21
BAB 2. ISI 2.1. Pengertian Populasi Menurut Deshmuskh (2000) Populasi adalah suatu kelompok individu dari jenis yang sama didaerah tertentu. Menurut Campbell (1996) Populasi adalah individu-individu yang terdiri dari spesies tunggal yang secara bersama-sama menempati luas wilayah yang sama; individu-individu tersebut mengandalkan sumberdaya yang sama, dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang sama dan memiliki kemungkinan yang tinggi untuk berinteraksi satu sama lain. Menurut Odum (1996) Populasi adalah kelompok kolektif organisme-organisme dari spesies yang sama (atau kelompok-kelompok lain dalam individu-individu tersebut dapat bertukar informasi genetika) yang menempati ruang atau tempat tertentu, memiliki berbagai ciri atau sifat yang merupakan milik yang unik dari kelompok dan tidak merupakan sifat milik individu didalam kelompok tersebut. Jadi, populasi adalah kelompok individu yang terdiri atas spesies yang sama (kelompok individu tersebut dapat saling bertukar informasi genetika) yang bersama-sama menempati luas wilayah yang sama, sumberdaya yang sama dan dipengaruhi oleh faktor 3

Makalah Populasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah ini berisi tentang populasi makhluk hidup yang terjadi di alam.

Citation preview

BAB 2. ISI

1.1. Pengertian Populasi

Menurut Deshmuskh (2000) Populasi adalah suatu kelompok individu dari jenis yang sama didaerah tertentu.

Menurut Campbell (1996) Populasi adalah individu-individu yang terdiri dari spesies tunggal yang secara bersama-sama menempati luas wilayah yang sama; individu-individu tersebut mengandalkan sumberdaya yang sama, dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang sama dan memiliki kemungkinan yang tinggi untuk berinteraksi satu sama lain.

Menurut Odum (1996) Populasi adalah kelompok kolektif organisme-organisme dari spesies yang sama (atau kelompok-kelompok lain dalam individu-individu tersebut dapat bertukar informasi genetika) yang menempati ruang atau tempat tertentu, memiliki berbagai ciri atau sifat yang merupakan milik yang unik dari kelompok dan tidak merupakan sifat milik individu didalam kelompok tersebut.Jadi, populasi adalah kelompok individu yang terdiri atas spesies yang sama (kelompok individu tersebut dapat saling bertukar informasi genetika) yang bersama-sama menempati luas wilayah yang sama, sumberdaya yang sama dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang sama serta memiliki sifat yang unik dari kelompok tersebut bukan dari sifat per individu di dalam kelompok tersebut.1.2. Karakteristik Populasi

Suatu populasi mempunyai karakteristik yang berbeda dari populasi yang lain. Menurut Odum (1996), beberapa dari karakteristik tersebut adalah, kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), kerapatan (densitas) penyebaran, dan pertumbuhan populasi.2.2.1 Kelahiran (Natalitas)

Kelahiran merupakan kemampuan populasi untuk bertambah. Arti secara lebih luas yaitu produksi individu-individu suatu orgnisme baik itu dilahirkan, ditumbuhkan atau timbul karena pembelahan. Kelahiran atau natalis dibedakan menjadi dua, yaitu:

a) Natalis maximum yaitu, kelahiran individu-individu baru secara teoritis dibawah keadaan ideal. Keadaan ideal yaitu tidak adanya faktor-faktor pembatas secara ekologi. Jadi, hanya dibatasi faktor-faktor fisiologi.

b) Natalis ekologi yaitu, kelahiran individu-individu baru sesuai keadaan lingkungan.

Kelahiran biasanya dinyatakan sebagai laju yang disebut dengan laju kelahiran. Laju kelahiran adalah jumlah anak yang dilahirkan oleh suatu induk persatuan waktu. Laju kelahiran meningkat selama periode pendewasaan, lalu menurun lagi sewaktu organisme tersebut lebih tua. Berikut 3 ciri populasi untuk menentukan laju induk melahirkan anak:

1) Ukuran seperpasangan atau jumlah anak yang dihasilkan dalam setiap kelahiran

2) Waktu antara satu kelahiran dengan kelahiran berikutnya.

3) Umur kelahiran yang pertama.(Deshmukh, 1991)Natalis dapat diukur dan dinyatakan dengan berbagai cara, yaitu sebagai berikut:A. KelahiranKeterangan:

B = Kelahiran

Nn = Jumlah Individu baru yang dilahirkan

t = waktu

B. Angka kelahiran spesifikKeterangan:

b = natalis spesifikNn = Jumlah individu baru dalam populasiN = populasi (jumlah individu dalam populasi

t = periode waktu tertentu

2.2.2 Kematian (Mortalitas)Mortalitas yaitu jumlah organisme dalam suatu populasi yang mati persatuan waktu. Mortalitas merupakan kebalikan dari natalitas, bagi setiap individu kematian adalah keharusan dan bergantung kepada lingkungan yang merugikan, persaingan, pemangsaan dan penyakit. Laju mortalitas dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:Keterangan:

d = laju kematian

D = jumlah total kematian dalam populasi

t = waktu

Faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas dapat dikelompokkan kedalam empat golongan yaitu sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang mematikan

2. Faktor-faktor kesejahteraan

3. Faktor-faktor berpengaruh

4. Kematian karena umur sudah tua(Gopal dan Bhardwaj, 1979)2.2.3 Imigrasi dan Emigrasi

Imigrasi dan emigrasi merupakan suatu individu (baik sendiri maupun berkelompok) yang keluar dan masuk dari satu populasi kemudian bergabung dengan kelompok yang telah ada pada tempat baru, atau membentuk suatu populasi baru, atau pula mati jika tidak menemukan lingkungan yang cocok. Dalam beberapa hal suatu kelangsungan hidup yang tampaknya tinggi mungkin karena disebabkan suatu fungsi dari imigrasi, sedangkan kelangsungan hidup yang tampak rendah mungkin disebakan oleh emigrasi (Deshmukh, 1991).2.2.4 Kerapatan (densitas)

Kerapatan populasi seringkali merupakan ciri dari populasi yang pertama kali mendapat perhatian. Arti dari kerapatan sendiri adalah jumlah individu atau biomassa populasi persatuan luas atau volume dari suatu lingkungan yang akan berpengaruh terhadap lingkungan tersebut (Odum, 1996). Kerapatan seringkali berkaitan dengan ukuran, contohnya organisme-organisme yang lebih besar biasanya memiliki kerapatan yang rendah. Kerapatan dibedakan menjadi:

a. Kerapatan kotor yaitu jumlah populasi persatuan luas atau volume keseluruhan.

b. Kerapatan jenis yaitu jumlah populasi persatuan luas atau volume yang benar-benar bisa di tempati oleh suatu populasi.

(Odum, 1996)

Kerapatan populasi dapat konstan dapat pula berfluktuasi atau dapat meningkat atau menurun. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh factor-faktor yang mempengaruhi yaitu kelahiran dan imigrasi yang akan meningkatkan kerapatan. Sedangkan kematian dan emigrasi yang akan menurunkan kerapatan (Deshmukh, 1991).2.2.5 Demografi

Demografi adalah kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan penurunan populasi. Angka kelahiran dan angka kematian umumnya bervariasi didalam kelompok suatu populasi yang bergantung pada umur dan jenis kelamin.

Banyak dari organisme memperlihatkan individu-induvidu yang hidup berdampingan lebih dari satu generasi. Generasi ini menimbulkan struktur umur yang merupakan jumlah relative individu pada masing-masing umur. Suatu kelompok umur memiliki angka kelahiran dan angka kematian yang khas. Angka kelahiran seringkali tinggi pada individu-individu engan umur pertengahan, sedangkan angka kematian paling tinggi pada kehidupan tahun pertama dan pada usia tua (Campbell, 1996).Ciri dari demografi yang berhubugan dengan struktur umur adalah waktu generasi, yaitu rata-rata rentang waktu antara kelahiran suatu individu degan kelahiran keturunannya. Waktu generasi yang lebih pendek akan menghasilkan pertumbuhan yang lebih cepat, hal ini karena peningkatan ukuran populasi disebabkan oleh kelahiran yang berakumulasi lebih cepat ketika individu mencapai kematangan seksual dalam suatu periode waktu yang lebih pendek (Campbell, 1996).Rasio jenis kelamin adalah demografi penting yang mempengaruhi pertumbuhan populasi selain struktur umur. Jumlah betina umumnya berhubungan langsung dengan jumlah kelahiran, tetapi jumlah jantan mungkin kurang signifikan karena banyak individu jantan yang dapat kawin dengan beberapa betina (Campbell, 1996). Tabel Kehidupan dan Kurva Ketahanan Hidup

Tabel kehidupan dikaji oleh para ahli untuk menemtukan berapa lama seorang individu dengan umur tertentu dapat diharapkan bertahan hidup (secara rata-rata). Cara untuk membuat tabel ini adalah dengan mengkuti kehidupan suatu kelompok individu dengan umur yang sama, dari mereka lahir sampai mereka mati (Campbell, 1996).

Suatu grafik yang menyajikan data dalam tabel kehidupan disebut dengan kurva ketahanan kehidupan. Kurva ketahanan hidup dapat dikelompokkan kedalam tiga jenis umum. Kurva tipe I (kurva cembung) kurva ini menunjukkan kemungkinan kematian sepanjang hidupnya rendah, sebagian besar individu mencapai umur maksimum fisiologi, lalu mati. Kurva tipe II (kurva diagonal) kurva ini memperlihatkan proporsi konstan dari organisme yang mati per satuan waktu. Kurva tipe III (kurva cekung) memperlihatkan suatu populasi yang kebanyakan individunya mati pada tahap-tahap awal kehidupan, tetapi jika suatu umur telah tercapai maka prospek kelangsungan hidupnya akan baik (Deshmukh, 1991).2.3 Penyebaran PopulasiInformasi kepadatan suatu populasi saja tidak cukup untuk memberikan suatu gambaran yang lengkap mengenai keadaan suatu populasi yang ditemukan dalam suatu habitat. Dua populasi mungkin dapat mempunyai kepadatan yang sama, tetapi mempunyai perbedaan nyata dalam pola penyebaran tempatnya (Desmukh, 1991). Suatu wilayah geografis populasi, kepadatan bisa bervariasi secara mendasar karena lingkungan membentuk patch (sebidang tanah yang berbeda dari yang lain karena ditumbuhi yang berbeda). Pola penyebaran yang paling umum adalah pembentukan rumpun yaitu individu-individu berkelompok didalam patch-patch. Konsep ekologi tentang alur berhubungan dengan terbentuknya patch-patch pada lingkungan disekitar organisme. lingkungan beralur kasar adalah lingkungan dimana patch yang ada sedemikian besar, sehingga suatu individu organisme dapat membedakan dan memlih patch yang diinginkannya. Sedangkan lingkungan beralur halus adalah lingkungan dimana patch yang ada relative kecil terhadap ukuran dan aktivitas suatu organisme, bahkan organisme tersebut berperilaku seolah-olah patch tersebut tidak ada (Campbel, 1996).Berlawanan dengan persebaran individu secara terumpun didalam populasi terdapat pola penyebaran yang seragam atau yang berjarak sama. Pola penyebaran seragam terjadi apabila kondisi lingkungan cukup seragam diseluruh area dan ada kompetisi yang kuat antar individu anggota populasi. Kompetisi yang kuat ini akan mendorong terjadinya pembagian ruang yang sama (Campbell, 1996).Pola penyebaran yang selanjutnya adalah secara acak atau random yaitu penyebaran yang tidak dapat diprediksi dan tidak berpola ini terjadi karena tidak adanya tarik-menarik atau tolak-menolak yang kuat diantara individu-individu dalam suatu populasi. Pada pola penyebaran acak ini posisi masing-masing individu tidak bergantung pada individu lain. Akan tetapi pola penyebaran acak tidak umum ditemukan di alam, sebagian besar populasi kecenderungan ke arah penyebaran terumpun atau penyebaran seragam (Campbell, 1996).Berikut gambar pola penyebaran pada populasi2.4 Pertumbuhan Populasi

Populasi memiliki pola-pola pertambahan khas yang disebut dengan pertumbuhan populasi. Ada dua model pertumbuhan populasi yaitu model eksponensial dan model logistik.2.4.1 Model Pertumbuhan Eksponensial

Model pertumbuhan ini merupakan model determinan. Model pertumbuhan ekponensial ini menjelaskan suatu populasi ideal dalam lingkungan yang tak terbatas. Yang mana dalam kondisi ini tidak ada batasan pada kemampuan suatu individu untuk mengambil energy, tumbuh dan bereproduksi selain dari keterbatasan fisiologis yang merpakan hasil dari sejarah kehidupannya (Campbel, 1996).Asumsi-asumsi yang harus ditetapkan dalam menyusun model eksponensial ini adalah:

a) Daya dukung lingkungan hidup atau sumberdaya alam tidak terbatas pertumbuhannya

b) Kondisi lingkungan tidak berubah selama perkembangan populasi

c) Tidak ada kompetisi dan interaksi lain diantara individu anggota populasi

d) Kelahiran dianggap seragam dengan laju yang sama sepanjang waktu

e) Setiap individu memiliki peluang yag sama untuk bereproduksi.

f) Anggota populsi tidak pernah mati(Soegianto, 1994)

2.4.2 Model Pertumbuhan Logistik

Bila pada pertumbuhan eksponensial mengasumsikan sumberdaya yang tidak berbatas, maka pada model pertumbuhan logistic ini memiliki batasan pada sumberdaya yang terbatas. Karena setiap populsai yang terus tumbuh jumlahnya akan semakin besar. Peningkatan kerapatan populasi ini mempengaruhi kemampuan individu untuk mengambil sumberdaya yang berbatas, dan ketika populasi menjadi semakin rapat maka masing-masing individu akan mendapatkan sumberdaya yang semakin sedikit. Sehingga terjadi kompetisi yang mempengaruhi pertumbuhan dan akhirnya mati (Campbel, 1996).Asumsi-asumsi yang harus ditetapkan dalam menyusun pertumbuhan logistic:

a) Populasi akan mencapai keseimbangan dengan lingkungan sehingga memiliki sebaran umur stabil.

b) Populasi memiliki laju pertumbuhan yang berangsur-angsur menurun secara tetap dengan konstanta r\

c) Pengaruh r terhadap peningkatan kerapatan karena bertumbuhnya populasi merupakan respon yang instantaneous atau seketika itu juga dan tidak terdapat penundaan atau senjang waktu.

d) Sepanjang waktu pertumbuhan keadaan lingkungan tidak berubah

e) Pengaruh kerapatan adalah sama terhadap semua tingkat umur populasif) Peluang untuk berkembang biak tidak dipengaruhi oleh kerapatan.(Soegianto, 1994)

(a) merupakan grafik dari model pertumbuhan eksponensial yang mana dari kurva tersebut populasi terus tumbuh tidak pernah terhenti dan main lama makin cepat. (b) merupakan model pertumbuhan logistic yang mana dari kurva tersebut laju pertumbuhan populasi melambat ketika populasi mendekati daya tampung lingkungan tersebut.2.5 Tipe-tipe Interaksi Antara Dua Jenis Spesies

Setiap makhuluk hidup pastilah saling berhungan antara satu dengan yang lainnya maupun dengan lingkungannya. Secar umum interaksi antara spesies dibagi menjadi dua jenis yaitu interaksi positive dan interaksi negatif.2.5.1 Interaksi Positif

Interaksi positive merupakan hubungan antara spesies satu dengan yang lainnya yang mengakibatkan keuntungan di dua pihak, hanya disatu pihak, namun pihak yang lainnya tidak merasa dirugikan ataupun kedua belah pihak tidak diuntungkan ataupun dirugikan sama sekali. Interaksi positive dapat dibagi menjadi 3 yaitu : komensalisme, protokooperasi, dan mutualisme.

a) Komensalisme : hubungan atau interaksi antara dua individu dimana yang satu untung sedangkan yang lain tiadak merasa dirugikan.

b) Protokooperasi : hubungan atau interaksi anatara dua spesies yang apabila meraka melakukan interaki akan memdapatkan keuntungan, sehingga tidak bersifat mutlak untuk melakukan interaksi karena apabila kedua individu tersebut tidak melakukan interaksi tidak akan berpengaruh pada kedua individu tersebut

c) Mutualisme : interaksi antara dua spesies yang saling menguntungkan di kedua belah pihak dan spesies satu tidak bisa hidup tanpa spesies yang lainya karena interaksi ini bersifat mutlak.

2.5.2 Interaksi negatifHubungan antara dua individu dimana yang satu diuntungkan sedangkan yang lain dirugikan, interkasi negative cendenrung kearah persaingan antara dua spesies untuk bertahan hidup dengan cara mempertahankan daerah kekuasaanya atupun dalam memperebutkan makanan hal tersebut terjadi lantaran sumber daya alam yang tersedia bagi kedua spesies telah berkurang jumlahnya. Interaksi negative dapat dibagi menjadi 6 yaitu : neutralisme, persaingan tipe campur tangan langsung, persaingan tipe pengguanaan sumber, amensalisme, parasitisme dan allelopati.

a) Neutralisme : interaksi antara dua spesies dimana spesies yang satu tidak terpengaruh dengan keberadaan spesies yang satunya.

b) Persaingan tipe campur tangan langsung : persaingan antara dua jenis individu dalam mempertahankan hidupnya dengan cara menghambat pertumbuhan individu yang lainnya secara langsung.

c) Persaingan tipe pengguanaan sumber : persaingan antara dua individu dalam mempertahankan sumber daya yang terbatas dengan cara menghambat pertumbuhan salah satu pihak secara tidak langsung

d) Parasitisme : interaksi antara dua individu dimana individu satu memanfaatkan individu yang lainnya sehingga individu tersebut dirugikan, atau bahkan mati akibat dari interaksi tersebut. Selain itu individu tersebut hidupnya sangat tergantung pada individu yang lainnya.

e) Allelopati : interaksi antara dua jenis tumbuhan yang sama ataupun berbeda dimana salah satu pihak dirugiakan akibat dari pihak lain yang mengeluarkan bahan kimia sehingga pihak yang satu terganggu pertumbuhannya ataupun mati.

Kedua macam interaksi tersebuat sangatlah wajar tejadi antara indivu antaupun dalam suatu komunitas karena kembali pada dasarnya bahwa makhluk hidup tiadak dpat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain meskipun hal tersebut berpengaruh negative pada individu lainnya.seperti halnya interaksi negative selain merugikan individu yang lain interaksi jenis ini juga mengakibatkan suatu individu berusaha untuk menyesuaikan hidupnya di lingkungan yang lain agar ia tidak terseleksi oleh alam. Interaksi negative dan positive dapat berubah sewaktu-waktu pada suatu individu hal tersebut dapat terjadi lantaran kondisi alam yang tidak menentu, ataupun ketersidiaan bahan makanan yang semakin berkurang.

2.6 Faktor-faktor pembatas polulasi

Menurut Campbell (1999) faktor-faktor yang membatasi populasi dibagi menjadi 3 yaitu : faktor-faktor yang bergantung pada kepadatan mengatur pertumbuhan polulasi dengan cara yang bervariasi sesuai dengan kepadatan, faktor-faktor yang tidak bergantung pada kepadatan, tidak berhungan dengan kepadatan populasi dan gabungan faktor-faktor yang bergantung pada kepadatan dan yang tidak bergantung pada kepadatan kemungkinan membatasi pertumbuhan sebagian besar populasi.

2.6.1 Faktor-faktor yang bergantung pada kepadatan mengatur pertumbuhan polulasi dengan cara yang bervariasi sesuai dengan kepadatan.

Kepadatan populasi dalam suatu tempat dapat membatasi populasi hal ini disebabkan karena semakin banyak jumlah populasi di suatu tempat, makan akan mempengaruhi jumlah sumber daya yang tersedia karena persaingan antar spesies semakin meningkat dan daerah teritori yang digunakan sebagai tempat untuk bereproduksi berkurang sehingga populasi menurun. Selain itu semakin padat tingkat populasi juga akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan angka harapan hidup hal ini dikarenakan tingkat pertumbuhan masing-masing berkurang dan produktivitas menurun. Menurut Campbell (1996) pemangsaan bisa juga merupakan suatu pengtur penting yang bergtung pada kepadatan bagi beberapa populasi, jika suatu pemangsa menghadapi dan menangkap lebih banyak mangsa saat kepadatan populasi meningkat. Selain itu akumulasi limbah beracun juga meruapakan komponen yang dapat mempengaruhi pengaturan ukuran populasi yang bergantung pada kepadatan.

2.6.2 Faktor-faktor yang tidak bergantung pada kepadatan, tidak berhungan dengan kepadatan populasi. Faktor ini mempengaruhi presentasi individu yang sama tanpa mempedulikan tingkat kepadatan populasi. Jadi yang membatasi tingkat kapadatan populasi disini ialah cuaca dan iklim. Pada beberapa spesisies iklim ataupun cuaca dapat mempengaruhi tingkat populasi misalnya saja genus serangga Thrips serangga ini akan mengalami peningkatan populasi pada musim semi, namun pada suhu sejuk dan dingin serangga ini mengalami penurunan tingkat populasi hal ini dikarenakan pada musim sejuk dan dingin tanaman yang digunakan oleh serangga ini sebagai sumber makanannya mengalami kematian. Selain faktor cuaca dan iklim bencana alam sering juga mempengaruhi tingakat kepadatan populasi suatu spesies.

2.6.3 Gabungan faktor-faktor yang bergantung pada kepadatan dan yang tidak bergantung pada kepadatan kemungkinan membatasi pertumbuhan sebagian besar populasi. Dikatakan gabungan dari faktor-faktor yang bergantung pada kepadatan dan yang tidak bergantung pada kepadatan hal ini dikarenakan selain cuaca dan iklim yang mempengaruhi tingkat kepadatan suatu populasi jumlah ketersediaan makanan disini juga mempengaruhi tingkat kepadatan populasi. Hal ini dapat dilihat pada jumlah populasi rusa pada musim dingin banyak yang mengalami kematian akibat dari menurunnya ketersediaan bahan makanan. Hal ini disebabkan karena pada saat musim dingin jumlah energi yang digunakan oleh rusa untuk mencari makanan sangat tinggi dikarenakan salju yang turun sangat tebal.BAB 3. KESIMPULAN

Populasi merupakan kumpulan individu yang sama yang menempati tempat dan ruang yang sama dan saling berinteraksi. Peranan populasi sangat penting dalam ekosistem, karena kumpulan populasi yang saling berinteraksi akan membentuk komunitas. Sehingga bisa dikatakan bahwa populasi merupakan dasar terbentuknya ekosistem. Populasi memiliki karakteristik yang khas, antara lain kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), emigrasi dan imigrasi, dan kerapatan (densitas). Karakteristik yang khas ini menjadi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan populasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi populasi bisa dikategorikan sebagai faktor pembatas. DAFTAR PUSTAKACampbell, 1999. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Deshmukh, Ian. 1991. Ekologi dan Biologi Tropika. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Gopal, B. dan N. Bhardwaj. 1979. Elements of Ecology. India: Rajasthan

University Jaipur.

Odum, Eugene P. 1996. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Soegianto, Agoes. 1994. Ekologi Kuantitatif. Surabaya: Usaha Nasional.Kurva Ketahanan Hidup

15