Upload
lisa-adelia
View
272
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
1/17
Laporan Praktikum Biokimia
Blok 13 (Sistem Pencernaan)
Dibuat Oleh:
Timothy Edward S. (1461050056)
Abigail Siagian ( )
Vania Revanita M. ( )
Lisa Adelia (1461050229)
Fakultas Kedokteran
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
2/17
Universitas Kristen Indonesia
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
3/17
TINJAUAN PUSTAKA
PENCERNAAN
FUNGSI AMILASE LIURMemecah pati di dalam mulut menjadi gula sederhana seperti fruktosa,
maltosa, glukosa dan dekstrin.
FUNGSI GETAH LAMBUNG
• HCL berfungsi sebagai disinfektan, merubah pepsinogen menjadi
pepsin, dan merangsang bekerjanya usus, hati dan pankreas.
• Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi albumosa dan alkohol.
• Lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol
• Renin berfungsi mengubah protein dari susu menjadi lactase
• Gastrin merupakan hormon yang berfungsi untuk menggiatkan
kelenjar lambung untuk mengeluarkan getahnya.
FUNGSI GETAH PANKREAS
• Trypsin berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa
• Lipase berfungsi untuk mengubah asam lemak dan gliserin
• NaHCO3 berfungsi memberi suasana basa pada lemak
FUNGSI EMPEDU
Untuk memfasilitasi pencernaan dan penyebaran lemak yang dikonsumsi,
untuk membuang limbah tubuh tertentu terutama pigmen hasil
pemecahan sel darah dan kelebihan kolesterol.
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
4/17
PRAKTIKUM I
ANALISA GETAH LAMBUNG
I. 1. TEST UNTUK HCl BEBAS, TEST BOAS.
CARA KERJA:1. Masukkan ke dalam cawan penguap 2 – 3 tetes pereaksi Boas.
2. Uapkan dengan hati – hati di atas api kecil sampai kering.
3. Celupkan sebatang pengaduk gelas dalam bahan yang akan
diperiksa lalu goreskan pada cawan yang berisi pereaksi yang telah
kering.
4. Hangatkan kembali cawan tersebut dengan hati – hati (jangansampai terbakar) sampai timbul warna merah menyatakan adanya
HCl bebas.
HASIL
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
5/17
PRAKTIKUM II
II. 1. SIFAT – SIFAT EMPEDU
Empedu diproduksi oleh hati dan disimpan dalam kantung empedu.Pada proses pencernaan, kantung empedu berkontraksi dan empedu
disalurkan ke usus kecil setelah lebih dulu bercampur dengan getah
pankreas.
TUJUAN PERCOBAAN:
Mempelajari sifat – sifat empedu.
CARA KERJA:
Catatlah warna, bau, konsistensi, keasaman dan berat jenis empedu.
HASIL:
Bahan
Uji Warna Bau Konsistensi Keasaman
Berat
Jenis
Empedu Hijau tua AmisCair dan
Kental
PEMBAHASAN:Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui keadaan fisik
empedu dengan memeriksa warna, bau, konsistensi, derajat
keasaman (pH) dan berat jenisnya. Dan diperoleh dari hasil
percobaan, bahwa empedu berwarna hijau tua, berbau amis,
konsistensi nya cair dan kental, memiliki pH=8 dan empedu
memiliki berat jenis sebesar 1,032 gr/ml. Hal ini sudah sesuai
dengan teori, termasuk empedu yang bersifat basa.
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
6/17
II. 2. TEST MUSINCARA KERJA:
1. Masukkan ke dalam tabung reaksi 3 ml empedu encer.
2. Tambahkan asam asetat 10% dan akan terbentuk endapan
musin.
HASIL:
Percobaan Teori Praktikum
Test Musin
Hasil Positif (+)
Tampak ada endapan
warna putih (musin
yang mengendap)
Positif (+)
Tampak sedikit endapan
warna putih.
PEMBAHASAN:
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui adanya senyawa
anorganik melalui mengendapkan musin yang terdapat dalam
empedu, yaitu dengan menambahkan asam asetat (HCl). Setelah
musin mengendap, dengan mudah kita dapat mengidentifikasi zat-
zat anorganik dalam empedu misalnya klorida, sulfat dan fosfat.
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
7/17
II. 3. ZAT ANORGANIK
II. 3. 1.TEST KLORIDATUJUAN PERCOBAAN:
Membuktikan bahwa empedu mengandung klorida.
CARA KERJA:
1. Isilah sebuah tabung dengan 3 ml empedu encer.
2. Masukkan ke dalam tabung tetes demi tetes HNO3
encer sampai kertas lakmus menjadi merah.
3. Tambahkan tetes demi tetes AgNO3 sampai timbul
endapan putih.
HASIL:
Percobaan Teori Praktikum
Test Klorida
Hasil Positif (+)
Tampak ada
endapan putih
(AgCl)
Hasil Positif (+)
PEMBAHASAN:
Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui adanyasenyawa anorganik melalui pengendapan musin yang
terdapat pada empedu dan menambahkan perak nitrat,
hasilnya ialah terbentuk endapan putih yang menandakan
bahwa pengujian ini positif (+).
Endapan putih ini merupakan AgCl, adapun reaksinya
Cl− + AgNO3 AgCl (endapan putih) + NO3
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
8/17
II. 3. 2.TEST SULFATTUJUAN PERCOBAAN:
Membuktikan bahwa empedu mengandung sulfat.
CARA KERJA:1. Isilah sebuah tabung dengan 3 ml empedu encer.
2. Masukkan ke dalam tabung tetes demi tetes HCl
sampai kertas lakmus menjadi merah.
3. Tambahkan tetes demi tetes BaCl2 2% sampai timbul
endapan putih.
HASIL:
Percobaan Teori Praktikum
Test Sulfat
Hasil Negatif (−).
Empedu tidak
mengandung ion sulfat,
sehingga tidak ada
endapan putih.
Hasil Positif (+).
Ada endapan warna
putih.
PEMBAHASAN:
Berdasarkan teori, empedu tidak mengandung ion sulfat.
Tetapi hasil percobaan terdapat endapan yang menunjukkanadanya ion sulfat. Ini terjadi kemungkinan pereaksi yang
digunakan sudah terkontaminasi ataupun rusak.
1. Mengapa perlu dilakukan pengasaman sebelum
penambahan BaCl2 ?
Dilakukan pengasaman agar musin dalam empedu
mengendap, hal ini dilakukan agar dapat
mengidentifikasi zat – zat anorganik (klorida, sulfat
dan fosfat) dalam empedu dengan lebih mudah
2. Apa rumus kimia endapan putih pada percobaan ini?
SO42− + BaCl2 BaSO4 (endapan putih) + 2Cl
−
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
9/17
II. 3. 3.TEST FOSFATTUJUAN PERCOBAAN:
Membuktikan bahwa empedu mengandung fosfat.
CARA KERJA:1. Isilah sebuah tabung dengan 3 ml empedu encer.
2. Masukkan ke dalam tabung tetes demi tetes larutan
urea 10% dan 10 ml pereaksi molibdat.
3. Tambahkan 1 ml larutan FeSO4 spesial sampai terlihat
warna biru yang menyatakan adanya ortofosfat.
HASIL:
Percobaan Teori Praktikum
Test Fosfat
Hasil Negatif (−).
Empedu tidak
mengandung ion fosfat.
Hasil Positif (+)
PEMBAHASAN:
Berdasarkan teori tidak terdapat ion fosfat dalam
empedu. Tetapi dari hasil percobaan diperoleh endapan yang
menunjukkan adanya ion fosfat. Hal ini terjadi karena
kurangnya ketelitian dalam pengamatan.
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
10/17
II. 4. PIGMEN EMPEDUDASAR PERCOBAAN:
Pigmen – pigmen empedu sebagian besar berasal dari hasil
penghancuran sel – sel darah merah. Pigmen yang terbanyak adalah
bilirubin dan biliverdin. Yang pertama berwarna merah/kuningcoklat dan yang kedua berwarna hijau. Oksidasi pigmen ini
menghasilkan sejumlah pigmen lain dengan bermacam – macam
warna.
II. 4. 1. TEST GMELINCARA KERJA:
1. Isilah sebuah tabung dengan 3 ml HNO3 pekat.
2. Masukkan 3 ml empedu dengan pipet melaluidinding tabung, sehingga tidak bercampur.
HASIL:
Pada batas kedua cairan terbentuk warna – warna
yaitu cincin merah kecoklatan samar, yang merupakan
warna - warna bilirubin.
PEMBAHASAN:
1. Bagaimana proses pembentukan pigmen empedudalam tubuh
2. Bagaimana proses pembentukan asam empedu
dalam tubuh
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
11/17
II. 4. 2. TEST SMITHCARA KERJA:
1. Isilah sebuah tabung dengan sedikit empedu yang
sangat encer.
2. Masukkan beberapa tetes larutan iodium 0,5%dalam alkohol sehingga membentuk cairan di atas
cairan tersebut.
3. Perhatikan cincin berwarna hijau tua atau biru
kehijau – hijauan di bawah lapisan iodium.
HASIL:
Percobaan Teori Praktikum
Test Smith
Terbentuk 2lapisan, jingga
diatas dan hijau
di bawah dengan
cincin hijau tua
ditengah.
Hanya terbentuk
satu lapis cairan
berwarna jingga
tanpa cincin.
PEMBAHASAN:
Fungsi iodium sama dengan asam nitrat pekat,
yaitu sebagai pengoksidasi. Tidak adanya warna hijau
pada larutan campuran menunjukkan uji negatif, tidak
adanya respon zat warna dari bilirubin terhadap
pemberian iodium. Hal ini disebabkan oleh karena
kurangnya ketelitian dalam pengamatan, serta adanya
kemungkinan pereaksi yang digunakan sudah
terkontaminasi ataupun rusak.
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
12/17
II. 5. TEST ASAM – ASAM EMPEDU, TEST
PETTENKOFERCARA KERJA:
1. Isilah sebuah tabung dengan 1 ml larutan empedu encer.
2. Masukkan 5 tetes larutan sukrosa 5% ke dalam tabung reaksi.
3. Tambahkan 3 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung.
HASIL:
Percobaan Teori Praktikum
Test Pettenkofer
Terbentuk 2 lapisan,
hitam diatas dan bening
pada lapisan bawah.
Terdapat cincin merah
kecoklatan diantara
kedua lapisan.
Terbentuk sesuai
teori:
• Atas warna
hitam• Tengah cincin
merah
kecoklatan
• Bawah warna
bening.
PEMBAHASAN:
Sukrosa berfungsi untuk meningkatkan tegangan permukaan.
Lapisan atas yang berwarna hitam merupakan lapisan empedu, dan
lapisan bawah yang berwarna bening merupakan lapisan yang
menunjukkan derajat keasaman pada empedu yang bersifat basa.
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
13/17
II. 6. TEST KOLESTEROLDASAR PERCOBAAN:
Kolesterol akan membentuk warna merah, biru, dan ungu bila
direaksikan dengan H2SO4 pekat (reaksi Salkowski).
CARA KERJA:
1. Masukkan ke dalam tabung reaksi A 1 ml larutan kolesterol.
2. Masukkan ke dalam tabung reaksi B 1 ml empedu.
3. Tambahkan ke dalam setiap tabung 1 ml H2SO4 pekat.
4. Perhatikan warna yang terbentuk.
HASIL:
Percobaan Teori Praktikum
Test
Kolesterol
(Kontrol)
Terbentuk 3 lapisan:
Putih (atas)
Jingga (tengah)
Bening (bawah)
- Cocok sesuai teori
-
Test Empedu Terbentuk 3 lapisan:
Hijau tua (atas)
Jingga kehijauan (tengah)
Bening (bawah)
- Cocok sesuai teori
-
PEMBAHASAN:
Percobaan ini bertujuan untuk melihat adanya kolesterol di
dalam empedu pekat. Pada hasil didapatkan positif (+) dengan
munculnya warna yang sama dengan warna yang muncul pada
kontrol, yaitu warna orange kehijauan pada larutan empedu +
H2SO4 pekat. Hal ini menunjukkan bahwa didalam empedu pekat
terdapat kolesterol meskipun jumlahnya hanya sedikit.
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
14/17
II. 7. DAYA MENGEMULSIDASAR PERCOBAAN:
Empedu mengandung asam empedu hasil metabolism kolesterol.
Senyawa ini bersifat detergen, karena sekaligus dapat larut dalam
air dan lemak.
CARA KERJA:
1. Siapkan 2 tabung reaksi.
2. Masing – masing tabung diisi dengan 2 ml air dan 1 tetes
minyak kelapa.
3. Pada tabung kedua, tambahkan ke dalam tabung 1 ml empedu.
4. Kocok kedua tabung.
5. Perhatikan tabung yang isinya membentuk emulsi lalu
bandingkan.
HASIL:
Percobaan Teori Praktikum
Tabung 1
Terbentuk 2 fase, yaitu
minyak (atas) dan air
(bawah).
- Cocok sesuai teori -
Tabung 2
Terbentuk emulsi
warna hijaukekuningan.
- Cocok sesuai teori -
PEMBAHASAN:
Percobaan ini membuktikan fungsi empedu sebagai
emulgator, sehingga didapatkan hasil positif (+) dengan
terbentuknya emulsi stabil dari minyak yang semula tidak
bercampur dengan air.
Empedu memegang peranan penting dalam proses
pencernaan lemak. Dimana garam – garam empedu ini mempunyai
peran sebagai pengemulsi, penghancur molekul – molekul besar
lemak (minyak) menjadi suspensi dari lemak.
Garam – garam empedu ini bergabung dengan lemak dan
membentuk micelles yaitu kompleks yang larut dalam air. Hal ini
menyebabkan minyak lebih mudah terserap dalam sistem
pencernaan (efek hidrofilik)
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
15/17
LAMPIRAN
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
16/17
8/19/2019 Laporan Praktikum Biokimia Blok Gastrointestinal
17/17
DAFTAR PUSTAKA• Empedu. available at:
https://id.wikipedia.org/wiki/Empedu.
diakses pada 19 Maret 2016.•
https://id.wikipedia.org/wiki/Empeduhttps://id.wikipedia.org/wiki/Empedu