33
A. Latar Belakang Masalah. Dari seluruh negara yang ada di dunia, Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang jumlah penduduknya sangat besar. Sebagai negara kepulauan, penduduk Indonesia memiliki persebaran yang tidak merata. Berbagai masalah yang merupakan akibat dari persebaran penduduk yang tidak merata kerap kali muncul dan mendesak pemerintah untuk dapat segera mungkin bertindak untuk mengambil sebuah kebijakan. Disamping itu, faktor pertumbuhan penduduk yang besar dengan persebaran tidak merata serta rendahnya kualitas penduduk juga menjadi sumber permasalahan yang berkaitan dengan kependudukan di Indonesia,khususnya di kabupaten Sumba Barat Daya,Nusa Tenggara Timur. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan tidak merata serta tanpa diimbangi dengan pencapaian kualitas SDM yang tinggi mengakibatkan munculnya berbagai permasalahan- permasalahan kependudukan yang antara lainya yaitu : kemiskinan,kesehatan dan pengangguran. 1

Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

A. Latar Belakang Masalah.

Dari seluruh negara yang ada di dunia, Indonesia merupakan salah satu

negara berkembang yang jumlah penduduknya sangat besar. Sebagai negara

kepulauan, penduduk Indonesia memiliki persebaran yang tidak merata. Berbagai

masalah yang merupakan akibat dari persebaran penduduk yang tidak merata

kerap kali muncul dan mendesak pemerintah untuk dapat segera mungkin

bertindak untuk mengambil sebuah kebijakan.

Disamping itu, faktor pertumbuhan penduduk yang besar dengan

persebaran tidak merata serta rendahnya kualitas penduduk juga menjadi sumber

permasalahan yang berkaitan dengan kependudukan di Indonesia,khususnya di

kabupaten Sumba Barat Daya,Nusa Tenggara Timur. Pertumbuhan penduduk

yang pesat dan tidak merata serta tanpa diimbangi dengan pencapaian kualitas

SDM yang tinggi mengakibatkan munculnya berbagai permasalahan-

permasalahan kependudukan yang antara lainya yaitu : kemiskinan,kesehatan dan

pengangguran.

Dalam menyikapi berbagai permasalahan itu pemerintah berusaha

memperoleh data tentang kependudukan di Indonesia yang akurat untuk mampu

membuat pemetaan yang tepat guna menanggulangi masalah kependudukan baik

di tingkat lokal dan nasional. Data tersebut di perlukan untuk mampu membuat

sebuah program dalam rangka pengendalian jumlah dan pertumbuhan

penduduk,serta pemerataan persebaran penduduk.

Akan tetapi hingga saat ini perolehan data kependudukan di Indonesia

masih sangat tergantung pada hasil sensus dan survei atau data administrasi yang

di peroleh secara periodik dan masih bersifat agregat (makro). Kebutuhan data

1

Page 2: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

mikro penduduk untuk identifikasi calon pemilih pemula,penyaluran dana

jaringan pengaman sosial,bantuan untuk miskin, beasiswa untuk wajib belajar dan

kegiatan perencanaan pembangunan di rasakan masih belum akurat karena tidak

diperoleh dengan cara registrasi. Atas dasar pertimbangan tersebut maka di

perlukan petunjuk pencatatan dan pemutakhiran biodata penduduk.

Dalam pengelolahan pendaftaran penduduk merupakan tanggung jawab

pemerintah kota/kabupaten, dimana dalam pelaksanaannya diawali dari

desa/kelurahan selaku ujung tombak pendaftaran penduduk, hingga setiap warga

terdaftar secara administrasi sebagai warga negara Indonesia dan sesuai dengan

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang administrasi kependudukan.

Dalam pelayanan tersebut perlu dilakukan dengan benar dan cepat agar penduduk

sebagai pelanggan merasa dapat pelayanan yang memuaskan.

Sebagai salah satu langkah untuk membantu berbagai pekerjaan mengenai

pendaftaran kependudukan yang sesuai dengan berbagai standar yang diperlukan

maka pemerintah mulai membuat sebuah kebijakan dengan mengadakan program

yang dahulu dikenal dengan Sistem Informasi Manajemen Kependudukan

(SIMDUK) yang di buat sekitar tahun 1996. SIMDUK adalah sebuah kebijakan

yang diterapkan di daerah kabupaten/kota, dan ditujukan untuk menangani status

kependudukan dengan segala perubahannya. SIMDUK itu sendiri merupakan

suatu aplikasi untuk mengelola data kependudukan daerah yang meliputi Biodata

Penduduk,Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan Akta

Pencatatan Sipil. Aplikasinya dapat digunakan untuk mengelola data

kependudukan pada kecamatan atau kelurahan yang lokasinya terpisah, akan

2

Page 3: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

tetapi karena didasarkan pada basis internet maka dapat dikumpulkan di satu titik

yaitu Internet Data Center.

Akan tetapi pada pelaksanaanya di lapangan ternyata di dapati berbagai

kelemahan SIMDUK sebagai sebuah sistem untuk mengelola data kependudukan.

Di mana masih banyak terdapat pemalsuan identitas karena disebabkan kurang

detailnya data-data mengenai penduduk. Seperti yang terdapat di ibu kota

Jakarta,ditemukannya berbagai identitas ganda dengan nomor identitas yang

berbeda pula.

Selain itu dalam pemenuhan hak penduduk,terutama di bidang Pencatatan

Sipil, masih ditemukan penggolongan penduduk yang di dasarkan pada perlakuan

diskriminatif yang membeda-bedakan suku, keturunan, dan agama. Penggolongan

Penduduk dan Pelayanan diskriminatif yang demikian itu tidak sesuai dengan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Kondisi tersebut mengakibatkan pengadministrasian kependudukan mengalami

kendala yang mendasar sebab sumber data kependudukan belum terkoordinasi dan

terintegrasi,serta terbatasnya cakupan pelaporan yang belum terwujud dalam suatu

sistem administrasi kependudukan yang utuh dan optimal.

Kondisi Sosial dan administrasi seperti yang di kemukan di atas tidak

memiliki sistem database kependudukan yang menunjang pelayanan administrasi

kependudukan. Kondisi itu harus di akhiri dengan pembentukan suatu sistem.

Administrasi Kependudukan yang sejalan dengan kemajuan teknologi informasi

dan komunikasi untuk memenuhi tuntutan masyarakat atas pelayanan

kependudukan yang profesional.

3

Page 4: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

Berdasarkan berbagai evaluasi terhadap kebijakan SIMDUK ini

pemerintah merasa perlu menggantinya dengan sebuah kebijakan baru. Kebijakan

baru itu tentunya juga lebih menjawab segala kebutuhan yang di perlukan untuk

melengkapi data kependudukan. Untuk membantu berbagai pekerjaan mengenai

pendaftaran kependudukan yang sesuai dengan berbagai standar yang diperlukan

maka pemerintah merumuskan sebuah kebijakan baru yaitu Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan (SIAK).

SIAK merupakan sistem informasi yang memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi

kependudukan di tingkat penyelenggaraan dan instansi pelaksana sebagai satu

kesatuan yang di maksudkan untuk terselenggaranya Administrasi Kependudukan

dalam skala nasional yang terpadu dan tertib,terpenuhnya hak penduduk di bidang

administrasi kependudukan dengan pelayanan yang profesional dan tersedianya

data dan informasi mengenai pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil pada

berbagai tingkatan secara akurat,lengkap,mutakhir,dan mudah di akses sehingga

menjadi acuan bagi perumusan kebijakan dan pembangunan pada umumnya.

SIAK bisa menjadi solusi dari berbagai permasalahan kependudukan yang

ada. Dengan adanya pengelolaan data secara online maka kelemahan-kelemahan

pengolahan data secara konvensional dapat ditekan. SIAK sendiri memberikan

banyak manfaat antara lain, hasil perhitungan dan pengelolaan data statistik

tersebut dapat di gunakan sebagai bahan perumusan dan penyempurnaan

kebijakan, strategi dan program bagi penyelenggaraan dan pelaksanaan

pembangunan di bidang kualitas, kuantitas, dan mobilitas penduduk, kepentingan

pembagunan lainnya. Serta penerapan SIAK ini di pengaruhi oleh beberapa

4

Page 5: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

faktor, antara lain yaitu sarana dan prasarana,sumber daya manusia, dan

sosialisasi.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 pasal 13 tentang

Nomor Induk Kependudukan maka pemerintah mengeluarkan sebuah peraturan

baru yang tertuang dalam PP Nomor 37 Tahun 2007 yang memuat tentang

pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2006.

Salah satu latar belakang dibuatnya sistem ini tentunya untuk mampu

melakukan pemetaan yang tepat tentang komposisi penduduk,kepadatan

penduduk,masalah kemiskinan yang di hadapi penduduk di pelosok, serta melihat

kemajuan apa yang telah mampu dicapai oleh pemerintah untuk menanggulangi

kemiskinan dan kesehatan. Tentunya tujuan ini perlu koordinasi dengan dinas lain

yang bersangkutan. SIAK diharapkan mampu memberikan Nomor Induk

Penduduk yang telah terdaftar di Depdagri untuk memudahkan pemerintah pusat

dan daerah guna melihat permasalahan penduduk yang ada serta meningkatkan

kualitas pelayanan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. Namun hingga saat

ini masih ada masyarakat Sumba Barat Daya yang belum memiliki nomor Induk

Penduduk tersebut, sehingga masih banyak masyarakat yang belum masuk

hitungan ataupun perkiraan dapat dibantu oleh pemerintah. Selain itu masyarakat

yang terdapat di wilayah pelosok Kabupaten Sumba Barat Daya sering kali belum

terjangkau pelayanan Publik yang di sediakan pemerintah daerah seperti

kesehatan dan pendidikan sehingga belum tercapai standar pelayanan minimal

yang menjadi tanggung jawab pemerintah.

Berdasarkan pemaparan di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti

tentang bagaimana efektifitas Implementasi program SIAK secara langsung di

5

Page 6: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

lapangan yang meliputi tahapan-tahapannya,manfaat,permasalahan dan hasil yang

di peroleh oleh masyarakat. Oleh karena itu penulis mengangkatnya ke dalam

sebuah penelitian yang berjudul “ Efektivitas Implementasi Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan terhadap pembuatan E-KTP Di Dinas Kependudukan

Dan Catatan Sipil Kabupaten Sumba Barat Daya”.

B. Perumusan Masalah

Sebelum penulis merumuskan suatu permasalahan terlebih dahulu penulis

akan menguraikan pengertian dari masalah itu sendiri.

Menurut Sutrisno Hadi ( 1973 : 3 ) “Masalah adalah kejadian yang

menimbulkan pertanyaan kenapa dan kenapa”

Sedangkan Menurut Pariata Westra (1981 : 263 ) bahwa “Suatu masalah

yang terjadi apabila seseorang berusaha mencoba suatu tujuan atau

percobaannya yang pertama untuk mencapai tujuan itu hingga berhasil”

Uraian pendapat tersebut di atas, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa masalah adalah suatu aktivitas yang menggerakkan manusia untuk

memecahkannya, di mana yang dipecahkan itu merupakan jawaban dari kesulitan

yang dihadapi. Kita mengetahui bahwa setiap aktivitas yang dilakukan oleh

manusia pasti ada hambatan dan rintangan, hendaknya kita berusaha untuk

mencari jalan keluar dengan cara memecahkan kesulitan atau masalah yang

sedang kita hadapi. Jika permasalahan itu sudah di pecahkan, maka tujuan yang

diinginkan akan tercapai.

6

Page 7: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

Dari uraian tersebut,maka penulis akan merumuskan permasalahan yang

dihadapi sebagai berikut : Bagaimana Efektivitas Implementasi Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan Terhadap Pembuatan E-KTP Di Dinas

Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Sumba Barat Daya ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan

a. Mendiskripsikan Efektivitas Implementasi Sistem Informasi

Administrasi Kependudukan Terhadap Pembuatan E-KTP Di Dinas

Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Sumba Barat Daya.

b. Untuk dapat menerapkan teori-tori mengenai ilmu administrasi

sebagai pengetahuan ilmiah yang di peroleh di bangku kuliah.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang di dapat dengan adanya penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagi Pemerintah,penulis berharap agar penelitian ini dapat

memberikan informasi yang berkaitan dengan Efektivitas

Implementasi Sistem Informasi Adminitrasi Kependudukan (SIAK),

dengan kata lain membantu pihak organisasi dalam hal menyadari

pentingnya Efektivitas Implementasi SIAK dalam meningkatkan

kualitas pelayanan publik.

b. Bagi akademik,dapat menambah wawasan dan pengetahuan penulis

terutama yang berkaitan dengan teori tentang administrasi dan

pembangunan umumnya dalam pembangunan bidang pelayanan

public,khususnya dalam Efektivitas Implementasi Sistem Informasi

7

Page 8: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

Administrasi Kependudukan (SIAK). Serta dijadikan bahan referensi

bagi mereka yang juga akan penelitian di bidang yang sama.

D. TINJAUAN TEORITIS

Tinjauan teoritis di maksudkan untuk memberikan dasar-dasar teori dan

pencarian konsep-konsep tentang variabel-variabel yang menjadi pusat penelitian.

Sebagaimana telah disebutkan dalam permasalahan di atas,maka variabel yang

terkait dalam penelitian ini dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten

sumba barat daya untuk penerapan SIAK sebagai variabel tunggal.

1. Pengertian Sistem

Menurut Robert G. dalam buku Al-barha bin ladjamudin (2005 :8),

mendefinisikan ”sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi

dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.”

Pengertian Sistem Menurut Jogianto (2007 : 2) dalam buku Analisis dan

Desain Sistem Informasi, Pendekatan Tersruktur Teori dan Praktek Aplikasi

Bisnis, mengemukakan bahwa :

“sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata,

seperti tempat,benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.”

8

Page 9: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

2. Pengertian Informasi

Pengertian informasi, menurut Jadmudin (2005 : 13) dalam buku Analisis

dan Desain Sistem Informasi, informasi dapat didefinisikan:

“informasi adalah data telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si

penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam

keputusan -keputusan yang akan datang.”

Azhar Susanto (2004:46) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi,

menyatakan bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan

arti dan manfaat.

3. Pengertian sistem informasi

Pengertian Sistem Informasi, Menurut Wilkinson (2000:4) dalam buku

Sistem Akuntansi dan Informasi,mendefinisikan :

“sistem informasi adalah suatu kerangka kerja dengan mana sumber daya

( manusia, komputer ) dikoordinasikan unutk mengubah masukan ( data )

menjadi keluaran ( informasi ), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.”

 Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu

organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan

laporan – laporan yang diperlukan. (Tata Sutabri, S.Kom., MM, 2005:36)

Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis

(Jogiyanto,2005:18) adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

9

Page 10: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang dilaksanakan untuk

mencapai suatu tujuan yaitu memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan

untuk mengendalikan organisasi.

4. Pengertian administrasi

Pengertian Administrasi,Administrasi adalah kata kerja sedangkan kata

bendanya adalah administration dan kata sifatnya adalah administratiavus. Dalam

kegiatan sehari-hari untuk istilah administrasi di bagi menjadi dua bagian

yaitu :Administrasi dalam penegertian yang sempit menurut Silalahi (1994:5)

dalam bukunya yang berjudul Studi Tentang Ilmu Administrasi,adalah :

“Penyusunan dan Pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan maksud

menyediakan keterangan serta mempermudahkan,memperoleh kembali secara

keseluruhan dan dalam hubungannya satu sama lain.”

Sedangkan Administrasi dalam pengertian yang luas adalah seluruh proses

kerja sama satu orang atau lebih dalam mencapai tujuan bersama, (Simbolon,

2004:6 dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Administrasi dan Manajemen.

Sondang P. Siagian (1994:3) mengemukakan “Administrasi adalah

keseluruhan proses kerjasama antara 2 orang atau lebih yang didasarkan atas

rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”

10

Page 11: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

5. Pengertian Kependudukan

Kependudukan adalah hal-hal / sisfat-sifat sebagai penduduk; urusan

mengenai penduduk.(Kamus besar bahasa Indonesia, 1996,hal : 245).

Kependudukan adalah hal yang berkaitan dengan jumlah, pertumbuhan,

persebaran, mobilitas, kualitas, kondisi, kesejahteraan, yang menyangkut politik,

ekonomi, sosial, budaya, agama, serta lingkungan ( UU N0. 23 Tahun 2006).

Said Rusli (1988:7), dalam buku yang di tulis oleh Ramdani Wahyu yang

berjudul Ilmu Sosial Dasar, penduduk suatu negara atau daerah bisa didefiniskan

menjadi dua, yaitu orang yang tinggal didaerah tersebut dan orang yang secara

hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain, orang yang

mempunyai surat resmi untuk tinggal,misalkan,bukti kewarganeagaraan,tetapi

memilih tinggal di daerah lain.

6. Pengertian Administrasi Kependudukan

Menurut Uli Parulian Sihombing (2009:1 ),dalam buku yang berjudul

Buku Saku untuk Kebebasan Beragama Memahami Kebijakan Administrasi

Kependudukan.

“Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penertiban

dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran

penduduk,pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi

kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan

pembangunan sektor lain.”

11

Page 12: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

Sedangkan secara formal di atur dalam peraturan pemerintah pada Undang-

undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan yang dimaksud

dengan Administrasi kependudukan adalah :

” Administrasi Kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan dan penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui program pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan sektor lain ”. (UU No. 23 Tahun 2006 : 4).

Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bawah administrasi kependudukan

merupakan rangkaian kegiatan penataan data kependudukan melalui program

yang sudah di tetapakan oleh pemerintah untuk penertiban data-data

kependudkan.

7. Pengertian Sistem Informasi Administrasi Kependudukan

Sistem Informasi Adminstrasi Kependudukan adalah sistem

informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan di tingkat

penyelenggaraan dan instansi pelaksana sebagai satu kesatuan.

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan, yaitu suatu

sistem informasi yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan memakai

standarisasi khusus yang bertujuan menata sistem administrasi

kependudukan sehingga tercapai tertib administrasi di bidang kependudukan

Administrasi kependudukan meliputi Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan

Sipil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Abdya : 2011).

12

Page 13: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

Menurut Undang-Undang nomor 23 tahun 2006 Pasal 1 Ayat 21 yang dikutip

oleh Yuliastuti Fajarsari (2010:4-5), Sistem Informasi Administrasi

Kependudukanyang selanjutnya disingkat SIAK adalah kependekan dari

Sistem InformasiAdministrasi Kependudukan, yang pengertiannya yaitu suatu

sistem informasi yang disusun berdasarkan prosedur-prosedur dan memakai

standarisasi khusus yang bertujuan menata sistem administrasi kependudukan

sehingga tercapai tertibadministrasi di bidang kependudukan.

E. Defenisi Konsepsional

Definisi konsepsional di susun dengan maksusd untuk dapat memberikan

penegasan atau batas bahwa pengertiandari masing-masing variabel penelitian

adalah seperti yang di ungkapkan disini.

Dengan demikian definisi konsepsional dari variabel penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Sistem informasi.

Secara umum Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu

sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari

orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan

pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi

penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal

kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian

internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar

informasi untuk pengambilan keputusan.

13

Page 14: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

2. Adminitrasi Kependudukan.

Administrasi  Kependudukan  adalah rangkaian kegiatan penataan dan

penertiban dalam penertiban dokumen dan data kependudukan melalui

Pendaftaran Penduduk, Pencatatan Sipil, Pengelolaan Informasi

penduduk serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik &

Pembangunan sektor lain.

3. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan.

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yaitu suatu sistem

informasi yang di susun berdasarkan prosedur-prosedur dan memakai

standarisasi khusus yang bertujuan menata sistem administrasi

kependudukan sehingga tercapai tertib administrasi di bidang

kependudukan.Administrasi kependudukan meliputi Pendaftaran

Penduduk dan Pencatatan Sipil.

4. Pelayanan Public.

Pelayanan publik diartikan sebagai pemberi pelayanan ( melayani )

keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada

organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang

ditetapkan.

F.Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjabaran sifat-sifat yang diamati atau

indikator dari masing-masing variabel penelitian yang telah didefinisikan. Adapun

definisi operasional dari variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :

Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dapat di ukur dari;

1. Pelaksanaan,dapat diukur dari :

14

Page 15: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

a. Adanya Transparansi, yaitu pelayanan yang bersifat terbuka, muda

dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan

disediakan secara memadai serta mudah dimengerti.

b. Adanya ketertiban administrasi yang dilakukan oleh dinas

kependudukan dan catatan sipil sesuai prosedur;

2. Kelengkapan,dapat diukur dari;

a. Adanya kelengkapan sarana prasarana di dinas kependudukan dan

catatan sipil

b. Adanya kelengkapan administrasi sesuai prosedure yang berlaku di

dinas kependudukan dan catatan sipil.

3. Ketelitian,dapat di ukur dari;

a. Adanya ketelitian dalam administrasi di dinas kependudukan dan catatan sipil.

b. Adanya kecermatan dalam administrasi kependudukan di dinas kependudukan

dan catatan sipil.

4. Efektivitas,dapat di ukur dari;

a. Adanya pemantauan sistem administrasi yang sedang berlaku.

b. Adanya hasil dalam administrasi yang baik.

5. Pengelolaan,dapat di ukur dari:

a. Adanya evaluasi terhadap berbagai kegiatan administrasi di dinas

kependudukan dan catatan sipil.

b. Adanya laporan pelaksanaan tugas administrasi di dinas

kependudukam dan catatan sipil.

6. Pelayanan,dapat di ukur dari;

a. Adanya akuntabilitas, yaitu pelayanan yang dapat

dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

b. Adanya Kondisional, yaitu pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan

kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang

pada prinsip efisiensi dan efektivitas.

c. Adanya Partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran

serta masyarakat dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan

harapan masyarakat.

15

Page 16: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

d. Adanya Kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan

diskriminasi dilihat dari aspek apapun kususnya suku, ras, agama,

golongan, status sosial.

e. Keseimbangan haak dan kewajiban, yaitu pelayaan yang

mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima

pelayanan publik.

G. Perincian Data Yang Di Butuhkan

Untuk mendukung penelitian ini agar bernilai ilmiah,maka di perlukan data-

data yang memadai.Menurut Lofland dan Lofland (1984:47) sebagaimana yang

dikutip oleh Lexi J. Moleong bahwa sumber data utama dalam penelitian

kualitatif ialah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lain-lain. Dimana data hasil penelitian didapatkan melalui dua

sumber data yaitu data primer dan data sekunder.

Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang di peroleh dan di catat secara langsung

atas tanggapan-tanggapan yang di berikan oleh para responden yang

mencakup efektivitas penerapan sistem informasi administrasi

kependudukan di dinas kependudukan dan catatan sipil Kabupaten

Sumba Barat Daya.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang di peroleh atau dikumpulkan oleh

pihak lain. sebagai .Data ini difungsikan sebagai data tambahan yang

menunjang fokus penelitian, yang sepenuhnya berupa sumber-sumber

tertulis, buku-buku dan sebagainya.

16

Page 17: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

H. Metode Penelitian

Suatu penelitian dikatakan ilmiah bila didukung oleh bukti-bukti yang

kongkrit tentang kebenaran ilmu pengetahuan yang tertulis. Suatu penelitian

ilmiah hendaknya didukung oleh metode karena merupakan cara yang digunakan

untuk mencapai tujuan penelitian,dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode

penelitian adalah cara yang dipakai secara teratur mengadakan suatu pemeriksaan

yang teliti dalam mengumpulkan data untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurut Hidayat (1990:60) kata metode berasal dari bahasa yunani,

methodos yang berarti jalan atau cara. Jalan atau cara yang dimaksud

disini adalah sebuah upaya atau usaha dalam meraih sesuatu yang

diinginkan.”

Heri Rahyubi (2012: 236) mengartikan “metode adalah suatu model cara

yang dapat dilakukan untuk menggelar aktivitas belajar-mengajar agar

berjalan dengan baik”. 

Dari pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa metode penelitian merupakan suatu

yang mutlak harus ada dalam penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Teknik penentuan populasi dan sample

a. Populasi

Sebelum proses pengumpulan data, terlebih dahulu harus diketahui jumlah

populasi yang menjadi objek sasaran penelitian.Populasi adalah seluruh objek

dan seluruh individu atau seluruh gejala dan seluruh kejadian dan seluruh unit

yang akan diteliti (Rony Hanitijo,1990:44).

17

Page 18: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

Sedangkan menurut Sugiyono ( 2009:90 ),dalam buku yang berjudul metode

penelitian administrasi,populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari

obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Berdasarkan pada pendapat diatas maka dapat dikatakan bahwa populasi

adalah keseluruhan obyek yang akan dijadikan analisis sesuai dengan topik yang

dibahas. Populasi yang akan diambil dari penelitian ini adalah :

a. Pimpinan Kantor Dinas Kependudukan dan catatan sipil : 1 Orang

b. Kepala bidang : 1 Orang

c. Pengawai bagian operator : 3 Orang

d. Masyarakat : 10 Orang

18

Page 19: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

b. Sampel.

Sedangkan yang dimaksud sample Menurut Sugiyono,(2009:91) dalam

Buku Metode Penelitian Administrasi, mengatakan bahwa :’’ Sampel adalah

sebagian dari jumlah karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut.” Dan

berdasarkan pendapat Arikunto (2002:109), “sample adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti”. Jadi secara umum sample adalah bagian dari populasi yang

memiliki sifat,bentuk dan ciri yang menggambarkan populasi secara keseluruhan

sehingga populasi dapat terwakili atau representatif.

Jadi, dapat di katakan sampel dalam penelitian ini adalah bagian-bagian

dari populasi yang di pilih sedemikian rupa sebagai objek penelitian.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :

a) Teknik Observasi.

Dalam metode ini pengamatan dan pencatatan dilakukan dengan sistematis

terhadap fenomena-fenomena yang di teliti baik itu pengamatan secara langsung

maupun secara tidak langsung.

b) Teknik Kuisioner

Teknik yang dipergunakan untuk mendapatkan data-data informasi dengan

jalan menyebarkan kuisioner kepada responden.

c) Wawancara.

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang didasarkan pada

percakapan secara intensif dengan suatu tujuan. Adapun dengan cara melakukan

19

Page 20: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

tanya jawab secara langsung dan singkat kepada pengawai Dinas Kependudukan

Dan Catatan Sipil serta yang terkait dalam SIAK.

d) Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang

menitikberatkan kepada pengamatan dan pencatatan tentang data yang tertera

pada barang-barang tertulis seperti laporan-laporan, keputusan-keputusan,catatan-

catatan, dokumentasi dan lain-lain yang berkaitan dan sangat dibutuhkan dalam

membantu pemecahan masalah.

3. Teknik Analisis Data

Teknik dan prosedur analisis data  yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah teknik analisa data kualitatif, dimana yang dimaksud dengan teknik analisa

data kualitatif yaitu:analisis data yang terdiri dari tiga alur kegiatan secara

simultan yang terdiri reduksi data,penyajian data dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi data.

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan melalui tiga alur yang di pergunakan

dalam analisis data kualitatif tersebut yaitu sebagai berikut:

a) Reduksi Data.

Reduksi data (data reduction), dalam tahap ini peneliti melakukan

pemilihan, dan pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, dan

transformasi data kasar yang diperoleh.

b) Penyajian data.

20

Page 21: Latar Belakang Masalah,,,revisi.docx

Penyajian data (data display). Peneliti mengembangkan sebuah deskripsi

informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Display data atau penyajian data yang lazim digunakan pada langkah ini

adalah dalam bentuk teks naratif.

c) Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing and verification).

Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan

mencari makna setiap gejala yang diperolehnya dari lapangan, mencatat

keteraturan dan konfigurasi yang mungkin ada, alur kausalitas dari

fenomena, dan proposisi.

21