Upload
duongque
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma i
LAPORAN KINERJA
BALAI PENELITIAN TANAMAN
PALMA
Tahun 2017
D
IA N
BALAI PENELITIAN TANAMAN PALMA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN 2017
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma ii
KATA PENGANTAR
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Balai Penelitian Tanaman Palma Tahun 2017 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban
penyelenggara pemerintahan negara, sebagaimana yang telah diwajibkan melalui Instruksi Presiden (INPRES) No. 7 Tahun
1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Buku
Laporan Kinerja Pemerintah Balai Penelitian Tanaman Palma Tahun 2017 ini adalah bukti konkrit bentuk pertanggungjawaban
Balai Penelitian Tanaman Palma kepada public dan kepatuhan terhadap Peraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Dalam laporan ini diuraikan akuntabilitas kinerja kegiatan utama penelitian yang dilakukan Balai Penelitian Tanaman Palma Tahun 2017, termasuk aspek
anggaran, uraian permasalahan yang dihadapi dan langkah-langkah inisiatif peluang
perbaikan. Kegiatan penelitian yang dilaporkan mencakup kegiatan penelitian yang dibiayai oleh dana APBN. Tingkat pencapaian kinerja hasil dari setiap kegiatan
penelitian/pengkajian Balit Palma Tahun 2017 diukur dari lima indikator, yakni masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Penyusunan LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH ini masih memerlukan perbaikan-perbaikan, untuk itu diharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan laporan ini dimasa datang.
Semoga laporan ini memberikan manfaat bagi penyelenggaraan kinerja
instansi dalam mencapai tujuannya.
Manado, 06 Januari 2018
Kepala Balai,
Dr.Ir. Ismail Maskromo,M.Si
NIP. 19671117 199303 1 022
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
IKHTISAR EKSEKUTIF vi
I. PENDAHULUAN 1
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 7
2.1. Perencanaan Strategis 7
2.2. Penetapan Kinerja 10
2.3. Perencanaan Kinerja 11
III. AKUNTABILITAS KINERJA 15
3.1. Pengukuran Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2017 16
3.2. Analisis Capaian Kinerja 18
3.3. Akuntabilitas Keuangan 45
IV. PENUTUP 55
LAMPIRAN 56
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma iv
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Balai Penelitian Tanaman Palma
disusun untuk menunjukkan kinerja BALIT PALMA selama Tahun Anggaran 2017.
Kinerja Balit Palma tersebut ditentukan oleh seberapa jauh pencapaian dari
tupoksinya. Kegiatan utama penelitian yang dilakukan Balit Palma pada tahun 2017
sebanyak 13 RPTP. Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan
pencapaian kinerja kegiatan penelitian yang dilakukan Balit Palma adalah masukan,
keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Masukan yang digunakan untuk semua
kegiatan penelitian tersebut mencakup dana dan sumber daya manusia (SDM),
khususnya peneliti. Hasil evaluasi pencapaian indikator masukan dana menunjukkan
bahwa rata-rata kegiatan penelitian Balit Palma memiliki nilai tingkat capaian antara
94,32 hingga 99.78 persen. Realisasi penggunaan dana yang tertinggi tersebut
adalah kegiatan penelitian: Perakitan Teknologi Komoditas Perkebunan Lainnya
yakni 99,69 persen. Di sisi lain, kegiatan penelitian Perakitan Varietas Unggul Baru
Tanaman Palma, merupakan kegiatan yang mempunyai serapan dana terendah,
yakni 94,32 persen. Hasil evaluasi masukan SDM menunjukkan bahwa sebagian
besar kegiatan penelitian memiliki pencapaian rencana tingkat capaian sebesar 100
persen.
Evaluasi dari sisi keluaran menunjukkan bahwa setiap kegiatan penelitian
telah menghasilkan data, pelepasan 5 varietas unggul Balit Palma yaitu Kelapa Dalam
Bido, Kelapa Dalam Lampanah, Kelapa Dalam Babasal, Kelapa Dalam Selayar dan
Sagu Bestari, paket teknologi Budidaya yang dihasilkan yaitu (1) Perakitan Teknologi
Pengendalian Efektif terhadap Aceria, Segestes, dan Sexava, (2) Peningkatan
Produksi TBS kelapa Sawit melalui Pemupukan dan produk/formula yang dihasilkan
adalah Teknologi Masa Simpan Minyak Kelapa dengan penambahan antioksidan, dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma v
Teknologi Peningkatan masa simpan daging kelapa muda dengan penggunaan edible
coating dan coconut chip dengan kemasan alumunium foil.
Pengukuran manfaat dan dampak menunjukkan bahwa Balit Palma telah
banyak menghasilkan benih sumber baik kelapa Dalam maupun Genjah yang sudah
tersebar pada beberapa propinsi. Manfaat lain yaitu para peneliti Balit Palma terlibat
sebagai konsultan dalam pelepasan varietas atau penentuan Blok Penghasil Tinggi
(BPT) di beberapa Propinsi.
Pada Tahun 2017, anggaran dikelola berdasarkan anggaran yang berbasis
kinerja. Anggaran Balit Palma tahun 2017 disusun berdasarkan variabel jenis
pengeluaran yang dibedakan atas: (a) Belanja pegawai; (b) Belanja barang; belanja
perjalanan, belanja operasional lainnya dan (c) Belanja modal. Total anggaran BALIT
PALMA Tahun 2017 terealisasi sebesar 94.80 persen atau sekitar Rp.
24.414.551.877,- dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 25.753.700.000,-
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian pada tahun 2017, pada
dasarnya didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan penelitian,
koordinasi yang baik antara pihak manajemen, tim peneliti, dan staf penunjang.
Namun demikian, keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian tersebut tidak
terlepas dari hambatan dan permasalahan, terutama terkait okupasi lahan KP.
Kayuwatu dan status lahan KP. Paniki yang milik Pemda Provinsi Sulawesi Utara.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 1
BAB I
PENDAHULUAN
Balai Penelitian Tanaman Palma adalah Unit Pelaksana Teknis eselon III,
dibawah koordinasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan (eselon II) dan
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (eselon I). Balai Penelitian Tanaman
Palma mempunyai tugas pokok melaksanakan penelitian dan pengembangan tanaman
Kelapa, Kelapa Sawit, Aren, Sagu, Pinang, Lontar, Gewang dan Nipah.
Tugas dan fungsi Balai Penelitian Tanaman Palma berdasarkan Peraturan
Menteri Pertanian No. 64/Kpts/OT.210/1/2002 pasal 2-3 adalah melaksanakan
penelitian tanaman palma, sedangkan dalam melaksanakan tugas, Balit Palma
menyelenggarakan fungsinya sebagai berikut :
1. Pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasma
nutfah tanaman kelapa dan palma lain
2. Pelaksanaan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi
tanaman kelapa dan palma lain
3. Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis tanaman
kelapa dan palma lain
4. Pemberian pelayanan teknik kegiatan penelitian tanaman kelapa dan palma lain
5. Penyiapan kerjasama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan
pendayagunaan hasil penelitian tanaman kelapa dan palma lain
6. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga
Tugas dan fungsi penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan
pemanfaatan plasma nutfah bertujuan untuk menghasilkan varietas kelapa dan palma
lain yang unggul, benih yang unggul dan konservasi plasma nutfah yang dapat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 2
menghasilkan aksesi-aksesi yang unggul. Sedangkan penelitian morfologi, fisiologi,
ekologi, entomologi dan fitopatologi bertujuan untuk menghasilkan paket teknologi
kelapa dan palma yang lebih unggul daripada teknologi yang sudah ada dan yang
secara teknis dapat diterapkan
Tugas dan fungsi pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan
usaha agribnisnis bertujuan untuk menghasilkan produk olahan dan alat pertanian
yang secara ekonomi layak dan dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Sedangkan tugas
dan fungsi pemberian pelayana teknik bertujuan untuk membuat program dan
rencana kerja, menyusun dan menyiapkan anggaran, melakukan monitoring dan
pelaporan, serta mengkoordinir sarana penelitian yaitu laboratorium, kebun
percobaan, dan bengkel. Selain itu dalam tugas dan kerjasama, informasi dan
dokumentasi serta penyebaran dan pendayaguaan hasil penelitian dilaksanakan
melalui berbagai forum, jejaring dan media baik yang bersifat ilmiah maupun populer.
Secara vertikal Balai Penelitian Tanaman Palma termasuk salah satu unit
pelaksana teknis dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan yang
merupakan salah satu unit kerja dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi, Balit Palma memiliki dua seksi dan
satu sub bagian, yaitu Seksi Pelayanan Teknik, Seksi Jasa Penelitian dan Sub Bagian
Tata Usaha.
Pada akhir tahun 2011, terjadi perubahan nomenklatur Balai Penelitian
Tanaman Kelapa dan Palma Lain menjadi Balai Penelitian Tanaman Palma yang
disahkan dalam Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor :
62/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Penelitian
Tanaman Palma. Berdasaran SK Menteri Pertanian tersebut Balai Penelitian Tanaman
Palma mempunyai tugas melaksanakan penelitian tanaman palma. Dengan
berubahnya nomenklatur Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma menjadi Balai
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 3
Penelitian Tanaman Palma maka mandat penelitian tanaman ditambahkan satu
komoditas yaitu tanaman kelapa sawit. Berdasarkan tugas tersebut maka Balai
Penelitian Tanaman Palma menyelenggarakan fungsi :
1. Melaksanakan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan, dan pemanfaatan
plasma nutfah tanaman palma
2. Melaksanakan penelitian morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi
tanaman palma
3. Melaksanakan penelitian komponen teknologi sistim dan usaha agribisnis tanaman
palma
4. Melaksanakan penelitian penanganan hasil tanaman palma
5. Memberikan pelayananan teknik penelitian tanaman palma
6. Menyiapkan kerjasama, informasi dan dokumentasi, serta enyebar luasan dan
pendayagunaan hasil penelitian tanaman palma
7. Melaksanakan urusan tata usaha dan rumah tangga
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 62/Permentan/OT.104/10/
2011, tentang organisasi dan tata kerja Balai Penelitian Tanaman Palma, susunan
organisasi Balit Palma terdiri dari:
a. Kepala
b. Sub Bagian Tatausaha
c. Seksi Pelayanan Teknis
d. Seksi Jasa Penelitian
e. Kelompok Jabatan Fungsional
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,
keuangan, perlengkapan, surat menyurat dan kearsipan, serta rumah tangga.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 4
Seksi Pelayanan Teknik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana, program, anggaran, pemantauan, evaluasi dan laporan serta
pelayanan sarana penlitian tanaman palma.
Seksi Jasa Penelitian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kerjasama,
informasi dan dokumentasi, serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian
tanaman palma.
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional peneliti dan sejumlah
jabatan fungsional lainnya yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional
berdasarkan bidang masing-masing, sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Struktur organisasi Balai Penelitian Tanaman Palma secara lengkap disajikan pada
Lampiran 1.
Sumber daya manusia pada Balai Penelitian Tanaman Palma (Balit Palma),
terdiri atas tenaga fungsional, struktural dan non fungsional. Tenaga fungsional
meliputi fungsional peneliti dan teknisi litkayasa. Berdasarkan tingkat umur,
sumberdaya Balit Palma memiliki kisaran umur yang cukup bervariasi dan berjenjang.
Dari 91 orang pegawai, jumlah tenaga dengan pendidikan S3 (8 orang), S2 (14 orang),
S1 (17 orang) dan sisanya 52 orang berpendidikan SD sampai Sarjana Muda. Dari
jumlah tersebut tenaga yang sudah memiliki jabatan fungsional peneliti sebanyak 29
orang. Sedangkan calon peneliti yang berpendidikan S1 dan S2 sebanyak 2 orang.
Adapun jumlah pegawai menurut tingkat pendidikan dan kelompok umur hingga 31
Desember 2017, disajikan selengkapnya pada Lampiran 3.
Jumlah tenaga fungsional peneliti dan calon peneliti pada Balai Penelitian
Tanaman Palma berjumlah 31 orang, tersebar dari peneliti non klasifikasi sampai
peneliti utama. Sebaran tenaga fungsional peneliti menurut jenjang peneliti dan
bidang keahlian dan umur berturut-turut disajikan pada Lampiran 4. Di Balit Palma,
selain tenaga fungsional peneliti, terdapat juga tenaga fungsional teknisi litkayasa
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 5
sebanyak 9 orang. Sedangkan fungsional Arsiparis dan Pustakawan serta Pranata
Komputer tidak ada.
Dengan mempertimbangkan beban kerja penelitian yang semakin berat dan
untuk memperkuat dukungan terhadap pelaksanaan penelitian, maka jumlah
fungsional teknisi litkayasa perlu ditingkatkan. Sampai Pada tahun 2017, proporsi
jabatan fungsional umum mencapai 65,91%, sedangkan fungsional peneliti mencapai
34,09%. Jumlah disiplin ilmu dan mutu tenaga peneliti masih perlu ditingkatkan untuk
memenuhi kebutuhan penelitian dimasa akan datang yang mengarah ke
komersialisasi teknologi. Selain itu, kelangsungan administrasi Balit Palma juga
membutuhkan tambahan tenaga fungsional arsiparis yang saat ini hanya ada satu
orang. Dalam jangka pendek, kesenjangan tersebut di atas dapat diatasi dengan
pelatihan-pelatihandan tugas belajar untuk meningkatkan kompetensi.
Infrastruktur Balai Penelitian Tanaman Palma yang terdiri atas Kebun
Percobaan (KP), Rumah kaca dan Laboratorium yang telah difungsikan untuk
mendukung tupoksi Balai Penelitian Tanaman Palma. Balit Palma mempunyai 4
(empat) kebun percobaan yang dapat dimanfaatkan untuk penelitian dan
pemanfaatan lainnya, yaitu : KP. Kima Atas, KP. Mapanget, KP. Kayuwatu, dan KP.
Paniki. Pembagian kebun beserta luasan dan pemanfaatannya terdapat pada
Lampiran 4. Dengan meningkatnya aktivitas penelitian dan penambahan komoditas
yang menjadi mandat Balit Palma terutama kelapa sawit, maka ada beberapa kendala
yang perlu pemecahannya diantaranya: (a) status lahan KP Paniki yang riskan untuk
penelitian tanaman tahunan karena status tanah atau status BMN lahan KP Paniki
berada di Provinsi Sulut sebagai pemilik sertifikat dan telah ada aktivitas penanaman
tanaman langka diantara kelapa koleksi dan kelapa UPBS Balit Palma oleh Pemda Sulut
yang tentunya akan sangat menggangu pertumbuhan kelapa koleksi dan kelapa UPBS,
(b) tidak ada lahan kebun percobaan yang sesuai untuk tanaman sawit. Berdasarkan
hal tersebut diperlukan lahan tambahan untuk penelitian dan perbenihan terutama
untuk tanaman kelapa sawit dan tanaman palma lain. Pada tahun 2013 Balit Palma
ketambahan 1 Kebun Percobaan yaitu KP. Sitiung, namun sampai saat ini SK
perpindahan pengurusan belum dikeluarkan. Selain itu, Balit Palma memiliki 6
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 6
laboratorium yaitu laboratorium Kultur Jaringan, Teknologi Hasil, Pemuliaan dan
Molekular, Entomologi, Fitopatologi, dan Ekofisiologi serta 5 rumah kaca, yaitu
Pemuliaan, Ekofisiologi, entomologi dan Fitopatologi.
Pelaksanaan penelitian pada Balai Penelitian Tanaman Palma berasal dari
Anggaran Pembangunan Belanja Negara (APBN), dan kerjasama dalam negeri.
Anggaran pada tahun 2017 mengalami kenaikan rata-rata sebesar 32.44%
dibandingkan anggaran tahun 2016. Anggaran dari APBN disajikan pada Lampiran
6.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 7
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Perencanaan Strategis
Untuk mengantisipasi perubahan paradigma dan dinamika lingkungan
strategis yang dihadapi Balai Penelitian Tanaman Palma dimasa mendatang,
khususnya periode 2015-2019, Balit Palma membutuhkan strategi khusus agar kiprah
dan eksistensinya sebagai lembaga penelitian dibidang perkelapaan dan palma dapat
terwujud, terutama dalam mendukung pembangunan pertanian. Dengan penetapan
Rencana Strategis (Renstra) Balit Palma TA 2015-2019 sebagai pedoman dalam
perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatannya, diharapkan kegiatan
penelitian perkebunan dapat dilakukan secara efektif dan efisien,menghasilkan
produk-produk teknologi yang inovatif, sesuai kebutuhan pengguna, dan
berkelanjutan.
Selaras dengan Visi Puslitbang Perkebunan pada 2017, maka Balit Palma
telah menetapkan visi pada Tahun 2017 : "Menjadi Institusi Berkelas Dunia
Penghasil Inovasi Teknologi Komoditas Kelapa Sawit, Kelapa, Aren, Sagu
dan Pinang". Untuk mewujudkan visi tersebut, Balit Palma menyusun Misi untuk
“Menghasilkan Inovasi Teknologi Unggulan Kelapa Sawit, Kelapa, Sagu,
Aren dan Pinang Berkelas Dunia Yang Mampu Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat Perkebunan”
Tujuan dan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan varietas unggul dan merakit paket teknologi pendukungnya yang
sasarannya adalah :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 8
a. Tersedianya varietas unggul tanaman palma (kelapa sawit, kelapa, aren, sagu,
dan pinang)
b. Tersedianya komponen teknologi budidaya mendukung pengembangan
varietas baru
c. Tersedianya produk olahan tanaman palma
2. Mengelolah plasma nutfah yang sasarannya adalah tersedia dan termanfaatkannya
plasma nutfah sebagai sumber daya genetik yang potensi tinggi untuk
menghasilkan vaietas unggul tanaman kelapa sawit, kelapa, aren, sagu dan
pinang.
3. Mengembangkan kerjasama IPTEK yang sasarannya adalah meningkatkan
jaringan kemitraan dengan stakeholder.
4. Meningkatnya diseminasi yang sasarannya adalah meningkatnya publikasi hasil
penelitian, penyebaran hasil penelitian tanaman palma kepada pengguna.
5. Meningkatnya kapasitas SDM dan sarpras yang sasarannya adalah meningkatkan
kapasitas dan profesionalisme SDM serta meningkatnya ketersediaan sarana dan
prasarana yang memadai untuk penelitian.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Balit Palma 2017 terkait dengan Program
Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggul Berdaya Saing dengan kegiatan Penelitian
dan Pengembangan Tanaman Perkebunan adalah :
1. Tersedianya varietas/populasi unggul tanaman kelapa, sagu, aren, dan pinang
dengan produktivitas tinggi dan bermutu.
2. Tersedianya inovasi teknologi tanaman kelapa, sagu, aren, dan pinang
3. Tersedianya jumlah produk olahan tanaman kelapa, sagu, aren dan pinang yang
berdaya saing.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 9
4. Tersedianya benih sumber tanaman kelapa yang bermutu.
5. Tersedianya jumlah aksesi sumber daya genetik tanaman kelapa, sagu, aren dan
pinang yang terkonservasi dan terkarakterisasi.
Indikator kinerja Balit Palma tahun 15 diuraikan sebagaimana pada Tabel 1, berikut :
Tabel 1. Indikator Kinerja Utama Balit Palma, tahun 2017.
2.2. Penetapan Kinerja
Perjanjian kinerja telah ditetapkan pada awal pelaksanaan TA 2017. Sasaran
strategis yang telah ditetapkan tersebut di atas dibiayai dengan anggaran senilai
Rp.6.750.500.000,- (Enam Milyar Tujuh Ratus Lima Puluh Juta Lima RatusRibu
Rupiah). Adapun total anggaran adalah Rp. 25.753.720.000,- (Dua Puluh Lima Milyar
Tujuh Ratus Lima Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah). Rencana
Kinerja Tahunan (RKT) 2017 disajikan dalam Tabel 2 dibawah ini.
Kegiatan
Sub Kegiatan Utama
Indikator Kinerja Utama
Target
2017
Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
Perakitan Varietas Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan (var/klon unggul)
4
Perakitan Teknologi Budidaya
Jumlah Teknologi Budidaya yang dihasilkan (teknologi)
2
Perakitan Produk Olahan
Jumlah Produk Olahan/Teknologi Peningkatan Nilai Tambah (produk olahan/teknologi)
2
Produksi Benih Sumber
Jumlah Benih Sumber yang dihasilkan (butir)
250.000
Pelestarian Plasma Nutfah
Jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan terkarakterisasi
362
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 10
Tabel 2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2017
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR
KINERJA
TARGET
1. Tersedianya Varietas Unggul
Tanaman Perkebunan yang
Berdayasaing
Jumlah Varietas Unggul 4 Varietas
2. Tersedia Inovasi Teknologi
Budidaya
Jumlah Teknologi yang
dihasilkan
2 Teknologi
3. Tersedianya Teknologi
Diversifikasi dan Peningkatan
Nilai Tambah
Jumlah teknologi olahan yang
dihasilkan
2 Formula
4. Tersedianya Benih Sumber
Tanaman Palma
Jumlah Benih Sumber yang
Tanaman Palma
250.000 Butir
5. Tersedianya Sumberdaya
Genetik Tanaman Perkebunan
Jumlah Plasma Nutfah 362 Aksesi
2.3. Perencanaan Kinerja
Sasaran Kinerja Tahun 2017 yang merupakan penjabaran dari Indikator
Kinerja Utama/Sasaran yang telah tercantum dalam Renstra 2015-2019 adalah
sebagai berikut :
1. Tersedianya Varietas unggul tanaman palma yang targetnya sebanyak 4 varietas.
2. Teknologi budidaya mendukung pengembangan varietas baru yang targetnya
sebanyak 2 teknologi
3. Formula Masa Simpan Minyak Kelapa dan Masa Simpan Daging Kelapa Muda
targetnya sebanyak 2 formula.
4. Benih unggul tanaman kelapa yang targetnya sebanyak 250.000 butir kelapa.
5. Mengelola plasma nutfah tanaman kelapa, sagu, aren dan pinang yang sasarannya
adalah tersedianya dan termanfaatkannya plasma nutfah sebagai sumber genetik
yang berpotensi tinggi untuk menghasilkan varietas unggul yang targetnya 362
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 11
aksesi terdiri dari 99 aksesi kelapa sawit asal Kamerun, 105 aksesi kelapa sawit
asal Angola, 87 aksesi kelapa, 38 aksesi pinang, 14 aksesi aren, dan 19 aksesi
sagu.
Program dan Kegiatan. Untuk dapat mencapai kinerja tersebut, maka pada TA
2017 kegiatan Penelitian dan Pengembangan Tanaman Palma telah mengalokasikan
anggarannya pada sub-sub kegiatan sebagai berikut:
Tabel 3 . Sebaran Anggaran 2017 Pada Kegiatan Penelitian dan Diseminasi
No. Komoditas/Judul Sub Kegiatan Pagu Realisasi
1 PENGELOLAAN BENIH SUMBER TANAMAN KELAPA
5,125,500,000 5,087,373,817
2 TAMAN SAINS PERTANIAN (TSP) 2,400,000,000 2,234,530,851
3 PRODUK OLAHAN KOMODITAS STRATEGI PERKEBUNAN
198,490,000 189,459,223
4 DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI KOMODITAS STRATEGIS TANAMAN PERKEBUNAN
325,000,000
271,377,035
5 TEKNOLOGI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PERKEBUNAN LAINNYA
659,850,000
658,420,150
6 VARIETAS UNGGUL BARU KOMODITAS UNGGULAN TANAMAN PERKEBUNAN LAINNYA
400,500,000 377,759,532
7 PLASMA NUTFAH TANAMAN PERKEBUNAN
366,160,000 364,227,862
8 LAYANAN INTERNAL 5,739,500,000 5,447,965,016
9 LAYANAN PERKANTORAN 10,538,720,000 9,739,173,184
TOTAL
25,753,720,000 24,370,286,670
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Pada Bab ini diuraikan kriteria keberhasilan (realisasi terhadap target),
sasaran kegiatan yang dilaksanakan serta permasalahan dan upaya yang telah
dilakukan. Untuk mengukur keberhasilan kinerja ditetapkan 4 (empat) kategori
keberhasilan, yaitu (1) sangat berhasil: > 100%, (2) berhasil: 80 – 100%, (3)
cukup berhasil: 60 – 79%, dan tidak berhasil: 0 – 59%. Realisasi sampai akhir
tahun 2017 menunjukkan bahwa sasaran telah dapat dicapai dengan rata-rata capaian
sebesar 104,01% (berhasil ).
Keberhasilan pencapaian sasaran disebabkan oleh faktor pengawalan
kegiatan melalui monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian yang cukup ketat, mulai
dari tahap awal hingga tahap akhir kegiatan. Keberhasilan pencapaian sasaran
tersebut juga didorong oleh dukungan manajemen penelitian, baik aspek pelayanan
keuangan, pengolahan data, perpustakaan, publikasi, dan sarana prasarana
penelitian.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan untuk memastikan
tercapainya target setiap kegiatan. Metode yang dilakukan adalah dengan memantau
capaian kinerja setiap bulan ataupun triwulanan beserta kendala yang dihadapi.
Sehingga dengan demikian diharapkan bila tidak tercapainya target suatu indikator
dapat diantisipasi sejak awal melalui Sistem Pengendalian Interen (SPI).
Dalam tahun anggaran 2017, Balai Penelitian Tanaman Palma telah
menetapkan lima sasaran yang akan dicapai. Kelima sasaran tersebut selanjutnya
diukur dengan lima indikator kinerja. Realisasi sampai akhir tahun 2017 menunjukkan
bahwa target lima sasaran semuanya terealisasi dengan hasil baik, dan dua
diantaranya terealisasi melebihi target.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 13
3.1. Pengukuran Capaian Kinerja
Pengukuran tingkat capaian kinerja Balit Palma Tahun 2017 dilakukan dengan
cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasinya.
Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sasaran tersebut dapat
diuraikankan dalam tabel 4 berikut :
Tabel 4. Capaian Kinerja Sasaran, tahun 2017.
No. Sasaran Indikator Kinerja
Uraian Target Capaian %
1. Tersedianya Varietas
Unggul Tanaman
Perkebunan
Jumlah Varietas Unggul
(varietas)
4 5 120
2. Tersedia Inovasi Teknologi
Budidaya
Jumlah Teknologi yang
dihasilkan (teknologi)
2 2 100
3. Tersedianya Teknologi
Diversifikasi
produk/formula tanaman
peerkebunan
Jumlah produk/formula
yang dihasilkan
(formula/produk)
2 2 100
4. Tersedianya dan
tersalurnya benih sumber
Benih Sumber Kelapa
Dalam dan genjah (Butir)
250.000 250.000 100
5. Plasma nutfah Terpeliharanya
aksesi/varietas tanaman
palma
362 363 100,05
Total 250,370 250,372 100%
Rata-rata 50,074 50,074.4 104.01
Data pada Tabel 4 menunjukkan, target pencapaian kinerja Balit Palma tahun
2017 telah mencapai lebih dari 100% keberhasilan sebagaimana yang telah
ditetapkan pada tahun 2017.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 14
Indikator kinerja yang tersusun dari indikator kinerja pada kegiatan yang
dilaksanakan oleh Balai Penelitian Tanaman Palma. Untuk indikator pertama, yaitu
mengenai capaian varietas unggul baru tanaman palma merupakan output dari RPTP
Evaluasi Persiapan Pelepasan Varietas Baru Kelapa, Aren dan Pinang. Capaian
indikator kedua, merupakan output dengan target 2 teknologi dari 2 RPTP, yaitu (1)
Perakitan Teknologi Pengendalian Efektif terhadap Aceria, Segestes, dan Sexava, (2)
Peningkatan Produksi TBS kelapa Sawit melalui Pemupukan. Untuk indikator kinerja
ketiga, tersedianya teknologi diversifikasi dan nilai tambah. Target tersebut dicapai
melalui RPTP Teknologi Diversifikasi Produk Palma untuk Pangan, dan Kesehatani.
Sedangkan indikator kinerja keempat tersedianya benih sumber tanaman palma
dihasilkan dari kegiatan RDHP Benih Sumber Tanaman Palma. Indikator kinerja kelima
tersedianya dan termanfaatkannya plasma nutfah tanaman palma diperloleh melalui
kegiatan Konservasi dan karaterisasi 363 aksesi plasma nutfah kelapa, sagu, aren dan
pinang. Serta tambahan satu sasaran Indikator Kinerja pada akhir Agustus 2017 yaitu
kegiatan APBN P Perbenihan 2017 berupa penyediaan benih kelapa sebanyak 368.250
butir benih.
3.2. Analisis Capaian Kinerja
Analisis dan evaluasi capaian kinerja tahun 2017 Balai Penelitian Tanaman
Palma dapat dijelaskan sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 15
Sasaran 1 :
Tersedianya varietas unggul tanaman perkebunan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur melalui indikator kinerja jumlah varietas
unggul yang dihasilkan. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja tersebut
dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini:
Tabel 5.Target dan Capaian Indikator Kinerja Tersedianya Varietas Unggul Tanaman
Perkebunan yang Berdaya Saing, tahun 2017.
Indikator Kinerja Target Capaian %
Jumlah Varietas Unggul yang dihasilkan 4 varietas 5 varietas 120
Indikator kinerja sasaran “Tersedianya varietas unggul tanaman perkebunan
yang berdaya saing”, dicapai melalui kegiatan RPTP Evaluasi Persiapan Pelepasan
Vaietas Unggul Baru Kelapa, aren dan Pinang terdiri dari 4 kegiatan yaitu: (1)
Pelepasan Kelapa Dalam Talise, Tontalete, Marinsow; (2) Persiapan Pelepasan Kelapa
Dalam Selayar dan Kelapa Dalam Kapal; (3) Persiapan Pelepasan Aren Parasih asal
Banten, Jawa Barat (4) Persiapan Pelepasan Pinang Malinow.
Varietas :
1). Kelapa Dalam Varietas Bido sebagai Varietas Unggul
(SK Menteri Pertanian RI Nomor : 637/Kpts/KB. 010/10/2017, Tanggal 11 Oktober
2017)
Deskripsi Teknologi:
Batang Pendek, jarak antar bekas daun sangat rapat
Cepat Berbuah (3 tahun sudah panen)
Buah besar
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 16
Keunggulan Teknologi Dari Yang Sebelumnya:
Tanaman pendek tidak cepat tinggi
Tahan kering
Kegunaan :
Sebagai sumber benih tanaman yang tidak cepat bertambah tinggi
Sebagai sumber nira untuk pembuatan gula
Peta Sebaran Teknologi :
Provinsi Maluku Utara
Target Pengguna :
Petani, Pemerintah Daerah, dan stake holder lainnya
Gambar 1. Kelapa Dalam Bido
2). Kelapa Dalam Lampanah asal Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh (SK Menteri
Pertanian RI Nomor : 638/Kpts/KB. 010/10/2017, Tanggal 11 Oktober 2017)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 17
Deskripsi Verietas :
Produksi buah banyak
Toleran terhadap cekaman lingkungan yaitu tahan kering pada curah hujan
antara 1.000 – 1.200 mm/tahun
Keunggulan Teknologi Dari Yang Sebelumnya:
Produksi tinggi
Kadar minyak tinggi
Kegunaan :
Sumber benih varietas unggul adaptif lahan kering iklim basah
Dapat dimanfaatkan untuk semua produk olahan kelapa
Peta Sebaran Teknologi :
Provinsi Aceh
Target Pengguna :
Petani, Pemerintah Daerah, Industri dan stake holder lainnya
Gambar 2. Kelapa Dalam Lampanah
3). Kelapa Dalam Babasal asal Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah
(Sudah lulus Sidang Pelepasan Varietas Tanggal 4 Nopember 2017 dan masih
menunggu SK Menteri Pertanian RI)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 18
Deskripsi Verietas :
Memiliki potensi produksi tinggi yaitu ± 3 ton kopra/ha/tahun
Keunggulan yaitu produksi tinggi, kadar minyak dan protein tinggi, prod.buah
per tandan banyak
Keunggulan Teknologi Dari Yang Sebelumnya:
Produksi tinggi
Kadar minyak tinggi
Kegunaan :
Sumber benih varietas unggul adaptif lahan kering iklim basah
Dapat dimanfaatkan untuk semua produk olahan kelapa
Peta Sebaran Teknologi :
Provinsi Sulawesi Tengah
Target Pengguna :
Petani, Pemerintah Daerah, Industri dan stake holder lainnya
Gambar 3. Kelapa Dalam Babasal
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 19
4). Kelapa Dalam Selayar asal Kabupaten Selayar Provinsi Sulawesi Selatan
(Sudah lulus Sidang Pelepasan Varietas Tanggal 4 Nopember 2017 dan masih
menunggu SK Menteri Pertanian RI)
Deskripsi Verietas :
Memiliki potensi produksi tinggi yaitu > 3 ton kopra/ha/tahun
Produksi buah per tandan banyak (9 butir/tandan) dengan ukuran buah besar
Keunggulan Teknologi Dari Yang Sebelumnya:
Produksi tinggi
Jumlah buah pertandan banyak dengan ukuran buah besar.
Kegunaan :
Sumber benih varietas unggul adaptif lahan kering iklim basah
Dapat dimanfaatkan untuk semua produk olahan kelapa
Peta Sebaran Teknologi :
Provinsi Sulawesi Selatan
Target Pengguna :
Petani, Pemerintah Daerah, Industri dan stake holder lainnya
Gambar 4. Kelapa Dalam Selayar
5). Sagu Bestari asal Kabupaten Ingragiri Hilir Provinsi Riau
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 20
(Sudah lulus Sidang Pelepasan Varietas Tanggal 4 Nopember 2017 dan masih
menunggu SK Menteri Pertanian RI)
Deskripsi Verietas :
Memiliki potensi produksi tinggi
Sagu tidak berduri dan pada fase bibit pucuknya berwarna merah
Keunggulan Teknologi Dari Yang Sebelumnya:
Produksi tinggi
Jumlah anakan banyak
Kegunaan :
Sumber benih varietas unggul adaptif lahan tanah mineral bergambut
Dapat dimanfaatkan untuk semua produk olahan sagu
Peta Sebaran Teknologi :
Provinsi Riau
Target Pengguna :
Petani, Pemerintah Daerah, Industri dan stake holder lainnya
Gambar 5. Sagu Bestari
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 21
Sasaran 2 :
Tersedianya Teknologi Budidaya Tanaman Perkebunan
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur melalui indikator kinerja jumlah
Teknologiyang dihasilkan. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja tersebut
dapat dilihatpada tabel 6 dibawah ini:
Tabel 6. Target dan Capaian Indikator Kinerja Tersedianya Teknologi Budidaya
Tanaman Perkebunan yang Berdaya Saing, tahun 2017.
Indikator Kinerja Target Capaian %
Jumlah Teknologi yang dihasilkan 2 Teknologi 2 Teknologi 100
Indikator kinerja sasaran “Jumlah teknologi budidaya yang dihasilkan”, dicapai
melalui. Capaian teknologi budidaya yang dihasilkan adalah 100% karena tercapai
semua teknologi yang ditargetkan. Adapun teknologi budiaya yang dicapai adalah
Teknologi Multitrap Hama Sexava dan Segestes, dan Teknologi Pemupukan Kelapa
Sawit TBM di Lahan Mineral Sitiung-Sumatera Barat
Teknologi :
1). Teknologi Multitrap Hama Sexava dan Segestes
Deskripsi teknologi:
Modifikasi dari Perangkap hama kelapa Sexava yang sudah di desain sebelumnya
(Hosang, 2008; Hosang dan Alouw 2010) seperti pada Gambar 6. Perubahan
dilakukan pada bagian atas perangkap dengan penambahan kain jaring berwarna
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 22
putih untuk mempermudah pengambilan hama yang terperangkap. Selain itu juga
akan mengurangi penggunaan kawat pada setiap perangkap sehingga lebih
mudah diterapkan dan efektif untuk pengendalian hama Sexava dan Segestes.
Design perangkap ini telah diuji pada populasi hama Segestes di Kabupaten
Kepulauan Moratai dan Kabupaten Halmahera Utara Provinsi Maluku Utara serta
populasi hama Sexava nubila di Kabupaten Sangihe Talaud, Provinsi Sulawesi
Utara.
Keunggulan teknologi dari yang sebelumnya:
Dapat menekan populasi nimfa dan imago hama Sexava dan Segestes
dilapangan
Ramah lingkungan
Kegunaan :
Mengendalikan serangan hama Sexava dan Segestes tanaman kelapa
Peta sebaran teknologi :
Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua dan Papua Barat
Target pengguna:
Petani dan stakeholder lainnya
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 23
Gambar 6. Perangkap hama Sexava sudah dimodifikasi dari model A menjadi model
(B) Keterangan: A. Perangkap yang dipasang pada ketinggian 1-2 m dari permukaan tanah B. Design/Model 1. Perangkap hama kelapa Sexava 2. Batang kelapa 3. Kain hitam jenis asahi 4. Tali rafia yang dimasukkan dalam lobang nomor 8 5. Kawat diameter 0,2 mm yang dimasukkan dalam lobang nomor 9 6. Kawat diameter 0,2 mm yang dimasukkan dalam lobang nomor 10 7. Perekat dari bahan kain berserabut dan gerigi plastik 8. Lobang khusus berukuran 0,5–1 cm pada bagian atas
9. Lobang khusus berukuran 0,5–1 cm pada bagian tengah 10. Lobang khusus berukuran 0,5–1 cm pada bagian bawah
Ad Foto: MLA Hosang
Design: KD Hosang B
2
1 5
7 3
6
4
7
8
9
10
20-25 cm
175-225 cm
50-75 cm
4
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 24
Teknologi:
2). Teknologi Pemupukan Kelapa Sawit TBM di Lahan Mineral Sitiung-
Sumatera Barat
Deskripsi teknologi:
Kombinasi dan takaran pupuk N, P, K, Mg dan B pada Kelapa Sawit Rakyat di
lahan mineral bereaksi masam yaitu
1. 1.500 g urea + 1.000 g SP36 + 1.750 g KCl + 1.500 g kieserite
2. 1.000 g urea + 800 g SP36 + 1.500 g KCl + 55 g Boraks
Keunggulan teknologi dari yang sebelumnya:
Perbaikan teknologi pemupukan kelapa sawit rakyat
Kegunaan :
Meningkatkan produksi kelapa sawit
Peta sebaran teknologi :
Sumatera barat
Target pengguna:
Petani dan stakeholder lainnya
Gambar 7. Kelapa Sawit yang diberi perlakuak pupuk
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 25
Sasaran 3 :
Tersedianya diversifikasi produk/formula tanaman perkebunan
Indikator kinerja sasaran “Tersedianya diversifikasi produk/formula tanaman
perkebunan” dicapai melalui RPTP Teknologi Diversifikasi Produk Palma untuk Pangan,
dan Kesehatan.
Tabel 7. Target dan Capaian Indikator Kinerja Tersedianya Inovasi Teknologi Budidaya
yang Dihasilkan, tahun 2017. Indikator Kinerja Target Capaian %
Jumlah Produk yang dihasilkan 2 Produk 2 Produk 100
Indikator kinerja sasaran “Jumlah Produk yang dihasilkan”, dicapai adalah 100%
karena tercapai semua teknologi yang ditargetkan. Adapun Produk yang dicapai
adalah Teknologi Masa Simpan Minyak Kelapa dengan penambahan antioksidan, dan
Teknologi Peningkatan masa simpan daging kelapa muda dengan penggunaan edible
coating dan coconut chip dengan kemasan alumunium foil.
Teknologi :
1). Masa Simpan Minyak Kelapa dengan penambahan antioksidan
Deskripsi Teknologi:
Pada proses sentrifugasi untuk mendapatkan VCO dihasilkan produk ikutan berupa
blondo. Blondo masih mengandung minyak yang cukup tinggi. Blondo dipanaskan
untuk mengekstraksi minyak. Pengolahan minyak dilakukan dengan metode
pemanasan, yaitu pada saat terjadi perubahan warna blondo menjadi coklat muda,
maka pemanasan dihentikan. Minyak dipisahkan dari blondo dengan cara
penyaringan. Minyak yang diperoleh disaring kembali menggunakan kapas steril.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 26
Minyak kemudian ditambahkan antioksidan pada beberapa variasi konsentrasi yaitu
0; 0,5; 1,0 dan 1,5 % (b/v). Minyak disimpan selama 2 bulan kemudian dilakukan
pengamatan pada 0, 2, 4, 6 dan 8 minggu untuk mengetahui mutu minyak. Analisis
yang dilakukan yaitu kadar air, kadar asam lemak bebas, bilangan peroksida dan
bilangan TBA. Karakteristik minyak dengan penambahan antioksidan sampai
penyimpanan 2 bulan adalah sebagai berikut: kadar air 0,08 – 0,19%, kadar asam
lemak bebas 0,05 – 0,08%, bilangan peroksida 0,17 – 2,19 meq/kg dan TBA 0,02 –
0,08%.
Keunggulan teknologi dari yang sebelumnya:
Memperpanjang masa simpan produk minyak kelapa dengan kualitas sangat baik,
karena tidak terbentuk rancid flavor (bau tengik). Penambahan antioksidan
terbukti menghambat oksidasi pada minyak.
Kegunaan:
Memperpanjang masa simpan produk minyak kelapa, terutama menghambat
terbentuknya aroma tengik.
Peta sebaran teknologi:
Industri pangan dan kelompok tani minyak kelapa
Target pengguna:
Industri pangan dan kelompok tani minyak kelapa
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 27
Gambar 8. Warna minyak kelapa: A= tanpa penambahan antioksidan, B=
penambahan antioksidan vitamin A dan C= penambahan antioksidan
tokoferol.
2). Teknologi Peningkatan masa simpan daging kelapa muda dengan
penggunaan edible coating dan coconut chip dengan kemasan
alumunium foil
Deskripsi Teknologi :
Daging kelapa muda langsung dipisahkan, kemudian diaplikasi dengan edible
coating, dan dikemas secara vacum sehingga produk terlindungi dari pengaruh
kontaminasi ataupun penguapan kadar air. Edible coating dapat diolah dari
bioselulosa dengan bahan baku air kelapa. Diharapkan setelah daging kelapa
muda dicoating akan memiliki daya simpan lebih lama. Sampai penyimpanan 3
bulan secara organolepttik masih dapat diterima, ph masih netral kadar air berkisar
70-80% (segar) dan total mikroba masih dalam kisaran yang ditetapkan sebagai
pangan segar.
Selanjutnya Pengolahan coconut chip yang dilakukan tanpa penambahan Bahan
Makanan Tambahan (BMT) untuk meningkatkan sifat crunchy dan daya simpan
A B C
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 28
produk. Kalsium klorida (CaCl2) dapat ditambahkan ke dalam produk untuk
memperoleh tekstur yang renyah. Daging buah kelapa Dalam Mapanget (DMT)
umur 9 bulan telah diproses dengan cara diserut memanjang kemudian direndam
dalam CaCl2 konsentrasi 0,5-2,0%, ditiriskan kemudian direbus dan ditambah gula
dan garam dalam konsentrasi tertentu. Selanjutnya dikeringkan menggunakan
oven yang dilengkapi Blower, lalu dikemas dalam kantong plastik dengan berat
sekitar 10-20gr/kemasan, masukkan dalam kemasan aluminium foil dan di seal.
Nilai gizi coconut chip adalah sebagai berikut: kadar air 2,30-2,48%, abu 2,40-
2,55%, lemak 37,20-40,15%, protein 4,25-5,42% dan serat kasar 4,98-5,45%.
Penambahan CaCl2 pengemasan dengan aluminium foil lebih mempertahankan
kerenyahan coconut chip sampai 6 bulan penyimpanan.
Keunggulan teknologi dari yang sebelumnya :
Aplikasi edible coating pada daging kelapa muda belum pernah dilakukan demikian
juga daya simpan sampai 3 bulan belum pernah dilakukan
Penambahan CaCl2 dan pengemasan dengan aluminium foil plebih meningkatkan
kerenyahan coconut chip sampai 6 bulan penyimpanan.
Kegunaan :
Untuk memperpanjang masa simpan daging kelapa muda sampai 3 bulan
penyimpanan, sehingga produk daging kelapa muda lebih mudah pemasarannya.
Untuk meningkatkan kerenyahan coconut chip, sampai 6 bulan penyimpanan
menggunakan kemasan aluminium foil sehingga secara organoleptik lebih disukai.
Peta sebaran teknologi:
Sulawesi Utara
Target pengguna :
Industri rumah tangga dan industri pangan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 29
(a) (b) (c)
Gambar 9. Bahan baku bioselulosa (a), proses pembuatan slurry bioselulosa (b)
slurry bioselulosa (c) proses pembuatan edible coating dari slurry
Gambar 10. Daging kelapa muda (a), proses coating (b), selesai proses dikeringkan (c),
pengemasan secara vucum dan disimpan dalam Freezer (d)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 30
Sasaran 4:
Tersedianya benih sumber tanaman palma
Tabel 8. Indikator Kinerja Tersedianya Benih Sumber Tanaman Palma, tahun 2017.
Indikator Kinerja Target Capaian %
Jumlah benih sumber tanaman palma yang
dihasilkan (ton)
250 250 100
Indikator kinerja sasaran “tersedianya benih sumber tanaman palma yang
dihasilkan” dicapai melalui kegiatan UPBS meskipun tanpa biaya dari APBN. Dari
kegiatan ini dihasilkan output 250 ton benih sumber tanaman palma yang dihasilkan,
yaitu benih tanaman Kelapa Dalam dan Genjah yang dihasilkan di KP. Mapanget, KP.
Paniki, KP. Kima Atas dan KP. Kayuwatu. Adapun tampilan benih yang dihasilkan
disajikan pada Gambar di bawah ini:
Gambar 11. Benih sumber tanaman kelapa
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 31
Tabel 9. Penyebaran Benih Kelapa, tahun 2017.
KOMODITAS JUMLAH
(Butir)
DISTRIBUSI
(Pengguna)
Kelapa DMT 145.020 PTNunukan Bara Sukses,
Kaltara, PT Indoagro/Ivomas Sulut, Dinas Perkebunan
Sulut, CV Berkat Nauli Sulut,
Kalsel
Kelapa DTA 2.550 PT. Nunukan Bara Sukses
Kaltara
Kelapa DPU 3.210 PT. Nunukan Bara Sukses Kaltara
Kelapa DBI 13.170 PT. Nunukan Bara Sukses
Kaltara
Kelapa GSK 30.550 PT. Nunukan Bara Sukses
Kaltara, PT Unilever, PT
Indoagro/Ivomas, PT Era Mandiri, Gorontalo, Sulawesi
Selatan, Halmahera Tengah
Kelapa GKB 12.800 PT. Nunukan Bara Sukses
Kaltara, PT Unilever, Raja
Ampat, PT Asmin Bara Bronang
Kelapa GRA 3.500 PT. Nunukan Bara Sukses
Kaltara,
Kelapa GKN 20.000 PT Unilever
Kelapa Genjah Kopyor 1.150 PT Indoagro/Ivomas
JUMLAH 231.590
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 32
Sasaran 5:
Tersedianya sumberdaya genetik tanaman perkebunan
Tabel 10. Indikator Kinerja Tersedianya dan Termanfaatkannya Plasma Nutfah
Tanaman Palma, tahun 2017.
Indikator Kinerja Target Capaian %
Jumlah aksesi SDG yang terkonservasi dan
terkarakterisasi
362 363 100
Indikator kinerja sasaran “tersedianya dan termanfaatkannya plasma nutfah
tanaman palma” dicapai melalui sub kegiatan Konservsi dan karaterisasi 362 aksesi
plasma nutfah kelapa, sagu, aren dan pinang. Dari kegiatan ini dihasilkan output 363
aksesi tanaman palma yang terkonservasi, terdiri dari 99 aksesi Kelapa Sawit asal
Kamerun dan 105 aksesi kelapa sawit asal Angola di KP Sitiung, Sumatera Barat, 88
aksesi kelapa di KP. Mapanget, KP. Paniki, KP. Kima Atas, KP. Kayuwatu dan KP.
Pandu, 19 aksesi sagu di KP. Mapanget dan KP. Kayuwatu, 14 aksesi aren di KP. Kima
Atas, KP. Kayuwatu dan KP. Pandu dan 38 aksesi pinang di KP. Kayuwatu.Adapun
tampilan plasma nutfah yang dihasilkan disajikan pada Gambar 12 di bawah ini:
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 33
Gambar 12a. Plasma Nutfah Tanaman Kelapa Sawit Gambar 12b. Plasma Nutfah
Tanaman Kelapa
Capaikan Kinerja Lainnya
Kinerja lainnya 1 :
Tersedianya Benih Kelapa Dalam Unggul
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur melalui indikator kinerja jumlah benih
varietas unggul yang dihasilkan. Adapun pencapaian target dari indikator kinerja
tersebut dapat dilihat pada tabel 11 dibawah ini:
Tabel 11.Target dan Capaian Indikator Kinerja Tersedianya Benih Kelapa Dalam
Unggul, tahun 2017.
Indikator Kinerja Target Capaian %
Jumlah Benih Kelapa Dalam Unggul 368.250 361.310 98.11
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 34
Indikator kinerja sasaran “Tersedianya benih Kelapa Dalam unggul”, dicapai
melalui kegiatan RDHP Produksi Benih Kelapa Dalam terdiri dari 3 kegiatan yaitu: (1)
Produksi Benih Sumber Kelapa Dalam; (2) Produksi Benih Kelapa Kopyor; (3)
Pengembangan Benih Kurma.
Produksi Benih Sumber Kelapa Dalam
Kegiatan ini dilaksanakan dengan biaya oleh APBNP tahun 2017 di delapan
Provinsi Penghasil Varietas Unggul Kelapa Dalam untuk menghasilkan 368.250 butir
benih dan capainyang ada target yaitu 361.310 butir benih kelapa Dalam Unggul atau
sebesar 98.11% dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 12. Indikator Kinerja Produksi Benih Kelapa Dalam Unggul, tahun 2017.
LOKASI VARIETAS JUMLAH
BENIH
1. KP Mapanget dan Kima
Atas Sulawesi Utara
DMT, DTA, DPU, DBI, DSA,
DKA, DBG, DLP, DJA
144.500
2. Kabupaten Gorontalo,
Boalemo dan Pohuwato,
Gorontalo
Dalam Molowahu, Dalam
Kramat dan Dalam Pohuwato
88.000
3. Kabupaten Buleleng, Bali Dalam Bali 50.000
4. Kabupaten Sumbawa
Barat
Dalam Mastutin 38.000
5. Kabupaten Indragiri Hilir Dalam Sri Gemilang 10.260
6. Kabupaten Sikka dan
Flores Timur, NTT
Dalam Sikka dan Dalam
Adonara
20.250
7. Kabupaten Buol, Sulteng Kelapa Buol ST 1 7.500
8. Kabupaten Lampung
Selatan
Kelapa Puan Kalianda 2.800
TOTAL 361.310
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 35
LOKASI SULAWESI UTARA
LOKASI GORONTALO
LOKASI BALI
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 36
LOKASI NTB
LOKASI INDRAGIRI HILIR
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 37
LOKASI BUOL SULTENG
LOKASI NTT
L
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 38
LOKASI LAMPUNG SELATAN
Gambar 13. Pembibitan Kelapa Dalam di 8 Provinsi
Produksi Benih Kelapa Kopyor
Kegiatan ini dilaksanakan dengan biaya oleh APBNP tahun 2017 di Kebun
Percobaan Mapanget untuk proses aklimatisasi dan akan ditanam di Kebun Percobaan
Kima Atas. Dari target 250 bibit kelapa Kopyor baru tercapai 190 bibit kelapa Kopyor
hasil kultur jaringan. Hal ini disebabkan harga satuan bibit kelapa Kopyor yang lebih
mahal dari bibit kelapa biasanya.
Tabel 13. Indikator Kinerja Produksi Benih Kelapa Kopyor, tahun 2017.
LOKASI JENIS JUMLAH BIBIT
1. KP Mapanget dan Kima
Atas Sulawesi Utara
Kelapa Dalam Kopyor asal
Sumenep dan Banten
150
2. KP Mapanget dan Kima
Atas Sulawesi Utara
40
TOTAL 190
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 39
Gambar 14. Bibit Kelapa Kopyor hasil kultur jaringan
Pengembangan Benih Kurma
Kegiatan ini dilaksanakan dengan biaya oleh APBNP tahun 2017 di Kebun
Percobaan Mapanget untuk proses aklimatisasi dan akan ditanam di Kebun Percobaan
Kayuwatu. Dari target 850 bibit Kurma hanya tercapai 375 bibit Kurma hasil kultur
jaringan. Hal ini disebabkan harga satuan bibit Kurma yang lebih mahal yaitu Rp.
700.000 per bibit.
Tabel 14. Indikator Kinerja Pengembangan Benih Kurma, tahun 2017.
LOKASI JENIS/VARIETAS JUMLAH BIBIT
1. KP Mapanget Kayuwatu
Sulawesi Utara
MEDJOL 50
2. KP Mapanget Kayuwatu BARHEE 50
3. KP Mapanget Kayuwatu KHALAS 25
4. KP Mapanget Kayuwatu FARD 25
5. KP Mapanget Kayuwatu SHEISI 25
6. KP Mapanget Kayuwatu GHANAMY 25
7. KP Mapanget Kayuwatu ABUMEN 25
8. KP Mapanget Kayuwatu LULU 25
9. KP Mapanget Kayuwatu SULTANA 25
10. KP Mapanget Kayuwatu AJWA 25
TOTAL 375
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 40
Gambar 15. Bibit Kurma hasil kultur jaringan
Kinerja lainnya 2:
Tersedianya diseminasi
Indikator kinerja lainnya “Terselenggaranya diseminasi” yaitu jumlah publikasi
hasil penelitian dicapai melalui kegiatan RDHP Diseminasi teknologi tanaman
perkebunan : Penerbitan Publikasi Ilmiah. Adapun indicator kinerja meningkatnya
diseminasi hasil penelitian melalui publikasi yang dihasilkan Balit Palma disajikan pada
Tabel 15:
Tabel 15. Indikator Kinerja Meningkatnya Diseminasi Hasil Penelitian melalui Publikasi,
tahun 2017.
JUDUL JENIS PUBLIKASI
1. Buletin Palma Volume 16 No. 1 (Sudah online)
Buletin
2. Buletin Palma Volume 16 No. 2 (Proses
Editing siap OJS)
Buletin
3. Laporan Tahunan Buku
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 41
4. Minyak Goreng Sehat Leaflet
5. Budidaya Tanaman Pinang Leaflet
Gambar 16. Terbitan Publikasi Ilmiah
Kinerja Lainnya 3 :
Terwujudnya kerjasama penelitian tanaman perkebunan
Tabel 16. Indikator Kinerja Meningkatnya Jaringan Kerjasama, tahun 2017.
Indikator Kinerja Target Capaian %
Jumlah MOU Kerjasama 6MOU 6 MOU 100
Indikator kinerja sasaran ”Terwujudnya kerjasama penelitian tanaman
perkebunan” dicapai melalui kegiatan RDHP Diseminasi teknologi tanaman
perkebunan. Dari kegiatan Manajemen kerjasama ini dihasilkan output 13 (tiga belas)
MOU kerjasama dengan Pemda dan Perusahaan Swasta serta Kementerian Luar
Negeri.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 42
Tabel 17. Kerjasama Nasional Tahun 2017
No Judul/Topik Kerjasama Mitra
1. Percepatan Penyediaan Benih Unggul Kelapa Hibrida Nira sebagai Alternatif Penghasil Gula melalui Seleksi Dini Bahan Tanaman dengan Bantuan Marka Molekuler Penelitian KP4S : Kerja sama Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Pertanian Strategis
Institut Pertanian
Bogor, Balai Besar
Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Gorontalo
2. Perakitan Teknologi Pengendalian Brontispa longissima secara terintegrasi melalui RNAi
dan Insektisida Nabati Penelitian KP4S : Kerja sama Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Pertanian Strategis
- Universitas Padjajaran, Balai Besar Bioteknologi
dan Sumber Daya Genetik
3. Percepatan Pengembangan Varietas Unggul Kelapa Bido Morotai untuk produksi tinggi,
cepat berbuah dan berbatang pendek
Penelitian KP4S : Kerja sama Penelitian, Pengkajian, dan Pengembangan Pertanian Strategis
- Dinas Pertanian Kabupaten Morotai dan
Dinas Pertanian Provinsi
Maluku Utara
4. Persiapan Pelepasan Varietas Kelapa Dalam di Provinsi Jambi
- Dinas Perkebunan Provinsi Jambi
5. Penelitian Pengembangan dan Pengabdian
Kepada masyarakat
- Pemerintah Kabupaten
Morotai
6. Persiapan Pelepasan Varietas Sagu Tidak Berduri di Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi
Riau
- Dinas Perkebunan Kabupaten Inhil Riau
7 Seleksi Kelapa Buol ST-1 di Kabupaten Buol
ProvinsiSulawesi Tengah
- PT Ivomas/Indoagro
8 Penyediaan Benih Kelapa Dalam PT Nunukan Bara Sukses, Kalimantan
Utara
9 Penyediaan Benih Kelapa Hibrida Khina 4 dan Khina 5
- PT Agro Inti Abadi di Belitung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 43
No Judul/Topik Kerjasama Mitra
10 Penyediaan Benih Kelapa Hibrida Khina 4 dan Khina 5
- PT Bulungan Citra Agro Persada, Kabupaten
Bulungan Kalimantan Utara
11 Pembinaan Pusat Unggulan Iptek 2017 - Kemenristekdikti
12 Penyediaan Benih dan Pendampingan Penanaman Kelapa Genjah
- PT Unilever
13 International Workshop on Coconut
Development
- Kementerian Luar
Negeri
Selain kerjasama Balit Palma juga menerima Bimtek/magang dengan uraian
sebagai berikut :
Tabel. 18. Judul, peserta dan waktu pelaksanaan bimbingan / magang.
No.
JUDUL BIMBINGAN TEKNIS / MAGANG
PESERTA
WAKTU PELAKSANAAN
1 Praktek Kerja Lapang/Magang Mahasiswa tentang Penyadapan dan pengola-han Nira Aren
4 orang Mahasiswa Pro-gram Studi Teknik Perta-nian, Jurusan Teknologi, Fakultas Pertanian, Unsrat.
Februari – Maret 2017
2 Peningkatan Kapabilitas Pen-gawas Benih (PBT) Petugas Benih Perkebunan.
4 orang petugas benih perkebunan. UPT Pengawas dan Sertifikasi Benih. Dinas Pertanian Provinsi NTT
06 -10 Maret 2017
3 Teknologi Budidaya dan Pengo-lahan Hasil Kelapa
10 orang Staf ASN Direk-torat Jenderal Perkebunan.
27 Maret – 1 April 2017
4 Peningkatan SDM Petugas Penangkar Benih Perkebunan (Pengelolaan Perbenihan Kelapa)
8 orang petugas benih perkebunan. UPT Penga-was dan Sertifikasi Benih. Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perke-
10 -14 April 2017
No.
JUDUL BIMBINGAN TEKNIS /
MAGANG
PESERTA
WAKTU
PELAKSANAAN
5 Budidaya dan Pengolahan Aneka Produk Kelapa
5 orang orang Petani dan Staf PT. Asmin Bara Bronang Kalimantan Tengah.
9 – 11 Oktober 2017.
6 Magang Pengolahan Aneka Produk Tanaman Palma
9 orang mahasiswa Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo
September – Nopember 2017.
7 Magang Kerja Pemuliaan dan Plasmanutfah Tanaman Palma
2 Orang mahasiswa program Studi Biologi
Jurusan Biologi FMIPA Univrsitas Negeri Manado
September – Nopember 2017.
8 Praktek Kerja Industri 4 orang siswa SMK Ngeri V Manado
Nopember 2017 s/d Januari 2018
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 44
Kinerja lainnya 4:
Taman Sains Pertanian
Untuk mencapai sasaran tersebut, diukur melalui indikator kinerja kegiatan di Taman
Sains Pertanian yaitu pembangunan infrakstruktur penunjang TSP.Adapun pencapaian
target dari indikator kinerja tersebut dapat dilihatpada tabel 19 dibawah ini:
Tabel 19. Target dan Capaian Indikator Kinerja Taman Sains Pertanian Bio Industri
Palma.
Indikator Kinerja Target Capaian %
Taman Sains Pertanian 1 1 100
Indikator kinerja sasaran “Taman Sains Pertanian” dicapai melalui kegiatan
RDHP Taman Sains Pertanian terdiri dari 1 kegiatan yaitu Pembangunan Taman Sains
Pertanian.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan biaya oleh APBN tahun 2017 di Balit Palma
dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 20. Indikator Kinerja Taman Sains Pertanian, tahun 2017.
bunan Provinsi Sumatera Barat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 45
Kegiatan Unit Ket.
INFRASTRUKTUR PENUNJANG
1.Pembangunan gerbang masuk 1 100%
2.Pembangunan air mancur 1 100%
3.Pembangunan mini theater 1 100%
4.Pembangunan jalan control TSP 1 100%
PENGADAAN PERLATAN DAN MESIN
1.Meubelair, sound system dan peralatan lain 1 100%
2.Alat pendukung TSP : kursi bioskop 54 100%
3.Alat pengolah data, drone dan GPS dan hand refraktrometer 1 100%
4.Pengadaan audio visual mini theater 1 100%
5.Pengadaan LPJ Solar Cell 2 100%
6.Pengadaan Pompa 1 100%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 46
Gambar 17. Pelaksanaan Kegiatan di TSP Bioindustri Palma
Apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, realisasi (capaian)
indikator kinerja diperoleh gambaran sebagai berikut:
Tabel 21. Perbandingan Indikator Kinerja TA. 2015 – 2017
Indikator Kinerja 2015 2016 2017
Jumlah Varietas Unggul (varietas) 1 2 5
Jumlah Teknologi yang dihasilkan (teknologi) 3 3 2
Jumlah produk/formula yang dihasilkan (formula/produk)
3 3 2
Benih Sumber Kelapa Dalam dan genjah
(Butir)
250.000 250.000 250.000
Terpeliharanya aksesi/varietas tanaman
palma
362 362 363
Walau secara umum target yang ditetapkan telah terpenuhi namun dalam
pelaksanaan kegiatan tidaklah selalu berjalan mulus. Capaian kinerja yang belum
berhasil/kurang memuaskan tersebut di atas antara lain disebabkan kendala teknis
maupun non teknis yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan di antaranya adalah :
1. Pelaksanaan penelitian yang tergantung musim terkendala perubahan iklim dan
serangan hama penyakit.
2. Waktu pencairan anggaran yang terkadang tidak sinkron dengan kebutuhan
dana penelitian.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 47
3. Perubahan kebijakan pemerintah yang menyebabkan ada beberapa rencana
kegiatan tidak dapat terealisir.
4. Layanan jasa penyebaran informasi terbaru mengalami hambatan pada
gangguan koneksi internet yang seringkali terjadi, demikian juga layanan daya
listrik yang seringkali mengalami pemadaman bergilir di kota Manado.
Beberapa kendala tersebut telah diupayakan untuk diperbaiki oleh seluruh jajaran
Balai Penelitian Tanaman Palma dengan :
1. Mengoptimalkan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi serta sosialisasi peningkatan
kapabilitas dan pembinaan program.
2. Mempertimbangkan perubahan musim dan ketersediaan peralatan, SDM, serta
dana.
3. Menginventarisasi peralatan bangsal dan laboratorium yang dibutuhkan dalam
penelitian, dan kebutuhan alat sudah direncanakan sejak menyusun proposal
penelitian.
4. Meningkatkan manajemen di tingkat perencanaan, seperti mempersiapkan
kegiatan secara lebih cermat, realistis, dan matang, menentukan target output
dan sasaran secara realistis, menyusun penanganan risiko secara cermat, serta
merevisi dokumen perencanaannya jika menemui perubahan pelaksanaan
kegiatan dari yang sudah direncanakan.
5. Merencanakan dan mempersiapkan pelaksanaan kegiatan secara cermat.
6. Menyusun analisis dan penanganan risiko secara cermat untuk mengantisipasi
kendala-kendala yang mungkin terjadi selama pelaksanaan penelitian.
7. Meningkatkan kerjasama aktif pertukaran publikasi dan informasi dengan instansi
terkait lainnya.
8. Memperbaiki koneksi jaringan internet dan memaksimalkan genset.
9. Sosialisasi pemanfaatan informasi terbaru dan terseleksi akan lebih diintensifkan
melalui kegiatan pendampingan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 48
3.3. Akuntabilitas Keuangan
Pencapaian kinerja instansi pemerintah bidang keuangan Balai Penelitian
Tanaman Palma Manado pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran
dengan baik. Untuk membiayai operasional Balai Penelitian Tanaman Palma Manado
pada tahun 2017 mendapat anggaran sebesar Rp. 16.612.220.000,- dan setelah
mengalami revisi menjadi Rp. 25.753.720.000,- atau mengalami kenaikan sebesar Rp.
9.241.500.000,-. Alokasi anggaran Balit Palma Tahun Anggaran 2017 berdasarkan
sasaran yang akan dicapai dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 22. Capaian Kinerja Akuntabilitas Keuangan Balit Palma Berdasarkan Jenis
Belanja, tahun 2017.
No. Jenis Belanja Pagu Realisasi
Rp % Rp %
1 Belanja Gaji 7,763,720,000 37.42 7,067,372,783 91.04
2 Belanja Barang 11,388,021,000 35.82 11,069,009,551 97.20
3 Belanja Modal 6,601,979,000 26.76 6,277,427,043 95.08
Total 25,753,720,000 100 24,413,809,377 94.80 Sumber data : keuangan Balai Penelitian Tanaman Palma
Belanja dalam rangka operasional kegiatan Balai Penelitian Tanaman Palma
dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi,
namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga. Pagu Balai Penelitian Tanaman
Palma dialokasikan untuk belanja pegawai, modal dan barang, dimana persentase
masing-masing belanja, anggaran Balai Penelitian Tanaman Palma telah
direalisasikan sebesar Rp. 24,413,809,377 atau sebesar 94.80%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 49
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 50
BAB IV
PENUTUP
Capaian sasaran Balai Penelitian Tanaman Palma tahun 2017 diukur dengan
5 (lima) indikator kinerja. Indikator kinerja sasaran yang telah ditargetkan dalam
tahun 2017 sebagian besar telah tercapai dan melebihi target yang ditetapkan,
dengan kriteria capaian berhasil (100%) dan sangat berhasil (di atas 100%). Secara
umum program penelitian dan diseminasi yang direncanakan pada tahun 2017 dapat
dilaksanakan dengan baik. Keberhasilan pencapaian sasaran secara umum didukung
oleh sumberdaya yang ada, terutama SDM peneliti, litkayasa dan tenaga administrasi
yang memadai. Hasil penelitian unggulan telah menunjukkan hasil dalam mendukung
pembangunan pertanian, terutama dalam pengembangan tanaman kelapa, sagu,
aren, dan pinang. Kinerja penelitian kelapa, aren, sagu dan pinang Balit Palma pada
TA 2017 telah mencapai target yang telah ditetapkan dalam IKU 2017.
Namun demikian, masih terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam
pencapaian sasaran. Kendala teknis maupun non teknis seperti kendala musim,
pencairan dana dan proses pengadaan yang terlambat masih dialami pada
pelaksanaan kegiatan pada Balai Penelitian Tanaman Palma.
Upaya perbaikan tetap dilakukan oleh seluruh jajaran Balai Penelitian
Tanaman Palma dalam rangka tercapainya sasaran kegiatan, dengan meningkatkan
koordinasi dengan pihak-pihak terkait, mengoptimalkan sumberdaya yang ada dan
memperbaiki fungsi manajemen, terutama pada tahap perencanaan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 53
Lampiran 1. Struktur Organisasi Balai Penelitian Tanaman Palma
KEPALA
SEKSI PELAYANAN
TEKNIK
SEKSI JASA PENELITIAN
SUB BAGIAN TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 54
Lampiran 2. Sebaran Sumberdaya Manusia Balai Penelitian Tanaman Palma
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
1
SDM BALIT PALMA
S3 S2 S1 SM D4 D3 D2 D1 SLTA SLTP SD
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 55
Lampiran 3. Sebaran Sumberdaya Manusia pada Balai Penelitian Tanaman Palma Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan
Kelompok Umur
NO USIA (THN)
S3 S2 S1 SM D4 D3 D2 D1 SLTA SLTP SD JUMLAH
1 <=20 - - - - - - - - - - - 0
2 21-25 - - - - - - - - - - - 0
3 26-30 - 1 1 - - 1 - - 2 - - 5
4 31-35 - 1 5 - 2 - - - - - - 8
5 36-40 - 2 2 - - - - - 2 - - 6
6 41-45 1 4 1 - - - - - 6 - - 12
7 46-50 2 1 1 - - - - - 13 - 1 18
8 51-55 - - 3 - - 1 1 - 17 2 1 25
9 56-60 3 1 4 - - - - - 2 - 1 11
10 >60 2 4 - - - - - - - - - 6
JUMLAH 8 14 17 - 2 2 1 - 42 2 3 91
Laporan Kinerja Tahun 2017
Balai Penelitian Tanaman Palma 56
Lampiran 4. Sebaran Tenaga Fungsional Peneliti Menurut Jenjang Peneliti dan
Bidang Keahlian serta Umur
No Bidang Keahlian
Peneliti Utama
Peneliti Madya
Peneliti Muda
Peneliti Pertama
Calon Peneliti
Jumlah
1 Pemuliaan 3 3 3 1 - 10
2 Ekofisiologi 1 - 3 3 - 7
3 Entomogi/ Fitopatologi
1 1 2 2 - 6
4 Pasca panen 2 1 1 1 2 7
5 Agribisnis - - - 1 - 1
Jumlah 7 5 9 8 2 31
Lampiran 5. Nama Kebun, Luas dan Pemanfaatannya.
No Kebun
Percoba-an
Luas
(Ha)
Status Peruntukan Lahan (Ha)
Lahan
Untuk Penelitian
Empla-
semen Kantor
Lahan
Produksi
Sarana
Kebun
Peman
faatan Lainnya
1. Kayuwatu 39,5 13,3 0,1 15,9 - 10,2
2. Mapanget 47,8 27 0,6 9,6 2,1 8,5
3. Kima Atas 61 42,9 - 0,8 8,3 9
4. Paniki *) 40 25 0,5 14,1 - 0,4
*) lahan milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
Lampiran 6. Data Keuangan.
-
10,000,000,000.00
20,000,000,000.00
30,000,000,000.00
2015 2016 2017
ANGGARAN