12
MORFOLOGI JAMUR Tujuan Untuk mengetahui bentuk makroskopis dan mikroskopis beberapa jenis Latar Belakang Jamur (fungi) banyak kita temukan disekitar kita. Jamur tumbuh subur terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembap. Beberapa ahli mikologi membagi jamur menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk tubuhnya, yaitu kapang (mold) dan khamir (yeast). Kebanyakan jamur masuk dalam kelompok kapang. Tubuh vegetatif kapang berbentuk filamen panjang bercabang yang seperti benang disebut hifa. Hifa akan memanjang dan menyerap makanan dari permukaan substrat (tempat hidup jamur). Sedangkan jamur dalam kelompok khamir bersifat uniseluler (berinti satu), bentuknya bulat atau oval. Pengamatan morfologi sangat penting untuk identifikasi dan determinasi. Bahkan pengamatan morfologi ini lebih penting daripada pengamatan fisiologis. Terdapat beberapa cara atau metode pengamatan yaitu dengan pembuatan slide cultur atau hanging drop. Untuk pengamatan morfologi dapat dilakukan

LAPORAN MORFOLOGI JAMUR

Embed Size (px)

Citation preview

MORFOLOGI JAMUR

Tujuan Untuk mengetahui bentuk makroskopis dan mikroskopis beberapa jenis fungi.Latar BelakangJamur (fungi) banyak kita temukan disekitar kita. Jamur tumbuh subur terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembap. Beberapa ahli mikologi membagi jamur menjadi dua kelompok berdasarkan bentuk tubuhnya, yaitu kapang (mold) dan khamir (yeast).Kebanyakan jamur masuk dalam kelompok kapang. Tubuh vegetatif kapang berbentuk filamen panjang bercabang yang seperti benang disebut hifa. Hifa akan memanjang dan menyerap makanan dari permukaan substrat (tempat hidup jamur). Sedangkan jamur dalam kelompok khamir bersifat uniseluler (berinti satu), bentuknya bulat atau oval.Pengamatan morfologi sangat penting untuk identifikasi dan determinasi. Bahkan pengamatan morfologi ini lebih penting daripada pengamatan fisiologis. Terdapat beberapa cara atau metode pengamatan yaitu dengan pembuatanslide culturatau hanging drop. Untuk pengamatan morfologi dapat dilakukan pengamatan secara makroskopis dan mikroskopis. (Riecka, 2012)Jamur tidak mempunyai batang, daun, dan akar serta tidak mempunyai sistem pembulu seperti pada tumbuhan tingkat tinggi.Jamur umumnya berbentuk seperti benang, bersel banyak, dan semua dari jamur mempunyai potensi untuk tumbuh, karena tidak mempunyai klorofil yang berarti tidak dapat memasak makanannya sendiri, maka jamur memanfaatkan sisa-sisa bahan organik dari makhluk hidup yang telah mati maupun yang masih hidup. (Pracaya, 2007).

Teori SingkatFungi adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel tunggal, eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual atau aseksual. Dalam dunia kehidupan fungi merupakan kingdom tersendiri, karena cara mendapatkan makanannya berbeda dengan organisme eukariotik lainnya yaitu melalui absorpsi ( Gandjar. 1999 ). Sebagian besar tubuh fungi terdiri dari atas benang benang yang disebut hifa, yang saling berhubungan menjalin semacam jala yaitu miselium. Miselium dapat dibedakan atas miselium vegetative yang berfungsi meresap menyerap nutrient dari lingkungan , dan miselium fertile yang berfungsi dalam reproduksi ( Gandjar. 1999 ).Fungi tingkat tinggi maupun tingkat rendah mempunyai cirri khas yaitu berupa benang tunggal atau bercabang cabang yang disebut hifa. Fungi dibedakan menjadi dua golongan yaitu kapang dan khamir. Kapang merupakan fungi yang berfilamen atau mempunyai miselium, sedangkan khamir merupakan fungi bersel tunggal da tidak berfilamen. Fungi merupakan organisme menyerupai tanaman , tetapi mempunyai beberapa perbedaan yaitu :a. Tidak mempunyai kolorofilb. Mempunyai dinding sel dengan komposisi berbedac. Berkembang biak dengan sporad. Tidak mempunyai batang , cabang, akas dan daune. Tidak mempunyai system vesicular seperti pada tanamanf. Bersifat multiseluler tidak mempunyai pembagian fungi masing - masing bagian seperti pada tanaman.Fungi ada yang bersifat parasit dan ada pula yang bersifat saprofit. Parasit apabila dalam memenuhi kebutuhan makanannya dengan mengambil dari benda hidup yang ditumpanginya, sedangkan bersifat saprofit apabila memperoleh makanan dari benda mati dan tidak merugikan benda itu sendiri. Fungi dapat mensintesis protein dengan mengambil sumber karbon dari karbohidrat ( misalnya glukosa,sukrosa,atau maltose ), sumber nitrogen dari bahan organic atau anorganik, dan mineral dari substratnya. Ada juga beberapa fungi yang dapat mensintesis vitamin vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan biakan sendiri, tetapi ada juga yang tidak dapat mensintesis sendiri sehingga harus mendapatkan dari substrat, misalkan tiamin dan biotin ( Dwidjoseputro,2005 ).Baik jamur yang bersahaja maupun jamur yang tingkat tinggi tubuhnya mempunyai ciri yang khas, yaitu berupa benang tunggal bercabang cabang yang disebut miselium, atau berupa kumpulan benang benang yang padat menjadi satu. Hanya golongan ragi ( sacharomycetes ) itu tubuhnya berupa sel sel tunggal ciri kedua adalah jamur tidak mempunyai klorofil, sehingga hidupnya terpaksa heterotrof. Sifat ini menguatkan pendapat, bahwa jamur itu merupakan kelanjutan bakteri di dalam evolusi ( Waluyo,2005 ).Golongan jamur mencakup lebih daripada 55.000 spesies, jumlah ini jauh melebihi jumlah spesies bakteri. Tentang klasifikasinya belum ada ketentuan pendapat yang menyeluruh diantara para sarjana taksonomi. Bakteri dan jamur merupakan golongan tumbuh tumbuhan yang tubuhnya tidak mempunyai diferensiasi, oleh karena itu disebut tumbuhan talus ( thallophyta ), lengkapnya thallophyta yang tidak berklorofil. Ganggang adalah thallophyta yang berklorofil ( Waluyo,2005 ).Jamur berbiak secara vegetatif dan generatif dengan berbagai macam spora. Macam spora yang terjadi dengan tiada perkawinan adalah :a. Spora biasanya yang terjadi karena protoplasma dalam suatu sel tertentu berkelompok kelompok kecil, masing masing mempunyai membran serta inti sendiri. Sel tempat terjadinya spora ini disebut sporangium, dan sporanya disebut sporangiospora.b. Konidiospora yaitu spora yang terjadi karena ujung suatu hifa berbelah belah seperti tasbih. Didalam hal ini tidak ada sporangium, tiap spora disebut konidiospora atau konidia saja, sedang tangkai pembawa konidia disebut konidiosfor.c. Pada beberapa spesies, bagian bagian miselium dapat membesar serta berdinding tebal, bagian itu merupakan alat membesar serta berdinding tebal, bagian itu merupakan alat pembiak yang disebut klamidiospora ( spora yang berkulit tebal )d. Jika bagian bagian miselium itu tidak menjadi lebih besar daripada aslinya, maka bagian bagian itu disebut artospora ( serupa batu bata ), oidiospora atau oidia ( serupa telur ) saja ( Waluyo,2005 ).Fungi dapat ditemukan pada arena substrat, baik dilingkungan darat , perairan, maupun udara. Tidaklah sulit menemukan fungi di alam, karena bagian vegetativnya yang umumnya berupa miselium berwarna putih mudah terlihat pada substrat yang membusuk ( kayu lapuk, buah buahan yang terlalu masak, makanan yang membusuk ). Konidianya atau tubuh buahnya dapat mempunyai aneka warna ( merah , hitam , jingga, kuning, krem, putih, abu abu , coklat, kebiru biruan, dan sebagainya ) pada daun , batang, kertas, tekstil, kulit dan lain lain. Tubuh buah fungi lebih mencolok karena langsung dapat dilihat dengan mata kasat, sedangkan miselium vegetative yang menyerap makanan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikrosokop ( Waluyo,2005 ).Spora kapang berproduksi secara aseksual dengan menghasilkan arthokonidia, blastokonidia, klamisdospora, konidia, sporangiospora, dan secara seksual dengan menghasilkan akospora, basidiospora dan zigospora.Rizhoid adalah bentuk hifa vegetative mirip akar dari tumbuhan yang dapat bercabang cabang seperti jari jari pada tangan, tetapi dapat juga berbentuk sangat sederhana, yaitu hanya seperti jari tunggal. Perhatikan letak dari rhizoid pada hifa, apakah langsung berhadapan dengan sporangiosfor atau terdapat pada stolon ( Waluyo,2005 ).Karakteristik fungi jamur adalah sebagai berikut ;a. Kandungan airPada umumnya jamur benang lebih tahan terhadap kekeringan dibanding khamir atau bakteri. Namun demikian, batasan ( pendekatan ) kandungan air totol pada makanan yang baik untuk pertumbuhan jamur dapat diestimasikan, dan dikatakan bahwa kandungan air dibawah 14 15 % pada biji bijian atau makanan kering dapat mencegah atau memperlambat pertumbuhan jamur.

b. SuhuKebanyakan jamur termasuk dalam kelompok mesofilik, yaitu dapat tumbuh pada suhu normal. Suhu optimum untuk kebanyakan jamur sekitar 25O C 30O C, namun beberapa tumbuh baik pada suhu 25O C 37O C atau lebih, misalnya pada spesies Aspergilis.s.p

c. Kebutuhan oksigen dan derajat keasamanJamur benang biasanya bersifat aerob, yang membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya. Kebanyakan jamur dapat tumbuh pada interval PH yang luas ( PH 2.0 8.5 ), walaupun pada umumnya jamur lebih suka pada konidia asam.

d. Kebutuhan makanan ( Nutrisi )Jamur pada umumnya mampu menggunakan bermacam macam makanan dari yang sederhana sampai yang kompleks. Kebanyakan jamur memiliki bermacam macam enzim hidrolit, yaitu amylase, pektinose, proteinose, dan lipase.

Hasil Pratikum Bagian permukaan atas Bagian permukaan bawah

Aspergillus

PembahasanPada pratikum morfologi jamur kelompok satu tidak mendapatkan biakan jamur dan yang di hasilkan oleh medium PDA yaitu Bakteri karena sampel kelompok kami berasal dari genangan air dimana di genangan air lebih banyak bakteri yang berkembangbiak salah satunya contohnya E. coliPada sampel jamur yang sudah disediakan kami melihat bentuk morfologi dari beberapa jamur seperti :1. Candidamerupakan jamur dimorfik. Hal ini dikarenakan kemamampuannya untuk tumbuh dalam dua bentuk yang berbeda yaitu sebagai sel tunas yang akan berkembang menjadi blastospora dan menghasilkan kecambah yang akan membentuk hifa semu. Perbedaan bentuk ini tergantung pada faktor eksternal yang mempengaruhinya. Sel ragi (blastospora) berbentuk bulat, lonjong atau bulat lonjong

2. AspergillusMerupakan jamur yang memiliki hifa septet dan miselium bercabang, sedangkan hifa yang muncul diatas permukaan umumnya merupakan hifa fertile, koloni berkelompok , konodiofora septet atau non septat muncul dari foot cell yakni sel miselium yang membengkak dam berdinding tebal, konidiofora membengkak menjadi vertikeel pada ujungnya, membawa stegmata dimana tumbuh konidia, sterigmata atau fialida biasanya sederhana berwarna atau tidak berwarna, beberapa spesies tumbuh baik pada suhu 370 C atau lebih, konidia membentuk rantai yang berwarna hijau, coklat, atau hitam.

KesimpulanJamur tidak dapat hidup secara autotrof, melainkan harus hidup secara heterotrof. Jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada dilingkungannya. Umumnya jamur hidup secara saprofit,artinya hidup dari penguraian sampah sampah-sampah organic seperti bangkai, sisa tumbuhan, makanan dan kayu lapuk, menjadi bahan-bahan anorganik.

Pada umumnya jamur dibagi menjadi 2 yaitu: khamir (Yeast) dan kapang (Mold). Khamir adalah bentuk sel tunggal dengan pembelahan secara pertunasan. Khamir mempunyai sel yang lebih besar daripada kebanyakan bakteri, tetapi khamir yang paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar. Sedankan kapang (yeast) adalah tubuh atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri dari 2 bagian miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filamen yang dinamakan hifa.

Pada Pratikum Morfologi jamur kelompok satu tidak menemukan jamur yang tumbuh di atas sample PDA setelah di identifikasi ternyata yang tumbuh di sample PDA yaitu bakteri. Sebabnya kelompok satu mendapatkan sample yaitu genangan air dimana genangan air lebih banyak ditumbuhi bakteri dan jarang sekali jamur ada di genangan air.

Daftar Pustakahttp://medhythedoctor.blogspot.com/2013/02/laporan-pengamatan-morfologi-jamur.htmlhttp://itatrie.blogspot.com/2012/10/laporan-mikrobiologi-pengamatan-jamur.htmlPracaya,2007.Hama Dan Penyakit Tanaman.Penebar Swadaya,Jakarta.Riecka.2012.http://rieckamissziiph.blogspot.com/2012/03/pengamatan-morfologi-fungi-praktikum.html