93
SEKILAS TENTANG SUMBERDAYA KELAUTAN Negara kepulauan tropis Indonesia kaya akan beragam sumberdaya laut dan pesisir. Bermacam jenis ikan, burung laut, terumbu karang, mangrove dan biota lainnya hidup di laut yang terbentang diantara ribuan pulau. Berbagai tipe pantai, teluk, gelombang, angin, mineral dan sumberdaya lainnya terhampar luas di pesisir dan laut lepas. Kekayaan sumberdaya tersebut bukan saja menjadi penghidupan bagi penduduk di sekitar laut tapi juga mendatangkan pendapatan dan devisa negara. Secara teritorial, yuridiksi dan fungsional, laut Indonesia meliputi batas-batas wilayah kedaulatan, pulau-pulau kecil terluar, alur pelayaran, tata ruang kelautan nasional, kawasan konservasi laut dan lingkungan pantai serta lingkungan laut. Dalam batas wilayah dan kawasan tersebut indonesia memiliki kedaulatan untuk mempertahankan laut dan menggelola semua sumberdaya yang ada di dalamnya. Laut Indonesia dengan berbagai kedalaman, arus permukaan, gelombang dan cekungan merupakan ladang penghasil sumberdaya berbagai mineral dan energi yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Mineral logam dan non logam, batu bara, gambut, minyak, gas, dan potensi 1

Laut Yang Udah Di Edit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laut Yang Udah Di Edit

SEKILAS TENTANG SUMBERDAYA KELAUTAN

Negara kepulauan tropis Indonesia kaya akan beragam sumberdaya laut

dan pesisir. Bermacam jenis ikan, burung laut, terumbu karang, mangrove dan

biota lainnya hidup di laut yang terbentang diantara ribuan pulau. Berbagai tipe

pantai, teluk, gelombang, angin, mineral dan sumberdaya lainnya terhampar luas

di pesisir dan laut lepas. Kekayaan sumberdaya tersebut bukan saja menjadi

penghidupan bagi penduduk di sekitar laut tapi juga mendatangkan pendapatan

dan devisa negara.

Secara teritorial, yuridiksi dan fungsional, laut Indonesia meliputi batas-

batas wilayah kedaulatan, pulau-pulau kecil terluar, alur pelayaran, tata ruang

kelautan nasional, kawasan konservasi laut dan lingkungan pantai serta

lingkungan laut. Dalam batas wilayah dan kawasan tersebut indonesia memiliki

kedaulatan untuk mempertahankan laut dan menggelola semua sumberdaya yang

ada di dalamnya.

Laut Indonesia dengan berbagai kedalaman, arus permukaan, gelombang

dan cekungan merupakan ladang penghasil sumberdaya berbagai mineral dan

energi yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Mineral logam dan non logam, batu

bara, gambut, minyak, gas, dan potensi energi lainnya tersedia di laut lepas dan

dapat dieksploitasi untuk kepentingan Indonesia.

Selain menjadi ladang energi dan mineral, laut Indonesia juga menjadi

akuarium dunia dengan berbagai jenis ikan, moluska, mamalia laut, burung-

burung laut, dan biota lain yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Terumbu karang,

padang lamun, rumput laut tumbuh menghiasi dasar laut dan menjadikan laut

Indonesia sebagai tempat berlangsungnya kehidupan berbagai jenis biota.

Mangrove yang tumbuh berderet di pantai menjadi pelindung pantai dan kawasan

pesisir.

Kehidupan di pesisir dengan aktivitas para nelayan berlayar, menebar

jaring, berlabuh dan menjual hasil tangkapan merupakan kesibukan untuk

menggerakkan roda perekonomian agar kehidupan sosial dan ekonomi tetap

berlangsung. Selain perekonomian nelayan, pesisir juga diramaikan dengan

1

Page 2: Laut Yang Udah Di Edit

pelayaran, kesibukan pelabuhan, dan kunjungan wisatawan ke berbagai obyek

wisata yang ada di laut dan pesisir.

Bebagai informasi sumberdaya tersebut disajikan pada Atlas Sumberdaya

Kelautan dalam bentuk peta narasi. Peta menunjukkan lokasi atau persebaran

sumberdaya dan narasi memberikan gambaran tentang sumberdaya yang

ditampilkan pada peta.

2

Page 3: Laut Yang Udah Di Edit

WILAYAH KEDAULATAN DAN HAK KEDAULATAN

Setiap negara memiliki hak dan wewenang menetapkan batas negaranya

sendiri. Untuk itu pada tanggal 13 Desember 1957 Indonesia mendeklarasikan

suatu ketetapan tentang wilayah perairan Negara Republik Indonesia yang

kemudian dikenal dengan Deklarasi Djoeanda. Deklarasi tersebut kemudian

dikukuhkan melalui peraturan pemerintah pengganti UU No.4 tahun 1960 atau

dikenal dengan UU No.4 Prp.tahun 1960. Akan tetapi karena batas terluar wilayah

negara dapat berbatasan dengan wilayah negara lain, maka penetapan batas

tersebut wajib memperhatikan ketentuan hukum internasional yang belaku.

Prinsipnya adalah garis batas mempunyai kedudukan sebagai hak bersama atau

“Res Communis”.

Tata cara menetapkan batas laut antar negara telah di atur secara garis

besar dalam Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Prosedur

umum penetapan garis batas laut teritorial antara dua negara yang berhadapan atau

berdampingan misalnya diatur dalam pasal 15 Konvensi Hukum Laut (UNCLOS

1982).

Indonesia meratifikasi UNCLOS 1982 dengan UU No. 17 tahun 1985 dan

setelah UNCLOS 1982 dinyatakan berlaku efektif, pada tanggal 16 November

1994, maka Indonesia merevisi UU No. 4 / Prp. Tahun 1960 dengan UU No. 06

tahun 1996 tentang Perairan Indonesia yang kemudian menetapapkan PP No. 06

tahun 1996 dan PP No. 38 tahun 2002 mengatur batas-batas laut Indonesia,

diantaranya mencakup;

a. Indonesia berhak mentapkan lebar laut teritorialnya hingga batas yang tidak

melebihi 12 (dua belas) mil laut yang diatur dari garis pangkal kepulauan.

b. Perairan pulau Indonesia meliputi perairan yang ditutup oleh garis pangkal

lurus kepulauan yang ditarik sesuai dengan ketentuan pasal 47, tanpa

memperhatikan kedalaman atau jaraknya dari pantas. Negara memiliki

kedaulatan meliputi ruang udara di atas perairan kepulauan juga dasar laut dan

tanahnya dibawahnya, dan sumber kekayaan yang terkandung di dalamnya. Di

3

Page 4: Laut Yang Udah Di Edit

perairan Kepulauan Negara di wajibkan untuk membolehkan kapal-kapal

asing untuk melaksanakan hak lintas damai dan lintas alu-alur kepulauan.

c. Perairan perdalaman adalah semua perairan yang terletak pada sisi darat dari

garis-garis penutup sungai, keluh atau pelabuhan yang terletak di perairan

kepulauan Indonesia (sesuai dengan ketentuan pasal 50).

d. Lebar laut zona tambahan tidak dapat melalui 24 mil laut dari garis pangkal

kepulauan Indonesia. Di zona tambahan ini dapat melaksanakan pengawasan

yang diperlukan untuk mencegah pelanggaran atas ketentuan hukum dalam

wilayahnya.

e. Zona Ekonomi Ekslusif adalah suatu daerah diluar dan berdampingan dengan

laut teritorial yang lebarnya tidak melebihi 200 mil laut dan garis pangkal. Di

perairan ini Indonesia mempunyai hak berdaulat untuk keperluan eksplorasi

dan eksploitasi, konservasi dan pengelolaan sumber kekayaan alam Hayati

maupun non-hayati. Indonesia juga mempunyai yurisdiksi berkenaan dengan

pembuatan dan pemakaian, instalasi dan bangunan, riset ilmiah kelautan serta

perlindungan dan pelestarian lingkungan laut.

f. Landas Kontinen meliputi dasar laut dan tanah di bawahya dari daerah

dibawah permukaan laut sepanjang kelanjutan alamiah wilayah daratannya

hingga pinggiran luar tepi kontinen, atau hingga jarak 200 mil laut dari garis

pangkal, dalam hal pinggiran luar tepi kontinen tidak mencapai jarak tersebut.

Batas terluar landas kontinen tidak boleh melebihi 350 mil laut dari garis

pangkal dan ditetapkan dengan berdasarkan kriteria-kriteria, antar lain: jarak,

kedalaman, dan ketebalan batu endapan. Penetapan landas kontinen diluar 200

mil laut tersebut harus sampaikan kepada Komisi Batas-Batas Landas

Kontinen dengan bukti-bukti yang relevan.

4

Page 5: Laut Yang Udah Di Edit

ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA (ALKI)

Indonesia adalah Negara kepulauan. Negara kepulauan berarti suatu

Negara yag seluruhnya terdiri dari satu atau lebih kepulauan dan dapat mencakup

pulau-pulau lain. Sebagian negara kepulauan Indonesia perlu menghormati

perjanjian yang ada dengan negara lain dan harus mengakui hak perikanan

tradisional dan kegiatan yang sah negara tetangga yang berdampingan dengan

perairan Indonesia .

Dengan tunduk pada ketentuan pasal 53 tanpa mengurangi pasal 50

UNCLOS 1982, semua kapal negara berhak menikmati lintas damai melalui

perairan kepulauan. Suatu negara kepulauan dapat menentukan alur laut dan rute

penerbangan diatasnya, yang cocok digunakan untuk lintas kapal dan pesawat

udara asing yang terus menerus dan langsung serta secepat mungkin melalui atau

diatas perairan kepulauannya dan laut territorial yang berdampingan dengannya.

Air Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang digunakan untuk

melaksanakan hak lintas alur laut kepulauan untuk pelayaran dari laut Cina

Selatan ke Samudera Hindia atau sebaliknya melintasi Laut Natuna, Selat

Karimata, Laut Jawa, dan Selat Sunda adalah ALKI I. ALKI I bercabang untuk

pelayaran dari Selat Singapura melalui Laut Natuna atau sebaliknya.

Alur laut kepulauan yang dapat digunakan untuk melaksanakan hak lintas

alur laut untuk pelayaran dari Laut Sulawesi ke Samudera Hindia atau sebaliknya

melalui Selat Makasar, Laut Flores, dan Selat Lombok adalah Alur Laut

Kepulauan II.

Alur Laut Kepulauan yang digunakan untuk melaksanakan hak pelyaran

lintas laut Alur Kepulauan dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia atau

sebaliknya melintasi Laut Maluku, Laut Seram, Laut Banda, Selat Ombai, dan

Laut Sawu adalah ALKI III yang garis sumbunya menghubungkan titik-titik

penghubung dari ALKI IIIA-1 samapai dengan ALKI IIIA-13.

5

Page 6: Laut Yang Udah Di Edit

PULAU-PULAU KECIL TERLUAR

Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari sekitar 17.504 pulau.

Selain pulau-pulau besar seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan

Papua, masih ada puluhan ribu pulau kecil lainnya yang tersebar di territorial laut

Indonesia. Diantara pulau-pulau kecil tersebut beberapa diantaranya adalah pulau-

pulau yang berbatasan tetangga. Jumlah pulau-pulau kecil terluar tersebut

sebanyak 92 pulau.

Pulau-pulau kecil terluar merupakan kawasan strategis dan memiliki posisi

sangat penting karena di pulau-pulau tersebut terdapat titik dasar (TD) dan titik

referensi (TR) yang digunakan untuk menarik garis pangkal batas wilayah

(territorial) NKRI. Selain memiliki posisi penting pulau-pulau kecil juga

mempunyai potensi sumber daya alam yang dapat dijadikan modal pembangunan.

Disisi lain pulau-pulau kecil terluar juga merupakan kawasan yang rawan

terhadap ancaman.

Ancaman terhadap pulau-pulau kecil terluar meliputi ideologi, politik,

ekonomi, sosial-budaya dan pertahanan keamanan. Hal tersebut dikarenakan

pulau-pulau kecil terluar berada di wilayah perbatasan dengan negara-negara lain.

Diantara 92 pulau kecil terluar terdapat 12 pulau yang membutuhkan perhatian

khusus. Keduabelas pulau tersebut adalah Pulau Rondo, Sekatung, Nipa, Berhala,

Marore, Miyangas, Marampit, Batek, Dana, Fani, Fanildo dan Brass.

Aspek kedaulatan diperlukan dalam pengelolaan pulau-pulau kecil terluar

terutama yang berbatasan dengan negara lain. Pengelolaan tersebut ditunjukan

untuk menjaga pertahanan dan keamanan. Sedangkan aspek prosperity (ekonomi)

diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, mengembangkan

peluang kerja sama bilateral dengan negara lain, dan mengurangi kesenjangan

dengan masyarakat di pulau lain maupun dengan negara tetangga.

6

Page 7: Laut Yang Udah Di Edit

TATA RUANG KELAUTAN NASIONAL

Dalam Undang-undang No.24 tahun 1992 tentang penataan ruang,

disebutkan bahwa ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan,

dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk

hidup lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan

hidupnya. Tata Ruang merupakan wujud pemanfaatan ruang dan sebagaimana

tergambar pada pola pemanfaatan/penggunaan/peruntukan ruang serta sistem

pusat-pusat serta jaringan yang berbentuk struktur luar. Pengertian tata ruang

dapat dimaksudkan sebagai wujud pemanfaatan ruang sebagaimana yang terlihat

pada kondisi di lapangan (existing condition), dan tata ruang sebagai gambaran

pemanfaatan ruang kedepan yang diharapkan akan terwujud sesuai rencana atau

yag lazim disebut dengan Rencana Tata Ruang.

Tema tata ruang lautan nasional dalam atlas ini dimaksudkan untuk

menyajikan pola dan struktur ruang lautan ; beberapa mewakili unsur struktur

ruang pada kondisi yang ada, dan bersama yang lain merupakan gambaran atau

tata ruang ke depan sebagaimana yang diharapkan. Sumber tema berdasarkan atas

konsep rencana tata ruang yang materinya telah menjadi masukan dalam proses

revisi peraturan Pemerintah no.47 tahun 1997 tentang rencana tata ruang Wilayah

Nasional (RTRWN). Selain itu memperhatikan hasil-hasil loka karya materi

akademis rancangan peraturan perungang-undangan penataan ruang lautan; serta

kebijakan dan program-program strategi/prioritas dibidang kelautan perikanan.

Isi tema tata ruang lautan sebagaimana dimuat dalam peta, khususnya

mencakup konsep regionalisasi, pengembangan struktur ruang, konservasi laut

serta kawasan perbatasan melalui isi tema tersebut dimaksudkan tergambar

bagaimana Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan (Arcipelagic State)

dengan pola dan struktur lautannya serta kawasan perbatasan yang memiliki nilai

strategis nasional perlu dikelola secara terpadu dengan memperhatikan prinsip-

prinsip pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Aspek-aspek

penting yang dipertimbangkan untuk ditampilkan dalam tema, yaitu meliputi;

Kawasan Andalan Laut

7

Page 8: Laut Yang Udah Di Edit

Kawasan Kerjasama Kelautan

Wilayah Pengelolaan Perikanan

Pusat-Pusat Pengembangan Kelautan

Pelabuhan Perikanan

Outer Ring Fishing Port

Kawasan Konservasi Laut

Pusat-pusat Kegiatan Nasional dan Wilayahnya.

8

Page 9: Laut Yang Udah Di Edit

KAWASAN KONSERVASI LAUT

Kawasan konservasi Laut adalah kawasan pesisir, pulau-pulau kecil, dan

atau laut dengan ciri khas tertentu yang dikelola untuk memelihara dan

meningkatkan kualitas keanekaragaman hayati dan nilainya dengan tetap

mempertimbangkan aspek pemanfaatan yang berkelanjutan.

Kawasan konservasi laut terdiri dari :

1. Taman Nasional Laut

Adalah kawasan perairan yang ditunjuk untuk a) melindungi Integritas

sekologi dari satu atau beberapa ekosistem untuk generasi sekarang dan

mendatang, b) meniadakan eksploitasi atau okupasi yang bertentangan

dengan kegunaan dari penunjukan kawasan ini, dan c) menyediakan suatu

situs untuk tujuan spiritual, pengetahuan, pendidikan, rekreasi dan wisata

yang ramah lingkungan dan budaya.

2. Suaka Marga Satwa Laut

Untuk memastikan kondisi alam yang baik guna melindungi spesies nasional

penting, komunitas biota, atau unsur fisik lingkungan guna kelestariannya di

masa mendatang.

3. Kawasan Konservasi Laut Daerah

Adalah kawasan konservasi laut yang berada di dalam wilayah kewenangan

pemerintah daerah dan ditetapkan serta dikelola oleh daerah serta monitoring

dan evaluasi.

4. Cagar Alam Laut

Adalah suaka pesisir dan laut karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan

biota laut dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindingi dan

perkembangannya berlangsung secara alami.

5. Taman Wisata Alam Laut

Adalah kawasan pelestarian ekosistem pesisir dan laut yang terutama

dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi laut.

9

Page 10: Laut Yang Udah Di Edit

LINGKUNGAN PANTAI DAN LAUT

Kawasan pantai (coastal zone) merupakan zone transisi yang berhubungan

langsung antara ekosistem laut dan ekosistem darat (terrestrial). Ekosistem yang

ada di sepanjang pantai tersebut bukan hanya hutan bakau (mangrove) saja tetapi

juga hutan payau lain, terumbu karang, estuaria, delta, dan sebagainya. Ekosistem

tersebut selain merupakan sumber daya ekonomi juga mempunyai fungsi ekologis

yang melindungi lingkungan pantai dan laut.

Fungsi ekologis ekosistem tersebut antara lain sebagai pelindung pantai,

pengatur luapan banjir, tempat pengendapan sedimen dan bahan pencemar,

sebagai sumber makanan biota laut (udang, kepiting, kerang-kerangan, dan biota

lain yang bernilai ekonomis tinggi). Diperkirakan setidaknya 30% pantai di

seluruh Indonesia masih terlindung oleh terumbu karang pinggiran(fringing reefs)

dan atol. Terumbu karang yang utuh diperkirakan tinggal 7 % dan lainnya dalam

kondisi rusak.

Zona pantai memiliki nilai ekonomi tinggi yang dihasilkan dari kekayaan

dan keragaman ekosistem. Zona pantai tersebut dihuni lebih kurang 60%

penduduk Indonesia. Hal ini menyebabkan adanya eksploitasi sumber daya yang

dapat mengakibatkan degradasi lingkungan pantai dan laut. Tekanan

kependudukan yang berasosiasi dengan kegiatan ekonomi akan menyebabkan

kerusakan lingkungan pantai dalam sekala besar.

Kawasan laut dan pesisir kepulauan Indonesia merupakan kawasan paling

produktif di dunia. Iklim tropis yang lembab dan tingginya curah hujan

memungkinkan berkembangnya secara ekstensif ekosistem terumbu karang cincin

(atoll) seperti yang terdapat di Takabonerate di Laut Flores. Atol tersebut

merupakan atol terbesar di dunia. Hutan bakau berkembang sangat baik di pantai

timur Sumatera, pantai selatan dan barat Kalimantan serta pantai Irian Jaya. Hutan

bakau (mangrove) di Irian Jaya merupakan hutan terluas di Indonesia.

Di wilayah pesisir biasanya intensitas kegiatan manusia cukup tinggi

misalnya permukiman, perkotaan, kawasan industri (industrial estate), pelabuhan,

pelayaran, rekreasi dan pariwisata, pertanian, penangkapan ikan, pertambakan,

10

Page 11: Laut Yang Udah Di Edit

pembangkit tenaga listrik, konservasi alam. Berbagai kegiatan tersebut belum

tentu saling mendukung bahkan dalam banyak kasus kegiatan tersebut menjadi

pusat konflik kepentingan.

11

Page 12: Laut Yang Udah Di Edit

12

Page 13: Laut Yang Udah Di Edit

ARUS PERMUKAAN FEBRUARI DAN AGUSTUS

Pebruari

Pada bulan pebruari arah angin di wilayah Indonesia umumnya dari arah

barat sehingga mengakibatkan arus permukaan laut umumnya bergerak dari arah

baratdaya – baratlaut dengan kecepatan antara 12cm/detik s/d 38cm/detik, kecuali

di perairan sebelah utara Nusa Tenggara Barat, laut Sewu, Laut Banda, Perairan

disekitar Talaud berkisar 50cm/detik s/d 75cm/detik. Di Perairan sebelah barat

Nangroe Aceh Darussalam, Samudra Hindia sebelah selatan jawa hingga nusa

tenggara timur bagian barat, arus permukaan laut bergerak dari arah timur –

tenggara dengan kecepatan sekitar 25 cm/detik, sedangkan diselat sunda arus

bergerak dari arah timur laut dengan kecepatan 25 cm/detik.

Arus permukaan laut di Selat Malaka bergerak dari arah tenggara dengan

kecepatan sekita5 cm/detik, sedangkan di Laut Cina selatan bergerak dari arah

timur laut – timur dengan kecepatan berkisar 25 cm/detik, kecuali di pesisir timur

malaysia kecepata arus dapat mencapai kecepatan 50 cm/detik.

Di laut Mindanau arus permukaan laut bergerak memutar atau melingkar

dengan kecepatan 12 cm/ detik s/d 25 cm/detik, sedangkan di Laut Sulawesi

bergerak dari arah barat laut - timur laut dengan kecepatan berkisar 12 cm/detik

s/d 50 cm/detik.

Untuk Selat Makasar bergerak dari arah utara – timur laut dengan

kecepatan 12 cm/second, sedangkan diperairan timur pulau sumba, laut timur,

sebelah utara pulau Barbar dan kepulauan Tanibar arus permukaan laut bergerak

dari arah timur dengan kecepatan 25 cm/second.

Agustus

Pada Bulan Agustus di wilayah Indonesia angin bertiup dari arah timur,

hal ini menyebabkan arus permukaan laut umumnya bergerak dari arah timur

laut–tenggara dengan kecepatan 12cm/detik s/d 50 cm/detik, kecuali di

Kepulauan Talaud, Laut Halmahera, Samudera Pasifik sebelah utara Papua

kecepatan bisa mencapai 50 cm/detik atau lebih.

13

Page 14: Laut Yang Udah Di Edit

Disebelah barat Sumatera arus permukaan laut bergerak dari arah barat

laut – utara dengan kecepatan 12 cm/detik s/d 25 cm/detik. Sedangkan di Laut

Cina Selatan sebelah timur Malaysia bergerak dari arah selatan – barat daya

dengan kecepatan 12 cm/detik s/d 50 cm detik.

Di laut Mindanau, Laut Sulawesi, Selat Makassar arus permukaan laut

bergerak dari barat laut sampai timur laut dengan kecepatan berkisar 12 cm/detik

s/d 38 cm/detik. Sedangkan di Laut Maluku, Halmahera, Samudera Pasifik

sebelah utara Papua arus bergerak dari arah selatan – barat dengan kecepatan

berkisar 25 cm/detik s/d 75 cm/detik, di perairan sebelah utara Nusa Tenggara

Barat hingga Laut Banda arus permukaan laut, bergerak dari arah barat daya –

barat laut dengan kecepatan berkisar 12 cm/detik s/d 25 cm/ detik.

14

Page 15: Laut Yang Udah Di Edit

CEKUNGAN SEDIMEN TERSIER SUMBERDAYA MINERAL DAN

ENERGI LEPAS PANTAI

Merupakan informasi yang mencakup data dasar geologi bawah

permukaan dan geofisika kedaulatan wilayah Indonesia yang meliputi sebaran

satuan batuan dan sedimen permukaan dasar laut. Ketebalan sedimen Resen

(endapan sedimen baru), pola struktur, stratigrafi dasar laut berikut dengan proses

geodinamikanya, anomaly magnet total, serta gaya berat.

Satuan batuan permukaan dasar laut merupakan batuan dasar yang terdapat

di dasar laut dapat berasal dari proses pembentukan batuan secara langsung yang

berupa proses penerobosan cairan magma dari dalam perut bumi yang kemudian

membeku di permukaan dasar laut maupun proses pembentukan gunung api di

dasar laut, sedangkan sedimen permukaan dasar laut merupakan satuan batuan

hasil pengendapan (sedimentasi) dari proses pelapukan batuan yang berada di

daratan yang kemudian terangkut oleh air sungai maupun air hujan dan

selanjutnya di endapkan di dasar laut. Satuan dan batuan sedimen ini menyimpan

potensi sumberdaya alam berupa sumber energi, bahan tambang, mineral serta

jasad renik yang menjadi sumber makanan biota laut.

Pola struktur dan stratigrafi dasar laut mencakup informasi yang meliputi

pola kekar/retakan dan sesar/rekahan yang berasal dari proses geodinamika berupa

pengangkatan maupun penurunan permukaan dasar laut.

Anomali magnet total dan gaya berat merupakan aspek geofisika kelautan

yang memberikan informasi geofisika yang mempengaruhi proses geodinamika

antara lain berupa data kegempaan dan sebagainya.

Data dasar ini dapat dipergunakan sebagai bahan kajian potensi energi dan

sumberdaya mineral di dasar laut, serta memenuhi kebutuhan informasi geologi

bawah permukaan laut untuk evaluasi secara regional sehingga dapat menunjang

kegiatan pengelolaan dan pelestarian potensi lingkungan pantai dan perairan

sekitarnya, terutama yang erat kaitannya dengan pengembangan kawasan secara

terpadu untuk mendukung pengelolaan wilayah di sektor perekonomian dan

industri strategis serta kerekayasaan di wilayah pantai dan perairan Indonesia.

15

Page 16: Laut Yang Udah Di Edit

BATIMETRI

Peta batimetri adalah peta yang menggambarkan kedalaman laut dan di

sajikan dengan menggunakan garis kontur kedalaman. Garis kontur adalah garis

abstrak yang menghubungkan beberapa tempat atau lokasi yang memiliki

ketinggian atau kedalaman yang sama.

Peta batimetri tidak sedetail peta rupa bumi yang menyajikan data

ketinggian dan kenampakan permukaan bumi. Untuk pengukuran topografi,

surveyor membutuhkan sejumlah titik-titik kontrol yang di pakai sebagai titik

dasar tinggi. Titik kontrol tersebut dikatakan pada statsiun pasang surut untuk

mendapatkan referensi ketinggian terhadap muka laut rata-rata.

Pengkuran kedalaman laut pada dasarnya dilakukan dengan menggunakan

Ecosounding. Prinsip pengukuran dengan ecosounding adalah memancarkan

gelombang suara kearah dasar laut. Alat Echosounder akan mencatat waktu pada

saat gelombang suara dipancarkan ke dasar laut dan waktu kedatangan pantulan

gelombang suara tersebut.

Secara matematis jarak merupakan hasil perkalian antara kecepatan

gelombang dengan waktu. Kecepatan gelombang suara sudah diketahui dan waktu

perambatan gelombang dapat dihitung dari selisih waktu pemancaran gelombang

dengan waktu kedatangan pantulan gelombang. Hasil perkalian kecepatan dengan

waktu rambat gelombang menunjukan jarak dalam hal ini adalah kedalaman laut.

Peta batimetri digunakan dalam sebagai sektor antara lain perhubungan

laut, pertambangan, eksplorasi sumberdaya laut, penelitian dan lain sebagainya.

Dengan tersedianya peta batimetri, informasi kedalaman laut, gambaran dasar

laut, dapat diketahui. Informasi tersebut diperlukan untuk kegiatan misalnya

pembangunan pelabuhan atau dermaga, pelayaran kapal laut, penambangan

minyak lepas pantai, eksplorasi sumberdaya kelautan nonmigas, penelitian batas

landas kontingen Negara dan lain sebagainya.

16

Page 17: Laut Yang Udah Di Edit

SEBARAN BAHAN GALIAN BATUBARA,

GAMBUT, MINYAK DAN GAS

Kelompok bahan galian penghasil energi terdiri dari minyak, gas bumi,

batubara, dan gambut. Semua bahan galian tersebut termasuk dalam golongan A

atau strategis. Minyak dan gas bumi umumnya menempati cekungan-cekungan

khusus dan cekungan-cekungan yang mengandung batubara dan gambut. Gambut

adalah peringkat batubara paling muda belum mengalami proses pengarangan,

biasanya dijumpai di kawasan rawa-rawa.

Pada peta sebaran galian batubara, gambut, minyak dan gas dapat dilihat

persebaran untuk batubara di Sumatera terbanyak ada di Provinsi Sumatera

Selatan, Bengkulu, Riau dan Jambi. Batubara juga ditemui di Provinsi Nangroe

Aceh Darusssalam, Sumatera Utara namun tidak dalam jumlah banyak. Batubara

dijumpai di Pulau Jawa di pantai bagian selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY

dan Jawa Timur. Di Indonesia bagian timur, batubara banyak di jumpai di

Sulawesi Selatan, Pulau Buton, Pulau Seram, dan Irian Jaya. Lokasi yang paling

banyak batubara di Kalimantan yang tersebar di semua Provinsi.

Persebaran sumberdaya gambut tidak seluas persebaran batubara. Gambut

dijumpai di Pulau Sumatera yaitu di Provinsi Riau, Sumatera Selatan, daan

sebagian kecil di Sumatera Utara dan Lampung. Lokasi lain persebaran gambut

ada di Irian Jaya/Papua, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan

Tengah.

Sumberdaya minyak dan gas bumi (migas) dikelompokan menjadi dua

yaitu: 1) daerah cekungan minyak dan gas bumi, 2) cekungan sumberdaya minyak

dan gas bumi berproduksi. Lokasi persebaran kelompok 1 ada di pantai dan laut

bagian barat Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara. Selain itu

juga dapat dijumpai di laut sebelah barat laut Provinsi Lampung, Bengkulu dan

Sumatera Barat. Persebaran di Pulau Jawa dapat di jumpai di pantai bagian

selatan, laut maupun daratan dari mulai Provinsi Banten sampai Provinsi Jawa

Timur. Sebaran migas juga dapat dijumpai di lepas pantai laut Pulau Jawa,

sebelah selatan Nusa Tenggara Barat sampai Nusa Tenggara Timur, Selat

Makasar, Laut Sulawesi, Teluk Timoti, Laut Banda, Teluk Banda, Teluk Bone,

17

Page 18: Laut Yang Udah Di Edit

Teluk Weda, Laut Seram sebelah utara Irian Jaya/Papua, dari Teluk Cenderawasih

ke arah timur dan Irian Jaya bagian selatan hingga lepas pantai.

Kelompok cekungan minyak dan gas bumi berproduksi terdapat di

sepanjang pantai Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara bagian

tenggara hingga lepas pantai. Daerah lain yang termasuk kelompok ini adalah

Provinsi Riau, Jambi dan Sumatera Selatan. Persebaran di Pulau Jawa terdapat di

pantai bagian utara hingga lepas pantai Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa

Tenggara Timur dan Pulau Madura bagian utara hingga lepas pantai di Laut Jawa.

Di Kalimantan hanya terdapat di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur

hingga lepas pantai. Di Indonesia bagian timur dapat dijumpai di kepala burung

Irian Jaya/Papua dan Pulau Seram.

18

Page 19: Laut Yang Udah Di Edit

SEBARAN SEDIMEN WILAYAH LAUT

Sedimen merupakan material butiran-butiran yang dapat di transportasikan

oleh aliran air dan seringkali di endapkan sebagai lapisan butiran-butiran yang

solid di dasar sungai, laut, atau tubuh air lainnya. Sedimen adalah proses

pengendapan material. Sedimen merupakan produk manusia penghambat aliran

air karena kecepatan aliran akan berkurang dengan adanya muatan material.

Sedimen juga dapat dipindahkan oleh angin dan es. Padang pasir dan dune

(gemuk) adalah contoh endapan yang dipindahkan dan dibangun oleh angin.

Glacial moraine dan till adalah contoh sedimen yang dialirkan oleh es. Gaya

gravitasi juga menyebabkan terjadinya sedimen seperti misalnya talus, longsoran

sisi gunung yang membentuk fenomena karst (batu gamping).

Laut, samudera, dan danau menumpuk sedimen sepanjang waktu. Material

dapat diendapkan di daratan (terrestrial) atau diendapkan di laut (marin) atau

dapat juga berupa terrrigenous (material yang berasal dari perut bumi) yang

berada di daratan tapi diendapkan di lingkungan daratan, laut, atau danau.

Sedimen yang terendapkan menjadi sumber terbentuknya batuan sedimen yang

dapat berisi fosil dari binatang-binatang laut atau sungai yang mati dan

terselubungi oleh lapisan sedimen yang menumpuk.

Lingkungan laut dan samudera seringkali menjadi tempat sedimen

diendapkan. Sedimen dapat terdiri dari material-material yang berasal dari perut

bumi yang dibawa oleh sungai dan aliran air yang dekat laut atau dapat berupa

sedimen laut lain misalnya pasir. Dilaut bagian tengah organisme tertentu juga

berperan serta dalam pembentukan sedimen karena kulit dan rumah binatang-

binatang laut yang mati akan tenggelam di dasar laut. Beberapa jenis endapan

yang dapat ditemui di wilayah laut Indonesia adalah sebagai berikut;

1. Batu keras: semua sedimen yang terdiri dari partikel atau batuan yang

bergaris tengah lebih daripada 2 mm.

2. Pasir dan lanau : sedimen yang terdiri dari partikel yang bergaris tengah

antara 2 mikron – 2 mm.

19

Page 20: Laut Yang Udah Di Edit

3. Lumpur : semua sedimen yang berasal dari perut bumi berukuran sangat kecil

dan mengandung komponen-komponen pasir dan partikel-partikel silt.

Sedimen tersebut termasuk diantaranya adalah Lumpur biru, Lumpur hijau,

Lumpur hitam, abu gunung berapi, lempung hujau, dan lain sebagainya.\

4. Selut gampingan : semua endapan mengeras yang partikelnya berukuran pasir

atau lebih halus mengandung sekitar 30% atau lebih CaCO3 kecuali endapan

yang semuanya tersusun dari cangkang mollusca atau koral.

5. Selut silikaan : semua endapan mengeras yang paling sedikit 30% cangkang

organisme silikaan.

6. Lempung : semua endapan pelagis yang berbutir halus bergaris tengah kurang

dari 4 mikron, tersusun dari kurang lebih 30% jasad organisme dan kurang

lebih 30%CaCO3.

7. Koral : semua endapan yang berasal dari bangkai terumbu karang.

20

Page 21: Laut Yang Udah Di Edit

SEBARAN RATAAN PASIR

Rataan pasir merupakan sebagian atau keseluruhan wilayah pantai yang

terdiri dari kuarsa carbonat dan feldspar. Biasanya bagian yang paling banyak dan

paling keras adalah sisa-sisa pelapukan batu gunung. Di daerah tertentu seperti

bila dibagian depan pantai terdapat habitat terumbu karang, maka pasir akan lebih

di dominasi oleh sisa-sisa pecahan terumbu karang yang berwarna putih. Pantai

yang berpasir dibatasi hanya di daerah yang terdapat gerakan air kuat yang

mengangkut partikel-partikel halus dan ringan dan terendap pada pantai yang

landai.

Partikel yang kasar dari pantai berpasir tersebut menyebabkan hanya

sebagian kecil permukaannya yang menyerap bahan organik baik yang terlarut

maupun yang berkurang sangat kecil serta yang tersedia untuk bakteri. Total

bahan organik dan organisme yang hidup di pantai berpasir jauh lebih kecil.

Sedimen yang kasar tidak dapat menahan air dengan baik, akibatnya lapisan

permukaan bisa menjadi kering sampai sedalam beberapa sentimeter di bagian

atas pantai yang menghadap matahari pada saat surut.

Organisme yang hidup di pantai pasir sangat sedikit karena kondisi alam

yang sangat tidak stabil dengan ketersediaan bahan makanan yang sangat kurang.

Dengan kondisi yang demikian kesuburan pantai berpasir sangat rendah bahkan

mungkin paling rendah jika dibandingkan dengan wilayah pesisir lainnya.

Beberapa organisme menggunakan pantai tersebut sebagai tempat bertelur,

menetaskan telur, dan berenang dalam air.

Faktor utama yang menonjol di daerah pantai berpasir adalah 1). Pola arus

yang dinamis, 2). Gelombang yang akan melepaskan eneginya di pantai, 3).

Angin pengangkut pasir, 4). Kisaran suhu yang luas, 5). Kekeringan, 6), partikel

yang padat (kekeruhan) dan,7). Substrat yang tidak stabil.

21

Page 22: Laut Yang Udah Di Edit

TERUMBU KARANG

Terumbu karang (coral reef) merupakan ekosistem khas yang terdapat di

daerah tropis. Ekosistem ini mempunyai produktivitas organik sangat tinggi.

Komponen biota ekosistem terumbu karang adalah hewan karang batu (stony

coral), hewan yang tergolong scleractinia yang kerangkanya terbuat dari kapur,

tetapi juga banyak biota lain yang memiliki peran penting terbentuknya terumbu

karang ini. Semua biota tersebut saling menjalin himpunan fungsional yang

harmonis sehingga membentuk ekosistem terumbu karang.

Terumbu karang memiliki tiga fungsi utama dalam ekosistem laut yaitu :

sebagai pelindung fisik pantai, sumber hayati dan estetika. Kerusakan pada

terumbu karang akan menyebabkan pantai terkikis bahkan bukan tidak mungkin

akan menyebabkan tenggelamnya pulau karang. Terumbu karang sebagai sumber

daya hayati dapat pula mengahsilkan berbagai produk yang mempunyai nilai

ekonomi penting seperti berbagai jenis ikan karang, udang karang, alga, teripang,

kerang mutiara, dan sebagainya. Terumbu karang berfungsi estetika karena akan

membentuk obyek wisata taman laut.

Formasi terumbu karang pada umumnya dapat dibagi menjadi 3 (tiga)

golongan : terumbu karang pantai (frigging reef), terumbu karang penghalang

(barrier reef), dan terumbu karang cincin (atol). Terumbu karang pantai terdapat

disepanjang pantai dan mencapai kedalaman maksimum sekitar 40m.

pertumbuhan terbaik terjadi pada daerah yang menerima pukulan ombak.

Terumbu karang pantai tidak di jumpai pada pesisir yang mempunyai banyak

sungai besar.

Terumbu karang penghalang berada jauh di pantai (puluhan sampai

ratusan km) dipisahkan oleh goba (lagoon) yang memiliki kedalaman sekitar 40-

75m. terumbu karang penghalang memiliki akar yang mampu menembus

kedalaman lebih daripada kedalaman normal terumbu karang. Meskipun terumbu

karang penghalang terdapat diluar pantai benua, tetapi yang lebih umum adalah

disekitar pulau-pulau gunung api.

22

Page 23: Laut Yang Udah Di Edit

Atol merupakan terumbu karang yang bentuknya melingkar seperti cincin

mengitari goba yang dalamnya sekitar 40-100m. Atol memiliki kedalaman akar

melampaui kedalaman akar terumbu karang lainnya. Atol terbesar di Indonesia

adalah Atol takabonerate di Laut Flores sebelah tenggara Pulau Selayor. Atol

seluas 2.220 km² merupakan Atol terbesar ketiga di dunia atau terbesar setelah

Atol kwajalein, Atol suvadiva, Atol Takabonerate, merupakan sistem terumbu

karang yang kompleks memiliki 21 pulau kecil berupa gugus pasir (sand clay),

sembilan diantaranya dihuni oleh penduduk.

Jumlah karang yang hidup di Indopasifik menurut Wells (1954) dan Rosen

(1971) sejumlah 700 jenis dari 88 genus. Jumlah karang diperairan Atlantik

diperkirakan berjumlah 35 jenis dari 26 genus. Berdasarkan hasil ekspedisi

Snelius II tahun 1984 karang yang hidup di perairan Indonesia berjumlah 75

genus dan 350 spesies merupakan terumbu karang terluas di dunia (60.000 km).

23

Page 24: Laut Yang Udah Di Edit

MANGROVE

Hutan mangrove merupakan tipe hutan khas yang terdapat di sepanjang

pantai atau muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut. Seringkali juga

disebut sebagai hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutang

mangrove. Istilah mangrove digunakan untuk segala tumbuhan yang hidup di

lingkungan yang khas.

Mangrove tumbuh pada pantai-pantai yang terlindung atau pantai-pantai

yang relatif datar. Mangrove tumbuh subur dan meluas pada muara sungai yang

besar atau delta yang airnya mengandung Lumpur dan pasir. Mangrove tidak

dapat hidup di pantai yang terjal, berombak besar, dengan arus pasang surut kuat.

Hal tersebut dikarenakan tidak terjadinya pengendapan Lumpur, pasir, dan

subktrat yang diperlukan untuk pertumbuhan bakau.

Karena berada di perbatasan darat dan laut hutan mangrove merupakan

ekosistem yang rumit berkaitan dengan lingkungan darat dan lingkungan laut.

Mangrove di Indonesia dikenal mempunyai keragaman jenis tinggi sebanyak 89

jenis tumbuhan, 35 jenis diantaranya berupa pohon, dan selebihnya berupa terna

(5 jenis), perdu (9 jenis), Liana (9 jenis), Epifit (29 jenis), dan parasit (2 jenis).

Berbagai tumbuhan dari hutan mangrove dimanfaatkan untuk berbagai

keperluan. Produk hutan mangrove dapat digunakan untuk kayu baker, pembuatan

arang, pembuatan penyamak, untuk konstruksi bangunan, obat-obatan, bahan

industri kertas, dan lain sebagainya. Hutan mangrove memiliki arti penting dalam

ekosistem perairan. Berbagai jenis hewan laut hidup dikawasan ini bergantng pada

mangrove. Perairan mangrove dikenal sebagai tempat asuhan (Nursery ground)

bagi hewan aquatic yang bernilai ekonomis tinggi seperti udang, ikan, dan kerang-

kerangan.

Fungsi lain mangrove adalah untuk melindungi garis pantai dari erosi.

Akar-akarnya kokoh dapat meredam pengaruh gelombang, menahan Lumpur

hingga lahan mangrove semakin luas dan mendorong terbentuknya tanah timbul.

24

Page 25: Laut Yang Udah Di Edit

PAUS DAN LUMBA-LUMBA

Meskipun dikenal sebagai ikan tetepi dalam pengertian biologis Ikan Paus

sebenarnya merupkan hewan menyusui (mamalia), tergolong dalam ordo (bangsa)

“Cetaceae”, yang bernapas dengan patu-paru dan telah menyesuaiakan diri hidup

dalam air. Makanan paus berupa plankton “crustaceae”.

Satu hal unik yang ada di dunia adalah paus yang hidup didaerah tropis

sejak bertus-ratus tahun lalu hanya ada di Indonesia. Paus dijumpai di Pulau

Lembata (Lomblen) dan Lamakera di Pulau Solor yang ada di Provinsi Nusa

Tenggara Timur. Di daerah laut dalam terutama di perairan Indonesia bagian

timur banyak dijumpai paus berukuran besar. Telah diketahui bahwa di Indonesia

terdapat 24 jenis ‘cetaceae’.

Paus terbesar adalah “Balaenoptera Musculus” yang panjang tubuhnya

dapat mencapai 30 meter. Paus merupkan pengelana yang hebat. Paus dapat

menempuh perjalanan lebih 20.000 km /tahun. Wilayah sebarannya antara lain di

Samudra Hindia, Samudra Pasifik sampai antartika. Indonesia merupakan jalur

penting migrasi paus antara samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Perkiraan jalur

migrasi di Indonesia diantaranya melalui selat-selat di pulau Nusantenggara.

Lumba-lumba merupakan mamalia kuatis yang memiliki hubungan dekat

dengan paus. Ada kurang lebih 40 spesies lumba-lumba dari 17b Negara. Ukuran

lumba-lumba berpariasi antara panjang 1,2 m dengan bobot 40 Kg (Lumba-lumba

mau) samapai dengan lebih dari pada 9,5 m dan bobot mencapai 10 ton (Lumba-

lumba orca). Lumba-lumba ditemukan diperairan seluruh dunia kebanyakan dari

paparan dunia dan merupakan karnifora khususnya pemakan ikan dan udang.

Lumba-lumba dianggap sebagai binatang yang paling pandai, bersahabat dan

memiliki potensi untuk bermain sehingga cukup dikenal oleh manusia.

Lumba-lumba dan bersama paus dan porpoise dianggap sebagai turunan

mamalia darat seperti artiodactyl jamus. Lumba-lumba diperkirakan masuk

keperairan sekitar 50 juta tahun yang lalu. Lumba-lumba memiliki tubuh panjang

lentur untuk berenang cepat. Lumba-lumba memiliki warna kulit abu-abu dengan

semburat putih pada sisi bawahnya dan warna gelap pada bagian belakang.

25

Page 26: Laut Yang Udah Di Edit

Lumba-lumba sering dianggap sebagai salah satu spesies yang paling

cerdas, meskipun cukup sulit untuk menyatakan seberapa cerdas di bandingkan

secara langsung dengan spesies lain karena perbedaan yang kompleks pada alat

sensor, mode respon dan sipat pengetahuan.

Lumba-lumba sering melompat ke atas permukaan air sering juga

membentuk akrobat (khususnya jenis spiner dolphin). Ilmu tidak begitu

memahami maksud kelakuan lumba-lumba tersebut, mungkin saja sebagai upaya

untuk melihat lokasi kerumunan ikan. Seperti yang dilakukan burung-burung yang

sedang mencari mangsa. Bermain merupakan salah satu kegiatan penting yang

dilakukan oleh lumba-lumba bahkan sering juga dapat diamati sedang bermain

dengan rumput laut atau dengan lumba-lumba lainnya. Lumba-lumba sering kali

terlihat menikmati gerakan gelombang dan kadang-kadang “ berselancar” dan

membuat gelombang dibawah perahu.

Lumba-lumba memiliki peranan dalam budaya manusia. Lumba-lumba

sangat dikenal dalam mitologi yunani sampai ada banyak mata uang (koin)

dengan gambar seorang pria atau anak laki-laki yang sedang mengendarai lumba-

lumba. Lumba-lumba berperan dalam tarian seni. Dimitos hindu, lumba-lumba

sungai ganga diasosiasikan dengan sungai ganga.

26

Page 27: Laut Yang Udah Di Edit

DUYUNG

Status koinservasi: kategori terancam secara internasional.

Keberadaan atau peluang ancaman: di usulkan oleh Negara dalam kondisi

terancam, terutama di Indonesia bagian barat dan Tengah. Di mAluku dan

Papua dalam kondisi berpeluang terancam.

Status hukum: Spesies ini dilindungi penuh dengan keputusan menteri

Pertanian No.327/Kpts/Um/1972. Duyung di beberapa bagian Indonesia yang

diburu secara terbuka terutama di Aru. Bagian tubuh duyung khususnya

daging, gigi, dan telinga diperdagangkan secara bebas.

Perlindungan habitat: Tidak ada daerah perlindungan secara khusus untuk

habitat makanan bertelur, tetapi upaya pelestarian duyung sedang diusulkan

terutama di Aru Tenggara, Teluk Cenderawasih, Teluk Kupang, Arakan,

Togian, Teluk Dalam, Teluk Lasolo, Selat Wawanoi, dan Pantai Barat

Kalimantan Selatan.

Persebaran: Pertamakali di temukan di seluruh wilayah Indonesia dan laut

yang bertetangga dengan Indonesia dan relative masih agak sulit agak di

temukan di Australia Barat, Selat Torres, dan Papua Nugini. Jumlah duyung di

Indonesia di bagian Barat dan Tengah diperkirakan menurun dan masih cukup

keberadaannya di beberapa daerah.

Populasi: Populasi tersebar diketahui di dua tempat yaitu di sebelah barat

Teluk Cenderawasih dan Kepulauan Aru. Jumlah populai yang lebih sedikit di

temukan di Teluk Kupang (Timor), Arakan (Sulawesi Utara), kepulauan

Togian, Teluk Tomini (Sulawesi Tengah), dan mungkin juga di tremukan di

beberapa teluk dan selat kecil di sekitar Sulawesi, termasuk di kepulauan

Spermonde, Kalimantan Selatan Kepulauan Bangka Belitung. Jumlah populasi

tidak diketahui secara pasti tetapi perkiraan total kurang dari 5000 dan

cenderung menurun jumlahnya.

Makanan: makanan duyung berupa rumput laut di perairan dangkal, di Teluk,

atau di belakang karang. Lokasi penting yang diketahui sebagai tempat makan

di sebelah barat teluk Cenderawasih dan tenggara kepulauan Aru.

27

Page 28: Laut Yang Udah Di Edit

Bertelur. Tempat, waktu perkawinan, dan bertelur duyung tidak diketahui

secara pasti, tetapi di perkirakan di teluk yang terlindung, Esturia, ebelah barat

Teluk Cenderawasih, dan sebelah tenggara Kepulauan Aru.

Perlindungan: Duyung diperkirakan berlindung dari badai dan musuhnya pada

teluk yang terlindung dan Estuari.

Migrasi: jalur perpindahan duyung tidak diketahui. Kemungkinan besar

duyung berpindah kearah daratan dan melalui jalur terumbu karang untuk

makan pada malam hari. Doperkirakan duyung berpindah dari Papua Nugini

ke sepanjang pantai selatan melintas ke Indonesia dan Kepulauan Aru dimana

mereka biasa diburu.

Ancaman: ancaman alam termasuk badai dan ikan Hiu. Tempat makan duyung

seringkali terancam pasir, pengerukan rumput laut, dan air yang menuju

pantai. Duyung diburu untuk konsumsi okal dan perdagangan (daging, gigi,

dan air mata duyung). Duyung seringkali tertangkap tidak sengaja pada jaring

ikan pare dan ikan Hiu.

28

Page 29: Laut Yang Udah Di Edit

PENYU LAUT

Penyu laut hidup di perairan tropis dan subtropik. Diantara tujuh jenis

penyu yang dikenak di dunia, lima jenis penyu hidup di Indonesia. Tiga

diantaranya mempunyai arti penting sejak dulu, yakni penyu hijau atau penyu

daging ( chelonia mydas ), penyu sisik atau penyu kembang ( eretmochelys

imbricata) dan penyu blimbing (dermochelys coriacea). Dua jenis penyu lainnya

terdapat secara sporadic yakni penyu abau – abu atau penyu bromo (lepidochelys

olivacea) dan penyu tempayan (carreta careta).

Penyu hijau adalah penyu yang paling banyak dikenal, daging dan telurnya

dinilai tinggi oleh penggemarnya. Penyu sisik mempunyai nilai ekonomi terutama

sisiknya yang berwarna indah dan digunakan untuk bahan kerajinan serta

perhiasan. Penyu blimbing adalah jenis yang sudah semakin langka padahal

belum banyak diketahui biologinya.

Penyu hijau mempunyai batok punggung keras terdiri dari sisik – sisik

polygonal yang tidak saling tumpang tindih, warnaya coklat kehijauan. Makanan

penyu hijau adalah lamun ( sea grass) tetapi juga memakan biota lain terutama

bila penyu berada di perairan terbuka.

Penyu hijau bertelur sepanjang tahun dan musim puncak produksi telur

berbeda – beda untuk setiap lokasi. Puncak produksi telur penyu hijau di Pulau

Berhala terjadi pada bulan November – Januari, di Sukabumi (jawa barat) pada

bulan November – Februari, di banyuwangi (jawa timur) pada bulan Desember –

Maret, di Ai Ketapang (Sumbawa) pada bulan April – Juli.

Musuh utama penyu adalah manusia. Daging penyu yang nikmat,

menyebabkan penyu diburu oleh manusia. Di Bali, daging penyu diburu oleh

penduduk untuk digunakan dalam upacara tradisional. Di Sulawesi Utara penyu

juga diburu oleh manusia untuk di konsumsi. Selain untuk dikonsumsi, penyu

juga diperdagangkan dalam bentuk sudah dikeringkan. Kurang lebih 20.000 ekor

penyu hijau yang di daratkan di Bali dan pulau – pulau di sekitar Bali bahan juga

dari Nusa Tenggara Timur, Sulawesi dan Maluku.

29

Page 30: Laut Yang Udah Di Edit

BURUNG-BURUNG LAUT

Burung laut yang dimaksud pada umumnya adalah burung yang mencari

makanan dilaut. Burung laut mempunyai banyak ragam yaitu burung pantai

(shore bird), burung migrasi (migratory bird) dan burung laut sejati. Burung

pantai adalah yang menghuni di pantai saja dan seringkali terbang sampai

keperairan payau atau perairan darat. Burung migrasi adalah burung yang terbang

dari bagian belahan bumi lain, burung ini terbang cukup jauh melintasi samudra.

Burung laut sejati adalah burung yang telah sepenuhnya menyesuaikan diri secara

fisiologia dan anatomis untuk hidup diatas laut.

Sebaran koloni burung laut Indonesia dapat dilihat pada peta. Beberapa

lokasi diantaranya dinyatakan sebagai margasatwa atau suaka alam. Beberapa

lokasi koloni diantaranya di Muara Angke Jakarta dan Pulau Rambut, di Pulau

Dua Teluk Banten Jawa Barat, di Laut Banda lokasi kolni berada di Pulau Gunung

Api dan Pulau Manuk. Selain itu koloni juga terdapat di Pulau Kakabia Laut

Flores, di Sulawesi Utara koloni berada di Batu Kapal, Pulau Burung dan Pulau

Popaja. Koloni burung di Bali berada di Pantai Uluwatu, lokasi koloni burung di

Jawa selatan berada di Rongkop dan Nusa Burung. Lokasi koloni sarang burung

laut biasanya terletak diperairan yang subur disekitar pantai atau diperairan

terbuka.

Burung Pantai meskipun hidup dari laut namun tidak semuanya dapat

berenang, biasanya burung tersebut memiliki paruh dan kaki panjang dan mencari

mangsa diperairan dangkal. Burung-burung semacam ini dalam Bahasa Inggris

disebut Wading Bird atau Wader. Sebagian besar Wader dari suku Ciconidaea,

Ardeidae dan Charadriideae. Wader dari suku ciconidaea yang cukup dikenal

adalah bangau Tong-tong. Kebanyakan burung pantai menjadi pendatang

(migratory wader) di Indonesia. Beberapa jenis burung pendatang tersebut ada di

Karang Gading (pantai timur Sumatera Utara), Way Kambas Lampung, pantai

timur Jawa Timur, pantai selatan Bali, dan Pantai Merauke.

30

Page 31: Laut Yang Udah Di Edit

KETAM KELAPA

Status Perlindungan

Kategori terancam internasional

Status Hukum

Tidak dilindungi

Perlindungan Habitat

Tidak ada secara langsung perlindungan habitat ini, tetapi di Kepulauan

Togian (Sulawasi Tengah) dan Mapia (Papua) diusulkan untuk mendapat

supaya ada kelestarian.

Persebaran

Sebelumnya dikepulauan kecil dari kepulauan Talaud dan nanusa Utara dan

Sunda Timur kecil di Selatan, dan kepulauan Maluku sampai Papua

Populasi

Status dan lokasi ketam kelapa tidak diketahui, tatapi dikepulauan togian

diketahui memiliki populasi banyak. Kepiting kelapa juga ada dikepulauan

Mapia dan Nanusa. Jumlah ketam kelapa tidak diketahui tetapi cenderung

menurun.

Makanan

Ketam kelapa mencari makanan ditanah dan tidak memiliki habitat makanan

khusus. Makanan utamnya termasuk tumbuh-tumbuhan (daun, buah, padmaus,

atrtocarpus, terminalia, canarium coconut).

Perkembangbiakan

Tidak diketahui cara perkawinannya, telur dikeluarkan di laut pda waktu

penetasannya dan larva muda kembali ke darat.

Tempat Perlindungan

Perlindungan di lubang tanah, khususnya antara sksr pohon stsu celah batu

kapur.

Ancaman

Pada waktu kecil predator alami oleh larva planckivarous dan ketika besar

oleh babi liar dan babi rusa. Ketam Kelapa di kumpulkan untuk konsumsi

31

Page 32: Laut Yang Udah Di Edit

lokal dan perdagangan, dikenal zat rasanya. Ketam Kelapa juga diekspor

untuk konsumsi ke Hongkong.

32

Page 33: Laut Yang Udah Di Edit

SUMBERDAYA IKAN PELAGIS BESAR

Jenis ikan permukaan yang berukuran besar seperti Tuna/Cakalang,

Tongkol dan Ikan Padang merupakan kelompok ikn pelagis besar. Ikan-ikan

tersebut memiliki sifat migrasi sangat jauh bahkan dapat melampoi batas Negara

sahingga untuk kepentingan ‘stock assessment’ Ikan Pelagis Besar ini dinegara-

negara yang saling berbatasab perlu ada kerjasama.

Ikan Tuna terdiri atas 13 spesies mearupakan anggota ‘Thunnini Family

Scombridge’. Tuan dapat dibagi atas Tuna Besar dan Tuna Kecil. Tuna Besar

umumnya mempunyai kuran panjng 40 – 180 cm, namun panjang maksimum

yang pernah dilaporkan 236 cm. sedangkan Tuna Kecil berukuran panjang antara

20 – 80 cm sedangkan panjag maksismum 105 cm.

Perairan Indonesia memiliki banyak jenis Tuna Besar : Tuna Mata Besar,

Albakora, Tuna Sirip Biru Utara, Tuna Sirip Hitam. Selebihnya sebanyak 7

spesies digolongkan kedalam spesies Tuna Kecil antara lain : Cakalang, Tongkol

dan Tongkol Kecil. Banyaknya jenis tna diperairan Indonesia ini di kerenakan

perairan Indonesia memiliki iklim tropis yang sesuai dengan habitat Ikan Tuna.

Jenis tuna besar yang umumnya ditangkap diperairan Indonesia adalah

Madidihang, Tuna Mata Besar, Albakora, dan kadang-kadang Tuna Sirip Biru

Selatan. Penyebaran jenis Tuna Mata Besar, Madidihang, dan Albakora ada

disemua perairan Indonesia. Penyebaran ikan cakalang terdapat di semua perairan

Indonesia kecuali di perairan Luat Jawa, Selat Malaka, dan Laut Cina Selatan.

Tongkol terdapat di semua perairan Indonesia terutama yang dekat deangan

pantai.

Kawasan Timur Indonesia merupakan tempat terbaik bagi perikanan tuna,

khususnya tuna yang berinegrasi umtuk mencari makan di Sumudera Pasifik.

Migrasi tuna mengikuti arua laut hangat ekuator Pasifik Utara yang bergerak cepat

kearah barat dan memasuki perairan Indonesia bagian Timur melalui Laut

Sulawasi, Laut Plores, Laut Banda, Laut Maluku, dan Laut Halmahera.

33

Page 34: Laut Yang Udah Di Edit

SUMBERDAYA IKAN PELAGIS KECIL

Ikan pelagis kecil adalah jenis ikan permukaan atau didekat permukaan

yang biasanya bermigrasi cukup jauh. Sala satu sifat ikan jenis pelagis kecil

adalah suka bergerombol, hidup bergerombol disekitar rumpon atau cahaya

lampu, sehingga penyebarannya dalam satu perairan tidak merata.

Pada umumnya kelompok ikan sumberdaya kecil terdiri dari ikan-ikan

kecil seperti Ikan Kembung, Bentong, Layang, Selar, dan lain sebagainya. Pada

umumnya kepadatan (ton/km2) ikan-ikan pelagis diperairan yang lebih dangkal

atau dekat permukaan lebih tinggi dibandingkan dengan densitas yang ada di laut

yang lebih dalam, kecuali di daerah upwelling yang kaya akan unsur hara.

Secara kuantitas kelompok Ikan Pelagis kecil merupakan jenis ikan yang

paling banyak tertangkap. Jenis Ikan Pelagis kecil paling banyak memberikan

kontribusi terhadap hasil produksi perikanan laut nasional. Kelompok Ikan Pelagis

Kecil biasanya tertangkap dengan: pukat cincin, paying, jarring insang, bagan

apung atau tancap dan jaring lingkar lainnya.

Ikan Pelagis Kecil menurut statistic perikanan nasional dikelompokkan 16

kelompok. Produksi perikanan Pelagis Kecil di dominasi oleh 6 kelompok Ikan

Besar yang masing-masing produksinya berkisar 100.000 ton. 6 kelompok ikan

tersebut adalah Ikan Layang (Decapterus spp), Kembung (Rastrelliger spp), Teri

(Stolephorus spp), Lemuru Bali (Sardenilla Lemuru), dan jenis-jeis Selar

(Selaroides spp, Alapes spp, dan Atule spp).

Hasil survey dan analisis serta Catc/Effort menunjukkan bahwa potensi

sumberdaya Ikan Pelagis Kecil yang cukup besar berada di perairan laut Cina

Selatan, Laut Banda, Laut Arafuru, dan Pantai Barat Sumatera.

Penangkapan ikan-ikan Pelagis Kecil di Indonesia sebagian besar telah

menunjukkan tingkat pengelolaan yang berlebihan atau mendekati tingkat

maksimal kecuali di perairan Maluku dan Irian Jaya. Sementara di wilayah Selat

Malaka dan Pantai Utara Jawa telah menunjukkan kejenuhan penangkapan Ikan

Pelagis Kecil. Kejenuhan penangkapan di Selat Malaka mencapai 98%, Pantai

Utara Jawa mencapai 74% dan Pantai Timur Sumatera mencapai 51%.

34

Page 35: Laut Yang Udah Di Edit

DEMERSAL

Merupakan kelompok ikan yang menghuni dasar atau dekat perairan. Cirri

umum dari sumber daya tersebut antara lain : aktivitas rendah, gerak ruang yang

tidak jauh dan memebentuk kelompok relative kecil. Secara ekologis udang

termasuk sumber daya demersal.

Ikan demersal memiliki daya tahan penangkapan yang rendah. Beberapa

jenis Demersal merupakan jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis tinggi

diantarannya Petek, Bawal, Kerapu, Gagap Merah, Jerbung, Udang Windu,

Udang Dogol, dan Udang Krosok.

Ikan Demersal tersebar di seluruh perairan terutama di Paparan Sunda dan

Laut Arafuru dengan kecenderungun kepadatan populasi dan potensi di daerah

sekitar pantai.

Pengelompokkan sumber daya Ikan Demersal dalam rangka

menggambarkan penyebaran dan komposisi menurut kategori nilai ekonomis

adalah sebagai berikut : Kelompok komersial utama terdiri dari : Ikan Kerapu,

Bambangan, Bawal Putih, Kakap, Manyung, Jenaha, Kuwe, dan Nome.

Kelompok kedua terdiri atas : Gerot-gerot, Bawal Hitam, Ketang-ketang,

Baronang, Pari, dan Cucut. Kelompok komersial ketiga terdiri dari : Petek,

Beloso, Kuniran, Mata Merah, Keong-keong, Gabus Laut. Kelompok Ikan

campuran terdiri atas jenis-jenis ikan : Srinding, Lidah, Kapas-kapas, Swanggi

Batu, dan jenis lain hasil tangkapan yang relative rendah.

35

Page 36: Laut Yang Udah Di Edit

TERIPANG

Teripang merupakan suatu echinoderma dari klass holothuroidea dengan

tubuh yang bengkok dan kulit yang lunak. Biasanya teripangbini ditemukan di

dasar laut di seluruh Dunia. Dinamai teripang karena bentuk tubuhnya yang

menyerupai mentimun. Sama dengan semua echinoderma lainnya, teripang

memiliki tulang dalam yang ada di bawah kulit.

Teripang biasanya pemakan bangkai binatang, mencari makan di bebatuan

di benthic layer. Makanannya berupa plankton dan bahan-bahan organik lainnya

yang ada di laut. Di lokasi teripang memperkirakan mendapat makanan, teripang

akan memposisikan dirinya di tempat tersebut untuk menangkap makanan dengan

sungutnya. Cara lain mencari makanan dengan menggali endapan/timbunan di

dasar laut dengan sungutnya. Kadang-kadang teripang menemukan ikan ikan

segar dibawah endapan tersebut.

Teripang mengisap oksigen dari air dengan pipa pernafasannya yang

bercabang ke kloaka masuk ke dalam anusnya. Teripang bernafas dengan cara

mendorong air masuk ke saliran anusnya dan kemudian menghembuskan keluar.

Teripang berbiak dengan cara melepas sperma dan sel telur ke dalam air laut.

Bergantung dengan kondisi yang ada, satu teripang dapat berbiak menjadi ribuan

gamets.

Teripang merupakan makanan lezat di negara-negara timur seperti

Malaysia, China, Jepang dan Indonesia. Teripang juga bernilai tinggi sebagai

bahan obat-obatan. Beberapa varietas teripang seperti gamat di Malaysia dianggap

sebagai bahan-bahan untuk kesehatan yang sangat bagus. Terdapat beberapa

perusahaan Farmasi yang dibangun dengan produk utama dari gamat. Ekstraksi

gamat disiapkan dan dibuat kedalam bentuk minyak, kream atau bahan kosmetik.

Efektifitas ekstraksi teripang sebagai bahan obat-obatan yang menyembuhkan

penyakit atau juga mengurangi rasa sakit masih menjadi objek peneitian yang

dilakukan para ahli.

Tingkat potensi dan produksi teripang di wilayah perairan Indonesia

ditampilkan dengan bargraf pada peta.

36

Page 37: Laut Yang Udah Di Edit

POTENSI DAN PRODUKSI LOBSTER

Beberapa kelompok Krustasea yang berbeda juga disebut Lobster.

Meskipun Lobster yang dimaksud dalam kelompok ini biasanya diasosiasikan

dengan Lobster yang memiliki kuku. Lobster berkuku bukan jenis Lobster yang

punya kaitan erat dengan Lopster spiny atau Slipper yang tidak memililki kuku.

Kedekatan kekerabatan jenis Lobster ini justru dengan Lobster karang

enoplemotopus dan tiga famili dari Ikan air tawar cryfish.

Lobster binatang invertebrate dan memiliki tulang luar kenyal yang

berfungsi melindungi dirinya. Lobster hidup di perairan dekat pantai yang

biasanya di bebatuan berpasir dan berlumpur. Sering kali terlihat sendirian berada

di sekitar bebatuan.

Meskipun beberapa hasil studi menyatakan bahwa Lobster adalah hewan

pemakai bangkai. Memangsa hewan yang tergolong kelompok molusca dan jasad

binatang yang sudah hancur. Tetapi studi terbaru menyatakan bahwa Lobster

memakan ikan hidup, memburu kerang, landak laut, alga, rumput laut, dan

beberapa binatag hidup lainnya. Kadang-kadang Lobster juga memangsa sesame

Lobster. Lobster tumbuh hidup sepanjang hidupnya dan hidup dalam waktu lama.

Lobster sebagai anthropoda memiliki tubuh simetris bilateral, memiliki

kuku yang tidak sama, kuku yang khusus seperti kalajengking. Pada umumnya

Lobster bergerak lamban pada dasar laut dan pantai. Dalam keadaan bahaya dan

perlu untuk membebaskan diri, Lobster akan menyelam secara cepat dengan

gerakan memutar-melingkar pada perutnya, kecepatan gerak yang pernah tercatat

5 m per detik.

Sebaran, tingkat potensi, dan produksi Lobster di setiap wilayah perairan

Indonesia di bargraf seperti terlihat dalam peta.

37

Page 38: Laut Yang Udah Di Edit

POTENSI DAN PRODUKSI CUMI-CUMI

Cumi-cumi merupakan kelompok cephalopoda laut yang besar dan

beraneka. Seperti semua cephalopoda, cumi-cumi dibedakan dengan adanya

bentuk kepala yang berbeda, simetri bilateral, berlapis, bersungut dengan

penghisap. Cumi-cumi seperti sotong memiliki delapan tangan dan dua sungut

yang tersusun sepasang. Cumi-cumi adalah tipe muskuar hidrosat. Jika sungut

dipotong tidak akan tumbuh lagi. Cumi-cumi dapat menyamarkan dirinya dengan

sekelilingnya untuk menghindari predator.

Cumi-cumi merupakan karnivora sejati, memakan ikan dan invertebrata

lainnya. Cumi-cumi biasanya memiliki dua sungut yang dapat memanjang

terutama untuk menangkap makanan. Cumi-cumi tersebut sangat rakus, cepat

bergerak, predator yang tumbuh dengan cepat dan sering berada dalam jumlah

cukup banyak di laut yang produktif. Masa hidup cumi-cumi berkisar satu tahun

setelah bertelur tetapi beberapa cumi-cumi raksasa memiliki masa hidup dua

tahun atau lebih.

Cumi-cumi juga memiliki zat warna yang menempel dalam kulitnya dan

mempunyai kemampuan untuk memancarkan tinta jika keberadaanya terancam.

Struktur tulangnya tersimpan di dalam (dalam gurita/oktopus tulang tersebut tidak

ada), pada cumi-cumi terdapat satu tulang datar yang terlindungi lapisan tipis.

Cumi-cumi mempunyai kaki khusus yang disebut siphon atau hyponome yang

memungkinkan cumi-cumi tersebut bergerak dengan mendorong air dibawah

tekanan.

Mulut cumi-cumi dilengkapi dengan taring tajam yang terbuat dari cithin

digunakan untuk membunuh dan merobek-robek. Dalam perut ikan paus yang

tertamgkap seringkali terdapat mulut cumi-cumi, karena mulut cumi-cumi

merupakan bagian yang tidak dapat dicerna oleh usus. Sebagian besar cumi-cumi

panjang tubuhnya tidak lebih dari 60 cm, meskipun ada juga cumi-cumi rksasa

yang mencapai panjangnya sampai 13 m.

Cumi-cumi sangat dikenal sebagai makanan dalam berbagai hidangan

secar luas di Korea dan Italia. Di banyak pasaran dan restoran terutama yang

38

Page 39: Laut Yang Udah Di Edit

menggunakan bahasa inggris, cumi-cumi lebih dikenal dengan nama calamari,

berasal dari bahasa Yunani-Italia. Spesies cumi ditemukan diwilayah perairn

tertentu dan menjadi tangkapan besar dalam dunia perikanan.

Tingkat potensi dan produksi cumi-cumi di setiap wilayah perairn

Indonesia digambarkan dalam bentuk bargraf seperti dapat dilihat pada peta.

39

Page 40: Laut Yang Udah Di Edit

POTENSI PRODUKSI UDANG PENAEID

Jenis udang yang menunjang perikanan di Indonesia terdiri dari jenis-jenis

yang termasuk kedalam Famili Penaedae, terutama udang yang berukuran

besardari generae Penaeus dan Metapenaeus. Darri kedua generae tersebut

terdapat sembilan (9) jenis udang yang memiliki arti ekonomis penting berkaitan

dengan besarnya stok dan wilayah penyebarannya yang ada di hampir seluruh

perairan Indonesia. Kesembilan jenis tersebut adalah penaeus, marguiensis,

penaeus indicus, penaeus orientalis (kelompok udang jerbung), penaeus

monodon, Penaeus Semisulcatus, penaeus latisulcatus (kelompok udang windu),

dan Metapenaeus ensis, Metapenaeus monoceros, Metapenaeus dobsoni

(kelompok udang dogol).

Daerah penyebaran udang terdapat di sepanjang perairan pantai yang

relatif dangkal dan terlindung, misalnya di perairan estuaria dan teluk-teluk yang

terdapat bermuara sungai atau hutan mangrove. Secara geografis Indonesia

mempunyai beberapa daerah penyebaran udang yang baik, seperti :

1. Pantairat Barat Sumatera (Meulaboh, Sibolga, Air Bangis, Bengkulu)

2. Pantai timur Sumateta (Langsa sampai dengan Teluk lampung)

3. Sepaanjang pantai utara Pulau Jawa, pantai selatan Jawa (Binuangeun,

Pangandaran, Cilacap, Selat Jogjakarta, Pacitan, Nusa Barung, dan Grajagan)

4. Rat barat Kalimantan (perairan Pemangkat sam[ai Ketapang)

5. Pantai selatan Kalimantan (Perairan Satai sampai Kotabaru)

6. Pantai timur kalimantan (perairan Berau, Sangkulirang, Muara Pantuan,

Semboja, Tanah Grogot)

7. Sulawesi (teluk bone dan Selat Makasar

8. Nusa Tenggara Barat (Teluk Cempi, Teluk waworada)

9. Nusa Tenggara Timur (Timur Sumba, Teluk Kupang),

10. Perairan Maluku sampai Papua, irian Jaya Barat (Laut arafura Selatan

Merauke, Teluk Bintuni, Sele, Muara sungai Membramo). Laut arafura

merupaka daerah tangkapan udang yang terluas dan terbaik yang ada di

Indonesia.

40

Page 41: Laut Yang Udah Di Edit

Secara ekosistem, penyebaran udang dibagi menjadi dua daerahyaitu

daerah muara sungai atau estuarin dan daerah lepas pantai. Pada perairan estuaria

merupakan daerah pemijahan (spawning ground) udang berada pada stadia post

larva dan yuwana (juvenile) yang biasanya berukuran kecil, sedangkan dilepas

pantai udang berada pada stadia dewasa dan umumnya berukuran besar.

41

Page 42: Laut Yang Udah Di Edit

POTENSI DAN PRODUKSI IKAN KARANG

Diperkirakan lebih dari 4.000 spesies ikan atau sekitar 18% jumlah ikan

yang ada di dunia dapat ditemukan di daerah terumbu karang. Ikan-ikan yang

hidup di terumbu karang biasanya berukuran kecil dan menetap sepanjang

hidupnya di daerah tersebut. Ikan karang secara sederhana dapat didefinisikan

sebagai semua ikan yang hidupnya di terumbu karang. Mendefinisikan ikan-ikan

yang hidup di terumbukarang sebagai ikan karang sebenarnya juga sangat sulit,

karena tidak semua ikan yang hidup di karang merupakan famili dari ikan karang.

Distribusi dan kelimpahan ikan karang sangat dipengaruhi oleh faktor

biologi dan fisik di daerah terumbu karang. Faktor-faktor tersebut diantaranya

adalah gelombang, arus, cuaca, sedimentasi, kedalaman perairan, fisiografi, dan

kompleksitas terumbu karang. Dengan kata lain keragaman dan kelimpahan ikan

karang sangat berkaitan dengan kompleksitas dan kesehatan terumbu karang

sebagai habitat. Diperkirakan di laut Indo-Pasifik, Kepulauan Indonesia dan

Filipina jumlah dan keragaman ikan karang merupakan jumlah ikan yang terbesar

di dunia.

Salah satu fenomena yang menarik mengenai ikan karang adalah adanya

perbedaan jenis ikan pada siang hari dan malam hari. Pada habitat terumbu

karang, ruang merupakan pembatas bagi dua kelompok ikan terumbu karang yang

hidup pada waktu siang dan malam. Pada malam hari Komunitas Ikan Karang

Diurnal yang keluar dari terumbu karang dan aktif mencari makan. Pada siang

hari Komunitas Ikan Nokturnal aktif keluar dari terumbu karang dan mencari

makan.

Perkiraan potensi ikan karang di Indonesia yang telah disepakati hanya

beberapa jenis yaitu Kerapu (Serranidae), Lencam (Lethrinidae), Ekor

Kuning/Pisang-pisang (Caesionidae), Baronang (Siganidae), Lencam

(Lethrinidae), Kaka tua (Scraridae), dan Napoleon/Mamigmg/Siomay (Labridae).

Sumberdaya ikan karang belum dimanfaatkan secara merata masih terbatas

pada daerah-daerah yang mudah terjangkau dan terhadap komoditas tertentu saja.

Hanya beberapa jenis yang telah dimanfaatkan secara intensif karena mudah

42

Page 43: Laut Yang Udah Di Edit

ditangkap, nilai komersial dan tingkat kepadatannya tinggi. Beberapa jenis

tersebut diantaranya adalah Ikan Ekor Kuning dan Ikan Pisang-pisang.

43

Page 44: Laut Yang Udah Di Edit

NELAYAN, EKONOMI DAN SOSIAL

POPULASI NELAYAN

Jumlah nelayan pada tahun 2003 tercatat sebanyak 3.857.597 orang atau

meningkat 26,63% dibandingkan jumlah nelayan pada tahun 2002 yang berjumlah

3.064.473 orang, jumlah nelayan laut meningkat 15,04% jumlah nelayan sembilan

utama dan sembilan tambahan juga mengalami kenaikan masing-masing 18,73

dan 23,52%.

Pada tahun 2003 jumlah nelayan perikanan laut berjumlah 3.311.821

orang. Sebagian besar nelayan perikanan laut adalah nelayan penuh waktu yaitu

sebanyak 1.792.671 orang orang atau 52,23% dari total nelayan perikanan laut.

Sebanyak 33,58% atau 1.112.217 orang merupakan nelayan sembilan utamadan

14,19% atau 469.933 orang merupakan nelayan sembilan tambahan.

Daerah utara Jawa memiliki jumlah nelayan laut paling banyak yaitu

30,11% dari seluruh nelayan perikanan laut. Jumlah nelayan kategori nelayan

penuh banyak terdapat di daerah utara Jawa, Selat Malaka, dan Maluku – Papua.

Nelayan sembilan utama banyak terdapat di daerah utara Jawa, Selatan Sulawesi,

Maluku – Papua. Sedangkan nelayan sembilan tambahan banyak terdapat di

daerah Maluku – Papua, utara Jawa dan Utara Sulawesi.

Jumlah nelayan perikanan perairan umum pada tahun 2003 sebanyak

545.776 orang. Sebanyak 37,80% adalah nelayan penuh, 40,70% nelayan

sembilan utama, dan 21,50 nelayan sembilan tambahan. Peningkatan jumlah

nelayan perairan umum dikarenakan adanya peningkatan jumlah nelayan sembilan

di perairan umum pada tahun 2002 sebanyak 170.045 menjadi 206.284 orang atau

meningkat sebesar 21,31%. Jumlah nelayan peraira umum terbanyak di daerah

Sumatera yaitu 35,25%. Nelayan perairan umum di Kalimantan dan Jawa masing-

masing sebanyak 22,06% dan 32,00%.

44

Page 45: Laut Yang Udah Di Edit

RUMPUT LAUT

Salah penyebutan atau salah kaprah istilah rumput laut telah terjadi

beberapa abad silam, sehingga melalui buku Atlas ini perlu adanya pelurusan

pengertian yang benar. Rumput laut adalah jenis Alga (algae) atau ganggang laut,

tumbuh bersel satu satu maupun bersel banyak. Rumput laut yang dimaksud

adalah terjemahan dari istilah bahasa inggris Seaweed, bukan Seagrass. Adapun

seagrass diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia manjadi lamun. Hamparan luas

padang padang lamun disebut Seagrassbed. Sepintas lalu beberapa jenis alga

bersel banyak memang dapat memperlihatkan sepertinya ada akar, batang, daun,

bunga, dan buah, padahal semua itu adalah semu. Rumput laut bukanlah rumput

dan tidak seperti rumput biasa. Dasar kenampakkan seperti rumput itulah para

nelayan pada mulanya menyebut rumput laut, padahal bukan rumput. Salah istilah

atau salah kaprah ini susah dibetulkan karena sudah menyebar luas dan bukan

hanya di kalangan nelayan maupun para pembudidaya rumput laut, tetapi juga

kepada para pedagang maupun para konsumennya. Cara hidup alga dapat bersifat

“fitoplankton” karena melayang di dalam air maupun “fito bentos”, karena mampu

melekat pada berbagai benda keras, terutama pada pecahan batu karang (ruble)

Indonesia memiliki berbagai jenis alga, yang menurut hasil penelitian

Weber van Bosse dalam ekspedisi Sibolga 1899 – 1900 di perairan Indonesia

bagian timur saja ada 782 jenis alga yang terdiri dari alga hijau, alga merah, dan

alga coklat. Menurut Zeneveled (1955), ada 56 jenis alga laut atau rumput laut

yang sangat bermanfaat di Indonesia. Dari 56 jenis ganggang besar tersebut ada 6

jenis yang terkenal, yaitu: Eucheuma, Gracillaria, Hypnea, Gelidium, Turbinaria,

dan Sargasum.

Berbagai jenis alga khususnya rumput laut tumbuhan dengan baik di

perairan laut dangkal hingga 30 meter, terutama pada terutama daerah umbalan air

laut dalam atau sering disebut wilayah yang sering ada upweeling, untuk

pembudidayaan rumput laut yang ideal adalah pada perairan yang sangat dangkal

yaitu pada posisi kedalaman 0,5 – 10 meter. Kualitas perairan yang diperlukan

adalah yang relatif jernih bernutrisi tinggi atau tepetnya sebagi berikut: pH antara

45

Page 46: Laut Yang Udah Di Edit

6,8 – 8,5, oksigen terlarut lebih dari 5 ppm, salinitas 30 – 36 permil, kecepatan

arus 30 – 66 cm/detik, suhu antara 24 – 33 derajat Celcius, unsur NH kurang dari

0,36 ppmm, kandungan posfat dan nitrat cukup, terlindung dan terbatas dari

gelombang besar, air cerah, babas dari berbagai bahan limbah dan pencemaran

laut. Rumput laut banyak tumbuhan pada wilayah bersubsrat dasar pasir ruble dan

pecahan batu karang. Hanya rumput laut jenis Gracillaria yang mampu tumbuh

diwilayah perairan kualitas agak rendah dan bahkan dapat tumbuh di tambak

Sebaran habitat rumput laut : Untuk Wilayah Kepulauan Sumatra, rumput

laut tumbuh dengan baik dan dibudidayakan di beberapa pulau sebelah barat

Pulau Sumatra mulai dari Aceh sampai Bengkulu. Untuk Provinsi Sumatra

Selatan habitat yang sesuai ada dibeberapa bagain dari Pulau Bangka dan

Belitung. Untuk daerah Lampung. Kepulauan Seeribu ada beberapa teluk di

bagian selatan yaitu Teluk Hanura dan Tanjung Putus Lampung. Kepulauan

Seribu ada beberapa tempat, termasuk pulau yang ada goba, sepertihalnya di Goba

Pulau Pari dan Pulau Semak Daun. Untuk wilayah pesisir pulau jawa lebih sangat

terbatas yaitu hanya di beberapa teluk yang sempit di Jawa Barat yaitu di Teluk

Banten, Pelabuhan Ratu, Cidaun, Cipatujah dan Pamengpeuk. Di Jawa Tengah

dan DIY hanya ada di Jepara, Cilacap dan pantai Gunungkidul. Di Jawa Timur

ada di Pacitan, Banyuwangi dab Sumenep. Wilayah Bali Selatan merupakan

penghasil rumput laut paling berkualitas, cepat panen dan dalam jumlah besar.

Beberapa pusat pengembangan rumput laut di Bali adalah di P. Serangan, Tanjung

Benca, Nusa Penida, Nusa Dua dan Nusa Lembongan. Beberapa tempat di NTT

tepatnya adalah di Tj. Karoso, Warambadi, P. Komodo, P. Besar Maumere. Di

Provinsi NTB rumput laut dikembangkan di Maringgi, P. Kambing, Teluk Ekas,

Teluk Saleh dan Teluk Warorada. Untuk wilayah Kalimantan ada di Pulau Laut

dan Terakan Kaltim, beberapa tempat di Sulawesi Tenggara lebih banyak wilayah

yang sesuai umtuk pembudidayaan. Dikepulauan Maluku dan Irian Jaya (Papua)

ada beberapa teluk yang sangat berpotensi untuk Penembangan budidaya rumput

laut.

Pemanfatan rumput laut yang lazim bagi para nelayan dan diolah secara

tradisional adalah untuk bahan makanan seperti halnya sayur, acara lalap,

46

Page 47: Laut Yang Udah Di Edit

manisan, kue dan obat maupun makanan ternak. Pengolahan rumput laut dengan

cara moderen adalah diekstrak dari getahnya sehingga dapat menghasilkan:

karaginan, furcelaran, algin, porpiran, floridean, dan agar-agar. Manfaat utama

rumput laut setelah diekstrak adalah bahan obat-obatan, gel, agar-agar dan bahan

kosmetik serta plastik.

47

Page 48: Laut Yang Udah Di Edit

PADANG LAMUN

Lamun adalah jenis rumput yang tumbuh di pesisir, terutama di dasar

perairan laut yang sangat dangkal. Lamun adalah tumbuhan aquatik yang hidup di

air laut, tumbuh sebagaimana rumput darat dengan komposisi akar, batang, daun

dan bunga. Bagian akar terbenam di dasar yang berlumpur, berpasir karang dan

bahkan di pecahan batu karang. Wilayah terumbu karang sebagai habitat lamun

maupun berbagai berbagai jenis alga dan biota karang lainnya. Komunitas luas

dan lebat berbagai jenis lamun maupun berbagai jenis lamun disebut padang

lamun (seagrassbed). Dengan demikian seagrass tidak diterjemahkan dalam

Bahasa Indonesia sebagai rumput laut, walupun kenyataannya adalah rumput laut.

Lamun bahasa Jawa berarti walaupun dalam bahasa Indonesia. Hal ini

menunjukkan bahwa: walaupun secara fisik adalah rumput yang tumbuh di laut

namun disebut sebagai lamun. Tujuh marga lamundi Indonesia adalah sebagai

berikut: dari suku Hidrocharitaceeae ada tiga jenis, yaitu: Enhalus, Thallasia dan

Halophila. Ada empat dari dari suku Hidroceae yaitu: Halodule, Cymodoceae,

Syringodium dan Thalassodendron. Berbagai jenis biota laut yang hidup berkoloni

di padang lamun antara lain berbagai jenis: Krustasea, moluska, cacing, ikan hias,

ikan dari berbagai jenis jenis dan ukuran, mulai dari dari ukuran kecil (ikan teri)

hingga ikan dugong atau duyung sebagai konsumen utama lamun.

Lingkungan hidup atau habitat lamun tidak menuntut perairan berkualitas

bagus seperti rumput laut ataupun alga lainnya, akan tetapi padang lamun lebih

memerlukan dasar substrat sebagai tempat tumbuh kembang. Areal pertumbuhan

padang lamun ternyata lebih terbatas dibanding alga yang mampu hidup sebagai

phito plankton. Lamun bisa tumbuh dengan baik di kawasan perairan laut dengan

kualitas air yang lebih rendah, misalnya lebih keruh dan salinitas rendah, pada

perairan berlumpur, kondisi suhu lebih panas, maupun nutrisi lebih rendah. Faktor

pembatas yang paling berpengaruh bagi perkembangan dan pertumbuhan padang

lamun adalah kedalaman dasar sebagai sarana tumbuh.

Kalau ditinjau dari segi pemanfaatan langsung untuk kebutuhan sehari-hari

bagi manusia khususnya para nelayan atau pemukim di wilayah pesisir relatif

48

Page 49: Laut Yang Udah Di Edit

sangat kecil. Namun demikian, Lamun sangat bermanfaat khususnya jika di

pandang sebagai sub sistem dari ekosistem pesisir. Padang lamun merupakan

produsen bahan orgabik maupun oksigen yang dapat membantu proses pemijahan

berbagai biota laut seperti telah tersebut diatas. Peran padang lamun hampir sama

seperti peran hutan mangrove yaitu sumber bahan organik maupun penciptaan

lingkungan yang mendukung proses pemijahan berbagai ikan dan biota laut

lainnya. Padang lamun berperan pula dalam menahan laju erosi dasar laut,

membantu pengendapan lumpur dan menahan arus maupun ombak, dengan kata

lain sebagai stabilisator proses pembentukan pantai maupun proses yang

sebaliknya yaitu abrasi. Dengan demikian keberadaan padang lamun perlu dijaga

kelestariannya/perlu konservasi.

Sebaran geeografis padang lamun di dunia ada di 2 wilayah, yaitu di

wilayah Indo-Pasifik Barat dan wilayah perairan Karibia. Wilayah sebaran lamun

di Indonesia sudah semakin terbatas, dimana habitat lamun semakin terancam

pencemaran.

49

Page 50: Laut Yang Udah Di Edit

SUMBERDAYA IKAN HIAS

Perairan pantai merupakan tempat yang baik untuk pertumbuhan karang,

dan daerah karang merupakan tempat hidup bagi sebagian besar ikan hias dilaut.

Perairan Indonsesia terletak di daerah Katulistiwa dan merupakan daerah

pertemuan antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, hal ini menjadikan

wilayah laut Indonesia sebagai tempat penghasil ikan hias ikan hias yang kaya

raya.

Perairan Indonesia siperkirakan memiliki kurang lebih 253 jenis ikan hias

laut dan merupakan perairan yang terkaya dengan jenis-jenis ikan hias laut

dibandingkan dengan beberapa negara: Puerto Rico, Hawai, Singapura, Filipina,

Thailand, Srilangka, Kenya dan Ethiopia.

Di Kepulauan Seribu ditemukan 122 jenis ikan hias, 105 jenis diantaranya

termsuk dalam famili yang di dominasi oleh Pomacentridae, sedang 17 jenis

spesies termsuk famili Chaetodontiadae. Jenis ikan hias yang dominan (major

families) di Kepulauan Seribu adalah famili Pomacentridae.

Di selatan Jawa Barat (Ujung Genteng, Pemengpeuk, dan Pangandaran)

telah ditemukan 98 jenis ikan hias degan 87 jenis yang termasuk major families

dan 11 jenis termsuk famili Chaetodontidae. Jenis-jenis yang dominan terdiri dari

famili Pomacanthidae (Pomanchatus imperator), famili Acanthuroidae

(Acanthurus leucosteron), sedangakan jenis yang dominan dari famili

Chaetodontiadae adalah Chaetodon auriga.

Sebanyak 237 jenis ikan hias dengan 202 jenis termsuk major families dan

35 jenis termasuk Chaetodontiadae ditemukan di perairan Bali.

50

Page 51: Laut Yang Udah Di Edit

JALUR PELAYARAN DAN PELABUHAN

Indonesia sebagai negara maritim terdiri dari puluhan ribu pulau dan

dihubungkan dengan laut yang luas. Dengan kondisi semikian maka untuk

keperluan pembangunan, pertahanan, keutuhan wilayah, pergerakan penduduk

dan lain sebagainya diperlukan alat transportasi yang baik dan tangguh.

Berdasarkan data Pelayaran Indonesia Nasional Indonesia (PELNI) tahun

2006 jaringan transportasi laut dilayani oleh 22 kapal penumpang, yaitu: KM.

Umsini, KM. Kerinci, KM. Tidar, KM. Ciremai, KM. Dobonsolo, KM, BK.

Siguntang, KM. Lambelu, KM. Sinambung, KM. Kelud, KM. Dorondola, KM.

Nggapulu, KM. Laborar, KM. Kelimutu, KM. Lawit, KM. Tatamailau, KM.

Sirimau, KM> Awu, KM. Leuser, KM Binaiya, KM. Bukit Raya, KM.

Tilongkabila, KM. Pangrango, KM. Sangiang.

Jika dilihat dari peta jalur pelayaran dan pelabuhan, daerah terdapat

lalulintas lautnya adalah jalur pelayaran dari Pulau Jawa. Sebagaimana terlihat di

peta dari pelabuhab Tanjung Priok menuju ke Puulau Gunung Sitoli, Belawan

(Medan), Dumai, kepulauan Bangka Belitung. Jaringan pelayaran ke Kalimantan

dengan tujuan Potianak. Di Pulau Jawa sendiri jaringan antara pelabuhan juga

terlihat padat, dari Tanjung Priok ke Tanjung Emas dan Tnjung Perak. Jaringan

pelayaran dari Jawa juga sampai ke Sulawesi, bahkan ke Irian Jaya/Papua.

Jaringan pelayaran di Indonesia bagian timur kurang padat seperti jalur

pelayaran Indonesia bagian barat. Jalur pelayaran yang cukup panjang di

Indonesia bagia timur dilayani oleh KM. Tatamailu. Rute yang dilewati meliputi

Pulau Bali, Bima, Maumere, Tual, Dobo, Timika, Merauke kembali ke Timika,

Kaimana, Fak-fak, Ambon, Bau-bau, Makasar, dan kembali ke Bali.

51

Page 52: Laut Yang Udah Di Edit

OBYEK WISATA BAHARI

Pariwisata bahari merupakan bagian dari sektor pariwisata berkaitan

dengan laut. Pariwisata bahari mencakup tiga dimensi objek wisata di permukaan

laut, di kedalaman laut, dan di daerah pantai. Ketiga dimensi objek wisata tersebut

memiliki keunikan dan daya tarik masing-masing. Hal ini dikarenakan laut

Indonesia memiliki karakteristik berbeda-beda untuk setiap daerah.

Dalam konteks pengembangan usaha pariwisata di Indonesia, sektor

pariwisata bahari khususnya wisata pantai merupakan sektor yang paling potensial

dikembangkan. Hal ini dikarenakan dukungan faktor alam dan investasi yang

tidak semahal investasi yang diperlukan untuk usaha pariwisata lainnya. Potensi

wisata pantai tersebar di seluruh Indonesia dan sebagaian begaian besar belum

dikembangkan secara maksimal.

Wisata pantai merupakn bagian wisata alam. Indonesia dapat dibagi

menjadi tiga kawasan sesuai dengan karakteristik alam, penduduk, dan sosial

budaya. Ketiga kawasan tersebut adalah adalah kawasan barat, kawasan tengah

(Kawasan wallacea), dan kawasan timur. Objek wisata bahari di Indonesia

antaralain berupa pasir putih, taman laut dengan keanekaragaman karang dan

ikan, olah raga, wisata dengan kapal pesiar ‘yacht’

Industri pariwisata memiliki tiga usaha yaitu sebagai industri tidak nyata

(industy of invisible export), industri keramahtamahan (hospitality Industry) dan

industri jasa pelayanan (service industry). Perkembangan pariwisata bahari akan

menarik/mendorong sektor perhubungan laut, industri rumah tangga atau

cenderamata, jasa pekerja pemandu wisata, hotel/penginapan, dan lain sebagainya.

52

Page 53: Laut Yang Udah Di Edit

PRASARANA PERIKANAN DAN PELABUHAN

Kebutuhan pelabuhan perikanan untuk pengembangan dunia nperikana

abad 21 dipandang cukup mendesak. Ada beberapa hal khusus yang perlu

mendapat perhatian khususnya dalam peningkatan pelayanan dan jumlah

pelabuhan perikanan, antara lain:

a. Terdapat kurang lebih 2,2 juta nelayan laut termasuk nelayan-nelayan kecil

yang bergerak dalam penangkapan ikan, pemrosesan, pemasaran,

pendistribusian yang memerlukan peningkatan pendapatan dan standar hidup

dengan menggantungkan pada pelabuhan perikanan sebagai pusat kegiatan

mereka.

b. Adanya tuntutan mutu ikan yang baik untuk konsumsi dalam negeri dan luar

negeri. Pelabuhan perikanan dalam hal ini berperan dalam mendukung

penyediaan es dan garam untuk pengawetan ikan hasil tangkapan nelayan.

c. Kebutuhan bahan baku untuk industri pemrosesan ikan domestik misalnya

untuk pengeringan, pengasapan, pemasakan, pembekuan ikan, dan lain

sebagainya. Bahan baku tersebut disediakan di pelabuhan perikanan.

d. Kebutuhan pelabuhan perikanan yang berfungsi untuk mengontrol kapal-

kapal nelayan yang beroprasi di Zone Ekonomi Ekslusif Indonesia dan kapal

asing yang mencari ikan di perairan internasional dan perairan Indonesia.

Pengembangan pelabuhan perikanan di tujukan untuk meningkatkan

usaha-usaha peningkatan produksi penangkapan dan kualitas ikan, meningkatkan

pendapatan nelayan dan operator kapal-kapal ikan, meningkatkan suplai ikan

untuk konsumsi dalam negeri dan luar negeri, perluasan lapangan pekerjaan.

Pelabuhan perikanan berfungsi sebagaia: pusat perkembangan komunitas

nelayan, pusat perkembangan agribisnis dan ekonomi, pusat pembongkaran ikan

hasil tangkapan dan peralihan, pusat pemantauan kapal nelayan domestik maupun

kapal nelyan asing, pusat servis kapal nelayan, pusat pengontrolan kualitas ikan,

pemasaran dan distribusi, pusat untuk industri rumah tangga perikanan dan ekspor

ikan.

53

Page 54: Laut Yang Udah Di Edit

POTENSI BUDIDAYA LAUT

Budidaya laut adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan atau

mebiakkan serta memanen hasilnya yang dilakukan di laut. Perkembangan dari

beberapa jenis komoditi yang diusahakan oleh pengusaha kecil maupun

pengusaha dengan investasi besar adalah sebagai berijut:

1. Budidaya Rumput laut

Diantara komoditi budidaya laut, rumput laut saat inni merupakan komoditi

yang paling banyak menarik minat masyarakat dan pemilik modal.

Disamping permintaan pasar yang cukup baik, hal tersebut juga dikarenakan

penguasaan teknologi budidaya rumput laut yang relatif lebih mudah dan

tidak memerlukan modal investasi terlampau besar. Jenis yang dibudidayakan

adalah Euchema sp, dan Gracilaria sp.

2. Budidaya ikan Bersirip (Finfish maricilrture)

Spesies ikan budidaya laut adalah Kerapu Lumpur (Epinephelus tauvina),

jenaha (Lutjanus Johni), Kakap Putih (Lates Calcarifer), dan Sunuk

(Plectropoma Maculata). Biasanya pembudidayaan ikan bersirip masih dalam

taraf pembesaran dengan mengumpulkan benih dari alam. Sedangkan yang

sudah dibudidayakan mulai dari pembenihan dan pembesaran adalah ikan

kakap putih. Beberapa daerah yang sudah mengembangkan adalah Riau

(Tanjung Pinang, Bengkalis), Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara

Timur, dan Kalimantan Timur (Tarakan).

3. Budidaya Kerang-kerangan

Kerang mutiara merupakan jenis kerang-kerangan yang sibudidayakan yaitu

meliputi jenis pinctada maxsima dan Pinctada Margaitifera. Jenis kerang lain

yang dikembangkan adalah kerang hijau, dan kerah darah yang masih dalam

taraf percobaan. Walaupun telah behasil dengan baik namun masyarakat

belum benyak yang tertarik. Jenis karang yang baik untuk dipelihara dan

banyak dijumpai di perairan Indonesia antara lain Crassostera Iredelai dan

Crassostera echinata. Daerah yang sudah mengembangkan khusunya kerang

hijau adalah Kalimantan Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, Riau dan NTB.

54

Page 55: Laut Yang Udah Di Edit

4. Budidaya Teripang (Sea Cucumber)

Jenis teripang sudah dibudidayakan di Indonesia adalah Teripang Pasir

(Holuthuria scraba). Daerah yang sudah mengembangkan diantaranya

Sulawesi Tenggara, Lmpung, Nusa Tenggara Barat. Teripang dipelihara di

laut dengan sistem kurungan atau dapat juga dikpelihara di kolam laut

(tambak). Benih teripang untuk budidaya masih diperoleh dari hasil

penangkapan di alam, kerena kpembenihan teripang walaupun sudah berasil

dilakukan namun belum dapat siap dihasilkan secara masal.

5. Komoditi lain

Komoditas lain yang mempunyai prosopek cukup baik untuk dibudidayakan

antara lain: Udang Barong, Ikan Hias, Tngkur Kuda, Tocha, Oyster, dan

Abalone.

55

Page 56: Laut Yang Udah Di Edit

BENIH DAN INDUK IKAN ALAM

Pengertian benih ikan di Indonesia masih belum seragam. Sebagai contoh

benih Ikan Bandeng yang sudah lama dikenal di Indonesia disebut sebagai nener

(milkfish), namun di beberapa daerah lainnya, nener lebih disebut sebagai anak

bandeng. Nener banseng sebenarnya adalah larva ikan banseng.

Selain larva, beberapa orang menyebut ikan-ikan kecil dan masih sangat

muda (beruyak) sebagai benih ikan. Padahal beruyak adalah post lava. Beberapa

benih ikan seperti Kakap Putihk Baronang dan Kerapu tidak atau sulit dikenali,

meskipun bentuknya sudah menyerupai ikan-ikan diatas namun ukurannya

tubuhnya masih kecil.

Benih memegang peranan penting dalam setiap kegiatan budidaya.

Kelangsungan usaha budidaya sangat ditentukan oleh pasokan benih ikan baik

yang berasal dari hasil tangkapan atau hasil budidaya. Sewasa ini benih ikan

masih mengandalkan hasil tangkapan nelayan.

Beberapa benih dan induk ikan alami: Ikan Sidat, Ikan Kakap Putih, Ikan

Kerapu, Ikan Baronang. Ikan Sidat memijah di laut dan menjdikan larva di laut

dalam namun selanjutnya hidup di air tawar. Ikan Sidat banyak dijumpai si

sungai-sungai yang bernuara si Samudra Hindia. Di Indonesia, Ikan Sidat banyak

dijumpai di sungai-sungai yang bernuara ke laut Jawa.

Ikan kakap hidup di perairan pantai yang dipengaruhi oleh aliran sungai.

Ikan ini memijah diperkirakan pada bulan Oktober – Desmber dan masuk ke

perairan sungai. Persebaran Ikan Kakap Putih sangat luas mulai perairan pantai

sampai perairan tawar.

Ikan Kerapu umumnya hidup pada terumbu karang dan biasanya

meletakkan telurnya pada terumbu karang. Setelah telur menetas anak-anak ikan

akan berkumpul di tempat pengasuhan yaitu perairan dangkal, biasanya kurang

dari 12 meter. Ikan Kerapu dapat dijumpai hampir di semua perairan Indonesia

dan Indo Pasifik.

56

Page 57: Laut Yang Udah Di Edit

Ikan Baronang menykai perairan yang bersalinitas tinggi, benih ikan

memiliki ketahanan terhadap keragaman selinitas yang tinggi. Beberapa ikan dan

dan anak ikan hidup dalam perairan yang lebih rendah daripada laut.

Ikan bandeng tersebar luas mulai dari pantai Afrika Timur sampai ke

Jepang selatan, Australia Utara. Tempat berkembang biak di perairan dekat

Kepulauan Salomo. Di Indonesia banyak dijumpai di perairan Pulau Madura dan

Pulau Kangean dan biasanya bergerak kearah barat dan timur dan Pulau Madura.

Nener bandeng biasanya saat tertangkap memiliki panjang 11 – 13 cm dan berat

0,01 gram.

57

Page 58: Laut Yang Udah Di Edit

JUMLAH KAPAL

Jumlah perahu/kapal perikanan pada tahun 2003 sebanyak 702.234 buah

dan mengalami penigkatan 18,03% dari jumlah perahu motor pada tahun2002

yang tercatat sebanyak 594.968. Peningkatan ini sisebabkan pertambahan jumlah

motor tempel yang cukup besar yaitu naik 24.05% dari tahun sebelumnya.

Pada tahun 2002 – 2003 jumlah perahu/kapal perikanan laut mengalami

penigkatan 14,86%. Pada periode tersebut perahu motor tempel mengalami

kenaikan paling tinggi yaitu 21,68%, perahu tanpa motor dengan kenaikan 14,33

dan kapal motor dengan keniakan 7,93%.

Jumlah perahu motor/kapal perikanan laut sebanyak 526.171 buah. Dari

jumlah tersebut sebanyak 16.11% terdapat diperairan utara Jawa. 14,63% terdapat

diwilayah perairan Maluku – Papua, 12,90% terdapat di wilayah perairan perairan

Selatan Sulawesi, 12,06 % terdapat diperairan Selat Malaka, dan selatan dan barat

Kalimantan.

Perahu tanpe motor paling banyak ada di perairan Maluku – Papua

sebanyak 26,14% dari total jumlah perahu tanpa motor yang ada. Perahu tersebut

sebagian besar juga ada di selatan Sulawesi, utara Sulawesi, Bali, dan Nusa

Tenggara. Motor tempel paling banyak ada di utara Jawa mencapai 40,49% dari

keseluruhan motor tempel yang ada. Sementara motor tempel yang ada di Selat

Malaka sebanyak 28,66% dari jumlah total motor tempel yang ada.

Sebagian besar perahu/kapal perikanan laut merupakan perahu tanpa motor

yaitu sebanyak 47,37% dari jumlah total perahu/kapal perikanan laut. Jumlah

perahu tersebut pada tahun 2003 sebanyak 250.469 buah. Sedangkan jumlah

perahu/kapal kperikanan umum sebanyak 173.517 buah. Sebagaimana perikanan

laut, perahu tanpa motor juga mendominasi perikanan perairan umum bahkan

mencapai 89,27%.

58