38
Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected] 1 Wilayah Sulawesi Tengah Topik Mengurangi Pengangguran dan Penyediaan Lapangan Kerja Koordinator Eva Susanty Waktu Pelaksanaan 4 Desember 2007 A. Deskripsi Diskusi kali ini mengambil Topik Mengurangi Pengangguran dan Penyediaan Kesempatan Kerja. Topik ini merupakan salah trend masalah di umumnya daerah-daerah di Indonesia dan di wilayah Timur Indonesia khususnya. Sulawesi Tengah adalah satu provinsi yang di dalamnya terdiri atas 9 Kabupaten dan 1 Kota dengan rata-rata memiliki angka kemiskinan yang tinggi. Banyaknya pengangguran merupakan salah satu faktor yang menjadi masalah bagi pemerintahan daerah untuk di atasi, tetapi untuk mengatasi pengangguran itu sendiri merupakan masalah yang mesti diselesaikan terlebih dulu. Masalah pengangguran di Kota Palu lebih tinggi dibanding daerah-daerah lainnya di Sulawesi Tengah, karena kedudukannya sebagai Ibukota Provinsi. Mengingat Kota Palu sebagai pusat pertumbuhan, maka gerak penduduk sudah dapat dipastikan akan semakin besar tiap tahunnya menuju Kota Palu. Karena itu, bisa dipastikan bahwa Kota Palu akan selalu menghadapi persoalan kependudukan, khususnya pengangguran, sehingga sangat penting bagi pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Tengah menjadikan masalah pengangguran dan kesempatan kerja ini sebagai masalah yang harus diatasi bersama daerah-daerah yang berada di dalam wilayah provinsi ini. Diskusi fokus ini, secara substansi dimaksudkan membuka ruang dialog atau media tukar pendapat untuk membicarakan persoalan tersebut dengan melibatkan berbagai stakeholders yang concern dengan masalah pengangguran dan kesempatan kerja. B. Isu Utama dan Masalah Sentral : Beberapa isu utama yang menjadi fokus masalah dalam FGD, yaitu antara lain : a) Tingkat keterampilan yang rendah; b) Rendahnya kualitas Sumber daya manusia. c) Kurangnya lowongan pekerjaan d) Tingkat urbanisasi yang tinggi. e) Keterampilan dan pendidikan pencari kerja/penganggur tidak sesuai dengan lapangan kerja. Sikap mental penganggur/pencari kerja cenderung memilih-milih pekerjaan di sektor formal, sementara kemampuan berswasta atau berusaha mandiri kurang. f) Beberapa wilayah Kelurahan di Kota Palu terdapat sumber-sumber mata pencaharian masyarakat yang tidak memiliki keahlian khusus dan tingkat pendidikan yang memadai, misalnya di daerah pertambangan utamanya Bahan Galian C. g) Peran pemerintah yang masih kurang terhadap masalah pengangguran. h) Penerimaan lowongan kerja yang masih konvensional. i) Rendahnya anggaran pemerintah untuk mengatasi pengangguran dan membuka lapangan usaha.

Laporan Lengkap Sulteng _Final

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ini Sulteng Bung !

Citation preview

Page 1: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

1

Wilayah Sulawesi Tengah

Topik Mengurangi Pengangguran dan Penyediaan Lapangan Kerja

Koordinator Eva Susanty

Waktu Pelaksanaan 4 Desember 2007

A. Deskripsi Diskusi kali ini mengambil Topik Mengurangi Pengangguran dan Penyediaan

Kesempatan Kerja. Topik ini merupakan salah trend masalah di umumnya daerah-daerah di Indonesia dan di wilayah Timur Indonesia khususnya. Sulawesi Tengah adalah satu provinsi yang di dalamnya terdiri atas 9 Kabupaten dan 1 Kota dengan rata-rata memiliki angka kemiskinan yang tinggi. Banyaknya pengangguran merupakan salah satu faktor yang menjadi masalah bagi pemerintahan daerah untuk di atasi, tetapi untuk mengatasi pengangguran itu sendiri merupakan masalah yang mesti diselesaikan terlebih dulu.

Masalah pengangguran di Kota Palu lebih tinggi dibanding daerah-daerah lainnya di Sulawesi Tengah, karena kedudukannya sebagai Ibukota Provinsi. Mengingat Kota Palu sebagai pusat pertumbuhan, maka gerak penduduk sudah dapat dipastikan akan semakin besar tiap tahunnya menuju Kota Palu. Karena itu, bisa dipastikan bahwa Kota Palu akan selalu menghadapi persoalan kependudukan, khususnya pengangguran, sehingga sangat penting bagi pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Tengah menjadikan masalah pengangguran dan kesempatan kerja ini sebagai masalah yang harus diatasi bersama daerah-daerah yang berada di dalam wilayah provinsi ini.

Diskusi fokus ini, secara substansi dimaksudkan membuka ruang dialog atau media tukar pendapat untuk membicarakan persoalan tersebut dengan melibatkan berbagai stakeholders yang concern dengan masalah pengangguran dan kesempatan kerja.

B. Isu Utama dan Masalah Sentral : Beberapa isu utama yang menjadi fokus masalah dalam FGD, yaitu antara lain :

a) Tingkat keterampilan yang rendah; b) Rendahnya kualitas Sumber daya manusia. c) Kurangnya lowongan pekerjaan d) Tingkat urbanisasi yang tinggi. e) Keterampilan dan pendidikan pencari kerja/penganggur tidak sesuai dengan

lapangan kerja. Sikap mental penganggur/pencari kerja cenderung memilih-milih pekerjaan di sektor formal, sementara kemampuan berswasta atau berusaha mandiri kurang.

f) Beberapa wilayah Kelurahan di Kota Palu terdapat sumber-sumber mata pencaharian masyarakat yang tidak memiliki keahlian khusus dan tingkat pendidikan yang memadai, misalnya di daerah pertambangan utamanya Bahan Galian C.

g) Peran pemerintah yang masih kurang terhadap masalah pengangguran. h) Penerimaan lowongan kerja yang masih konvensional. i) Rendahnya anggaran pemerintah untuk mengatasi pengangguran dan membuka

lapangan usaha.

Page 2: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

2

j) Belum tersedianya Balai Latihan Kerja di Kota Palu.

C. Solusi yang Ditawarkan 1. Perlu ada langkah kongkrit dari pemerintah untuk mengatasi pengangguran 2. Peran sektor swasta dalam mengatasi penggangguran dengan menyediakan lapangan

kerja. 3. Perlu di buka balai latihan kerja atau lembaga pendidikan yang mencetak tenaga

kerja siap pakai. 4. Perlunya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, melalui pelatihan dan

pendidikan.

D. Dukungan yang dibutuhkan 1. Dukungan dari pemerintah untuk mengatasi pengangguran melalui penyediaan

lembaga pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

2. Peran sektor swasta dalam mendukung upaya pemerintah dalam mengatasi pengangguran melalui penyediaan lapangan kerja.

E. Rekomendasi Terdapat beberapa rekomendasi yang menurut kami sangat penting untuk ditindaklanjuti oleh semua pihak, baik swasta maupun pemerintah daerah dalam merespon masalah pengangguran dan penyediaan lapangan kerja, yaitu diantaranya sebagai berikut :

1. Mendorong investor untuk menanamkan modalnya di Sulawesi Tengah, yang bisa menyerap tenaga kerja.

2. Mengembangkan pola kemitraan antara pemerintah, swasta dan masyarakat serta masih sangat dibutuhkannya bantuan dari lembaga donor internasional untuk mengatasi pengangguran.

3. Perlu adanya perubahan paradigma kurikulum pendidikan yang lebih mempertimbangkan bagaimana

4. Diperlukan sebuah wadah yang lebih sekedar diskusi fokus, misalnya seminar dan lokakarya, untuk mendudukkan pemerintah, swasta dan masyarakat serta organisasi non pemerintah dalam suatu lingkar kepentingan untuk menghasilkan komitmen dan agenda kerja yang kolaboratif dan komplementer.

Page 3: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

3

NOTULENSI DIALOG KEBIJAKAN FORUM TKI WIL. SULAWESI TENGAH

“MENGURANGI PENGANGGURAN DAN PENYEDIAAN KESEMPATAN KERJA” 4 DESEMBER 2007

Catatan Proses: Moderator :

Membuka diskusi dan memperkenalkan diri sekalian menjelaskan arah diskusi kali ini. Untuk memperjelas topik diskusi, moderator meminta Koordinator Simpul (Eva Susanty) menjelaskan lebih jauh. Pada kesempatan itu, Koordinator simpul menjelaskan kepada peserta hasil-hasil pertemuan di Mataram, dan menyampaikan bahwa Walikota berniat untuk menjadikan kota Palu sebagai tuan rumah dalam pertemuan F-KTI yang ke IV 2008.

Pada kesempatan kali ini, menurut Moderator akan digali berbagai informasi seputar penyelenggaraan pembangunan yang melibatkan dinas terkait dan beberapa Home Industri yang sudah menyerap tenaga kerja. Diskusi ini bertopik: Mengurangi Pengangguran dan penyediaan Kesempatan Kerja. Moderator menjelaskan beberapa pertanyaan kunci yang kurang lebih menjadi batasan diskusi, yakni :

1. Hambatan utama dalam mengurangi pengangguran di daerah kita ini. 2. Apakah Kebijakan pemerintah daerah sudah berorientasi pada pembangunan

manusia (Human Development)? 3. Sejauhmana peranan sektor swasta dalam menjawab permasalahan

ketenagakerjaan? 4. Bagaimana memperkuat kerjasama antara pilar pembangunan yang terdiri dari

pemerintah, swasta dan masyarakat dengan dukungan dari lembaga donor/ internasional?

5. Identifikasi praktik atau pengalaman pemerintah daerah maupun stakeholders sehubungan dengan tema diskusi yang bisa diangkat sebagai salah satu contoh praktek cerdas!

Moderator mempersilahkan narasumber untuk membawakan materinya. Narasumber Pertama : Ibu Herlina SE, M.Si (Dinas Sosial, PM & KB Kota Palu)

Mengucapkan salam dan menyampaikan pernyataan maaf dari kepala Dinas karena tidak dapat menghadiri acara ini, dan menunjuk dirinya sebagai wakil kepala Dinas untuk menyampaikan materi. (Presentasi Terlampir) Penjelasan lebih lanjut dari narasumber :

Mengenai masalah ketenagakerjaan, menurut Dinas Sosial imbasnya berupa dampak-dampak dari pengangguran. Jadi pada diskusi ini, saya hanya berkiblat pada peran Dinas Sosial itu. Dinas Sosial adalah wadah untuk mediasi masyarakat untuk meningkatkan sumber daya sumber daya manusia melalui kegiatan-kegiatan. Seperti kita tahu bahwa masalah ketanegakerjaan di Indonesia kondisinya sangat memprihatinkan, kita lihat di mana-mana terjadi PHK, misalnya di ibu kota, kemudian di palu sendiri. Meskipun

Page 4: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

4

pengangguran bukan saja karena kena PHK, tetapi banyak hal yang membuat kota Palu memiliki penduduk miskin.

Mungkin saya bisa menceritakan. Di rumah saya itu kebetulan sekarang mempersiapkan kafe-kafe kecil , saya baru buka kafe itu sudah 5 pekerja yang datang mencari kerja, tetapi tenaga kerja yang saya rekrut lebih besar orang yang ingin mencari kerja dari pada yang saya siapkan, orang-orang yang datang bukan dari kota palu yang mencari pekerjaan tetapi itu malah di luar kota palu, salah satunya adalah kota Luwuk, ini menyebabkan juga orang palu sendiri itu menganggur sementara orang lain datang itu malah bekerja.

Pendidikan mungkin tidak terlalu tinggi terhadap pengangguran tetapi,ada fenomena seperti ini , ketika orang selesai kuliah, pendidikannya bagus, tapi lowongan pekerjaan itu tidak ada untuk mereka , jadi mereka dianggap bahwa pendidikan itu tidak memenuhi syarat mereka untuk bekerja akhirnya mereka menganggur.

Mungkin salah satu saran pada Forum KTI ini, saya pernah berkecimpung dalam program padat karya ketika saya selesai kuliah itu saya tidak memilih dimana saya bekerja tetapi saya kerja apa, informasi-informasi ini mungkin kurang ada pada pencari kerja, kemudian di kampus rupanya ada brosur untuk penerimaan pendampingan untuk masyarakat, ini sebenarnya bagus Cuma, kelihatannya ya seperti model-model pendampingan di PPK sebenarnya pendampingan dari IDT, tetapi ternyata dikemudian hari itu tidak lagi seperti yang dulu seperti ketika saya mendamping masyarakat bahwa kapasistas orang yang seperti yang diharapkan masyarakat jadi mereka setengah pengangguran.

Sebagai salah satu media pemerintah, Dinas Sosial mencoba mengantisipasi Hal-hal karena dampak akan mengarah penyakit sosial masyarakat beberapa bidang itu telah melakukan program antara lain bidang pemberdayaan perempuan, bidang social dan bidang ketahanan masyarakat, bidang pemberdayaan perempuan ini telah melakukan di tingkat kelurahan, pelatihan keterampilan ini mengarah ke situ, jadi mereka diberikan menjahit serta diberikan bantuan, biasanya berupa perlengkapan jahit menjahit sebenarnya kalau TMT-AS itu arahnya bukan mungkin anak-anak nanti ke depan memiliki sumber daya manusia yang memadai , kemudian juga bidang pemerintahan lebih di kelurahan ibu ibu kemudian bagi anak-anak pemulung juga penganggur, sebenarnya mereka tidak mau menganggur, mereka melakukan kerja sebagai pemulung, nah mereka kemudian dibina kemudian untuk organisasi-arganisasi wanita telah dilakukan pembinaan kapasitasnya sebagai Peningkatan SDM, kemudian di bidang social, kalau di bidang social ini, seperti yang kita ketahui dia mengarah pada bagaimana kaum dhuafa itu bisa terangkat berkembang yang dilakukan program-progrm perduli terhadap dhuafa.

Beberapa kebijakan strategis, itu telah dilakukan, jadi mereka sudah melakukan pelatihan-pelatihan, kemudian mereka mereka kemudian diberikan bantuan , jadi bagaimana n sehingga mereka tidak perlu menganggur, malah kalau perlu mereka yang merekrut tenaga kerja, pembinaan pada masalah social anak-anak yang terlibat narkoba, obat-obatan terlarang itu telah dilakukan pembinaan agar mereka tidak terjerumus, jadi sasarannya itu organisasi dan karang taruna.

Kemudian bidang Ketahanan masyarakat ini telah melaksanakan kegiatan pembinaan sama dengan kegiatan pembinaan lain tapi tidak berarti bahwa semua , melakukan pembinaan dan pelatihan mereka terhadap pembinaan ini, jadi orang yang diberikan pelatihan itu berbeda bidang social, bidang perempuan, jadi masing-masing ada porsinya. Nah kalau di masyarakat ini itu sudah diberikan bantuan berupa peralatan. Jadi kemarin memberikan peralatan masyarakat, ada salah satu masyarakat bertanya, Bu bagaimana saya menggunakan alat ini padahal mereka mengusulkan itu usulan dari bawah

Page 5: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

5

bukan dinas bahwa kamu harus begini, tapi kenyataan di lapangan mereka itu juga dilemma bagi pemerintah bahwa masyarakat ini sebenarnya manja mereka sesuai bidang yang diminati dan dipahami tapi ternyata setelah ada bantuan mereka jadi waktu itu menjawab Pa kita memberikan kenapa bapak tidak tahu jadi panjang malah kita tidak tahu akhirnya mereka paham dan sebelum di persiapan mental barangkali yang kurang Kemudian bidang Ketahanan juga ada Posyantekdes, posyan tekdes kemarin itu saya dengan pak Walikota akan pada masyarakat berupa teknologi yang akan diberikan bantuan masalah teknologi dan tepat guna yang sederhana tapi bisa dimanfaatkan usaha menengah kecil. Nah saya kira ketiga bidang tersebut memang menjadi pilot di Dinas Sosial yang muaranya pada pemberdayaan masyarakat. Demikian terima kasih. Moderator:

Terima kasih ibu Herlina, saya kira paling tidak share seberapa banyak pencari kerja ternyata 67 % para pencari kerja, dan hanya 1 % yang menyiapkan usaha, ini problem. Kenapa para penyedia usaha ini melemah, ataupun kalau ada menjadi persoalan, saya kira kita akan share lebih banyak karena sekali lagi saya tekankan kita semua di sini adalah narasumber, ada dinas pendidikan, saya kira ada program pendidikan informal, nah ini berkorelasi erat dengan memberikan pendidikan terhadap atau memberikan kapasitas terhadap pencari kerja dan menyediakan lapangan kerja, nanti kita akan sher sama-sama tentang program yang ada di dinas pendidikan. Saya silahkan kepada dinas tenaga kerja selaku pemegang mandat hak ketenagakerjaan di kota palu. Narasumber 2. Richard Noach (Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja) Assalamu Alaikum Wr.Wb. Salam sejahtera .

Pertama-tama, kami mohon maaf karena kami tidak memakai alat yang ada ini (LCD) namun kami akan menyajikan dalam bentuk (makalah) sebentar akan dibagikan. Kemudian para peserta forum ini, sedianya memberikan materi ini adalah Kepala dinas namun beliau mengikuti rapat, kami ditugaskan dan kami sendiri adalah kepala bidang penempatan tenaga kerja kota palu, dinas kami bernama Dinas Tenaga kerja , Kependudukan dan Catatan Sipil kota palu. Kebijakan dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan

Dalam rangka percepatan pembangunan daerah dan peningkatan kualitas kesejahteraan masyarakat serta merespon issue-issue yang berkembang dalam memenuhi harapan dan tuntutan masyarakat. Maka dari sector tenaga kerja melaksanakan kebijakan dan strategi penanggulangan kemiskinan di Kota Palu dengan prioritas program dan kegiatan/permasalahan yang dihadapi adalah sebagai berikut :

1. Profil Sumber Daya Manusia (SDM) kota Palu - Penduduk Kota Palu 293.996 jiwa/orang - Penduduk 15 Thn Keatas 179.181 jiwa/orang - Angkatan Kerja 108.018 jiwa/orang - Bukan angkatan Kerja 72.187 jiwa/orang - Bekerja 82.269 jiwa/orang

Page 6: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

6

- Pengangguran terbuka 25.749 jiwa/orang s/d Nopember 2007 - Pengangguran Terbuka 24.725 jiwa/orang (tahun 2006) - Pengangguran Terbuka 18.436 jiwa/orang (tahun 2005) - Pengangguran Terbuka 12.749 jiwa/orang (tahun 2004) - Pengangguran Terbuka 16.789 jiwa/orang (tahun 2003) 2. Kebijakan dan Strategi Penanggulangan kemiskinan/pengangguran a. Melalui program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dengan

memprioritaskan kegitan-kegiatan : - Bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta dalam rangka memberikan

pelatihan ketrampilan bagi tenaga kerja penganggur di kota Palu sebanyak 27 lembaga swasta. Melatih sebanyak 864 orang dengan harapan semuanya dapat terserap pada semua lapangan sector usaha/pekerjaan swasta, BUMN di kota Palu berdasarkan job order yang ada.

- Pelatihan kerja berbasis masyarakat melalui dana APBN sebanyak 11 paket yang tersebar di kelurahan kota Palu atau melatih tenaga kerja penganggur 176 orang yang diharapkan dapat bekerja/membuka usaha secara mandiri dan bekerja di pihak ke 3

- Mendirikan Lembaga Latihan Kerja (LLK) yang permanen (dalam proses pengusulan di pusat) sebagai persiapan mendidik dan melatih kader-kader tenaga kerja yang berkualitas dan siap kerja di kota Palu, memenuhi permintaan tenaga kerja dalam negeri maupun luar negeri serta menjadi wadah untuk menanggulangi pengangguran/kemiskinan di kota palu.

- Pembinaan instruktur yang berstatus PNS dan instruktur swasta dengan mengadakan latihan khusus bagi instruktur sebanyak 20 orang.

b. Melalui Program Pengembangan dan perluasan Kesempatan Kerja dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

- Padat Karya Produktif /Infrastruktur 1. Tahun 2006 Pembuatan Irigasi Tersier dengan menyerap tenaga kerja pengangguran

dan ½ penganggur sebanyak 6525 HOK atau mempekerjakan 87 orang selama 75 hari dan diberikan upah kerja perhari untuk pekerja Rp. 15.000,- untuk kepala kelompok Rp. 20.000,- untuk tukang Rp. 25.000,-

2. Tahun 2007 pembuatan kolam ikan di kelurahan Tavanjuka dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 2200 HOK atau mempekerjakan 44 orang selama 50 hari dengan upah kerja/hari. Untuk Pekerja Rp. 25.000,- untuk kepala Kelompok Rp. 30.000,- untuk Tukang Rp. 35.000,-

- Penciptaan tenaga kerja usaha mandiri melalui wirausaha, baru melatih 20 orang dan saat ini berkembang melalui usaha mandiri diberbagai usaha kecil

- Penerapan teknologi tepat guna 15 orang, dilatih untuk giat memanfaatkan potensi daerah yang selanjutnya dikembangkan menjadi usaha masyarakat dalam rangka meningkatkan pendapatan.

- Bekerjasama dengan Disnakertrans Propinsi dalam rangka pendayagunaan tenaga kerja professional dan terdidik (sarjana dan lulusan SLTA) sebanyak 34 orang yang pada akhirnya mereka memperoleh usaha yang ia kembangkan.

c. Masalah-masalah yang dihadapi 1. Dana yang belum memadai

Page 7: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

7

2. Sarana dan Prasarana yang belum memadai terutama kendaraan dinas 3. Belum tersedia tenaga instruktur di Dinas Tenaga Kerja, Kependudukan dan

Catatan sipil kota palu.

Bapak ibu kami sampaikan bahwa sebenarnya timbul dalam diri kita masing-masing Kenapa orang itu menganggur? Jadi sesuai apa yang fakta-fakta apa yang bahwa menganggur itu, itu karena informasi kurang sempurna ,ini terjadi pada masyarakat yang karena tidak ada informasi sehingga dia mengganggur, kemudian yang ke2. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh dinas social tadi antara lain keahlian yang dimiliki, jadi kadang kala kalau dia sudah sarjana, bekerja di satu perusahaan kemudian ditempatkan dalam satu jabatan yang kalau kurang layak dia tidak mau, lebih baik dia pilih menganggur. Kemudian yang berikut adalah Mungkin menganggur karena tingkat upah .kalau sudah berbicara tingkat upah kembali lagi ke dasar hukum kita amanat undang-undang pasal 27 ayat 2, bahwa : tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pekerjaan, memang itu hak kita tetapi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan, kemudian pasal 28 ayat 2 setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapatkan imbalan serta perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja jadi termasuk di dalamnya di pasal yaitu masalah upah Apakah ini layak ? jadi kemarin itu upah minimum kota baru ditetapkan tahun 2008 itu 685.000. lebih tinggi dari pada upah minimum jadi itu kesukuran kita bahwa upah minimum kota 685.000 jadi sekali lagi upah minimum kota 685.000 ini nanti berlaku tahun 2008, kalau yang kemarin itu baru 615.000 berarti naik apakah ini sudah layak ? tentunya belum layak ! Bapak ibu kami akan menyajikan data, data yang ada ini tahun 2006 mungkin agak berbeda dengan data yang disajikan oleh Dinas Sosial, karena dinas kami juga mendata penduduk, kemudian dari data penduduk ini kami pindahkan ke sini (print out) inilah Profil Sumber Daya Manusia Kota palu tahun 2006.

Page 8: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

1

Profil SDM Kota Palu tahun 2006

Penduduk 293.996 Laki-laki, 146.468 Perempuan, 147.528. Catatan: belum termasuk pengungsi Poso.

Penduduk 15 tahun keatas 179.181 Laki-laki, 87.765 Perempuan, 91.416

Angkatan kerja 106.994 Laki-laki, 66.586 Perempuan 40.408

Bekerja, 82.269 Laki-laki, 54.924 Perempuan 27.345 Formal 64.796 Informal ,17.473

Bekerja > 35 jam 61.031 Laki-laki, 38.904 Perempuan, 22.127

Bekerja < 35 jam 15.803 Laki-laki, 11 628 Perempuan, 4.175

Bekerja 0 jam 5.435

Penganggur 24.725 Laki-laki, 11.662 Perempuan, 13.063 Catatan : 25.747 Nop. 2007

Bukan Angkatan Kerja 72.187

Penduduk 0 – 14 tahun 114.815 Laki-laki 58.021 Perempuan, 56.794.

Page 9: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

1

Jadi kalau terjadi masalah-masalah sosial antara lain diakibatkan oleh penganggur, umpamanya kita jalan malam-malam, sudah diambil atau sudah diapa akibat penganggur masalah masalah sosial itu banyak sekali yangh muncul di kota Palu. Sekarang strategi dari dinas Tenagakerja itu bagaimana ? bahwa kebijakan kita sebagai pilar tenaga kerja yang tetap menangani masalah pengangguran ini anatara lain bekerja sama dengan lembaga pelatihan kerja. Baru baru ini ada Lembaga Pelatihan Kerja 27 Lembaga mendapat subsisi program dari pemerintah melatih tenaga kerja masing-masing 32 orang , berarti kalau dikali 27 lembaga, itu ada 800 lebih (864) dengan kebijakan yang namanya tri in one, melatih kemudian dapat sertifikasi penempatan jadi kalau dia melatih ada kerja sama dengan pihak ke tiga mereka itu kemudian yang berikut, pelatihan berbasis masyarakat, jadi kita akan melatih tenaga kerja yang ada di masyarakat khususnya masyarakat yang ada dipinggiran kota, ini kemudian mereka diberikan pelatihan-pelatihan yang dia butuhkan sesuai denga keinginan, seperti kemarin di desa kelurahan taipa, karena di dsana itu hamper semua rumah memiliki TV, maka pelatihan yang kami berikan di sana adalah pelatihan elektronika setelah selesai pelatihan mereka langsung buka, sampai saat ini TV yang sudah mereka perbaiki. Kemudian kami pelatihan seperti anyaman rotan di poboya bahwa ada 11 paket yang kami latih 176 orang , kemudian yang berikut , memang ada kendala-kendala sampai saat ini belum ada pelatihan LLK (Lembaga Latihan Kerja) . Kemarin Walikota ketemu dengan menteri tenagakerja di pusat, untuk tahun2008 nanti akan mendirikan LLK untuk menampung anak-anak yang menganggur ini utamanya yang Drop out kemudian dilatih setelah itu bisa mendapat pekerjaan menteri sebenarnya tadi malam kami sama-sama dengan pak wali diruang walikota tapi tim dari pusat tadi malam tidak sempat hadir mungkin nanti itu seharusnya di kota palu ada LLK yang dilengkapi dengan umpamanya ada asramanya alat yang lengkap itu yang diharapkan oleh kota palu, dilain pihak bahwa dinas tenaga kerja instrukturnya belum ada mengkaderkan lagi untuk bagaimana untuk dapat memberikan selama ini kami umpamanya melaksanaka pelatihan pelatihan mari kita bekerjasama dengan lembaga latihan kerja swasta kemudian lembaga yang di kota palu yang kami anggap professional.

Kemudian yang berikut, langkah-langkah strategis, sebagaimana disampaikan oleh dinas sosial tadi

Pola padat karya produktif, ini setiap tahun ada tahun 2006 kami melaksanakan irigasi yang ada di pinggiran kota,di lembara itu menyerap tenaga kerja setiap (pembuatan saluran) yang menyerap tenaga kerja setiap harinya menyerap tenaga kerja 75 orang selama 3 bulan , padat karya ini hanya temporer dengan harapan dengan terjadinya irigasi itu paling tidak dapat air akibat dari ada dengan harapan bahwa mengembangkan usahanya apakah usaha ternak, ternak itik atau dapat areal-areal diairi dengan air yang ada kemudian tahun 2007 ini kami membuat Padat karya produktif , infrastruktur, bentuk kolam, kolam ikan yang ada di tavanjuka mempekerjakan setiap harinya 50 orang kemudian dari 50 orang itu diambil 10 orang untuk melanjutkan program Walikota yang kaum dhuafa untuk ada 10 orang melanjutkan kolam mini, jadi kita sudah isi bibitnya sekian ekor dengan harapan dapat berkembang kolam ikan ini di tavanjuka. Kemudian yang berikut sebenarnya menurut kami yang paling tepat untuk kota palu adalah bagaimana membawa masyarakat pengangguran ini supaya dapat menciptakan lapangan kerja, melaui usaha atau melalui usaha baru jadi ada sudah dilatih tadinya sudah berkembang diharapkan umpamanya dapat mngembangkan usahanya dan dapat menyerap tenaga kerja dari warganya atau tenaga kerja dari teman teman tapi yang jelas selama ini untuk satu usaha sudah bisa menyerap paling sedikit 1 orang. pengangguran di Kota Palu ada 25.747 orang, jadi kalau umpamanya ini bisa dalam usaha baru, ini banyak sekali penganggur mungkin 5 tahun ini tinggal 5000 lebih, bisa penganggur yang ada dengan

Page 10: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

2

catatan penganggur yang berpendidikan SLTA ke bawah tidak mau tetapi kalau yang namanya SLTA ke atas

Kendala di sini masalah dana. karena mereka perlu biaya tinggi yang kami latih setiap tahun hanya 10 orang kalau yang 10 orang merekrut 1 orang berarti 20 orang berarti kalau Program-Teknologi tepat guna. Teknologi tepat guna disesuaikan dengan potensi yang ada, hanya saja sekali lagi bahwa selama ini dana untuk teknologi tepat guna kemudian pada dasarnya mereka pegawai bukan wirausaha baru untuk kota palu 56.000 padat karya wira usaha penciptaan lapangan kerja bahkan ada di kota-kota penganggur terbuka PR bagi kita semua, kemarin, yang menciptakan penganggur bukan dinas kami, berapa lulusan SMA berapa mungkin secara pastilah saya kira demikianlah akhirnya mereka mendaftar bekerja honor di kiri kanan mungkin jadi saya kira demikian nanti sebentar kita diskusikan, nanti bahannya ini kita serahkan, terima kasih. Moderator :

Terimakasih, bapak dari dinas tenaga kerja, menarik sekali ya kalau saya pribadi melihat ini luar biasa besarnya jumlah pengangguran di Kota Palu, 56 % jumlah ½ penganggur dan 25 % adalah penganggur total, jumlah yang sangat fantastis, Seberapa besar kemudian usaha-usaha atau sector-sektor usaha mampu menyerap tenaga kerja kita, para pencari kerja. Saya kira kita di sini ada juga dari sektor swasta juga akan mengekplorasi masalahnya apa memang kemudian kurangnya penyediaan tempat kerja, Mengapa kurang ?

Kemarin saya coba berbicara dengan Pengelola/pemilik kafe ini yang mempekerjakan sekitar 20 lebih orang masalahnya kemudian, saya Tanya UMRnya tetapi dia bilang kalau kami tidak cukup, tetapi bisa mencukupkan sesuai upah minimum tetapi akan ada PHK, jadi dilematis, kami mau merekrut sebesar-besarnya tenaga kerja tetapi kami, tetapi tidak cukup dalam memberikan sesuai undang-undang. Mari kita sama-sama mengekplorasi sebenarnya persoalan apa, apakah tidak ada akses informasi atau apa, beberapa teman wartawan ini juga akan mengsher bagaimana hasil pantauan di lapangan, kemudian ada ibu bidaya, beliau adalah salah satu perempuan korban tambang galian C, beliau juga akan mengeksplorasi masalahnya, berapa banyak perempuan yang menganggur, ada juga aturan sepeti di Pasar Inpres, pasar pagi Cuma sampai jam 9 pagi, yang apabila lewat dari jam 9 digusur, ini persoalan, orang mau bekerja tetapi tidak ada tempat dan dibatasi oleh waktu, ini kritikan untuk pemerintah, saya persilakan kita diskusikan, silakan ibu bidaya, kemudian Wilda, kemudian Syarif wartawan suara sulteng. Ibu Bidayah (korban galian C):

Assalamu Alaikum Wr.Wb. yang saya tanyakan ini pak, ini saya lihat mengurangi pengangguran tapi bagai mana ini pak, mengurangi pengangguran sedangkan pemerintah sendiri membangun pengangguran, menurut saya, kenapa saya bilang sampe membangun pengangguran, lapangan kerja masyarakat yang tidak ada pendidikannya dimasukkan tambang galian C. jadi masalahnya begini, kami punya kuala tempat lapangan kerja kami diambil begitu saja tanpa dibayar, ini masalah besar sebenarnya,Cuma tidak dinampakkan lantaran orangnya pendidikannya tidak ada tapi kalo sampe ke luar negeri . ini pak saya minta bukan bantuan yang kami minta, kami-kan aman-aman saja kami punya lahan dekat dengan laut, bisa kami memasang rompong, walaupun kami sebagai perempuan bisa, dibantu anak laki-laki kami , jangan diberikan rompong hanya 3 satu kelurahan, yang masuk akal pak kalau dipikir-pikir itu masyarakatnya 2000 lebih kalau pendidikannya

Page 11: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

3

mungkin pertengahannya pak apa mungkin bisa mengurangi pengangguran, jadi saya minta untuk kedamaina untuk menjaga jangan sampe yang tidak diinginkan mungkin barangkali romponglah yang paling nampak tapi jangan diatasnamakan laki-laki, perempuan juga bisa, karena ini turun dana hanya khusus laki-laki , jadi kami perempuan juga bisa pasang pukat, apalagi kita dekat pinggir pantai kenapa tidak bisa kalau alasan apa namanya mendorong perahu atau kami punya anak laki-laki bisakah, ini bisa mengurangi pengangguran, kalau tambang galian C, itu sudah jelas membangun pengangguran tidakmasauk akal, walaupun berapa itu anggaran saya tidak yakin karena kami di sana , usia muda ada yang tidak punya pendidikan, apa lagi di sana kerja apa, jadi kalau bisa biarlah nasib kami diambil ada yang berkuasa berikanlah dana untuk kami tapi jangan diatasnamakan laki-laki kami janda-janda, kita perlu bagian, laki-laki semua apalagi pertemuan-pertemuan dana perempuan tidak dilibatkan perempuan tanpa dimiskinkan apalagi hak-hak kami perempuan diambil dirampas dikutuk, airmata kami seorang ibu mengalir tidak diberikan sejumlah dana diatasnamakan perempuan mungkin itu saja berangkali sekian dulu . wassalamu Alakum wr.wb. Moderator :

Ibu Bidayah terimakasih, memang ibu bidaya ini kalau menceritakan masalahnya ia penuh perasaan karena kehilangan tempat kerjanya, saya persilakan pengeksplor selanjutnya.

Wilda :

Assalamu Alaikum Wr.Wb. saya Wilda dari SIKAP institute, sebenarnya kalau menurut saya judul diskusi kita hari ini yang pertama kenapa ada pengangguran ? kemudian yang kedua apa benar Kota Palu kurang Lapangan Pekerjaan, nah kalau memang itu tidak benar seberapa besar perbandingan antara pengangguran dengan ketersediaan lapangan pekerjaan, kemudian melalui-jawaban-jawaban kita bisa memikirkan bersama kira kira apa strategi mengimbangi, nah kemudian saya juga memang banyak di masyarakat kita sekarang ada banyak bantuan-bantuan modal lembaga-lembaga pemberi modal namun kelihatannya kurang efektif, nah pertanyaannya ada apa? Apakah masyarakatnya yang malas kemudian tidak dikembalikan atau mungkin fasilitator-fasilitatornya memberikan modal ini tdak memahami atau tidak faham dengan kondisi masyarakat atau barangkali masyarakat betul-betul tidak tahu apa yang diberikan ketika mereka diberikan mereka hanya tah nilainya segini dan harus dibelanjakan sekian modiapakan itu uang seperti bagaimana itu mereka tidak tahu sama sekali Ada hal yang menarik yang terjadi di Gorontalo, Gubernurnya berani memberikan bantuan modal sebesar-besarnya kepada bank pemerintah masyarakat mengakses modal semudah-mudahnya Bank-bank swasta ada juga UKM-UKM kita susah mendapatkan modal dengan persyaratan yang rumit lembaga-lembaga pemberi modal kadangkala juga lembaga peminjam modal itu alat produksi mereka, ketika ada kita pikirkan bersama, nah kalau menurut saya usulan yang lebih kongkrit lembaga-lembaga usaha koperasi-koperasinya misalkan di perusahaan-perusahaan mungkin koperasinya sudah tidak kesejahteraan karyawannya itu ini juga untuk memotong jalur-jalur kapitalisme, rentenir-rentenir yang bahkan membebani masyarakat bukan membantu masyarakat kalau menurut saya terima gaji sakit dia bingung mau ke mana karena tempatnya tidak ada tempat meminjam sehingga di memilih jalur alternative seperrti itu dan itu secara berkelanjutan hubungan-hubungan antara rentenir dengan terpelihara dan itu menurut saya menjadi lingkaran setan yang sulit dicari awal dan akhirnya, kemudian menurut saya bagi pemerintah juga

Page 12: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

4

menurut saya jangan segan-segan memberikan bantuan atau modal kepada UKM-UKM atau kepada LPK (lembaga Pendidikan Keterampilan) lebih riil dibandingkan yang harus dikerjakan oleh institusi itu sendiri karena LPK-LPK ini memiliki sertifikasi yang keluar dari situ Moderator:

Terima kasih Wilda pertanyaan kita 5 baru kita serahkan kepada Narasumber 2 bapak dari Virgo kemudian Pak Syarif . Syarif :

Terima kasih, Assalamu Alaikum wr.wb. nama saya syarif, saya dari harian suara sulteng dan kebetulan pada hari ini kami juga mendapatkan undangan untuk mengikuti FGD ini sehingga , dan kebetulan juga Koran kami adalah satu-satunya mingkin Koran di Sulawesi Tengah persoalan-persoalan social seperti itu, yang lain hanya banyak yang kurang subtasi menurut saya itu bukan memuji itu kenyataannya. Sebelum saya menjadi wartawan saya juga sering turun melakukan pendampingan-pendampingan terhadap masyarakat yang banyak bermasalah terhadap pekerjaan, olehnya selama ini yang kami pantau saat dalam melaksanakan tugas tugas pemberitaan bahwa memang luar biasa, terkesan bahwa di Palu ini sesungguhnya bukan masalah sumber daya kalau menurut saya akan tetapi masalah lapangan kerja yang memang mutlak untuk menjadi tanggung jawab semua fihak bersama-sama mengadakan itu .

Persoalan sumber daya kami pikir dalam beberapa kali diskusi dengan teman–teman NGO lainnya bahwa kalau dilihat selama ini dan 5 tahun terakhir ini banyak kawan-kawan dari palu, teman-teman dari palu yang asal Sulawesi tengah yang kemudian mampu melakukan terobosan-terobosan besar kerja-kerja baik di sector pemerintah, kerja-kerja di sector pendampingan dan beberapa item pekerjaan lainnya, mampu mereka melakukan terobosan itu, artinya ini bahwa tidak ada sebenarnya masalah kalau pemerintah selalu mdengatakan masala Sumber daya, menurut kami dari jurnalis tidak mungkin jadi masalah lagi kalau di palu, yang jadi persoalan adalah lapangan kerja unsur kreatifnya pemerintah melakukan terobosan-terobosan penyediaan lapangan pekerjaan itu menurut saya, seperti yang terjadi kadang di palu ini penyediaan lapangan pekerjaannya masih sangat konvensional, bersifat dalam memilih orang untuk diberikan pekerjaan.

Masih banyak hal yang kami temui di lapangan namun kemudian terkadang kita juga harus ketika memberitakan itu menjadi satu problem yang besar lagi untuk masalah-masalah kemasyarakatan, karena kebanyakan SKPD itu memilih kelompok-kelompok pada hal sebenarnya itu belum betul-betul membutuhkan pekerjaan yang seharusnya yang diberikan pekerjaan adalah masyarakat yang memang betul-betul membutuhkan pekerjaan jadi ini pemerintah masih terkesan memilih untuk memberikan job-job kerja kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan, selain itu kalau persoalan pengangguran dari pada teman-teman misalnya sudah selesai dalam menempu studinya, ini menurut saya tidak perlu jadi satu kekuatiran , yang jelas setiap yang mereka yang mendapatkan pendidikan pasti bisa berfisir bagaimana bisa berkembang lebih baik, yang terpenting adalah bagaimana pemerintah kota palu bisa mengakses informasi tentang semua pengangguran yang ada di kota palu untuk memberikan pekerjaan yang betul-betul sesuai dengan mereka hal-hal yang terjadi di lueuk yang terjadi di lasoani itu tidak bisa terulang lagi inikan persoalan social terjadi karena masalah-masalah lapangan kerja yang tidak maksimal dan tidak sesuai dengan bidang mereka sehingga persoalan mereka suka misalnya gaji kecil itu bukan menjadi problema, problema adalah lapangan kerja yang mesti disiapkan, saya kira itu terima kasih.

Page 13: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

5

Moderator : Terima kasih Syarif, ada lapangan kerja, tidak ada lapangan kerja tetapi kalaupun

disediakan dibatasi waktunya itu juga kemudian … ada di pasar kemudian dibatasi waktu jam kerjanya. Saya persilakan dari… bapak siapa namanya pak ? Pak Kamal .

Kamal (Sektor Swasta):

Assalamu Alaikum wr.wb. terimakasih atas kesempatan yang diberikan kepada saya, saya bekerja di sector swasta , seperti tema yang kita bahas hari ini adalah memberantas pengangguran di kota palu , ya memang saya berikan sedikit gambaran Selain ada peluang – peluang juga ada tantangan-tantangan atau kendala-kendala yang kita hadapi , khusus di Rotan ada satu hal yang sangat …situasi perkembangan dunia usaha itu pada posisi stagnan, Kedepan diperlukan investasi –investasi baru, dalam hal ini komoditas-komoditas seperti coklat, dan karet dan harus didorong oleh pemerintah. Investor itu akan melihat potensi suatu daerah Sesuai dengan potensi daerah yang potensial untuk dikembangkan ,ini juga merupakan masyarakat yang ada tetap harus didorong dan dikondisikan sesuai dengan potensi daerah , seperti: di palu Sulawesi Tengahharusnya bukan hanya coklat yang dapat dikembangkan tetapi masyarakat itu sendiri untuk dapat membuat suatu industry coklat. Tetapi itu adalah hal Bahan baku bagus, mungkin ada hal lain yang …secara kreatif pemerintah kota dan Pemerintah daerah harus memberikan fasilitas, kemudahan yang efek baliknya juga akan meningkatkan lapangan usaha untuk menyerap tenaga kerja, intinya pemerintah harus membuka lapangan kerja. Moderator :

Terima kasih pak kamal, sebenarnya masalah di sector swasta itu juga saya kira belum oleh pak kamal selaku pengelola sector swasta , tadi yang disampaikan oleh pak kamal adalah soal pentingnya investasi, mengundang para investor, pengusaha-pengusaha untuk, kira-kira yang berpotensi untuk di Kota Palu apa, Cuma ironisnya saya coba lihat di Bangkep seperti eksplorasi Gas di Batui, justru , para pekerjanya itu bukan orang di situ didatangkan semuanya dari Balikpapan. Itu masalah.ketika misalnya usaha industry mulai dibangun ini juga harus jadi warning kepada pemerintah Kalau dibilang syarif, sumber daya kita banyak tersedia, cukup, jadi tidak lagi kemudian memnaggil orang dari luar kota Palu. Selanjutnya saya silakan pak Roni .

Pak Roni ( YPPMAST):

Terima kasi atas kesempatan yang diberikan kepada saya, saya dari Lembaga pemberdayaan Perempuan , mewakli, karena yang diundang sendiri mungkin …jadi terpaksa saya . Assalamu Alaikum wr.wb. Bapak Ibu sekalian , saya juga sebetulnya tertarik dengan mendiskusikan persoalan-persoalan global , maupun secara regional dan Negara kita ini khususnya dikota palu saya belum banyak mengetahui sejauh mana persolan yang persoalan yang di hadapi oleh masyarakat kita. Kalau disini yang menjadi masalah pengangguran di kota Palu ini adalah soal kesiapan tenaga kerja kita yang belum ter caver oleh usaha-usaha , kalau saya sendiri menilai bahwa, di Sulawesi tengah ini masih kurang motivasi, motivasi dari masyarakat , terutama pengenggur-penganggur sendiri mau bekerja karena lapangan kerja yang ditetapka atau yang disediakan kadang tidak sesuai dengan skiil mereka atau keterampilan mereka yang juga tidak sesuai dengan kemampuan dari pada nilai yang mereka terima, soal gajilah, apa segala macam , nah itu

Page 14: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

6

semenarnya membuat masyarakat tidak banyak termotivasi dengan masalah-masalah ketenagakerjaan yang ada di Sulawesi Tengah ini.

Kita bandingkan misalnya dengan kota-kota besar yaitu, di sana mereka sangat menerapkan upah minimum perkotaan maupun regional, kalau di sini, kalau di sini saya tidak tahu apakah itu sudah dijalankan atau masih memilih orang-orang tertentu, artinya paling tidak disini orang yang punya potensi dan skiil. Kemudian juga saya lihat kalau disini partisipasi masyarakat sangat rendah , motivasi itu sendiri harus diberikan oleh pihak pengambil kebijakan ataupun dari pemerintah sendiri , sehingga masyarakat kita itu sangat danmereka faham bahwa kita ini perlu kerja dan kita ini bagaimana ke depannya, kemudian juga dengan masalah sumber daya manusia kita, saya bilang sumber daya manusia di sini, banyaknya pengangguran-pengangguran kita tidak memiliki skiil, memiliki keterampilan. mereka mau menjadi pegawai negeri tetapi mereka juga tidak bisa bekerja.

Ada semacam lingkaran setan yang terjadi di sini. Saya akan mengusulkan kalau kita melihat persoalan-persoalan seperti ini, tadi sudah dikemukakan bahwa penciptaa lapangan kerja ini tidak berarti penciptaan lapangan kerja yang sudah ada, tapi lapangan kerja ini yang betul-betul menghasilkan yang bersumber dari alam, bukannya lapangan kerja apakah dia membuat kue jangan sampai kita menciptakan lapangan kerja itu orientasinya di kalangan kita sendiri, kita harus memikirkan kita punya sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan , apakah sudah dapat rotan atau seperti itulah yang saya maksud coklat kita banyak tapi produksi dari masyarakat kecil dikelolah sendiri oleh masyarakat kita menarik tenaga kerja dari daerah kita ini sehingga nilai tambah incam kita banyak , karena nilai sendiri akan bisa seperti itu, kemudian masalah pendampingan, saya setuju masalah pendampingan, masyarakat-masyarakat kalau memberdayakan masyarakat harus ada pendampingan, misalnya contoh, di desa , saya kembali ke desa di desa itu ada ADD.

Bantuan-bantuan desa dan tidak ada semacam arahan bantuian-bantuan itu kepada masyarakat sehingga mereka menggunakan itu tidak pada tempatnya, kebetulan barangkali orang penjudi di sutu dia terima uangnya dia pake mabuk-mabuk karena tidak ada orang yang mendampingi , kalau kita mau berbicara pengangguran di sini, banyak sarjana-sarjana kita , mereka-mereka inilah sebetulnya diarahkan supaya , kalau ada misalnya dari kampung A sudah jadi sarjana, jangan lagi dia tinggal di Kota, dia harus kembali ke desanya membangun desanya pengangguran-pengangguran di kota , banyak sarjana atau tamat SMA mau tinggal di kota dan desanya sendiri terpuruk, melarat orang di sana, mungkin karena malu atau bagaimana tidak mau kembali ke desa dia mau bekerja di kota, walaupun tidak mencukupi jadi iniyang perlu dipikirkan sarjana-sarjana kita ini, bagaimana supaya mereka kembali ke desanya masing-masing, di sana mereka jadi motivator atau bisa menjadi motivator bagi masyarakatnya, bagaimana caranya membangunan desa karena itu tadi tidak pada tempatnya digunakan , karena mereka tidak tahu menggunakan , itu persoalan kita sebetulnya, kemudian Penciptaan teknologi tepat guna.

Ini juga sebetulnya bagus, bagaimana caranya kita menciptakan itu supaya bisa menyerap tenaga-tenaga kerja kita, ini juga perlu dipikirkan oleh dinas social dan tenaga kerja ini ada perbedaan data kependudukan menjadi tanda Tanya bagi kami kenapa sampai berbeda, kalau orang lain yang menilai berarti tidak ada kekompakan tidak ada sinergitas darai dinas instansi terkait itu sendiri untuk bekeja bagaimana supaya masyarakat mengetahui pengangguran harus dipatok sama-sama SKPD mematok sekian pengangguran kita, itu seharusnya ada yang punya skiil sekian persen nah inilah yang harus dilatih , mereka inilah yang perlu diberdayakan . Kemudian soal Lembaga Latihan Kerja tadi, saya piker bukan lembaga latihan kerja tetapi lembaga latihan usaha, karena

Page 15: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

7

masyarakat itu mau berusaha tetapi tidak tahu bagaimana caranya memulai, bagaimana caranya berusaha tanpa modal, ini yang seharusnya diciptakan juga, karena apa berpikir saya mau berusaha tapi tidak ada modal, tapi yang kita ciptakan bagaimana masyarakat itu berusaha tanpa ada modal , saya kira inilah masukan saya buat semua, terima kasih. Moderator :

Terima kasih pak Roni , masukannya, sangat cerdas. Saya kira juga perlu dilihat akar persoalan , pendidikan , dari mulai SD dari mulai TK sampai Perguruan tingi yang ada cita-cita menjadi dokter, jadi guru jadi insinyur, tidak perna ada cita-cita jadi petani.kalau semua jadi dokter siapa yang sakit, kalau semua jadi insinyur . ini persoalan semua jadi PNS, pada hal kalau tidak ada petani kita mau makan beras apa, akhirnya kemudian itu memang paradigm pendidukan itu kan, begitu arahnya tidak dimulai bagaimana kemudian ada, misdalnya sekalah di tingkat SD bagaimana menanam benih, tetapi pendidika kita kan diarahkan untuk bekerja semuanya serba hebat, menjadi dogma segala macam jadi jangan heran misalnya saya sarjana saya pekerjaan yang tidak sesuai saya tidak mau, karena memang paradigma yang dibangun dari luar, petani itu bukan pekerjaan diangap, saya kira ini juga dilihat , atau misalnya usaha-usaha di rotan di Palu utara, yang juga sebenarnya dinas social harus mengembangkan prodak itu menjadi lebih bagus, dari pada misalnya teman-teman mesti studi banding di Amerika, studi banding di Jerman, kenapa tidak ke Jogja, atau ke Bali yang kemudian prodak-prodaknya ada …pasarnya jelas, tetapi kalau masih seperti tertera di sana orang juga kurang bagus mending caro ligna atau olimpic, nah saya kira ini mungkin masukan bagi para SKPD yang ada di sini…mengembangkan tidak hanya barang mentah tetapi juga barang jadi menjadi prodak dimana kita menjadi konsumennya.

Kalau di Poso mulai ada industry yang dibangun industry kakao, itu macam bater cacao, coklat, tidak lagi mentah-mentah dibawa tetapi itu dibuat sedemikian rupa sehingga bisa dikonsumsi oleh masyarakat dan bisa dieksport. Banyak bahan baku btersedia tetapi tidak pernah diajarkan bagaimana untuk mengolah, yang lebih banyak Juak beli coklat. Saya kira ini masukan nanti setelah ini kita akan buka sesi berikutnya.

Ibu bidaya :

Kalau menurut saya begini karena bapak tadi memberikan soal …berusaha tanpa modal. Kami di sana sudah berusaha tanpa modal tetapi begitu tanpa modal diambil oleh yang berkuasa makanya kami meminta modal, kami tanpa modal diambil kami punya lahan kerja dan akhirnya kami minta modal mungkin itu saja jawabannya sekian. Moderator :

Terima kasih ibu Bidaya, mempertegas, lahan kerja mereka dihilangkan . Saya persilakan dari …

Narasumber Dinas tenaga kerja:

Baik , saya mulai dari pak Roni, tadi saya sudah mendengar yang pertama bahwa masyarakat sendiri motivasinya kurang, jadi kadangkala dia tidak sesuai dengan skiilnya dia paksa untuk masuk umpamanya ada pelatihan-pelatihan. Kemudian satu hal yang kami sampaikan bahwa untuk tahun 2007 ini kan sudah melaksanakan pelatihan ada 11 paket, kita sebarkan di 11 kelurahan kebanyanyan mereka di sana terbiasa dengan masalah uang

Page 16: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

8

transport, konsumsi, sementara pelatihan kami tidak ada menyediakan itu jadi yang jelasbahwa sebenarnya kami sudah merekrut sesuai dengan bakat, minat , kemampuan, jadi 3 ini kami sudah miliki tapi satu contoh yang kongkrit seperti, di balaroa, kami sudah melaksanakan pelatihan ternak unggas jadi ada ayam potong pada hal itu pada hari ke 4 ke 5 itu 16 orang masih utuh.tapi begitu hari ke 6 itu sudah mulai kurang 14, hari berikutnya kurang, sdampai saat ini tingal 10 orang , pada hal menurut kami ketiga kemampuan sudah dimiliki oleh ke 16 peserta tetapi tinggal 1o, kemudia masalah pelatihan ini,dari membuat kandang sampai bisa dijual , kami juga membentuk fasilitator, fasilitator itu nanti memantau pelatihanMenurut kami Bakat Minat Kemampuan mereka cukup.

Dari buat kandang sampai menjual. Kami bentuk lagi fasilitator, yang memantau pelatihan. Yang ada di kota palu ini.kemudian yang berikut tentang sarjana sebaiknya kembali ke desa tempat asalnya, memang begitu selesai sekolah pasti mereka mengambil kartu kuning.dia mendaftar , saya pencari kerja kenapa tidak kembali ke kampong mereka malu, jadi factor malau sangat berpengaruh pada seorang sarjana. Padahal dari awal dia sekolah orang tuanya menghendaki bagaimana menjadi dokter. Kenyataanya bukan jadi itu. Tidak bekerja sama saja menganggur. Di dinas kami selain memberikan pelatihan juga membrikan keterampilan-keterampilan.kami memberikan materi manajemen pemasaran, manajemen usaha, manajemen apa saja denagn harapan mereka itu berusaha jadi kami tidak melatih supaya mereka bekerja di sector pemrintah tetapi kami melatih supaya mereka bekerja di sector usaha.

Itu untuk pak roni, kemudian untuk pak kamal, jadi memang diharapkan supaya investor itu masuk di kota palu dengan dukungan pemerintah, jadi saya kira hal juga telah dilakuka oleh pemerintah khususnya kota Palu, menyangkut investor dari luar, tenaga kerja dari luar bolah hanya saja yang tidak boleh adalah personalia, apa sebabnya karena kalau dari luar mereka mengambil dari luar tenaga kerja itu, tetapi kalau personalia darai kota palu, tifak mungkin dia mengambil dari luar,yang jelas sesuai denga aturan ketenagakerjaaan bahwa kalau dari luar itu masuk boleh tetapi dia harus tenaga ahli tetapi kalau di bawah tenaga ahli tidak boleh dari luar, misalnya Makassar itu tidak boleh itu melanggar peraturan antar daerah (lokal) itu untuk pak kamal.

Kemudian untuk pak Syarif, memang sampai saat ini pihak kami telah melaksanakan upaya-upaya termasuk di dalamnya bagaimana mengakses informasi lowongan pekerjaan. Bukan hanya interen malahan sampai ke luar negeri kita sudah membuka system on line bursa tenaga kerja, hanya saja kendalanya kalau dibuka setiap hari dananya banyak sekali setiap bulan jutaan , disitu kendalanya sebenarnya,kita tuhu ini ada lowongan kita kerjasama dengan perusahaan bursa tenaga kerja. Hanya saja saat ini bursa tenaga kerja mengirim tenaga perempuan keluar negeri untuk Malaysia, untuk singapura Saudi Arabia, kuait, kami mau bukan lagi pembantu rumah tangga, tetapi yang ada keterampilannya, baru-baru ini ada ke kuait untuk tenaga menjahit, hanya saja begitu kita rekrut mintanya 200 yang kita direkrut baru 68 itupun masih ditangguhkan lagi , jadi sekarang ini di dinas tenaga kerja sudah ada system on line khusus untuk bursa tenaga kerja.kami sudah bisa mengetahui lowongan pekerjaan secara nasional, lokal dan internasional.

Tenaga menganggur, bagaimana menganggur mungkin karena kurangnya informasi di pinggiran-pinggiran kota , memang kurang informasi, ada lowongan kepres 480 setiap perusahaan wajib melapor ke dinas tenagakerja minggu ini minggu depan berapa yang dibutuhkan hanya saja tidak jalan karena perusahaan itu dia tidak mau melapor sama kita kepres 43 ditegaskan oleh keputusan walikota nomor 42 tahun 2003, itu sampai saat ini

Page 17: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

9

kalau mererka membutuhkan tenaga kerja paling-paling keluarganya yang diambil, itu masalah sekarang ini keluarganya diambil dulu setelah ditempatkan baru dia lapor ke kita mengisi lowongan pekerkjaan padahal lowongan tenaga kerja sama kita 25000 cukup banyak dia ambil keluarganya jadi system-sistem ini harus dikikis dulu, jangan pilih kasih, kemudian jangan segan-segan memberikan bantuan kepada pelatihan kerja , untuk tahun 2007 ada subsidi program, hanya saja masukan untuk lembaga pelatihan kerja terdapat di dinas kami 10 tetapi begitu ada subsidi program sekarang ini telah ada 100 lembaga dia lebih condong ke Dikjar.

Mungkin akibat dari subsidi program depertemen tenaka kerja juga memberikan sampai saat ini kita memiliki 27 lembaga pelatihan dengan harapan mengurangi pengangguran di kota Palu.hanya saja tidak tahu persis apaka pengangguran itu berada pada dinas tenagakerja atau pada karena ada yang tidak terdaftar itulsh penggur, kemudia dari ibu, kami mohon datanya kelurahan mana, karena baru –baru ini kta masuk di taipa apa rompon ktentu umpamanya kalau ibu minta rompong itu memerlukan penelitian lagi mungkin Cuma ada sekelompok kecil saja, jadi kita berusaha mulai dari minatnya bakatnya,dan kemampuannya tiga itu, jadi datanya kita minta ananti akan dikaji.

Serta pelatihan di 11 kelurahan itu melaui survei 3 bulan kita survey apa yang pokok, balaroa itu cocok ternak ungas. Sekarang sudah jalan, kita berusaha bagaimana dia pecah menjadi wirausaha kemudian dilanjutkan dengan memberikan bantuan uang konsumsi uang transport dan lain sebagainya tidak ada memang kita betul-betul cari tahu ini berguna atau tidak ada peserta yang memang mengharapkan itu saja. Kemudian antara SKPD yang melatih sebaiknya terpadu . kalau dinas tenaga kerja melatih, bahannya dari dinas apa, saya kira demikian dari kami terima kasih.

Narasumber Dinas Sosial:

Saya mau Tanya dari kelurahan mana bu, (Dari kelurahan BULURI). Mnurut ibu ada yang diberikan bantuan rompong tapi satu kelurahan 3 rompong itu dari dinas mana bantuannya, karena dinas social pernah memberikan bantuannke 11 kelurahan melalui lurah dari masyarakatnya terusterang saja terkendala oleh data bese sebenarnya tahun 20007 ini saya usul pembuatan data base kelurahan , jadi tanpa turunlagi mengurangi biaya juga kita bisa melihat seberapa jauh perekonomiankeluarahan itu memang usulan kelurahann dana terabatas, ketika ibu diberikan bantuan itu diharap dari ketiga rompong ini dapat bergulir. Ketika saya masuk di satu desa sector perikanan, kenyataan di lapangan tidak ada satupun yang bersentuhahn dengan kelautan. Suku bajo, mereka diberikan peternakan , perkebunan. Saya mau beli katinting tetapi dananya tidak cukup. Waktu itu dana IDT. Dana tersebut dibelikan katinting , saya dianngapmelawan tetapi karena ini kepentingan masyarakat saya teatap jalan . Dari 6 mesin katinting sekarang telah menjadi 40 mesin katinting, ini pendampingan. Saya berbaur saya tidak mengatakan diri saya pendatang . ini mungkin yang harus dilakukan juga oleh dinas-dinas untuk pendampingan masyarakat, pendanaan yang diberikan harus didampingi. Memang semua wilayah kelurahan ada bantuan saya mau tahu apakah sasarannya yang ibu maksud dari dinas social atau bukan

o Kurang efektifnya bantuan : masyarakat punya kemampuan pengelolaan tinggi, tetapi setelah mereka mendapatkan dana mereka sudah tidak bekerja. Bagaimana seharusnya model pembinaan agar mereka bekerja. Usul untuk pembentukan Koperasi itu sangat bagus.

o Koperasi macet disebabkan karena tidak ada sanksi , para anggota koperasi akan mengembalikan (mental masyarakat perlu diubah)

Page 18: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

10

o SKPD kadang-kadang merekrut orang dekat. Tetapi data ketenagakerjaan tidak ada. (karena ini tidak tercatat)

o Kawasan Industri, emrio ketenagakerjaan harus berasal dari daerah. o SDM terbatas, seorang lulusan ekonomi, jika masuk ke pertanian. o Dinas Sosial sudah kelompokm masyarakat diberikan pelatihan satu komunitas

misalnya tukang kayu, diharapkan mereka dapat menyerap tenaga kerja. Narasumber: Dinas Tenaga Kerja:

Data yang ada pada kami adalah data yang riil, karena diambil darai dari kelurahan. Mudah-mudahan tahun200 8 lebih bagus lagi , makanya namanya dinas tenagakerja, kependudukan dan catatan sipil. Terimah kasih.

Dinas Sosial:

Kalau kami menggunakan data BPS, kalau data BPS adalah data akumulasi satu tahun jadi bukan , tidak seperti di tenagakerja perhari mungkin bisa terdeteksi.

Moderator :

Masalah pendataan , ada forum SKPD supaya ada keseragaman data. Sepertinya forum tidak lagi tumpang tindih dengan bantuan usahanay betutu pula dengan dinas pendidikan ini sebenarnya masukan dari SKPD saya juga bingung mereka mendiskusiakan apa seharusnya yang disiskusiaka berdasarkan.

Pak Roni:

Kalau ada kerancuan data kan kita bingung, SKPD juga mengetahui problem masyarakat dari sumber satu data. Kalau datanya falid sama, berarti SKPD sudah memahami permasalahan masyarakat, ini yang saya maksud tadi supaya SKPD sendiri mengetahui masalah yang tamat SMA berapa % yang punya skiil berapa % sedah ada klasifikasi macam itu sehingga yang belum punya skiil bisa didorang menciptakan kerja Perlu ada data base yang merangkum masalah kependudukan dan masalah yang dialami oleh masyarakat, apa potensi ayang ada dalam masyarakat, sementara ini kita tidak memiliki data yang seperti itu. Data ini yang kita gunakan untuk membuat perencanaan. Kemudian apa yang dilakukan, lakukan monitoring, setelah itu perkembangan kita Moderator luas. Kalau tidak berkembang apa masalahnya kalau berkembang apa kuncinya. Nah ini bisa kita terapkan ke tempat lain, itu yang saya maksud supaya kita tidak membuang energy . terimakasih.

Mercusuar: Terima kasih

Berbicara mengenai ketenagakerjaan seperti lingkaran setan Tidak terlepas dari pengentasan kemiskinan. Dimana pemerintah perlu jelih melihat kondisi ketenagakerjaan. Ada kesepakatan antara pemerintah dan investor , orang daerah diberikan posisi bukan hanya tenaga kerja.orang-orang daerah ditempatkan pada posisi strategis sehingga kalau selesai masa kontraknya kita tidak kehilangan arah , kita tidak memberdayakan orang daerah sendiriu, pemerintah mengirim untuk dilatih, ketikanvstor datang , menurut analis ekonomi bahwa 30 mendatang kita kehilangan sumber daya, ini perlu dikaji kembali ,

Page 19: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

11

Belum ada singkronisasi SKPD-SKPD di daerah (tidak ada kesepahaman) pemerintah telah peduli kaum dhuafa, tetapi tidak ada kesepahaman antara SKPD, termasuk keseragaman data. Terima kasih.

Moderator : terima kasih, Mercusuar

Page 20: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

12

Dinas Pendidikan: Mohon maaf seharusnya yang datang kepala dinas tetapi beliau berangkat ke

Jakarta. Saya diberi tugas untuk mewakli. Beberapa hal yang ada kaitannyaa dengan Dinas pendidikan . Di Dinas pendidikan ada:

1. Formal 2. Non Formal

Dalam rangka mengarahkan calon tenaga kerja, telah menghimbau tamatan itu jangan mengharapkan kelak menjadi Pegawai Negeri, 56 tahun baru ada pengangkatan , paling setiap SKPD 2 atau 3 orang , sementara ada ribuan lulusan , sebaiknya diarahkan ke kejuruan seperti SMK. Sehingga taman ini begitu tamat diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja bukan mencari kerja, untuk tahun kedepan SMA dikurangi yang diperbanyak SMK . SMA aka nada kelas-kelas kusus, untuk PLS telah membuka KBU kelompok Belajar Usaha. Diharapkan pemuda magang ketempat khusus. Seperti menjhit, dan rot, montir pertukangan . setiap .KBUmerekrut abggota . diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja. Itu progam yang ada di dinas pendidikan kota. Tempat menjahit menerima anggota magang. Peralatan dari tempat menjahit kita hanya membiayai kursus mereka.

Yang magang ke tempat orang yang punya usaha. Mungkin sebaiknya peralatan dari Dinas Sosial .

Moderator ;

Inikan hanya soal tidak adanya koordinasi, tidak adanya singkronisasi antara SKPD . ya silakan dari Bappeda. BAPPEDA: terimah kasih, bayak hal-hal yang menarik

1. Kita punya neraca ketenaga kerjaan: untuk melihat Berapa kebutuhan tenaga kerja dan berapa penyediaan tenagakerja, dengan menghitung sesuai lulusan, kedepan Walikota mencanangkan kota industry. Ke depan kita sudah bisa menyiapkan indusri yang membutuhkan tenaga kerja dan dinas pendidikan menyediakan anak didik yang siap bekerja

2. Data-data. Yang tidak sama , karena berbeda pendekatan konsep. Kalau di tenaga kerja menggunakan kartu kuni sebagai pengukur berapa pencari kerja kalau di BPS mereka turun langsung. Dan kalau tidak bekerja dimasukkan jadi pengangguran .

3. Beberapa SKPD membuat program tidak tepat sasaran. 4. Kami mengadakan Musrembang. Agar dapat mengetahui kebutuhan masyarakat,

melaui musrembang kita mendengar keinginan masyarakat. Jadi kita tahu program apa yang dilakukan. Nah itu lah gunanya Forum SKPD..,.dan selanjutnya akan ketemu hasil musrembang dan forum SKPD.setiap SKPD program apa yang cocok dilakukan tahun berikutnya.

Peserta ;

Terimakasih, kalau ada musrembang entah itu dikelurahan atau di kecamatan, masih bahyak kita jumpai masalah bagaimana dengan perempuan yang menjadi KK (Kepala Keluarga), sering tidak dilibatkan karena yang masih dipahami oleh pelaksana Musrebang Kelurahan atau pun kecamatan bahwa Kepala Keluaraga itu adalah laki-laki. Sehingga banyak ketubuhan dan permasalahan perempuan tidak terakomodir.

Page 21: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

13

Kamal : Hambatan Sektor Swasta (Industry Rotan Di Kota Palu) Beberapa hal yang menjadi kendala yang bisa dicarikan solusianya di forum ini

1. Listrik : satu hal yang menjadi kendala utama dalam industry, kendalanya listrik sering padam, meskipiun sudah

2. Infrastruktur pelabuhan belum memadai. 3. Pajak: agar dapat dipertimbangkan agar infestor masuk. Dicari angka yang paling

bijak agar mempertahankan kehidupan usaha dan juga PAD. 4. Perizinan harus dipermudah. Dalam arti kata jangan dipersulit.

Moderator : terimakasih paling tidak kita mendapat gambaran masalah sector industry. Saya

silakan pada teman-teman yang ada di Solidaritas Perempuan , mungkin ada pembelajaran-pembelajaran usaha tanpa modal .

Solidaritas Perempuan :

Perlu ada perubahan paradigma berfikir: tentang sekolah dan kerja kalau yang dibilang krja itu pNS, sekarang banyak ker ayang patut dikatakan kerja. Pemberdayaan masyarakat tidak tepat sasaran : karena tidak adanya keterpaduan data dari SKPD. Pelatihana yang selama ini dilakukan oleh instansi ternya ttidak tepat sasaran kenapa tidak sasaran masalah data base. Berbicara kemiskinan berbeda. Kan bisa dipadukan data antara dinas. Jadi wajar kalau masyarakat mengharapkan kocek .

Saya mengartikan pengangguran 2 pengangguran masyarakat kota dan pengangguran masyarakat desa apa yang terjadi pada pengangguran masyarakat desaa: bisa tidak terjadi pengangguran dalam hal ini pemerintah harus kerja sama dengan masyarakat setempat. Masyarakat dilibatkan mengelolah sumber daya alammnya., Misalnya pendamping yang bukan disiplin ilmunya. Masyarakat melakukan pemindahan ketika masyarakat pesisir kota palu, dikasih dana pengelolaan hutan. Dimana nyambungnya mereka biasa dilaut terus dikasi bantuan di hutan intinya menyatukan persepsi dan data. Supaya apa yang dilakukan oleh pemerintah apa yang dilakukan oleh masyarakat agar tepat sasaran. Terima kasih .

Moderator :

Terima kasih. Saya kasih kesempatan sebelum, beberapa yang belum kita gali ada proses yang sudah berhasil dan menyerap tenaga kerja.

Roni :

Saat musrembang: Menurut masyarakat tidak efektif, dan juga tidak menggali persoalan di tingkat RT/RW ada yang datang membawa aspirasi pribadi, tidak terwakili dari RTRW. Ketika dinaikkan ke tingkat lebih atas, yang dibahan adalah masalah. Kimpraswil (Proyek fisik), tidak ada masalah pendidikan. Masalah pengangguran tidak masuk. Itu sebetulnya di gali. SKPD juga merasa . karena tidak tergali dari RTRW. Dan ini masukan. Menurut masyarakat. Mereka tidak tahu apa yang mereka bahas. Biar masalah gorong-gorong. Di poso juga misalnya para musrembang hanya berlaku di kecamatan, mengundang kepala desa mengikuti musrembang kecamatan tidak ada di tingkat kelurahan. Ini masukan. Kedepan jangan terjadi seperti ini lagi. Kalau kita membangun

Page 22: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

14

masyarakat hal-hal sekecilnya kita harus tahu.dan hasilnya menjadi tanggung jawab SKPD dan setiap instansi. Terima kasih. Eva: Bagaimana sebenarnya kerjasama Pengusaha, pencari kerja dan para pengambil kebijakan?

Bagaimana membangun jaringan kerjanya? Sering tidak ketemu antara pihak , para pencari kerja para pengusaha Home Industri. Bagaimana membangun Networkingnya. Bagaimana ? ada tidak forum pada industry, baik industi kecil maupu industry raksasa.

Bappeda: biasa kalau investor masuk lobbynya ke pak wali. Dan koordinasi ke SKPD. Baru kemudian diundang, baru ketata ruang . untuk menanggapi musrembang tadi. Ada namanya pra musrembang. (di sini terjadi diskusi yang alot antara pihak Bappeda dan Masyarakat, soal Musrembang yang diadakan di tingkat kelurahan , RT/RW)

Masyarakat cenderung melihat pembangunan itu pembangunan fisik. Tidak melihat pendidikan, kesehatan. Bagaimana membangunan manusia. Mestinya pembangunan ini dari tingkat RT/RW. Bagaimana meningkatkan keterampilan, berwirausaha. Mereka tidak melihat itu rata-rata yang usulan masuk pembuatan fisik. Larinya ke PU. Sebagaian besar ke PU. Jadi mesytinya di tingkat keluraha punya kesadaran bukan hanya membangun fisik, salah satunya bagaimana meningkatkan kesejahteraan, bagaimana berwirausaha.

Moderator:

Sebelumnya saya ingin melihat peran Home Industri tempe tahu dan sarung donggala. Itu cukup berpotensi … Kenapa Negara Thailand kaya dengan prodak khas dan murah? mereka diberikan kesempatan untuk membuat dan pelatihannya gratis, untuk semua orany yang ingin mengembangkan skillnya mereka dilatih gratis, dan itu disediakan pasarnya, dari pada dinas kita studi banding jauh-jauh kenapa tidak study banding di Bali, Jogya misalnya. kenapa sarung donggala tidak dapat dihidupkan. …itu saya kira akan lebih banyak usaha tercipta, yang ada monumental sifatnya Sarung Donggala sifatnya menjadi eksklusif.

Dinas Tenaga kerja :

Pengalaman kami, hasil musrembang seberapa penganggur sama sekali tidak tersentuh, yang tersentuh adalah fisik, kita turun sendiri, kami sampaikan bahwa sebenarnya hubungan kerja sedikit sekali, Menurut konsep kami, penempatan tenaga kerja. 6 lowongan kerja yang mendaftar 6000. Coba kita berfikir jangan ke pegawai negeri. Padat karya, tenaga kerja mandiri. System kelompok. Termasuk masalah pajak, tulis saja disitu binaan Dinas tenaga kerja. Karena baru berkembang. Kalau kita melatih 5ooo dan setiap tahun 1 orang berarti sudah 10 000. Dari tahun 2003. Bertambah terus.yang perlu sekali adalah kerjasama SKPD, dari dikjar LPK-LPK , saya kira sama hanya saja kalau ada subsidi program baru banyak. Sasaran pemerintah supaya bisa menyerap tenaga kerja , menurut konvensi ILO itu sama sekali tidak dipungut bayaran, tetapi karena memnag kita mau ambil kartu di mana ?

Moderator : Waktu sudah menunjukkan 13.00 kita lanjutkan lagi setelah kita makan siang.

Page 23: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

15

Dinas Pendidikan : Saya sepakat menghidupkan produk daerah. Ada kelemahan sarung donggala kalau

dipake luntur, dan harga tinggi. Kalau pegawai esalon 4 baru bisa, Harus dicari solusi begaimana agar sarung donggala tidak luntur. Mungkin studi banding di jogja dan pekelongan. Ke depan kita kirim tenaga bagaimana mempelajari pewarnaan agar tidak luntur kalau di Jogya kita kita bisa temukan baju seharga 20 000,nah sekarang kalau di palu sarung donggala diberlakukan 500.000 baru bisa. .jadi kedepan produsen dikirim ke pekalongan mempelajari pewarnaan. Untuk dinas social : Apa bila ada penyaluran itu yang mendapatkan terbatas hanya lingkungan pegawai kelurahan. Ke depan kita libatkan RT/RW. Bantuan itu kalau bergulir ada kewenangan dari RT/RW. Ini hanya saran dari warga saya. Terima kasih.

Dinas Sosial :

1. kita tidak bias membalikkan telapak tangan. Masyarakat langsung mau. 2. Masalah data base, tahun ini telah diprogramkan,kami telah menyiapkan dana

untuk pembuatan data profil. Di kelurahan Pantaloan , telah mengakses data bas, padahal itu yang urdgen .

3. Kenapa bantuan melenceng? Masalah data.mudah-mudah saya akan sampaikan apa yang menjadi saran

Moderator :

Kalau saya melihat dari eksplorasi masing-masing kelihatannya tidak ketemunya antar SKPD masih ada kepentingan masing-masing SKPD. Bagaimana ini pak...

Dinas Tenagakerja :

Sejak 2001 – 2007 dana untuk pengangguran sedikit sekali hanya 50 juta paling besar ke pendudukan, unruk data bese ratusan juta. saya kecewa ,saat menentukan dana untuk dhuafa mana untuk orang-orang miskin, 50 juta hanya dapat melatih 15 untuk menjadi wirausaha, dana yang ada pada kita hanya untuk penyediaan kartu kuning. Kami bikin proposal ke pusat agar dapat melakukan pelatihan-pelatihan untuk tenaga kerja seperti padat karya, teknologi tepat guna.

Kepincangan diakibatkan oleh kurangnya koordinasi. Kami melatih , bagaimana kalau bahannya dari dinas soasial , kami hanya melatih agar dapat membuat proposal . untuk diajukan ke dinas social, sampai sekarang ini belum ada … materi yang kita kasi selain dari material kita latih membuat proposal terima kasih.

Wilda: Untuk dinas pendidikan, Kurikulum pendidikan jerman secara umum, nanti selesai baru pikirkan pekerjaan, pendidkan apa yang sesuai dengan pekerjaan, di teknik tidak mempelajari sipil saja, bagaimana dunia pendidikan kita ada perubahan, bagai mana di jurusan IPA, mereka akan bingung cari pekerjaan, mereka selesai kuliah mereka bingung untuk mencari pekerjaa sesuai dengan disiplin ilmunya, Mestinya pendidikan secara umum saja.

Page 24: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

16

Moderator: Ada lagi ? usul Suara Sulteng: Terima kasih, kalau di Suara Sulteng ada 60 orang yang untuk semua daerah, kalau untuk persoalan, saya usul mengenai usaha masyarakat, yang melakukan studi banding yang banyak berangkat Dinas bagaimana sebaliknya yang pergi pelaku usaha , yang tahu masalah kan masyarakat, dan satu lagi kalau ada pertemuan yang dilakukan kok kepala dinas jarang datang. Eva:

Saya kira persoalan ini dapat kita tindak lanjuti hasil diskusi kita ini akan kami bawa ke walikota sebagai pengambil kebijakan. Peserta : Saya mencoba ke lini usaha, penyediaan modal

1. Bank tidak bisa kita akses karena rumit, harus ada anggunan 2. Rentenir Mencekik 3. Koperasi sama saja

Adakah lembaga keuangan Yang lebih mudah tanpa anggunan,dan mencekik. ? tanpa pajak yang tinggi, saya kira ini menjadi PR untuk bisa dikomunikasikan. Seperti ibu bidaya, dari tahun 2000 hingga kini persoalan di Buluri belum selesai. IBu Bidaya Ini perempuan pemecah batu. Hingga sekarang mau masuk 2008 persoalan mereka belum ada penyelesaian apa-apa.

Nia (solidaritas Perempuan):

Sebenarnya masalah pengangguran sudah menjadi momok, orde reformasi. Dalam Setiap pelajaran yang menjadi masalah adalah pengangguran Pemerintah selalu mendengungkan program pengentasan kemiskinan dan pengangguran .setiap kampanye pilkada dan pemilihan presiden selalu kampanyenya adalah pengentasan kemiskinan, kalau itu diprogramkan itu asal jadi tetapi tidak ada realisasinya . kenapa kita miskin, hal ini yang paling merasakan adalah perempuan.pertama dia tidak punya makanan yang merasakan adalah perempuan . saya lihat data yang tersedia, perempuan adalah yang terbanyak adalah perempuan dan yang terserap 50 % adalah laki-laki , kenapa perempuan tidak dikasi kesempatan . kalau suaminya tidak bekerja. Masukan saya disini kita serius, apa sebenarnya yang menjadi masalah . apa yang menjadi hambatan sehingga program pengentasan kemiskinan tidak jalan..terima kasih.

Peserta :

Saya juga ingin memberikan masukan perlu juga dilakukan oleh pemerintah untuk menyediakan wadah untuk bertemunya sektor swasta dan masyarakat, agar kebutuhan masyarakat atas lapangan kerja mampu terjawab, dan sektor swastapun dapat memberikan informasi seberapa banyak tenaga kerja dibutuhkan dan jenis usaha apa yang cocok dengan kebutuhan masyarakat dan peningkatan kreatifitas masyarakat. Dan wadah seperti ini belum pernah ada di daerah ini.

Page 25: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

17

Moderator : Terima kasih atas antusias teman-teman dan pemikiran-pemikiran cerdas telah

disumbangkan dalam pertemuan kita ini. Selanjutnya saya serahkan kepada ibu Eva untuk memberikan kata-kata penutupan.

Eva Susanty :

Terima kasih atas partisipasinya dan pikiran-pikirannya, hasil diskusi ini kita akan memberikan kepada para pengambil kebijakan dan juga akan didistribusikan kepada semua peserta. Kita akan ketemu lagi seri diskusi selanjutnya. Terimaksih sekali atas partisipasinya. Wasssalamu Alaikum wr.wb.

Page 26: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

18

MENGURANGI MENGURANGI PENGANGGURAN DAN PENGANGGURAN DAN

PENYEDIAAN PENYEDIAAN KESEMPATAN KERJAKESEMPATAN KERJA

BY. HERLINA, SE, M.SiDINAS SOSIAL, PM & KB

KOTA PALU

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

• Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan setengah penganggur yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat pembangunan dalam jangka panjang

PRESENTASI 1: IBU HERLINA, SE, M.Si DINAS SOSIAL, PM & KB KOTA PALU

Page 27: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

19

Data SUSENAS menunjukkan bahwaJumlah penganggur yang mencari pekerjaan di perkotaan sebesar 3,5 juta ternyata lebih banyak dibandingkan di pedesaan sebesar 2,17 juta orang.

PENGANGGUR MENURUT KATEGORI KOTA

No. Kategori Kota % 1 Mencari Pekerjaan 3.454.606 67

2 Mempersiapkan Usaha

73.676 1

3 Putus Asa 1.353.247 26

4 Sudah Punya Pekerjaan Tetapi Blm Mulai Bekerja

250.498 5

Jumlah 5.132.027 100 Sumber : BPS, Sakernas 2003

Page 28: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

20

Tahun Luas Area (Km2)

JUMLAH PENDUDUK

Kepadatan (Km)

20062005200420032002

395,06395,06395,06395,06395,06

309.364304.230294.433288.944278.368

783770745732705

Sumber : Registrasi BPS 2006

Tingkat KelahiranTingkat urbanisasiDan tingkat migrasi

Page 29: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

21

JUMLAH PENCARI KERJAJUMLAH PENCARI KERJATAHUN 2006TAHUN 2006

Tingkat pend. SD = 40 orangTingkat Pend. SLTP = 271 orangTingkat Pend. SMU / SMKP = 6478 orangTingkat Pend. Diploma = 748 orangTingkat Pend Sarjana/Pasca = 1621 orang

Page 30: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

22

LOWONGAN KERJA LOWONGAN KERJA BERDASARKAN TINGKAT BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKANPENDIDIKAN

Tingkat pend. SD = 11 orangTingkat Pend. SLTP = 15 orangTingkat Pend. SMU / SMKP = 352 orangTingkat Pend. Diploma = 272 orangTingkat Pend. Sarjana/Pasca = 375 orang

• Tingkat keterampilan yang rendah;• Rendahnya kualitas Sumber daya manusia.• Kurangnya lowongan pekerjaan• Tingkat urbanisasi yang tinggi . • Keterampilan dan pendidikan pencari

kerja/penganggur tidak sesuai dengan lapangan kerja.• Sikap mental penganggur/pencari kerja cenderung

memilih-milih pekerjaan disektor formal, sementara kemampuan berswasta atau berusaha mandiri kurang.

Page 31: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

23

• Peningkatan Sumber daya manusia • Pemberian pelatihan keterampilan• Peningkatan kemitraan antara masyarakat dan

investor• Pemberian peluang bagi angkatan kerja melalui

program padat karya, program kembali ke desa melalui tenaga pendampingan desa maupun program-program lain yang sejenis yang tujuannya adalah mengatasi pengangguran.

LANGKAH STRATEGIS DINAS SOSIAL, PM & KB KOTA PALU

DALAM RANGKAMENGURANGI

PENGANGGURAN DAN PENYEDIAAN KESEMPATAN

KERJA

Page 32: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

24

• Pemberian keterampilan menjahit di 2 Kelurahan• PMT-AS (Pemberian Makanan Tambahan untuk

Anak Sekolah khususnya bagi kaum Dhuafa yang juga merupakan program nasional

• Pelatihan bagi ibu-ibu PKK dalam rangka peningkatan pengetahuan pengolahan Biji Cacao, pembuatan VCO, Pembuatan abon

• Pembinaan bagi anak-anak pemulung• Pembinaan organisasi perempuan yang ada di kota

Palu.

• Peningkatan Keterampilan berusaha bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial sekaligus diberikan bantuan sarana berusaha bagi keluarga miskin.

• Pemberian keterampilan dan praktek belajar kerja bagi anak terlantar untuk 160 anak. Sasaran program adalah anak-anak dan remaja putus sekolah.

• Pembinaan eks Penyandang penyakit sosial misalnya bagi para pecandu NAPZA dimana sasaran kegiatan adalah Karang Taruna dan Organisasi Pemuda

Page 33: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

25

Kegiatan Pembinaan dan fasilitasi permodalan usaha bagi keluarga miskin, dimana pada tahun 2006 ini telah dilakukan pembekalan dan bimbingan bagi 200 orang keluarga miskin. Sosialisasi Posyantekdes bagi aparat pemerintah kelurahan.

• Masyarakat hanya sebatas mengikuti pelatihan, tidak melanjutkannya;

• Masyarakat tidak merasa memiliki program tetapi hanya turut berpartisipasi mengikuti program yang ada,

• Kurangnya pemahaman masyarakat tentang tujuan program meskipun telah dilakukan sosialisasi.

• Kurangnya tanggung jawab masyarakat terhadap apa yang telah diberikan oleh pemerintah (Tingkat partisipasi masyarakat sangat rendah).

• Adanya pemahaman bahwa bantuan yang diberikan pemerintah adalah hiba sehingga mereka jadi malas dan tetap mengharapkan bantuan selanjutnya.

Page 34: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

26

Page 35: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

27

Page 36: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

28

DAFTAR HADIR TOPIK MENGURANGI PENGANGGURAN DAN PENYEDIAAN LAPANGAN KERJA PESERTA DIALOG KEBIJAKAN FORUM KTI WILAYAH SULAWESI TENGAH TANGGAL 4 DESEMBER 2007

No. NAMA PESERTA LEMBAGA/ INSTITUSI ALAMAT LEMBAGA INSTITUSI

1. Herlina Dinsos Pm & KB Kota Palu Jl. Balaikota Timur No. 1 Palu, Sulawesi Tengah

2. Irma Yanti Ishak Bappeda Palu Jl. Veteran No. 52 Palu, Sulawesi Tengah

3. Ida Rosfianti Bappeda Palu Jl. Veteran No. 52 Palu, Sulawesi Tengah

4. Richard Noach Disnakertrans Jl. Balaikota No. 1 Palu, Sulawesi Tengah

5. Karyono Dinas Pendidikan Kota Palu Jl. Mesjid Raya No. 4 Palu, Sulawesi Tengah

6. Wilda Yusuf SIKAP Institute Jl. Jeruk No. 27 Palu, Sulawesi Tengah

7. Ronny Toningki YPP MAST Jl. Gatot Subroto No. 38 Palu, Sulawesi Tengah

8. Mustafa Kamal Lubis Pt. Farco Sentosa Abadi Jl Raya Palu-Pantoloan 130 Palu, Sulawesi Tengah

9. Nia Solidaritas Perempuan-Palu Jl. Hangtuah No. 8A Palu, Sulawesi Tengah

10. Bidaya Solidaritas Palu Palu-Sulawesi Tengah

11. M. Syarif Latadano Harian Suara Sulteng Jl. Asam II Palu, Sulawesi Tengah

12. Takim YPR Jl. Sis Al Jufri II No. 23 A Palu, Sulawesi Tengah

13. Indriyani SP Palu Jl. Hangtuah No. 8A Palu, Sulawesi Tengah

14. Ruwaida Masyarakat Jl. Tg. Malakosa No. 20 Palu, Sulawesi Tengah

Page 37: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

29

DAFTAR HADIR (2)

No. NAMA PESERTA LEMBAGA/ INSTITUSI ALAMAT LEMBAGA INSTITUSI

15. Samsul Mercusuar Palu-Sulawesi Tengah

16. Anis Nawawi Langgam Jl. Labu Lr I No. 35 Palu, Sulawesi Tengah

17. Moh. Saleh P2SB FISIP

Fak. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Kampus Univ. Tadulako Palu, Sulawesi Tengah

18. Nahara Masyarakat Jl. Jamur No. 25 Palu, Sulawesi Tengah

19. Herman Masyarakat Tavail, Palu Sulawesi Tengah

20. Abd. Gafur Pencari Kerja Jl. Nangka Palu-Sulawesi Tengah

21. Firman Usaha Meubel Jl. Kelor Palu-Sulawesi Tengah

22. Risva KPKP-ST Palu Jl. Tavanjuka Mas Blok C No.1 Palu, Sulawesi Tengah

23. Salma KPKP-ST Poso Jl. Ahmad Yani Palu, Sulawesi Tengah

24. Mudhin Pencari Kerja Jl. Bayaoge, Palu Sulawesi Tengah

25. Shanty YPR Jl. Sis Al Jufri No. 23 Palu, Sulawesi Tengah

26. Muna Pencari Kerja Jl. Asam II Palu, Sulawesi Tengah

27. Andriyanto Masyarakat Jl. Kenduri No. 34 Palu, Sulawesi Tengah

28. Hartini Pencari Kerja Jl. Bambu I, Palu-Sulawesi Tengah

29. Jack KPKPST-Palu Jl. Tavanjuka Mas Blok C No.1 Palu, Sulawesi Tengah

30. Anita MAL Jl. Bakuku, Palu-Sulawesi Tengah

Page 38: Laporan Lengkap Sulteng _Final

Forum Komunitas Pengetahuan (KoP) Pembangunan KTI Jl. Dr. Sutomo no. 26, Makassar, Sulawesi Selatan Ph. (0411) 3650320-22 fax: (0411) 3650323 Email: [email protected]

30

DAFTAR HADIR (3)

No. NAMA PESERTA LEMBAGA/ INSTITUSI ALAMAT LEMBAGA INSTITUSI

31. Fitri Usaha RT Jl. Beringin No. 50 Palu, Sulawesi Tengah

32. Widya Pencari Kerja Komp. Tavanjuka Mas, Palu-Sulawesi Tengah