Laporan Modul 05

Embed Size (px)

DESCRIPTION

05

Citation preview

Jigging

I .Tujuan Percobaan1. Mempelajari prinsip jigging dan cara kerja alat.

II.Literatur

Sejarah pemisahan dengan gravitasi

Proses konsentrasi gravitasi banyak dilakukan sampai tahun 1920-an. Walaupun konsentrasi gravitasi tidak memberikan hasil yang memuaskan dibandingkan dengan flotasi akan tetapi dalam industri pengolahan mineral, biayanya lebih murah. Karakteristik semua media konsentrasi gravitasi memisahkan partikelnya sehingga partikel-partikel tersebut dapat terpisah satu sama lain dan secara ideal dibagi kedalam lapisan dense ( berat ) dan lapisan light ( ringan ). Bentuk pertama dari pemisahan gravitasi adalah jigging yang mempunyai karakteristik gerakan turun naik campuran partikel padat-cair dari umpan yang akan dipisahkan. Jigging merupakan jenis konsentrasi gravitasi yang cukup banyak digunakan di industri pengolahan bijih terutama industri berskala kecil. Jiging adalah metoda memisahkan mineral berharga dari yang tidak berharga dengan stratifikasi berdasarkan gerakan partikel-partikel dalam fluida. Fluida ini bisa berupa air atau udara.

Prinsip dan cara kerja jigging

Prinsip dari jigging dapat diilustrasikan dengan mengambil ayakan yang diberi umpan mineral heterogen dengan diameter 1 cm dan mencelupkan ayakan yang berisi mineral tersebut kedalam air dan diikuti gerakan naik turun dalam air. Hal ini akan berakibat partikel berat dan lebih besar akan membentuk lapisan bawah, dan partikel ringan membentuk lapisan atas. Alat jig komersial melakukan operasi ini kedalam skala besar. Jig yang sekarang digunakan banyak menggunakan permukaan screen yang tidak bergerak ( statis ) dan ada yang bergetar sehingga air dapat masuk melewati screen tersebut. Alat yang digunakan pada proses jigging dinamakan jig yang secara garis besar terdiri dari satu tangki yang terbuka yang berisi fluida, biasanya berupa air. Dibagian atas tangki dipasang ayakan dimana air dapat dengan leluasa melewatinya. Pada bagian bawah atau samping dari tangki dipasang alat yang disebut energizing unit (alat yang menimbulkan gerakan bolak-balik dari fluida yang ada di bawah jig).

Aksi pada Jigging

Proses pemisahan pada jigging cukup kompleks karena menggunakan aliran dinamis dan berlangsung secara kontinyu.Ada beberapa gaya yang menyebabkan terjadinya pemisahan pada proses jigging ini yaitu :

Gaya gravitasi Densitas mineral

Kecepatan jatuh mineralPrinsip-prinsip stratifikasi pada jig secara garis besar ada 3 yaitu :

1. Differensial acceleration ( Percepatan differensial )Dalam banyak jenis konsentrasi gravitasi, partikel dapat bergerak hanya untuk jarak dekat atau partikel akan terhenti pergerakannya yang disebabkan oleh bentuk pemukaan partikel tersebut atau oleh partikel lain.Percepatan awal dari partikel tidak bergantung pada ukuran dan bentuk partikel tersebut, tetapi dipengaruhi oleh density partikel dan density fluida yang digunakan. Hal ini dapat dilihat dari persamaan di bawah ini :

F = m.g - m'.g' - Fd

m.a = (m - m').g - Fd

di mana :

m = massa partikel m'= massa fluida yang dipindahkan

g = percepatan gravitasi a= percepatan partikel

Fd= gaya drag

Pada saat partikel mulai bergerak, maka Fd = 0, maka :

m.a = (m - m').g

a =

karena partikel dan fluida yang dipindahkan mempunyai volume yang sama, maka :

a =

p = density partikel

a =

f = density fluida

Dari persamaan diatas percepatan awal a tergantung pada densitas solid mineral dan densitas liquid serta kebebasan ukuran partikel.

2. TricklingGaudin telah mengajukan mekanisme trickling untuk jigging yang disebutnya sebagai consolidation trickling. Mekanisme ini terdiri dari sebuah lapisan yang memiliki partikel kecil dibagian atas dari partikel besar.

3. Hindered Settling Classification ( HSC )Hindered settling atau lebih tepat disebut perbedaan hindered settling adalah suatu mekanisme yang sering dimanfaatkan dalam konsentrasi gravitasi. Mekanisme ini pemisahannya bergantung pada:

Ukuran partikel Bentuk partikel Berat jenis

Pada mekanisme ini berlaku persamaan :

d1/d2 =

Proses pada Jigging

Pada umumnya Proses jiggling dibagi dalam tiga tahap:

1. Pengumpanan

2. Stratifikasi

3. Pemisahan dari lapisan hasil stratifikasi

Ketiga hal di atas sangat mempengaruhi jalannya operasi jigging. Pengumpanan harus dilakukan dengan laju dan persen padatan yang konstan. Umumnya yang masuk harus merata pada selurh permukaan jig. Sedangkan stratifikasi yang baik tergantung pada rancangan energizing unit, yaitu cara menimbulkan gerakan bolak balik fluida.Secara lengkap ditunjukkan pada point dibawah.1. Pengumpanan

Pemisahan harus dilakukan dengan laju dan persen solid yang konstan. Umpan yang masuk harus merata pada seluruh permukaan jig. Umpan berupa slurry dengan 25% - 45% solid masuk pada salah satu ujung jig, dan mengalir membentuk arus horizontal (crash flow) di permukaan jig.

2. Stratifikasi

Terdapat tiga efek yang menyebabkan stratifikasi, yaitu ;

a). Hindred Settling Classification

Pengendapan dari sekelompok partikel yang berkumpul menjadi satu, jadi bukan pengendapan bebas dari satu partikel

1 # 1 (mediumnya suspensi daripada bed + air)

b). Differential accleration pada awal jatuh

Pada waktu yang relatif singkat (awal jatuh) partikel dengan density lebih besar akan mempunyai jarak tempuh yang lebih besar daripada partikel dengan density yang lebih kecil.

c). Consolidation trickling pada akhir jatuh

Partikel-partikel kecil mengatur dirinya di antara partikel-partikel besar, sesuai dengan densitynya.

3. Pemisahan dari lapisan hasil stratifikasi

Sedangkan stratifikasi yang baik tergantung pada cara menimbulkan gerakan bolak-balik fluida dan pada rangsangan energizing unit.

Operasi pada jig

Pemisahan harus dilakukan dengan laju dan persen solid yang konstan. Umpan yang masuk harus merata pada seluruh permukaan jig. Umpan berupa slurry dengan 25% - 45% solid masuk pada salah satu ujung jig, dan mengalir membentuk arus horizontal (crash flow) di permukaan jig.

Partikel-partikel ringan (density rendah) terutama yang berbutir halus terbawa arus dan keluar pada ujung yang lainnya. Partikel yang mengendap dari arus horizontal ini pada zona transportasi masuk di daerah di mana aksi jigging bekerja diantara arus horizontal dan ayakan. Mekanisme pada jigging dapat terlihat pada zona ini, seperti differential accleration, hindered settling, dan trickling.

Selain zona transportasi, juga terdapat zona roughing di sebelah atas dan zona separating di sebelah bawah. Partikel-partikel middling dan partikel yang berusaha masuk pada zona separating akan berada pada zona roughing. Mineral ringan yang oleh tekanan dari stroke pada fluida akan terdorong memasuki zona separating dan terbawa oleh arus horizontal. Pada zona separating akan dimasuki oleh mineral berat, dan berusaha mendorong ke atas middling. Oleh sebab itu middling mempunyai peluang masuk pada zona separating. Mineral berat yang besar dengan cepat mencapai permukaan ayakan diikuti dengan mineral berat yang kecil melalui zona roughing dan separating.Siklus-siklus pada jig

Gerakan bolak-balik fluida yang disebabkan oleh pulsion dan sucsion digambarkan dalam bentuk kurva seperti dibawah ini :

Kecepatan fluida ke atas dimulai dari A dan membesar hingga C. Ketika kecepatan membesar, material yang ada di atas ayakan melonggar, jarak antar partikel menjauh, peristiwa ini disebut dilasi. Padi titik B partikel ada dalam situasi hindered settling dalam fluida yang bergerak ke atas. Dari C ke E kecepatan aliran ke atas mengecil, partikel-partikel yang terdorong ke atas tadi mulai turun kembali. Karena kombinasi antara percepatan awal dan hindered settling, partikel-partikel besar lebih cepat sampai ke bawah dan diikuti oleh partikel-partikel kecil. Titik E merupakan peralihan dari pulsion dan sucsion. Semua partikel di atas ayakan jig merapat dengan sempurna. Mulai saat itu terjadi consolidation trickling, yaitu partikel-partikel kecil bergerak di antara partikel-partikel besar, sehingga partikel-partikel tersebut berada di lapisan paling bawah.

Kapasitas jigKapasitas jig berbanding lurus dengan efek transportasi dari arus horizontal umpan. Agar kapasitasnya dapat diperbesar dan efesiensinya tinggi, maka ada empat faktor yang penting untuk diperhatikan, antara lain :

1. Ukuran dari partikel kecil. Ukuran umpan yang dikehendaki masuk menjadi konsentrat dan keluar melalui hutch.

2. Volume umpan persatuan waktu.

3. Ketebalan aliran.

4. Banyaknya hutch water persatuan waktu yang masuk ke aliran.

Panjang stroke dan frekuensiPanjang stroke adalah panjang dorongan air yang merupakan energizing unit, karena menentukan jatuhnya partikel-partikel yang terdorong pada saat pulsion, sekaligus menentukan jarak antara partikel pada saat pulsion tersebut. Panjang stroke yang besar akan menghasilkan kecepatan air naik juga besar, sehingga kecepatan air turun (hisap) juga besar.

Frekuensi adalah banyaknya stroke per menit. Umumnya satu stroke terdiri dari satu pulsion dan satu suction, dan sama dengan satu putaran motor. Oleh karena itu frekuensi dapat dinyatakan dalam rpm (rotation per minute). Banyaknya frekuensi menentukan banyaknya pengaruh mekanisme differential accleration. Umumnya makin kecil umpan, maka stroke makin panjang, dan frekuensinya mengecil. Demikian juga sebaliknya.Pengambilan konsentrat

Mineral-mineral berat umumnya pada proses jigging akan berupa konsentrat (underflow). Untuk mengeluarkan / mengambil konsentrat tersebut terdapat beberapa cara, antara lain sebagai berikut :

1. On The Screen Jigging (Jerman)

Konsentrat dikeluarkan melalui ayakan dan tangki, dan dikeluarkan dari bawah. Dengan cara ini lubang ayakan harus lebih besar dari ukuran mineral berat yang akan lolos. Di atas ayakan diberi satu lapisan material yang density-nya lebih kecil dari density mineral berat dan lebih besar dari density mineral ringan. Lapisan ini disebut lapisan rag atau lapisan alas jig (bed). Alas jig ini berfungsi meratakan dorongan air ke atas (pulsion), dan sekaligus membentuk suspensi yang akan memberikan fasilitas hindered settling pada saat pulsion dan consolidation trickling pada saat sucsion.

2. Through The Screen Jigging (Inggris)

Konsentrat dikeluarkan dari atas ayakan melalui pintu-pintu yang dibuat untuk itu. Pengeluaran dengan cara ini menghendaki ukuran umpan yang relatif kasar dan selang ukuran umpan yang kecil. Ukuran lubang ayakan harus lebih kecil dari ukuran umpan yang terkecil sehingga tidak ada material yang bisa lolos masuk ke tangki. Di atas ayakan terjadi stratifikasi mineral berat yang kecil berada di lapisan paling bawah, diikuti dengan mineral berat besar, dan mineral ringan. Pintu konsentrat diatur tingginya setebal lapsan mineral berat, sehingga mineral ringan yang terendapkan tidak dapat melewati pintu ini dan keluar sebagai overflow.

Macam macam jigging Jig dapat dibedakan berdasarkan ayakannya, yaitu:

1. Jig dengan ayakan bergerak

Dipakai didaerah terpencil dan sekarang sudah tidak digunakan lagi.

2. Jig dengan ayakan tetap

Dilasi dari mineral diatas ayakan diciptakan oleh gerakan bolak balik fluida yang menerobos ayakan.Gerakan bolak balik fluida ditimbulkan secara mekanis oleh energizing unit.

Jenis jenis Jig antara lain :

1. Harz Jig

Dilasi mineral diatas Jig disebabkan oleh gerakan bolak balik fluida yang ditimbulkan oleh piston yang bergerak naik turun sambil menekan atau menghisap fluida dibawahnya.

2. Diaphragma Jig

Gerakan bolak balik fluida ditimbulkan oleh gerakan bolak-balik diaphragma. Contoh alat: Denver Mineral Jig.3. Yuba Jig

4. Baum Jig

Dilasi mineral disebabkan oleh tekanan udara5. Circular Jig

6. Wernco Jig

7. Phneumatic Jig

8. Bathe Jig

_1006151422.unknown

_1006164025.unknown

_1130529811.unknown

_1006153956.unknown

_1006151381.unknown