Upload
edy-mustafa
View
12
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
okr
Citation preview
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
MCK (MESIN CETAK KAOS) OTOMATIS: PEMBUATAN MESIN
CETAK KAOS OTOMATIS SEBAGAI SOLUSI USAHA CETAK
KAOS BERKUALITAS DI KOTA PADANG
BIDANG KEGIATAN
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI
Oleh:
Edy Mustafa NIM/BP : 1203054/2012
Harfina Dwi Sundari NIM/BP : 1202205/2012
Indra Wahyu NIM/BP : 1307816/2013
Retno Ade Sanjaya NIM/BP : 1203051/2012
Muhammad Syukri NIM/BP : 1206224/2012
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2015
ii
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : MCK (Mesin Cetak Kaos) Otomatis: Desain Dan
Pembuatan Mesin Cetak Kaos Otomatis Sebagai
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana
Solusi Usaha Cetak Kaos
Padang.
: PKM-T
Berkualitas Di Kota
a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Alamat Rumah dan
No. Telp/HP
f. Alamat Email
: Edy Mustafa
: 1203054/2012
: Teknik Elektronika
: Universitas Negeri Padang
: Jln. Patenggangan no 30 J
085362857776
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 (empat) orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah dan
No. Telp/HP
6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti b. Sumber Lain
: Asrul Huda, S.kom.,M.kom
: 0010108007
: Komp. Sari minang Blok c No 1 Lubuk Minturun
: 081363777678
: Rp 8.415.000
:7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
Padang, 20 Juli 2015
iii
RINGKASAN
Industri kaos merupakan industri yang sudah lama perkembangannya. Berdasarkan data BPS tahun 2006 perkembangan produksi industri kaos dari tahun 2002 sampai tahun 2006 semakin meningkat. Pada tahun 2002 produksi kaos adalah sebesar 462 ribu ton dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 563 ribu ton. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan industri kaos dari tahun ketahun semakin berkembang.
Perkembangan Industri kaos di Kota Padang belum berkembang dengan pesat. Pelaku usaha cetak kaos masih menggunakan metode manual pada proses pengerjaannya, sehingga hasil produksi tidak maksimal. Oleh karena itu kami akan menerapkan teknologi mesin cetak kaos dengan sistem otomatis guna meningkatkan hasil produksi pengusaha cetak kaos di Kota Padang.
MCK (Mesin Cetak Kaos) otomatis merupakan teknologi baru dalam dunia industri cetak kaos. Prinsip kerja dari mesin ini pada dasarnya sama seperti printer kertas pada umumnya. Namun MCK otomatis dibuat khusus untuk mencetak kaos. Penggunaan mesin ini juga tergolong mudah, pengguna mendesain gambar pada komputer, kemudian kaos yang masih polos diletakkan pada tatakan mesin, lalu dicetak melalui komputer. Keunggulan lain dari MCK Otomatis yaitu area cetak yang cukup dan luas dengan ukuran A3, sehingga area kaos lebih luas dan dapat mencakup seluruh bagian kaos. Tidak hanya itu, MCK otomatis juga menggunakan 4 tinta warna dan 1 tinta putih, selain itu tinta yang digunakan pada MCK otomatis merupakan tinta khusus tekstil, sehingga hasil cetak pada kaos lebih berkualitas dan lebih tahan lama.
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desain Grafis adalah suatu jenis seni yang paling banyak terlihat
diantara jenis-jenis seni lainnya, karena Desain Grafis dapat ditemukan
dimanapun dan kapanpun (Resnick (2003:15)). Penerapan desain grafis juga
telah dikembangkan dalam beberapa bidang usaha.
Seiring berkembangnya gaya hidup (life Style) dikalangan anak muda,
membuat semakin terpicunya eksplorasi terhadap diri mereka. Mereka
mencari cara yang kreatif untuk dapat memperoleh apresiasi diri. Banyak cara
yang mereka apresiasikan untuk mengeksplor ekspresi diri, seperti pada
pakaian yang mereka kenakan khususnya pakaian berbahan kaos.
Industri kaos merupakan industri yang sudah lama keberadaannya,
dan bukan merupakan industri baru. Hal ini dikarenakan kaos merupakan
kebutuhan pokok akan sandang bagi manusia, terutama anak muda.
Perkembangan industri kaos dapat dipicu oleh pertumbuhan penduduk.
Berdasarkan data BPS tahun 2006 perkembangan produksi industri kaos dari
tahun 2002 sampai tahun 2006 semakin meningkat. Pada tahun 2002 produksi
kaos adalah sebesar 462 ribu ton dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 563
ribu ton. Hal ini menunjukkan bahwa industri ini berkembang dari tahun ke
tahun.
Namun Pembuatan kaos bagi anak muda masih kurang sesuai dengan
keinginan. Kaos yang di produksi lebih mengikuti perkembangan model yang
beredar dimedia masa. Pembuatan kaos berdesain pribadi juga sulit
ditemukan di Kota Padang, hal itu dikarenakan produsen hanya melayani
pembuatan kaos dalam jumlah yang besar. Produsen melayani pemesanan
dalam jumlah besar antara satu lusin sampai dua lusin dikarenakan proses
pencetakan kaos yang masih memakai cara manual. Hal itu menyebabkan
kurangnya minat pelanggan untuk mencetak kaosnya dengan desain yang
diinginkan.
Telah ada teknologi mesin pencetak kaos dengan sistem satuan yaitu
dengan menggunakan teknologi printer DTG (Direct To Garment). Printer
dtg merupakan jenis alat cetak kaos yang menggunakan tinta tekstil dalam
pengerjaannya. Printer dtg juga memiliki kemampuan yang lebih baik
dibandingkan dengan cara mencetak baju secara manual, sehingga dengan
menggunakan printer dtg hasil dari kaos yang dicetak dapat lebih banyak dan
bermacam-macam motifnya.
Teknologi printer dtg di Indonesia belum pesat perkembangannya.
Saat ini produsen printer dtg hanya ada di Jakarta dan Surabaya. Tidak hanya
produsennya yang terbatas, teknologi dtg juga memerlukan biaya yang besar
dalam pembeliannya. Printer dtg ukuran A3 dijual seharga Rp 15.000.000.
2
Hal itu lah yang menyebabkan teknologi dtg belum dapat diterapkan dibidang
usaha percetakan kaos, termasuk usaha cetak kaos yang ada di Kota Padang.
Maka dari itu kami ingin mendesai dan merancang alat cetak kaos
dengan sistem otomatis. Alat ini kami beri nama MCK (Mesin Cetak Kaos)
Otomatis: Desain Dan Pembuatan Mesin Cetak Kaos Otomatis Sebagai
Solusi Usaha Cetak Kaos Berkualitas Di Kota Padang. Mesin ini
merupakan trobosan terbaru bagi industri cetak kaos yang ada di Kota
Padang. Mesin ini mampu mencetak kaos dengan jumlah yang banyak dan
kualitas yang baik dalam sehari. Selain itu mesin ini juga lebih mudah dalam
proses pengerjaannya sehingga pengusaha cetak kaos dapat menerima order
dalam jumlah satuan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis dapat
merumuskan permasalahan, yaitu bagaimana menciptakan teknologi alat
cetak kaos otomatis yang penggunaanya lebih efisien dan dapat meningkatkan
penghasilan dari usaha cetak kaos yang ada di Kota Padang.
1.3 Tujuan
Tujuan dari rancangan bangun alat ini adalah untuk :
1. Memberikan solusi dalam melaksanakan proses percetakan kaos yang
lebih efektif dan efisien.
2. Meningkatkan produktifitas pengusaha percetakan kaos dan mutu
produksi.
3. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sosial (Ipteks) pada
kehidupan masyarakat.
1.4 Manfaat
Manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat sasaran adalah :
1. Peningkatan kesejahteraan dan pendapatan pengusaha percetakan kaos
dengan adanya mutu hasil produksi yang lebih baik dan terjamin.
2. Menambah pengetahuan pengusaha cetak kaos terhadap efektifitas
penggunaan printer cetak kaos otomatis.
3. Mendidik masyarakat sekitar supaya berfikir kreatif dan inovatif.
1.5 Luaran
Luaran dari kegiatan ini yaitu berupa:
1. Dihasilkannya mesin cetak kaos otomatis yang lebih kontruktif dan
efektif.
2. Dalam perencanaan dilakukan semaksimal mugkin dan diharapkan alat
yang di buat nantinya memiliki peran yang maksimal. Sehingga dapat
3
membantu kerja dari pengusaha percetakan kaos dan dapat meningkatkan
produksi dan ekonominya.
3. Setelah rancangan mesin cetak kaos otomatis selesai dilakukan maka
akan di publikasikan alat tersebut ke masyarakat melalui artikel ilmiah.
1.6 Kegunaan
Mesin cetak kaos otomatis ini dibuat untuk usaha percetakan kaos
dengan sistem kerja secara otomatis, dan alat ini juga lebih efektif dalam
penggunaannya. Mesin cetak kaos otomatis merupakan permintaan
pengusaha percetakan kaos di Kota Padang. Mesin cetak kaos otomatis dibuat
dari bahan yang kuat dan dirancang tahan lama sehingga dapat menjawab
permintaan dari pengusaha percetakan kaos di Kota Padang.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Cetak Kaos
Cetak kaos/sablon berasal dari kata screen printing yang apabila
diartikan secara harfiah yakni screen yang berarti saringan dan printing yang
berarti mencetak, jadi screen printing ialah mencetaka dengan menggunakan
saringan. Cetak sablon juga mempunyai arti lain, yakni kegiatan mencetak
grafis yang dilakukan secara manual oleh tenaga manusia, menurut Guntur
Nusantara, A.Md. Graf (2007:1) menyatakan bahwa: “Cetak sablon
merupakan bagian dari ilmu grafika terpan yang bersifat praktis, jika
diuraikan secara verbal, cetak sablon dapat diartikan sebagai kegiatan cetak
mencetak grafis dengan menggunakan kain gasa, biasa disebut screen, pada
bidang yang menjadi sasaran cetak. Gambar yang tercetak pada objek cetak
akan sesuai dengan model atau klise yang terdapat pada screen”.
Cetak manual merupakan penciptaan bentuk dilakukan dengan
menyapukan warna pada bahan screen yang direntangkan di seluruh
permukaan kerangka screen. Dengan menggunakan proses ini, dapat dibuat
daerah berwarna pada permukaan kain dan desain tersebut bisa dicetak
berulang-ulang, sehingga mampu menghasilkan sejumlah bentuk motif yang
serupa.
Peralatan dasar untuk cetak kaos
1. Kain screen (Screen)
Kain screen adalan kain yang digunakan untuk mencetak gambar
pada kaos. Kain ini berpori-pori dan bertekstur sangat halus hingga
menyerupai kain sutra. Lubang pori-pori pada kain screen berfungsi
menyaring dan menentukan jumlah tinta yang keluar. Adapun ukuran kain
screen yang digunakan untuk menyablon tekstil, screen kasar (48T–90 T).
4
Gambar 1: Kain screen
2. Bingkai kain screen (Screen Frames)
Bingkai ini berfungsi untuk merentangkan kain screen. Bingkai
screen pada umumnya brentuk kotak atau empat persegi panjang. Bingkai screen hendaknya kokoh dan tahan terhadap reaksi zat kimia. Bingai screen biasanya terbuat dari kayu yang kuat atau dari bahan alumunium.
3. Rakel (Squeegee) Gambar 2: Bingkai kain screen
Rakel merupakan alat penggosok/penyapu yang dilengkapi lapisan
karet di ujung dengan yang digunakan sebagai penekan pasta warna untuk
meratakan pewarna di atas screen, agar warna melekat di atas kain.
Jenis-jenis rakel:
Rakel lunak
Rakel lunak digunakna untuk mencetak bahan yang
membutuhkan banyak tinta, misalnya menetak blok, atau motif-motif
yang besar dan luas.
Rakel keras
Rakel keras digunakan untuk mencetak desain gambar yang
membutuhkan detail yang sangat halus. Mencetak dengan
menggunakan rakel keras dapat mencetak raster, yakni titik-titik
pembentuk gambar yang hanya akan terlihat dengan menggunakan
kaca pembesar. Rakel ini sangat bagus untuk motif-motif yang kecil
dan detail.
5
4. Pelapis (Coater)
Gambar 3: Jenis-jenis Rakel
Coater adalah alat alumunium yang digunakan untuk melapisi
screen dengan larutan afdruk. Bentuknya menyerupai mangkuk persegi,
memiliki dua sisi tepi dengan ketebalan yang berbeda, bagian tengah
cekung kedalam berfungsi sebagai tempat larutan untuk melapisi screen.
2.2 Mesin Cetak Kaos
Gambar 4: Coater
Mesin cetak kaos adalah salah satu hardware (perangkat keras) yang
terhubung ke komputer dan mempunyai fungsi untuk mencetak tulisan,
gambar dan tampilan lainnya dari komputer ke media kaos atau sejenis.
Istilah yang dikenal pada resolusi mesin cetak disebut dpi (dot per inch).
Maksudnya adalah banyaknya jumlah titik dalam luas area 1 inci. Semakin
tinggi resolusinya maka akan semakin bagus cetakan yang dihasilkan.
Sebaliknya, jika resolusinya rendah maka hasil cetakan akan buruk / tidak
bagus.
Jenis mesin yang digunakan dalam mesin cetak kaos yaitu System
inkjet printer. Inkjet printer adalah alat cetak yang sudah menggunakan tinta
untuk mencetak dan kualitas untuk mencetak gambar berwarna cukup bagus.
System inkjet printer di bagi menjadi :
1. Thermal Inkjet Head
Head bekerja dengan menggunakan system heater/thermal untuk
melakukan suatu pencetakan. Tinta berguna sebagai media cetak dan
cairan pendingin (cooling agent) terhadap heater head unit sehingga
tidak terjadi over heat/panas berlebihan pada heater head. Over heat dapat
mengakibatkan putusnya circuit head unit, melelehnya plastik dasar
nozzle dan terjadinya pengeringan tinta pada nozzle head.
Heater di tempatkan di dasar kanal tinta, dekat nozzle printhead.
dengan adanya trigger menyebabkan pemanasan cepat pada tinta di atas
6
titik didih. trigger ini menyebabkan perubahan dari bentuk cair menjadi
uap yang menyebabkan ekspansi tinta dan memaksa tinta keluar dari
nozzle printhead. Tetesan tinta tersebut akan putus tiba-tiba dan
gelembung akan kembali menyentuh heater, kemudian terjadi tetesan
berikutnya untuk tembak. Proses ini terjadi berulang ulang dan terjadi
ribuan kali per detik. Ada 2 Type konfigurasi untuk thermal printhead ini
yaitu Roofshooters dan edgeshooters.
Gambar 5: Desain Roofshooter
Cara kerja Roofshooter adalah mengeluarkan tinta secara langsung
dari induktor, dan gelembung yang di hasil kan berjarak pendek ke
nozzle, sehingga kapasitas kemampuan untuk pengulangan proses lebih
besar, supply tinta di tempatkan di bawah induktor transisi, sehingga
memungkin kan tinta untuk dapat menyerap panas berlebihan, sehingga
dapat mengurangi terjadinya overheating.
System ini sering dipakai oleh HP dan Lexmark.
Gambar 6 : Desain Edgeshooter
Cara kerja Edgeshooter adalah mengeluarkan tinta dari samping
heater, sehingga berjarak panjang ke nozzle, secara tradisional, ini
menimbulakn lebih sedikit pengulangan proses, tapi tetesan yg di
7
hasilkan lebih tepat. Cara kerja ini lebih sederhana, dan biaya produksi
yang lebih rendah. System ini sering di pakai oleh Canon dan Xerox.
2. Micro Piezzo Crystal Head
Head ini mencetak dengan menggunakan system getar dan tekanan
(Vibrate and Pressure ) dalam suatu medan listrik yang terbuat dari
bahan keramik khusus. Dalam melakukan suatu proses pencetakan, tinta
yang ada di dalam ink chamber/cavity/bak tinta di pompa oleh micro
piezzo plate sehingga tinta terpompa keluar. Pemakaian tinta yang tidak
sesuai dengan standard menjadi faktor utama terjadinya kebuntuan pada
type head ini. Jenis system ini banyak di pakai pada printer merk Epson
dan Brother.
Gambar 7: Sistem Micro Piezzo
3. Continuous Inkjet (CIJ)
Sebagai tambahan terhadap teknik-teknik generasi bubble dropCIJ
harus pula termasuk defleksi bubble drop dan metoda-metoda peredaran
ulang atau recycle tinta yang tidak diberlakukan bagi substrat. Tinta-tinta
yang digunakan di penerapan-penerapan CIJ harus konduktif. CIJ
populer karena penerapan-penerapan pada industri seperti barcode
printing, Box printing dan labeling product.
Gambar 8: Desain Continuous inkjet
8
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Metode Penerapan Ipteks
Kegiatan ini direncanakan dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan
pelatihan. Tahapan kegiatan ini meliputi; persiapan, pelaksanaan,
pamantauan dan evaluasi.
a. Tahap Persiapan
Pada tahapan persiapan dilakukan koordinasi dengan
lembaga/pihak terkait pelaku usaha percetakan kaos melalui pelaksana
kegiatan, terutama untuk menentukan lokasi kegiatan dan jadwal
pelaksanaan kegiatan. Di pihak tim pelaksana kegiatan, dalam tahap
ini dilakukan persiapan bahan dalam menerapkan teknologi dan
peralatan yang diperlukan, pendistribusian tugas ke masing-masing
anggota dan persiapan ke lapangan serta evaluasi yang akan
dipergunakan pada saat pemantauan.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahapan pelaksanaan kegiatannya berupa penerapan
teknologi mesin cetak kaos otomatis. Pelaksana melakukan
rekonstruksi ulang alat cetak kaos dengan teknologi yang lebih tepat
guna. Pelaksana memberikan informasi penggunaan teknologi
pencetak kaos otomatatis lebih efektif dan kaos proses pencetakan
yang dihasilkan pada kaos akan didistribusikan ke lingkungan
pemasaran.
c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan jangka waktu yang
telah ditentukan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat sejauh
mana tujuan kegiatan dapat tercapai, terutama pada manfaat yang
dirasakan dan dialami oleh pelaku usaha baik pada saat mengikuti
maupun sesudah mengikuti penyuluhan ini. Pemantauan juga
dilakukan dengan pengambilan data-data dari pengusaha percetakan
kaos tentang ketermanfaatan dan penerapan teknologi yang telah
dilakukan.
3.2 Keterkaitan
Kegiatan ini melibatkan beberapa pihak/lembaga dalam rangka
memaksimalkan dan mengoptimalkan mekanisme kerja untuk mencapai
tujuan kegiatan. Berbagai pihak yang terlibat seperti pelaku usaha
percetakan kaos di Kota Padang, sebagai wadah pengenalan dan
pengembangan usaha cetak kaos sehingga diharapkan nantinya dapat
mengarahkan masyarakat dan membantu proses pembinaan dan evaluasi
9
kegiatan. Selain itu LPM-UNP dan tim pelaksana kegiatan dalam
pengadaan teknologi terapan yang akan diberikan kepelaku usaha cetak
kaos di Kota Padang. Dari kegiatan ini terlihat jelas penerapan hasil
kegiatan yang dapat dirasakan oleh pelaku usaha, langsung menjadi satu
bagian dalam peningkatan peran perguruan tinggi.
3.3 Rancangan Evaluasi
Pada prinsipnya evaluasi dilaksanakan disepanjang pelaksanaan
kegiatan, baik di awal, pada saat kegiatan berlangsung maupun setelah
semua kegiatan selesai dilakukan (evaluasi proses dan produk). Dengan
kombinasi antara kedua jenis evaluasi tersebut maka apabila selama
kegiatan terjadi kekurang-sesuaian dengan tujuan yang telah ditetapkan
dapat dilakukan pembenahan sesuai dengan jenis kesalahan dan kekurang
sesuaian tersebut.
a. Ketepatan pelaksanaan kegiatan dengan jadwal
b. Koordinasi dan mekanisme kerja dalam tim pelaksana dengan
aparat/instansi terkait.
c. Motivasi dan partisipasi masyarakat selama kegiatan berlangsung
d. Situasi, kondisi dan interaksi tim pelaksana dengan masyarakat selama
proses kegiatan berlangsung
Indikator pencapaian tujuan berupa keterpakaian teknologi yang
diterapkan oleh pengusaha cetak kaos sehingga dapat meningkatkan
produktifitas hasil cetak kaos. Tolak ukur keberhasilan program kegiatan
berupa peningkatan pendapatan masyarakat dan kesejahteraannya,
pemahaman dan penerapan ilmu dan teknologi tepat guna.
1010
BAB 4. HASIL YANG DICAPAI
A. Kemajuan Pekerjaan
Program yang direncanakan telah terlaksana 90%, dimana hal ini
ditunjukkan dari beberapa pencapaian yaitu, pertama melakukan survei
tempat untuk melihat kondisi di lapangan dan berdiskusi dengan pemilik
usaha sablon, kedua meyiapkan desain untuk pembuatan alat MCK, dan
ketiga pengujian alat pada usaha sablon. Saat ini pengujian MCK telah
dilaksanakan. Setelah pengaplikasian alat ini tim akan melakukan
pemantauan dan evalusai dalam waktu dekat guna menjamin keberlanjutan
bantuan alat pencetak kaos di usaha sablon sasaran.
B. Ketercapaian Target Luaran
Untuk mengatahui sejauh mana ketercapaian sasaran yang diinginkan
maka dalam program ini maka ada beberapa perencanaan dan pelaksanaan
yang dilakukan baik dari struktur organisasi, pembuatan log book dan
menganalisis Indikator ketercapaian jangka pendek.
1. Struktur Organisasi
Tim yang terdiri dari 5 anggota dan 1 orang pembimbing
menyusun sebuah struktur organisasi pelaksana sebagai berikut:
Pembimbing
Asrul Huda, S.kom.,M.kom
. Ketua
Edy Mustafa
Sekertaris
Humas
Produksi
Dokumentasi
Harfina Dwi Retno Ade Muhammad Indra Wahyu
Sundari Sanjaya Syukri
Tabel 2. Arah Kerja Personil dalam Organisasi
No Personil Deskripsi Kerja 1 Pembimbing Mengoreksi laporan kemajuan, laporan akhir,
memantau pelaksanaan dan memberikan saran dan masukan
2 Ketua Melakukan manajemen dan memantau kinerja tim 3 Sekertaris Membuat semua catatan kegiatan dan surat menyurat 4 Humas Penghubung antara tim MCK dengan Sakanti Narkit 5 Produksi Penyedia Alat dan bahan Pembutan MCK Otomatis 6 Dokumentasi Mendokumentasikan kegiatan pembuatan MCK
otomatis.
1111
BAB 5 POTENSI HASIL
A. Manfaat MCK Otomatis
1. Memberikan kemudahan kepada pengusaha sablon dalam proses cetak kaos
2. Meningkatkan hasil produksi cetak kaos yang dapat dilakukan dalam
satu bulannya.
3. Menambah pendapatan pengusaha sablon dikarenakan proses
produksi sablon yang lebih cepat dan berkualitas.
B. Peluang Usaha
1. MCK Otomatis dapat diterapkan di usaha sablon baju yang ada di
seluruh Sumatera Barat dan dapat dikomersil kan sehingga menjadi
peluang usaha yang menjanjikan.
2. MCK Otomatis dapat dikembangkan dengan membuat area cetak yang
lebih besar lagi sehingga hasil cetak kaos lebih berkualitas.
C. Maanfaat Aspek lingkungan-Ekonomi-Pendidikan
1. Berdasarkan Aspek Pendidikan, MCK otomatis merupakan modifikasi
printer Epson biasa yang dimodif menjadi mesin MCK dan alat ini
dapat dijadikan bahan inovasi bagi siswa SMK jurusan elektronika.
2. Berdasarkan Aspek Lingkungan, MCK otomatis dapat meminimalisir
pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh tinta yang
selama ini dihasilkan dari limbah sablon
3. Berdasarkan Aspek Ekonomi, MCK otomatis dapat menambah hasil
produksi pengusaha sablon dan juga memberikan kesempatan
konsumen dalam mengembangkan kreasi dalam bidang desainya.
1212
BAB 6. RENCANA TAHAP BERIKUTNYA
A. Upaya Pencapaian Target
Upaya yang akan dilakukan tim PKM-T MCK Otomatis untuk
mencapai target 100% antara lain:
1. Menyelesaikan MCK Otomatis sampai tahap akhir.
2. Melakukan pengujian Mesin MCK Otomatis pada pencetakan kaos
dalam jumlah banyak (Seribu Pcs).
3. Menyebarkan informasi terkait mesin MCK Otomatis ke seluruh usaha
Sablon baju yang ada di Sumatera Barat.
4. Menerapkan penerapan kemitraan kerja ke seluruh pengusaha sablon
yang ada di Sumatera Barat.
1313
DAFTAR PUSTAKA
Basir, Herry, (1986), Pedoman Praktis Sablon. Cv. Simplex Anggota
IKAPI. Jakarta.
S.B. Hendarto, (1985), Teknik Mencetak Sablon. B.P. Alda, Jakarta.
Suraidi, (1970), Pedoman Persablonan. Era Grafika, Medan.
Jeprie, Mohammad. 2012. Panduan InDesign untuk Pemula. jakarta:Elex
Media Komputindo.
Haryanto. 2000. Teknis Dasar Cetak Sablon. Yogyakarta: FIP – UNY
Badan Pusat Statistik, 2006, Perkembangan produksi industri tekstil.
1414
Lampiran 1. Penggunaan Dana
a. Peralatan Penunjang
Nama Bahan Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Printer Epson Epson T13
1 buah 1.700.000 1.700.000
Acrilic 3 lembar 750.000 2.225.000 Motor DC 1buah 300.000 300.000 Hand riverter 1 buah 250.000 250.000 Sensor Baca 1 buah 175.000 175.000 Switch On 2 buah 20.000 40.000 Papan Material 1x1 m 80.000 80.000 Triplek 2 lembar 90.000 180.000 Pemotong Acrilic 1 buah 100.000 100.000 Adaftor DC 1 buah 200.000 200.000 Sensor Baca Kertas 1 buah 300.000 300.000 Total Biaya 5.550.000
b. Bahan Habis Pakai
Nama Bahan Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Tinta Tekstil 4 buah 150.000 600.000 Cat Semprot 3 buah 25.000 150.000 Pengkilat Cat 1 buah 50.000 175.000 Suntikan Tinta 6 buah 5.000 30.000 Baju Kaos 12 Buah 50.000 600.000 Total Biaya 1.555.000
c. Lain-Lain
Nama Bahan Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Kosumsi Tim 7 Kegiatan x 5 Orang
50.000 350.000
Total Biaya 350.000
D. Total Biaya
No Biaya Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Biaya peralatan penunjang 5.550.000
2 Biaya habis pakai 1.555.000
3 Biaya lain 350.000
Jumlah 7.455.000 E. Persentase Penggunaan Dana
No Sumber Dana Total Dana Pengeluaran
1 Biaya peralatan penunjang 8.415.000 7.455.000
Jumlah 960.000
1515
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1: Pembongkaran Printer
Gambar 2: Pembuatan Box Atas
1616
Gambar 3: Pembuatan Box Bawah
Gambar 4: Perakitan Alat
Gambar 5: Alat yang Sudah Di Rakit
Gambar 5: Trobleshooting MCK Otomatis
17
Gambar 5: Monev PKM 5 Bidang di UNP