Upload
supratno-arham
View
336
Download
14
Embed Size (px)
Citation preview
7/22/2019 laporan tahanan.docx
1/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dalam merancang kapal, bentuk badan kapal dibawah garis air
diusahakan mempunyai tahanan yang rendah bila kapal bergerak. Sistem
propulsor/pendorong, mesin penggerak dan lambung kapal harus dirancang
yang paling efisien, yaitu jumlah energi yang diperlukan untuk propulsi kapal
harus sekecil mungkin tapi harus mampu memenuhi kecepatan kapal
rancang.
Layar dapat pula menjadi bagian dari propulsi. Semua elemen dalam
dari sistem propulsi harus cocok satu sama lain. Sementara itu, kapal
tersebut harus mempunyai kemampuan olah gerak dan unjuk kerja
(performance) yang baik.
Perkiraan besarnya tahanan suatu kapal didasarkan pada fungsi dari
ukuran geometri kapal, kecepatan kapal, massa jenis fluida, dan lain-lain.
Dari nilai tahanan yang diperoleh diketahui besarnya gaya dan daya untuk
propulsi kapal. Metode yang dipakai untuk mendapatkan penyelesaian dibagitiga, yaitu :
1. Melakukan observasi langsung dengan data yang diambil
dari kapal.
2. Memakai model matematis dalam kaitannya dengan
perhitungan numerik (model numerik).
3. Memakai model fisik.
Dahulu perancangan kapal didasarkan pada pengalaman, yaitu
metode pertama. Melakukan observasi dan mengumpulkan data kapal
merupakan pekerjaan yang sulit, memakan waktu yang lama. Selain itu
berbagai parameter rancangan kapal yang penting juga sulit untuk
divariasikan secara sistematik.
7/22/2019 laporan tahanan.docx
2/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
2
Kini model kapal secara matematis dan fisik dipakai didalam
perancangan hidrodinamika kapal. Komputer memungkinkan pengerjaan
model matematis yang besar dan canggih. Baik model matematis maupun
fisik telah bertahun-tahun dipakai pada perkiraan daya yang dibutuhkan kapal
agar dapat mencapai kecepatan tertentu dalam pelayaran percobaan cuaca
yang baik. William Froide ( 1810 1879 ) adalah orang pertama yang
berhasil memakai model untuk perancangan hidrodinamika kapal.
Kini, ketiga jenis model tersebut dapat dipakai dengan hasil yang baik
dalam prosedur perancangan, tetapi penganalisaan hasil model harus
dilakuakn dalam cara yang benar sebelum menetapkan kapal baru yang akan
diusulkan.
I.2. Rumusan dan Batasan Masalah
Masalah peranan tahanan kapal sangat menentukan dalam penentuan
daya efektif mesin penggerak kapal seefisiennya. Faktor tahanan gesek,
tahanan sisa, tahanan gelombang serta tahanan tambahan akan dibahas
secara konseptual dalam laporan ini.
Dalam menyusun laporan ini, penyusun merasa perlu menemukakan
batasan masalah yang disepakati bersama, agar mudah disajikan. Adapun
masalah yang dibahas adalah penentuan tahanan kapal yang dibatasi dalam
tiga metode perhitungan yaitu :
1. Metode Yamagata
2. Metode Holtrop
Secara jelasnya hubungan kecepatan dengan daya maupun
kecepatan dengan tahanan kapal digambarkan dalam grafik.
7/22/2019 laporan tahanan.docx
3/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
3
I.3. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud tugas ini yaitu :
1. Mahasiswa memahami bahwa tahanan kapal bergantung pada
fungsi dan faktor tertentu.
2. Mahasiswa mampu menghitung besarnya tahanan kapal serta
daya yang dibutuhkan bagi propulsi dari kapal yang ditentukan.
3. Mahasiswa mengetahui metode-metode perhitungan tahanan
kapal.
4. Mahasiswa mampu menarik kesimpulan dari hubungan kecepatan,
tahanan kapal dan daya efektif bagi propulsi kapal.
7/22/2019 laporan tahanan.docx
4/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
4
BAB II
LANDASAN TEORI
II .1 . Pengertian Umum Tahanan Kapal
Tahanan kapal merupakan ilmu yang mempelajari reaksi fluida akibat
gerakan kapal yang melalui fluida tersebut. Dalam istilah hidrodinamikakapal,
tahanan/resistance/drag adalah besarnya gaya fluida yang bekerja pada
kapal sedemikian rupa sehingga melawan gerakan kapal tersebut. Tahanan
tersebut sama dengan komponen gaya yang bekerja sejajar dengan sumbu
gerakan kecepatan kapal.
Tahanan kapal mempunyai kurva C Fn, dimana koordinat
horizontalnya adalah angka froude :
Fn =gL
Vs
Sedangkan ordinatnya adalah koefisien tahanan kapal yang didefenisikan
sebagai :
C = 25,0 xSxV
R
Dimana :
V = Kecepatan kapal
L = Panjang kapal
g = percepatan grafitasi
S = luas permukaan bidang basah
7/22/2019 laporan tahanan.docx
5/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
5
II . 2 . Komponen Tahanan Kapal
Tahanan kapal dalam penentuan daya efektif propulsi adalah nilai
tahanan total, diberi notasi RT, dapat diuraikan menjadi beberapa
komponenyang berbeda yang diakibatkan oleh berbagai macam penyebab
dan saling berinteraksi dalam cara yang benar-benar rumit. Menurut ITTC (
International Towing Tank Conference ) tahanan kapal dibagi menjadi
beberapa komponen sebagai berikut :
a. Tahanan Gesek, RF ( Resistantion Friction ) adalah komponen tahanan
yang diperoleh dengan jalan mengintegralkan tegengan tangensial
keseluruh permukaan basah kapal menurut arah gerakan kapal.
b. Tahanan Sisa, RR ( Residual Resistance ) adalah kuantitas yang
merupakan hasil pengurangan dari tahanan total badan kapal, suatu
tahanan gesek yang merupakan hasil perhitungan yang diperoleh
dengan memakai rumus khusus. Secara umum, bagian terbesar dari
tahanan sisa pada kapal niaga adalah tahanana gelombang (
Wavemaking resistance ).
c. Tahanan Viskos, RV ( Viskos Resistance ) adalah komponen tahanan
yang terkait dengan energi yang dikeluarkan akibat pengaruh
viskos/kekentalan.
d. Tahanan Tekanan, RP ( Pressure Resistance ) adalah komponen
tahanan yang diperoleh dengan jalan mengintegralakan tegangan
normal keseluruh permukaan kapalmenurut arah gerakan kapal.
e. Tahanan Tekanan Viskos, RPV ( Viskos Pressuru Resistance ) adalah
komponen tahanan yang diperoleh dengan jalan mengintegralkan
komponen tegangan normal akibat viskositas dan turbulensi. Kuantitas
ini tidak dapat diukur langsung, kecuali untuk benda yang terbenam
seluruhnya; dalam hal ini sama dengan tahanan tekanan.
7/22/2019 laporan tahanan.docx
6/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
6
f. Tahanan Gelombang, RW ( Wavemaking Resistance ) adalah komponen
tahanan yang terkait dengan energi yang dikeluarkan untuk
menimbulkan gelombang gravitasi.
g. Tahanan Pola Gelombang, RWP (Wave Pattern Resistance ) adalah
komponen tahanan yang disimpulkan dari hasil pengukuran elevesi
gelombang yang jauh dari model kapal; dalam hal ini medan kecepatan
bawah permukaan ( subsurface velocity field ), yang berarti momentum
fluida, dianggap dapat dikaitkan dengan pola gelombang dengan
memakai teori linier. Tahanan yang disimpulkan demikian itu tidak
termasuk tahanan pemecahan gelombang ( wave breaking resistance ).
h. Tahanan Pemecehan Gelombang, RWB ( Wave Breaking Resistance )
adalah komponen tahanan yang terkait dengan pemecahan gelombang
yang berada di buritan kapal.
i. Tahanan Semprotan, RS(Spray Resistance ) adalah komponen tahanan
yang terkait dengan energi yang dikeluarkan untuk menimbulkan
semprotan. Sebagai tahanan atas komponen tahanan, diberikan
beberapa Tahanan Tambahan (Added Resistance ), RA
perlu diuraikan
disini :
j. Tahanan Anggota Badan ( Appendage Resistance ) adalah tahanan dari
boss poros, penyangga poros (shaft bracket ) dan poros, lunas bilga dan
sebagainya. Dalam memakai model fisik, model tersebut umumnya
dilengkapi dengan anggota badan seperti itu disertakan dalam
pengukuran tahanan. Umumnya lunas bilga tidak dipasang. Jika tanpa
anggota badan maka tahanannya disebut tahanan polos ( bare
resistance ).
k. Tahanan Kekasaran (Intermental Resist Resistance ) adalah tahanan
akibat kekasaran permukaan badan kapal misalnya akibat korosi dan
fouling (pengotoran) pada badan kapal.
7/22/2019 laporan tahanan.docx
7/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
7
l. Tahanan Udara (Air Resistance ) adalah tahanan yang dialmi bagian
atas permukaan air serta bangunan atas ( superstructure ) karena
gerakan kapal yang menyusuri udara.
m. Tahanan Daun Kemudi (Steering Resistance ) adalah tahanan akibat
gerakan daun kemudi. Gerakan daun kemudi ditujukan untuk kelurusan
lintasan maupun menufer kapal.
Lingkungan juga berpengaruh pada tahanan. Bila kapal bergerak diair
yang terbatas, dinding pembatas air tersebut akan cukup dekat untuk
mempengaruhi tahanan kapal. Terbatas disini diartikan sebagai dekatnya
jarak antara dinding pembatas air itu sendiri dalam arah horizontal.
Kedangkalan air juga mempunyai pengaruh pada tahanan, yang disebut
pengaruh air dangkal ( Shallow Water Effect). Bila membandingkan katerisrtik
untuk kerja kapal umunya karateristik didaerah perairan yang mempunyai
panjang, lebar dan kedalaman yang terbatas. Selain itu, jika berada dijalur
perairan samudera bebas ( sea way ), tahanan kapal akan mengalami
perubahan yang berupa :
1. Adanya Tahanan Tambahan (Added Resistance ) akibat angin
yang bertiup pada bagian superstructure, RAA.
2. Tahanan menjadi lebih besar akibat gerakan kapal.
3. Adanya tahanan tambahan akibat refleksi gelombang pada badan
kapal.
4. Tahanan menjadi lebih besar karena sudut hanyut ( drift angle )
yang ditimbulkan oleh baik angin dan gelombang maupun gerakan
daun kemudi.
Kenaikan tahanan rata-rata digelombang, RAW, diartikan sebagai
kenaikan tahanan rata-rata diangin dan gelombang dibandingkan terhadap
tahanan diair tenang pada kecepatan rata-rata yang sama.
7/22/2019 laporan tahanan.docx
8/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
8
II . 3 . Metode Metode Penentuan Tahanan Kapal
Dalam menentukan tahanan suatu kapal, digunakan tiga metode,yaitu :
1. Metode Kapal Pembanding
Dalam metode ini, untuk menetukan tahanan dari suatu kapal dilakukan
dengan cara mengambil suatu contoh kapal dengan type dan ukuran
yang sama sehingga dapat diketahui berapa besar tahanan kapal
tersebut.
2. Metode Statistik
Untuk menentukan berapa besar tahanan suatu kapal dengan
mengunakan metode statistik ini dilakukan dengan cara mengambil
contoh dari beberapa kapal pembanding dengan type kapal yang sama.
Melalui data statistik maka akan diperoleh besar tahanan suatu kapal
untuk ukuran yang berbeda.
3. Metode Satupersatu
Dalam metode ini, untuk menentukan besar tahanan dari suatu kapal
dapat diperoleh dengan jalan menghitung setiap konponen tahanan yang
dad pada suatu kapal sehingga diperoleh keseluruhan jumlah tahanan
kapal tersebut.
Dalam metode satu persatu terbagi lagi menjadi beberapa metode,yaitu :
a. Diagram Taylor dan Gertler
b. Metode Guldhammer
c. Diagram Lapp
d. Metode Yamagata
e. Metode Ayre Rammers
f. Metode Holtrop
7/22/2019 laporan tahanan.docx
9/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
9
Namun dalam tugas tahanan kapal ini untuk perhitungan tahanan kapal
dengan ukuran yang telah diberikan akan menggunakan 2 metode,yaitu :
1. Metode Holtrop
2. Motode Yamagata
II . 4 .Prosedur Pengerjaan
1. Metode Holtrof.
Komponen sama yang dihitung pada metode Guldhamer memiliki nilai
yang sama pada perhitungan Holtrof.
Prediksi tahanan Kapal ( RT)
RT= Rf.(1+k1) + RAPP+ Rw + RB+ RTR+ RA
Perhitumgan Panjang bagian kapal yang mengalami hambatan
langsung (Length Of Run ) ditentukan dengan formula :
LR = Lwl.{1-Cp + [0,06.Cp.%LCB)/(4.Cp -1]}
Perhitungan harga faktor lambung ( 1 + k1 )
Faktor lambung yang memperlihatkan hubungan tahanan viskositas
bentuk lambung dengan tahanan gesek diformulasikan :(1+k1) = 0,93+{0,487118(B/Lwl)]
1,06806.(T/Lwl)
0,46106.
(Lwl/LR)0,121563
.(Lwl3/)
0,3486/(1Cp)0,604247)}
Perhitungan Hambatan Gesek ( Rf ) ditentukan dengan formula :
Perhitungan harga bagian tambahan ( 1+k2 ) ditentukan dengan
formula :
7/22/2019 laporan tahanan.docx
10/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
10
dimana harga E1 dan harga E2 ditentukan berdasarkan tabel berikut:
Perhitungan harga bagian tambahan ( RAP ) dapat ditentukan dengan
formula :
RAP = /2.Vs2
.As.Cf.(1+k2) (KN)
Perhitungan tahanan akibat hambatan gelombang ( Rw ) dapat
dihitung dengan formula :
Rw = C1.C2.P5...g.e )/cos((/{ 2
2)9,0
1 FnMFnM (KN )
Perhitungan tahanan tekanan tambahan dari haluan gembung dekat
permukaan air ( RB) dapat dihitung dengan formula :
RB = 0,11 . . g .
)/3(
3/2
Pb
e
ABT
2
3
)1( Fn
Fni(KN )
Perhitungan tekanan tambahan akibat adanya transom yang terbenam
( RTR) dapat dihitung dengan formula :
( KN )
Perhitungan tahanan akibat korelasi model kapal ( RA)
Bagian Ada =1,tidak = 0 Faktor Produk
Konvensional stern dan kemudi
Kemudi dan skeg
Kemudi kembar
Y Braket
Skeg
Shaft Bossing
Shell Bossing
Shaft telanjang
Sirip Bilga
Dome
Lunas Bilga
1,5
2
2,8
3
2
3
2
4
2,8
2,7
1,4
1 2 =
7/22/2019 laporan tahanan.docx
11/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
11
( KN )
Perhitungan tahanan total (RT)
RT= Rf.(1+k1) + RAPP+ Rw + RB+ RTR+ RA(KN)
Perhitungan Daya efektif dalam satuan KW
PE= RT. Vs ( KW )
Perhitungan daya kuda efektif dalam satuan HP EHP = PE / 0,7355
(HP)
2 . Metode YAMAGATA
Metode ini banyak digunakan pada kapal-kapal berukuran kecil
serta komponn-komponen tahanan yang diperhitungkan juga terbatas.
Menurut Yamagata dalam menentukan tahanan kapal diberikan format
sebagai berikut :
1. menentukan dimensi dan kecepatan kapal dalam knot dan m/s
2. Menentukan angkan Reynold
Rn = Vs . Lwl/V
3. Menentukan koefisien tahanan gesek (CF)
CF= 0,463 x (log10Rn)-2,6
4. Koreksi tahanan gesek akibat panjang kapal (CR)
5. Menentukan angka Froude number (Fn)
Fn = Vs/(g.Lwl)1/2
6. Menentukan koefisien tahanan sisa (rRo) yang diambil dari
grafik
7. Menentukan koreksi tahanan sisa akibat ratio lebar dan panjang
kapal
8. Menentukan koreksi tahanan sisa akibat ratio lebar per sarat
kapal yang diperoleh dari grafik
9. Menentukan koefisien tahanan sisa total (rR)
7/22/2019 laporan tahanan.docx
12/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
12
RR = rRo+ (rR) . B/L + (rR) . B/T
10. Menentukan tahanan sisa total (RR(t))
RR(t) = rR . 0,5 . . Vol2/3. Vs (kg)
11. Menentukan tahanan total kapal (RT)
RT = RF(t) + RR(t)
Dimana :
RF = tahanan gesek
RR = tahanan sisa total
12. Perhitungan Daya efektif dalam satuan KW
PE= RT. Vs ( KW )
13. Perhitungan daya kuda efektif dalam satuan HP
EHP = PE/ 0,7355 (HP)
7/22/2019 laporan tahanan.docx
13/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
13
BAB III
PENYAJIAN DATA
Ukuran Utama
Type kapal = GENERAL CARGO
Main Dimension
Length of Water Line (Lwl) = 125 m
Length Between Perpendicular (Lbp) = 118 m
Breadth (B) = 18 m
Draugth (T) = 7,1 m
Velocity (V) = 12 knot
Form Coeficient
Blok Coefficient Cb) = 0,77
Midship Coeficient ( Cm ) = 0,99
Water Line Coeficient ( Cwl ) = 0,87
Horizontal Prismatik Coeficient ( Cph ) = 0,78
Vertikal Prismatik Coeficient ( Cpv ) = 0,885
7/22/2019 laporan tahanan.docx
14/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
14
BAB IV
ANALISA PERHITUNGAN TAHANAN KAPAL
IV.1 PERHITUNGAN TAHANAN METODE HOLTROP
Pada beberapa metode perhitungan kapal terdapat beberapa
peninjauan yang berdasarkan suatu kesepakatan dan tidak berdasarkan atas
usaha percobaan atau pengambilan data di lapangan, seperti pada
pengestimasia nilai hambatan haluan gembung yang hanya meninjau haluan
gembung tersebut tersebut secara terpisah.
Atas dasar itulah maka J. Holtrop dan G.G.J. Mennen membuat sutu
metode dengan mengandalkan ketepatan perhitungan pada pengambilan
data dan pengolahannya secara statistik, karena itulah metode ini juga
disebut sebagai Metode Prediksi Daya Efektif Statistik, disingkat Metode
Tahanan Kapal Statistik.
Berikut format perhitungan metode ini :
A. Penyajian Data-Data kapal dan Perhitungan
1. Panjang antara garis tegak (LBP) = 118 m
2. Panjang garis air (Lwl) = 125 m
3. Lebar Kapal (B) = 18 m
4. Tinggi kapal (H) = 9 m
5. Sarat Kapal (T) = 7.1 m
6. Displasemen () = 12608.26 ton
7. Volume kapal () = 12300,75 m3
8. Jarak titik B ke AP (XB) = 49,686 m
9. Luas Garis Air (Awl) = 1287,884 m2
10. Luas Permukaan Basah (S) = 5949,45 m2
11. Sudut kemiringan entrance () = 3,46o
7/22/2019 laporan tahanan.docx
15/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
15
12. Kecepatan dinas (Vs) = 6,1728 m/s
13. Luas bagian tambahan (As) = 3%.S = 178,484 m2
14. Luas bagian transom yang tercelup = 7,3768 m2
B. Koefisien-Koefisien Utama
1. Harga Cb = 0,77
2. Harga Cm = 0,99
3. Harga Cw = 0,87
4. Harga Cp = 0,729
5. Persentase LCB =(2,02%.118)+(118/2)-(125/2)
=1,116
6. Harga bilangan Reynold (Rn)
Rn =
LwlVs.
=sm
mm
/10.191,1
125/1728,66
= 541245791
7. Harga Bilangan Froude (Fn)
Fn =Lwlg
Vs
.
=125.81,9
m/s6,1728
= 0,176275801
C. Perhitungan Hambatan Gesek (Rf)
7/22/2019 laporan tahanan.docx
16/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
16
1. Harga Koefisien gesek (formula ITTC 1957)
Cf = 0,075/(log Rn2 )2
= 0,075/ (Log5412457912 )2
=0,00161599
2. Panjang bagian kapal yang mengalami hambatan langsung
(Length of Run), LR ditentukan dengan formula ;
LR = Lwl.{1-Cp + [0,06.Cp.%LCB)/(4.Cp -1]}
= 125 . {1-0,78 [0,06 . 0,78 . 0.34)/(4 . 0,781)
= 24,42
3. Harga faktor lambung (1 + k1) ditentukan dengan formula ;
(1+k1) =C13(0,93 + C12(B/LR)0,92497(0,95-cp)-0,521448(1-
cp+0,025Lcb)0,6906)
=1(0,93 + 5(16/24.42)0,92497
(0,95-0,78)-0,521448
(1-
0,78+0,025x1,1295)0,6906
)
= 1,27
4. Harga Hambatan gesek (Rf) ditentukan dengan formula ;
RF = /2.Vs2.S.Cf.(1+k1) ,Dimana = 1,025 kg/m
3
= 1,025kg/m3/2.( 6,1728 m/s )2.5949,45 m2.0,00165137. 0,9898
= 106.08 N
7/22/2019 laporan tahanan.docx
17/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
17
D.Perhitungan bagian tambahan (RAP)
1. Harga faktor bagian hambatan (1+k2)
Bagian Ada =1,tidak = 0 Faktor Produk
Konvensional stern dan kemudi
Kemudi dan skeg
Kemudi kembar
Y Braket
Skeg
Shaft Bossing
Shell Bossing
Shaft telanjang
Sirip Bilga
Dome
Lunas Bilga
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1,5
2
2,8
3
2
3
2
4
2,8
2,7
1,4
1,5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,4
1= 2 2= 2,9
1 + k2 = 2 1 = 1,45
2. Harga hambatan bagian tambahan (RAP)
RAP = /2.Vs2.As(1+k2)eq.Cf Dimana = 1,025 kg/m
3
= 1,025 kg/m3/2.( 6,1728 m/s )
21,45x0,00161599
= 22,85532878 N
E. Perhitungan hambatan akibat gelombang
1. Harga koefisien
= 1,446Cp-0,03L/B (untuk L/B < 12)
= 1,446x0,78-0,03x118/18
= 0,919546667
7/22/2019 laporan tahanan.docx
18/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
18
2. Harga koefisien C1
Jika Fn < 0,55 maka
Untuk 0,11 < B/Lwl 0,25 , maka
C1 = 2223105.(T/B)1,07961/(90-)1,37565
= 2223105.(7,1/18)1,07961
/(90-.3,68 )-1,37565
= 1,947457197
3. Harga koefisien C3(Reduksi haluan gembung)
C3 = 0,56.ABT1,5/(B.T(0,31ABT+Tf-hb)
= 0,1498154544. Harga koefisien C2,ditentukan dengan formula ;
C2 = 1/[e1,89.
3C
]
= 0,481
5. Harga Koefisien M1
Jika fn < 0,55 dan Cp 0,8 maka
M1 = [0,0140407(Lwl/T)]-[1,75254.(1/3/Lwl)]-[4,49323.(B/Lwl)]-[1,73014-
(0,7067. Cp)]= [0,0140407(125/7.1)][1,75254.( 16 )/125] -
[4,49323.(16 /125)][1,73014(0,7067 . 0,78)]
= -0,5660659
6. Harga Koefisien M2
Jika Lwl3/< 512 ; maka dimana : e = 2,718
M2= -1,69385 [0,4/e(0,034/FN^3,39)
]
= -1,69385. [0,4/2,7180,034/0,2165^3,29]
= -0,041248919
7. Harga hambatan akibat gelombang (Rw), dapat ditentukan dengan
formula fn 0,4 atau fn 0,55 maka
7/22/2019 laporan tahanan.docx
19/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
19
Rw=C1.C2.P5...g.e )/cos((/{ 22
)9,01 FnMFnM
= 7,129019054kN
F. Perhitungan hambatan akibat adanya haluan gembung(RB)
1. Harga koefisien darurat haluan gembung (PB)
PB = 0,56 (ABT)1/2
(TF1,5.HB)
= 0,56 (9,127)1/2
(5,41,5.45152)
= -12,739546762. Harga bilangan foude akibat ketenggelaman haluan gembung
Fni = Vs/ 2.15,025,0/( VsABTHBTFg
= 6,1728 m/s 2)1728,6.(15,0127,925,05152,464,6/(81,9
= 1,411063678
3. Harga hambatan akibat adanya haluan gembung (RB)
RB = 0,11 . . g .
)/3(
3/2
PbeABT .
2
3
)1( FnFni
= 0,11 . ,1,025kg/m3. 9,81m/s
2.
)0/3(
3/2
718,2
3768,7.
2
3
)0,10141(
0976,0
= 28,094136 kN
G. Perhitungan Hambatan Akibat Korelasi Model (RM)
1. Harga koefisien (C4)
Jika TF/LWL 0,04 ,dimana TF / LWL = 6,64 / 99,375 = 0,062558
Maka nilai :
C4 = 0,04
2. Harga koefisien korelasi model (Ca)
Ca = {0,006/(Lwl+100)0,16}- 0,00205 +{0,03 5,7/Lwl .Cb4.C2.(0,04-C4}
7/22/2019 laporan tahanan.docx
20/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
20
={0,006/(125+100)0,16
}-0,00205+{0,03 5,7/1375,67 .0,774.0,4811.(0,04
- 0,04}= 0,000472331
3. Harga hambatan akibat korelasi model (Rm), ditentukan dengan
formula :
Rm = / 2 . Vs2. S . Ca
Rm = 1,025 kg /m3. (6,1728)2 .5949,449 .0,000521606
2
= 76,85936942 kN
H. Perhitungan hambatan total (RT)
Harga hambatan total ditentukan dengan formula ;
RT = RF(1+k1)+ RAP+ RW+ RB+ RTR+ RM
=280,1813484 kn
I. Perhitungan Daya Efektif (EHP)
Daya efektif (EHP) dalam satuan HP ditentukan dengan menggunakan
formula
EHP = (RT.Vs)/0,7355
= (280,1813484 KN. 6,1728 m/s ) / 0,7355
= 1661,3951 kw
= 1661,3951.1,34102=2227,967
BHP = DHP/0,98 DHP = EHP/QPC QPC = 0,4~0,7
= 3789,059/0,98 = 2227,967 / 0,6
= 3713,278 HP = 3789,059 HP
7/22/2019 laporan tahanan.docx
21/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
21
Ehp
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
10 11 12 13 14
V(knot)
EHP(Hp)
BHP
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
10 11 12 13 14
V(knot)
BHP(Hp)
BHP
3401,787 2278,5i3
2777,634 2975,745
2227,96725 3789,059
1749,738 4723,868
1339,766 2278,513
IV. 2. PERHITUNGAN DAYA EFEKTIF BERDASARKAN DIAGRAM
YAMAGATA
Perhitungan tahanan metode Yamagata diperkenalkan oleh seorang
ilmuan Jepang bernama Dr. Yamagata. Beliau mengistimasi daya efektif
kapal demgan terlebih dahulu menghitung tahanan kapalnya. Ada empat
hambatan kapal yang dihitung dalam estimasi daya yaitu : Hambatan gesek,
hambatan bentuk, hambatan gelombang dan hambatan udara. Berikut format
perhitungan tahanan kapal dalam penenrtuan EHP metode ini :
1. Kecepatan Kapal (Knot).
Vk = 12 Knot .
2. Kecepatan Kapal (m/sec).
Vs = 6,1728 m/s.
3. Angka Reynold (Rn).
Rn =
LwlVs.
=sm
msm
/10.191,1
125./1728,66
= 5141245791
7/22/2019 laporan tahanan.docx
22/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
22
4. Koefisien Tahanan Gesek (Cf).
Cf = 0,075/(log Rn2 )2
= 0,075/ (Log51412457912 )2
=0,00161599
5. Nilai EHPfo
EHPfo= /2.Vs2.S.(Cfa +Cf)
= 2503,454 HP
Dimana,
Cfa = 1,6646
C = 0,0001683298
= 2503,454 HP
7. Froude Number (Fn)
Fn =Lwlg
Vs
.
=125.81,9
m/s6,1728
= 0,176275801
8. Koefisien tahanan sisa (CR).
Diperoleh dari grafik pada gambar 2.2 yang merupakan fungsi dari Fn danCb. CR =0,00544
9. Koreksi tahanan sisa akibat Ratio Lebar dan Panjang Kapal (rR)B/L.Diperoleh dari grafik pada gambar 5.32 yang merupakan fungsi dari Fndan Cb.
(rR. B/L)/(B/L-0,135) = 0,075
(rR)B/L3 =(rR. B/L)/(B/L-0,135) . (B/L - 0,135)
= 0,0725 . (18/125 - 0,135)
7/22/2019 laporan tahanan.docx
23/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
23
= 0,0006525
10. Koreksi tahanan sisa akibat Ratio Lebar dan Sarat Kapal (rR)B/T.Diperoleh dari grafik 5.2 yang merupakan fungsi dari Fn dan Cb.
(rR. B/T)/(B/T-2,25) = 0,001
(rR)B/T3 = T)/(B/T-2,25) . (B/T2,25)
= 0,001 . (18/7.12,25)
=0,000342254
11. Koefisien tahanan sisa total (CR).
CR = CR+ (rR)B/L+ (rR)B/T
= 0,00544 + 0,0006525 +0,000342254
= 0,006434
12. Nilai EHPr
EHPr = 0,6973 x V2/3x v3x Cr
= 475,609 HP
13. Nilai EHPa.
EHPa = a/2 A.v
3
= 30,19462HP
Dimana,
A = 250
14. Nilai EHPtotal
EHPtotal = EHPfo+ EHPr+ EHPa
= 2503,454 HP + 475,609 HP + 30,19462 HP
= 3018HP
= 3018+(15%.3018)
= 3417 HP
7/22/2019 laporan tahanan.docx
24/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
24
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan Tahanan Kapal , Metode Holtrop
dan Yamagta diambil kesimpulan sebagai berikut
1. Penganalisaan dasar dalam menentukan tahanan kapal dengan
menggunakan Metode Holtrop dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut :
Semua data mengacu pada kecepatan suatu kapal.
Komponen terdiri dari tahanan-tahanan yang terjadi pada kapal
Variabel bentuk kapal dihaluan
Variabel komponen kapal tambahan
Variabel komponen dari luas tambahan kapal
2. Penganalisaan dasar dalam menentukan tahanan kapal dengan
menggunakan Yamagatadipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
Semua data mengacu pada kecepatan suatu kapal.
Tiga macam hambatan secara : Hambatan Gesek, Hambatan Bentuk,
& Hambatan Gelombang
Rasio perbandingan B/L dan B/T
3. Secara Umum, tahanan suatu kapal dipengaruhi oleh berbagai faktor
yaitu :
Bentuk badan kapal.
Kondisi daerah pelayaran.
Bentuk permukaan kulit kapal.
Variabel gelombang.
Variabel cuaca.
7/22/2019 laporan tahanan.docx
25/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
25
V.2. Saran
Adapun saran-saran praktikan setelah menyelesaikan tugas Tahanan
Kapal adalah sebagai berikut :
Sebaiknya ada kesatuan visi atau pandangan antara asisten yang
satu dengan asisten yang lain mengenai segala hal yang
berhubungan dengan tugas ini.
Masih perlu adanya penambahan literatur-literatur, buku pedoman
sehingga dapat lebih memperlancar proses penyelesaian tugas.
7/22/2019 laporan tahanan.docx
26/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
26
DAFTAR PUSTAKA
Guldhammer H. E. Dan Harvald Sv.Aa. Ship Resistance.Akademic Forlas.
Copenhaben.1974
Harvald Sv. Aa.Tahanan dan propulsi kapal. Department Of Ocean
Engineering .The Technical Unoversity Of
Denmark.Lyngby.1964
Ir. Rosmani Perhitungan Tahanan Kapal Jurusan Perkaplan Fakultas
Teknik Universitas Hasanudddin Makassar
7/22/2019 laporan tahanan.docx
27/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
27
LA
MP
IR
AN
7/22/2019 laporan tahanan.docx
28/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
28
GRAFIK PERBANDINGAN ANTARA METODE HOLTROP DAN YAMAGATA
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
1 2 3 4 5
Yamagata
Holtrop
7/22/2019 laporan tahanan.docx
29/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
29
7/22/2019 laporan tahanan.docx
30/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
30
7/22/2019 laporan tahanan.docx
31/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
31
7/22/2019 laporan tahanan.docx
32/33
Tahanan Kapal
Teknik Sistem Perkapalan ABDUL MUTAAL
D331 09 276
32
7/22/2019 laporan tahanan.docx
33/33
Tahanan Kapal