Laporan Kasus Ginekologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Kasus Ginekologi

Citation preview

LAPORAN KASUS GINEKOLOGI

LAPORAN KASUS GINEKOLOGI

MOLA HIDATIDOSA

PENDAHULUANDi Indonesia, mola hidatidosa dianggap sebagai penyakit yang penting dengan insiden yang tinggiFrekuensi mola hidatidosa umumnya di wanita Asia lebih tinggi, faktor risiko banyak, penyebaran merata serta sebagian besar data masih berupa hospital basedTINJAUAN PUSTAKADefinisi : kelainan di dalam kehamilan dimana jaringan plasenta berkembang dan membelah terus menerus dalam jumlah yang berlebihan.Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal yang sebagian atau seluruh vili korialisnya mengalami degenerasi berupa gelembung yang menyerupai anggurKadar hormon yang dihasilkan oleh mola hidatidosa lebih tinggi dari kehamilan biasaPada kebanyakan kasus, mola tidak berkembang menjadi keganasan, namun sekitar 2-3 kasus per 1000 wanita, mola dapat berubah menjadi ganas dan disebut koriokarsinomaEpidemiologiFrekuensi mola hidatidosa umumnya di wanita Asia lebih tinggi (1 per 120 kehamilan) daripada wanita di negara Barat (1 per 2.000 kehamilan)Data RS di Indonesia, 1 per 40 persalinanFaktor risiko mola hidatidosa terdapat pada usia kurang dari 20 tahun dan di atas 35 tahun, gizi buruk, riwayat obstetri, etnis dan genetikEtiologiPenyebab mola hidatidosa tidak diketahuifaktor faktor yang dapat menyebabkan antara lain:Faktor ovum : ovum memang sudah patologik sehingga mati, tetapi terlambat dikeluarkan.Imunoselektif dari tropoblastKeadaan sosioekonomi yang rendahParitas tinggiKekurangan proteinInfeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelasPatofisiologiTidak sempurnanya peredaran darah fetus, yang terjadi pada sel telur patologik Hasil pembuahan dimana embrionya mati pada umur kehamilan 3 5 minggu dan karena pembuluh darah villi tidak berfungsi maka terjadi penimbunan cairan di dalam jaringan mesenkim villiPada stadium lanjut trimester pertama dan selama trimester kedua sering terlihat perubahan :PerdarahanUkuran uterusAktivitas janinEmbolisasiEkspulsi Spontan

Klasifikasi Mola Hidatidosa SempurnaVilli korionik berubah menjadi suatu massa vesikel vesikel jernih, ukuran bervariasi, dan sulit dilihat, sering berkelompokTemuan Histologik ditandai oleh:Degenerasi hidrofobik dan pembengkakan Stroma VilusTidak adanya pembuluh darah di vilus yang membengkakProliferasi epitel tropoblas dengan derajat bervariasiTidak adanya janin dan amnionMola Hidatidosa ParsialPerubahan hidatidosa bersifat fokal dan kurang berkembang, dan mungkin tampak sebagai jaringan janin

Gejala KlinisTanda dan gejala kehamilan diniUkuran rahim lebih besar dari kehamilan biasa (Kecurigaaan biasanya terjadi pada minggu ke 14 16)PerdarahanBercak berwarna merah darah beserta keluarnya materi seperti anggur pada pakaian dalamMual dan muntah yang parah Gejala gejala hipertitoidisme (intoleransi panas, gugup, penurunan BB yang tidak dapat dijelaskan, tangan gemetar dan berkeringat, kulit lembab)Gejala gejala preeklampsi seperti pembengkakan pada kaki dan tungkai, peningkatan tekanan darah, proteinuriaDiagnosisAnamnesisPemeriksaan FisikInspeksi : muka dan kadang-kadang badan kelihatan kekuningan yang disebut muka mola (mola face)Palpasi :Uterus membesar tidak sesuai dengan tuanya kehamilan, teraba lembekTidak teraba bagian-bagian janin dan ballotement dan gerakan janin.Auskultasi : tidak terdengar bunyi denyut jantung janinPemeriksaan dalam :Memastikan besarnya uterusUterus terasa lembekTerdapat perdarahan dalam kanalis servikalis

Pemeriksaan LaboratoriumKadar Hormon Korionik Gonadotropin (HCG) yang tinggi (Galli Mainini dan Plano test)Galli Mainini 1/300 (+) maka suspek molahidatidosaPemeriksaan ImagingUltrasonografi : Gambaran seperti sarang tawon tanpa disertai adanya janin, Ditemukan gambaran snow storm atau gambaran seperti badai saljuPlain foto abdomen-pelvis: tidak ditemukan tulang janin

PenatalaksanaanEvakuasiPerbaiki keadaan umum Kuret atau kuret isapAntibiotik, uterotonikaKerokan ke dua (untuk membersihkan sisa-sisa jaringan, 7-10 hari setelah kerokan pertama)Histerektomi total dilakukan pada mola resiko tinggi: Usia lebih dari 30 tahun, Paritas 4 atau lebih, dan Uterus yang sangat besar yaitu setinggi pusat atau lebih

EvaluasiPengawasan LanjutanJadwal periksa ulang selama 2-3 tahun Setiap minggu pada Triwulan pertamaSetiap 2 minggu pada Triwulan keduaSetiap bulan pada 6 bulan berikutnyaSetiap 2 bulan pada tahun berikutnya, dan selanjutnya setiap 3 bulanReaksi biologis dan imunologis 1x seminggu sampai hasil negatif1x2 minggu selama Triwulan selanjutnya1x sebulan dalam 6 bulan selanjutnya1x3 bulan selama tahun berikutnyaKalau hasil reaksi titer masih (+) maka harus dicurigai adanya keganasanSitostatika Profilaksis : Metotreksat 3x 5 mg selama 5 hariKomplikasiPerdarahan yang hebat sampai syokPerdarahan berulang-ulang yang dapat menyebabkan anemiaInfeksi sekunderPerforasi karena tindakan atau keganasanLAPORAN KASUSLAPORAN KASUSIDENTITAS:Nama: Ny. SUsia: 25 tahunPekerjaan: IRTAgama: IslamSuku: SasakAlamat: Senaru, BayanRM: 084586MRS: 24 Juli 2013

ANAMNESISKU: keluar darah dari jalan lahirRPS : keluar darah dari jalan lahir sejak 1 minggu yang lalu, Perut kembung disebelah kiri, Darah yang keluar sedikit-sedikit, berwarna merah kecoklatan, encer, kadang berbusa dan tidak bergumpal-gumpal, mual dan muntah (+), nyeri perut(-), nyeri ulu hati (-), jantung berdebar-debar (-), Gerakan janin tidak dirasakanRPD : pernah menjalani kuret mola 9 hari lalu, riwayat penyakit jantung, ginjal, hipertensi, DM, dan asma disangkalRPK : -Alergi : -Riwayat Kontrasepsi : KondomRiwayat Obstetri :Riwayat kehamilan:, Aterm, 3200 gr, Rumah, Bidan, Hidup, 5 tahunIni Kawin: 1x, dengan suami sekarang 7 tahun, kawin pertama kali usia 18 tahunMenarke pada usia 13 tahun, siklus haid teratur (28 hari), saat ini mengaku telat menstruasi selama 5 bulanHPHT : 26 Januari 2013Riwayat ANC : 4x, terakhir : 10 juli 2013, hasil: TFU tidak sesuai umur kehamilanRiwayat USG: 2x, hasil : Mola hidatidosa

STATUS GENERALISKU: baikKes: CMTanda VitalTD: 110/70 mmHg N: 76 x/menit RR: 20 x/menit T: 36,7oC Pemeriksaan Fisik UmumMata: anemis (+/+), ikterus (-/-) Jantung: S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-) Paru: vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)Ekstremitas : edema (-/-), Hangat +STATUS GINEKOLOGI Abdomen : Inspeksi: abdomen tampak mengalami pembesaran, tidak ada tanda-tanda peradangan, bekas operasi (-).Palpasi: teraba tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, balotement (-), tidak teraba bagian janin.Auskultasi: DJJ (-)Genitalia :Inspeksi: Perdarahan aktif (-), tanda-tanda radang (-)Inspekulo : Fluksus (-), fluor albus (+), portio livide (+), erosi portio (-), mukosa vagina kesan normalVT : Fluxus (-), Fluor albus (+), Vulva/Uretra/Vagina tidak ada kelainan, Portio licin, nyeri goyang (-),OUE tertutup, tidak teraba jaringan, Corpus Uteri teraba lunak, AP/CD tidak teraba massa

PEMERIKSAAN PENUNJANG USG Abdomen :Tggl 9-7-2013 di RSUD tanjung : Tampak gambaran sarang tawon, badai salju (snowstrom), kesan: Mola HidatidosaTggl 23-7-2013 di RSUP NTB : Uterus ukuran lebih dari normal, sisa jaringan (+)DL :Hb: 11,7 g/dL RBC: 3,95 M/l WBC: 11,95 K/lPLT: 328 K/lHCT: 34,1 %HbSAg: (-)

DIAGNOSISPost kuret hisap I Mola HidatidosaPENATALAKSANAANRencana DiagnosisCek DL, -HCGUSGPARencana TerapiKuretaseRencana MonitoringObservasi keadaan umum dan vital signObservasi perdarahanKIE pasien dan keluargaTINDAKAN KURETASETindakan Kuretase : suction curetasePenemuan Intra Kuretase:Darah keluar bersama cairan berwarna coklatGelembung-gelembung mola berwarna agak kehitamanTidak ditemukan janinInstruksi Post Kuretase :Periksa PA jaringan molaTerapi Amoxicilin 3x500 mg dan Asam Mefenamat 3x500 mg2 JAM POST KURETASEKU : baikKes: CMTD : 110/70 mmHg Nadi: 88 x/menit RR: 18 x/menitSuhu: 36,9oC Perdarahan : -1 HARI POST KURETASE:KU : baikKes: compos mentisTD : 110/70 mmHg Nadi: 76 x/menit RR: 20 x/menitSuhu: 36,4oC Perdarahan : -

TERIMAKASIHDAFTAR PUSTAKACuninngham. F.G. dkk. 2006. Mola Hidatidosa Penyakit Trofoblastik Gestasional Obstetri Williams. Edisi 21. Vol 2. Penerbit Buku Kedokteran. EGG Jakarta. Hal 930-938Prawirohadjo, S. & Wiknjosastro, H. Mola Hidatidosa. Ilmu Kandungan. Yayasan Bina Pustaka SARWONO PRAWIROHADJO. Jakarta. 2009. Hal . 262-264Mansjoer, A. dkk. 2001. Mola Hidatidosa Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jilid I. Media Aesculapius. Jakarta. Hal 265-267Hardjoeno, dkk. 2006. Kadar b-hCG Penderita Mola Hidatidosa Sebelum Dan Sesudah Kuretase. Bagian Patologi klinik FK-UH- RS dr.Wahidin Sudirohusodo: Makassar