18
BAB I PENDAHULUAN Tinea korporis merupakan istilah untuk menunjukkan adanya infeksi jamur golongan dermatofita pada badan, tungkai dan lengan, tetapi tidak termasuk lipat paha, tangan dan kaki. Sedangkan istila h tinea kruris digunaka n untu k infeksi jamur dermatofi ta pada daerah kulit lipat paha, daerah pubis, perineum dan perianal. Tinea korporis dan tinea kruris dapat di go long kan menj adi ti nea gl abrosa karena ke du any a terdapat pada ku li t yang tidak  berambut. Wa laupun secara klinis terdapat murni tinea kruris atau korporis, namun bisa ditemukan tinea kruris et korporis bersamaan.  1,2  Insidensi dermatomikosis di Indonesia masih cukup tinggi. Dari data beberapa rumah sakit di Indonesia pada tahun 1! didapatkan persentase dermatomikosis terhadap seluruh kasus dermatosis ber"ariasi dari 2,#$ %Semarang& sampai 2',($ %)adang&. #  Sedangkan di *S+) Sanglah Denpasar pada tahun 2! terdapat 2'- %',2$& kasus baru dermatomikosis superfisialis, ! kasus %21,1($& diantaranya adalah tinea korporis dan (1 kasus %22,2($& adalah tinea kruris. Dari segi usia, data dari beberapa rumah sakit di Indonesia menunjukkan  bah/a remaja dan kelompok usia produktif adalah kelompok usia terbanyak menderita dermatomikosis superfisialis dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih muda atau lebih tua. 0emungkinan karena segmen usia tersebut lebih banyak mengalami faktor predisposisi atau pencetus misalnya pekerjaan basah, trauma, banyak berkeringat, selain pajanan terhadap  jamur lebih lama. -  Walaupun demikian tidak terdapat perbedaan secara khusus gambaran klinis tinea korporis dan tinea kruris baik pada remaja, anakanak maupun orang de/asa. Secara umum gambaran klasik lesi tinea korporis dan tinea kruris berupa lesi anular dengan central cl eari ng dan tepi eritema ya ng aktif. e si yang be rdekata n da pat berg abun g membentuk pola gyrata atau polisiklik. 1,2  Semua der mat ofita dapat men yeb abk an tin ea kor por is, teta pi yan g mer upakan  penyebab tersering adalah Trichoph yton rub rum, Tric hop hyt on mentag ro phy tes,  Microsporum canis dan Tr ichoph yton tonsurans, se da ng kan ti nea kruris keba nyakan diseb ab ka n ole h Tr ichophyto n rubru m dan  Epidermophyton floccosum. Trichophyton tonsurans merupakan jamur antropofilik dan tersebar diseluruh dunia dengan distibusi yang luas. Spesies ini sering menimbulkan lesi yang bersifat kronis. 1  3amur dermatofita dapat 1

Lapsus Lail Kulit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 1/18

BAB I

PENDAHULUAN

Tinea korporis merupakan istilah untuk menunjukkan adanya infeksi jamur golongan

dermatofita pada badan, tungkai dan lengan, tetapi tidak termasuk lipat paha, tangan dan

kaki. Sedangkan istilah tinea kruris digunakan untuk infeksi jamur dermatofita pada daerah

kulit lipat paha, daerah pubis, perineum dan perianal. Tinea korporis dan tinea kruris dapat

digolongkan menjadi tinea glabrosa karena keduanya terdapat pada kulit yang tidak 

 berambut. Walaupun secara klinis terdapat murni tinea kruris atau korporis, namun bisa

ditemukan tinea kruris et korporis bersamaan. 1,2

 Insidensi dermatomikosis di Indonesia masih cukup tinggi. Dari data beberapa rumah

sakit di Indonesia pada tahun 1! didapatkan persentase dermatomikosis terhadap seluruh

kasus dermatosis ber"ariasi dari 2,#$ %Semarang& sampai 2',($ %)adang&.# Sedangkan di

*S+) Sanglah Denpasar pada tahun 2! terdapat 2'- %',2$& kasus baru dermatomikosis

superfisialis, ! kasus %21,1($& diantaranya adalah tinea korporis dan (1 kasus %22,2($&

adalah tinea kruris. Dari segi usia, data dari beberapa rumah sakit di Indonesia menunjukkan

 bah/a remaja dan kelompok usia produktif adalah kelompok usia terbanyak menderita

dermatomikosis superfisialis dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih muda atau lebih

tua. 0emungkinan karena segmen usia tersebut lebih banyak mengalami faktor predisposisi

atau pencetus misalnya pekerjaan basah, trauma, banyak berkeringat, selain pajanan terhadap

 jamur lebih lama.- Walaupun demikian tidak terdapat perbedaan secara khusus gambaran

klinis tinea korporis dan tinea kruris baik pada remaja, anakanak maupun orang de/asa.

Secara umum gambaran klasik lesi tinea korporis dan tinea kruris berupa lesi anular dengan

central clearing dan tepi eritema yang aktif. esi yang berdekatan dapat bergabungmembentuk pola gyrata atau polisiklik. 1,2 

Semua dermatofita dapat menyebabkan tinea korporis, tetapi yang merupakan

 penyebab tersering adalah Trichophyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes,

 Microsporum canis dan Trichophyton tonsurans, sedangkan tinea kruris kebanyakan

disebabkan oleh Trichophyton rubrum dan  Epidermophyton floccosum. Trichophyton

tonsurans merupakan jamur antropofilik dan tersebar diseluruh dunia dengan distibusi yang

luas. Spesies ini sering menimbulkan lesi yang bersifat kronis. 1  3amur dermatofita dapat

1

Page 2: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 2/18

ditularkan secara langsung maupun secara tidak langsung, dan untuk dapat menimbulkan

suatu penyakit, jamur dermatofita harus memiliki kemampuan untuk melekat pada kulit host 

%pejamu&, mampu menembus jaringan pejamu dan selanjutnya mampu bertahan dan

menyesuaikan dengan suhu dan lingkungan biokimia pejamu. Sedangkan "ariabilitas host,

seperti umur, jenis kelamin, ras, budaya dan imunitas dapat mempengaruhi manifestasi klinis

dan perjalanan penyakit infeksi dermatofita ini. Ini menunjukkan bah/a penyakit ini bersifat

multifaktorial.1,- 

Sebagian besar kasus tinea korporis dan tinea kruris berespon baik dengan preparat

anti jamur topikal. )reparat topikal yang dapat digunakan diantaranya alilamin %naftitin,

terbinafin&, imida4ol, tolnaftat, siklopiroks dan salep /hietfield, sulfur presipitatum -1$

dan asidum salisilikum 2#$ yang merupakan obat topikal kon"ensional.1# 5kan tetapi pada lesi yang luas, tidak dapat mentoleransi obat topikal, gagal dengan pengobatan topikal

dan penderita dengan infeksi kronis maka diperlukan pemberian preparat antijamur sistemik 

yaitu griseoful"in, terbinafin, flukona4ol atau itrakona4ol.1 Tidak ada satu pustakapun yang

menyebutkan batasan /aktu untuk dapat mengkatagorikan tinea korporis akut maupun

kronis, /alaupun istilah tersebut banyak digunakan pada beberapa kepustakaan. Secara

umum, berdasarkan kamus kedokteran, istilah kronis menunjukkan lamanya perjalanan suatu

 penyakit, dan istilah kronisitas umumnya digunakan pada penyakit yang telah berlangsungselama lebih dari # bulan.! 0ronisitas dalam dermatofitosis merupakan hal yang sering

dijumpai klinisi, mengingat dermatofitosis merupakan penyakit yang bersifat multifaktorial

dan semua faktor yang terlibat merupakan suatu keadaan yang dapat berubah. 1,-  6erikut

dilaporkan suatu kasus tinea korporis et kruris

2

Page 3: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 3/18

BAB II

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

 7ama 8 7y. W

+mur 8 (! tahun

3enis kelamin 8 )erempuan

5lamat 8 Sukamanah, 3a/a 6arat

)ekerjaan 8 Ibu *umah Tangga

II. ANAMNESIS

5utoanamnesis, tanggal 1 9ktober 21

• 0eluhan utama 8 :atal disertai kulit bercak kemerahan dan bersisik  

halus pada bokong, selangkangan, punggung, dan kedua paha yang semakin

meluas dan gatal terutama bila berkeringat sejak - hari yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang :

• )asien merasa gatal disertai kulit bercak kemerahan dan bersisik halus pada bokong, selangkangan, punggung, dan kedua paha yang semakin meluas sejak -

hari sebelum masuk rumah sakit. :atal dirasakan terutama saat berkeringat,

a/alnya timbul di punggung kemudian gatal menyebar ke bagian bokong,

selangkangan dan kedua paha. )asien sering menggaruk pada bagian bercak 

tersebut karena gatal yang dirasa semakin berat sampai kadang terasa perih. 3ika

 pasien sudah merasa badannya berkeringat dan gatal terasa makin hebat, biasanya

 pasien langsung mengganti bajunya.• 0ulit 6ercak merah pada bokong, punggung, dan kedua paha dirasakan semakin

 bertambah. 0ulit bercak merah a/alnya terdapat pada punggung lalu menyebar ke

 bokong, selangkangan dan kedua paha. 6ercak tersebut disertai dengan sisik sisik.

Tampak adanya perubahan /arna dari bercak kemerahan menjadi kehitaman.

)asien merasakan keluhan gatal pada bercak merah tersebut, sehingga beberapa

 bercak tersebut timbul adanya luka garukan. Tidak ada keluhan nyeri ataupun rasa

 panas pada bercak tersebut. )asien juga menyangkal adanya gatal di tempat

3

Page 4: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 4/18

 bagian tubuh lainnya yang tidak ada bercak seperti telapak tangan, kepala, sela jari

tangan dan kaki.

• 5/alnya keluhan gatal dan bercak merah ini dirasakan pasien sekitar # minggu

yang lalu yang lalu namun tidak dirasakan hebat dan semakin parah sejak - hariini.

• *i/ayat pengobatan, satu minggu yang lalu pasien berobat ke puskesmas dan

diberikan obat salicyl. 0eluhan membaik sesaat lalu timbul kembali.

• *i/ayat penyakit dahulu, pasien belum pernah mengalami sakit yang sama seperti

ini sebelumnya. *i/ayat kencing manis, asma dan darah tinggi, penyakit kuning

dan penyakit hati disangkal

*i/ayat penyakit keluarga, tidak ada keluarga yang menderita sakit yang samaseperti ini. *i/ayat kencing manis, asma dan darah tinggi pada keluarga disangkal

• *i/ayat alergi, tidak ada ri/ayat alergi obat maupun makanan

• *i/ayat psikososial, pasien memiliki kebiasaan mandi sekali sehari, mengganti

seprai tempat tidur 12 bulan sekali, mengganti handuk satu minggu sekali dan

 pasien jarang menjemur handuknya, tidak pernah bertukar pakaian dan handuk 

dengan orang lain, tidak pernah kontak dengan orang yang menderita sakit yang

sama seperti pasien, pasien seharihari sering melakukan aktifitas di rumah sepertimenyapu dan mengepel dan bertanam di halaman rumah dan sering berkeringat

setelahnya. )asien juga mengaku di rumahnya sangat panas karena "entilasinya

kurang baik dan tidak ada kipas angin yang membuat pasien sering berkeringat

 jika sedang melakukan aktifitas seharihari

III. PEMERIKSAAN FISIK 

Status :eneralis0eadaan umum 8 6aik  

0esadaran 8 0ompos mentis

Tandatanda "ital

Tekanan darah 8 1#; mm<g

 7adi 8 ! =;menit

)ernapasan 8 2=;menit

Suhu 8 #(,9>

4

Page 5: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 5/18

0epala 8 7ormocephali

?ata 8 0onjungti"a anemis ;, sklera ikterik ;

T<T 8 @aring hiperemis ;, tonsil T1T1

eher 8 Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid maupun 0:6

3antung 8 Suara jantung S1S2 reguler, murmur ;, gallop ;

)aru 8 Suara nafas "esikuler, ronki ;, wheezing  ;

5bdomen 8 >embung, dinding perut supel, bising usus %A& normal,

nyeri tekan %&, nyeri lepas %&, hepatosplenomegali %&

Bkstremitas 8 5kral hangat, edema tungkai %&, capillary refill  C 2 detik 

Status Dermatologi s

Distribusi *egional5;* bokong, selangkangan, punggung, dan paha kanan dan kiriesi esi bilateral, multiple, sirkumskrip, polisiklik, diskret sebagian

konfluens, kering, lesi sebagian menimbul sebagian tidak 

menimbul, ukuran terkecil 2=1 cm, ukuran terbesar, '=! cm.Bfloresens

i

makula hiperpigmentasi dan papula eritematosa dengan skuama

dan krusta

@oto klinis 8

5

Page 6: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 6/18

6

Page 7: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 7/18

IV. Pemerikaan La!"rat"ri#m

)emeriksaan 09< 1$ diambil dari kerokan kulit di bokong, selangkangan,

 punggung, dan kedua paha. Ditemukan hifa pada pemeriksaan mikroskopis

<asil pemeriksaan mikroskopis pembesaran 1=

<asil pemeriksaan

mikroskop pembesaran

-=

V. RESUME

7

Page 8: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 8/18

Seorang /anita berusia (! tahun datang ke poliklinik *S+D 0ota 6anjar 

dengan keluhan gatal disertai kulit bercak kemerahan dan bersisik halus pada

daerah bokong, selangkangan, punggung, dan kedua paha yang semakin meluas

sejak - hari sebelum masuk rumah sakit. :atal dirasakan terutama saat

 berkeringat, a/alnya timbul di punggung kemudian gatal menyebar ke bagian

 bokong, selangkangan dan kedua paha. )asien sering menggaruk pada bagian

 bercak tersebut karena gatal yang dirasa semakin berat sampai kadang terasa

 perih. 3ika pasien sudah merasa badannya berkeringat dan gatal terasa makin

hebat, biasanya pasien langsung mengganti bajunya.0ulit bercak merah pada

 bokong, punggung, dan kedua paha dirasakan semakin bertambah. 0ulit bercak 

merah a/alnya terdapat pada punggung lalu menyebar ke bokong, selangkangan

dan kedua paha. 6ercak tersebut disertai dengan sisik sisik. Tampak adanya

 perubahan /arna dari bercak kemerahan menjadi kehitaman. )asien merasakan

keluhan gatal pada bercak merah tersebut, sehingga beberapa bercak tersebut

timbul adanya luka garukan. 5/alnya keluhan gatal dan bercak merah ini

dirasakan pasien sekitar # minggu yang lalu yang lalu namun tidak dirasakan

hebat dan semakin parah sejak 2 hari ini. *i/ayat pengobatan, satu minggu yang

lalu pasien berobat ke puskesmas dan diberikan obat salicyl. 0eluhan membaik 

sesaat lalu timbul kembali. )asien tidak memiliki ri/ayat penyakit kuning atau

 penyakit hati sebelumnya. *i/ayat psikososial, jarang menjemur handuknya,

tidak pernah bertukar pakaian dan handuk dengan orang lain, pasien seharihari

sering melakukan aktifitas di rumah seperti menyapu dan mengepel dan bertanam

di halaman rumah dan sering berkeringat setelahnya. )asien juga mengaku di

rumahnya sangat panas karena "entilasinya kurang baik dan tidak ada kipas angin

yang membuat pasien sering berkeringat jika sedang melakukan aktifitas sehari

hari)ada )emeriksaan fisik dermatologis didapatkan distribusi regional pada

daerah bokong, selangkangan, punggung, paha kanan dan paha kiri. esi bilateral,

multiple, sirkumskrip, polisiklik, diskret sebagian konfluens, kering, lesi sebagian

menimbul sebagian tidak menimbul, ukuran terkecil 2=1 cm, ukuran terbesar, '=!

cm. Bfloresensi makula hiperpigmentasi dan papula eritematosa dengan skuama

dan krusta

8

Page 9: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 9/18

VI. DIA$N%SIS KER&A

Tinea 0orporis et 0ruris

VII. DIA$N%SIS BANDIN$

0andidiosis

)itiriasis *osea

VIII. REN'ANA(AN&URAN PEMERIKSAAN

• )embiakan jamur dengan menggunakan medium agar Sabouraud de=trose.

• )emeriksaan dengan lampu /ood

)emeriksaan fungsi hati S:9T dan S:)T

I). PENATALAKSANAAN

 7on ?edikamentosa

• Tidak menggaruk area yang gatal

• ?enjaga kebersihan kulit dengan mandi sehari 2 kali

• ?encegah area lipatan kulit dari kelembaban yang berlebihan dengan cara

mengeringkan kulit setelah mandi dan berkeringat, mengganti pakaian dalamketika mulai berkeringat

?edikamentosa

• Sistemik 

0etokona4ole 2 mg. 1=1dalam 2 minggu

• Topikal

0etokona4ole krim 2$ dioleskan 2=1 selama 1- hari

). PR%$N%SIS

uo ad "itam 8 bonam

uo ad functionam 8 bonam

BAB III

ANALISA KASUS

A. Ana*ii Diagn"i Ka#

9

Page 10: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 10/18

Anamnei +a,a ka#:

Seorang /anita berusia (! tahun keluhan gatal disertai kulit bercak kemerahan dan bersisik halus pada

daerah bokong, selangkangan, punggung, dan kedua paha yang semakin

meluas sejak - hari sebelum masuk rumah sakit. :atal dirasakan terutama saat berkeringat, a/alnya timbul di punggung

kemudian gatal menyebar ke bagian bokong, selangkangan dan kedua

 paha. 0ulit bercak merah pada bokong, punggung, dan kedua paha dirasakan

semakin bertambah. 0ulit bercak merah a/alnya terdapat pada punggung

lalu menyebar ke bokong, selangkangan dan kedua paha. 6ercak tersebut

disertai dengan sisik sisik. Tampak adanya perubahan /arna dari bercak 

kemerahan menjadi kehitaman. )asien merasakan keluhan gatal pada

 bercak merah tersebut, sehingga beberapa bercak tersebut timbul adanya

luka garukan. *i/ayat )enyakit Dahulu, pasien tidak menderita penyakit kuning atau

 penyakit hati sebelumnya. *i/ayat psikososial, jarang menjemur handuknya, tidak pernah bertukar 

 pakaian dan handuk dengan orang lain, pasien seharihari sering

melakukan aktifitas di rumah seperti menyapu dan mengepel dan bertanam

di halaman rumah dan sering berkeringat setelahnya. )asien juga mengaku

di rumahnya sangat panas karena "entilasinya kurang baik dan tidak ada

kipas angin yang membuat pasien sering berkeringat jika sedang

melakukan aktifitas seharihari

Te"ri

Tinea korporis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur superficial

golongan dermatofita, menyerang daerah kulit tak berambut pada /ajah,

 badan, lengan, dan tungkai.(,',!

Tinea kruris adalah penyakit infeksi jamur dermatofita di daerah lipat paha,

genitalia dan sekitar anus yang dapat meluas ke bokong dan perut bagian

 ba/ah. Tinea kruris disebut juga eczema marginatum, dhobie itch, ringworm

of groin. 0elainan ini dapat bersifat akut atau menahun, bahkan dapat

merupakan penyakit yang berlangsung seumur hidup. Tinea kruris merupakan

salah satu bentuk klinis yang sering di lihat di Indonesia(,',!

 

@aktor )redisposisi8

(,',

 

?enyerang pria dan /anita

10

Page 11: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 11/18

 

Semua umur, tetapi lebih sering menyerang orang de/asa 

)aling banyak di daerah tropis 

?usim panas dan banyak berkeringat 

0ebersihan yang kurang diperhatikan 

ingkungan yang kotor dan lembab

Pemerikaan Stat# Dermat"*"gi +a,a Ka#

Status Dermatolog is

)ada )emeriksaan fisik dermatologis didapatkan distribusi regional pada

daerah bokong, selangkangan, punggung, paha kanan dan paha kiri. esi bilateral,

multiple, sirkumskrip, polisiklik, diskret sebagian konfluens, kering, lesi sebagian

menimbul sebagian tidak menimbul, ukuran terkecil 2=1 cm, ukuran terbesar, '=! cm.

Bfloresensi makula hiperpigmentasi dan papula eritematosa dengan skuama dan

krusta

Te"ri:

Tinea kr#ri8

okalisasi8 regio inguinalis bilateral, simetris. ?eluas ke perineum, sekitar anus,

intergluteal sampai ke gluteus. Dapat pula meluas ke suprapubis dan abdomen bagian

 ba/ah. (,',!,

11

Page 12: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 12/18

Bfloresensi dan sifat 8?akula eritematosa numular sampai geografis, berbatas tegas

dengan tepi lebih aktif terdiri dai papula atau pustula. 3ika kronik makula menjadi

hiperpigmentasi dengan skuama di atasnya.

Tinea k"r+"ri:

 okalisasi8 /ajah, anggota gerak atas dan ba/ah, dada, perut, punggung.

Bfloresensi dan sifat8 lesi berbentuk makula atau plak yang merah atau

hiperpigmentasi dengan tepi aktif dan penyembuhan sentral. )ada tepi lesi dijumpai

 papula eritematosa atau "esikel. )ada tepi lesi dijumpai papulapapula eritematos/a

atau "esikel. )ada perjalanan penyakit yang kronik dapat dijumpai likenifikasi.

:ambaran tersebut dapat polisiklis, anular, atau geografis

Pemerikaan Pen#n-ang

)emeriksaan 09< 1$ diambil dari kerokan kulit di bokong, selangkangan,

 punggung, dan kedua paha. Ditemukan hifa pada pemeriksaan mikroskopis

<asil pemeriksaan mikroskopis pembesaran 1=

<asil pemeriksaan

mikroskop pembesaran

-=

12

Page 13: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 13/18

Te"ri:

)ada kecurigaan tinea kruris, spesimen yang digunakan adalah kerokan kulit.

)engambilan pada kulit yang tidak berambut ; glabrous dilakukan dari bagian tepi

kelainan hingga mencapai sedikit di luar kelainan sisik kulit dan kulit dikerok 

menggunakan pisau tumpul steril. +ntuk pengambilan spesimen dari kulit yang

 berambut, rambut terlebih dahulu dicabut, kemudian kulit dikerok untuk memperoleh

sisik.! 

Sediaan basah dibuat dengan cara meletakkan bahan di atas object glass,

kemudian ditambah 1 E 2 tetes larutan 09< dengan konsentrasi 2$. Setelah

menunggu sekitar 1 E 2 menit untuk melarutkan jaringan, dapat ditambahkan 4at

/arna tertentu, misalnya tinta )arker superchroom blue black dengan tujuan melihat

elemen jamur secara lebih nyata. 5dapun /aktu ini dapat diperpendek dengan

melakukan pemanasan di atas api kecil.!

)emeriksaan langsung sediaan basah dikerjakan dengan mikroskop, umumnya

cukup dengan menggunakan pembesaran 1 = 1 dan 1 = -. :ambaran yang sesuaiuntuk dermatofitosis pada kulit adalah ditemukannya hifa, yang nampak sebagai dua

garis sejajar dengan sekat dan cabang, atau spora berderet ; artospora pada kelainan

kulit yang lama dan ; atau sudah diobati. !

13

Page 14: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 14/18

$am!ar . :ambaran Dermatofita pada Sediaan 6asah 09<.1

Ana*ii Diagn"i Ban,ing +a,a Ka#

Diagnosis 6anding pada 0asus8

Tinea korporis et kruris• 0andidiasis• )itiriasis rosea

Te"ri:

0andidiasis8 :atal hebat disertai panas terbakar, terkadang nyeri jika ada infeksi

sekunder. :ambaran kandidiasis pada lipatan paha adalah makula eritema bentuk 

semilunar, maserasi di bagian sentral dengan adanya lesi satelit, memiliki konfigurasi

hen and chicken

)itiriasis rosea8 gambaran lesi makula eritematosa dengan tepi sedikit meninggi, ada

 papula, skuama. Diameter panjang lesi menuruti garis kulit. Ter,a+at /era*,

+at0/(,',!,

Tan,a1$e-a*a Tinea Kr#ri Tinea

k"r+"ri

Kan,i,iai Pitiriai r"ea

:atal bertambah

ketika berkeringat

F F F %:atal hebatdisertai panas

seperti

terbakar&

%gatalringan&

esi berbatas tegas F F F )olisiklis dengan

tepi aktif, tepi lesi

tampak meninggi.

F F

?akula

hiperpigmentasi

F F F

Britema F F F FSkuama F F F F

esi pada bokong F F Fesi pada punggung F F F

14

Page 15: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 15/18

Diagnosis banding tersebut pada kasus dapat disingkirkan sebagai diagnosis kerja

dikarenakan perbedaan pada efloresensi sehingga diagnosis kerja tinea kruris

Atinea korporis dapat ditegakkan +ntuk menajamkan kembali diagnosis, disarankan untuk dilakukan perencanaan

 pemeriksaan penunjang seperti )embiakan jamur dengan menggunakan medium

agar Sabouraud de=trose, pemeriksaan dengan lampu /ood, pemeriksaan fungsi

hati S:9T dan S:)T

Ana*ii Ren0ana Pemerikaan Pen#n-ang

• )embiakan jamur dengan menggunakan medium agar Sabouraud de=trose.

• )emeriksaan dengan lampu /ood

• )emeriksaan fungsi hati S:9T dan S:)T

Teori• +ntuk mengetahui golongan ataupun spesies daripada jamur dilakukan

 pembiakan dengan media yang standar yaitu Sabouraud Dextrose gar 

%SD5&. 0adangkadang kita perlukan juga mikobiotik. Setelah kurang lebih

dua minggu koloni daripada jamur mulai dapat kita baca secara makroskopis.

• 6eberapa kasus membutuhkan pemeriksaan dengan lampu /ood yang

mengeluarkan sinar +G dengan gelombang #( H yang jika didekatkan pada

lesi akan timbul /arna kehijauan. )emeriksaan dengan lampu /ood dapat

menolong dengan adanya effloresensi merah %coral red & pada penderita

kandidiasis.• alu pemeriksaan fungsi hati dilakukan untuk melihat fungsi hati pada pasien

sebelum diberikan pengobatan karena pengobatan ketokona4ole mempunyaiefek samping terhadap fungsi hati, pemeriksaan ini dilakukan supaya

 penatalaksanaan yang diberikan kepada pasien tidak memberatkan fungsi hati

 pada pasien.

Ana*ii Penata*akanaan

Ka#:

 7on ?edikamentosa

15

Page 16: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 16/18

• Tidak menggaruk area yang gatal

• ?enjaga kebersihan kulit dengan mandi sehari 2 kali

• ?encegah area lipatan kulit dari kelembaban yang berlebihan dengan cara

mengeringkan kulit setelah mandi dan berkeringat, mengganti pakaian dalamketika mulai berkeringat

?edikamentosa

• Sistemik 

0etokona4ole 2 mg. 1=1dalam 2 minggu

• Topikal

0etokona4ole krim 2$ dioleskan 2=1 selama 1- hari

Te"ri:

Tatalaksana pada pasien dengan tinea kruris dilakukan secara medikamentosa

maupun non medikamentosa.

Tatalaksana non medikamentosa terutama diarahkan untuk tetap menjaga

higiene ; kebersihan diri melalui mandi dan mengganti pakaian, menjaga tubuh agar 

tidak terlalu berkeringat, tidak menggunakan handuk ; barang pribadi lain secara

 bergantian, menghindari kontak langsung dengan he/an yang disangka menularkan

 jamur, serta kepatuhan berobat.11

6erdasarkan pedoman )B*D9S0I tahun 211, secara medikamentosa dapat

diberikan administrasi obat topikal dan sistemik .12

9bat topikal terpilih berasal dari golongan alilamin, diberikan sekali sehari

selama 12 minggu. Sebagai alternatifnya, dapat diberikan golongan a4ol,

siklopiroksolamin, asam undesilinat, dan tonafal 12 kali sehari selama 2- minggu.12

9bat sistemik diberikan apabila lesi terjadi secara kronik, terjadi lesi luas ;

ekstensif, atau gagal respons dengan pengobatan topikal. )ilihan obatnya adalah

griseoful"in oral 12 mg;kg 66;hari, ketokona4ol 2 mg;hari, itrakona4ol 2 = 1

mg;hari, serta terbinafin oral 1 = 2 mg;hari.12

0etokona4ol bersifat fungistatik dan dapat menjadi alternatif pilihan bilaterjadi resistensi pada griseoful"in. )emberian dilakukan selama 1 hari E 2 minggu

16

Page 17: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 17/18

 pada pagi hari setelah makan. 9bat ini bersifat hepatotoksik sehingga tidak boleh

diberikan pada pasien dengan kelainan hepar .!

amanya pengobatan bergantung pada lokasi penyakit, penyebab penyakit,

serta keadaan imunitas penderita.)emberian obat dilakukan hingga secara klinisditemukan perbaikan diikuti dengan hasil negatif pada pemeriksaan

laboratorium.125gar tidak residif, pengobatan dilanjutkan selama 2 minggu setelah

terjadi kesembuhan secara klinis.!

Ber,aarkan Pr"gn"i

uo 5d "itam 8 5d 6onam  Tidak ada gejala atau tanda yang

mengarah kepada ancaman kematian. 0eadaan umum, kesadaran, dan tanda "ital

 pasien masih dalam batas normal. uo 5d functionam 8 5d 6onam  tine menimbulkan lesi yang tidak 

mengganggu fisiologis kulit secara bermakna uo 5d Sanactionam 8 5d 6onam  Dengan menghilangkan faktor 

 predisposisi maka penyakit ini dapat diobati secara tuntan dan sembuh

Te"ri

  )rognosis penyakit ini baik dengan diagnosis dan terapi yang tepat asalkankelembapan dan kebersihan kulit selalu dijaga!

DAFTAR PUSTAKA

1. :oedadi ?, Su/ito )S. Tinea 0orporis dan Tinea 0ruris. In 8 6udimulja +,0us/adji, 6ramono 0, ?enaldi S, D/ihastuti ), editors. Dermatomikosis

Superfisialis, 2nd Bd. 3akarta8 6alai )enerbit @0+I, 2-, p 8 #1#

17

Page 18: Lapsus Lail Kulit

7/26/2019 Lapsus Lail Kulit

http://slidepdf.com/reader/full/lapsus-lail-kulit 18/18

2. 5diguna ?S. Bpidemiologi Dermatomikosis di Indonesia. In 8 6udimulja +,0us/adji, 6ramono 0, ?enaldi S, D/ihastuti ), editors. DermatomikosisSuperfisialis, 2nd Bd. 3akarta8 6alai )enerbit @0+I, 2-, p 8 1(

#. 0us/adji, 6udimulja +. )enatalaksanaan Dermatofitosis di Indonesia. MD!"

1'2-%1&8#(#

-. <ainer 6. Dermatophyte Infections. 5m @am )hysician 2#('%1&8111!

. 7ugroho S5, Siregar *S. )emeriksaan )enunjang Diagnosis ?ikosis Superfisialis.In 8 6udimulja +, 0us/adji, 6ramono 0, ?enaldi S, D/ihastuti ), editors.Dermatomikosis Superfisialis, 2nd Bd. 3akarta8 6alai )enerbit @0+I, 2-, p8 1'

(. Shannon, Germa, ?ichael ). <effernan. Superficial @ungal Infection8 in @it4patrickJsDermatology in :eneral ?edicines. 'th ed. Gol.2, The ?c :ra/ >ompanies.2!.1!'1!21

'. Djuanda, 5dhi, dkk. "lmu #enyakit $ulit dan $elamin edisike enam% #enyakit $ulit&

 Mikosis%3akarta8 6adan )enerbit @0+I 21. <al !1

!. 6udimulja +. Dermatomikosis Superfisialis%3akarta8 6alai )enerbit @0+I8 21. <al'1(

. Siregar *S.  tlas berwarna% Saripati #enyakit $ulit . Bdisi ketiga.  #enyakit 'amur&

Tinea 3akarta B:>. 21-. <alaman 1'2,2#11. Wolff 0, 3ohnson *5, Suurmond D. @it4patrickJs >olor 5tlas K Synopsis of >linical

Dermatology.LebookM. @ifth Bdition. )hiladelphia8 ?c:ra/<ill >ompanies

2'.>hapter 2#8 >utaneous @ungal Infection. <al 1!211. 3ames WD, 6erger T:, Blston D?. 5ndre/sJ Diseases of the Skin >linicalDermatology. Ble"enth Bdition. )hiladelphia8 Saunders Blse"ier 211.p.2!'!,2.

12. Sugito T, <akim , Suseno S, Suriadiredja 5, Toruan T, 5lam T7, editor.)anduan )elayanan ?edis Dokter Spesialis 0ulit dan 0elamin )B*D9S0I. 3akarta8)) )B*D9S0I 211.hal.(.

18