14
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT Di Ruang Melati 4 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tugas Mandiri Stase Praktek Keperawatan Dasar Disusun oleh : AMANDA KURNIASIH 08/270431/KU/12850 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Laporan Pendahuluan Osteosarcoma

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Pendahuluan Osteosarcoma

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Di Ruang Melati 4 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta

Tugas Mandiri

Stase Praktek Keperawatan Dasar

Disusun oleh :

AMANDA KURNIASIH

08/270431/KU/12850

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2012

Page 2: Laporan Pendahuluan Osteosarcoma

A. Definisi

Osteosarkoma atau sarcoma osteogenik adlah suatu pertumbuhan yang cepat pada tumor

maligna tulang (kanker tulang yang tidak diketahui penyebabnya). Keganasan sel pada

mulanya berlokasi pada sumsun tulang (miolema) dari jaringan sel tulang (sarcoma) atau

tumor tulang (karsinoma). Pada tahap leih lanjut, sel-sel tulang akan berada pada nodul-

nodul limfe, hari, serta limfe, dan ginjal. Akibatnya adanya pengaruh aktivitas

hematopoietic sumsum tulang yang cepat pada tulang, sel-sel plasma yang belum atau tidak

matang akan terus membelah. Akibatnya terjadi penambahan jumlah sel yang tidak

terkontrol lagi. Sarkoma osteogenik sering terdapat pada pria dengan usia 10-25 tahun,

terutama pada pasien yang menderita penyakit Paget.

B. Etiologi

1. Radiasi sinar radio aktif dosis tinggi

2. Keturunan ( genetik )

3. Beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya yang disebabkan oleh penyakit.

4. Pertumbuhan tulang yang terlalu cepat.

5. Sering mengkonsumsi zat-zat toksik seperti : makanan dengan zat pengawet, merokok

dan lain-lain.

C. Patofisiologi

Tulang adalah organ vital yang berfungsi untuk gerak pasif, proteksi alat-alat di dalam

tubuh, pemben Ruang ditengah tulang-tulang tertentu berisi jaringan hematopoietik yang

membentuk berbagai sel darah dan tempat primer untuk menyimpan dan mengatur kalsium

dan posfat. Ruang ditengah tulang-tulang tertentu berisi jaringan hematopoietik yang

membentuk berbagai sel darah dan tempat primer untuk menyimpan dan mengatur kalsium

dan posfat.

Sebagaimana jaringan pengikat lainnya, tulang terdiri dari komponen matriks dan sel.

Matriks tulang terdiri dari serat-serat kolagen dan protein non-kolagen. Sedangkan sel

tulang terdiri dari osteoblas, oisteosit, dan osteoklas.

Osteoblas membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe I dan proteoglikan

sebagai matriks tulang atau jaringan osteosid melalui suatu proses yang disebut osifikasi.

Ketika sedang aktif menghasilkan jaringan osteoid, osteoblas mensekresikan sejumlah besar

fosfatase alkali, yang memegang peranan penting dalam mengendapkan kalsium dan fosfat

ke dalam matriks tulang.

Sebagian dari fosfatase alkali akan memasuki aliran darah, dengan demikian maka

kadar fosfatase alkali di dalam darah dapat menjadi indikator yang baik tentang tingkat

pembentukan tulang setelah mengalami patah tulang atau pada kasus metastasis kanker ke

tulang.

Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan untuk

pertukaran kimiawi melalui tulang yang padat. Osteoklas adalah sel-sel berinti banyak yang

memungkinkan mineral dan matriks tulang dapat diabsorbsi. Tidak seperti osteoblas dan

osteosit, osteoklas mengikis tulang. Sel-sel ini menghasilkan enzim proteolitik yang

Page 3: Laporan Pendahuluan Osteosarcoma

memecahkan matriks dan beberapa asam yang melarutkan mineral tulan90g sehingga

kalsium dan fosfat terlepas ke dalam aliran darah. (Setyohadi, 2007; Wilson. 2005; Guyton.

1997)

D. Manifestasi Klinis

1. Nyeri pada punggung bawah merupakan gejala khas yang disebabkan adanya penekanan

pada vertebra oleh fraktur tulang patologis.

2. Anemia akibat adanya penempatan sel-sel neoplasma pada sumsum tulang (menyebabkan

hiperkalsemia, hiperkalsiuria, dan diperurisemia selama ada kerusakan tulang)

3. Bias terjadi gagal ginjal

4. Nyeri dan pembengkakan setempat

5. Nyeri tekan

6. Rentang gerakan yang terbatas bila tumor dekat dengan sendi

7. Darah lengkap dan profil kimiawi normal meskipun kadar fosfas alkali serum atau

dehidrogenase laktat meningkat pada sebagian penderita

Gambaran Osteosarkoma

Umur Decade kedua

Ras Semua ras

Jenis kelamin (l:P) 1,5:1

Sel Isteoid penghasil sel kumparan

Predisposisi Retinoblastoma, sindrom li fraumeni, penyakit paget, radioterapi

Lokasi Metafisis tulang panjang

Tanda-tanda Nyeri dan begkak local: sering riwayat trauma

Temuan radiografik Destruksi sklerotik (lisis kurang sering)

Diagnosis banding Sarcoma ewing, os teomielitis

Metastesis Paru dan tulang

Terapi Bedah ablasi tumor primer

Hasil Tanpa metastesis 66% sembuh, dengan metastesis waktu

diagnosis 20% bertahan hidup

E. Uji Diagnostik

1. Pemeriksaan radiologis menyatakan adanya segitiga codman dan destruksi        tulang.

2. CT scan dada untuk melihat adanya penyebaran ke paru-paru.

3. Biopsi terbuka menentukan jenis malignansi tumor tulang, meliputi tindakan insisi,

eksisi,biopsi jarum, dan lesi- lesi yang dicurigai.

4. Skening tulang untuk melihat penyebaran tumor.

5. Pemeriksaan darah biasanya menunjukkan adanya peningkatan alkalin fosfatase.

6. MRI digunakan untuk menentukan distribusi tumor pada tulang dan penyebaran pada

jaringan lunak sekitarnya.

7. Scintigrafi untuk dapat dilakukan mendeteksi adanya “skip lesion”, ( Rasjad. 2003 )

Page 4: Laporan Pendahuluan Osteosarcoma

F. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan medis

Penatalaksanaan tergantung pada tipe dan fase dari tumor tersebut saat didiagnosis.

Tujuan penatalaksanaan secara umum meliputi pengangkatan tumor, pencegahan amputasi

jika memungkinkan dan pemeliharaan fungsi secara maksimal dari anggota tubuh atau

ekstremitas yang sakit. Penatalaksanaan meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau

terapi kombinasi. Osteosarkoma biasanya ditangani dengan pembedahan dan / atau radiasi

dan kemoterapi. Protokol kemoterapi yang digunakan biasanya meliputi adriamycin

(doksorubisin) cytoksan dosis tinggi (siklofosfamid) atau metrotexate dosis tinggi (MTX)

dengan leukovorin. Agen ini mungkin digunakan secara tersendiri atau dalam kombinasi.

Bila terdapat hiperkalsemia, penanganan meliputi hidrasi dengan pemberian cairan

normal intravena, diurelika, mobilisasi dan obat-obatan seperti fosfat, mitramisin, kalsitonin

atau kortikosteroid. ( Gale. 1999: 245 ).

2. Tindakan keperawatan

a. Manajemen nyeri

Teknik manajemen nyeri secara psikologik (teknik relaksasi napas  dalam,

visualisasi, dan bimbingan imajinasi ) dan farmakologi (pemberian analgetika).

b. Mengajarkan mekanisme koping yang efektif

Motivasi klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka, dan berikan

dukungan secara moril serta anjurkan keluarga untuk berkonsultasi ke ahli psikologi

atau rohaniawan.

c. Memberikan nutrisi yang adekuat

Berkurangnya nafsu makan, mual, muntah sering terjadi sebagai efek samping

kemoterapi dan radiasi, sehingga perlu diberikan nutrisi yang adekuat. Antiemetika dan

teknik relaksasi dapat mengurangi reaksi gastrointestinal. Pemberian nutrisi parenteral

dapat dilakukan sesuai dengan indikasi dokter.

d. Pendidikan kesehatan

Pasien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang kemungkinan terjadinya

komplikasi, program terapi, dan teknik perawatan luka di rumah.        ( Smeltzer. 2001:

2350 )

Tujuan penetalaksanaan

1. Menghancurkan dan mengangkat jaringan ganas dengan metode seefektif mungkin

2. Tindakan pengangkatan tumor biasanya dengan amputasi

3. Kemoterapi untuk mengurangi masa tumor

4. Diberikan analgesic untuk mengurangi hiperurisemia (analgesic, narkotik serta alopurinol)

5. Urine output harus baik (2500-3000 ml/hari) untuk mengukur kadar kalsium serum serta

mencegah hiperkalsium dan hiperurisemia.

G. Pengajian Fokus

1. Kaji nyeri dan ketidaknyamanan

2. Kaji depresi, gangguan citra tubuh (gambaran diri)

Page 5: Laporan Pendahuluan Osteosarcoma

3. Kaji tingkat kecemasan dan ketakutan

4. Kaji respon dari metastase

5. Kaji gangguan tidur, mual, muntah, dan tanda vital

H. Rencana Keperawatan

No Nama Diagnosa Tujuan /NOC Intervensi / NIC1 Nyeri akut

berhubungan dengan agen cedera fisik atau trauma

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .......x24 jam, diharapakan nyeri berkurang dengan kriteria:Kontrol Nyeri - Mengenal faktor penyebab - Mengenal reaksi serangan nyeri- Mengenali gejala nyeri - Melaporkan nyeri terkontrol Tingkat Nyeri - Frekuensi nyeri - Ekspresi akibat nyeriKeterangan Penilaian NOC

1. tidak dilakukan samasekali2. jarang dilakukan3. kadang dilakukan4. sering dilakukan5. selalu dilakukan

Pain Management - Kaji tingkat nyeri,meliputi : lokasi,karakteristik,dan onset,durasi,frekuensi,kualitas, intensitas/beratnya nyeri, faktor-faktor presipitasi- Kontrol faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan- Berikan informasi tentang nyeri-  Ajarkan teknik relaksasi- Tingkatkan tidur/istirahat yang cukup- Turunkan dan hilangkan faktor yang dapat meningkatkan nyeri- Lakukan teknik variasi untuk mengurangi nyeriAnalgetik Administration - Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat- Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgetik- Berikan analgetik yang tepat sesuai dengan resep- Catat reaksi analgetik dan efek buruk yang ditimbulkan- Cek instruksi dokter tentang jenis obat,dosis,dan frekuensi

2 Nyeri kronis berhubungan dengan kontrol nyeri yang tidak adekuat

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .......x24 jam, diharapakan nyeri berkurang dengan kriteria:Kontrol Nyeri - Mengenal faktor penyebab - Mengenal reaksi serangan nyeri- Mengenali gejala nyeri - Melaporkan nyeri terkontrol Tingkat Nyeri - Frekuensi nyeri- Ekspresi akibat nyeriKeterangan Penilaian NOC

1. tidak dilakukan samasekali

2. jarang dilakukan3. kadang dilakukan

Pain Management - Kaji tingkat nyeri,meliputi : lokasi,karakteristik,dan onset,durasi,frekuensi,kualitas, intensitas/beratnya nyeri, faktor-faktor presipitasi- Kontrol faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan-  Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk menguragi nyeri (relaksasi, distraksi)- Perhatikan tipe dan sumber nyeri- Turunkan dan hilangkan faktor yang dapat meningkatkan nyeri- Lakukan teknik variasi untuk mengurangi nyeri- Tingkatkan istirahat atau tidur untuk memfasilitasi manajemen

Page 6: Laporan Pendahuluan Osteosarcoma

4. sering dilakukan5. selalu dilakukan

nyeriAnalgetik Administration

          Cek obat, dosis, frekuensi, pemberian analgesik

          Cek riwayat alergi obat          Pilih analgetik atau kombinasi

yang  tepat apabila lebih satu analgetik yang diresepkan

          Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian analgesik

3 Nausea berhubungan dengan terapi, biofisik dan situasional

 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .....x24 jam diharapkan tidak mual dengan kriteria :Status Nutrisi-  Tenaga -  Stamina-  Daya tahan tubuh  Keseimbangan Cairan

          Berat badan stabil           Tidak ada kebingungan           Tidak haus berlebihan           Kelembabkan kulit

Membran mukosa lembab Keterangan Penilaian NOC

1. tidak dilakukan samasekali2. jarang dilakukan3. kadang dilakukan4. sering dilakukan5. selalu dilakukan

Nutrition Management - Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan- Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori- Berikan kalori tentang kebutuhan nutisi- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasienManajemen Cairan

          Pertahankan intake dan output cairan yang akurat

          Monitor status hidrasi          Monitor hasil laboratorium

berhubungan dengan retensi cairan          Monitor vital sign          Monitor intake dan output          Monitor status hemodinamik

4 Cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .....x24 jam diharapakan kecemasan menurun atau pasien dapat tenang dengan kriteria :Control Cemas -Menyingkirkan tanda kecemasaan -Menurunkan stimulasi lingkungan ketika cemas -Menggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan cemas -Melaporkan penurunan kebutuhan tidur adekuat -Tidak ada manifestasi perilaku kecemasan Koping -Memanajemen masalah -Mengekspresikan persaan dan kebebasan emosinal -Memelihara kestabilan

Penurunan Kecemasan - Tenangkan klien- Berusaha memahami keadaan klien- Berikan informasi tentang diagnosa,prognosis dan tindakan- Kaji tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada tingkat kecemasan- Gunakan pendekatan dengan sentuhan (permisi) verbalisasi- Temani klien untuk mendukung keamanan dan menurunkan rasa takut- Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi- Berikan pengobatan untuk menurunkan cemas dengan cara yang tepatPeningkatan Koping - Hargai pemahaman pasien

Page 7: Laporan Pendahuluan Osteosarcoma

financial -Menggunakan suport sosial Keterangan Penilaian NOC

1. tidak dilakukan samasekali

2. jarang dilakukan3. kadang dilakukan4. sering dilakukan5. selalu dilakukan

tentang proses penyakit- Gunakan pendekatan yang tenang dan memberikan jaminan- Sediakan informasi actual tentang diagnosa,penanganan dan prognosis- Dukung keterlibatan keluarga dengan cara yang tepat- Bantu pasien untuk mengidentifikasi strategi positif untuk mengatasi keterbatasan dan mengelola gaya hidup atau perubahan peran

4. Hipertermi b.d. dehidrasipening-katan metabolik penyakitBatasan karakteristik :

          Suhu tubuh > normal

          Kejang          Takikardi          Respirasi

meningkat          Diraba hangat          Kulit memerah

Setelah dilakukan tindakan perawatan 2 x 24 jam suhu badan pasien normalTermoregulasi (0800)Kriteria hasil :

          Suhu kulit normal          Suhu badan 35,9°C-37,7°C          Tidak ada sakit kepala          Tidak ada nyeri otot          Tidak ada perubahan warna

kulit          Nadi, respirasi dalam batas

normal.          Hidrasi adequate          Pasien menyatakan nyaman          Tidak menggigil          Tidak iritabel / gragapan /

kejang

Pangaturan panas (3900)1.      Monitor suhu tiap 2 jam.2.      Monitor tekanan darah, nadi dan

respirasi.3.      Monitor suhu dan warna kulit.4.      Monitor dan laporkan tanda dan

gejala hipertermi.5.      Anjurkan intake cairan dan

nutrisi yang adequate.6.      Ajarkan pasien bagaimana

mencegah panas yang tinggi.7.      Berikan obat antipiretik8.      Berikan obat untuk mencegah

atau mengontrol menggigil.

Pengobatan  Fungsi(3740)1.      Monitor          suhudengan sering2.      Monitor IWL3.      Monitor suhu dan warna kulit4.      Monitor tekanandarah,  nadi 

danrespirasi5.      Monitor          derajatpenurunan 

kesadaran6.      Monitor kemampuanaktivitas7.      Monitor leukosit, hematokrit8.      Monitor intake danoutput9.      Monitor          adanyaaritmia

jantung10.  Dorong peningkatanintake cairan11.  Berikan          cairanintravena12.  Tingkatkan sirkulasiudara dengan

kipas angin13.  Dorong           ataulakukan        

oral hygiene14.  Berikan obat antipiretik untuk

mencegah pasienmenggigil15.  Berikan

obat antibioticuntuk  mengobati penyebab demam.

16.  Berikan oksigen17.  Kompres dingin

diselangkangan danaksila18.  Anjurkan pasien untuktidak 

memakai selimutclan memakai selimutdan memakai bajuberbahan

Page 8: Laporan Pendahuluan Osteosarcoma

dingin.Manajemen lingkungan (6480)

1.       Berikan          ruangansendiri             sesuaiindikasi

2.       Berikan          tempattidur clan kain/linen yang bersih dannyaman

3.       Batasi pengunjungMengontrol infeksi(6540)

1.      Anjurkan       pasienUntuk mencuci tangan

2.      Gunakan       sabunUntuk mencuci tangan

3.      Cuci                tangansebelum dan sesudah melakukan kegiatan perawatan Pasien

4.      Ganti tempat infuse dan bersihkan sesuaidengan protokol.

5.      Berikan perawatankulit di area yangodem

6.      Dorong pasien Untukcukup istirahat

7.      Lakukan pemasangan infuse dengan teknikaseptik

8.      Anjurkan pasienminum antibiotiksesuai resep.

5. GAngguan Pola Tidur

Tidur, istirahat, sehatdengan indikator (nilai 1-5: sangat bermasalah, bermasalah, sedang, sedikit bermasalah, tidak bermasalah)Kriteria hasil :

-    Jumlah jam tidur cukup-    Pola tidur normal-    Kualitas tidur cukup

Peningkatan tidurIntervensi :

-      Kaji aktivitas pola tidur-      Jelaskan tentang pentingnya

tidur yang cukup selama sakit-      Monitor pola tidur dan catat

keadaan fisik, psikososial yang mengganggu tidur

DAFTAR PUSTAKA

Richard N. Mitebell. 2006. “Buku saku dasar patologis penyakit robbins & cotran ed 7”.

Egc: penerbit buku kedokteran Jakarta

Prof. DR. dr. A. Samik Wahab, Sp.A(K). 1996. “Imu kesehatan anak nelson ed 15 vol 3”.

Egc: penerbit buku kedokteran Jakarta

Seri Asuhan keperawatan

Suratun., Heryati., Santa Manurung., Een Raenah. 2006“Klien gangguan system

musculoskeletal”. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta

North American Nursing Diagnosis Association. 2012. Nursing Diagnoses : Definition &

Classification 2012-2014. Philadelphia.

Docterman dan Bullechek. Nursing Invention Classifications (NIC), Edition 4, United States

Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.

Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. Nursing Out Comes (NOC), United States Of

America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.