Laprak jaringan pengangkut.docx

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHANJaringan Pengangkut pada Umbi Wortel (Daucus carota)Dosen Pengampu : Prasetiyo, M.Pd

Disusun OlehNama : Puput AndrianiNPM : 12320079Kelas : 3C Jurusan Pendidikan BiologiFakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam IKIP PGRI Semarang2013

Tujuan1. Mengetahui adanya jaringan pengangkut pada umbi wortel2. Mengetahui bentuk dan struktur jaringan pengangkut pada umbi wortelManfaat1. Dapat mengetahui adanya jaringan pengangkut pada umbi wortel2. Dapat mengetahui bentuk dan struktur jaringan pengangkut pada umbi wortelTinjauan PustakaJaringan pengangkut merupakan jaringan yang khusus, yang kegunaannya bagi tumbuhan sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral (zat-zat hara dan air) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lain untuk hidup dan berkembang biak.Jaringan pengangkut atau vascular tissue umumnya hanya terdapat pada tumbuhan tinggi, sedangkan pada tumbuhan tingkat rendah tidak terdapat. Hal ini karena pada tumbuhan tingkat ini pengangkutan air dan zat-zat makanan cukup dilangsungkan dari sel ke sel. Lain halnya pada tumbuhan tingkat tinggi, terutama yang hidup dan berkembang di daratan, yang organ serta alat-alat yang dipunyainya adalah lebih besar dan kompleks dibanding dengan tumbuhan tingkat rendah. Pada tumbuhan tingkat tinggi ini terdapat alat pengangkutan khusus bagi pengangkutan air dan garam-garam tanah, dari bagian bawah ke atas dan pengangkutan zat-zat makanan dari bagian atas ke bagian bawah, berupa jaringan pengangkut.Xylem Xylem merupakan jaringan kompleks karena terdiri atas beberapa tipe sel. Sel-sel yang terpenting adalah unsure trakea yang merupakan sel-sel mati. Sel-sel tersebut terutama berperan dalam pengangkutan air dan sedikit banyak juga berfungsi sebagai penunjang. Serat didapati pada xylem dan berfungsi sebagai penguat tubuh tumbuhan. Kadang-kadang didapati juga sklereid.

Xylem berkembang dengan berdiferensiasi secara terus-menerus dari unsure baru yang dihasilkan oleh prokambium. Prokambium ini terus-menerus dibentuk oleh promeristem pucuk. Xylem yang dihasilkan oleh prokambium pada tubuh primer disebut xylem primer. Xylem primer terdiri atas dua bagian yang mudah dikenali, yaitu protoxilem dan metaxilem. unsure Pada kebanyakan tumbuhan, setelah pembentukan tubuh primer lengkap, segera dibentuk jaringan sekunder. Xylem yang dibentuk oleh kambium pembuluh disebut xylem sekunder. Unsur-unsur pada xylem primer yang telah selesai dibentuk lebih dahulu yaitu protoxilem, dibedakan dengan yang terbentuk lebih kemudian, yakni metaxilem. Unsur unsur xylem a. Unsur tracheal Unsur unsur yang utama dari xylem (pembuluh kayu) adalah unsur tracheal atau dalam bahasa asingnya Tracheary element jelasnya ialah tracheid dan komponen trachea Vessel membrane. Sel-sel tracheid ini kebanyakan mengalami penebalan sekunder, lumen selnya tidak mengandung protoplas lagi, pada dinding selnya yang sebagian besar terdiri dari zat kayu (lignin) itu seringkali bernoktah ladam (berderet-pit). Bila sel-sel tersebut letaknya berbatasan dengan sel-sel parenkhim, maka noktah-noktah yang terdapat ialah noktah setengan terlindung. Adapun lubang-lubang (noktah) yang terdapat pada dinding ujung sel-sel komponen trachea, dinding lateralnya disebut perforasi atau lubang-lubang yang sangat kecil (perforation). Dinding yang mempunyai perforasi ini disebut oerforation plate atau lempeng perforasi/bidang perforasi. b. Serat xylemSerat-serat pembuluh kayu (xylem) tersusun dari sel-sel yang mempunyai dinding lebih tebal. Kita mengenal adanya serat tracheid dan serat libriform. Serat tracheid Serat tracheid kenyataannya sangat sulit dibedakan dari tracheid. Serat-serat ini biasanya mempunyai noktah-noktah terlindung, noktahnya ini apabila dibandingkan dengan noktah-noktah tracheid berupa noktah terlindung yang lebih tereduksi.

Serat libiformSerat libiform mempunyai noktah-noktah yang sederhana (simple-pits) Serat-serat tersebut diatas fungsinya adalah sebagai jaringan mekanik di dalam kayu. Adapun sel-selnya merupakan sel-sel yang telah mati.

c. Parenkhim xylem Tentang jaringan parenkhim pada pembuluh kayu (xylem) umumnya kita mendapatkan jaringan yang terdiri dari sel-sel yang masih tetap hidup dalam xylemnya, baik dalam xylem primer maupun xylem sekunder.

Floem Floem bersama xylem merupakan sistem penghantar pada tumbuhan berpembuluh. Fungsi utama xylem adalah penyalur air, dan floem sebagai penyalur hasil fotosintesis. Seperti xylem, floem juga merupakan jaringan majemuk. Unsur tapis, yang melaksanakan penyaluran hasil fotosintesi, merupakan sel penting pada floem. Disamping unsur-unsur ini floem berisi sel-sel parenkima yang khas untuk menyimpan zat-zat cadangan dan juga sel-sel khusus, yaitu sel tetangga dan sel albumin, yang berhubungan dengan fungsi unsur-unsur tapis. Serat, sklereid dan kadang-kadang sel-sel latisfer dan saluran dammar dapat juga didapati pada jaringan floem.Floem mempunyai susunan jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri dari beberpa macam/bentuk sel dan di antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap hidup atau aktif dan sel-sel yang telah mati. Unsur-unsur kribral merupakan unsur-unsur yang pokok yang mendasari fungsinya sebagai alat pengangkut zat-zat makanan (hasil fotosintesis) tersebut. Unsur-unsur kribral ini umumnya terdiri dari sel-sel yang masih tetap hidup/aktif, sel-sel tersebut berdinding tipis, akan tetapi mengandung penebalan-penebalan dari selulosa dan zat pectin.

Floem primer, sama seperti xylem primer, berkembang dari protokambium. Floem primer dibagi menjadi protofloem, yang berkembang dari prokambium selama tahap ontogenik permulaan dan masak sebelum organ pemilik floem berhenti tumbuh memanjang, dan metafloem yang juga berkembang dari prokambium, tetapi pada perkembangan yang lebih kemudian. Protofloem bersama dengan metaxilem membentuk jaringan berpembuluh pada bagian tumbuhan muda yang memanjang. Pembuluh tapis dari protofloem hanya aktif untuk periode pendek. Sel pembuluh tapisan tidak mempunyai inti maka tidak dapat membelah dan tumbuh, kemudian sel ini menjadi serabut. Ciri khas unsur tapisan adalah adanya daerah tapisan pada dinding dan tidak adanya inti dalam protoplasma. Daerah tapisan ditafsirkan sebagai modifikasi halaman noktah primer. Daerah tapisan dapat dibedakan dari halaman noktah primer dengan dua gambaran sebagai berikuta. Pada daerah tapisan terdapat untai (strands) penghubung yang sangat lebih tebal daripada plasmodesmata yang terdapat pada halaman noktah primer.b. Pada daerah tapisan, setiap pori biasanya berisi kalosa (callose) yang berbentuk silinder kecil mengelilingi untai penghubung. Pada daerah tapisan, untai penghubung sangat tipis dan hamper tidak dapat dibedakan dari plasmodesmata. Didalam daerah tapisan khusus, terdapat untai penghubung yang sangat tebal dan menyerap warna cat. Saat unsur tapisan masih muda, daerah tapisan lebih tipis daripada daerah lain, dan permukaan dinding selnya tampak menipis. Di daerah tapis yang tidak terspesialisaai benar berkas-berkas penghubung sangat tipis dan hampir sulit dibedakan dengan plasmodesmata. Unsur tapisan yang mempunyai bidang tapisan disebut dengan bagian ujung meruncing atau dinding ujung sangat miring. Dinding unsur tapisan adalah dinding primer yang terdiri atas selulosa dan pectin. Ketebalan unsur tapisan beragam pada spesies yang berbeda.

Cara terbentuknya berkas pengangkutPermulaan terbentuknya berkas pengangkut dalam alat-alat tumbuhan banyak kaitannya dengan titik tumbuh primer. Sebagai telah dikemukakan, bahwa jaringan titik tumbuh primer (promeristem) tersusun oleh sel-sel yang terbentuk sama (isodiametris). Yang letaknya beberapa mm di belakang titik tumbuh melangsungkan pembelahan-pelmbelahan longitudinal (membujur), yang selanjutnya membentuk deretan/kelompok (strands). Pertumbuhan sel-sel tersebut adalah memanjang menurut poros bujur, jadi merupakan sel-sel yang ramping yang banyak mengandung sitoplasma. Sel-sel ini disebut prokambium, mudah dibedakan dari sel-sel lainnya. Prokambium ini nantinya akan membentuk berkas-berkas pengangkut primer. Prokambium selanjutnya akan berkembang dan berdiferensiasi menjadi dua macam prokambium, dalam hal prokambium ini kita mengenal phloic prokambium , xyloic prokambium (xylary prokambium)a. Phloic procambium atau prokambium pembentuk floem, tersusun pada bagian perifir prokambium sebelah luar, prokambium macam ini nantinya akan membentuk komponen-komponen phloem yang meluas ke bagian dalam. b. Xyloic procambium (xylary procambium) adalah prokambium pembentuk xylem yang tersusun atau terbentuk pada bagian perifir prokambium sebelah dalam.

Alat dan Bahan Alat :1. Mikroskop 2. Silet 3. Objek glass4. Deck glass5. Cawan petri6. Pipet tetes7. Tisue8. Camera Bahan 1. Air 2. Alkohol 3. Umbi wortelCara Kerja Mengamati jaringan pengangkut pada umbi akar wortel1. Menyayat umbi wortel secara melintang menggunakan silet dengan setipis mungkin2. Hasil sayatan umbi wortel tersebut diletakkan pada objek glass yang sudah ditetesi air menggunakan pipet dan kemudian ditutup dengan deck glass3. Mengamati preparat menggunakan mikroskop4. Menggambar hasil pengamatan preparat umbi wortel

Hasil Pengamatan Hasil pengamatan jaringan pengangkut pada umbi wortelGambar pengamatanGambar pembanding

Perbesaran mikroskop 10x10

Xylem

Floem (ukurannya lebih kecil dibanding dengan xylem)

PembahasanPada praktikum jaringan pengangkut, untuk mengetahui adanya jaringan pengangkut pada umbi wortel serta mengetahui bentuknya dilakukan dengan cara menyayat umbi wortel dengan setipis mungkin. Dengan menggunakan perbesaran 10x10 sayatan umbi wortel melintang dapat ditemukan jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem. Dilihat dari ukurannya, xylem memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan floem hal ini terkait dengan fungsi xylem yaitu untuk mengangkut zat-zat hara dan air yang diserap oleh akar tumbuhan. Xylem dan floem merupakan jaringan pengangkut atau vascular tissue yang umumnya hanya terdapat pada tumbuhan tinggi yang kegunaannya bagi tumbuhan sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral (zat-zat hara dan air) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lain untuk hidup dan berkembang biak. Xylem merupakan jaringan kompleks karena terdiri atas beberapa tipe sel. Sel-sel yang terpenting adalah unsur trakea yang merupakan sel-sel mati. Sel-sel penyusun xylem telah mati, dinding sangat tebal tersusun dari zat lignin sehingga xylem berfungsi juga sebagai jaringan penguat.Xylem berfungsi mengangkut air dari akar melewati batang dan menuju ke daun. Unsur xylem tebal, berdinding keras, dan lebih mudah dikenali daripada unsur floem. Xylemyang merupakan karakteristik sel sel xylem adalah berkas pengangkut dan trakeid yang memiliki dinding sel tebal mengandung lignin dan merupakan pengangkut air. Unsur dari xylem antara lain unsur tracheal, serat xylem, dan parenkim xylem. Pada penampang melintang berkas pengangkut tampak besar dan bulat pada jaringan xylem. Jaringan pengangkut pada umbi wortel yang diamati, selain xylem terdapat jaringan pengangkut yaitu floem yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan. Penyusun floem yaitu unsur tapisan yang membantu dalam pengangkutan hasil fotosintesis. Selain itu ada sel parenkim khusus yaitu sel pengiring dan sel albumin yang berkaitan dengan unsur tapisan. Sel tapisan dan sel pengiring berasal dari sel meristem yang sama. Sel meristem membelah membujur dan sel yang dihasilkan biasanya yang terbesar, membentuk unsur tapisan dan lainnya yang berkembang secara langsung atau tidak langsung dengan pembelahan melintang atau membujur lebih lanjut menjadi sel pengiring. Bentuk dari xylem dan floem yang terdapat pada umbi wortel yang diamati yaitu berbentuk bulat dengan ukuran yang berbeda, xylem terlihat membulat yang dinding selnya tebal yang berperan dalam pengangkutan air serta xylem memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan floem. Berdasarkan dari posisi xylem dan floem, pada umbi wortel yaitu pembuluh kayu (xylem) berada di bagian dalam sedangkan pembuluh tapis (floem) di bagian luarnya.

Jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem terdapat pada umbi wortel. Jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi yang fungsinya untuk pengangkutan air dan untuk pengangkutan hasil fotosintesis. Pada umbi wortel yang kami amati, terdapat xylem untuk pengangkutan air yang sumbernya dapat berasal dari akar (yang utama) maupun dari bagian lain tumbuhan. Sedangkan untuk floem terdapat pada umbi wortel karena umbi wortel sebagai penyimpanan cadangan makanan yang dapat berasal dari hasil fotosintesis, oleh sebab itu terdapat floem yang fungsinya yaitu mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Dari pernyataan di atas, maka jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem selalu terdapat pada umbi wortel yang diamati. Jaringan pengangkut yaitu xylem dan floem juga terdapat pada batang maupun pada daun tanaman.

KesimpulanDari hasil pengamatan pada umbi wortel yang disayat secara melintang, dapat disimpulkan bahwa terdapat jaringan pengangkut pada umbi wortel yaitu adanya xylem dan floem. Jaringan pengangkut atau vascular tissue merupakan jaringan yang khusus, yang kegunaannya bagi tumbuhan sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral (zat-zat hara dan air) yang diserap oleh akar dari tanah atau zat-zat makanan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke bagian-bagian lain untuk hidup dan berkembang biak. Maka keberadaan peran dari jaringan pengangkut sangat penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan. Pada umbi wortel ditemukan jaringan pengangkut xylem dan floem yang mempunyai fungsi dan ukuran yang berbeda. Fungsi utama xylem yaitu berperan dalam pengangkutan air dan sedikit banyak juga berfungsi sebagai penunjang. Dan bahkan berfungsi sebagai penguat tubuh tumbuhan apabila terdapat serat pada xylem. Sedangkan floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan. Xylem mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan floem.

Daftar Pustaka Sutrian Yayan.1992.Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan. Jakarta : PT Rineka Cipta Fahn A.1995.ANATOMI TUMBUHAN EDISI KETIGA. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Mulyani Sri E.S. 2006. ANATOMI TUMBUHAN. Yogyakarta : KANISIUS