Upload
rizkiayuramadhanti
View
221
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pengenalam alat-alat laboratorium
Citation preview
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
Rizki Ayu Ramadhanti, 230110140121Perikanan B, Kelompok 15
ABSTRAKBiokimia adalah salah satu dari banyak program pembelajaran yang membutuhkan alat-alat laboratorium dalam praktek. Laboratorium merupakan tempat melakukan penelitian dan berbagai percobaan. Menggunakan alat laboratorium tidaklah sama dengan menggunakan alat-alat lain. Dalam penggunaan alat laboratorium dibutuhkan pengetahuan yang cukup tentang nama alat, prinsip kerjanya, prosedur kerjanya agar mendapatkan hasil yang akurat serta demi keselamatan selama praktikum. Setiap alat memiliki fungsi yang berbeda dan spesifik, dan beberapa alat menggunakan teknologi mutakhir yang membuat cara mudah bagi pengguna. Pengenalan sifat dan jenis bahan kimia pun akan memudahkan dalam cara penanganannya, yakni cara pencampuran, mereaksikan, pemindahan dan penyimpanan. Tujuan pengenalan alat ini adalah untuk mengetahui dan menguasai jenis-jenis alat, nama masing-masing alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang baik dan benar agar praktikum selanjutnya tidak melakukan kesalahan. Prinsip pengenalan alat ini adalah bedasarkan identifikasi alat yang biasa digunakan pada saat praktikum serta fungsi dari masing-masing alat tersebut dan penggunaan atau cara yang tepat untuk menggunakannya.Kata kunci : laboratorium, alat laboratorium, fungsi, prinsip kerja
ABSTRACTBiochemistry was one of the many program of instruction need tools laboratory in practice. Laboratory is a place for research and various experiment. Working with a laboratory apparatus not equal using the tools other. In the use of a laboratory apparatus needed knowledge enough about name instrument, the principle it works, procedure it works for obtaining accurate results and for good for lab work. Any means has a different and specific, and several tools use technology latest making an easy for users. The introduction of the nature and kinds of chemicals will facilitate in the manner of handling, namely way mixing, reacting, of transfer and storage. he purpose of the introduction of this device is to know and takes possession of the types of instrument , the name of each instrument , the working principle of an instrument , the function of a tool that good and right to lab work next do not make mistakes .The principle of the introduction of this device is identification based instrument commonly used at the time of lab work as well as the functions of each this instrument and the use or an appropriate way to use it .Keywords : laboratory, laboratory equipment, function, working principles
PENDAHULUAN
Laboratorium merupakan tempat melakukan penelitian dan berbagai percobaan.
Dalam penggunaan alat-alat dalam laboratorium tidaklah semudah mempergunakan
peralatan rumah tangga, walaupun keduanya memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda. Jika
tidak berhati-hati dalam penggunaannya, peralatan laboratorium dapat rusak, hasil penelitian
gagal atau kurang memuaskan dan bahakan dapat menyebabkan dampak negatif pada
keselamatan diri kita sendiri. (Mored 2000)
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat
melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya
jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur (Plummer, 1987). Pentingnya dilakukan
pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar mengetahui cara-cara penggunaan alat tersebut
dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir
sedikit mungkin. Hal ini penting agar saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan
benar pula. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang.
Jenis peralatan utama yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan praktikum sangat
spesifik, tergantung dari jenis praktikumnya. Secara umum kegiatan praktikum biokimia
perairan, peralatan utama yang perlu dipelajari adalah spektrofotometer, inkubator, hot plate
dan lemari pendingin.Adapun peralatan tambahan lainnya untuk menunjang praktikum adalah
gelas ukur, alumunium foil, labu ukur, beaker glass, pH meter, neraca, cawan petri, batang
pengaduk, rak tabung, tabung reaksi, bunsen dan sebagainya. Dengan demikian, praktikan
akan melakukan percobaan tentang pengenalan alat-alat agar dapat mengetahui teknik
pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan prinsip kerja setiap alat yang
digunakan pada praktikum biokimia (Mored 2000).
METODOLOGI
Praktikum Biokimia Pengenalan Alat Dan Bahan ini dilaksanakan pada hari Selasa,
20 Oktober 2015, pukul 08.00-09.50 WIB. Bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan Air
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran.
Alat yang diperkenalkan dalam praktikum Biokimia kali ini adalah yang pertama
spektrofotometer, biasanya alat ini dipergunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara
melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa
yang disebut kuvet. Alat kedua adalah hot plate, hot plate ini digunakan untuk
menghomogenisasi dengan cara memanaskan. Alat ketiga adalah inkubator, digunakan untuk
menginkubasi suhu yang terkontrol. Alat keempat adalah lemari pendingin digunakan sebagai
alat bantu dalam penanganan bahan pangan, kimia, maupun biologis. Adapun alat-alat
tambahan lainnya seperti pipet tetes, tabung reaksi, labu erlenmeyer, beaker glass, cawan
petri, corong, batang pengaduk dan sebagainya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Alat-alat yang diperkenalkan dalam praktikum biokimia ini adalah :
Spektofotometer
Spektofotometer berfungsi sebagai mengukur absorbansi dengan cara melewatkan
cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebut
kuvet. Prinsip kerja spektrofotometer adalah bila cahaya (monokromatik maupun
campuran) jatuh pada suatu medium homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan,
sebagian diserap dalam medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya
yang diteruskan dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan
konsentrasi sampel.
(Gambar 1: Spektofotometer)Sumber : alat-ukur.co.id
Prosedur kerjanya adalah sampel dilarutkan dalam pelarut, lalu sampel dimasukkan
dalam kuvet, dalam keadaan tertutup, dimulai dengan dihasilkannya cahaya monokromatik
dari sumber sinar. Cahaya tersebut kemudian menuju ke kuvet (tempat sampel/sel).
Banyaknya cahaya yang diteruskan maupun yang diserap oleh larutan akan dibaca oleh
detektor yang kemudian menyampaikan ke layar pembaca (Hadi 2009). Larutan yang akan
diamati melalui spektrofotometer harus memiliki warna tertentu. Hal ini dilakukan supaya zat
di dalam larutan lebih mudah menyerap energi cahaya yang diberikan.
Hot Plate
Hot Plate berfungsi untuk menghomogenisasi dengan cara memanaskan dan untuk
refluks serta distilasi sambil pengadukan. Prinsip kerja hot plate adalah peningkatan
homogenisasi larutan dengan pengadukan yang dipengaruhi oleh medan magnetik.
(Gambar 2: Hot Plate)Sumber : sekilaswateranalysis.weebly.com
Prosedur kerja dari hot plate adalah menggunakan bidang magnetik berputar untuk
membuat stir bar atau batang pengaduk yang tercelup didalam cairan menjadi berputar
dengan sangat cepat sehingga mengaduk cairan tersebut hingga merata. Bidang beputar
tersebut dapat dibuat baik dengan magnet berputar atau dengan satu set eletktromanet statis
yang diletakkan dibawah bejana dengan cairan. Magnetic stirrer seringkali dilengkapi dengan
lempengan pemanas untuk memanaskan cairan dalam bejana.
Inkubator
Inkubator berfungsi untuk menginkubasi suhu yang terkontrol (lemari steril tempat
inkubasi untuk menumbuhkan kultur sel. Prinsip kerjanya adalah pengkondisian lingkungan
untuk inkubasi dengan pemanasan.
(Gambar 3: Inkubator)Sumber : http://labstuff.eu/popup_image.php?pID=993&imgID=1
Cara kerjanya adalah dengan memutar tombol power ke arah kiri dan diatur suhu dalam
incubator dengan menekan tombol set. Sambil menekan tombol set, diputar tombol di sebelah
kanan atas tombol set hingga mnencapai suhu yang di inginkan. Setelah suhu yang
diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu
secara otomatis setelah beberapa menit.
Lemari Pendingin
Lemari pendingin berfungsi sebagai alat bantu dalam penanganan bahan pangan, kimia,
maupun biologis dalam suhu rendah. Prinsip kerjanya adalah penggunaan suhu rendah untuk
pengawetan bahan dengan menghambat aktivasi biologis maupun kimiawi.
(Gambar 4: Lemari Pendingin)Sumber : http://www.artikel-indonesia.com/tag/lemari-es/
Cara kerja dari alat ini adalah adanya penguapan. Untuk mendapatkan penguapan
diperlukan gas (udara) yang mencapai temperature tertentu (panas). Setelah udara tersebut
panas di ubah agar kehilangan panas, sehingga terjadi penguapan. Disaat adanya penguapan,
maka timbulah suhu di dalam temperature rendah (dingin). temperatur dalam lemari
pendingin bisa di atur sesuai yang kita inginkan.
Corong
Corong berfungsi sebagai alat bantu untuk digunakan untuk menyaring zat cair atau
sampel padat. Prinsip kerja adalah membantu memasukkan cairan dalam suatu wadah dengan
ukuran mulut kecil. Cara kerja corong dengan mengambil corong sesuai ukuruan wadah yang
digunakan agar air tidak melimpah.
(Gambar 5: Corong)Dokumentasi Pribadi
Kemudian tuangkan larutan dengan hati-hati kemudian angkat corong perlahan.
Kekurang hati-hatian dalam menggunakan corong akan mengakibatkan corong pecah atau
retak yang dapat menyebabkan larutan melimpah sehingga corong harus diganti.
Labu Ukur
Labu ukur berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan
mengencerkan larutan dengan keakurasian yang tinggi. Prinsip kerja memiliki ketelitian
tinggi sehingga sering digunakan untuk mengukur larutan secara teliti.
(Gambar 6: Labu Ukur)Dokumentasi Pribadi
Cara kerjanya labu ukur harus dicuci terlebih dahulu. Lebih baik menggunakan sabun
agar zat-zat yang tidak dibutuhkan dapat terlarut dan akhirnya terbuang. Dalam keadaan
bagaimanapun, labu ukur yang kering sangatlah baik untuk digunakan. Lalu masukkan
cairan/zat kimia kedalam labu ukur.
Gelas Ukur
Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat
ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu, gelas ukur yang dilengkapi dengan tutup asah
digunakan untuk melarutkan zat hingga volume tertentu.
(Gambar 7: Gelas Ukur)Dokumentasi Pribadi
Prinsip kerjanya mengukur cairan secara tidak teliti dan tidak masuk dalam
perhitungan. Cara kerjanya adalah sterilkan terlebih dahulu gelas ukur yang akan digunakan,
selanjutnya tuangkan larutan yang akan digunakan sesuai volume yang diinginkan dengan
melihat skala volumenya.
Tabung Reaksi
Tabung reaksi berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia untuk
melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Prinsip kerjanya Sebagai wadah larutan, beberapa
memiliki tutup yang digunakan untuk meletakkan sampel.
(Gambar 8: Tabung reaksi)Dokumentasi pribadi
Cara kerjanya adalah dengan mengsterilisasikan tabung reaksi yang digunakan untuk
melakukan percobaan. bahan yang akan di larutkan dimasukkan pada tabung reaksi yang
telah disterilkan.
Batang Pengaduk
Batang pengaduk berfungsi untuk mengaduk larutan atau suspensi yang umumnya
berada pada gelas kimia, erlenmeyer atau tabung reaksi dan digunakan pula sebagai alat
bantu untuk memindahkan cairan dari suatu bejana ke bejana lain.
(Gambar 9: Batang Pengaduk)Dokumentasi Pribadi
Prinsip kerjanya mengaduk larutan atau suspense dalam wadah. Cara kerjanya adalah 2
atau lebih larutan dalam wadah diaduk secara merata.
Pipet Tetes
Pipet tetes berfungsi sebagai memindahkan larutan dari satu wadah ke wadah lainnya.
Prinsip kerjanya menambahkan cairan tetes demi tetes hingga volume tepat.
(Gambar 10: Pipet Tetes)Dokumentasi Pribadi
Cara kerjanya dengan menekan bagian karet untuk mengeluarkan udaranya terlebih
dahulu sebelum dimasukkan ke dalam zat cair. Jika menekan bagian karet pada saat pipet di
dalam zat cair, maka udara yang keluar dari pipet mungkin saja bereaksi dengan zat cair yang
akan diambil.
Cawan Petri
Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat
dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Prinsip kerjanya
medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup.
(Gambar 11: Cawan petri)Dokumentasi Pribadi
Cara kerjanya untuk menggunakan cawan petri terlebih dahulu bibir cawan dipanaskan
di atas bunsen, agar mikrobia yang tidak diinginkan mati.
Beaker Glass
Beaker Glass berfungsi sebagai tempat melarutkan zat, tempat memanaskan, dan
menguapkan larutan / air. Prinsip Kerjanya adalah wadah larutan, skala pada badan gelas
digunakan untuk mengukur larutan secara tidak teliti.
(Gambar 12: Beaker Glass)Dokumentasi Pribadi
Cara kerjanya menampung, mengaduk, mencampur dan memanaskan cairan dengan
meletakkan cairan ke dalam gelas beker.
Tabung Erlenmeyer
Labu erlenmeyer berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan. Labu
Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi
media, menampung akuades dan lain-lain.
(Gambar 13: Tabung Erlenmeyer)Dokumentasi Pribadi
Prinsip kerjanya adalah menyimpan larutan yang akan digunakan sesuai dengan skala.
Cara kerjanya adalah menyiapkan Erlenmeyer yang sudah bersih. selanjutnya isi dengan
benda cair dengan jumlah besar dan berskala.
KESIMPULAN
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat
melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya
jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur (Plummer, 1987). Pentingnya dilakukan
pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar mengetahui cara-cara penggunaan alat tersebut
dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir
sedikit mungkin. Alat-alat yang sering dipergunakan dalam praktikum Biokimia adalah:
spektrofotometer, hot plate, inkubator dan lemari pendingin. Adapun alat-alat tambahan yang
menunjang adalah corong, pipet tetes, beaker glass, gelas ukur, batang pengaduk, tabung
erlenmeyer, labu ukur, cawan petri dan tabung reaksi. Masing-masing alat memiliki fungsi,
prinsip dan prosedur kerja yang spesifik dan berbeda-beda.
DAFTAR PUSTAKA
Sumanti, Debby M., dkk. 2008. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan. Universitas Padjajaran:Jatinangor (Diakses pada tanggal 23 oktober 2015 pukul 20.04 wib)
Neilands. 1990. Analisa Kimia. Jakarta : Erlangga. (Diakses pada tanggal 23 oktober 2015 pukul 20.05 wib)
Sudarmadji. 2005. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Jakarta : Lepdikbud (Diakses pada tanggal 23 oktober 2015 pukul 20.17 wib)
Mored. 2000. Biokimia 2000. Jakarta : Erlangga. (Diakses pada tanggal 23 oktober 2015 pukul 20.34 wib)
Jonathan, Erickh, 2014, lemari es, http://www.artikel-indonesia.com/tag/lemari-es/ (Diakses pada tanggal 23 oktober 2015 pukul 20.56 wib)
Girindra, A. 1986. Biokimia I. Gramedia, Jakarta.
Page, D.S. 1997. Prinsip-prinsip Biokimia. Erlangga: Jakarta