Upload
novi-latifa
View
625
Download
28
Embed Size (px)
DESCRIPTION
mikroteknik
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIKPREPARAT SUPRAVITAL EPITELIUM MUKOSA MULUT
Disusun guna memenuhi tugas laporan praktikum mikroteknik
Dosen pengampu :
Dra. Ely Rudyatmi,M.Si
Disusun oleh :
Arif Bayu Satria 4411412017
ROMBEL 1
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
PREPARAT SUPRAVITAL EPITELIUM MUKOSA MULUT
A. TUJUAN
1. Membuat preparat supravital epitelium mukosa mulut dengan zat warna Methylen
blue
2. Menganalisis hasil pembuatan preparat supravital epitelium mukosa mulut
B. DASAR TEORI
Epitel adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel yang sangat rapat tanpa adanya
zat antar sel. Epitel tidak mempunyai pembuluh darah, namun semua epitel tumbuh
pada jaringan ikat yang mempunyai pembuluh darah. Epitel dipisahkan dengan
jaringan ikat melalui membrana basalis (Subowo. 1992).
Asal epitel yaitu tumbuh dari lapisan yaitu tumbuh dari lapisan ectoderm dan
entoderm embrio, walaupun ada sejumlah epitel yang berasal dari mesoderm seperti
pada systema vrogenitale dan cortex glandula suprarenalis. Epitel yang berbentuk
membrane dan berasal dari mesoderm ada dua yaitu :
1. Endothelium merupakan susunan sel-sel yang membatasi permukaan dalam
pembuluh darah, jantung dan pembuluh limfa.
2. Mesothelium merupakan susunan sel-sel yang membatasi rongga tubuh yang
besar yang yang juga menutupi beberapa organ tertentu, seperti misalnya melapisi
peritoneum, pleura dan pericardium.
Fungsi umum dari membrane epitel itu sendiri yaitu diantaranya :
1. Proteksi atau perlindungan, karena epitel melapisi permukaan dalam dan luar
tubuh.
2. Absorbsi, misalnya epitel yang membatasi permukaan dalam usus berperan dalam
proses penyerapan hasil-hasil pencernaan makanan yang bekerja secara selektif.
3. Lubrikasi, sebagian besar saluran-saluran dalam tubuh permukaannya harus tetap
basah, sehingga epitel yang menutupi harus menghasilkan cairan tertentu.
4. Sekretoris, dalam hal ini epitel bertindak sebagai kelenjar.
5. Neurosensoris
Untuk sebaran sel epithelium dalam tubuh manusia antara lain sel epitel di
mulut. Jaringan epithelium mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut :
1. Epithelium hanya terdiri atas sel-sel yang saling berdekatan, yang berbentuk
pipih. Hanya ada sedikit material antarsel.
2. Jaringan bersifat avaskular atau tanpa pembuluh darah.
3. Permukaan atas epithelium bebas, atau terbuka bagi bagian luar tubuh atau
rongga tubuh bagian dalam. Permukaan basal berada pada jaringan ikat.
4. Pembelahan sel pada epithelium terjadi secara terus menerus untuk
menggantikan sel-sel yang rusak.
Metode supravital adalah suatu metode untuk mendapatkan sediaan dari sel atau
jaringan yang hidup. Sel-sel yang hidup juga dapat menyerap warna. Zat warna yang
biasa dipakai untuk pewarnaan supravital adalah janus green, neutral red, atau
methylene blue dengan kosentrasi tertentu. Preparat supravital merupakan preparat
yang bersifat sementara sehingga harus segera diamati setelah pembuatan. Pengamatan
terhadap epithelium ini akan nampak inti dari sel-sel yang teramati (Rudyatmi, 2014)
C. PROSEDUR
Tahap pertama membersihkan mulut dengan cara berkumur dengan air,
sebelum melakukan proses pengambilan jaringan epitel pada mulut bagian pipi dalam
sebelah kanan atau kiri dengan menggunakan sendok. Menyiapkan gelas benda bersih
dan bebas lemak yang telah disterilkan dengan alkohol 70%. Gelas benda ditetesi 1
tetes dengan zat warna supravital methylene blue 0,25% dalam larutan garam fisiologis
(NaCl 0,9%) menggunakan pipet. Proses selanjutnya, mengambil epitelium mukosa
mulut dengan menggunakan sendok steril dan diratakan diatas zat warna. Kemudian
dilanjutkan dengan proses mounting menggunakan gelas penutup dengan bantuan
jarum pentul untuk membantu proses penutupan. Melakukan pengamatan preparat
menggunakan mikroskop dengan perbesaran kuat, mengambil foto, dan menganalisis
hasilnya.
D. HASIL DAN ANALISIS
Preparat Supravital Epitelium Mukosa Mulut
Preparat supravital epitelium mukosa mulut
Pewarnaan : Methylene blue
Perbesaran : 40 x 10
Keterangan :
1. Membran sel
2. Sitoplasma
3. Inti sel
4. Sel epitel mukosa mulut
5. Kotoran
Sel epitelium terwarnai cukup baik, meskipun warna tidak terlihat kontras mungkin disebabkan karena kurangnya penambahan zat warna methylene blue. Tetepai jika dibandingkan dengan sitoplasma, warna inti lebih terwarnai kuat, masih terdapat kotoran yang ikut teramati pada preparat epitelium, sehingga sedikit mengganggu pengamatan.
E. PEMBAHASAN
Dalam praktikum pembuatan preparat supravital mukosa mulut ini
menggunakan pewarna methylen blue 0,25% dalam garam fisiologi (NaCl 0,9%).
Preparat ini merupakan preparat yang termasuk kedalam preparat sementara. Preparat
sementara adalah preparat yang keawetannya hanya sementara atau hanya beberapa jam
1
2
45
3
saja tidak lebih dari 24 jam. Preparat supravital epitelium mukosa mulut ini tidak
dilakukan pengawetan dengan cara apapun, namun tetap dengan memberikan
pewarnaan pada preparat ini yaitu dengan pewarna methylen blue. Pewarnaan ini
termasuk kedalam pewarnaan tunggal yaitu pewarnaan yang hanya menggunakan satu
macam zat warna saja.
Pada saat pengamatan di bawah mikroskop, sudah teramati jelas pada
perbesaran 10 x 10 tetapi pada perbesaran ini inti sel tidak dapat terlihat jelas. Tetapi
pada perbesaran 40 x 10 sel-sel epitel dapat teramati lebih jelas. Sel-sel epitel terwarna
biru dengan kontras jika dibandingkan dengan sitoplasma. Inti sel pada perbesaran 40 x
10 terlihat terwarna lebih kuat yaitu menjadi lebih biru, karena inti sel bersifat asam
sehingga lebih mudah untuk menyerap warna ketika terwarnai oleh pewarna basa yaitu
methylene blue. Sel-sel epitel ini jika di bawah mikroskop ada yang terpisah sendiri ada
yang berkelompok dan bertumpuk. Hal ini disebabkan karena pada saat mengoleskan
sediaan dengan menggunakan jarum pentul tidak merata secara keseluruhan dan
kemungkinan dalam penambahan zat warna methylene blue melebihi kapasitas
sehingga mempengaruhi letak sel dalam preparat sediaan ini.
Sel epitel merupakan epitelium pipih berlapis tetapi pada pembuatan preparat ini
yang di ambil hanya lapisan teratas, sehingga pada saat pengamatan sel terlihat
berbentuk pipih saja sedangkan lapisan-lapisan selnya tidak terlihat. Sehingga bisa
dikatakan hasil pengamatan preparat ini tidak sesuai dengan teori yang mengatakan
bahwa sel epitel merupakan epitelium pipih berlapis
Saat pengamatan sel masih dalam bentuk asalnya, tidak terjadi plasmolisis atau
krenasi karena menggunakan zat warna netral yaiutu pada konsentrasi setara dengan
konsentrasi cairan tubuh yaitu 0,9 % larutan. Di dalam pengamatan preparat masih
terdapat kotoran yang teramati hal ini diduga berasal dari kotoran yang ada di dalam
mulut yang ikut terambil pada saat pengambilan epitelium mukosa mulut. Hal tersebut
diperkirakan saat proses pengambilan sel epitel, mulut dalam kondisi kurang steril,
sehingga sedikit mengganggu proses pengamatan sel epitelium mukosa mulut.
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Preparat epitelium mukosa mulut merupakan preparat sementara yang dibuat
dengan metode supravital, pewarnaan methylene blue 0,25% dalam larutan NaCl
0,9%
2. Pewarnaan dengan zat warna methylene blue dapat mewarnai sel epitelium mukosa
mulut dengan kontras, sehingga dapat dibedakan antara inti sel dengan bagian lain
seperti sitoplasma
G. SARAN
Setelah melakukan praktikum pembuatan preparat epitelium mukosa mulut,
saran yang dapat diberikan yaitu:
1. Pada saat meratakan sel epitelium mukosa mulut di atas gelas benda, sebaiknya
benar-benar merata secara keseluruhan agar preparat yang dihasilkan tidak
tertumpuk.
2. Sebelum pembuatan preparat sebaiknyta membersihkan mulut terlebih dahulu
dengan cara berkumur, sehingga mulut benar-benar dalam keadaan bersih saat
pengambilan epitelium mukosa mulut dan tidak ada kotoran yang ikut terambil.
H. DAFTAR PUSTAKA
Rudyatmi E. 2014. Diktat Mikriteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA UNNES.
Subowo. 1992. Histologi umum. Jakarta: PT.Bumi Aksara.