Upload
weedhy-kha-gleda
View
84
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MODUL I
A. Judul : Unsur-Unsur Alkali Tanah
B. Tujuan : Mempelajari sifat-sifat unsur alkali tanah
C. Dasar Teori
Logam alkali tanah terdiri dari 6 unsur yang terdapat di golongan IIA. Yang termasuk
ke dalam golongan II A yaitu : Berilium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Stronsium
(Sr), Barium (Ba), dan Radium (Ra). Di sebut logam karena memiliki sifat sifat seperti
logam. Disebut alkali karena mempunyai sifat alkalin atau basa jika direaksikan dengan air.
Dan istilah tanah karena oksidasinya sukar larut dalam air, dan banyak ditemukan dalam
bebatuan di kerk bumi. Oleh sebab itu, istilah “alkali tanah” biasa digunakan untuk
menggambarkan kelompok unsur golongan II A.
Tiap logam memiliki kofigurasi elektron sama seperti gas mulia atau golongan VIII
A, setelah di tambah 2 elektron pada lapisan kulit S paling luar. Contohnya konfigurasi
elektron pada Magnesium (Mg) yaitu : 1s2
2s2
2p6
3s2 atau (Ne) 3s
2. Ikatan yang dimiliki
kebanyakan senyawa logam alkali tanah adalah ikatan ionik. Karena, elektron paling luarnya
telah siap untuk di lepaskan, agar mencapai kestabilan.
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk
monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara,
membentuk lapisan luar pada oksigen.1
a. Berilium.
Berilium merupakan komponen beril atau emeral. Emeral adalah mineral yang
mengandung 2%, Cr, dalam beril, Be3Al2Si6O18. Logam berilium bewarna putih keperakan
dan digunakan dalam paduan khusus dan untuk jendela dalam tabung sinar-X, atau sebagai
moderator dalam reaktor nuklir dan sebagainya. Senyawa Be2+
mirip dengan senyawa Mg2+
atau Al3+
. Karena berilium sangat beracun, berilium harus ditangani dengan sangat hati-hati.2
b. Magnesium.
Magnesium berperingkat nomor 7 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan
1,9% keberadaannya. Di alam magnesium bisa bersenyawa menjadi Magnesium Klorida
[MgCl2], Senyawa Karbonat [MgCO3], Dolomit [MgCa(CO3)2], dan Senyawa Epsomit
[MgSO4.7H2O].
Rahadiansyah, Andri. 2010. Logam alakali tanah.(online) http://www.kimia.upi.edu diakses tanggal 11
November 2013 Pukul 11.11 WITA 2 Taro, Saito. Buku Teks Kimia Anorganik Online (terjemahan). Tokyo: Iwanami Shoten
c. Kalsium.
Kalsium adalah logam alkali yang paling banyak terdapat di kerak bumi. Bahkan
kalsium menjadi nomor 5 terbanyak yang terdapat di kerak bumi, dengan 3,4%
keberadaanya. Di alam kalsium dapat membentuk senyawa karbonat [CaCO3], Senyawa
Fospat [CaPO4], Senyawa Sulfat [CaSO4], Senyawa Fourida [CaF].
d. Stronsium.
Stronsium berada di kerak bumi dengan jumlah 0,03%. Di alam strontium dapat
membuntuk senyawa Mineral Selesit [SrSO4], dan Strontianit.
e. Barium
Barium berada di kerak bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk
senyawa : Mineral Baritin [BaSO4], dan Mineral Witerit [BaCO3]. 3
Sifat-Sifat Fisika dan Kimia Unsur-Unsur Golongan Alkali Tanah
Kekerasan logam alkali tanah berkurang dari atas ke bawah akibat kekuatan ikatan
antar atom menurun. Hal ini disebabkan jarak antar atom pada logam alkali tanah bertambah
panjang. Berilium merupakan logam berwarna abu dan kekerasannya mirip dengan besi, serta
cukup kuat untuk menggores kaca. Logam alkali tanah yang lain umumnya berwarna perak
dan lebih lunak dari berilium, tetapi lebih keras jika dibandingkan dengan logam alkali.
Titik leleh dan titik didih logam alkali menurun dari atas ke bawah dalam sistem periodik.
Hal ini disebabkan oleh jari-jari atom yang bertambah panjang. Energi ionisasi kedua dari
unsur-unsur golongan IIA relatif rendah sehingga mudah membentuk kation +2. Akibatnya,
unsurunsur cukup reaktif. Kereaktifan logam alkali meningkat dari atas kebawah dalam
sistem periodik. Pada suhu kamar, berilium tidak bereaksi dengan air, magnesium bereaksi
agak lambat dengan air, tetapi lebih cepat dengan uap air.
1. Sifat Fisis Alkali Tanah
Unsur logam alkali tanah (IIA) ini terdiri dari Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra. Golongan
ini mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan golongan IA. Perbedaannya adalah bahwa
golongan IIA ini mempunyai konfigurasi elektron ns2 dan merupakan reduktor yang kuat.
Meskipun lebih keras dari golongan IA, tetapi golongan IIA ini tetap relatif lunak, perak
mengkilat, dan mempunyai titik leleh dan kerapatan lebih tinggi. 4
3 Wahyuni.2012. Kimia Unsur (Logam Alkali Tanah). (online). http://wahyuni-unhiiyblog.blogspot.com
(diakses tanggal 22 April 2013 Pukul 23:50 WITA 4 Anonim. 2012. Alkali tanah. (online). http://vidyvanadies.blogspot.com. Diakses tanggal 11 November 2013
pukul 14.00 WITA
Sifat fisis alkali tanah dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Sifat-sifat Be Mg Ca Sr Ba
Titik leleh (°C)
Titik didih (°C)
Massa jenis (gcm-3
)
Kelektronegatifan
Potensial reduksi standar (V)
1.278
2.970
1,85
1,5
-1,70
649
1.090
1,74
1,2
-2,38
839
1.181
1,54
1,0
-2,76
769
1.381
2,6
1,0
-2,89
725
1.610
3,51
0,9
-290
Tabel 1. Sifat fisik alkali tanah5
Tabel 2. Tren jari-jari atom dan jari-jari ion unsur-unsur golongan IIA
Berdasarkan tabel 2, kecenderungan jari-jari atom dan jari-jari ion dalam sau
golongan dari atas ke bawah semakin meningkat. Jai-jari atom dipengaruhi oleh junlah
lapisan elektron di luar nukleus (inti atom) dan gaya tarik dari nukleus terhadap elektron
terluar.
Jari-jari ion lebih kecil dibandimgkan jari-jari atomnya. Hal ini disebabkan karena ion
unsur alkali tanah merupakan ion positif sehingga jumlah elektronnya semakin berkurag
dibandingkn keadaan atomnya.6
2. Sifat-sifat kimia alkali tanah
Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke barium. Fakta ini sesuai
dengan yang diharapkan. Karena dari berilium ke barium jari-jari atom bertambah besar,
energi ionisasi serta keelektonegatifan berkurang. Akibatnya, kecenderungan untuk melepas
elektron membentuk senyawa ion makin besar. Semua senyawa dari kalsium, strontium, dan
barium, yaitu logam alkali tanah yang bagian bawah, berbentuk senyawa ion sedangkan
magnesium membentuk beberapa senyawa kovalen, dan senyawa-senyawa berilium bersifat
kovalen.
Unsur golongan ini bersifat basa, sama seperti unsur golongan alkali, namun tingkat
kebasaannya lebih lemah. Senyawa Be(OH)2 bersifat amfoter. Artinya bisa bersifat asam atau
pun basa, Sedangkan unsur Ra bersifat Radioaktif.
5 Anonim. 2011. Sifat-Sifat Unsur Alkali Tanah. (online). http://nasrulbintang.wordpress.com. Diakses tanggal
11 November 2012 Pukul 14.12 WITA 6 Wardani, Sri. 2006. Golongan II A. Malang:Universitas Brawijaya
Semua logam alkali tanah juga mempunyai kecenderungan teratur mengenai
keelektronegatifan yang semakin kecil dan daya reduksi yang semakin kuat dari Berilium ke
Barium. Alkali tanah juga memiliki sifat relatif lunak dan dapat menghantarkan panas dan
listrik dengan baik, kecuali Berilium.7
Reaksi-Reaksi Logam Alkali Tanah
Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Air
Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam Magnesium bereaksi sangat
lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam Kalsium, Stronsium, Barium, dan
Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan air dingin. Contoh reaksi logam
alkali tanah dan air berlangsung sebagai berikut.
Ca(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + H2(g)
Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Oksigen
Dengan pemanasan, Berilium dan Magnesium dapat bereaksi dengan oksigen. Oksida
Berilium dan Magnesium yang terbentuk akan menjadi lapisan pelindung pada permukaan
logam.Barium dapat membentuk senyawa peroksida (BaO2).
2Mg(s) + O2 (g) → 2MgO(s)
Ba(s) + O2(g) (berlebihan) → BaO2(s)
Pembakaran Magnesium di udara dengan Oksigen terbatas pada suhu tinggi akan
dapat menghasilkan Magnesium Nitrida (Mg3N2).
4Mg(s) + ½ O2 (g) + N2 (g) → MgO(s) + Mg3N2(s)
Bila Mg3N2 direaksikan dengan air maka akan didapatkan gas NH3.
Mg3N2(s) + 6 H2O(l) → 3Mg(OH)2(s) + 2NH3(g)
Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Nitrogen
Logam alkali tanah yang terbakar di udara akan membentuk senyawa oksida dan
senyawa Nitrida dengan demikian Nitrogen yang ada di udara bereaksi juga dengan Alkali
Tanah. Contoh :
3Mg(s) + N2(g) → Mg3N2(s)
7 Anonim. 2012. Logam alkali Tanah. (online). http://www.coverday.net. Diakses tanggal 30 April 2013 Pukul
22.28 WITA
Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Halogen
Semua logam Alkali Tanah bereaksi dengan halogen dengan cepat membentuk garam
Halida, kecuali Berilium. Oleh karena daya polarisasi ion Be2+
terhadap pasangan elektron
Halogen kecuali F-, maka BeCl2 berikatan kovalen. Sedangkan alkali tanah yang lain
berikatan ion. Contoh :
Ca(s) + Cl2(g) → CaCl2(s)8
D. Alat dan Bahan
1) Alat
No Gambar dan Nama
Alat Fungsinya
1.
Batang Pengaduk
Untuk mengaduk larutan dengan tujuan
mencampurkan atau melarutkan larutan
2.
Pipet tetes
Untuk mengambil larutan dalam jumlah sedikit
3.
Corong
Sebagai penutup serbuk Magnesium pada saat
pemanasan Eksperimen 1
4.
Gelas Kimia
Sebagai wadah larutan
8 Fransisikus. 2013. Golongan IIA Logam Alkali Tanah. (Online). http://fransaleni.blogspot.com. Diakses
Tanggal 30 April 2013 Pukul 22.32 WITA
5.
Gelas Ukur
Untuk mengukur volume larutan dalam bentuk
cair
6.
Kaca Arloji
Sebagai wadah sampel yang digunakan pada saat
menimbang bahan
7.
Penjepit Tabung
Untuk menjepit tabung reaksi
8.
Rak tabung reaksi
Sebagai tempat tabung reaksi
9.
Tabung Reaksi
Sebagai tempat untuk mereaksikan larutan
10.
Neraca Analitik
Alat Untuk menimbang bahan yang digunakan
11.
Statif & Klem
Digunakan sebagai alat penunjang pada
rangkaian alat, berfungsi untuk menjepit pipa
penyalur gas.
12.
penangas
Untuk memanaskan air
13.
pembakar spiritus
Untuk memanaskan garam alkali pada tabung
reaksi
14.
Kertas lakmus
Untuk mengukur keasaman suatu larutan
2. Bahan
Bahan Sifat fisik Sifat kimia
CaCl2 - Berat molekul : 110,99
g/mol
- Densitas : 2,15 g/ml
- Konsentrasi di pasaran :
94%
- Titik didih : 1670 °C
- Titik lebur : 772 °C
- pH : 8 - 9 (untuk larutan)
- Kelarutan (g/100 g H2O) :
74,5 gr (20 °C)
- Berbentuk putih solid.
- Bersifat higroskopis.
- Larut dalam asam asetat, etanol,
dan aseton.
- Kalsium klorida dapat bertindak
sebagai sumber untuk ion
kalsium dalam suatu larutan,
tidak seperti senyawa kalsium
lainnya yang tidak dapat larut,
kalsium klorida dapat
berdisosiasi.
- Mempunyai rasa seperti garam
sehingga dapat digunakan
sebagai bahan untuk makanan.
MgCl2. 6 H2O - Massa molekul : 203,31
g/mol
- Warna : Putih atau kristal
padat tidak berwarna
- Densitas : 1,56 g/cm3
- Titik lebur : 714 °C
- Titik didih : 1412 °C
- Kelarutan didalam air : 54,3
g/100 ml (20 °C)
- ΔHf 298 : -641,3 Kj/mol
- ΔGf 298 : -591,8 Kj/mol
- Larut dalam air dan etanol.
- Reaksi pembentukan
magnesium klorida pada proses
Dow :
- Mg(OH)2 + 2 HCl → MgCl2 +
2 H2O
- Reaksi pembentukan Mg(OH)2 :
MgCl2 + Ca(OH)2 → Mg(OH)2
+ CaCl2
- Reaksi elektrolisis MgCl2 :
- MgCl2 → Mg + Cl2
- Dapat digunakan untuk
memproduksi bahan tekstil dan
semen.
- Larut dalam air dan alcohol
- Mudah terbakar
- Cukup Mengandung racun
BaCl2. 2 H2O - Massa molar: 208,23 g/mol
- Berupa serbuk putih
- Densitas 3,856 g/cm3
- Titik didih 1560 °C
- Kelarutan dalam air 43 g/100 ml
(30 °C)
MgCO3 - Berat molekul: 83,43
gr/mol
- Titik lebur: 540 °C
- Densitas: 2,958 gr/cm3
- Kelarutan (gr/100ml H2O)
0,0012 (25 °C)
- Berwarna putih
- Dapat larut di dalam asam
klorida sehingga menghasilkan
magnesium klorida dengan
reaksi : MgCO3 + 2 HCl→
MgCl2 + CO2 + H2O
- Dapat larut di dalam asam sulfat
sehingga menghasilkan
magnesium klorida dengan
reaksi : MgCO3 + H2SO4 →
MgSO4 + CO2 + H2O
CaCO3 - Berat molekul : 100,09
gr/mol
- Tidak mudah terbakar dan
bersifat stabil.
- Massa jenis : 2,8 gr/cm3
- Titik lebur : 825°C
- Berbentuk kristal atau
serbuk.
- Tidak berwarna atau putih.
- Tidak berbau dan tidak
berasa.
- Dapat diperoleh secara alami
dalam bentuk barang tambang
berupa kapur. Merupakan
endapan yang dapat diperoleh
dari reaksi antara kalsium
klorida dan natrium karbonat.
- CaCl2 + Na2CO3 → CaCO3
+ 2 NaCl
- Bereaksi dalam air.
- CaCO3 + 2 H2O → Ca(OH)2
+ H2O + CO2
- Bereaksi dengan asam sulfat
membebaskan CO2
- CaCO3 + H2SO4 → CaSO4 +
H2O + CO2
BaCO3 - Berat Molekul : 197, 37
gr/mol
- Warna : putih
- Spesifik gravity : 4, 29
- Titik lebur : 17400 c
- Titik didih : 14500 c
- Sering bergabung dengan
galena
- Tersedia dalam jumlah
yang sedikit di alam
- Mempunyai kelarutan yang
normal
- Larut dalam air
- Terbentuk karena reaksi oleh
asam karbonat yang berlebihan
- Barium karbonat dapat di
larutkan dalam asam nitrat
- Terurai pada saat pendidihan
larutan
- Barium karbonat digunakan
untuk racun tikus
MgO - Titik lebur: 2800 °C
- Kekerasan 5-6 skala Mohs
- Entalpi pembentukan 298
K: -14.900 Kj/kg
- Warna putih
- Titik didih: 3600 °C
-
-
- Dapat dibuat dengan
mereaksikan magnesium
dengan oksigen Mg(s) + O2(g) →
MgO(s)
Ba(OH)2 - Berbentuk Kristal
- Berwarna Putih
- Titik Lebur : 78°C
- Densitas : pada suhu 20°C
2,13 kg/L
- Tidak Berbau
- Merupakan larutan Basa
- Larutan Anorganik
- Pereaksi Analitik
- Pereaksi dalam pemurnian Gula
- Tidak beracun
Ca(OH)2 - Berat molekul: 74,10
gr/mol
- Densitas: 2,24 gr/cm3
- Titik lebur: 580 °C
- Kelarutan (g/100 g H2O) :
0,185 g (0 °C), 0,173 g (20
°C)
- Berwarna putih
- Berbentuk serbuk atau
larutan bening
- Pada suhu 512 °C dapat terurai
menjadi kalsium oksida dan air
- Merupakan basa dengan
kekuatan sedang
- Senyawa ini juga dapat
dihasilkan dalam bentuk
endapan melalui pencampuran
larutan kalsium klorida (CaCl2)
dengan larutan natrium
hidroksida (NaOH)
- Larut dalam gliserol dan asam
- Tidak larut dalam alkohol.
Serbuk Mg - Nomor atom: 12
- Massa atom: 24,305 g/mol
- erwarna putih keperakan
dan sangat ringan.
- Elektronegativitas menurut
Pauling: 1,2
- Densitas: 1,74 g/cm-3 pada
20°C
- Titik lebur: 650 °C
- Titik didih: 1107 °C
- Radius Vanderwaals: 0,16
nm
- Radius ionik: 0.065 nm
- Isotop: 5
- Energi ionisasi
pertama: 737,5 kJ/mol
- Energi ionisasi kedua: 1450
kJ/mol
- Potensial standar: – 2,34 V
- Magnesium sangat aktif secara
kimia dengan sejumlah besar
logam dapat diproduksi melalui
reduksi termal garam logam
tersebut dengan magnesium
teroksidasi.
- Unsur ini bisa bereaksi dengan
sebagian besar unsur non-logam
dan hampir setiap asam.
Air kapur - Berat Molekul : 100,09
gr/mol
- Titik lebur, 1 atm : 2570 °C
- Titik didih, 1 atm : 2850 °C
- Densitas, 1 atm : 2,711
gr/ml
- Energi bebas Gibbs (25°C)
: -1.129.000 kj/mol
- Kapasitas panas (25°C) : -
5,896 cal/mol °C
- Kelarutan , 25 °C : 0,0014
gr/ 100 gr H2O
- Asam klorida encer terjadi
penguraian dengan berbuih
karena karbon dioksida
dilepaskan.
- CO3 + 2 H+ → CO2 + H2O
- Dengan larutan barium klorida
terbentuk endapan putih barium
karbonat
- CO3 + Ba2+
→ BaCO3
E. Prosedur kerja
Eksperimen 1. Reaksi dengan air
Eksperimen 2. Sifat asam-basa
Reaksi yang terjadi
sangatlah lambat dan tidak
terbentuk gelembung gas
Serbuk Mg
Memasukkannya ke dalam air
dingin dalam gelas kimia
Mengamati reaksi yang terjadi
Reaksi yang terjadi
sangatlah cepat dan
terbentuk gelembung gas
Serbuk Mg
Memasukkannya ke dalam air
panas
Mengamati reaksi yang terjadi
Kertas lakmus mengalami
perubahan warna dari
orange muda menjadi hijau
muda dengan pH = 7
0,01 g MgO
Memasukkannya ke dalam 10
ml air
Mengocoknya
Mengukur pH menggunakan
kertas lakmus
Eksperimen 3. Hidrolisis Klorida
Terjadi hidrolisis, larutan berwarna
bening dan terbentuk gas berwarna
kuning yang cukup banyak. Gas tersebut
mengubah warna kertas lakmus dari
orange muda menjadi orange kemerahan
dengan pH = 3
MgCl2. 6 H2O
Memasukkannya ke dalam tabung
reaksi
Memanaskannya dalam lemari asam
Mengukur pH gas yang terbentuk
menggunakan kertas lakmus
0,01 g Ca(OH)2
Memasukkannya ke dalam 10
ml air
Mengocoknya
Mengukur pH menggunakan
kertas lakmus
Kertas lakmus mengalami
perubahan warna dari
orange muda menjadi hijau
dengan pH = 8
Kertas lakmus mengalami
perubahan warna dari
orange muda menjadi hijau
tua dengan pH = 10
Memasukkannya ke dalam 10
ml air
mengocoknya
Mengukur pH menggunakan
kertas lakmus
0,01 g Ba(OH)2
Eksperimen 4. Kestabilan Thermal
Tidak terjadi hidrolisis dan tidak
terbentuk gas
BaCl2. 2 H2O
Memasukkannya ke dalam tabung
reaksi
Memanaskannya dalam lemari asam
Mengukur pH gas yang terbentuk
menggunakan kertas lakmus
CaCO3
Air kapur menjadi keruh saat
pemanasan pada menit ke-14 dan
terbentuk gas
Memasukkan secukupnya kedalam
tabung reaksi
Memanaskan sampai beberapa menit
Mencatat kecepatan timbulnya gas
dan terjadi kekeruhan air kapur
CaCl2. 2 H2O
Terjadi hidrolisis, larutan berwarna bening dan
semakin lama di lakukan pemanasan larutan
semakin membeku dan terbentuk sedikit gas
berwarna kuning. Gas tersebut mengubah warna
kertas lakmus dari orange muda menjadi kuning
dengan pH = 4
Memasukkannya ke dalam tabung
reaksi
Memanaskannya dalam lemari asam
Mengukur pH gas yang terbentuk
menggunakan kertas lakmus
F. Hasil pengamatan
No Perlakuan Hasil pengamatan
1. Reaksi dengan Air
- Menambahkan serbuk Mg ke dalam air
dingin
- Menambahkan serbuk Mg ke dalam air
panas
- Reaksi yang terjadi sangat lamabat
- Tidak terbentuk gelembung
- Reaksi yang terjadi sangat cepat
- Terbentuk gelembung gas
2. Sifat Asam-Basa
1. MgO
- Memasukkan 0,01 gr MgO ke dalam
tabung reaksi
- Menambahkan 10 mL air
- Mengocok
- Mengukur pH Larutan dengan
menggunakan kertas lakmus
2. Ca(OH)2
- Memasukkan 0,01 gr Ca(OH)2 ke
dalam tabung reaksi
- Menambahkan 10 mL air
- Mengocoknya
- Mengukur pH Larutan dengan
menggunakan kertas lakmus
3. Ba(OH)2
- Memasukkan 0,01 gr Ba(OH)2 ke
dalam tabung reaksi
- Menambahkan 10 mL air
- Mengocoknya
- Mengukur pH Larutan dengan
menggunakan kertas lakmus
- Kertas lakmus berubah warna dari
orange muda menjadi hijau muda
yang berarti larutan bersifat basa
dengan pH = 7
- Kertas lakmus berubah warna dari
orange muda menjadi hijau berarti
larutan bersifat basa dengan pH = 8
- Kertas lakmus berubah warna dari
orange muda menjadi hijau tua
berarti larutan bersifat basa dengan
pH =10
BaCO3
Memasukkan secukupnya kedalam
tabung reaksi
Memanaskan sampai beberapa menit
Mencatat kecepatan timbulnya gas
dan terjadi kekeruhan air kapur
Air kapur menjadi keruh saat
pemanasan pada menit ke-9 dan
terbentuk gas
3. Hidrolisis klorida
1. MgCl2
- Memasukkan MgCl2. 6 H2O ke
dalam tabung reaksi
- Memanaskan di dalam kamar asam
- Mengukur pH asam klorida yang
terbentuk
2. CaCl2
- Memasukkan MgCl2. 6 H2O ke
dalam tabung reaksi
- Memanaskan di dalam kamar asam
- Mengukur pH asam klorida yang
terbentuk
3. BaCl2. 2 H2O
- Memasukkan MgCl2. 6 H2O ke
dalam tabung reaksi
- Memanaskan di dalam kamar asam
- Larutan berwarna bening
- Terbentuk gas berwarna kuning
yang cukup banyak
- pH HCl(g) adalah 3
- Larutan berwarna bening, dan
semakin lama dilakukan
pemanasan, larutan semakin
membeku
- Terbentuk sedikit gas berwarna
kuning pH HCl(g) adalah 3
- Tidak terjadi hidrolisis atau sukar
terjadi hidrolisis
4. Kestabilan thermal karbonat
1. CaCO3
- Memasukkan secukupnya kedalam
tabung reaksi
- Memanaskan sampai beberapa
menit
- Mencatat kecepatan timbulnya gas
dan terjadi kekeruhan air kapur
2. BaCO3
- Memasukkan secukupnya kedalam
tabung reaksi
- Memanaskan sampai beberapa
menit
- Mencatat kecepatan timbulnya gas
dan terjadi kekeruhan air kapur
- Air kapur menjadi keruh
- Kekeruhan air kapur dan
terbentuknya gas terjadi pada menit
ke-14
- Air kapur menjadi keruh
- Kekeruhan air kapur dan
terbentuknya gas terjadi pada menit
ke-9
G. Pembahasan
Unsur alkali tanah memiliki reaktifitas tinggi, sehingga tidak ditemukan dalam bentuk
monoatomik , unsur ini mudah bereaksi dengan oksigen, dan logam murni yang ada di udara,
membentuk lapisan luar pada oksigen.
Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari berilium ke barium dan jari-jari
atomnya ikut meningkat dari berilium ke barium sehingga energi ionisasi serta
keelektronegatifan berkurang. Akibatnya, kecendrungan untuk melepas elektron membentuk
senyawa ion makin besar. Pada percobaan ini akan ditentukan sifat-sifat unsur alkali tanah.
Eksperimen 1. Reaksi dengan air
Percobaan pertama mengenai kereaktifan logam alkali tanah dengan air. Dimana,
pada percobaan ini hanya dilakukan pada logam Mg karena keterbatasan persediaan bahan-
bahan di laboratorium. Pada awalnya, serbuk Mg dimasukkan ke dalam air dingin. Setelah
diamati beberapa saat, belum terjadi reaksi apapun karena mg sangat sukar bereaksi dengan
air sehingga untuk mempercepat reaksinya dapat dilakukan dengan meningkatkan suhu air.
Selanjutnya logam Mg dimasukkan dalam air panas dan terlihat bahwa reaksi yang terjadi
sangat cepat dan terbentuk gas. Gas tersebut merupakan gas H2. Sesuai persamaan reaksi
sebagai berikut.
Mg(s) + 2 H2O(l) → Mg(OH)2 + H2(g) ↑
Menurut teori, kereaktifan unsur alkali untuk bereaksi dengan air bertambah dalam
satu golongan dari atas ke bawah. Berilium tidak bereaksi dengan air, sedangkan logam
Magnesium bereaksi sangat lambat dan hanya dapat bereaksi dengan air panas. Logam
Kalsium, Stronsium, Barium, dan Radium bereaksi sangat cepat dan dapat bereaksi dengan
air dingin. Hal ini disebabkan oleh jari-jari atom unsur-unsur alkali dari atas ke bawah dalam
satu golongan semakin besar sehingga semakin mudah untuk melepaskan elektron terluarnya
karena tarikan inti terhadap elektron terluarnya semakin lemah.
Eksperimen 2. Sifat Asam-Basa
Pada percobaan untuk mengetahui sifat asam basa alkali tanah dilakukan dengan
menguji MgO sebesar 0,01 g dilarutkan dalam 10 mL air menghasilkan larutan berwarna
bening dan terdapat endapan. Selanjutnya, mengukur Ph larutan dengan menggunakan kertas
lakmus. Kertas lakmus berubah warna dari orage muda menjadi hijau muda dengan pH
sebesar 7. Hal ini menunjukkan pHnya netral tidak bersifat asam mapun basa. Seharusnya
larutan tersebut bersifat basa karena larutan yang terbentuk dari hasil reaksi merupakan
larutan Mg(OH)2 yang bersifat basa dengan pH-nya lebih dari 7. Hal ini mungkin saja
disebabkan oleh kurang telitinya praktikan dalam membandingkan warna yang terdapat
dalam indikator universal.
Reaksi yang terjadi adalah:
MgO(s) + H2O (aq) → Mg(OH)2(s)
Selanjutnya dilakukan uji yang sama pada Ca(OH)2 ternyata setelah dilarutkan juga
menghasilkan endapan putih dan setelah diukur pH yang dihasilkan yaitu 8 untuk Ba(OH)2
dan 10 untuk Ca(OH)2. Ca(OH)2 dan Ba(OH)2 terionisasi membentuk larutan basanya sesuai
reaksi di bawah ini.
Ca(OH)2 → Ca2+
+ 2 OH-
Ba(OH)2 → Ba2+
+ 2 OH-
Reaksi antara MgO, Ca(OH)2 dan Ba(OH)2 dengan air menghasilkan endapan putih
Mg(OH)2, Ca(OH)2, dan Ba(OH)2 karena memiliki kelarutan didalam air yang kecil atau
larutan tersebut lewat jenuh atau Ksp larutan lebih kecil dari pada hasil kali ion – ionnya
sehingga sukar larut dalam air.
Hidroksida logam alkali tanah lebih cenderung bersifat basa, bila jari-jari atom itu
kecil ia akan kuat menarik elektron. Jika elektron tertarik ke arah atom logamnya maka ikatan
antara atom O dengan H pada O-H akan melemah, sifat asam semakin kuat. Dengan
bertambahnya nomor atom, maka besar jari-jari atomnya. Jika atom logam alkali tanah
mempunyai jari-jari atom besar maka atom tersebut sukar menarik elektron sebagai akibatnya
ikatan antara O-H akan kuat dan sifat basa menguat.
Urutan kebasaan alkali tanah Mg(OH)2 < Ca(OH)2 < Ba(OH)2
Hal ini sesuai dengan hasil percobaan yang didapat bahwa Mg(OH) merupakan basa
yang paling lemah (pH = 7) BaOH sedang (pH = 8), Ba(OH) kuat (pH = 10).
Eksperimen 3 Hidrolisis Klorida
Kekuatan hidrolisis klorida alkali tanah, dapat diperkirakan dengan cara memanaskan
klorida hidrat dan memeriksa gas hidrogen klorida (HCl) yang dihasilkan.
Pada percobaan Mg(OH)2. 6H2Odipanaskan dalam tabung reaksi pada lemari asam
menggunakan pembakar spiritus. Pemanasan pada menit ke-3 terhadap Mg(OH)2, terbentuk
gas berwarna kuning yang cukup banyak. Gas tersebut merupakan gas HCl. Kemudian pH
gas HCl diukur dengan menggunakan kertas lakmus. Kertas lakmus tersebut berubah warna
dari orange muda menjadi orange kemerahan dengan pH sebesar 3.
Perlakuan yang sama dilakukan terhadap Ca(OH)2. 2H2O dan Ba(OH)2. 2H2O. Gas
berwarna kuning dengan jumlah sedikit terbentuk saat pemanasan Ca(OH)2. 2H2O pada
menit ke-5. Gas HCl tersebut memiliki pH sebesar 4. Lain halnya dengan Ba(OH)2. 2H2O.
Pada percobaan ini, Ba(OH)2. 2H2O tidak terjadi hidrolisis karena Ba(OH)2. 2H2O sangat
sukar untuk mengalami hidrolisis.
Rekasi yang terjadi adalah:
MgCl2 (s) + 2 H2O → Mg(OH)2 + 2 HCl(g)↑
CaCl2 (s) + 2 H2O → Ca(OH)2 + 2 HCl(g)↑
Dalam percobaan ini Mg mempunyai kekuatan hidrolisis klorida alkali tanah yang
lebih besar dibandingkan dengan Ca dan Ba. Ini dapat dilihat pada pH gas HCl yang
dihasilkan oleh klorida hidrat dari yang paling asam dengan pH = 2.
Kekuatan hidrolisis Mg, Ca dan Ba dapat dituliskan sebagai berikut.
Ba < Ca < Mg
Eksperimen 4. Kestabilan Thermal Karbonat
Pada percobaan kestabilan termal karbonat ini dilakukan dengan memanaskan
kalsium karbonat dan Barium karbonat. Dimana Barium karbonat lebih cepat menghasilkan
gelembung gas dibanding kalsium karbonat.
Pada pemanasan kalsium karbonat gelembung gasnya terjadi pada menit ke-14, air
kapurnya keruh. Sedangkan pada barium karbonat gelembung gasnya terjadi pada menit ke-9,
dan air kapur juga keruh. Hal ini berarti kestabilan termal dari BaCO3 lebih besar daripada
CaCO3. Namun, hasil percobaan ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
kestabilan termal BaCO3 > CaCO3 > MgCO3 yang disebabkan oleh adanya kemungkinan
kesalahan pada saat praktikum.
Reaksi yang terjadi pada proses ini adalah:
CaCO3 (s) → CaO(s) + CO2(g)
BaCO3 (s) → BaO (s) + CO2(g)
H. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Magnesium bereaksi lambat dengan air dingin dan sedikit lebih cepat dengan air
panas (suhu mempengaruhi laju reaksi)
2. Semakin besar jari-jari atom unsur alkali tanah semakin sukar menarik elektron
sebagai akibat ikatan atom O-H akan kuat dan sifat basa menguat. Urutan kebasaan
berdasarkan percobaan Mg(OH)2 < Ca(OH)2 < Ba(OH)2
3. Pada hidrolisis klorida menghasilkan gas asam klorida (HCl) urutan keasaman yaitu
MgCl2 > CaCl2 > BaCl2. Semakin kecil jari-jari atom unsur alkali tanah sifat
keasamannya semakin meningkat.
4. Kereaktifan logam alkali tanah meningkat dari atas kebawah seiring dengan
meningkatnya nomor atom
5. Urutan kestabilan thermal logam alkali antara CaCO3 dan BaCO3 adalah CaCO3<
BaCO3
DAFTAR PUSTAKA
Andri rahadiansyah. 2010. Logam alakali tanah.(online) http://www.kimia.upi.edu diakses
tanggal 11 November 2013 Pukul 11.11 WITA
Anonim. 2011. Sifat-Sifat Unsur Alkali Tanah. (online). http://nasrulbintang.wordpress.com.
Diakses tanggal 11 November 2012 Pukul 14.12 WITA
Anonim. 2012. Alkali tanah. (online). http://vidyvanadies.blogspot.com. Diakses tanggal 11
November 2013 pukul 14.00 WITA
Anonim. 2012. Logam alkali Tanah. (online). http://www.coverday.net. Diakses tanggal 30
April 2013 Pukul 22.28 WITA
Fransisikus. 2013. Golongan IIA Logam Alkali Tanah. (Online).
http://fransaleni.blogspot.com. Diakses Tanggal 30 April 2013 Pukul 22.32 WITA
Wahyuni.2012. Kimia Unsur (Logam Alkali Tanah). (online). http://wahyuni-
unhiiyblog.blogspot.com Diakses tanggal 22 April 2013 Pukul 23:50 WITA
Wardani, Sri. 2006. Golongan II A. Malang:Universitas Brawijaya
Taro, Saito. Buku Teks Kimia Anorganik Online (Terjemahan). Tokyo: Iwanami Shoten