1

LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

  • Upload
    letuong

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

LAPORAN KINERJA

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

TAHUN 2014

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

Jl. Ahmad Yani 118 Surabaya 60231 Website : www.dinkes.jatimprov.go.id

Email : [email protected] Telp./Fax :(031) 8299056

SURABAYA, 2015

Page 2: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

PEN GAN TAR

L ap or a nKi n er j aDi n a sK eseh at a nPr ovi n s iJaw aTt mu rT ahu n2 01 4

di bua tsek ali gu ss eb ag a ip er wu ju d a np e r tan gung j aw ab a na ta ski n er ja

p en c ap ai a nvi s id a nmi s iy an gdt emb a nDt n a sK eseh a ta nPr ovi n s iJaw aTi m ur

p ad aT ahu nA n g g ar an201 4 .L ap or a nKi n er j adi su su nse su a id eng a nk e t en tu an

d al amt n s tr uk s jPr e si d e nN om o r2 9T ahu n201 4t en t an gSi st en nA kun t abiti tas

Ki n er j aI n st an s iP em eri nt a h(SAK t P )d a nP er atur a nM ent er iP en d ay agun aan

A p ar a tu rN eg ar ad a nR ef or r n a s iBtr ok r a s iN om o r5 3T ahu n2 01 4t en tang

P etun ju kT ek ni sP eny u sun a nP er j an ji a nKi n er j a ,P el ap or a nKi n er j aD a nR eviu

A ta sL ap or a nKt n er j a.

S ec ar aek st er n ai ,L ap or a nKi n er j am er up ak a nal a tk en d al i ,al a tp enit ai

ki n er j asec ar ak u an ti t ati fd ans eb ag aiwu ju dtr an sp ar an sip el ak san aa ntu g a sd an

f un g s iDi n a sK eseh a ta nPr ovt n siJaw aTi mu rd a tamr an gk am enu j uter wu ju dnya

goo dgov ern anc e .S ed an gk ansec ar ai n t ern al ,L apor a nKi n er jam er up ak a nsaf ah

sa t ual a tev af u a s iun tu km em ac up enj n gk a t a nki n er j aseti a pu ni ty an gad adi

Di n a sK es eh at anPro vi n si Jaw aTi mu r.

K am iuc apk ant eri m ak a st hk ep ad aTi mS AKJ Py an gt el a hm eny et e sai k an

p enyu sun a nL apor a nKi n er j a .K am im eny ad ar id at a mp eny u sun a nL ap or an

K i n er j ai n im asi hb any a kk ek ur an g a nd a nk el em ah an ,un tu ki tu sar a np er b at k an

d ar ib er b ag aipi h ak t erk ai tsan g a tk am ih ar apk an.

Sur ab ay a ,2 7F ebru ar i2 01 5 ^ ^^

K ep al aDi n a sK esehat sff /

P em bi n a U tam a M ady a@ -"NI P. 1 95 6070 3 1 8 331 ^1 001

* * * **

Page 3: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014

ii

DAFTAR ISI

Halaman

PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

IKHTISAR EKSEKUTIF iii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. LATAR BELAKANG 1

B. MAKSUD DAN TUJUAN 2

C. GAMBARAN UMUM 2

D. DASAR HUKUM 4

E. SISTEMATIKA 4

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6

A.RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN,

SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

6

B. PENETAPAN KINERJA (PK) DAN INDIKATOR KINERJA

UTAMA(IKU)

17

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 21

A. PENGUKURAN KINERJA

B. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

C. REALISASI ANGGARAN

21

22

91

BAB IV PENUTUP 93

KESIMPULAN 96

LAMPIRAN-LAMPIRAN :

A. MATRIKS RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009 – 2014

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

C. PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2014 ESELON II

D. PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

ESELON II, III DAN IV

E. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2014

Page 4: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) penanggungjawab teknis pembangunan kesehatan di

Provinsi Jawa Timur, menyelenggarakan kegiatan pemerintahan, pembangunan,

dan kemasyarakatan dengan mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan pada

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2009 –

2014. Untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai, Dinas Kesehatan Provinsi

menjabarkan tujuan ini ke dalam 9 (sembilan) sasaran, dimana untuk

mewujudkan sasaran telah ditetapkan program operasional dan kegiatan pokok.

Untuk mengukur pencapaian sasaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur,

telah ditetapkan indikator pencapaian keberhasilan sasaran sejumlah 40 (empat

puluh) indikator. Diantara indikator yang ada pada tahun 2014 dirumuskan

Indikator Kinerja Utama (IKU), untuk pengukuran 9 (sembilan) sasaran tersebut.

Hasil pengukuran 9 (sembilan) sasaran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya kualitas air bersih, sanitasi dasar, higiene sanitasi makanan

minuman serta kualitas kesehatan lingkungan mendapat nilai sangat baik.

2. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran untuk berperilaku hidup bersih

dan sehat (PHBS) serta pemberdayaan masyarakat melalui UKBM ke arah

kemandirian mendapat nilai sangat baik.

3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan ibu, bayi, anak,

remaja,lanjut usia, kesehatan reproduksi, kesehatan dasar di Puskesmas dan

jaringannya, balai kesehatan serta pelayanan kesehatan penunjang

mendapat nilai baik.

4. Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dengan

kemampuan pelayanan kesehatan gawat darurat yang bisa diakses

masyarakat dan prasarana kesehatan di rumah sakit, rumah sakit khusus,

dan balai kesehatan mendapat nilai sangat baik.

5. Meningkatnya perbaikan gizi masyarakat mendapat nilai baik.

6. Meningkatnya pengelolaan obat, perbekalan kesehatan dan makanan

mendapat nilai baik.

7. Berkembangnya kebijakan dan regulasi bidang kesehatan, sistem informasi

kesehatan dan hukum kesehatan serta pembiayaan kesehatan mendapat

nilai baik.

8. Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular, tidak menular

dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi serta

pengamatan penyakit dalam rangka sistem kewaspadaan dini dan

Page 5: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 iv

penanggulangan KLB/wabah, ancaman epidemi serta bencana mendapat

nilai baik.

9. Meningkatnya jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan sesuai

standar mendapat nilai baik.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2014

merupakan laporan capaian kinerja (performance result) selama tahun 2014

yang mengacu pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

Sesuai dengan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2014, selama periode

tahun tersebut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur melaksanakan 9

program ditambah program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur serta Program Peningkatan

Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah. Dari 12 program dijabarkan dalam

72 kegiatan untuk mencapai 9 sasaran strategis dengan sejumlah indikator

sasaran sebagaimana disebutkan di atas.

Capaian kinerja selama tahun 2014 menunjukkan bahwa Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Timur berhasil memenuhi hampir seluruh sasaran

strategis yang ditargetkan (lihat Tabel Laporan Realisasi Pelaksanaan

penetapan Kinerja tahun 2014 dan uraian pada Bab III Akuntabilitas Kinerja).

Seluruh rangkaian program dan kegiatan pada tahun 2014 pada dasarnya dalam

rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan di Provinsi Jawa Timur, yaitu

:

1. Untuk mewujudkan misi ”Menggerakkan pembangunan berwawasan

kesehatan“, maka ditetapkan tujuan: Mewujudkan mutu lingkungan yang

lebih sehat, pengembangan sistem kesehatan lingkungan kewilayahan, serta

menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

2. Untuk mewujudkan misi ”Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat

untuk hidup sehat”, maka ditetapkan tujuan: Memberdayakan individu,

keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS) serta mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis

Masyarakat (UKBM).

3. Untuk mewujudkan misi ”Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan

pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau”, maka

ditetapkan tujuan:

a. Meningkatkan akses, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan

melalui Rumah Sakit, Balai Kesehatan, Puskesmas dan jaringannya.

b. Meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan

status gizi masyarakat.

Page 6: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 v

c. Menjamin ketersediaan, pemerataan, pemanfaatan, mutu,

keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan serta pembinaan mutu

makanan.

d. Mengembangkan kebijakan, sistem pembiayaan dan manajemen

pembangunan kesehatan.

4. Untuk mewujudkan misi ”Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan

penanggulangan masalah kesehatan”, maka ditetapkan tujuan: Mencegah,

menurunkan dan mengendalikan penyakit menular dan tidak menular serta

masalah kesehatan lainnya.

5. Untuk mewujudkan misi ”Meningkatkan dan mendayagunakan sumberdaya

kesehatan”, maka ditetapkan tujuan: Meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan

penyebaran tenaga kesehatan sesuai standar.

Secara umum kendala dan hambatan yang dihadapi pada tahun 2014

adalah faktor dukungan anggaran dan koordinasi lintas sektor serta kebijakan

dukungan anggaran pada tingkat Kabupaten/Kota. Untuk itu perlu advokasi ke

berbagai pihak dan meningkatkan koordinasi lintas sektor sehingga pelaksanaan

pembangunan kesehatan lebih efektif dan tepat sasaran.

Page 7: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ketetapan MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang

Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan pernyataan kehendak

rakyat untuk mewujudkan perubahan di segala bidang Pembangunan Nasional

sesuai dengan iklim reformasi yang menyentuh seluruh aspek kehidupan berbangsa

dan bernegara. Sebagai tindak lanjut dari Tap MPR tersebut adalah Undang-Undang

Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan bebas

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dalam pasal 3 Undang-Undang tersebut dinyatakan

bahwa azas-azas umum penyelenggaraan Negara meliputi asas kepastian hukum,

asas tertib penyelenggaraan Negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan,

asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas.

Mengenai asas akuntabilitas, Undang-Undang tersebut menyebutkan bahwa

asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil

akhir dari kegiatan penyelenggaraan Negara harus dapat dipertanggungjawabkan

kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi Negara

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2014 merupakan laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi selama

tahun 2014 kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Laporan Akuntabilitas ini

disusun dalam rangka pelaksanaan Tap MPR Nomor : XI/MPR/1998 dan Undang-

Undang Nomor 28 Tahun 1999 tersebut di atas.

Penyusunan Laporan Kinerja mengacu pada Instruksi Presiden Nomor 29 Tahun

2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Instansi

sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Negara mulai eselon II wajib

memberikan laporan Akuntabilitas Kinerjanya.

Adapun secara teknis penyusunannya berpedoman pada Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan

Reviu Atas Laporan Kinerja.

Page 8: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 2

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur ini

dimaksudkan sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi selama tahun 2014. Adapun tujuannya adalah :

a. Memberikan informasi mengenai Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi selama tahun

anggaran 2014.

b. Sebagai bahan evaluasi kinerja serta masukan dalam perencanaan program di

Dinas Kesehatan Provinsi untuk kemudian diharapkan adanya perbaikan kinerja

Dinas Kesehatan Provinsi yang lebih baik di masa mendatang.

c. Menjadikan Dinas Kesehatan Provinsi yang akuntabel sehingga dapat bekerja

secara efisien, efektif dan representative, serta dapat mengakomodir aspirasi

masyarakat dan lingkungan.

d. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah khususnya Dinas

Kesehatan Provinsi.

C. GAMBARAN UMUM

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam Perda Nomor 9 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur dipimpin oleh

Kepala Dinas yang dibantu oleh 1 (satu) Sekretaris dan 4 (empat ) Kepala Bidang

terdiri :

1. Bidang Bina Pelayanan Kesehatan

2. Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan

3. Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan

4. Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat

Setiap Kepala Bidang membawahi 3 (tiga) Kepala Seksi sesuai bidangnya.

Sedangkan Sekretaris dibantu 3 (tiga) Kepala Sub Bagian yaitu Sub Bagian

Penyusunan Program, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Tata Usaha.

Dinas Kesehatan Provinsi juga mempunyai Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang

bertanggungjawab terhadap pelayanan kesehatan untuk penyakit khusus,

pengembangan pengobatan tradisional, pelatihan petugas kesehatan dan pendidikan

tertentu. UPT tersebut yaitu :

1. Rumah Sakit Kusta Kediri

2. Rumah Sakit Kusta Sumberglagah Mojokerto

3. Rumah Sakit Paru Dungus Madiun

4. Rumah Sakit Paru Jember

5. Rumah Sakit Paru Batu

Page 9: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 3

6. Balai Kesehatan Mata Masyarakat Surabaya

7. Balai Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Paru Madiun

8. Balai Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Paru Pamekasan

9. Balai Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Paru Surabaya

10. UPT Materia Medika Batu

11. UPT Akademi Gizi Surabaya

12. UPT Akademi Keperawatan Madiun

13. UPT Pelatihan Kesehatan Masyarakat Murnajati Lawang

Sedangkan Tugas Pokok dan Fungsinya terdiri dari beberapa hal yaitu :

Dalam Perda tersebut Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang

kesehatan dan menyelenggarakan fungsi :

(a) perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;

(b) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

kesehatan;

(c) pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

(d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Timur mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari :

Kepala Dinas

Sekretaris

Bidang Pelayanan Kesehatan

Bidang Pengendalian Penyakit dan Masalah Kesehatan

Bidang Pengembangan Sumber Daya Kesehatan

Bidang Pengembangan dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat

Kelompok Jabatan Fungsional

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun

2014 didasarkan pada tugas pokok dan fungsinya yang terdiri dari program-progam

kesehatan seperti tercantum dalam Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) tahun

2014 yang meliputi 9 program, 55 kegiatan ditambah dengan 3 program rutin, 17

kegiatan rutin penunjang, sehingga total ada 12 program dan 72 kegiatan yang

dilaksanakan oleh Sekretariat dan Bidang, yaitu :

1. Sekretariat = 21 kegiatan

2. Bidang Pelayanan Kesehatan = 12 kegiatan

3. Bidang PPMK = 17 kegiatan

4. Bidang PSDK = 15 kegiatan

5. Bidang PPKM = 7 kegiatan

Page 10: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 4

D. DASAR HUKUM

Sebagai Dasar Hukum penyusunan Laporan Kinerja adalah :

1. Pasal 4 ayat (i) Undang-Undang Dasar 1945.

2. Ketetapan Majelis Pernusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor

XI/MPR/1998 Tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas

Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang

Lembaga Administrasi Negara.

5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1999 Tentang

Pengangkatan Ketua Lembaga Administrasi Negara.

6. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998 Tentang

Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara.

7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi No. 29 tahun 2010.

9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Reviu Atas Laporan Kinerja

E. SISTEMATIKA

Sistematika penulisan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah didasarkan atas

ketentuan yang termuat dalam Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi

Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan

Reviu Atas Laporan Kinerja dengan susunan sebagai berikut :

Page 11: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 5

IKHTISAR EKSEKUTIF

BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B. MAKSUD DAN TUJUAN

C. GAMBARAN UMUM

D. DASAR HUKUM

E. SISTEMATIKA

BAB II : PERENCANAAN KINERJA

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN. SASARAN,

KEBIJAKAN DAN PROGRAM

B. PENETAPAN KINERJA (PK) DAN INDIKATOR KINERJA

UTAMA (IKU)

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

B. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

C. REALISASAI ANGGARAN

BAB IV : PENUTUP

KESIMPULAN

LAMPIRAN – LAMPIRAN :

A. MATRIKS RENCANA STRATEGIS TAHUN 2009 – 2014

B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

D. PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 ESELON II, III DAN IV

E. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2014

Page 12: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 6

BBAABB IIII

PPEERREENNCCAANNAAAANN KKIINNEERRJJAA

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN

PROGRAM

Rencana Strategis atau yang disebut dengan Renstra merupakan suatu

proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun

waktu tertentu berisi visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi yang dilaksanakan

melalui kebijakan dan program Kepala Daerah.

Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2009-2014

disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Provinsi Jawa Timur dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3851) serta Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi pemerintah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4614 ).

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009–2014 dibuat

berdasar pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

2009 – 2014 yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur tanggal 20 Mei

2009 nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014.

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur merupakan perencanaan

jangka panjang dan bersifat global yang perlu dijabarkan dalam perencanaan yang

lebih mikro, operasional, dan berjangka pendek dalam satu tahunan berupa Rencana

Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

1. V I S I

Dinas Kesehatan Provinsi Jatim sebagai salah satu dari penyelenggara

pembangunan kesehatan mempunyai visi: ”Masyarakat Jawa Timur Mandiri untuk

Hidup Sehat”. Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi

dimana masyarakat Jawa Timur menyadari, mau, dan mampu untuk mengenali,

mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat

bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk

gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak

mendukung untuk hidup sehat.

Page 13: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 7

2. M I S I

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan yang merupakan

penjabaran dari visi yang telah ditetapkan.

Berdasarkan Visi Dinas Kesehatan Provinsi, maka misi pembangunan

kesehatan di Jawa Timur adalah :

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan

2. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

3. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang

bermutu, merata, dan terjangkau

4. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah

kesehatan

5. Meningkatkan dan mendayagunakan sumberdaya kesehatan

3. TUJUAN

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu

1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada

pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam mewujudkan misinya

menetapkan tujuan sebagai berikut :

1) Untuk mewujudkan misi ”Menggerakkan pembangunan berwawasan

kesehatan“, maka ditetapkan tujuan: Terwujudnya mutu lingkungan yang lebih

sehat, pengembangan sistem kesehatan lingkungan kewilayahan, serta

menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan; dengan indikator tujuan

yaitu : Jumlah masyarakat yang dapat mengakses Lingkungan yang sehat

dan bermutu sesuai dengan standar

2) Untuk mewujudkan misi ”Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat

untuk hidup sehat”, maka ditetapkan tujuan: Keberdayaan individu, keluarga

dan masyarakat agar mampu menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) serta mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

(UKBM); dengan indikator tujuan yaitu : Persentase Rumah Tangga ber

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

3) Untuk mewujudkan misi ”Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan

pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau”, maka ditetapkan

tujuan:

a. Meningkatnya akses, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan

melalui Rumah Sakit, Balai Kesehatan, Puskesmas dan jaringannya.

Page 14: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 8

Dengan indikator tujuan yaitu:

1. Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk

2. Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup

3. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup

b. Meningkatnya kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status

gizi masyarakat. Dengan indikator tujuan yaitu :

Persentase penurunan angka Presentase Kurang Gizi pada balita

c. Terjaminnya ketersediaan, pemerataan, pemanfaatan, mutu,

keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan serta pembinaan mutu

makanan. Dengan indikator tujuan yaitu :

Persentase Obat sesuai kebutuhan tersedia

d. Berkembangnya kebijakan, sistem pembiayaan dan manajemen

pembangunan kesehatan, dengan indikator tujuan yaitu :

Persentase Penduduk yang telah terjamin pemeliharaan kesehatan

dengan Sistem Jaminan Kesehatan

4) Untuk mewujudkan misi ”Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan

penanggulangan masalah kesehatan”, maka ditetapkan tujuan: Terwujudnya

Pencegahan, penurunan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular

serta masalah kesehatan lainnya; dengan indikator tujuan yaitu :

a.Persentase ODHA yang mendapat ART

b. Angka Keberhasilan Pengobatan TB

c.Persentase Capaian UCI Desa

5) Untuk mewujudkan misi ”Meningkatkan dan mendayagunakan sumberdaya

kesehatan”, maka ditetapkan tujuan: Meningkatnya jumlah, jenis, mutu dan

penyebaran tenaga kesehatan sesuai standar. Untuk mencapai tujuan tersebut,

maka ditetapkan indikator yaitu :

a. Rasio Dokter per 100.000 penduduk

b. Rasio Tenaga Medis per 100.000 penduduk

Page 15: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 9

Tabel : 2.1 Matriks Hubungan antara Misi dan Tujuan

MISI

TUJUAN

INDIKATOR 1. Menggerakkan

pembangunan berwawasan kesehatan

2. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

3. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan ter-jangkau

4. Meningkatkan

upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah Kes.

5. Meningkatkan

dan mendaya-gunakan sumberdaya kesehatan

I

Terwujudnya mutu lingkungan yang lebih sehat, berkembangnya sistem kesehatan lingkungan kewilayahan, serta menggerakkan pembangunan

berwawasan kes.

1

Jumlah masyarakat yang dapat mengakses Ling-kungan yang sehat dan bermutu sesuai dengan standar

II Keberdayaan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta berkembangnya Upaya Kesehatan Berbasis

Masyarakat (UKBM).

1

Persentase Rumah Tangga ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

III

IV

V

VI

Meningkatnya akses, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui Rumah Sakit, Balai Kesehatan, Puskesmas dan jaringannya. Meningkatnya kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat. Terjaminnya ketersediaan, pemerataan, pemanfaatan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kes serta pembinaan mutu makanan. Berkembangnya kebijakan, sistem pembiayaan dan manajemen pembangunan kesehatan.

1

2

3

4

5

6

Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup Persentase Penurunan Angka Prevalensi Kurang Gizi pada balita Persentase Obat sesuai kebutuhan yang tersedia Persentase penduduk yang telah terjamin pemeliharaan kesehatan dengan sistem Jaminan Kesehatan

VII Terwujudnya pencegahan, penurunan dan pe-ngendalian penyakit me-nular dan tidak menular serta masalah kesehatan lainnya.

1

2

3

Persentase ODHA yang mendapat ART Angka Keberhasilan Pengo- batan TB Persentase Capaian UCI Desa

VIII

Meningkatnya jumlah, je-nis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan sesuai standar.

1

2

Ratio Dokter per 100.000 penduduk Ratio Tenaga Medis per 100.000 penduduk

Page 16: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 10

4. S A S A R A N

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan

hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara

operasional. Rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus

pada penyusunan program operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat

spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.

Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka sampai dengan akhir

tahun 2014, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur menetapkan sasaran dengan

rincian sebagai berikut :

1. Untuk mewujudkan tujuan ” Terwujudnya mutu lingkungan yang lebih sehat,

berkembangnya sistem kesehatan lingkungan kewilayahan, serta menggerakkan

pembangunan berwawasan kesehatan” maka ditetapkan sasaran: Meningkatnya

kualitas air bersih, sanitasi dasar, higiene sanitasi makanan minuman serta

kualitas kesehatan lingkungan, dengan indikator keberhasilan pencapaian

sasaran :

a. Persentase Akses Sanitasi Dasar yang memenuhi standar

b. Persentase Akses Terhadap Kualitas Air Bersih yang memenuhi standar

2. Untuk mewujudkan tujuan ”Keberdayaan individu, keluarga, dan masyarakat agar

mampu menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta

berkembangnya Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)”, maka

ditetapkan sasaran: Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran untuk berperilaku

hidup bersih dan sehat (PHBS) serta pemberdayaan masyarakat melalui UKBM

ke arah kemandirian, dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran :

a. Persentase RT ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

b. Persentase Posyandu berstrata PURI (Purnama Mandiri)

c. Persentase Desa Siaga Aktif

3. Untuk mewujudkan tujuan ”Meningkatnya akses, pemerataan dan kualitas

pelayanan kesehatan melalui Rumah Sakit, Balai Kesehatan, Puskesmas dan

jaringannya”, maka ditetapkan sasaran:

3.1 Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan ibu, bayi, anak,

remaja,lanjut usia, kesehatan reproduksi, kesehatan dasar di Puskesmas

dan jaringannya, balai kesehatan serta pelayanan kesehatan penunjang

dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran :

a. Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup

b. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup

c. Persentase cakupan Kunjungan Neonatal (KN) Lengkap (%)

d. Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

(Linakes)

Page 17: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 11

e. Persentase Cakupan Kunjungan Bayi (%)

f. Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) (%)

g. Persentase capaian peserta KB Aktif

h. Persentase Puskesmas yang ada menjadi Puskesmas Rawat Inap

Standar

i. Persentase Puskesmas Rawat Inap yang ada menjadiPuskesmas Rawat

Inap PLUS

j. Persentase Puskesmas PONED sesuai standar

k. Persentase Pustu yang menjadi Pustu Layani Gawat Darurat dan

observasi

l. Persentase Polindes yang berkembang menjadi Ponkesdes

sesuai standar

3.2) Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dengan

kemampuan pelayanan kesehatan gawat darurat yang bisa diakses

masyarakat dan prasarana kesehatan di rumah sakit, rumah sakit khusus,

dan balai kesehatan dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran:

a. Persentase Rumah Sakit Pemerintah menyelenggarakan Pelayanan

Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) sesuai standar

b. Persentase Rumah Sakit yang Terakreditasi 5 pelayanan dasar

4. Untuk mewujudkan tujuan “Meningkatnya kesadaran gizi keluarga dalam upaya

meningkatkan status gizi masyarakat”, maka ditetapkan sasaran: Meningkatnya

perbaikan gizi masyarakat, dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran:

a. Persentase Balita Dipantau pertumbuhannya

b. Persentase Balita dengan Gizi Buruk

c. Persentase Balita dengan Gizi Kurang

5. Untuk mewujudkan tujuan ”Terjaminnya ketersediaan, pemerataan, pemanfaatan,

mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan serta pembinaan mutu

makanan”, maka ditetapkan sasaran:

Meningkatnya pengelolaan obat, perbekalan kesehatan dan makanan,

dengan indikator keberhasilan pencapaian sasaran:

a. Persentase Obat sesuai kebutuhan tersedia

b. Persentase Ketersediaan obat dan alat kesehatan untuk penanggulangan

bencana dan KLB

c. Persentase sarana pelayanan kesehatan (sarkes) yang menerapkan layanan

kefarmasian sesuai standar

6. Untuk mewujudkan tujuan “Berkembangnya kebijakan, sistem pembiayaan dan

manajemen pembangunan kesehatan”, maka ditetapkan sasaran:

Dikembangkannya kebijakan dan regulasi bidang kesehatan, sistem informasi

Page 18: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 12

kesehatan dan hukum kesehatan serta pembiayaan kesehatan, dengan indikator

keberhasilan sasaran:

a. Persentase penduduk miskin Jatim yang berobat gratis melalui Jamkesda

(Jaminan Kesehatan Daerah)

b. Persentase penduduk yang telah terjamin pemeliharaan kesehatan dengan

sistem Jaminan Kesehatan

c. Persentase pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan sesuai dng standar

7. Untuk mewujudkan tujuan ”Terwujudnya Pencegahan, penurunan dan

pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta masalah kesehatan

lainnya”, maka ditetapkan sasaran: Menurunnya angka kesakitan dan kematian

penyakit menular, tidak menular dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi serta pengamatan penyakit dalam rangka sistem kewaspadaan

dini dan penanggulangan KLB/wabah, ancaman epidemi serta bencana, dengan

indikator keberhasilan pencapaian sasaran:

a. Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk

b. Persentase korban bencana skala provinsi yang tertangani sesuai standar

c. Angka keberhasilan Pengobatan Penyakit TB

d. Persentase tata laksana penderita Diare sesuai standar

e. Persentase Capaian UCI desa

f. Persentase penderita Kusta telah menyelesaikan pengobatan sesuai standar

g. Persentase ODHA yang mendapatkan ART

h. Angka Capaian API ( Annual Parracite Index) Penyakit Malaria

8. Untuk mewujudkan tujuan meningkatnya jumlah, jenis, mutu dan penyebaran

tenaga kesehatan sesuai standar, maka ditetapkan sasaran: Meningkatnya

jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan sesuai standar, dengan

indikator keberhasilan sasaran:

a. Persentase Bidan PTT mendapatkan Sertifikasi

b. Persentase Ponkesdes memiliki Tenaga Perawat

c. Persentase Desa/Kelurahan mempunyai Bidan di Desa

d. Persentase Tenaga Kesehatan yang Lulus Uji Kompetensi berizin

Page 19: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 13

Tabel : 2.2 Matriks Hubungan antara Tujuan dan Sasaran

TUJUAN

SASARAN Uraian Indikator Uraian Indikator

I

Terwujudnya mutu lingkungan yang lebih sehat, berkembangnya sistem kesehatan lingkungan kewilayahan, serta menggerakkan pembangunan

berwawasan kes.

Jumlah masyarakat yang dapat meng-akses Lingkungan yang sehat dan bermutu sesuai de-ngan standar

1

Meningkatnya kualitas air bersih, sanitasi dasar, higiene sanitasi makanan minuman serta kualitas kesehatan lingkungan,

Persentase Akses Sanitasi Dasar yang memenuhi standar

Persentase Akses Terhadap Kualitas Air Bersih yang memenuhi standar

II

Keberdayaan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta berkembangnya Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

(UKBM).

Persentase Rumah Tangga ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

2

Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta keberdayaan masyarakat melalui UKBM ke arah kemandirian,

Persentase RT ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Persentase Posyandu berstrata PURI (Purnama Mandiri)

Persentase Desa Siaga Aktif

III

Meningkatnya akses, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui Rumah Sakit, Balai Kesehatan, Puskesmas dan jaringannya.

Rasio Puskesmas per 100.000 penduduk Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup

3

Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan ibu, bayi, anak, remaja,lanjut usia, kesehatan reproduksi, kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya, balai kesehatan serta pelayanan kesehatan penunjang

a. Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup b. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup c. Persentase cakupan Kunjungan Neonatal (KN) Lengkap (%) d. Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Linakes) e. Persentase Cakupan Kunjungan Bayi (%) f. Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) (%) g. Persentase capaian peserta KB Aktif

h. Persentase Puskesmas yang ada menjadi Puskesmas Rawat Inap Standar i. Persentase Puskesmas Rawat Inap yang ada Menjadi Puskesmas Rawat Inap PLUS j. Persentase Puskesmas PONED sesuai standar k. Persentase Pustu yang menjadi Pustu Layani Gawat Darurat dan observasi

Page 20: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 14

l. Persentase Polindes yang berkembang menjadi Ponkesdes sesuai standar

4

Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dengan kemampuan pelayanan kesehatan gawat darurat yang bisa diakses masyarakat dan prasarana kesehatan di rumah sakit, rumah sakit khusus, dan balai kesehatan

a. Persentase Rumah Sakit Pemerintah menyelenggarakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) Sesuai standar b. Persentase Rumah Sakit yang Terakreditasi 5 pelayanan dasar

IV

Meningkatnya kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat.

Persentase Penu-runan Prevalensi Kurang Gizi pada Balita

5

Meningkatnya perbaikan gizi masyarakat

Persentase Balita Dipantau pertumbuhannya

Persentase Balita dengan Gizi Buruk

Persentase Balita dengan Gizi Kurang

V

Terjaminnya ketersediaan, pemerataan, pemanfaatan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan serta pembinaan mutu makanan. .

Persentase Obat sesuai kebutuhan yang tersedia

6

Meningkatnya pengelolaan obat, perbekalan kesehatan dan makanan,

Persentase Obat sesuai kebutuhan tersedia Persentase Ketersediaan obat dan alat kesehatan untuk penanggulangan bencana dan KLB

Persentase sarana pelayanan kesehatan (sarkes) yang menerap-kan layanan kefarmasian sesuai standar

VI Berkembangnya kebijakan, sistem pembiayaan dan manajemen pembangunan kesehatan.

Persentase penduduk yang telah terjamin pemeliharaan kesehatan dengan sistem Jaminan Kesehatan

7

Dikembangkannya kebijakan dan regulasi bidang kesehatan, sistem informasi kesehatan dan hukum kesehatan serta pembiayaan kesehatan

Persentase penduduk miskin Jatim yang berobat gratis melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)

Persentase penduduk yang telah terjamin pemeliharaan kesehatan dengan sistem Jaminan Kesehatan

Persentase pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan sesuai dng standar

VII

Terwujudnya Pencegahan, penurunan dan pengendalian

Persentase ODHA yang mendapat ART

8

Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular,

a. Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk b. Persentase korban bencana skala provinsi

Page 21: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 15

penyakit menular dan tidak menular serta masalah kesehatan lainnya.

Angka Keberhasilan Pengobatan TB . Persentase Capaian UCI Desa

tidak menular dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi serta pengamatan penyakit dalam rangka sistem kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah, ancaman epidemi serta bencana,

yang tertangani sesuai standar c. Angka keberhasilan Pengobatan Penyakit TB d. Persentase tata laksana penderita Diare sesuai standar e. Persentase Capaian UCI desa f. Persentase penderita Kusta telah Menyelesaikan pengobatan sesuai standar g. Persentase ODHA yang mendapatkan ARV h. Angka Capaian API ( Annual Parracite Index) Penyakit Malaria

VIII Meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan pe-nyebaran tenaga kesehatan sesuai standar.

Ratio Dokter per 100.000 penduduk Ratio Tenaga Medis per 100.000 pendu- duk

9

Meningkatnya jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan

sesuai standar,

Persentase Bidan PTT mendapatkan Sertifikasi

Persentase Ponkesdes memiliki Tenaga Perawat

Persentase Desa/Kelurahan mempunyai Bidan di Desa

Persentase Tenaga Kesehatan yang Lulus Uji Kompetensi berizin

5. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Kebijakan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur dalam mewujudkan tujuan

dan sasaran yang akan dicapai sampai dengan akhir tahun 2014 dirumuskan sebagai

berikut :

1) Dalam rangka mewujudkan misi “Menggerakkan pembangunan berwawasan

kesehatan”, maka ditetapkan kebijakan :

a. Pemantapan Pembangunan berwawasan kesehatan

b. Peningkatan lingkungan sehat

2) Dalam rangka mewujudkan misi “Mendorong terwujudnya kemandirian

masyarakat untuk hidup sehat”, maka ditetapkan kebijakan :

Pengembangan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)

3) Dalam rangka mewujudkan misi ”Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan

pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau”, maka ditetapkan

kebijakan :

a. Percepatan penurunan kematian ibu dan anak.

b. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan terutama bagi

masyarakat miskin, daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepulauan .

Page 22: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 16

c. Penanganan masalah gizi kurang dan gizi buruk pada bayi, anak balita,ibu

hamil dan menyusui

d. Pemenuhan ketersediaan dan pengendalian obat, perbekalan kesehatan dan

makanan.

e. Peningkatan pembiayaan kesehatan dan pengembangan kebijakan dan

manajemen kesehatan.

4) Dalam rangka mewujudkan misi ”Meningkatkan upaya pengendalian penyakit

dan penanggulangan masalah kesehatan”, maka ditetapkan kebijakan :

a. Peningkatan pencegahan, surveilans, deteksi dini penyakit menular, penyakit

tidak menular, penyakit potensial KLB/wabah dan ancaman epidemi yang

dikuti dengan pengobatan sesuai standar

b. Penanggulangan masalah kesehatan lainnya

c. Penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana.

5) Dalam rangka mewujudkan misi ”Meningkatkan dan mendayagunakan

sumberdaya kesehatan”, maka ditetapkan kebijakan :

a. Penyediaan tenaga kesehatan di rumah sakit, balai kesehatan, puskesmas

dan jaringannya serta

b. Mendayagunakan tenaga kesehatan yang kompeten sesuai kebutuhan

6. PROGRAM

Sedangkan program yang ditetapkan pada tahun 2014 sebagai berikut :

1. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

4. Program Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

6. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

7. Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan

8. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

9. Program Pemberdayaan Sumberdaya Kesehatan

Selain 9 program utama tersebut ditambahkan 3 program pendukung/rutin,

yaitu :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah

Page 23: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 17

B. PENETAPAN KINERJA (PK) DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Setiap sasaran (ada 9 sasaran pada Renstra) telah ditetapkan sejumlah

indikator dan untuk memudahkannya disusunlah Indikator Kinerja Utama (IKU) dan

beberapa indikator untuk program prioritas/Icon Gubernur bidang kesehatan sejumlah

40 indikator. Rumusan tersebut tertuang dalam Penetapan Kinerja (PK) tahun 2014.

Penetapan Kinerja (PK) Tahun 2014, berdasarkan Dokumen Perencanaan Anggaran

(DPA) tahun 2014 mendapatkan anggaran sebesar Rp 87.304.9933.000,- dalam

rangka mencapai 9 sasaran strategis, dengan 12 program, 72 kegiatan dan ratusan

rincian sub kegiatan (terlampir).

Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014

dijadikan acuan untuk mengukur Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

Tahun 2014 dan melaporkannnya dalam Laporan Kinerja. Untuk mengetahui

indikator kinerja dan rencana tingkat capaian (target) dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

Tabel : 2.3 Penetapan Kinerja Tahun 2014 Dinas Kesehatan Provinsi Jatim

TUJUAN

SASARAN

TARGET

Uraian Indikator Uraian Indikator

1

Terwujudnya mutu lingkungan yang lebih sehat, berkembangnya sistem kesehatan lingkungan kewilayahan, serta menggerakkan pembangunan berwawasan kes.

Jumlah masya-rakat yangdapat mengakses Lingkungan yang sehat dan bermutu sesuai dengan standar

1

Meningkatnya kualitas air bersih, sanitasi dasar, higiene sanitasi makanan minuman serta kualitas kesehatan lingkungan,

Persentase Akses Sanitasi Dasar yang memenuhi standar

70

Persentase Akses Terhadap Kualitas Air Bersih yang memenuhi standar

75

II

Keberdayaan individu, keluarga dan masyarakat agar mampu menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta berkembangnya Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).

Persentase Rumah Tangga ber Perilaku Hi-dup Bersih dan Sehat (PHBS)

2

Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta pemberdayaan masyarakat melalui UKBM ke arah kemandirian,

Persentase RT ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

70

Persentase Posyandu berstrata PURI (Purnama Mandiri)

52

Persentase Desa Siaga Aktif

75

Page 24: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 18

III

Meningkatnya akses, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui Rumah Sakit, Balai Kesehatan, Puskesmas dan jaringannya.

a.Rasio Puskesmas per 100.000 pendu- duk b.Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup c. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup

3

Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan ibu, bayi, anak, remaja,lanjut usia, kesehatan reproduksi, kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya, balai kesehatan serta yankes penunjang

a. Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup b. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup c. Persentase cakupan Kunjungan Neonatal (KN) Lengkap (%)

d. Persentase cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan Linakes) e. Persentase Cakupan Kunjungan Bayi (%) f. Persentase Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) (%) g. Persentase capaian peserta KB Aktif

h. Persentase Puskesmas yang ada menjadi Puskesmas Rawat Inap Standar i. Persentase Puskesmas Rawat Inap yang ada Menjadi Puskesmas Rawat Inap PLUS j. Persentase Puskesmas PONED sesuai standar k. Persentase Pustu yang menjadi Pustu Layani Gawat Darurat dan Observasi l. Persentase Polindes yang berkembang menjadi Ponkesdes sesuai standar

29,5

80

95

95

90

94

70

24

24

50

10

78

Page 25: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 19

4

Meningkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dengan kemampuan pelayanan kesehatan gawat darurat yang bisa diakses masyarakat dan prasarana kesehatan di rumah sakit, rumah sakit khusus, dan balai kesehatan

a. Persentase Rumah Sakit Pemerintah menyelenggarakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) Sesuai standar b. Persentase Rumah Sakit yang Terakreditasi 5 pelayanan dasar

80

70

IV

Meningkatnya kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat.

Persentase Penurunan Prevalensi Kurang Gizi pa-da Balita

5

Meningkatnya perbaikan gizi masyarakat

Persentase Balita Dipantau pertumbuhannya

85

Persentase Balita dengan Gizi Buruk

2

Persentase Balita dengan Gizi Kurang

14,8

V

Terjaminnya ketersediaan, pemerataan, pemanfaatan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan serta pembinaan mutu makanan. .

Persentase Obat sesuai kebutuhan yang tersedia

6

Meningkatnya pengelolaan obat, perbekalan kesehatan dan makanan,

Persentase Obat Sesuai Kebutuhan tersedia

95

Persentase Ketersediaan obat dan alat kesehatan untuk penanggulangan bencana dan KLB

90

Persentase sarana pelayanan kesehatan (sarkes) yang menerapkan layanan kefarmasian sesuai standar

60

VI

Berkembangnya kebijakan, sistem pem-biayaan dan manajemen pembangunan kesehatan.

Persentase penduduk yang telah terjamin pemeliharaan kesehatan dengan sistem Jaminan Kesehatan

7

Dikembangkannya kebijakan dan regulasi bidang kesehatan, sistem informasi kesehatan dan hukum kesehatan serta pembiayaan kesehatan

Persentase penduduk yang telah terjamin pemeliharaan kes dng sistem Jaminan Kes

70

Persentase pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan sesuai dng standar

100

Page 26: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 20

VII

Terwujudnya Pencegahan, penurunan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta masalah kesehatan lainnya.

a, Persentase ODHA yang Mendapat ART b, Angka Keberhasilan Pengobatan TB c. Persentase Capaian UCI Desa

8

Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular, tidak menular dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi serta pengamatan penyakit dalam rangka sistem kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah, ancaman epidemi serta bencana,

a. Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk b. Persentase korban bencana skala provinsi yang tertangani sesuai standar c. Angka keberhasilan Pengobatan penyakit TB d. Persentase tata laksana penderita Diare sesuai Standar e. Persentase Capaian UCI desa f. Persentase penderita Kusta telah Menyelesaikan pengobatan sesuai standar g. Persentase ODHA yang mendapatkan ART h. Angka Capaian API ( Annual Parracite Index) Penyakit Malaria

51

100

90

100

80

90

80

<1 permil

VIII Meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan pe-nyebaran tenaga kesehatan sesuai standar.

a.Ratio Dokter per 100.000 penduduk b.Rasio Tenaga Medis per 100.000 penduduk

9

Meningkatnya jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan sesuai standar,

Persentase Bidan PTT mendapatkan Sertifikasi

100

Persentase Ponkesdes memiliki Tenaga Perawat

100

Persentase Desa/Kelurahan mempunyai Bidan di Desa

100

Persentase TenagaKesehatan yang Lulus Uji Kom-petensi berizin

100

Ratio Dokter per 100.000 penduduk

40

Page 27: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 21

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja dalam format Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Timur tidak terlepas dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan

(SAKIP), fungsi perencanaan (Planning) yang sudah berjalan mulai dari Rencana

Strategis (renstra) yang mengacu pada RPJMD, RKPD maupun Rencana Kinerja

Tahunan, Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), Penetapan Kinerja hingga

pelaksanaan pembangunan kesehatan itu sendiri sebagai fungsi actuating dan

kemudian pertanggungjawaban atas pelaksanaan pembangunan sebagai fungsi

controlling.

Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya terukur,

terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti pengukurannya.

Didalam prosesnya pengukuran dilakukan pada aspek kegiatan, program dan

sasaran. Pada prinsipnya pengukuran dilakukan untuk melihat/mengevaluasi sejauh

mana kegiatan, program, dan sasaran dilaksanakan sesuai dengan arah yang

diinginkan, dengan berbagai piranti perencanaan yang telah dibuat. Piranti

pengukurannya berupa Pengukuran Kinerja.

A. PENGUKURAN KINERJA

Adapun pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target

setiap Indokator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan

penghitungan akan diketahui selisih atau celah Kinerja (performance gap).

Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna

mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan Kinerja dimasa yang akan

datang (performance improvement).

Dalam memberikan penilaian tingkat capaian Kinerja setiap sasaran,

menggunakan skala pengukuran 4 (empat) katagori sebagai berikut :

TABEL : 3.0. Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2014

Terdapat dua jenis skala penilaian pengukuran :

a. Bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres positif, maka skala yang

digunakan sebagai berikut :

Page 28: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 22

Skor Rentang Capaian Kategori Capaian

4 Lebih dari 100 % Sangat baik

3 75 % sampai 100 % Baik

2 55 % sampai 75 % Cukup

1 Kurang dari 55 % Kurang

b. Sebaliknya bilamana Indikator Sasaran mempunyai makna progres negatif, maka

skala yang digunakan sebagai berikut :

Skor Rentang Capaian Kategori Capaian

1 Lebih dari 100 % Kurang

2 75 % sampai 100 % Cukup

3 55 % sampai 75 % Baik

4 Kurang dari 55 % Sangat Baik

Persentase dari hasil bagi antara capaian dengan target yang dimasukkan ke

dalam skala penilaian tersebut menghasilkan besaran Skor Indikator.

Penjumlahan beberapa besaran Skor Indikator dan dibagi dengan jumlah

Indikator dalam satu Sasaran, menghasilkan besaran Skor Sasaran ; seterusnya

penjumlahan beberapa besaran Skor Sasaran dan dibagi dengan jumlah Sasaran

dalam satu Tujuan, menghasilkan besaran Skor Tujuan.

B. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pengukuran kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2014

menggunakan metode yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Reviu Atas Laporan

Kinerja.

Hasil capaian kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2014 disajikan sebagai berikut menurut

program :

B.1. Program Lingkungan Sehat

A. Kegiatan Dalam Program Lingkungan Sehat

Dalam rangka mencapai misi “Terwujudnya Mutu Lingkungan Yang Lebih

Sehat , Pengembangan Sistem Kesehatan Lingkungan Kewilayahan serta

Menggerakkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan” dan tujuan

“Terwujudnya Mutu Lingkungan Yang Lebih Sehat , Pengembangan Sistem

Page 29: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 23

Kesehatan Lingkungan Kewilayahan serta Menggerakkan Pembangunan

Berwawasan Kesehatan” maka dilaksanakan Program Lingkungan Sehat.

Program Lingkungan Sehat didukung oleh 4(empat) kegiatan yaitu (1)

Pengembangaan Sarana SAPL Melalui Participatory, (2) Penyediaan sarana air

bersih dan sanitasi dasar, (3) Penyehatan Lingkungan dan (4) Peningkatan

upaya pengamanan limbah cair dan padat.

B. Sasaran

Program Lingkungan Sehat dengan sasaran “Meningkatnya pengetahuan

dan kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta

keberdayaan masyarakat melalui Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat

(UKBM) ke arah kemandirian”; indikator sasaran sebagai berikut:

a. Persentase Akses Sanitasi dasar yang memenuhi standar

b. Persentase Akses terhadap kualitas Air Bersih yang memenuhi

C. Anggaran Belanja

Pada tahun anggaran 2014, Program Lingkungan Sehat mendapatkan

alokasi anggaran belanja sebesar Rp. 2.000.000.000,00 dengan realisasi belanja

sebesar Rp 1.823.158.741,00 atau sebesar 91.16 %.

Tabel 3.1. TUJUAN 1 dan SASARAN 1.1.

TUJUAN 1 SASARAN 1.1.

Terwujudnya Mutu Lingkungan yang Lebih Sehat , berkembangnya Sistem Kesehatan Lingkungan Kewilayahan , serta menggerakkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Meningkatnya Kualitas Air Bersih, serta

Sanitasi Dasar, Higiene Sanitasi Makanan

dan Minuman, serta Kualitas Kesehatan

Lingkungan

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam

tabel 3.2. sebagai berikut :

TABEL : 3.2. Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya Kualitas Air

Bersih, serta Sanitasi Dasar, Higiene Sanitasi Makanan dan

Minuman, serta Kualitas Kesehatan Lingkungan

NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI (%)

1

Persentase akses sanitasi dasar

yang memenuhi standar

70 % 77,85 % 111,21

2 Persentase akses terhadap

kulaitas air bersih yang

memenuhi standar

75 % 81 % 108,00

Rata-Rata Persentase Capaian Sasaran 109,61

KATEGORI CAPAIAN : SANGAT BAIK

Page 30: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 24

Berdasarkan tabel 3.2, Indikator Kinerja Utama Program Penyehatan

Lingkungan adalah persentase akses sanitasi dasar yang memenuhi syarat sanitasi

dan persentase akses terhadap kualitas air bersih yang memenuhi standar. Untuk

Tahun 2014, persentase akses sanitasi dasar yang memenuhi syarat sanitasi

mencapai 77,85% atau sebanyak 8.333.464 Kepala Keluarga (KK) dari target KK

yang ada yaitu 10.704.514 KK. Pencapaian ini melebihi target KK 70% atau targetnya

adalah sebanyak 7.493.159 KK yang mengakses sanitasi dasar yang memenuhi

syarat sanitasi jauh lebih tinggi dibanding targetnya yaitu sebesar 70% = 7.493.159

KK.

Sedangkan indikator persentase akses terhadap kualitas air bersih yang

memenuhi syarat sanitasi untuk Tahun 2014 mencapai 81% atau sebanyak

8.670.655 KK yang mengakses air bersih yang berkualitas dan memenuhi syarat

sanitasi. Hal ini dapat memenuhi target yaitu sebesar 75% atau 8.028.385 KK

menjadi target agar dapat mengakses kualitas air bersih yang memenuhi syarat

sanitasi pada Tahun 2014.

Target dan realiasi kinerja diatas, dicapai dengan pelaksanaan kegiatan :

(1) Pengembangaan Sarana SAPL Melalui Participatory,

(2) Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar,

(3) Penyehatan Lingkungan

(4) Peningkatan upaya pengamanan limbah cair dan padat.

Pengembangaan Sarana SAPL Melalui Participatory bertujuan untuk

meningkatkan akses jamban sehat pada masyarakat di Jawa Timur dan menambah

jumlah Desa dan Kecamatan bebas ODF (open defecation free/bebas buang tinja

disembarang tempat); dengan sasaran Desa/Kecamatan yang belum bebas ODF dan

Komunitas masyarakat yg masih belum bebas ODF. Dari 7.753 Desa yang ada di

Jatim, sebanyak 4.410 Desa yang STBM dan 2.106 Desa yang bebas ODF dan dari

661 Kecamatan, ada 64 Kecamatan yang sudah bebas ODF. Pelaksanaan Kegiatan

Pengembangan Sarana SAPL melalui Partisipatori diantaranya melalui peningkatan

akses jamban sehat (STBM Pilar -1),monitoring dan evaluasi peningkatan akses

jamban (STBM pilar-1) dan pemicuan di sekolah.

Kegiatan Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar bertujuan secara

umum untuk meningkatkan kualitas air minum yang dikonsumsi oleh masyarakat dan

secara khusus mempunyai tujuan terlaksananya pengawasan sarana air minum

(Inspeksi Sanitasi), terlaksana pengawasan kualitas minum (DAM, PDAM dan Non

PP) dengan uji petik pemeriksaan secara laboratorium untuk parameter mikrobiologi,

terlaksana pertemuan Jejaring sector terkait, Peningkatan Pengetahuan Pengawasan

Kualitas Air Minum dan Pertemuan Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAM

RT). Kegiatan Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar dengan sasaran

Page 31: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 25

akses air minum yang berkualitas, kualitas air minum memenuhi syarat dan

pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan air minum tingkat rumah tangga.

Akses Air Bersih Sehat semakin tahun semakin meningkat dan pada tahun 2014

sudah bisa memenuhi target yaitu sudah 81% atau sebesar 8.670.655 KK.

Pencapaian ini dapat melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 75% atau

sejumlah 8.028.385 KK.

Kegiatan Penyehatan Lingkungan bertujuan untuk meningkatkan jumlah

Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengolahan Makanan (TPM) laik sehat,

meningkatnya jumlah rumah sehat dan meningkatkan jumlah Kabupaten/Kota yang

mengadopsi pendekatan program Kabupaten/Kota Sehat; dengan sasaran TTU Laik

Sehat, TPM Laik Sehat, Rumah memenuhi syarat kesehatan dan Kabupaten/Kota

mengadopsi program Kabupaten/Kota Sehat. Kegiatan penyehatan lingkungan sudah

dapat mencapai target yang ditetapkan dengan realiasi sebesar 77.4% untuk Tempat

pengelolaan makanan sehat mencapai 77,54 % dari 47.795 TPM yang ada di Jawa

Timur. Sedangkan untuk tempat-tempat umum sehat mencapai 75,06 % dari 2.458

TTU yang ada. Kegiatan Penyehatan Lingkungan juga melakukan upaya

peningkatan hygiene sanitasi TTU pada 5 Kabupaten, Food security berbasis

masyarakat dengan dan Industri Rumah Tangga Peningkatan sanitasi perumahan

dengan pendekatan klinik sanitasi pada 7 Kabupaten/Kota, Peningkatan sanitasi

perumahan pada keluarga risiko tinggi penyakit berbasis lingkungan di 10 Kabupaten,

Peningkatan Sanitasi Kota Sehat pada 26 Kabupaten/Kota, Terbinanya 26

Kabupaten/Kota yang mengadopsi Kabupaten/Kota Sehat. Kabupaten/Kota sehat

adalah program unggulan dalam agenda dua tahunan di Bidang Kesehatan.

Kabupaten/Kota sehat mengakomodasi dan mengkoordinasikan berbagai program di

tingkat Kabupaten dan Kota (dengan peran aktif masyarakat), sehingga terjadi

sinkonisasi dan mempunyai daya ungkit besar terhadap kriteria sehat pada segala

sektor dan bidang.

Page 32: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 26

Tabel 3.3. Capaian kinerja kegiatan Kabupaten/Kota Sehat Tahun 2012-2014

NO KABUPATEN/

KOTA

TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014

JMLH

TATANAN PENGHARGAAN

JMLH

TATANAN

PENGHARGAAN

DARI MENKES

JMLH

TATANAN

PENGHAR

GAAN

1 Kota Probolinggo 6 Gub. Prov Jatim 6 SWASTISABA

WISTARA 6

Gub. Prov

Jatim

2 Kota Pasuruan 4 Gub. Prov Jatim

4 SWASTISABA

WIWERDA 4

Gub. Prov

Jatim

3 Kab. Lumajang 8 Gub. Prov Jatim

8 SWASTISABA

WISTARA 8

Gub. Prov

Jatim

4 Kota Kediri 6 Gub. Prov Jatim

6 SWASTISABA

WISTARA 6

Gub. Prov

Jatim

5 Kota Malang 6 Gub. Prov Jatim

6 SWASTISABA

WISTARA 6

Gub. Prov

Jatim

6 Kab. Ngawi 6 Gub. Prov Jatim

6 SWASTISABA

PADAPA 6

Gub. Prov

Jatim

7 Kab.

Tulungagung 7

Gub. Prov Jatim 7

SWASTISABA

WISTARA 7

Gub. Prov

Jatim

8 Kab. Pacitan 6 Gub. Prov Jatim

6 SWASTISABA

WIWERDA 6

Gub. Prov

Jatim

9 Kab. Lamongan 4 Gub. Prov Jatim

4 SWASTISABA

PADAPA 4

Gub. Prov

Jatim

10 Kab. Sampang 2 Gub. Prov Jatim

2 SWASTISABA

PADAPA 2

Gub. Prov

Jatim

11 Kab. Magetan 5 Gub. Prov Jatim

5 SWASTISABA

WIWERDA 5

Gub. Prov

Jatim

12 Kab. Madiun 2 Gub. Prov Jatim

2

2 Gub. Prov

Jatim

13 Kota Blitar 4 Gub. Prov Jatim

4 SWASTISABA

PADAPA 4

Gub. Prov

Jatim

14 Kota Surabaya 8 Gub. Prov Jatim

SWASTISABA

PADAPA 8

Gub. Prov

Jatim

15 Kab. Malang 2 Gub Jatim SWASTISABA

PADAPA

2 Gub Jatim

16 Kab. Sidoarjo 2 Gub Jatim 2 Gub Jatim

17 Kab. Pamekasan 2 Gub Jatim 2 Gub Jatim

18 Kab. Trenggalek 2 Gub Jatim 2 Gub Jatim

19 Kab. Magetan 7 Gub Jatim

20 Kab. Ponorogo 2 Gub Jatim

21 Kab. Situbondo 3 Gub Jatim

22 Kab. Gresik 2 Gub Jatim

24 Bondowoso 2 Gub Jatim

25 Jombang 2 Gub Jatim

26 Bojonegoro 2 Gub Jatim

Sumber: Data Kegiatan Seksi Penyehatan Lingkungan

Berdasarkan Tabel 3.3. terlihat bahwa pada Tahun 2014 untuk kegiatan

Kabupaten/Kota Sehat sebanyak 26 Kabupaten/Kota (68.4% dari 38 Kabupaten/Kota)

yang mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur

Sedangkan untuk kegiatan Peningkatan Upaya Pengamanan Limbah Cair dan Padat

bertujuan untuk meningkatkan Kabupaten/Kota melakukan pengelolaan limbah cair dan

padat serta melakukan pengawasan terhadap keracunan pestisida; dengan sasaran

Page 33: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 27

Kabupaten/Kota melakukan program pengelolaan limbah cair dan padat dan

Kabupaten/Kota melakukan pengawasan terhadap keracunan pestisida. Peningkatan

Upaya Pengamanan Limbah Cair dan Padat berupaya melakukan Peningkatan pengelolaan

limbah padat (sampah) rumah tangga pada 10 Kabupaten/Kota, Peningkatan Pengetahuan

SDM (petugas laboratorium) tentang Pemantauan pajanan pestisida pada penjamah

pestisida. Pemantauan dampak kualitas lingkungan dan kualitas lingkungan udara pada 10

Kabupaten/Kota.

D. Permasalahan

Permasalahan yang ditemui pada masing-masing kegiatan adalah sebagai

berikut:

1) Pengembangaan Sarana SAPL Melalui Participatory

a) Belum semua Kepala Daerah mengeluarkan Kebijakan tentang STBM.

b) Dukungan anggaran dari Pemkab/Pemkot untuk STBM sangat terbatas.

c) Efektifitas pemicuan belum maksimal.

d) Keterlibatan peran swasta masih rendah khususnya dalam pemasaran sanitasi

2) Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar

a) Program Kesehatan Lingkungan, dituntut untuk mendukung pencapain Goals

7 MDGs. tetapi dukungan dana dari Pemerintah Kabupaten/Kota untuk

program Penyehatan Lingkungan sangat kurang , bahkan ada beberapa

Kabupaten dananya tidak ada ( Nol).

b) Kualitas air minum perpipaan (PDAM) masih rendah berdasarkan hasil uji

petik pemeriksaaan air PDAM th 2014 dari 670 sampel yang memenuhi syarat

baru 72 % sesuai dengan Permenkes 492 tahun 2010 yang mensyaratkan

bakteri e-coli = 0, air DAM dari 302 sampel yang memenuhi syarat 77,13 %.

Sedangkan target yang harus dicapai tahun 2015 adalah 90 %

c) Komitmen bahwa semua PDAM Kabupaten/Kota menjadi air minum masih

sulit untuk diwujudkan karena membutuhkan biaya yang sangat besar

sedangkan untuk saat ini hampir seluruh PDAM Kabupaten/Kota baru

menghasilkan produk kualitas sebagai air bersih belum air siap minum

3) Penyehatan Lingkungan

a) Belum semua Kabupaten/Kota mengadopsi program Kabupaten/Kota Sehat

b) Kabupaten/Kota yang telah mengadopsi program Kabupaten/Kota Sehat tidak

semua aktif

c) Penyakit berbasis Lingkungan masih menjadi masalah utama penyakit yang

ada dimasyarakat, dan belum semua Kabupaten/Kota melakukan pendekatan

klinik sanitasi.

Page 34: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 28

d) Belum semua TTU memenuhi syarat kesehatan

e) Belum semua TPM memenuhi syarat kesehatan dan masih adanya keracunan

makanan akibat pengelolaan makanan yang tidak hygienis

4) Peningkatan upaya pengamanan limbah cair dan padat.

a) Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan praktik Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

b) Masih terbatasnya sarana pengolahan limbah yang layak terutama di lokasi

industri rumah tangga.

c) Masih terbatasnya kapasitas pemerintah Kabupaten/Kota untuk menangani

sektor pengawasan dampak kualitas lingkungan terhadap kesehatan, padahal

pengawasan dampak kualitas lingkungan terhadap kesehatan menjadi

kewenangan pemerintah kabupaten/Kota.

d) Sangat variatifnya kebijakan masing-masing daerah, mengakibatkan beberapa

program Penyehatan Lingkungan seperti Pembinaan dan Pengawasan

Kualitas Limbah Cair dan Padat Sarana Pelayanan Kesehatan tidak masuk

program prioritas sehingga kegiatan ini terabaikan.

F. Upaya Pemecahan Permasalahan

Upaya pemecahan permasalahan yang akan dilaksanakan berdasarkan

kegiatan adalah sebagai berikut:

1) Pengembangaan Sarana SAPl Melalui Participatory

a) Advokasi kebijakan dan anggaran untuk STBM secara berjenjang dan

berkesinambungan.

b) Peningkatan kapasitas fasilitator pemicuan melalui workshop, training,

pendampingan,refresh pemicuan.

c) Membuat rencana kerja yang terintegrasi secara berjenjang.

d) Melibatkan sumber dana lain untuk kegiatan STBM ( CSR, Lembaga Donor,

Project Lainnya).

e) Monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan yang melibatkan semua

stakeholder.

2) Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar

Proporsi rumah tangga akses berkelanjutan terhadap air minum yang layak upaya

upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan :

a) Pembangunan /perbaikan sarana air minum,

b) Pemeriksaan kualitas air minum perpipaan (PDAM) maupun non perpipaan

c) Mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota untuk mengaktifkan kembali

Laboratorium kesehatan Daerah,

Page 35: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 29

d) Melatih SDM yang berkualitas yang dapat mendukung pelakasanaan

pemeriksaan air.

e) Mendorong penyediaan Water test Kit untuk kemudahan pemeriksaan kualitas

air di Lapangan.

3) Penyehatan Lingkungan

a) Memfasilitasi Kabupaten/Kota untuk terbentuknya/mengadopsi Program

Kabupaten/Kota Sehat. Kegiatan ini merupakan salah satu yang mendukung

mendukung pencapaian Penghargaan yang diterima 26 Kabupaten/Kota dalam

program Kabupaten/Kota Sehat.

b) Sosialisasi Prinsip Hygiene Sanitasi Makanan kepada semua masyarakat

pengelola TPM dengan pemanfaatan CTPS dan PHBS.

4) Peningkatan upaya pengamanan limbah cair dan padat

a) Advokasi, Sosilisasi, dan capacity building peningkatan pengelolaan limbah

limbah padat dan cair serta peningkatan pengawasan pestisida dan

pemantauan kualitas lingkungan dan udara.

b) Peningkatan peran Kabupaten/Kota melaksanakan peningkatan pengelolaan

limbah dan pemantauan kualitas lingkungan.

c) Orientasi manajemen pengawasan dampak kualitas lingkungan kepada Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota dan laboratorium Kesehatan Lingkungan

Kabupaten/Kota.

d) Pemetaan daerah rawan pencemaran dan penyakit berbasis lingkungan oleh

Kabupaten Kota dan Provinsi.

e) Peningkatan kemitraan lintas program dan lintas sektor.

Secara umum sasaran meningkatknya kualitas air bersih, sanitasi dasar, higiene

sanitasi makanan minuman serta kualitas kesehatan lingkungan dan pengendalian

faktor resiko dampak pencemaran lingkungan di masyarakat pada tahun 2014 :

SANGAT BAIK.

B.2. Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

A. Kegiatan Dalam Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

Dalam rangka mencapai misi “Mendorong Terwujudnya Kemandirian

Masyarakat Untuk Hidup Sehat” dan tujuan “Keberdayaan Individu, Keluarga dan

Masyarakat agar mampu Menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) serta Mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)”

maka dilaksanakan Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat.

Page 36: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 30

Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat didukung oleh 3(tiga)

kegiatan yaitu (1) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup

sehat, (2) Pengembangan UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat) dan

(3) Pengembangan posyandu dan Desa Siaga.

Promosi Kesehatan merupakan kegiatan promotif dan preventif

disamping sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran

masyarakat untuk Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga mewujudkan

kemandirian masyarakat dengan memberdayakan dan menggerakkan

masyarakat melalui pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM) yaitu utamanya Posyandu, Poskestren dan Saka Bakti

Husada. Sebagai bentuk nyata masyarakat yang mandiri dalam masalah

kesehatannya yaitu terbentuknya Desa/Kelurahan Siaga.

B. Sasaran

Program Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat dengan sasaran

“Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS) serta keberdayaan masyarakat melalui Upaya Kesehatan

Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) ke arah kemandirian”; indikator sasaran

sebagai berikut:

1) Persentase Rumah Tangga ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

2) Persentase Posyandu Ber-Strata PURI (Purnama Mandiri)

3) Persentase Desa Siaga Aktif

C. Anggaran Belanja

Pada tahun anggaran 2014, Program Promosi dan Pemberdayaan

Masyarakat mendapatkan alokasi anggaran belanja sebesar Rp.

5.000.000.000,00 dengan realisasi belanja sebesar Rp. 4.130.910.272,00 atau

sebesar 82.62%.

Tabel 3.4. TUJUAN 2 dan SASARAN 2.1.

TUJUAN 2 SASARAN 2.1.

Keberdayaan Individu, Keluarga dan Masyarakat agar mampu Menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Berkembangnya Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)

Meningkatnya Pengetahuan dan

Kesadaran untuk Berperilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) serta

Keberdayaan Masyarakat melalui

UKBM ke arah Kemandirian.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam

tabel 3.5. sebagai berikut :

Page 37: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 31

TABEL : 3.5. Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya

Pengetahuan dan Kesadaran untuk Berperilaku Hidup

Bersih dan Sehat serta Keberdayaan Masyarakat

melalui UKBM ke arah Kemandirian.

NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI (%)

1 2 3 4 5

1 Persentase RT ber PHBS 70 % 48,1 % 68,71

2 Persentase Posyandu dengan

Strata Purnama Mandiri (PURI)

52 % 66,12 % 127,15

3

Persentase Desa Siaga Aktif 75 % 95,70 % 127,60

Rata-Rata Persentase Capaian Sasaran 107,73

KATEGORI CAPAIAN : SANGAT BAIK

Berdasarkan tabel 3.5. terlihat capaian Indikator Kinerja Utama Program

Promosi Kesehatan untuk Persentase Posyandu Ber-Strata PURI (Purnama

Mandiri) tercapai sebesar 125,60 %, dan untuk indikator Persentase Desa Siaga

Aktif tercapai sebesar 127.6%. Capaian indikator Kinerja Utama tersebut diatas

sudah sangat bagus, dan harus dipertahankan pada periode yang akan datang.

Sedangkan capaian indikator Persentase Rumah Tangga ber-Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS) adalah sebesar 68,71 %. Presentase Rumah Tangga ber

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)” belum tercapai karena Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) belum menjadi kebiasaan di masyarakat, diantaranya

adalah belum semua masyarakat mematuhi perilaku tidak merokok dalam rumah,

belum semua ibu menyusui memberikan ASI Eksklusif, belum optimalnya jaringan

kemitraan PHBS dengan berbagai pihak serta lemahnya koordinasi lintas sektor dan

lintas program dalam pembinaan PHBS. Dari data tersebut dapat disimpulkan

bahwa perlu peningkatan upaya dalam rangka meningkatkan indikator Persentase

Rumah Tangga ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

D. Permasalahan

Dalam pelaksanaan Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat ditemukan permasalahan diantaranya sebagai berikut:

1) Pengembangan Rumah Tangga Sehat dan media promosi dan informasi

a) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) belum menjadi kebiasaan di

masyarakat, seperti perilaku tidak merokok dalam rumah, memberi ASI

Eksklusif.

b) Belum optimalnya jaringan kemitraan PHBS dengan berbagai pihak.

Page 38: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 32

c) Masih lemahnya koordinasi lintas sektor dan lintas program dalam

pembinaan PHBS.

d) Keterbatasan tenaga di Seksi Promosi Kesehatan khususnya tenaga

media promosi.

2) Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat(UKBM).

a) Belum optimalnya pembinaan Posyandu secara terpadu oleh Tim

Pokjanal Posyandu, karena sektor-sektor yang tergabung dalam tim

pokjanal Posyandu tersebut belum melaksanakan tugas pembinaan

sesuai dengan tupoksinya masing-masing.

b) Belum adanya pembinaan Poskestren terpadu yang melibatkan

Stakeholder baik pada level Provinsi dan Kab/Kota

c) Terbatasnya anggaran untuk UKBM sehingga Poskestren belum

menjadi prioritas.

d) Komitmen kabupaten/ kota yang untuk membina Poskestren yang telah

terbentuk masih lemah.

e) Saka Bakti Husada sebagai salah satu wahana dalam menyuarakan

program promosi kesehatan belum menjadi prioritas di Kabupaten/Kota

f) Profil Promosi Kesehatan lambat disusun karena collecting data yang

tidak secara serentak dilaksanakan di tingkat Kabupaten/ Kota

begitupun pehamanan DO yang tidak seragam menyebabkan dualisme

dalam collecting data profil Promosi Kesehatan

3) Pengembangan Posyandu dan Desa Siaga

1. Pembinaan Posyandu secara terpadu oleh Tim Pokjanal Posyandu

belum optimal

2. Peran dan fungsi Tim Pokjanal Posyandu dan Tim Pokjanal Desa Siaga

Aktif belum optimal.

3. Pengembangan kualitas Desa Siaga aktif kurang optimal karena kurang

maksimalnya dukungan lintas program dan lintas sektor

4. Kurangnya frekuensi Promosi Desa Siaga Aktif di media massa.

E. Upaya Pemecahan Permasalahan

1) Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat.

a) Peningkatan peran serta Lintas Program, Organisasi Sosial

Kemasyarakatan dan LSM dalam Pengembangan PHBS.

b) Promosi dan Edukasi PHBS melalui Media Massa (Koran, TV dan

Radio) kepada Masyarakat

c) Sosialisasi dan Koordinasi PHBS kepada Kelompok Potensial seperti

SKPD Pemprov, Muslimat, Fatayat, Perwanas dan LSM.

Page 39: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 33

d) Pembentukan Desa Percontohan PHBS

e) Melakukan MOU Pembinaan PHBS di Masyarakat dengan ormas/

organisasi profesi : TP PKK, PW Muslimat, PW Fatayat, Aisyiyah,

Nasyiatul Aisyiyah, Kwarda Pramuka, PPKMI dan PMI

f) Koordinasi dengan seksi terkait dilakukan secara rutin untuk

memperoleh bahan yang akan disosialisasikan.

g) Penambahan tenaga promosi kesehatan khususnya tenaga media

promosi.

2) Pengembangan Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat(UKBM).

a) Lomba Poskestren terbaik.

b) Pembentukan Poskestren baru.

c) Meningkatkan koordinasi baik Lintas Program maupun Lintas Sektor

dalam pembinaan program Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat

d) Kab./ Kota diharapkan melalui Puskesmas dapat membina Poskestren

yang sudah terbentuk (terutama yang tidak aktif).

e) Meningkatkan sosialisasi dan advokasi Saka Bakti Husada yang lebih

intensif.

f) Meningkatkan upaya pembinaan terhadap Pangkalan Satuan Karya

Bakti Husada oleh Pimpinan Saka Bakti Husada dengan memberikan

motivasi dan reward melalui penilaian / seleksi terhadap pangkalan

Saka Bakti Husada Berprestasi secara berkesinambungan.

g) Sosialisasi dan Fasilitasi pengumpulan data terutama Definisi

Operasional Profil pada kesempaatan rapat/ pertemuan maupun saat

turun langsung ke kabupaten./ kota.

3) Pengembangan Posyandu dan Desa Siaga

a) Meningkatkan advokasi dan koordinasi kepada lintas sector terkait

untuk memperjelas tupoksi masing-masing

b) Mempersiapkan pembentukan Sektap Desa/Kelurahan Siaga Aktif di

Tingkat Provinsi

c) Promosi Desa Siaga aktif di media massa lebih ditingkatkan

d) Pengembangan Desa Siaga Aktif Percontohan dengan membina desa

siaga Aktif yang Madya untuk ditingkatkan menjadi Purnama

Secara umum pencapaian target sasaran Meningkatnya Pengetahuan dan

Kesadaran untuk Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Keberdayaan

Masyarakat melalui UKBM ke arah Kemandirian pada tahun 2014 telah tercapai

dengan : SANGAT BAIK.

Page 40: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 34

B.3. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

A. Kegiatan Dalam Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Dalam rangka mencapai misi “Mewujudkan, Memelihara dan

Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Merata dan Terjangkau” dan

tujuan “Meningkatnya Akses, Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

melalui Rumah Sakit , Balai Kesehatan, Puskesmas dan Jaringannya” maka

dilaksanakan Program Upaya Kesehatan Masyarakat.

Program Upaya Kesehatan Masyarakat didukung oleh 9(sembilan)

kegiatan yaitu (1)Pengobatan Gratis, (2)Peningkatan kesehatan anak, remaja

dan usila, (3)Peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar di

Puskesmas beserta jaringannya, (4)Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

ibu, bayi, balita dan anak pra sekolah, (5)Peningkatan Mutu Pelayanan

Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana, (6)Perluasan fungsi pelayanan

Pondok Bersalin Desa (polindes), dari hanya melayani pasien bersalin menjadi

Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) yang juga melayani kesehatan dasar

dengan menempatkan tenaga paramedis, (7)Peningkatan Pelayanan Kesehatan

Khusus (Indra, Jiwa, Olahraga, Batra dan Kesehatan Kerja), (8)Peningkatan Mutu

Pelayanan dan Jangkauan Kesehatan Penunjang (Laboratorium, Darah,

Radiomedik, Bengkel Alkes) dan (9)Peningkatan Kesehatan Penduduk Miskin,

Daerah Terpencil dan Tertinggal di Puskesmas dan Jaringannya.

B. Sasaran

Program Upaya Kesehatan Masyarakat dengan sasaran “Meningkatnya

akses dan mutu pelayanan kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, lanjut usia,

kesehatan reproduksi, serta pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan

Jaringannya, Balai Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Penunjang”; indikator

sasaran sebagai berikut:

a). Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup (KH)

b). Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup (KH)

c). Persentase Kunjungan Neonatal (KN) Lengkap

d). Persentase Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Linakes)

e). Persentase Kunjungan Bayi

f). Persentase Kunjungan Ibu Hamil (K4)

g). Persentase Puskesmas yg ada menjadi Puskesmas Rawat Inap Standar

h). Persentase Puskesmas Rawat Inap yg ada menjadi Puskesmas Rawat Inap

PLUS

i). Persentase Puskesmas PONED sesuai Standar

j). Persentase Pustu yang menjadi Pustu layani Gawat Darurat dan Observasi

Page 41: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 35

k). Persentase Polindes yang berkembang menjadi Ponkesdes sesuai Standar

C. Anggaran Belanja

Pada tahun anggaran 2014, Program Upaya Kesehatan Masyarakat

mendapatkan alokasi anggaran belanja sebesar Rp. 5.693.500.000,00 dengan

realisasi belanja sebesar Rp. 4.665.806.802,00 atau sebesar 81,95%.

Tabel 3.6. TUJUAN 3 dan SASARAN 3.1

TUJUAN 3 SASARAN 3.1

Meningkatnys Akses , Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan melalui Rumah Sakit, Balai Kesehatan, Puskesmas dan Jaringannya

Meningkatnya akses dan mutu

pelayanan kesehatan ibu, bayi, anak,

remaja,lanjut usia, kesehatan

reproduksi, kesehatan dasar di

Puskesmas dan jaringannya, balai

kesehatan serta pelayanan kesehatan

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam

Tabel 3.7. sebagai berikut :

TABEL : 3.7. Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya akses dan

mutu pelayanan kesehatan ibu, bayi, anak, remaja,lanjut

usia, kesehatan reproduksi, kesehatan dasar di

Puskesmas dan jaringannya, balai kesehatan serta

pelayanan kesehatan.

NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI (%)

1 2 3 4 5

1 Angka Kematian Bayi per 1000

Kelahiran Hidup

25,95 27,23 92,31

2 Angka Kematian Ibu per

100.000 Kelahiran Hidup

80 93,52 116,90

3 Cakupan Kunjungan Neonatal

(KN) Lengkap

95 % 97,42 % 102,55

4 Cakupan Pertolongan

Persalinan Oleh Tenaga

Kesehatan (Linakes)

95 % 92,45 % 97,32

5 Cakupan Kunjungan Bayi 90 % 95,43 % 106,03

6 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil

K4

94 % 88,66 % 94,32

Page 42: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 36

7

Persentase Capaian Peserta KB

Aktif

70 % 66,48 % 94,97

Rata-Rata Persentase Capaian Sasaran 100,63

KATEGORI CAPAIAN : SANGAT BAIK

Dari tabel 3.7. diatas terdapat 7(tujuh) indikator kinerja dengan 5(lima)

indikator kinerja tercapai sedangkan 2(dua) indikator kinerja belum mencapai.

Indikator kinerja yang belum mencapai adalah persentase kunjungan ibu hamil K4

dan persentase pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (linakes ).

Kunjungan ibu hamil K4 merupakan indikator yang terkait dengan kunjungan

ibu hamil K1. Kunjungan K1 yang dilakukan setelah melewati usia kehamilan 3 bulan

akan menyebabkan indikator K4 tidak tercapai. Masyarakat masih mempunyai

budaya tabu untuk memeriksakan kehamilan semenjak awal.

Jumlah proyeksi sasaran program yang berubah – ubah juga merupakan

faktor penghambat pencapaian target indikator kinerja. Perubahan target akan

menyebabkan perencanaan kegiatan dan kerja petugas mengalami perubahan.

Indikator linakes merupakan salah satu indikator yang mengalami dampak dari

perubahan proyeksi sasaran program. Penambahan sasaran program menyebabkan

persentase menurun karena jumlah yang dilayani tetap sedangkan sasaran program

secara perhitungan bertambah.

Disamping indikator kinerja, terdapat beberapa kegiatan dalam Program

Upaya Kesehatan Masyarakat pada Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga adalah

sebagai berikut :

1) Peningkatan Kesehatan Anak Remaja dan Usila.

Kegiatan Peningkatan Peningkatan Kesehatan Anak Remaja dan Usila

bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak remaja

sehingga siap melaksanakan fungsi reproduksi dengan optimal; sementara untuk

usila bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kemandirian hidup lansia. Semua

indikator kegiatan peningkatan kesehatan anak remaja dan usila telah memenuhi

target yang telah ditetapkan.Upaya lanjutan yang perlu dilakukan terkait program ini

adalah perluasan sasaran program dan peningkatan kualitas capaian program

sehingga memberikan dampak yang optimal terhadap peningkatan kesehatan

masyarakat di Provinsi Jawa Timur.

2) Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi, Balita dan Anak Pra

Sekolah

Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan ( PN ) merupakan indikator

terpilih untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan ibu. Peningkatan cakupan PN

akan menyebabkan menurunnya Angka Kematian Ibu. Kunjungan Neonatal lengkap

Page 43: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 37

merupakan indikator terpilih untuk menilai kualitas pelayanan kesehatan anak

khususnya bayi. Risiko terbesar terjadinya kematian bayi adalah pada masa

neonatal. Dengan cakupan cakupan neonatal yang tinggi diharapkan akan diikuti

dengan penurunan Angka Kematian Bayi.

Kualitas Pelayanan kesehatan ibu dan bayi terjadi peningkatan selama periode

tahun 2009 – 2013. Pada tahun 2014 terjadi penurunan capaian indikator program

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Penurunan terjadi salah satunya

adalah karena belum tersedianya data proyeksi sasaran. Ketiadaan data proyeksi

sasaran yang valid menyebabkan pelaksana program kesehatan ibu dan bayi sulit

untuk melakukan pemantauan rutin hasil pelaksanaan program. Tantangan lainnya

adalah masih adanya dukun yang menolong persalinan. Di beberapa daerah jumlah

dukun yang ada lebih besar dari jumlah bidan yang ada di wilayah tersebut.

3) Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan KB

Kegiatan Peningkatan mutu pelayanan kesehatan reproduksi dan KB

dimaksudkan untuk mengoptimalkan fungsi reproduksi pada pasangan usia subur.

Cakupan KB aktif menunjukkan prosentase PUS yang mengikuti program KB. Tata

laksana penanganan KtP/A ditunjukan untuk memberikan perlindungan terhadap

perempuan dan mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan, serta

kesetaraan gender. Konseling PMTCT pada ibu hamil yang ANC bertujuan untuk

mencegah, mendeteksi dan menangani kasus infeksi menular seksual khususnya

HIV/AIDS pada anak yang dikandungnya.

Semua indikator program Peningkatan mutu pelayanan kesehatan reproduksi

dan KB telah memenuhi target yang telah ditetapkan.Indikator yang belum tercapai

adalah cakupan KB aktif. Namun demikian indikator KB aktif jika dibandingkan

dengan Standar Pelayanan Minimal yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan

dan target MDG’s sebenarnya telah mencapai target yang ditetapkan. Kemenkes dan

MDG’s menargetkan capaian KB aktif sebesar 65 %, sedangkan provinsi Jawa Timur

telah mencapai KB aktif sebesar 66, 48 %.

Program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) juga dilaksanakan oleh

Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar. Pelayanan Program UKM pada Seksi Pelayanan

Kesehatan Dasar dengan capaian kinerja sebagai berikut:

Page 44: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 38

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%)

1 2 3 4 5

1 Persentase Puskesmas yang

ada menjadi Puskesmas

Rawat Inap Standar

24 % 16,3 % 67,92

2 Persentase Puskesmas Rawat

Inap yang ada menjadi

Puskesmas Rawat Inap PLUS

24 % 17,5 % 72,92

3 Persentase Puskesmas

PONED sesuai standar

50 % 48 % 96,00

4 Persentase Pustu yang

menjadi Pustu layani Gawat

Darurat dan Observasi

10 % 8 % 80,00

5 Persentase Polindes yang

berkembang menjadi

Ponkesdes sesuai standar

78 % 55 % 70,51

Rata-Rata Persentase Capaian Sasaran 77,47

KATEGORI PENILAIAN : BAIK

Dari hasil pelaksanaan Program Upaya Kesehatan Masyarakat pada Seksi

Pelayanan Kesehatan Dasar dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Puskesmas Standar adalah program Icon untuk peningkatan pelayanan

Puskesmas yang lebih baik, dengan meningkatkan Puskesmas Rawat Inap menjadi

Puskesmas Rawat Inap yang memenuhi standar, dengan menempatkan dokter umum

sebagai tenaga kontrak dalam rangka peningkatan pelayanan Puskesmas ini

dikembangkan agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai stándar.

Jumlah Puskesmas standar pada Tahun 2009 = 0; pada Tahun 2010 = 10 dari target

10 puskesmas (tercapai 100%). Pada Tahun 2011 Puskesmas Standar tercapai = 29

puskesmas, dari target 30 puskesmas (terpenuhi 97%). PadaTahun 2012 jumlah

Puskesmas standar = 59 puskesmas dari target 60 puskesmas ( terpenuhi 98%).

Pada Tahun 2013 jumlah Puskesmas standar =84 puskesmas, dari target 90

puskesmas (tercapai 93% dari target yang ditetapkan). Pada Tahun 2014 hanya

terdapat kegiatan evaluasi terhadap Puskesmas standar yang sudah terbentuk.

Keberadaan Puskesmas Standar penting untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Pada tahun 2014 Dari target 120 Puskesmas di Jawa Timur, baru

sebanyak 84 (70%) puskesmas yang diassesment dan mendapat predikat sebagai

Puskesmas standar

2. Jumlah Puskesmas Rawat Inap menjadi Puskesmas Plus, pada tahun 2009 = 0%;

pada Tahun 2010 = 8 puskesmas plus dari target 10 puskesmas plus (tercapai 80%).

Page 45: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 39

Pada Tahun 2011 tercapai 28 puskesmas plus dari target 30 puskesmas pluas

(tercapain 93%). Pada tahun 2012 tercapai = 43 puskesmas pluas dari target 60

puskesmas pluas (tercapai 72%). Pada Tahun 2013 tercapai = 48 puskesmas plus

dari target 90 puskesmas plus (tercapai 53%). Pada Tahun 2014 dana

pengembangan Puskesmas plus “dipending” Pada tahun 2014 Dari target 120

Puskesmas rawat inap yang ada di Jawa Timur, baru sebanyak 48 (40%) puskesmas

rawat inap yang dikembangkan sebagai Puskesmas Rawat Inap Plus. Puskesmas

Rawat Inap Plus adalah Puskesmas yang mengutamakan pelayanan PONED yang

diberi dokter Sp OG. Dan dokter Sp. A, masing-masing tenaga tersebut memberikan

pelayanan 4 kali dalam sebulan. Tenaga dokter spesialis tersebut ada di RSUD

dengan melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan kab/kota. Hal ini dilakukan

untuk menurunkan AKI dan AKB.

3. Persentase Puskesmas pembantu yang ada menjadi Puskesmas pembantu layani

Gawat Darurat dan Observasi pada tahun 2009 = 0, Pada Tahun 2010 tercapai 25

pustu dari target sebesar 50 pustu (tercapai 50%).Pada Tahun 2011 tercapai 105

pustu dari target 130 pustu ( tercapai 80%). Pada Tahun 2012 tercapai sebesar 140

pustu dari target 180 pustu (tercapai 78%). Pada tahun 2013 tercapai 175 pustu dari

target 230 pustu ( tercapai 76%). Pada Tahun 2014 tidak ada dana pengembangan

untuk kegiatan mewujudkan Puskesmas pembantu menjadi Puskesmas pembantu

layani Gawat Darurat dan Observasi. Puskesmas Gawat Darurat dan Observasi

didirikan di area jalan raya, agar bisa memberikan penanganan kegawatdaruratan

terhadap kecelakaan di jalan raya. Pada tahun 2014 Dari target 280 Puskesmas yang

berlokasi di jalan raya, baru sebanyak 175 (62%) yang bisa memberikan penanganan

gadar dan observasi.

4. Dalam rangka peningkatam aksessabilitas pelayanan kesehatan kepada

masyarakat dengan pendirian Ponkesdes, yaitu peningkatan fungsi polindes dengan

menambah tenaga perawat. Rekruitmen perawat pada tahun 2010 sebanyak 1610

dari target 1814 yang ditugaskan pada 1610 Ponkesdes (tercapai 89%). Pada Tahun

2011 sebanyak 2316 dari target 2383 (tercapai 97%). Pada Tahun 2012 sebanyak

2828 ( tercapai 76%). Pada Tahun 2013 sebanyak 3213 (tercapai 71,4%). Pada tahun

2014 Ponkesedes sebanyak 3213 (56%). Pada Tahun 2014 Ponkesdes dilakukan

penelitian oleh beberapa institusi pendidikan yang menyatakan bahwa layanan

Ponkesdes sangat memuaskan dan memang dibutuhkan keberadaannya oleh

masyarakat di desa. Ponkesdes penting dalam promosi kesehatan, lingkungan, dan

tindakan prefentif; namun di satu sisi belum ada kebijakan bagaimana nasib perawat

selanjutnya. Oleh sebab itu, besar harapan para perawat yang ada untuk ditingkatkan

kesejahteraannya dengan mengangkatnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Page 46: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 40

Program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) juga dilaksanakan oleh Seksi

Kesehatan Rujukan dan Khusus, yaitu kegiatan Pengobatan Gratis dan Peningkatan

Pelayanan Kesehatan Khusus (indra, jiwa, olahraga, batra dan kesehatan kerja).

Untuk kegiatan Pengobatan Gratis menetapkan ukuran keberhasilan yaitu

terlaksananya P3K pada kegiatan momentum hari besar dan Bhakti Sosial HUT

Provinsi, dan sudah memenuhi target yang ditetapkan. Hal ini tidak lepas dukungan

dari lintas sektor yang mendukung pelaksanaan P3K.

Sedangkan kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus (indra, jiwa,

olahraga, batra dan kesehatan kerja) yang merupakan Program UKM yang

dilaksanakan oleh Seksi Kesjuksus, bertujuan untuk meningkatkan akses dan mutu

pelayanan kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, pasangan usia subur dan lanjut usia,

serta pelayanan kesehatan dasar dan khusus, bagi masyarakat miskin di puskesmas

dan jaringannya; dengan sasaran program meningkatkan jangkauan dan kualitas

pelayanan kesehatan khusus (indra, jiwa, olahraga, batra dan kesehatan kerja).

Berdasarkan hasil kinerja program khususnya untuk kesehatan indera dan

kesehatan jiwa, didapatkan bahwa pelaksanaan program kesehatan indera tahun

2013 dilaksanakan pada 14 Kabupaten/Kota (36,84%). Hal ini belum memenuhi target

sebesar 40% (15 Kabupaten/Kota). Pada Tahun 2014 sudah mengalami peningkatan

dalam hal pelaksanaan program kesehatan indera yaitu sebesar 17 Kabupaten/Kota

(44,74%) walaupun belum bisa memenuhi target yang ditetapkan yaitu lebih dari 60%

(>24 Kab Kota) yang seharusnya melaksanakan program Kesehatan Indera pada

Tahun 2014.

Sedangkan pelaksanaan program kesehatan jiwa tahun 2014 telah berjalan di

24 Kabupaten/kota. Bila dibandingkan dengan Tahun 2013 terjadi peningkatan yang

cukup signifikan. Mengacu pada target tahun 2014 sebanyak 50% maka pencapaian

di tahun 2014 telah melebihi target.

D. Permasalahan

Permasalahan Program Upaya Kesehatan Masyarakat pada Seksi Kesehatan

Keluarga adalah:

1) Banyaknya petugas yang memasuki masa pensiun. Sementara perekrutan

pegawai baru terkendala dengan adanya moratorium dan ketiadaan formasi

karena komposisi biaya pegawai telah melewati pagu yang diperbolehkan.

2) Kualitas tenaga pengganti yang belum optimal. Banyaknya institusi pendidikan

akan meningkatkan jumlah mahasiswa yang dididik. Namun jumlah mahasiswa

tersebut tidak seimbang dengan jumlah sasaran untuk lahan praktek. Baik lahan

praktek berupa institusi dan lahan praktek berupa jumlah ibu hamil

Page 47: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 41

Permasalahan Program Upaya Kesehatan Masyarakat pada Seksi

Kesehatan Dasar Penunjang dalam upaya kegiatan mewujudkan Puskesmas

Standar, Puskesmas Plus, Pustu Gadar dan Ponkesdes adalah :

1) Terlambatnya MOU mengakibatkan honor/gaji dokter terlambat sehingga Dokter,

dokter Sp.OG di beberapa Puskesmas tidak pasti datang, misalnya yang terjadi di

Kabupaten Situbondo.

2) Berpindahnya pasien Puskesmas ke layanan Klinik Swasta misalnya yang terjadi

di Kabupaten Kediri

3) Sosialisasi akreditasi Puskesmas belum merata dan Klasifikasi tingkat

kemampuan pelayanan yang bervariasi misalnya yang terjadi pada Puskesmas di

Blitar

4) Kualitas dan kuantitas SDM, sarana, prasarana tiap Kab/Kota berbeda. Misalnya

Ponkesdes tidak bermasalah dalam hal SDM dan alatnya, tetapi banyak gedung

Ponkesdes dengan status sewa.

Permasalahan Program Upaya Kesehatan Masyarakat pada Seksi Kesehatan

Rujukan dan Khusus untuk program kesehatan indra adalah:

1) Masih terasa adanya ketidakpedulian dari stakeholder sehingga dapat

mempengaruhi besarnya anggaran untuk kegiatan pada program kesehatan

indera di masing- masing Kab/ Kota

2) Masih kurangnya SDM yang dilibatkan dalam kegiatan / program kesehatan

indera

3) Masih kurangnya penegakan Diagnosis khusuanya yang berhubungan dengan

kesehatan indera, apalagi di era JKN ini

Permasalahan Program Upaya Kesehatan Masyarakat pada Seksi Kesehatan

Rujukan dan Khusus untuk Program Kesehatan Jiwa adalah:

1) Pengurusan pasien pasung untuk mendapatkan kartu BPJS mandiri masih

terkendala dan harus di daftarkan bersama keluarganya

2) Pengiriman rujukan evakuasi pasien pasung kategori miskin non BPJS dari

rumah ke RSJ masih terkendala biaya transport

3) Penanganan pasien pasca RSJ masih belum terpantau optimal

4) Belum semua kab/kota memilikiTim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat

sehingga koordinasi LP danLS belum optimal

5) Belum semua kab/kota memiliki komitmen yang sama dalam mendukung

program Jawa Timur bebas pasung

6) Belum semua kab/kota menyediakan obat-obatan program keswa di tingkat

puskesmas

7) Belum semua kab/kota memiliki UPT rehabilitasi sosial untuk transisi perawatan

sebelum pasien dikembalikan ke keluarga

Page 48: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 42

8) Rehabilitasi sosial pasien pasung yang sudah pulih belum optimal melalui

kegiatan ekonomi produktif masih kurang

E. Upaya Pemecahan Permasalahan

Upaya Pemecahan Permasalahan Program Upaya Kesehatan Masyarakat

pada Seksi Kesehatan Keluarga adalah :

1) Mencari alternatif penggantian petugas yang telah memasuki masa pensiun

dengan melakukan perekrutan pegawai baru.

2) Peningkatan kualitas lulusan tenaga kesehatan melalui peningkatan standar

lulusan, penataan lahan praktek dan penataan perijinan pendirian dan

operasional institusi pendidikan kesehatan

Upaya pemecahan masalah pada Program Upaya Kesehatan Masyarakat yang

dilaksanakan oleh Seksi Kesehatan Dasar Penunjang adalah sebagai berikut :

1) MOU dipersiapkan dengan baik, sehingga range waktu tepat di bulan Desember

akhir terlaksana, sehingga Januari dana bisa diberikan pada para nakes.

2) Meningkatkan faktor-faktor yang mengakibatkan loyalitas pasien misalnya

dengan meningkatkan kualitas layanan

3) Meningkatkan Klasifikasi Puskesmas Standar Puskesmas RI Plus, Standar, dan

Pustu Gadar dan Observasi menjadi sesuai standar.

4) Sosialisasi Akreditasi Puskesmas kepada seluruh SDM di Puskesmas.

5) Melatih dan menyediakan Sumber Daya Manusia, sarana, prasarana di Puskesmas

yang sesuai dengan standar Puskesmas.

Upaya pemecahan Permasalahan Program UpayaKesehatan Masyarakat pada

Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus untuk program kesehatan indra adalah:

1) Advokasi terkait penganggaran untuk kegiatan Program Kesehatan Khusus

2) Meningkatkan Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor

3) Pelatihan-pelatihan atau workshop

Upaya pemecahan Permasalahan Program UpayaKesehatan Masyarakat pada

Seksi Kesehatan Rujukan dan Khusus untuk program kesehatan jiwa adalah:

1) Advokasi BPJS kesehatan untuk mendaftarkan pasien pasung agar memiliki

kartu BPJS mandiri

2) Advokasi kab/kota untuk pengurusan nik pasien pasung, meningkatkan dukungan

terhadap program bebas pasung, membentuk dan mengoptimalkan TPKJM,

mendukung pembiayaan pasien pasung kategori miskin non BPJS/PBI,

menyiapkan panti rehabilitasi sosial pasein pasung sebelum dikembalikan ke

keluarga

3) Optimalisasi program rujuk balik pasien schizofrenia

Page 49: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 43

4) Kolaborasi lintas sektor mendukung rehabilitasi sosial/kegiatan ekonomi produktif

pasien pasung yang sudah pulih

Sebagaimana diketahui Program Kesehatan Khusus merupakan program

pengembangan selain Program wajib di Puskesmas, sehingga lebih bersifat inovatif

dan unggulan dari beberapa Puskesmas di Kabupaten/Kota yang ingin

mengembangkan, sehingga Program Kesehatan Khusus ini tidak dikembangkan

secara menyeluruh di 38 Kabupaten/Kota .

Secara umum pencapaian target sasaran Akses dan Mutu Pelayanan

Kesehatan Dasar di Puskesmas dan Jaringannya serta Pelayanan Kesehatan

Penunjang pada tahun 2014 telah tercapai dengan BAIK.

B.4. Program Upaya Kesehatan Perorangan

A. Kegiatan Dalam Program Upaya Kesehatan Perorangan

Dalam rangka mencapai misi “Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

melalui Rumah Sakit , Balai Kesehatan, Puskesmas dan Jaringannya” dan tujuan

“Meningkatnya Akses, Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan melalui

Rumah Sakit , Balai Kesehatan, Puskesmas dan Jaringannya” maka dilaksanakan

Program Upaya Kesehatan Perorangan.

Program Upaya Kesehatan Perorangan didukung oleh 3(tiga) kegiatan yaitu

(1) Pelayanan bagi penduduk miskin di Rumah Sakit dan atau rumah sakit Khusus,

serta pengembangan kesehatan rujukan, (2)Peningkatan Kualitas Pelayanan di RS

dan (3) Peningkatan pelayanan kesehatan penunjang dan kegawatdaruratan di RSU

dan RS khusus.

B. Sasaran

Program Upaya Kesehatan Perorangan dengan sasaran “Meningkatkatnya

jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dengan kemampuan pelayanan

kesehatan gawat darurat yang bisa diakses masyarakat dan prasarana kesehatan di

Rumah Sakit, Rumah Sakit Khusus dan Balai Kesehatan” ;indikator sasaran sebagai

berikut:

1) Persentase Rumah Sakit Pemerintah menyelenggarakan Pelayanan Obstetri

Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) sesuai standar

2) Persentase Rumah Sakit yang terakreditasi 5 pelayanan dasar

B. Anggaran Belanja

Pada tahun anggaran 2014, Program Upaya Kesehatan Perorangan

mendapatkan alokasi anggaran belanja sebesar Rp. 1.700.000.000,00dengan

realisasi belanja sebesar Rp. 1.295.442.803,00 atau sebesar 76,2 %.

Page 50: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 44

Tabel 3.8. TUJUAN 3 dan SASARAN 3

TUJUAN 3 SASARAN 3.3.

Meningkatnya Akses , Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan melalui Rumah Sakit, Balai Kesehatan, Puskesmas dan Jaringannya

Meningkatnya Jangkauan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Gawat Darurat yang Bisa Diakses Masyarakat dan Prasarana Kesehatan di Rumah Sakit, Rumah Sakit Khusus dan Balai Kesehatan

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam

tabel 3.9. sebagai berikut :

TABEL : 3.9. Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya Jangkauan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Gawat Darurat yang Bisa Diakses Masyarakat dan Prasarana Kesehatan di Rumah Sakit, Rumah Sakit Khusus dan Balai Kesehatan .

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%)

1 2 3 4 5

1 Persentase Rumah Sakit

Pemerintah

menyelenggarakan Pelayanan

Obstetri Neonatal Emergency

Komprehensif (PONEK)

sesuai standar

80 % 85,19 % 106, 49

2 Persentase Rumah Sakit

Pemerintah yang Terakreditasi

5 Pelayanan Dasar

70 % 90,63 % 129,47

Rata-Rata Persentase Capaian Sasaran 117,98

KATEGORI CAPAIAN : SANGAT BAIK

Pada Program Upaya Kesehatan Perorangan dalam kinerja program

didapatkan upaya – upaya yang dilakukan dalam menghadapi pelaksanaan Sistem

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan kepada masyarakat, maka perlu adanya penataan penyelenggaraan

kesehatan yang berjenjang dan berkesinambungan melalui mekanisme system

penataan alur rujukan yang efektif dan efisien. Sehingga diperlukan data dan

informasi terkait pelayanan kesehatan agar penataan penyelenggaraan kesehatan

dapat diselenggarakan secara efektif dan efisien.

Bedasarkan Surat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tanggal 30

Januari 2014 nomor: 445/1306/101.4/2014 perihal revisi format laporan tahunan RS,

maka Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2014 melakukan pengadaan

Page 51: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 45

software data dan analisa laporan RS. Software data dan analisa laporan RS

merupakan sebuah system informasi yang bertujuan untuk merekap data laporan

tahunan seluruh RS di Jawa Timur. Data tersebut di unggah dalam system yang

tersimpan dalam database penyimpanan yang dikelompokkan berdasarkan tahun

laporan dokumen tersebut. Selain itu untuk standarisasi Pelayanan medis di RS maka

Sejak tahun 2012 telah tersusun Buku Pedoman Sistem Rujukan berbasis Indikasi

Medis yaitu penyelenggaraan pelayanaan kesehatan yang mengatur pelimpahan

tugas dan tanggung jawab pelayaan kesehatan secara timbal balik, baik vertikal

maupun horizontal yang didasarkan pada kemampuan medis rumah sakit yang dalam

penyusunannya telah melibatkan Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas, Dinas

Kesehatan dan IDI dan Organisasi Profesi dari masing-masing pelayanan. Pedoman

ini mengacu pada Sistem Kesehatan Nasional mengamanatkan tersedianya

pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas yang dilaksanakan dengan

memperhatikan inovasi dan terobosan dalam penyelengaraannya yang

berkesinambungan, terus menerus, terpadu dan paripurna melalui penguatan sistem

rujukan.

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan di RS perlu terus ditingkatkan sejalan

dengan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih baik, cepat dan

yang sesuai standar pelayanan RS.

Berdasarkan ukuran keberhasilan yang sudah ditetapkan yaitu terlaksananya

pembinaan peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit Pemerintah dengan melihat

pelaksanaan akreditasi di Rumah Sakit Pemerintah. Dalam upaya peningkatan mutu

pelayanan rumah sakit wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 tahun

sekali. Akreditasi RS dilakukan oleh suatu lembaga independen baik dari dalam

maupun luar negeri berdasarkan standar akreditasi yang berlaku dan ditetapkan oleh

Menteri, sesuai yang diamanatkan pada UU RS No 44 Tahun 2009 pasal 40.

Akreditasi RS dilakukan oleh KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit) yang dulunya

penilaian akreditasi RS menggunakan versi 2007 yang meliputi Akreditasi RS 5

pelayanan, 12 pelayanan dan 16 pelayanan maka pada pertengahan 2012 adalah

batas akhir penilaian akreditasi versi tahun 2007 yang selanjutnya instrumen

akreditasi menggunakan akreditasi yang baru yaitu versi 2012 sesuai Keputusan

Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kemenkes RI Nomor : HK.02.04/I/2790/11 tentang

Standar Akreditasi RS.

Dalam rencana strategis Kementerian Kesehatan RI sampai tahun 2014 ada

ketentuan target pencapaian Akreditasi RS (RS Pemerintah,BUMN, TNI/POLRI, dan

Swasta) diharapkan mencapai 90%. Sampai saat ini (akhir tahun 2013) RS di Jawa

Timur yang telah terakreditasi sebanyak 237 RS (66,76%) dari 355 RS yang ada

sehingga masih ada sekitar 118 RS (33,24%) yang belum terakreditasi (versi 2007/

Page 52: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 46

lama). Adapun perincian jumlah RS di Jawa Timur yang sudah terakreditasi yaitu

sebagai berikut:

a) RSU Pemerintah : 54 RS → 50 RS terakreditasi (92,59%)

b) RSK Pemerintah : 10 RS → 8 RS terakreditasi (80,00%)

c) RS TNI/Polri : 28 RS → 24 RS terakreditasi (85,71%)

d) RS BUMN : 15 RS → 12 RS terakreditasi (80,00%)

e) RSU Swasta : 152 RS → 110 RS terakreditasi (72,37%)

f) RSK Swasta : 96 RS → 33 RS terakreditasi (34,38%)

Adapun Indikator Renstra pada tahun 2013 adalah 70 %. Indikator Renstra

tersebut yang dimaksud adalah akreditasi yang versi 2007/ lama.Sehingga persentase

pencapaian sasaran masih dibawah target yaitu 66,76%. Sedangkan target indikator

Renstra tahun 2014 yaitu >75%. Berbagai kegiatan terkait peningkatan pencapaian

indikator Renstra untuk akreditasi RS antara lain :

a) Workshop Akreditasi RS bekerjasama dengan KARS pusat dan RS yang sudah

terakreditasi di RSU dan RSK, dengan tujuan agar RS dapat membuat

dokumen sesuai standart dan parameter penilaian akreditasi RS, sasaran

adalah RS Pemerintah yang belum terakreditasi

b) Monitoring dan Evaluasi Akreditasi RS

Pada tahun 2014 tidak ada perubahan rumah sakit pemerintah yang

terakreditasi 5 pelayanan dasar karena adanya perubahan versi akreditasi dari versi

2007 ke versi baru (versi 2012).

Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi

RS dimana disebutkan pada pasal 3 bahwa RS wajib mengikuti akreditasi nasional,

dan pada pasal 4 untuk dalam upaya meningkatkan daya saing, RS dapat mengikuti

akreditasi internasional sesuai kemampuan. Sampai pada akhir tahun 2014 RS di

Jawa Timur yang sudah terakreditasi nasional (versi 2012) baru 10 RS yaitu RS Panti

Nirmala Malang, RS Mata Undaan Surabaya, RSUD dr Soetomo, RSAL dr. Ramelan,

RS Baptis Batu, RS Adi Husada Kapasari, RS Semen Gresik, RS Muhammadiyah

Lamongan dan RS Premier Surabaya, RS Premier merupakan salah satu RS yang

sudah terakreditasi Internasional.

Sedangkan untuk pencapaian target indikator Rumah Sakit Pemerintah

menyelenggarakan Program Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK)

24 jam. 87,03%RS Mampu PONEK 24 jam adalah RS yang mampu menyelenggarakan

pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal secara komprehensif dan

terintegrasi 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu, yang dapat terukur malalui

Penilaian Kinerja Manjemen dan Penilaian Kinerja Klinis dan Buku Paket Pelatihan

PONEK Protokol bagi Tenaga Pelaksana . Dari data di Laporan Tahunan RS

Page 53: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 47

didapatkan tidak lebih dari 50% RS Pemerintah yang memiliki SK Tim Ponek, terkait

dengan pelaksanaan penyelenggaraan Ponek mengacu pada buku pedoman Ponek

Kemenkes RI tahun 2012.

Angka kematian ibu di RS Pemerintah di Jawa Timur sampai sekarang masih

cukup tinggi. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi Angka Kematian Ibu

tinggi yaitu kualitas layanan darurat obstetry dan neonatal pada berbagai tingkat

pelayanan kesehatan, termasuk sarana prasarana dan SDM. Pada tahun 2013 RS

Pemerintah kelas A kasus kematian ibu sebanyak 44 kasus,pada 21 RS Pemerintah

kelas B yang mengisi data laporan (2013) sebanyak 178 kasus, dan pada 6 RS

Pemerintah kelas C yaitu sebanyak 6 kasus dan pada 1 RS Pemerintah kelas D yang

mengisi data laporan sebanyak 2 kasus.

Untuk itu pada tahun 2014 Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

melaksanakan kegiatan Supervisi fasilitatif terpadu yang melibatkan lintas program/

lintas sektor serta pendampingan tim Kabupaten/Kota. Maka tahapan yang dilakukan

yaitu antara lain: mengadakan rapat persiapan, rapat evaluasi , advokasi ke Pemda

setempat tentang upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi. Dan pada tahun

2013, angka kematian ibu yang tertinggi yaitu di RS Pemerintah kelas B yaitu

sebanyak 68 %. Hal ini bisa menjadi bahan masukan dari pemegang kebijakan

khususnya terkait dengan penyiapan SDM maupun sarana dan prasarana di masing-

masing RS sebagai tempat rujukan. Seperti di Kab Kediri, angka kematian ibu masih

tergolong tinggi, oleh karena dilakukan Program Penguatan RS sebagai rujukan

pelayanan maternal neonatal dengan cara pelatihan tim PONEK, monev serta fasilitasi

audit medis di RS Kab Kediri. Hasilnya cukup memuaskan terjadi penurunan angka

kematian ibu dari 34 (2013) menjadi 13 (2014). Meskipun begitu perlu dukungan

Asisten Kesra dan Bappeda dalam koordinasi Lintas Sektor dan Lintas Program di

Kab/Kota Kediri. Dan dari pengalaman tersebut diatas diharapkan adanya Sistem

Rujukan upaya penurunan estafet panjang rantai rujukan – Radiomedik, serta adanya

Peran IDI dan Dinkes Kab/Kota terkait Praktik Dr Spesialis dan peran IBI dalam

Kompetensi SDM terkait pelatihan teknis.

E. Upaya Pemecahan Permasalahan

Permasalahan dan Upaya yang dilakukan terkait Program Upaya

Kesehatan Perorangan adalah sebagai berikut:

a) Berdasarkan UU RS No. 44 Tahun 2009 yang dijelaskan dalam Permenkes RI

Nomor 56/MENKES/PER/2014 tentang Perijinan dan Klasifikasi RS disebutkan

bahwa Peran Dinas Kesehatan Provinsi adalah memberikan Rekomendasi

Perijinan dan Penetapan Kelas untuk RS kelas B sedangkan rekomendasi

Page 54: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 48

perijinan dan klasifikasi RS kelas C dan D diserahkan ke Dinas Kesehatan Kab/

Kota. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur akan mengadvokasi kepada

Kementerian Kesehatan RI untuk memprioritaskan penetapan kelas Rumah Sakit

di Jawa Timur mengingat jumlah RS di Jawa Timur termasuk terbanyak di

Indonesia.

b) Dengan standar akreditasi baru yang diberlakukan mulai tahun 2012, maka

rumah sakit harus menata ulang standarnya karena pada standar akreditasi baru

ada 4 (empat) kelompok standar yaitu : Kelompok standar berfokus pada pasien,

Kelompok standar manajemen rumah sakit, Kelompok sasaran keselamatan

pasien, Kelompok sasaran menuju Milineum Development Goals.

c) Sedangkan yang menjadi permasalahan RS Pemerintah belum melaksanakan

PONEK sekaligus masih tingginya Angka Kematian Ibu dan Bayi antara lain

karena keterbatasan SDM Spesialistik khususnya dokter spesialis Obgyn dan

dokter spesialis anak yang full timer . Untuk itu pihak Dinas Kesehatan

hendaknya ikut mengadvokasi kepada Kementerian Kesehatan RI dan

mengusahakan pelaksanaan pemerataan khususnya tenaga spesialis Obgyn dan

spesialis anak ke daerah- daerah Kab/ Kota.

Adapun permasalahan terkait dengan sistem Pelaporan RS yang belum berjalan

optimal antara lain karena belum semua RS mengisi laporan tahunan dengan

format yang diupload dalam software data dan analisa laporan RS Dinkes Provisi

Jawa Timur, sehingga tidak terekapitulasi dalam software, masih diemukannya

data yang tidak sinkron di RS dengan tahun yang sama antara data SIRS online,

Laporan Tahunan RS, Profil kesehatan serta masih belum semua Dinas

Kesehatan Kab/Kota menggunakan data/pelaporan RS sebagai bahan

perencanaan atau evaluasi terkait pelayanan di RS. Untuk itu dirasa perlu update

format data/ pelaporan di masing- masing RS.

Secara umum pencapaian target sasaran meningkatkatnya jangkauan dan

kualitas pelayanan kesehatan dengan kemampuan pelayanan kesehatan gawat

darurat yang bisa diakses masyarakat dan prasarana kesehatan di Rumah Sakit,

Rumah Sakit Khusus dan Balai Kesehatanpada tahun 2014 telah tercapai dengan

BAIK.

B.5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

A. Kegiatan Dalam Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Dalam rangka mencapai misi “Mewujudkan, Memelihara dan Meningkatkan

Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Merata dan Terjangkau” dan tujuan

Page 55: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 49

“Meningkatnya Kesadaran Gizi Keluarga Dalam Upaya Meningkatkan Status Gizi

Masyarakat” maka dilaksanakan Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Program Perbaikan Gizi Masyarakat didukung oleh 3(tiga) kegiatan yaitu (1)

Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat

Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya,

(2) Pemberdayaan masyarakat Untuk pencapaian keluarga sadar gizi dan (3)

Penyelidikan surveillans untuk kewaspadaan pangan dan gizi

B. Sasaran

Program Perbaikan Gizi Masyarakat dengan sasaran “Meningkatnya

Keluarga Sadar Gizi dan Perbaikan Gizi Masyarakat”; indikator sasaran sebagai

berikut:

1) Persentase Balita Dipantau Pertumbuhannya

2) Persentase Balita dengan Gizi Buruk

3) Persentase Balita dengan Gizi Kurang

C. Anggaran Belanja

Pada tahun anggaran 2014, Program Perbaikan Gizi Masyarakat

mendapatkan alokasi anggaran belanja sebesar Rp. 2.200.000.000,00 dengan

realisasi belanja sebesar Rp. 1.926.959.036,00 atau sebesar 87.59%.

Tabel 3.10. TUJUAN 4 dan SASARAN 4

TUJUAN 4 SASARAN 4.1

Meningkatnya Kesadaran Gizi Keluarga Dalam Upaya Meningkatkan Status Gizi Masyarakat

Meningkatnya Perbaikan Gizi

Masyarakat

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam

Tabel 3.11. sebagai berikut :

TABEL : 3.11. Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya Perbaikan Gizi

Masyarakat

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%)

1 2 3 4 5

1 Persentase Balita Dipantau

Pertumbuhannya

85 % 74, 3 % 87,41

2 Persentase Balita dengan Gizi Buruk 2 % 2 % 100,00

3

Persentase Balita dengan Gizi Kurang 14,8 % 12,3% 83,11

Rata-Rata Persentase Capaian Sasaran 90,17

KATAGORI CAPAIAN : BAIK

Page 56: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 50

Program perbaikan gizi masyarakat bertujuan meningkatkan kesadaran gizi

keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil,

bayi, dan balita serta usia produktif.

Tabel 3.12. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Program Perbaikan Gizi Masyarakat 2012-2014

NO INDIKATOR 2012 2013 2014

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

1 Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan

100 100 100 100 100 100

2 Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif

70 66,1 75 70,3 80 72,6

3 Cakupan RT yang mengkonsumsi garam beryodium

80 - 85 86,9 90 86,9

4 Persentase Balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A

80 90,3 83 89,7 85 92,2

5 Persentase ibu hamil mendapat Fe 90 tablet 90 71,2 93 81,6 95 74,2

6 Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi

100 100 100 100 100 100

7 Persentase balita ditimbang berat badannya 75 73,7 80 72,0 85 74,3

8 Persentase Penyediaan bufferstock MP-ASI untuk daerah bencana

100 100 100 100 100 100

Sumber : LB3 Gizi Tahun 2014

Pada tabel di atas sampai dengan bulan November 2014 sebanyak 5854 kasus

Balita gizi buruk (L= 2593, P=2855) sudah mendapat perawatan 100 % dan tertangani

semua. Berdasarkan PSG (pemantauan status gizi) tahun 2014 persentase status

balita gizi buruk sebanyak 2% ini lebih rendah dari target RAD-PG tahun 2014

sebesar 2,1%. Sedangkan persentase status Balita gizi kurang sebesar 10,3% bila

dibandingkan dengan target RAD-PG tahun 2014 sebesar 8,4% masih belum

mencapai target dan untuk prevalensi Balita gizi kurang sebesar 12,3%.

Penanggulangan kasus balita gizi buruk dilaksanakan melalui 2 (dua) pendekatan,

yaitu bagi balita gizi buruk yang disertai dengan tanda-tanda komplikasi medis

dilakukan penanganan rawat inap di Puskesmas Perawatan, Theurapeutic Feeding

Centre (TFC) maupun Rumah Sakit. Sedangkan bagi balita gizi buruk tanpa

komplikasi dilakukan melalui rawat jalan dengan pembinaan oleh petugas kesehatan

dan kader Posyandu.

Cakupan bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif tahun 2014 sebesar

72,6% dari jumlah bayi diperiksa sebesar 463.872 dan yang mendapat ASI Eksklusif

sebanyak 336.819 bayi, meskipun belum mencapai target nasional sebesar 80 %

tetapi bila dibanding tahun 2013 persentase cakupan meningkat sebanyak 2,3%, hal

ini di dukung dengan semakin meningkatnya pemahaman masyarakat tentang ASI

Eksklusif serta semakin tanggapnya tenaga pelaksana gizi di lapangan. Upaya

terobosan yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif antara lain

melalui :

Page 57: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 51

a) Penyediaan ruang laktasi (di pasar, kantor, mall, RSUD, pabrik dll) dalam

rangka mendukung penyediaan fasilitas menyusui di tempat kerja maupun di

pusat perbelanjaan, dan lain-lain.

b) Pelatihan petugas pengola data kesehatan terkait dengan definisi operasional

ASI eksklusif untuk mendukung pelaporan ASI eksklusif yang benar

c) Pelatihan Konselor Menyusui

d) Peningkatan dukungan keluarga dan masyarakat melalui pembentukan

Kelompok Pendukung Air Susu Ibu (KP-ASI)

e) Sosialisasi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012

tentang Pemberian ASI eksklusif.

Upaya penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)

dilakukan melalui pemanfaatan garam beriodium. Hasil survey rumah tangga yang

mengkonsumsi garam beriodium di Jawa Timur tahun 2014 sebesar 86,9 %, jika

dibandingkan dengan target nasional tahun 2014 sebesar 90 % berarti belum

mencapai target. Upaya peningkatan cakupan rumah tangga yang mengkonsumsi

garam beriodium dilakukan antara lain melalui :

a). Meningkatkan sosialisasi penggunaan garam beryodium kepada masyarakat

melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik

b). Meningkatkan kegiatan pemantauan /moitoring garam beryodium di setiap desa/

kelurahan dan tidak tergantung dana

c). Peningkatan koordinasi dengan petugas lintas program maupun lintas sektor

d). Sosialisasi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 tahun 2010 tentang

Pedoman Penanggulangan GAKI di daerah.

Cakupan Balita 6-59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A di Jawa Timur

tahun 2014 adalah sebesar 92,2% dari sasaran Balita 3.013.119, yang mendapatkan

vitamin A sebanyak 2.776.791. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 2013 ada

kenaikan sebesar 2,5% dan bila di bandingkan dengan target nasional tahun 2014

sebesar 85% maka hasil cakupan vitamin A jawa timur sudah melebihi target.

Beberapa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan balita yang mendapat

kapsul vitamin A, antara lain melalui :

a) Meningkatkan kegiatan sweeping oleh petugas kesehatan dalam upaya

memaksimalkan cakupan pemberian kapsul vitamin A

b) Pemenuhan kebutuhan kapsul vitamin A

c) Pertemuan koordinasi penanggulangan Kurang Vitamin A bagi petugas lintas

program dan lintas sektor Kabupaten/Kota se Jawa Timur

d) Promosi pemberian kapsul vitamin A melalui pengadaan media/ sarana

penyuluhan, dan lain-lain.

Page 58: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 52

Cakupan ibu hamil yang mendapatkan Fe (feros /tambah darah) 90 tablet di

Jawa Timur tahun 2014 adalah sebesar 74,2 % dari jumlah ibu hamil sebanyak

675.789 orang, yang mendapat Fe3 sebesar 501.616 orang. Jika dibandingkan

dengan target nasional tahun 2014 sebesar 95% berarti belum mencapai target, ini

disebabkan antara lain ;

a) Adanya under reporting, sebab cakupan K1 yang mensyaratkan harus sudah

diberi tablet Fe1 dan cakupan K4 yang mensyaratkan harus sudah diberi Fe3.

b) Belum optimalnya koordinasi dengan lintas program terkait, serta belum

terlaporkannya dengan baik cakupan pemberian TTD pada ibu hamil, baik di

BPS (balai pengobatan swasta) /klinik bersalin lainnya.

c) Kurangnya peran lintas sektoral dan lintas program dalam mendukung

program penanggulangan anemia.

d) Tablet tambah darah yang diberikan secara program kurang menarik,

khususnya bagi ibu hamil, sehingga banyak yang tidak mau

mengkonsumsinya.

Upaya peningkatan cakupan ibu hamil yang mendapat 90 tablet tambah darah,

dilakukan antara lain melalui :

a) Peningkatan koordinasi dengan petugas lintas program dan lintas sektor

terkait

b) Peningkatan pemahaman petugas kesehatan terkait tentang definisi

operasional pemberian TTD

c) Promosi TTD (tablet tambah darah) melalui pengadaan sarana media

penyuluhan

Cakupan balita yang ditimbang berat badannya (D/S) di Jawa Timur pada

tahun 2014 adalah sebesar 74,3% dari jumlah Balita sebesar 3.013.119 dan yang

ditimbang sebanyak 2.239.798 Balita. Cakupan tersebut lebih rendah jika

dibandingkan dengan target nasional tahun 2014 sebesar 85 %. Rendahnya

cakupan D/S tersebut antara lain berkaitan dengan ;

a) Orang tua Balita kurang sadar menimbangkan Balitanya ke Posyandu/

pelayanan kesehatan terdekat

b) Data sasaran S (jumlah bayi/ Balita yang ada di wilayah tertentu)

menggunakan data proyeksi yang terlalu tinggi

c) Minimnya dana operasional dan kelengkapan sarana dan prasarana untuk

menggerakkan kegiatan Posyandu

d) Tingkat pengetahuan kader dan kemampuan petugas dalam pemantauan

pertumbuhan dan konseling masih kurang karena banyaknya kader baru

(regenerasi)

Page 59: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 53

e) Pembinaan kader yang kurang sehingga perlu diadakan refresing kader/

revitalisasi Posyandu.

Penyediaan bufferstock MP-ASI untuk daerah bencana setiap tahunnya

selalu disediakan untuk antisipasi situasi darurat akibat bencana, KLB Gizi dan situasi

sulit lainnya. Dana bufferstock MP-ASI ini bersumber dari Direktorat Bina Gizi

Kemenkes R.I dan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur sehingga cakupan/

capaian kinerjanya pasti 100 %, karena tenaga gizi di wilayah sasaran bencana,

tinggal melaksanakan apabila ada bencana

D. Permasalahan

1) Peran dan kerjasama petugas lintas program dan lintas sektor yang tergabung

dalam Tim Pangan dan Gizi masih rendah, sehingga pembahasan tentang situasi

pangan dan gizi untuk penanganan masalah gizi sering terhambat.

2) Validasi data gizi sering terlambat dari Kab/ Kota ke Provinsi (seksi gizi) sehingga

capaian indikator kinerja gizi berdasarkan data LB3 gizi kurang maksimal.

3) Belum semua tenaga kesehatan baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit serta

sarana pelayanan kesehatan yang lain memahami Kode Etik Pemasaran Susu

FormulaPermasalahan bisa dihubungkan dengan pencapaian indikator kinerja

program.

E. Upaya Pemecahan Permasalahan

1) Melakukan pendekatan secara khusus terhadap lintas program dan lintas sektor

untuk memperlancar jalannya kerjasama serta mendorong agar masing-masing

sektor mengadakan kegiatan secara bersama-sama.

2) Meningkatkan upaya perbaikan dalam sistem pencatatan dan pelaporan antara

lain ;

a) Setelah mengevaluasi dan menganalisis data LB3 gizi yang masuk, sesering

mungkin meminta/ menagih data LB3 Gizi dari Kab/ Kota yang belum masuk.

b) Pembinaan petugas pengelola data

c) Pertemuan koordinasi dan validasi data lintas program baik di tingkat Kab/

Kota atau tingkat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

3) Perlunya peraturan yang tegas beserta sangsinya terhadap produsen susu yang

melanggar peraturan

4) Menjalin kerjasama dengan lintas sektor, lintas program, serta organisasi profesi

terkait untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif.

Melakukan pendekatan secara khusus terhadap lintas program dan lintas sektor

untuk memperlancar jalannya kerjasama serta mendorong agar masing-masing

Page 60: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 54

sektor mengadakan kegiatan secara bersama-samaHarus relevan dengan

permasalahan yang ada.

Secara umum pencapaian target sasaran Meningkatkan Keluarga Sadar Gizi

dan Perbaikan Gizi Masyarakat pada tahun 2014 telah tercapai dengan BAIK.

B.5. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

A. Kegiatan Dalam Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Dalam rangka mencapai misi “Mewujudkan, Memelihara dan Meningkatkan

Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Merata dan Terjangkau” dan tujuan

“Terjaminnya Ketersediaan, Pemerataan, Pemanfaatan, Mutu, Keterjangkauan Obat

dan Perbekalan Kesehatan serta Pembinaan Mutu Makanan” maka dilaksanakan

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan didukung oleh 11(sebelas) kegiatan

yaitu (1)Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan, (2)Pengkataan pemerataan obat

dan perbekalan kesehatan, (3)Peningkatan mutu pelayanaan farmasi komunikasi dan

rumah sakit, (4)Peningkatan mutu Penggunaan obat dan perbekalan Kesehatan,

(5)Pengembangan tanaman obat dan peningkatan promosi pemanfaatan obat bahan

alam Indonesia, (6)Pengadaan Bahan Kimia dan Laboratorium, (7)Peningkatan mutu

makanan dan minuman, (8)Peningkatan dan Pengembangan Balai Materia Medika

Batu, (9)Pencegahan Penyalahgunaan Narkotik, Psikotropika Dan Zat Adiktif Lainnya

(Napza), (10)Optimalisasi Instalasi Farmasi Provinsi ( DAK ) dan (11)Pendampingan

Optimalisasi Instalasi Farmasi Provinsi ( DAK ).

B. Sasaran

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan dengan sasaran “Meningkatnya

pengelolaan obat, perbekalan kesehatan dan makanan”; indikator sasaran sebagai

berikut:

1) Persentase obat sesuai kebutuhan tersedia di Kabupaten/Kota

2) Persentase Ketersediaan Obat dan Alat Kesehatan untuk Penanggulangan

Bencana dan KLB

3) Persentase Sarana Pelayanan Kesehatan yang menerapkan Pelayanan

Kefarmasian Sesuai Standar

C. Anggaran Belanja

Pada tahun anggaran 2014, Program Obat dan Perbekalan Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Timur mendapatkan alokasi anggaran belanja sebesar Rp.

7.907.640.000,00 dengan realisasi belanja sebesar Rp. 3.178.767.804,00 atau

sebesar 40,20%; hal ini salah satunya disebabkan karena kegiatan Optimalisasi

Page 61: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 55

Instalasi Farmasi Provinsi sebesar Rp. 3.932.640.000,00 tidak bisa terealisasi

karena disebabkan gagal tender serta persyaratan dalam penganggaran yang belum

terpenuhi. Berdasarkan hal tersebut, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur sudah

mengirim telaahan kepada Bappeda Provinsi Jawa Timur.

Tabel 3.12. TUJUAN 5 dan SASARAN 5.1.

TUJUAN 5 SASARAN 5.1

Terjaminnya ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan serta pembinaan mutu makanan

Meningkatnya Pengelolaan Obat,

Perbekalan Kesehatan dan Makanan

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam

Tabel 3.13. sebagai berikut :

TABEL : 3.13. Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya Pengelolaan

Obat, Perbekalan Kesehatan dan Makanan

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI (%)

1 2 3 4 5

1 Persentase obat sesuai

kebutuhan tersedia di

kabupaten/kota

95 % 100 % 105,26

2 Persentase Ketersediaan

Obat dan Alat Kesehatan

untuk Penanggulangan

Bencana dan KLB

90 % 92 % 102,22

3

Persentase Sarana Pelayanan

Kesehatan yang menerapkan

Pelayanan Kefarmasian

Sesuai Standar

60 % 35 % 58,33

Rata-Rata Persentase Capaian Sasaran 88,61

KATEGORI CAPAIAN : BAIK

Berdasarkan Tabel 3.13. dari 3(tiga) Indikator Kinerja Utama Program Obat

dan Perbekalan Kesehatan yang belum memenuhi target adalah Pelayanan

Kefarmasian Sesuai Standar. Pada Tahun 2014 target yang ditetapkan sebesar 60 %

dengan capaian 35%. Hal ini antara lain disebabkan oleh hal ini disebabkan karena

kualitas dan kuantitas SDM bidang farmasi, kompetensi tenaga farmasi, dukungan

manajemen, kab kota tidak memiliki data based yang akurat sehingga sampai Tahun

2014 belum bisa memenuhi target.

Page 62: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 56

Pada Program Obat dan Perbekalan Kesehatan untuk indikator Persentase

Ketersediaan Obat dan Alat Kesehatan untuk Penanggulangan Bencana dan KLB

terlihat pada tabel 3.14.

Tabel 3.14. Persentase Ketersediaan Obat dan Alat Kesehatan Untuk

Penanggulangan Bencana dan KLB

NO. KAB/KOTA KETERSEDIAAN OBAT (%)

1 Pacitan 173%

2 Ponorogo 86%

3 Trenggalek 174%

4 Tulungagung 142%

5 Kab. Blitar 211%

6 Kab. Kediri 940%

7 Kab. Malang 143%

8 Lumajang 323%

9 Jember 130%

10 Banyuwangi 164%

11 Bondowoso 162%

12 Situbondo 337%

13 Kab. Probolinggo 115%

14 Kab. Pasuruan 144%

15 Sidoarjo 248%

16 Kab. Mojokerto 97%

17 Jombang 146%

18 Nganjuk 266%

19 Kab. Madiun 292%

20 Magetan 92%

21 Ngawi 218%

22 Bojonegoro 106%

23 Tuban 176%

24 Lamongan 110%

25 Gresik 127%

26 Bangkalan 1572%

27 Sampang 108%

28 Pamekasan 196%

29 Sumenep 69%

30 Kota Kediri 225%

31 Kota Blitar 280%

32 Kota Malang 184%

33 Kota Probolinggo 237%

34 Kota Pasuruan 80%

35 Kota Mojokerto 152%

36 Kota Madiun 645%

37 Kota Surabaya 669%

38 Kota Batu 186%

Sumber: Data Program Obat dan Perbekalan Kesehatan tahun 2014

Mutu Pelayanan kefarmasian di sarana pelayanan kesehatan dipengaruhi

antara lain oleh ketersediaan tenaga farmasi di sarana pelayanan kesehatan.

Jumlah dan kualitas tenaga apoteker di Rumah Sakit masih terbatas. Jumlah

Page 63: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 57

apoteker di beberapa rumah sakit tidak sesuai dengan rasio terhadap jumlah tempat

tidur (1:30). Hal ini berdampak pada kurang optimalnya pelayanan farmasi klinik,

sehingga perlu dipikirkan untuk menempatkan tenaga apoteker dengan jumlah sesuai

kebutuhan;l sedangkan di Puskesmas hanya tersedia Asisten Apoteker sekitar

80% dari total jumlah Puskesmas yang ada

D. Permasalahan

Permasalahan dalam pelaksanaan Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

adalah sebagai berikut:

1) Belum optimalnya komitmen Pemerintah Pemerintah Kabupaten/Kota dalam

mengalokasikan anggaran untuk penyediaan obat dan alkes habis pakai,

dukungan sarana prasarana pengelolaan obat dan vaksin, biaya distribusi obat

dan vaksin,

2) Penempatan penanggung jawab pengelola obat di beberapa daerah tidak sesuai

dengan kompetensi. Adanya mutasi tenaga kefarmasian yang bertugas di

Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota dan belum ada pengganti yang sesuai

3) Struktur organisasi pengelola obat dan perbekalan kesehatan Kabupaten/Kota

untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi bidang kefarmasian di era

otonomi daerah bervariasi bentuk dan keberadaannya antara lain: dalam bentuk

Bidang, Seksi atau UPTD dengan tupoksi yang tidak seragam.

4) Perhatian terhadap pengelolaan obat di Puskesmas masih kurang meliputi

penyimpanan yang belum optimal maupun kurangnya SDM.

5) Kurangnya koordinasi antara petugas puskesmas dan instalasi farmasi

kabupaten/kota menyebabkan kekosongan obat di puskesmas tidak terinformasi

ke Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota, sehingga puskesmas mengalami

kekosongan obat meskipun dalam waktu yang singkat.

6) Biaya operasional instalasi farmasi. Pengadaan obat dan vaksin masih

mengandalkan dari dana DAK bidang kefarmasian.

7) Kondisi mempengaruhi mutu pelayanan kefarmasian di strata pelayanan

kesehatan tersebut ketersediaan tenaga farmasi di pelayanan kesehatan terbagi

di Rumah Sakit dan Puskesmas. Jumlah dan kualitas tenaga apoteker di

Rumah Sakit masih terbatas, sedangkan di Puskesmas hanya tersedia

Asisten Apoteker sekitar 80% dari total jumlah Puskesmas yang ada

8) Tenaga kesehatan lain belum sepenuhnya mendapat informasi tentang

penggunaan obat rasional, serta kurangnya pemahaman masyarakat tentang

penggunaan obat secara swamedikasi

Page 64: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 58

E. Upaya Pemecahan Permasalahan

Upaya pemecahan permasalahan yang diupayakan pada Program Obat dan

Perbekalan Kesehatan adalah sebagai berikut:

1) Advokasi ke Pemerintah Daerah untuk komitmen dan dukungan alokasi anggaran

penyediaan obat dan alkes habis pakai, dukungan sarana prasarana pengelolaan

obat dan vaksin, serta biaya distribusi obat.

2) Meningkatkan kemampuan petugas pengelola obat di Kab/Kota dengan

melakukan pembinaan dan TOT Manajemen Obat secara berkelanjutan yang

diharapkan akan dilanjutkan dengan pelatihan terhadap pengelolaan obat di

Puskesmas.

3) Meningkatkan koordinasi antara pengelola obat di Provinsi, Kab/Kota, Puskesmas,

dan Pengelola Program Kesehatan dengan membentuk tim perencanaan obat

terpadu.

4) Advokasi penambahan jumlah tenaga kefarmasian untuk mendukung

pelaksanaan pelayanan kefarmasian di Puskesmas dan Rumah Sakit.

5) Meningkatkan lokasi pilot project pelayanaan kefarmasian di beberapa

Puskesmas dan Rumah Sakit

6) Meningkatkan sosialisasi pemberdayaan masyarakat dalam penggunaan obat

rasional melalui metode CBIA dengan melibatkan tenaga kesehatan dari lintas

program, kader kesehatan, dan stake holder terkait

Secara umum pencapaian target sasaran meningkatkan pengelolaan obat,

perbekalan kesehatan dan makanan pada tahun 2014 telah tercapai dengan BAIK.

B.7. Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

A. Kegiatan Dalam Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Dalam rangka mencapai misi “Mewujudkan, Memelihara dan Meningkatkan

Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Merata dan Terjangkau” dan tujuan

“Berkembangnya Kebijakan, Sistem Pembiayaan dan Manajemen Pembangunan

Kesehatan” maka dilaksanakan Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan

Kesehatan.

Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan didukung oleh

6(enam) kegiatan yaitu (1) Pengembangan sistem informasi kesehatan, (2)

Pengembangan dan Fasilitasi Program Kesehatan, (3) Pengembangan manajemen

perencanaan dalam bidang kesehatan, (4) Kerjasama program, lintas sektor dan

antar daerah dalam bidang kesehatan, (5) Peningkatan manajemen dan fungsi

kelembagaan UPT dan (6) Pengembangan pembiayaan kesehatan secara pra upaya.

Page 65: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 59

B. Sasaran

Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan dengan

sasaran “Mengembangkan kebijakan dan regulasi bidang kesehatan, sistem

informasi kesehatan dan hukum kesehatan serta pembiayaan kesehatan”; indikator

sasaran sebagai berikut:

1) Persentase Penduduk yang Telah Terjamin Pemeliharaan Kesehatan dengan

Sistem Jaminan Kesehatan

2) Persentase pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) sesuai dengan

standar

C. Anggaran Belanja

Pada tahun anggaran 2014, Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan

Kesehatan mendapatkan alokasi anggaran belanja sebesar Rp. 44.422.876.273,00

dengan realisasi belanja sebesar Rp.40.888.830.260.00 atau sebesar 92.04%

Tabel 3.15. TUJUAN 6 dan SASARAN 6.1.

TUJUAN 6 SASARAN 6.1

Berkembangnya Kebijakan, Sistem Pembiayaan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan

Berkembangnya kebijakan dan regulasi

bidang kesehatan, Sistem Informasi

Kesehatan dan Hukum Kesehatan serta

Pembiayaan Kesehatan

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam

tabel 3.16. sebagai berikut :

TABEL : 3.16. Pengukuran Kinerja Sasaran Berkembangnya kebijakan

dan regulasi bidang kesehatan, Sistem Informasi Kesehatan

dan Hukum Kesehatan serta Pembiayaan Kesehatan

NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI (%)

1 2 3 4 5

1 Persentase Penduduk yang

Telah Terjamin Pemeliharaan

Kesehatan dengan Sisitem

Jaminan Kesehatan

70 % 50,84 % 72,63

2 Persentase pengelolaan Sistem

Informasi Kesehatan (SIK)

sesuai dengan standar

100 % 100 % 100

Rata-Rata Persentase Capaian Sasaran 86,31

KATEGORI CAPAIAN : BAIK

Page 66: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 60

Berdasarkan tabel 3.16. dapat disimpulkan bahwa untuk kegiatan

Pengembangan SIK sudah berhasil memenuhi target sebesar 100 % pada tahun

2014. Indikator “persentase pengelolaan SIK sesuai standar” adalah Sistem

Informasi Kesehatan (SIK) sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, yaitu

system pelaporan satu pintu sehingga data yang didapatkan valid.

Manfaatnya terhadap program kesehatan dengan diperolehnya data yang valid

adalah penilaian keberhasilan terhadap pelaksanaan program-program kesehatan

bersifat obyektif dan terukur karena berdasarkan data yang valid serta untuk

membuat perencanaan yang baik sesuai penilaian yang berbasis data valid, sehingga

kebijakan yang diambil pimpinan sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan masyarakat.

Secara umum pencapaian target sasaran Mengembangkan kebijakan dan regulasi

bidang kesehatan, sistem informasi kesehatan dan hukum kesehatan serta

pembiayaan kesehatan pada tahun 2014 telah tercapai dengan BAIK.

D. Permasalahan

Permasalahan dalam kegiatan Pengembangan SIK diantaranya adalah

sebagai berikut:

1) SIK masih terfragmentasi (belum terintegrasi) dan dikelola berbagai pihak

sehingga terdapat “pulau-pulau informasi”

2) Legislasi yang ada belum kuat untuk mendukung integrasi SIK

3) Tenaga Pengelola SIK umumnya masih kurang diakui perannya,

pengembangan karir tidak jelas dan belum ada jabatan fungsionalnya

4) Terbatasnya anggaran untuk teknologi informasi dan komunikasi khususnya

untuk pemeliharaan

5) Kualitas data masih bermasalah (tidak: akurat, lengkap, tepat waktu)

6) Penggunaan data/informasi oleh pengambil keputusan dan masyarakat masih

sangat rendah

E. Upaya Pemecahan Permasalahan

Upaya pemecahan masalah yang ditemui dalam kegiatan pengembangan

SIK adalah sebagai berikut:

1) Pengembangan kebijakan dan standar dilaksanakan dalam rangka

mewujudkan SIK yang terintegrasi, yang dapat menyediakan data secara real

time yang mudah diakses dan berfungsi sebagai sistem pendukung

pengambilan keputusan (Decision Support System).

2) Penguatan manajemen SIK pada semua tingkat sistem kesehatan dititik-

beratkan pada ketersediaan standar operasional yang jelas, pengembangan

Page 67: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 61

dan penguatan kapasitas SDM,dan pemanfaatan TIK, serta penguatan

advokasi bagi pemenuhan anggaran.

3) Peningkatan penyelenggaraan sistem pengumpulan, pengolahan, analisis,

penyimpanan, diseminasi dan pemanfaatan data/ informasi dalam kerangka

kebijakan SIK terintegrasi, sehingga diperoleh data yang berkualitas, yaitu

akurat, lengkap, tepat waktu .

4) Pengembangan Bank Data Kesehatan harus memenuhi berbagai kebutuhan

dari para pemangku kepentingan dan dapat diakses dengan mudah, serta

memperhatikan prinsip-prinsip kerahasiaan dan etika yang berlaku di bidang

kesehatan dan kedokteran.

5) Pengembangan SDM pengelola data dan informasi kesehatan dilaksanakan

dengan menjalin kerjasama dengan Perguruan Tinggi dan lintas sektor terkait

serta terpadu dengan pengembangan SDM kesehatan lainnya.

Berdasarkan Tabel 3.16. untuk Tahun 2014, persentase penduduk yang telah

terjamin pemeliharaan kesehatan dengan Sistem Jaminan Kesehatan mencapai

50.84% . Hal ini belum memenuhi target, dimana sesuai dengan Renstra Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Timur, pada Tahun 2014 diharapkan 70% penduduk Jawa

Timur telah terjamin pemeliharanaan kesehatannya dengan Sistem Jaminan

Kesehatan

Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan untuk kegiatan

Pengembangan Pembiayaan Kesehatan Pra Upaya lebih dikenal dengan nama

Program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Program Jamkesda dimaksudkan

untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin

dan tidak mampu di luar kuota program Jaminan Kesehatan Masyarakat

(Jamkesmas)/Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Program Jamkesda bertujuan untuk tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang

optimal secara efektif, efisien dan akuntabel.

Sasaran program Jamkesda pada tahun 2014 berkembang meliputi:

1) Masyarakat miskin yang memiliki kartu Jamkesda yang belum masuk

kepesertaan PBI Program JKN.

2) Penderita/mantan penderita kusta yang mendapatkan rekomendasi direktur RS

Kusta milik Provinsi dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) dari

Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Timur.

3) Seniman yang ditetapkan oleh Dewan Kesenian Jawa Timur Seniman yang

memiliki kartu Jamkesda dan peserta tambahan yang belum memiliki kartu

Jamkesda tidak termasuk keluarganya, dijamin oleh Provinsi Jawa Timur.

4) Penghuni Panti (milik Provinsi Jawa Timur).

5) Gelandangan dan anak terlantar.

Page 68: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 62

6) Penghuni Lapas/Rutan yang mendapatkan pelayanan kesehatan di RS Provinsi

dan UPT Dinkes Provinsi Jawa Timur.

7) Penderita Kasus Khusus seperti : Hemofilia, Thalassemia, Kelainan Kongenital

dan Gagal Ginjal

Jumlah masyarakat miskin dan tidak mampu, yang tercover dalam program

Jamkesda pada tahun 2013 dan 2014 berkurang dari tahun 2012.

Pada Tahun 2013 masyarakat miskin dan tidak mampu yang tercover Jamkesda

sebesar 707.305 jiwa; sedangkan pada Tahun 2014 sebesar 706.249. Hal ini

disebabkan adanya peserta Jamkesda yang masuk ke dalam program

Jamkesmas/JKN. Selain itu untuk Kab. Pacitan pada Tahun 2014mengelola sendiri

peserta Jamkesda Kab. Pacitan dengan mendaftarkannya ke BPJS Kesehatan.

Tabel 3.17. Jumlah Kunjungan dan Kasus Pasien Jamkesda yang Berobat

ke PPK Yang Ditetapkan

Uraian Satuan Realisasi Program Jamkesda

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Rawat Jalan Tingkat

Lanjutan Kunjungan - 122.966 131.928 130.056 90.779

59.618

Rawat Inap Tingkat

Lanjutan Kasus - 20.981 23.729 20.486 8.029

5.869

Capaian kinerja program Jamkesda dapat dilihat dari pemanfaatan dana

pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu yang tercover

dalam program Jamkesda, baik pelayanan kesehatan untuk rawat jalan maupun

rawat inap. Berdasarkan Tabel ditas, terlihat bahwa kunjungan peserta Jamkesda

dari tahun 2010 – 2011 menunjukkan kecenderungan yang meningkat. Pada 2009,

Jawa Timur baru pada persiapan pelaksanaan Jamkesda, sehingga belum ada

kunjungan dari pasien Jamkesda. Program Jamkesda dilaksanakan oleh seluruh

Kabupaten/Kota dan Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2010.

Berdasarkan Tabel 3.17. terdapat penurunan pemanfaatan pelayanan rawat

jalan dan rawat inap pada Tahun 2012 dan Tahun 2013. Hal ini disebabkan oleh

dikeluarkannya Surat Edaran Gubernur Jawa Timur Nomor : 440/14771/031/2012

tanggal 29 Agustus 2012 yang menyatakan bahwa pelayanan kesehatan bagi pasien

pengguna SKTM/SKM/SPM, menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/.

Sehingga yang tercover dalam pembiayaan program Jamkesda, hanyalah pasien

yang memiliki kartu Jamkesda. SE edaran ini efektif berlaku per 1 September 2012.

Pemberlakuan SE Gubernur tersebut berdampak pada penurunan jumlah masyarakat

yang memanfaatkan pelayanan kesehatan program Jamkesda.

Page 69: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 63

Pada tahun 2013 juga terjadi penurunan jumlah masyarakat miskin yang

mendapat pelayanan kesehatan program Jamkesda sebesar 30,2% untuk rawat

jalan, dan 60,81% untuk rawat inap. Hal ini dikarenakan jumlah sasaran program

Jamkesda yag menurun sebesar 43,76%.

Setelah berlangsung pelaksanaan program JKN sejak awal tahun 2014,

pemanfaatan pelayanan kesehatan program Jamkesda menurun lagi sebesar

34,33% untuk Rawat Jalan dan 26,9% untuk Rawat Inap.

Tabel 3.18. Perkembangan Kepesertaan Jaminan Kesehatan Penduduk Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 – 2014

Sumber : Seksi Pembiayaan Kesehatan Tahun 2014

Berdasarkan Tabel 3.18. apabila dibandingkan dengan target pencapaian sesuai

rencana strategis Tahun 2009 – 2014, maka kepesertaan Jaminan Kesehatan untuk

penduduk Jawa Timur sampai dengan tahun 2014 belum memenuhi target. Pada

Renstra dinyatakan bahwa kepesertaan jaminan kesehatan diharapkan pada tahun

2011 sebesar 50%, Tahun 2012 sebesar 55%, pada Tahun 2013 sebesar 60% dan

pada Tahun 2014 diharapkan minimal 70% penduduk Jawa Timur sudah menjadi

peserta jaminan kesehatan. Sampai dengan Tahun 2014 baru 50,84% dari penduduk

Jawa Timur yang menjadi peserta jaminan kesehatan. Hal ini salah satunya

disebabkan karena tidak diperolehnya data kepesertaan dari asuransi komersial

dalam jumlah yang signifikan.

NO KEPESERTAAN 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jamkesmas/ PBI 10.710.051 10.710.051 10.710.051 12.586.401 14.001.871 14.001.870

2 Jamkesda 1.257.572 1.257.572 1.257.572 1.257.572 707.305 706.249

3 Askes PNS 2.950.395 2.950.395 3.042.829 2.176.478 2.163.139 1.343.429

4 Jamsostek 539.047 539.047 698.482 822.121 922.369 -

5 TNI/POLRI 60.207 60.207 60.427 62.333 243.389 376.974

6 Asuransi Komersial 1.635.763 1.635.763 1.572.112 2.083.939 2.083.939 -

7 Badan Usaha - - - - - 1.285.828

8 Peserta Mandiri - - - - - 733.509

9 Pejabat Negara/Peg. Pemr Non PNS

- - - - - 4.814

10 Bukan Pekerja - - - - - 822.327

11 Jamkesda Integrasi JKN - - - - - 339.605

Jumlah Total Penduduk 37.236.149 37.432.020 37.476.011 38.026.550 38.318.791 38.581.964

Pddk tercover Jamkes 17.098.163 17.098.163 17.281.046 18.988.844 20.122.012 19.614.606

% Pddk tercover Jamkes 45,92% 45,68% 46,11% 49,94% 52,51% 50,84%

Penduduk belum tercover Jamkes 20.137.986 20.333.857 20.194.965 19.037.706 18.196.779 18.967.358

% Penduduk belum tercover Jamkes 54,08% 54,32% 53,89% 50,06% 47,49% 49,16%

Page 70: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 64

Beberapa hal yang menjadi faktor belum tercapainya target tersebut adalah :

1) Kurangnya kesadaran masyarakat akan jaminan kesehatan bagi diri dan

keluarganya.

2) Perusahaan asuransi kesehatan atau badan pengelola jaminan kesehatan

terutama yang bersifat komersial masih belum terbuka dengan data kepesertaan

anggotanya.

3) Sosialisasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) belum merata ke seluruh

lapisan masyarakat.

4) Permasalahan dan keluhan pelayanan kesehatan yang dihadapi peserta JKN

membuat sebagian peserta kecewa dan masyarakat yang belum menjadi peserta

BPJS Kesehatan maju mundur untuk mendaftarkan diri sebagai peserta dalam

BPJS Kesehatan.

D.Permasalahan

Permasalahan dalam kegiatan pembiayaan kesehatan pra upaya atau lebih

dikenal dengan program Jamkesda adalah:

1) Masih terdapat masyarakat miskin yang tidak tercover dalam Penerima Bantuan

Iuran (PBI).

2) Kesadaran masyarakat terhadap kepemilikan jaminan kesehatan masih rendah.

3) Sistem rujukan terstruktur dan berjenjang belum berjalan secara optimal.

4) Sistem pengelolaan keuangan daerah sering menjadi kendala dalam pelaksanaan

program, seperti pelaksanaan sharing dana program Jamkesda dimana dana

Jamkesda tidak dapat dipooling tetapi masih ada di Provinsi atau Kabupaten/Kota

masing-masing.

5) Masih banyak Kabupaten/Kota yang tidak mengirim laporan pelaksanaan program

Jamkesda secara rutin, lengkap dan tepat waktu ke Provinsi.

6) Laporan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan

tidak berjalan secara rutin, lengkap dan tepat waktu tetapi berdasar permintaan.

7) Adanya keluhan dari peserta JKN terkait pelayanan kesehatan yang dihadapi

peserta JKN membuat sebagian peserta kecewa dan masyarakat yang belum

menjadi peserta BPJS Kesehatan maju mundur untuk mendaftarkan diri sebagai

peserta dalam BPJS Kesehatan.

E.Upaya Pemecahan Permasalahan

Upaya pemecahan permasalahan yang dihadapi adalah:

1) Update data kepesertaan PBI secara berkala oleh instansi yang berwenang.

2) Sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya jaminan kesehatan.

Page 71: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 65

3) Pelaksanaan Jamkesda Provinsi berlaku untuk pemegang kartu Jamkesda

dengan perbaikan dan sinkronisasi data kepesertaan Jamkesda dengan

kepesertaan Jamkesmas baru selanjutnya mengintegrasikan Jamkesda ke

dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh Badan

Pengelola Jaminan Sosial Bidang Kesehatan (BPJS Kesehatan) paling lambat

tahun 2015.

4) Menerapkan regionalisasi sistem rujukan dengan meningkatkan sarana

prasarana dan sumber daya manusia secara merata di seluruh wilayah

provinsi Jawa Timur.

5) Regulasi sistem pengelolaan keuangan program jaminan kesehatan.

6) Meningkatkan kesadaran puskesmas, rumah sakit PPK Jamkesda dan Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota untuk mengirim laporan pelaksanaan program

Jamkesda secara rutin, lengkap dan tepat waktu ke Provinsi.

7) Meningkatkan koordinasi BPJS Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi

dalam mengelola laporan pelaksanaan JKN.

8) Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antara berbagai pihak yang terlibat

dalam pelaksanaan JKN untuk memperbaiki pelayanan kesehatan kepada

masyarakat utamanya peserta JKN.

Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan juga

dilaksanakan oleh Sub Bagian Penyusunan Program. Salah satu kegiatannya adalah

Pengembangan Manajemen Perencanaan dalam Bidang Kesehatan, dengan

kelompok sasaran pengelola program kesehatan Provinsi / Kabupaten / Kota, stake

holder dan lintas sektor; dengan indikator keluaran tersusunnya Renja 2015, DPA

2014, Identifikasi dan pemecahan permasalahan pembangunan kesehatan di

Kabupaten / Kota dan dengan indikator hasil : 100% dokumen perencanaan dan

anggaran tersusun sesuai standar. Capaian Program yang ditetapkan adalah

mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan guna

mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

Pada Sub Bagian Penyusunan Program juga melaksanakan kegiatan

Kerjasama Program, Lintas Sektor dan Antar Daerah dalam Bidang Kesehatan

sebagai salah satu kegiaan dalam Program Manajemen dan Kebijakan

Pembangunan Kesehatan. kegiatan Kerjasama Program, Lintas Sektor dan Antar

Daerah dalam Bidang Kesehatan dengan kelompok sasaran : pengelola program

kesehatan Provinsi / Kabupaten / Kota dan lintas sektor, dan Indikator Kinerja

Keluaran adalah Fasilitasi penandatanganan PKS program icon bidang kesehatan,

dan dokumen kesepakatan kerjasama bidang kesehatan antarprovinsi anggota MPU

Page 72: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 66

dengan hasil 100% kerjasama antar daerah dan luar negeri terdokumentasi. Capaian

Program adalah kesepakatan kerjasama program baik lintas sektor dan antar daerah

guna mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

Secara umum pencapaian target sasaran berkembangnya kebijakan dan

regulasi bidang kesehatan, sistem informasi kesehatan dan hukum kesehatan serta

pembiayaan kesehatan pada tahun 2014 telah tercapai dengan BAIK

B.8. Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

A. Kegiatan Dalam Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Dalam rangka mencapai misi “Meningkatkan Upaya Pengendalian Penyakit

dan Penanggulangan Masalah Kesehatan” dan tujuan “Terwujudnya pencegahan,

penurunan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta masalah

kesehatan lainnya” maka dilaksanakan Program Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit.

Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit didukung oleh 13(tiga

belas) kegiatan yaitu (1) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit serta Tata

Laksana Penderita, (2) Peningkatan Surveillance Epidemologi dan Pengamatan

Penyakit serta Penanggulangan KLB, (3) Pengendalian Penyakit Kusta (4)

Pengendalian Penyakit TBC (Tuberkulosis), (5) Pengendalian Hiv/Aids, (6)

Pengendalian Penyakit Malaria, (7) Pengendalian Penyakit PES, (8) Pencegahan

DBD (Demam Berdarah), (9) Penyelenggaraan dan pemberantasan penyakit menular

dan wabah, (10) Peningkatan Imunisasi, (11) Pemberantasan penyakit menular

langsung (P2ML), (12) Pemberantasan penyakit bersumber binatang (P2B2) dan (13)

Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah bencana.

B. Sasaran

Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dengan sasaran

“Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular, tidak menular dan

penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi serta pengamatan penyakit

dalam rangka sistem kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah, ancaman

epidemi serta bencana; indikator sasaran sebagai berikut:

1) Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk

2) Persentase Korban Bencana Skala Provinsi Tertangani Sesuai Standar

3) Angka Keberhasilan Pengobatan TB

4) Persentase Pelaksanaan Program Pemberantasan Diare sesuai standar

5) Persentase Capaian UCI Desa

6) Persentase Penderita Kusta Telah Menyelesaikan Pengobatan Sesuai Standar

Page 73: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 67

7) Persentase ODHA yang mendapatkan ART

8) Angka Capaian API (Annual Parasite Index) Malaria permil

C. Anggaran Belanja

Pada tahun anggaran 2014, Program Pencegahan dan Pemberantasan

Penyakit mendapatkan alokasi anggaran belanja sebesar Rp. 7.177.800.000,00

dengan realisasi belanja sebesar Rp 6.355.591.507,00 atau sebesar 88.55%.

Tabel 3.19 TUJUAN 7 dan SASARAN 7.1.

.TUJUAN 7 SASARAN 7.1

Terwujudnya pencegahan, penurunan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta masalah kesehatan lainnya

Menurunnya angka kesakitan dan kematian

penyakit menular, tidak menular dan

penyakit2 yg dapat dicegah dengan Imunisasi

serta pengamatan penyakit dalam rangka

Sistem Kewaspadaan Dini dan

Penanggulangan KLB/Wabah, ancaman

epidemi serta bencana

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam

tabel 3.20.. sebagai berikut :

TABEL : 3.20. Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular,

tidak menular dan penyakit2 yg dapat dicegah dengan

Imunisasi serta pengamatan penyakit dalam rangka Sistem

Kewaspadaan Dini dan Penanggulangan KLB/Wabah,

ancaman epidemi serta bencana

NO INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI (%)

1 2 3 4 5

1 Angka Kesakitan DBD (Incidence

Rate) per 100.000 penduduk

51 24,33 47,71

2 Persentase Korban Bencana Skala Provinsi Tertangani Sesuai Standar

100 % 100 % 100

3 Angka Keberhasilan Pengobatan TB 90 % 90 % 100

4 Persentase Pelaksanaan Program Pemberantasan Diare sesuai standar

100 % 24,3 % 91,61

5 Persen capaian UCI Desa 80 % 86,3 % 107,88

6 Persen Penderita Kusta Telah Menyelesaikan Pengobatan Sesuai Standar

90 % 89 % 98,89

7 Presentase ODHA yang mendapat ARV 80 % 72 % 90,00

8 Angka API ( Annual Parasite Index ) Malaria

<1%0 0,03 %0 100,00

Rata-Rata Persentase Capaian Sasaran 83,60

CAPAIAN KINERJA : BAIK

Page 74: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 68

Berdasarkan tabel 3.20. diatas dapat dikemukakan indikator- indikator dalam

Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit yang meliputi kegiatan sebagai

berikut:

1) Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Kegiatan Pengendalian Penyakit DBD dengan Indikator Kinerja Utama Angka

Kesakitan DBD per 100.000 penduduk. Pada Tahun 2014, dari Angka Kesakitan DBD

per 100.000 yang ditargetkan sebesar 51 dan terealisasi 24.3 angka kesakitan akibat

DBD.

Tujuan program pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue adalah

menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit DBD serta mencegah Kejadian

Luar Biasa. Dengan sasaran kegiatan:

a) Minimal 20 % Kabupaten/Kota dengan angka kesakitan DBD maksimal

51/100.000 penduduk

b) Minimal 20 % Kabupaten/Kota dengan angka kematian DBD maksimal 1%

Trend angka kesakitan dan kematian DBD mulai tahun 2009 sampai dengan

2014, adalah sebagai berikut :

Sumber: Data kegiatan P2 DBD

Grafik 3.1. Insiden Dan CFR DBD Tahun 1968-2014

Dari grafik 3.1 dapat disimpulkan sebagai berikut berdasarkan jumlah kasus

DBD (Insiden) di Jawa Timur mulai tahun 2009 turun dari tahun sebelumnya, namun

masih bersifat berfluktuasi dan cenderung terjadi kenaikan bersamaan dengan

datangnya musim penghujan.Hal ini menunjukkan masih adanya vektor/nyamuk

penular DBD di masyarakat yang belum di dapat di tanggani secara optimal,

meskipun jumlah kasus DBD di Jawa Timur dibawah angka Nasional (51 per

100.000 penduduk).

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

68 70 72 74 76 78 80 82 84 86 88 90 92 94 96 98 00 02 04 06 08 10 12 14 TAHUN

INSIDEN & CFR DBD PROV. JATIM, TAHUN 1968 s/d 2014

CFR

INS

Page 75: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 69

Adapun kabupaten/kota yang mengalami peningkatan jumlah penderita dan

mengalami Kejadian Luar Biasa DBD Tahun 2014 (s/d September), adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.21. Jumlah Penderita Demam Berdarah (Jan-Sept) Tahun 2014

No Kab/Kota Jan-Sept Keterangan

2013 2014

1 Probolinggo (M) 58 294 KLB

2 Probolinggo 108 171 Naik

3 Madiun (M) 101 149 Naik

4 Madiun 103 105 Naik

5 Blitar (M) 66 73 Naik

Sumber: Data Kegiatan P2 DBD 2014

Peningkatan kasus DBD di Kabupaten/Kota diatas disebabkan karena terjadi

penyebaran lokasi terjangkit yang menunjukkan adanya penyebaran atau meluasnya

vektor/nyamuk penular DBD. Hal ini dikarenakan kegiatan Pemberantasan Sarang

Nyamuk (PSN) belum dijalankan secara optimal di masyarakat.

Tabel 3.22. Hasil capaian Indikator P2 DBD Tahun 2012-2014

Indikator 2012 2013 2014 (sd Sept)

Target Capaian Target Capaian Target Capaian

Incident Rate

(IR)/100.000

pddk

53 21,70 52 39.07 51 20,58

Case Fatality

Rate (%)

(CFR)

< 1 %

1,44 < 1 % 1,05 < 1 % 1,17

Angkas

Bebas Jentik

(%)

ABJ

95 % 83 95 % 87 95 % 87

Kab/Kota

KLB (%)

5 % 11 (29%) 5 % 16 (42%) 5 % 1 (0,03%)

Sumber: Data Kegiatan P2 DBD 2014

Kinerja program penanggulangan penyakit Demam Berdarah Dengue tahun

2014 mengalami peningkatan, hal ini ditunjukan adanya penurunan kasus DBD

dibandingkan tahun 2013 dan angka Insiden Rate dibawah angka nasional, demikian

juga Kabupaten/Kota yang tercatat mengalami KLBi mengalami penurunan hanya 1

Kota saja. Namun Jawa Timur belum dapat dikatakan Daerah Bebas DBD karena

Page 76: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 70

masih banyak vektor/nyamuk penular DBD yang ditunjukan dengan Angka Bebas

Jentik (ABJ) masih belum mencapai 95 %.

2) Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah bencana

Kejadian bencana umumnya memiliki dampak yang merugikan. Rusaknya

sarana prasarana fisik, permukiman dan fasilitas umum hanyalah sebagian kecil dari

dampak bencana yang dapat langsung terlihat. Dampak lain yang tak kalah

pentingnya adalah permasalahan kesehatan seperti kolapnya fasilitas pelayanan

kesehatan, adanya korban meninggal dan luka, penurunan status gizi masyarakat,

rusaknya sarana air bersih dan lingkungan pemukiman, stress pasca trauma dan

masalah psikososial. Kejadian bencana seringkali diikuti dengan adanya arus

pengungsian penduduk ke lokasi yang aman, yang tentunya akan menimbulkan

permasalahan yang baru dilokasi pengungsian tersebut.

Berdasarkan Tabel diatas dalam kurun waktu 2009-2014 dapat disimpulkan

bahwa pelayanan dan penanggulangan masalah bencana sudah tertangani 100 %

sesuai standart.

3) Pengendalian Penyakit Paru

Kegiatan Pengendalian Penyakit Paru dengan Indikator Kinerja Utama Angka

Keberhasilan Pengobatan TB. Pada Tahun 2014 realisasinya sebesar 84.2%

dengan target yang ditetapkan 90%. Penyakit Tuberkulosis masih menjadi masalah

kesehatan dunia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TB yang

cukup besar (selalu dalam kelompok 5 besar). Penderita tersebut menyebar di semua

provinsi, namun dengan prevalensi yang berbeda di beberapa wilayah. Indonesia

bagian timur memiliki prevalensi yang terbesar. Angka insidens TB nasional pada tahun

2014 berdasarkan survei prevalensi pada tahun 2004, adalah 107/100.000 penduduk

(untuk TB Paru BTA positif baru) dan menurut laporan WHO tahun 2013, angka insiden

kasus TB baru BTA positif adalah 185/100.000 penduduk (460.000 kasus) dan angka

prevalensi seluruh kasus TB.

Jawa Timur adalah salah satu provinsi dengan jumlah kasus TB yang besar.

Provinsi ini telah menjalankan strategi Directly Observed treatment Short course

(DOTS) sudah sejak tahun 1995. Semua Puskesmas telah terlatih adalah 297 per

100.000 (730.000 kasus)

Provinsi Jawa sejak tahun 2004, dan program ini dikembangkan ke rumah sakit

dan unit pelayanan kesehatan lainnya. Jumlah kasu TB di Jawa Timur menempati

urutan kedua setelah Jawa Barat. Jumlah kasus baru pada tahun 2013 tidak kurang dari

42 ribu. Kasus anak sekitar 5% dari toal kasus TB yang diobati.

Sasaran dari kegiatan Pengendalian Penyakit TB Paru adalah untuk

meningkatkan keberhasilan pengobatan dengan strategi DOTS disemua Puskesmas

Page 77: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 71

dan RS pemerintah dengan melibatkan sektor swasta melalui kegiatan kemitraan

yang disebut dengan Public Private Mix DOTS.

Program pengendalian TB dengan strategi DOTS dimulai pada tahun 2005

dan sampai sekarang telah melibatkan 100% Puskesmas dan 100% RS pemerintah.

Diupayakan untuk melibatkan sektor swasta melalui kegiatan kemitraan yang disebut

dengan Public Private Mix DOTS.

Tabel 3.23. Pencapaian Program P2 TB

Sumber: Data Kegiatan P2 TB Tahun 2009-2014

Data untuk tahun 2014 masih sampai bulan September, karena sistem pelaporan

per tiga bulan. Target CDR adalah minimal 70%, sedang target CNR adalah mengalami

peningkatan jika dibandingkan tahun lalu. Data angka keberhasilan pengobatan tahun

2014 belum bisa dihitung karena proses pengobatan sebagian masih berjalan (analisis

kohort), sedangkan targetnya adalah 85%.

Penurunan capaian CDR (Case Detection Rate) di tahun 2014, karena

diberlakukannya sistem baru dalam pencatatan pelaporan dengan menggunakan si stem

berbasis webb yang diberi nama Sistem Informasi TB Terpadu yang pada tahun 2014

menggunakan versi 2 dengan menyertakan puskesmas dan RS dalam membuat

pelaporan. Karena adanya perubahan yang memerlukan proses penyiapan membuat

data yang terekam berkurang (under record)

3) Pemberantasan Penyakit Diare dan Infeksi Saluran Pernafasan (ISF)

Kegiatan Pemberantasan Penyakit Diare dengan Indikator Kinerja Utama

Persentase Pelaksanaan Program Pemberantasan Diare sesuai standar. Pada

Tahun 2014 targetnya ditentukan sebesar 100% dengan Realisasi 66%.

Pengendalian diare bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian

karena diare bersama lintas program dan lintas sektor terkait. Sedangkan tujuan dari

tatalaksana diare adalah mencegah dehidrasi, mengobati dehidrasi, mencegah

No Indikator

Program

Target

Nasional

Pencapaian

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 CDR 70 56 58 65 64 59 34

2 CNR Naik 5% 102 100 110 113 112 67

3 Succes Rate 85 90 90 91 90,1 82,2 84,2

Page 78: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 72

gangguan nutrisi dengan memberikan makan selama dan sesudah diare,

memperpendek lamanya diare dan mencegah diare menjadi berat. Prinsip

tatalaksana diare adalah Lintas Diare (Lima Langkah Tuntaskan Diare) yang terdiri

dari oralit osmolaritas rendah, zinc, pemberian ASI/makanan, pemberian antibiotika

hanya atas indikasi dan pemberian nasihat kepada ibu/pengasuh

4) Peningkatan Imunisasi

Pencegahan/perlindungan terhadap penyakit infeksi dihubungkan dengan

suatu kekebalan, yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif.

Program imunisasi merupakan salah satu tehnologi yang sangat efektif dalam

mencegah PD3I (Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi)yang secara

langsung berhubungan dengan menurunkan angka kematian bayi dan balita.

Keberhasilan program imunisasi tersebut ditentukan dengan membuat strategi

pencapaian, dengan tetap menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan imunisasi.

Berdasarkan Tabel diketahui bahwa untuk tahun 2014 capaian desa/kelurahan

UCI (Universal Child Imunization) realisasinya 85.46 % dan sudah memenuhi target.

5) Pengendalian Penyakit Kusta

Kegiatan Pengendalian Penyakit Kusta dengan Indikator Kinerja Utama (IKU)

Persentase Penderita Kusta Telah Menyelesaikan Pengobatan Sesuai Standar. Pada

Tahun 2014 validasi data kegiatan untuk Pengendalian Penyakit Kusta belum

tersedia, karena validasi data baru akan dilakukan pada akhir Pebruari 2015.

Masalah penyakit kusta sangat kompleks, bukan hanya dari segi medis tetapi

juga masalah sosial dan ekonomi. Untuk itu diperlukan kemitraan lintas program dan

lintas sektor dalam pemberantasan, rehabilitasi medis, rehabilitasi sosial dan ekonomi

serta mendorong penderita kusta yang sudah sembuh menjalani kehidupannya yang

berkualitas dan berkeadilan di dalam masyarakat secara luas. Dengan penemuan

penderita secara dini, pengobatan yang adekuat, pencegahan kecacatan kusta dan

rehabilitasi medis diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalah yang ada

selama ini.

Pengendalian Penyakit Kusta dengan sasaran menemukan penderita kusta

sedini mungkin, mengobati dengan MDT (multi drug therapy), melakukan

pemeriksaan kontak serumah dan tetangga, melakukan pencegahan kecacatan dan

rehabilitasi medis oleh tenaga baik medis maupun paramedic yang telah

mendapatkan pelatihan baik di tingkat Provinsi maupu Kabupaten/Kota. Selain

indikator tesebut diatas Program Pengendalian Penyakit Kusta juga mempunyai

indikator kinerja yaitu penemuan penderita baru sedini mungkin dan prosentase

keberhasilan pengobatan di tingkat kabupaten/kota.

Page 79: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 73

Tabel 3.24 Target dan Realisasi Indikator Kinerja Program Pengendalian

Penyakit Kusta

No Indikator Target 2010 2011 2012 2013

2014*

1 Penderita Terdaftar

5.496 6.157 5.570 4.289 3.913

2 Prev. Rate per 10.000 < 1 1,48 1,63 1,46 1,12 1,05

3 a. Penderita Baru

4.653 5.284 4.807 4.132 3.601

b. C D R per 10.000 < 5 12,50 13,99 12,63 10,78 -

c.

Proporsi Cacat II

(%) 5% 13% 13% 14% 13%

12%

e. Proporsi anak (%) 5% 11% 11% 9% 9% 10%

4 RFT Rate 90% 90,1% 92,4% 89,5% 89,8% -

5

% Kab/Kota mencapai

RFT rate sesuai

standart

Target

Pencapaian

70%

75%

75%

86%

75%

68%

80%

66%

90%

-

Sumber : Data Program P2 Kusta Provinsi Jatim

*) data sampai dengan September 2014.

Berdasarkan Tabel 3.24. diketahui bahwa untuk tahun 2014 penemuan

kasus baru (s/d September) sejumlah 3.601 orang dengan perincian untuk tipe

PB sejumlah 462 orang dan 3.139 orang dengan tipe MB. Dari total penderita

baru tersebut, 358 penderita baru merupakan usia anak (10%), 415 penderita

baru (12%) yang ditemukan dalam kondisi cacat tingkat 2 atau mengalami cacat

yang kelihatan dan ada 431 orang (12%) mengalami cacat tingkat I (cacat yang

tidak kelihatan) yang potensial untuk menjadi cacat tingkat II. Untuk cakupan

pelayanan pengobatan kusta sesuai dengan regimen WHO (MDT) adalah 100%

di Unit Pelayanan Kesehatan (Rumah Sakit yang sudah ada kerjasama dan

Puskesmas). Dari 989 Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) yang ada di di Jawa

Timur, 695 UPK saat ini ada penderita kusta-nya.

Rata-rata penemuan penderita baru kusta dalam kurun waktu 5 tahun

terakhir berkisar 4.000 s/d 5.000, penemuan penderita baru kusta mulai

menunjukkan tred penurunan kasus terutama di Kabupaten/Kota endemis. Upaya

yang telah dilakukan untuk penemuan kasus baru adalah dengan pemeriksaan

kontak serumah dan tetangga setiap kali menemukan kasus baru. Upaya yang

lain yang ditujukan untuk mengurangi penemuan kasus baru adalah dengan

kegiatan kemoprofilaksis kusta di Kabupaten Sampang. Selama 3 tahun

pelaksanaan kegiatan ini telah menunjukkan hasil yang cukup significant yaitu

bisa menurunkan kasus baru + 27% (dari 541 kasus baru pada tahun 2011

menjadi 394 kasus baru pada tahun 2013). Untuk lebih mengoptimalkan kegiatan

ini dalam menurunkan kasus baru di Jawa Timur maka kagiatan serupa juga

dilakukan di Kabupaten Sumenep mulai tahun 2015.

5) Pengendalian Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan AIDS

Pengendalian Penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) dan AIDS dengan

Indikator Kinerja Persentase Orang Dengan HIV Aids (ODHA) mendapat ART. Pada

Page 80: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 74

Tahun 2014 dari 80% target terealisasi sebesar 72%.Program pengendalian penyakit

Infeksi Menular Sexual dan HIV/AIDS dimaksudkan untuk mengendalikan

penyebaran infeksi HIV dan infeksi menular sexual dan meningkatkan kualitas hidup

Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). Program Pengendalian penyebaran infeksi HIV,

PMS dan dampak HIV & AIDS dilakukan melalui upaya pencegahan, meningkatkan

kualitas pelayanan serta jangkauan ODHA dan masyarakat

Dalam kurun waktu 2009-2014 dapat disimpulkan bahwa masih ada 2

Kabupaten Kota yaitu Kab. Bangkalan dan Kota Blitar, sehingga dari taget 38

Kab/Kota baru 36 (89%) yang sudah ada layanan. Hal ini dikarenakan di dua kota

tersebut baru mendapatkan pelatihan layanan Konseling dan Testing HIV di Tribulan

IV 2014. Diharapkan tahun 2015 sudah bisa memulai layanan.

6) Pengendalian Penyakit Malaria

Kegiatan Pengendalian Penyakit Malaria dengan Indikator Kinerja Utama

Angka Capaian API (Annual Parasite Index) Malaria permil dengan realisasi 0.03

dari target yang ditentukan sebesar < 1 ‰ (0.01). Malaria masih sudah tidak menjadi

masalah di 34 kabupaten/kota setelah mendapat sertifikasi dari Kementerian

Kesehatan RI pada tanggal 26 April 2014. Akan tetapi kewaspadaan masih perlu

mengingat banyaknya fokus reseptif (daerah dengan vektor malaria) malaria di Jawa

Timur yang mengharuskan adanya sistem kewaspadaan yang tinggi terhadap

penduduk yang datang dari daerah endemis malaria di luar Jawa Timur.

Program Pengendalian Penyakit Malaria target utamanya adalah

menghentikan penularan malaria setempat dalam suatu wilayah gegrafi tertentu dan

bukan berarti tidak ada kasus malaria impor serta tidak adanya vector diwilayah

tersebut. Sehingga tetap dibutuhkan kegiatan kewaspadaan untuk mencegah adanya

penularan kembali.

Hasil surveilans rutin malaria sampai dengan bulan November 2014

menginformasikan terdapat penderita malaria sebanyak 483 penderita, dari jumlah

tersebut terdapat penderita malaria indigenous (tertular setempat sebanyak 75

penderita). Penularan setempat ini terjadi di Pulau Sadulang Besar dan Pulau Saular

Kecamatan Sapeken Wilayah Kabupaten Sumenep. Penularan setempat diduga

berasal dari nelayan yang datang dari daerah endemis malaria di wilayah kepulauan

Kalimantan. Penanganan peningkatan penderita malaria sudah dilakukan sesuai

dengan standart penanganan kejadian peningkatan penularan malaria setempat

Page 81: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 75

Tabel 3.25. Capaian Kegiatan Program Malaria Tahun 2009 - 2014

No INDIKATOR 2009 2010 2011 2012 2013 2014

(s/d nov )

1 Jumlah Sediaan Darah diperiksa

(ribuan)

50,4 56,1 23,6 33,02 31,92 23,53

2 ABER 1,1 1.06 0,46 1.8 0,1 0,1

3 SPR 3.3 3,4 2,0

4 Penderita Malaria 1489 947 1222 1,074 1070 483

5 Proporsi Plasmodium falsiparum

(%)

35,1 46,5 50,7 35.7 32,1 37,8

6 Proporsi Kasus Indigenous (%) 30,8 10.67 11,7 0.8 0,1 17,3

7 Proporsi Malaria Import 74.48 85.4 87,4 92.4 99,9 82,7

8 Desa HCI 12 2 2 2 1 1

Sumber: Data kegiatan P2 Malaria 2009-2014

Berdasarkan data tersebut diatas, Jawa Timur sudah memenuhi sebagai

wilayah eliminasi malaria, mengingat API sudah dibawah 1 per seribu penduduk.

Tetapi belum bisa dinyatakan daerah bebas malaria bila dilihat dari kasus Indigenous

masih terdapat kasus indigenous di 3 tahun terakhir. Wilayah Jawa Timur masih

terdapat daerah reseptif yang siap menularkan malaria setempat.

7) Pengendalian Penyakit Pes

Pengendalian Penyakit Pes dengan sasaran tidak adanya kasus kematian karena

Penyakit Pes dengan upaya pengamatan pengendalian Penyakit Pes di 42 dusun yang

tersebar di 4 Kecamatan Kabupaten Pasuruan

Indikator pengendalian penyakit pes selama tahun 2009 sampai dengan 2014

telah dicapai yaitu :

a) Kasus kematian karena Penyakit Pes tidak ada (0 kasus)

b) Wilayah pengamatan pengendalian Penyakit Pes sebanyak 42 dusun

tersebar di Kecamatan Tutur, Kecamatan Tosari, Kecamatan Puspo dan

kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan. Wilayah pengamatan

pengendalian Penyakit Pes ini sampai dengan tahun 2014 tidak bertambah /

tidak menyebar

c) Dari hasil penangkapan tikus dan jumlah pinjal pada tikus ,sampai dengan

tahun 2014 didapatkan Indek Pinjal Khusus (IPK)(Xenopsylla cheopis) dan

Indek Pinjal Umum (IPU)(untuk Semua pinjal) di bawah standar Nasional.

d) Rata rata trap sukses dalam upaya penangkapan tikus masih bawah standar

( ≤ 3%). Hal ini dapat terjadi karena : umpan yang tetap (perlu ganti umpan

yang lebih disukai tikus),kurangnya wilayah sebaran perangkap tikus terutama

pada lokasi pemasangan di hutan dan kebun, dan kemungkinan polulasi tikus

yang tidak banyak

e) Capaian hasil tersebut diatas menunjukkan kegiatan pengendalian penyakit

PES sudah memenuhi target/harapan dengan tertangganinya semua kasus

suspek dan tidak ada kasus baru penyakit pes.

Page 82: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 76

8) Pengendalian Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA)

Pengendalian penyakit ISPA bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan

dan kematian karena pneumonia. Sasaran dari program P2 ISPA adalah

pengendalian pneumonia balita, kesiapsiagaan dan respon terhadap pandemi

influenza serta penyakit saluran pernafasan lain yang berpotensi wabah,

pengendalian ISPA umur > 5 tahun, dan faktor risiko ISPA; dengan target program

capaian cakupan penemuan pneumonia balita.

Cakupan penemuan penderita peneumonia balita, belum memenuhi target.

Berdasarkan data tahun terakhir, cakupan penemuan penderita pneumonia balita

hanya mencapai 28,3% dari 100% persen target yang harus dipenuhi.

Sumber :Data kegiatan P2 ISPA

Grafik 3.2 Target dan Cakupan penemuan pneumonia balita (%)

Tahun 2007-2014

9) Penanggulangan Penyakit Flu Burung

Tahun 2014 tidak ada kasus Flu burung di Jawa Timur. Adapun riwayat

sebaran frekwensi kejadian flu burung sejak tahun 2006 sampai dengan 2014

terbanyak di Kota Surabaya sebanyak 6 kali, kejadian flu burung dengan kasus

confirm terbanyak di Kabupaten Tulungagung dengan jumlah kasus sebanyak 3

kasus yang terjadi di tahun 2006,dan peta penyebaran kas mengelompok di jalur

Kota Surabaya, Mojokerto, Kota Malang, Kediri, Tulungagung. Jalur ini menjadi

daerah yang perlu diwaspadai dengan meningkatkan surveilans flu burung pada

manusia dan pada hewan.

Sedangkan jumlah kasus terbanyak selama tahun 2006 sampai dengan 2014

terdapat di Kabupaten Tulungagung pada tahun 2006 dengan kasus flu burung

sebanyak 17 kasus dengan kasus meninggal 2 orang atau Case Fatality Rate (CFR)

27.99

20.15 19.06 20.05 20.37 22.14

31.6228.34

66

76

86

60

70

80

90

100

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Cakupan Target

Page 83: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 77

66,7%. Jumlah Kabupaten terjangkit terbanyak di tahun 2007 sebanyak 17

kabupaten/kota.

Kewaspadaan terhadap penyakit Flu burung adalah potensi

mutasi/percampuran materi gen pada virus penyebab Flu Burung sehingga

menimbulkan subtype baru pada virus tersebut bisa menyebabkan menular dari

manusia ke manusia.

10) Eliminasi Penyakit Kaki Gajah (Filariasis)

Di Jawa Timur kasus kaki gajah/Filariasis Klinis Kronis tercatat sampai

dengan tahun 2014 sejumlah 364 penderita yang tersebar di 33 Kabupaten/Kota

pada 191 kecamatan di 279 desa/kelurahan. Adapun perkembangan penemuan

kasus Kaki Gajah dari tahun ke tahun sebagaimana Tabel 29.sebagai berikut :

Tabel 3.26. Capaian Hasil Kegiatan Penemuan Kasus Filariasis di Jawa

Timur Tahun 2009 sd 2014

No

Capaian hasil kegiatan

2009

2010

2011

2012

2013

2014

1 Kab/Kota melaksanakan program P2 Filariasis (dg kasus)

30 32 32 32 33 33

2 Prosentase Kab/ Kota melaksanakan program P2 Filariasis

80 84 84 84 86 86

3 Rekapitulasi kasus Klinis Limfadema kronis

263 293 319 341 358 364

4 Kasus Klinis Filariasis kronis yang baru ditemukan atau terlaporkan

20 30 26 22 17 6

5 Mikro filaria Rate (MR) dari hasil pemeriksaan darah jari keluarga dan tetangga sekitar)

0% 0% 0% 0% 0% 0%

Sumber: Data kegiatan P2 Filaria 2009-2014

Kinerja program Eliminasi Filariasis di Jawa Timur adalah memberikan

penatalaksanaan berupa pengobatan dan perawatan secara mandiri guna mencegah

kecacatan pada semua kasus Filariasis. Semua kasus Filariasis telah dilaksanakan

penatalaksanaan secara standar

Penderita Filariasis Klinis Kronis terbanyak ditemukan di Kabupaten

Lamongan dengan 56 kasus, Kabupaten Malang dengan 39 kasus kemudian

Kabupaten Ponorogo dengan 32 Kasus dan Kabupaten Trenggalek 25 kasus. Namun

sampai dengan saat ini belum ada penderita yang ditemukan secara laboratoris

positif mikrofilaria (ditemukan anak cacing dalam darah penderita).

Guna menilai tingkat endemisitas atau tingkat penularan penyakit Filariasis di

masyarakat, telah dilaksanakan Survei Endemisitas Filariasis berupa pengambilan

darah jari dari sampel beberapa penduduk dengan ketentuan lokasi pengambilan

sampel sebagai berikut :

Page 84: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 78

a) Desa dengan kasus Filariasis

b) Desa yang berbatasan dengan desa Kabupaten/Kota lain yang terdapat kasus

Filariasis

c) Desa dengan kepadatan nyamuk yang tinggi.

Adapun Kegiatan Survei Endemisitas yang telah dilaksanakan di Jawa Timur

sebagai berikut:

Tabel 3.27. Capaian Hasil Kegiatan Survei Endemisitas Tahun 2009 sd 2014

No

Capaian hasil kegiatan

Sd

2009

2010

2011

2012

2013

2014

1 Kabupaten/Kota yang telah

dilaksanaka survey Endemisitas

22 5 0 1 0 9

2 Prosentase Kabupaten/Kota

yang telah melaksanakan Survei

58 71 71 77 77 97

3 Endemisitas

Hasil Survei Endemisitas

0% 0% 0% 0% 0% 0%

Sumber: Data Kegiatan P3PMK, 2014

Sampai dengan tahun 2014, 37 Kabupaten/Kota (97%) telah dilaksanakan

survey Endemisitas dengan pemeriksaan daraah jari sampel/penduduk dengan

mengunakan mikrokopis maupun Rapid Diagnostic Test (RDT), guna memastikan

ada/tidaknya mikro filaria dalam tubuh penduduk atau ada/tidaknya penularan

penyakit Filariasis di masyarakat. Dari hasil kegiatan ini dipergunakan untuk

memutuskan perlu/tidaknya pelaksanaan kegiatan Pemberian Pengobatan Massal

Pencegahan (POMP) penyakit Filariasis di Kabupaten/Kota. Adapun 1 kabupaten

yang belum dilakukan survei endemisitas adalah Kabupaten Sampang.

Dari hasil survei diatas disimpulkan bahwa kegiatan penanggulangan penyakit

Filariasis di Jawa Timur berupa kegiatan penangganan penderita Klinis Kronis berupa

pengobatan secara individu dan perawatan kecacatan secara mandiri

11) Pemberantasan Penyakit Rabies dan Leptospirosi

Penyakit Rabies sampai dengan tahun 2014 tidak ditemukan dan atau

laporan kasus Rabies dari kasus-kasus gigitan hewan penular rabies (Jawa Timur

sampai dengan tahun 2014 Bebas Rabies)

Adapun untuk kasus kasus Leptospirosis perkembangannya mulai tahun 2009

sampai dengan 2014 sebagai berikut:

Page 85: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 79

Tabel 3.28. Hasil Pengamatan penyakit Leptospirosis di Prov. Jawa Timur

Tahun 2009 – 2014

Sumber: Data Kegiatan P2 Rabies dan Leptosprirosis

Tahun 2014 kasus Leptospirosis tercatat di Kabupaten Tulungagung di 4 lokasi/

kecamatan. Tingginya angka kematian pada penderita Leptosiprosis pada tahun

2009-2014 disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

a) Kasus Leptospirosis sering tidak terdiagnosis karena gejala klinis tidak

spesifik dan sulit dilakukan konfirmasi diagnose tanpa uji laboratorium.

b) Belum semua petugas kesehatan puskesmas dan rumah sakit mengetahui

tatalakasana kasus Leptospirosis.

c) Kuman yang menyerang penderita termasuk serovar ganas.

d) Diagnose sebab kematian pada penderita karena gagal ginjal akut

D.Permasalahan

Permasalah-permasalahn yang ditemui pada pelaksanaan Program Pencegahan

dan Pembernantasa Penyakit ditinjau dari kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai

berikut:

1) Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue

a) Obat anti virus dan vaksin belum ada, maka upaya utama yang dilakukan

adalah pengendalian vektor dan deteksi dini DBD

b) Adanya Keterlambatan tatalaksana DBD di Rumah Sakit dikarenakan

rujukan masyarakat ke Rumah Sakit terlambat

c) Partisipasi masy dalam pemberantasan Sarang Nyamuk DBD rendah,

Angka Bebas Jentik < 95%

d) Masyarakat masih minat dengan foging.

e) Kompetensi tenaga penyemprot belum optimal.

f) Uji resitensi terhadap insektisida belum dilakukan secara optimal.

g) Sistem pencatatan dan pelaporan DBD belum optimal.

h) Beberapa Kab/Kota belum komitmen pendanaan dalam pencegahan DBD

2) Pengendalian Penyakit TB

a) Penemuan kasus TB yang masih di bawah target nasional, yaitu masih

mencapai 67 per 100.000 penduduk pada tahun 2014 dengan Case

notification rate turun jika dibandingkan tahun 2013 (20 kabupaten masih

belum melaporkan dan peralihan sistem laporan dari SITT-1 ke SITT-2

yang belum berjalan dengan baik).

No Indikator Hasil Kegiatan

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Kasus Klinis 32 29 55 79 229 4

2 Meninggal 10 16 12 7 25 1

3 CFR % 31,25% 55,17% 21,81% 8,86% 10,9% 25%

Page 86: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 80

b) Hanya 23 kabupaten/kota yang mencapai target keberhasilan pengobatan

minimal 90% (15 kabupaten/kota belum melaporkan secara lengkap dan

valid).

c) Masalah TB HIV masih belum tertangani dengan optimal, khususnya dari

sisi surveilans dan akses layanan untuk tes HIV

d) Masih banyak layanan swasta yang belum mau melaksanakan

pengobatan TB dengan strategi DOTS, sehingga pasien yang ditangani

oleh sektor swasta tidak tercatat dalam sistem surveilans program nasional

e) Kasus kebal obat (TB MDR) yang semakin meluas dan sudah 38

kabupaten/kota yang melaporkan, dengan jumlah kasus TB MDR diobati

sebanyak 642 kasus, terkonsentrasi di 5 kabupaten/kota yang dekat

dengan RS Rujukan/Sub Rujukan TB MDR, dengan angka keberhasilan

pengobatan berkisar antara (60 – 70)%

3) Pemberantasan Penyakit Diare dan ISP

a) Masih banyak Kabupaten/Kota yang cakupan pelayanan diarenya masih

rendah, hal ini disebabkan antara lain rendahnya ketepatan dan

kelengkapan laporan bulanan dari puskesmas (fasyankes lain seperti RS

masing sangat rendah) disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang

pentingnya data untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan dan

masih lemahnya umpan baliknya di setiap tingkat;

b) Kurangnya tenaga pengelola program P2 Diare yang terlatih baik di tingkat

provinsi, kabupaten/kota dan puskesmas disebabkan oleh terbatasnya

aggaran pelatihan teknis maupun manajemen baik di pusat, provinsi dan

kabupaten/kota

c) P2 Diare bukan merupakan program prioritas di daerah, sehingga

pendanaan minim bahkan nihil;

d) Petugas Kabupaten/Kota mempunyai tugas rangkap lebih dari dua,

sehingga kesulitan dalam memprioritaskan penanganan program bahkan

sering terjadi pergeseran pengelola P2 Diare di tingkat puskesmas

ataupun Kabupaten/Kota

e) Terbatasnya kegiatan monitoring dan evaluasi, baik berupa pertemuan

koordinasi maupun Supervisi ke layanan, sehingga pelaksanaan program

di tingkat layanan tidak sesuai standar

4) Peningkatan Imunisasi

a) Adanya Keterlambatan pengadaan vaksin dan logistik lainnya sehingga baru

diterima di provinsi di pertengahan tahun yaitu sekitar bulan juni.

b) Kurangnya kerjasama lintas sector dan lintar program tentang sosialisasi dan

mobilisasi masyarakat.

Page 87: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 81

c) Kurangnya media penyuluhan yang komunikatif dan informative sehingga

petugas hanya memberikan penyuluhan secara lisan saja.

d) Kerjasama dengan organisasi masyarakat yaitu PKK, Fatayat, Aisiyah,

muslimat, dan lain lain yang belum optimal

e) Kurangnya pemanfaatan Minilokakarya baik internal maupun eksternal untuk

akselerasi cakupan.

5) Pengendalian Penyakit Kusta

a) Penderita baru kusta masih terus ditemukan di masyarakat.

b) Masih ada keterlambatan penemuan kasus baru.

c) Persentase Kabupaten/Kota yang mencapai RFT (Release from Treatment)

Rate/angka kesembuhan untuk tipe MB (Multi Basiler) masih belum optimal.

d) Perhatian dari pemerintah kabupaten/kota masih kurang.

e) Masih adanya stigma di masyarakat dan petugas kesehatan

6) Pengendalian Penyakit HIV dan IMS

a) Kabupaten/kota yang belum mempunyai layanan komprehensif HIV adalah

Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sumenep, Kota Blitar karena pengambil

kebijakan yang ada di Kabupaten/kota tersebut belum berkomitmen dalam

mengembangkan layanan di Rumah Sakit daerahnya

b) Jejaring keterliibatan lintas sektor belum optimal dalam hal dukungan dan

layanan perawatan dan pendampingan

c) Akses layanan tes pemeriksaan HIV di tingkat puskesmas masih terbatas di

beberapa Kabupaten/Kota yaitu di 84 Layanan Konseling dan Testing tingkat

Puskesmas yang tersebar di 25 Kabupaten/kota

d) Masih kuatnya stigma dan diskriminasi terhadap ODHA

7) Pengendalian Penyakit Malaria

a) Surveilans migrasi malaria belum maksimal

b) Banyaknya tempat prerindukan nyamuk (Breeding place vektor) malaria

yang tidak tertangani. (vektor host definitife)

c) Kelambunisasi desa endemis masih dibawah 80%

d) Minimnya tenaga entomologi di daerah reseptif/daearah dengan vektor

malaria dan endemis/daerah dengan kasus penularan setempat.

e) Kurangnya penguatan pada sumber daya manusia yaitu tidak ada pelatihan

pengelola program malaria, petugas laboratorium, petugas entomologi

malaria dan petugas dokter untuk tatalaksana malaria.

f) Keterlambatan diagnosis dan kurangnya pengetahuan tatalaksana

pengobatan malaria pada petugas

g) Masih ada pengobatan malaria diluar ACT/Arthemisinin Combination

Therapy (obat yang disarankan WHO dan Kemenkes)

Page 88: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 82

h) Koordinasi lintas sektor masih rendah pada penangan malaria tenaga kerja

musiman

8) Pengendalian Penyakit Rabies Leptospirosis

a) Terbatasnya tenaga dalam pengendalian penyakit zoonosis (penyakit

Rabies dan Leptospirosis)

b) Mobilitas Hewan Penular Rabies seperti anjing, kucing dsb dari

daerah/wilayah yang berisiko penyakit ke daerah bebas sangat tinggi dan

sangat rentan terjadi penularan dengan adanya lalulintas hewan yang tidak

terkontrol

c) Masih kurangnya sosialisasi tatalaksana dan pengendalian penyakit Rabies

dan rabies.

2. Ketersediaan Rapid Diagnosa Test sangat terbatas untuk diagnosa cepat

kasus Leptospirosis

3. Daerah rawan banjir dan adanya penyebaran tikus yang belum dapat

teratasi, hal ini yang merupakan faktor resiko dalam penularan penyakit

Leptospirosis di masyarakat.

9) Pengendalian Penyakit Filariasis

a) Program Penanggulangan Penyakit Filariasis bukan merupakan program

prioritas sehingga program ini tidak terdanai di Kabupaten/Kota ( 87%)

b) Penanganan Rehabilitasi Medis bagi penderita Filariasis baik di tingkat

provinsi maupun di Kabupaten/kota belum dapat dilaksanakan secara optimal

karena tidak tersedianya dana.

c) Petugas puskesmas belum banyak yang mengerti tentang Penatalaksanaan

kasus Filariasis yang standar dan kegiatan sosialisasi Penatalaksanakan

kasus Filariasis bagi petugas puskesmas baru dilaksanakan di 11

Kabupaten/kota (29%).

10) Pengendalian Penyakit Flu Burung

a) Penyakit Flu burung umumnya menyerang unggas, setelah beberapa tahun

tidak ada kasus, kewaspadaan terhadap penyakit flu burung berkurang

dimasyarakat.

b) Surveilans ILI / kasus panas di beberapa daerah sudah mulai berkurang

11) Pengendalian ISPA

a) Kurangnya tenaga pengelola program P2 ISPA yang terlatih baik teknis

maupun manajemen program di tingkat provinsi,kabup aten/kota dan

puskesmas

b) Ketidakpatuhan petugas dalam menerapkan Metode Terpadu Balita Sakit

(MTBS) atau Tatalaksana Standar P2 ISPA yang dianggap terlalu memakan

waktu. Akibatnya banyak kasus pneumoni balita yang lolos

Page 89: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 83

c) Terbatasnya anggaran program P2 ISPA baik di Provinsi dan sebagian besar

kabupaten/kota, yang disebabkan kurangnya komitmen para pengambil

kebijakan sehingga P2 ISPA tidak menjadi prioritas.

d) Keterbatasan sarana diantaranya :

- Acute Respiratory Infection timer (ARI timer) /Sound Timer untuk

menghitung nafas sebagai dasar klasifikasi Pneumoni balita. dari deteksi

sehingga cakupannya tidak tercapai.

- Jumlah Oksigen konsentrator di Puskesmas perawatan

e) Kurangnya koordinasi lintas program dan lintas sektor, sehingga P2 ISPA

seolah-olah hanya menjadi beban, akibatnya angka penemuan menjadi rendah

dan kematian bayi dan balita akibat Pneumonia menjadi tinggi

12) Pengendalian Penyakit PES

a) Terbatasnya biaya dan tenaga dalam pengendalian penyakit Pes, untuk

kegiatan surveilans rodent dan manusia

b) Tingginya mobilitas penduduk dari daerah/wilayah yang berisiko penyakit pes

ke daerah bebas, dan tidak adanya pemantauan pergerakan penduduk ini.

c) Kurangnya sosialisasi tatalaksana dan pengendalian Penyakit Pes.

E. Upaua Pemecahan Permasalahan

Upaya pemecahan permasalahan dalam Program Pencegahan dan

Pengendalian Penyakit ditinja dari kegiataya adalah sebagai berikut:

1) Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue

a) Menggerakan dan memberdayakan masyarakat dalam Pencegahan dan

Penanggulangan DBD.

b) Meningkatkan dan mempercepat akses masyarakat terhadap pelayanan

penemuan Kasus melalui Diagnosis dan Tatalaksana Kasus DBD yang

Berkualitas

c) Meningkatkan Sistem Surveilans Epidemiologi Kasus, dan Vektor) DBD.

d) Meningkatkan sumber daya dalam Pengendalian DBD.

e) Monitoring dan evaluasi program DBD

2) Pengendalian Penyakit TB

a) Meningkatkan AKMS (Advokasi, Komunikasi dan Mobilisasi Sosial) untuk

meningkatkan peran serta masyarakat dan pengambil kebijakan dalam

pengendalian TB.

b) Memperkuat jejaring eksternal di 5 regional dan kabupaten kota untuk

menurunkan angka drop out yang pada akhirnya akan meningkatkan angka

keberhasilan pengobatan.

Page 90: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 84

c) Penguatan kolaborasi TB-HIV melalui Tim Kolaborasi TB HIV yang melibatkan

Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi dan Kabupaten/Kota.

d) Memperkuat Public Private Mix sebagai pendekatan untuk memperkuat

jaringan pelayanan TB (pengembangan di Kabupaten Pasuruan, Kabupaten

Malang, Kabupaten Jember, Kota Blitar dan Kota Malang.

e) Penguatan jejaring layanan untuk TB kebal obat melalui kegiatan

pengendalian terpadu TB kebal obat dengan menambah layanan sub rujukan

di 5 wilayah regional dengan didukung layanan laboratorium yang bermutu.

f) Penguatan sistim pencatatan dan pelaporan kasus TB melalui SITT-1 yang

dilaksanakan oleh kabupaten/kota dan dialihkan ke SITT-2 oleh fasyankes

secara optimal sehingga tersedia data kasus sesuai dengan jumlah yang

diobati dan dievaluasi

3) Pemberantasan Penyakit Diare dan ISP

a) Memberikan umpan balik laporan secara rutin dari provinsi ke

Kabupaten/Kota, dan Kabupaten/Kota ke Puskesmas;

b) Advokasi ke stake holder (pemegang kebijakan) tentang usulan anggaran

kegiatan;

c) Memberikan saran dalam membagi beban tugas pada staf

4) Peningkatan Imunisasi

a) Menguatkan system koordinasi penanggulangan bencana baik secara lintas

sector maupun lintas program

b) Memperbaiki system informasi supaya terjadi keseragaman dalam mekanisme

informasi data bencana selama masa penanggulangan bencana

c) Meningkatkan system kewaspadaan dini dalam penanggulangan bencana

mulai dari tahap pra bencana, saat bencana dan pasca bencana

Memenuhi kebutuhan logistik selama masa penanggulangan bencana

5) Pengendalian Penyakit Kusta

a) Mengintensifkan penemuan penderita baru melalui kegiatan pencarian secara

aktif (pemeriksaan kontak serumah dan tetangga) serta melaksanakan Rapid

Village Survey (RVS) di desa dengan riwayat penderita kusta yang pernah

tercatat lebih dari 3 orang dengan melibatkan peran dari lintas sektor dan

lintas program

b) Menekankan pentingnya penyuluhan saat sebelum pemberian MDT untuk

menghindari terjadinya kasus DO (Drop out) / Default, defaulter tracing jika

ada kasus DO / default,

c) Jika ada kasus dari luar wilayah, maka cross notification kepada petugas

kusta setempat sangat penting untuk pelacakan kasus DO/ default.

Page 91: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 85

d) Penyuluhan secara aktif untuk mengurangi stigma kusta di masyarakat

maupun petugas kesehatan. dengan memanfaatkan sumber daya yang ada

(BOK, DAU, APBD I maupun BLN).

e) On the job training bagi petugas yang sudah dilatih untuk mempertahankan

ketrampilan yang sudah ada.

f) Meningkatkan kepedulian para pemegang kebijakan (Bupati/Walikota,

anggota DPRD, Kepala Dinas maupun Kepala Puskesmas) di tingkat

Kabupaten/Kota melalui advokasi yang berkesinambungan.

g) Meningkatkan mutu pelayanan pada penderita kusta dengan melakukan POD

setiap bulan dan case holding

h) Mengembangkan research operasional

6) Pengendalian Penyakit HIV dan IMS

d) Koordinasi penanggulangan penyakit HIV/AIDS dalam wadah Komisi

Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Timur yang bertujuan untuk:

- Meningkatkan komitmen pengambilan kebijakan tingkat provinsi,

Kabupaten dan Kota

- Meningkatkan peran lintas sektor dalam upaya pengendalian HIV

- Meningkatkan upaya edukasi kepada masayarakat

- Sosialisasi dan penjangkauan kepada populasi risiko tinggi

b) Memfasilitasi layanan pendampingan program, pelatihan Sumber Daya

Manusia, pemenuhan buffer logistik reagen IMS dan HIV serta obat Anti-

retroviral (ARV)

c) Upaya peningkatan capaian kinerja melalui:

- Penyuluhan terkait dengan layanan HIV yang tersedia

- Asistensi kunjungan layanan pencegahan penularan melalui harm

reduction, pemeriksaan dan pengobatan IMS Terpadu Berkala di

lokalisasi, pencegahan penularan HIV dari Ibu ke anak dan

kewaspadaan standar

- Pengembangan klinik IMS, Klinik Konseling dan Testing HIV dan RS

rujukan ODHA di kabupaten/kota di Jawa Timur untuk memudahkan

akses layanan kesehatan yang merata di Jawa Timur melalui layanan

tanpa stigma dan diskriminas

7) Pengendalian Penyakit Malaria

a) Revitalisasi Pos Malaria Desa

b) Persiapan eliminasi malaria Provinsi Jawa Timur dan mempertahankan 34

kabupaten/kota yang telah mendapatkan sertifkasi eliminasi malaria

c) Penguatan sistem surveilans malaria

d) Koordinasi lintas sektor penanganan faktor risiko malaria

Page 92: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 86

e) Penguatan tenaga Juru Malaria Desa

f) Penguatan deteksi dini dan pengobatan malaria sesuai standart

8) Pengendalian Penyakit Rabies Leptospirosis

a) Memberikan pembinaan dan advokasi ke semua level administrasi

pemerintahan tentang penyakit leptospirosis dan rabies

b) Meningkatkan Koordinasi dengan Dinas yang membidangi peternakan dan

Kesehatan Hewan, serta meningkatkan pengawasan lalulintas hewan di

tempat check point untuk meningkatkan surveilans penyakit rabies

9) Pengendalian Penyakit Filariasis

a) Mengupayakan integrasi program Filariasis dengan program lain misalnya

dengan program Kusta dalam penemuan kasus dan pengobatan penderita,

dengan program Malaria dalam penatalaksanaan laboratorium dan program

Kecacingan untuk upaya pencegahan.

b) Guna mencegah kecacatan yang lebih lanjut, maka digalakkan kegiatan

monitoring kecacatan pada penderita dengan kunjungan rumah yang didanai

dengan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) puskesmas.

c) Adapun kegiatan sosialisasi dan peningkatan kapabilitas kepada tenaga

kesehatan/puskesmas tentang tanda-tanda dini dan penataalaksanaan kasus

Filariasis secara standar akan dilanjutkan di tahun mendatang dan

mengupayakan inisiasi dari Kabupaten/Kota dengan mengabungkan kegiatan

pertemuan evaluasi program yang lain yang ada atau terdanai di

Kabupaten/Kota.

10) Pengendalian Penyakit Flu Burung

a) Menginformasikan atau mengkoordinasi dengan Dinas Peternakan untuk tetap

mewaspadai kasus flu pada unggas dan mengidentifikasi manusia yang

kontak dengan unggas yang sakit atau mati disebabkan oleh Flu Burung diberi

obat oseltamivir dan segera dirujuk ke Rumah Sakit.

b) Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit Flu Burung.

c) Pemantauan kontak sampai 10 hari setelah Kejadian Luar Biasa atau apabila

terjadi wabah Flu Burung pada unggas berakhir atau 14 hari setelah kematian

unggas terakhir.

d) Pesan kewaspadaan terhadap masyarakat dan puskesmas/petugas kesehatan

tentang kasus ILI dan atau pneumonia

11) Pengendalian ISPA

a) Meningkatkan koordinasi diantaranya melalui Pertemuan Tatalaksana

Pneumonia bagi pengelola program P2 ISPA Kabupaten Kota

Page 93: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 87

b) Asistensi teknis dan Tatalaksana standar program P2 ISPA ke

kabupaten/kota dan Puskesmas

12) Pengendalian Penyakit Pes

a) Penggandaan pedoman Penanggulangan Penyakit Pes.

b) Memberikan pembinaan dan advokasi ke semua level administrasi

pemerintahan, dan sosialisasi ke masyarakat daerah pengamatan.

c) Meningkatkan peran serta masyarakat dan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

(PHBS).

Secara umum untuk sasaran menurunnya angka kesakitan dan kematian

penyakit menular, tidak menular dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi serta pengamatan penyakit dalam rangka sistem kewaspadaan dini dan

penanggulangan KLB/wabah, ancaman epidemi serta bencana tahun 2015 nilai

BAIK.

B.9. Program Sumber Daya Kesehatan

A. Kegiatan Dalam Program Sumber Daya Kesehatan

Dalam rangka mencapai misi “Meningkatkan dan Mendayagunakan Sumber

Daya Kesehatan” dan tujuan “Meningkatnya Jumlah, Jenis , Mutu dan Penyebaran

Tenaga Kesehatan Sesuai Standar” maka dilaksanakan Program Sumber Daya

Kesehatan.

Program Sumber Daya Kesehatan didukung oleh 3(tiga) kegiatan yaitu (1)

Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas dan jaringannya serta

Rumah Sakit, (2) Peningkatan profesionalisme dan pengembangan karir tenaga

kesehatan dan (3) Penempatan, Pengembangan dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan

di Tempat Pelayanan (Puskesmas, Rumah Sakit dan Jaringannya)

B. Sasaran

Program Sumber Daya Kesehatan dengan sasaran “Meningkatnya Jumlah,

Jenis, Mutu dan Penyebaran Tenaga Kesehatan Sesuai Standar”; indikator sasaran

sebagai berikut:

1) Persentase Bidan PTT mendapatkan Sertifikat

2) Persentase Ponkesdes memiliki Tenaga Perawat

3) Persentase Desa/Kelurahan mempunyai Bidan di Desa

4) Persentase Tenaga Kesehatan yang Lulus Uji Kompetensi Ber-izin

5) Ratio Dokter per 100.000 penduduk

Page 94: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 88

C. Anggaran Belanja

Pada tahun anggaran 2014, Program Sumber Daya Kesehatan mendapatkan alokasi

anggaran belanja sebesar Rp. 2.350.000.000,00 dengan realisasi belanja sebesar Rp

1.941.673.623,00 atau sebesar 82,62%

Tabel 3.29.. TUJUAN 8 dan SASARAN 8.1.

TUJUAN 7 SASARAN 7.1

Meningkatnya Jumlah, jenis, mutu

dan penyebaran tenaga

kesehatan sesuai standar.

Meningkatnya Jumlah, jenis, mutu

dan penyebaran tenaga kesehatan

sesuai standar.

Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam

Tabel 3.29. sebagai berikut :

TABEL : 3.29. Meningkatnya Jumlah, jenis, mutu dan penyebaran

tenaga kesehatan sesuai standar

NO INDIKATOR KINERJA TARGET REALISA

SI (%)

1 2 3 4 5

1

Persentase Bidan PTT

mendapatkan sertifikasi

100 % 100 % 100

2 Persentase Ponkesdes memiliki tenaga Perawat

100 % 100 % 100

3 Persentase Desa/Kelurahan mempunyai Bidan di Desa

100 % 100 % 100

4 Persentase Tenaga Kesehatan yang Lulus Uji Kompetensi ber-izin

100 % 93 % 93

5 Ratio Dokter per 100.000 Penduduk

40 16 40

Rata-Rata Persentase Capaian Sasaran 86,60

KATEGORI CAPAIAN : BAIK

Berdasarkan Tabel 3.29., bahwa dari 5 (lima) Indikator Kinerja Utama Program

Sumber Daya Kesehatan, pada Tahun 2014 3(tiga) indikator sudah berhasul dicapai.

Tiga Indikator tesebut adalah Persentase Bidan PTT mendapatkan Sertifikat ,

Persentase Ponkesdes memiliki Tenaga Perawat , dan Persentase Desa/Kelurahan

mempunyai Bidan di Desa dengan capaian diatas 100%. Sedangkan untuk indikator

Persentase Tenaga Kesehatan yang Lulus Uji Kompetensi Ber-izin, pada Tahun 2014

capaiannya adalah 0% karena kegiatan ini tidak lagi dalan kewenangan Dinas

Page 95: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 89

Kesehatan Provinsi Jawa Timur, namun dilakukan oleh Majelis Tenaga Kesehatan

Indonesia (MTKI).

Untuk indikator Ratio Dokter per 100.000 Penduduk, pada Tahun 2014 baru

tercapai 16 dokter per 100.000 penduduk, dimana angka tersebut jauh lebih kecil dari

target seharusnya yaitu 40 dokter per 100.000 penduduk. 10.400.000/pddk x 10.000.

E. Permasalahan

Permasalahan dalam pelaksanaan Program Sumber Daya Kesehatan

diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Dasar hukum pengangkatan Perawat Ponkesdes masih belum jelas, serta gaji

perawat Ponkesdes yang dibawah UMR

2) Terdapat 16 (enam belas) RS tipe C yang belum mempunyai standart 4 Spesialis

dasar dan 3 spesialis penunjang

3) Ditribusi/penempatan dokter Interenship belum terdistribusi secara merata ke

Puskesmas yang membutuhkan

4) Terdapat perubahan dalam satuan penganggaran keuangan (DPA)

F. Upaya Pemecahan Permasalahan

Upaya pemecahan permasalahan yang akan dilakukan adalah:

1) Advocacy kepada Kab/kota untuk peningkatan kapasitas SDM di Kab Kota diserta

dukungan anggaran

2) Menguatkan peran Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI) dan Majelis

Tenaga Kesehatan Provinsi (MTKP) dalam menyaring tenaga kesehatan yang

profesional; dengan melaksanakan uji kompetensi bagi tenaga kesehatan

sebelum terjun melayani masyarakat, agar dapat bekerja lebih professional dan

kompeten

3) Pengiriman peserta PPDS BK yang dari Rumah Sakit klas C yang belum

mempunyai Spesialis 4 dasar dan 3 penunjang

Secara umum untuk sasaran meningkatnya Jumlah, Jenis, Mutu dan

Penyebaran Tenaga Kesehatan Sesuai Standar mendapat nilai BAIK.

Page 96: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 90

PPeerrbbaannddiinnaann CCaappaaiiaann KKeeggiiaattaann ddeennggaann NNaassiioonnaall ddaann DDaaeerraahh LLaaiinn

Pembangunan serta berbagai upaya di bidang kesehatan yang telah disebutkan

diatas merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional

Indonesia. Pembangunan ini ditujukan untuk menciptakan bangsa yang maju dan

mandiri serta sejahtera lahir dan batin sesuai yang diamanatkan dalam uraian

Pembukaan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945) demi memajukan

kesejahteraan umum serta mewujudkan suatu keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan dijelaskan bahwa upaya kesehatan merupakan serangkaian kegiatan

yang terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat oleh pemerintah dan atau masyarakat.

Upaya kesehatan ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan pencegahan penyakit

(preventif), peningkatan kesehatan (promotif), pengobatan penyakit (kuratif), dan

pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Upaya-upaya kesehatan bagi masyarakat ini

merupakan perwujudan penyelenggaraan pembangunan di bidang kesehatan.

Dalam aspek global, pembangunan nasional berkomitmen untuk mencapai

tujuan-tujuan pembangunan milenium di tahun 2015 yang tersusun dalam MDGs di

berbagai bidang pembangunan nasional termasuk bidang kesehatan.

Untuk melihat gambaran secara riil dari capaian MDGs bidang Kesehatan di

Provinsi Jawa Timur , maka angka-angka capaian program yang telah dicapai

sebaiknya dibandingkan dengan angka Nasional dan juga dengan Provinsi terbesar

lain di Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar Provinsi Jawa Timur dapat

mempertahankan atau meningkatkan capaian yang telah dicapai sebagai dasar untuk

perencanaan program berikutnya. Capaian program sangat berpengaruh terhadap

capaian kinerja yang ingin dicapai. Tabel berikut merupakan gambaran dari capaian

MDGs di Jawa Timur dibandingkan dengan angka Nasional, Provinsi Jawa Tengah

dan Provinsi Jawa Barat.

Page 97: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 91

Tabel 3.30. PPeerrbbaannddiinnaann CCaappaaiiaann KKeeggiiaattaann ddeennggaann NNaassiioonnaall ddaann DDaaeerraahh LLaaiinn

GOAL INDIKATOR TARGET 2015 PROV

JATIM

PROV JATENG

PROV JABAR

1 Presentase Gizi Kurang

< 15 % 12,3 % 12,9 % 13,5%

4 AKB < 23/1000 KH 27,23 / 1000 KH

10,41/1000 KH

41,08 / 1000 KH

5 AKI < 102 / 100.000 KH

93,52 / 100.000 KH

118,62/ 100.000

KH

6 Prevalensi pengidap HIV

< 0,5 % 0,24 % < 0,5 % < 0,5 %

6 API < 1 per 1000 penduduk

0,03 per 1000 penduduk

0,06/ 1000 Penduduk

0,57/ 1000

Penduduk

7 Jangkauan akses air bersih (berkualitas)

> 68,87 % 80,60% 78,55% 83,70%

7 Jangkauan akses sanitasi dasar (jamban sehat)

> 62,51 % 77,85 % 76,11 % 74,10%

Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa secara umum capaian MDGs (Millenium

Development Globals) di bidang Kesehatan di ke 3 (tiga ) Provinsi dibandingkan

angka Nasional mengalami kemajuan yang cukup significan (bermakna). Jika

dibandingkan antar Provinsi , maka Capaian Program MDGs di ke tiga Provinsi

terbesar di Indonesia ini hampir sama.

C. REALISASI ANGGARAN

Sejak diterapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah keduakalinya dengan Undang-

undang Nomor 12 Tahun 2008 dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah sebagaimana telah

diubah dengan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, dijelaskan bahwa hak,

Page 98: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 92

wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri

urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Untuk mendukung pelaksanaan desentralisasi dan otonomi tersebut, sesuai

Pasal 156 ayat (1) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Kepala Daerah sebagai

pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan daerah diberikan wewenang untuk

mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan

kekayaan daerah yang dipisahkan. Berdasarkan ketentuan tersebut, untuk

menunjang penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada

masyarakat, diperlukan adanya sumber daya dan dana yang cukup serta memadai

diantaranya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang

dijabarkan dalam bentuk program dan kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Untuk laporan realisasi

keuangan tahun 2014 bisa dilihat di bawah ini.

Tabel 3.31. Realisasi Anggaran Tahun 2014

No Uraian Anggaran Setelah

Perubahan

Realisasi

Rp. %

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 11,468,920,207 9,618,597,888 83.87

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

4,804,937,320 4,550,619,030 94.71

3 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah

204,000,000 203,762,640 99.88

4 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 7,907,640,000 3,178,767,804 40.2

5 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 5,693,500,000 4,665,806,802 81.95

6 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

5,000,000,000 4,130,910,272 82.62

7 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 2,200,000,000 1,926,959,036 87.59

8 Program Upaya Kesehatan Perorangan 1,700,000,000 1,295,442,803 76.2

9 Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

44,422,876,273 40,886,390,760 92.04

10 Program Sumber Daya Kesehatan 2,350,000,000 1,941,673,623 82.62

11 Program Lingkungan Sehat 2,000,000,000 1,823,158,741 91.16

12 Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 7,177,800,000 6,355,591,507 88.55

Jumlah 94,929,673,800 80,577,680,906 84,88

Page 99: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 93

BAB IV

P E N U T U P

Laporan Kinerja disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Timur berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan

pada tahun 2014 sebagai bahan pengambilan keputusan dalam perencanaan tahun

berikutnya. Dari hasil evaluasi terhadap kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa

Timur dapat disimpulkan bahwa sasaran-sasaran pada tiap-tiap tujuan yang

ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

dikategorikan Sangat Baik, karena nilai capaiannya diatas standar penilaian skala

ordinal sebagai komitmen kinerja.

Berdasarkan uraian capaian Kinerja sasaran yang merupakan capaian kinerja

dari pengukuran Indikator Kinerja Utama atau Indikator Kinerja Sasaran dan

RENSTRA Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur tahun 2009-2014, yang

merupakan capaian sasaran pada setiap tujuan dalam mencapai Misi dan Visi , dapat

diuraikan sebagai berikut :

TUJUAN 1 : Terwujudnya mutu lingkungan yang lebih sehat,

berkembangnya sistem kesehatan lingkungan kewilayahan,

serta menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan

mendapat predikat nilai Sangat Baik (rata-rata capaian sebesar

109,61%). Hal ini terbukti dari hasil pengukuran Sasaran yang

diukur melalui 2 (dua) Indikator, capaiannya diatas target .

TUJUAN 2 : Keberdayaan Individu, Keluarga dan Masyarakat agar mampu

Menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta

Berkembangnya Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

(UKBM) mendapat predikat nilai Sangat Baik (rata-rata capaian

sebesar 107,73 %). Hal ini terbukti dari hasil pengukuran

sasaran yang diukur melalui 3 (tiga) Indikator, capaiannya 2

(dua) indikator diatas target

TUJUAN 3 : Meningkatnya akses, pemerataan dan kualitas pelayanan

kesehatan melalui Rumah Sakit, Balai Kesehatan, Puskesmas

dan jaringannya mendapatkan nilai Baik (rata-rata capaian

sebesar 97,79 %.) Hal ini terbukti dari hasil pengukuran 2 (dua)

Sasaran yang diukur melalui 14 (empatbelas)

Indikator,capaiannya 5 (lima) indikator diatas target dan terdapat

9 (sembilan) indikator yang dibawah target.

Page 100: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 94

TUJUAN 4 : Meningkatnya Kesadaran Gizi Keluarga dalam Upaya

Meningkatkan Status Gizi Masyarakat dijabarkan ke dalam

Sasaran yaitu Meningkatnya Perbaikan Gizi Masyarakat,

mendapat nilai rata-rata 90,17 % dengan capaian kinerja adalah

Baik. Hal ini terbukti dari hasil pengukuran 1 (satu) Sasaran

yang diukur melalui 3 (tiga) Indikator, capaiannya adalah 1

(satu) indicator diatas target.

TUJUAN 5 Terjaminnya Ketersediaan, Pemerataan, Pemanfaatan, Mutu,

Keterjangkauan Obat dan Perbekalan Kesehatan serta

Pembinaan Mutu Makanan yang dijabarkan ke dalam Sasaran

yaitu Meningkatnya Pengelolaan Obat , Perbekalan Kesehatan

dan Makanan mendapat predikat nilai Baik (rata-rata capaian

sebesar 88,61 %). Hal ini terbukti dari hasil pengukuran 1

(satu) Sasaran yang diukur melalui 3 (tiga) Indikator, capaian 2

(dua) indicator diatas target.

TUJUAN 6 Berkembangnya Kebijakan, Sistem Pembiayaan dan

Manajemen Pembangunan Kesehatan dijabarkan ke dalam

Sasaran yaitu Berkembangnya Kebijakan dan regulasi bidang

Kesehatan, Sistem Informasi Kesehatan dan Hukum Kesehatan

serta Pembiayaan Kesehatan predikat nilai Baik (rata-rata

capaian sebesar 86,31 %. Hal ini terbukti dari hasil pengukuran

1 (satu) Sasaran yang diukur melalui 2 (dua) Indikator. Pada

tujuan ini, capaian dari 1 (satu) indikator belum seluruhnya

mencapai target yang diharapakan, terutama terkait dengan

jumlah masyarakat miskin yang bisa tercover oleh

Jamkesda.Hal ini terutama disebabkan.

TUJUAN 7 Terwujudnya pencegahan, penurunan dan pengendalian

Penyakit Menular dan Tidak menular serta Masalah Kesehatan

Lainnya; maka ditetapkan Sasaran sebagai berikut :

Menurunnya Angka Kesakitan dan Kematian Penyakit Menular

dan Tidak Menular dan Penyakit-Penyakit yang dapat dicegah

dengan Imunisasi serta Pengamatan penyakit dalam rangka

Sistem Kewaspadaan Dini dan Penanggulangan KLB/Wabah,

ancaman epidemi serta Bencana. Untuk Tujuan ini nilai capaian

adalah Baik (rata-rata capaian 92,01 %). Hal ini terbukti dari

hasil pengukuran 1 (satu) Sasaran yang diukur melalui 8

(delapan) Indikator, ada 4 (empat) indikator yang diatas target.

Page 101: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 95

TUJUAN 8 Meningkatnya Jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga

kesehatan sesuai standar maka ditetapkan Sasaran sebagai

berikut : Meningkatnya Jumlah, jenis, mutu dan penyebaran

tenaga kesehatan sesuai standar. Mendapat predikat nilai

capaian Baik (rata-rata capaian sebesar 86,60 %). Hal ini

terbukti dari hasil pengukuran 1 (satu) Sasaran yang diukur

melaluI 5 (lima) Indikator, capaiannya yang diatas target ada 3

indikator diatas target.

Di antara capaian 8 (delapan) Tujuan pembangunan kesehatan pada Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Timur sebanyak 6 (enam) Tujuan masih memperoleh nilai

Baik sehingga perlu ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang agar memperoleh

nilai Sangat Baik yaitu :

1. Meningkatnya akses, pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan melalui

Rumah Sakit, Balai Kesehatan, Puskesmas dan jaringannya

2. Terjaminnya Ketersediaan , Pemerataan, Pemanfaatan, Mutu ,

Keterjangkauan Obat dan Perbekalan Kesehatan serta Pembinaan Mutu

Makanan

3. Berkembangnya Kebijakan, Sistem Pembiayaan dan Manajemen

Pembangunan Kesehatan , terutama yang menyangkut indikator Persentase

Penduduk yang memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (tercover)

Yang menjadi perhatian bagi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur pada tahun

2014 adalah “Meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya promotif dan

preventif , terutama dalam rangka menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka

Kematian Bayi serta meningkatkan Umur Harapan Hidup (AHH) melalui

beberapa Program prioritas Gubernur antara lain :

1. Peningkatan kualitas Puskesmas dan Jaringannya di 960 Puskesmas di Jawa

Timur

2. Perluasan fungsi Polindes menjadi Ponkesdes di seluruh Jawa Timur

3. Peningkatan Coverage kepesertaan BPJS melalui Program JKN

4. Peningkatan kualitas rujukan dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan

yang optimal di seluruh sarana kesehatan yang ada di Jawa Timur

5. Pembentukan Taman Posyandu , sebagai bagian dari upaya promosi kesehatan

dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

Page 102: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2014 96

KESIMPULAN

Tahun 2014 merupakan tahun terakhir pelaksanaan RPJMD 2009 – 2014 dan

Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Masih banyak permasalahan yang

belum tertuntaskan dalam pelaksanaan pembangunan di Tahun 2014. Diantaranya

adalah masih tingginya kasus kematian ibu (93,52/100.000 KH), masih tingginya

kasus penyakit menular , masih ditemukannya balita gizi buruk, distribusi tenaga

kesehatan yang belum merata, terutama dokter spesialis, sarana pelayanan

kesehatan dasar dan jumlah maskin dengan alokasi yang mendapat kartu

jamkesmas/jamkesda tidak sama. Tahun 2014 ini kegiatan diprioritaskan untuk

pelaksanaan persiapan menuju universal coverage, penurunan AKI dan AKB,

perbaikan gizi masyarakat, pengendalian penyakit (TB, HIV/AIDs, Malaria dan

Diphteri), Kesehatan Lingkungan, Pendistribusian tenaga kesehatan yang lebih

merata dan program prioritas (icon) bidang kesehatan. Secara umum Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Timur telah dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi

yang dibebankan pada organisasi serta telah dapat pula memenuhi 9 (Sembilan)

sasaran pada 9 Program yang telah ditetapkan dalam rencana strategis. Indikator

keberhasilan ini dapat dilihat dari persentase capaian kinerja rata-rata pada setiap

kegiatan hampir mencapai 100%. Adapun kendala dan hambatan yang masih

dihadapi pada tahun 2014 diantaranya adalah faktor dukungan anggaran dan

koordinasi lintas sektor serta kebijakan dukungan anggaran pada tingkat

Kabupaten/Kota.

Demikian Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang

menggambarkan capaian Kinerja tiap-tiap Tujuan dan Sasaran pada tahun 2014

dalam mendukung pencapaian Visi dan Misi Provinsi Jawa Timur pada umumnya dan

Dinas Kesehatan pada khususnya.

Surabaya, 27 Februari 2015

Page 103: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

LAMPIRAN

Page 104: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

MATRIKS RENCANA STRATEGIS

TAHUN 2009 – 2014

Page 105: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

:

:

1 Persentase penduduk yang dapat

mengakses lingkungan yang

sehat dan bermutu sesuai

dengan standar

Jumlah penduduk yg telah memiliki akses

sanitasi dasar (jamban) dan air bersih yg

memenuhi standar dalam satu

wilayah/Jumlah penddk seluruhnya di

wilayah tertentu x 100 %

52 71

2010 2011 2012 2013 2014

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persentase Akses Sanitasi Dasar

yang memenuhi standar

Jumlah penduduk yg telah memiliki akses

sanitasi dasar (jamban) yg memenuhi

standar dalam satu wilayah/Jumlah penddk

seluruhnya di wilayah tertentu x 100 %

51,9 62 65 68 69 70

2. Persentase Akses terhadap

kualitas Air Bersih yang

memenuhi standar

Jumlah penduduk di wilayah tertentu yang

memiliki akses thd sarana air minum yg

layak/jumlah seluruh penddk di wilayah

tertentu x 100 %

65 67 70 72 74 75

Menggerakkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Terwujudnya Mutu Lingkungan Yang Lebih Sehat , Pengembangan Sistem Kesehatan Lingkungan Kewilayahan serta Menggerakkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan

No Indikator TujuanKondisi Awal

2009

Sasaran

Cara Mencapai

Ket

Tujuan dan

sasaran

Pemantapan

Pembangunan

Berwawasan

Kesehatan dan

Peningkatan

Lingkungan Sehat

Indikator Rumus Kondisi Awal

2009

Target Tahun

2

Program

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA STRATEGIS

TAHUN 2009 S/D 2014

MASYARAKAT JAWA TIMUR MANDIRI UNTUK HIDUP SEHAT

RumusTarget Tahun

2014

Program

Pengembangan

Lingkungan Sehat

Strategi Kebijakan

Page 106: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

:

:

1 Persentase Rumah Tangga ber

PHBS

Jumlah RT Sehat/Jumlah Rumah Tangga

yang dikaji x 100%

32,9 70

2010 2011 2012 2013 2014

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persentase Rumah Tangga ber-

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS)

Jumlah Rumah Tangga Sehat /Jumlah

Rumah Tangga yang Dikaji x 100 %

32,9 50 55 60 65 70

2 Persentase Posyandu Ber-Strata

PURI ( Purnama Mandiri)

Jumlah Posyandu dengan Strata Purnama

Mandiri/Jumlah seluruh Posyandu x100 %

40 43 46 48 50 52

3 Persentase Desa Siaga Aktif Jumlah Desa Siaga Aktif di suatu wilayah

kerja dlm kurun waktu tertentu/Jumlah

Seluruh Desa di suatu wilayah kerja dlm

kurun waktu yang sama x 100 %

50 55 60 65 70 75

Indikator Rumus Kondisi Awal

2009

Target Tahun Strategi Kebijakan

No Indikator TujuanKondisi Awal

2009

Sasaran

Cara Mencapai

Program

2

Ket

Tujuan dan

sasaran

Mendorong Terwujudnya Kemandirian Masyarakat Untuk Hidup Sehat

Keberdayaan Individu, Keluarga dan Masyarakat agar mampu Menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Mengembangkan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM)

Pengembangan Upaya

Kesehatan Berbasis

Masyarakat (UKBM)

RumusTarget Tahun

2014

Program Promosi

Kesehatan dan

Pemberdayaan

Masyarakat

Page 107: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

:

:

1 Ratio Puskesmas per 100,000

penduduk

Jumlah seluruh Puskesmas pada kurun

waktu tertentu /100.000 penduduk pada

kurun waktu yang yang sama

2,51 2

2 Angka Kematian Bayi Per 1000

Kelahiran Hidup (KH)

Jumlah seluruh kematian bayi (0-11 bln) di

satu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu/Jumlah kelahiran hidup di wilayah

kerja pada kurun waktu yang sama x 1.000

kelahiran hidup

31,41 29,5

3 Angka Kematian Ibu per 100.000

Kelahiran Hidup (KH)

Jumlah seluruh kematian ibu pada masa

hamil hingga nifas yang berkaitan dgn

kehamilan & persalinan di satu wilayah kerja

pada kurun waktu tertentu/Jumlah kelahiran

hidup di satu wilayah kerja pada kurun waktu

yang sama x 100.000 kelahiran hidup

90,7 80

2010 2011 2012 2013 2014

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Angka Kematian Bayi Per 1000

Kelahiran Hidup (KH)

Jumlah seluruh kematian bayi (0-11 bln) di

satu wilayah kerja pada kurun waktu

tertentu/Jumlah kelahiran hidup di wilayah

kerja pada kurun waktu yang sama x 1.000

kelahiran hidup

31,41 31,5 31 30,5 30 29,5

2 Angka Kematian Ibu per 100.000

Kelahiran Hidup (KH)

Jumlah seluruh kematian ibu pada masa

hamil hingga nifas yang berkaitan dgn

kehamilan & persalinan di satu wilayah kerja

pada kurun waktu tertentu/Jumlah kelahiran

hidup di satu wilayah kerja pada kurun waktu

yang sama x 100.000 kelahiran hidup

90,7 82 81,5 81 80,5 80

3 Persentase Kunjungan Neonatal

(KN) Lengkap

Jumlah neonatus yang mendapat pelayanan

6-28 jam setelah lahir/ jumlah bayi dalam 1

tahun x 100%

93,85 94 95 95 95 95

4 Persentase Pertolongan

Persalinan oleh tenaga

kesehatan (Linakes)

Jumlah pertolongan persalinan oleh

nakes/jumlah sasaran ibu bersalin dalam 1

tahun x 100 %

92,96 92 93 94 94 95

Indikator TujuanKondisi Awal

2009

Strategi Kebijakan

Ket

Sasaran

Indikator

Meningkatnya Akses, Pemerataan dan Kualitas Pelayanan Kesehatan melalui Rumah Sakit , Balai Kesehatan, Puskesmas dan Jaringannya

No

Rumus Kondisi Awal

2009

Target Tahun

Mewujudkan, Memelihara dan Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Merata dan Terjangkau

Program

Tujuan dan

sasaran

Cara Mencapai

RumusTarget Tahun

2014

2

Percepatan penurunan

kematian ibu dan

anak.

Program Upaya

Kesehatan

Masyarakat (UKM)

Page 108: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

5 Persentase Kunjungan Bayi Jumlah bayi memperoleh pelayanan

kesehatan sesuai standar/ jumlah bayi dalam

1 tahun x 100%

80,52 85 86 87 88 90

6 Persentase Kunjungan Ibu Hamil

(K4)

jumlah kunjungan ibu hamil ke-4/ jumlah

sasaran ibu hamil dalam setahun x 100%

85,9 90 91 92 93 94

7 Persentase capaian Peserta KB

Aktif

Jumlah peserta KB aktif/juml PUS di wilayah

kerja yg sama x 100 %

62,05 68 69 69 70 70

8 Persentase Puskesmas yg ada

menjadi Puskesmas Rawat Inap

Standar

Jumlah Puskesmas yg menjadi rawat inap

standar/jumlah seluruh puskesmas rawat

inap x 100 %

0 3 8 16 24 24

9 Persentase Puskesmas Rawat

Inap yg ada menjadi Puskesmas

Rawat Inap PLUS

Jumlah Puskesmas Ranap menjadi

Puskesmas Ranap PLUS/Jml seluruh

Puskesmas rawat inap x 100 %

0 3 8 16 24 24

10 Persentase Puskesmas PONED

sesuai Standar

Jumlah Puskesmas PONED yg sesuai

dengan standar/Jumlah seluruh Puskesmas

PONED x 100 %

10 20 25 35 40 50

11 Persentase Pustu yang menjadi

Pustu layani Gawat Darurat dan

Observasi

Jumlah Pustu yg layani gadar/jml seluruh

Pustu x 100 %

0 3 6 8 10 10

12 Persentase Polindes yang

berkembang menjadi Ponkesdes

sesuai Standar

Jumlah Ponkesdes sesuai standar/Jumlah

seluruh Polindes x 100 %

0 31 41 64 78 78

1 Persentase Rumah Sakit

Pemerintah menyelenggarakan

Pelayanan Obstetri Neonatal

Emergency Komprehensif

(PONEK) sesuai standar

Jumlah RS PONEK sesuai standar/Jumlah

seluruh RS x 100 %

55 60 65 70 75 80

2 Persentase Rumah Sakit yang

terakreditasi 5 pelayanan dasar

Jumlah RS yang terakreditasi 5 pelayanan

dasar/Jumlah seluruh RS x 100 %

50 55 60 65 70 70

Peningkatan akses

dan kualitas pelayanan

kesehatan terutama

bagi masyarakat

miskin, daerah

tertinggal, terpencil,

perbatasan dan

kepulauan

Program Upaya

Kesehatan

Perorangan (UKP)

Percepatan penurunan

kematian ibu dan

anak.

Program Upaya

Kesehatan

Masyarakat (UKM)

Page 109: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

:

:

1 Persentase penurunan

Prevalensi Kurang Gizi pada

Balita

Jumlah Balita Kurang Gizi /Jumlah Balita di

wilayah kerja tertentu x 100 %

17,03 16,8

2010 2011 2012 2013 2014

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persentase Balita Dipantau

Pertumbuhannya

Jumlah balita yang ditimbang berat

badannya di wilker ttt/jumlah seluruh balita

yg ada di wilayah kerja ttt x100 %

64,6 5 70 75 80 85

2 Persentase Balita dengan Gizi

Buruk

Jumlah Balita Gizi Buruk/Jumlah Balita x 100

%

4,33 4 3,5 3 2,5 2

3 Persentase Balita dengan Gizi

Kurang

Jumlah Balita Kurang Gizi /Jumlah Balita di

wilayah kerja ttt x 100 %

12,7 15,50 15,30 15,10 15 14,80

Tujuan dan

sasaran

Strategi Kebijakan

Ket

ProgramIndikator Rumus Kondisi Awal

2009

Target Tahun

2

Mewujudkan, Memelihara dan Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Merata dan Terjangkau

Meningkatnya Kesadaran Gizi Keluarga Dalam Upaya Meningkatkan Status Gizi Masyarakat

RumusTarget Tahun

2014No Indikator Tujuan

Kondisi Awal

2009

Sasaran

Cara Mencapai

Penanganan masalah

gizi kurang dan gizi

buruk pada bayi,

anak balita,ibu hamil

dan menyusui

Program Perbaikan

Gizi Masyarakat

Page 110: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

:

:

1 Persentase obat sesuai

kebutuhan tersedia

Jumlah obat yang Tersedia/Jumlah Obat

yang Dibutuhkan x100 %

65 95

2010 2011 2012 2013 2014

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persentase obat sesuai

kebutuhan tersedia di

Kabupaten/Kota

Jumlah obat yang Tersedia/Jumlah Obat

yang Dibutuhkan x100 %

65 70 85 90 95 95

2 Persentase Ketersediaan Obat

dan Alat Kesehatan untuk

Penanggulangan Bencana dan

KLB

Jumlah Obat dan Alkes Pakai Habis yang

Tersedia untuk Bencana/Jumlah Obat dan

Alkesyang Dibutuhkan untuk Bencana x 100

%

85 85 87 87 90 90

3 Persentase Sarana Pelayanan

Kesehatan yang menerapkan

Pelayanan Kefarmasian Sesuai

Standar

Jumlah Sarana Pelayanan yang Diawasi

yang Memenuhi Standar/Jumlah Sarana

Pelayanan yang Diawasi x 100 %

30 30 30 40 50 60

Cara Mencapai

Sasaran

Mewujudkan, Memelihara dan Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Merata dan Terjangkau

Terjaminnya Ketersediaan, Pemerataan ,Pemanfaatan, Mutu, Keterjangkauan Obat dan Perbekalan Kesehatan serta Pembinaan Mutu Makanan

No Indikator TujuanKondisi Awal

2009Rumus

Indikator

Tujuan dan

sasaran Ket

Pemenuhan

Ketersediaan dan

Pengendalian Obat,

Perbekalan Kesehatan

dan Makanan

Program Obat dan

Perbekalan

Kesehatan

Target Tahun

2014

Rumus Kondisi Awal

2009

Target Tahun Strategi Kebijakan

2

Program

Page 111: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

:

:

1 Persentase Penduduk yang

Telah Terjamin pemeliharaan

Kesehatan dengan Sistem

Jaminan Kesehatan

Jumlah Penduduk yang memiliki Jaminan

Kesehatan/Jumlah Penduduk x 100 %

30 70

2010 2011 2012 2013 2014

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persentase Penduduk yang

Telah Terjamin pemeliharaan

Kesehatan dengan Sisitem

Jaminan Kesehatan

Jumlah Penduduk yang memilili Jaminan

Kesehatan/Jumlah Penduduk x 100 %

30 40 50 55 60 70

2. Persentase pengelolaan Sistem

Informasi Kesehatan (SIK) sesuai

dengan standar

Jumlah Terlaksananya Pengelolaaan SIK di

Kabupaten/Kota/Jumlah Kabupaten/Kota

yang ada x 100 %

100 100 100 100 100 100

Berkembangnya Kebijakan, Sistem Pembiayaan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan

Sasaran

No Indikator TujuanKondisi Awal

2009

Ket

Tujuan dan

sasaran

Cara Mencapai

Mewujudkan, Memelihara dan Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu, Merata dan Terjangkau

Target Tahun

2014

Kondisi Awal

2009

Target Tahun Strategi Kebijakan

Peningkatan

Pembiayaan

Kesehatan dan

Pengembangan

Kebijakan dan

Manajemen

Kesehatan

Program Kebijakan

dan Manajemen

Pembangunan

Kesehatan

Rumus

Rumus

2

Indikator Program

Page 112: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

:

:

1 Persentase ODHA yang

mendapatkan ART

Jumlah ODHA yang telah mendapatkan ART

dibagi Jumlah ODHA yang seharusnya

mendapatkan ART x 100 %

80 80

2 Angka Keberhasilan Pengobatan

TB

Jumlah penderita baru BTA positif yang

hasil pengobatannya sembuh dan

Pengobatan lengkap dibagi Jumlah

penderita baru BTA positif yang diobati x 100

%

90 90

3 Persentase capaian UCI Desa Jumlah desa yang ≥80% bayinya telah

mendapatkan imunisasi dasar lengkap

/Jumlah desa seluruhnya x 100 %

70 80

2010 2011 2012 2013 2014

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Angka Kesakitan DBD per

100.000 penduduk

Jumlah Kasus DBD dan DSS/Jumlah

penduduk x 100.000

55 55 54 53 52 51

2 Persentase Korban Bencana

Skala Provinsi Tertangani Sesuai

Standar

Jumlah seluruh korban bencana /Jumlah

korban yang ditangani x 100 %

100 100 100 100 100 100

3 Angka Keberhasilan Pengobatan

TB

Jumlah penderita baru BTA positif yang

hasil pengobatannya sembuh dan

Pengobatan lengkap/Jumlah penderita baru

BTA positif yang diobati x 100 %

90 90 90 90 90 90

4 Persentase Pelaksanaan

Program Pemberantasan Diare

sesuai standar

Jumlah penderita Diare yang ditemukan dan

diobati/10 % perkiraan penderita diare

(Angka Kesakitan per 1.000 X Jumlah

penduduk )

90 100 100 100 100 100

5 Persentase Capaian UCI Desa Jumlah desa yang ≥80% bayinya telah

mendapatkan imunisasi dasar lengkap

/Jumlah desa seluruhnya x 100 %

70 70 75 75 80 80

6 Persentase Penderita Kusta

Telah Menyelesaikan

Pengobatan Sesuai Standar

Jumlah Penderita Kusta baru yang RFT dlm

periode waktu tertentu/Jumlah Penderita

Kusta baru yang ditemukan di tahun yang

sama x 100 %

90 90 90 90 90 90

Sasaran

Cara Mencapai

Rumus

Kondisi Awal

2009

2

Meningkatkan Upaya Pengendalian Penyakit dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Peningkatan

pencegahan,

surveilans, deteksi dini

penyakit menular,

penyakit tidak

menular,peny

potensial KLB/wabah

dan ancaman epidemi

yg diikuti dengan

pengobatan sesuai

standar serta

penanggulangan

masalah kesehatan

lainnya dan bencana

Program

Pencegahan dan

Pemberantasan

Penyakit

Terwujudnya pencegahan, penurunan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta masalah kesehatan lainnya

No Indikator Tujuan

Ket

Tujuan dan

Kondisi Awal

2009

Target Tahun

Target Tahun

2014

sasaran

Program

Rumus

Indikator Strategi Kebijakan

Page 113: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

7 Persentase ODHA yang

mendapatkan ART

Jumlah ODHA yang telah mendapatkan

ART/Jumlah ODHA yang seharusnya

mendapatkan ART x 100 %

80 80 80 80 80 80

8 Angka Capaian API (Annual

Parasite Index) Malaria permil

Jumlah Kasus malaria/Jumlah penduduk

yang beresiko x 100 %

< 1 ‰ < 1 ‰ < 1 ‰ < 1 ‰ < 1 ‰ < 1 ‰

:

:

1 Ratio Dokter per 100.000

penduduk

Jumlah Dokter : 100.000 penduduk 10,61 40

2 Ratio Tenaga Medis per 100.000

penduduk

Jumlah Tenaga Medis : 100.000 penduduk 20 57

2010 2011 2012 2013 2014

3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persentase Bidan PTT

mendapatkan Sertifikat

Jumlah Bidan yang telah memiliki

sertifikat/jumlah seluruh bidan x 100 %

100 100 100 100 100 100

2 Persentase Ponkesdes memiliki

Tenaga Perawat

Jumlah Ponkesdes yang telah memiliki

Perawat/Jumlah Ponkesdes x 100 %

100 100 100 100 100 100

3 Persentase Desa/Kelurahan

mempunyai Bidan di Desa

Jumlah desa/kelurahan yang mempunyai

Bidan Desa/jumlah seluruh desa x 100 %

100 100 100 100 100 100

4 Persentase Tenaga Kesehatan

yang Lulus Uji Kompetensi Ber-

izin

Jumlah Tenaga Kesehatan yang lulus uji

kompetensi ber_izin/Jumlah seluruh tenaga

kesehatan x 100 %

10 20 40 60 80 100

5 Ratio Dokter per 100.000

penduduk

Jumlah Dokter/100.000 penduduk 10,61 40 40 40 40 40

2

Kondisi Awal

2009

Target Tahun Strategi Kebijakan Program

Cara Mencapai

Kondisi Awal

2009

Meningkatkan dan Mendayagunakan Sumber Daya Kesehatan

Meningkatnya Jumlah, Jenis , Mutu dan Penyebaran Tenaga Kesehatan Sesuai Standar

Peningkatan

pencegahan,

surveilans, deteksi dini

penyakit menular,

penyakit tidak

menular,peny

potensial KLB/wabah

dan ancaman epidemi

yg diikuti dengan

pengobatan sesuai

standar serta

penanggulangan

masalah kesehatan

lainnya dan bencana

Program

Pencegahan dan

Pemberantasan

Penyakit

Ket

Tujuan dan Sasaran

RumusTarget Tahun

2014

Penyediaan Tenaga

Kesehatan di Rumah

Sakit, Balai

Kesehatan,

Puskesmas dan

Jaringannya serta

Mendayagunakan

Tenaga Kesehatan

yang Kompeten sesuai

Kebutuhan

Program

Pemberdayaan

Sumber Daya

Kesehatan

Indikator Tujuan

sasaran

Indikator Rumus

No

Page 114: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Page 115: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Instansi : DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR Visi : Mewujudkan Masyarakat Jawa Timur Mandiri untuk Hidup Sehat Misi :

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan

2. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

3. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu,

merata, dan terjangkau

4. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah

kesehatan

5. Meningkatkan dan mendayagunakan sumberdaya kesehatan

. Tugas : Melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan atas asas otonomi daerah

dan tugas pembantuan di Bidang kesehatan. Fungsi : 1. Perumusan kebijakan tehnis di bidang kesehatan

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kesehatan.

3. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur

Page 116: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENJELASAN / FORMULASI PERHITUNGAN

SUMBER DATA

PENANGGUNG JAWAB

1 2 3 4 5

I. Meningkatnya Kualitas Air Bersih, Sanitasi Dasar, Higienen Sanitasi Makanan Minuman serta Kualitas Kesehatan Lingkungan

1.Persentase Akses Sanitasi Dasar yang memenuhi standar

Jumlah penduduk yg telah memiliki akses sanitasi dasar (jamban) yg memenuhi standar dalam satu wilayah -------------------------------------------------------------------- x 100% Jumlah penduduk seluruhnya di wilayah tertentu

Laporan Program

Bidang PPMK (Seksi PL)

2. Persentase Akses terhadap kualitas Air Bersih yang memenuhi standar

Jumlah penduduk di wilayah tertentu yang memiliki akses terhadap sarana air minum yg layak --------------------------------------------------------------------x 100 % Jumlah seluruh penddk di wilayah tertentu

Laporan Program

Bidang PPMK (Seksi PL)

II. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta keberdayaan masyarakat melalui Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) ke arah kemandirian

1. Persentase Rumah Tangga ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Jumlah Rumah Tangga Sehat ------------------------------------------------- x 100 % Jumlah Rumah Tangga yang Dikaji

Laporan Program

Bidang PPKM (Seksi

Promkes)

2. Persentase Posyandu Ber-Strata PURI ( Purnama Mandiri)

Jumlah Posyandu dengan Strata Purnama Mandiri ------------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah seluruh Posyandu

Laporan Program

Bidang PPKM (Seksi

Promkes)

3. Persentase Desa Siaga Aktif

Jumlah Desa Siaga Aktif di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu tertentu ------------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah Seluruh Desa di suatu wilayah kerja dalam kurun waktu yang sama

Laporan Program

Bidang PPKM (Seksi

Promkes)

Page 117: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

1 2 3 4 5

III. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, lanjut usia, kesehatan reproduksi, serta pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan Jaringannya, Balai Kesehatan dan Pelayanan Kesehatan Penunjang

1.Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup (KH)

Jumlah seluruh kematian bayi (0-11 bln) di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu -------------------------------------------------------------- x 1.000 KH Jumlah kelahiran hidup di wilayah kerja pada kurun waktu yang sama

BPS Bidang Yankes (Seksi Kesga)

2.Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup (KH)

Jumlah seluruh kematian ibu pada masa hamil hingga nifas yang berkaitan dgn kehamilan dan persalinan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu ----------------------------------------------------------- x 100.000 KH Jumlah kelahiran hidup di satu wilayah kerja pada kurun waktu yang sama

BPS Bidang Yankes (Seksi Kesga

)

3. Persentase Kunjungan Neonatal (KN) Lengkap

Jumlah neonatus yang mendapat pelayanan 6-28 jam setelah lahir ---------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah bayi dalam 1 tahun

Laporan Program

Bidang Yankes (Seksi Kesga)

4.Persentase Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Linakes)

Jumlah pertolongan persalinan oleh nakes --------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah sasaran ibu bersalin dalam 1 tahun

Laporan Program

Bidang Yankes (Seksi Kesga)

5. Persentase Kunjungan Bayi

Jumlah bayi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar ------------------------------------------------------------------ x 100 % Jumlah bayi dalam 1 tahun

Laporan Program

Bidang Yankes (Seksi Kesga)

6.Persentase Kunjungan Ibu Hamil (K4)

Jumlah kunjungan ibu hamil ke-4 ------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah sasaran ibu hamil dalam setahun

Laporan Program

Bidang Yankes (Seksi Kesga)

Page 118: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

1 2 3 4 5

7.Persentase capaian Peserta KB Aktif

Jumlah peserta KB aktif -------------------------------------------------------- x100 % Jumlah PUS di wilayah kerja yang sama

Laporan Program

Bidang Yankes (Seksi Kesga)

8.Persentase Puskesmas yg ada menjadi Puskesmas Rawat Inap Standar

Jumlah Puskesmas yg menjadi rawat inap standar ---------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah seluruh puskesmas rawat inap

Laporan Program

Bidang Yankes (Seksi

Kesdaspen)

9.Persentase Puskesmas Rawat Inap yg ada menjadi Puskesmas Rawat Inap PLUS

Jumlah Puskesmas Rawat Inap menjadi Puskesmas Rawat Inap PLUS ---------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah seluruh Puskesmas rawat inap

Laporan Program

Bidang Yankes (Seksi

Kesdaspen)

10.Persentase Puskesmas PONED sesuai Standar

Jumlah Puskesmas PONED yang sesuai dengan standar ---------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah seluruh Puskesmas PONED x 100 %

Laporan Program

Bidang Yankes (Seksi

Kesdaspen)

11.Persentase Pustu yang menjadi Pustu melayani Gawat Darurat dan Observasi

Jumlah Pustu yang melayani gawat darurat ---------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah seluruh Pustu

Laporan Program

Bidang Yankes (Seksi

Kesdaspen)

12.Persentase Polindes yang berkembang menjadi Ponkesdes sesuai Standar

Jumlah Ponkesdes sesuai standar ----------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah seluruh Polindes

Laporan Program

Bidang Yankes (Seksi

Kesdaspen)

Page 119: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

1 2 3 4 5

IV. Meningkatkatnya jangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dengan kemampuan pelayanan kesehatan gawat darurat yang bisa diakses masyarakat dan prasarana kesehatan di Rumah Sakit, Rumah Sakit Khusus dan Balai Kesehatan

1. Persentase Rumah Sakit Pemerintah menyelenggarakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) sesuai standar

Jumlah RS PONEK sesuai standar --------------------------------------------------- x 100 % Jumlah seluruh RS

Laporan Program

Bidang Yankes (Seksi

Kesjuksus)

2.Persentase Rumah Sakit yang terakreditasi 5 pelayanan dasar

Jumlah RS yang terakreditasi 5 pelayanan dasar ------------------------------------------------------------------ x 100 % Jumlah seluruh RS

Laporan Program

Bidang Yankes (Seksi

Kesjuksus)

V. Meningkatnya Perbaikan Gizi Masyarakat

1.Persentase Balita Dipantau Pertumbuhannya

Jumlah balita yang ditimbang berat badannya di wilayah kerja tertentu ---------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah seluruh balita yang ada di wilayah kerja tertentu

Laporan Program

Bidang PPKM (Seksi Gizi)

2.Persentase Balita dengan Gizi Buruk

Jumlah Balita Gizi Buruk --------------------------------------- x 100 % Jumlah Balita

Laporan Program

Bidang PPKM (Seksi Gizi)

3.Persentase Balita dengan Gizi Kurang

Jumlah Balita Kurang Gizi ---------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah Balita di wilayah kerja tertentu

Laporan Program

Bidang PPKM (Seksi Gizi)

Page 120: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

1 2 3 4 5

VI. Meningkatnya pengelolaan obat, perbekalan kesehatan dan makanan

1.Persentase obat sesuai kebutuhan tersedia di Kabupaten/Kota

Jumlah obat yang Tersedia -------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah Obat yang Dibutuhkan

Laporan Program

Bidang PSDK (Seksi

Farkalkes)

2. Persentase Ketersediaan Obat dan Alat Kesehatan untuk Penanggulangan Bencana dan KLB

Jumlah Obat dan Alkes Pakai Habis yang Tersedia untuk Bencana ---------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah Obat dan Alkesyang Dibutuhkan untuk Bencana

Laporan Program

Bidang PSDK (Seksi

Farkalkes)

3.Persentase Sarana Pelayanan Kesehatan yang menerapkan Pelayanan Kefarmasian Sesuai Standar

Jumlah Sarana Pelayanan yang Diawasi yang Memenuhi Standar ---------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah Sarana Pelayanan yang Diawasi

Laporan Program

Bidang PSDK (Seksi

Farkalkes)

VII. Berkembangnya kebijakan dan regulasi bidang kesehatan, sistem informasi kesehatan dan hukum kesehatan serta pembiayaan kesehatan

1.Persentase Penduduk yang Telah Terjamin pemeliharaan Kesehatan dengan Sisitem Jaminan Kesehatan

Jumlah Penduduk yang memiliki Jaminan Kesehatan ---------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah Penduduk

Laporan Program

Bidang PSDK (Seksi Biakes)

Page 121: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

1 2 3 4 5

2.Persentase pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) sesuai dengan standar

Jumlah Terlaksananya Pengelolaaan SIK di Kabupaten/Kota ---------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah Kabupaten/Kota yang ada

Laporan Program

Bidang PPKM (Seksi

Informasi dan Litbangkes)

VIII. Menurunnya angka kesakitan dan kematian penyakit menular, tidak menular dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi serta pengamatan penyakit dalam rangka sistem kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB/wabah, ancaman epidemi serta bencana

1.Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk

Jumlah Kasus DBD dan DSS --------------------------------------------------- x 100 % Jumlah penduduk x 100.000

Laporan Program

Bidang PPMK (Seksi P2)

2.Persentase Korban Bencana Skala Provinsi Tertangani Sesuai Standar

Jumlah seluruh korban bencana ---------------------------------------------------- x 100 % Jumlah korban yang ditangani

Laporan Program

Bidang PPMK (Seksi

P3PMK)

3.Angka Keberhasilan Pengobatan TB

Jumlah penderita baru BTA positif yang hasil pengobatannya sembuh dan Pengobatan lengkap ------------------------------------------------------------------ x 100 % Jumlah penderita baru BTA positif yang diobati

Laporan Program

Bidang PPMK (Seksi P2)

4.Persentase Pelaksanaan Program Pemberantasan Diare sesuai standar

Jumlah penderita Diare yang ditemukan dan diobati ------------------------------------------------------------------ x 100 % 10 % perkiraan penderita diare (Angka Kesakitan per 1.000 x Jumlah penduduk)

Laporan Program

Bidang PPMK (Seksi P2)

5.Persentase Capaian UCI Desa

Jumlah desa yang ≥80% bayinya telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap ---------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah desa seluruhnya

Laporan Program

Bidang PPMK (Seksi

P3PMK)

Page 122: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

1 2 3 4 5

6.Persentase Penderita Kusta Telah Menyelesaikan Pengobatan Sesuai Standar

Jumlah Penderita Kusta baru yang RFT dalam periode waktu tertentu ---------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah Penderita Kusta baru yang ditemukan di tahun yang sama

Laporan Program

Bidang PPMK (Seksi P2)

7.Persentase ODHA yang mendapatkan ART

Jumlah ODHA yang telah mendapatkan ART ----------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah ODHA yang seharusnya mendapatkan ART

Laporan Program

Bidang PPMK (Seksi P2)

8.Angka Capaian API (Annual Parasite Index) Malaria per mil

Jumlah Kasus malaria ---------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah penduduk yang beresiko

Laporan Program

Bidang PPMK (Seksi P2)

IX. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Mutu dan Penyebaran Tenaga Kesehatan Sesuai Standar

1.Persentase Bidan PTT mendapatkan Sertifikat

Jumlah Bidan yang telah memiliki sertifikat -------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah seluruh bidan

Laporan Program

Bidang PSDK (Seksi

P3SDMKes)

2.Persentase Ponkesdes memiliki Tenaga Perawat

Jumlah Ponkesdes yang telah memiliki Perawat ---------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah Ponkesdes

Bidang PSDK (Seksi

P3SDMKes)

3.Persentase Desa/Kelurahan mempunyai Bidan di Desa

Jumlah desa/kelurahan yang mempunyai Bidan Desa ---------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah seluruh desa

Laporan Program

Bidang PSDK (Seksi

P3SDMKes)

Page 123: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

SURABAYA, 13 MEI 2014

1 2 3 4 5

4.Persentase Tenaga Kesehatan yang Lulus Uji Kompetensi Ber-izin

Jumlah Tenaga Kesehatan yang lulus uji kompetensi ber-izin ---------------------------------------------------------------- x 100 % Jumlah seluruh tenaga kesehatan

Laporan Program

Bidang PSDK (Seksi

P3SDMKes)

5.Ratio Dokter per 100.000 penduduk

Jumlah Dokter ---------------------------- 100.000 penduduk

Laporan Program

Bidang PSDK (Seksi

P3SDMKes)

Page 124: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

PENETAPAN KINERJA (PK) ESELON

II TAHUN 2014

Page 125: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg
Page 126: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

ANGGARAN

( RUPIAH)

(1) (2) (6)

I Meningkatnya kualitas air 1 Persentase Akses Sanitasi % 69 1 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 2.000.000.000

bersih, sanitasi dasar, Dasar yang memenuhi 1 Pengembangaan Sarana Sapl Melalui 700.000.000

higiene sanitasi makanan standar Participatory

minuman serta kualitas 2 Persentase Akses Sanitasi % 74 2 Penyediaan sarana air bersih dan 800.000.000

kesehatan lingkungan Dasar yang memenuhi sanitasi dasar

standar 3 Penyehatan Lingkungan 350.000.000

4 Peningkatan upaya pengamanan 150.000.000

limbah cair dan padat

II Meningkatnya pengetahuan 1 Persentase Rumah Tangga % 65 2 Program Promosi Kesehatan dan 5.000.000.000

dan kesadaran untuk ber-Perilaku Hidup Bersih dan Pemberdayaan Masyarakat

berperilaku hidup bersih Sehat (PHBS) 1 Pengembangan media promosi dan 2.500.000.000

dan sehat (PHBS) serta 2 Persentase Posyandu % 50 informasi sadar hidup sehat

keberdayaan masyarakat Ber-Strata PURI ( Purnama 2 Pengembangan UKBM (Upaya 750.000.000

melalui Upaya Kesehatan Mandiri) Kesehatan Bersumber Masyarakat)

Bersumberdaya Masyarakat 3 Persentase Desa Siaga Aktif % 70 3 Pengembangan posyandu dan Desa 1.750.000.000

(UKBM) ke arah Siaga

kemandirian

III Meningkatnya akses dan 1 Angka Kematian Bayi per 1.000 30 3 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 5.693.500.000

mutu pelayanan kesehatan 1.000 kelahiran hidup kelahiran 1 Pengobatan Gratis 300.000.000

ibu, bayi, anak, remaja, hidup 2 Peningkatan mutu dan jangkauan 1.000.000.000

lanjut usia, kesehatan 2 Angka kematian ibu 100.000 80,5 pelayanan kesehatan dasar di

reproduksi, serta pelayanan melahirkan per 100.000 kelahiran Puskesmas beserta jaringannya

kesehatan dasar di kelahiran hidup hidup 3 Perluasan fungsi pelayanan Pondok 250.000.000

Puskesmas dan 3 Persentase Kunjungan % 95 Bersalin Desa (polindes), dari hanya

Jaringannya, Balai Neonatal (KN) Lengkap melayani pasien bersalin menjadi

Kesehatan dan Pelayanan 4 Persentase Pertolongan % 94 Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes)

Kesehatan Penunjang Persalinan oleh tenaga yang juga melayani kesehatan dasar

LAMPIRAN

PENETAPAN KINERJA

DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

TAHUN 2014

TARGET PROGRAM /KEGIATAN

(5)(3) (4)

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

Page 127: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

ANGGARAN

( RUPIAH)

(1) (2) (6)

TARGET PROGRAM /KEGIATAN

(5)(3) (4)

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

kesehatan (Linakes) dengan menempatkan tenaga

5 Persentase Kunjungan Bayi % 88 paramedis

Page 128: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

ANGGARAN

( RUPIAH)

(1) (2) (6)

TARGET PROGRAM /KEGIATAN

(5)(3) (4)

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

6 Persentase Kunjungan Ibu % 93 4 Peningkatan Pelayanan Kesehatan 750.000.000

Hamil (K4) Khusus (Indra, Jiwa, Olahraga, Batra

7 Persentase capaian Peserta % 70 dan Kesehatan Kerja)

KB Aktif 5 Peningkatan Mutu Pelayanan dan 300.000.000

8 Persentase Puskesmas yg % 24 Jangkauan Kesehatan Penunjang

ada menjadi Puskesmas (Laboratorium, Darah, Radiomedik,

Rawat Inap Standar Bengkel Alkes)

9 Persentase Puskesmas % 24 6 Peningkatan Kesehatan Penduduk 243.500.000

Rawat Inap yg ada menjadi Miskin, Daerah Terpencil dan

Puskesmas Rawat Inap Tertinggal di Puskesmas dan

PLUS Jaringannya

10 Persentase Puskesmas % 40 7 Peningkatan kesehatan anak, remaja 1.000.000.000

PONED sesuai Standar dan usila

11 Persentase Pustu yang % 10 8 Peningkatan kualitas pelayanan 1.500.000.000

menjadi Pustu layani Gawat kesehatan ibu, bayi, balita dan anak

Darurat dan Observasi pra sekolah

12 Persentase Polindes yang % 78 9 Peningkatan Mutu Pelayanan 350.000.000

berkembang menjadi Kesehatan Reproduksi dan Keluarga

Ponkesdes sesuai Standar Berencana

IV Meningkatkatnya jangkauan 1 Persentase Rumah Sakit % 75 4 Program Upaya Kesehatan Perorangan 1.700.000.000

dan kualitas pelayanan Pemerintah menyelenggarakan 1 Pelayanan bagi penduduk miskin di 550.000.000

kesehatan dengan Pelayanan Obstetri Neonatal Rumah Sakit dan atau rumah sakit

kemampuan pelayanan Emergency Komprehensif Khusus, serta pengembangan

kesehatan gawat darurat (PONEK) sesuai standar kesehatan rujukan

yang bisa diakses 2 Persentase Rumah Sakit yang % 70 2 Peningkatan Kualitas Pelayanan di RS 850.000.000

masyarakat dan prasarana terakreditasi 5 pelayanan 3 Peningkatan pelayanan kesehatan 300.000.000

kesehatan di Rumah Sakit, dasar penunjang dan kegawatdaruratan di

Rumah Sakit Khusus dan RSU dan RS khusus

Balai Kesehatan

Page 129: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

ANGGARAN

( RUPIAH)

(1) (2) (6)

TARGET PROGRAM /KEGIATAN

(5)(3) (4)

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

V Meningkatnya 1 Persentase Balita Dipantau % 80 5 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 2.200.000.000

Sadar Gizi dan Perbaikan Pertumbuhannya 1 Penanggulangan Kurang Energi 900.000.000

Gizi Masyarakat 2 Persentase Balita dengan % 2,5 Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,

Gizi Buruk Gangguan Akibat Kurang Yodium

3 Persentase Balita dengan % 15 (GAKY), Kurang Vitamin A dan

Gizi Kurang Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya

2 Pemberdayaan masyarakat Untuk 700.000.000

pencapaian keluarga sadar gizi

3 Penyelidikan surveillans untuk 600.000.000

kewaspadaan pangan dan gizi

VI Meningkatnya pengelolaan 1 Persentase obat sesuai % 95 6 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 7.907.640.000

obat, perbekalan kesehatan kebutuhan tersedia di 1 Pengadaan obat dan perbekalan 998.060.000

dan makanan Kabupaten/Kota kesehatan

2 Persentase Ketersediaan % 90 2 Pengkataan pemerataan obat dan 201.940.000

Obat dan Alat Kesehatan perbekalan kesehatan

untuk Penanggulangan 3 Peningkatan mutu pelayanaan 100.000.000

Bencana dan KLB farmasi komunikasi dan rumah sakit

3 Persentase Sarana Pelayanan

% 50

4 Peningkatan mutu Penggunaan obat 100.000.000

Kesehatan yang menerapkan dan perbekalan Kesehatan

Pelayanan Kefarmasian 5 Pengembangan tanaman obat dan 150.000.000

Sesuai Standar peningkatan promosi pemanfaatan

obat bahan alam Indonesia

6 Pengadaan Bahan Kimia dan 300.000.000

Laboratorium

7 Peningkatan mutu makanan dan 150.000.000

minuman

8 Peningkatan dan Pengembangan 1.275.000.000

Balai Materia Medika Batu

9 Pencegahan Penyalahgunaan 300.000.000

Narkotik, Psikotropika Dan Zat Adiktif

Lainnya (Napza)

10 Optimalisasi Intansi Gedung Farmasi 3.932.640.000

Page 130: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

ANGGARAN

( RUPIAH)

(1) (2) (6)

TARGET PROGRAM /KEGIATAN

(5)(3) (4)

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

(DAK)

11 Pendampingan Kegiatan DAK 400.000.000

Page 131: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

ANGGARAN

( RUPIAH)

(1) (2) (6)

TARGET PROGRAM /KEGIATAN

(5)(3) (4)

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

VII Berkembannya kebijakan 1 Persentase Penduduk yang % 60 7 Program Kebijakan dan Manajemen 38.440.600.000

dan regulasi bidang Telah Terjamin pemeliharaan Pembangunan Kesehatan

kesehatan sistem informasi Kesehatan dengan Sisitem 1 Pengembangan sistem informasi 646.000.000

kesehatan dan hukum Jaminan Kesehatan kesehatan

kesehatan serta 2 Persentase pengelolaan % 100 2 Pengembangan dan Fasilitasi 700.000.000

pembiayaan kesehatan Sistem Informasi Kesehatan Program Kesehatan

(SIK) sesuai dengan standar 3 Pengembangan manajemen 950.000.000

perencanaan dalam bidang

kesehatan

4 Kerjasama program, lintas sektor 144.600.000

dan antar daerah dalam bidang

kesehatan

5 Peningkatan manajemen dan fungsi 200.000.000

kelembagaan UPT

6 Pengembangan pembiayaan 35.800.000.000

kesehatan secara pra upaya

VIII Menurunnya angka 1 Angka Kesakitan DBD per % 52 8 Program Pencegahan dan 6.777.800.000

kesakitan dan kematian 100.000 penduduk Pemberantasan Penyakitpenyakit menular, tidak 2 Persentase Korban Bencana % 100 1 Pencegahan dan Pemberantasan 100.000.000

menular dan Skala Provinsi Tertangani Penyakit serta Tata Laksana

penyakit-penyakit yang Sesuai Standar % 90 Penderitadapat dicegah dengan 3 Angka Keberhasilan 2 Peningkatan Surveillance 800.000.000

imunisasi serta pengamatan Pengobatan TB Epidemologi dan Pengamatanpenyakit dalam rangka 4 Persentase Pelaksanaan % 100 Penyakit serta Penanggulangan KLB

sistem kewaspadaan dini Program Pemberantasan Diare 3 Pengendalian Penyakit Kusta 600.000.000

dan penanggulangan sesuai standar 4 Pengendalian Penyakit TBC 750.000.000

KLB/wabah, ancaman 5 Persentase Capaian UCI % 80 (Tuberkulosis)

epidemi serta bencana Desa 5 Pengendalian HIV/Aids 1.000.000.000 6 Persentase Penderita Kusta % 90 6 Pengendalian Penyakit Malaria 800.000.000

Telah Menyelesaikan 7 Pengendalian Penyakit PES 100.000.000

Page 132: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

ANGGARAN

( RUPIAH)

(1) (2) (6)

TARGET PROGRAM /KEGIATAN

(5)(3) (4)

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA

Pengobatan Sesuai Standar 8 Pencegahan DBD (Demam 367.000.000 7 Persentase ODHA yang % 80 Berdarah)

mendapatkan ART 9 Penyelenggaraan dan 100.000.000

8 Angka Capaian API (Annual ‰ < 1 pemberantasan penyakit menular dan

Parasite Index) Malaria permil wabah

10 Peningkatan Imunisasi 800.000.000

11 Pemberantasan penyakit menular 150.000.000

langsung (P2ML)

12 Pemberantasan penyakit bersumber 550.000.000

binatang (P2B2)

13 Peningkatan pelayanan dan 660.800.000

penanggulangan masalah bencana

72.069.540.000

IX Meningkatnya Jumlah, 1 Persentase Bidan PTT % 100 9 Program Sumber Daya Kesehatan 2.350.000.000

Jenis, Mutu dan mendapatkan Sertifikat 1 Perencanaan kebutuhan tenaga 188.721.800

Penyebaran Tenaga 2 Persentase Ponkesdes % 100 kesehatan di puskesmas dan

Kesehatan Sesuai Standar memiliki Tenaga Perawat jaringannya serta Rumah Sakit

3 Persentase Desa/Kelurahan % 100 2 Peningkatan profesionalisme dan 648.885.600

mempunyai Bidan di Desa pengembangan karir tenaga

4 Persentase Tenaga % 80 kesehatan

Kesehatan yang Lulus Uji 3 Penempatan, Pengembangan dan 1.512.392.600

Kompetensi Ber-izin Pemenuhan Tenaga Kesehatan di

5 Ratio Dokter per 100.000 % 40% Tempat Pelayanan (Puskesmas,

penduduk Rumah Sakit dan Jaringnya)

Page 133: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg
Page 134: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

PENGUKURAN

PENETAPAN KINERJA (PK) ESELON

II

TAHUN 2014

Page 135: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persentase Akses Sanitasi

Dasar yang Memenuhi Standar

70 51,07 53,43 56,76 68,8 71,12 77,85 111,21%

2 Persentase Akses terhadap

kualitas Air Bersih yang

memenuhi standar

75 53,92 54,6 62,75 70,5 80,6 81 108,00%

1 Persentase Rumah Tangga

ber-Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS)

70 32,87 38,24 36,72 46,11 47,48 48,1 ##

##

##

##

2 Persentase Posyandu Ber-

Strata PURI (Purnama

Mandiri)

52 43,3 50,29 52,68 60,28 62,37 66,12 127,15%

3 Persentase Desa Siaga Aktif 75 59,97 76,34 80,53 89,4 95,5 95,5 127,33%

INDIKATOR KINERJA UTAMA

3 4

TARGET 2014

CAPAIAN

2014

(%)

SASARAN STRATEGISREALISASI

Meningkatnya

pengetahuan dan

kesadaran untuk

berperilaku hidup bersih

dan sehat (PHBS) serta

keberdayaan masyarakat

melalui Upaya Kesehatan

Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM) ke

arah kemandirian

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014

TUJUANNO

1 Meningkatnya kualitas air

bersih, sanitasi dasar,

higiene sanitasi makanan

minuman serta kualitas

kesehatan lingkungan

1

Keberberdayaan

individu, keluarga dan

masyarakat agar

mampu menumbuhkan

Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS)

serta mengembangkan

Upaya Kesehatan

Berbasis Masyarakat

(UKBM)

2

Terwujudnya mutu

lingkungan yang lebih

sehat, pengembangan

sistem kesehatan

lingkungan

kewilayahan, serta

menggerakkan

pembangunan

berwawasan kesehatan

1

Page 136: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

INDIKATOR KINERJA UTAMA

3 4

TARGET 2014

CAPAIAN

2014

(%)

SASARAN STRATEGISREALISASI

TUJUANNO

1 Angka Kematian Bayi per

1.000 kelahiran hidup

29,5 31,41 29,99 29,24 25,95 28,31 27,23 92,31%

2 Angka kematian ibu

melahirkan per 100.000

kelahiran hidup

80 90,7 101,4 104,3 97,43 97,39 93,52 116,90%

3 Persentase Kunjungan

Neonatal (KN) Lengkap

95 93,8 94,93 95,82 95,71 97,06 97,42 102,55%

4 Persentase Pertolongan

Persalinan oleh tenaga

kesehatan (Linakes)

95 92,96 95,04 95,95 97,14 92,04 92,45 97,32%

5 Persentase Kunjungan Bayi 90 97,4 89,55 93,06 94,1 94,83 95,43 106,03%

6 Persentase Kunjungan Ibu

Hamil (K4)

94 85,9 88,07 88,25 84,38 87,35 88,66 94,32%

7 Persentase capaian Peserta

KB Aktif

70 70,9 69,25 71,15 71,02 66,02 66,48 94,97%

8 Persentase Puskesmas yang

ada menjadi Puskesmas

Rawat Inap Standar

24 0 3 7,67 15,61 22,22 16,3 67,92%

9 Persentase Puskesmas Rawat

Inap yg ada menjadi

Puskesmas Rawat Inap PLUS

24 0 2,12 7,41 11,38 12,7 17,5 72,92%

10 Persentase Puskesmas

PONED sesuai Standar

50 100 100 100 51 50 48 96,00%

11 Persentase Pustu yang

menjadi Pustu layani Gawat

Darurat dan Observasi

10 0 1,1 4,63 6,17 7,7 8 80,00%

12 Persentase Polindes yang

berkembang menjadi

Ponkesdes sesuai Standar

78 0 27,88 40,1 48,97 55,79 55 70,51%

Meningkatnya akses dan

mutu pelayanan kesehatan

ibu, bayi, anak, remaja,

lanjut usia, kesehatan

reproduksi, serta

pelayanan kesehatan

dasar di Puskesmas dan

Jaringannya, Balai

Kesehatan dan Pelayanan

Kesehatan Penunjang

13 Meningkatnya akses,

pemerataan dan

kualitas pelayanan

kesehatan melalui

Rumah Sakit, Balai

Kesehatan, Puskesmas

dan jaringannya

Page 137: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

INDIKATOR KINERJA UTAMA

3 4

TARGET 2014

CAPAIAN

2014

(%)

SASARAN STRATEGISREALISASI

TUJUANNO

1 Persentase Rumah Sakit

Pemerintah menyelenggarakan

Pelayanan Obstetri Neonatal

Emergency Komprehensif

(PONEK) sesuai standar

80 36 60 75 80 85 85,19 106,49%

2 Persentase Rumah Sakit

Pemerintah yang terakreditasi

5 pelayanan dasar

70 62 62 90 95 95 90,63 129,47%

1 Persentase Balita Dipantau

Pertumbuhannya

85 71,9 75,3 75,9 73,4 74,7 74,3 87,41%

2 Persentase Balita dengan Gizi

Buruk

2 2,7 2,5 2,4 2,3 2,2 2 100,00%

3 Persentase balita dengan gizi

kurang

14,8 12,7 11,8 12,2 12,6 12,1 12,3 83,11%

1 Persentase obat sesuai

kebutuhan tersedia di

Kabupaten/Kota

95 65 70 87 92 94 100 105,26%

2 Persentase Ketersediaan Obat

dan Alat Kesehatan untuk

Penanggulangan Bencana dan

KLB

90 90 90 87 80 90 92 102,22%

3 Persentase Sarana Pelayanan

Kesehatan yang menerapkan

Pelayanan Kefarmasian

Sesuai Standar

60 40 40 15 30 35 35 58,33%

Meningkatkatnya

jangkauan dan kualitas

pelayanan kesehatan

dengan kemampuan

pelayanan kesehatan

gawat darurat yang bisa

diakses masyarakat dan

prasarana kesehatan di

Rumah Sakit, Rumah Sakit

Khusus dan Balai

Kesehatan

2

Meningkatnya

kesadaran gizi keluarga

dalam upaya

meningkatkan status

gizi masyarakat

4 1 Meningkatnya Perbaikan

Gizi Masyarakat

5 Meningkatnya Pengelolaan

Obat Perbekalan

Kesehatan dan Makanan

Terjaminnya

ketersediaan,

pemerataan,

pemanfaatan, mutu,

keterjangkauan obat

dan perbekalan

kesehatan serta

pembinaan mutu

makanan

1

Page 138: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

INDIKATOR KINERJA UTAMA

3 4

TARGET 2014

CAPAIAN

2014

(%)

SASARAN STRATEGISREALISASI

TUJUANNO

1 Persentase Penduduk yang

Telah Terjamin Pemeliharaan

Kesehatan dengan Sisitem

Jaminan Kesehatan

70 45,92 45,68 46,11 49,94 52,51 50,84 72,63%

2 Persentase pengelolaan

Sistem Informasi Kesehatan

(SIK) sesuai dengan standar

100 100 100 100 100 100 100 100,00%

1 Angka Kesakitan DBD per

100.000 penduduk

51 50,8 68,53 15,1 21,72 39,5 24,33 47,71%

2 Persentase Korban Bencana

Skala Provinsi Tertangani

Sesuai Standar

100 100 100 100 100 100 100 100,00%

3 Angka Keberhasilan

Pengobatan TB

90 90 90 91 91 90 90 100,00%

4 Persentase Pelaksanaan

Program Pemberantasan Diare

sesuai standar

100 56 65 60 63 94,71 91,61 91,61%

5 Cakupan Desa/Kelurahan

Universal Child Immunization

(UCI)

80 80,01 81,2 54,62 73,06 86,31 86,3 107,88%

6 Persentase Penderita Kusta

Telah Menyelesaikan

Pengobatan Sesuai Standar

90 90,1 90,6 87,4 88,9 88,6 89 98,89%

7 Persentase ODHA mendapat

ART

80 69,7 65,9 67,8 70,7 73,7 72 90,00%

8 Angka Capaian API (Annual

Parasite Index) Malaria permil

< 1 ‰ 0,33 0,18 0,24 0,12 0,03 0.03 ‰ 100,00%

Terwujudnya

pencegahan,

penurunan dan

pengendalian penyakit

menular dan tidak

menular serta masalah

kesehatan lainnya

7 1 Menurunnya angka

kesakitan dan kematian

penyakit menular, tidak

menular dan penyakit-

penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi

serta pengamatan penyakit

dalam rangka sistem

kewaspadaan dini dan

penanggulangan

KLB/wabah, ancaman

epidemi serta bencana

6 Berkembangnya

kebijakan, sistem

pembiayaan dan

manajemen

pembangunan

kesehatan

1 Berkembangnya kebijakan

dan regulasi bidang

kesehatan, sistem

informasi kesehatan dan

hukum kesehatan serta

pembiayaan kesehatan

Page 139: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

INDIKATOR KINERJA UTAMA

3 4

TARGET 2014

CAPAIAN

2014

(%)

SASARAN STRATEGISREALISASI

TUJUANNO

1 Persentase Bidan PTT

mendapatkan Sertifikat

100 100 100 100 100 100 100 100,00%

2 Persentase Ponkesdes

memiliki Tenaga Perawat

100 100 100 100 100 100 100 100,00%

3 Persentase Desa/Kelurahan

mempunyai Bidan di Desa

100 100 100 100 100 100 100 100,00%

4 Persentase Tenaga Kesehatan

yang Lulus Uji Kompetensi Ber-

izin

100 80 85,85 100 100 68,97 93 93,00%

5 Ratio Dokter per 100.000

Penduduk

40 10 11 14 15 16 16 40,00%

Meningkatnya Jumlah,

Jenis, Mutu dan

Penyebaran Tenaga

Kesehatan Sesuai Standar

Meningkatnya jumlah,

jenis, mutu dan

penyebaran tenaga

kesehatan sesuai

standar

8 1

Page 140: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

PENGUKURAN

PENETAPAN KINERJA (PK) ESELON

III

TAHUN 2014

Page 141: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persentase Rumah Tangga

ber-Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS)

70 32,87 38,24 36,72 46,11 47,48 48,1 68,71%

2 Persentase Posyandu Ber-

Strata PURI (Purnama

Mandiri)

52 43,3 50,29 52,68 60,28 62,37 66,12 127,15%

3 Persentase Desa Siaga

Aktif

75 59,97 76,34 80,53 89,4 95,5 95,5 127%

1 Persentase Balita Dipantau

Pertumbuhannya

85 71,9 75,3 75,9 73,4 74,7 74,3 87%

2 Persentase Balita dengan

Gizi Buruk

2 2,7 2,5 2,4 2,3 2,2 2 100%

3 Persentase balita dengan

gizi kurang

14,8 12,7 11,8 12,2 12,6 12,1 12,3 83%

3 Berkembangnya

kebijakan, sistem

pembiayaan dan

manajemen

pembangunan

kesehatan

1 Berkembangnya Sistem

Informasi Kesehatan

1 Persentase pengelolaan

Sistem Informasi

Kesehatan (SIK) sesuai

dengan standar

100 100 100 100 100 100 100 100%

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA BIDANG PENGEMBANGAN DAN PEMBERAYAAN KESEHATAN MASYARAKAT (PPKM) TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA

3 4

TARGET

2014

CAPAIAN

2014

(%)

TUJUANNO SASARAN STRATEGISREALISASI

Meningkatnya

kesadaran gizi

keluarga dalam

upaya meningkatkan

status gizi

masyarakat

2 1 Meningkatnya Perbaikan

Gizi Masyarakat

Keberberdayaan

individu, keluarga

dan masyarakat agar

mampu

menumbuhkan

Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat

(PHBS) serta

mengembangkan

Upaya Kesehatan

Berbasis Masyarakat

(UKBM)

1 1 Meningkatnya

pengetahuan dan

kesadaran untuk

berperilaku hidup bersih

dan sehat (PHBS) serta

keberdayaan masyarakat

melalui Upaya Kesehatan

Bersumberdaya

Masyarakat (UKBM) ke

arah kemandirian

Page 142: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persentase Akses Sanitasi

Dasar yang Memenuhi Standar

70 51,07 53,43 56,76 68,8 71,12 77,85 111,21%

2 Persentase Akses terhadap

kualitas Air Bersih yang

memenuhi standar

75 53,92 54,6 62,75 70,5 80,6 81 108,00%

1 Angka Kesakitan DBD per

100.000 penduduk

51 50,8 68,53 15,1 21,72 39,5 24,33 47,71%

2 Persentase Korban Bencana

Skala Provinsi Tertangani

Sesuai Standar

100 100 100 100 100 100 100 100,00%

3 Angka Keberhasilan

Pengobatan TB

90 90 90 91 91 90 90 100,00%

4 Persentase Pelaksanaan

Program Pemberantasan Diare

sesuai standar

100 56 65 60 63 94,71 91,61 91,61%

5 Cakupan Desa/Kelurahan

Universal Child Immunization

(UCI)

80 80,01 81,2 54,62 73,06 86,31 86,3 107,88%

6 Persentase Penderita Kusta

Telah Menyelesaikan

Pengobatan Sesuai Standar

90 90,1 90,6 87,4 88,9 88,6 89 98,89%

7 Persentase ODHA mendapat

ART

80 69,7 65,9 67,8 70,7 73,7 72 90,00%

8 Angka Capaian API (Annual

Parasite Index) Malaria permil

< 1 ‰ 0,33 0,18 0,24 0,12 0,03 0.03 ‰ 100,00%

Terwujudnya

pencegahan,

penurunan dan

pengendalian penyakit

menular dan tidak

menular serta masalah

kesehatan lainnya

2 1 Menurunnya angka

kesakitan dan kematian

penyakit menular, tidak

menular dan penyakit-

penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi

serta pengamatan penyakit

dalam rangka sistem

kewaspadaan dini dan

penanggulangan

KLB/wabah, ancaman

epidemi serta bencana

Terwujudnya mutu

lingkungan yang lebih

sehat, pengembangan

sistem kesehatan

lingkungan

kewilayahan, serta

menggerakkan

pembangunan

berwawasan kesehatan

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA BIDANG PENGENDALIAN PENYAKIT DAN MASALAH KESEHATAN TAHUN 2014

TUJUANNO

1 Meningkatnya kualitas air

bersih, sanitasi dasar,

higiene sanitasi makanan

minuman serta kualitas

kesehatan lingkungan

1

INDIKATOR KINERJA UTAMA

3 4

TARGET 2014CAPAIAN

2014 (%)SASARAN STRATEGIS

REALISASI

Page 143: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persentase obat sesuai

kebutuhan tersedia di

Kabupaten/Kota

95 65 70 87 92 94 100 105,26%

2 Persentase Ketersediaan Obat

dan Alat Kesehatan untuk

Penanggulangan Bencana dan

KLB

90 90 90 87 80 90 92 102,22%

3 Persentase Sarana Pelayanan

Kesehatan yang menerapkan

Pelayanan Kefarmasian

Sesuai Standar

60 40 40 15 30 35 35 58,33%

2 Berkembangnya

kebijakan, sistem

pembiayaan dan

manajemen

pembangunan

kesehatan

1 Berkembangnya kebijakan

dan regulasi bidang

kesehatan, sistem

informasi kesehatan dan

hukum kesehatan serta

pembiayaan kesehatan

1 Persentase Penduduk yang

Telah Terjamin Pemeliharaan

Kesehatan dengan Sisitem

Jaminan Kesehatan

70 45,92 45,68 46,11 49,94 52,51 50,84 72,63%

1 Persentase Bidan PTT

mendapatkan Sertifikat

100 100 100 100 100 100 100 100,00%

2 Persentase Desa/Kelurahan

mempunyai Bidan di Desa

100 100 100 100 100 100 100 100,00%

3 Persentase Tenaga Kesehatan

yang Lulus Uji Kompetensi Ber-

izin

100 80 85,85 100 100 68,97 93 93,00%

Meningkatnya Pengelolaan

Obat Perbekalan

Kesehatan dan Makanan

Terjaminnya

ketersediaan,

pemerataan,

pemanfaatan, mutu,

keterjangkauan obat

dan perbekalan

kesehatan serta

pembinaan mutu

makanan

1

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA KESEHATAN (PSDK) TAHUN 2014

TUJUANNO

Meningkatnya jumlah,

jenis, mutu dan

penyebaran tenaga

kesehatan sesuai

standar

Meningkatnya Jumlah,

Jenis, Mutu dan

Penyebaran Tenaga

Kesehatan Sesuai Standar

3 1

1

INDIKATOR KINERJA UTAMA

3 4

TARGET

2014

CAPAIAN

2014 (%)SASARAN STRATEGIS

REALISASI

Page 144: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persentase pengelolaan

administrasi keuangan

sesuai dengan Standar

Akuntasi Pemerintah (SAP)

100 100 100 100 100 100 100 100%

2 Persentase dokumen

perencanaan dan

anggaran tersusun sesuai

standar

100 100 100 100 100 100 100 100%

3 Persentase melaksanakan

budaya kerja

100 100 100 100 100 100 100 100%

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA SEKRETARIAT TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA

3 4

TARGET

2014

CAPAIAN

2014

(%)

TUJUANNO SASARAN STRATEGISREALISASI

Berkembangnya

kebijakan dan

regulasi bidang

kesehatan

1 Mengembangkan

kebijakan dan regulasi

bidang kesehatan

1

Page 145: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Cakupan Kunjungan

Naonatal ( KN) Lengkap 85 93,8 94,93 95,82 95,71 97,06 97,42 114,6

2 Cakupan pertolongan

persalinan oleh tenaga

kesehatan (linakes)

90 92,96 95,04 95,95 97,14 92,04 92,45 102,7

3. Cakupan Kunjungan bayi 65 97,4 89,5 93,06 94,1 94,83 95,43 146,8

4 Cakupan kunmungan ibu

hamil (K4).70 85,9 88,07 88,25 84,38 87,35 88,66 126,7

5 Persentase capaian

peserta KB Aktif50 62,05 67,93 74,91 73,08 66,02 66,48 133,0

6 Persentase

puskesmasyang menjadi

puskesmas standar24 0 3 7,67 15,61 22,22 16,3 67,9

7 Persentase puskesmas

rawat inap yang menjadi

puskesmas rawat inap

PLUS

24 0 2,12 7,41 11,38 12,7 17,5 72,9

8 Persentase pustu yang

menjadi pustu layani gawat

darurat dan observasi10 0 1,1 4,63 6,17 7,7 8 80,0

9 Persentase polindes yang

berkembang menjadi

ponkesdes78 0 27,8 40,1 48,97 55,79 55 70,5

1 Persentase rumah sakit

yang menyelenggarakan

PONEK 80 36 60 75 80 85 85,19 106%

2 Persentase rumah sakit

yang terakreditasi 5

pelayanan dasar.

70 62 62 90 95 95 90,63 129%

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA

3 4

TARGET

2014

CAPAIAN

2014

(%)

TUJUANNO SASARAN STRATEGISREALISASI

2 Meningkatnya jangkauan

dan kualitas pelayanan

kesehatan gawat darurat

yang bisa diakses

masyarakat dan

prasarana kesehatan di

rumah sakit, rumah sakit

Meningkatakan

akses, pemerataan

dan kulaitas

pelayanan

kesehatan melalui

rumah sakit, balai

kesehatan,

puskesmas dan

jaringannya.

1 1 Menigkatkan akses dan

mutu pelayanan

kesehatan dasar di

puskesmas dan

jaringannya meliputi

pelayanan kesehatan

ibu, bayi, anak, remaja

dan lansia serta

kesehatan reproduksi.

Page 146: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

PENGUKURAN

PENETAPAN KINERJA (PK) ESELON

IV

TAHUN 2014

Page 147: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

3 Berkembangnya

kebijakan, sistem

pembiayaan dan

manajemen

pembangunan

kesehatan

1 Berkembangnya Sistem

Informasi Kesehatan

1 Jumlah data program yang

di entry melalui aplikasi e

reporting

13 - - - 10 12 13 100%

2 Jumlah PC, jaringan dan

web server yang

terpelihara

1 1 1 1 1 1 1 100%

3 Jumlah dokumen data dan

informasi yang tersedeia

1 1 1 1 1 1 1 100%

4 Jumlah dokumen Profil

Kesehatan Provinsi yang

tersedia

1 1 1 1 1 1 1 100%

5 Jumlah dokumen hasil

evaluasi kinerja yang

tersedia (LAKIP, LPPD,

LKPJ, UKGP3, UKP4)

5 5 5 5 5 5 5 100%

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA SEKSI INFORMASI DAN LITBANGKES TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA

3 4

TARGET

2014

CAPAIAN

2014

(%)

TUJUANNO SASARAN STRATEGISREALISASI

Page 148: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

4 Meningkatkan kesadaran

gizi keluarga dalam upaya

meningkatkan status gizi

masyarakat terutama pada

ibu hamil, bayi dan Balita,

serta usia produktif

1 Penanggulangan KEP

(Kurang energi protein),

Anemia gizi besi, GAKY

(Gangguan akibat

kekurangan Yodium) , KVA

(Kurang vitamin A) dan

kekurangan zat gizi mikro

Lainnya

1 Persentase Balita gizi

buruk yang mendapat

perawatan

100 100 100 100 100 100 100 100

2 Pemberdayaan masyarakat

untuk pencapaian keluarga

sadar gizi

2 Persentase bayi usia

0-6 bulan mendapat

ASI Eksklusif

80 31,7 67 58 66,1 70,3 72,2 90

3 Penyelidikan surveilans untuk

kewaspadaan pangan dan

gizi

3 Cakupan RT yang

mengkonsumsi

garam beryodium

90 83,7 85,3 - - 86,9 86,9 97

4 Persentase Balita 6-

59 bulan mendapat

kapsul vitamin A

85 88,2 89,25 85,27 90,3 89,7 92,2 108

5 Persentase ibu hamil

mendapat

Fe 90 tablet

95 82,1 80,2 70,2 71,2 81,6 74,2 78

6 Persentase

Kabupaten / Kota

yang melaksanakan

surveilans gizi

100 100 100 100 100 100 100 100

7 Persentase balita

ditimbang berat

badannya

85 71,9 75 74,1 73,4 74,7 74,3 87

8 Persentase

Penyediaan

bufferstock

MP-ASI untuk daerah

bencana

100 100 100 100 100 100 100 100

CAPAIAN

2014 (%)

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA SEKSI GIZI TAHUN 2014

3

TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA

4

TARGET

2014 (%)

REALISASINO

Page 149: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Jumlah jenis media yang

digunakan untuk promosi

kesehatan

4 4 4 4 4 4 4 100%

2 Jumlah sumberdaya manusia

pengelola promosi

kesehatan yang meningkat

kapasitasnya (orang)

128 187 116 128 128 128 128 100%

3 Jumlah Pemetaan Data

UKBM (kab./ kota)

38 38 38 38 38 38 38 100%

4 Jumlah pembinaan UKBM

dan promosi kesehatan

(kab./ kota)

38 38 38 38 38 38 38 100%

5 Jumlah Poskestren sesuai

standar

900 - 732 1089 527 542 787 87%

6 Jumlah Saka Bakti Husada

(SBH) membentuk dan

Membina Kwartir Ranting

228 391 282 285 295 242 309 136%

7 Jumlah Posyandu Purnama

Mandiri

24013 - 22934 24041 27683 28701 30534 127%

8Jumlah Taman Posyandu

yang dibina10.000 - - - 5,459 10,927 12.227 122%

9 Jumlah Desa Siaga Aktif 8505 - 5103 6842 7635 8113 8117 95%

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA SEKSI PROMOSI KESEHATAN TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA

3 4

TARGET 2014CAPAIAN

2014 (%)TUJUANNO SASARAN STRATEGIS

REALISASI

Memberdayakan individu,

keluarga, dan masyarakat

agar mampu

menumbuhkan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) serta

Mengembangkan Upaya

kesehatan

bersumberdaya

masyarakat (UKBM)

1 1 Meningkatkan

pengetahuan dan

pemberdayaan

masyarakat menuju

kemandirian masyarakat

dalam mewujudkan Desa

Siaga Aktif

Page 150: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Jumlah Kab/Kota

yang dibina dalam

upaya peningkatan

Kualitas Air Minum

38 18 20 20 24 31 38 100,00%

2 Jumlah Sarana

Pelayanan

Kesehatan Yang

Dibina

38 5 7 7 8 8 38 100,00%

3 Jumlah Forum Kota

Sehat dan Tim

Pembina Teknis yang

terbentuk di Kab/Kota

38 13 13 18 24 31 38 100,00%

4 Jumlah Desa yang

dilakukan pemicuan

3200 300 450 677 800 787 3200 100,00%

5 Jumlah Tempat

Temat Umum (TTU)

dan Tempat

Pengelolaan

Makanan (TPM) yang

dibina

2500 460 398 433 387 543 2500 100,00%

6 Jumlah Kab/Kota

yang melaksanakan

strategi adaptasi

dampak perubahan

iklim

10 3 4 10 100,00%

1 Terwujudnya mutu

lingkungan yang lebih

sehat, pengembangan

sistem kesehatan

lingkungan kewilayahan,

serta menggerakkan

pembangunan berwawasan

kesehatan

1 Meningkatnya kualitas air

bersih, sanitasi dasar, higiene

sanitasi makanan minuman

serta kualitas kesehatan

lingkungan

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA TARGET

2014

REALISASI CAPAIAN

2014 (%)

3 4

NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS

Page 151: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Jumlah kejadian bencana

skala provinsi yang

ditanggulangi

40 - - - - - 40 100%

2 Jumlah kab/kota

melaksanakan program

pengendalian penyakit

tidak menular tertentu

sesuai petunjuk tehnis

38 - - - - - 38 100%

3 Jumlah Desa/kelurahan

mencapai UCI

8500 - - - - - 7336 86%

4 Jumlah KLB skala provinsi

tertanggulangi < 48 jam

228 - - - - - 228 100%

5 Jumlah Kab/kota

melaksanakan

penyelenggaraan

kesehatan haji

38 - - - - - 38 100%

1 Terwujudnya

pencegahan,

penurunan dan

pengendalian

penyakit menular

dan tidak menular

serta masalah

kesehatan lainnya

Menurunnya angka

kesakitan dan kematian

penyakit menular, tidak

menular dan penyakit-

penyakit yang dapat

dicegah dengan

imunisasi serta

pengamatan penyakit

dalam rangka sistem

kewaspadaan dini dan

penanggulangan

KLB/wabah, ancaman

epidemi serta bencana

1

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA SEKSI P3-PMK TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA

3 4

TARGET

2014

CAPAIAN

2014

(%)

TUJUANNO SASARAN STRATEGISREALISASI

Page 152: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Terlaksananya penemuan

penderita baru dan

pengobatan kusta di

kab/kota

4600 6040 4653 5284 4807 4132 3873 84%

2 Terlaksananya perencanan

dan evaluasi P2 Kusta di

kab/kota

38 38 38 38 38 38 38 100%

3 meningkatnya fungsi KPD

di Kab/Kota

15 14 16 16 21 23 24 160%

4 Kab/Kota 90% penderita

Kusta telah menyelesaikan

pengobatan sesuai standar

38 27 29 33 27 25 27 71%

5 % ODHA yang menerima

ART

40 55 47 48 48 48 50 125%

6 Tersusunnya perencanaan

P2 TB Tahun 2014

38 38 38 38 38 38 38 100%

7 Tercapainya penemuan

pasin TB BTA positif baru

28462 56 58 65 64 59 34 34%

1 Terwujudnya

pencegahan,

penurunan dan

pengendalian

penyakit menular

dan tidak menular

serta masalah

kesehatan lainnya

1 Menurunnya angka

kesakitan dan kematian

penyakit menular, tidak

menular dan penyakit-

penyakit yang dapat

dicegah dengan

immunisasi serta

pengamatan penyakit

dalam rangka sistem

kewaspadaan dini dan

penanggulangan

KLB/Wabah ancaman

epidemi serta bencana

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA SEKSI PEMBERANTASAN PENYAKIT TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA

3 4

TARGET

2014

CAPAIAN

2014

(%)

TUJUANNO SASARAN STRATEGISREALISASI

Page 153: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

INDIKATOR KINERJA

3 4

TARGET

2014

CAPAIAN

2014

(%)

TUJUANNO SASARAN STRATEGISREALISASI

8 Tercapainya pengobatan

lengkap pada kasus TB

BTA positif baru

25616 102 100 110 113 112 67 67%

9 tercapainya kesembuhan

pada kasus TB BTA positif

baru

24193 90 90 91 90,1 82,2 - -

10 jumlah penderita malaria

yang ditemukan dan diobati

1500 1489 947 1222 1074 1070 518 35%

11 jumlah desa dengan

malaria indigenous

< 2 1 1 1 1 1 1 100%

12 Jumlah kesakitan DBD 27000 18631 26015 5374 8257 14534 9287 34%

13 jumlah suspek pes

ditemukan

> 4 - - - - - - -

14 jumlah trap sukses <3 - - - - - 2,1 100%

15 jumlah kontak dan suspek

yang diperiksa

300 - - - - - 0 100%

16 jumlah penderita Diare

yang ditangani

828323 891046 1064756 926231 963599 1011453 866284 105%

17 Jumlah penderita

pneumonia yang

ditemukan dan ditangani

309104 61833 77501 75699 83370 98001 101884 33%

18 jumlah penderita Filariasis

yang ditangani

350 263 293 319 341 358 364 104%

19 jumlah lokasi yang

dilakukan spot check

vektor

10 - - - - - 10 100%

1 Terwujudnya

pencegahan,

penurunan dan

pengendalian

penyakit menular

dan tidak menular

serta masalah

kesehatan lainnya

1 Menurunnya angka

kesakitan dan kematian

penyakit menular, tidak

menular dan penyakit-

penyakit yang dapat

dicegah dengan

immunisasi serta

pengamatan penyakit

dalam rangka sistem

kewaspadaan dini dan

penanggulangan

KLB/Wabah ancaman

epidemi serta bencana

Page 154: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Jumlag dokumen data

prog. KIA yang tersedia

9 8 8 8 9 9 9 100%

2 Jumlah rapat koordinasi

program KIA dengan lintas

program / lintas sektor

terkait.

9 7 7 8 8 8 9 100%

3 Jumlah rapat evaluasi

program KIA dengan lintas

program / lintas sektor.

8 6 6 7 7 8 8 100%

4 Jumlah kasus yang

dibahas

15 12 13 13 14 14 15 100%

5 Jumlah Dokumen

kesepakatan dalam

pencapaian KB / Kespro.

2 1 1 1 1 2 2 100%

6 Jumlah tenaga kesehatan

yang mampu memberikan

pelayanan KB / Kespro

sesuai standart.

20 15 15 16 18 18 20 100%

7 Jumlah rapat koordinasi

program ARU dan program

lansia

7 5 5 6 6 6 7 100%

8 Jumlah duta kesehatan

remaja sebagai motivator

sebaya

76 - - 70 72 74 76 100%

9 Jumlah laporan hasil

monev program ARU

21 10 12 14 16 18 21 100%

Meningkatkan Akses,

Pemerataan dan

Kualitas Pelayanan

Kesehatan melalui

Rumah Sakit, Balai

Kesehatan,

Puskesmas dan

Jaringannya

1 1 Meningkatkan Akses dan

Mutu Pelayanan

Kesehatan Ibu, Bayi ,

Anak, Remaja dan Lanjut

Usia serta Kesehatan

Reproduksi.

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA SEKSI KESEHATAN KELUARGA TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA

3 4

TARGET

2014

CAPAIAN

2014

(%)

TUJUANNO SASARAN STRATEGISREALISASI

Page 155: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 6 7 8 9 10 11 121 Jumlah RS mampu

menyelenggarakan rujukan

pelayanan maternal neonatal

5 - - - - - 7 140%

2 Jumlah Kabupaten/Kota

membuat regionalisasi sistem

rujukan maternal neonatal

2 - - - - 1 5 250%

2 RS Pemerintah terakreditasi 3 Jumlah RS Pemerintah lulus

akreditasi Nasional (versi 2012) 4 - - - - - 3 75%

3 RS Provinsi memiliki dokter

subspesialis

4 Jumlah koordinasi RS Provinsi

dan RS UPT Dinas Kesehatan

Provinsi Jawa Timur dalam

penyusunan master plan RS

14 5 6 6 6 6 7 50%

4 RS Kab/Kota memiliki jejaring

dengan Puskesmas untuk

penanggulangan masalah

kesehatan masyarakat

5 Jumlah RS melaksanakan

program UKM55 0 53 58 61 61 65 118%

6 Jumlah RS yang melatih

(update) petugasnya dalam

kegawatdaruratan

50 0 53 58 61 61 65 130%

7 Jumlah wilayah (regional)

berkoordinasi dalam

kegawatdaruratan dengan

menggunakan sistem informasi

3 0 0 0 0 0 3 100%

6 Keluhan masyarakat

miskin yang berobat

gratis di Rumah Sakit

Pemerintah

Kabupaten/Kota

tertangani

8 Jumlah RS meningkatkan

kemampuan dalam pelayanan

Maskin30 29 29 29 29 30 30 100%

7 Kabupaten/Kota

melaksanakan program

kesehatan jiwa

9 frekuensi pendampingan

penanganan kasus kesehatan

jiwa di Kab/Kota 20 - - - - - 20 100%

8 Terlaksananya dukungan P3K

terhadap kegiatan Provinsi

10 Jumlah kegiatan P3K pada

Momentum Hari Besar dan

kegiatan Pemprov

250 - - - 53 83 250 100%

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA SEKSI KESEHATAN RUJUKAN DAN KHUSUS TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA

3 4

CAPAIAN

2014

(%)

TUJUANNO SASARAN STRATEGISREALISASITARGET

2014

5

Meningkatnya Akses,

Pemerataan dan

Kualitas Pelayanan

Kesehatan melalui

Rumah Sakit, Balai

Kesehatan,

Puskesmas dan

Jaringannya

1 1 RSUD Kabupaten/Kota

menyelenggarakan Pelayanan

Obstetri Neonatal Emergensi

Komprehensif (PONEK) 24

jam

5 RSUD Kabupaten/Kota

menyelenggarakan Pelayanan

gawat darurat level 1 sesuai

standar

Page 156: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Persentase Puskesmas yang

ada menjadi Puskesmas

Rawat Inap Standar

24 0 3 7,67 15,61 22,22 16,3 67,92%

2 Persentase Puskesmas Rawat

Inap yg ada menjadi

Puskesmas Rawat Inap PLUS

24 0 2,12 7,41 11,38 12,7 17,5 72,92%

3 Persentase Puskesmas

PONED sesuai Standar

50 100 100 100 51 50 48 96,00%

4 Persentase Pustu yang

menjadi Pustu layani Gawat

Darurat dan Observasi

10 0 1,1 4,63 6,17 7,7 8 80,00%

5 Persentase Polindes yang

berkembang menjadi

Ponkesdes sesuai Standar

78 0 27,88 40,1 48,97 55,79 55 70,51%

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA SEKSI KESEHATAN DASAR DAN PENUNJANG TAHUN 2014

TUJUANNO

Meningkatnya akses dan

mutu pelayanan kesehatan

ibu, bayi, anak, remaja,

lanjut usia, kesehatan

reproduksi, serta

pelayanan kesehatan

dasar di Puskesmas dan

Jaringannya, Balai

Kesehatan dan Pelayanan

Kesehatan Penunjang

13 Meningkatnya akses,

pemerataan dan

kualitas pelayanan

kesehatan melalui

Rumah Sakit, Balai

Kesehatan, Puskesmas

dan jaringannya

INDIKATOR KINERJA UTAMA

3 4

TARGET 2014

CAPAIAN

2014

(%)

SASARAN STRATEGISREALISASI

Page 157: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Terjaminnya

ketersediaan,

pemerataan,

pemanfaatan,

mutu,

keterjangkauan

obat dan

perbekalan

kesehatan serta

pembinaan mutu

makanan

1 Meningkatnya

pengelolaan obat,

perbekalan

kesehatan dan

makanan

1 Tersedia Obat Buffer

Stock Dan Alat

Kesehatan Habis

Pakai Untuk

Pelayanan Kesehatan

Di UPT Dinas

Kesehatan Propinsi.

50 20 20 30 30 35 0 0%

2 Tersedia Obat Dan

Alat Kesehatan Habis

Pakai Untuk

Pelayanan Kesehatan

Di UPT Dinas

Kesehatan Provinsi.

80 85 80 80 90 95 100 125%

3 Tersedia Obat Untuk

Penanggulangan

Bencana Dan KLB

90 90 90 87 80 90 92 102%

4 Obat Sesuai

Kebutuhan Tersedia

Di Semua

Kabupaten/Kota.

95 65 70 87 92 95 123,72 130%

5 Sarana Pelayanan

Kesehatan Yang

Diawasi Menerapkan

Pelayanan

Kefarmasian Sesuai

Standar

60 40 40 15 30 35 35 58%

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA SEKSI KEFARMASIAN DAN PERBEKALAN KESEHATAN TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA

3 4

TARGET

2014

CAPAIAN

2014 (%)TUJUANNO SASARAN STRATEGIS

REALISASI

Page 158: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

INDIKATOR KINERJA

3 4

TARGET

2014

CAPAIAN

2014 (%)TUJUANNO SASARAN STRATEGIS

REALISASI

6 Kabupaten/Kota

Melaksanakan

Monitoring,

Pembinaan Dan

Pelaporan Secara

Berkala Penggunaan

Obat Secara Rasional

Di Puskesmas

Dengan Menerapkan

Software Monitoring

Penggunaan Obat

Secara Rasional

100 0 40 65 74 74 78,9 79%

7 Sarana Produksi Dan

Distribusi Obat, Alat

Kesehatan (ALKES),

Perbekalan

Kesehatan Rumah

Tangga (PKRT) Dan

Kosmetika

Menerapkan Cara

Produksi Dan

Distribusi Sesuai

Standar.

85 30 40 30 50 60 60 71%

8 Permintaan

Sertifikasi, Sarana

Produksi Dan

Distribusi Obat, Alat

Kesehatan (ALKES),

Perbekalan

Kesehatan Rumah

Tangga (PKRT), Dan

Kosmetika Terlayani

Sesuai Standar

90 50 60 90 100 100 100 111%

Page 159: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

INDIKATOR KINERJA

3 4

TARGET

2014

CAPAIAN

2014 (%)TUJUANNO SASARAN STRATEGIS

REALISASI

9 Kabupaten/Kota

Menerapkan Sistem

Pelaporan Narkotika-

Psikotropika.

80 40 60 52 70 79 80 100%

10 Sarana Produksi Dan

Distribusi Obat

Tradisional Dan

Kosmetika

Menerapkan Cara

Produksi Dan

Distribusi Sesuai

Standar.

45 15 15 70 100 100 75 167%

11 Permintaan

Sertifikasi, Sarana

Produksi Dan

Distribusi Obat

Tradisional Dan

Kosmetika Terlayani

Sesuai Standar.

60 55 60 100 100 100 100 167%

12 Dari Kebutuhan

Tersedia Buffer

Bahan Kimia Dan

Laboratorium.

40 30 35 40 45 45 45 113%

13 Industri Makanan

Rumah Tangga Yang

Diawasi Tidak

Menggunakan Bahan

Tambahan Yang

Dilarang Untuk

Makanan.

70 55 60 45 60 80 80 114%

Page 160: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

INDIKATOR KINERJA

3 4

TARGET

2014

CAPAIAN

2014 (%)TUJUANNO SASARAN STRATEGIS

REALISASI

14 Tanaman Obat Asli

Indonesia Di UPT

Materia Medica Batu

Dapat Dimanfaatkan

Untuk Menunjang

Pemeliharaan

Kesehatan.

70 100 100 100 100 100 100 143%

Page 161: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Terlaksananya koordinasi

pelaksanaan Jaminan

Kesehatyan (JKN)

38 - - - 38 38 38 100,00%

2 Terlaksananya koordinasi

pembiayaan jaminan

kesehatan daerh (Jamkesda

38 - - - 38 38 38 100,00%

3 Terlaksananya pelaksanaan

sharing dana Jamkesda di

Kab/Kota

38 - - - 38 38 37 97,37%

4 Terlaksananya Perjanjian

Kerjasama dengan Kab/Kota

38 - - - 38 38 37 97,37%

5 Penduduk miskin yang menjadi

peserta jaminan kesehatan

14.709.176 - - - 13.843.973 14.709.176 14.708.130 99,99%

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA SEKSI PEMBIAYAAN KESEHATAN TAHUN 2014

TUJUANNO INDIKATOR KINERJA TARGET

2014

CAPAIAN

2014 (%)SASARAN STRATEGIS

REALISASI

1 Berkembangnya

kebijakan, sistem

pembiayaan dan

manajemen

pembangunan

kesehatan

1 Berkembangnya kebijakan

dan regulasi bidang

kesehatan, sistem

informasi kesehatan dan

hukum kesehatan serta

pembiayaan kesehatan

3 4

Page 162: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Meningkatkan

pemerataan Tenaga

Kesehatan dan

Profesiinalisme

1 Meningkatkan

jumlahjenis ,mutu dan

penyebaran Sumber

Daya Kesehatan sesuai

standar

1 50% Kab/Kota

penyelenggarakan

pengelolaan kesehatan

sesuai standar

25% 10% 13,16% 24% 45,28% 65% 100% 100%

2 Penempatan

Pengembangan dan

Pemenuhan Tenaga

Kesehatan di Tempat

Pelayanan

( Puskesmas R S dan

Jaringannya )

1 Meningkatkan jumlah

jenis, mutu dan

penyebaran Sumber

Daya Kesehatan sesuai

standar

2 80% RSU kelas C

mempunyai spesialis

obgyn, anak, iterna

bedah,anestesi ,radiologi

dan patologi klinik

80% 4% 10,53% 10% 25% 35,7% 80% 80%

3 25% Provinsi dan

Kab/Kota

penyelenggarakan

pelatihan di Bidang

Kesehatan sesuai standar

25% 10% 12,82% 10% 48,71% 61,53% 100% 100%

4 100% Tenaga Kesehatan

yang lulus uji kompetensi

berijin

100% 100% 100% 100% 100% 100% 93% 93%

5 10% Puskesmas memiliki

jadual kunjungan dokter

spesialis tertentu dari

Rumah Sakit Kabupaten

/Kota

30% 4% 7% 22% 39% 44% 88% 88%

6 100% terpilihnya tenaga

kesehatan sebagai nakes

teladan ( medis, para

medis, kesmas, dan nutrisi

)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

7 60% Tenaga Kesehatan

yang bekerja di Instansi

Pemerintah menduduki

jabatan fungsional

kesehatan

60% 20% 26,75% 24% 26,3% 96,6% 100% 100%

8 100% Bidang di Desa PTT

yang telah mengikuti

pelatihan pra tugas

mendapat setifikat

100% 100% 45,28% 100% 100% 100% 100% 100%

9 5% Ponkesde mempunyai

Perawat

60% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA SEKSI P3 SDM KESEHATAN TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA

3 4

TARGET

2014

CAPAIAN

2014

(%)

TUJUANNO SASARAN STRATEGISREALISASI

Page 163: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Berkembangnya

kebijakan, sistem

pembiayaan dan

manajemen

pembangunan

kesehatan

1 Mengembangkan

kebijakan dan regulasi

bidang kesehatan, sistem

informasi kesehatan dan

hukum kesehatan serta

pembiayaan kesehatan

1 JumlahTersusunnya tata

hubungan kerja dan

pembahasan SOTK

13 UPT

dan 1

Dinkes

- 3 3 10 12 13 93%

2 Jumlah UPT dan dinkes

yang melaksanakan KBK

8 UPT - 8 8 8 8 8 100%

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA SUB BAGIAN TATA USAHA TAHUN 2014

INDIKATOR KINERJA

3 4

TARGET

2014

CAPAIAN

2014

(%)

TUJUANNO SASARAN STRATEGISREALISASI

Page 164: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Jumlah Perjanjian

Kerjasama Keuangan

1 - - - - - 1 100%

2 Jumlah Pelaksanaan BLUD

yang dievalasi

12 12 12 12 12 12 12 100%

3 Jumlah Bantuan Keuangan

yang dievaluasi

38 - - - - 38 38 100%

CAPAIAN

2014

(%)

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA SUB BAGIAN KEUANGAN TAHUN 2014

3 4

REALISASI

1 Berkembangnya

kebijakan, sistem

pembiayaan dan

manajemen

pembangunan

kesehatan

1 Berkembangnya

kebijakan dan regulasi

bidang kesehatan, sistem

informasi kesehatan dan

hukum kesehatan serta

pembiayaan kesehatan

NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJATARGET

2014

Page 165: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 2 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Berkembangnya

kebijakan, sistem

pembiayaan dan

manajemen

pembangunan

kesehatan

1 Berkembangnya

kebijakan dan regulasi

bidang kesehatan, sistem

informasi kesehatan dan

hukum kesehatan serta

pembiayaan kesehatan

1 Persentase standar tentang

pembinaan, pengendalian

dan pengawasan propgram

prioritas kesehatan

tersusun

100 100 100 100 100 - - 100%

2 Persentase perencanaan

dan anggaran tersusun

sesuai standar

100 100 100 100 100 100 100 100%

3 Persentase kerjasama

antar daerah dan luar

negeri terdokumentasi

100 100 100 100 100 100 100 100%

PENGUKURAN PENETAPAN KINERJA SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM TAHUN 2014

NO TUJUAN SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

2014

REALISASI CAPAIAN

2014

(%)

3 4

Page 166: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

REALISASI ANGGARAN TAHUN 2014

Page 167: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Anggaran

SetelahPerubahan Rp. %

3 4 5

1 02 0101 00 000 4 111.729.050,00 136.100.882,00 121,81

1 02 0101 00 000 4 1 111.729.050,00 136.100.882,00 121,81

1 02 0101 00 000 4 1 64.174.750,00 97.848.750,00 152,47

1 02 0101 00 000 4 1 47.554.300,00 38.252.132,00 80,44

111.729.050,00 136.100.882,00 121,81

1 02 0101 00 000 5 121.974.189.800,00 105.983.089.220,00 86,89

1 02 0101 00 000 5 1 27.044.516.000,00 25.405.408.314,00 93,94

1 02 0101 00 000 5 1 27.044.516.000,00 25.405.408.314,00 93,94

1 02 0101 00 000 5 2 94.929.673.800,00 80.577.680.906,00 84,88

1 02 0101 01 11.468.920.207,00 9.618.597.888,00 83,87

1 02 0101 01 001 10.000.000,00 9.900.000,00 99

1 02 0101 01 001 5 2 10.000.000,00 9.900.000,00 99

1 02 0101 01 002 1.236.130.000,00 1.036.280.418,00 83,83

1 02 0101 01 002 5 2 1.236.130.000,00 1.036.280.418,00 83,83

1 02 0101 01 006 754.492.600,00 663.362.210,00 87,92

1 02 0101 01 006 5 2 754.492.600,00 663.362.210,00 87,92

1 02 0101 01 008 634.917.000,00 602.109.500,00 94,83

1 02 0101 01 008 5 2 634.917.000,00 602.109.500,00 94,83

1 02 0101 01 009 152.700.000,00 79.981.312,00 52,38

1 02 0101 01 009 5 2 152.700.000,00 79.981.312,00 52,38

1 02 0101 01 010 139.912.500,00 136.058.600,00 97,25

1 02 0101 01 010 5 2 139.912.500,00 136.058.600,00 97,25

1 02 0101 01 011 146.650.000,00 115.343.750,00 78,65

1 02 0101 01 011 5 2 146.650.000,00 115.343.750,00 78,65

1 02 0101 01 012 56.690.000,00 56.518.000,00 99,7

1 02 0101 01 012 5 2 56.690.000,00 56.518.000,00 99,7

1 02 0101 01 013 1.373.478.800,00 1.230.939.000,00 89,62

1 02 0101 01 013 5 2 6.775.150,00 0 0

1 02 0101 01 013 5 2 1.366.703.650,00 1.230.939.000,00 90,07

1 02 0101 01 015 28.360.000,00 25.479.000,00 89,84

1 02 0101 01 015 5 2 18.360.000,00 15.480.000,00 84,31

1 02 0101 01 015 5 2 10.000.000,00 9.999.000,00 99,99

1 02 0101 01 017 263.950.000,00 214.122.500,00 81,12

1 02 0101 01 017 5 2 263.950.000,00 214.122.500,00 81,12

1 02 0101 01 028 34.955.000,00 32.717.000,00 93,6

1 02 0101 01 028 5 2 34.955.000,00 32.717.000,00 93,62 BELANJA BARANG DAN JASA

Penyediaan makanan dan minuman

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Penyediaan Jasa Kantor

Penyediaan bahan bacaan dan perundang undangan

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Penyediaan komponen instalasi listrik penerangan bangunan

kantor

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Penyediaan alat tulis kantor

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan

dinas/operasional

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Penyediaan jasa kebersihan kantor

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

2 BELANJA BARANG DAN JASA

BELANJA LANGSUNG

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan jasa surat menyurat

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH

BELANJA DAERAH

BELANJA TIDAK LANGSUNG

1 BELANJA PEGAWAI

PENDAPATAN ASLI DAERAH

2 RETRIBUSI DAERAH

4 LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH

1 2

PENDAPATAN DAERAH

ORGANISASI : ( 0101 ) Dinas Kesehatan Prov. Jatim

Realisasi

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

TAHUN ANGGARAN 2014

URUSAN PEMERINTAHAN : ( 102 ) Kesehatan

Nomor Urut Uraian

Page 168: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Anggaran

SetelahPerubahan Rp. %

3 4 51 2

Realisasi

Nomor Urut Uraian

1 02 0101 01 099 6.636.684.307,00 5.415.786.598,00 81,6

1 02 0101 01 099 5 2 3.001.715.000,00 2.630.592.000,00 87,64

1 02 0101 01 099 5 2 3.541.969.307,00 2.722.310.098,00 76,86

1 02 0101 01 099 5 2 93.000.000,00 62.884.500,00 67,62

1 02 0101 02 4.804.937.320,00 4.550.619.030,00 94,71

1 02 0101 02 003 3.792.849.500,00 3.578.112.480,00 94,34

1 02 0101 02 003 5 2 127.050.000,00 100.325.000,00 78,96

1 02 0101 02 003 5 2 2.631.985.500,00 2.528.206.480,00 96,06

1 02 0101 02 003 5 2 1.033.814.000,00 949.581.000,00 91,85

1 02 0101 02 021 66.220.000,00 65.315.400,00 98,63

1 02 0101 02 021 5 2 66.220.000,00 65.315.400,00 98,63

1 02 0101 02 022 945.867.820,00 907.191.150,00 95,91

1 02 0101 02 022 5 2 38.707.500,00 26.450.000,00 68,33

1 02 0101 02 022 5 2 828.810.320,00 812.083.172,00 97,98

1 02 0101 02 022 5 2 78.350.000,00 68.657.978,00 87,63

1 02 0101 07 204.000.000,00 203.762.640,00 99,88

1 02 0101 07 098 204.000.000,00 203.762.640,00 99,88

1 02 0101 07 098 5 2 204.000.000,00 203.762.640,00 99,88

1 02 0101 15 7.907.640.000,00 3.178.767.804,00 40,2

1 02 0101 15 001 998.060.000,00 909.288.850,00 91,11

1 02 0101 15 001 5 2 12.850.000,00 5.650.000,00 43,97

1 02 0101 15 001 5 2 985.210.000,00 903.638.850,00 91,72

1 02 0101 15 002 201.940.000,00 178.951.900,00 88,62

1 02 0101 15 002 5 2 12.700.000,00 11.580.000,00 91,18

1 02 0101 15 002 5 2 189.240.000,00 167.371.900,00 88,44

1 02 0101 15 004 100.000.000,00 90.806.580,00 90,81

1 02 0101 15 004 5 2 10.550.000,00 9.200.000,00 87,2

1 02 0101 15 004 5 2 89.450.000,00 81.606.580,00 91,23

1 02 0101 15 005 100.000.000,00 88.378.206,00 88,38

1 02 0101 15 005 5 2 10.150.000,00 8.975.000,00 88,42

1 02 0101 15 005 5 2 89.850.000,00 79.403.206,00 88,37

1 02 0101 15 008 150.000.000,00 139.950.388,00 93,3

1 02 0101 15 008 5 2 9.800.000,00 9.080.000,00 92,65

1 02 0101 15 008 5 2 140.200.000,00 130.870.388,00 93,35

1 02 0101 15 011 300.000.000,00 282.865.000,00 94,29

1 02 0101 15 011 5 2 300.000.000,00 282.865.000,00 94,29

1 02 0101 15 014 150.000.000,00 141.457.300,00 94,3

1 02 0101 15 014 5 2 19.625.000,00 18.930.000,00 96,46

1 02 0101 15 014 5 2 116.375.000,00 108.612.300,00 93,33

1 02 0101 15 014 5 2 14.000.000,00 13.915.000,00 99,39

1 02 0101 15 023 1.275.000.000,00 983.120.542,00 77,11

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

Peningkatan dan Pengembangan Balai Materia Medika Batu

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Peningkatan mutu makanan dan minuman

1 BELANJA PEGAWAI

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Pengadaan Bahan Kimia dan Laboratorium

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Pengembangan tanaman obat dan peningkatan promosi

pemanfaatan obat bahan alam Indonesia

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Peningkatan mutu Penggunaan obat dan perbekalan Kesehatan

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Peningkatan mutu pelayanaan farmasi komunikasi dan rumah sakit

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Pengkataan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

3 BELANJA MODAL

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah

Penyusunan Database SKPD sebagai Penunjang Pusat Data

Provinsi Jawa Timur

Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

Pemeliharaan rutin/ berkala rumah dinas

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Pembangunan gedung kantor

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 BELANJA PEGAWAI

Page 169: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Anggaran

SetelahPerubahan Rp. %

3 4 51 2

Realisasi

Nomor Urut Uraian

1 02 0101 15 023 5 2 114.715.000,00 111.395.000,00 97,11

1 02 0101 15 023 5 2 991.950.000,00 737.011.542,00 74,3

1 02 0101 15 023 5 2 168.335.000,00 134.714.000,00 80,03

1 02 0101 15 024 300.000.000,00 292.747.038,00 97,58

1 02 0101 15 024 5 2 17.540.000,00 16.380.000,00 93,39

1 02 0101 15 024 5 2 282.460.000,00 276.367.038,00 97,84

1 02 0101 15 025 3.932.640.000,00 0 0

1 02 0101 15 025 5 2 3.932.640.000,00 0 0

1 02 0101 15 026 400.000.000,00 71.202.000,00 17,8

1 02 0101 15 026 5 2 53.520.000,00 9.775.000,00 18,26

1 02 0101 15 026 5 2 33.869.000,00 2.235.000,00 6,6

1 02 0101 15 026 5 2 312.611.000,00 59.192.000,00 18,93

1 02 0101 16 5.693.500.000,00 4.665.806.802,00 81,95

1 02 0101 16 020 300.000.000,00 231.085.000,00 77,03

1 02 0101 16 020 5 2 249.855.000,00 223.200.000,00 89,33

1 02 0101 16 020 5 2 50.145.000,00 7.885.000,00 15,72

1 02 0101 16 021 1.000.000.000,00 864.705.950,00 86,47

1 02 0101 16 021 5 2 78.430.000,00 57.450.000,00 73,25

1 02 0101 16 021 5 2 921.570.000,00 807.255.950,00 87,6

1 02 0101 16 023 1.000.000.000,00 863.424.420,00 86,34

1 02 0101 16 023 5 2 47.710.000,00 42.460.000,00 89

1 02 0101 16 023 5 2 937.290.000,00 808.468.420,00 86,26

1 02 0101 16 023 5 2 15.000.000,00 12.496.000,00 83,31

1 02 0101 16 037 1.500.000.000,00 1.140.206.850,00 76,01

1 02 0101 16 037 5 2 197.415.000,00 78.060.000,00 39,54

1 02 0101 16 037 5 2 1.302.585.000,00 1.062.146.850,00 81,54

1 02 0101 16 038 350.000.000,00 336.375.190,00 96,11

1 02 0101 16 038 5 2 26.325.000,00 15.175.000,00 57,64

1 02 0101 16 038 5 2 323.675.000,00 321.200.190,00 99,24

1 02 0101 16 044 250.000.000,00 159.139.592,00 63,66

1 02 0101 16 044 5 2 15.280.000,00 9.400.000,00 61,52

1 02 0101 16 044 5 2 234.720.000,00 149.739.592,00 63,79

1 02 0101 16 050 750.000.000,00 569.261.480,00 75,9

1 02 0101 16 050 5 2 57.370.000,00 31.010.000,00 54,05

1 02 0101 16 050 5 2 692.630.000,00 538.251.480,00 77,71

1 02 0101 16 051 300.000.000,00 289.199.320,00 96,4

1 02 0101 16 051 5 2 13.880.000,00 12.640.000,00 91,07

1 02 0101 16 051 5 2 286.120.000,00 276.559.320,00 96,66

1 02 0101 16 052 243.500.000,00 212.409.000,00 87,23

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Peningkatan Kesehatan Penduduk Miskin, Daerah Terpencil dan

Tertinggal di Puskesmas dan Jaringannya

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Peningkatan Mutu Pelayanan dan Jangkauan Kesehatan

Penunjang (Laboratorium, Darah, Radiomedik, Bengkel Alkes)

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Khusus (Indra, Jiwa, Olahraga,

Batra dan Kesehatan Kerja)

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Perluasan fungsi pelayanan Pondok Bersalin Desa (polindes), dari

hanya melayani pasien bersalin menjadi Pondok Kesehatan Desa

(Ponkesdes) yang juga melayani kesehatan dasar dengan

menempatkan tenaga paramedis

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan Keluarga

Berencana

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita dan

anak pra sekolah

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar di

Puskesmas beserta jaringannya

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Peningkatan kesehatan anak, remaja dan usila

1 BELANJA PEGAWAI

Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Pengobatan Gratis

1 BELANJA PEGAWAI

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

Optimalisasi Instalasi Farmasi Provinsi ( DAK )

3 BELANJA MODAL

Pendampingan Optimalisasi Instalasi Farmasi Provinsi ( DAK )

Pencegahan Penyalahgunaan Narkotik, Psikotropika Dan Zat

Adiktif Lainnya (Napza)

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

Page 170: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Anggaran

SetelahPerubahan Rp. %

3 4 51 2

Realisasi

Nomor Urut Uraian

1 02 0101 16 052 5 2 6.880.000,00 6.400.000,00 93,02

1 02 0101 16 052 5 2 236.620.000,00 206.009.000,00 87,06

1 02 0101 19 5.000.000.000,00 4.130.910.272,00 82,62

1 02 0101 19 001 2.500.000.000,00 2.039.644.210,00 81,59

1 02 0101 19 001 5 2 202.350.000,00 87.150.000,00 43,07

1 02 0101 19 001 5 2 2.174.650.000,00 1.842.747.210,00 84,74

1 02 0101 19 001 5 2 123.000.000,00 109.747.000,00 89,23

1 02 0101 19 013 750.000.000,00 594.823.384,00 79,31

1 02 0101 19 013 5 2 51.725.000,00 40.325.000,00 77,96

1 02 0101 19 013 5 2 698.275.000,00 554.498.384,00 79,41

1 02 0101 19 015 1.750.000.000,00 1.496.442.678,00 85,51

1 02 0101 19 015 5 2 98.795.000,00 80.145.000,00 81,12

1 02 0101 19 015 5 2 1.651.205.000,00 1.416.297.678,00 85,77

1 02 0101 20 2.200.000.000,00 1.926.959.036,00 87,59

1 02 0101 20 003 900.000.000,00 737.005.100,00 81,89

1 02 0101 20 003 5 2 53.900.000,00 26.870.000,00 49,85

1 02 0101 20 003 5 2 820.600.000,00 684.791.100,00 83,45

1 02 0101 20 003 5 2 25.500.000,00 25.344.000,00 99,39

1 02 0101 20 004 700.000.000,00 648.623.036,00 92,66

1 02 0101 20 004 5 2 14.700.000,00 12.900.000,00 87,76

1 02 0101 20 004 5 2 685.300.000,00 635.723.036,00 92,77

1 02 0101 20 011 600.000.000,00 541.330.900,00 90,22

1 02 0101 20 011 5 2 14.725.000,00 10.540.000,00 71,58

1 02 0101 20 011 5 2 585.275.000,00 530.790.900,00 90,69

1 02 0101 33 1.700.000.000,00 1.295.442.803,00 76,2

1 02 0101 33 001 550.000.000,00 438.072.740,00 79,65

1 02 0101 33 001 5 2 43.750.000,00 32.225.000,00 73,66

1 02 0101 33 001 5 2 471.250.000,00 371.507.240,00 78,83

1 02 0101 33 001 5 2 35.000.000,00 34.340.500,00 98,12

1 02 0101 33 008 850.000.000,00 610.936.863,00 71,87

1 02 0101 33 008 5 2 124.405.000,00 79.770.000,00 64,12

1 02 0101 33 008 5 2 725.595.000,00 531.166.863,00 73,2

1 02 0101 33 019 300.000.000,00 246.433.200,00 82,14

1 02 0101 33 019 5 2 42.305.000,00 38.280.000,00 90,49

1 02 0101 33 019 5 2 185.695.000,00 136.873.200,00 73,71

1 02 0101 33 019 5 2 72.000.000,00 71.280.000,00 99

1 02 0101 34 44.422.876.273,00 40.886.390.760,00 92,04

1 02 0101 34 001 646.000.000,00 634.272.360,00 98,18

1 02 0101 34 001 5 2 113.725.000,00 110.625.000,00 97,27

1 02 0101 34 001 5 2 484.275.000,00 476.237.360,00 98,342 BELANJA BARANG DAN JASA

Program Manajemen dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan

Pengembangan sistem informasi kesehatan

1 BELANJA PEGAWAI

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Peningkatan pelayanan kesehatan penunjang dan

kegawatdaruratan di RSU dan RS khusus

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

Peningkatan Kualitas Pelayanan di RS

Program Upaya Kesehatan Perorangan

Pelayanan bagi penduduk miskin di Rumah Sakit dan atau rumah

sakit Khusus, serta pengembangan kesehatan rujukan

1 BELANJA PEGAWAI

Penyelidikan surveillans untuk kewaspadaan pangan dan gizi

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Pemberdayaan masyarakat Untuk pencapaian keluarga sadar gizi

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi,

Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A dan

Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Pengembangan posyandu dan Desa Siaga

1 BELANJA PEGAWAI

3 BELANJA MODAL

Pengembangan UKBM (Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat)

1 BELANJA PEGAWAI

Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

Page 171: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Anggaran

SetelahPerubahan Rp. %

3 4 51 2

Realisasi

Nomor Urut Uraian

1 02 0101 34 001 5 2 48.000.000,00 47.410.000,00 98,77

1 02 0101 34 005 1.397.409.000,00 1.027.081.340,00 73,5

1 02 0101 34 005 5 2 293.625.000,00 176.355.000,00 60,06

1 02 0101 34 005 5 2 1.103.784.000,00 850.726.340,00 77,07

1 02 0101 34 006 982.100.000,00 772.918.715,00 78,7

1 02 0101 34 006 5 2 180.110.000,00 133.598.750,00 74,18

1 02 0101 34 006 5 2 801.990.000,00 639.319.965,00 79,72

1 02 0101 34 007 144.600.000,00 103.385.704,00 71,5

1 02 0101 34 007 5 2 6.600.000,00 5.900.000,00 89,39

1 02 0101 34 007 5 2 138.000.000,00 97.485.704,00 70,64

1 02 0101 34 008 200.000.000,00 194.259.590,00 97,13

1 02 0101 34 008 5 2 40.775.000,00 36.600.000,00 89,76

1 02 0101 34 008 5 2 159.225.000,00 157.659.590,00 99,02

1 02 0101 34 009 41.052.767.273,00 38.154.473.051,00 92,94

1 02 0101 34 009 5 2 90.100.000,00 78.275.000,00 86,88

1 02 0101 34 009 5 2 40.962.667.273,00 38.076.198.051,00 92,95

1 02 0101 36 2.350.000.000,00 1.941.673.623,00 82,62

1 02 0101 36 001 188.721.800,00 155.562.250,00 82,43

1 02 0101 36 001 5 2 8.080.000,00 7.880.000,00 97,52

1 02 0101 36 001 5 2 180.641.800,00 147.682.250,00 81,75

1 02 0101 36 002 648.885.600,00 518.065.641,00 79,84

1 02 0101 36 002 5 2 32.600.000,00 27.315.000,00 83,79

1 02 0101 36 002 5 2 616.285.600,00 490.750.641,00 79,63

1 02 0101 36 013 1.512.392.600,00 1.268.045.732,00 83,84

1 02 0101 36 013 5 2 147.175.000,00 113.225.000,00 76,93

1 02 0101 36 013 5 2 1.365.217.600,00 1.154.820.732,00 84,59

1 02 0101 37 2.000.000.000,00 1.823.158.741,00 91,16

1 02 0101 37 006 700.000.000,00 617.712.455,00 88,24

1 02 0101 37 006 5 2 122.775.000,00 85.840.000,00 69,92

1 02 0101 37 006 5 2 557.225.000,00 512.512.455,00 91,98

1 02 0101 37 006 5 2 20.000.000,00 19.360.000,00 96,8

1 02 0101 37 007 800.000.000,00 709.712.433,00 88,71

1 02 0101 37 007 5 2 82.325.000,00 52.575.000,00 63,86

1 02 0101 37 007 5 2 717.675.000,00 657.137.433,00 91,56

1 02 0101 37 008 350.000.000,00 346.968.235,00 99,13

1 02 0101 37 008 5 2 7.000.000,00 7.000.000,00 100

1 02 0101 37 008 5 2 343.000.000,00 339.968.235,00 99,12

1 02 0101 37 009 150.000.000,00 148.765.618,00 99,18

1 02 0101 37 009 5 2 150.000.000,00 148.765.618,00 99,18

1 02 0101 42 7.177.800.000,00 6.355.591.507,00 88,55

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Peningkatan upaya pengamanan limbah cair dan padat

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Penyehatan Lingkungan

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar

Program Lingkungan Sehat

Pengembangaan Sarana Sapl Melalui Participatory

1 BELANJA PEGAWAI

Penempatan, Pengembangan dan Pemenuhan Tenaga Kesehatan

di Tempat Pelayanan (Puskesmas, Rumah Sakit dan Jaringnya)

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Peningkatan profesionalisme dan pengembangan karir tenaga

kesehatan

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan di puskesmas dan

jaringannya serta Rumah Sakit

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Program Sumber Daya Kesehatan

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Pengembangan pembiayaan kesehatan secara pra upaya

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Peningkatan manajemen dan fungsi kelembagaan UPT

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Kerjasama program, lintas sektor dan antar daerah dalam bidang

kesehatan

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Pengembangan manajemen perencanaan dalam bidang kesehatan

3 BELANJA MODAL

Pengembangan dan Fasilitasi Program Kesehatan

Page 172: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Anggaran

SetelahPerubahan Rp. %

3 4 51 2

Realisasi

Nomor Urut Uraian

1 02 0101 42 001 100.000.000,00 96.251.797,00 96,25

1 02 0101 42 001 5 2 10.500.000,00 9.690.000,00 92,29

1 02 0101 42 001 5 2 89.500.000,00 86.561.797,00 96,72

1 02 0101 42 002 800.000.000,00 718.320.241,00 89,79

1 02 0101 42 002 5 2 36.950.000,00 21.375.000,00 57,85

1 02 0101 42 002 5 2 763.050.000,00 696.945.241,00 91,34

1 02 0101 42 003 600.000.000,00 586.638.290,00 97,77

1 02 0101 42 003 5 2 28.700.000,00 26.175.000,00 91,2

1 02 0101 42 003 5 2 564.300.000,00 553.478.290,00 98,08

1 02 0101 42 003 5 2 7.000.000,00 6.985.000,00 99,79

1 02 0101 42 004 750.000.000,00 632.623.443,00 84,35

1 02 0101 42 004 5 2 46.250.000,00 39.285.000,00 84,94

1 02 0101 42 004 5 2 689.250.000,00 578.928.443,00 83,99

1 02 0101 42 004 5 2 14.500.000,00 14.410.000,00 99,38

1 02 0101 42 005 1.000.000.000,00 810.286.196,00 81,03

1 02 0101 42 005 5 2 65.390.000,00 46.960.000,00 71,82

1 02 0101 42 005 5 2 920.110.000,00 748.916.196,00 81,39

1 02 0101 42 005 5 2 14.500.000,00 14.410.000,00 99,38

1 02 0101 42 006 800.000.000,00 662.009.050,00 82,75

1 02 0101 42 006 5 2 184.500.000,00 126.005.000,00 68,3

1 02 0101 42 006 5 2 615.500.000,00 536.004.050,00 87,08

1 02 0101 42 007 100.000.000,00 78.514.260,00 78,51

1 02 0101 42 007 5 2 100.000.000,00 78.514.260,00 78,51

1 02 0101 42 008 367.000.000,00 358.049.366,00 97,56

1 02 0101 42 008 5 2 62.775.000,00 59.590.000,00 94,93

1 02 0101 42 008 5 2 304.225.000,00 298.459.366,00 98,1

1 02 0101 42 009 100.000.000,00 91.670.930,00 91,67

1 02 0101 42 009 5 2 10.500.000,00 6.700.000,00 63,81

1 02 0101 42 009 5 2 89.500.000,00 84.970.930,00 94,94

1 02 0101 42 010 1.200.000.000,00 1.037.797.239,00 86,48

1 02 0101 42 010 5 2 122.400.000,00 116.220.000,00 94,95

1 02 0101 42 010 5 2 886.600.000,00 745.687.239,00 84,11

1 02 0101 42 010 5 2 191.000.000,00 175.890.000,00 92,09

1 02 0101 42 011 150.000.000,00 146.873.808,00 97,92

1 02 0101 42 011 5 2 10.450.000,00 9.250.000,00 88,52

1 02 0101 42 011 5 2 131.050.000,00 129.131.808,00 98,54

1 02 0101 42 011 5 2 8.500.000,00 8.492.000,00 99,91

1 02 0101 42 012 550.000.000,00 527.195.768,00 95,85

1 02 0101 42 012 5 2 24.500.000,00 18.775.000,00 76,63

1 02 0101 42 012 5 2 332.400.000,00 317.158.268,00 95,41

1 02 0101 42 012 5 2 193.100.000,00 191.262.500,00 99,053 BELANJA MODAL

Pemberantasan penyakit bersumber binatang (P2B2)

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

Pemberantasan penyakit menular langsung (P2ML)

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Peningkatan Imunisasi

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Penyelenggaraan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Pencegahan DBD (Demam Berdarah)

1 BELANJA PEGAWAI

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Pengendalian Penyakit PES

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

Pengendalian Penyakit Malaria

3 BELANJA MODAL

Pengendalian Hiv/Aids

1 BELANJA PEGAWAI

Pengendalian Penyakit TBC (Tuberkulosis)

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Pengendalian Penyakit Kusta

1 BELANJA PEGAWAI

2 BELANJA BARANG DAN JASA

Peningkatan Surveillance Epidemologi dan Pengamatan Penyakit

serta Penanggulangan KLB

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit serta Tata Laksana

Penderita

Page 173: LAPORAN KINERJA - dinkes.jatimprov.go.iddinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/lakip 2014-85.pdf · LAPORAN KINERJA DINAS KESEHATAN ... l as tf aauv eua aun su mttm i k e acpj nnkueg

Anggaran

SetelahPerubahan Rp. %

3 4 51 2

Realisasi

Nomor Urut Uraian

1 02 0101 42 013 660.800.000,00 609.361.119,00 92,22

1 02 0101 42 013 5 2 30.800.000,00 20.265.000,00 65,8

1 02 0101 42 013 5 2 238.650.000,00 207.286.119,00 86,86

1 02 0101 42 013 5 2 391.350.000,00 381.810.000,00 97,56

121.974.189.800,00 105.983.089.220,00 86,89

-121.862.460.750,00 -105.847.038.338,00 86,86

-121.862.460.750,00 -105.847.038.338,00 86,86Sisa Lebih (Lebih) Pembiayaan Anggaran (SILPA)

2 BELANJA BARANG DAN JASA

3 BELANJA MODAL

JUMLAH BELANJA DAERAH

SURPLUS / (DEFISIT)

Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah bencana

1 BELANJA PEGAWAI