21
LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MCK (MESIN CETAK KAOS) OTOMATIS: PEMBUATAN MESIN CETAK KAOS OTOMATIS SEBAGAI SOLUSI USAHA CETAK KAOS BERKUALITAS DI KOTA PADANG BIDANG KEGIATAN PKM PENERAPAN TEKNOLOGI Oleh: Edy Mustafa NIM/BP : 1203054/2012 Harfina Dwi Sundari NIM/BP : 1202205/2012 Indra Wahyu NIM/BP : 1307816/2013 Retno Ade Sanjaya NIM/BP : 1203051/2012 Muhammad Syukri NIM/BP : 1206224/2012 UNIVERSITAS NEGERI PADANG PADANG 2015

laporanAkhir_1203054_

Embed Size (px)

DESCRIPTION

okr

Citation preview

Page 1: laporanAkhir_1203054_

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

MCK (MESIN CETAK KAOS) OTOMATIS: PEMBUATAN MESIN

CETAK KAOS OTOMATIS SEBAGAI SOLUSI USAHA CETAK

KAOS BERKUALITAS DI KOTA PADANG

BIDANG KEGIATAN

PKM PENERAPAN TEKNOLOGI

Oleh:

Edy Mustafa NIM/BP : 1203054/2012

Harfina Dwi Sundari NIM/BP : 1202205/2012

Indra Wahyu NIM/BP : 1307816/2013

Retno Ade Sanjaya NIM/BP : 1203051/2012

Muhammad Syukri NIM/BP : 1206224/2012

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PADANG

2015

Page 2: laporanAkhir_1203054_

ii

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : MCK (Mesin Cetak Kaos) Otomatis: Desain Dan

Pembuatan Mesin Cetak Kaos Otomatis Sebagai

2. Bidang Kegiatan

3. Ketua Pelaksana

Solusi Usaha Cetak Kaos

Padang.

: PKM-T

Berkualitas Di Kota

a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas e. Alamat Rumah dan

No. Telp/HP

f. Alamat Email

: Edy Mustafa

: 1203054/2012

: Teknik Elektronika

: Universitas Negeri Padang

: Jln. Patenggangan no 30 J

085362857776

: [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 (empat) orang

5. Dosen Pembimbing

a. Nama Lengkap dan Gelar

b. NIDN

c. Alamat Rumah dan

No. Telp/HP

6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti b. Sumber Lain

: Asrul Huda, S.kom.,M.kom

: 0010108007

: Komp. Sari minang Blok c No 1 Lubuk Minturun

: 081363777678

: Rp 8.415.000

:7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

Padang, 20 Juli 2015

Page 3: laporanAkhir_1203054_

iii

RINGKASAN

Industri kaos merupakan industri yang sudah lama perkembangannya. Berdasarkan data BPS tahun 2006 perkembangan produksi industri kaos dari tahun 2002 sampai tahun 2006 semakin meningkat. Pada tahun 2002 produksi kaos adalah sebesar 462 ribu ton dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 563 ribu ton. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan industri kaos dari tahun ketahun semakin berkembang.

Perkembangan Industri kaos di Kota Padang belum berkembang dengan pesat. Pelaku usaha cetak kaos masih menggunakan metode manual pada proses pengerjaannya, sehingga hasil produksi tidak maksimal. Oleh karena itu kami akan menerapkan teknologi mesin cetak kaos dengan sistem otomatis guna meningkatkan hasil produksi pengusaha cetak kaos di Kota Padang.

MCK (Mesin Cetak Kaos) otomatis merupakan teknologi baru dalam dunia industri cetak kaos. Prinsip kerja dari mesin ini pada dasarnya sama seperti printer kertas pada umumnya. Namun MCK otomatis dibuat khusus untuk mencetak kaos. Penggunaan mesin ini juga tergolong mudah, pengguna mendesain gambar pada komputer, kemudian kaos yang masih polos diletakkan pada tatakan mesin, lalu dicetak melalui komputer. Keunggulan lain dari MCK Otomatis yaitu area cetak yang cukup dan luas dengan ukuran A3, sehingga area kaos lebih luas dan dapat mencakup seluruh bagian kaos. Tidak hanya itu, MCK otomatis juga menggunakan 4 tinta warna dan 1 tinta putih, selain itu tinta yang digunakan pada MCK otomatis merupakan tinta khusus tekstil, sehingga hasil cetak pada kaos lebih berkualitas dan lebih tahan lama.

Page 4: laporanAkhir_1203054_

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Desain Grafis adalah suatu jenis seni yang paling banyak terlihat

diantara jenis-jenis seni lainnya, karena Desain Grafis dapat ditemukan

dimanapun dan kapanpun (Resnick (2003:15)). Penerapan desain grafis juga

telah dikembangkan dalam beberapa bidang usaha.

Seiring berkembangnya gaya hidup (life Style) dikalangan anak muda,

membuat semakin terpicunya eksplorasi terhadap diri mereka. Mereka

mencari cara yang kreatif untuk dapat memperoleh apresiasi diri. Banyak cara

yang mereka apresiasikan untuk mengeksplor ekspresi diri, seperti pada

pakaian yang mereka kenakan khususnya pakaian berbahan kaos.

Industri kaos merupakan industri yang sudah lama keberadaannya,

dan bukan merupakan industri baru. Hal ini dikarenakan kaos merupakan

kebutuhan pokok akan sandang bagi manusia, terutama anak muda.

Perkembangan industri kaos dapat dipicu oleh pertumbuhan penduduk.

Berdasarkan data BPS tahun 2006 perkembangan produksi industri kaos dari

tahun 2002 sampai tahun 2006 semakin meningkat. Pada tahun 2002 produksi

kaos adalah sebesar 462 ribu ton dan pada tahun 2006 meningkat menjadi 563

ribu ton. Hal ini menunjukkan bahwa industri ini berkembang dari tahun ke

tahun.

Namun Pembuatan kaos bagi anak muda masih kurang sesuai dengan

keinginan. Kaos yang di produksi lebih mengikuti perkembangan model yang

beredar dimedia masa. Pembuatan kaos berdesain pribadi juga sulit

ditemukan di Kota Padang, hal itu dikarenakan produsen hanya melayani

pembuatan kaos dalam jumlah yang besar. Produsen melayani pemesanan

dalam jumlah besar antara satu lusin sampai dua lusin dikarenakan proses

pencetakan kaos yang masih memakai cara manual. Hal itu menyebabkan

kurangnya minat pelanggan untuk mencetak kaosnya dengan desain yang

diinginkan.

Telah ada teknologi mesin pencetak kaos dengan sistem satuan yaitu

dengan menggunakan teknologi printer DTG (Direct To Garment). Printer

dtg merupakan jenis alat cetak kaos yang menggunakan tinta tekstil dalam

pengerjaannya. Printer dtg juga memiliki kemampuan yang lebih baik

dibandingkan dengan cara mencetak baju secara manual, sehingga dengan

menggunakan printer dtg hasil dari kaos yang dicetak dapat lebih banyak dan

bermacam-macam motifnya.

Teknologi printer dtg di Indonesia belum pesat perkembangannya.

Saat ini produsen printer dtg hanya ada di Jakarta dan Surabaya. Tidak hanya

produsennya yang terbatas, teknologi dtg juga memerlukan biaya yang besar

dalam pembeliannya. Printer dtg ukuran A3 dijual seharga Rp 15.000.000.

Page 5: laporanAkhir_1203054_

2

Hal itu lah yang menyebabkan teknologi dtg belum dapat diterapkan dibidang

usaha percetakan kaos, termasuk usaha cetak kaos yang ada di Kota Padang.

Maka dari itu kami ingin mendesai dan merancang alat cetak kaos

dengan sistem otomatis. Alat ini kami beri nama MCK (Mesin Cetak Kaos)

Otomatis: Desain Dan Pembuatan Mesin Cetak Kaos Otomatis Sebagai

Solusi Usaha Cetak Kaos Berkualitas Di Kota Padang. Mesin ini

merupakan trobosan terbaru bagi industri cetak kaos yang ada di Kota

Padang. Mesin ini mampu mencetak kaos dengan jumlah yang banyak dan

kualitas yang baik dalam sehari. Selain itu mesin ini juga lebih mudah dalam

proses pengerjaannya sehingga pengusaha cetak kaos dapat menerima order

dalam jumlah satuan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis dapat

merumuskan permasalahan, yaitu bagaimana menciptakan teknologi alat

cetak kaos otomatis yang penggunaanya lebih efisien dan dapat meningkatkan

penghasilan dari usaha cetak kaos yang ada di Kota Padang.

1.3 Tujuan

Tujuan dari rancangan bangun alat ini adalah untuk :

1. Memberikan solusi dalam melaksanakan proses percetakan kaos yang

lebih efektif dan efisien.

2. Meningkatkan produktifitas pengusaha percetakan kaos dan mutu

produksi.

3. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta sosial (Ipteks) pada

kehidupan masyarakat.

1.4 Manfaat

Manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat sasaran adalah :

1. Peningkatan kesejahteraan dan pendapatan pengusaha percetakan kaos

dengan adanya mutu hasil produksi yang lebih baik dan terjamin.

2. Menambah pengetahuan pengusaha cetak kaos terhadap efektifitas

penggunaan printer cetak kaos otomatis.

3. Mendidik masyarakat sekitar supaya berfikir kreatif dan inovatif.

1.5 Luaran

Luaran dari kegiatan ini yaitu berupa:

1. Dihasilkannya mesin cetak kaos otomatis yang lebih kontruktif dan

efektif.

2. Dalam perencanaan dilakukan semaksimal mugkin dan diharapkan alat

yang di buat nantinya memiliki peran yang maksimal. Sehingga dapat

Page 6: laporanAkhir_1203054_

3

membantu kerja dari pengusaha percetakan kaos dan dapat meningkatkan

produksi dan ekonominya.

3. Setelah rancangan mesin cetak kaos otomatis selesai dilakukan maka

akan di publikasikan alat tersebut ke masyarakat melalui artikel ilmiah.

1.6 Kegunaan

Mesin cetak kaos otomatis ini dibuat untuk usaha percetakan kaos

dengan sistem kerja secara otomatis, dan alat ini juga lebih efektif dalam

penggunaannya. Mesin cetak kaos otomatis merupakan permintaan

pengusaha percetakan kaos di Kota Padang. Mesin cetak kaos otomatis dibuat

dari bahan yang kuat dan dirancang tahan lama sehingga dapat menjawab

permintaan dari pengusaha percetakan kaos di Kota Padang.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Cetak Kaos

Cetak kaos/sablon berasal dari kata screen printing yang apabila

diartikan secara harfiah yakni screen yang berarti saringan dan printing yang

berarti mencetak, jadi screen printing ialah mencetaka dengan menggunakan

saringan. Cetak sablon juga mempunyai arti lain, yakni kegiatan mencetak

grafis yang dilakukan secara manual oleh tenaga manusia, menurut Guntur

Nusantara, A.Md. Graf (2007:1) menyatakan bahwa: “Cetak sablon

merupakan bagian dari ilmu grafika terpan yang bersifat praktis, jika

diuraikan secara verbal, cetak sablon dapat diartikan sebagai kegiatan cetak

mencetak grafis dengan menggunakan kain gasa, biasa disebut screen, pada

bidang yang menjadi sasaran cetak. Gambar yang tercetak pada objek cetak

akan sesuai dengan model atau klise yang terdapat pada screen”.

Cetak manual merupakan penciptaan bentuk dilakukan dengan

menyapukan warna pada bahan screen yang direntangkan di seluruh

permukaan kerangka screen. Dengan menggunakan proses ini, dapat dibuat

daerah berwarna pada permukaan kain dan desain tersebut bisa dicetak

berulang-ulang, sehingga mampu menghasilkan sejumlah bentuk motif yang

serupa.

Peralatan dasar untuk cetak kaos

1. Kain screen (Screen)

Kain screen adalan kain yang digunakan untuk mencetak gambar

pada kaos. Kain ini berpori-pori dan bertekstur sangat halus hingga

menyerupai kain sutra. Lubang pori-pori pada kain screen berfungsi

menyaring dan menentukan jumlah tinta yang keluar. Adapun ukuran kain

screen yang digunakan untuk menyablon tekstil, screen kasar (48T–90 T).

Page 7: laporanAkhir_1203054_

4

Gambar 1: Kain screen

2. Bingkai kain screen (Screen Frames)

Bingkai ini berfungsi untuk merentangkan kain screen. Bingkai

screen pada umumnya brentuk kotak atau empat persegi panjang. Bingkai screen hendaknya kokoh dan tahan terhadap reaksi zat kimia. Bingai screen biasanya terbuat dari kayu yang kuat atau dari bahan alumunium.

3. Rakel (Squeegee) Gambar 2: Bingkai kain screen

Rakel merupakan alat penggosok/penyapu yang dilengkapi lapisan

karet di ujung dengan yang digunakan sebagai penekan pasta warna untuk

meratakan pewarna di atas screen, agar warna melekat di atas kain.

Jenis-jenis rakel:

Rakel lunak

Rakel lunak digunakna untuk mencetak bahan yang

membutuhkan banyak tinta, misalnya menetak blok, atau motif-motif

yang besar dan luas.

Rakel keras

Rakel keras digunakan untuk mencetak desain gambar yang

membutuhkan detail yang sangat halus. Mencetak dengan

menggunakan rakel keras dapat mencetak raster, yakni titik-titik

pembentuk gambar yang hanya akan terlihat dengan menggunakan

kaca pembesar. Rakel ini sangat bagus untuk motif-motif yang kecil

dan detail.

Page 8: laporanAkhir_1203054_

5

4. Pelapis (Coater)

Gambar 3: Jenis-jenis Rakel

Coater adalah alat alumunium yang digunakan untuk melapisi

screen dengan larutan afdruk. Bentuknya menyerupai mangkuk persegi,

memiliki dua sisi tepi dengan ketebalan yang berbeda, bagian tengah

cekung kedalam berfungsi sebagai tempat larutan untuk melapisi screen.

2.2 Mesin Cetak Kaos

Gambar 4: Coater

Mesin cetak kaos adalah salah satu hardware (perangkat keras) yang

terhubung ke komputer dan mempunyai fungsi untuk mencetak tulisan,

gambar dan tampilan lainnya dari komputer ke media kaos atau sejenis.

Istilah yang dikenal pada resolusi mesin cetak disebut dpi (dot per inch).

Maksudnya adalah banyaknya jumlah titik dalam luas area 1 inci. Semakin

tinggi resolusinya maka akan semakin bagus cetakan yang dihasilkan.

Sebaliknya, jika resolusinya rendah maka hasil cetakan akan buruk / tidak

bagus.

Jenis mesin yang digunakan dalam mesin cetak kaos yaitu System

inkjet printer. Inkjet printer adalah alat cetak yang sudah menggunakan tinta

untuk mencetak dan kualitas untuk mencetak gambar berwarna cukup bagus.

System inkjet printer di bagi menjadi :

1. Thermal Inkjet Head

Head bekerja dengan menggunakan system heater/thermal untuk

melakukan suatu pencetakan. Tinta berguna sebagai media cetak dan

cairan pendingin (cooling agent) terhadap heater head unit sehingga

tidak terjadi over heat/panas berlebihan pada heater head. Over heat dapat

mengakibatkan putusnya circuit head unit, melelehnya plastik dasar

nozzle dan terjadinya pengeringan tinta pada nozzle head.

Heater di tempatkan di dasar kanal tinta, dekat nozzle printhead.

dengan adanya trigger menyebabkan pemanasan cepat pada tinta di atas

Page 9: laporanAkhir_1203054_

6

titik didih. trigger ini menyebabkan perubahan dari bentuk cair menjadi

uap yang menyebabkan ekspansi tinta dan memaksa tinta keluar dari

nozzle printhead. Tetesan tinta tersebut akan putus tiba-tiba dan

gelembung akan kembali menyentuh heater, kemudian terjadi tetesan

berikutnya untuk tembak. Proses ini terjadi berulang ulang dan terjadi

ribuan kali per detik. Ada 2 Type konfigurasi untuk thermal printhead ini

yaitu Roofshooters dan edgeshooters.

Gambar 5: Desain Roofshooter

Cara kerja Roofshooter adalah mengeluarkan tinta secara langsung

dari induktor, dan gelembung yang di hasil kan berjarak pendek ke

nozzle, sehingga kapasitas kemampuan untuk pengulangan proses lebih

besar, supply tinta di tempatkan di bawah induktor transisi, sehingga

memungkin kan tinta untuk dapat menyerap panas berlebihan, sehingga

dapat mengurangi terjadinya overheating.

System ini sering dipakai oleh HP dan Lexmark.

Gambar 6 : Desain Edgeshooter

Cara kerja Edgeshooter adalah mengeluarkan tinta dari samping

heater, sehingga berjarak panjang ke nozzle, secara tradisional, ini

menimbulakn lebih sedikit pengulangan proses, tapi tetesan yg di

Page 10: laporanAkhir_1203054_

7

hasilkan lebih tepat. Cara kerja ini lebih sederhana, dan biaya produksi

yang lebih rendah. System ini sering di pakai oleh Canon dan Xerox.

2. Micro Piezzo Crystal Head

Head ini mencetak dengan menggunakan system getar dan tekanan

(Vibrate and Pressure ) dalam suatu medan listrik yang terbuat dari

bahan keramik khusus. Dalam melakukan suatu proses pencetakan, tinta

yang ada di dalam ink chamber/cavity/bak tinta di pompa oleh micro

piezzo plate sehingga tinta terpompa keluar. Pemakaian tinta yang tidak

sesuai dengan standard menjadi faktor utama terjadinya kebuntuan pada

type head ini. Jenis system ini banyak di pakai pada printer merk Epson

dan Brother.

Gambar 7: Sistem Micro Piezzo

3. Continuous Inkjet (CIJ)

Sebagai tambahan terhadap teknik-teknik generasi bubble dropCIJ

harus pula termasuk defleksi bubble drop dan metoda-metoda peredaran

ulang atau recycle tinta yang tidak diberlakukan bagi substrat. Tinta-tinta

yang digunakan di penerapan-penerapan CIJ harus konduktif. CIJ

populer karena penerapan-penerapan pada industri seperti barcode

printing, Box printing dan labeling product.

Gambar 8: Desain Continuous inkjet

Page 11: laporanAkhir_1203054_

8

BAB 3. METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Penerapan Ipteks

Kegiatan ini direncanakan dilakukan dalam bentuk penyuluhan dan

pelatihan. Tahapan kegiatan ini meliputi; persiapan, pelaksanaan,

pamantauan dan evaluasi.

a. Tahap Persiapan

Pada tahapan persiapan dilakukan koordinasi dengan

lembaga/pihak terkait pelaku usaha percetakan kaos melalui pelaksana

kegiatan, terutama untuk menentukan lokasi kegiatan dan jadwal

pelaksanaan kegiatan. Di pihak tim pelaksana kegiatan, dalam tahap

ini dilakukan persiapan bahan dalam menerapkan teknologi dan

peralatan yang diperlukan, pendistribusian tugas ke masing-masing

anggota dan persiapan ke lapangan serta evaluasi yang akan

dipergunakan pada saat pemantauan.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahapan pelaksanaan kegiatannya berupa penerapan

teknologi mesin cetak kaos otomatis. Pelaksana melakukan

rekonstruksi ulang alat cetak kaos dengan teknologi yang lebih tepat

guna. Pelaksana memberikan informasi penggunaan teknologi

pencetak kaos otomatatis lebih efektif dan kaos proses pencetakan

yang dihasilkan pada kaos akan didistribusikan ke lingkungan

pemasaran.

c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dan evaluasi dilakukan dengan jangka waktu yang

telah ditentukan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat sejauh

mana tujuan kegiatan dapat tercapai, terutama pada manfaat yang

dirasakan dan dialami oleh pelaku usaha baik pada saat mengikuti

maupun sesudah mengikuti penyuluhan ini. Pemantauan juga

dilakukan dengan pengambilan data-data dari pengusaha percetakan

kaos tentang ketermanfaatan dan penerapan teknologi yang telah

dilakukan.

3.2 Keterkaitan

Kegiatan ini melibatkan beberapa pihak/lembaga dalam rangka

memaksimalkan dan mengoptimalkan mekanisme kerja untuk mencapai

tujuan kegiatan. Berbagai pihak yang terlibat seperti pelaku usaha

percetakan kaos di Kota Padang, sebagai wadah pengenalan dan

pengembangan usaha cetak kaos sehingga diharapkan nantinya dapat

mengarahkan masyarakat dan membantu proses pembinaan dan evaluasi

Page 12: laporanAkhir_1203054_

9

kegiatan. Selain itu LPM-UNP dan tim pelaksana kegiatan dalam

pengadaan teknologi terapan yang akan diberikan kepelaku usaha cetak

kaos di Kota Padang. Dari kegiatan ini terlihat jelas penerapan hasil

kegiatan yang dapat dirasakan oleh pelaku usaha, langsung menjadi satu

bagian dalam peningkatan peran perguruan tinggi.

3.3 Rancangan Evaluasi

Pada prinsipnya evaluasi dilaksanakan disepanjang pelaksanaan

kegiatan, baik di awal, pada saat kegiatan berlangsung maupun setelah

semua kegiatan selesai dilakukan (evaluasi proses dan produk). Dengan

kombinasi antara kedua jenis evaluasi tersebut maka apabila selama

kegiatan terjadi kekurang-sesuaian dengan tujuan yang telah ditetapkan

dapat dilakukan pembenahan sesuai dengan jenis kesalahan dan kekurang

sesuaian tersebut.

a. Ketepatan pelaksanaan kegiatan dengan jadwal

b. Koordinasi dan mekanisme kerja dalam tim pelaksana dengan

aparat/instansi terkait.

c. Motivasi dan partisipasi masyarakat selama kegiatan berlangsung

d. Situasi, kondisi dan interaksi tim pelaksana dengan masyarakat selama

proses kegiatan berlangsung

Indikator pencapaian tujuan berupa keterpakaian teknologi yang

diterapkan oleh pengusaha cetak kaos sehingga dapat meningkatkan

produktifitas hasil cetak kaos. Tolak ukur keberhasilan program kegiatan

berupa peningkatan pendapatan masyarakat dan kesejahteraannya,

pemahaman dan penerapan ilmu dan teknologi tepat guna.

Page 13: laporanAkhir_1203054_

1010

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI

A. Kemajuan Pekerjaan

Program yang direncanakan telah terlaksana 90%, dimana hal ini

ditunjukkan dari beberapa pencapaian yaitu, pertama melakukan survei

tempat untuk melihat kondisi di lapangan dan berdiskusi dengan pemilik

usaha sablon, kedua meyiapkan desain untuk pembuatan alat MCK, dan

ketiga pengujian alat pada usaha sablon. Saat ini pengujian MCK telah

dilaksanakan. Setelah pengaplikasian alat ini tim akan melakukan

pemantauan dan evalusai dalam waktu dekat guna menjamin keberlanjutan

bantuan alat pencetak kaos di usaha sablon sasaran.

B. Ketercapaian Target Luaran

Untuk mengatahui sejauh mana ketercapaian sasaran yang diinginkan

maka dalam program ini maka ada beberapa perencanaan dan pelaksanaan

yang dilakukan baik dari struktur organisasi, pembuatan log book dan

menganalisis Indikator ketercapaian jangka pendek.

1. Struktur Organisasi

Tim yang terdiri dari 5 anggota dan 1 orang pembimbing

menyusun sebuah struktur organisasi pelaksana sebagai berikut:

Pembimbing

Asrul Huda, S.kom.,M.kom

. Ketua

Edy Mustafa

Sekertaris

Humas

Produksi

Dokumentasi

Harfina Dwi Retno Ade Muhammad Indra Wahyu

Sundari Sanjaya Syukri

Tabel 2. Arah Kerja Personil dalam Organisasi

No Personil Deskripsi Kerja 1 Pembimbing Mengoreksi laporan kemajuan, laporan akhir,

memantau pelaksanaan dan memberikan saran dan masukan

2 Ketua Melakukan manajemen dan memantau kinerja tim 3 Sekertaris Membuat semua catatan kegiatan dan surat menyurat 4 Humas Penghubung antara tim MCK dengan Sakanti Narkit 5 Produksi Penyedia Alat dan bahan Pembutan MCK Otomatis 6 Dokumentasi Mendokumentasikan kegiatan pembuatan MCK

otomatis.

Page 14: laporanAkhir_1203054_

1111

BAB 5 POTENSI HASIL

A. Manfaat MCK Otomatis

1. Memberikan kemudahan kepada pengusaha sablon dalam proses cetak kaos

2. Meningkatkan hasil produksi cetak kaos yang dapat dilakukan dalam

satu bulannya.

3. Menambah pendapatan pengusaha sablon dikarenakan proses

produksi sablon yang lebih cepat dan berkualitas.

B. Peluang Usaha

1. MCK Otomatis dapat diterapkan di usaha sablon baju yang ada di

seluruh Sumatera Barat dan dapat dikomersil kan sehingga menjadi

peluang usaha yang menjanjikan.

2. MCK Otomatis dapat dikembangkan dengan membuat area cetak yang

lebih besar lagi sehingga hasil cetak kaos lebih berkualitas.

C. Maanfaat Aspek lingkungan-Ekonomi-Pendidikan

1. Berdasarkan Aspek Pendidikan, MCK otomatis merupakan modifikasi

printer Epson biasa yang dimodif menjadi mesin MCK dan alat ini

dapat dijadikan bahan inovasi bagi siswa SMK jurusan elektronika.

2. Berdasarkan Aspek Lingkungan, MCK otomatis dapat meminimalisir

pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh tinta yang

selama ini dihasilkan dari limbah sablon

3. Berdasarkan Aspek Ekonomi, MCK otomatis dapat menambah hasil

produksi pengusaha sablon dan juga memberikan kesempatan

konsumen dalam mengembangkan kreasi dalam bidang desainya.

Page 15: laporanAkhir_1203054_

1212

BAB 6. RENCANA TAHAP BERIKUTNYA

A. Upaya Pencapaian Target

Upaya yang akan dilakukan tim PKM-T MCK Otomatis untuk

mencapai target 100% antara lain:

1. Menyelesaikan MCK Otomatis sampai tahap akhir.

2. Melakukan pengujian Mesin MCK Otomatis pada pencetakan kaos

dalam jumlah banyak (Seribu Pcs).

3. Menyebarkan informasi terkait mesin MCK Otomatis ke seluruh usaha

Sablon baju yang ada di Sumatera Barat.

4. Menerapkan penerapan kemitraan kerja ke seluruh pengusaha sablon

yang ada di Sumatera Barat.

Page 16: laporanAkhir_1203054_

1313

DAFTAR PUSTAKA

Basir, Herry, (1986), Pedoman Praktis Sablon. Cv. Simplex Anggota

IKAPI. Jakarta.

S.B. Hendarto, (1985), Teknik Mencetak Sablon. B.P. Alda, Jakarta.

Suraidi, (1970), Pedoman Persablonan. Era Grafika, Medan.

Jeprie, Mohammad. 2012. Panduan InDesign untuk Pemula. jakarta:Elex

Media Komputindo.

Haryanto. 2000. Teknis Dasar Cetak Sablon. Yogyakarta: FIP – UNY

Badan Pusat Statistik, 2006, Perkembangan produksi industri tekstil.

Page 17: laporanAkhir_1203054_

1414

Lampiran 1. Penggunaan Dana

a. Peralatan Penunjang

Nama Bahan Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Printer Epson Epson T13

1 buah 1.700.000 1.700.000

Acrilic 3 lembar 750.000 2.225.000 Motor DC 1buah 300.000 300.000 Hand riverter 1 buah 250.000 250.000 Sensor Baca 1 buah 175.000 175.000 Switch On 2 buah 20.000 40.000 Papan Material 1x1 m 80.000 80.000 Triplek 2 lembar 90.000 180.000 Pemotong Acrilic 1 buah 100.000 100.000 Adaftor DC 1 buah 200.000 200.000 Sensor Baca Kertas 1 buah 300.000 300.000 Total Biaya 5.550.000

b. Bahan Habis Pakai

Nama Bahan Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Tinta Tekstil 4 buah 150.000 600.000 Cat Semprot 3 buah 25.000 150.000 Pengkilat Cat 1 buah 50.000 175.000 Suntikan Tinta 6 buah 5.000 30.000 Baju Kaos 12 Buah 50.000 600.000 Total Biaya 1.555.000

c. Lain-Lain

Nama Bahan Kuantitas Harga Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

Kosumsi Tim 7 Kegiatan x 5 Orang

50.000 350.000

Total Biaya 350.000

D. Total Biaya

No Biaya Pengeluaran Biaya (Rp)

1 Biaya peralatan penunjang 5.550.000

2 Biaya habis pakai 1.555.000

3 Biaya lain 350.000

Jumlah 7.455.000 E. Persentase Penggunaan Dana

No Sumber Dana Total Dana Pengeluaran

1 Biaya peralatan penunjang 8.415.000 7.455.000

Jumlah 960.000

Page 18: laporanAkhir_1203054_

1515

Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1: Pembongkaran Printer

Gambar 2: Pembuatan Box Atas

Page 19: laporanAkhir_1203054_

1616

Gambar 3: Pembuatan Box Bawah

Gambar 4: Perakitan Alat

Page 20: laporanAkhir_1203054_

Gambar 5: Alat yang Sudah Di Rakit

Gambar 5: Trobleshooting MCK Otomatis

17

Page 21: laporanAkhir_1203054_

Gambar 5: Monev PKM 5 Bidang di UNP