Upload
lyhanh
View
298
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
KEETER
PADA
disajikan s
JUR
EFEKTIFARHADAP
A SISWA
sebagai salahJur
RUSAN PEFAK
UNIVE
AN MEDP AKTIVI
MATERKELAS I
KEJAM
h satu syarat rusan Pendid
Risq
1
ENDIDIKKULTAS ERSITAS
DIA “CROITAS DARI PERKAII SEKOLMBON TE
Skripsi untuk memp
dikan Guru S
oleh
qi Ika Fauziy
1401409204
KAN GURUILMU PE
S NEGERI2013
OSS TWON HASILALIAN LAH DASEGAL
peroleh gelaSekolah Dasa
yah
U SEKOLENDIDIKAI SEMAR
O COLOURL BELAJA
SAR NEG
ar Sarjana Pear
LAH DASAAN
RANG
URS” AR
GERI
endidikan
AR
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini
benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik
sebagian atau keseluruhannya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat
dalam skripsi ini dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Tegal, 10 Juli 2013
Risqi Ika Fauziyah
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia
ujian skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang.
Di : Tegal
Tanggal : 10 Juli 2013
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Yuli Witanto, M.Pd.
19640717 198803 1 002
Dra. Umi Setijowati, M.Pd.
19570115 198403 1 002
Mengetahui,
Koordinator PGSD UPP Tegal
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
19630923 198703 1 001
iv
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Keefektifan Media “Cross Two Colours” terhadap
Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Perkalian pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar
Negeri Kejambon Tegal” oleh Risqi Ika Fauziyah 1401409204, telah
dipertahankan dihadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FIP UNNES pada tanggal
24 Juli 2013.
PANITIA UJIAN
Ketua
Drs. Hardjono, M.Pd.
19510801 197903 1 007
Sekretaris
Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.
19630923 198703 1 001
Penguji Utama
Dra. Noening Andrijati, M.Pd.
19680610 199303 2 002
Penguji Anggota 1
Dra. Umi Setijowati, M.Pd.
19570115 198403 1 002
Penguji Anggota 2
Drs. Yuli Witanto, M.Pd.
196400717 198803 1 002
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Sesungguhnya di antara ilmu itu ada yang laksana mutiara tersembunyi, ia
tidak diketahui kecuali hanya oleh orang-orang yang mengenal Allah. (Nabi
Muhammad SAW)
Tak ada rahasia untuk menggapai sukses. Sukses itu dapat terjadi karena
persiapan, kerja keras, dan mau belajar dari kegagalan. (Collin Powell)
Manusia tidak dirancang untuk gagal, tapi manusialah yang gagal untuk
merancang. (William J. Siegel)
Jangan pernah menyerah dengan keadaan yang ada. Kelak, keadaan yang
akan menyerah dengan kegigihan kita. (Penulis)
Persembahan
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tarmidi, Ayahanda tercinta.
Siti Safrikha, Ibunda tersayang.
Ali Yasin Khuzaini dan Elitsa Effie Nurcahyati,
Adik-adiku yang terkasih.
vi
PRAKATA
Alhamdulillah atas limpahan nikmat dan karunia-Nya, peneliti dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Keefektifan Media “Cross Two Colours”
terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Perkalian pada Siswa Kelas II
Sekolah Dasar Negeri Kejambon Tegal.”
Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh
karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., M.Si., Rektor UNNES yang telah
memberikan izin dalam penyusunan skripsi.
2. Drs. Hardjono, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES yang telah
memberikan izin dan dukungan dalam penelitian.
3. Dra. Hartati, M.Pd., Ketua Jurusan PGSD FIP UNNES yang telah
memberikan kesempatan untuk memaparkan gagasan dalam bentuk skripsi.
4. Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd., Koordinator PGSD UPP Tegal FIP UNNES
yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
5. Drs. Yuli Witanto, M.Pd., Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,
pengarahan, saran, dan motivasi kepada peneliti, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
6. Dra. Umi Setijowati, M.Pd., Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, pengarahan, saran, dan motivasi yang sangat bermanfaat bagi
peneliti demi terselesaikannya skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu dosen jurusan PGSD UPP Tegal FIP UNNES yang telah
banyak membekali peneliti dengan ilmu pengetahuan.
vii
8. Staf TU dan karyawan jurusan PGSD UPP Tegal FIP UNNES yang telah
banyak membantu administrasi dalam penyusunan skripsi ini.
9. Chumayah, S. Pd., Kepala SD Negeri Kejambon 4 Kota Tegal yang telah
mengizinkan peneliti melakukan penelitian.
10. Susiyati, S. Pd., Kepala SD Negeri Kejambon 10 Kota Tegal yang telah
mengizinkan peneliti melakukan penelitian.
11. Sutjiati, S. Pd., Kepala SD Negeri Kejambon 7 Kota Tegal yang telah
mengijinkan peneliti melakukan uji coba soal.
12. Rosyidah Sufiyani, guru pengampu kelas II SD Negeri Kejambon 4 Kota
Tegal yang telah memberikan waktu dan bimbingannya yang bermanfaat bagi
peneliti melaksanakan penelitian.
13. Rusmanto, A.Ma, guru pengampu kelas II SD Negeri Kejambon 10 Kota
Tegal yang telah memberikan waktu dan bimbingannya yang bermanfaat bagi
peneliti melaksanakan penelitian.
14. Teman-teman mahasiswa PGSD UPP Tegal FIP UNNES angkatan 2009
yang saling memberikan semangat.
15. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.
Tegal, Juli 2013
Peneliti
viii
ABSTRAK
Fauziyah, Risqi Ika. 2013. Keefektifan Media “Cross Two Colours” terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Perkalian pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Kejambon Tegal. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : I Drs. Yuli Witanto, M.Pd., II Dra. Umi Setijowati, M. Pd.
Kata kunci: media “cross two colours”, perkalian, aktivitas, hasil belajar
Penggunaan media dalam pembelajaran matematika dapat mempermudah belajar siswa. Salah satu media pembelajaran yang membuat siswa aktif dan terlibat langsung dalam pembelajaran yaitu media “cross two colours”. Media ini dapat digunakan dengan menerapkan model turnamen belajar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan media “cross two colours” terhadap aktivitas dan hasil belajar materi perkalian pada siswa kelas II sekolah dasar.
Penelitian ini menggunakan True Experimental Design dengan bentuk Post Test Only Design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 80 siswa, dengan sampel 24 siswa kelas II SD Negeri Kejambon 10 Tegal sebagai kelas eksperimen, 23 siswa kelas II SD Negeri Kejambon 04 Tegal sebagai kelas kontrol dan 33 siswa kelas II SD Negeri Kejambon 07 Tegal sebagai kelas uji coba instrumen. Sementara itu sampel penelitian yang diambil menggunakan sampel jenuh, yakni seluruh populasi dalam penelitian dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumenter, observasi dan tes.
Untuk pengujian hipotesis akhir data aktivitas belajar menggunakan Uji Mann-Whitney melalui program SPSS 17. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. data aktivitas belajar sebesar 0,000. Karena nilai Asymp. Sig. kurang dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, diasumsikan bahwa terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa yang menggunakan media “cross two colours” dan model turnamen belajar dengan siswa yang menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen belajar. Sementara itu, data hasil belajar dihitung dengan menggunakan rumus Independent sampel t test melalui program SPSS 17. Hasil penghitungan menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 2,523 dan nilai Sig t-test sebesar 0,015. Nilai ttabel dengan dk sebanyak 46 dan taraf signifikansi 0,05 yaitu 1,671. Karena nilai thitung > ttabel atau nilai Sig t-test < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media “cross two colours” dan model turnamen belajar dengan siswa yang menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen belajar. Dengan demikian, peneliti mengasumsikan bahwa media “cross two colours” efektif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas II sekolah dasar pada materi perkalian dasar.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Judul ................................................................................................................. i
Pernyataan ........................................................................................................ ii
Persetujuan Pembimbing .................................................................................. iii
Pengesahan ....................................................................................................... iv
Motto dan Persembahan ................................................................................... v
Prakata .............................................................................................................. vi
Abstrak ............................................................................................................. viii
Daftar Isi .......................................................................................................... ix
Daftar Tabel ..................................................................................................... xiii
Daftar Bagan .................................................................................................... xiv
Daftar Diagram................................................................................................. xv
Daftar Gambar .................................................................................................. xvi
Daftar Lampiran ............................................................................................... xvii
Bab
1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................... 8
1.3 Pembatasan Masalah .......................................................................... 8
1.4 Rumusan Masalah .............................................................................. 9
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................... 9
1.5.1 Tujuan Umum .................................................................................... 10
1.5.2 Tujuan Khusus ................................................................................... 10
1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................. 10
1.6.1 Manfaat Teoritis ................................................................................. 10
1.6.2 Manfaat Praktis .................................................................................. 11
1.6.2.1 Bagi Guru ........................................................................................... 11
1.6.2.2 Bagi Siswa ......................................................................................... 11
1.6.2.3 Bagi Peneliti ....................................................................................... 11
x
1.6.2.4 Bagi Sekolah ...................................................................................... 12
2. KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 13
2.1 Kajian Teori ....................................................................................... 13
2.1.1 Hakikat Belajar .................................................................................. 13
2.1.2 Aktivitas Belajar ................................................................................ 14
2.1.3 Hasil Belajar ....................................................................................... 15
2.1.4 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar .................................................... 18
2.1.5 Performansi Guru ............................................................................... 20
2.1.6 Hakikat Pembelajaran ........................................................................ 24
2.1.7 Hakikat Pembelajaran Tematik .......................................................... 26
2.1.8 Hakikat Matematika ........................................................................... 28
2.1.9 Teori Belajar Matematika ................................................................. . 30
2.1.10 Hakikat Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar ........................ 35
2.1.11 Media Pembelajaran ........................................................................... 37
2.1.12 Media “Cross Two Colours” ............................................................. 38
2.1.13 Materi Perkalian ................................................................................. 41
2.2 Kajian Empiris ................................................................................... 45
2.3 Kerangka Berpikir .............................................................................. 47
2.4 Hipotesis ............................................................................................ 50
3. METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 51
3.1 Desain Penelitian ............................................................................... 51
3.2 Populasi dan Sampel .......................................................................... 52
3.2.1 Populasi .............................................................................................. 52
3.2.2 Sampel ................................................................................................ 53
3.3 Variabel Penelitian ............................................................................. 53
3.3.1 Variabel Terikat ................................................................................. 54
3.3.2 Variabel Bebas ................................................................................... 54
3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 54
3.4.1 Studi Dokumenter .............................................................................. 54
3.4.2 Observasi ............................................................................................ 55
3.4.3 Tes ...................................................................................................... 55
xi
3.5 Instrumen Penelitian .......................................................................... 56
3.5.1 Validitas ............................................................................................. 57
3.5.2 Reliabilitas ......................................................................................... 58
3.5.3 Taraf Kesukaran Soal ......................................................................... 59
3.5.4 Daya Pembeda Soal ........................................................................... 60
3.6 Teknik Analisis Data .......................................................................... 60
3.6.1 Deskripsi Data .................................................................................... 60
3.6.2 Uji Prasyarat Analisis ........................................................................ 61
3.6.2.1 Uji Normalitas .................................................................................... 61
3.6.2.2 Uji Homogenitas ................................................................................ 61
3.6.3 Analisis Akhir (Pengujian Hipotesis) ................................................ 62
4. HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 65
4.1 Deskripsi Data .................................................................................... 65
4.2 Analisis Uji Coba Instrumen .............................................................. 66
4.2.1 Uji Validitas ....................................................................................... 66
4.2.1.1 Validitas Internal ................................................................................. 66
4.2.1.2 Validitas Eksternal .............................................................................. 67
4.2.2 Uji Reliabilitas ................................................................................... 69
4.2.3 Analisis Taraf Kesukaran Soal ........................................................... 70
4.2.4 Analisis Daya Pembeda Soal ............................................................. 71
4.3 Hasil Penelitian .................................................................................. 72
4.3.1 Data Awal Siswa ................................................................................ 72
4.3.2 Aktivitas Belajar Siswa ...................................................................... 73
4.3.3 Hasil Belajar Siswa ............................................................................ 75
4.4 Uji Prasyarat Analisis ........................................................................ 78
4.4.1 Data Sebelum Penelitian .................................................................... 78
4.4.1.1 Hasil Uji Normalitas Data Awal ........................................................ 78
4.4.1.2 Hasil Uji Homogenitas Data Awal .................................................... 80
4.4.1.3 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata (Uji-t) Data Awal .............................. 81
4.4.2 Data Setelah Penelitian ...................................................................... 82
4.4.2.1 Aktivitas Belajar Siswa ...................................................................... 83
xii
4.4.2.1.1 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 83
4.4.2.1.2 Hasil Uji Homogenitas .................................................................. 84
4.4.2.1.3 Pengujian Hipotesis (Uji Mann-Whitney) ..................................... 85
4.4.2.2 Hasil Belajar Siswa ............................................................................ 86
4.4.2.2.1 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 86
4.4.2.2.2 Hasil Uji Homogenitas .................................................................. 88
4.4.2.2.3 Pengujian Hipotesis (Uji-t) ........................................................... 89
4.5 Pembahasan ........................................................................................ 91
5. PENUTUP .......................................................................................... 97
5.1 Simpulan ............................................................................................ 97
5.2 Saran .................................................................................................. 98
Lampiran .......................................................................................................... 102
Daftar Pustaka .................................................................................................. 259
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4.1 Rekapitulasi Data Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa ........................ 65
4.2 Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi (r) .............................................. 68
4.3 Hasil Uji Validitas Item Soal ............................................................. 68
4.4 Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal Uji Coba .................................. 71
4.5 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal .................................................... 71
4.6 Distribusi Frekuensi Nilai UTS ......................................................... 72
4.7 Data Nilai Aktivitas Belajar Siswa .................................................... 74
4.8 Kriteria Penafsiran Keaktifan Siswa .................................................. 74
4.9 Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa ....................................... 75
4.10 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelompok Eksperimen ...... 76
4.11 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelompok Kontrol ............. 77
4.12 Hasil Uji Normalitas Data Awal ........................................................ 79
4.13 Hasil Uji Homogenitas Data Awal .................................................... 80
4.14 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata ............................................................ 82
4.15 Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa ........................... 84
4.16 Hasil Uji Mann-Whitney Data Aktivitas Belajar Siswa ..................... 86
4.17 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar (Posttest) Siswa ................. 87
4.18 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar(Posttest) Siswa ............. 89
4.19 Hasil Uji Hipotesis (Uji-t) .................................................................. 90
xiv
DAFTAR BAGAN
Bagan Halaman
2.1 Pola Kerangka Berpikir ...................................................................... 48
3.1 Paradigma Desain Penelitian ............................................................. 51
xv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Halaman
4.1 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen ................................................ 76
4.2 Data Hasil Belajar Kelas Kontrol ...................................................... 77
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Konsep Perkalian ............................................................................... 43
2.2 Sifat Pertukaran Perkalian .................................................................. 45
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Surat Izin Penelitian ........................................................................... 100
2. Data Siswa Kelas IV SD Negeri Kejambon 10 (Eksperimen) .......... 101
3. Data Siswa Kelas IV SD Negeri Kejambon 4 (Kontrol) ................... 102
4. Data Siswa Kelas IV SD Negeri Kejambon 7 (Kelas Uji Coba) ....... 103
5. Daftar Nama Sampel Kelas Eksperimen ........................................... 104
6. Daftar Nama Sampel Kelas Kontrol .................................................. 105
7. Silabus Pembelajaran Matematika SD Kelas II ................................. 106
8. Silabus Pengembangan Matematika di Kelompok Eksperimen ........ 107
9. Silabus Pengembangan Matematika di Kelompok Kontrol .............. 111
10. RPP Kelas Eksperimen ...................................................................... 117
11. RPP Kelas Kontrol ............................................................................. 148
12. Lembar Observasi Aktivitas Siswa .................................................... 180
13. Tabel untuk Merekap Nilai Aktivitas Setiap Pertemuan ................... 181
14. Lembar Observasi Aktivitas Peneliti dalam Pembelajaran ............... 183
15. Kisi-kisi Soal Tes Uji Coba ............................................................... 185
16. Soal Uji Coba Hasil Belajar ............................................................... 188
17. Daftar Nilai Hasil Uji Coba Soal ....................................................... 194
18. Hasil Tabulasi Soal Uji Coba ............................................................ 195
19. Hasil Output Uji Validitas Soal Uji Coba ......................................... 196
20. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba ................................. 198
21. Tabel Penolong Uji Reliabilitas Soal Uji Coba ................................. 203
22. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Soal Uji Coba ............................. 204
23. Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal Uji Coba ................................. 205
24. Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba .................................... 206
25. Kisi-kisi Soal Hasil Belajar (Posttest) ............................................... 207
26. Soal Tes Hasil Belajar ....................................................................... 210
27. Daftar Nilai UTS (Data Awal) Kelas Eksperimen ............................ 214
28. Daftar Nilai UTS (Data Awal) Kelas Kontrol ................................... 215
xviii
29. Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan 1 .................. 216
30. Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan 2 .................. 217
31. Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol Pertemuan 1 ......................... 218
32. Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol Pertemuan 2 ......................... 219
33. Hasil Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan 1 ......... 220
34. Hasil Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pertemuan 2 ......... 221
35. Hasil Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol Pertemuan 1… ........... 222
36. Hasil Aktivitas Belajar Siswa Kelas Kontrol Pertemuan 2… ........... 223
37. Rekap Nilai Aktivitas Belajar Siswa ................................................. 224
38. Hasil Observasi Aktivitas Peneliti di Kelas Eksperimen ................... 225
39. Hasil Observasi Aktivitas Peneliti di Kelas Kontrol ......................... 231
40. Daftar Nilai Hasil Belajar (Posttest) Kelas Eksperimen.................... 237
41. Daftar Nilai Hasil Belajar (Posttest) Kelas Kontrol .......................... 238
42. Hasil Output Uji Normalitas Data Awal ............................................ 239
43. Hasil Output T-Test Data Awal ......................................................... 242
44. Hasil Output Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar ........................ 243
45. Hasil Output U Mann Whitney Data Aktivitas Belajar ...................... 246
46. Hasil Output Uji Normalitas Data Hasil Belajar (Posttest) ............... 247
47. Hasil Output T-Test Data Hasil Belajar (Posttest) ............................. 250
48. Media Cross Two Colours ................................................................. 251
49. Dokumentasi Foto Pelaksanaan Penelitian ........................................ 252
50. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Uji Coba Soal...................... 254
51. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Kelas Eksperimen 255
52. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Kelas Kontrol ...... 256
53. Tabel Nilai-Nilai r Product Moment ................................................. 257
54. Tabel Nilai-Nilai Distribusi t ............................................................. 258
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam pendahuluan akan diuraikan tentang latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
dan manfaat penelitian.
1.1 Latar Belakang Masalah
Undang-undang Nomor 19 tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 menjelaskan bahwa:
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual-keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dalam melaksanakan pendidikan, proses belajar mengajar merupakan
aktivitas yang paling penting. Melalui proses belajar tersebut, akan tercapai tujuan
pendidikan yang berupa perubahan perilaku siswa. Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 3 menjelaskan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut, upaya yang
dilakukan pemerintah yaitu melalui proses pembelajaran di sekolah-sekolah.
2
Didalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1990 tentang
Pendidikan Dasar disebutkan bahwa “Pendidikan dasar merupakan pendidikan
sembilan tahun yang terdiri atas program pendidikan enam tahun di sekolah dasar
dan program pendidikan tiga tahun di sekolah lanjutan tingkat pertama”. Dengan
demikian, sekolah dasar merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan pada
jenjang pendidikan dasar. Selain itu, Sekolah Dasar (disingkat SD) adalah jenjang
paling dasar pada pendidikan formal di Indonesia. Sekolah dasar ditempuh dalam
waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.
Dalam kurikulum sekolah dasar terdapat delapan mata pelajaran yang
harus dipelajari. Salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum sekolah
dasar yaitu matematika. Hudojo (2012 : 5) mengemukakan bahwa “hakikat
matematika berkenaan dengan ide-ide, struktur-struktur dan hubungan-
hubungannya yang diatur menurut urutan yang logis”. Jadi, matematika berkenaan
dengan konsep-konsep yang abstrak. Selanjutnya dikemukakan bahwa apabila
matematika dipandang sebagai struktur dari hubungan-hubungan, maka simbol-
simbol formal diperlukan untuk membantu memanipulasi aturan-aturan yang
beroperasi di dalam struktur-struktur.
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari
sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut
diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan
memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah,
tidak pasti, dan kompetitif.
3
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam standar isi
disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan
siswa. Selain itu, dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan
menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan
ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Pelajaran matematika merupakan salah satu pelajaran yang dipelajari
siswa mulai dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Mata pelajaran
ini memegang peranan penting. Dengan belajar matematika secara benar, daya
nalar siswa dapat berkembang. Namun, ada beberapa siswa yang mengalami
kesulitan belajar dalam pelajaran matematika. Mula-mula, kesulitan belajar
muncul saat siswa berada di jenjang sekolah dasar. Jika kesulitan belajar tersebut
tidak teratasi, maka kesulitan belajar tersebut akan terbawa sampai ke jenjang
yang lebih tinggi. Tentu saja kondisi ini sangat memprihatinkan. Hal ini karena
jenjang sekolah dasar merupakan tingkat dasar dari seluruh proses pendidikan
yang akan dijalani siswa.
Untuk mempelajari matematika, konsep sebelumnya yang menjadi
prasyarat harus benar-benar dikuasai agar dapat memahami topik atau konsep
selanjutnya. Dalam pembelajaran matematika, guru seharusnya menyiapkan
kondisi siswanya. Pembelajaran tentang konsep-konsep yang akan dipelajari
dimulai dari yang sedehana sampai yang lebih kompleks agar siswa mampu
menguasai konsep tersebut.
Selama ini proses pembelajaran matematika di sekolah dasar masih belum
berjalan maksimal. Guru dalam menyampaikan materi hanya menggunakan
4
metode pembelajaran yang berpusat pada guru, sehingga kurang mampu
merangsang siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Kondisi
pembelajaran seperti ini tidak mendorong pengembangan potensi diri siswa dalam
pembelajaran. Kondisi tersebut hanya mengandalkan komunikasi satu arah yaitu
berpusat pada guru, dan mengharapkan siswa hanya duduk, diam, dengar, catat
dan hafal. Hal ini akan mengakibatkan siswa pasif. Kegiatan pembelajaran
menjadi sangat menjemukan karena penyajiannya bersifat monoton, sehingga
siswa kurang antusias. Suasana pembelajaran pun menjadi kurang menarik.
Untuk membuat suasana pembelajaran yang menarik, guru dapat
menggunakan model pembelajaran inovatif. Salah satunya yaitu model
pembelajaran cooperative learning tipe learning tournament atau model turnamen
belajar. Silberman (2009:159) menyatakan bahwa learning tournament atau
model turnamen belajar adalah strategi belajar aktif yang merupakan suatu bentuk
sederhana dari Teams Games Tournament yang dikembangkan oleh Robert Slavin
dan kawannya. Model turnamen belajar juga menggabungkan kelompok belajar
dan kompetensi tim. Oleh karena itu, model ini dapat digunakan untuk
mengembangkan pelajaran atas macam-macam fakta, konsep dan keahlian
tertentu.
Dalam model turnamen belajar ini, siswa dibagi menjadi beberapa tim.
Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan dari guru.
Proses pembelajaran diawali dengan penjelasan guru secara klasikal, lalu siswa
dibagi kedalam beberapa tim kelompok. Semua anggota kelompok bersama-sama
mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan, saling memberikan jawaban
5
untuk memahami mata pelajaran tersebut. Setelah selesai materi diadakan suatu
pertandingan akademis. Dengan adanya pertandingan akademis ini maka
terciptalah kompetisi antarsiswa dalam kelompok atau tim. Para siswa akan
senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh
nilai yang tinggi dalam pertandingan.
Agar siswa semakin termotivasi dalam belajar, guru juga perlu
menghadirkan media dalam pembelajaran. Media digunakan untuk
menyampaikan pesan pembelajaran, mempermudah belajar, serta merangsang
pikiran, perasaan dan perhatian siswa dalam belajar. Menurut Schram (1982)
dalam Susilana (2009 : 6), media digolongkan menjadi media rumit, media mahal,
dan media sederhana. Media rumit adalah media yang mempunyai tingkat
kerumitan yang tinggi ketika dibuat dan digunakan. Media mahal adalah media
yang membutuhkan biaya yang banyak untuk pembuatan dan penggunaannya.
Media sederhana adalah media yang mudah dibuat, diperoleh, dan digunakan.
Dari ketiga klasifikasi tersebut, maka media yang paling baik digunakan adalah
media sederhana. Hal ini karena media sederhana sangat cocok digunakan oleh
siswa sekolah dasar tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal dan tidak
membutuhkan tingkat kerumitan yang tinggi untuk membuatnya.
Media “cross two colours” merupakan salah satu contoh media sederhana
yang dapat diperoleh di lingkungan sekitar siswa. Kelebihan dari media ini yaitu
murah, mudah diperoleh, dan mudah digunakan. Media ini dapat digunakan untuk
materi perkalian. Media ini dapat menggunakan lidi atau sedotan dengan dua
warna yang berbeda. Namun, dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan media
6
yang berasal dari sedotan dua warna. Dalam penggunaannya, siswa tidak perlu
menghitung perkalian dengan penjumlahan yang berulang. Siswa hanya perlu
mengambil sedotan sesuai dengan jumlah angka yang akan dikalikan, misalnya
satu angka menggunakan sedotan warna satu dan angka lainnya menggunakan
sedotan warna lain. Kemudian, kedua sedotan tersebut disilangkan secara vertikal
dan horizontal. Pertemuan kedua warna itulah yang akan menjadi hasil dari
perkalian dua angka tersebut. Media “cross two colours” dapat dikaitkan dengan
kemampuan untuk memenuhi fungsi hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu
sebagai pelontar stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh perilaku belajar,
memberi kondisi eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu,
menilai prestasi, dan pemberi umpan balik. Dengan demikian, siswa akan lebih
mudah menghitung operasi perkalian.
Penggunaan media pembelajaran akan sangat sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa. Apalagi karakteristik siswa sekolah dasar masih berada
dalam tahap operasional konkret. Pada tahap ini, siswa sekolah dasar masih
terikat dengan objek-objek yang konkret. Oleh karena itu, guru dituntut untuk
mampu memilih dan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan
karakteristik siswa dan materi pembelajaran. Namun, pada umumnya guru masih
belum optimal dalam menggunakan media. Guru hanya menggunakan gambar
dan buku cetak sebagai media sehingga materi perkalian yang bersifat abstrak
akan sulit untuk dipahami siswa.
Kondisi yang seperti ini dapat ditemui di salah satu sekolah dasar. Peneliti
memperoleh dokumentasi nilai kelas dari Rusmanto, guru kelas II Sekolah Dasar
7
Negeri Kejambon 10 kota Tegal. Berdasarkan dokumentasi tersebut, diperoleh
bahwa ada sekitar 34% siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) untuk mata pelajaran matematika. Hal ini dikarenakan guru belum optimal
dalam menggunakan media dan model pembelajaran yang menarik perhatian
siswa.
Memperhatikan permasalahan di atas, sudah selayaknya dilakukan suatu
inovasi dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi perkalian dasar.
Inovasi adalah suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan
manusia, yang diamati atau dirasakan sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau
kelompok orang (masyarakat). Hal yang baru itu dapat berupa hasil invensi atau
discoveri, yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk
memecahkan masalah. Inovasi dalam pembelajaran dapat berupa penggunaan
media pembelajaran yang bervariasi.
Dari sekian banyak media pembelajaran, media yang baik digunakan guru
adalah media pembelajaran yang dapat menarik perhatian, memotivasi,
mengaktifkan, dan mengembangkan kemampuan siswa. Guru dapat
menggunakan media pembelajaran yang sederhana tetapi dapat menyampaikan isi
pesan dalam suatu pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Keefektifan Penggunaan Media “Cross Two
Colours” terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Perkalian pada Siswa Kelas
II Sekolah Dasar Negeri Kejambon Tegal”.
8
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, permasalahan yang dapat
diidentifikasi dalam penelitian ini meliputi :
(1) Guru masih menerapkan model pembelajaran yang konvensional, yaitu
model pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered).
(2) Mata pelajaran matematika mempunyai konsep yang abstrak untuk
dimengerti oleh siswa.
(3) Guru masih belum optimal dalam menggunakan media pembelajaran
dalam matematika khususnya pada materi perkalian dasar.
(4) Masih terdapat siswa yang belum memahami konsep perkalian dalam
matematika. Hal ini terbukti dari adanya 34% siswa sekolah dasar negeri
Kejambon 10 Tegal yang belum mencapai KKM.
1.3 Pembatasan Masalah
Masalah yang diidentifikasi dalam penelitian perlu dibatasi untuk
memperoleh kajian yang mendalam mengenai keefektifan penggunaan media
“cross two colours” terhadap aktivitas dan hasil belajar matematika materi
perkalian pada siswa kelas II sekolah dasar negeri Kejambon kota Tegal tahun
ajaran 2013.
Pembatasan masalah penelitian berfokus pada:
(1) Media pembelajaran “cross two colours” yang digunakan pada materi
perkalian dasar.
9
(2) Hasil belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran matematika
khususnya pada materi perkalian dasar.
(3) Aktivitas yang dilakukan siswa selama pembelajaran tematik.
(4) Pembelajaran menggunakan pembelajaran tematik dalam prosesnya,
namun dalam penilaian evaluasi dilakukan secara terpisah sesuai mata
pelajaran yang dievaluasi.
(5) Proses pembelajaran matematika dengan media “cross two colours”
menggunakan model pembelajaran turnamen belajar.
1.4 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
(1) Apakah terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang memperoleh
pembelajaran materi perkalian dengan menggunakan media “cross two
colours” dan model turnamen belajar dengan hasil belajar siswa yang
menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen belajar?
(2) Apakah terdapat perbedaan rata-rata aktivitas belajar siswa yang
memperoleh pembelajaran materi perkalian dengan menggunakan media
“cross two colours” dan model turnamen belajar dengan aktivitas belajar
siswa yang menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen
belajar?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini mencakup tujuan umum
10
dan tujuan khusus.
1.5.1 Tujuan umum
Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk
mengetahui keefektifan media “cross two colours” dengan menerapkan model
turnamen belajar terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi perkalian
di sekolah dasar negeri Kejambon 10 Tegal.
1.5.2 Tujuan khusus
Tujuan khusus yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu :
(1) untuk memperoleh informasi tentang perbedaan hasil belajar siswa yang
menggunakan media “cross two colours” dan model turnamen belajar
dengan yang menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen
belajar.
(2) untuk memperoleh jawaban mengenai perbedaan aktivitas siswa yang
menggunakan media “cross two colours” dan model turnamen belajar
dengan yang menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen
belajar.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat dalam penelitian mencakup manfaat teoritis dan manfaat praktis.
1.6.1 Manfaat Teoritis
(1) Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi khasanah ilmu pendidikan khususnya pendidikan sekolah dasar.
11
(2) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
media “cross two colours” yang dapat digunakan pada materi perkalian.
1.6.2 Manfaat Praktis
Penelitian ini mempunyai manfaat praktis bagi beberapa pihak. Pihak
tersebut yaitu guru, siswa, peneliti, dan sekolah.
1.6.2.1 Bagi guru
(1) Memberikan informasi kepada guru sekolah dasar tentang penggunaan
media pembelajaran “cross two colours” dalam pembelajaran matematika
materi perkalian pada siswa kelas II Sekolah Dasar.
(2) Sebagai bahan masukan dan informasi kepada para guru dalam upaya
meningkatkan mutu pembelajaran melalui penggunaan media “cross two
colours”.
(3) Memberikan semangat kepada para guru untuk menggunakan media
pembelajaran sebagai alternatif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
matematika khususnya pada materi perkalian.
1.6.2.2 Bagi Siswa
(1) Membuat pembelajaran menjadi bermakna dengan adanya penggunaan
media yang inovatif.
(2) Sebagai alternatif untuk mempermudah proses belajar yang dilakukan
siswa agar mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
1.6.2.3 Bagi Peneliti
(1) Meningkatkan daya pikir dan keterampilan peneliti dalam menggunakan
12
media pembelajaran dalam pembelajaran matematika materi perkalian
pada siswa kelas II sekolah dasar.
(2) Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk mengadakan
penelitian lanjutan yang berhubungan dengan penggunaan media “cross
two colours” dalam pembelajaran matematika materi perkalian pada siswa
kelas II Sekolah Dasar.
1.6.2.4 Bagi Sekolah
Penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik dalam
mengembangkan pembelajaran matematika materi perkalian.
13
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
Dalam kajian pustaka akan diuraikan tentang kajian teori, kajian empiris,
kerangka berpikir, dan hipotesis.
2.1 Kajian Teori
Pada bagian kajian teori akan diuraikan teori tentang hakikat belajar,
aktivitas belajar, hasil belajar, karakteristik perkembangan siswa sekolah dasar,
performansi guru, hakikat pembelajaran, hakikat pembelajaran tematik, hakikat
matematika, teori belajar matematika, hakikat pembelajaran matematika di
sekolah dasar, media pembelajaran, media “cross two colours”, dan materi
perkalian.
2.1.1 Hakikat Belajar
Pendidikan adalah upaya sadar untuk menumbuhkan potensi sumber daya
manusia melalui kegiatan pembelajaran. Terdapat dua konsep pendidikan yang
saling berkaitan yaitu belajar dan pembelajaran. Konsep belajar berasal dari siswa,
dan pembelajaran berasal dari guru.
Ada beberapa pendapat para ahli tentang hakikat belajar. Cronbach (1990)
dalam Simamora (2009 : 28) menyatakan bahwa “belajar merupakan perilaku
sebagai hasil dan pengalaman”. Gagne (1977) dalam Rifai (2009 : 82),
menyatakan bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan
manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan oleh proses
14
pertumbuhan saja. Menurut Spears (1954) dalam Simamora (2009 : 28),
pengalaman belajar dapat diperoleh dengan menggunakan panca indera untuk
mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu, dan mengikuti pengarahan.
Menurut Slameto (2010 : 2), “belajar merupakan suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannnya”. Cubukcu (2012 : 51), mendefinisikan “Learning is a dynamic
process during which individuals make internal adjusments individually and
develop necessary skill”. Menurut Cubukcu, belajar diartikan sebagai proses yang
berkesinambungan dimana seseorang dapat menyesuaikan diri dan berkembang
sesuai dengan kemampuannya.
Dari definisi-definisi tentang belajar, dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah segenap rangkaian kegiatan yang dilakukan secara sadar dan
berkesinambungan oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya
berupa peningkatan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indera dan
pengalamannya.
2.1.2 Aktivitas Belajar
Dalam proses belajar mengajar, seorang guru perlu menimbulkan aktivitas
siswa dalam berpikir maupun berbuat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
aktivitas adalah suatu keaktifan, kegiatan, atau kesibukan. Poerwadarminta
(1997:13), mengartikan belajar sebagai usaha untuk memperoleh kepandaian atau
ilmu, berlatih, atau berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh
pengalaman. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa aktivitas
15
belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan siswa untuk memperoleh
kepandaian atau ilmu dengan cara berlatih agar terjadi perubahan tingkah laku.
Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu
indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Menurut Sudjana
(2009 : 61), siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila mempunyai perilaku
sebagai berikut: (1) turut serta dalam melaksanakan tugas belajar, (2) terlibat
dalam pemecahan masalah, (3) menanyakan hal yang belum dipahami kepada
guru atau siswa lain, (4) berusaha mencari informasi untuk memecahkan masalah,
(5) melaksanakan diskusi kelompok sesuai petunjuk guru, (6) menilai kemampuan
diri dan hasil yang diperolehnya, (7) melatih diri memecahkkan soal atau masalah,
(8) menerapkan apa yang telah dipelajari dan menyelesaikan tugas yang dihadapi.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi
dua arah yaitu antara guru dengan siswa ataupun siswa itu sendiri. Banyaknya
tingkat interaksi yang terjadi akan mengakibatkan suasana kelas menjadi
menyenangkan. Siswa dapat melibatkan kemampuannya seoptimal mungkin.
Dengan demikian, aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan
terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada
meningkatnya suatu hasil belajar siswa.
2.1.3 Hasil Belajar
Menurut Anni (2007: 5), hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Siswa yang mengalami
aktivitas belajar mengenai sebuah konsep akan menuai penguasaan konsep
sebagai hasil dari belajar. Menurut Bloom (1956) dalam Anni (2007 : 6) hasil
16
belajar siswa mencakup tiga ranah belajar yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan
ranah psikomotorik. Ranah kognitif identik dengan fungsi pendidikan dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan tujuan perndidikan seperti berilmu
dan cakap. Kognitif dapat diartikan sebagai pengetahuan. Apabila siswa telah
menyelesaikan suatu proses pembelajaran, maka ia akan memiliki kemampuan
dan wawasan intelektual. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa
pengetahuan, kemampuan, dan kemahiran intelektual. Kategori ranah kognitif
mencakup pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehensif), penerapan
(application), analisis (analysis), sintesis (synthesis), dan penilaian (evaluation).
Penilaian ranah kognitif dimaksudkan untuk mengukur pencapaian
indikator hasil belajar dari segi intelektualitas yaitu kemampuan menggali dan
mengolah informasi atau pengetahuan. Proses ini memuat kompetensi siswa
secara kognitif yaitu kemampuan memberikan pendapat atau tanggapan dan
mendeskripsikannya. Salah satu penilaian yang dapat dilakukan adalah penilaian
tertulis dengan menggunakan teknik objektif, tes pilihan ganda, atau soal uraian.
Ranah afektif seperti tersirat dalam fungsi pendidikan nasional yaitu
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat, menjadikan siswa
sebagai manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, demokratis dan bertanggung jawab. Apabila siswa telah
menyelesaikan proses pembelajaran, maka akan terjadi perubahan perilaku siswa.
Siswa akan melakukan sesuatu didasarkan atas pikiran dan perilaku mulia,
sehingga ia memiliki kepribadian luhur, etika moral dan rasa tanggung jawab.
Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori ranah
17
afektif dalam belajar mencakup penerimaan (receiving), penanggapan
(responding), penilaian (valuing), pengorganisasian (organization), dan
pembentukan pola hidup (organization by a value complex).
Penilaian afektif bertujuan untuk mengetahui karakter siswa dalam proses
pembelajaran dan hasil dari pembelajaran. Pada saat proses belajar, penilaian
afektif didasarkan pada bagaimana sikap, respon, dan minat siswa terhadap proses
belajar. Menurut Chatib (2009 : 174), indikator penilaian afektif ini jumlahnya
bermacam-macam, namun harus memenuhi persyaratan berikut : (1) sikap siswa
terhadap dirinya sendiri selama proses belajar, (2) sikap siswa dalam hubungan
guru selama proses belajar, (3) sikap siswa dalam hubungan dengan temannya
selama proses belajar, (4) sikap siswa dalam hubungan lingkungan selama proses
belajar, (5) respon siswa terhadap materi pembelajaran.
Ranah psikomotor seperti tersirat melalui fungsi dan tujuan pendidikan
adalah mampu mengembangkan kemampuan, kreatif, dan mandiri. Ini berarti
bahwa apabila siswa telah menyelesaikan proses pembelajaran, maka ia akan
mampu melakukan sesuatu, menunjukkan sesuatu atas prestasinya dan unjuk
kemampuan. Psikomotor itu sendiri diartikan “keterampilan” dan membentuk
siswa yang memiliki jiwa, media pembelajaran, sarana dan prasarana,
laboratorium, perpustakaan, dan pengadaan buku paket.
Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya
kemampuan fisik seperti keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi obyek, dan
koordinasi syaraf. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotor yaitu: persepsi
(perception), kesiapan (set), gerakan terbimbing (guided respons), gerakan
18
terbiasa (mechanism), gerakan kompleks (complex overt response), penyesuaian
(adaptation), dan kreativitas (originallity).
Penilaian ranah psikomotorik dimaksudkan untuk mengevaluasi siswa dari
segi aktivitas yang dilakukan baik sebelum pembelajaran maupun ketika
pembelajaran berlangsung. Ranah psikomotorik dapat dinilai melalui pengamatan
terhadap kegiatan kelompok, kelas, maupun individual dengan menggunakan
daftar cek atau check list. Komponen kegiatan psikomotorik sebelum
pembelajaran meliputi kesiapan menyiapkan atau menata media, penyesuaian
dalam proses, dan kreativitas mengelaborasikan semua prasarana yang
mendukung untuk menghasilkan proses dan produk. Kegiatan psikomotorik
ketika pembelajaran berlangsung meliputi persiapan pelaksanaan program
pembelajaran dan pelaporan hasil.
2.1.4 Karakteristik Perkembangan Siswa Sekolah Dasar
Menurut Kardi (1996) dalam Pitajeng (2006 : 9), sifat anak SD-MI
dikelompokkan menjadi 2 yaitu pada umur 6-9 tahun (anak SD tingkat rendah)
dan pada umur 9-12 tahun (anak SD tingkat tinggi). Usia 6 tahun merupakan usia
awal siswa terjun ke lingkungan sekolah dasar. Siswa mulai belajar di kelas 1 SD
hingga kelas 6 SD. Siswa selama rentang anak usia SD memiliki keterampilan-
keterampilan tertentu yang melekat pada diri siswa. Keterampilan-keterampilan
tersebut antara lain keterampilan membantu diri sendiri, keterampilan sosial,
keterampilan sekolah, dan keterampilan bermain.
Anak kelompok usia 6 sampai 9 tahun, mempunyai sifat fisik yang sangat
aktif sehingga mudah merasa letih dan memerlukan istirahat. Koordinasi otot-otot
19
kecil masih belum sempurna, sehingga masih ada yang belum bisa memegang
pensil dengan baik. Untuk dapat menciptakan proses belajar matematika yang
efektif dan hidup, guru harus dapat menentukan suasana yang tepat dengan
kondisi anak. Guru harus menghindari anak menulis atau mengerjakan soal
matematika yang berkepanjangan. Hal ini dapat menyebabkan anak jemu, bosan,
lelah, dan keterampilan menulisnya semakin menurun. Untuk pembelajaran
matematika, hendaknya diselingi dengan humor, permainan, atau teka-teki yang
akan menurunkan ketegangan berpikir anak. Guru dapat memberi kegiatan yang
memanipulasi benda-benda konkret yang relevan dengan materi.
Sifat-sifat sosial anak SD-MI pada usia 6-9 tahun antara lain mulai
memilih kawan yang mereka sukai, mulai senang membentuk kelompok bermain
yang anggotanya kecil, sering bertengkar, dan kompetisi diantara mereka sangat
menonjol. Pada masa ini, anak cenderung menyesuaikan diri dengan standar yang
disetujui kelompok. Mereka akan berusaha agar dapat diterima kelompoknya.
Guru hendaknya dapat membentuk kelompok belajar atau kelompok diskusi.
Kegiatan perlombaan matematika antar kelompok akan sangat membantu
menguasai matematika, karena setiap kelompok ingin menjadi pemenang atau
yang terbaik.
Sifat emosional pada anak kelompok usia 6-9 tahun adalah mulai menaruh
perhatian terhadap apa yang dirasakan temannya. Mereka sangat sensitif terhadap
kritik dan celaan yang ditujukan terhadap dirinya atau temannya. Mereka juga
selalu berkeinginan menyenangkan hati gurunya. Mereka akan senang sekali
20
apabila disuruh membantu gurunya untuk menyelesaikan suatu tugas atau
pekerjaan.
Sifat mental anak kelompok usia 6-9 tahun adalah senang sekali belajar.
Untuk belajar matematika, sifat ini merupakan modal yang besar. Akan tetapi,
guru harus bijaksana dalam memberi motivasi kepada mereka. Ketika guru
memberikan tugas maka hargai pekerjaan mereka dengan mengoreksi dan
memberi nilai.
Berdasarkan karakteristik anak usia 6-9 tahun, dapat disimpulkan bahwa
karakteristik siswa di kelas rendah yaitu mempunyai fisik yang aktif, senang
berkelompok, senang bermain, senang berkompetisi, senang belajar, dan memiliki
perhatian yang tinggi. Siswa akan merasa senang apabila melakukan tugas atau
pekerjaan yang mendapat suatu penghargaan.
2.1.5 Performansi Guru
Menurut Asmani (2009 : 20), guru adalah orang yang memfasilitasi alih
ilmu pengetahuan dari sumber belajar kepada siswa. Guru merupakan agen
pembaharuan yang berperan sebagai pemimpin dan pendukung nilai-nilai
masyarakat serta sebagai fasilitator untuk menciptakan kondisi yang baik bagi
siswa untuk belajar. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan.
Asmani (2009 : 21) menjelaskan bahwa guru ideal merupakan sosok guru
yang mampu menjadi panutan dan selalu memberikan keteladanan. Seorang guru
dikatakan ideal apabila mempunyai lima kriteria. Pertama, guru yang memahami
benar profesinya. Kedua, guru yang rajin membaca dan menulis. Ketiga, guru
yang sensitif terhadap waktu. Keempat, yakni guru yang kreatif dan inovatif.
21
Kelima, guru yang memiliki lima kecerdasan yaitu kecerdasan intelekual,
kecerdasan moral, kecerdasan sosial, kecerdasan emosional, dan kecerdasan
motorik.
Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen, “guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi siswa
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah”. Sebagai pendidik profesional, guru harus memiliki kinerja
atau performansi yang optimal agar dapat membantu siswa mencapai tujuan
belajarnya. Sumarno (2012) menjelaskan pengertian performansi guru sebagai
berikut:
Performansi guru adalah kemampuan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran, yang dilihat dari penampilannya dalam melakukan proses belajar mengajar. Pada performansi guru dibutuhkan suatu penilaian sebagai acuan keberhasilan performansi guru. Menilai performansi guru adalah suatu proses menentukan tingkat keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas-tugas pokok mengajar dengan menggunakan patokan-patokan tertentu. Guru sebagai pendidik dituntut untuk profesional dalam menjalankan
suatu program pendidikan yang telah dirancang sedemikian rupa untuk para
pendidik. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional dan Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
“pendidik wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik,
pendidik sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional”. Kompetensi pendidik yang harus dimiliki seorang
22
guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional dan kompetensi sosial.
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan
pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan
dialogis. Yang termasuk dalam kompetensi pedagogik adalah menguasai
karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial,kultural, emosisonal,
dan intelektual. Selain itu, juga menguasai teori dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik sehingga dapat menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
Dalam menyelenggarakan pembelajaran, seorang guru juga harus memiliki
kompetensi untuk mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran
yang diampu, memanfaatkan teknologi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran, melakukan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. Setelah
melakukan evaluasi, guru juga dituntut untuk memanfaatkan hasil penelitian dan
evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. Seorang guru yang professional harus
bisa menjadi fasilitator untuk mengembangkan dan mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimiliki. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan
berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan siswa.
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa,
menjadi teladan bagi siswa, dan berakhlak mulia. Seseorang yang memiliki
kompetensi kepribadian akan bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,
sosial dan kebudayaan nasional Indonesia. Mereka juga akan menampilkan diri
sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi siswa dan
23
masyarakat. Sebagai pendidik yang berkompeten maka tindakannya akan
menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri. Seorang guru yang berkepribadian juga akan selalu
menjunjung tinggi kode etik profesinya.
Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan
penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang
mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum matapelajaran di sekolah
dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta
menambah wawasan keilmuan sebagai guru. Beberapa rincian dalam kompetensi
professional diantaranya adalah menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir
keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu, menguasai standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Seorang guru harus bisa mengembangkan
materi pembelajaran secara kreatif agar dapat dipahami oleh siswa. Pendidik juga
harus mampu mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif. Untuk mengembangkan diri, seorang guru juga
harus dapat menguasai dan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian
dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa,
sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali siswa, dan masyarakat
sekitar. Kualitas atau tidaknya seorang guru, juga dilihat dari kompetensi yang
dimiliki guru. Kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu
bersifat inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan
jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial
24
ekonomi. Guru juga dituntut untuk dapat berkomunikasi secara efektif empatik
dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua dan
masyarakat. Seorang guru juga harus dapat beradaptasi di tempat bertugas di
seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya dan
dapat berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain.
Guru berperan penting dalam membentuk tingkah laku, mencerdaskan
sikap mental atau mempengaruhi antusiasme seorang siswa dalam proses
pembelajaran. Peran guru adalah mencerdaskan siswa. Ini dilakukan dengan cara
memberikan motivasi kepada siswa, menanamkan self esteem kepada siswa,
melakukan transfer ilmu secara moderat, melakukan dialog konstruktif dalam
berbagai bidang yang diminati siswa, dan menjadi sahabat yang hangat bagi
siswa. Seorang guru yang berkompeten akan selalu berorientasi bahwa kemajuan
siswa adalah segalanya.
Dalam penelitian ini, kompetensi yang diamati meliputi kemampuan
peneliti dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Kemampuan
peneliti dalam mempersiapkan pembelajaran berupa persiapan perangkat
pembelajaran, bahan ajar, media pembelajaran dan lain sebagainya. Dalam
melaksanakan pembelajaran, kemampuan peneliti yang diamati berupa langkah-
langkah pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah dibuat.
2.1.6 Hakikat Pembelajaran
Menurut Briggs (1992) dalam Rifa’i (2010 : 191) menyatakan bahwa
“pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi
25
siswa sedemikian rupa sehingga siswa itu memperoleh kemudahan”. Seperangkat
peristiwa itu membangun suatu pembelajaran yang bersifat internal jika siswa
melakukan pembelajaran mandiri (self instruction) dan bersifat eksternal jika
siswa melakukan pembelajaran dari luar (external instruction) dengan pendidik
(guru) sebagai pembelajar.
Pembelajaran berorientasi pada bagaimana siswa berperilaku, memberikan
makna bahwa pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat
individual, yang merubah stimulus dari lingkungan seseorang kedalam sejumlah
informasi yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk
ingatan jangka panjang. Perubahan perilaku psikologis yang positif dari siswa
akan terlihat dalam bentuk tingkah laku (overt behaviour) yang dapat diamati oleh
orang lain melalui alat indera.
Pembelajaran yang efektif menurut Anni (2007: 15) menuntut guru untuk
memiliki kemampuan untuk : (1) merancang bahan belajar (stimulus) yang
mampu menarik dan memotivasi siswa untuk belajar, (2) menggunakan berbagai
strategi pembelajaran, (3) mengelola kelas agar tertib dan teratur, (4) memberi
informasi kepada siswa tentang perilaku yang diharapkan untuk dimiliki oleh
siswa, (5) menjadi narasumber, fasilitator, dan motivator yang handal, (6)
memperhitungkan karakteristik intelektual, sosial dan kultural siswa, (7) terampil
memberikan pertanyaan dan balikan, dan (8) mereview pelajaran bersama dengan
siswa.
Kemampuan guru yang disebutkan di atas, apabila dapat dilaksanakan
dengan menyeluruh dan maksimal akan menghasilkan pembelajaran yang
26
bermakna dalam jangka panjang bagi siswa. Guru harus mampu memilih strategi
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi. Kemampuan pemilihan
penggunaan strategi dalam pembelajaran misalnya, dengan menentukan model,
metode atau teknik apa yang akan digunakan dalam pembelajaran di kelas.
Pemilihan strategi yang cocok dalam pembelajaran pasti akan membuat
pembelajaran menjadi optimal. Hasil belajar yang diperoleh siswa pun akan
maksimal. Oleh sebab itu, pembelajaran harus disusun sedemikian rupa dengan
memahami kemampuan yang harus dimiliki guru agar dapat melakukan
pembelajaran bermakna bagi siswa.
2.1.7 Hakikat Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik dapat diartikan suatu kegiatan pembelajaran dengan
mengintegrasikan materi beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik
pembahasan. Sutirjo dan Mamik (2004 : 6) menyatakan bahwa “pembelajaran
tematik merupakan satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan,
keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan
menggunakan tema”. Dari pernyataan tersebut dapat ditegaskan bahwa
pembelajaran tematik dilakukan dengan maksud sebagai upaya untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan, terutama untuk
mengimbangi padatnya materi kurikulum. Disamping itu, pembelajaran tematik
akan memberi peluang yang lebih menekankan pada partisipasi/keterlibatan siswa
dalam belajar. Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses
atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar.
27
Pembelajaran tematik sebagai suatu konsep dapat diartikan sebagai
pendekatan pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk
memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Dikatakan bermakna
karena dalam pembelajaran tematik, siswa akan memahami konsep-konsep yang
mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan
konsep lain yang sudah mereka pahami.
Aminudin (1994) dalam Hernawan (2009 : 1.5) mengemukakan bahwa
“fokus perhatian pembelajaran terpadu terletak pada proses yang ditempuh siswa
saat berusaha memahami isi pembelajaran sejalan dengan bentuk-bentuk
keterampilan yang harus dikembangkannya”. Dalam menerapkan dan
melaksanakan pembelajaran tematik, ada beberapa prinsip dasar yang perlu
diperhatikan yaitu: (1) bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan lingkungan,
(2) bentuk belajar dirancang agar siswa menemukan tema, dan (3) efisiensi dari
segi waktu, beban materi, metode dan penggunaan sumber belajar.
Pembelajaran tematik memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut
(1) berpusat pada siswa, (2) memberikan pengalaman langsung kepada siswa, (3)
pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) menyajikan konsep dari berbagai
mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, (5) bersifat fleksibel, (6) hasil
pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat, dan kebutuhan siswa.
Pelaksanaan pembelajaran tematik memiliki beberapa kelebihan.
Kelebihan yang dimaksud yaitu: (1) menyenangkan karena bertolak dari minat
dan kebutuhan siswa, (2) pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan siswa, (3) hasil belajar akan bertahan lebih lama
28
karena lebih berkesan dan bermakna, (4) menumbuhkan keterampilan sosial,
seperti bekerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang.
Pembelajaran tematik disamping memiliki beberapa keuntungan
sebagaimana dipaparkan di atas, juga terdapat beberapa kekurangan. Kekurangan
tersebut yaitu guru dituntut memiliki keterampilan yang tinggi, dan tidak setiap
guru mampu mengintegrasikan kurikulum dengan konsep-konsep yang ada dalam
mata pelajaran secara tepat.
Pembelajaran tematik di sekolah dasar (SD) merupakan suatu hal yang
relatif baru, sehingga dalam implementasinya belum seperti yang diharapkan.
Masih banyak guru yang merasa sulit dalam melaksanakan pembelajaran tematik.
Hal ini terjadi karena guru belum mendapat pelatihan secara intensif tentang
pembelajaran tematik ini. Disamping itu juga guru masih sulit meninggalkan
kebiasan kegiatan pembelajaran yang penyajiannya berdasarkan mata
pelajaran/bidang studi.
Pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar difokuskan pada kelas-
kelas rendah. Tujuan konsep pembelajaran tematik diberikan di kelas rendah
adalah agar siswa dapat membangun pengetahuan dan pemahaman baru secara
utuh. Tahap perkembangan berpikir siswa yang masih berada dalam tahap
operasinal konkret akan semakin berkembang apabila pembelajaran dikaitkan
dengan pengalaman yang telah diperoleh siswa sebelumnya.
2.1.8 Hakikat Matematika
Secara etimologis, matematika berasal dari bahasa latin, manthanein atau
mathemata yang berarti belajar atau hal yang dipelajari (things that are learned).
29
Dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya
berkaitan dengan penalaran.
Riedesel, dkk (1996) dalam Supatmono (2009 : 7) menyatakan bahwa
yang dimaksudkan matematika adalah sebagai berikut : (1) Matematika bukanlah
sekadar berhitung, (2) Matematika merupakan kegiatan pembangkitan dan
pemecahan masalah, (3) Matematika merupakan kegiatan menemukan dan
mempelajari pola serta hubungan, (4) Matematika adalah sebuah bahasa, (5)
Matematika merupakan cara berpikir dan alat berpikir, (6) Matematika merupakan
bangunan pengetahuan yang terus berubah dan berkembang, (7) Matematika
bermanfaat bagi semua orang, (8) Pelajaran matematika bukan sekedar untuk
mengetahui matematika, tetapi untuk melakukan dan menerapkan matematika, (9)
Pelajaran matematika merupakan suatu jalan menuju berpikir merdeka.
Nasution (1982) dalam Supatmono (2009 : 8) menyebutkan bahwa
“matematika merupakan ilmu struktur, urutan (order) dan hubungan yang
meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran bentuk objek”.
Matematika juga memiliki ciri-ciri atau sifat khas yang membedakan matematika
dengan ilmu yang lain. Susilo (1996) dalam Supatmono (2009 : 8) menulis tiga
ciri-ciri matematika.
Pertama, matematika bukanlah ilmu yang memiliki kebenaran mutlak.
Kebenaran dalam matematika tergantung pada kesepakatan yang disepakati
bersama. Matematika bukanlah ilmu yang tidak bisa salah. Sebagai ilmu yang
dibentuk dan dikembangkan oleh manusia, tentu matematika tidak lepas dari
30
kesalahan-kesalahan dan keterbatasan. Namun, melalui kesalahan-kesalahan
itulah matematika didorong dan dipacu untuk terus tumbuh dan berkembang.
Kedua, matematika bukanlah kumpulan angka, simbol dan rumus yang
tidak ada kaitannya dengan dunia nyata. Matematika tumbuh dan berakar dari
dunia nyata. Matematika bukanlah kumpulan teknik pengerjaan yang hanya perlu
dihafal saja sehingga siap pakai untuk menyelesaikan soal-soal. Dalam
matematika, keindahan bukan semata-mata hanya ditentukan dari hasil. Akan
tetapi, keindahan dilihat dari latar belakang dan proses yang mengantar sampai
terjadinya hasil akhir tersebut.
Ketiga, objek matematika adalah unsur-unsur yang bersifat sosial kultural
historis, yaitu merupakan milik bersama seluruh umat manusia sebagai salah satu
sarana. Sarana tersebut dipergunakan manusia untuk mengembangkan segi-segi
tertentu dalam kehidupan manusia.
2.1.9 Teori Belajar Matematika
Menurut Orton (1992) dalam Pitajeng (2006 : 27), untuk mengajar
matematika diperlukan teori, yang dapat digunakan untuk membuat keputusan di
kelas. Teori belajar matematika diperlukan sebagai dasar untuk mengobservasi
tingkah laku siswa dalam belajar. Apabila seorang guru dapat membuat keputusan
dalam menentukan pendekatan pembelajaran matematika yang tepat, maka
seorang guru dapat membuat pembelajaran menjadi efektif, bermakna, dan
menyenangkan.
Menurut Piaget (1988) dalam Rifa’i dan Anni (2009: 26-30), tahap-tahap
perkembangan kognitif siswa mencakup empat tahap, yaitu tahap sensorimotorik
31
(0-2 tahun), tahap praoperasional (2-7 tahun), tahap operasional konkret (7-11
tahun) dan tahap operasional formal (11-15 tahun). Pada tahap sensorimotorik,
pengetahuan anak tentang dunia adalah terbatas pada persepsi yang diperoleh dari
penginderaannya dan kegiatan motoriknya. Perilaku yang dimiliki masih terbatas
pada respon motorik sederhana yang disebabkan oleh rangsangan penginderaan.
Pada tahap praoperasional, pemikiran anak lebih bersifat simbolis, egosentris, dan
intuitif, sehingga tidak melibatkan pemikiran operasional. Pada tahap operasional
konkret, anak mampu mengoperasionalkan berbagai logika yang masih dalam
bentuk benda konkret. Penalaran logika anak hanya pada situasi konkret dan
belum bisa memecahkan masalah abstrak. Pada tahap operasional formal anak
sudah mampu berpikir abstrak, idealis, dan logis. Pemikiran operasional formal
tampak lebih jelas dalam pemecahan masalah verbal.
Piaget (1988) dalam Pitajeng (2006: 29), juga mengemukakan
perkembangan tahap belajar matematika anak melalui 4 tahap yaitu tahap konkret,
semi konkret, semi abstrak, dan abstrak. Pada tahap konkret, kegiatan yang
dilakukan anak adalah untuk mendapat pengalaman langsung atau memanipulasi
objek-objek konkret. Pada tahap semi konkret, anak sudah tidak perlu
memanipulasi objek-objek konkret lagi, tetapi cukup dengan gambaran dari objek
yang dimaksud. Kegiatan yang dilakukan pada tahap semi abstrak adalah
memanipulasi/melihat tanda sebagai ganti gambar untuk dapat berpikir abstrak.
Pada tahap abstrak, anak sudah mampu berpikir secara abstrak dengan melihat
lambang/simbol secara verbal.
32
Menurut Bruner (1988) dalam Pitajeng (2006 : 29), belajar matematika
yaitu belajar tentang konsep-konsep. Ada struktur struktur matematika yang
terdapat didalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara
konsep-konsep dan struktur-struktur matematika. Pemahaman terhadap konsep
dan struktur suatu materi menjadikan materi itu mudah dipahami secara lebih
komprehensif.
Bruner (1988) dalam Pitajeng (2006 : 29), menjelaskan tahap
perkembangan mental anak-anak berkembang melalui tiga tahap yaitu tahap
enaktif, ikonik dan simbolik. Pada tahap enaktif, siswa menggunakan atau
memanipulasi objek objek konkret secara langsung dalam belajar. Pada tahap
ikonik, siswa mulai dapat memanipulasi dengan memakai gambar dari objek-
objek yang dimaksud. Pada tahap simbolik, siswa memanipulasi simbol-simbol
secara langsung dan tidak lagi ada kaitannya dengan objek-objek.
Selain mengembangkan teori perkembangan kognitif, Bruner juga
mengemukakan teorema atau dalil-dalil berkaitan pengajaran matematika.
Berdasarkan hasil-hasil eksperimen dan observasi yang dilakukan oleh Bruner dan
Kenney, pada tahun 1963 kedua pakar tersebut mengemukakan empat
teorema/dalil-dalil berkaitan dengan pengajaran matematika yang masing-masing
mereka sebut sebagai ”teorema atau dalil”. Keempat dalil tersebut yaitu dalil
konstruksi, dalil notasi, dalil kekontrasan, dan dalil konektivitas.
Di dalam teorema kontruksi dikatakan bahwa cara yang terbaik bagi
seseorang siswa untuk mempelajari sesuatu atau prinsip dalam matematika
adalah dengan mengkontruksi atau melakukan penyusunan sebagai sebuah
33
representasi dari konsep atau prinsip tersebut. Siswa yang lebih dewasa mungkin
bisa memahami sesuatu konsep atau sesuatu prinsip dalam matematika hanya
dengan menganalisis sebuah representasi yang disajikan oleh guru mereka. Akan
tetapi, proses belajar akan lebih baik atau melekat jika para siswa mengkonstruksi
sendiri representasi dari apa yang dipelajari tersebut.
Dalam proses perumusan dan mengkonstruksi atau penyusunan ide-ide,
lebih mudah mengingat ide-ide apabila disertai dengan bantuan benda-benda
konkret. Mereka akan lebih mudah menerapkan ide dalam situasi nyata secara
tepat. Representasi siswa akan lebih baik apabila siswa menggunakan representasi
kongkret yang memungkinkan siswa untuk aktif secara intelektual (mental) dan
aktif secara fisik.
Menurut apa yang dikatakan dalam terorema notasi, representasi dari suatu
materi matematika akan lebih mudah dipahami oleh siswa apabila dalam
representasi itu digunakan notasi yang sesuai dengan tingkat perkembangan
kognitif siswa. Notasi yang diberikan dalam setiap tahap bersifat urut dari yang
paling sederhana sampai yang paling sulit. Penyajian notasi dalam matematika
merupakan pendekatan spiral. Dalam pendekatan spiral setiap ide-ide matematika
disajikan secara sistematis dengan menggunakan notasi-notasi yang bertingkat.
Dalam teorema kekontrasan dan variasi dikemukakan bahwa suatu konsep
matematika akan lebih mudah dipahami oleh siswa apabila konsep itu
dikontraskan dengan konsep-konsep yang lain, sehingga perbedaan antara
konsep itu dengan konsep-konsep yang lain menjadi jelas. Sebagai contoh,
pemahaman siswa tentang konsep bilangan prima akan menjadi lebih baik bila
34
bilangan prima dibandingkan dengan bilangan yang bukan prima, menjadi jelas.
Dengan membandingkan konsep yang satu dengan konsep yang lain, perbedaan
dan hubungan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain menjadi jelas.
Selain itu di dalam teorema ini juga disebutkan bahwa pemahaman siswa tentang
suatu konsep matematika juga akan menjadi lebih baik apabila konsep itu
dijelaskan dengan menggunakan berbagai contoh yang bervariasi. Dari berbagai
contoh tersebut siswa akan bisa memahami bahwa sesuatu konsep bisa
direpresentasikan dengan bebagai contoh yang spesifik. Sekalipun contoh-contoh
yang spesifik tersebut mengandung perbedaan yang satu dengan yang lain, semua
contoh (semua kasus) tersebut memiliki ciri-ciri umum yang sama.
Di dalam teorema konektivitas disebutkan bahwa setiap konsep, prinsip,
dan ketrampilan dalam matematika berhubungan dengan konsep-konsep, prinsip-
prinsip, dan ketrampilan-ketrampilan yang lainya. Adanya hubungan antara
konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan ketrampilan-ketrampilan itu menyebabkan
struktur dari setiap cabang matematika menjadi jelas. Adanya hubungan-
hubungan itu juga dapat membantu guru dan pihak-pihak lain (misalnya penyusun
kurikulum, penulis buku, dan lain-lain) dalam upaya untuk menyusun program
pembelajaran bagi siswa.
Dalam pembelajaran matematika, tugas guru bukan hanya membantu
siswa dalam memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip serta memiliki
ketrampilan-ketrampilan tertentu, tetapi juga membantu siswa dalam memahami
hubungan antara konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan ketrampilan-ketrampilan
tersebut. Dengan memahami hubungan antara bagian yang satu dengan bagian
35
yang lain dari matematika, pemahaman siswa terhadap struktur dan isi matematika
menjadi lebih utuh.
Untuk memahami hubungan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan
keterampilan dalam pembelajaran matematika, seorang guru perlu menguasai
media yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar. Karakteristik siswa
sekolah dasar masih berada pada tahap operasional konkret, sehingga diperlukan
media pembelajaran berupa benda-benda konkret. Guru dapat memanipulasi
benda-benda nyata disekitar siswa untuk dijadikan media pembelajaran. Dengan
demikian, siswa akan semakin mudah dalam memahami hubungan antara konsep-
konsep, prinsip-prinsip, dan ketrampilan-ketrampilan dalam pembelajaran
matematika.
2.1.10 Hakikat Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern dan mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin serta
dapat memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit.
Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan
matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari
sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berpikir logis, analitis,
sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut
diperlukan agar siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan
36
memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah,
tidak pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam standar isi
disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan
tersebut di atas. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan
menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan
ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai
dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem).
Dengan mengajukan masalah kontekstual, siswa secara bertahap dibimbing untuk
menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran,
sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti
komputer, alat peraga, atau media lainnya.
Ediger (2012 : 237) mengemukakan, “To teach effectively,the mathematics
teacher needs to be well versed in subject matter content. He/she must explain
facts, concepts, and prosedures clearly and in appropriate order”. Menurut
Ediger, “untuk mengajar secara efektif, guru matematika harus menguasai isi
materi pelajaran. Dia harus menjelaskan fakta-fakta, konsep, dan prosedur jelas
dan dalam urutan yang tepat”.
Mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan
sebagai berikut : (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan
antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah, (2) menggunakan penalaran pada
37
pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi,
menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, (3)
memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh,
(4) mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah, (5) memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari, yaitu memiliki rasa ingin
tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah.
2.1.11 Media Pembelajaran
Kata media berasal dari kata latin, yang merupakan bentuk jamak dari kata
“medium”. Secara harfiah, kata media mempunyai arti perantara atau pengantar.
Schram (1982) dalam Susilana (2009 : 6) mengemukakan bahwa media
merupakan teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran. Menurut Bovee (1997) dalam Simamora (2009 : 65), “media adalah
alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan”. Miarso (1989) dalam Susilana
(2009 : 6) juga mengartikan media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan siswa untuk belajar dalam pembelajaran.
Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi antara siswa, guru,
dan bahan ajar. Komunikasi dalam proses pembelajaran memerlukan teknologi
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk
belajar. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi.
38
Komponen tersebut adalah guru (komunikator), bahan pembelajaran, siswa
(komunikan), tujuan pembelajaran, dan media pembelajaran.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian,
minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
belajar. Media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah
satu komponen dalam sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi dalam
pembelajaran tidak akan terjadi. Proses pembelajaran pun tidak akan bisa
berlangsung secara optimal jika tidak menggunakan media. Media pembelajaran
adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
Kemp dan Dayton (1985) dalam Susilana (2009 : 9) mengemukakan
kontribusi media pembelajaran terhadap pembelajaran meliputi penyampaian
pesan pembelajaran dapat lebih terstandar, pembelajaran dapat lebih menarik,
pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar, waktu
pelaksanaan pembelajaran dapat efektif, kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan,
proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan,
sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat
ditingkatkan, dan peran guru berubah kearah positif.
2.1.12 Media “Cross Two Colours”
Menurut Schramm (1982) dalam Susilana (2009 : 6), media digolongkan
menjadi media rumit, mahal, dan media sederhana. Media rumit adalah media
yang mempunyai tingkat kerumitan yang tinggi ketika dibuat dan digunakan.
Media mahal adalah media yang membutuhkan biaya yang banyak untuk
39
pembuatan dan penggunaannya. Media sederhana adalah media yang mudah
dibuat, diperoleh, dan digunakan. Dari ketiga klasifikasi tersebut, maka media
yang paling baik digunakan adalah media sederhana. Hal ini karena media
sederhana sangat cocok digunakan oleh siswa sekolah dasar tanpa harus
mengeluarkan biaya yang mahal dan tingkat kerumitan yang tinggi untuk
membuatnya.
Media “cross two colours” merupakan salah satu contoh media sederhana
yang dapat diperoleh dengan mudah di lingkungan. Kelebihan dari media ini yaitu
murah, mudah diiperoleh, dan mudah digunakan. Media ini dapat digunakan
untuk materi perkalian. Media ini dapat menggunakan lidi panjang atau sedotan
dengan dua warna yang berbeda. Dalam penelitian ini, media yang digunakan
berasal dari sedotan dua warna. Dalam penggunaannya, siswa tidak perlu
menghitung perkalian dengan penjumlahan berulang. Siswa hanya perlu
mengambil jumlah angka yang dikalikan, misalnya satu angka menggunakan
sedotan warna satu dan angka lainnya menggunakan sedotan warna lain.
Kemudian, kedua sedotan dengan warna berbeda tersebut disilangkan secara
vertical dan horizontal. Pertemuan kedua warna sedotan menjadi hasil dari
perkalian dua angka. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah dalam
menghitung operasi perkalian.
Media “cross two colours” dapat dikaitkan dengan kemampuan untuk
memenuhi fungsi hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu sebagai pelontar
stimulus belajar, penarik minat belajar, contoh prilaku belajar, memberi kondisi
40
eksternal, menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan
pemberi umpan balik.
Dalam menerapkan media “cross two colours” hanya dapat menggunakan
model pembelajaran yang sesuai. Model pembelajaran yang sesuai untuk
menerapkan media “cross two colours” yaitu model turnamen belajar.
Silberman (2012 : 159) menyatakan bahwa learning tournament adalah
strategi belajar aktif yang merupakan suatu bentuk sederhana dari Teams Games
Tournament yang dikembangkan oleh Robert Slavin. Learning Tournament atau
turnamen belajar juga menggabungkan satu kelompok belajar dan kompetensi tim.
Oleh karena itu, model ini dapat digunakan untuk mengembangkan pelajaran atas
macam-macam fakta, konsep dan keahlian tertentu.
Adapun langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan media “cross
two colours” dengan menerapkan model turnamen belajar adalah sebagai berikut:
(1) Guru membentuk kelompok belajar siswa secara berpasangan dengan
teman sebangku.
(2) Guru menjelaskan materi tentang konsep perkalian dan cara menghitung
operasi perkalian dasar.
(3) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan
model turnamen belajar pada siswa.
(4) Guru memberi lembar kerja siswa (LKS) kepada siswa. Guru menyebut
sebagai “ronde satu” dari turnamen belajar. Setiap siswa harus menjawab
secara perseorangan. Siswa hanya diberikan waktu sekitar 15 menit untuk
menjawab.
41
(5) Setelah siswa mengerjakan lembar kerja siswa, guru menyediakan
jawabannya dan memerintahkan siswa untuk menghitung jumlah benar.
Selanjutnya, siswa diminta untuk menyatukan skor mereka dengan tiap
pasangan untuk mendapatkan skor pasangan.
(6) Guru memberi ice breaking atau permainan untuk membuat siswa menjadi
semangat lagi. Permainan yang diberikan berupa permainan “teka-teki
silang”.
(7) Guru memberi kesempatan bagi siswa yang belum paham untuk bertanya.
(8) Siswa diminta untuk belajar sebagai bagian dari ronde kedua dalam
turnamen. Guru memberikan lembar kerja siswa (LKS) lagi sebagai bagian
dari “ronde kedua”. Siswa hanya diberi waktu selama 15 menit untuk
menjawab soal yang telah disediakan guru.
(9) Guru menyediakan dan dan mencocokan jawaban yang benar. Setiap
pasangan diminta untuk menggabungkan skor mereka dan
menambahkannya pada skor ronde pertama.
(10) Untuk pasangan yang memperoleh skor tertinggi dalam pembelajaran akan
mendapatkan penghargaan berupa sertifikat siswa terbaik.
2.1.13 Materi Perkalian
Perkalian di sekolah dasar mulai diajarkan di kelas II semester 2. Materi
perkalian terdapat pada standar kompetensi 3. melakukan perkalian dan
pembagian bilangan sampai dua angka dengan kompetensi dasar 3.1 melakukan
perkalian bilangan yang hasilnya dua bilangan. Alokasi waktu pembelajaran
materi perkalian yaitu sebanyak 9 jam pelajaran. Perkalian merupakan topik yang
42
sangat penting dalam pembelajaran matematika karena sering dijumpai
terapannya dalam kehidupan sehari-hari. Agar pembelajaran menjadi bermakna
dan dapat memberikan kecakapan hidup, perlu adanya penggunaan pendekatan
kontekstual dalam pembelajaran. Pendekatan konstekstual mengambil
permasalahan dari cerita yang dekat dengan konteks kehidupan siswa.
Seperti halnya operasi yang lain, pembelajaran perkalian dipilah menjadi
dua hal, yaitu perkalian dasar dan perkalian lanjut. Perkalian dasar yang dimaksud
adalah perkalian 2 bilangan satu angka, sedangkan perkalian lanjut adalah
perkalian yang melibatkan paling tidak sebuah bilangan 2 angka. Materi yang
dipelajari dalam penelitian yaitu perkalian dasar. Materi perkalian dasar diambil
dari silabus pembelajaran matematika pada standar kompetensi 3 yaitu melakukan
perkalian dan pembagian sampai dua angka. Untuk melihat silabus pembelajaran
matematika selengkapnya terdapat di lampiran.
Perkalian disimbolkan dengan tanda (×), dimana simbol ini bisa diartikan
perpotongan. Menurut Bunga (2010: 1), “operasi perkalian erat kaitannya dengan
penjumlahan”. Pengertian ini hampir mirip dengan pendapat Evilina (2010:13)
yang menyatakan bahwa pada dasarnya perkalian merupakan penjumlahan
beruntun atau berulang dari suatu bilangan yang sama.
Contoh materi perkalian yang diberikan pada kelas 2 sekolah dasar yaitu
seperti berikut :
(1) Konsep perkalian
Guru membuat sebuah gambar mengenai konsep perrkalian. Kemudian,
guru menempelkan gambar tersebut pada papan tulis. Berikut ini akan disajikan
43
gambar konsep perkalian.
G
Gambar 2.1 Konsep Perkalian
Guru kemudian memberikan konfirmasi bahwa banyaknya kaki untuk:
1 kambing = 4 sebab 4 adalah fakta
2 kambing = 8 sebab 8 = kaki kambing I + kaki kambing II
= 4 + 4
3 kambing = 12 sebab 12 = kaki kambing I + kaki kambing II + kaki kambing III
= 4 + 4 + 4.
Selanjutnya guru memberikan arahan apabila 1 kambing kakinya 4 artinya
banyak kaki seluruhnya untuk:
1 kambing = 1 × 4 … (dibaca 1 kali 4)
2 kambing = 2 × 4 … (dibaca 2 kali 4)
3 kambing = 3 × 4 … (dibaca 3 kali 4)
Dari peragaan dan bentuk perkalian di atas dapat disimpulkan bahwa
banyak kaki seluruhnya untuk:
44
1 kambing = 1 × 4 = 4
(sebab hanya ada 1 kambing yang berkaki 4)
2 kambing = 2 × 4 = 4 + 4 = 8
(sebab kaki kambing I + kaki kambing II)
3 kambing = 3 × 4 = 4 + 4 + 4 = 12
(sebab kaki kambing I+kaki kambing II+kaki kambing III)
(2) Mengenal sifat perkalian bilangan satu angka dengan satu
Perhatikan perkalian dua bilangan berikut ini!
3 x 1 = 1 + 1 + 1 = 3
7 x 1 = 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1= 7
4 x 1 = 1 + 1 + 1 + 1 = 4
Semua bilangan jika dikalikan satu hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
(3) Perkalian bilangan dengan angka 0 (nol)
Perhatikan perkalian dua bilangan berikut ini!
3 x 0 = 0 + 0 + 0 = 0
6 x 0 = 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 = 0
5 x 0 = 0 + 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Semua bilangan jika dikalikan 0 hasilnya adalah 0 (nol).
(4) Mengenal sifat pertukaran pada perkalian
Perhatikan uraian berikut!
45
Gambar 2.2 Sifat Pertukaran Perkalian
Salah satu cara untuk membina keterampilan agar siswa dapat menguasai
perkalian 2 bilangan 1 angka adalah dengan memberikan model pembelajaran
yang mengandung teknik bertanding (kompetisi). Kompetisi dapat dilakukan antar
kelompok, siswa dengan siswa, atau secara individu. Cara kompetisi
dimaksudkan agar setiap siswa memiliki motivasi (semangat) untuk
memenangkan pertandingan. Tujuannya adalah agar siswa selalu semangat untuk
menghafal perkalian sehingga dapat memenangkan pertandingan. Dampak yang
diharapkan adalah pembelajaran perkalian dasar dapat mencapai tujuan secara
lebih cepat dan menyenangkan.
2.2 Kajian Empiris
Beberapa hasil penelitian yang mendukung pada penelitian ini yaitu :
Pertama, penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Sujudi (2005)
dengan judul skripsi “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan
46
Perkalian dan Pembagian Menggunakan Media Komputer pada Siswa Kelas II SD
Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun Pelajaran 2004/2005”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus 1 ke
siklus 2 sebanyak 35% dan peningkatasn hasil belajar siswa sebanyak 50%. Dari
hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan
media komputer, siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika pokok
bahasan perkalian dan pembagian. Selain itu dengan adanya media dapat
mengkonkritkan konsep perkalian dan pembagian sehingga siswa lebih mudah
memahaminya.
Kedua, penelitian tidakan kelas yang dilakukan oleh Kholidin dengan
judul “Peningkatan Pemahaman Konsep Perkalian Bilangan Cacah Melalui
Pendekatan Matematika Realistik (Pada Siswa Kelas II SD)”. Subjek penelitian
adalah siswa dan guru kelas II SD Negeri Lembasari 02. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Penggunaan Pendekatan Matematika Realistik dapat
meningkatkan pemahaman konsep perkalian bilangan cacah. Penanganan masalah
yang dihadapi siswa kelas II SD dalam meningkatkan pemahaman konsep
perkalian bilangan cacah melalui Pendekatan Matematika Realistik perlu
dilakukan secara terencana, sistematis dan berkelanjutan sehingga secara bertahap
siswa menguasai kompetensi yang berhubungan dengan kegiatan matematisasi.
Dari keberhasilan penggunaan media diatas, menjadi salah satu faktor
pendukung peneliti untuk melakukan penelitian ini. Penelitian diatas memiliki
kesamaan permasalahan dan materi perkalian. Perbedaannya, penelitian yang
dilakukan ini merupakan penelitian eksperimen yang menguji keefektifan media
47
baru yaitu media “cross two colours” terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa
kelas II pada materi perkalian dasar.
2.3 Kerangka Berpikir
Matematika merupakan mata pelajaran yang mempunyai peran sangat
penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini
dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar,
analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta
teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Untuk mempelajari matematika, konsep sebelumnya yang menjadi
prasyarat harus benar-benar dikuasai agar dapat memahami topik atau konsep
selanjutnya. Dalam pembelajaran matematika, guru seharusnya menyiapkan
kondisi siswanya. Pada umumnya guru masih belum optimal dalam menggunakan
media. Guru hanya menggunakan gambar dan buku cetak sebagai media sehingga
materi yang abstrak belum dapat dipahami siswa. Siswa yang masih berada dalam
tahap operasional konkret akan merasa kesulitan jika harus mempelajari materi
yang masih abstrak. Jika siswa tidak dapat menguasai materi perkalian sebagai
persyarat, maka siswa tidak dapat menguasai materi selanjutnya.
Memperhatikan permasalahan di atas, sudah selayaknya dilakukan suatu
inovasi dalam pembelajaran matematika khususnya pada materi perkalian dasar.
Inovasi dalam pembelajaran dapat berupa penggunaan media pembelajaran yang
bervariasi. Dari sekian banyak media pembelajaran, media yang baik digunakan
48
guru adalah media pembelajaran yang dapat menarik perhatian, memotivasi,
mengaktifkan, dan mengembangkan kemampuan siswa. Guru dapat menggunakan
media pembelajaran yang sederhana tetapi dapat menyampaikan isi pesan dalam
suatu pembelajaran. Peneliti memberikan sebuah gagasan mengenai media “cross
two colours” yang dapat digunakan untuk mempermudah belajar materi perkalian.
Untuk mengetahui keefektifan media “cross two colours”, peneliti melakukan
penelitian eksperimen dengan memberikan perlakuan (treatment) berupa
pembelajaran yang menggunakan media “cross two colours” dan model turnamen
belajar pada kelas eksperimen dan pembelajaran yang menggunakan media tabel
perkalian dan model turnamen belajar pada kelas kontrol. Berikut ini akan
disajikan kerangka berpikir dalam bentuk bagan.
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Penggunaan Media Terhadap Hasil Belajar
Masalah Hasil Belajar Siswa Kelas II
SD Negeri Kejambon 10 Tegal masih rendah
Kelas Eksperimen (R2) Pembelajaran dengan Menggunakan
Media “Cross Two Colours” dan Model Turnamen Belajar
(Y)
Kelas Kontrol (R1) Pembelajaran dengan
Menggunakan Media Tabel Perkalian dan Model Turnamen Belajar
(X)
Perlunya Inovasi Pembelajaran dalam Penggunaan Media pembelajaran
Mana yang Lebih Efektif?
49
Berdasarkan Bagan 2.1 dapat diketahui adanya suatu permasalahan yang
terjadi pada siswa kelas II SD negeri Kejambon 10 Tegal. Permasalahan tersebut
yaitu rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Hasil belajar yang rendah
dapat menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukan belum berhasil dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Apabila dalam pembelajaran terdapat suatu
masalah yang tidak teratasi maka akan menimbulkan suatu masalah yang baru.
Oleh karena itu, perlu diadakan suatu solusi untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
Salah satu solusi agar hasil belajar siswa yang masih rendah dapat
meningkat adalah dengan melakukan inovasi pembelajaran. Inovasi dalam
pembelajaran dapat berupa penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan
materi pembelajaran dan karakteristik siswa. Penggunaan media dalam
pembelajaran akan mempermudah siswa dalam mencapai kompetensi yang telah
ditentukan oleh kurikulum.
Dalam hal ini, peneliti akan membandingkan dua media yang dapat
digunakan untuk mempermudah belajar siswa terutama pada materi perkalian
dasar. Media yang akan dibandingkan yaitu media tabel perkalian dan media
“cross two colours”. Kedua media tersebut digunakan dengan bantuan model
turnamen belajar. Dengan menerapkan model turnamen belajar pada kedua media,
diharapkan peneliti dapat mengetahui media mana yang paling efektif digunakan
untuk memecahkan masalah yang ada.
50
2.4 Hipotesis
Hipotesis yaitu jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji
kebenrarannya melalui penelitian ilmiah. Dalam penelitian ini, menggunakan
rumusan hipotesis komparatif yang terdiri dari hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha). Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji dua pihak. Hipotesis
yang dirumuskan yaitu sebagai berikut :
(1) Ho1 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata aktivitas belajar siswa yang
menggunakan media “cross two colours” dan model turnamen belajar
dengan yang menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen
belajar.
(2) Ha1 : Terdapat perbedaan rata-rata aktivitas belajar siswa yang
menggunakan media “cross two colours” dan model turnamen belajar
dengan yang menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen
belajar.
(3) Ho2 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang
menggunakan media “cross two colours” dan model turnamen belajar
dengan yang menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen
belajar.
(4) Ha2 : Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar siswa yang
menggunakan media “cross two colours” dan model turnamen belajar
dengan yang menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen
belajar.
51
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam metodologi penelitian akan diuraikan tentang desain penelitian,
populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen
penelitian, dan teknik analisis data.
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain True Eksperimental Design dengan
bentuk Post-Test-Only Design. Desain tersebut digambarkan sebagai berikut:
Bagan 3.1 Desain Penelitian
(Sugiyono, 2010 : 112)
Keterangan:
R : Kelompok penelitian yang dipilih secara random
X : Kelompok yang mendapat perlakuan (treatment)
O1 : Pengaruh dari Treatment / perlakuan dengan penggunaan media “cross
two colours” dan model turnamen belajar dalam pembelajaran.
O2 : Pengaruh dari Treatment / perlakuan dengan penggunaan media tabel
perkalian dan model turnamen belajar dalam pembelajaran.
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing–masing dipilih
secara random (R). Kelompok pertama atau kelas eksperimen (R1) diberikan
R X O1
R O2
52
perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan media “cross two colours”
dan model turnamen belajar (X). Kelompok kedua atau kelas kontrol (R2)
diberikan perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan media tabel
perkalian dan model turnamen belajar. Pengaruh adanya perlakuan (treatment)
adalah hasil belajar siswa yang brupa posttest (O1:O2)
3.2 Populasi dan Sampel
Sumber data yang digunakan dalam penelitian berasal dari populasi dan
sampel.
3.2.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2010 : 117 ), “populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya “. Riduwan (2011 : 54) menjelaskan bahwa “populasi merupakan
keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek
penelitian”. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa populasi
merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah tertentu dan
mempunyai syarat yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II sekolah dasar
negeri Kejambon 04, Kejambon 07 dan Kejambon 10 kota Tegal tahun
2012/2013. Anggota populasi berjumlah 80 orang. Mengacu dari pendapat
Riduwan, bahwa alasan penentuan populasi tersebut karena sekolah tersebut
merupakan sekolah dalam satu kompleks dengan harapan karakteristik siswa,
53
guru, pelaksanaan pembelajaran, dan kemampuan awal siswa sebanding dan tidak
memilki perbedaan yang signifikan.
3.2.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2010 : 118), “sampel merupakan bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Arikunto (2006 : 131) mengartikan
“sampel sebagai wakil atau sebagian dari populasi yang diteliti”. Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi yang
memiliki karakteristik tertentu.
Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa agar sampel yang
diperoleh benar-benar dapat mewakili karakteristik dari populasi. Dalam
penelitian ini, pengambilan sampel yang digunakan menggunakan sampel jenuh.
Menurut Riduwan (2011 : 64), “sampel jenuh merupakan teknik pengambilan
sampel yang beranggotakan semua anggota populasi”.
Dari populasi penelitian yang berjumlah 80 siswa, dapat diperoleh sampel
untuk kelompok kontrol sebanyak 23 siswa Sekolah Dasar Negeri Kejambon 04
dan sampel untuk kelompok eksperimen sebanyak 24 siswa Sekolah Dasar Negeri
Kejambon 10. Anggota populasi yang tidak termasuk sampel dijadikan sebagai
kelompok uji coba instrumen. Anggota kelompok uji coba instrumen berjumlah
33 siswa Sekolah Dasar Negeri Kejambon 07 kota Tegal.
3.3 Variabel Penelitian
Menurut Sugiono (2010 : 60), “variabel penelitian merupakan segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk
54
dipelajari sehingga diperoleh informasi untuk menarik kesimpulan”. Variabel
dalam penelitian ini ada dua macam variabel, yaitu variabel terikat dan variabel
bebas.
3.3.1 Variabel Terikat
Menurut Sugiono (2010 : 61), “variabel terikat yaitu variabel yang
dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa pada
pembelajaran matematika materi perkalian.
3.3.2 Variabel Bebas
Menurut Sugiono (2010 : 61), “variabel bebas yaitu variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
terikat”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika
materi perkalian dengan menggunakan media “cross two colours” dan model
turnamen belajar.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data yang
dibutuhkan dalam penelitian. Ada empat teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini. Teknik tersebut yaitu studi dokumenter, observasi
dan tes.
3.4.1 Studi dokumenter
Menurut Sukmadinata (2010 : 221), “studi dokumenter (dokumentary
study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
55
menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun
elektronik”.
Dalam penelitian ini, dokumentasi digunakan untuk mencari data jumlah
siswa kelas II Sekolah Dasar di SD Negeri Kejambon 4, 7, dan 10 kota Tegal
Tahun Ajaran 2012/2013. Data siswa SD Negeri kejambon 4, 7, 10 Tegal dapat
dilihat di lampiran.
Peneliti juga melengkapi data dengan data nilai siswa, nilai KKM, foto,
video, surat izin penelitian, dan lain-lain, untuk membuktikan bahwa penelitian ini
benar-benar dilaksanakan oleh peneliti.
3.4.2 Observasi
Menurut Sukmadinata (2010 : 220), “observasi (observation) atau
pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung”. Observasi
ini digunakan untuk mengetahui kegiatan atau aktivitas yang dilakukan siswa
dalam proses pembelajaran dengan lembar observasi. Lembar observasi aktivitas
siswa dalam pembelajaran dan pedoman penilaian aktivitas siswa dapat dilihat di
lampiran.
3.4.3 Tes
Arikunto (2006 : 150) menyatakan bahwa “tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok”. Poerwanti (2008 : 1.5) menjelaskan bahwa “tes
merupakan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa untuk mengukur
56
tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan materi yang
dipersyaratkan”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu cara untuk
mengadakan penelitian yang berbentuk suatu tugas atau serangakaian tugas yang
harus dikerjakan oleh siswa atau sekelompok siswa sehingga menghasilkan suatu
nilai tentang tingkah laku atau prestasi siswa tersebut, yang dibandingkan dengan
nilai yang dicapai oleh siswa lain atau dengan nilai standar yang ditetapkan.
Dalam penelitian ini tes berfungsi untuk mengukur hasil belajar (ranah
kognitif) materi perkalian dengan menggunakan media “cross two colours” dari
kedua kelompok setelah masing-masing memperoleh perlakuan. Bentuk tes yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu tes pilihan ganda dengan jumlah soal 20
dengan tiga alternatif jawaban, masing-masing soal mempunyai bobot 1 jika
jawaban benar, sehingga bobot maksimal yang didapat yaitu 20 jika semua
jawaban benar.
3.5 Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2011: 102), “instrumen penelitian adalah alat ukur
dalam penelitian”. Dalam sebuah penelitian, dibutuhkan instrumen penelitian
sebagai alat untuk memperoleh data penelitian. Beberapa instrumen yang
diperlukan dalam penelitian ini diantaranya yaitu silabus matematika, silabus
pengembangan pembelajaran matematika, kisi-kisi soal, soal-soal tes uji coba,
kunci jawaban tes uji coba, soal tes hasil belajar, pedoman penilaian aktivitas
siswa dan guru, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar observasi
aktivitas siswa dan guru. Semua instrumen penelitian terdapat pada lampiran.
57
Sebelum soal-soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa,
terlebih dahulu soal tersebut diuji cobakan kepada siswa diluar sampel yaitu siswa
kelas II SD Negeri Kejambon 07 kota Tegal. Uji coba (try out) ini dimaksudkan
agar diperoleh instrumen yang valid dan reliabel sehingga nantinya diperoleh hasil
penelitian yang valid dan reliabel. Langkah dalam pengujian instrumen ini terdiri
dari :
3.5.1 Validitas
Menurut Arikunto (2006: 168), “validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,
instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah.
Ada dua jenis validitas untuk instrumen penelitian, yaitu validitas logis
dan validitas empirik. Validitas logis adalah validitas yang dinyatakan
berdasarkan hasil penalaran. Untuk pengujian validitas logis dilakukan dengan
cara menilai kesesuaian butir-butir soal dengan kisi-kisi- soal yang telah dibuat
sebelumnya. Proses pengujian validitas logis melibatkan penilai ahli yaitu 2 dosen
pembimbing dengan menggunakan lembar penilaian validitas logis.
Validitas empirik adalah validitas yang dinyatakan berdasarkan hasil
pengalaman. Sebuah instrument penelitian dikatakan memiliki validitas, apabila
sudah teruji dari pengalaman. Menurut Abdurahman, dkk (2011: 49), “syarat
instrumen dikatakan memiliki validitas apabila sudah dibuktikan melalui
pengalaman, yaitu melalui sebuah uji coba”.
58
Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi product
moment dengan rumus:
Σ Σ ΣΣ Σ Σ Σ
Keterangan:
rxy : koefisien korelasi XY
N : banyaknya subjek uji data
∑X : jumlah skor item
∑Y : jumlah skor total
∑X2 : jumlah kuadrat skor item
∑Y2 : jumlah kuadrat skor total
∑XY : jumlah perkalian skor item dengan skor soal
(Arikunto, 2007: 73)
Kemudian nilai hasil rxy dikonsultasikan dengan harga r product moment
pada tabel dengan menetapkan taraf signifikansi 5%. Menurut Riduwan ( 2011 :
107), apabila nilai rxy > nilai rtabel, maka alat ukur dikatakan valid.
3.5.2 Reliabilitas
Reliabilitas mengandung pengertian bahwa suatu instrumen dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Apabila datanya memang sesuai dengan kenyataannya, maka berapa
kali pun diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan
sesuatu.
Untuk mengetahui reabilitas perangkat tes soal bentuk pilihan ganda
digunakan rumus Kuder dan Richardson (KR-21)sebagai berikut :
59
1 1
Keterangan:
r = reliabilitas instrumen
k = banyak butir soal
m = skor rata-rata
V = varians total
Arikunto (2006:189)
Besar r11 dikonsultasikan dengan harga kritik product moment dengan
menggunakan taraf signifikansi (α) = 5%. Jika r1 > rtabel, maka perangkat tes yang
disusun dikatakan reliabel.
3.5.3 Tingkat Kesukaran
Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal pilihan ganda digunakan rumus :
Keterangan :
P : indeks tingkat kesukaran butir soal
B : jumlah peserta tes yang menjawab benar
JS : jumlah seluruh peserta tes (Arikunto 2006 : 208)
Indeks kesukaran dalam soal tes, diklasifikasikan sebagai berikut :
Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
60
3.5.4 Daya Pembeda
Untuk menghitung daya pembeda butir soal pilihan ganda dapat digunakan
rumus :
Keterangan :
D : indeks daya beda butir soal
PA : proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB : proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Klasifikasi daya pembeda butir soal adalah berikut:
D : 0,71 – 1,00 = sangat baik
D : 0,41 – 0,70 = baik
D : 0,21 – 0,40 = sedang
D : 0,00 – 0,20 = tidak baik
(Arikunto, 2006 : 218)
3.6 Teknik Analisis Data
Proses analisis data dapat dilakukan ketika data penelitian telah diperoleh.
Setelah data penelitian terkumpul, peneliti melakukan analisis deskripsi data, uji
prasyarat analisis dan analisis akhir.
3.6.1 Deskripsi data
Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata,
kalimat, dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data
BA PP=D −
61
kualitatif yang diangkakan (Sugiyono 2010: 15). Data kualitatif pada penelitian ini
berbentuk sikap dan penampilan siswa saat mengikuti pembelajaran metematika
materi perkalian dengan menggunakan media “cross two colours”, sedangkan data
kuantitatifnya berupa nilai hasil belajar yang meliputi jumlah siswa, skor rata-
rata, rentang, nilai maksimal, nilai minimal, standar deviasi, dan varians.
3.6.2 Uji prasyarat analisis
Sebelum melakukan analisis akhir, peneliti melakukan uji prasyarat
analisis terlebih dahulu. Uji prasyarat analisis dilakukan untuk mengetahui
statistik yang digunakan dalam analisis akhir. Analisis data yang dilakukan dalam
uji prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
3.6.2.1 Uji normalitas
Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data setiap variabel
yang akan dianalisis berdistribusi normal. Untuk itu, sebelum peneliti
menggunakan teknik statistik parametris, maka kenormalan data harus diuji
terlebih dahulu. Bila data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat
digunakan, untuk itu perlu digunakan statistik nonparametris.
Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan terhadap skor prestasi belajar
yang dicapai seluruh anggota sampel dengan menggunakan uji Liliefors atau
Kolmonogrov-Smirnov melalui program SPSS versi 17. Jika uji normalitas
terhadap data aktivitas atau data hasil belajar menunjukan data tersebut normal,
maka analisis dapat dilanjutkan dengan uji homogenitas.
3.6.2.2 Uji homogenitas
Pada dasarnya uji homogenitas data dilakukan untuk menyelidiki terpenuhi
62
tidaknya sifat homogen pada varians antar kelompok. Uji asumsi homogenitas
merupakan uji perbedaan antara dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan
varians kelompoknya. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua
kelompok memiliki kemampuan yang setara setelah masing-masing kelompok
memperoleh perlakuan yang berbeda. Uji homogenitas dapat dihitung dengan
menggunakan metode Bartlet.
Selain metode bartlet, uji homogenitas juga dapat dilakukan menggunakan
metode Leven’s melalui teknik independent sample t test dengan pengambilan
keputusan dan penarikan simpulan diambil pada taraf signifikan 0,05. Uji
homogenitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS
versi 17 dengan cara membandingkan nilai signifikansi Leven’s test dengan nilai
taraf signifikansi. Untuk menguji homogenitas data dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode Leven’s dengan bantuan program SPSS versi 17.
3.6.3 Analisis akhir
Analisis data akhir ekperimen yaitu untuk menguji hasil belajar
matematika materi perkalian menggunakan media “cross two colours” dari kedua
kelompok setelah masing-masing memperoleh perlakuan yang berbeda.
Persyaratan yang harus dipenuhi pada analisis data ini menggunakan uji-t yang
menunjukkan adanya perbedaan persentasi antara kedua kelompok yang akan
dibandingkan.Adapun rumus yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu:
2r√ √
Keterangan:
63
: rata-rata kelompok kontrol
: rata-rata kelompok eksperimen
: simpangan baku kelompok kontrol
: simpangan baku kelompok eksperimen
: varians kelompok kontrol
: varians kelompok eksperimen
: korelasi antara dua kelompok (Sugiyono 2011: 197).
Cara penghitungannya dapat menggunakan program SPSS versi 17 dengan
teknik independent sample t test dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Jika data
yang diuji ternyata berdistribusi tidak normal maka analisis akhir cukup
menggunakan uji nonparametris yaitu dengan uji U Mann Whitney. Guna
uji ini untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian yang
berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel).
Untuk uji U Mann Whitney terdapat dua rumus yang digunakan untuk
pengujian. Kedua rumus tersebut digunakan dalam perhitungan karena akan
diperlukan untuk mengetahui harga U mana yang lebih kecil. Harga U yang lebih
kecil tersebut yang digunakan untuk pengujian dan dibandingkan dengan U tabel.
Kedua rumus tersebut adalah sebagai berikut:
Rumus 1 : U1 = n1 n2 + ( )1
11
21 Rnn−
+
Rumus 2 : U2 = n1 n2 + ( )2
22
21 Rnn−
+
Keterangan :
n1 : jumlah sampel 1
64
n2 : jumlah sampel 2
U1 : jumlah peringkat 1
U2 : jumlah peringkat 2
R1 : jumlah rangking pada sampel n1
R1 : jumlah rangking pada sampel n2 (Sugiyono 2010: 61)
Untuk penghitungannya menggunakan program SPSS versi 17.
65
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam hasil penelitian dan pembahasan akan diuraikan tentang deskripsi
data, analisis uji coba instrumen, hasil penelitian, analisis uji coba instrumen, hasil
penelitian, uji prasyarat analisis, dan pembahasan.
4.1 Deskripsi Data
Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini yaitu untuk
memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data penelitian yang
diperoleh agar lebih mudah dipahami. Data yang diperoleh berupa hasil
pengamatan aktivitas belajar siswa dan data hasil belajar (posttest) siswa. Data
hasil penelitian tersebut dapat dipaparkan secara rinci dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
No Data Aktivitas Belajar Hasil Belajar
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
1 Jumlah siswa 24 23 24 23
2 Skor rata-rata 76,69 68,00 77,92 72,60
3 Median 78,91 75,00 80,00 75,00
4 Nilai Maksimal 82,81 81,25 90,00 85,00
5 Nilai Minimal 34,38 37,50 60,00 60,00
6 Rentang 48,43 43,73 30,00 25,00
7 Varians 101,01 260,37 54,17 49,70
8 Standar Deviasi 10,05 16,13 7,35 7,05
66
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan data
aktivitas dan hasil belajar pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Apabila kedua data dibandingkan, skor rata-rata aktivitas belajar dan hasil belajar
pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol.
4.2 Analisis Uji Coba Instrumen
Soal uji coba yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada
materi perkalian. Soal yang disusun berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 30
soal dengan 3 alternartif jawaban. Setelah menyusun soal uji coba, peneliti
melakukan analisis uji coba instrumen. Analisis yang dilakukan meliputi uji
validitas, uji reliabilitas, uji taraf kesukaran, dan uji daya pembeda soal.
4.2.1 Uji Validitas
Menurut Arikunto (2006 : 168), “validitas merupakan suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”.
Pengujian validitas digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sugiono
(2010 : 173) menjelaskan bahwa apabila instrumen atau alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan data itu valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa
yang seharusnya diukur. Apabila instrumen yang digunakan dalam pengumpulan
data merupakan instrumen yang valid dan reliabel, maka hasil penelitian juga
akan menjadi valid (sahih). Pengujian validitas soal uji coba meliputi validitas
internal dan validitas eksternal.
4.2.1.1 Validitas Internal
Suatu instrumen dikatakan mempunyai validitas internal jika mempunyai
67
kriteria yang dapat mencerminkan apa yang akan diukur. Validitas internal terdiri
dari validitas konstruksi (construct validity) dan validitas isi (content validity).
Pengujian validitas konstruksi (construct validity) dan validitas isi (content
validity) dapat dilakukan dengan mengkonsultasikan kepada tim ahli (judgment
expert). Tim ahli yang melakukan uji validitas internal yaitu dosen pembimbing
dari Universitas Negeri Semarang. Tim ahli tersebut yaitu Drs.Yuli Witanto, M.Pd
dan Dra. Umi Setijowati, M.Pd. Soal yang telah ditelaah oleh tim ahli kemudian
diujicobakan pada 33 siswa kelas II di SD Negeri Kejambon 07 Tegal. Data siswa
yang melakukan ujicoba soal hasil belajar dapat dilihat di lampiran. Uji coba soal
hasil belajar dilakukan pada hari Sabtu tanggal 27 April 2013. Setelah
memperoleh data hasil uji coba soal hasil belajar, peneliti melakukan analisis
validitas eksternal.
4.2.1.2 Validitas Eksternal
Suatu instrumen dikatakan memiliki validitas eksternal jika disusun
berdasarkan fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Setelah instrumen soal ditelaah
oleh tim ahli, selanjutnya dilakukan uji coba. Data ujicoba soal hasil belajar yang
dilakukan 33 siswa kelas II di SD Negeri Kejambon 07 Tegal dapat dilihat di
lampiran.
Untuk mengetahui nilai validitas konstruksi dilakukan uji validitas.
Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus pearson product
moment. Untuk mempermudah perhitungan uji validitas soal dapat menggunakan
program SPSS 17. Menurut Riduwan (2011 : 98), suatu instrumen dikatakan
valid apabila nilai thitung > nilai ttabel dan dikatakan tidak valid apabila nilai thitung <
68
nilai ttabel. Nilai ttabel dengan dk = 33 – 2 = 31 dan taraf signifikansi 0,05 adalah
1,684. Jika item soal mempunyai nilai thitung > 1,684 dikatakan valid, sedangkan
item soal yang mempunyai nilai thitung < 1,684 dikatakan tidak valid. Untuk hasil
perhitungan uji validitas soal yang lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran.
Menurut Riduwan (2012 : 98), apabila suatu instrumen valid, maka kriteria
penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2 Kriteria Penafsiran Indeks Korelasi (r)
Indeks Korelasi (r) Kriteria Penafsiran 0,800-1,000 0,600-0,799 0,400-0,599 0,200-0,399 0,000-0,199
Sangat Tinggi Tinggi
Cukup Tinggi Rendah
Sangat Rendah Berikut ini akan disajikan tabel rekapitulasi hasil uji validitas uji coba soal
hasil belajar.
Tabel 4.3 Data Hasil Uji Validitas Soal Ujicoba
No Keputusan Kriteria Banyak Soal No Soal
1 Valid
Tinggi 2 17 dan 30
Cukup Tinggi 10 8, 9, 10, 15, 18, 19, 22, 24, 25, 29
Rendah 9 3, 6, 7, 14, 16, 21, 23, 26, dan 28
2 Tidak Valid Sangat Rendah 9 1, 2, 4, 5, 11, 12, 13, 20, 27
Total 30 Dari Tabel 4.3 dapat disimpulkan bahwa dalam pengujian validitas soal
terdapat 21 soal yang valid dan 9 soal yang tidak valid dengan rincian kriteria 2
soal bernilai tinggi, 10 soal bernilai cukup tinggi, 9 soal bernilai rendah dan 9 soal
bernilai sangat rendah.
69
Dengan demikian, soal yang dapat digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa dalam penelitian yaitu sebanyak 21 soal yang berkategori valid. Dari
21 soal yang valid hanya diambil 20 soal yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa. Soal tersebut terdiri dari soal nomor 3, 6, 7, 8, 9, 10, 14, 15, 16, 17,
18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 28, 29, dan 30.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2006 : 90), “reliabilitas merupakan ketetapan atau
keajegan suatu instrumen”. Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila dapat
diandalkan untuk menghasilkan data yang dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas
digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur atau instrumen. Instrumen yang
reliabel dapat diandalkan dan akan tetap konsisten apabila pengukuran
tersebut dipakai berulang-ulang.
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menganalisis soal uji coba yang
valid dengan teknik analisis tertentu. Dalam penelitian ini, soal uji coba hasil
belajar yang valid dianalisis dengan menggunakan rumus Kuder dan Richardson
(KR-21). Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila nilai KR-21 (rhitung) lebih
besar dari nilai rtabel. Nilai rtabel dalam tabel dengan dk = 33-1 = 32 dan taraf
signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,349.
Diketahui : k = 21
M = 8,0
V1 = 11,68
Ditanya : ?
Penyelesaian : 1
70
2121 1 1
8 21 821 . 11,68
1,05 1 8 13
245,28
1,05 1 104
245,28
1,05 1 0,42
1,05 0,58
0,609
Keterangan:
= reliabilitas instrumen
k = banyak butir soal
m = skor rata-rata
= varians total
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa nilai rhitung yaitu
sebesar 1,354. Apabila nilai rhitung (0,609) dikonsultasikan dengan nilai rtabel
(0,349), maka nilai rhitung > nilai rtabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
semua data soal yang diuji dengan rumus Kuder dan Richardson (KR-21) bersifat
reliabel.
4.2.3 Analisis Taraf Kesukaran
Menurut Sudjana (2009 : 135), “menganalisis tingkat kesukaran soal
berarti menganalisis soal atau tes dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh
soal yang mudah, sedang atau sukar”. Tingkat kesukaran dipandang dari
kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawab soal. Soal yang baik adalah
71
soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Taraf kesukaran dihitung
dengan cara membandingkan banyaknya jumlah siswa yang menjawab soal secara
benar dengan banyaknya seluruh siswa. Berikut ini akan disajikan tabel
rekapitulasi data hasil analisis taraf kesukaran soal uji coba.
Tabel 4.4 Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal Uji Coba
Kriteria Banyak soal Persentase No soal
Mudah 7 33 % 3, 7, 10, 16, 18, 24, 26 Sedang 10 48 % 6, 8, 9, 14, 15, 17, 23, 25, 29, 30 Sukar 4 19 % 19, 21, 22, 28
Total 21 soal Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari 21 soal terdapat 7 soal
berkriteria mudah, 10 soal berkriteria sedang, dan 4 soal berkriteria sukar. Untuk
perhitungan hasil analisis taraf kesukaran yang lebih lengkap dapat dilihat pada
lampiran.
4.2.4 Analisis Daya Pembeda Soal
Menurut Arikunto (2006 : 211), “daya pembeda soal adalah kemampuan
suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa
yang berkemampuan rendah”. Soal dikatakan mempunyai daya pembeda baik
apabila hanya dapat dijawab benar oleh siswa yang pandai saja. Berikut ini akan
disajikan tabel rekapitulasi data hasil analisis daya pembeda soal uji coba.
Tabel 4.5 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba
Kriteria Banyak Soal Persentase No Soal Cukup Baik 9 43% 6, 7, 9, 10, 14, 16, 21, 24, 26
Baik 9 43% 3, 8, 15, 18, 19, 22, 23, 25, 29 Sangat Baik 3 14% 17, 28, 30
Total 21 100%
72
Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 21 soal yang dianalisis
daya pembedanya terdapat tiga kriteria soal. Kriteria soal cukup baik ada 9 soal,
kriteria soal baik ada 9 soal, dan kriteria soal sangat baik ada 3 soal. Untuk hasil
analisis perhitungan daya pembeda soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
4.3 Hasil Penelitian
Hasil penelitian akan menjelaskan rekap data dari aktivitas dan hasil
belajar siswa yang diperoleh setelah penelitian dilaksanakan. Deskripsi data hasil
penelitian dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:
4.3.1 Analisis Hasil UTS Genap Matematika Kelas Eksperimen dan
Kontrol (Data Awal)
Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengambil data awal dari nilai
ulangan tengah semester (UTS) genap matematika. Data awal tersebut kemudian
dianalisis untuk mengetahui apakah kedua kelompok dalam penelitian memiliki
kemampuan yang sama atau tidak. Berikut ini akan disajikan tabel distribusi
frekuensi nilai UTS kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tabel. 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai UTS
Eksperimen Kontrol
Interval Nilai Frekuensi Interval Nilai Frekuensi 1 60-64 6 45-50 4 2 65-69 1 51-56 1 3 70-74 8 57-62 5 4 75-79 2 63-68 5 5 80-84 5 69-74 6 6 85-89 1 75-80 2 Jumlah 24 Jumlah 23
73
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebaran nilai UTS pada
kelompok eksperimen berbeda dengan sebaran nilai UTS pada kelompok kontrol.
Namun, kedua kelompok mempunyai persamaan yaitu terdapat beberapa siswa
yang masih berada dibawah batas KKM yaitu di bawah 65. Untuk kelompok
eksperimen terdapat 6 siswa yang belum mencapai KKM dan terdapat 10 siswa
yang belum mencapai KKM pada kelompok kontrol. Dengan demikian kedua
kelompok dapat dikatakan memiliki kemampuan awal yang relatif sama.
4.3.2 Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan siswa untuk
memperoleh kepandaian atau ilmu dengan cara berlatih agar terjadi perubahan
tingkah laku. Penilaian aktivitas dilakukan selama kegiatan pembelajaran
berlangsung yaitu dari kegiatan pendahuluan sampai kegiatan penutup. Aktivitas
belajar siswa dinilai berdasarkan instrumen lembar observasi aktivitas belajar
siswa yang terdapat pada lampiran.
Penilaian berpedoman pada lembar deskriptor pedoman observasi aktivitas
belajar siswa dalam pembelajaran. Hasil penilaian dari skor aktivitas belajar siswa
diambil dari rata-rata nilai jumlah Skor Aktivitas Siswa (SAS) dibagi jumlah skor
maksimal seluruh aspek penilaian setiap pertemuan.
Hasil nilai aktivitas direkap selama pembelajaran berlangsung dalam dua
kali pertemuan sebagai nilai aktivitas pembelajaran tematik. Data nilai aktivitas
belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dibuatkan tabel
rekapitulasi nilai aktivitas belajar siswa. Berikut ini akan disajikan tabel rekap
nilai aktivitas belajar kedua kelompok.
74
Tabel 4.7 Data Nilai Aktivitas Belajar Siswa
Aspek yang
diamati
Eksperimen Kontrol Pertemuan Pertemuan
1 2 1 2
Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-
rata Jumlah Rata-rata Jumlah Rata-
rata A 72 2,25 88 2,75 57 1,78 88 2,75 B 68 2,13 86 2,69 57 1,78 66 2,06 C 95 2,97 89 2,78 57 1,78 66 2,06 D 89 2,78 78 2,44 58 1,81 85 2,66 E 29 0,91 91 2,84 37 1,16 49 1,53 F 56 1,75 56 1,75 49 1,53 67 2,09 G 48 1,50 92 2,88 76 2,38 66 2,06 H 72 2,25 69 2,16 57 1,78 66 2,06
SAS 529 649 448 553 NILAI
(%) 1653,13 68,88 2020,13 84,51 1460,87 60,87 1803,26 75,14
Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan nilai
rata-rata aktivitas belajar siswa dalam setiap pertemuan. Pada kelompok
eksperimen terjadi peningkatan rata-rata aktivitas siswa sebanyak 15,63
sedangkan pada kelompok kontrol terjadi peningkatan rata-rata aktivitas siswa
sebanyak 14,27. Kriteria penafsiran keaktifan siswa dapat dilihat dari tabel berikut
ini.
Tabel 4.8 Kriteria Penafsiran Keaktifan Siswa
Nilai Aktivitas Kriteria penafsiran 81-100 61-80 41-60 21-40 0-20
Sangat Aktif Aktif
Cukup Aktif Kurang Aktif
Sangat Kurang Aktif Perbandingan nilai peningkatan kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol akan disajikan dalam tabel rekapitulasi berikut ini.
75
Tabel 4.9 Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa.
Kelompok Data Pertemuan / Nilai (%) Nilai Aktivitas
Belajar Kriteria 1 2
Eksperimen Jumlah 1653,13 2020,13 1836,63
Aktif Rata-rata 68,88 84,51 76,695
Kontrol Jumlah 1460,87 1803,26 1632,065
Aktif Rata-rata 60,87 75,14 68,005
Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui bahwa kriteria nilai aktivitas belajar
siswa pada kedua kelompok yaitu aktif. Nilai rata-rata aktivitas kelompok
eksperimen (76.69) dan nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelompok
kontrol (68,00). Apabila dibandingkan, nilai rata-rata aktivitas belajar kelompok
eksperimen lebih tinggi dari nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelompok
kontrol. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas
belajar pada kedua kelompok.
4.3.3 Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar dapat diperoleh setelah siswa mengalami aktivitas belajar.
Pengambilan data hasil belajar dilakukan dengan memberikan soal hasil belajar.
Soal hasil belajar yang diberikan tentu saja soal yang diketahui valid, reliabel,
mempunyai taraf kesukaran dan mempunyai daya pembeda yang baik. Soal yang
diberikan berbentuk soal pilihan ganda yang berjumlah 20 soal dengan 3 alternatif
jawaban.
Pemberian tes dilakukan setelah kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol mendapatkan kegiatan pembelajaran selama dua kali pertemuan. Berikut
ini akan disajikan tabel distribusi frekuensi data hasil belajar yang diperoleh
kelompok eksperimen.
76
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
No Interval Nilai Frekuensi1 60-65 1 2 66-71 5 3 72-77 5 4 78-83 6 5 84-90 7
Jumlah 24 Berikut ini akan disajikan diagram hasil belajar (posttest) kelompok eksperimen.
Diagram 4.1 Hasil Belajar (Posttest) Kelompok Eksperimen
Dari Diagram 4.1 dapat diketahui bahwa kelompok eksperimen
mempunyai nilai rata-rata hasil belajar (posttest) sebesar 77,92. Nilai tertinggi
kelompok eksperimen yaitu 90. Nilai tersebut diperoleh dari 24 siswa yang telah
mengikuti treatment berupa pembelajaran selama dua kali pertemuan.
Berikut ini akan disajikan tabel distribusi frekuensi data hasil belajar yang
diperoleh kelompok kontrol.
77
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Data Hasil Belajar Kelompok Eksperimen
No Interval Nilai Frekuensi 1 60-65 7 2 66-71 4 3 72-77 6 4 78-83 4 5 84-90 2
Jumlah 23
Berikut ini akan disajikan diagram hasil belajar (posttest) kelompok kontrol.
Diagram 4.2 Hasil Belajar (Posttest) Kelompok Kontrol
Dari Diagram 4.2 dapat diketahui bahwa kelompok kontrol mempunyai
nilai rata-rata kelas sebanyak 72,61. Nilai tertinggi kelompok kontrol yaitu 85.
Nilai tersebut diperoleh dari 23 siswa yang telah mengikuti pembelajaran selama 2
kali pertemuan.
Berdasarkan Diagram 4.1 dan Diagram 4.2, dapat diketahui bahwa
terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol. Apabila dibandingkan, nilai rata-rata hasil belajar pada
78
kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada nilai hasil belajar kelompok kontrol.
Untuk melihat data hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol yang lebih lengkap dapat dilihat di lampiran.
4.4 Uji Prasyarat Analisis
Sebelum dilakukan analisis akhir, maka perlu dilakukan uji prasyarat
analisis pada data yang telah diperoleh. Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini
meliputi pengujian normalitas, uji homogenitas dan uji t pada data awal dan hasil
belajar siswa (posttest). Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil uji prasyarat
data awal dan hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol.
4.4.1 Data Sebelum Penelitian
Sebelum penelitian eksperimen dilakukan, kedua kelompok yang menjadi
subjek penelitian harus memiliki kemampuan yang sama. Untuk mengetahui
kemampuan kedua kelompok, peneliti mengambil data awal berupa nilai UTS
genap mata pelajaran matematika. Data nilai UTS genap kedua kelompok dapat
dilihat di lampiran. Data awal yang telah diperoleh selanjutnya dianalisis. Analisis
yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis.
4.4.1.1 Uji Normalitas Data Awal
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data awal yang akan di
analisis berdistribusi normal atau tidak normal. Jika data berdistribusi normal,
maka analisis dapat dilakukan dengan statistik parametrik. Apabila data
79
berdistribusi tidak normal, maka analisis data menggunakan statistik
nonparametrik.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian yaitu :
Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
Ha : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Untuk menguji normalitas data penelitian ini menggunakan uji Liliefors.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17. Taraf signifikansi
yang digunakan pada pengujian hipotesis yaitu 5% atau 0,05. Apabila nilai taraf
signifikansi pada Kolmogorov Smirnov lebih besar dari nilai taraf signifikansi
(0,05) maka data dinyatakan berdistribusi normal. Data dinyatakan berdistribusi
tidak normal apabila nilai taraf signifikansi pada Kolmogorov Smirnov lebih kecil
dari nilai taraf signifikansi (0,05).
Berikut ini akan disajikan tabel hasil output uji normalitas data dengan
menggunakan program SPSS 17.
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Data Awal
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Data Awal Eksperimen .175 24 .056 .893 24 .015Kontrol .170 23 .085 .942 23 .197
Berdasarkan Tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai taraf signifikansi
Kolmogorov-Smirnov data awal pada kelompok eksperimen sebesar 0,056 dan
kelompok kontrol sebesar 0,085. Apabila dibandingkan, nilai taraf signifikasi
kedua kelompok lebih besar dari nilai taraf signifikansi uji hipotesis (0,05).
Karena nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov kedua kelompok lebih besar dari
80
0,05 maka Ho diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
4.4.1.2 Uji Homogenitas Data Awal
Setelah data diketahui berdistribusi normal, analisis yang dapat dilakukan
yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data
yang diambil mempunyai varian yang homogen atau tidak homogen. Pengujian
homogentitas dapat dilakukan dengan menggunakan Independent-Sample T Test
melalui program SPSS 17.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian yaitu :
Ho : kedua kelompok mempunyai varian yang tidak sama
Ha : kedua kelompok mempunyai varian yang sama.
Menurut Trihendradi (2009 : 114), suatu data dikatakan memiliki varians
yang homogen apabila nilai signifikansi uji-t lebih besar dari nilai taraf
signifikansi (0,05). Riduwan (2012 : 120) menyatakan bahwa varian dikatakan
homogen apabila nilai Fhitung < nilai Ftabel. Apabila vaians kedua kelompok
dinyatakan homogen, maka analisis uji komparatif dapat dilakukan.
Berikut ini akan disajikan tabel hasil output uji homogenitas data awal
dengan menggunakan program SPSS 17.
Tabel 4.13 Hasil Uji Homogenitas Data Awal
Levene's Test for Equality of Variances
F Sig.
Data Awal Equal variances assumed .050 .824 Equal variances not assumed
81
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa nilai Fhitung yaitu 0,050 dan
nilai signifikansi uji Leven’s yaitu 0,824. Apabila dibandingkan, nilai signifikansi
uji Leven’s (0,824) lebih besar dari nilai signifikansi (0,05). Karena nilai
signifikansi uji Leven’s lebih besar dari nilai taraf signifikansi, maka Ho diterima.
Dengan demikian, dapat dismpulkan bahwa data kedua kelompok mempunyai
varian yang sama. Ini berarti data kedua kelompok dinyatakan homogen.
4.4.1.3 Uji Kesamaan Rata-Rata Data Awal
Agar lebih meyakinkan bahwa hasil belajar matematika pada penelitian ini
dikarenakan oleh adanya perlakuan (treatment) yang diberikan, maka dilakukan
uji kesetaraan antar kelompok sebelum kegiatan eksperimen berlangsung. Hasil
uji ini akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan setara tidaknya kelompok-
kelompok yang terlibat dalam eksperimen sebelum perlakuan diberikan.
Untuk menguji kesamaaan rata-rata data awal maka perlu digunakan uji-t.
Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan kesamaan rata-rata
kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji-t melalui program SPSS versi 17 yaitu dengan menggunakan
teknik independent-sample t test.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ada dua hipotesis yaitu :
Ho : Tidak terdapat perbedaan rata-rata data awal kelompok
eksperimen dan kontrol
Ha : Terdapat perbedaan rata-rata data awal kelompok eksperimen dan
kontrol.
Menurut Trihendradi (2009 : 115), apabila nilai Sig (2-Tailed) pada t-test
82
lebih besar dari nilai taraf signifikansi (0,05) maka Ho ditolak. Ho diterima
apabila nilai Sig (2-Tailed) pada t-test lebih kecil dari nilai taraf signifikansi
(0,05).
Berikut ini merupakan hasil output SPSS 17 setelah melakukan analisis
uji-t data awal dengan teknik independent sample t test.
Tabel 4.14 Hasil Uji Kasamaan Rata-Rata (Uji t) Data Awal
t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the Difference
t Df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference Lower Upper
Data Awal
Equal variances assumed
3.329 45 .002 8.43297 2.53355 3.33014 13.53580
Equal variances not assumed
3.323 44.331 .002 8.43297 2.53793 3.31919 13.54675
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (2-tailed)
pada uji t yaitu 0,002. Apabila dibandingkan, nilai signifikansi (2-tailed) pada
uji-t (0,002) lebih kecil dari nilai taraf signifikansi uji hipotesis (0,05). Karena
nilai Sig (2-tailed) < nilai Sig α (0,05), maka Ho ditolak. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Oleh karena itu, dapat dikatakan apabila kedua kelompok
dalam penelitian mempunyai kemampuan awal yang sama.
4.4.2 Data Setelah Penelitian
Setelah peneliti menguji data awal, dapat diketahui bahwa kedua
kelompok mempunyai data yang normal, varian yang homogen dan kemampuan
83
yang sama. Oleh karena itu, peneliti dapat melanjutkan penelitian dengan
memberikan perlakukan (treatment) kepada kedua kelompok. Pemberian
perlakuan (treatment) dilakukan selama dua kali pertemuan.
Untuk mengetahui keberhasilan dari perlakuan (treatment) yang diberikan,
peneliti mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran dan memberikan tes
berupa soal hasil belajar (posttest) kepada kedua kelompok. Data aktivitas dan
hasil belajar siswa yang telah diperoleh kemudian dilakukan uji prasyarat analis.
4.4.2.1 Aktivitas Belajar Siswa
Setelah memperoleh data aktivitas belajar, peneliti melakukan uji prasyarat
analisis. Uji prasyarat analisis yang dilakukan yaitu uji normalitas data, uji
homogenitas, dan uji hipotesis.
4.4.2.1.1 Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data aktivitas belajar
siswa yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak normal. Jika data
berdistribusi normal, maka analisis dapat dilakukan dengan statistik parametrik.
Apabila data berdistribusi tidak normal, maka analisis data menggunakan statistik
nonparametrik.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian yaitu:
Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
Ha : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Untuk menguji normalitas data penelitian ini menggunakan uji Liliefors.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17 dengan teknik
Kolmogorov-Smirnov. Menurut Trihendradi (2009 : 76), apabila nilai taraf
84
signifikansi pada Kolmogorov Smirnov lebih besar dari nilai taraf signifikansi uji
hipotesis (0,05) maka Ho ditolak. Ho diterima jika nilai taraf signifikansi pada
Kolmogorov Smirnov lebih kecil dari nilai taraf signifikansi uji hipotesis (0,05).
Berikut ini akan disajikan tabel hasil output uji normalitas data dengan
menggunakan program SPSS 17.
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig. eksperimen .308 24 .000 .548 24 .000 kontrol .371 23 .000 .674 23 .000
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat diketahui bahwa kedua kelompok
mempunyai nilai signifikansi pada Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,000. Karena
nilai signifikansi pada Kolmogorov-Smirnov lebih kecil dari nilai taraf
signifikansi uji hipotesis (0,05) maka Ho diterima.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data aktivitas belajar kedua
sampel kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal. Karena
data penelitian berdistribusi tidak normal maka analisis data dilakukan dengan
statistik nonparametrik. Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan Uji
Mann Whitney.
4.4.2.1.2 Uji Homogenitas Data Aktivitas Belajar Siswa
Uji homogenitas hanya dapat dilakukan jika data berdistribusi normal.
Setelah dilakukan uji normalitas data, dapat diketahui bahwa data aktivitas belajar
dinyatakan berdistribusi tidak normal. Oleh karena itu uji homogenitas data tidak
dapat dilanjutkan.
85
4.4.2.1.3 Uji Hipotesis (Uji Mann Whitney) Data Aktivitas Belajar Siswa
Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan
yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk
mengetahui pengaruh media “cross two colours” terhadap aktivitas belajar siswa
pada materi perkalian. Pengaruh dapat terlihat dari adanya perbedaan aktivitas
belajar siswa yang menggunakan media “cross two colours” dengan siswa yang
menggunakan media tabel perkalian.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu :
Ho : tidak terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa yang
menggunakan media “cross two colours” dan model turnamen
belajar dengan hasil belajar siswa yang menggunakan media tabel
perkalian dan model turnamen belajar.
Ha : terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa yang menggunakan
media “cross two colours” dan model turnamen belajar dengan
hasil belajar siswa yang menggunakan media tabel perkalian dan
model turnamen belajar.
Taraf signifikansi (α) yang digunakan pada pengujian hipotesis yaitu 5%
atau 0,05. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji Mann-Whitney
melalui teknik 2-Independent-Sample pada program SPSS 17. Teknik 2-
Independent-Sample digunakan untuk menguji perbedaan nilai variabel diantara
kedua kelompok. Menurut Trihendradi (2009:176), apabila nilai Asyimp Sig (2-
Tailed) lebih kecil dari nilai Sig α (0,05) maka Ho ditolak. Ho diterima apabila
nilai Asyimp Sig (2-Tailed) lebih besar dari nilai Sig α (0,05).
86
Berikut ini akan disajikan tabel hasil output Uji Mann-Whitney dengan
menggunakan program SPSS 17.
Tabel 4.16 Hasil Uji Mann-Whitney Data Aktivitas Belajar Siswa.
Aktivitas Mann-Whitney U 139.000 Wilcoxon W 415.000 Z -2.937 Asymp. Sig. (2-tailed) .003
Berdasarkan Tabel 4.16 dapat diketahui bahwa nilai Asyimp Sig (2-Tailed)
pada Uji Mann-Whitney sebesar 0,003. Apabila dibandingkan, nilai Asyimp Sig (2-
Tailed) lebih kecil daripada nilai Sig α (0,05). Karena nilai Asyimp Sig (2-Tailed)
< nilai Sigα (0,05), maka Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa yang menggunakan media “cross two
colours” dan model turnamen belajar dengan hasil belajar siswa yang
menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen belajar.
4.4.2.2 Hasil Belajar (Posttest) Siswa
Setelah memperoleh data hasil belajar (posttest ) siswa, peneliti melakukan
uji prasyarat analisis. Uji prasyarat analisis yang dilakukan yaitu uji normalitas
data, uji homogenitas. Setelah uji prasyarat analisis dilakukan, analisis selanjutnya
yaitu pengujian hipotesis untuk menarik kesimpulan.
4.4.2.2.1 Uji Normalitas Data Hasil Belajar (Posttest)
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data hasil belajar
(posttest) yang akan di analisis berdistribusi normal atau tidak normal. Jika data
berdistribusi normal, maka analisis dapat dilakukan dengan statistik parametrik.
87
Apabila data berdistribusi tidak normal, maka analisis data menggunakan statistik
nonparametrik.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian yaitu :
Ho : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
Ha : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Taraf signifikansi (α) yang digunakan pada pengujian hipotesis yaitu 5%
atau 0,05. Untuk menguji normalitas data penelitian ini menggunakan uji
Liliefors. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17 dengan
teknik Kolmogorov-Smirnov. Menurut Trihendradi (2009 : 76), “apabila nilai
taraf signifikansi pada Kolmogorov Smirnov lebih besar dari nilai taraf
signifikansi uji hipotesis (0,05) maka Ho ditolak”. Ho diterima jika nilai taraf
signifikansi pada Kolmogorov Smirnov lebih kecil dari nilai taraf signifikansi uji
hipotesis (0,05).
Berikut ini akan disajikan tabel hasil output uji normalitas data dengan
menggunakan program SPSS 17.
Tabel 4.17 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar (Posttest)
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig. eksperimen .153 24 .151 .942 24 .181 kontrol .164 23 .110 .932 23 .120
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat diketahui bahwa nilai taraf signifikansi
Kolmogorov Smirnov pada kelompok eksperimen yaitu 0,151 sedangkan nilai
taraf signifikansi Kolmogorov Smirnov pada kelompok kontrol bernilai 0,110.
Karena nilai signifikansi kedua kelompok lebih besar dari nilai signifikansi uji
88
hipotesis (0,05) maka Ho ditolak. Dengan demikian, data kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol dinyatakan berdistribusi normal.
Data hasil belajar (posttest) siswa dinyatakan berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Oleh karena itu, analisis data dilakukan dengan
menggunakan statistik parametrik. Untuk hasil uji normalitas data yang lengkap
dapat dilihat di lampiran.
4.4.2.2.2 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar (Posttest)
Setelah data hasil belajar (posttest) diketahui berdistribusi normal, analisis
yang dapat dilakukan yaitu uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk
mengetahui apakah data hasil belajar (posttest) yang diambil mempunyai varian
yang homogen atau tidak homogen. Pengujian homogentitas dapat dilakukan
dengan menggunakan Independent-Sample T Test melalui program SPSS 17.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian yaitu:
Ho : Kedua kelompok mempunyai varians yang tidak sama
Ha : Kedua kelompok mempunyai varians yang sama
Taraf signifikansi (α) yang digunakan dalam pengujian hipotesis yaitu 5%
atau sebesar 0,05. Menurut Trihendradi (2009 : 114), “suatu data dikatakan
memiliki varians yang sama apabila nilai signifikansi varians lebih besar dari nilai
taraf signifikansi (0,05)”. Riduwan (2012 : 120) menyatakan bahwa varian
dikatakan homogen apabila nilai Fhitung lebih kecil dari nilai Ftabel. Apabila vaians
kedua kelompok dinyatakan homogen, maka analisis uji komparatif dapat
dilakukan. Berikut ini akan disajikan tabel hasil output uji homogenitas data hasil
belajar (posttest) dengan menggunakan program SPSS 17.
89
Tabel 4.18 Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar (Posttest)
Levene's Test for Equality of Variances
F Sig. Test Equal variances assumed .001 .976
Equal variances not assumed
Berdasarkan Tabel 4.18 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi varian
yaitu 0,976 dan nilai Fhitung yaitu 0,001. Apabila dibandingkan, nilai signifikansi
uji Leven’s (0,976) lebih besar dari nilai taraf signifikansi (0,05). Karena nilai
signifikansi uji Leven’s lebih besar dari nilai taraf signifikansi (α), maka Ho
ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok mempunyai
varian yang sama. Ini berarti bahwa varian data kedua kelompok dapat dikatakan
homogen. Menurut Riduwan (2011 : 120), apabila data kedua kelompok
dinyatakan homogen, maka analisis pengujian hipotesis dapat dilanjutkan.
4.4.2.2.3 Uji Hipotesis (uji-t) Data Hasil Belajar (Posttest)
Pengujian hipotesis merupakan langkah untuk membuktikan pernyataan
yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk
mengetahui pengaruh media “cross two colours” terhadap hasil belajar siswa pada
materi perkalian. Pengaruh dapat terlihat dari adanya perbedaan hasil belajar
siswa yang menggunakan media “cross two colours” dengan siswa yang
menggunakan media tabel perkalian.
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian yaitu:
Ho : tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan
media “cross two colours” dan model turnamen belajar dengan
90
hasil belajar siswa yang menggunakan media tabel perkalian dan
model turnamen belajar.
Ha : terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media
“cross two colours” dan model turnamen belajar dengan hasil
belajar siswa yang menggunakan media tabel perkalian dan model
turnamen belajar.
Taraf signifikansi (α) yang digunakan pada pengujian hipotesis yaitu 5%
atau 0,05. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Independent-Sample T
Test pada program SPSS 17. Teknik Independent-Sample T Test digunakan untuk
menguji pengaruh satu variabel independen (perlakuan) terhadap satu atau lebih
dari satu variabel dependen. Menurut Trihendradi (2009:115), apabila nilai thitung
< nilai ttabel maka Ho diterima dan apabila nilai thitung > nilai ttabel maka Ho ditolak.
Berikut ini akan disajikan tabel hasil output uji hipotesis (t-test) data hasil
belajar (posttest) dengan menggunakan program SPSS 17.
Tabel 4.19 Hasil Uji Hipotesis (uji-t) Data Hasil Belajar (Posttest)
Berdasarkan Tabel 4.19 dapat diketahui bahwa nilai thitung pada t-test yaitu
2,523 dan nilai Sig (2-tailed) yaitu 0,015. Nilai ttabel dengan dk = 47-1 = 46 dan
taraf signifikansi 5% yaitu 1,671. Apabila dibandingkan, nilai thitung (2,523) lebih
t-test for Equality of Means
t df Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
Equal variances assumed 2.523 45 0.015 5.30797 2.10386
Equal variances not assumed 5.525 45.000 0.015 5.30797 2.10190
91
besar dari nilai ttabel (1,671). Nilai Sig (2-tailed) pada uji t (0,015) lebih kecil dari
nilai signifikansi uji hipotesis (0,05). Karena nilai thitung > nilai ttabel dan nilai Sig
(2-tailed) < nilai Sig α (0,05), maka Ho ditolak.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil
belajar siswa yang menggunakan media “cross two colours” dengan model
turnamen belajar dengan hasil belajar siswa yang menggunakan media tabel
perkalian dengan model turnamen belajar.
4.5 Pembahasan
Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian yaitu untuk
mengetahui keefektifan media “cross two colours” dengan menerapkan model
turnamen belajar terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi perkalian
di sekolah dasar negeri Kejambon 10 Tegal. Penelitian ini menggunakan desain
Quasi Eksperimental Design dengan bentuk Two-group Post-Test-Only Design.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II sekolah dasar negeri
Kejambon 04 dan Kejambon 10 kota Tegal tahun 2012/2013. Anggota populasi
berjumlah 47 orang. Pengambilan sampel yang digunakan menggunakan sampel
jenuh. Sampel jenuh yaitu teknik pengambilan sampel yang beranggotakan semua
anggota populasi, sehingga semua anggota populasi dijadikan anggota sampel.
Dalam melakukan penelitian, peneliti melakukan beberapa tahap
penelitian. Tahap awal proses penelitian yaitu menyusun instrumen penelitian.
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian berupa
lembar observasi aktivitas belajar dan soal-soal tes hasil belajar. Lembar observasi
92
digunakan untuk mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung,
sedangkan soal-soal tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.
Peneliti menyusun instrumen soal-soal tes yang berupa soal pilihan ganda
dengan 3 alternatif jawaban yang berjumlah 30 butir soal. Setelah menyusun soal,
peneliti meminta tim ahli untuk menilai validitas konstruksi (construct valiidity)
dan validitas isi (content validity). Tim ahli yang menilai validitas internal soal
yaitu Drs. Yuli Witanto, M.Pd. dan Dra. Umi Setijowati, M.Pd. Soal yang telah
ditelaah oleh tim ahli kemudian diujicobakan pada 33 siswa kelas II di SD Negeri
Kejambon 07 Tegal. Uji coba soal hasil belajar dilakukan pada hari Sabtu tanggal
27 April 2013. Setelah data hasil uji coba soal hasil belajar diperoleh, selanjutnya
dianalisis.
Analisis data yang pertama dilakukan yaitu uji validitas. Pengujian
validitas dilakukan dengan menggunakan rumus pearson product moment. Setelah
dilakukan uji validitas, diperoleh 21 soal yang valid dan 9 soal yang tidak valid.
Analisis data dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Pengujian reliabilitas
menggunakan rumus Kuder dan Richardson 21 (KR-21). Dari hasil perhitungan,
dapat diperoleh bahwa soal yang diuji dengan rumus KR-21 dikatakan reliabel.
Setelah soal dinyatakan valid dan reliabel, proses selanjutnya yaitu
melakukan analisis taraf kesukaran soal dan analisis daya pembeda soal. Taraf
kesukaran dihitung dengan cara membandingkan banyaknya jumlah siswa yang
menjawab soal secara benar dengan banyaknya seluruh siswa. Dari 21 soal yang
dianalisis, diperoleh 7 soal berkriteria mudah, 10 soal berkriteria sedang, dan 4
93
soal berkriteria sukar. Untuk hasil analisis daya pembeda soal, diperoleh 9 soal
cukup baik, 9 soal baik, dan 3 soal sangat baik.
Sebelum memberikan perlakuan (treatment) berupa pembelajaran pada
kedua kelompok, peneliti mengambil data awal untuk dianalisis terlebih dahulu.
Data awal yang digunakan adalah data nilai Ulangan Tengah Semester (UTS)
genap matematika kedua kelompok. Hasil analisis menunjukkan bahwa kedua
kelompok mempunyai kemampuan awal dan kesamaan rata-rata yang sama. Oleh
karena itu, pemberian perlakuan (treatment) dapat dilakukan.
Peneliti memberikan perlakuan (treatment) berupa pembelajaran yang
menggunakan media “cross two colours” dengan model turnamen belajar pada
kelompok eksperimen. Pada kelompok kontrol diberi perlakuan (treatment)
berupa pembelajaran yang menggunakan media tabel perkalian dengan model
turnamen belajar. Silberman (2009:159) menyatakan bahwa learning
tournament atau model turnamen belajar adalah strategi belajar aktif yang
merupakan suatu bentuk sederhana dari Teams Games Tournament yang
dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawannya. Model turnamen belajar juga
menggabungkan kelompok belajar dan kompetensi tim. Oleh karena itu, model ini
dapat digunakan untuk mengembangkan pelajaran atas macam-macam fakta,
konsep dan keahlian tertentu.
Dalam model turnamen belajar ini, siswa dibagi menjadi beberapa tim.
Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab untuk menjawab pertanyaan dari guru.
Proses pembelajaran diawali dengan penjelasan guru secara klasikal, lalu siswa
dibagi kedalam beberapa tim kelompok. Semua anggota kelompok bersama-sama
94
mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan, saling memberikan jawaban
untuk memahami mata pelajaran tersebut. Setelah selesai materi diadakan suatu
pertandingan akademis. Dengan adanya pertandingan akademis ini maka
terciptalah kompetisi antarsiswa dalam kelompok atau tim. Para siswa akan
senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh
nilai yang tinggi dalam pertandingan.
Alasan peneliti memilih menerapkan model turnamen belajar pada kedua
kelompok karena model turnamen belajar menggabungkan kelompok belajar dan
kompetisi tim. Model ini dipilih karena sesuai dengan karakteristik siswa sekolah
dasar. Karakteristik siswa sekolah dasar di kelas rendah adalah suka berkelompok
dan senang bermain. Kebutuhan siswa untuk berkelompok akan semakin
terfasilitasi dalam pembelajaran apabila pembelajaran dilakukan secara
berkelompok. Melalui model turnamen belajar, siswa dibentuk berkelompok
dengan teman sebangku dalam setiap pembelajaran. Dengan adanya pembentukan
kelompok, mereka akan belajar bekerjasama dan bersosialisasi dengan kelompok
belajarnya. Model ini juga dirancang seperti permainan yang sederhana sehingga
siswa akan merasa semangat untuk belajar. Selain menyenangkan, model
turnamen belajar juga dapat meningkatkan pembelajaran yang mengandung fakta,
konsep dan keterampilan.
Sebagai mata pelajaran yang memiliki objek yang abstrak, matematika
memerlukan suatu media untuk membantu siswa dalam belajar. Apalagi tahap
perkembangan berpikir siswa masih berada dalam tahap operasional konkret.
Siswa sekolah dasar hanya bisa memahami konsep apabila disertai contoh-contoh
95
yang nyata. Oleh karena itu, peneliti memberikan gagasan suatu media baru yang
dapat digunakan dalam materi perkalian. Peneliti meneliti keefektifan media
“cross two colours” terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
di kelas eksperimen. Sebagai pembanding, peneliti juga memberikan media tabel
perkalian dalam pembelajaran di kelas kontrol.
Pemberian perlakuan (treatment) dilakukan selama 2 kali pertemuan.
Selama pembelajaran, peneliti dibantu observer untuk mengamati aktivitas siswa
dan guru mitra untuk mengamati aktivitas peneliti. Dari hasil pengamatan,
diperoleh data aktivitas belajar siswa dari kedua kelompok. Untuk mengetahui
keefektifan media “cross two colours” terhadap aktivitas belajar, peneliti
menganalisis uji normalitas data aktivitas belajar siswa. Pengujian menggunakan
Kolmogorov Smnirnov melalui program SPSS 17. Hasil analisis menunjukkan
nilai Sig Kolmogorov Smnirnov pada kedua kelompok sebesar 0,000 sehingga
data dinyatakan berdistribusi tidak normal. Oleh karena itu, uji homogenitas tidak
dapat dilanjutkan dan analisis akhir menggunakan U Mann Whitney melalui
program SPSS 17. Hasil analisis akhir menunjukkan bahwa nilai Asymp Sig (2-
Tailed) sebesar 0,003 sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat diasumsikan
bahwa terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa yang menggunakan media “cross
two colours” dan model turnamen belajar dengan hasil belajar siswa yang
menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen belajar. Untuk
mengetahui perbedaan nilai aktivitas belajar kedua kelompok, peneliti
membandingkan nilai rata-rata aktivitas yang telah diperoleh. Setelah
dibandingkan, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata aktivitas kelompok
96
eksperimen yaitu 76.69 dan nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelompok
kontrol yaitu 68,00.. Berdasarkan data tersebut, dapat diasumsikan bahwa
aktivitas belajar siswa yang menggunakan media “cross two colours” dan model
turnamen belajar ternyata lebih tinggi daripada aktivitas belajar siswa yang
menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen belajar.
Untuk mengetahui keefektifan media “cross two colours” terhadap hasil
belajar siswa, peneliti memberikan soal hasil belajar (posstest). Setelah data hasil
belajar (posstest) diperoleh, peneliti menganalisis uji normalitas data dengan uji
Kolmogorov Smnirnov dengan bantuan program SPSS 17. Hasil analisis
menunjukkan nilai Sig Kolmogorov Smnirnov pada kelompok eksperimen sebesar
0,151 dan pada kelompok kontrol sebesar 0,110 sehingga data dinyatakan
berdistribusi normal. Analisis dilanjutkan dengan homogenitas data. Pengujian
homogenitas menggunakan uji Levene melalu SPSS 17. Hasil pengujian
menunjukkan bahwa nilai Sig Levene’s Test sebesar 0,976 sehingga data
dinyatakan homogen. Data hasil belajar dinyatakan homogen sehingga analisis
akhir menggunakan uji-t dengan teknik Independent Sample t Test melalui
program SPSS 17. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Sig t-test pada Equal
Variances assumed sebesar 0,015 sehingga Ho ditolak. Dengan demikian dapat
diasumsikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan
media “cross two colours” dan model turnamen belajar dengan hasil belajar siswa
yang menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen belajar. Selain
dianalisis dengan program SPSS 17, peneliti juga membandingkan nilai rata-rata
hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari data yang ada,
97
dapat diketahui nilai rata-rata hasil belajar (posttest) kelompok eksperimen yaitu
77,92 dan nilai rata-rata hasil belajar (posttest) kelompok kontrol yaitu 72,61.
Apabila dibandingkan, nilai hasil belajar pada kelompok eksperimen lebih tinggi
dari pada nilai hasil belajar kelompok kontrol. Berdasarkan data tersebut, dapat
diasumsikan bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media “cross two
colours” dan model turnamen belajar lebih tinggi daripada hasil belajar siswa
yang menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen belajar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media “cross two colours” terbukti
efektif dan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas dan hasil
belajar siswa. Hal ini karena media “cross two colours” berasal dari bahan yang
sederhana dan mudah untuk digunakan dalam pembelajaran. Siswa sekolah dasar
khususnya kelas rendah akan semakin antusias apabila menggunakan media
“cross two colours” dan model turnamen belajar dalam pembelajaran materi
perkalian. Siswa yang senang berkompetisi akan semakin semangat untuk
menyelesaikan tugas yang telah diberikan guru. Apalagi tugas yang diberikan
berbentuk seperti permainan dan dapat dikerjakan secara berkelompok. Selain itu,
siswa yang berhasil mendapatkan nilai tertinggi akan mendapat penghargaan dari
guru. Dengan demikian siswa menjadi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal.
Dari beberapa kelebihan penggunaan media “cross two colours” dengan
menerapkan model turnamen belajar, peneliti juga menemukan kendala dalam
pelaksanaannya. Kendala tersebut diantaranya yaitu (1) pada awal pembelajaran
siswa kesulitan dalam memahami cara pemakaian media “cross two colours”, (2)
98
guru terkadang kurang menguasai manajemen kelas sehingga perlu persiapan
yang matang sebelum pembelajaran, dan (3) beberapa siswa yang merasa pandai
tidak mau bekerjasama dengan siswa yang berkemampuan kurang, sehingga guru
perlu memberikan motivasi secara bijaksana.
99
BAB 5
PENUTUP
Dalam penutup akan diuraikan tentang simpulan dan saran dari hasil
penelitian yang diperoleh.
5.1 Simpulan
Hasil penelitian yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Kejambon 04
Tegal dan Sekolah Dasar Negeri Kejambon 10 Tegal menunjukkan bahwa :
(1) Terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa yang menggunakan media
“cross two colours” dan model turnamen belajar dengan aktivitas belajar
aktivitas belajar siswa yang menggunakan media tabel perkalian dan
model turnamen belajar. Data aktivitas belajar dinyatakan berdistribusi
tidak normal sehingga analisis akhir menggunakan U Mann Whitney
melalui SPSS 17. Hasil pengujian menunjukkan nilai Asymp Sig sebesar
0,000. Selain itu, diperoleh nilai rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar
76,69 pada kelas eksperimen dan 68,00 pada kelas kontrol. Apabila
dibandingkan, rata-rata nilai aktivitas belajar siswa yang menggunakan
media “cross two colours” dengan model turnamen belajar lebih tinggi
daripada rata-rata nilai aktivitas belajar siswa yang menggunakan media
tabel perkalian dan model turnamen belajar. Dengan demikian, peneliti
mengasumsikan bahwa media “cross two colours” efektif terhadap
aktivitas belajar siswa kelas II sekolah dasar khususnya pada materi
perkalian dasar.
100
(2) Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan media “cross
two colours” dan model turnamen belajar dengan hasil belajar siswa yang
menggunakan media tabel perkalian dan model turnamen belajar. Data
hasil belajar dinyatakan berdistribusi normal sehingga analisis akhir
menggunakan Independent Sample T Test melalui SPSS 17. Hasil
pengujian menunjukkan nilai Sig t-test sebesar 0,015. Selain itu, diperoleh
nilai rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen sebesar 77,92 dan nilai
rata-rata hasil belajar kelompok kontrol sebesar 72,61. Apabila
dibandingkan, rata-rata nilai hasil belajar siswa yang mengggunakan
media “cross two colours” dan model turnamen belajar lebih tinggi
daripada rata-rata nilai hasil belajar siswa yang menggunakan media tabel
perkalian dan model turnamen belajar. Dengan demikian, peneliti
mengasumsikan bahwa media “cross two colours” efektif terhadap hasil
belajar siswa kelas II sekolah dasar khususnya pada materi perkalian dasar.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti dapat
mengemukakan saran-saran sebagai berikut:
(1) Penggunaan media “cross two colours” dengan model turnamen belajar
perlu disosialisasikan dan dijadikan alternatif untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika
khususnya pada materi perkalian dasar.
101
(2) Sebaiknya guru melakukan perencanaan pembelajaran yang baik sebelum
melakukan pembelajaran dengan menggunakan media “cross two colours”
dan model turnamen belajar.
(3) Dalam menerapkan pembelajaran matematika, guru dapat melakukan
variasi media “cross two colours” dengan model pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristrik siswa dan materi pembelajaran.
102
Lampiran 1
Surat Izin Penelitian
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
Gedung Gd A2 Lt. ,Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Telepon : 024-8508019
Laman : http://fip.unnes.ac.id, surrel No : 138/UN37.1.1.9/LK/2013 Lamp : - Hal : Izin Penelitian
Kepada Yth. Kepala SD N Kejambon 4, 7, dan 10 di SD N Kejambon 4, 7, dan 10 Dengan Hormat, Bersama ini, kami mohon izin pelaksanaan penelitian untuk menyusun skripsi/tugas akhir oleh mahasiswa berikut : Nama : RISQI IKA FAUZIYAH NIM : 1401409204 Prodi : Pendidikan Guru sekolah Dasar Topik : Keefektifan Penggunaan Media “Cross Two Colours” Terhadap
Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Perkalian pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Kejambon 10 Tegal.
Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
L
Lampiran 2
Data
Nomor
Absen
1 F
2 M
3 M
4 R
5 W
6 D
7 D
8 D
9 D
10 F
11 G
12 In
SEK
Siswa Kela
Nama Si
Faiz Prasetya
Mia Oktavian
Moh. Nurkho
Rizka Maulid
Wildan Rama
Dili Mandala
Dinda Nabill
Dwiki Dharm
Dwi Prio Sam
Feranti Dwi A
Gysca Aulia
ndrawan
PEMD
UPPDKOLAH D
JL. Nakula U
as II SD Neg
Tahun A
iswa
an
ni
oliq
diyah
adhani
a Putra
a
mawan
mbodo
Ardani
Putri
MERINTAHDINAS PED KECAMATDASAR NEUtara ( 0283 ) 3
geri Kejamb
Ajaran 2012
Nom
Ab
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
H KOTA TEENDIDIKATAN TEGAL TEGERI K320238 Kode Po
bon 10 (Kela
2/2013
mor
bsen N
13 Keigo
14 Lilis
15 Mifta
16 Moh.
17 Moh
18 Musta
19 Noyy
20 Radit
21 Rism
22 Septia
23 Wind
24 Moh
Tegal,
EGAL AN TIMUR
KEJAMBOos 52124 Tegal
as Eksperim
Nama Siswa
o
Sugiharti
ah Hurrochm
Syafiq P
Djafar Ilyas
aqimah
yara Danish P
tya Ramadan
ma Merlinda
an Arbyanto
da Tri Astuti
Tajul Arifin
April
103
ON 10
men)
mat
a
P
n
o
n
2013
L
Lampiran 3
Da
No.
Absen
1 Jo
2 S
3 Y
4 A
5 A
6 A
7 F
8 F
9 Ir
10 K
11 M
12 M
SEK
ata Siswa K
Nama Si
ohan Praseti
Siska Amelia
Yeni Fitriani
Aulia Firdia M
Adnan Firdau
Ahmad Soleh
Fadiah Khesh
Fatma Rizky
rfan Maulan
Krisnanda Ay
Marzuqoh C
Meliyana T
PEMD
UPPDKOLAH D
JL. Nakula U
elas II SD N
Tahun A
iswa
ia
ana
M
us
hadi
hia S
S
na
yu L
MERINTAHDINAS PED KECAMATDASAR NUtara ( 0283 ) 3
Negeri Keja
Ajaran 2012
N
Ab
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
H KOTA TEENDIDIKATAN TEGAL TNEGERI K
320249 Kode Po
mbon 4 (Ke
2/2013
No.
bsen N
13 Modh
14 Muh.
15 Muh.
16 Muh.
17 Nabil
18 Nayla
19 Nazw
20 Sandi
21 Sendi
22 Vane
23 Oktav
Tegal,
EGAL AN TIMUR
KEJAMBOos 52124 Tegal
elas Kontro
Nama Siswa
hi Trivana
Bayu S
Dimas A
Dzaki M
lah Syifa F
a Nurul K
wa Amelia F
i Aditya
i Cahya P
sza R
via Aulia P
Apri
104
ON 4
l)
a
il 2013
L
Lampiran 4
Dat
No 1 A2 M3 A4 A5 A6 D7 D8 D9 D
10 F11 F12 F13 F14 G15 H16 M17 M
SEK
ta Siswa Ke
NaAlip Nur FalaM. Miftah UlAliya MufidaAdelia Syafa Aburahman RDevi Nailah SDhiyah KhoirDoflavio FareDinda Nur DaFathir RamadFarah Ayu SaFaiz Salman NFahri Riadi Galuh Retno Hanum SalsaM. Nurul AnaM. Izzul Rah
PEMD
UPPDKOLAH D
JL. Nakula U
las IV SD N
Tahun A
ama ah llumudin a Nabilah
Ridho Sabrina runnisa ela F ahlia
dhani alsabila Noor F
Wulan abila am adiansyah
MERINTAHDINAS PED KECAMATDASAR NUtara ( 0283 ) 3
Negeri Kejam
Ajaran 2012
N1122222222223333
H KOTA TEENDIDIKATAN TEGAL TNEGERI K
320248 Kode Po
mbon 7 (Ke
2/2013
No 18 Mauli19 M. Zi20 M. Ily21 M. Fa22 M. Ri23 Noval24 Nur S25 Naila 26 Nadia27 Naila 28 Piresa29 Satria30 Syifa 31 Scani32 Yoga 33 Zaki M
EGAL AN TIMUR
KEJAMBOos 52124 Tegal
elas Uji Cob
Nama ia Egi Isnainiaul Haq yas Tri Agusaqih Hidayatidho Maulanl Aditya
Sofiatun NisaCahya War
a Febriani Ainun
abil Panji Wa Putra R Dela Khairua Nabila R Permana Izn
Mustagfirin
Tegal, A
Mengeta
105
ON 7
ba)
ni
stino tulloh na
a dani
Wistyo
unnisa
ni
April 2013
ahui,
L
Lampiran 5
Nomor
Absen
1 F
2 M
3 M
4 R
5 W
6 D
7 D
8 D
9 D
10 F
11 G
12 In
SEK
Dafta
Nama Si
Faiz Prasetya
Mia Oktavian
Moh. Nurkho
Rizka Maulid
Wildan Rama
Dili Mandala
Dinda Nabill
Dwiki Dharm
Dwi Prio Sam
Feranti Dwi A
Gysca Aulia
ndrawan
PEMD
UPPDKOLAH D
JL. Nakula U
ar Anggota
Tahun A
iswa
an
ni
oliq
diyah
adhani
a Putra
a
mawan
mbodo
Ardani
Putri
MERINTAHDINAS PED KECAMATDASAR NEUtara ( 0283 ) 3
Sampel Kel
Ajaran 2012
Nom
Ab
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
H KOTA TEENDIDIKATAN TEGAL TEGERI K320238 Kode Po
las Eksperim
2/2013
mor
bsen N
13 Keigo
14 Lilis
15 Mifta
16 Moh.
17 Moh
18 Musta
19 Noyy
20 Radit
21 Rism
22 Septia
23 Wind
24 Moh
Tegal,
EGAL AN TIMUR
KEJAMBOos 52124 Tegal
men
Nama Siswa
o
Sugiharti
ah Hurrochm
Syafiq P
Djafar Ilyas
aqimah
yara Danish P
tya Ramadan
ma Merlinda
an Arbyanto
da Tri Astuti
Tajul Arifin
April
106
ON 10
mat
a
P
n
o
n
2013
L
Lampiran 6
No.
Absen
1 Jo
2 S
3 Y
4 A
5 A
6 A
7 F
8 F
9 Ir
10 K
11 M
12 M
SEK
Daf
Nama Si
ohan Praseti
Siska Amelia
Yeni Fitriani
Aulia Firdia M
Adnan Firdau
Ahmad Soleh
Fadiah Khesh
Fatma Rizky
rfan Maulan
Krisnanda Ay
Marzuqoh C
Meliyana T
PEMD
UPPDKOLAH D
JL. Nakula U
ftar Anggot
Tahun A
iswa
ia
ana
M
us
hadi
hia S
S
na
yu L
MERINTAHDINAS PED KECAMATDASAR NUtara ( 0283 ) 3
ta Sampel K
Ajaran 2012
N
Ab
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
H KOTA TEENDIDIKATAN TEGAL TNEGERI K
320249 Kode Po
Kelas Kontr
2/2013
No.
bsen N
13 Modh
14 Muh.
15 Muh.
16 Muh.
17 Nabil
18 Nayla
19 Nazw
20 Sandi
21 Sendi
22 Vane
23 Oktav
Tegal,
EGAL AN TIMUR
KEJAMBOos 52124 Tegal
rol
Nama Siswa
hi Trivana
Bayu S
Dimas A
Dzaki M
lah Syifa F
a Nurul K
wa Amelia F
i Aditya
i Cahya P
sza R
via Aulia P
Apri
107
ON 4
a
il 2013
108
Lampiran 7
Silabus Matematika
Sekolah : SD
Kelas / Semester : II / 2
Tema : Peristiwa, Hidup Bermasyarakat, Hidup Hemat
Standar Kompetensi : 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.
KD Materi Pokok Indikator Kegiatan
pembelajaran Penilaian Alokasi
waktu Sumber belajar Teknik Bentuk Contoh
Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya dua bilangan
Pengerjaan hitung
bilangan
1. Mengingat fakta dasar perkalian
2. Mengalikan bilangan sampai 100 dengan berbagai cara.
3. Menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian.
1. Mengingat arti perkalian sebagai penjumlahan berulang.
2. Mengalikan bilangan dengan cara penjumlahan berulang dan cara langsung (mencongak).
3. Menuliskan daftar perkalian sampai dengan100.
4. Menyelesaikan soal cerita yang mengandung perkalian.
Kuis Tes
Lisan Tertulis
4x 4=… Ani membeli 3 kotak kue. Setiap kotak berisi 2. Jumlah kue ani ada…
9 JP Buku Senang Matematika
kelas 2 karya Amin
Mustofa, dkk.
109
Lampiran 8
Silabus Pengembangan Pembelajaran Matematika Kelas Eksperimen
Sekolah : SD
Kelas / Semester : II / 2
Tema : Peristiwa, Hidup Bermasyarakat, Hidup Hemat
Standar Kompetensi : 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Bentuk
Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
PERTEMUAN 1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya dua bilangan
Pengerjaan hitung bilangan
Kegiatan Awal 1. Menyiapkan kondisi siswa,
kelas, media dll. 2. Memberikan apersepsi berkaitan
dengan materi. Kegiatan Inti 1. Eksplorasi a. Guru menjelaskan materi
perkalian dasar. b. Guru menjelaskan cara
penggunaan media “cross two colours”.
c. Guru menjelaskan prosedur pelaksanaan model turnamen belajar.
2. Elaborasi
1. Mengingat fakta dasar perkalian.
2. Mengalikan bilangan sampai 100 dengan berbagai cara.
Tertulis
3 jp x 35 menit
1. Amin Mustofa, Buchori, Erna Juliatun, dan Isti Hidayah. 2008. Senang Matematika 2: Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
2. Purnomosidi, Wiyanto, dan Endang Supadminingsi. 2007.
110
Siswa secara berkelompok menyelesaikan soal perkalian menggunakan media “cross two colours” dengan model turnamen belajar.
3. Konfirmasi Guru dan siswa melakukan klarifikasi
Kegiatan Akhir 1. Menyimpulkan materi
pembelajaran. 2. Siswa mengerjakan soal
evaluasi. 3. Memberikan penghargaan kepada
kelompok pemenang.
Matematika 2 : Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
PERTEMUAN 2 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya dua bilangan
Pengerjaan hitung bilangan
Kegiatan Awal 1. Menyiapkan kondisi siswa,
kelas, media dll. 2. Memberikan apersepsi berkaitan
dengan materi.
Kegiatan Inti 1. Eksplorasi a. Guru menjelaskan materi
perkalian yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
b. Guru menjelaskan cara penggunaan media “cross two
1. Menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian.
Tertulis
3 jp x 35 menit
1. Amin Mustofa, Buchori, Erna Juliatun, dan Isti Hidayah. 2008. Senang Matematika 2: Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
2. Purnomosidi,
111
colours”. c. Guru menjelaskan prosedur
pelaksanaan model turnamen belajar.
2. Elaborasi Siswa secara berkelompok menyelesaikan soal perkalian menggunakan media “cross two colours” dengan model turnamen belajar.
3. Konfirmasi Guru dan siswa melakukan klarifikasi.
Kegiatan Akhir 1. Menyimpulkan materi
pembelajaran. 2. Siswa mengerjakan soal
evaluasi. 3. Memberikan penghargaan kepada
kelompok pemenang.
Wiyanto, dan Endang Supadminingsi. 2007. Matematika 2 : Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
PERTEMUAN 3 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya dua bilangan
Pengerjaan hitung bilangan
Kegiatan Awal 1. Menyiapkan kondisi siswa,
kelas, media dll. 2. Menyiapkan tes formatif.
Kegiatan Inti
1. Mengingat fakta dasar perkalian.
2. Mengalikan
bilangan sampai 100 dengan
Tertulis
2 jp x 35 menit
1. Amin Mustofa, Buchori, Erna Juliatun, dan Isti Hidayah. 2008. Senang Matematika 2:
112
1. Eksplorasi a. Guru menjelaskan prosedur
pelaksanaan tes formatif. b. Guru membagikan lembar tes
formatif dan lembar jawaban kepada siswa.
2. Elaborasi Siswa mengerjakan tes formatif secara perseorangan.
3. Konfirmasi Guru memberi ulasan beberapa soal formatif.
Kegiatan Akhir Memberikan penghargaan kepada kelompok pemenang.
berbagai cara.
3. Menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian.
Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
2. Purnomosidi, Wiyanto, dan Endang Supadminingsi. 2007. Matematika 2 : Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
113
Lampiran 9
Silabus Pengembangan Pembelajaran Matematika Kelas Kontrol
Sekolah : SD
Kelas / Semester : II / 2
Tema : Peristiwa, Hidup Bermasyarakat, Hidup Hemat
Standar Kompetensi : 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Indikator Bentuk
Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar
PERTEMUAN 1 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya dua bilangan
Pengerjaan hitung bilangan
Kegiatan Awal 1. Menyiapkan kondisi siswa,
kelas, media dll. 2. Memberikan apersepsi
berkaitan dengan materi. Kegiatan Inti 1. Eksplorasi
a. Guru menjelaskan materi perkalian.
b. Guru menjelaskan cara penggunaan media tabel perkalian.
c. Guru menjelaskan prosedur pelaksanaan model turnamen belajar.
2. Elaborasi
1. Mengingat fakta dasar perkalian.
2. Mengalikan bilangan sampai 100 dengan berbagai cara.
Tertulis
3 jp x 35 menit
1. Amin Mustofa, Buchori, Erna Juliatun, dan Isti Hidayah. 2008. Senang Matematika 2: Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
2. Purnomosidi, Wiyanto, dan Endang Supadminingsi. 2007. Matematika 2
114
Siswa secara berkelompok menyelesaikan soal perkalian menggunakan media tabel perkalian dengan model turnamen belajar.
3. Konfirmasi Guru dan siswa melakukan klarifikasi
Kegiatan Akhir 1. Menyimpulkan materi
pembelajaran. 2. Siswa mengerjakan soal
evaluasi. 3. Memberikan penghargaan
kepada kelompok pemenang.
: Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
PERTEMUAN 2 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya dua bilangan
Pengerjaan hitung bilangan
Kegiatan Awal 1. Menyiapkan kondisi siswa,
kelas, media dll. 2. Memberikan apersepsi
berkaitan dengan materi. Kegiatan Inti 1. Eksplorasi a. Guru menjelaskan materi
perkalian yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
b. Guru menjelaskan cara
1. Menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian.
Tertulis
2 jp x 35 menit
1. Amin Mustofa, Buchori, Erna Juliatun, dan Isti Hidayah. 2008. Senang Matematika 2: Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
2. Purnomosidi,
115
penggunaan media tabel perkalian.
c. Guru menjelaskan prosedur pelaksanaan model turnamen belajar.
2. Elaborasi Siswa secara berkelompok menyelesaikan soal perkalian menggunakan media tabel perkalian dengan model turnamen belajar.
3. Konfirmasi Guru dan siswa melakukan klarifikasi
Kegiatan Akhir 1. Menyimpulkan materi
pembelajaran. 2. Siswa mengerjakan soal
evaluasi. 3. Memberikan penghargaan
kepada kelompok pemenang.
Wiyanto, dan Endang Supadminingsi. 2007. Matematika 2 : Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
PERTEMUAN 3 Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya dua bilangan
Pengerjaan hitung bilangan
Kegiatan Awal 1. Menyiapkan kondisi siswa,
kelas, media dll. 2. Menyiapkan tes formatif.
Kegiatan Inti 1. Eksplorasi
1. Mengingat fakta dasar perkalian.
2. Mengalikan
bilangan sampai 100 dengan berbagai cara.
Tertulis
2 jp x 35 menit
1. Amin Mustofa, Buchori, Erna Juliatun, dan Isti Hidayah. 2008. Senang Matematika 2: Untuk SD/MI Kelas 2. Jakarta:
116
a. Guru menjelaskan prosedur pelaksanaan tes formatif.
b. Guru membagikan lembar tes formatif dan lembar jawaban kepada siswa.
2. Elaborasi Siswa mengerjakan tes formatif secara perseorangan.
3. Konfirmasi Guru memberi ulasan beberapa soal formatif.
Kegiatan Akhir Memberikan penghargaan kepada kelompok pemenang.
3. Menyelesaikan
masalah yang mengandung perkalian.
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
2. Purnomosidi, Wiyanto, dan Endang Supadminingsi. 2007. Matematika 2 : Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
117
Lampiran 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1 KELAS EKSPERIMEN
Tema : PERISTIWA
Sekolah : SD Negeri Kejambon 10 Tegal
Kelas/Semester : II / 2
Alokasi waktu : 6 JP (210 Menit)
Pelaksanaan : Kamis, 15 Mei 2013
A. STANDAR KOMPETENSI
Matematika : Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai 2 angka.
IPA : Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam
kehidupan sehari-hari.
B. KOMPETENSI DASAR
Matematika : Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua
angka
IPA : Mendeskripsikan kegunaan panas dan cahaya matahari
dalam kehidupan sehari-hari.
C. INDIKATOR
Matematika : 1. Mengingat fakta dasar perkalian.
2. Mengalikan bilangan sampai dengan 100 dengan
berbagai cara.
IPA : Menyebutkan kegunaan panas dan cahaya matahari bagi
kehidupan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Matematika : 1. Setelah guru menjelaskan konsep perkalian, siswa dapat
mendefinisikan konsep perkalian.
118
2. Setelah mendengar penjelasan dari guru, siswa mampu
mengingat kembali fakta dasar perkalian.
IPA : Setelah mendengar penjelasan guru, siswa dapat
menyebutkan kegunaan matahari bagi kehidupan.
Karakter yang diharapkan yaitu ketekunan, ketelitian, kedisiplinan,
kerjasama,tanggung jawab, dan kreatif.
E. MATERI PEMBELAJARAN
IPA : Kegunaan Matahari
Matematika : Perkalian
F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Model Turnamen Belajar (Learning Turnament)
Metode : Ceramah, Pemberian Tugas, Kerja Kelompok,
Tanya Jawab.
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Salam
b. Siswa merapikan tempat duduk
c. Berdoa, melakukan presensi, dan menyiapkan alat belajar
d. Memberikan apersepsi
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti (180 menit)
a. Eksplorasi (30 menit)
1) Guru menjelaskan konsep perkalian yang berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari.
2) Guru menjelaskan cara penggunaan media “cross two colours”.
3) Guru menjelaskan kegunaan matahari bagi kehidupan.
119
4) Guru menjelaskan prosedur pelaksanaan pembelajaran dengan
model turnamen belajar.
b. Elaborasi (130 menit)
1) Siswa disuruh berpasangan
2) Siswa diberi lembar kerja siswa (LKS) yang berupa daftar
perkalian yang harus diisi. Sebutlah ini sebagai ronde pertama.
3) Siswa menjawab soal secara perseorangan. Siswa dapat
menggunakan media “cross two colours” untuk menghitung hasil
perkalian.
4) Guru dan siswa mencocokan jawaban yang benar.
5) Siswa menggabungkan skor yang didapat dengan pasangannya.
6) Untuk peningkatan motivasi, siswa diberi sebuah permainan
“teka-teki silang” yang telah disediakan oleh guru.
7) Setelah motivasi kembali tinggi, siswa diberi materi kembali
untuk dipelajari secara berpasangan. Sebutlah ini sebagai ronde
kedua.
8) Siswa diberi LKS untuk dikerjakan kembali secara perorangan.
9) Siswa mengerjakan LKS secara perseorangan. Siswa
diperbolehkan menggunakan media “cross two colours”sebagai
alat bantu menghitung.
10) Guru dan siswa mencocokan jawaban yang benar.
11) Siswa kembali menjumlahkan skor yang diperoleh pada ronde
pertama dengan ronde kedua dengan pasangannya.
12) Pasangan yang memperoleh nilai tertinggi akan mendapatkan
penghargaan berupa sertifikat siswa terbaik.
c. Konfirmasi (20 menit)
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
2) Guru menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari.
3. Kegiatan Penutup (30 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas
120
b. Guru memberikan evaluasi.
c. Guru dan siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa.
H. MEDIA, ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
1. Media : Media “cross two colours” dan gambar.
2. Alat : Papan tulis dan spidol
3. Bahan : Kertas cover, Sedotan, dan Kertas bergambar
4. Sumber Belajar :
a. Silabus Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) kelas 2 semester 2.
b. Silabus Matematika kelas 2 semester 2.
c. BSE Senang Matematika untuk SD/MI kelas 2 karya Amin
Mustofa,dkk
d. BSE Matematika 2 untul SD/MI kelas 2 karya Purnomosidi, dkk.
e. BSE Ilmu Pengetahuan Alam 2 untuk SD/MI kelas 2 karya Sri
Purwati.
f. Lembar Kerja Siswa.
I. PENILAIAN
a. Teknik Penilaian : Teknik Tes
b. Jenis Penilaian : Tes Tertulis
c. Bentuk Penilaian : Isian (terlampir)
d. Skor Penilaian
%
B = Jumlah soal yang dijawab benar
JS = Jumlah soal
121
Tegal, 15 Mei 2013
Guru Kelas II Peneliti
Rusmanto, A. Ma Risqi Ika Fauziyah
195812061982011003 1401409204
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Kejambon 10 Tegal
Susiyati, S.Pd
19580817 197802 2 011
122
Lampiran RPP
Silabus Matematika
Sekolah : SD
Kelas / Semester : II / 2
Tema : Peristiwa, Hidup Bermasyarakat, Hidup Hemat
Standar Kompetensi : 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.
KD Materi Pokok Indikator Kegiatan
pembelajaran Penilaian Alokasi
waktu Sumber belajar Teknik Bentuk Contoh
Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya dua bilangan
Pengerjaan hitung
bilangan
1. Mengingat fakta dasar perkalian
2. Mengalikan bilangan sampai 100 dengan berbagai cara.
3. Menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian.
1. Mengingat arti perkalian sebagai penjumlahan berulang.
2. Mengalikan bilangan dengan cara penjumlahan berulang dan cara langsung (mencongak).
3. Menuliskan daftar perkalian sampai dengan100.
4. Menyelesaikan soal cerita yang mengandung perkalian.
Kuis Tes
Lisan Tertulis
4x 4=… Ani membeli 3 kotak kue. Setiap kotak berisi 2. Jumlah kue ani ada…
9 JP Buku Senang Matematika
kelas 2 karya Amin
Mustofa, dkk.
123
Silabus Ilmu Pengetahuan Alam
Sekolah : SD
Kelas / Semester : II / 2
Tema : Peristiwa, Hidup Bermasyarakat, Hidup Hemat
Standar Kompetensi : Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari.
KD Materi Pokok
Indikator Kegiatan
pembelajaran Penilaian Alokasi
waktu Sumber belajar
Teknik Bentuk Contoh Mengidentifikasi kenampakan matahari pada pagi, siang, dan sore hari.
Kenampakan matahari
1. Menjelaskan kenampakan matahari pada pagi, siang dan sore hari.
2. Menyebutkan pengaruh kedudukan matahari (pagi, siang dan sore hari).
1. Mengamati kedudukan matahari dan pengaruhnya dalam kehidupan.
2. Mengamati dan menggambar bayangan benda pada waktu pagi, siang atau sore hari.
Tes
Lisan Tertulis
Matahari terbit di sebelah…. Waktu siang hari matahari terasa….
4 JP 1. Gambar kenampakan matahari
2. BSE Ilmu
Pengetahuan Alam 2 untuk SD/MI kelas 2 karya Sri Purwati.
124
Materi Pokok
(Matematika dan IPA)
Guru menjelaskan mengenai konsep perrkalian.
G
Guru kemudian memberikan konfirmasi bahwa banyaknya kaki untuk:
1 kambing = 4 sebab 4 adalah fakta
2 kambing = 8 sebab 8 = kaki kambing I + kaki kambing II
= 4 + 4
3 kambing = 12 sebab 12 = kaki kambing I + kaki kambing II + kaki kambing III
= 4 + 4 + 4.
Selanjutnya guru memberikan arahan apabila 1 kambing kakinya 4 artinya
banyak kaki seluruhnya untuk:
1 kambing = 1 × 4 … (dibaca 1 kali 4)
2 kambing = 2 × 4 … (dibaca 2 kali 4)
3 kambing = 3 × 4 … (dibaca 3 kali 4)
Dari peragaan dan bentuk perkalian di atas dapat disimpulkan bahwa
banyak kaki seluruhnya untuk:
1 kambing = 1 × 4 = 4
(sebab hanya ada 1 kambing yang berkaki 4)
2 kambing = 2 × 4 = 4 + 4 = 8
(sebab kaki kambing I + kaki kambing II)
3 kambing = 3 × 4 = 4 + 4 + 4 = 12
125
(sebab kaki kambing I+kaki kambing II+kaki kambing III)
Mengenal sifat perkalian bilangan satu angka dengan satu
Perhatikan perkalian dua bilangan berikut ini!
3 x 1 = 1 + 1 + 1 = 3
7 x 1 = 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1= 7
4 x 1 = 1 + 1 + 1 + 1 = 4
Semua bilangan jika dikalikan satu hasilnya adalah bilangan itu sendiri.
Perkalian bilangan dengan angka 0 (nol)
Perhatikan perkalian dua bilangan berikut ini!
3 x 0 = 0 + 0 + 0 = 0
6 x 0 = 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 = 0
5 x 0 = 0 + 0 + 0 + 0 + 0 = 0
Semua bilangan jika dikalikan 0 hasilnya adalah 0 (nol).
IPA
matahari pagi baik untuk kesehatan.
matahari pagi mengandung vitamin D
sinar matahari yang terlalu panas tidak baik untuk kesehatan
karena berbahaya untuk kulit
panas matahari berguna untuk
* mengeringkan pakaian
* mengeringkan padi ikan dan kerupuk
* membantu tumbuhan memasak makanan
* membantu hewan berjemur
cara mengatasi panas dan silau matahari
* tidak menatap matahari langsung
* memakai kaca mata hitam
* memakai topi atau payung
Gambar k
Media “C
Media
kegunaan m
Cross Two C
matahari
Colours”
126
127
Lembar Kerja Siswa Ronde Pertama
Nama :
No.Absen :
DAFTAR PERKALIAN Isilah daftar perkalian di bawah ini! 1 1 x 1 = 11 1 x 2 = 21 1 x 3 = 31 1 x 4 = 41 1 x 5 = 2 2 x 1 = 12 2 x 2 = 22 2 x 3 = 32 2 x 4 = 42 2 x 5 = 3 3 x 1 = 13 3 x 2 = 23 3 x 3 = 33 3 x 4 = 43 3 x 5 = 4 4 x 1 = 14 4 x 2 = 24 4 x 3 = 34 4 x 4 = 44 4 x 5 = 5 5 x 1 = 15 5 x 2 = 25 5 x 3 = 35 5 x 4 = 45 5 x 5 = 6 6 x 1 = 16 6 x 2 = 26 6 x 3 = 36 6 x 4 = 46 6 x 5 = 7 7 x 1 = 17 7 x 2 = 27 7 x 3 = 37 7 x 4 = 47 7 x 5 = 8 8 x 1 = 18 8 x 2 = 28 8 x 3 = 38 8 x 4 = 48 8 x 5 = 9 9 x 1 = 19 9 x 2 = 29 9 x 3 = 39 9 x 4 = 49 9 x 5 = 10 10 x 1 = 20 10 x 2 = 30 10 x 3 = 40 10 x 4 = 50 10 x 5 =
51 1 x 6 = 61 1 x 7 = 71 1 x 8 = 81 1 x 9 = 91 1 x 10 = 52 2 x 6 = 62 2 x 7 = 72 2 x 8 = 82 2 x 9 = 92 2 x 10 = 53 3 x 6 = 63 3 x 7 = 73 3 x 8 = 83 3 x 9 = 93 3 x 10 = 54 4 x 6 = 64 4 x 7 = 74 4 x 8 = 84 4 x 9 = 94 4 x 10 = 55 5 x 6 = 65 5 x 7 = 75 5 x 8 = 85 5 x 9 = 95 5 x 10 = 56 6 x 6 = 66 6 x 7 = 76 6 x 8 = 86 6 x 9 = 96 6 x 10 = 57 7 x 6 = 67 7 x 7 = 77 7 x 8 = 87 7 x 9 = 97 7 x 10 = 58 8 x 6 = 68 8 x 7 = 78 8 x 8 = 88 8 x 9 = 98 8 x 10 = 59 9 x 6 = 69 9 x 7 = 79 9 x 8 = 89 9 x 9 = 99 9 x 10 = 60 10 x 6 = 70 10 x 7 = 80 10 x 8 = 90 10 x 9 = 100 10 x 10 =
N
N
Nama
No. absen
1. Ayo ten
a.
b. s
2. Ayo tuli
a. 5 x 6
b. 7 x 4
c. 9 x 8
3. Andika
Banyakn
4. Matahar
5. Petani g
6. Matahar
7. Agar ma
L
:
:
ntukan bilang
…. +
…. +
iskan bentuk
6 = … + …
4 = … + …
8 = … + …
membeli
nya kelereng
ri terbit di se
garam mengg
ri berada pad
ata tidak sila
Lembar Kerj
gan untuk so
…. +
….
k perkalian b
… + … +
… + … +
… + … +
5 bungkus
g Andika sel
ebelah .
gunakan pan
da waktu pag
au saat matah
rja Siswa Ro
oal berikut in
+ ….
+ …
berikut dalam
… + … =
… + … +
… + … +
kelereng.
luruhnya ada
. . dan
nas matahari
gi hari meng
hari panas se
onde Kedua
ni!
+ ….
….
m bentuk pen
= ….
+ … + … =
+ … + … +
Setiap bun
a . . . .
terbenam di
untuk . . . .
gandung vita
ebaiknya kit
a
= …. x
= …. x
njumlahan b
= ….
+ … + …
ngkus beris
i sebelah . . .
amin . . . .
ta …
128
…. = ….
…. = ….
berulang!
= ….
i 4 butir.
.
N
N
1. P
2. I
3. P
4. B
5. Y
6. M
Nama
No. absen
Pasangkan s
a.
b.
c.
d.
e.
Ibu menjemu
Petani garam
Binatang yan
Yang menci
Matahari yan
:
:
soal dan has
ur pakaian m
m mengguna
ng suka berj
ptakan mata
ng sehat men
T
sil pekalian d
menggunakan
akan panas m
emur di baw
ahari yaitu . .
ngandung vi
Tes Evaluasi
di bawah ini
n …
matari untuk
wah matahari
. . .
itamin…….
i
!
matahar
…
i yaitu…
.
ri.
129
130
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN 2 KELAS EKSPERIMEN
Tema : PERISTIWA
Sekolah : SD Negeri Kejambon 10 Tegal
Kelas/Semester : II / 2
Alokasi waktu : 6 JP (210 Menit)
Pelaksanaan : Kamis, 16 Mei 2013
A. STANDAR KOMPETENSI
Matematika : Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai
dua angka.
Bahasa Indonesia : Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di
sekitar dan menyalin puisi anak.
SBK : Mengenal unsur musik
B. KOMPETENSI DASAR
Matematika : Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan
dua angka
Bahasa Indonesia : Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar
secara sederhana dengan bahasa tulis
SBK : Mengidentifikasi unsur musik dari berbagai sumber
yang dihasilkan alat musik konvemsional.
C. INDIKATOR
Matematika : 1. Mengalikan bilangan sampai dengan 100 dengan
berbagai cara.
2. Menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian.
Bahasa Indonesia : Menulis dekripsi binatang.
SBK : Menjelaskan unsur-unsur musik dari berbagai sumber.
131
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Matematika :
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat mengalikan bilangan
sampai 100 dengan berbagai cara.
2. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat memecahkan
permasalahan yang mengandung perkalian.
Bahasa Indonesia :
1. Setelah melihat gambar, siswa mampu menuliskan deskripsi binatang.
SBK :
1. Setelah melihat gambar, siswa mampu menjelaskan unsur-unsur musik
dari berbagai sumber bunyi yang dihasilkan alat musik.
Karakter yang diharapkan yaitu rasa hormat dan perhatian, ketekunan,
ketelitian, kedisiplinan, kerjasama.tanggung jawab,dan kreatif
E. MATERI PEMBELAJARAN
Matematika : Perkalian
Bahasa Indonesia : Menulis deskripsi binatang
SBK : Unsur musik
F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Model Turnamen Belajar (Learning Turnament)
Metode : Ceramah, Pemberian Tugas, Kerja Kelompok,
Tanya Jawab.
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Salam
b. Siswa merapikan tempat duduk
c. Berdoa, melakukan presensi, dan menyiapkan alat belajar
d. Memberikan apersepsi
132
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi (30 menit)
1) Guru menjelaskan contoh masalah yang mengandung perkalian
2) Guru menjelaskan cara penggunaan media “cross two colours”
dikaitkan dengan materi perkalian.
3) Guru mendeskripsikan ciri-ciri binatang yang ada disekitar
4) Guru menjelaskan unsur-unsur musik.
5) Guru menjelaskan prosedur pelaksanaan pembelajaran dengan
model turnamen belajar.
b. Elaborasi ( 120 menit)
1) Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangku.
2) Siswa diberi lembar kerja siswa (LKS) yang pertama.
3) Siswa menjawab soal secara individu. Kemudian siswa secara
berpasangan menggunakan media “cross two colours” untuk
menghitung hasil perkalian.
4) Siswa mencocokan jawaban yang benar.
5) Siswa menggabungkan skor yang didapat dengan pasangannya.
6) Untuk peningkatan motivasi, siswa diberi sebuah permainan “teka
teki silang” yang telah disediakan oleh guru.
7) Siswa kembali menerima Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan
secara berpasangan.
8) Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa yang kedua.
9) Siswa mencocokan jawaban yang benar.
10) Siswa kembali menjumlahkan skor yang diperoleh pada ronde
pertama dan ronde kedua dengan pasangannya.
11) Pasangan yang memperoleh nilai tertinggi akan mendapatkan
penghargaan berupa sertifikat siswa terbaik.
c. Konfirmasi (20 menit)
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
133
2) Guru menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari.
3) Guru meluruskan kesalahpahaman yang terjadi ketika kerja
kelompok.
3. Kegiatan Penutup (30 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
b. Guru memberikan evaluasi berupa soal pilihan ganda.
c. Guru dan siswa mencocokan jawaban yang benar.
d. Guru memberikan tindak lanjut sebagai PR.
e. Guru dan siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa.
H. MEDIA, ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
1. Media : Media “Cross Two Colours” dan gambar.
2. Alat : Papan Tulis dan Spidol.
3. Bahan : Kertas cover, Sedotan, Kertas Gambar
4. Sumber Belajar :
a. Silabus Matematika kelas 2 semester 2.
b. Silabus Bahasa Indonesia kelas 2 semester 2.
c. Silabus Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) kelas 2 semester 2.
d. BSE Senang Matematika kelas 2 karya Amin Mustofa,dkk
e. BSE Matematika untuk SD/MI kelas 2 karya Purnomosidi, Wiyanto,
dan Endang Supdaminingsih.
f. BSE Cinta Berbahasa Indonesia kelas 2 karya Tri Novia Nellitayanti.
g. BSE Aku Bangga Bahasa Indonesia kelas 2 karya Ismoyo dan
Romiyatun.
h. BSE Seni Budaya dan Keterampilan kelas 2 karya Dyah Ruci
Bramadya Rasha Murti.
i. Lembar Kerja Siswa.
I. PENILAIAN
a. Teknik Penilaian : Teknik Tes
134
b. Jenis Penilaian : Tes Tertulis
c. Bentuk Penilaian : Pilihan Ganda (terlampir)
d. Skor Penilaian
%
B = Jumlah soal yang dijawab benar
JS = Jumlah soal
Tegal, 16 Mei 2013
Guru Kelas II Peneliti
Rusmanto, A. Ma Risqi Ika Fauziyah
195812061982011003 1401409204
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Kejambon 10 Tegal
Susiyati, S.Pd
195808171978022011
135
Lampiran RPP
Silabus Matematika
Sekolah : SD
Kelas / Semester : II / 2
Tema : Peristiwa, Hidup Bermasyarakat, Hidup Hemat
Standar Kompetensi : 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.
KD Materi Pokok Indikator Kegiatan
pembelajaran Penilaian Alokasi
waktu Sumber belajar Teknik Bentuk Contoh
Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya dua bilangan
Pengerjaan hitung
bilangan
1. Mengingat fakta dasar perkalian
2. Mengalikan bilangan sampai 100 dengan berbagai cara.
3. Menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian.
1. Mengingat arti perkalian sebagai penjumlahan berulang.
2. Mengalikan bilangan dengan cara penjumlahan berulang dan cara langsung (mencongak).
3. Menuliskan daftar perkalian sampai dengan100.
4. Menyelesaikan soal cerita yang mengandung perkalian.
Kuis Tes
Lisan Tertulis
4x 4=… Ani membeli 3 kotak kue. Setiap kotak berisi 2. Jumlah kue ani ada…
9 JP Buku Senang Matematika
kelas 2 karya Amin
Mustofa, dkk.
136
Silabus Bahasa Indonesia
Sekolah : SD
Kelas / Semester : II / 2
Tema : Peristiwa, Hidup Bermasyarakat, Hidup Hemat
Standar Kompetensi : Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan menyalin puisi anak
KD Materi Pokok Indikator
Kegiatan pembelajaran
Penilaian Alokasi waktu
Sumber belajar Teknik Bentuk Contoh
Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis
Menulis deskripsi
atau ciri-ciri binatang
1. Mendeskripsi-kan ciri-ciri binatang.
2. Menuliskan deskripsi binatang di sekitar.
1. Memperhatikan gambar-gambar binatang.
2. Mendeskripsikan ciri-ciri binatang tersebut secara tertulis
Kuis
Lisan Tertulis
Tuliskan deskripsi dari gajah!
3 JP 1. Gambar binatang
2. Buku Cinta Berbahasa Indonesia kelas 2 karya Tri Novita Nellyanti.
137
Silabus Seni Budaya dan Keterampilan
Sekolah : SD
Kelas / Semester : II / 2
Tema : Peristiwa, Hidup Bermasyarakat, Hidup Hemat
Standar Kompetensi : Mengenal unsur musik.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Indikator
Kegiatan pembelajaran
Penilaian Alokasiwaktu
Sumber belajar Teknik Bentuk Contoh
Mengidentifi-kasi unsur musik dari berbagai sumber bunyi yang dihasilkan alat musik konvensional.
Unsur-unsur musik
1. Menjelaskan unsur-unsur musik dari berbagai sumber bunyi yang dihasilkan alat musik.
1. Guru mengenalkan unsur musik pada alat m usik.
2. Siswa menyebutkan unsur musik yang ada pada alat musik.
Tes
Tertulis
Recorder merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara…
2 JP 1. BSE Seni Budaya dan Keterampilan kelas 2 karya Dyah Ruci Bramadya Rasha Murti.
D
B
B
B
2
B
4
K
a
Di halaman
Berapa kaki
Berapa bany
Banyak kaki
2 + 2 + 2 + 2
Banyak kaki
4 × 2 = 2 + 2
Kamu sudah
ada 8. Sekar
(M
ada 4 ekor a
seekor ayam
yak kaki 4 ek
i 4 ekor ayam
2 = ....
i 4 ekor ayam
2 + 2 + 2 = 8
Perkalian
h bisa mengh
rang, bisakah
Nam
Aku
Aku
Aku
Nam
Aku
Aku
Wa
Ban
Nam
Aku
Aku
Aku
M
Matematika,
ayam.
m?
kor ayam?
m
m
8
n merupaka
hitung banya
h kamu menu
maku ayam
u suka berko
u punya dua
u punya dua
maku lumba
u hidup di la
u suka melom
arna kulitku a
nyak orang y
maku kupu-k
u mempunya
u bisa terban
u suka hingg
Materi Pokok
Bahasa Indo
n penjumla
ak kaki ayam
uliskan desk
okok setiap p
a mata
a kaki
a-lumba
aut
mpat
abu-abu
yang suka de
kupu
ai sepasang s
ng
gap di bunga
k
onesia, SBK
ahan yang b
m jika berjum
kripsi ayam?
pagi
enganku
sayap
a yang berwa
K)
berulang.
mlah 4. Juml
?
arna warni.
138
lah kakinya
139
Alat musik ada bermacam-macam.
Ada yang besar, ada yang kecil.
Ada yang dimainkan dengan dipukul.
Ada yang ditiup ataupun dipetik.
Ada pula yang dimainkan dengan menekan tuts.
Alat musik yang dipukul disebut perkusi.
Ada perkusi yang dipukul tangan.
Ada perkusi yang dipukul dengan alat.
Contohnya drum dan gendang
Ada alat musik yang dimainkan dengan menekan tuts.
Tuts ini berupa bilah hitam dan putih.
Contohnya piano dan keyboard.
Ada alat yang dimainkan dengan cara digesek.
Alat musik ini memiliki senar/dawai.
Tiap senar menghasilkan nada tertentu.
Jika ditekan, senar menghasilkan nada lain.
Alat berdawai juga ada yang dipetik.
Contohnya biola dan gitar.
Ada pula alat musik tiup.
Alat ini biasanya memiliki rongga.
Alat musik tiup memiliki lubang-lubang.
Contohnya recorder, tuba, dan seruling.
1. Gamba
Gb. A
2. Gamba
Gb.
Gb. Bio
3. Med
Se
ar Binatang
Ayam
ar Alat Mus
Gitar
ola
dia “Cross T
edotan War
Gb. L
ik
Gb
Two Colours
rna
Media
Lumba-lumb
Gb. Piano
. Bass Drum
s
4.
Kertas Co
ba
o
m
over “C
Gb. Kupu-k
Gb. Record
Gb.
Cross Two C
140
kupu
der
Tuba
Colours”
N
N
1. P
2. S
Nama
No. absen
Pasangkan s
a.
b.
c.
d. Selesaikan s
a. Ada 9 m
makan.
Jawab :
b. Didapur
3 ikan. B
Jawab :
c. Yovi m
Yovi se
Jawab :
d. Ayam m
ada 8 ay
Jawab :
e. Murid-m
setiap b
Jawab :
f. Sinta m
jumlah b
Jawab :
Lem
:
:
soal dan has
soal cerita di
meja di rest
Berapa bany
……………
r restoran ad
Berapa bany
……………
mempunyai 6
luruhnya?
……………
milik Fandi
yam. Berapa
……………
murid sedan
aris ada 10 a
……………
mempunya 3
bunga Sinta
……………
mbar Kerja S
sil pekalian d
bawah ini!
oran. Masin
yak orang y
………………
da 3 orang k
yak banyak i
………………
6 rak. Setiap
………………
ditempatkan
akah jumlah
………………
ng melakuka
anak, berapa
………………
vas bunga.
seluruhnya?
………………
Siswa “ Ron
di bawah ini
ng-masing m
yang makan d
……………
koki. Masing
kan yang dig
……………
p rak tidak a
……………
n di dalam
ayam Fandi
……………
an upacara.
akah jumlah
……………
Setiap vas b
?
……………
nde Pertam
!
meja terdapat
di restoran it
……………
g-masing kok
goreng di da
……………
ada bukunya
……………
7 kurungan
seluruhnya?
……………
Satu kelom
murid yang
……………
berisi 8 tang
……………
ma “
t 4 orang ya
tu?
………………
ki sedang m
apur?
………………
a. Ada berap
………………
. Jika setiap
?
………………
mpok ada 4
ikut upacara
………………
gkai bunga.
………………
141
ang sedang
………
menggoreng
………
pakah buku
………
p kurungan
………
baris. Jika
a?
………
Berapakah
………
N
N
Nama
No. absen
1. Pada ha
melihat
2. Andi ju
terdapat
bermain
c.
d.
…
Isila
Alat M1. 2. 3. 4.
Lem
:
:
ari Minggu, A
banyak bina
N
A
A
A
uga menemu
t ikan didal
n di kolam ai
… +
… + … +
ah tabel berik
Musik yang di………………………………………………………………
mbar Kerja
Andi pergi k
atang. Tulisl
Namaku …
Aku suka m
Aku meng
Warna tub
Namaku ….
Aku punya
Aku punya
Aku suka mak
Jumlah ka
… x
Jumlah ka
… x
ukan binatan
lam akuariu
ir. Ayo tentu
… +
… + … +
kut ini !
ipukul Al… … … ….
a Siswa “ Ro
ke kebun bin
lah deskripsi
…
makan …
ghasilkan …
buhku …
….
…. ma
kan ….
aki binatang
x … =
aki binatang
x … =
ng yang ada
um yang ke
ukan bilanga
+ …
+ … + …
at musik yang1. ………2. ………3. ………4. ………
onde Kedua
natang bersam
i binatang ya
dan …
panjang diat
ta dan ….
disamping s
….
disamping a
….
di air. Di k
cil dan ana
an untuk soa
+ …
+ … + …
g ditiup ……….. ……….. ……….. ……….
a “
ma keluarga
ang dilihat o
….
tas mulut
kaki.
seluruhnya a
ada…
kebun bintan
ak bebek ya
al berikut ini
= … x
= … x
Alat mus1. …2. …3. …4. …
142
a. Disana ia
leh Andi!
ada …
ng tersebut
ang sedang
i!
… = ….
x … = ….
ik yang ditek………………………………………………………………
kan …… ….. ….. …..
143
TEKA TEKI SILANG
Isilah teka-teki berikut ini! Nama :
1 O No.absen :
2 N
3 D
4 K
5 R
6 E
7 M
8 S
9 L
10 T
Pertanyaan
1 Binatang yang mempunyai punuk
yaitu … 6 9 x 5 = …
2 10 x 0 = … 7 Binatang yang suka makan
pisang yaitu …
3 4 x 3 = … 8 3 x 3 = …
4 Binatang yang suka mengeong yaitu
… 9
Binatang yang menghasilkan
madu yaitu …
5 Gajah suka makan … 10 7 x 1 = …
N
N
M
M
K
W
B
S
2
3
4
Nama
No. Absen
Mata Pelajar
Materi Poko
Kelas/Semes
Waktu
Berilah tan
Soal Matem
1. Bentuk p
a. 3 + 3
b. 3 + 3
c. 3 + 3
2. 5 x 9 = 9
Bilangan
a. 45
b. 47
c. 49
3.
4.
:…
:…
ran : M
ok : P
ster : I
:
da silang (x
matika
enjumlahan
3 + 3 + 3 + 3
3 + 3 + 3 + 3
3 + 3 + 3 + 3
+ 9 + 9 + 9
yang tepat u
Bentuk
a. 4
b. 5
c. 6
Ji
ka
a.
b.
c.
T
……………
……………
Matematika,
Perkalian
II / 2
10 menit
x) pada jawa
berulang da
3 + 3
3 + 3 + 3
3 + 3 + 3 + 3
+ 9 = ….
untuk melen
k perkalian d
4 x 6
5 x 6
6 x 6
ika pak Tom
aki seluruhn
. 24
. 28
. 30
Tes Evaluasi
……………
……………
, Bahasa Ind
aban yang b
ari 7 x 3 yaitu
ngkapi titik-ti
dari gambar d
mo memelihar
nya ada….
i
……..
……..
donesia, SBK
benar!
u …
itik diatas ya
disamping y
ra 7 hewan d
K
aitu ….
yaitu ….
disamping. B
144
Banyaknya
145
5. 4 x … = 8 x 4
Angka yang tepat untuk melengkapi titik-titik diatas yaitu . . . .
a. 4
b. 6
c. 8
Soal Bahasa Indonesia
6. Hewan disamping menyukai tempat yang kotor, sebaiknya
kita….
a. menjaga kebersihan rumah
b. menjaga keamanan rumah
c. gmenjaga kenyamanan rumah
7. Hewan disamping yaitu hewan yang suka makan …
a. susu
b. rumput
c. daging
8. Tubuhku besar. Kakiku ada empat.
Telingaku lebar. Aku mempunyai belalai yang panjang.
Binatang yang mempunyai deskripsi diatas yaitu . . .
a. gurita
b. gagak
c. gajah
9. Binatang ini yang hidup di gurun.
Ia mempunyai punuk di punggungnya.
Binatang yang sesuai dengan deskripsi diatas yaitu…
a. unta
b. merak
c. kangguru
146
10. Deskripsi yang tepat untuk kupu-kupu yaitu ….
a. bisa terbang karena memiliki sayap
b. bisa berenang karena memiliki sirip
c. bisa berjalan karena memiliki kaki
Soal Seni Budaya dan Keterampilan
11. Alat musik yang dimainkan dengan cara digesek biasanya mempunyai …
a. rongga udara b. senar c. tuts
12. Piano merupakan contoh alat musik yang dimainkan dengan cara …
a. ditekan tutsnya b. dipetik dawainya c. ditiup rongganya
13. Contoh alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup yaitu …
a. seruling dan piano b. recorder dan tuba d. tuba dan gitar
14. Biola dimainkan dengan cara …
a. digesek b. ditiup c. dipetik
15. Contoh alat musik yang dimainkan dengan dipukul yaitu…
a. gitar b. piano c. drum bass
KUNCI JAWABAN TES EVALUASI Matematika
1. B 2. A 3. A 4. B 5. C
Bahasa Indonesia 1. A 2. B 3. C 4. A 5. A
Seni Budaya dan Keterampilan 1. B 2. A 3. B 4. A 5. C
147
TINDAK LANJUT EVALUASI
A. SOAL PENGAYAAN
1. Tuliskan 4 deskripsi binatang di bawah ini !
2. Isilah titik-titik di bawah ini dengan bilangan yang tepat!
a. 2 x 3 x 5 = . . . x 5 = . . . .
b. 5 x 2 x 4 = . . . x 4 = . . . .
c. 3 x 1 x 9 = . . . x 9 = . . . .
d. 4 x 2 x 10 = . . . x 10 = . . . .
3. Sebutkan contoh alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul!
B. SOAL REMIDIAL
1. Tuliskan 4 deskripsi binatang di bawah ini !
2. Andi pergi ke kebun binatang bersama keluarganya. Disana ia melihat
berbagai binatang. Jika ia melihat 6 kelinci,
a. Berapa jumlah kaki kelinci seluruhnya?
Jawab : ……………………………………………………………………..
b. Berapa jumlah telinga kelinci seluruhnya?
Jawab : ……………………………………………………………………..
c. Berapa jumlah mulut kelinci seluruhnya?
Jawab : ……………………………………………………………………..
148
Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN 1 KELAS KONTROL
Tema : PERISTIWA
Sekolah : SD Negeri Kejambon 04 Tegal
Kelas/Semester : II / 2
Alokasi waktu : 4 JP (140 Menit)
Pelaksanaan : Jumat, 10 Mei 2013
A. STANDAR KOMPETENSI
Matematika :
Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.
Bahasa Indonesia :
Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan menyalin
puisi anak.
B. KOMPETENSI DASAR
Matematika :
Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
Bahasa Indonesia :
Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana dengan
bahasa tulis
C. INDIKATOR
Matematika :
1. Mengalikan bilangan sampai dengan 100 dengan berbagai cara.
2. Menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian.
Bahasa Indonesia :
Menulis dekripsi binatang.
149
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Matematika :
1. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat mengalikan bilangan
sampai 100 dengan berbagai cara.
2. Setelah mendengar penjelasan dari guru, siswa mampu menyelesaikan
masalah yang mengandung perkalian.
Bahasa Indonesia :
Setelah melihat gambar, siswa mampu menuliskan deskripsi binatang.
Karakter yang diharapkan yaitu rasa hormat dan perhatian, ketekunan,
ketelitian, kedisiplinan, kerjasama.tanggung jawab,dan kreatif
E. MATERI PEMBELAJARAN
Matematika : Perkalian
Bahasa Indonesia : Menulis deskripsi binatang
F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Model Turnamen Belajar (Learning Turnament)
Metode : Ceramah, Pemberian Tugas, Kerja Kelompok,
Tanya Jawab.
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Salam
b. Siswa merapikan tempat duduk
c. Berdoa, melakukan presensi, dan menyiapkan alat belajar
d. Memberikan apersepsi
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi (30 menit)
150
1) Guru menjelaskan konsep perkalian sebagai penjumlahan
berulang.
2) Guru menjelaskan cara penggunaan media tabel perkalian
dikaitkan dengan materi perkalian.
3) Guru menunjukkan gambar binatang untuk dihitung jumlahnya
dan dikalikan.
4) Siswa mencoba menggunakan tabel perkalian pada materi
perkalian.
5) Guru mendeskripsikan ciri-ciri binatang yang ada disekitar.
6) Guru menjelaskan prosedur pelaksanaan pembelajaran dengan
model turnamen belajar.
b. Elaborasi ( 65 menit)
1) Siswa membentuk kelompok dengan teman sebangku.
2) Siswa diberi lembar kerja siswa (LKS) yang pertama.
3) Siswa menjawab soal secara individu. Kemudian siswa secara
berpasangan menggunakan media tabel perkalian untuk
menghitung hasil perkalian.
4) Siswa mencocokan jawaban yang benar.
5) Siswa menggabungkan skor yang didapat dengan pasangannya.
6) Untuk peningkatan motivasi, siswa diberi sebuah permainan “teka
teki silang” yang telah disediakan oleh guru.
7) Siswa kembali menerima Lembar Kerja Siswa untuk dikerjakan
secara berpasangan.
8) Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa yang kedua.
9) Siswa mencocokan jawaban yang benar.
10) Siswa kembali menjumlahkan skor yang diperoleh pada ronde
pertama dan ronde kedua dengan pasangannya.
11) Pasangan yang memperoleh nilai tertinggi akan mendapatkan
penghargaan berupa hadiah.
151
c. Konfirmasi (10 menit)
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
2) Guru menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari.
3) Guru meluruskan kesalahpahaman yang terjadi ketika kerja
kelompok.
3. Kegiatan Penutup (25 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
b. Guru memberikan evaluasi berupa soal pilihan ganda.
c. Guru dan siswa mencocokan jawaban yang benar.
d. Guru memberikan tindak lanjut sebagai PR.
1) Siswa yang berhasil mencapai KKM (65), diberikan tugas untuk
mengerjakan pengayaan.
2) Siswa yang belum berhasil mencapai KKM (65), diberi tugas untuk
mengerjakan soal remedial.
e. Guru dan siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa.
H. MEDIA, ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
1. Media : Media Tabel perkalian dan gambar.
2. Alat : Papan Tulis
3. Bahan : Kertas cover
4. Sumber Belajar :
a. Silabus Matematika kelas 2 semester 2.
b. Silabus Bahasa Indonesia kelas 2 semester 2.
c. BSE Senang Matematika kelas 2 karya Amin Mustofa,dkk
d. BSE Matematika untuk SD/MI kelas 2 karya Purnomosidi, Wiyanto,
dan Endang Supdaminingsih.
e. BSE Cinta Berbahasa Indonesia kelas 2 karya Tri Novia Nellitayanti.
f. BSE Aku Bangga Bahasa Indonesia kelas 2 karya Ismoyo dan
Romiyatun.
g. Lembar Kerja Siswa.
152
I. PENILAIAN
a. Teknik Penilaian : Penilaian proses dan hasil
b. Jenis Penilaian : Tes Tertulis
c. Bentuk Penilaian : Pilihan Ganda (terlampir)
d. Skor Penilaian
%
B = Jumlah soal yang dijawab benar
JS = Jumlah soal
Tegal, 10 Mei 2013
Guru Kelas II Peneliti
Rosidah Sufiyani Risqi Ika Fauziyah
1401409204
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Kejambon 04 Tegal
Chumayah, S.Pd
19680831 198806 2 001
153
Lampiran RPP
Silabus Matematika
Sekolah : SD
Kelas / Semester : II / 2
Tema : Peristiwa, Hidup Bermasyarakat, Hidup Hemat
Standar Kompetensi : 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.
KD Materi Pokok Indikator Kegiatan
pembelajaran Penilaian Alokasi
waktu Sumber belajar Teknik Bentuk Contoh
Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya dua bilangan
Pengerjaan hitung
bilangan
1. Mengingat fakta dasar perkalian
2. Mengalikan bilangan sampai 100 dengan berbagai cara.
3. Menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian.
1. Mengingat arti perkalian sebagai penjumlahan berulang.
2. Mengalikan bilangan dengan cara penjumlahan berulang dan cara langsung (mencongak).
3. Menuliskan daftar perkalian sampai dengan100.
4. Menyelesaikan soal cerita yang mengandung perkalian.
Kuis Tes
Lisan Tertulis
4x 4=… Ani membeli 3 kotak kue. Setiap kotak berisi 2. Jumlah kue ani ada…
3 JP Buku Senang Matematika
kelas 2 karya Amin
Mustofa, dkk.
154
Silabus Bahasa Indonesia
Sekolah : SD
Kelas / Semester : II / 2
Tema : Peristiwa, Hidup Bermasyarakat, Hidup Hemat
Standar Kompetensi : Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan menyalin puisi anak
KD Materi Pokok Indikator
Kegiatan pembelajaran
Penilaian Alokasi waktu
Sumber belajar Teknik Bentuk Contoh
Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis
Menulis deskripsi
atau ciri-ciri binatang
1. Mendeskripsi-kan ciri-ciri binatang.
2. Menuliskan deskripsi binatang di sekitar.
1. Memperhatikan gambar-gambar binatang.
2. Mendeskripsikan ciri-ciri binatang tersebut secara tertulis
Kuis
Lisan Tertulis
Tuliskan deskripsi dari gajah!
1 JP 1. Gambar binatang
2. Buku Cinta Berbahasa Indonesia kelas 2 karya Tri Novita Nellyanti.
D
B
B
B
2
B
4
K
a
Di halaman
Berapa kaki
Berapa bany
Banyak kaki
2 + 2 + 2 + 2
Banyak kaki
4 × 2 = 2 + 2
Kamu sudah
ada 8. Sekar
ada 4 ekor a
seekor ayam
yak kaki 4 ek
i 4 ekor ayam
2 = ....
i 4 ekor ayam
2 + 2 + 2 = 8
Perkalian
h bisa mengh
rang, bisakah
Nam
Aku
Aku
Aku
Nam
Aku
Aku
Wa
Ban
Nam
Aku
Aku
Aku
M
(Matematik
ayam.
m?
kor ayam?
m
m
8
n merupaka
hitung banya
h kamu men
maku ayam
u suka berko
u punya dua
u punya dua
maku lumba
u hidup di la
u suka melom
arna kulitku a
nyak orang y
maku kupu-k
u mempunya
u bisa terban
u suka hingg
Materi Pokok
ka, Bahasa In
n penjumla
ak kaki ayam
nuliskan desk
okok setiap p
a mata
a kaki
a-lumba
aut
mpat
abu-abu
yang suka de
kupu
ai sepasang s
ng
gap di bunga
k
ndonesia)
ahan yang b
m jika berjum
kripsi ayam?
pagi
enganku
sayap
a yang berwa
berulang.
mlah 4. Juml
?
arna warni.
155
lah kakinya
1. Gam
Gb. A
2. Med
K
mbar Binata
Ayam
dia Tabel Pe
Kertas Cover
ang
Gb. L
erkalian
r
Media
Lumba-lumb
ba Gb. Kupu-k
156
kupu
N
N
Nama
No. absen
1. Pada ha
melihat
di kebun
2. Andi ju
terdapat
bermain
a.
b.
…
Lem
:
:
ari Minggu, A
banyak bin
n binatang!
N
A
A
A
uga menemu
t ikan didal
n di kolam ai
… +
… + … +
mbar Kerja S
Andi pergi k
natang. Tulis
Nama
Aku su
Aku m
Warna
Namaku
Aku punya
Aku punya
Aku suka mak
Jumlah ka
… x
Jumlah ka
… x
ukan binatan
lam akuariu
ir. Ayo tentu
… +
… + … +
Siswa “ Ron
ke kebun bin
slah deskrips
aku
uka makan
menghasilkan
a tubuhku
kan
aki binatang
x … =
aki binatang
x … =
ng yang ada
um yang ke
ukan bilanga
+ …
+ … + …
. .
. . .
. . . .
nde Pertam
natang bersam
si binatang y
n
pan
mata dan
disamping s
….
disamping a
….
di air. Di k
cil dan ana
an untuk soa
+ …
+ … + …
. . . .
. . . .
. .
.
. . . .
ma “
ma keluarga
yang dilihat
dan
njang diatas
seluruhnya a
ada…
kebun bintan
ak bebek ya
al berikut ini
= … x
= … x
. . . .
. . . .
. . . .
157
a. Disana ia
oleh Andi
mulut
kaki.
ada …
ng tersebut
ang sedang
i!
… = ….
x … = ….
. . . .
158
Lembar Kerja Siswa “ Ronde Kedua “
Nama :
No. absen :
Pada waktu bermain di taman, Rina melihat ada banyak kupu-kupu yang hinggap
di bunga. Rina melihat sayap kupu-kupu tersebut mempunyai warna. Warna
sayapnya berwarna-warni.
Jumlah sayap kupu-kupu ada 2. Jika di taman ada 8 kupu-kupu, maka jumlah
sayap seluruhnya ada ….
= … + … + … + … + … + … + … + …
= … x …
= ….
Hitunglah hasil perkalian berikut ini dengan bantuan media tabel perkalian.
1. 3 x 4 = …
2. 7 x 3 = …
3. 6 x 5 = …
4. 5 x 10 = …
Di dekat taman ada pusat perawatan binatang.
Deskripsi dari binatang disamping yaitu :
Namaku adalah ….
Aku mempunyai … kaki.
Aku suka makan….
Aku hidup di…
159
TEKA TEKI SILANG
Isilah teka-teki di bawah ini!
1 O
2 N
3 D
4 K
5 R
6 E
7 M
8 S
9 L
10 T
Pertanyaan
1 Binatang yang mempunyai punuk yaitu …
2 10 x 0 = …
3 4 x 3 = …
4 Binatang yang suka mengeong yaitu …
5 Gajah suka makan …
6 9 x 5 = …
7 Binatang yang suka makan pisang yaitu …
8 3 x 3 = …
9 Binatang yang menghasilkan madu yaitu …
10 7 x 1 = …
N
N
M
M
K
W
B
S
2
3
4
Nama
No. Absen
Mata Pelajar
Materi Poko
Kelas/Semes
Waktu
Berilah tan
Soal Matem
1. Bentuk p
a. 3 + 3
b. 3 + 3
c. 3 + 3
2. 5 x 9 = 9
Bilangan
a. 45
b. 47
c. 49
3.
4.
:…
:…
ran : M
ok : P
ster : I
:
da silang (x
matika
enjumlahan
3 + 3 + 3 + 3
3 + 3 + 3 + 3
3 + 3 + 3 + 3
+ 9 + 9 + 9
yang tepat u
Bentuk
a. 4
b. 5
c. 6
Ji
ka
a.
b.
c.
T
……………
……………
Matematika,
Perkalian
II / 2
10 menit
x) pada jawa
berulang da
3 + 3
3 + 3 + 3
3 + 3 + 3 + 3
+ 9 = ….
untuk melen
k perkalian d
4 x 6
5 x 6
6 x 6
ika pak Tom
aki seluruhn
. 24
. 28
. 30
Tes Evaluasi
……………
……………
, Bahasa Ind
aban yang b
ari 7 x 3 yaitu
ngkapi titik-ti
dari gambar d
mo memelihar
nya ada….
i
……..
……..
donesia, SBK
benar!
u …
itik diatas ya
disamping y
ra 7 hewan d
K
aitu ….
yaitu ….
disamping. B
160
Banyaknya
161
5. 4 x … = 8 x 4
Angka yang tepat untuk melengkapi titik-titik diatas yaitu . . . .
a. 4
b. 6
c. 8
Soal Bahasa Indonesia
6. Hewan disamping menyukai tempat yang kotor, sebaiknya
kita….
a. menjaga kebersihan rumah
b. menjaga keamanan rumah
c. gmenjaga kenyamanan rumah
7. Hewan disamping yaitu hewan yang suka makan …
a. susu
b. rumput
c. daging
8. Tubuhku besar.Kakiku ada empat.
Telingaku lebar.Aku mempunyai belalai yang panjang.
Binatang yang mempunyai deskripsi diatas yaitu . . .
a. gurita
b. gagak
c. gajah
9. Binatang ini yang hidup di gurun.
Ia mempunyai punuk di punggungnya.
Binatang yang sesuai dengan deskripsi diatas yaitu…
a. unta
b. merak
c. kangguru
162
10. Deskripsi yang tepat untuk kupu-kupu yaitu ….
a. bisa terbang karena memiliki sayap
b. bisa berenang karena memiliki sirip
c. bisa berjalan karena memiliki kaki
KUNCI JAWABAN TES EVALUASI Matematika 1. B
2. A
3. A
4. B
5. C
Bahasa Indonesia 6. A
7. B
8. C
9. A
10. A
163
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
PERTEMUAN 2 KELAS KONTROL
Tema : PERISTIWA
Sekolah : SD Negeri Kejambon 10 Tegal
Kelas/Semester : II / 2
Alokasi waktu : 5 JP (5 x 35 menit)
Pelaksanaan : Senin, 13 Mei 2013
A. Standar Kompetensi
Matematika : Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua
angka.
PKn : Menampilkan nilai-nilai pancasila.
SBK : Mengenal unsur musik
B. Kompetensi Dasar
Matematika : Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua
angka
PKn : Mengenal nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, dan senang
bekerja
SBK : Mengidentifikasi unsur musik dari berbagai sumber yang
dihasilkan alat musik konvemsional.
C. Indikator
Matematika : 1. Mengalikan bilangan sampai dengan 100 dengan berbagai
cara.
2. Menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian.
PKn : 1. Menjelaskan pengertian kejujuran, kedisiplinan, dan
senang bekerja.
2. Menyebutkan contoh kejujuran, kedisiplinan, dan senang
bekerja.
SBK : Menjelaskan unsur-unsur musik dari berbagai sumber.
164
D. Tujuan Pembelajaran
Matematika :
1. Setelah mendengar penjelasan dari guru, siswa mampu mengingat
kembali fakta dasar perkalian.
2. Setelah mendengar penjelasan guru, siswa dapat memecahkan
permasalahan yang mengandung perkalian.
PKn :
1. Setelah mendengar penjelasan dari guru, siswa mampu menjelaskan
pengertian kejujuran, kedisiplinan, dan senang bekerja.
2. Setelah melihat gambar, siswa dapat menyebutkan contoh sikap jujur,
disiplin, dan senang bekerja.
SBK :
1. Setelah melihat gambar, siswa mampu menjelaskan unsur-unsur musik
dari berbagai sumber bunyi yang dihasilkan alat musik.
Karakter yang diharapkan yaitu Rasa hormat dan perhatian, ketekunan,
ketelitian, kedisiplinan, kerjasama, tanggung jawab, dan kreatif
E. Materi Pembelajaran
Matematika : Perkalian
PKn : Kejujuran, kedisiplinan dan senang bekerja
SBK : Unsur-unsur musik
F. Model Dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Model Turnamen Belajar (Learning Turnament)
Metode : Ceramah, Pemberian Tugas, Kerja Kelompok,
Tanya Jawab.
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
a. Salam
165
b. Siswa merapikan tempat duduk
c. Berdoa, melakukan presensi, dan menyiapkan alat belajar
d. Memberikan apersepsi.
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Kegiatan Inti (140 menit)
a. Eksplorasi (30 menit)
1) Guru menjelaskan masalah yang mengandung perkalian.
2) Guru menjelaskan cara penggunaan media tabel perkalian.
3) Guru menjelaskan pengertian kejujuran, kedisiplinan dan senang
bekerja.
4) Guru menyebutkan contoh kejujuran, disiplin, dan senang bekerja.
5) Guru menjelaskan unsur-unsur musik.
6) Guru menjelaskan prosedur pelaksanaan pembelajaran dengan
model turnamen belajar.
b. Elaborasi ( 100 menit)
1) Siswa dibentuk kelompok secara berpasangan.
2) Siswa diberikan materi tematik untuk dipelajari.
3) Siswa diberi lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan.
4) Siswa menjawab soal secara perseorangan. Siswa dapat
menggunakan media tabel perkalian untuk menghitung hasil
perkalian.
5) Siswa mencocokan jawaban yang telah disediakan guru.
6) Siswa menggabungkan skor yang didapat dengan pasangannya.
7) Untuk peningkatan motivasi, siswa diberi sebuah permainan
“teka-teki silang” yang telah disediakan oleh guru.
8) Setelah motivasi kembali tinggi, siswa diberi materi kembali
untuk dipelajari secara berpasangan.
9) Siswa diberi LKS untuk dikerjakan kembali secara perorangan.
10) Siswa mengerjakan LKS secara perseorangan.
11) Siswa mencocokan jawaban yang benar.
166
12) Siswa kembali menjumlahkan skor yang diperoleh pada ronde
pertama dan ronde kedua dengan pasangannya.
13) Pasangan yang memperoleh nilai tertinggi akan mendapatkan
penghargaan berupa sertifikat siswa terbaik.
c. Konfirmasi (10 menit)
1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
2) Guru memberikan konfirmasi terhadap materi yang telah
dipelajari.
3. Kegiatan Penutup (25 menit)
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.
b. Guru memberikan evaluasi berupa soal pilihan ganda.
c. Guru dan siswa mencocokan jawaban yang benar.
d. Guru memberikan tindak lanjut sebagai PR.
1) Siswa yang berhasil mencapai KKM (65), diberikan tugas untuk
mengerjakan pengayaan.
2) Siswa yang belum berhasil mencapai KKM (65), diberi tugas untuk
mengerjakan soal remedial.
e. Guru dan siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa.
H. Media, Alat, Bahan Dan Sumber Belajar
1. Media : Tabel Perkalian dan gambar.
2. Alat : Papan Tulis
3. Bahan : Tabel Perkalian.
4. Sumber Belajar :
a. Silabus Matematika kelas 2 semester 2.
b. Silabus Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) kelas 2 semester 2.
c. Silabus Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) kelas 2 semester 2.
d. BSE Senang Matematika kelas 2 karya Amin Mustofa,dkk.
e. BSE Matematika untuk SD/MI kelas 2 karya Purnomosidi, Wiyanto,
dan Endang Supdaminingsih.
167
f. BSE Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI kelas 2 karya Setiati
Widihastuti dan Fajar Rahayuningsih.
g. BSE Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas II karya Sajari
dan Suharto.
h. BSE Seni Budaya dan Keterampilan kelas 2 karya Dyah Ruci
Bramadya Rasha Murti.
i. Lembar Kerja Siswa.
I. Penilaian
a. Teknik Penilaian : Teknik Tes
b. Jenis Penilaian : Tes Tertulis
c. Bentuk Penilaian : Isian (terlampir)
d. Skor Penilaian
%
B = Jumlah soal yang dijawab benar
JS = Jumlah soal
Tegal, 13 Mei 2013
Guru Kelas II Peneliti
Rosidah Sufiyani Risqi Ika Fauziyah
1401409204
Mengetahui,
Kepala SD Negeri Kejambon 04 Tegal
Chumayah, S.Pd
19680831 198806 2 001
168
Lampiran RPP
Silabus Matematika
Sekolah : SD
Kelas / Semester : II / 2
Tema : Peristiwa, Hidup Bermasyarakat, Hidup Hemat
Standar Kompetensi : 3. Melakukan perkalian dan pembagian bilangan sampai dua angka.
KD Materi Pokok Indikator
Kegiatan pembelajaran
Penilaian Alokasiwaktu
Sumber belajar Teknik Bentu
k Contoh
Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya dua bilangan
Pengerjaan hitung
bilangan
1. Mengingat fakta dasar perkalian
2. Mengalikan bilangan sampai 100 dengan berbagai cara.
3. Menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian.
1. Mengingat arti perkalian sebagai penjumlahan berulang.
2. Mengalikan bilangan dengan cara penjumlahan berulang dan cara langsung (mencongak).
3. Menuliskan daftar perkalian sampai dengan100.
4. Menyelesaikan soal cerita yang mengandung perkalian.
Kuis Tes
Lisan Tertuli
s
4x 4=… Ani membeli 3 kotak kue. Setiap kotak berisi 2. Jumlah kue ani ada…
9 JP Buku Senang Matematika kelas 2 karya
Amin Mustofa, dkk.
169
Silabus Pendidikan Kewarganegaraan
Sekolah : SD
Kelas / Semester : II / 2
Tema : Peristiwa, Hidup Bermasyarakat, Hidup Hemat
Standar Kompetensi : Menampilkan nilai-nilai pancasila.
KD Materi Pokok Indikator
Kegiatan pembelajaran
Penilaian Alokasiwaktu
Sumber belajar Teknik Bentuk Contoh
Mengenal nilai kejujuran, kedisiplinan, dan senang bekerja dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai-nilai
Pancasila
1. Menjelaskan pengertian kejujuran, kedisiplinan dan senang bekerja.
1. Menjelaskan pengertian kejujuran.
2. Menyebutkan contoh sikap jujur.
3. Menjelaskan pengertian displin.
4. Menyebuykan contoh kegiatan disiplin.
Kuis
Lisan Tertulis
Kejujuran adalah… Datang tepat waktu merupakan contoh sikap…
2 JP 3. BSE PKn kelas 2 Semester 2.
170
Silabus Seni Budaya dan Keterampilan
Sekolah : SD
Kelas / Semester : II / 2
Tema : Peristiwa, Hidup Bermasyarakat, Hidup Hemat
Standar Kompetensi : Mengenal unsur musik.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok Indikator
Kegiatan pembelajaran
Penilaian Alokasiwaktu
Sumber belajar Teknik Bentuk Contoh
Mengidentifi-kasi unsur musik dari berbagai sumber bunyi yang dihasilkan alat musik konvensional.
Unsur-unsur musik
1. Menjelaskan unsur-unsur musik dari berbagai sumber bunyi yang dihasilkan alat musik.
1. Guru mengenalkan unsur musik pada alat m usik.
2. Siswa menyebutkan unsur musik yang ada pada alat musik.
Tes
Tertulis (isian)
Recorder merupakan alat musik yang menghasilkan…
1 JP BSE Seni Budaya dan Keterampilan kelas 2 karya Dyah Ruci Bramadya Rasha Murti.
Ibu m
Masi
Baga
Agar
memiliki 2 k
ing-masing k
aimana cara
r lebih muda
2
Perkalian
M
(Matem
kotak kue yan
kotak berisi
a yang paling
ah, mari kita
kotak
Jadi 2 k
Bentuk p
n merupaka
Materi Pokok
matika, PKn,
ng disimpan
6 buah kue.
g mudah untu
gunakan car
=
kotak ada
perkaliannya
n penjumla
k
SBK)
n di atas meja
uk menghitu
ra perkalian.
6
12 kue
a yaitu :
ahan yang b
a.
ung jumlah s
.
+ 6
berulang.
171
semua kue.
172
Sepulang Andi membeli 5 kue, Andi menemukan dompet di jalan. Kemudian
Andi mengetahui kalau dompet tersebut adalah milik bu RT. Andi pun segera
mengembalikan dompet tersebut kepada bu RT.
Perilaku Andi tersebut dapat disebut sebagai contoh dari Kejujuran.
1. Kejujuran merupakan berkata dan berbuat benar sesuai dengan kenyataan.
Jujur juga dapat diartikan sebagai berkata apa adanya.
Contoh kejujuran yaitu
a. Tidak berbuat curang ketika bermain
b. Bertanya kepada guru jika belum paham
c. Tidak mencontek saat ulangan
d. Minta izin jika ingin meminjam barang orang lain
e. Meminta maaf ketika salah.
f. Jika berjanji selalu ditepati.
g. Mengembalikan barang temuan
h. Tidak mencuri/mengambil barang orang lain.
Anak yang jujur akan senantiasa bersikap disiplin.
2. Disiplin adalah menaati aturan atau tata tertib yang berlaku.
Contoh sikap disiplin yaitu
a. Belajar secara teratur
b. Berangkat sekolah tepat waktu
c. Melaksanakan jadwal piket
d. Tidur tidak terlalu malam
e. Berjalan di sebelah kiri.
f. Mengikuti upacara bendera.
g. Memakai seragam sekolah
h. Merapikan tempat tidur dan mainan setelah digunakan
Anak yang disiplin akan mempunyai sikap senang bekerja.
3. Senang bekerja adalah sikap yang senang mambantu orang lain.
Contoh sikap senang bekerja yaitu
173
a. Membantu ibu dan ayah ketika libur.
b. Rajin belajar
c. Bekerja bakti di lingkungan rumah, sekolah atau di masyarakat.
Alat musik ada bermacam-macam.
Ada yang besar, ada yang kecil.
Ada yang dimainkan dengan dipukul.
Ada yang ditiup ataupun dipetik.
Ada pula yang dimainkan dengan menekan tuts.
Alat musik yang dipukul disebut perkusi.
Ada perkusi yang dipukul tangan.
Ada perkusi yang dipukul dengan alat.
Contohnya drum dan gendang
Ada alat musik yang dimainkan dengan menekan tuts.
Tuts ini berupa bilah hitam dan putih.
Contohnya piano dan keyboard.
Ada alat yang dimainkan dengan cara digesek.
Alat musik ini memiliki senar/dawai.
Tiap senar menghasilkan nada tertentu.
Jika ditekan, senar menghasilkan nada lain.
Alat berdawai juga ada yang dipetik.
Contohnya biola dan gitar.
Ada pula alat musik tiup.
Alat ini biasanya memiliki rongga.
Alat musik tiup memiliki lubang-lubang.
Contohnya recorder, tuba, dan seruling.
174
Media
Gb. Contoh Kejujuran Gb. Contoh Disiplin
Gb. Gitar Gb. Piano Gb. Recorder
Gb. Biola Gb. Bass Drum Gb. Tuba
N
N
1. P
2. S
Nama
No. absen
Pasangkan s
a.
b.
c.
d. Selesaikan s
a. Ada
maka
Jawa
b. Dida
meng
Jawa
c. Yovi
buku
Jawa
d. Ayam
ada 8
Jawa
e. Muri
setiap
Jawa
f. Sinta
Bera
Jawa
Lem
:
:
soal dan has
soal cerita di
9 meja di re
an. Berapa b
ab : …………
apur restora
ggoreng 3 ik
ab : …………
i mempunya
u Yovi seluru
ab : …………
m milik Fan
8 ayam. Bera
ab : …………
id-murid sed
p baris ada 1
ab : …………
a mempuny
apakah jumla
ab : …………
mbar Kerja S
sil pekalian d
bawah ini!
estoran. Mas
banyak orang
……………
an ada 3
kan. Berapa b
……………
ai 6 rak. Se
uhnya?
……………
ndi ditempatk
apakah juml
……………
dang melaku
10 anak, bera
……………
ya 3 vas b
ah bunga Sin
……………
Siswa “ Ron
di bawah ini
ing-masing
g yang maka
……………
orang kok
banyak bany
……………
etiap rak tid
……………
kan di dalam
lah ayam Fan
……………
ukan upacara
apakah juml
……………
bunga. Setia
nta seluruhny
……………
nde Pertam
!
meja terdapa
an di restora
………………
ki. Masing-
yak ikan yan
………………
dak ada buk
………………
m 7 kurungan
ndi seluruhn
………………
a. Satu kelom
lah murid ya
………………
ap vas ber
ya?
………………
ma “
at 4 orang ya
an itu?
………………
-masing ko
ng digoreng d
………………
kunya. Ada
………………
n. Jika setiap
nya?
………………
mpok ada 4
ang ikut upac
………………
risi 8 tangk
………………
175
ang sedang
…………
ki sedang
di dapur?
…………
berapakah
…………
p kurungan
…………
baris. Jika
cara?
…………
kai bunga.
…………
176
Lembar Kerja Siswa “ Ronde Kedua “
Nama :
No. absen :
1. Pasangkan soal dan jawaban di bawah ini!
a. Gitar *
b. Seruling * * DIPUKUL
c. Recorder *
d. Gendang * * DIGESEK
e. Drum bass *
f. Piano * * DITIUP
g. Biola *
h. Tuba * * DITEKAN
2. Alat musik yang dipukul disebut juga sebagai …
3. Alat musik yang ditekan mempunyai tuts yang mempunyai warna …
dan …
177
TEKA TEKI SILANG
Isilah teka-teki di bawah ini!
Nama :
1 J No. absen :
2 L
3 D
4 T
5 C
6 L
7 R
8 P
9 K
10 R
Pertanyaan
1 Mengatakan yang sebenarnya
disebut … 6
Jika 1 kotak ada 5 kue.
Jumlah 3 kotak kue ada ...
2 3 x 1 = … 7 Tugas kita sebagai siswa adalah
… belajar
3 Datang tepat waktu merupakan
contoh dari … 8 Rajin pangkal …
4 Bersikap jujur membuat hati
menjadi … 9 Kita harus berlaku disiplin sejak …
5 Kalau bermain, kita tidak boleh … 10 Pekerjaan yang dilakukan bersama akan
terasa…
178
Tes Evaluasi
Nama :……………………………..
No. Absen :……………………………..
Mata Pelajaran : Matematika, PKn, SBK
Materi Pokok : Perkalian
Kelas/Semester : II / 2
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang benar!
Soal Matematika
1.
Besar nilai B pada kotak diatas yaitu ….
a. 54 b. 64 c. 74
2. Angka yang dapat mengganti huruf m dan n yaitu ….
a. 2 dan 6
b. 3 dan 5
c. 2 dan 5
3. Pak Andi mempunyai 7 kandang bebek. Jika setiap kandang berisi 6 bebek.
Jumlah bebek pak Andi seluruhnya ada ….
a. 41 b. 42 c. 44
4. Kakak membeli 9 keranjang jeruk. Jika setiap keranjang berisi 9. Jumlah jeruk
kakak seluruhnya ada…
a. 80
b. 81
c. 82
9 x 6 = B
18 x
9 m
n 3
179
5. Jika satu ikat ada 3 buku, jumlah buku seluruhnya
ada .…
a. 19 b. 20 c. 21
Soal Pendidikan Kewarganegaraan
6. Jika kita berbuat curang, hati kita akan menjadi …
a. gelisah b. tenang c. senang
7. Yang termasuk sikap disiplin yaitu …
a. membolos sekolah b. berangkat tepat waktu c. bangun kesiangan
8. Kalau kita berbuat salah, sebaiknya kita …
a. minta maaf b. diam saja c. tertawa
9. Tugas kita sebagai siswa yaitu …
a. bermain b. makan c. belajar
10. Mengatakan sesuai kenyataan disebut …
a. jujur b. disiplin c. senang bekerja
Soal Seni Budaya dan Keterampilan
11. Alat musik yang dimainkan dengan cara digesek biasanya mempunyai …
a. rongga udara b. senar c. tuts
12. Piano merupakan contoh alat musik yang dimainkan dengan cara …
a. ditekan tutsnya b. dipetik dawainya c. ditiup rongganya
13. Contoh alat musik yang dimainkan dengan cara ditiup yaitu …
a. recorder dan tuba b. seruling dan piano d. tuba dan gitar
180
14. Biola dimainkan dengan cara …
a. digesek b. ditiup c. dipetik
15. Contoh alat musik yang dimainkan dengan dipukul yaitu…
a. gitar b. piano c. drum bass
KUNCI JAWABAN TES EVALUASI
MATEMATIKA
1. A
2. A
3. B
4. B
5. C
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
6. A
7. B
8. A
9. C
10. A
SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN
11. B
12. A
13. A
14. A
15. C
181
Lampiran 12
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
A. Petunjuk Penggunaan
Bubuhkan tanda centang (√) pada kolom tanda cek (√), jika deskriptor yang
disediakan tampak. Jika jumlah deskriptor yang tampak pada kolom aspek
yang diamati:
Satu mendapatkan skor 1
Dua mendapatkan skor 2
Tiga mendapatkan skor 3
Empat mendapatkan skor 4
No Aspek yang
Diamati Deskriptor
Tanda Cek (√)
Skor
1. Kegiatan pendahuluan 1
Siswa datang ke sekolah tepat waktu Siswa bersalaman kepada guru sebelum masuk kelas.
Siswa memberi salam Siswa berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
2. Kegiatan Pendahuluan 2
Siswa merapikan tempat duduk. Siswa menyiapkan alat belajar yang diperlukan dalam pembelajaran.
Siswa memperhatikan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.
Siswa memberikan respon terhadap apersepsi/motivasi yang diberikan oleh guru.
3.
Kegiatan Eksplorasi
Siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi yang akan dipelajari dalam pembelajaran.
Siswa mampu menggunakan sumber belajar dan media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran.
Siswa berinteraksi dengan siswa lain, guru, atau sumber belajar lainnya.
Siswa aktif dan memperhatikan penjelasan dari guru.
182
4.
Kegiatan Elaborasi 1
Siswa memahami dan mengikuti petunjuk dan prosedur pembelajaran yang diberikan guru.
Siswa mengerjakan tugas yang diberikan
guru secara berkelompok.
Siswa bekerja sama dengan kelompoknya untuk memecahkan permasalahan yang diberikan.
Siswa terampil menggunakan media pembelajaran.
5.
Kegiatan Elaborasi 2
Siswa dapat mengerjakan tugas kelompok tepat waktu.
Siswa dapat mencatat atau menulis hal-hal penting dalam penyelesaian tugas.
Siswa dapat mengemukakan pendapat atau tanggapan dengan kesadaran sendiri.
Siswa dapat mengemukakan hasil/laporan tugas kelompok di depan kelas.
6. Kegiatan Konfirmasi 1
Siswa yang berhasil mengerjakan tugas dengan baik mendapat penguatan.
Siswa mendapatkan konfirmasi dari hasil eksplorasi dan elaborasi melalui berbagai sumber.
Siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
Siswa memperoleh pengalaman yang bermakna.
7. Kegiatan Konfirmasi 2
Siswa yang belum berhasil dibantu menyelesaikan masalah.
Siswa melakukan pengecekan hasil eksplorasi.
Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas.
Siswa yang masih pasif diberi motivasi untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.
8.
Kegiatan Penutup
Siswa membuat rangkuman/simpulan pembelajaran.
Siswa mengerjakan tes evaluasi secara
183
individu. Siswa mendapatkan tindak lanjut berupa remedial/pengayaan.
Siswa mengakhiri pembelajaran dengan berdoa bersama-sama.
SKOR TOTAL Skor maksimal = 32
184
Lampiran 13
TABEL UNTUK MEREKAP NILAI AKTIVITAS BELAJAR SISWA SETIAP PERTEMUAN
No.
Nama Siswa
Aspek yang diamati dalam Pembelajaran Jml
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
185
Lampiran 14
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS PENELITI
DALAM PEMBELAJARAN
A. Identitas Peneliti
1. Nama :
2. NIM :
3. Tempat Penelitian :
4. Kelas :
5. Alokasi Waktu :
6. Tanggal :
B. Petunjuk Penggunaan
Bubuhkan tanda centang (√) pada kolom tanda cek (√), jika deskriptor yang
disediakan tampak. Jika jumlah deskriptor yang tampak pada kolom aspek
yang diamati:
Satu mendapatkan skor 1
Dua mendapatkan skor 2
Tiga mendapatkan skor 3
Empat mendapatkan skor 4
No Aspek yang
Diamati Deskriptor
Tanda
Cek (√) Skor
1.
Kegiatan
pendahuluan
Dalam kegiatan
pendahuluan,
peneliti :
Memotivasi peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan
materi yang akan dipelajari.
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai.
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus.
186
2.
Eksplorasi
Dalam kegiatan
eksplorasi, guru
:
Melibatkan peserta didik mencari informasi yang
luas dan dalam tentang topik/tema,
materi yang akan dipelajari dengan menerapkan
metode pembelajaran yang telah disusun.
Menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber
belajar lain.
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta
didik serta antara peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya.
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam
setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi
peserta didik melakukan percobaan di
laboratorium, studio, atau lapangan.
3. Elaborasi 1
Dalam kegiatan
elaborasi, guru
:
Membiasakan peserta didik mernbaca dan
menulis yang beragam melalui tugas-tugas
tertentu yang bermakna.
Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian
tugas, diskusi, dan lain-lain
untuk memunculkan gagasan baru baik secara
lisan maupun tertulis.
Memberi kesempatan untuk berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah, dan
bertindak tanpa rasa takut.
Memfasilitasi peserta didik dalam
pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
4.
Elaborasi 2
Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara
sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan
187
eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun
tertulis, secara individual maupun kelompok.
Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan
hasil kerja individual maupun kelompok.
Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran,
turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan.
5. Konfirmasi 1
Dalam kegiatan
konfirmasi,
guru :
Memberikan umpan balik positif dan penguatan
dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun
hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
Memberikan konfirmasi terhadap hasil
eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui
berbagai sumber.
Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi
untuk memperoleh pengalaman belajar yang
telah dilakukan.
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh
pengalaman yang bermakna.
6.
Konfirmasi 2
Dalam kegiatan
konfirmasi,
guru :
Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator;
membantu menyelesaikan masalah.
Memberi acuan agar peserta didik dapat
melakukan pengecekan hasil eksplorasi.
Memberi informasi pada peserta didik
untuk bereksplorasi lebih jauh.
Memberikan motivasi kepada peserta didik yang
kurang atau belum berpartisipasi aktif.
7 Kemampuan
mengelola
Kelas
Pembelajaran dimulai dan diakhiri sesuai dengan
rencana.
Menciptakan iklim kelas yang kondusif.
Tidak terjadi penundaan kegiatan selama
pembelajaran.
188
Tidak terjadi penyimpangan selama
pembelajaran.
8. Keterapan
antara waktu
dan materi
pelajaran
Dimulai sesuai dengan rencana.
Waktu digunakan dengan cermat.
Tidak terburu-buru atau diperlambat.
Diakhiri sesuai dengan rencana.
9. Menyampaikan
materi sesuai
dengan hierarki
belajar dan
karakter siswa
Dari konkret ke abstrak.
Materi berkaitan dengan materi lain.
Bermuara pada simpulan.
Dari hal yang telah diketahui siswa (ZPD= Zone
Proximal Development).
10. Kegiatan
Penutup
Dalam kegiatan
penutup, guru :
Bersama-sama dengan peserta didik dan atau
sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
Melakukan penilaian/refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram.
Memberikan umpan balik terhadap proses dan
hasil pembelajaran.
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam
bentuk pembelajaran remedi, program
pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta
didik; menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnva.
SKOR TOTAL
Skor maksimal = 40
189
Lampiran 15
Kisi-Kisi Soal Uji Coba
Satuan Pendidikan : SD / MI Kelas/Semester : 2 / Genap Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Pengerjaan Hitung Bilangan Standar Kompetensi : Melakukan Perkalian Dan Pembagian Bilangan Sampai Dua Angka.
No Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator Indikator Soal Ranah Bentuk Soal
Tingkat Kesukaran
No Soal
1.1
Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
Pengerjaan hitung bilangan
1. Mengingat fakta dasar perkalian
1. Disajikan gambar buah, siswa dapat menghitung jumlah seluruhnya.
2. Disajikan bentuk perkalian, siswa dapat menentukan penjumlahan berulang.
3. Disajikan penjumlahan berulang, siswa dapat menentukan bentuk perkaliannya.
4. Disajikan gambar, siswa dapat menuliskan bentuk perkaliannya.
C1 C1 C2 C2
Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda
Mudah Mudah Mudah Mudah
1, 2 3,4 5, 6 7, 8
190
2. Mengalikan
bilangan sampai degan 100 dengan berbagai cara.
5. Disajikan sifat pertukaran dalam perkalian, siswa dapat menentukan nilai bilangan yang belum diketahui.
6. Disajikan sifat
pertukaran dalam perkalian, siswa dapat menentukan bentuk perkalian yang senilai dengan perkalian yang disajikan.
7. Ditanyakan hasil
perkalian dari 2 bilangan.
8. Ditanyakan hasil perkalian dari 3 bilangan.
9. Ditanyakan sebuah kesimpulan dari suatu perkalian, siswa dapat membuat kesimpulan dari perkalian tersebut.
C2 C1 C1 C1 C2
Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda
Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar
9, 10 11, 12 13, 14, 15, 16 17, 18.
191
3. Menyelesaikan
masalah yang mengandung perkalian.
10. Disajikan perkalian, siswa dapat menentukan nilai huruf dari perkalian dua angka tersebut.
11. Disajikan tabel perkalian, siswa dapat menentukan nilai tabel yang belum diketahui.
12. Diberikan soal cerita, siswa dapat menentukan hasil dari soal pemecahan masalah tersebut.
13. Disajikan gambar hewan, siswa dapat menghitung jumlah kaki beberapa hewan tersebut.
14. Disajikan soal cerita, siswa dapat menentukan bentuk perkalian dari soal tersebut
15. Disajikan gambar benda yang diikat, siswa dapat menghitung jumlah benda seluruhnya.
C2 C2 C3 C3 C3 C3
Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda
Sukar Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang
19, 20 21, 22 23, 24 25, 26 27, 28 29, 30
192
Lampiran 16
SOAL UJI COBA TES HASIL BELAJAR
Nama :……………………………..
No. Absen :……………………………..
Materi Pokok : Perkalian
Kelas/Semester : II / 2
Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang benar!
1. K
Jumlah buah diatas seluruhnya yaitu ….
a. 14 b. 15 c. 16
2.
Banyak buah diatas seluruhnya ada ….
a. 30 b. 32 c. 35
3. 5 x 8 sama artinya dengan …
a. 5 + 5 + 5 + 5 + 5
b. 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5
c. 8 + 8 + 8 + 8 + 8
4. 7 x 2 = …
Bentuk penjumlahan berulang dari perkalian diatas yaitu …
a. 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2
b. 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2
c. 7 + 7 + 7
5. 5 + 5 + 5 + 5 = ….
Bentuk perkalian yang tepat untuk melengkapi titik-titik diatas yaitu ….
a. 4 x 5 b. 5 x 5 c. 5 x 6
7
8
9
6. 8 + 8 +
a. 4 x
7.
8.
Bentuk
a. 6 x 3
9. 7 x … =
Angka ya
a. 4
10. 4 x 9 =
Angka ya
a. 4
11. 6 x 8 =
Bentuk
a. 6 x
12. 1 x 8 =
Bentuk
a. 8 x
b. 1 x
c. 8 x
8 + 8 sama h
4
perkalian di
3
5 x 7
ang tepat unt
… x 4
ang tepat unt
… x …
perkalian la
6
… x …
perkalian la
1
9
9
hasilnya den
b. 4 x
Bentuk perk
a. 4 x 6
b. 5 x 6
c. 6 x 6
iatas yaitu…
b. 5 x
tuk melengk
b. 5
tuk melengk
b. 8
in yang nilai
b. 8 x
in yang nilai
ngan . . .
8
kalian dari g
3
kapi titik-titik
kapi titik-titik
inya sama de
6
inya sama de
c. 8 x 8
gambar disam
c. 6 x 5
k diatas yaitu
c. 7
k diatas yaitu
c. 9
engan perka
c. 8 x 8
engan perka
mping yaitu
u ….
u ….
alian diatas y
alian diatas y
193
….
yaitu ….
yaitu ….
194
13. Hasil dari 4 x 10 yaitu ….
a. 20 b. 30 c. 40
14. Hasil dari 8 x 6 yaitu ….
a. 46 b. 48 c. 50
15.
Besar nilai b pada kotak diatas yaitu ….
a. 54 b. 64 c. 74
16.
Nilai pengganti huruf a diatas yaitu….
a. 27 b. 28 c. 29
17. Sebuah bilangan yang dikalikan dengan satu maka hasilnya yaitu . . . .
a. nol
b. satu
c. bilangan itu sendiri
18. Semua bilangan akan menghasilkan nol jika dikalikan dengan . . . .
a. nol
b. satu
c. bilangan itu sendiri
19. Diketahui
nilai m dan n secara berturut-turut yaitu ….
a. 2 dan 6
b. 3 dan 5
c. 6 dan 2
9 x 6 x 1 = b
2 x 2 x 7 = a
9 x m = 18 n x 3 = 18
195
20. Diketahui
nilai s dan t secara berturut-turut yaitu ….
a. 6 dan 3
b. 4 dan 5
c. 4 dan 6
21. Diketahui :
4 5 6
8 10 …
Nilai dari titik-titik dalam tabel yaitu ….
a. 10 b. 12 c. 14
22. Diketahui :
7 21
8 24
10 n
Nilai n dalam tabel yaitu ….
a. 20
b. 27
c. 30
23. Pak Andi mempunyai 7 kurungan bebek. Jika setiap kurungan berisi 6 bebek.
Banyak bebek pak Andi seluruhnya ada ….
a. 41 b. 42 c. 44
24. Diatas meja terdapat 9 piring. Setiap piring berisi 7 pisang. Jumlah pisang
seluruhnya di meja ada….
a. 61 b. 63 c. 65
9 x s = 36 t x 6 = 36
2
2
2
2
2
25.
26.
27. Setiap h
selalu s
makan k
a. 1 x
28. Seorang
obat ter
tertulis d
a. 2 x
29.
30.
Ji
ka
a.
hari kita mak
ehat, kita pe
kita yaitu …
3
g pasien haru
rsebut harus
dalam resep
4
J
a
ika pak Tom
aki seluruhn
. 33
Banyak ka
a. 10
b. 12
c. 14
kan 3 kali ya
erlu makan
b. 3 x
us menelan o
diminum 2
dokter yaitu
b. 4 x
Jika satu ik
ada .…
a. 19
b. 20
c. 21
Jika setiap ik
ada…
a. 26
b. 27
c. 29
mo memelihar
nya ada….
b. 3
aki binatang
aitu pagi, sia
dengan tera
x 1
obat sebanya
kali sehari,
u…
1
kat ada 3 buk
katan terdapa
ra 9 hewan d
36
disamping s
ang dan mal
atur. Bentuk
ak 4 butir se
bentuk atur
c. 4 x 2
ku, jumlah bu
at 9 buah. Ju
disamping. B
c. 38
seluruhnya a
am hari. Ag
k perkalian d
c. 3 x 3
etiap kali me
ran minum
uku seluruhn
umlah seluruh
196
Banyaknya
8
ada….
gar kita kita
dari jadwal
enelan. Jika
obat yang
nya
h buah
197
KUNCI JAWABAN
SOAL UJI COBA TES HASIL BELAJAR SISWA
1. C
2. A
3. C
4. B
5. A
6. B
7. A
8. A
9. B
10. C
11. B
12. A
13. C
14. B
15. A
16. B
17. C
18. A
19. A
20. C
21. B
22. C
23. B
24. B
25. B
26. A
27. B
28. A
29. C
30. B
198
Lampiran 17
Data Nilai Hasil Uji Coba Soal
No. Absen Nama NIS Nilai 1 Alip Nur Falah 1138 63 2 M. Miftah Ullumudin 1160 73 3 Aliya Mufida 1178 83 4 Adelia Syafa Nabilah 1179 93 5 Aburahman Ridho 1180 87 6 Devi Nailah Sabrina 1181 97 7 Dhiyah Khoirunnisa 1182 77 8 Doflavio Farela F 1183 90 9 Dinda Nur Dahlia 1184 97 10 Fathir Ramadhani 1185 63 11 Farah Ayu Salsabila 1186 67 12 Faiz Salman Noor F 1187 73 13 Fahri Riadi 1188 67 14 Galuh Retno Wulan 1189 83 15 Hanum Salsabila 1190 80 16 M. Nurul Anam 1191 80 17 M. Izzul Rahadiansyah 1192 83 18 Maulia Egi Isnaini 1193 90 19 M. Ziaul Haq 1194 60 20 M. Ilyas Tri Agustino 1195 80 21 M. Faqih Hidayatulloh 1196 90 22 M. Ridho Maulana 1197 80 23 Noval Aditya 1198 83 24 Nur Sofiatun Nisa 1199 83 25 Naila Cahya Wardani 1200 70 26 Nadia Febriani 1201 70 27 Naila Ainun 1202 77 28 Piresabil Panji Wistyo 1203 87 29 Satria Putra R 1204 53 30 Syifa Dela Khairunnisa 1205 97 31 Scania Nabila R 1206 77 32 Yoga Permana Izni 1207 93 33 Zaki Mustagfirin 1208 93
199
Lampiran 18
Hasil Tabulasi Soal Uji Coba
Siswa SoaL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Skor
1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 19 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 22 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 25 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 28 5 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 26 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 23 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 27 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 29 10 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 19 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 20 12 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 22 13 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 20 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 25 15 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 24 16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 24 17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 25 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 27 19 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 18 20 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 24 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 27 22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 24 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 25 24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 25 25 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 21 26 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 21 27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 23 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 26 29 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 16 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29 31 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 23 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 28 33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 28
Keterangan : Baris yang berwarna menunjukkan soal yang tidak valid.
200
Lampiran 19
Hasil Output Uji Validitas Soal Uji Coba dengan Program SPSS 17
1 Pearson Correlation .a 16 Pearson Correlation .233Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) .191N 33 N 33
2 Pearson Correlation .a 17 Pearson Correlation .741**
Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) .000N 33 N 33
3 Pearson Correlation .294 18 Pearson Correlation .528**
Sig. (2-tailed) .097 Sig. (2-tailed) .002N 33 N 33
4 Pearson Correlation .000 19 Pearson Correlation .449**
Sig. (2-tailed) 1.000 Sig. (2-tailed) .009N 33 N 33
5 Pearson Correlation .158 20 Pearson Correlation .020Sig. (2-tailed) .381 Sig. (2-tailed) .914N 33 N 33
6 Pearson Correlation .210 21 Pearson Correlation .221Sig. (2-tailed) .241 Sig. (2-tailed) .217N 33 N 33
7 Pearson Correlation .344* 22 Pearson Correlation .416*
Sig. (2-tailed) .050 Sig. (2-tailed) .016N 33 N 33
8 Pearson Correlation .502** 23 Pearson Correlation .352*
Sig. (2-tailed) .003 Sig. (2-tailed) .044N 33 N 33
9 Pearson Correlation .427* 24 Pearson Correlation .441*
Sig. (2-tailed) .013 Sig. (2-tailed) .010N 33 N 33
10 Pearson Correlation .528** 25 Pearson Correlation .546**
Sig. (2-tailed) .002 Sig. (2-tailed) .001N 33 N 33
11 Pearson Correlation .a 26 Pearson Correlation .263Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) .140N 33 N 33
12 Pearson Correlation .189 27 Pearson Correlation -.172Sig. (2-tailed) .293 Sig. (2-tailed) .339N 33 N 33
201
13 Pearson Correlation .a 28 Pearson Correlation .303Sig. (2-tailed) . Sig. (2-tailed) .086N 33 N 33
14 Pearson Correlation .276 29 Pearson Correlation .450**
Sig. (2-tailed) .120 Sig. (2-tailed) .009N 33 N 33
15 Pearson Correlation .402* 30 Pearson Correlation .674**
Sig. (2-tailed) .021 Sig. (2-tailed) .000N 33 N 33
202
Lampiran 20
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Soal Uji Coba
No Soal r hitung t tabel t hitung Keputusan Interprestasi 1 0.000 1.684 0.000 Tidak Valid Sangat Rendah2 0.000 1.684 0.000 Tidak Valid Sangat Rendah3 0.294 1.684 2.047 Valid Rendah 4 0.000 1.684 0.028 Tidak Valid Sangat Rendah5 0.158 1.684 0.816 Tidak Valid Sangat Rendah6 0.210 1.684 2.394 Valid Rendah 7 0.344 1.684 3.121 Valid Rendah 8 0.502 1.684 3.793 Valid Cukup Tinggi 9 0.427 1.684 2.231 Valid Cukup Tinggi 10 0.528 1.684 3.180 Valid Cukup Tinggi 11 0.000 1.684 0.000 Tidak Valid Sangat Rendah12 0.189 1.684 0.028 Tidak Valid Sangat Rendah13 0.000 1.684 0.000 Tidak Valid Sangat Rendah14 0.276 1.684 1.706 Valid Rendah 15 0.402 1.684 2.231 Valid Cukup Tinggi 16 0.233 1.684 1.686 Valid Rendah 17 0.741 1.684 6.017 Valid Tinggi 18 0.528 1.684 2.957 Valid Cukup Tinggi 19 0.449 1.684 3.572 Valid Cukup Tinggi 20 0.020 1.684 0.424 Tidak Valid Sangat Rendah21 0.200 1.684 1.685 Valid Rendah 22 0.416 1.684 3.130 Valid Cukup Tinggi 23 0.352 1.684 2.323 Valid Rendah 24 0.441 1.684 2.316 Valid Cukup Tinggi 25 0.546 1.684 4.589 Valid Cukup Tinggi 26 0.263 1.684 1.701 Valid Rendah 27 0.172 1.684 0.713 Tidak Valid Sangat Rendah28 0.303 1.684 1.777 Valid Rendah 29 0.450 1.684 3.096 Valid Cukup Tinggi 30 0.674 1.684 5.094 Valid Tinggi
203
Lampiran 21
Tabel Penolong Uji Reliabilitas Soal Uji Coba
Siswa 3 6 7 8 9 10 14 15 16 17 18 19 21 22 23 24 25 26 28 29 30
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 5 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 12 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 13 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 17 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 19 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 20 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 22 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 24 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 25 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 26 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 29 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
204
Lampiran 22
Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Soal Uji Coba
Diketahui : k = 21
M = 8,0
V1 = 11,68
Ditanya : ?
Penyelesaian : 1
2121 1 1
8 21 821 . 11,68
1,05 1 8 13
245,28
1,05 1 104
245,28
1,05 1 0,42
1,05 0,58
0,609
Keterangan:
= reliabilitas instrumen
k = banyak butir soal
m = skor rata-rata
= varians total
205
Lampiran 23
Hasil Analisis Taraf Kesukaran Soal Uji Coba
No Banyak Siswa
yang Menjawab Benar
Banyak Soal
Taraf Kesukaran
Indeks Kesukaran
1 2 3 25 33 0.758 Mudah 4 5 6 22 33 0.667 Sedang 7 29 33 0.879 Mudah 8 18 33 0.545 Sedang 9 20 33 0.606 Sedang 10 31 33 0.939 Mudah 11 12 13 14 21 33 0.636 Sedang 15 22 33 0.667 Sedang 16 27 33 0.818 Mudah 17 18 33 0.545 Sedang 18 26 33 0.788 Mudah 19 7 33 0.212 Sukar 20 21 9 33 0.273 Sukar 22 4 33 0.121 Sukar 23 16 33 0.485 Sedang 24 29 33 0.879 Mudah 25 23 33 0.697 Sedang 26 32 33 0.970 Mudah 27 28 9 33 0.273 Sukar 29 23 33 0.697 Sedang 30 21 33 0.636 Sedang
Keterangan : Baris yang berwarna menunjukkan soal yang tidak valid.
206
Lampiran 24
Hasil Analisis Daya Pembeda Soal Uji Coba
No Soal Ba Bb Ja Jb Pa Pb D Kriteria 1 2 3 9 5 9 9 1 0.56 0.44 Baik 4 5 6 9 6 9 9 1 0.67 0.33 Cukup baik 7 9 7 9 9 1 0.78 0.22 Cukup baik 8 9 5 9 9 1 0.56 0.44 Baik 9 9 6 9 9 1 0.67 0.33 Cukup baik 10 9 7 9 9 1 0.78 0.22 Cukup baik 11 12 13 14 9 7 9 9 1 0.78 0.22 Cukup baik 15 9 5 9 9 1 0.56 0.44 Baik 16 9 6 9 9 1 0.67 0.33 Cukup baik 17 9 0 9 9 1 0.00 1.00 Sangat Baik 18 9 5 9 9 1 0.56 0.44 Baik 19 9 3 9 9 1 0.33 0.67 Baik 20 21 9 7 9 9 1 0.78 0.22 Cukup baik 22 7 1 9 9 0.78 0.11 0.67 Baik 23 9 5 9 9 1 0.56 0.44 Baik 24 9 6 9 9 1 0.67 0.33 Cukup baik 25 9 3 9 9 1 0.33 0.67 Baik 26 9 7 9 9 1 0.78 0.22 Cukup baik 27 28 9 1 9 9 1 0.11 0.89 Sangat Baik 29 9 4 9 9 1 0.44 0.56 Baik 30 9 2 9 9 1 0.22 0.78 Sangat Baik
Keterangan : Baris yang berwarna menunjukkan soal yang tidak valid.
207
Lampiran 25
Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar (Posttest)
Satuan Pendidikan : SD / MI Kelas/Semester : 2 / Genap Mata Pelajaran : Matematika Materi Pokok : Pengerjaan Hitung Bilangan Standar Kompetensi : Melakukan Perkalian Dan Pembagian Bilangan Sampai Dua Angka.
No Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Indikator Indikator Soal Ranah Bentuk Soal
Tingkat Kesukaran
No Soal
1.1
Melakukan perkalian bilangan yang hasilnya bilangan dua angka
Pengerjaan hitung bilangan
1. Mengingat fakta dasar perkalian
1. Disajikan bentuk perkalian, siswa dapat menentukan penjumlahan berulang.
2. Disajikan penjumlahan berulang, siswa dapat menentukan bentuk perkaliannya.
3. Disajikan gambar, siswa
dapat menuliskan bentuk perkaliannya.
C1 C2 C2
Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda
Mudah Sedang Mudah Sedang
1 2 3 4
208
2. Mengalikan
bilangan sampai degan 100 dengan berbagai cara.
4. Disajikan sifat pertukaran dalam perkalian, siswa dapat menentukan nilai bilangan yang belum diketahui.
5. Ditanyakan hasil perkalian dari 2 bilangan.
6. Ditanyakan hasil perkalian
dari 3 bilangan.
7. Ditanyakan sebuah kesimpulan dari suatu perkalian, siswa dapat membuat kesimpulan dari perkalian tersebut.
8. Disajikan perkalian, siswa dapat menentukan nilai huruf dari perkalian dua angka tersebut.
9. Disajikan tabel perkalian, siswa dapat menentukan nilai tabel yang belum diketahui.
C2 C1 C1 C2 C2 C2
Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda
Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah Sedang Mudah Sukar Sukar Sukar
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
209
3. Menyelesaikan masalah yang mengandung perkalian.
10. Diberikan soal cerita, siswa dapat menentukan hasil dari soal pemecahan masalah tersebut.
11. Disajikan gambar hewan,
siswa dapat menghitung jumlah kaki beberapa hewan tersebut.
12. Disajikan soal cerita,
siswa dapat menentukan bentuk perkalian dari soal tersebut.
13. Disajikan gambar benda
yang diikat, siswa dapat menghitung jumlah benda seluruhnya.
C3 C3 C3 C3
Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda Pilihan ganda
Sedang Mudah Sedang Sukar Sedang Sedang
15 16 17 18 19 20
L
B
3
4
5
6
Lampiran 26
Berilah tan
1. 5 x 8 sa
a. 5 + 5
b. 5 + 5
c. 8 + 8
2. 8 + 8 +
b. 4 x
3.
4.
Bentuk
b. 6 x 3
5. 7 x … =
Angka ya
a. 4
6. 4 x 9 =
Angka ya
a. 4
6
TE
Nama
No. Absen
Mata Pelaj
Materi Pok
da silang (x
ama artinya d
5 + 5 + 5 + 5
5 + 5 + 5 + 5
8 + 8 + 8 + 8
8 + 8 sama h
4
perkalian di
3
5 x 7
ang tepat unt
… x 4
ang tepat unt
ES HASIL B
aran
kok
x) pada jawa
dengan …
5
5 + 5 + 5 + 5
8
hasilnya den
b. 4 x
Bentuk perk
a. 4 x 6
iatas yaitu…
b. 5 x
tuk melengk
b. 5
tuk melengk
b. 8
BELAJAR (
:…………
:…………
: Matemati
: Perkalian
aban yang b
ngan . . .
8
kalian dari g
b. 5
3
kapi titik-titik
kapi titik-titik
(POSTTEST
………………
………………
ika
n
benar!
c. 8 x 8
gambar disam
5 x 6
c. 6 x 5
k diatas yaitu
c. 7
k diatas yaitu
c. 9
T)
………..
………..
mping yaitu
c. 6 x 6
u ….
u ….
210
….
211
7. Hasil dari 8 x 6 yaitu ….
b. 46 b. 48 c. 50
8.
Besar nilai b pada kotak diatas yaitu ….
a. 54 b. 64 c. 74
9.
Nilai pengganti huruf a diatas yaitu….
a. 27 b. 28 c. 29
10. Sebuah bilangan yang dikalikan dengan satu maka hasilnya yaitu . . . .
a. nol
b. satu
c. bilangan itu sendiri
11. Semua bilangan akan menghasilkan nol jika dikalikan dengan . . . .
a. nol
b. satu
c. bilangan itu sendiri
12. Diketahui
nilai m dan n secara berturut-turut yaitu ….
a. 2 dan 6 b. 3 dan 5 c. 6 dan 2
13. Diketahui :
4 5 6
8 10 …
Nilai dari titik-titik dalam tabel yaitu ….
a. 10 b. 12 c. 14
9 x 6 x 1 = b
2 x 2 x 7 = a
9 x m = 18 n x 3 = 18
14. Diketah
7
8
10
15. Pak And
Banyak
a. 41
16. Diatas m
seluruhn
b. 61
17.
18. Seorang
obat ter
tertulis d
b. 2 x
19.
hui :
21
24
n
di mempuny
bebek pak A
meja terdap
nya di meja
g pasien haru
rsebut harus
dalam resep
4
Nilai n d
a. 20
yai 7 kurung
Andi seluruh
b. 42
at 9 piring.
ada….
b. 63
Jika pak T
Banyakny
a. 33
b. 36
c. 38
us menelan o
diminum 2
dokter yaitu
b. 4 x
Jika satu ik
ada .…
a. 19
b. 20
c. 21
dalam tabel y
b
gan bebek. Ji
hnya ada ….
Setiap pirin
Tomo meme
ya kaki selur
obat sebanya
kali sehari,
u…
1
kat ada 3 buk
yaitu ….
b. 27
ika setiap ku
c. 44
ng berisi 7 p
c. 65
lihara 9 hew
ruhnya ada…
ak 4 butir se
bentuk atur
c. 4 x 2
ku, jumlah bu
c. 30
urungan beri
pisang. Jum
wan disampin
….
etiap kali me
ran minum
uku seluruhn
212
isi 6 bebek.
mlah pisang
ng.
enelan. Jika
obat yang
nya
213
20. Jika setiap ikatan terdapat 9 buah. Jumlah seluruh buah
ada…
d. 26 b. 27 c. 29
KUNCI JAWABAN SOAL TES HASIL BELAJAR (POSTTEST)
1. C
2. B
3. B
4. B
5. B
6. C
7. B
8. A
9. B
10. C
11. A
12. A
13. B
14. C
15. B
16. B
17. B
18. B
19. C
20. B
214
Lampiran 27
Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) Genap Matematika (Data Awal)
Kelompok Eksperimen
No. Nama Siswa Nilai
1 Faiz Prasetyan 70.00 2 Mia Oktaviani 60.00 3 Moh. Nurkholiq 70.00 4 Rizka Maulidiyah 70.00 5 Wildan Ramadhani 70.00 6 Dili Mandala Putra 60.00 7 Dinda Nabilla 75.00 8 Dwiki Dharmawan 60.00 9 Dwi Prio Sambodo 70.00 10 Feranti Dwi Ardani 60.00 11 Gysca Aulia Putri 80.00 12 Indrawan 80.00 13 Keigo 80.00 14 Lilis Sugiharti 65.00 15 Miftah Hurrochmat 60.00 16 Moh. Syafiq P 70.00 17 Moh Djafar Ilyasa 85.00 18 Mustaqimah 70.00 19 Noyyara Danish P 85.00 20 Raditya Ramadan 80.00 21 Risma Merlinda 80.00 22 Septian Arbyanto 70.00 23 Winda Tri Astuti 75.00 24 Moh Tajul Arifin 60.00
215
Lampiran 28
Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) Genap Matematika (Data Awal)
Kelompok Kontrol
No. Nama Siswa Nilai
1 Johan Prasetia 80.00 2 Siska Ameliana 45.00 3 Yeni Fitriani 75.00 4 Aulia Firdia M 60.00 5 Adnan Firdaus 70.00 6 Ahmad Solehadi 65.00 7 Fadiah Kheshia S 60.00 8 Fatma Rizky S 70.00 9 Irfan Maulana 65.00 10 Krisnanda Ayu L 60.00 11 Marzuqoh C 65.00 12 Meliyana T 65.00 13 Modhi Trivana 60.00 14 Muh. Bayu S 70.00 15 Muh. Dimas A 50.00 16 Muh. Dzaki M 65.00 17 Nabilah Syifa F 45.00 18 Nayla Nurul K 65.00 19 Nazwa Amelia F 60.00 20 Sandi Aditya 70.00 21 Sendi Cahya P 55.00 22 Vanesza R 70.00 23 Oktavia Aulia P 50.00
216
Lampiran 29
Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Eksperimen (Pertemuan 1)
No. Nama Siswa Aspek yang diamati dalam Pembelajaran Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 Faiz Prasetyan V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 21
2 Mia Oktaviani V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 21
3 Moh. Nurkholiq V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 20
4 Rizka Maulidiyah V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 22
5 Wildan Ramadhani V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 22
6 Dili Mandala Putra V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 22
7 Dinda Nabilla V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 22
8 Dwiki Dharmawan V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 22
9 Dwi Prio Sambodo V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 22
10 Feranti Dwi Ardani V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 23
11 Gysca Aulia Putri V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 23
12 Indrawan V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 22
13 Keigo V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 22
14 Lilis Sugiharti V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 21
15 Miftah Hurrochmat V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 24
16 Moh. Syafiq P V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 22
17 Moh Djafar Ilyasa V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 21
18 Mustaqimah V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 23
19 Noyyara Danish P V V V V V V V
V V V V V V V V V V V V 19
20 Raditya Ramadan V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 24
21 Risma Merlinda V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 22 22 Septian Arbyanto V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 24 23 Winda Tri Astuti V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 24 24 Moh Tajul Arifin V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 24
217
Lampiran 30
Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Eksperimen (Pertemuan 2)
No. Nama Siswa Aspek yang diamati dalam Pembelajaran Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Faiz Prasetyan V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 27
2 Mia Oktaviani V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 19
3 Moh. Nurkholiq V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V 28
4 Rizka Maulidiyah V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V 28 5 Wildan Ramadhani V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 30 6 Dili Mandala Putra V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V 28
7 Dinda Nabilla V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 30
8 Dwiki Dharmawan V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 28
9 Dwi Prio Sambodo V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 30
10 Feranti Dwi Ardani V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 30
11 Gysca Aulia Putri V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 30
12 Indrawan V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 30
13 Keigo V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 28
14 Lilis Sugiharti V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V 28
15 Miftah Hurrochmat V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V 28
16 Moh. Syafiq P V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V 28
17 Moh Djafar Ilyasa V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V 30
18 Mustaqimah V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 26
19 Noyyara Danish P V V V V V V V
V
V V
V V V
V V V V V V V V V V V V V 28
20 Raditya Ramadan V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V 28
21 Risma Merlinda V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V 28 22 Septian Arbyanto V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V V V V 28
23 Winda Tri Astuti 24 Moh Tajul Arifin V V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V
V V V V V V
V V V 29
218
Lampiran 31
Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Kontrol (Pertemuan 1)
No. Nama Siswa Aspek yang diamati dalam Pembelajaran
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 Johan Prasetia V
V V
V V V
V V V V V V V V
V V V V V V V V 22
2 Siska Ameliana V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 19
3 Yeni Fitriani V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 22
4 Aulia Firdia M V
V V
V V V
V V V V V V V V
V V V V V V V V 22
5 Adnan Firdaus
6 Ahmad Solehadi V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
7 Fadiah Kheshia S V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
8 Fatma Rizky S V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 24
9 Irfan Maulana
10 Krisnanda Ayu L
11 Marzuqoh C V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 23
12 Meliyana T V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
13 Modhi Trivana V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 24
14 Muh. Bayu S V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
15 Muh. Dimas A V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
16 Muh. Dzaki M V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
17 Nabilah Syifa F V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
18 Nayla Nurul K V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 22
19 Nazwa Amelia F
20 Sandi Aditya V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
21 Sendi Cahya P V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
22 Vanesza R V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 22
23 Oktavia Aulia P V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 22
219
Lampiran 32
Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Kontrol (Pertemuan 2)
No. Nama Siswa Aspek yang diamati dalam Pembelajaran
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 Johan Prasetia V V V V
V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
2 Siska Ameliana V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 22
3 Yeni Fitriani V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 26
4 Aulia Firdia M V V V V
V V V
V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
5 Adnan Firdaus V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
6 Ahmad Solehadi V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
7 Fadiah Kheshia S V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
8 Fatma Rizky S V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
9 Irfan Maulana V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
10 Krisnanda Ayu L V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 24
11 Marzuqoh C V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 26
12 Meliyana T V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 26
13 Modhi Trivana V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
14 Muh. Bayu S V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
15 Muh. Dimas A
16 Muh. Dzaki M V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 26
17 Nabilah Syifa F V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 27
18 Nayla Nurul K V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
19 Nazwa Amelia F V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
20 Sandi Aditya V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 26
21 Sendi Cahya P V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
22 Vanesza R V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
23 Oktavia Aulia P V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V V 25
220
Lampiran 33
Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Eksperimen (Pertemuan 1)
Responden Aspek yang diamati Skor Persentase Kriteria A B C D E F G H
Faiz Prasetyan 3 3 4 3 1 2 2 3 21 65.63 Aktif Mia Oktaviani 3 2 4 3 1 3 2 3 21 65.63 AktifM Nurkholiq 3 2 4 4 0 2 2 3 20 62.50 Aktif Rizka M 3 3 4 4 1 2 2 3 22 68.75 Aktif Wildan R 3 3 4 4 1 2 2 3 22 68.75 AktifDili Mandala P 3 3 4 4 1 2 2 3 22 68.75 Aktif Dinda Nabilla 3 3 4 4 1 2 2 3 22 68.75 Aktif Dwiki D 3 3 4 4 1 2 2 3 22 68.75 Aktif Dwi Prio S 3 3 4 3 2 2 2 3 22 68.75 Aktif Feranti Dwi A 3 3 4 4 1 3 2 3 23 71.88 Aktif Gysca Aulia P 3 3 4 3 2 3 2 3 23 71.88 Aktif Indrawan 3 3 4 4 1 2 2 3 22 68.75 Aktif Keigo 3 3 4 4 1 2 2 3 22 68.75 Aktif Lilis Sugiharti 3 2 4 4 1 2 2 3 21 65.63 Aktif Miftah H 3 3 4 4 2 3 2 3 24 75.00 Aktif Moh. Syafiq P 3 3 4 4 1 2 2 3 22 68.75 Aktif Moh Djafar I 3 3 4 3 1 2 2 3 21 65.63 Aktif Mustaqimah 3 3 4 3 2 3 2 3 23 71.88 Aktif Noyyara Danish 3 2 3 3 1 2 2 3 19 59.38 Cukup Aktif Raditya R 3 3 4 4 2 3 2 3 24 75.00 Aktif Risma M 3 3 4 4 1 2 2 3 22 68.75 Aktif Septian A 3 3 4 4 1 3 2 3 23 71.88 Aktif Winda Tri A 3 3 4 4 1 2 2 3 22 68.75 AktifMoh Tajul A 3 3 4 4 2 3 2 3 24 75.00 Aktif Jumlah 72 68 95 89 29 56 48 72 529 1653.13 Rata-rata aspek 2.25 2.13 2.97 2.78 0.91 1.75 1.50 2.25 68.88
Keterangan :
Persentase skor aktivitas Kriteria Penilaian Aktivitas 0-20 Sangat Kurang Aktif 21-40 Kurang Aktif 41-60 Cukup Aktif 61-80 Aktif 81-100 Sangat Aktif
221
Lampiran 34 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Eksperimen (Pertemuan 2)
Responden Aspek yang diamati
Skor Persentase Kriteria A B C D E F G H
Faiz Prasetyan 4 3 4 3 4 2 4 3 27 84.38 Sangat AktifMia Oktaviani 0 0 3 3 4 2 4 3 19 59.38 Cukup Aktif M Nurkholiq 4 4 4 3 4 2 4 3 28 87.50 Sangat Aktif Rizka M 4 4 4 3 4 2 4 3 28 87.50 Sangat AktifWildan R 4 4 4 4 4 3 4 3 30 93.75 Sangat Aktif Dili Mandala 4 4 4 3 4 2 4 3 28 87.50 Sangat Aktif Dinda Nabilla 4 4 4 4 4 3 4 3 30 93.75 Sangat Aktif Dwiki D 4 4 4 3 4 2 4 3 28 87.50 Sangat Aktif Dwi Prio S 4 4 4 4 4 3 4 3 30 93.75 Sangat Aktif Feranti Dwi A 4 4 4 4 4 3 4 3 30 93.75 Sangat Aktif Gysca Aulia P 4 4 4 4 4 3 4 3 30 93.75 Sangat Aktif Indrawan 4 4 4 3 4 3 4 3 29 90.63 Sangat Aktif Keigo 4 4 4 4 4 3 4 3 30 93.75 Sangat Aktif Lilis Sugiharti 4 4 4 3 4 2 4 3 28 87.50 Sangat Aktif Miftah H 4 4 4 3 4 2 4 3 28 87.50 Sangat Aktif Moh. Syafiq P 4 4 4 3 4 2 4 3 28 87.50 Sangat Aktif Moh Djafar I 4 4 4 3 4 2 4 3 28 87.50 Sangat Aktif Mustaqimah 4 4 4 4 4 3 4 3 30 93.75 Sangat Aktif Noyyara Danish 4 4 2 4 3 3 4 3 27 84.38 Sangat Aktif Raditya R 4 4 4 3 4 2 4 3 28 87.50 Sangat Aktif Risma M 4 4 4 3 4 2 4 3 28 87.50 Sangat Aktif Septian A 4 4 4 3 4 2 4 3 28 87.50 Sangat Aktif
Winda Tri A 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 Sangat Kurang Aktif
Moh Tajul A 4 3 4 4 4 3 4 3 29 90.63 Sangat Aktif Jumlah 88 86 89 78 91 56 92 69 649 84.51 Rata-rata aspek 2.75 2.69 2.78 2.44 2.84 1.75 2.88 2.16
Keterangan :
Persentase skor aktivitas Kriteria Penilaian Aktivitas 0-20 Sangat Kurang Aktif 21-40 Kurang Aktif 41-60 Cukup Aktif 61-80 Aktif 81-100 Sangat Aktif
222
Lampiran 35
Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Kontrol (Pertemuan 1)
Responden Aspek yang diamati
Skor Persentase Kriteria A B C D E F G H
Johan P 3 3 3 2 2 2 4 3 22 68.75 Aktif Siska A 3 3 3 0 1 2 4 3 19 59.38 Cukup Aktif Yeni F 3 3 3 2 2 2 4 3 22 68.75 Aktif Aulia F 3 3 3 2 2 2 4 3 22 68.75 Aktif
Adnan F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 Sangat Kurang Aktif
Ahmad S 3 3 3 4 2 3 4 3 25 78.13 Aktif Fadiah K 3 3 3 4 2 3 4 3 25 78.13 Aktif Fatma R S 3 3 3 4 2 2 4 3 24 75.00 Aktif
Irfan M 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 Sangat Kurang Aktif
Krisnanda A 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 Sangat
Kurang Aktif Marzuqoh 3 3 3 2 2 3 4 3 23 71.88 Aktif Meliyana T 3 3 3 4 2 3 4 3 25 78.13 Aktif Modhi T 3 3 3 4 2 2 4 3 24 75.00 Aktif M Bayu S 3 3 3 4 2 3 4 3 25 78.13 Aktif M Dimas 3 3 3 4 2 3 4 3 25 78.13 Aktif M Dzaki 3 3 3 4 2 3 4 3 25 78.13 Aktif Nabilah S 3 3 3 4 2 3 4 3 25 78.13 Aktif Nayla N K 3 3 3 2 2 3 4 3 23 71.88 Aktif
Nazwa A F 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 Sangat Kurang Aktif
Sandi A 3 3 3 4 2 3 4 3 25 78.13 Aktif Sendi C P 3 3 3 4 2 3 4 3 25 78.13 Aktif Vanesza R 3 3 3 2 2 2 4 3 22 68.75 Aktif Oktavia A 3 3 3 2 2 2 4 3 22 68.75 Aktif
Jumlah 57 57 57 58 37 49 76 57 448 1460.87
Rata-rata 1.78 1.78 1.78 1.81 1.16 1.53 2.38 1.78 60.87
Keterangan :
Persentase skor aktivitas Kriteria Penilaian Aktivitas 0-20 Sangat Kurang Aktif 21-40 Kurang Aktif 41-60 Cukup Aktif61-80 Aktif 81-100 Sangat Aktif
223
Lampiran 36 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa di Kelas Kontrol (Pertemuan 2)
Responden Aspek yang diamati Skor Persentase Kriteria A B C D E F G H
Johan P 4 3 3 4 2 3 3 3 25 78.13 AktifSiska A 4 3 3 2 /1 3 3 3 22 68.75 Aktif Yeni F 4 3 3 4 3 3 3 3 26 81.25 Sangat Aktif Aulia F 4 3 3 4 2 3 3 3 25 78.13 AktifAdnan F 4 3 3 4 2 3 3 3 25 78.13 Aktif Ahmad S 4 3 3 4 2 3 3 3 25 78.13 Aktif Fadiah K 4 3 3 4 2 3 3 3 25 78.13 Aktif Fatma R S 4 3 3 4 2 3 3 3 25 78.13 Aktif Irfan M 4 3 3 4 2 3 3 3 25 78.13 Aktif Krisnanda A 4 3 3 3 2 3 3 3 24 75.00 Aktif Marzuqoh 4 3 3 4 3 3 3 3 26 81.25 Sangat Aktif Meliyana T 4 3 3 4 3 3 3 3 26 81.25 Sangat Aktif Modhi T 4 3 3 4 2 3 3 3 25 78.13 Aktif M Bayu S 4 3 3 4 3 3 3 3 26 81.25 Sangat Aktif
M Dimas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.00 Sangat Kurang Aktif
M Dzaki 4 3 3 4 2 3 3 3 25 78.13 Aktif Nabilah S 4 3 3 4 3 4 3 3 27 84.38 Sangat Aktif Nayla N K 4 3 3 4 2 3 3 3 25 78.13 Aktif Nazwa A F 4 3 3 4 2 3 3 3 25 78.13 Aktif Sandi A 4 3 3 4 3 3 3 3 26 81.25 Sangat Aktif Sendi C P 4 3 3 4 2 3 3 3 25 78.13 Aktif Vanesza R 4 3 3 4 2 3 3 3 25 78.13 Aktif Oktavia A 4 3 3 4 2 3 3 3 25 78.13 Aktif Jumlah 88 66 66 85 49 67 66 66 1803.26 Rata-rata 2.75 2.06 2.06 2.66 1.53 2.09 2.06 2.06 75.14
Keterangan :
Persentase skor aktivitas Kriteria Penilaian Aktivitas 0-20 Sangat Kurang Aktif 21-40 Kurang Aktif 41-60 Cukup Aktif 61-80 Aktif 81-100 Sangat Aktif
224
Lampiran 37 Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Siswa
Responden Pertemuan 1 Pertemuan 2 Nilai Aktivitas
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol1 65.63 68.75 84.38 78.13 75.00 73.44 2 65.63 59.38 59.38 68.75 62.50 64.06 3 62.50 68.75 87.50 81.25 75.00 75.00 4 68.75 68.75 87.50 78.13 78.13 73.44 5 68.75 0.00 93.75 78.13 81.25 39.06 6 68.75 78.13 87.50 78.13 78.13 78.13 7 68.75 78.13 93.75 78.13 81.25 78.13 8 68.75 75.00 87.50 78.13 78.13 76.56 9 68.75 0.00 93.75 78.13 81.25 39.06 10 71.88 0.00 93.75 75.00 82.81 37.50 11 71.88 71.88 93.75 81.25 82.81 76.56 12 68.75 78.13 90.63 81.25 79.69 79.69 13 68.75 75.00 93.75 78.13 81.25 76.56 14 65.63 78.13 87.50 81.25 76.56 79.69 15 75.00 78.13 87.50 0.00 81.25 39.06 16 68.75 78.13 87.50 78.13 78.13 78.13 17 65.63 78.13 87.50 84.38 76.56 81.25 18 71.88 71.88 93.75 78.13 82.81 75.00 19 59.38 0.00 84.38 78.13 71.88 39.06 20 75.00 78.13 87.50 81.25 81.25 79.69 21 68.75 78.13 87.50 78.13 78.13 78.13 22 71.88 68.75 87.50 78.13 79.69 73.44 23 68.75 68.75 0.00 78.13 34.38 73.44 24 75.00 90.63 82.81
Rata-rata 68.88 60.87 84.51 75.14 76.69 68.00
Keterangan :
1 2
2
225
Lampiran 38
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS PENELITI DI KELAS EKSPERIMEN
Hari/ Tanggal : Pertemuan 1 (15 Mei 2013)
Pertemuan 2 (16 Mei 2013)
Nama Sekolah : SD Negeri Kejambon 10
Nama Observer : Rusmanto, A.Ma
Nama Peneliti : Risqi Ika Fauziyah
Kelas/ Semester : II/ 2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Perkalian Dasar
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
No Aspek yang Diamati Deskriptor
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Tampak Tidak
Tampak Tampak Tidak
Tampak 1.
Kegiatan pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, peneliti :
Memotivasi peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
V - V -
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
V - V -
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
- V V -
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
V - V -
SKOR 3 4
226
2.
Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema, materi yang akan dipelajari dengan menerapkan metode pembelajaran yang telah disusun.
V - V -
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain.
V - V -
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
V - V -
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
V - V -
SKOR 4 4 3.
Elaborasi 1 Dalam kegiatan elaborasi, guru :
Membiasakan peserta didik mernbaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.
- V V -
Memfasilitasi peserta didik melalui
V - V -
227
pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
V - V -
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
V - V -
SKOR 3 4 4.
Elaborasi 2 Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
V - V -
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.
V - V -
Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok.
V - V -
Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival,
V - V -
228
serta produk yang dihasilkan.
SKOR 4 4 5. Konfirmasi 1
Dalam kegiatan konfirmasi, guru :
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
V - V -
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber.
V - V -
Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
- V V -
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna.
V - V -
SKOR 3 4 6.
Konfirmasi 2 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator; membantu menyelesaikan masalah.
V - V -
Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi.
V - V -
Memberi informasi pada peserta didik - V - V
229
untuk bereksplorasi lebih jauh. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
V - V -
SKOR 3 3 7 Kemampuan
mengelola Kelas Pembelajaran dimulai dan diakhiri sesuai dengan rencana.
V - V -
Menciptakan iklim kelas yang kondusif. - V V -
Tidak terjadi penundaan kegiatan selama pembelajaran.
- V V -
Tidak terjadi penyimpangan selama pembelajaran.
V - V -
SKOR 2 4 8. Keterapan
antara waktu dan materi pelajaran
Dimulai sesuai dengan rencana. V - V -
Waktu digunakan dengan cermat. V - V -
Tidak terburu-buru atau diperlambat. - V V -
Diakhiri sesuai dengan rencana. V - V -
SKOR 3 4 9. Menyampaikan
materi sesuai dengan hierarki belajar dan karakter siswa
Materi dimulai dari yang konkret menuju yang abstrak.
V - V -
Materi berkaitan dengan materi lain. V - V -
Bermuara pada simpulan. V - V -
Dari hal yang telah diketahui siswa (ZPD= Zone Proximal Development).
V - V -
SKOR 4 4
230
10.
Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru :
Bersama-sama dengan peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
V - V -
Melakukan penilaian/refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten.
V - V -
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
V - V -
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnva.
- V - V
SKOR 3 3 SKOR TOTAL 32 38
Mengetahui,
231
Lampiran 39
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS PENELITI DI KELAS KONTROL
Hari/ Tanggal : Pertemuan 1 (10 Mei 2013)
Pertemuan 2 (13 Mei 2013)
Nama Sekolah : SD Negeri Kejambon 04 Tegal
Nama Observer : Rosyidah Sufiyani, S.Pd
Nama Peneliti : Risqi Ika Fauziyah
Kelas/ Semester : II/ 2
Mata Pelajaran : Matematika
Pokok Bahasan : Perkalian Dasar
Alokasi Waktu : 3 x 35 menit
No Aspek yang Diamati Deskriptor
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Tampak Tidak
Tampak Tampak Tidak
Tampak 1.
Kegiatan pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, peneliti :
Memotivasi peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
V - V -
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
V - V
Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai.
- V - V
Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus.
V V
SKOR 3 3
232
2.
Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema, materi yang akan dipelajari dengan menerapkan metode pembelajaran yang telah disusun.
- V V -
Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain.
V - V -
Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya.
V - V -
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
- V V -
SKOR 2 4 3.
Elaborasi 1 Dalam kegiatan elaborasi, guru :
Membiasakan peserta didik mernbaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna.
- V V -
Memfasilitasi peserta didik melalui
V - V -
233
pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis. Memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut.
V - V -
Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
V - V -
SKOR 4.
Elaborasi 2 Dalam kegiatan elaborasi, guru:
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
- V V -
Memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok.
V - V -
Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok.
V - V -
Memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival,
- V - V
234
serta produk yang dihasilkan.
SKOR 2 3 5. Konfirmasi 1
Dalam kegiatan konfirmasi, guru :
Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.
V - V -
Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber.
V - V -
Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
- V V -
Memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna.
V - V -
SKOR 3 4 6.
Konfirmasi 2 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
Berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator; membantu menyelesaikan masalah.
V - V -
Memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi.
V - V -
Memberi informasi pada peserta didik - V - V
235
untuk bereksplorasi lebih jauh. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
V - V -
SKOR 3 3 7 Kemampuan
mengelola Kelas Pembelajaran dimulai dan diakhiri sesuai dengan rencana.
V - V -
Menciptakan iklim kelas yang kondusif. V - V -
Tidak terjadi penundaan kegiatan selama pembelajaran.
- V V -
Tidak terjadi penyimpangan selama pembelajaran.
V - V -
SKOR 3 4 8. Keterapan
antara waktu dan materi pelajaran
Dimulai sesuai dengan rencana. V - V -
Waktu digunakan dengan cermat. V - V -
Tidak terburu-buru atau diperlambat. - V - V
Diakhiri sesuai dengan rencana. V - V -
SKOR 3 3 9. Menyampaikan
materi sesuai dengan hierarki belajar dan karakter siswa
Materi dimulai dari yang konkret menuju yang abstrak.
V - V -
Materi berkaitan dengan materi lain. V - V -
Bermuara pada simpulan. V - V -
Dari hal yang telah diketahui siswa (ZPD= Zone Proximal Development).
V - V -
SKOR 4 4
236
10.
Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru :
Bersama-sama dengan peserta didik dan atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
V - V -
Melakukan penilaian/refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten.
V - V -
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
V - V -
Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik; menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnva.
- V - V
SKOR 3 3 SKOR TOTAL 29 35
Mengetahui,
237
Lampiran 40
Data Hasil Belajar (Posttest) Kelompok Eksperimen
No. Nama Siswa Nilai Hasil Belajar
1 Faiz Prasetyan 70.00 2 Mia Oktaviani 90.00 3 Moh. Nurkholiq 75.00 4 Rizka Maulidiyah 70.00 5 Wildan Ramadhani 85.00 6 Dili Mandala Putra 80.00 7 Dinda Nabilla 70.00 8 Dwiki Dharmawan 75.00 9 Dwi Prio Sambodo 85.00 10 Feranti Dwi Ardani 80.00 11 Gysca Aulia Putri 60.00 12 Indrawan 85.00 13 Keigo 80.00 14 Lilis Sugiharti 75.00 15 Miftah Hurrochmat 70.00 16 Moh. Syafiq P 85.00 17 Moh Djafar Ilyasa 80.00 18 Mustaqimah 80.00 19 Noyyara Danish P 90.00 20 Raditya Ramadan 85.00 21 Risma Merlinda 70.00 22 Septian Arbyanto 75.00 23 Winda Tri Astuti 80.00 24 Moh Tajul Arifin 75.00
Rata-rata Nilai 77.92
238
Lampiran 41 Data Hasil Belajar (Posttest) Kelompok Kontrol
No. Nama Siswa Nilai Hasil Belajar
1 Johan Prasetia 75.00 2 Siska Ameliana 80.00 3 Yeni Fitriani 65.00 4 Aulia Firdia M 75.00 5 Adnan Firdaus 65.00 6 Ahmad Solehadi 70.00 7 Fadiah Kheshia S 65.00 8 Fatma Rizky S 75.00 9 Irfan Maulana 70.00 10 Krisnanda Ayu L 80.00 11 Marzuqoh C 65.00 12 Meliyana T 80.00 13 Modhi Trivana 60.00 14 Muh. Bayu S 75.00 15 Muh. Dimas A 85.00 16 Muh. Dzaki M 80.00 17 Nabilah Syifa F 70.00 18 Nayla Nurul K 75.00 19 Nazwa Amelia F 70.00 20 Sandi Aditya 65.00 21 Sendi Cahya P 75.00 22 Vanesza R 65.00 23 Oktavia Aulia P 85.00
Rata-rata Nilai 72.61
239
Lampiran 42
Hasil Output Uji Normalitas Data Awal dengan Program SPSS 17
Case Processing Summary
Kelompok
Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent
Data Awal
Eksperimen 24 100.0% 0 .0% 24 100.0%Kontrol 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%
Tests of Normality
Kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.Data Awal
Eksperimen .175 24 .056 .893 24 .015Kontrol .170 23 .085 .942 23 .197
240
Uji Normalitas Data Awal Kelompok Eksperimen
241
Uji Normalitas Data Awal Kelompok Kontrol
242
Lampiran 43
Hasil Output T-Test Data Awal dengan Program SPSS 17
Group Statistics
Kelompok N Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
UTS Eksperimen 24 71.0417 8.33786 1.70196
Kontrol 23 62.6087 9.02894 1.88266
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t df Sig. (2-
tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference Lower Upper
UTS
Equal variances assumed
.050 .824 3.329 45 .002 8.43297 2.53355 3.33014 13.53580
Equal variances not assumed
3.323 44.331 .002 8.43297 2.53793 3.31919 13.54675
243
Lampiran 44
Hasil Output Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Siswa
dengan Program SPSS 17
Case Processing Summary
kelompok
Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent
aktivitas eksperimen 24 100.0% 0 .0% 24 100.0%kontrol 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%
Tests of Normality
kelompok Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig. aktivitas eksperimen .308 24 .000 .548 24 .000
kontrol .371 23 .000 .674 23 .000
244
Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Kelompok Eksperimen
245
Uji Normalitas Data Aktivitas Belajar Kelompok Kontrol
246
Lampiran 45
Hasil Output U-Mann Whitney Data Aktivitas Belajar Siswa
dengan Program SPSS 17
Ranks
kelompok N Mean Rank
Sum of Ranks
aktivitas eksperimen 24 29.71 713.00 kontrol 23 18.04 415.00 Total 47
Test Statisticsa aktivitas
Mann-Whitney U 139.000
Wilcoxon W 415.000
Z -2.937Asymp. Sig. (2-tailed) .003
247
Lampiran 46
Hasil Output Uji Normalitas Data Hasil Belajar (Posttest) Siswa
dengan Program SPSS 17
Case Processing Summary
Kelompok
Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent
Test eksperimen 24 100.0% 0 .0% 24 100.0%
kontrol 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%
Tests of Normality
Kelompok
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Test eksperimen .153 24 .151 .942 24 .181
kontrol .164 23 .110 .932 23 .120a. Lilliefors Significance Correction
248
Uji Normalitas Data Hasil Belajar (Posttest) Kelompok Eksperimen
249
Uji Normalitas Data Hasil Belajar (Posttest) Kelompok Kontrol
250
Lampiran 47
Hasil Output T-Test Data Hasil Belajar (Posstest) Siswa
dengan Program SPSS 17
Group Statistics
Kelompok N Mean Std.
Deviation Std. Error
Mean
Test eksperimen 24 77.9167 7.35980 1.50231
kontrol 23 72.6087 7.05007 1.47004
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances
t-test for Equality of Means
95% Confidence Interval of the
Difference
F Sig. t df Sig. (2-
tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference Lower Upper
Test Equal variances assumed
.001 .976 2.523 45 .015 5.30797 2.10386 1.07058 9.54537
Equal variances not assumed
2.525 45.000 .015 5.30797 2.10190 1.07453 9.54141
251
Lampiran 48
Media “Cross Two Colours”
252
Lampiran 49
Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian
Kelas Eksperimen
Guru menjelaskan penggunaan media “cross two colours” Siswa bekerja kelompok dalam pembelajaran Siswa mempresentasikan hasil kerja
253
Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian
Kelas Kontrol
Guru menjelaskan media tabel perkalian Siswa bekerja kelompok dalam pembelajaran Siswa mempresentasikan hasil kerja
L
Y
N
N
P
J
U
M
N
N
P
J
T
A
s
Lampiran 50
Yang bertan
Nama
NIP
Pangkat/Gol
Jabatan
Unit Kerja
Menerangka
Nama
NIM
Program Stu
Judul Skrips
Telah melak
April 2013
sebagaimana
0 Surat Ket
SEKJala
nda tangan di
: S
:
longan : P
: K
: S
an bahwa :
: R
:
udi : P
si :
te
Si
kukan uji cob
. Demikian
a mestinya.
terangan Te
PEMD
UPPDKOLAH Dan Nakula Utara
SURATNomor
i bawah ini :
SUTJIATI, S
19580304 19
Pembina / IV
Kepala Seko
SD Negeri K
RISQI IKA
1401409204
Pendidikan G
Keefektifan
erhadap Akti
iswa Kelas I
ba soal di SD
n surat kete
elah Melaku
MERINTAHDINAS PED KECAMATDASAR Na No 50 Telp ( 02
T KETERAN: 422/551/V
:
S. Pd.
97802 2 004
V A
olah
Kejambon 07
FAUZIYAH
4
Guru Sekola
n Penggunaa
ivitas dan H
II Sekolah D
D Negeri Ke
erangan ini
ukan Uji Co
H KOTA TEENDIDIKATAN TEGAL TNEGERI K
283 ) 3320248 K
NGAN VI/2013
4
7 Tegal
H
ah Dasar
an Media “
Hasil Belajar
Dasar Negeri
ejambon 07
i dibuat un
oba Soal
EGAL AN TIMUR
KEJAMBOKode Pos 52124
“Cross Two
Materi Perk
Kejambon 1
Tegal pada
ntuk dapat
254
ON 7 Tegal
o Colours”
kalian pada
10 Tegal.
tanggal 27
digunakan
L
Y
N
N
P
J
U
M
N
N
P
J
T
t
s
Lampiran 51Surat K
Yang bertan
Nama
NIP
Pangkat/Gol
Jabatan
Unit Kerja
Menerangka
Nama
NIM
Program Stu
Judul Skrips
Telah melak
tanggal 15 M
sebenar-ben
1 Keterangan
SEKJal
nda tangan di
: S
:
longan : P
: K
: S
an bahwa :
: R
:
udi : P
si :
te
Si
kukan observ
Mei s.d 17
arnya untuk
Telah Mela
PEMD
UPPDKOLAH Dlan Nakula Utara
SURATNomor
i bawah ini :
SUSIYATI,
19580817 19
Pembina / IV
Kepala Seko
SD Negeri K
RISQI IKA
1401409204
Pendidikan G
Keefektifan
erhadap Akti
iswa Kelas I
vasi dan pen
Mei 2013. D
dapat digun
akukan Pen
MERINTAHDINAS PED KECAMATDASAR NE
a No 50 Telp (02
T KETERAN: 421.2/82/V
:
S. Pd.
97802 2 011
V A
olah
Kejambon 10
FAUZIYAH
4
Guru Sekola
n Penggunaa
ivitas dan H
II Sekolah D
nelitian di SD
Demikian su
nakan sebaga
nelitian di K
H KOTA TEENDIDIKATAN TEGAL TEGERI K283) 3320238 K
NGAN V/2013
1
0 Tegal
H
ah Dasar
an Media “
Hasil Belajar
Dasar Negeri
D Negeri Ke
urat keteran
aimana mest
Kelas Eksper
EGAL AN TIMUR
KEJAMBOKode Pos 52124 T
“Cross Two
Materi Perk
Kejambon 1
ejambon 10 T
ngan ini dibu
tinya.
255
rimen
ON 10 Tegal
o Colours”
kalian pada
10 Tegal.
Tegal pada
uat dengan
L
Y
N
N
P
J
U
M
N
N
P
J
T
s
k
Lampiran 52Sura
Yang bertan
Nama
NIP
Pangkat/Gol
Jabatan
Unit Kerja
Menerangka
Nama
NIM
Program Stu
Judul Skrips
Telah melak
sebagai kela
keterangan i
2 at Keteranga
SEKJal
nda tangan di
: C
:
longan : P
: K
: S
an bahwa :
: R
:
udi : P
si :
te
Si
kukan obser
as kontrol p
ini dibuat un
an Telah M
PEMD
UPPDKOLAH Dlan Nakula Utara
SURATNomor :
i bawah ini :
CHUMAYA
19680831 19
Pembina / IV
Kepala Seko
SD Negeri K
RISQI IKA
1401409204
Pendidikan G
Keefektifan
erhadap Akti
iswa Kelas I
rvasi dan p
pada tangga
ntuk dapat d
Melakukan P
MERINTAHDINAS PED KECAMATDASAR NE
a No 50 Telp (02
T KETERAN: 488/Kej.4/V
:
AH, S. Pd.
98806 2 001
V A
olah
Kejambon 04
FAUZIYAH
4
Guru Sekola
n Penggunaa
ivitas dan H
II Sekolah D
enelitian di
al 10 Mei s
digunakan seb
Penelitian di
H KOTA TEENDIDIKATAN TEGAL TEGERI K283) 8741772 K
NGAN V/2013
1
4 Tegal
H
ah Dasar
an Media “
Hasil Belajar
Dasar Negeri
SD Negeri
.d 14 Mei
bagaimana m
i Kelas Kon
EGAL AN TIMUR
KEJAMBOKode Pos 52124 T
“Cross Two
Materi Perk
Kejambon 1
i Kejambon
2013. Dem
mestinya.
256
trol
ON 04 Tegal
o Colours”
kalian pada
10 Tegal.
n 04 Tegal
ikian surat
257
Lampiran 53 Tabel Nilai-Nilai r Product Moment
258
Lampiran 54 Tabel Nilai-Nilai Distribusi t
df=(n-k) � = 0.05 � = 0.025 df=(n-k) � = 0.05 � = 0.025 1 6.314 12.706 51 1.675 2.008 2 2.920 4.303 52 1.675 2.007 3 2.353 3.182 53 1.674 2.006 4 2.132 2.776 54 1.674 2.005 5 2.015 2.571 55 1.673 2.004 6 1.943 2.447 56 1.673 2.003 7 1.895 2.365 57 1.672 2.002 8 1.860 2.306 58 1.672 2.002 9 1.833 2.262 59 1.671 2.001
10 1.812 2.228 60 1.671 2.000 11 1.796 2.201 61 1.670 2.000 12 1.782 2.179 62 1.670 1.999 13 1.771 2.160 63 1.669 1.998 14 1.761 2.145 64 1.669 1.998 15 1.753 2.131 65 1.669 1.997 16 1.746 2.120 66 1.668 1.997 17 1.740 2.110 67 1.668 1.996 18 1.734 2.101 68 1.668 1.995 19 1.729 2.093 69 1.667 1.995 20 1.725 2.086 70 1.667 1.994 21 1.721 2.080 71 1.667 1.994 22 1.717 2.074 72 1.666 1.993 23 1.714 2.069 73 1.666 1.993 24 1.711 2.064 74 1.666 1.993 25 1.708 2.060 75 1.665 1.992 26 1.706 2.056 76 1.665 1.992 27 1.703 2.052 77 1.665 1.991 28 1.701 2.048 78 1.665 1.991 29 1.699 2.045 79 1.664 1.990 30 1.697 2.042 80 1.664 1.990 31 1.696 2.040 81 1.664 1.990 32 1.694 2.037 82 1.664 1.989 33 1.692 2.035 83 1.663 1.989 34 1.691 2.032 84 1.663 1.989 35 1.690 2.030 85 1.663 1.988 36 1.688 2.028 86 1.663 1.988 37 1.687 2.026 87 1.663 1.988 38 1.686 2.024 88 1.662 1.987 39 1.685 2.023 89 1.662 1.987 40 1.684 2.021 90 1.662 1.987 41 1.683 2.020 91 1.662 1.986 42 1.682 2.018 92 1.662 1.986 43 1.681 2.017 93 1.661 1.986 44 1.680 2.015 94 1.661 1.986 45 1.679 2.014 95 1.661 1.985 46 1.679 2.013 96 1.661 1.985 47 1.678 2.012 97 1.661 1.985 48 1.677 2.011 98 1.661 1.984 49 1.677 2.010 99 1.660 1.984 50 1.676 2.009 100 1.660 1.984
259
Daftar Pustaka
Abdurahman, Maman, dkk. 2011. Dasar-Dasar Metode Statistika untuk Penelitian. Bandung: Pustaka Setia
Anni, Catharina Tri. 2007. Psikologi Belajar. Semarang : UNNES Press. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta. _____. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif.
Jogjakarta : DIVA Press Bunga, C. M. 2010. Perkalian matematika secara cepat dan tepat. Semarang : PT.
Bengawan Ilmu. Chatib, Munif. 2009. Sekolahnya Manusia : Sekolah Berbasis Multiple
Intelligences di Indonesia. Bandung : Kaifa. Cronbach, L. J., 1990. Essential of Psychological Testing. New York :
HarperCollins Publ. Cubukcu, Zuhal. 2012. Teacher’s Evaluation of Student-Centered Learning
Enviroments. Journal of gale education, religion, and humanities lite package.133/1 : 49-66.
Ediger, Marlow. 2012. Quality teaching in Mathematics. Journal of gale
education, religion, and humanities lite package.133/2 : 235-238. Evilina, Deni. 2010. Berhitung cepat dengan metode horizontal (metris).
Semarang : Aneka Ilmu. Hernawan, Asep Herry, dkk. 2009. Pembelajaran Terpadu di SD. Jakarta :
Universitas Terbuka. Hudojo, Herman. 2012. Strategi Mengajar Belajar Matematika. Malang : IKIP
Malang. Ishaq, Isjoni. 2006. Pendidikan sebagai Investasi Masa Depan. Jakarta : Yayasan
Obor Indonesia. Kholidin. 2010. Peningkatan Pemahaman Konsep Perkalian Bilangan Cacah
Melalui Pendekatan Matematika Realistik (Pada Siswa Kelas II SD). Skripsi.
260
Pitajeng. 2006. Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Poerwadarminta, WJS. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka Rifai, Achmad dan Anni, Catharina Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang :
UNNES Press. Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian : untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti
Pemula. Bandung : Alfabeta. Sadiman, Arife S, dkk. 2009. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Silberman, Melvin L. 2012. Active Learning : 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung : Nuansa Simamora, Roymond H. 2009. Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan.
Jakarta : EGC. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta ________. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung:
Alfabeta Sujana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajat Mengajar. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya. Sujudi , Aji. 2005. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan
Perkalian Dan Pembagian Menggunakan Media Komputer Pada Siswa Kelas II SD Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun Pelajaran 2004/2005. Semarang : Skripsi Universitas Negeri Semarang.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya. Supatmono, Catur. 2009. Metematika Asyik : Asyik Mengajarnya, Asyik
Belajarnya. Jakarta : Grasindo.
261
Sumarno, Alim. 2012. Kinerja Guru. Diunduh dari http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/kinerja-guru pada tanggal 10 April 2013.
Susilana, Rudi dan Riyana, Cepi. 2009. Media Pembelajaran : Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatn dan Penilaian. Bandung : CV Wacana Prima Sutirjo dan Mamik, Sri Istuti. 2004. Tematik : pembelajaran efektif dalam
kurikulum 2004. Malang : Mayumedia. Trihendradi, C. 2009. 7 Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik
Menggunakan SPSS 17. Yogyakarta : Andi Offset. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Warwanti, Heribetus Joko, dkk. 2009. Pendidikan Religiositas : Gagasan, Isi dan
Pelaksanaannya. Yogyakarta : Kanisius. Wibowo, Eddy Mungin,dkk. 2009. Panduan Penulisan Karya Ilmiah Universitas
Negeri Semarang 2009. Semarang : UNNES Press. Yusuf, Yasin dan Auliya, Umi. 2011. Sirkuit Pintar Melejitkan Kemampuan
Matematika & Bahasa Inggris dengan Metode Ular Tangga. Jakarta : Visimedia.