Lapsus Harnisah

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    1/26

    LAPORAN KASUS

    KETUBAN PECAH DINI

    Pembimbing

    dr. Gogot Suhri!nto" S#. OG

    Disusun oleh

    Hrni$h

    %&'&&(')

    1

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    2/26

    S*+ IL*U OBSTETRI DAN G,NEKOLOGI

    RSD DR. SOEBANDI -E*BER 

    +AKULTAS KEDOKTERANUNIERSITAS /I-A,A KUSU*A SURABA,A

    )&%0

    LAPORAN KASUS

    KETUBAN PECAH DINI

    diajukan guna melengkapi tugas kepaniteraan

     Klinik Madya Lab/SMF Ilmu Obstetri dan Gynekologi RSD dr Soebandi !ember

    Fakultas Kedokteran "ni#ersitas $ijaya Kusuma Surabaya

    2

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    3/26

    Oleh

    %arnisah

    &'('')(*

      S*+ IL*U OBSTETRI DAN G,NEKOLOGI

      RSD DR. SOEBANDI -E*BER 

    +AKULTAS KEDOKTERANUNIERSITAS /I-A,A KUSU*A SURABA,A

    )&%0

    DA+TAR ISI

    -udu1 H1mn

    D2tr i$i............................................................................................................................(

    BAB I Pendhu1un

    Latar+elakang,

    BAB II Pembh$n

    - De.inisi

    3

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    4/26

    + 0pidemiologi1

    2 0tiologi1

    D 3ato.isiologi4

    0 3atogenesis&*

    F Diagnosis&,

    G 5atalaksana &

    % Komplikasi &1

    I 3en6egahan &7

    ! 3rognosis &7

    BAB III Ke$im#u1n

    Kesimpulan&4

    D2trPu$t3 *'

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar +elakang

    3engelolaan Ketuban 3e6ah Dini 8K3D9 merupakan masalah yang masih

    kontro#ersial dalam ilmu kebidanan 3engelolaan yang optimal dan yang baku masih belum

    ada: selalu berubah K3D sering kali menimbulkan konsekuensi yang dapat menimbulkan

    morbiditas dan mortalitas pada ibu maupun bayi terutama kematian perinatal yang 6ukup

    tinggi Kematian perinatal yang 6ukup tinggi ini antara lain disebabkan karena kematian

    4

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    5/26

    akibat kurang bulan: dan kejadian in.eksi yang meningkat karena partus tak maju: partus

    lama: dan partus buatan yang sering dijumpai pada pengelolaan kasus K3D terutama pada

     pengelolaan konser#ati.

    Dilema sering terjadi pada pengelolaan K3D dimana harus segera bersikap akti. 

    terutama pada kehamilan yang 6ukup bulan: atau harus menunggu sampai terjadinya proses

     persalinan: sehingga masa tunggu akan memanjang berikutnya akan meningkatkan

    kemungkinan terjadinya in.eksi Sedangkan sikap konser#ati. ini sebaiknya dilakukan pada

    K3D kehamilan kurang bulan dengan harapan ter6apainya pematangan paru dan berat badan

     janin yang 6ukup

    -da * komplikasi yang sering terjadi pada K3D: yaitu ; pertama: in.eksi: karena

    ketuban yang utuh merupakan barier atau penghalang terhadap masuknya penyebab in.eksi

    Dengan tidak adanya selaput ketuban seperti pada K3D: .lora #agina yang normal ada bisamenjadi patogen yang akan membahayakan baik pada ibu maupun pada janinnya Oleh

    karena itu membutuhkan pengelolaan yang agresi. seperti diinduksi untuk memper6epat

     persalinan dengan maksud untuk mengurangi kemungkinan resiko terjadinya in.eksi < kedua:

    adalah kurang bulan atau prematuritas: karena K3D sering terjadi pada kehamilan kurang

     bulan Masalah yang sering timbul pada bayi yang kurang bulan adalah gejala sesak na.as

    atau respiratory Distress Syndrom 8RDS9 yang disebabkan karena belum masaknya paru

    BAB II

    PE*BAHASAN

    De2ini$i

    Ketuban 3e6ah Dini 8 amniorrhexis – premature rupture of the membrane 3ROM 9

    adalah pe6ahnya selaput korioamniotik sebelum terjadi proses persalinan Se6ara klinis

    diagnosa K3D ditegakkan bila seorang ibu hamil mengalami pe6ah selaput ketuban dan

    dalam =aktu satu jam kemudian tidak terdapat tanda a=al persalinan: dengan demikian untuk 

    kepentingan klinis =aktu & jam tersebut merupakan =aktu yang disediakan untuk melakukan

     pengamatan adanya tanda>tanda a=al persalinan +ila terjadi pada kehamilan ? )( minggu

    maka peristi=a tersebut disebut K3D 3reterm 833ROM @ preterm premature rupture of the

    membrane - preterm amniorrhexis.

    5

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    6/26

    3engertian K3D menurut $%O yaitu Rupture o. the membranes be.ore the onset o. 

    labour %a6ker 8*''&9 mende.inisikan K3D sebagai amnioreksis sebelum permulaan

     persalinan pada setiap tahap kehamilan Sedangkan Mo6htar 8&4479 mengatakan bah=a K3D

    adalah pe6ahnya ketuban sebelum in partu: yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari )

    6m dan pada multipara kurang dari 6m %akimi 8*'')9 mende.inisikan K3D sebagai

    ketuban yang pe6ah spontan & jam atau lebih sebelum dimulainya persalinanSedangkan

    menurut Aulaikah 8*''49 ketuban pe6ah dini adalah pe6ahnya ketuban sebelum terdapat tanda

     persalinan: dan setelah ditunggu satu jam belum terdapat tanda persalinan $aktu sejak 

    ketuban pe6ah sampai terjadi kontraksi rahim disebut ketuban pe6ah dini 8periode laten9

    Kondisi ini merupakan penyebab persalinan premature dengan segala komplikasinya

    Ketuban pe6ah dini adalah pe6ahnya ketuban sebelum inpartu: yaitu bila pembukaan

     pada primi kurang dari ) dan pada multipara kurang dari 6m

    -da juga yang disebut ketuban pe6ah dini preterm yakni ketuban pe6ah saat usia kehamilan

     belum masa aterm atau kehamilan diba=ah )7 B ,* minggu -rti klinis ketuban pe6ah dini ;

    & +ila bagian terendah janin masih belum masuk pintu atas panggul maka kemungkinan

    terjadinya prolapsus tali pusat atau kompresi tali pusat menjadi besar 

    * 3eristi=a K3D yang terjadi pada primigra#ida hamil aterm dengan bagian terendah

    yang masih belum masuk pintu atas panggul sering kali merupakan tanda adanya

    gangguan keseimbangan .oto pel#ik

    ) K3D sering diikuti dengan adanya tanda B tanda persalinan sehingga dapat memi6u

    terjadinya persalinan preterm

    , 3eristi=a K3D yang berlangsung lebih dari *, jam 8 prolonged rupture of membrane)

    seringkali disertai dengan in.eksi intrauterin

    3eristi=a K3D dapat menyebabkan oligohidramnion dan dalam jangka panjang

    kejadian ini akan dapat menyebabkan hilangnya .ungsi amnion bagi pertumbuhan dan perkembangan janin

    E#idemio1ogi

    Ketuban pe6ah dini prematur terjadi pada &C kehamilan 3e6ahnya selaput ketuban

     berkaitan dengan perubahan proses biokimia yangterjadi dalam kolagen matriks ekstra seluler 

    amnion: korion: dan apoptosis membran janin Membran janin dan desidua bereaksi terhadap

    stimuli seperti in.eksi dan peregangan selaput ketuban dengan membran pereduksi mediator 

    6

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    7/26

    seperti prostaglandin: sitokinin: dan protein hormon yang merangsang akti#itas matrix

    degrading enzym”

    Ketuban pe6ah dini dapat terjadi pada kehamilan aterm: preterm dan pada kehamilan

    midtrester Frekuensi terjadinya sekitar 7C: & B ) C: dan kurang dari & C Se6ara umum

    insidensi K3D terjadi sekitar ( B &* C 82han: *''19 Insidensi K3D kira B kira &* C dari

    semua kehamilan 8Mo6htar: &4479: sedangkan menurut Rahma=ati *'&& insidensi K3D

    adalah sekitar 1 B 4 C dari semua kehamilan

    Etio1ogi

    3enyebab K3D menurut Manuaba *''4 dan Morgan *''4 meliputi ;

    & Ser#iks inkopeten menyebabkan dinding ketuban yang paling ba=ah mendapatkan

    tekanan yang semakin tinggi

    * Faktor keturunan 8ion 2u serum rendah: #itamin 2 rendah: dan kelainan genetik9

    ) 3engaruh dari luar yang melemahkan ketuban seperti in.eksi genitalia dan

    meningkatnya enEim proteolitik Masa inter#al sejak ketuban pe6ah sampai terjadinya

    kontraksi disebut .ase laten Makin panjang .ase laten makin tinggi kemungkinan

    in.eksi Makin muda usia kehamilan: makin sulit upaya peme6ahannya tanpa

    menimbulkan morbiditas janin dan komplikasi ketuban pe6ah dini meningkat

    , Multipara: grandemultipara: pada kehamilan yang terlalu sering akan mempengaruhi

     proses embriogenesis sehingga selaput ketuban yang terbentuk akan lebih tipis dan

    yang akan menyebabkan selaput ketuban pe6ah sebelum tanda B tanda inpartu

    O#erdistensi uterus pada hidramnion: kehamilan ganda: dan se#alopel#ik disproporsi

    %idramnion atau sering disebut polihidramnion adalah banyaknya air ketuban

    melebihi *''' 66 %idramnion dapat terjadi pada kasus anense.alus: atresia

    esophagus: gemeli: dan ibu yang mengalami diabetes melitus gestasional Ibu dengan

    diabetes melitus gestasional akan melahirkan bayi dengan berat badan berlebihan pada semua usia kehamilan sehingga kadar 6airan amnion juga akan berlebih

    Kehamilan ganda adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih sehingga

    kemungkinan terjadinya hidramnion bertambah &' kali lebih besar

    1 Kelainan letak yaitu letak lintang

    ( 3enduluran abdomen 8perut gantung9

    7 "sia ibu yang lebih tua

    4 Ri=ayat K3D sebelumnya

    &' Merokok selama kehamilan

    7

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    8/26

    & Inkompetensia ser#iks

    Inkompetensia ser#iks adalah istilah untuk menyebut kelainan pada otot>otot leher 

    atau leher rahim 8ser#iks9 yang terlalu lunak dan lemah: sehingga sedikit membuka ditengah>

    tengah kehamilan karena tidak mampu menahan desakan janin yang semakin besar Ser#iks

    smemiliki suatu kelainan anatomi yang nyata: yang bisa disebabkan laserasi sebelumnya

    melalui ostium uteri atau merupakan suatu kelainan 6ongenital pada ser#iks sehingga

    memungkinkan terjadinya dilatasi berlebihan tanpa perasaan nyeri dan mules dalam masa

    kehamilan trimester kedua atau a=al trimester ketiga yang diikuti dengan penonjolan dan

    robekan selaput janin serta keluarnya hasil konsepsi*

    * 3eninggian tekanan inta uterin

    5ekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat se6ara berlebihan dapat menyebabkan

    terjadinya ketuban pe6ah dini Misalnya ;

    a 5rauma ; hubungan seksual: pemeriksaan dalam: amniosintesis

     b Gemelli

    Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dua janin atau lebih 3ada kehamilan

    gemelli terjadi distensi uterus yang berlebihan: sehingga menimbulkan adanya

    ketegangan rahim se6ara berlebihan %al ini terjadikarena jumlahnya berlebih: isi

    rahim yang lebih besar dan kantung 8selaput ketuban 9 relati#e ke6il sedangkan

    dibagian ba=ah tidak ada yang menahan sehingga mengakibatkan selaput ketuban

    tipis dan mudah pe6ah1

    ) Makrosomia

    Makrosomia adalah berat badan neonatus ,''' gram kehamilan dengan makrosomia

    menimbulkan distensi uterus yang meningkat atau o#er distensi dan menyebabkan tekanan

     pada intra uterin bertambah sehingga menekan selaput ketuban: manyebabkan selaput

    ketuban menjadi teregang: tipis: dan kekuatan membrane menjadi berkurang: menimbulkan

    selaput ketuban mudah pe6ah1

    , %idramnion

    %idramnion atau polihidramnion adalah jumlah 6airan amnion *''' mL uterus dapat

    mengandung 6airan dalam jumlah yang sangat banyak %idramnion kronis adalah

     peningaktan jumlah 6airan amnion terjadi se6ara berangsur>angsur %idramnion akut: #olume

    8

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    9/26

    tersebut meningkat tiba>tiba dan uterus akan mengalami distensi nyata dalam =aktu beberapa

    hari saja*

    Kelainan letak 

    Kelainan letak misalnya lintang: sehingga tidak ada bagian terendah yang menutupi pintu atas

     panggul 83-39 yang dapat menghalangi tekanan terhadap membran bagian ba=ah*

    1 3enyakit in.eksi

    In.eksi yang terjadi se6ara langsung pada selaput ketuban maupun as6enden dari #agina atau

    in.eksi pada 6airan ketuban bisa menyebabkan terjadinya K3D 3enelitian menunjukkan

    in.eksi sebagai penyebab utama ketuban pe6ah diniMembrana khorioamniotik terdiri dari

     jaringan #iskoelastik -pabila jaringan ini dipa6u oleh persalinan atau in.eksi maka jaringan

    akan menipis dan sangat rentan untuk pe6ah disebabkan adanya akti#itas enEim

    kolagenolitikIn.eksi merupakan .aktor yang 6ukup berperan pada persalinan preterm

    denganketuban pe6ah dini Grup + strepto6o66us mikroorganisme yang sering menyebabkan

    amnionitis)

    Pto2i$io1ogi

    9

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    10/26

    Ketuban pe6ah dalam persalinan se6ara umum disebabkan oleh kontraksi uterus dan

     peregangan berulang Selaput ketuban pe6ah karena pada daerah tertentu terjadi perubahan

     biokimia yang menyebabkan selaput ketuban in.erior rapuh: bukan karena seluruh selaput

    ketuban rapuh 5erdapat keseimbangan antara sintesis dan degenerasi ekstraseluelr matriks

    3erubahan struktur: jumlah sel: dan katabolisme kolagen menyebabkan akti#asi kolagen

     berubah dan menyebabkan selaput ketuban pe6ah

    Dua belas hari setelah o#um dibuahi : terrbentuk suatu 6elah yang dikelilingi amnion

     primiti. yang terbentuk dekat embryoni6 plate 2elah tersebut melebar dan amnion

    disekelilingnya menyatu dengan mula>mula dengan body stalk kemudian dengan korion yang

    akhirnya menbentuk kantung amnion yang berisi 6airan amnion 2airan amnion : normalnya

     ber=arna putih : agak keruh serta mempunyai bau yang khas agak amis dan manis 2airan ini

    mempunyai berat jenis &:''7 yang seiring dengan tuannya kehamilan akan menurun dari

    &:'* menjadi &:'&' -sal dari 6airan amnion belum diketahui dengan pasti : dan masih

    membutuhkan penelitian lebih lanjut Diduga 6airan ini berasal dari lapisan amnion

    sementara teori lain menyebutkan berasal dari plasentaDalam satu jam didapatkan

     perputaran 6airan lebih kurang '' ml

    -mnion atau selaput ketuban merupakan membran internal yang membungkus janin

    dan 6airan ketuban Selaput ini li6in: tipis: dan transparan Selaput amnion melekat erat pada

    korion 8sekalipun dapat dikupas dengan mudah9 Selaput ini menutupi permukaan .etal pada

     plasenta sampai pada insertio tali pusat dan kemudian berlanjut sebagai pembungkus tali

     pusat yang tegak lurus hingga umbilikus janin Sedangkan korion merupakan membran

    eksternal ber=arna putih dan terbentuk dari #ili B #ili sel telur yang berhubungan dengan

    desidua kapsularis Selaput ini berlanjut dengan tepi plasenta dan melekat pada lapisan

    uterus

    10

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    11/26

    Dalam keadaan normal jumlah 6airan amnion pada kehamilan 6ukup bulan sekitar 

    &''' B &'' 66: keadaan jernih agak keruh: steril: bau khas: agak manis: terdiri dari 47C >

    44C air: &> * C garam anorganik dan bahan organik 8protein terutama albumin9: runtuhan

    rambut lanugo: #erniks kaseosa: dan sel B sel epitel dan sirkulasi sekitar ''66/jam

    Minggu gestasi !anin 3lasenta 2airan amnion 3ersen 2airan

    &1 &'' &'' *'' '

    *7 &''' *'' &''' ,

    )1 *'' ,'' 4'' *,

    ,' ))'' '' 7'' &(

    Fungsi 6airan amnion

    & 3roteksi ; Melindungi janin terhadap trauma dari luar 

    * Mobilisasi ; Memungkinkan ruang gerak bagi bayi

    ) %emostatis ; Menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam basa 83h9

    11

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    12/26

    , Mekanik ; Menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruang intrauteri

    3ada persalinan: membersihkan atau meli6inkan jalan lahir dengan 6airan steril

    sehingga melindungi bayi dari kemungkinan in.eksi jalan lahir 

    Mekanisme K3D menurut Manuaba *''4 antara lain ;

    & 5erjadinya premature ser#iks

    * Membran terkait dengan pembukaan terjadi

    a De#askularisasi

     b ekrosis dan dapat diikuti pe6ah spontan

    6 !aringan ikat yang menyangga membran ketuban makin berkurang

    d Melemahnya daya tahan ketuban diper6epat dengan adanya in.eksi yang

    men6egah enEim proteolitik dan enEim kolagenase

    Ptogene$i$

    12

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    13/26

    Faktor JaninGemeli

    Malposisi

    Berat Janin berlebih

    Faktor IbuServiks nkopetenM!ltipara

    "i#ramnion$%&' !sia

    (i)a*at +%&Merokok

    KELEMAHAN DINDING MEMBRAN JANIN

    RUPTURNYA MEMBRAN AMNION DAN KHORION SEBELUM TANDA – TANDA PERSALINAN

    KETUBAN PEAH DINI

    INFEKSI PADA IBU

    3enelitian terbaru mengatakan K3D terjadi karena meningkatnya apoptosis dari

    komponen sel dari membran .etal dan juga peningkatan dari enEim protease tertentu

    Kekuatan membran .etal adalah dari matriks ekstraselular amnion Kolagen interstitial

    terutama tipe I dan tipe III yang dihasilan dari sel mesenkim juga penting dalam

    mempertahankan kekuatan membran .etal

    Matriks metalloprotease 8MM39 adalah kumpulan proteinase yang terlibat dalam

    remodeling tissue dan degenerasi kolagen MM3 B *: MM3 B ): dan MM3 B 4 ditemukan

    dengan konsentrasi tinggi pada kehamilan dengan ketuban pe6ah dini -kti#asi protease ini

    diregulasi oleh tissue inhibitor of matrix metalloprotease 85IM3s9 5IM3s ini pula rendah

    dalam 6airan amnion pada =anita dengan ketuban pe6ah dini 3eningkatan enEim protease

    dan penurunan inhibitor mendukung bah=a enEim ini mempengaruhi kekuatan membran

    .etal

    Selain itu terdapat teori yang mengatakan meningkatnya marker B marker apoptosis

    dimembran .etal pada ketuban pe6ah dini berbanding dengan membran pada kehamilan

    normal +anyak penelitian yang mengatakan akti#asi akti#itas degenerasi kolagen dan

    kematian sel yang memba=a kelemahan pada dinding membran .etal

    13

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    14/26

    Digno$i$

    Diagnosis dapat ditegakan dari anamnesis: pemeriksaan .isik: dan pemeriksaan laboratorium

    & -namnesis

    Dari anamnesis dapat menegakkan 4'C dari diagnosis Kadang kala 6airan seperti

    urin dan #aginal dis6harge bisa dianggap 6airan amnion 3enderita merasa basah dari

    #aginanya atau mengeluarkan 6airan banyak dari jalan lahir* Inspeksi

    3engamatan biasa akan tampak keluarnya 6airan dari #agina: bila ketuban baru pe6ah:

    dan jumlah airnya masih banyak: pemeriksaan ini akan makin jelas

    ) 3emeriksaan Inspekulo

    Merupakan langkah pertama untuk mendiagnosis K3D karena pemeriksaan dalam

    seperti vaginal toucher  dapat meningkatkan resiko in.eksi: 6airan yang keluar dari

    #agina perlu diperiksa ; =arna: bau: dan 3% nya: yang dinilai adalah

    • Keadaan umum dari ser#iks: juga dinilai dilatasi dan perdarahan dari ser#iks

    Dilihat juga prolapsus tali pusat atau ekstremitas janin +au dari amnion yang

    khas juga harus diperhatikan

    • 3ooling pada 6airan amnion dari .orniks posterior mendukung diangnosis K3D

    Melakukan perasat #alsa#a atau menyuruh pasien untuk batuk untuk 

    memudahkan melihat pooling

    • 2airan amnion di kon.irmasikan dengan menggunakan nitrazine test  Kertas

    lakmus akan berubah menjadi biru jika 3% 1 B 1: Sekret #agina ibu memiliki

    3% , B : dengan kerta nitraEin ini tidak terjadi perubahan =arna Kertas nitraEin

    14

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    15/26

    ini dapat memberikan positi. palsu jika tersamarkan dengan darah: semen atau

    #aginisis tri6homiasis

    , Mikroskopis 8tes pakis9 !ika terdapat pooling dan tes nitraEin masih samar dapat

    dilakukan pemeriksaan mikroskopis dari 6airan yang diambil dari .orniks posterior

    2airan dis=ab dan dikeringkan diatas gelas objek dan dilihat dengan mikroskop

    Gambaran  ferning” menandakan 6airan amnion

    Dilakukan juga kultur dari s=ab untuk chlamydia,

     gonnorhea, dan stretococcus group B

    Pemeri3$n Lb

    & 3emeriksaan alpha B .etoprotein 8-F39: konsentrasinya tinggi didalam 6airan amnion

    tetapi tidak di6airan semen dan urin

    * 3emeriksaan darah lengkap dan kultur dari urinalisa

    ) 5es pakis

    , 5es lakmus

    Pemeri3$n USG

    3emeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah 6airan ketuban dalam ka#um

    uteri 3ada kasus K3D terlihat jumlah 6airan ketuban sedikit 8Oligohidramnion atau

    anhidramnion9 Oligohidramnion ditambah dengan hasil anamnesis dapat membantu

    diagnosis tetapi bukan untuk menegakkan diagnosis rupturnya membran .etal Selain itu

    dinilai amnioti6 .luid indeH 8-FI9: presentasi janin: berat janin: dan usia janin

    Pent13$nn

    & Konser#ati. 

    Ra=at di rumah sakit: berikan antibiotik 8ampisilin ,H''mg atau eritromisin bila

    tidak tahan dengan ampisilin dan metronidaEol * H ''mg selama ( hari9 !ika umur 

    kehamilan kurang dari )* B ), minggu: dira=at selama air ketuban masih keluar !ika

    usia kehamilan )* B )( minggu belum inpartu: tidak ada in.eksi: tes busa negati. 

     berikan deHametason: obser#asi tanda B tanda in.eksi: dan kesejahteraan janin

    5erminasi pada usia kehamilan )( minggu !ika usia kehamilan )* B )( minggu:

    sudah inpartu: tidak ada in.eksi: berikan tokolitik 8salbutamol9: deksametason: dan

    induksi setelah *, jam !ika usia kehamilan )* B )( minggu: ada in.eksi: beri

    antibiotik dan lakukan induksi: nilai tanda B tanda in.eksi 8suhu: leukosit: tanda B 

    15

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    16/26

    tanda in.eksi intrauterin9 3ada usia kehamilan )* B )( minggu berikan steroid untuk 

    kematangan paru janin: dan bila memungkinkan periksa kadar lesitin dan

    spingomietin tiap minggu Dosis betametason &*mg sehari dosis tunggal selama *

    hari: deksametason IM mg setiap 1 jam selama , kali

    * -kti.  

    Kehamilan )( minggu: induksi dengan oksitoksin +ila gagal seksio sesarea +ila

    tanda B tanda in.eksi berikan antibiotik dosis tinggi dan terminasi persalinan +ila

    skor pel#ik ? : lakukan pematangan pel#iks: kemudian induksi !ika tidak berhasil

    lakukan seksio sesarea +ila skor pel#iks lakukan induksi persalinan

    Kom#1i3$i

    Per$1inn Premtur

    16

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    17/26

    Setelah ketuban pe6ah biasanya segera disusul oleh persalinan 3eriode laten

    tergantung umur kehamilan 3ada kehamilan aterm 4'C terjadi dalam *, jam setelah ketuban

     pe6ah 3ada kehamilan antara *7>), minggu persalinan dalam *, jam3ada kehamilan kurang

    dari *1 minggu persalinan terjadi dalam & minggu(

    In2e3$i

    Resiko in.eksi ibu dan anak meningkat pada Ketuban 3e6ah Dini3ada ibu terjadi

    korioamnionitis3ada bayi dapat terjadi septi6emia: pneumonia: om.alitis"mumnya terjadi

    korioamnionitis sebelum janin terin.eksi3ada Ketuban 3e6ah Dini prematur: in.eksi lebih

    sering daripada aterm Se6ara umum insiden in.eksi sekunder pada Ketuban 3e6ah Dini

    meningkat sebanding dengan lamanya periode laten(

    Komplikasi Ibu;

    > 0ndometritis

    > 3enurunan akti.itas miometrium 8distonia: atonia9

    > Sepsis 8daerah uterus dan intramnion memiliki #askularisasi sangat banyak9

    > Syok septik sampai kematian ibu

    Komplikasi !anin

    > -s.iksia janin

    > Sepsis perinatal sampai kematian janin

    GambarIn.eksi intrauterin progresi. pas6a ketuban pe6ah dini pada kehamilan prematur 

    Hi#o3$i dn A$2i3$i

    17

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    18/26

    Dengan pe6ahnya ketuban terjadi oligohidramnion yang menekan tali pusat hingga

    terjadi as.iksia atau hipoksia 5erdapat hubungan antara terjadinya ga=at janin dan

    oligohidramnion: semakin sedikit air ketuban: janin semakin ga=at(

    Sindrom De2ormit$ -nin

    Ketuban 3e6ah Dini yang terjadi terlalu dini menyebabkan pertumbuhan janin

    terhambat: kelainan disebabkan oelh kompresi muka dan anggota badan janin serta hipoplasi

     pulmonary(

    Gambar De.ormitas !anin

    Pen4eghn

    3ada pasien perokok: diskusikan tentang pengaruh merokok selama kehamilan usaha

    untuk menghentikan: moti#asi untuk menambah berat badan yang 6ukup selama hamil:

    anjurkan pasangan agar menghentikan koitus pada trimester akhir

    Progno$i$

    3rognosis pada ketuban pe6ah dini sangat ber#ariati. tergantung pada ;

    "sia kehamilan

    -danya in.eksi / sepsis

    Fa6tor resiko / penyebab

    18

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    19/26

    Ketepatan Diagnosis a=al dan penatalaksanaan

    3rognosis dari K3D tergantung pada =aktu terjadinya: lebih 6epat kehamilan: lebih sedikit

     bayi yang dapat bertahan +agaimanapun: umumnya bayi yang lahir antara ), dan )( minggu

    mempunyai komplikasi yang tidak serius dari kelahiran premature

    BAB (

    LAPORAN KASUS

    ID05I5-S 3-SI0

     ama ; y %oli.ah

    "mur ; * tahun

    -lamat ; Keranjingan '/' : Keranjingan

    3ekerjaan ; Ibu Rumah 5angga

     o RM ; '4,&7'

    5anggal 3emeriksaan ; *( September *'& 8pukul &''' $I+9

    %3%5 ; * Desember *'&,

    %3L ; & Oktober *'&

    19

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    20/26

    A. Anmne$i$

    %. Ke1uhn UtmKeluar 6airan dari jalan lahir

    ). Ri5!t Pen!3it Se3rng

    3asien merasa hamil 4 bulan: mengeluh keluar 6airan jernih namun jumlahnya sedikit

    3asien mengeluhkan keluar 6airan dari jalan lahir sejak tadi pagi pukul '7'' $I+ 8*(>'4>

    *'&9 pukul '4*' $I+ didapatkan pembukaan & 6m dan air ketuban merembes: lalu dirujuk 

    ke RSD dr Soebandi

    (. Ri5!t Pen!3it Dhu1u

    %ipertensi 8>9: Diabetes Melitus 8>9: -sma 8>9: Ri=ayat 3enyakit Keluarga 8>9

    6. Ri5!t Pengobtn

    8>9

    0. Ri5!t *enr4he

    "sia &* tahun

    7. Ri5!t *en$tru$i

    5eratur/ ( hari/ dismenhorea 89

    '. Ri5!t *rit1

    "sia &7 tahun

    8. Ri5!t Ob$tetri

    I Laki>laki/ &' tahun/dukun/lupa

    II %amil ini

    9. Ri5!t KB

    Suntik ) bulan

    %&. Ri5!t ANC

    20

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    21/26

    3asien rutin periksa ke bidan sejak usia kehamilan &* minggu

    B. Pemeri3$n +i$i3 

    Kedn Umum

    2ukup

    Ke$drn

    2omposmentis

    it1 Sign

    5D ; &&'/7' mm%g

     adi ; 71 H/menit

    RR ; ** H/menit

    Suhu ; )1:( o2

    Pemeri3$n +i$i3 

    Kepala/leher ; anemis 8>9 ikterik 8>9 6yanosis 8>9 dyspneu 8>9

    5horaH ; 2or ; S& S* 5unggal

      3ulmo ; Jesikuler /: rhonki >/>: =heeEing >/>

    Pemeri3$n Khu$u$

    Abdomen:

    Inspeksi ; 2embung: bekas operasi 8>9

    -uskultasi ; D!! &), H/menit

    3erkusi ; Redup

    3alpasi

    LI ; 5F" ))6m

    LII ; 3unggung kanan

    LIII ; Kepala

    LIJ ; Masuk pintu atas panggul

    21

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    22/26

    %is ; * kali dalam &' menit selama *' detik

    Genit1 :

    J5 ; pembukaan * 6m: e..isement * C: ketuban 89 merembes: kepala %odge &

    E3$tremit$ :

    akral hangat pada keempat ekstremitas: oedema 8>9 pada keempat ekstremitas

    5+!; )* gram

    Pemeri3$n Penun;ng

    Laboratorium *( September *'&

    PE*ERIKSAAN HASIL NILAI NOR*AL

    Hemto1ogi Leng3#

    %emoglobin &&:7 &*:'>&1:'

    Leukosit &):& ,:>&&:'

    %ematokrit )):* )1>,1

    5rombosit *)4 &'>,'

    C. Digno$i$ Ker;

    G* 3&''& "K )4>,' minggu janin 5/% K3D ? *, jam

    D. P1nning

    Digno$ti3

    Lab DL: nitraEin test: .ern test

    *onitoring

    Obser#asi 55J

    Obser#asi D!!

    Ter#i

    *edi3mento$ ; Injeksi 6e.otaHime )H&gr 

    22

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    23/26

    Obser#asi inpartu sampai *, jam sejak air ketuban mulai merembes: bila 3S

    dilakukan Induksi persalinan dengan oHyto6in drip "nit dalam '' 66 RL

    5anggal *( September *'& pukul && $I+ telah lahir bayi berjenis kelamin laki>

    laki Langsung menangis Spontan -S (>7 +erat badan bayi *4'' gram 3anjang badan ,4

    2m Ketuban jernih 2a6at 8>9 -nus 89 2ephal hematom 8>9 2aput suksadenum 8>9

    +OLLO/ UP

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    24/26

    Obser#asi 55J

    Injeksi 2e.otaHime )H&gr 

    +OLLO/ UP

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    25/26

    Diperbolehkan KRS dengan obat peroral amoHi6illin )H''mg dan asam me.enamat

    )H''mg selama ) hari

    BAB 6

    PE*BAHASAN

    3asien y %oli.ah usia * tahun datang ke RS"D dr Soebandi *( September *'& pukul

    &''' $I+ dengan keluhan utama keluar 6airan dari jalan lahir Setelah melakukan anamnesis:

     pemeriksaan .isik dan pemeriksaan penunjang maka didapatkan diagnosis G*3&''&: janin 5/% K3D

    Diagnosis dini K3D didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan .isik Dari anamnesis didapatkan pasien

    mengeluh keluar 6airan dari jalan lahir sejak pukul '7'' $I+: 6airan jernih dan berjumlah sedikit pukul

    '4*' periksa ke 3KM terdapat pembukaan & 6m

    3ada pemeriksaan .isik se6ara umum dalam batas normal: baik pemeriksaan tanda #ital: maupun

    status generalisata dari pasien 3ada pasien tidak didapatkan adanya tanda>tanda in.eksi Suhu pasien normal

    yaitu )1:( +erdasarkan teori: pemeriksaan .isik pada kasus K3D ini penting untuk menentukan ada tidaknya

    tanda>tanda in.eksi pada ibu %al ini terkait dengan penatalaksanaan K3D selanjutnya dimana risiko in.eksi

    ibu dan janin meningkat pada K3D "mumnya dapat terjadi korioamnionitis sebelum janin terin.eksi

    3ada pasien K3D akan tampak 6airan keluar dari #agina 2airan yang keluar dari #agina perlu

    diperiksa =arna: bau dan p%nya -ir ketuban yang keruh dan berbau menunjukkan adanya proses in.eksi

    3ada kasus: pasien ini hanya dilakukan pemeriksaan dalam pada saat pertama kali datang untuk menentukan

    ada tidaknya pembukaan 3ada saat dilakukan pemeriksaan dalam dapat die#aluasi adanya selaput ketuban:

     portio dengan konsistensi tebal lunak: ketuban 89 3emeriksaan dalam #agina dibatasi seminimal mungkin

    dan hanya dilakukan kalau K3D yang sudah dalam persalinan 3emeriksaan dalam pada saat pasien datang

     pertama kali adalah penting untuk menilai apakah sudah ada pembukaan sehingga pasien berada dalam

    kondisi inpartu

    +erdasarkan pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit pasien dalam batas normal 8&)&'' /

    mm9 dan kesimpulannya bah=a air ketuban tidak menunjukkan adanya proses in.eksi 3ada pasien ini

    dilakukan tes lakmus Sekret #agina ibu hamil p%nya adalah ,>: dengan nitraEin tes berubah =arna menjadi

    25

  • 8/18/2019 Lapsus Harnisah

    26/26

     biru yang menunjukkan adanya air ketuban 8alkalis9 p% air ketuban adalah (B(: 3asien tidak dilakukan

     pemeriksaan "SG

    3enatalaksanaan

    3ada kasus ini: pe6ahnya ketuban di6urigai terjadi 1 jam sebelum masuk rumah sakit: sementara

     belum ada tanda>tanda inpartu pada pemeriksaan dalam Dari berbagai sumber sepakat mengambil * .aktor 

    yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan terhadap pasien K3D: yaitu umur kehamilan dan

    ada tidaknya tanda>tanda in.eksi pada ibu 3emberian antibiotik pro.ilaksis dapat menurunkan in.eksi pada

    ibu $aktu pemberian antibiotik hendaknya diberikan segera setelah diagnosis K3D ditegakkan

    DA+TAR PUSTAKA

    & Soe=arto S Ketuban 3e6ah Dini Dalam 3ra=irohardjo S Ilmu Kebidanan +agian

    Ketiga; 3atologi Kehamilan: 3ersalinan: i.as dan +ayi +aru Lahir 0disi Keempat

    2etakan Kedua !akarta 35 +ina 3ustaka Sar=ono 3ra=irohardjo *''4 hal 1((>7*

    * ManuabaI+G Ketuban 3e6ah Dini dalam Kapita Selekta 3enatalaksanaan Obstetri

    Ginekologi dan K+: 0G2: !akarta: *''&: hal ; **& B **

    ) Manuaba I+G: 2handranita Manuaba I-: Fajar Manuaba I+G8eds9 3engantar 

    Kuliah Obstertri +ab 1; Komplikasi "mum 3ada Kehamilan Ketuban 3e6ah Dini

    2etakan 3ertama !akarta 3enerbit 0G2 *''( 3p ,1>1', ili F: -nsaari --S eonatal 2ompli6ations O. 3remature Rupture O. 

    Membranes -6ta Medi6a Irani6a Online *'') Jol ,& o) Diunduh dari

    http;//journalstumsa6ir/uploadN.iles/pd./4pd.

    2unningham Gary F: Le#eno ! Kenneth : +loom L Ste#en : %auth 2 !ohn : III

    Gilstrap Larry : $enstrom D Katharine $illiams Obstetri6s 0disi ***''

    1 Sai.udin: -bdul + *''* +uku 3anduan 3raktis 3elayanan Kesehatan Maternal

     eonatal !akarta; Aayasan +ina 3ustaka Sar=ono 3ra=irohardjo

    ( Sai.uddin: -bdul + *'&' Ilmu Kebidanan !akarta ; Aayasan +ina 3ustaka Sar=ono

    3ra=irohardjo