24
487 487 SULA WESI TENGAH PROVINSI  .  A. Kondisi Fisik Daerah 1. Keadaan Geografis Provinsi Sulawesi Tengah terletak antara 2°22’ Lintang Utara dan 3°48’ Lintang Selatan, serta 119°22’ dan 124°22’ Bujur Timur. Batas wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah utara berbatasan dengan Laut Sulawesi dan Provinsi Gorontalo, sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Maluku, sebelah selatan berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi Sulawesi Tenggara, dan sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar. 2. Iklim Garis khatulistiwa yang melintasi semenanjung bagian utara di Sulawesi Tengah membuat iklim daerah ini tropis. Akan tetapi berbeda dengan Jawa dan Bali serta sebagian pulau Sumatera, musim hujan di Sulawesi Tengah antara bulan April dan September sedangkan musim kemarau antara Oktober hingga Maret. Rata-rata curah hujan berkisar antara 800 sampai 3.000 milimeter per tahun yang termasuk curah hujan terendah di Indonesia. Temperatur berkisar antara 25 sampai 31° Celsius untuk dataran dan pantai dengan tingkat kelembaban antara 71 sampai 76%. Di daerah pegunungan suhu dapat mencapai 16 sampai 22' Celsius. 3. Topografi Berdasarkan Kemiringan lahan, dataran Sulawesi Tengah dapat dirinci sebagai berikut: - Kemiringan 0 - 3 derajat sekitar 11,8 persen; - Kemiringan 3 - 15 derajat sekitar 8,9 persen; - Kemiringan 15 - 40 derajat sekitar 19,9 persen; - Kemiringan di atas 40 derajat sekitar 59,9 persen. 4. Luas Wilayah Luas wilayah daratan Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 62.223 km 2  dan wilayah laut seluas 193.923,75 km 2 , dengan panjang garis pantai 4.013 km 2 .

Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    1/24

    487

    487

    SULAWESI TENGAHPROVINSI

    .A.Kondisi Fisik Daerah

    1. Keadaan GeografisProvinsi Sulawesi Tengah terletak antara

    222 Lintang Utara dan 348 Lintang Selatan,

    serta 11922 dan 12422 Bujur Timur. Batas

    wilayah Provinsi Sulawesi Tengah, sebelah utara

    berbatasan dengan Laut Sulawesi dan Provinsi

    Gorontalo, sebelah timur berbatasan denganProvinsi Maluku, sebelah selatan berbatasan

    dengan Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi

    Sulawesi Tenggara, dan sebelah barat

    berbatasan dengan Selat Makassar.

    2. IklimGaris khatulistiwa yang melintasi semenanjung bagian utara di Sulawesi Tengah

    membuat iklim daerah ini tropis. Akan tetapi berbeda dengan Jawa dan Bali serta

    sebagian pulau Sumatera, musim hujan di Sulawesi Tengah antara bulan April dan

    September sedangkan musim kemarau antara Oktober hingga Maret. Rata-rata

    curah hujan berkisar antara 800 sampai 3.000 milimeter per tahun yang termasuk

    curah hujan terendah di Indonesia. Temperatur berkisar antara 25 sampai 31

    Celsius untuk dataran dan pantai dengan tingkat kelembaban antara 71 sampai 76%.

    Di daerah pegunungan suhu dapat mencapai 16 sampai 22' Celsius.

    3. TopografiBerdasarkan Kemiringan lahan, dataran Sulawesi Tengah dapat dirinci sebagai

    berikut:

    - Kemiringan 0 - 3 derajat sekitar 11,8 persen;

    - Kemiringan 3 - 15 derajat sekitar 8,9 persen;

    - Kemiringan 15 - 40 derajat sekitar 19,9 persen;

    - Kemiringan di atas 40 derajat sekitar 59,9 persen.

    4.Luas WilayahLuas wilayah daratan Provinsi Sulawesi Tengah mencapai 62.223 km

    2 dan wilayah

    laut seluas 193.923,75 km2

    , dengan panjang garis pantai 4.013 km2

    .

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    2/24

    488

    5. Pulau dan SungaiPulau yang ada di wilayah Sulawesi Tengah secara keseluruhan berjumlah 1.402 buah

    yang tersebar pada beberapa wilayah kabupaten. Di sepanjang wilayah Sulawesi

    Tengah terdapat Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mengalir di wilayah

    kabupaten/kota. Selain daerah aliran sungai juga terdapat beberapa danau yang

    hampir seluruhnya berada di kawasan lindung.

    Tabel 223. Wilayah Sungai Lintas Provinsi

    No. Nama WS Nama DAS

    Luas

    DAS

    (Ha)

    Nama Kabupaten/Kota

    1. Palu Lariang Palu 3.043 Kab. Sigi / Kota PaluLariang Kab. Sigi / Kota Palu

    Watutela Kota Palu

    Pasangkayu Kab. Donggala / Kab. Mamuju

    Utara

    Mesangka 40,62

    Surumba Kab. Donggala

    Sibayu

    Tambu

    2. Pompengan-

    Lorena

    Sulsel Sultra Kab. Morowali

    3. Lasolo

    Sampara

    Lasolo

    SamparaLalindu Sulsel Sultra Kab. Morowali

    Aopa

    Luhumbuti

    Landawe

    Amesiu

    4. Randangan Gorontalo Sulteng

    5. Kaluku - Karama Sulbar - Sulteng

    Sumber: Dinas PU Daerah, Draft RTRWP Sulteng Tahun 2010-2030

    Tabel 224. Wilayah Sungai Strategis Nasional

    No. Nama WS Nama DAS Luas DAS (Ha) Nama Kabupaten/Kota

    1. Parigi Poso Parigi- Poso 1.101,87 Kab.Parigi Moutong

    Kab. Poso

    Tompis 52,5 Kab. Poso

    Bambalemo Kab.Parigi Moutong

    Podi Kab. Poso / Kab.Tojo

    Una-Una

    Dolago 125 Kab. Parigi Moutong

    Tindaki 53 Kab. Parigi Moutong

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    3/24

    489

    No. Nama WS Nama DAS Luas DAS (Ha) Nama Kabupaten/Kota

    2. Laa Tambalako Laa 2.875,60 Kab. Poso

    Tambalako 1045,6 Kab. Poso

    Tirongan Kab. Morowali

    Salato 623,12 Kab. Morowali

    Morowali 372,5 Kab. Morowali

    Sumare 237,5 Kab. Morowali

    Bahonbelu Kab. Morowali

    Bahodopi 246,87 Kab. MorowaliSumber: Dinas PU Daerah, Draft RTRWP Sulteng Tahun 2010-2030

    Tabel 225. Wilayah Danau Kawasan Lindung di Sulawesi Tengah

    No. Nama Danau Luas (Ha) Lokasi

    1 Danau Poso 36.235,78 Kab. Poso (Kec. Pamona Utara dan

    Pamona Selatan)

    2 Danau Lindu 3.428,49 Kab. Sigi (Kec. Kulawi)

    3 Danau Rano 296,2 Kab. Donggala (Kec. Balaesang)

    4 Danau Dampelas 542,56 Kab. Donggala (Kec. Dampelas)

    5 Danau Batu Doka 14,162 Kab. Parigi Moutong (Kec. Moutong)

    6 Danau Bulanungan 67.823 Kab. Parigi Moutong (Kec. Moutong)

    7 Danau Deddi 8,42 Kab. Parigi Moutong (Kec. Moutong)

    8 Danau Rannobal 514,5 Kab. Morowali (Kec. Bungku Utara)

    9 Danau Rano Kodi 263,02 Kab. Morowali (Kec. Bungku Utara)

    10 Danau Tiu 441,99 Kab. Morowali (Kec. Petasia)11 Danau tambing 5,85 Kab. Donggala

    12 Danau Patawu 71,1 Kab. Donggala

    13 Danau Dawanga 24,53 Kab. Donggala

    Sumber: Dinas PU Daerah, Draft RTRWP Sulteng Tahun 2010-2030

    B.Keadaan Sosial Ekonomi1. Pemerintahan

    Provinsi Sulawesi Tengah secara administratif terbagi ke dalam 10 Kabupaten, 1

    Kota, 161 Kecamatan dan 1.682 Desa serta 166 Kelurahan.

    2. PendidikanBerdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 7-15 tahun yang belum/tidak

    sekolah sebesar 3,31 persen dan yang tidak sekolah lagi sebesar 7,03 persen.

    Ukuran atau indikator untuk melihat kualitas sumber daya manusia (SDM)

    terkait dengan pendidikan antara lain pendidikan yang ditamatkan dan Angka

    Melek Huruf (AMH). Berdasarkan hasil SP2010, persentase penduduk 5 tahun

    yang berpendidikan minimal tamat SMP/Sederajat sebesar 36,79 persen, dan

    AMH penduduk berusia 15 tahun ke atas sebesar 94,24 persen yang berarti dari

    setiap 100 penduduk usia 15 tahun ke atas ada 94 orang yang melek huruf.

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    4/24

    490

    Angka Partisipasi Sekolah (APS) menunjukkan besaran penduduk usia sekolah

    yang sedang bersekolah. APS 13-15 tahun sebesar 80,34 persen. Ini

    menunjukkan masih terdapat kelompok usia wajib belajar (13-15 tahun) sebesar

    19,66 persen yang tidak bersekolah. APS 16-18 tahun sebesar 49,48 persen dan

    APS 19-24 tahun sebesar 14,62 persen.

    Berdasarkan hasil SP2010, penduduk Provinsi Sulawesi Tengah usia 5 tahun ke

    atas yang tamat SM/sederajat sebesar 16,22 persen, tamat DI/DII/DIII sebesar

    1,69 persen, tamat DIV/S1 sebesar 2,75 persen dan tamat S2/S3 sebesar 0,19

    persen.

    3. Tenaga KerjaJumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Sulawesi Tengah

    sebesar 1.157.492 orang, di mana sejumlah 1.138.300 orang diantaranya

    bekerja, sedangkan 19.192 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010,

    Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar

    66,10 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan,

    yaitu masing-masing sebesar 84,19 persen dan 47,26 persen.

    4. PendudukBerdasarkan Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tengah

    sebanyak 2.635.009 jiwa (perkotaan sebanyak 640.948 jiwa dan di daerah

    perdesaan sebanyak 1.994.061 jiwa). Penduduk laki-laki Provinsi Sulawesi

    Tengah sebanyak 1.350.844 jiwa dan perempuan sebanyak 1.284.165 jiwa.

    5. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)Pertumbuhan Ekonomi Sulteng Tahun 2011 signifikan sebesar 9,16 persen, diatas

    pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,50 persen. Tahun 2012 Pertumbuhan

    Ekonomi Sulteng meningkat menjadi 9,27 persen, diatas pertumbuhan ekonomi

    nasional sebesar 6,23 persen. Seiring dengan meningkatnya pertumbuhan

    ekonomi, juga diikuti dengan meningkatnya PDRB perkapita. PDRB PerkapitaSulteng Tahun 2012 sebesar 18,50 jt rp.Produksi hasil hutan masih memberikan

    andil yang cukup signifikan terhadap PDRB Sulawesi Tengah dengan kontribusi

    rata-rata sebesar 4,19 persen pertahun. Pada tahun 2010 jumlah produksi kayu

    bulat mencapai 18.529,77 m, Kayu Gergajian dengan produksi 25.159,19 m dan

    rotan dengan produksi 4.581,43 ton, Damar dengan produksi 377 ton dan Kayu

    Rimba Campuran dengan produksi mencapai 11.140,79 m3, serta Limbah

    Pakanagi dengan produksi 204 ton.

    6. BudayaMasyarakat Sulawesi Tengah memiliki seperangkat pakaian adat yang dibuat dari

    kulit kayu Ivo (sejenis pohon beringin). Pakaian adat ini dibedakan untuk kaum

    pria dan kaum wanita. Leluhur nenek moyang suku Kaili adalah dari seorang Laki-

    Iaki bernama Raja Lian yang berasal dari jenis tumbuh-tumbuhan yang

    mengandung banyak air lalu kawin dengan seorang putri penjelmaan dari

    setangkai bambu kuning yang bernama Rayolonda. Tahapan-tahapan upacara

    perkawinan : Nitangka (pertunangan), Neduta (meminang), Membawa harta

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    5/24

    491

    (seserahan), Malam Pacar (sehari sebelum perkawinan), mencukur rambut,

    upacara pernikahan, Nipoloanga (mandi bersama didepan pintu). Nilai budaya

    yang tumbuh dan dinamis (local wisdom) dalam kehidupan masyarakat Sulawesi

    Tengah salah satunya adalah Sintuwu Maroso yang mengandung arti

    kekeluargaan dan persaudaraan yang kokoh.

    Karnaval Budaya Dalam Kegiatan Festival Teluk Palu

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    6/24

    492

    II.ASPEK KAWASAN HUTANA.

    1. Luas Kawasan HutanLuas Kawasan hutan di Provinsi Sulawesi Tengah sesuai SK Menhut No.757/Kpts-

    II/1999 tanggal 23 September 1999 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan

    Perairan Provinsi Sulawesi Tengah adalah seluas 4.394.932 ha. Kawasan hutan

    tersebut meliputi :

    1. Hutan Konservasi seluas 676.248 ha2. Hutan Lindung seluas 1.489.923 ha3. Hutan Produksi Terbatas seluas 1.476.316 ha4.

    Hutan Produksi Tetap seluas 500.589 ha

    5. Hutan Produksi yang dapat dikonversi 251.856 ha

    Luas Kawasan Hutan (Daratan) di Provinsi Sulawesi Tengah

    Berdasarkan gambar dapat diketahui bahwa 33.90% kawasan hutan (daratan)

    yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah merupakan Hutan lindung, 33.59% hutan

    produksi terbatas, 15.39% hutan konservasi, 11.39% Hutan produksi Tetap dan

    5.73% hutan produksi yang dapat dikonversi.

    2. Luas Penutupan LahanKondisi penutupan lahan di Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan hasil

    penafsiran Citra Landsat 7 ETM+ Tahun 2009/2010 adalah sebagai berikut :

    Tabel 226. Luas Penutupan Lahan Dalam dan Luar Kawasan Hutan Provinsi Sulawesi

    Tengah

    Hutan

    Konservasi

    15,39%

    Hutan Lindung

    33,90%

    Hutan Produksi

    Terbatas

    33,59%

    Hutan Produksi

    Tetap

    11,39%

    Hutan Produksi

    yg dpt

    dikonversi

    5,73%

    Penutupan

    Lahan

    KAWASAN HUTAN

    APLTOTAL

    HUTAN TETAPHPK Jmlh

    KSA-KPA HL HPT HP Jmlh %

    A. Hutan 607,6 1.383,1 1.377,1 361,2 200,2 3.929,2 704,0 4.633,2 76,7

    -Htn Primer 222,7 629,4 543,8 106,3 58,4 1.560,7 108,7 1.669,4 27,7

    -Htn Sekudr 384,9 753,7 833,3 254,8 141,9 2.368,5 595,2 2.963,8 49,1

    -Htn Tan - - - - - - - - -

    B. Non Hutan 68,7 106,8 99,2 139,4 51,6 465,7 938,1 1.403,8 23,3

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    7/24

    493

    Sumber : Statistik Kementerian Kehutanan Tahun 2011

    3. Posisi Kawasan Dalam DASBerdasarkan tata letak wilayah DAS secara geografis, jumlah DAS yang ada di

    provinsi dengan luas mencapai 18 DAS wilayah DAS sebesar 6.032.186,85 ha.

    Nama, luas, beserta lokasi DAS secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 227. Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) di Provinsi Sulawesi Tengah

    4. Penggunaan dan Tukar Menukar Kawasan HutanPenggunaan kawasan hutan dibagi menjadi dua yaitu untuk kegiatan

    pertambangan dan non pertambangan. Untuk kegiatan pertambangan ada 7 unit

    perusahaan yang melakukan penambangan dengan luas 28.882,74 ha, dimana 1

    unit berada di Kabupaten Donggala dan 6 unit di Kabupaten Morowali. Secara

    rinci dapat dilihat pada Tabel berikut :

    Tabel 228. Penggunaan Kawasan Hutan di Provinsi Sulawesi Tengah

    No. Kabupaten/Kota

    Jenis Penggunaan

    PertambanganNon

    PertambanganJumlah

    Jumlah

    Unit

    Luas

    (Ha)

    Jumlah

    Unit

    Luas

    (Ha)

    Jumlah

    Unit

    Luas

    (Ha)

    1 Kota Palu 0 0 0 0 0 0

    C. Tidak ada data - - - - - - - - -

    Total 676,2 1.4898,9 1.476,3 500,6 251,9 4.394,9 1.642,1 6.037,0 100,0

    No Nama Daerah Aliran Sungai Luas Kabupaten

    1 Buol-Kuala Besar 390.471,61 Buol

    2 Maraja-Salumpaga 329.595,47 Tolitoli

    3 Towera-Lambunu 458.399,85 Parigi-Moutong

    4 Tavaeli-Sampaga 358.720,46 Donggala

    5 Watusampu-Surumana 83.195,27 Donggala

    6 Palu 301.495,68 Kota Palu dan Sigi

    7 Dolago-Puna 297.880,63 Parigi-Moutong dan Poso

    8 Lariang 607.374,27 Sigi dan Poso

    9 Poso 202.881,59 Poso

    10 Malei 234.088,59 Tojo Una-una

    11 Laa-Morowali 609.731,00 Morowali

    12 Bongka 329.389,46 Tojo Una-una dan Morowali

    13 Bahum-Bahu 464.294,02 Banggai

    14 Tambalako-Bahodopi 522.392,41 Morowali15 Lasolo 57.429,17 Morowali

    16 Mentawa-Balantak 489.373,34 Banggai

    17 Togian 76.609,91 Tojo Una-una

    18 Banggai-Kepulauan 392.981,99 Banggai Kepulauan

    Sumber : Data Base BPDAS Palu Tahun 2005 dalam Dokumen RTRWP 2010-2030

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    8/24

    494

    2 Kab. Donggala

    Pembangunan Menara Telkom 0 0 1 0,1087 1 0,1087

    - PT. Cahaya Manunggal Abadi 1 3,038 0 0 1 0

    3 Kab. Sigi 0 0 0 0 0 0

    4 Kab. Parimo

    Pembangunan Menara Telkom 0 0 1 0,12 1 0,12

    - Pembangunan SUTT 70 KV 0 0 1 43,02 1 43,02

    Taweli - Parigi. PT. PLN (Persero)

    - Rencana Pembangunan Jalan - 0 0 1 295 1 295

    Boilan - Kotanagaya

    5 Kab. Poso

    - Pemb. SUTET PLTA 275 KV 0 0 1 64,51 1 64,51PT. Poso Energi

    6 Kab. Tojo Unauna

    - Pemb. Jalan Daratan Bulan- 0 0 1 89,08 1 89,08

    Uwematopa

    - Rencana Pembangunan Jalan Poros 0 0 1 21 1 21

    Penghubung Transmigrasi Sabo

    Kecamatan Ampana Tete

    7 Kab. Banggai

    - Pemb. Jalan Umum Soho Tontouan 0 0 1 1,08 1 1,08

    8 Kab. Banggai Kepulauan 0 0 0 0 0 0

    9 Kab. Morowali

    - Pemb. Jalan Angkutan Kelapa Sawait 0 0 1 291,19 1 291,19

    An. PT. Ciptawana Lestari Mandiri

    - PT. Bintang Delapan Mineral 1 3,557.74 0 0 1 3,557.74

    - PT. Artha Bumi Mining 1 9,299 0 0 1 9,299

    - PT. Heng Jaya Mineralindo 1 5,871 0 0 1 5,871

    - PT. Sulawesi Resources 1 1,445 0 0 1 1,445

    - PT. Daya Inti Mineral 1 5,529 0 0 1 5,529

    - Rencana Pemb. Pembangkit Listrik 0 0 1 8,84 1 8,84

    Tenaga Minihidro (PLTM)

    - PT. Hrndraco Indoperkasa

    - PT. Bintang Delapan Wahana 1 143 0 0 1 143

    10 Kab. Tolitoli

    - Pembangunan Menara Telkom 0 0 1 1,30 1 1,30

    11 Kab. Buol 0 0 0 0 0 0

    Jumlah 7 28,882.74 11.00 815,25 18.00 29,697,99

    Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    9/24

    495

    III. ASPEK SUMBERDAYA HUTANA.Potensi Kayu

    Potensi kayu di Sulawesi Tengah baik untuk semua jenis kayu maupun jenis kayu

    perdagangan dapat dijumpai di kelompok hutan yang tersebar di 11 kabupaten.

    Potensi kayu untuk jenis kayu perdagangan mencapai 1.375.11 m3/ha. Secara lebih

    rinci potensi kayu untuk masing-masing kelompok hutan yang tersebar di beberapa

    kabupaten atau kota dapat dilihat pada tabel berikut.

    Tabel 229. Potensi Kayu di Provinsi Sulawesi Tengah

    No. KabupatenKelompok

    Hutan

    Potensi kayu (Diameter>20 cm) Keterangan

    Semua Jenis Jenis Perdagangan Tahun

    (m3/Ha) (m3/Ha) Survey

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    Kota

    Kab. Donggala

    Kab. Sigi

    Kab. Parimo

    Kab. Poso

    Kab. Tojo Unauna

    Kab. Banggai

    Kab. Banggai Kepulauan

    Kab. Morowali

    Kab. Tolitoli

    Kab. Buol

    -

    Sojol

    Toribulu

    Dampelas

    Lewara

    -

    Moutong

    Dolago

    Tinombo

    Tinombo

    Tojo

    Gunung Lumut

    Korokonta

    KPHP Unit LVI

    Pagimana

    Pagimana

    Tatikum

    Korokonta

    Sikala

    Sikala

    Sikala

    Dondo

    Dampal

    Buol

    Buol

    Bunobogu

    Bunobogu

    -

    44,55

    180,77

    2,90

    25,54

    -

    62,32

    14,38

    32,88

    84,98

    2,90

    37,72

    33,13

    60,41

    32,49

    66,85

    64,15

    10,83

    68,35

    129,1

    62,72

    32,42

    46,68

    69,56

    97,95

    62,03

    49,50

    -

    44,55

    180,77

    2,90

    25,54

    -

    62,32

    14,38

    32,88

    84,98

    2,90

    37,72

    33,13

    60,41

    32,49

    66,85

    64,15

    10,83

    68,35

    129,1

    62,72

    32,42

    46,68

    69,56

    97,95

    62,03

    49,50

    -

    2006

    2002

    2003

    2004

    -

    2006

    2003

    2004

    2005

    2003

    2007

    2006

    2007

    2006

    2006

    2007

    2006

    2002

    2003

    2004

    2007

    2005

    2006

    2003

    Jumlah 1.375,11 1.375,11

    Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah

    B. Produksi Kayu dan Non Kayu1. Produksi Kayu Bulat

    Produksi kayu bulat di provinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2012 sebesar

    50.384,17 m3, yang berasal dari Izin Usaha Pengelolaan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)

    Hutan Alam sebesar 16.836,84 m3 dan Izin lainnya yang sah atau Izin Pemanfaatan

    Kayu sebesar 33.547,33 m3. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel berikut :

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    10/24

    496

    Tabel 230. Produksi Kayu Bulat Provinsi Sulawesi Tengah

    No. Kabupaten/Kota

    Produksi Kayu Bulat

    IUPHHK

    HUTAN ALAM

    Izin Lainnya

    Yang Sah atau

    IPK (m3)

    Jumlah

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    89

    10

    11

    Kota Palu

    Kab. Donggala

    Kab. Sigi

    Kab. Parimo

    Kab. Poso

    Kab. Tojo Unauna

    Kab. Banggai

    Kab. Banggai KepulauanMorowali

    Kab. Talotoli

    Buol

    0

    668,89

    0

    0

    122,50

    0

    10.134,76

    05.910,69

    0

    0

    0

    11.999,15

    0

    3.627,80

    1.812,36

    2.748,86

    0

    07.167,67

    0

    6.194,49

    0

    12.668,04

    0

    3.627,80

    1.934,86

    2.748,86

    10.134.76

    013.075,36

    0

    6.194,49

    Jumlah 16.836,84 33.547,33 50.384,17

    Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah

    2. Produksi Kayu OlahanProduksi kayu olahan berupa moulding, dowel/stick, kayu gergajian, finger joint

    laminating, kayu lapis dan veneer. Secara rinci produksinya dapat dilihat pada

    tabel berikut :

    Tabel 231. Produksi Kayu Olahan di provinsi Sulawesi Tengah

    No. Kabupaten/KotaProduksi

    Moulding

    Dowel/

    Stick

    Produksi

    Kayu

    Gergajian

    Produksi

    Finger

    Joint

    Laminting

    Produksi

    Furniture

    (Barang

    Jadi)

    Produksi

    Kayu Lapis

    Produksi

    Veneer

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    Kota Palu

    Kab. Donggala

    Kab. Sigi

    Kab. Parimo

    Kab. Poso

    Kab. Tojo Unauna

    Kab. Banggai

    Kab. Banggai

    Kepulauan

    Morowali

    Kab. Talotoli

    Buol.

    798.9652

    112,3977

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    456,7127

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    5.200,4281

    4325,5296

    0

    406,8425

    468,8468

    233,6832

    11.788,6359

    0

    0

    2.270,3394

    2714,28

    417,2401

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    74,9322

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    2.882,4029

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    5.481,8345

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    0

    Jumlah 911,3629 456,7127 27.408,5856 417,2401 74,9322 3.165,0821 5.481,8345

    Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah

    3. Produksi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)HHBK yang dikembangkan di Provinsi ini antara lain rotan, getah pinus, damar,

    sutera dan lebah madu. Produksi rotan yang dikembangkan di delapan

    kabupaten/kota mencapai 19.697,31 ton. Sedangkan untuk produksi dammar

    mencapai 1.185,025 ton. Getah pinus hanya diproduksi di kabupaten Poso, dimana

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    11/24

    497

    produksinya mencapai 443,70 ton. Secara rinci produksi masing-masing produk

    tersebut sebagai berikut

    Tabel 232. Produksi HHBK di Sulawesi Tengah

    No. Kabupaten/KotaProduksi Hasil Hutan Bukan kayu

    Getah Pinus Damar Rotan

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    89

    10

    11

    Kota Palu

    Kab. Donggala

    Kab. Sigi

    Kab. Parimo

    Kab. Poso

    Kab. Tojo Unauna

    Kab. Banggai

    Kab. Banggai KepulauanMorowali

    Kab. Talotoli

    Buol.

    0

    0

    0

    0

    443,70 Ton

    0

    0

    00

    0

    0

    40,026 Ton

    0

    0

    0

    5 Ton

    1.072 Ton

    68 Ton

    00

    0

    0

    8.428,3780 Ton

    1.080

    0

    3.820 Ton

    2.622 Ton

    1.647 Ton

    460 Ton

    01.262,9754 Ton

    0

    377,03 Ton

    Jumlah 443,70 Ton 1.185,026 Ton 19.697,3834 Ton

    Sumber : Dinas Kehutanan provinsi Sulawesi Selatan

    a. RotanSulawesi Tengah merupakan salah satu sentra penghasil rotan alam terbesar di

    Indonesia. Produksi rotan alam

    dari Sulawesi Tengah mencapai

    60 persen dari produksi nasional.

    Potensi dari sisi kualitas, rotan

    dari Sulawesi Tengah tergolong

    kualitas prima, sehingga memiliki

    nilai jual lebih tinggi

    dibandingkan jenis rotan yang

    sama diluar Sulawesi, dan

    sangat dibutuhkan oleh industri meubel rotan untuk keperluan ekspor.

    Berdasarkan data hasil survey di Sulawesi Tengah terdapat 38 jenis rotan yang

    telah diidentifikasi potensial untuk di komersilkan. Sedangkan jenis-jenis yang

    telah dipergangkan meliputi rotan lambang rotan batang

    rotan tohiti rotan merah

    rotan ronti rotan susu

    rotan umbul

    b.

    Persuteraan alam Persuteraan alam bisa menjadi salah

    satu potensi unggulan bagi Provinsi

    Sulawesi Tengah. Mengingat iklim dan

    kondisi alam di Provinsi Sulawesi

    Tengah sangat mendukung untuk

    mengembangkan usaha tersebut.

    Lahan dengan ketinggian 400-800

    meter di atas permukaan laut sebagai

    media tanam murbei dan

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    12/24

    498

    pemeliharaan ulat sutera untuk menghasilkan kokon yang baik, tersedia cukup

    banyak dan tersebar di beberapa daerah. Jenis usaha ini memiliki nilai

    ekonomi yang cukup baik, dengan skala investasi yang dapat dikelola

    masyarakat. Pengembangan persuteraan alam ini cukup strategis dikarenakan:

    (1) menyerap banyak tenaga kerja, termasuk pelibatan petani (2) membuka

    kesempatan usaha; (3) memberi kesempatan mengembangkan ekonomi

    kerakyatan; (4) meningkatkan pendapatan petani; (5) meningkatkan devisa; (6)

    membuka peluang usaha di bidang jasa.

    c. PerlebahanPerlebahan dewasa ini merupakan komponen penting dalam pembangunan

    sektor kehutanan berkelanjutan. Peran lebah madu dalam penyerbukan

    tanaman memberikan keuntungan ekologis, khususnya bagi kelestarian flora.Sementara produk yang dihasilkan dapat memberikan keuntungan ekonomis

    bagi peternaknya. Provinsi Sulawesi Tengah menyimpan potensi besar bagi

    pengembangan usaha perlebahan. Beberapa species lebah madu sudah lama

    dieksploitasi masyarakat untuk diambil madunya. Dengan hutan yang relatif

    luas, dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan lebah.

    Gambar .. Pengembangan lebah madu di Sulawesi Tengah

    C. Flora dan fauna1. Flora

    Kayu hitam yang lebih dikenal dengan Eboni atau

    Diospyros celebica Bakh, dalam perdagangan kayu

    lokal dan internasional diklasifikasikan dalam kayu

    mewah. Berdasarkan Surat Gubernur Sulawesi tengah

    No.660/78/1995 tanggal 27 Februari 1995, eboni

    ditetapkan sebagai maskot flora Sulawesi Tengah.

    Habitat kayu ini terbatas pada 5 Kabupaten yaitu

    Kabupaten Morowali, Tojo Una-una, Poso, Parigi

    Moutong dan Donggala. Banyaknya eksploitasi

    mengakibatkan kayu jenis unggul ini terus mengalami

    penurunan sehingga pada tahun 1987, HPHH Eboni

    mulai dibatasi berdasarkan Kepmenhut No.31.

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    13/24

    499

    2. FaunaBurung Maleo termasuk kategori burung

    langka sekaligus burung endemik Pulau

    Sulawesi atau hanya ditemukan hidup di

    pulau ini. Populasinya kian menurun dari

    tahun ke tahun sebab berbagai tantangan

    baik dari faktor alam atau pun perburuan

    oleh manusia. Berdasarkan SK. No. Kep.

    188.44/1067/RO/BKLH tanggal 24 Pebruari

    1990, burung maleo telah ditetapkan

    sebagai satwa maskot provinsi Sulawesi

    Tengah. Mengingat populasinya sedikit, burung penyuka biji-bijian, semut danserangga kecil ini adalah jenis yang terancam punah dan dilindungi. Maleo bahkan

    sudah terdaftar dalam CITES Appendix I sebagai kategori terancam punah dan juga

    di dalam IUCN Red List. Meskipun dikategorikan sebagai burung, maleo tidak

    terlalu suka terbang dan lebih gemar berjalan kaki seperti halnya ayam. Burung

    Maleo dengan nama ilmiah panjang ukuran tubuhnya sekira

    55 cm. Mahkota jambul di bagian kepala dapat dikatakan sebagai ciri utama atau

    ciri khusus dari maleo. Diduga jambul ini memiliki fungsi sebagai semacam alat

    pendeteksi panas di areal habitat dan peneluran. Maleo hidup di dekat pantai

    berpasir panas atau di kawasan pegununungan yang memiliki sumber mata air

    panas atau dengan kondisi geothermal tertentu.

    Selain burung Maleo, berikut beberapa satwa yang dapat dijumpai di provinsi

    Sulawesi Tengah :

    Tabel 233. Beberapa satwa di Sulawesi Tengah

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    14/24

    500

    D.Jasa Lingkungana. Tahura Sulawesi Tengah

    Taman Hutan Raya Sulawesi Tengah terletak di sebelah timur kota Palu, tepatnya

    di Desa Kapopo. Taman ini memiliki luas kawasan kulang lebih 7.128 hektare.

    Kawasan ini secara administrasi berda pada wilayah Kecamatan Sigi Biromaru

    Kabupaten Donggala dan Kecamatan Palu Selatan serta Palu Timur Kota Palu.

    Beberapa pohon langka yang masih terpelihara dengan baik di sini, yakni : Jati

    Putih, Ebony, Srikaya Hutan, Jembolan, Eucalyptus Deqlupta, Johar, Kemiri,

    Kaktus, Kesambi, dan Mahoni.

    b. Taman Nasional Kepulauan Togean

    Kepulauan Togean merupakan Taman Nasional yang ditetapkan melalui SK

    Menteri Kehutanan RI. Luas kawasan ini tak kurang dari 362.605 ha. Gugusan

    pulau karang yang betebaran di kawasan Teluk Tomini, ini merupakan

    kemegahan yang mengagumkan.

    Pulau-pulau yang terdapat di kepulauan Togean, pada umumnya memiliki

    kawasan pantai yang indah dengan hamparan pasir putihnya. Hamparan terumbu

    karang dan sea grass disekitar pantainya, adalah sebuah spot yang ideal untuksnorkeling dan menyelam.

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    15/24

    501

    c. Tanjung Api

    Tanjung Api adalah sebuah tanjung yang terletak di Teluk Tomini, Kabupaten TojoUna-una. Nama Tanjung Api diambil dari keunikan yang terdapat di areal wisata

    alam yang terdapat di kawasan suaka alam ini. Gas alam pijar yang terkandung di

    areal ini menyebabkan beberapa bagian di areal ini akan mengeluarkan api

    apabila tanahnya dikorek sedikit.

    Di kawasan cagar alam Tanjung Api ini juga terdapat berbagai macam jenis flora

    dan fauna, termasuk beberapa jenis hewan endemik seperti Anoa, Babi Rusa,

    Monyet, dan berbagai jenis burung. Tak heran apabila kawasan ini juga

    merupakan tempat penelitian flora dan fauna.

    d. Danau Poso

    Danau Poso terletak sekitar 283 kilometer sebalah selatan Kota Palu. Terletak di

    Kota Tentena, Kabupaten Poso, Danau Poso merupakan salah satu objek wisata

    andalan Provinsi Sulawesi Tengah. Danau yang berada pada ketinggian 657 mdpl

    ini merupakan danau terbesar ketiga di Indonesia. Danau ini memiliki panorama

    alam yang sangat indah, udara sejuk, serta deretan lereng gunung dan hutan di

    sekelilingnya. Dan setiap tahun diselenggarakan festival Danau Poso.

    e. Danau Lindu

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    16/24

    502

    Danau Lindu terletak di tengah kawasan Taman Nasional Lore Lindu. Danau ini

    merupakan bagian dari enclave Lindu, berjarak sekitar 63 kilometer ke arah

    selatan dari Kota Palu.

    Sebuah kawasan pemukiman kecil yang sederhana, tanpa listrik, dengan

    penduduknya yang sangat ramah terhadap pendatang, Desa Tomado, adalah

    sebuah kemewahan tersendiri di tengah belantara Lore Lindu.

    Di sini kerap diselenggarakan Festival Danau Lindu.

    f. Air Terjun Saluopa

    Air Terjun Saluopa, atau sering juga disebut Air Luncur Saluopa merupakan salah

    satu wisata alam favorit di Provinsi Sulawesi Tengah. Kawasan wisata alam ini

    terletak di Desa Tonusu, Kota Tentena, sekitar 54 kilometer dari Kota Poso, atau

    sekitar 258 kilometer dari Kota Palu. Air terjun ini terbilang unik karena memiliki

    12 tingkat, yang dilengkapi tangga batu di sisi kiri, yang memudahkan untuk

    menyusuri hingga tingkat paling atas.

    g. Pantai Tanjung Karang

    Pantai Tanjung Karang adalah salah satu

    tujuan wisata favorit keluarga. Berlokasi

    di Kabupaten Donggala, sekitar 40

    kilometer dari Kota Palu. Kondisi pantai

    yang landai dan ombaknya yang tidak

    besar sehingga nyaman dan aman bagi

    anak-anak untuk berenang atau sekedar

    bermain air.

    h. Matantimali

    Berada di ketinggian 1.100 mdpl, di

    puncak gunung Desa Matantimali,

    Kecamatan Marawola Barat, Kabupaten

    Sigi ini, tak ada yang lain kecuali

    keindahan panorama alam dari deretan

    pegunungan di sekitarnya, hamparan

    Kota Palu dengan Teluk Palu, dan Sungai

    Palu yang mengular di bawahnya.

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    17/24

    503

    Di gunung Matantimali ini juga kerap diselenggarakan event kejuaraan

    Paralayang, baik tingkat Nasional maupun Internasional.

    E. Lahan KritisLuas lahan kritis di Sulawesi Tengah pada tahun 2007 sebesar 216.488 ha (kritis

    113.179 ha dan sangat kritis 103.308 ha). Pada tahun 2011 luas lahan kritis ini

    mengalami peningkatan sebesar 317.769 ha (kritis 293.638 ha dan sangat kritis

    24.131 ha). Salah satu upaya untuk menghijaukan lahan kritis tersebut dilakukan

    kegiatan rehabilitasi lahan di dalam dan diluar kawasan hutan. Sejak tahun 2003 s.d.

    2008 kawasan yang telah direhabilitasi seluas 39.499 ha, dimana seluas 23.839 ha

    berada dalam kawasan dan ha diluar kawasan hutan 15.660 ha.

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    18/24

    504

    IV. ASPEK KELEMBAGAANA.Model Pengelolaan

    Pengelolaan hutan di Sulawesi Tengah dilakukan dengan beberapa skema yaitu

    melalui:

    1. Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam (IUPHHK-HA)Pengelolaan Hutan Produksi di Sulawesi Tengah sebagian besar dilaksanakan

    oleh pihak pemegang ijin dalam bentuk Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

    (IUPHHK). IUPHHK untuk Hutan Alam seluruhnya sebanyak 14 unit seluas

    902.245 ha. Dari jumlah tersebut, sebanyak 10 unit seluas 649.450 ha masih aktif

    dan sebanyak 4 unit sudah tidak aktif. Daftar IUPHHK-HA yang sebagai berikut:

    Tabel 234. Daftar IUPHHK-HA di provinsi Sulawesi Tengah

    No Nama IUPHHK Nomor SK Tanggal SK Luas (ha)Lokasi

    (Kab/Kota)Ket

    1 PT.Balantak Rimba

    Rejeki

    1117/Kpts-

    II/1992

    19/12/1992 109.500 Banggai Aktif

    2 PT.Bina Balantak

    Raya

    334/Menhu

    t-II/2004

    31/08/2004 95.270 Banggai Tidak

    Aktif

    3 PT.Dahatama Adi

    Karya

    465/Kpts-

    II/1995

    04/09/1995 64.620 Banggai Aktif

    4 PT.Kalhold 390/Kpts-

    II/1989

    02/08/1989 48.000 Toli Toli Aktif

    5 PT.Palopo Timber

    Company

    269/Menhu

    t-II/2004

    21/07/2004 38.250 Banggai Aktif

    6 PT.Pasuruan

    Furnindo Inds

    34/Kpts-

    II/2001

    13/02/2001 47.915 Poso Tidak

    Aktif

    7 PT.Riu MambaKarya Sentosa 40/Menhut-II/2006 23/02/2006 34.610 Poso TidakAktif

    8 PT.Satria Yudha

    Wanabakti

    137/Kpts-

    II/1995

    07/03/1995 75.000 Sigi Tidak

    Aktif

    9 PT.Satya Sena

    Indratama

    81/KPTS-

    II/1997

    06/02/1997 67.820 Sigi Aktif

    10 PT.Satyaguna

    Sulajaya

    333/Menhu

    t-II/2004

    31/08/2004 27.740 Banggai Aktif

    11 PT.Sentral

    Pitulempa

    558/Menhu

    t-II/2006

    29/12/2006 40.540 Toli Toli Aktif

    12 PT.Sulwood

    (Sulteng)

    220/Kpts-

    II/1998

    27/02/1998 54.980 Donggala Aktif

    13 PT.Tri Tunggal Eboni 98/Kpts-

    II/2000

    22/12/2000 98.000 Tojo Luna-

    Luna

    Aktif

    14 PT.Wahana Sari

    Sakti

    595/Kpts-

    II/1991

    11/08/1991 100.000 Bangkep,

    Morowali

    Aktif

    2. IUPHHK-HTIUPHHK Hutan Tanaman seluruhnya berjumlah 2 unit seluas 18.700 ha, sebanyak

    1 unit seluas 13.400 ha sudah mendapatkan SK definitif, dan 1 unit seluas 5.300

    ha masih SK sementara. Daftar perusahaan secara rinci sebagai berikut:

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    19/24

    505

    Tabel 235. Daftar IUPHHK Hutan Tanaman

    No Nama IUPHHK Nomor SK Tanggal SK Luas

    (ha)

    Lokasi

    (Kab/Kota)

    Ket

    1 PT.Berkat Hutan Pusaka 146/Kpts-

    II/1996

    04/04/1996 13.400 Banggai SK.

    Definitif

    2 PT.Taman Hutan Asri 264/Kpts-

    V/1992

    21/02/1992 5.300 SK.

    Sementara

    3. Hutan Tanaman RakyatAreal pencadangan Hutan Tanaman Rakyat di provinsi Sulawesi Tengah seluas

    23.375 ha, di lima kabupaten yaitu Tojo Una-Una, Parigi Moutong, Banggai

    Kepulauan, banggai dan Tolitoli, namun belum ada ijin IUPHHK-HTR yang

    dikeluarkan. Luasan secara rinci areal pencadangan HTR sebagai berikut:

    Tabel 236. Luas Areal Pencadangan Hutan Tanaman Rakyat di provinsi Sulawesi Tengah

    No. Kabupaten/Kota SK Pencadangan Tanggal Luas (Ha)

    1. Tojo Una Una SK 403/Menhut-II/2009 6/07/2009 5.585

    2. Parigi Moutong SK 456/Menhut-II/2009 4/08/2009 10.445

    3 Banggai Kepulauan SK.51/Menhut-II/2010 15/1/2010 3.575

    4 Banggai SK.132/menhut-II/2010 24/3/2010 665

    5 Tolitoli SK.133/Menhut-II/2010 24/3/2010 3.105

    Jumlah 23.375

    4. Hutan Kemasyarakatan (HKm)Areal kerja untuk Hutan Kemasyarakatan di provinsi Sulawesi Tengah telah

    ditetapkan seluas 500 ha di kabupaten Banggai (sesuai SK No. 362/Menhut-

    II/2009).

    5. Hutan RakyatLuas hutan rakyat keseluruhan mencapai 1.070 ha yang tersebar di 11 kabupaten.

    Jenis tanaman yang dikembangkan antara lain jati, mangga, nangka, nyatoh,

    kemiri, dan lain-lain.

    Tabel 237. Lokasi dan Jenis Tanaman Hutan Rakyat di Provinsi Sulawesi Tengah

    No Kabupaten DesaLuas

    (ha)Jenis tanaman

    1 Palu Mamara/Kel. Kawatuna 50 Jati, Mangga, Nangka

    2 Sigi Desa Sungku, Kec. Kulawi 100 Nyatoh, Kemiri, Bayur,

    Durian

    Desa Boladongo, Kec. Kulawi 100 Jambu Mente, Mahoni,

    Nyatoh, Kemiri, Alpokat

    Desa Oo Parese, Kec. Kulawi 150 Jambu Mente, Mahoni

    3 Donggala Desa Pangalaseang 50 Palapi, Nantu, Kemiri

    Desa Lero 50 Jati, Nantu, Kemiri

    Desa Enu 50 Jati, Nantu, Kemiri

    Desa Kola-kola 35 Jati, Kemiri, Sengon

    Desa Tonggolobibi 35 Nantu, Kemiri, sengon

    Desa Lende 50 Jati, Nantu, Kemiri

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    20/24

    506

    4 Parigi

    Moutong

    Desa Silampayang 25 Bibit Nyatoh dan Durian

    5 Banggai - 125 -

    6 Buol 4 Kecamatan yaitu : Kec.

    Karamat, Kec. Gadung, Kec.

    Bunobogu dan Kec. Bokat

    250 Jenis Kayu-kayuan dan MPTs

    Sumber : Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah

    B.Sumber Daya Manusia (SDM)SDM merupakan unsur yang sangat penting dalam menunjang suatu kegiatan

    pengelolaan. Untuk meningkatkan pengelolaan kawasan hutan diperlukan SDM yang

    cukup, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Data SDM pengelola kawasan hutandi Provinsi Sulawesi Tengah disajikan pada tabel berikut ini.

    Tabel 238. SDM Pengelola Kawasan Hutan Lingkup Provinsi Sulawesi Tengah

    S

    u

    m

    b

    e

    r

    :

    S

    Sumber : Satistik Kemenhut 2012 (diolah)

    Untuk personil pengamanan hutan total berjumlah 196 orang, terdiri dari TPHL

    (Tenaga Pengamanan Hutan Lainnya) sebanyak 4 orang, Polhut yang belum

    fungsional sebanyak 137 orang dan Polhut Fungsional sebanyak 55 orang.

    C.Sarana dan Prasarana Pengamanan HutanSarana dan prasarana dalam pengelolaan kawasan hutan memegang peran penting

    dalam keberhasilan pengelolaan. Sebagai aspek pendukung, keberadaan sarana dan

    prasarana perlu diperhatikan dari segi jumlah maupun kualitasnya. Sarana dan

    prasarana pengamanan hutan diperlukan tenaga pengamanan hutan untuk

    melaksanakan tugas sehari-hari, baik untuk menangani kebakaran hutan,

    perambahan hutan, illegal logging, dan lain-lain. Sarana dan prasarana yang yang ada

    yaitu senjata api (senapan 55 buah dan pistol 10 buah), mobil patroli 13 buah, motorpatroli sebanyak 59 buah, GPS 7 buah dan kamera 3 buah.

    D.Prospek Pengelolaan HutanPada tahun 2010 Kementerian Kehutanan telah menetapkan wilayah KPHP dan KPHL

    di Provinsi Sulawesi Tengah melalui surat keputusan No. SK.79/Menhut-II/2010

    tanggal 10 Februari 2010 sebanyak 21 unit dengan luas total 3.199.086 ha yang

    meliputi 5 unit KPHP seluas 717.427 ha dan 16 unit KPHL seluas 2.481 ha. Sedangkan

    No Instansi

    Jumlah SDM MenurutGolonganJumlah

    IV III II I

    L P L P L P L P L P Total

    1 BPPHP Wil. XIV Palu 1 20 4 8 3 29 7 36

    2 BPDAS Palu Poso 1 1 54 8 8 63 9 72

    3 BKSDA Sulawesi Tengah 1 34 14 33 9 1 69 23 92

    4 BBTN. Lore Lindu 4 45 8 32 5 81 13 94

    5 Balai TN. Kepulauan Togean 1 16 3 20 3 37 6 43

    6 BPKH Wil. XVI Palu 1 12 4 7 8 20 12 32

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    21/24

    507

    untuk KPH Model telah ditetapkan KPHP Model Rano Patanu melalui SK Nomor :

    639/Menhut-II/2009 dengan luas 137.430 ha. Tidak ada izin IUPHHK-HTI, RE,

    pencadangan HTR, penetapan HKM dan HD. Luas kawasan hutan yang belum

    dibebani izin pemanfaatan di KPHP Model Rano Patanu : 102.437,90 ha. Areal yang

    sudah dibebani izin pemanfaatan diberikan kepada PT. Pasuruan Furnindo Industries

    melalui SK Nomor 34/Kpts-II/01 tanggal 13 Pebruari 2001 seluas 34.992,10 ha.

    E. Daftar UPT, LSM dan Lembaga Terkait.1. Dinas Provinsi dan Kabupaten /Kota

    No Dinas Alamat

    1 Dinas Kehutanan dan Pertambangan

    Provinsi Gorontalo

    Jl. P. Kalengkongan No.3 Gorontalo

    Tlp/Fax : (0435) 821236

    2 Dinas Kehutanan dan Pertambangan

    dan Energi Kabupaten Boalemo

    Jl. Nani Wartabone Komplek Stadion Pemuda,

    Tilamuta

    Tlp : (0443) 2706199, 2702296

    3 Dinas Kehutanan dan Peertambangan

    dan Energi Kabupaten Gorontalo

    Jl. Rajawali No. 295 Limoto

    Tlp : (0435) 881096

    Fax : (0435) 881111

    4 Dinas Kehutanan dan Peertambangan

    dan Energi Kabupaten Pohuwato

    Komplek Blak Plan Marisa

    Tlp/Fax : (0443) 210864

    5 Dinas Kehutanan dan Peertambangan

    dan Energi Kabupaten Gorontalo Utara

    Jl. Nani Wartabone, Suwawa Kab. Bone

    Bolango

    6 Dinas Kehutanan Koatamadya Bone

    Bolango

    Trans Sulawesi Desa Pantolo Kec. Kwandang

    Tlp : (0438) 38352

    7 DinasKelautan, Perikanan, Pertanian

    dan Ketahanan Pangan Kabupaten

    Kota Gorontalo

    Jl. Brigjen Piola Isa No. 80 Kota Gorontalo

    2. UPT Kehutanan Provinsi Sulawesi Tengah

    No Nama UPT Alamat

    1. Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu Jl. Moh. Yamin No.53 Palu Sulawesi Tengah

    Tlp/Fax : (0451) 457623

    2. Balai Taman Nasional Kepulauan

    Togean, Ampana

    Jl. Raya Poros Uemalingku Kel. Uetanaga Atas

    Kec. Ampang Kota, Kab. Tojo Una-una,

    Sulawesi Tengah - 94683

    Tlp : (0464) 22087

    3. Balai KSDA Sulawesi Tengah Jl. Prof. M. Yamin No. 19 Palu 94121

    Tlp/Fax : (0451) 481106

    4. Balai Pengelolaan DAS Palu Poso Jl. Prof. M. Yamin No. 2A Palu 94113

    Tlp : (0451) 422568

    Fax : (0451) 422856

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    22/24

    508

    5. Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan

    Produksi (BPPHP) Wilayah XIV Palu

    Jl. Prof. M. Yamin (Jalur dua) No. 51 (samping

    Kantor TN. Lore Lindu) Palu.

    Tlp : (0451) 425177

    Fax : (0451) 425088

    6. Balai Pemantapan Kawasan Hutan

    (BPKH) Wilayah XVI Palu

    Jl. Abdul Rahman Saleh No. 18 Palu

    Tlp : (0451) 485050

    Fax : (0451) 485190

    3. LSMBeberapa LSM yang ada di provinsi Sulawesi Tengah yaitu The Nature Conservancy,

    Yayasan Jambata, Storm, Awan Green, Yayasan Karsa, Yayasan Pakurehua, Opant,

    FKTNLL, PAM Partisipatif Tondo Ngata, PAM Partisipatif Hondo Wanua, Yayasan Tanah

    Merdeka, Yayasan Bantuan Hukum Rakyat, Walhi, AMAN Sulteng, dan Yayasan Merah

    Putih.

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    23/24

    509

    V. POTENSI UNGGULAN PROVINSI1. Kakao

    Jumlah Produksi Perkebunan Rakyat 2009

    Sebesar 137.851 Ton, Perkebunan Swasta 2009

    sebesar 298 Ton. Produksi Perkebunan Rakyat

    Sebesar 143.745 Ton (angka Sementara 2010),

    Perkebunan Swasta sebesar 304 Ton (angka

    Sementara 2010).

    2. KelapaPotensi kelapa sangat besar buktinya banyak

    perusahaan meubeul mencari kayu kelapa,

    demikian juga batok kelapa banyak dicari

    untuk arang aktif.

    Jumlah Produksi Perkebunan Rakyat 2009

    Sebesar 203.806 Ton, Perkebunan Swasta

    2009 sebesar 245 Ton. Produksi Perkebunan

    Rakyat Sebesar 206.001 Ton (angka sementara

    2010), Perkebunan Swasta sebesar 395 Ton (angka Sementara 2010).

    3. PeternakanPengembangan kawasan peternakanumumnya berada pada kondisi lingkungan

    dengan ketinggian di bawah 1.000 meter,

    kelerengan di bawah 1.000 meter dan jenis

    tanah dan iklim yang sesuai untuk padang

    rumput alamiah. Pemanfaatan kawasan

    secara optimal seluas 130.955,5 Ha,

    sedangkan Potensial areal peternakan yang

    sudah dimanfaatkan seluas 120.955,5 Ha.

    4. PerikananPengembangan kawasan areal yang

    memiliki kesesuaian karakteristik

    perikanan, dengan mempertimbangkanfaktor-faktor kelerengan di bawah 8 persen

    dan persediaan air yang cukup dengan

    potensi tambak seluas 42.095,15 Ha yang

    terolah 11,3 persen, potensi budidaya air

    tawar seluas 134.183,3 Ha terolah 5,8

    persen, terdiri atas danau seluas 48.458

    Ha, rawa seluas 12.275 Ha dan sungai 10.195 Ha.

  • 5/26/2018 Profil Kehutanan Provinsi Sulteng

    24/24

    510

    5. PariwisataObjek Wisata di Sulawesi tengah merupakan sektor yang masih dapat dikembangkan

    lebih baik. Daerah ini memiliki potensi wisata yang beragam, baik wisata alam,

    wisata bahari, agrowisata, maupun wisata budaya.

    Obyek wisata yang punya peluang untuk dikembangkan lebih maju antara lain obyek

    pemandangan alam dengan setting pegunungan, hutan primer/hutan wisata, taman

    nasional, batuan megalitik, tempat-tempat yang memiliki latar belakang sejarah,

    serta keaneka-ragaman tradisi, seni, dan budaya lokal yang unik dan menarik.

    6. PertambanganDi wilayah Provinsi Sulawesi Tengah terdapat potensi bahan galian dan mineral yang

    cukup berlimpah. Sumberdaya bahan galian dan mineral antara lain bahan galiangolongan A (strategis) yaitu minyak dan gas bumi, batubara dan nikel; bahan galian

    golongan B (vital) antara lain emas, molibdenum, chronit, tembaga dan belerang;

    dan bahan galian golongan C (bukan strategis dan vital) antara lain sirtukil, granit,

    marmer, pasir kuarsa, pasir besi dan lempung

    7. KehutananProduksi hasil hutan masih memberikan andil yang cukup signifikan terhadap PDRB

    Sulawesi Tengah dengan kontribusi rata-rata sebesar 4,19 persen pertahun. Pada

    tahun 2010 jumlah produksi kayu bulat mencapai 18.529,77 m3, Kayu Gergajian

    dengan produksi 25.159,19 m3 dan rotan dengan produksi 4.581,43 ton, Damar

    dengan produksi 377 ton dan Kayu Rimba Campuran dengan produksi mencapai

    11.140,79 m3, serta Limba Pakanagi dengan produksi 204 ton.

    VI. FOTO-FOTO PENDUKUNG