Laprak Jurnal Kelainan Mata

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 Laprak Jurnal Kelainan Mata

    1/3

    PEMERIKSAAN MATA MIOPI DAN HIPERMETROPIA

    HANA ZAHRA AISYAH (081411733001)Dosen : Fadhli Ama S.T., M.T.Tanggal Percobaan: 24/11/15

    FI1!"#Pra$%i$&m Fisi$a Medis

    Laboratorium Teknobiomedik, Fak. Sains dan Teknologi Universitas Airlangga

    Abstrak

    Dalam mengukur dioptri pada mata masing masing orang, kita dapat menggolongkan masing

    masing orang menjadi 3 golongan, yaitu ata miopi !"abun jau#$, mata #ipermetropi !"abun

    dekat$ dan tentu saja mata normal. Dengan menggunakan seperangkat lensa berderajat baik

    minus maupun plus serta kartu snellen pada jarak yang ditentukan, kita dapat memperole#

    data yang menunjukkan derajat lensa baik negative maupun positi% sesuai jumla# besar lensa

    dari masing masing orang yang didapat melalui pemba&aan pada kartu snellen sampai tidak

    adanya kekaburan dalam meli#at #uru% #uru% yang ter&antum pada kartu snellen.

    'ata kun&i ( )ingkai *er&obaan, Dioptri, 'artu Snellen, iopi dan +ipermetropia

    1. TUJUAN

    *ada penderita miopi tujuannya untuk mengeta#uiderajat lensa negative yang diperlukan untukmemperbaiki tajam pengli#atan #ingga menjadinormal atau mendapatkan tajam penglia#atanterbaik. Serta papa penderita +ipermetropiamemiliki tujuan untuk mengeta#ui derajat lensapositi% yang diperlukan untuk memperbaiki tajampengli#atan se#ingga menjadi normal dan ter&apaitajam pengli#atan terbaik.

    2. PENDAHUUAN

    *er&obaan ini digunakan untuk meli#at seberapabesarnya dioptri& yang digunakan untuk mengujimata baik itu miopi pada praktikan untukmembuktikan apaka# mereka sedang menderitamata miopi dan tentu saja untuk mengetaui juga,apaka# mereka sedang mengalamk mata#ipermetropi dengan menggunakan lensa . +al #al yang kemungkinan disandang ole# penderitamungkin diakibatkan ole# menurunnyakemampuan lensa mata untuk melakukan prosesmen&embung dan memipi#kan lensa mata atau

    biasa disebut daya akomodasi pada mata.

    3. STUDIPUSTAKA*ada rabun jau# !miopia, mata minus$, sumbumata terlalu &embung, se#ingga bayangan benda

    jatu# di depan retina. Akibatnya, benda yang jau#tidak terli#at jelas. Tanpa ka&amata, penderitarabun jau# akan mengalami sakit kepala dan nyeripada mata. )anyak sekali Faktor "esiko atainus atau iop!diantaranya keturunan keluargadengan mata minus. akin besar bila ke - orangtua punya mata minus" selain itu emba&a jarakdekat merupaka %aktor resiko terbesar menaikkanresiko mata minus. )anyak sekali gejala yang

    terjadi pada mata minus atau miopi diantaranyakabur ketika meli#at jau# namun jelas ketikameli#at dekat, sering memi&ingkan mata saat

    meli#at jau# selain itu sering mengalami nyerikepalapusing, karena ketegangan otot mata.*enderita iopi atau rabun jau# dibagi menjadi 3%ase yakni miopi renda# dengan dioptremendekati / !03.//$ , iopi Sedang dengandioptre !03.//$ !01.//$ dan iopi tinggi dengandioptri& !01$ #ingga ke ba2a# !0/$ . *enderita miopi tingkat tinggi memang &ukupberba#aya dan dikatakan kerusakan pada bagianretina. *enderita penyakit miopi dapat ditolongdengan menggunakan ka&amata negati%

    !&ekung$ , serta dapat di&ega# dengan &araemba&a jangan terlalu dekat !minimal sepanjangsiku anda$ 4 emba&ala# di ruangan yang &ukupterang 4 5angan memba&a sambil tidurandikarenakan retina dan kornea menangkap &a#ayaterbalik ketika mata dalam posisi keatas, se#inggapantulan &a#aya jatu# di belakang retina danmembuat mata terasa lebi# peri#, Selain miopiada juga kelainan mata yang sering dikenaldengan +ipermetropia atau dapat #ipermetropiatau rabun dekat. *enderita mata #ipermetropiamendapat kesukaran untuk meli#at pada jarakadekat akibat sulitnya mata untuk berakomodasi.'elu#an akan terus bertamba# seiring

    bertamba#nya umur penderita yang diakibatkanmelema#nya otot siliar untuk akomodasi danberkurangnya kekenyalan lensa. Selain miopi dan#ipermetropi, ada juga kelainan mata yang dapatbiasa disebut astigmat atau silinder. 'elu#antersebut terjadi akibat sinar sinar yang masuk kemata tudak dapat di%okuskan pada satu titik diretina akibat perbedaan kelengkungan korneaatau lensa mata.

    4. METODOLOGI Untuk pemeriksaan mata iopi0 *raktikan duduk meng#adap kartu Snellen

    pada jarak 1 meter0 *ada mata dipasang bingkai per&obaan0 Satu mata ditutup0 praktikan diminta memba&a

    a#$ra% Prakt!k&' ab$rat$r!&' I%str&'%tas! I%*&str! U%!+. A!r,a%--a 1

  • 7/23/2019 Laprak Jurnal Kelainan Mata

    2/3

    kartu Snellen mulai dari basisa2al yaitu 11/ !/6$ #inggabatas normal yaitu basis 11 !//6$ dan

    jika dimungkinkan dapat memba&a #ingga

    basis terak#ir yaitu basis 13 !-//6$.0 Lensa negati% terke&il dipasang pada

    tempatnya dan bila tajam pengli#atan

    menjadi lebi# baik ditamba# kekuatannya

    perla#an0la#an #ingga dapat diba&a #uru%pada garis terba2a#

    0 Lakukan langka# 01 untuk mata yang lain

    Untuk pemeriksaan mata +ipermetropi0 *raktikan duduk meng#adap kartu Snellen

    pada jarak 1 meter0 *ada mata dipasang gagang lensa &oba0 Satu mata ditutup, biasanya mata kiri

    ditutup terlebi# da#ulu untuk memeriksa

    mata kanan0 *raktikan diminta memba&a kartu Snellen,

    mulai dari basisterba2a# yaitu 13 !-//6$ #ingga batas

    normal yaitu basis basis11 !//6$dan jika dimungkinkan dapat memba&a

    #ingga basisteratas yaitu basis 11/ !/6$.

    0 Lensa positi% terke&il pada mata yang

    diperiksa dan bila tampak lebi# jelas ole#

    praktikan lensa positi% tersebutditamba# kekuatannya perla#an0la#an dan

    diminta memba&a #uru%0#uru% pada barisyang lebi# atas

    0 Ditamba# kekuatan lensa sampai terba&a

    #uru%0#uru% pada basis 11

    0 Ditamba# lensa positi% /.-7 lagi danditanyakan apaka#masi# dapat meli#at #uru%0#uru% diatas.

    0 Lakukan kembali langka# 08 untuk mata

    yang lain.

    5. HASILDANANALISIS

    Tabel 4.1 Data Miopi

    *raktikan S!Dioptri

    $

    'iri 'anan Kete

    0 0 0 9ormal

    - 0 0,7 D!S./,7$

    0,-7 D iopi

    3 0 0/,87 D 0,-7 D iopi

    : 0 0 0 9ormal

    7 0 0 0 9ormal

    1 0 0/,-7 D 0 9ormal

    Tabel 4.2 Data Hipe!etopia

    *raktikan S

    !Dioptri$

    'iri 'anan

    Keter

    0 0 0 9ormal

    - 0 0 0 9ormal

    3 0 0 0 9ormal

    : 0 0 0 9ormal

    7 0 0 0 9ormal

    1 0 0 0 9ormal

    ". PEM#AHASAN

    "abun jau# ini berla2anan dengan rabun dekat,yaitu mata yang tidak dapat meli#at sesuatu yangletaknya jau#. +al ini disebabkan lensa mata tidakdapat memipi# untuk memperke&il jarak %okusnya.Akibatnya, berkas &a#aya dari objek di jau# takber#ingga ter%okus dan membentuk bayangan didepan retina. Se#ingga tidak dapat meli#at objek

    yang letaknya terlalu jau#. *enderita miopi dapatditolong dengan ka&amata yang lensanya&ekung!0$ yang bersi%at menyebarkan berkas&a#aya. Lensa ini membentuk bayangan mayadititik jau# mata dari benda yang berada di jau#tak ter#ingga. Dengan begitu benda yang terli#at

    jau# akan membentuk bayangan tepat diretinadan dapat terli#at jelas.

    Dari per&obaan yang tela# dilakukan, diperole##asil yaitu praktikan - dan 3 memiliki kelainanmata miopi. 'edua praktikan tersebut tidak dapatmeli#at kartu Snellen tanpa bantuan lensa &ekung.Sedangkan 3 praktikan lain dapat memba&a kartuSnellen dengan jelas tanpa bantuan lensa &ekung.

    ;a&at mata #ipermetropi atau sering dikenaldengan nama rabun dekat, merupakan kebalikandari &a&at mata miopi !rabun jau#$. 'ita keta#uipenyebab dari miopi disebabkan karena dayaakomodasi mata berkurang yaitu kemampuanotot0otot siliar mata untuk kembali rilek !lensamata tidak bisa mendatar$ suda# berkurangse#ingga lensa mata dalam keadaan &embungyang berdampak bayangan benda jatu# di depanretina.

    Dari per&obaan yang tela# dilakukan, semuapraktikan tidak memliki kelainan pengeli#atan#ipermetropia. )iasanya &a&at mata #ipermetropididerita ole# orang yang suda# lanjut usia, karenakemampuan otot0otot siliar mata suda# melema#se#ingga tidak bisa membuat lensa matamen&embung se&ara optimal. *enderita kelainanmata ini tidak dapat memba&a pada jarak yangnormal !-7 &m$ karena terli#at buram dan #arusmenjau#kan ba#an ba&aannya untuk dapatmemba&a se&ara jelas.

    $. KESIMPULAN

    *raktikan

    'elainan

    )antuan Lensa

    'anan 'iri

    9ormal 0 0

    a#$ra% Prakt!k&' ab$rat$r!&' I%str&'%tas! I%*&str! U%!+. A!r,a%--a 2

  • 7/23/2019 Laprak Jurnal Kelainan Mata

    3/3

    - iopi inus ,7 inus ,-7

    3 iopi inus /,87 inus ,-7

    : 9ormal 0 0

    7 9ormal 0 0

    1 9ormal 0

    DA%TARPUSTAKA

    [1] Soedjak, Sardjono, dkk. 2000. TeknikPemeriksaan Telinga, Hidung &Tenggorok. Jakarta: EGC

    [2] Boeis, Adam. 2002. Buku Ajar Penyakit!: Edisi ". Jakarta: EGC

    [#] $ad%i Ama dan Aki& 'a(mati%%a(,Pedoman Praktikum $isika )edis,*ni+ersitas Air%ana, Sura-aya, 201.

    a#$ra% Prakt!k&' ab$rat$r!&' I%str&'%tas! I%*&str! U%!+. A!r,a%--a 3