28
LAPORAN TUTORIAL SGD 5 LBM V KOMUNIKASI NAMA ANGGOTA: 1. ABDUL QADIR AL NASIDI 2. AULIA ROHMANIA 3. DENIS YUSFA 4. INTAN MARYANI 5. IRVANIA MAULA FIRDA 6. KARUNIA INTAN DAMAYANTI 7. LIFTIA LAYYINATUS SYIFA’ 8. MAHDALENA DWI MUTIARA 9. NADHIFA NISA SATRA 10. WIRDA YUNITA DARWIS 1

Laporan LBM 5

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LAPORAN LBM 5

Citation preview

LAPORAN TUTORIALSGD 5 LBM VKOMUNIKASI

NAMA ANGGOTA:1. ABDUL QADIR AL NASIDI1. AULIA ROHMANIA1. DENIS YUSFA 1. INTAN MARYANI1. IRVANIA MAULA FIRDA1. KARUNIA INTAN DAMAYANTI1. LIFTIA LAYYINATUS SYIFA1. MAHDALENA DWI MUTIARA1. NADHIFA NISA SATRA1. WIRDA YUNITA DARWIS

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNGSEMARANG2014LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN TUTORIALSGD 5 LBM V

KOMUNIKASI

Telah Disetujui oleh :

Tutor Tanggal

drg. Rahmat Hidayat Senin, 20 Oktober 2014

DAFTAR ISI

Halaman Awal....1Lembar Pengesahan...............................................................................................................2Daftar Isi.................................................................................................................................3BAB I Pendahuluan1. Latar belakang.......................................................................................................... 51. Skenario....................................................................................................................61. Identifikasi masalah .................................................................................................6BAB II Tinjauan Pustaka1. Landasan teori1. Komunikasi..........................................................................................71. Komunikasi Interpersonal........................................................................................71. Anamnesa.........................................................................................................71. Etika Dokter dengan Pasien.....................................................................................7

1. Hasil dan Pembahasan1. Komunikasi1. Pengertian Komunikasi...................................................................................81. Macam Komunikasi....................................................................................81. Hambatan Komunikasi...................................................................................101. Komunikasi Interpersonal1. Pengertian Komunikasi Interpersonal............................................................111. Faktor Komunikasi Interpersonal...................................................................111. Hambatan Komunikasi Interpersonal.............................................................121. Metode Komunikasi Interpersonal.................................................................121. Media..............................................................................................................13

1. Anamnesa1. Pengertian Anamnesa.....................................................................................131. Unsur Anamnesa.............................................................................................131. Hambatan Anamnesa......................................................................................141. Manfaat Anamnesa.........................................................................................141. Langkah Anamnesa........................................................................................141. Etika Dokter dengan Pasien1. Pengertian...................................................................................................151. Etika Dokter dengan Pasien............................................................................15

1. Kerangka Konsep........................................................................................................16

BAB III Penutup

Kesimpulan..............................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................18

BAB IPENDAHULUAN1. LATAR BELAKANGDalam dunia kedokteran komunikasi sangatlah penting. Karena pada pekerjaanya seorang dokter akan berinteraksi dengan berbagai macam jenis pasien dan dengan keluhan yang berbeda-beda. Komunikasi efektif merupakan kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang dokter. Dokter harus menerapkan prinsip-prinsip komunikasi untuk menetapkan dan mempertahankan pengobatan lengkap dan hubungan dokter pasien yang etikal. Juga menerapkan prinsip kerahasiaan, otonomi pasien, reaksi positif dan aspek pengobatan dalam hubungan pasien dokter , dalam hal anamnesis, konseling, penjelasan berbagai prosedur, negosiasi pembuatan keputusan dengan keluarga dan pendidikan pasien. Hubungan dokter-pasien dan keluarga yang baik sangat menunjang proses terapeutik. Pasien dan keluarga dengan senang hati menyampaikan keluhan kepada dokter tanpa perasaan curiga. Dokter perlu memahami spiritulitas, kondisi kejiwaan dan budaya yang mempengaruhi konsep sehat, sakit keinginan untuk hidup penderita. Pasien yang berbeda memerlukan pendekatan yang berbeda. Pemahaman tentang hubungan interpersonal meningkatkan sensitifitas dokter dalam memandang penderitaan dari sudut pandang penderita dan mengembangkan sikap empati.Anamnesis atau wawancara merupakan langkah pertama dalam tata cara kerja yang harus ditempuh untuk membuat diagnosis. Mengumpulkan riwayat penyakit yang lengkap merupakan langkah penting untuk mengerti dan memahami penderita yang sedang dihadapi. Mengambil riwayat merupakan bagian yang dapat dimengerti serta difahami oleh setiap penderita. Langkah tersebut perlu ditempuh untuk menegakkan diagnosis, tetapi mempunyai arti yang berbeda-beda dalam proses diagnostik. Pasien datang ke dokter untuk meminta bantuan dalam mengatasi masalah yang dapat disebabkan oleh Disease (penyakitnya), Discomfort (rasa tidak nyaman), Disability (ketidakmampuan), Dissatisfaction (ketidak puasan) dam Death (kematian). Mahasiswa harus belajar keterampilan untuk mendapatkan riwayat medis dari pasien sebelum menjadi dokter.

2. SKENARIOAan datang ke dokter gigi praktek untuk menumpatkan giginya. Pada saat melakukan tanya jawab, dokter terlihat terburu-buru sehingga tidak memberikan kesempatan kepada aan untuk bertanya, dokter gigi langsung melakukan tindakan. Aan merasa tidak nyaman dengan cara berkomunikasi dan prilaku dokter tersebut. Padahal aan pernah membaca artikel mengenai komunikasi interpersonal antara dokter gigi dan pasien, bahwa seorang dokter gigi harus memberikan pelayanan yang baik salah satunya mengenai cara berkomunikasi yang efektif.

3. IDENTIFIKASI MASALAH1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?2. Jelaskan apa saja macam-macam komunikasi?3. Apa saja unsur-unsur dari komunikasi?4. Apa saja hambatan dalam komunikasi?5. Apa yang dimaksud ddengan komunikasi interpersonal?6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal?7. Apa saja hambatan dari komunikasi interpersonal?8. Apa saja metode komunikasi interpersonal?9. Media apa saja yang termasuk dalam media komunikasi interpersonal?10. Apa yang dimaksud dengan anamnesis?11. Apa saja unsur-unsur dari anamnesis?12. Apa saja hambatan dari anamnesis?13. Apa saja manfaat dari anamnesis?14. Bagaimana cara melakukan anamnesis?15. Bagaimana hubungan dokter dengan pasien, berkaitan dengan etika dokter-pasien?

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI1) KomunikasiKomunikasi diantara manusia adalah seni menyampaikan infromasi, ide dan tingkah laku dari satu orang ke orang lain. Intinya, komunikasi mempunyai pusat perhatian dalam situasi perilaku dimana sumber menyampaikan pesan kepada penerima secara sadar untuk memengaruhi perilaku (Miller, 1996). 2) Komunikasi InterpersonalKomunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi ketika seseorang berkomunikasi secara langsung dengan orang lain dalam situasi one-to-one atau dalam kelompok kecil yang melibatkan komunikator dan komunikan (Taylor dkk, 1986).3) AnamnesisAnamnesis adalah riwayat yang lalu dari suatu penyakit atau kelainan berdasarkan ingatan penderita pada waktu dilakukan wawancara dan pemeriksaan medik/ dental (Haryanto, dkk.,1991).4) Etika Dokter dengan PasienEtika merupakan kajian mengenai moralitas - refleksi terhadap moral secara sistematik dan hati-hati dan analisis terhadap keputusan moral dan perilaku baik pada masa lampau, sekarang atau masa mendatang. Moralitas merupakan dimensi nilai dari keputusan dan tindakan yang dilakukan manusia. Bahasa moralitas termasuk kata-kata seperti hak, tanggung jawab, dan kebaikan dan sifat seperti baik dan buruk (atau jahat), benar dan salah, sesuai dan tidak sesuai. Menurut dimensi ini, etika terutama adalah bagaimana mengetahuinya (knowing), sedangkan moralitas adalah bagaimana melakukannya (doing). Hubungan keduanya adalah bahwa etika mencoba memberikan kriteria rasional bagi orang untuk menentukan keputusan atau bertindak dengan suatu cara diantara pilihan cara yang lain.

B. HASIL DAN PEMBAHASAN1. Komunikasia. Pengertian KomunikasiKomunikasi adalah proses pertukaran informasi antara komunikator dan komunikan dan mendapatkan umpan balik atau feedback.b. Macam KomunikasiMacam-macam komunikasi:1 Komunikasi Intrapribadi (intrapersonal communication)Proses komunikasi yang terjadi dalam diri individu atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri.2 Komunikasi Antarpribadi (interpersonal communication)Proses komunikasi yang terjadi dua arah atau lebih secara tatap muka,seperti yang dinyatakan oleh pace (1979) bahwa interpersonal communication is communication involving two or more people in a face to face setting3 Komunikasi Publik (public communication)Proses komunikasi dimana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar4 Komunikasi Massa (mass communication)Proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat yang bersifat mekanis seperti radio,televisi,surat kabar dan film.c. Unsur KomunikasiUnsur-unsur komunikasi:1. Sumber (komunikator)Individu yang menciptakan dan menyampaikan pesan. Mereka membutuhkan komunikasi untuk membagi informasi dengan orang lain guna mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang lain.2. EncodingAktivitas internal pada komunikator dalam menciptakan pesan yang disesuaikan dengan karakteristik komunikan.3. Pesan/MessageSeperangkat simbol-simbol baik verbal maupun non verbal yang disampaikan oleh komunikator untuk diterima oleh komunikan.4. Saluran /Media/ChannelSarana fisik yang membantu penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan.5. Penerima(Komunikan/Receiver)Seseorang yang menerima, memahami dan menginterpretasi pesan yang disampaikan oleh komunikator.6. DecodingKegiatan internal dalam diri komunikan, dimana komunikan menerjemahkan pesan yang diterima ke dalam bahasa dan pemahamannya sendiri.7. Respon/feedbackApa yang telah diputuskan oleh komunikan untuk dijadikan sebagai tanggapan pesan yang disampaikan komunikator.1. Respon positif: tanggapan sesuai dengan apa yang dikehendaki komunikator1. Respon Netral: tanggapan tidak menerima ataupun menolak keinginan komunikator.1. Respon Negatif : tanggapan bertentangan dengan kehendak komunikator.8 .Gangguan (Noise)Hal-hal yang menghambat proses penyampaian dan penerimaan pesan, termasuk fisik ataupun psikis9. Konteks Komunikasi3 dimensi:1. Konteks ruang : lingkungan tempat terjadinya komunikasi1. Konteks waktu : Kapan komunikasi dilaksanakan1. Konteks nilai : meliputi nilai sosial dan budaya yang dapat memengaruhi suasana komunikasi

1. Hambatan KomunikasiHambatan-hambatan komunikasi:1. Gangguan Teknis 1. Gangguan Semantik Gangguan yang berasal dari penggunaan bahasa, dapat karena:1. Perbedaan bahasa 1. Perbedaan persepsi 1. Penggunaan istilah yang berlebihan 1. Ketidak mampuan dalam memilih kata ataupun kalimat 1. Gangguan Psikologis Gangguan psikologis adalah situasi dan kondisi psikis yang terdapat/dimiliki oleh komunikan dan komunikator. Misalnya nervous, malu takut dan sebagainya.1. Rintangan fisik.Rintangan fisik dapat berupa hambatan jarak komunikasi yang seringkali mengganggu proses komunikasi. Ataupun ketidakadaan fasilitas yang mampu meminimalisir hambatan jarak tersebut.1. Hambatan StatusPerbedaan status antara komunikator dengan khalayak seringkali menjadi hambatan yang dapat mengurangi pencapaian tujuan komunikasi.1. Hambatan Kerangka Berfikir Komunikasi yang efektif dapat terjadi ketika terjadi kesamaan persepsi anatara komunikator dengan komunikan. Kesmaan ini dapat terwujud jika tidak ada perbedaan yang mencolok dalam kerangka berfikir komunikan dan komunikator. 1. Hambatan Budaya Perbedaan Budaya (nilai, Norma, kebiasaan, adat istiadat) merupakan faktor yang sering membuat tujuan komunikasi terhambat. Karena Budaya yang dianut oleh sebuah masyarakat merupakan hasil internalisasi individu terhadap nilai, norma, kebiasaan dan adat dimana ia tinggal selama bertahun-tahun.2. Komunikasi Interpersonal6. Pengertian Komunikasi InterpersonalKomunikasi Interpersonal adalah proses pertukaran informasi yang dilakukan secara langsung.6. Faktor Komunikasi Interpersonal1. Komunikasi non-verbal merupakan rentang sinyal-sinyal non-verbal yang dibawa dalam komunikasi, antara lain: ekspresi wajah, tatapan, postur, gestur, penampilan, kontak tubuh, dsb.1. Reinforcement (Penguat) merupakan perilaku yang dapat mendorong orang untuk melanjutkan atau mengulangi apa yang sedang mereka lakukan3. Questioning (bertanya). Pertanyaan terbuka mendorong untuk berbicara lebih banyak dan mengembangkan jawaban dibanding pertanyaan tertutup yang lebih mendorong jawaban pendek 4. Reflecting (refleksi) merupakan usaha dari penanya untuk mengklarifikasi pertanyaan maupun apa yang dirasakan oleh penerima pesan5. Opening and closing (pembukaan dan penutup) merupakan strategi yang digunakan individu untuk membuka dan menutup pembicaraan6. Explanation (penjelasan)7. Listening (mendengarkan) merupakan bagian penting dalam aktivitas komunikasi. Beberapa hambatan yang bisa mempengaruhi usaha kita dalam mendengarkan antara lain adalah : Verbal battle, merupakan suatu situasi di mana seseorang tidak mendengarkan dan mencoba memahami pembicaraan orang lain, malah membuat argumen-argumen dalam pikiran sendiri sehingga memunculkan argumen-argumen yang mematahkan lawan bicara. Fact hunting di mana individu sangat berkonsentrasi penuh pada fakta-fakta detil sehingga tidak dapat melihat keseluruhan pesan yang coba disampaikan self-disclosure (membuka diri) merupakan usaha yang dilakukan oleh individu untuk menampilkan dirinya secara jujur. Keterbukaan penting jika seseorang ini mengembangkan hubungan jangka panjang.

c.Hambatan Komunikasi InterpersonalHambatan-hambatan komunikasi interpersonal:1. Hambatan Psikologis1. KepentinganKepentingan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau menghayati pesan.1. PrasangkaPrasangka sering kali tidak berdasar alasan objektif, sehingga prasangka komunikan pada komunikator tidak ditujukan pada logis dan tidaknya suatu pesan atau manfaat pesan itu bagi dirinya, melainkan menentang pribadi komunikator.1. StereotipMerupakan gambaran atau tanggapan tertentu mengenai sifat dan watak pribadi orang atau golongan yang bercorak negatif.1. Hambatan Sosiokultural1. Aneka Etnik1. Perbedaan norma sosialBeragamnya norma sosial di Indonesia, tidak menutup kemungkinan terdapat pertentangan nilai, artinya adat istiadat yang dianggap baik bagi suatu masyarakat, dianggap tidak baik bagi masyarakat lain dan sebaliknya.1. Kurang Mampu Berbahasa Indonesia1. Faktor SemantikHambatan semantik adalah hambatan mengenai bahasa, yang digunakan oleh komunikator, maupun yang digunakan komunikan.1. Pendidikan Belum Merata1. Hambatan MekanisHambatan teknis sebagai konsekuensi penggunaan media massa1. Metode Komunikasi InterpersonalMetode-metode komunikasi interpersonal:Komunikasi verbal adalah komunikasi atau media penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan atau secara lisan seperti surat, email, famplet, brosur dan lain sebagainya.Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang insyarat, seperti cara bicara, ekspresi wajah, gerakan, posisi tubuh, penampilan.1. Media Komunikasi InterpersonalMedia-media komunikasi interpersonal: Menyeleksi media pengiriman Pengiriman pesan Penerimaan pesan dan Merespon pesan yang diberikan sebagai umpan baik dari komunikasi yang terjadi.1. Anamnesa2. Pengertian AnamnesaAnamnesa adalah langkah prtama dalam tata kerja dokter yang harus ditempuh untuk membuat sutu dignosis.2. Unsur Anamnesa Identitas pasien :Nama, alamat, nomor telepon, keluarga pasien, umur, kelamin, ras, pekerjaan dan khusus untuk wanita mengenai riwayat kehamilan. Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang. Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga Riwayat sosial dan pekerjaan. Riwayat alergi Penelusuran sistem sesuai dengan penyakit pasien. Dalam hal ini dilakukan pemeriksaan fisik terhadap pasienTujuh butir mutiara anamnesis (The Sacred Seven) :1. Lokasi (dimana, menyebar atau tidak)1. Onset / awitan dan kronologis (kapan terjadinya, berapa lama)1. Kuantitas keluhan (ringan atau berat, seberapa sering terjadi)1. Kualitas keluhan (rasa seperti apa)1. Faktor-faktor yang memperberat keluhan.(seperti aktifitas makan, fisik, keadaan atau posisi tertentu)1. Faktor-faktor yang meringankan keluhan.(usaha penderita yang dapat memperingan sakit, misalnya dengan membungkuk, atau meminum obat pereda dari apotik, dsb)1. Analisis sistem yang menyertai keluhan utama.(ditanyakan keluhankeluhan lain yang timbul menyertai)2. Hambatan Anamnesa0. Sebagian dokter merasa tidak mempunyai waktu yang cukup untuk berbincang-bincang dengan pasiennya, sehingga hanya bertanya seperlunya. Akibatnya, dokter bisa saja tidak mendapatkan keterangan yang cukup untuk menegakkan diagnosis dan menentukan perencanaan dan tindakan lebih lanjut. 2. Dari sisi pasien, umumnya pasien merasa dalam posisi lebih rendah di hadapan dokter (superior-inferior), sehingga takut bertanya dan bercerita atau hanya menjawab sesuai pertanyaan dokter saja.d. Manfaat Anamnesa1. Dalam kurikulum tradisional pendidikan dokter, keterampilan komunikasi ditujukan untuk menggali riwayat penyakit. Kita harus mengajarkan kepada mahasiswa untuk mengerti bahwa hal itu merupakan bagian yang termudah.2. Meningkatkan kepuasan pasien dalam menerima pelayanan medis dari dokter atau institusi pelayanan medis.3. Meningkatkan kepercayaan pasien kepada dokter yang merupakan dasar hubungan dokter-pasien yang baik.4. Meningkatkan keberhasilan diagnosis terapi dan tindakan medis.5. Meningkatkan kepercayaan diri dan ketegaran pada pasien fase terminal dalam menghadapi penyakitnya.e. Langkah Anamnesa1. Memulai wawancara (Initialing the session)Menanyakan identitas pasien1. Mengumpulkan informasi (Gathering information)1. Initial Exploration : keluhan utama1. Further Exploration : 1. Riwayat penyakit sekarangThe Sacred Seven : Lokasi, waktu, kualitas, kuantitas, situasi dan kondisi, faktor-faktor, dan gejala lain yang terkait dengan keluhan.1. Riwayat penyakit dahulu1. Riwayat kesehatan keluarga1. Essential Background Information :1. Riwayat sosial dan ekonomi1. Penjelasan dan perencanaan (explanation and planning)1. Menutup wawancara (closing the session)Mereview hasil anamnesa4. Etika Dokter dengan Pasien4. PengertianEtika merupakan kajian mengenai moralitas - refleksi terhadap moral secara sistematik dan hati-hati dan analisis terhadap keputusan moral dan perilaku baik pada masa lampau, sekarang atau masa mendatang. Moralitas merupakan dimensi nilai dari keputusan dan tindakan yang dilakukan manusia. Bahasa moralitas termasuk kata-kata seperti hak, tanggung jawab, dan kebaikan dan sifat seperti baik dan buruk (atau jahat), benar dan salah, sesuai dan tidak sesuai. Menurut dimensi ini, etika terutama adalah bagaimana mengetahuinya (knowing), sedangkan moralitas adalah bagaimana melakukannya (doing). Hubungan keduanya adalah bahwa etika mencoba memberikan kriteria rasional bagi orang untuk menentukan keputusan atau bertindak dengan suatu cara diantara pilihan cara yang lain.4. Etika Dokter dengan Pasien0. Menyilakan masuk dan mengucapkan salam. 0. Memanggil/menyapa pasien dengan namanya. 0. Menciptakan suasana yang nyaman (isyarat bahwa punya cukup waktu, menganggap penting informasi yang akan diberikan, menghindari tampak lelah). 4. Memperkenalkan diri, menjelaskan tugas/perannya (apakah dokter umum, spesialis, dokter keluarga, dokter paliatif, konsultan gizi, konsultan tumbuh kembang, dan lain-lain). 5. Menilai suasana hati lawan bicara 1. Memperhatikan sikap non-verbal (raut wajah/mimik, gerak/bahasa tubuh) pasien 1. Menatap mata pasien secara profesional yang lebih terkait dengan makna menunjukkan perhatian dan kesungguhan mendengarkan. 1. Memperhatikan keluhan yang disampaikan tanpa melakukan interupsi yang tidak perlu.1. Apabila pasien marah, menangis, takut, dan sebagainya maka dokter tetap menunjukkan raut wajah dan sikap yang tenang. 1. Melibatkan pasien dalam rencana tindakan medis selanjutnya atau pengambilan keputusan. 1. Memeriksa ulang C. Kerangka KonsepKOMUNIKASI INTRAPERSONALKOMUNIKASI

D. KOMUNIKASI EFEKTIFDOKTER DAN PASIENUMUMKOMUNIKASI INTERPERSONALMEDIAKOMUNIKASI

BAB IIIKESIMPULAN

Berdasarkan hasil diskusi yang telah kelompok kami lakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk menjadi Dokter Gigi yang baik tidak hanya dibutuhkan kemampuan secara medis saja melainkan kita wajib menguasai ilmu-ilmu komunikasi. Karena dengan kita menguasai ilmu komunikasi maka kita akan dipermudah pada saat berkomunikasi dengan pasien. Tidak dapat dibayangkan apabila seorang dokter tidak bisa berkomunikasi dengan pasien, maka akan sulit untuk mendiagnosa yang pada akhirnya bisa berakibat salah melakukan tindakan kepada pasien.Untuk bisa mendiagnosa pasien, diawali dengan menganamesa pasien yang berarti melakukan wawancara dengan pasien yang bertujuan untuk mengetahui keadaan pasien. Anamesa meliputi informasi dasar pasien sampai dengan riwayat-riwayat penyakit yang diderita pasien. Dengan anamesa maka kita akan mendapatkan pandangan untuk mendiagnosa pasien.Tidak hanya skill komunikasi saja yang wajib dokter kuasai, namun dokter wajib menguasai etika-etika dokter terhadap pasien. Karena pada saat ini marak terjadi kasus yang tidak diinginkan terjadi antara dokter dengan pasien, diantaranya kasus bocornya informasi pribadi pasien. Untuk itu dokter wajib menguasai dan memahami apa saja etika yang harus dimiliki seoranng dokter diantaranya; dokter wajib menghormati dan memberikan pelayanan terbaik pada pasien, dokter wajib memberikan semua informasi yang menjadi dasar pengambilan tindakan kepada pasien, dan dokter wajib menjaga kerahasiaan pasien.

DAFTAR PUSTAKADevito, 1997. Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Dengan Iklim Organisasi. Universitas mulawarman.De Vito. Communicology. university of new yorkdr. Denny Anggoro Prakoso, M.Sc., 2012. Anamnesis. Fakultas Kedokteran FKIK UMY.Everest M Rogerst dan D Lawrence Kincaid. Pola Komunikasi Interpersonal Antara Miller,1996. Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Dengan Iklim Organisasi. Universitas mulawarman.Roshihan,Adhani, 2014. Etika & Komunikasi; Dokter-Pasien-Mahasiswa. Banjarmasin. PT.Grafika Wangi Kalimantan. Whitcomb, M.E.,2000. Anamesis Komunikasi Efektif Dokter dengan Pasien.buku panduan blok 1 fakultas kedokteran gigi unissuka tahun 2014. halaman 59Faktor-Faktor Pendukung Kompetensi Komunikasi Interpersonal: Studi Kasus pada Eti Poncorini pamungkasari,dkk. keterampilan komunikasi sambung asa 1. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.Mahasiswa Tingkat Pertama. Universitas Paramadina.Orangtua Dengan Anak Terhadap Motivasi Berprestasi Terhadap Anak. UIN Syarif Hidayatullah.Modul Skill lab jilid 1, lab keterampilan Medik PPD. Unsoed.http://file.upi.edu/direktori/fip/jur._psikologi/196605162000122-herlina/ip-tm3_komunikasi.pdfhttp://eprints.uny.ac.id/8975/3/bab%202%20-08402244041.pdfwww.fk.unair.ac.id http://www.scribd.co.id/doc/10859004/manual-komunikasihttp://www.wma.net/en/30publications/30ethicsmanual/pdf/ethics_manual_indonesian.pdfwww.imsa.ui/sistermaterikuliah.webly.comkamuskesehatan.com/arti/anamnesisfk.uns.ac.idupi.ac.id artikel anamnesis

1