14
Hari/tanggal : Selasa 1 Mei 2012 Asisten : 1. Heni Hariyani (A14080008) 2. Yuli Herdiani (A14080066) 3. Rahmat Hidayat (A14080084) PENETAPAN KADAR AIR TANAH DI LAPANG Oeh : Ardiya Yustika A14100083 2A BAGIAN KONSERVASI TANAH

Laporan Kadar Air

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Kadar Air

Hari/tanggal : Selasa 1 Mei 2012

Asisten :

1. Heni Hariyani (A14080008)2. Yuli Herdiani (A14080066)3. Rahmat Hidayat (A14080084)

PENETAPAN KADAR AIR TANAH DI LAPANG

Oeh :

Ardiya Yustika

A14100083

2A

BAGIAN KONSERVASI TANAH

DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 2: Laporan Kadar Air

PENDAHULUAN

Latar belakang

Tanah tidaklah merupakan tumpukan bahan yang padat dan bahan organik sebagai

suatu sistem yang mati atau statis, tetapi lebih merupakan suatu sistem yang hidup dan

dinamis dimana tanah memiliki produktivitas tanah yang diartikan sebagai kemampuan tanah

untuk menghasilkan produksi tanaman yang optimum dengan tidak mengurangi kesuburan

tanah yang sangat dipengaruhi oleh ketebalan solum tanah tersebut. Pori-pori tanah yang

berupa ruangan berisi udara dan air tanah sangat penting perananya bagi tanaman. Tanah

yang berada di atas permukaan bumi ini merupakan suatu benda alam yang bersifat kompleks

atau memiliki sistem yang heterogen karena tersusun dari tiga fase, yaitu fase padat yang

terdiri dari bahan-bahan organik dan organik, fase gas yang terdiri dari udara tanah, fase yang

terakhir yaitu fase cairan yang merupakan air tanah yang mengandung bahan-bahan terlarut

di dalamnya. Ada dua mekanisme air oleh tanah yaitu : kapilaritas yang disebabkan oleh

pengaruh adhesi air pada permukaan butir tanah bersama kohesi sehingga terbentuk lapisan

selaput tipis dengan berbagai ketebalan dan akumulasi air pada tanah jenuh. Potensila matriks

terjadi karena adanya gaya tarikan oleh air padatan tanah. Dimana potensial matriks pada

tanah yang tidak jenuh yang mendukung aktif pertumbuhan tanaman biasanya beragam.

Kandungan air pada kapasitas lapang ditahan tegangan 1/3 atm atau pada pF 2,54. Titik layu

permanen yaitu kandungan air tanah paling sedikit dan menyebabkan tanaman tidak mampu

menyerap air sehingga tanaman mulai layu dan jika hal ini dibiarkan tanman akan mati. Pada

titik layu permanen, air ditahan pada tegangan 15 atm atau pada pF 4,2. Titik layu permanen

disenut juga koefisien layu tanaman.

Tujuan

Dapat menggunakan tensiometer dan mengukur kadar air di lapang.

Page 3: Laporan Kadar Air

HASIL PENGAMATAN

No Bobot Cawan (g)

B.Cawan+Tanah (g)

B.Cawan+Tanah Setelah Oven (g)

BKU (g)

BKM (g)

KA (%)

Potensial Matriks (cmbar)

1 5.262 22.591 17.775 17.329 12.513 38.48 10.42 5.267 27.248 19.688 21.981 14.421 52.42 9.53 5,370 28.498 21.103 23.128 15.733 47.00 8.04 5,270 21.552 16.261 16.282 10.991 48.14 9.05 5,565 26.764 19.998 21.199 14.433 46.87 10.06 5,411 17.888 13.587 12.477 8.176 52.60 16.0

36.00 38.00 40.00 42.00 44.00 46.00 48.00 50.00 52.00 54.000

2

4

6

8

10

12

14

16

18

1 (38.48,10.4)5 (46.87,10.0)

3 (47.0,8.0)

4 (48.14,9.0)2 (52.42,9.5)

6 (52.60,16.0)

Kadar Air (%)

Pote

nsia

l Mat

riks (

cmba

r)

Contoh Perhitungan No 1

BKU = (bobot cawan+tanah) – (bobot cawan)

= 22,591gram – 5,262 gram= 17,329 gram

BKM = ( bobot cawan+tanah setelah oven) – (bobot cawan)

= 17,775gram – 5,262gram= 12,513gram

Page 4: Laporan Kadar Air

KA = BKU−BKM

BKM x 100%

= 17,329−12,513

12,513×100%

= 38,48%

Page 5: Laporan Kadar Air

PEMBAHASAN

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah

permukaan tanah. Air dalam tanah menyebabkan partikel tanah mengembang dan mengkerut

teikat satu sama lain membentuk struktur tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya

air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas

serta pemulihannya sulit dilakukan, sedangkan kadar air tanah adalah jumlah air yang

terkandung didalam tanah per satuan tertentu. Air tanah juga berperan dalam reaksi-reaksi

kimia tanah yang dapat melepaskan dan mengikat unsur hara dalam tanah dan melarutkan

unsur-unsur hara dalam tanah sehingga menyebabkan kemasaman dan kebasaan dalam air

tanah. Kapasitas lapang adalah kandungan lengas maksimum yang tersedia untuk

pertumbuhan tanaman. Pengukuran dapat dilaksanakan dengan membasahi tanah sampai

lewat jenuh kemudian dibiarkan air mengatur bebas karena gravitasi selama 48 jam. Pada

kondisi ini tanah mengandung lengas maksimum yang tersedia untuk tanaman. Pori makro

terisi udara, sedangkan pori mikro sebagian terisi air yang tersedia.

Kadar air maksimum suatu jenis tanah ditentukan oleh daya hisap matriks atau partikel tanah,

kedalaman tanah dan pelapisan tanah (Hakim, 1986). Tektur tanah yang halus menyebabkan

menyebabkan porositasnya rendah sehingga mampu menahan air.

Dalam praktikum kali ini menetapkan kadar air di lapangan menggungakan alat yang

langsung terukur nilai kadar airnya, yaitu tensiometer. Tensiometer akan menunjukkan

seberapa jenuh kandungan air yang terdapat di dalam tanah dan dapat diserap untuk tanaman.

Jika tanah jenuh air atau kekurangan air artinya tanaman akan mengalami kelayuan dan

menyebabkan kematian.

Setelah dilakukan pengeboran, tanah yang menempel pada alat pengebor itu di masukkan ke

dalam awan yang mana akan dilakukan kering udara/oven sebagai sample kecocokan antara

menggunakan tensiometer dengan sample laboratorium. Dari tensiometer yang di dapat dari 6

sample titik yang berbeda diperoleh potensial matriks berturut-turut 10,4 cm bar, 9,5 cm bar,

8,0 cm bar, 9,0 cm bar, 10 cm bar, 16 cm bar. Sedangkan data yang diperoleh dari uji lab

kadar air berturut-turut 38,48 %; 52,42%; 47%; 48,14%; 46,87%; 52,60%.

Potensial air oleh butiran tanah sebagian disebabkan oleh dua gaya. Gaya yang

pertama adalah gaya tarik menarik antara permukaan tanah dengan molekul-molekul air.

Gaya yang kedua adalah gaya tolak menolak antara molekul-molekul air atau kohesi. Air

Page 6: Laporan Kadar Air

yang tertarik pada fase tanah menciptakan suatu gaya matriks dan bagian potensial air yang

diakibataan oleh gaya matriks yang disebut dengan potensila matriks (Foth, 1984).

Bertambahnya kandungan air tanah akan menambah ketebalan selaput air pada

butiran tanah atau menjauhkan air dari permukaan butiran tanah atau pusat gaya matriks dan

menyebabkan bertambahnya energi. Terjadinya pengaliran liar dari selaput lengas tanah ke

dalam ruang pori disebelahnya atau ke dalam akar tanaman disebabkan oleh perbedaan

potensiaal matriks dan osmotik (Bukman dan Brady, 1982).

Kandungan air akan tetap berada disekitar kapasitas lapang. Tanaman dapat dengan

mudah mengambil air pada kapasitas lapang atau pada potensial matriks yang lebih tinggi

pada keadaan kapasitas lapang. Oleh sebab itu penyerapan air pada tanaman mengurangi

kandungan air tanah, maka penyerapan air berikutnya akan sukar. Hal ini disebabkan oleh

potensial matriks air tanah yang bertambah rendah (Bukman dan Brady, 1982).

Page 7: Laporan Kadar Air

KESIMPULAN

Dari data yang diperoleh menggunakan tensiometer sample titik yang mempunyai

potensial matriks tertinggi pada titik sample keenam adalah 16,0 cm bar, yang artinya air

kapasitas lapang yang dibutuhkan tanaman sangat cukup. Jika potensial matriks tanah rendah

maka tanaman menyerap air juga rendah karena air tersedia cukup kuat diikat oleh tanah.

Sedangkan uji laboratorium, kadar air tertinggi pada titik sample keenam bernilai 52,60 %.

Artinya kandungan air hampir setengah dari tanah.

Page 8: Laporan Kadar Air

DAFTAR PUSTAKA

Buckman, H. O dan N, C Brady, 1982. Ilmu Tanah. Jakarta : Penerbit Bharata Karya

Aksara.

Foth, Henry. 1984. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

LAMPIRAN

Page 9: Laporan Kadar Air

1. HASIL PRAKTIKUM KELOMPOK B

TABEL 1

Jenis tanah KA % mengalir Klasifikasi

Bera A31 74,06Bera A32 74,89Karet B31 76,35Karet B32 78,29 Sangat tinggiDuren C31 70,99 Sangat tinggiDuren C32 70,54 Sangat tinggi

TABEL 2

jJenis tanah

KA % menggolek

Jenis Tanah

KA % Melekat

Jangka olah

Kalsifikasi jangka olah

Angka plastis

Klasifikasi angka plastisitas

BBera A11

44,67 Bera A21

52,97 8,30 Rendah 29,39 Tinggi

BBera A12

43,75 Bera A22

53,09 9,34 Sedang 31,14 Sangat tinggi

KKaret B11

57,53 Keret B21

68,27 10,74 Sadang 18,82 Tinggi

KKaret B12

57,03 Karet B22

68,09 11,06 Sedang 21,26 Tinggi

DDurenC11

55,73 Duren C21

57,95 2,22 Sangat rendah

15,26 Sedang

DDuren C12

55,59 Duren C22

57,85 2.26 Sangat rendah

14,95 Sedang

Contoh perhitungan tabel 1 tanah bera A31

KA % = BKU−BKM

BKM∗100 %

bobot cawan = 5,59 grambobot cawan + tanah = 33,36 grambobot cawan + tanah setelah dioven = 21,14 gramBKU =(bobot cawan+ tanah)−bobot cawan=¿

= 32,36−5,59=26,77gram

BKM =(bobot cawan+ tanahsetelah dioven )−bobot cawan=¿= 21,14 – 5,59 = 15,55 gram

Page 10: Laporan Kadar Air

KA % =26,77−15,55

15,55∗100 %=74,06 %

Jangka olah = KA % melekat – KA % menggolek = 52,97−44,67=8,30%

Angka plastisitas = KA % mengalir – KA% menggolek = 74,06 – 44,67 = 29,39 %

2. HASIL PENGAMATAN KELOMPOK C

Tabel 1

Jenis Tanah KA Mengalir (%) KlasifikasiBera 1 64.13 TinggiBera 2 65.57 TinggiKaret 1 74.26 Sangat TinggiKaret 2 74.01 Sangat TinggiDuren 1 46.59 TinggiDuren 2 89.11 Sangat Tinggi

Tabel 2

Jenis Tanah

KA Menggolek (%)

KA Melekat (%)

Jangka Olah

Klasifikasi Jangka Olah

Angka Plastisitas

Klasifikasi Angka Plastisitas

Bera 1 48.07 52.18 4.11 Rendah 16.06 SedangBera 2 49.28 52.52 3.24 Sangat Rendah 16.29 SedangKaret 1 60.65 66.90 6.25 Rendah 13.61 SedangKaret 2 61.19 66.78 5.59 Rendah 12.82 SedangDuren 1 57.39 61.45 4.06

Rendah-10.8

Sangat Rendah

Duren 2 57.79 61.82 4.03

Rendah31.32

Sangat Tinggi

Contoh Perhitungan:

Tanah Bera 1

KA Mengalir = BKU−BKM

BKM x 100% =

57.79−35.2135.21

x 100% = 64.13%

Page 11: Laporan Kadar Air

KA Menggolek = BKU−BKM

BKM x 100% =

5.76−3.893.89

x 100% = 48.07%

KA Melekat = BKU−BKM

BKM x 100% =

21.32−14.0114.01

x 100% = 52.18%