Fakultas Biologi Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga.

metode

Golongan

darah

Anti A Anti B Anti AB

A + - +

B - + +

AB + + +

O - - -

Untuk pengujian golongan darah, darah ditetesi dengan anti A, anti B, dan anti

AB. Bila pada penetesan anti A menggumpal, anti B tidak menggumpal, dan anti AB

menggumpal maka golongan darah tersebut adalah golongan darah A. Bila pada

penetesan anti A tidak menggumpal, anti B menggumpal dan Anti AB terjadi

penggumpalan maka golongan darah tersebut adalah B. Bila pada penetesan anti A

menggumpal, anti B menggumpal dan AB terjadi penggumpalan maka golongan darah

tersebut adalah AB. Bila pada penetesan anti A tidak menggumpal, anti B tidak

menggumpal dan anti AB tidak terjadi penggumpalan maka golongan darah tersebut

adalah O.

hasil

Golongan

darah

Jumlah frekuensi

A 3

B 3

AB 2

O 4

Hasil pemeriksaan golongan darah dan penelitian frekuensi alel golongan darah

sistem ABO pada mahasiswa biologi sejumlah 12 orang. Dari jumlah tersebut diketahui

mahasiswa yang bergolongan darah A sebanyak 3 orang, bergolongan darah B sebanyak

3 orang, bergolongan darah O sebanyak 4 orang, dan bergolongan darah AB sebanyak 2

orang.

Hasil perhitungan frekuensi alel golongan darah menggunakan rumus Hardy-

Weinberg (p + q + r) = 1 hal ini disebabkan golongan darah ditentukan oleh tiga alel

yaitu IA, IB, IO. Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa bahwa frekuensi alel

golongan darah sistem ABO pada mahasiswa biologi dengan jumlah 12 orang untuk

frekuensi alel IA sebesar 0,18; frekuensi IB sebesar 0,24 dan frekuensi IO sebesar 0,58.

Dilihat dari frekuensi alel IA, IB, IO, maka golongan darah O pada mahasiswa

biologi dengan sejumlah 12 orang mahasiswa paling besar dibandingkan kedua golongan

darah IA dan IB. Penggolongan darah ini disebabkan oleh bermacam-macam

antigen yang dikandung oleh eritrosit (sel darah merah). Adanya antigen

di dalam eritrosit ditentukan oleh suatu seri alel ganda yaitu IA, IB dan IO.

Populasi penduduk hampir seluruh dunia memiliki ketiga buah alel

tersebut, meskipun penyebaran alelnya berbeda-beda.

No NamaReaksi Reagen

Anti A

Reaksi Reagen

Anti B

Reaksi Reagen

Anti AB

Golongan

Darah

1 Fitria + - + A

2 Prisca Anrestha - + + B

3 Wahyu S.H - + + B

4 Setyo Budi + + + AB

5 Nani Ervatiwi + + + AB

6 Putri P - - - O

7 Priscila + - + A

8 Febirina - + - B

9 Marcheline + - + A

10 Risma - - - O

11 Jefri - - - O

12 Yehuda - - - O

Golongan darah A : 3/12 (p)

Golongan darah B : 3/12 (q)

Golongan darah O : 4/12 (r)

Frekuensi alel O

r2 = 4/12

r =

r = 0,58

Frekuensi alel A

(p + r)2 = ( )

p + r =

p + r = 0,76

p + 0,58 = 0,76

p = 0,76 – 0,58

p = 0,18

frekuensi alel B

(p + q + r) = 1

(0,18 + q + 0,58) = 1

q = 1- 0,76

q = 0,24

Persentase golongan darah A

= p2 + 2 pr

= (0,18)2 + 2 (0,18) (0,58)

= 0,2412

Persentase golongan darah B

= q2 + 2 qr

= (0,24)2 + 2 (0,24) (0,58)

= 0,336

Persentase golongan darah AB

= 2 pq

= 2 (0,18) (0,24)

= 0,0864

Persentase golongan darah O

= r2

= (0,58)2

= 0,3364