23
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

52

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014-2016 yang

diambil menggunakan metode purposive sampling. Berikut merupakan kriteria

yang telah ditentukan untuk pengambilan sampel penelitian dan jumlah observasi

yang sesuai dengan kriteria tersebut:

Tabel 4.1

Rincian Pengambilan Sampel Penelitian

No. Kriteria Sampel Jumlah Sampel

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia secara berturut-turut selama periode 2014-

2016.

141

2. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan

keuangan tahunan yang telah diaudit dengan periode

tutup buku pada 31 Desember secara berturut-turut pada

periode 2014-2016.

127

3. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan

keuangan menggunakan mata uang Rupiah pada periode

tutup buku 31 Desember secara berturut-turut 2014-2016.

101

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

53

4. Perusahaan yang memperoleh profit (laba) berturut-turut

selama periode 2014-2016.

62

5. Perusahaan yang tidak melakukan share split dan share

reverse selama periode 2014-2016.

49

Perusahaan yang dapat digunakan sebagai sampel penelitian 49

Sumber: Bursa Efek Indonesia (BEI); 2014-2016

Terdapat 141 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) berturut-turut selama tahun 2014-2016. Dari 141 perusahaan,

terdapat 127 perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan

tahunan yang telah diaudit dengan periode tutup buku pada 31 Desember dan

memiliki laporan keuangan lengkap sesuai dengan data yang diperlukan dalam

variabel penelitian secara berturut-turut pada periode 2014-2016 dan 14

perusahaan tidak mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit

dengan periode tutup buku pada 31 Desember secara berturut-turut pada periode

2014-2016. Dari 127 perusahaan, terdapat 101 perusahaan manufaktur yang

menggunakan mata uang rupiah, dan sisanya sebanyak 26 perusahaan yang

menggunakan mata uang USD. Dari 101 sampel perusahaan manufaktur, yang

memperoleh profit (laba) sebanyak 62 perusahaan, sedangkan 39 perusahaan tidak

memperoleh profit (laba) berturut-turut selama periode 2014-2016. Dari 62

perusahaan, terdapat 49 perusahaan manufaktur yang tidak melakukan share split

dan share reverse pada periode 2014-2016 dan 13 perusahaan melakukan share

split dan share reverse pada periode 2014-2016. Sehingga sampel yang digunakan

dalam penelitian sebesar 49 perusahaan.

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

54

4.2 Analisis dan Pembahasan

4.2.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat

dilihat dari range, minimum, maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi

dari masing-masing variabel penelitian, yaitu PBV, ROE, DER, Size, dan PER.

Tabel 4.2

Hasil Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PBV 147 67.45982 .07086 67.53068 2.8860900 8.28084923

ROE 147 1.34416 .00063 1.34479 .1422601 .18592015

DER 147 5.31221 .08304 5.39525 .8009577 .67793191

Size 147 3.24852 11.16954 14.41806 12.3262704 .73064581

PER 147 2814.18253 2.55216 2816.73469 54.5259355 251.95067581

Valid N (listwise) 147

Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada Tabel 4.2, jumlah observasi

penelitian masing-masing variabel sebanyak 147. Nilai range dari Price to Book

Value (PBV) adalah 67.45982. Nilai minimum dari PBV sebesar 0.07086 atau

7.086% yaitu PT Nusantara Inti Corpora pada tahun 2016. Nilai maksimumnya

sebesar 67.53068 atau 6753.068% yaitu PT Unilever Indonesia pada tahun 2016.

Dari seluruh sampel yang diambil, variabel PBV memiliki nilai rata-rata (mean)

sebesar 2.8860900 dengan standar deviasi sebesar 8.28084923.

Variabel Return on Equity (ROE) memiliki nilai range sebesar 1.34416.

Nilai minimum dari ROE sebesar 0.00063 atau 0.063% yaitu PT Star Petrochem

pada tahun 2015. Nilai maksimum sebesar 1.34479 atau 134.479% yaitu PT

Unilever Indonesia pada tahun 2014. Dari seluruh sampel yang diambil, variabel

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

55

ROE memiliki rata-rata (mean) sebesar 0.1422601 dengan standar deviasi sebesar

0.18592015.

Variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai range sebesar

5.31221. Nilai minimum dari DER sebesar 0.08304 atau 8.304% yaitu PT

Intanwijaya Internasional pada tahun 2014. Nilai maksimum sebesar 5.39525 atau

539.525% yaitu PT Jembo Cable Company pada tahun 2014. Dari seluruh sampel

yang diambil, variabel DER memiliki rata-rata (mean) sebesar 0.8009577 dengan

standar deviasi sebesar 0.67793191.

Variabel Size memiliki nilai range sebesar 3.24852. Nilai minimum dari

Size sebesar 11.16954 atau 1116.954% yaitu PT Intanwijaya International pada

tahun 2014. Nilai maksimum sebesar 14.41806 atau 1441.806% yaitu PT Astra

Internasional pada tahun 2016. Dari seluruh sampel yang diambil, variabel Size

memiliki rata-rata (mean) sebesar 12.3262704 dengan standar deviasi sebesar

0.73064581.

Variabel Price Earning Ratio (PER) memiliki nilai range sebesar

2814.18253. Nilai minimum dari PER sebesar 2.55216 atau 255.216% yaitu PT

KMI Wire And Cable pada tahun 2016. Nilai maksimum sebesar 2816.73469 atau

281673.469% yaitu PT Star Petrochem pada tahun 2015. Dari seluruh sampel

yang diambil, variabel PER memiliki rata-rata (mean) sebesar 54.5259355 dengan

standar deviasi sebesar 251.9506758.

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

56

4.2.2 Uji Normalitas dan Transformasi Data

Hasil uji normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 147

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 3.11994583

Most Extreme Differences

Absolute .129

Positive .129

Negative -.109

Kolmogorov-Smirnov Z 1.562

Asymp. Sig. (2-tailed) .015

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan Tabel 4.3, menunjukkan bahwa hasil pengujian Kolmogorov-

Smirnov menunjukkan nilai 2-tailed significant sebesar 0.015. Nilai tersebut lebih

kecil dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut tidak terdistribusi

normal. Data yang tidak terdistribusi secara normal dapat ditransformasi agar

menjadi normal. Terdapat beberapa variabel yang menyebabkan data tidak

terdistribusi normal, yaitu sebagai berikut:

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

57

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Per Variabel

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

PBV ROE DER Size PER

N 147 147 147 147 147

Normal Parametersa,b

Mean 2.886090 .142260 .800958 12.326270 54.525936

Std.

Deviation

8.2808492

3

.1859201

5

.6779319

1

.73064581 251.950675

81

Most Extreme

Differences

Absolute .367 .236 .145 .115 .447

Positive .350 .236 .124 .115 .447

Negative -.367 -.223 -.145 -.076 -.418

Kolmogorov-Smirnov Z 4.449 2.861 1.756 1.394 5.419

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 .004 .041 .000

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Menurut Tabel 4.4 hasil uji normalitas per variabel menunjukkan bahwa

setiap variabel tidak terdistribusi secara normal, baik variabel dependen yaitu nilai

perusahaan yang diproksikan dengan price to book value (PBV) dan variabel

independen yaitu profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity (ROE),

kebijakan utang yang diproksikan dengan debt to equity ratio (DER), ukuran

perusahaan yang diproksikan dengan Size, dan keputusan investasi yang

diproksikan dengan price earnings ratio (PER). Transformasi data digunakan

untuk data yang tidak terdistribusi secara normal agar menjadi normal. Untuk

menormalkan data, harus diketahui terlebih dahulu bagaimana bentuk grafik

histogram dari data yang ada apakah moderate positive skewness, substansial

positive skewness, severe positive skewness dengan bentuk L dan sebagainya

(Ghozali, 2018). Berikut ini adalah bentuk grafik histogram per variabel:

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

58

Gambar 4.1

Grafik Histogram PBV

Gambar 4.2

Grafik Histogram ROE

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

59

Gambar 4.3

Grafik Histogram DER

Gambar 4.4

Grafik Histogram Size

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

60

Gambar 4.5

Grafik Histogram PER

Berdasarkan Gambar 4.1 sampai dengan Gambar 4.5 menunjukkan bahwa

bentuk grafik histogram tersebut adalah moderate positive skewness, sehingga

setiap variabel ditransformasi dengan bantuk transformasi SQRT (x) atau akar

kuadrat. Berikut ini merupakan hasil uji normalitas data dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnov Test setelah data transformasi:

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 147

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .51636914

Most Extreme Differences

Absolute .091

Positive .088

Negative -.091

Kolmogorov-Smirnov Z 1.107

Asymp. Sig. (2-tailed) .172

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

61

Berdasarkan Table 4.5 menunjukkan hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov

setelah transformasi data yang menunjukkan nilai sebesar 1.107. Melalui hasil

pengujian ini, dapat dinyatakan bahwa semua variabel yang sedang diuji

terdistribusi secara normal karena nilai signifikansi dari pengujian tersebut lebih

besar dari 0.05 yaitu sebesar 0.172.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2018).

Berikut adalah hasil uji multikolonieritas:

Tabel 4.6

Hasil Uji Multikolonieritas Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

SqrtROE .804 1.243

SqrtDER .978 1.022

SqrtSize .885 1.130

SqrtPER .905 1.106

Berdasarkan hasil uji multikolonieritas pada Tabel 4.6, dapat dilihat bahwa

variabel Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Size, dan Price

Earning Ratio (PER) memiliki nilai Tolerance lebih dari 0.10 dan nilai VIF yang

lebih kecil dari 10, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolonieritas

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

62

antar variabel independen yaitu Return on Equity (ROE), Debt to Equity Ratio

(DER), Size, dan Price Earning Ratio (PER).

2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Model regresi yang baik adalah

regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2018). Berikut ini merupakan hasil

uji autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson Test:

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model Durbin-Watson

1 1.833

a. Predictors: (Constant), SqrtPER, SqrtDER, SqrtSize, SqrtROE

b. Dependent Variable: SqrtPBV

Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada Tabel 4.7, diperoleh nilai

signifikansi dari hasil Durbin-Watson (d) sebesar 1.833. Jumlah observasi dalam

penelitian ini adalah sebanyak 147 (n) dan jumlah variabel 4 (k=4) dengan tingkat

signifikansi 5%. Maka nilai du sebesar 1.7866 dan nilai dl sebesar 1.6750. Nilai 4-

du sebesar 2.2134 dan 4-dl sebesar 2.3250. Oleh karena nilai DW 1.833 lebih

besar dari batas atas (du) 1.7866 dan lebih kecil dari 4-1.7866 (4-du), maka dapat

disimpulkan bahwa H0 tidak ditolak yang menyatakan bahwa tidak terdapat

autokorelasi positif atau negatif.

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

63

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan

yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2018). Berikut ini merupakan hasil uji

heteroskedastisitas:

Gambar 4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari grafik scatterplot hasil uji heteroskedastisitas pada Gambar 4.6

terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar secara acak dan

tersebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

64

4.2.4 Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, kebijakan

utang, ukuran perusahaan, dan keputusan investasi secara parsial maupun simultan

terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Price to Book Value (PBV).

1. Uji Koefisien Determinasi

Berikut ini merupakan hasil uji koefisien determinasi:

Tabel 4.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

1 .873a .762 .755 .52359

a. Predictors: (Constant), SqrtPER, SqrtDER, SqrtSize, SqrtROE

b. Dependent Variable: SqrtPBV

Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) dalam

penelitian ini adalah sebesar 0.873 atau 87.3%. Nilai ini menunjukkan korelasi

atau hubungan antar variabel independen yaitu profitabilitas yang diproksikan

dengan Return on Equity (ROE), kebijakan utang yang diproksikan dengan Debt

to Equity Ratio (DER), ukuran perusahaan yang diproksikan dengan Size, dan

keputusan investasi yang diproksikan dengan Price Earning Ratio (PER), serta

variabel dependen yaitu nilai perusahaan yang diproksikan dengan Price to Book

Value (PBV) adalah kuat, karena memiliki nilai R yang lebih besar dari 0.5. Nilai

Adjusted R Square sebesar 0.755 menunjukkan bahwa profitabilitas yang

diproksikan dengan Return on Equity (ROE), kebijakan utang yang diproksikan

dengan Debt to Equity Ratio (DER), ukuran perusahaan yang diproksikan dengan

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

65

Size, dan keputusan investasi yang diproksikan dengan Price Earning Ratio (PER)

dapat menjelaskan nilai perusahaan yang diproksikan dengan Price to Book Value

(PBV) sebesar 75.5% dan sisanya 24.5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

diuji dalam penelitian ini.

2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Berikut ini merupakan hasil uji statistik F:

Tabel 4.9

Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 124.627 4 31.157 113.649 .000b

Residual 38.929 142 .274

Total 163.556 146

a. Dependent Variable: SqrtPBV

b. Predictors: (Constant), SqrtPER, SqrtDER, SqrtSize, SqrtROE

Berdasarkan Tabel 4.9 nilai F sebesar 113.649 dengan tingkat signifikansi

0.000 yang lebih kecil dari 0.05, yang menunjukkan bahwa variabel independen

yang terdiri dari profitabilitas yang diproksikan dengan Return on Equity (ROE),

kebijakan utang yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER), ukuran

perusahaan yang diproksikan dengan Size, dan keputusan investasi yang

diproksikan dengan Price Earning Ratio (PER) secara serentak dan signifikan

mempengaruhi nilai perusahaan yang diproksikan dengan Price to Book Value

(PBV).

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

66

3. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik t)

Berikut ini merupakan hasil uji statistik t:

Tabel 4.10

Hasil Uji Statistik t

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -3.682 1.538 -2.395 .018

SqrtROE 5.222 .279 .856 18.747 .000

SqrtDER .451 .132 .141 3.418 .001

SqrtSize .748 .448 .073 1.671 .097

SqrtPER .052 .008 .266 6.169 .000

Hasil uji statistik t untuk variabel Return on Equity (ROE) sebesar 18.747

dengan tingkat signifikansi 0.000 yang lebih kecil dari 0.05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan menggunakan Return

on Equity (ROE) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan

yang diproksikan menggunakan Price to Book Value (PBV). Semakin besar ROE

maka menunjukkan semakin banyak uang yang diperoleh dari laba bersih yang

diperoleh perusahaan untuk setiap uang yang diinvestasikan oleh investor artinya

perusahaan mampu dalam mengelola ekuitasnya untuk mendapatkan laba. Hal

tersebut akan mampu membuat investor merasa yakin untuk menanamkan

modalnya kepada perusahaan tersebut untuk pilihan investasinya. Dengan

semakin banyaknya investor yang tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan

tersebut, maka permintaan saham perusahaan tersebut akan meningkat dan

menjadikan nilai saham perusahaan tersebut juga akan meningkat. Harga saham

yang melebihi dari nilai buku saham suatu perusahaan tersebut akan membuat

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

67

PBV suatu perusahaan tersebut meningkat pula. Naiknya PBV suatu perusahaan

akan menunjukkan bahwa nilai suatu perusahaan juga meningkat. Hasil penelitian

ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Samosir (2017) dengan

profitabilitas menggunakan ROE sebagai proksinya berpengaruh terhadap nilai

perusahaan. Menurut Pertiwi, et al. (2016) menyatakan bahwa profitabilitas

perusahaan dengan menggunakan proksi ROE berpengaruh secara simultan dan

parsial terhadap nilai perusahaan.

Hasil uji statistik t untuk variabel Debt to Equity Ratio (DER) sebesar

3.418 dengan tingkat signifikansi 0.001 yang lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa kebijakan utang berpengaruh signifikan terhadap nilai

perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan utang yang diproksikan

dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap nilai perusahaan yang diproksikan menggunakan Price to

Book Value (PBV). Semakin tinggi nilai DER menunjukkan bahwa perusahaan

memiliki penggunaan utang yang tinggi sehingga dapat meningkatkan dana suatu

perusahaan yang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan operasional

perusahaan tersebut sehingga perusahaan dapat maksimal dalam kegiatan

operasionalnya dan akan mampu bertumbuh dengan baik. Hal tersebut akan

membuat investor merasa tertarik dan akan membuat permintaan akan saham

perusahaan tersebut akan meningkat, yang kemudian akan membuat nilai dari

perusahaan tersebut juga meningkat. Hasil dari penelitian ini mendukung hasil

penelitian dari Samosir (2017) yang menyatakan bahwa kebijakan utang memiliki

pengaruh signifikan.

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

68

Namun menurut hasil dari beta dari standardized coefficients DER

menunjukkan arah yang positif yaitu jika DER rendah, maka menunjukkan bahwa

utang perusahaan rendah dan diikuti dengan nilai PBV juga rendah. Berdasarkan

data yang ada, terdapat 86 observasi atau 58,5% dari total 147 observasi memiliki

nilai DER yang berada di bawah rata-rata. Jika dilakukan analisa, dari 86

observasi tersebut, terdapat 70 observasi yang memiliki PBV di bawah rata-rata.

Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan utang yang diproksikan dengan DER

memiliki arah yang positif dengan nilai perusahaan yang diproksikan dengan

PBV.

Seperti contoh pada PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) pada tahun 2015,

nilai DER perusahaan tersebut sebesar 0.41364 dan nilai tersebut berada di bawah

nilai rata-rata DER dari seluruh observasi yaitu 0.80096. Nilai total kewajiban dari

perusahaan tersebut memiliki nilai sebesar Rp 4.244.862.000.000,- pada tahun

2014 dan nilai tersebut turun menjadi Rp 4.195.684.000.000,- pada tahun 2015.

Nilai laba perusahaan juga mengalami penurunan sebesar 66%, yaitu dari Rp

954.086.000.000,- pada tahun 2014 menjadi Rp 322.701.000.000,- pada tahun

2015. Nilai PBV sebesar 1,8 dengan harga pasar saham sebesar Rp 3.840,- pada

tahun 2014 turun menjadi 1,2 dengan harga pasar saham sebesar Rp 2.535,- pada

tahun 2015. Hal tersebut menunjukkan bahwa utang yang rendah, akan

berpengaruh pada laba perusahaan yang ikut rendah dan akan mengurangi minat

investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut, sehingga nilai perusahaan yang

diproksikan dengan PBV juga rendah.

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

69

Hasil uji statistik t untuk variabel Size sebesar 1.671 dengan tingkat

signifikansi 0.097 yang lebih besar dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa

ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan yang diproksikan dengan Size tidak

memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan Price to

Book Value (PBV). Hasil penelitian ini mendukung dengan hasil penelitian dari

Nugraha dan Kurnia (2017), dan Berliani dan Riduwan (2017) yang menyatakan

bahwa ukuran perusahaan dengan proksi menggunakan Size tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Tetapi penelitian ini tidak sejalan

dengan penelitian Ernawati dan Widyawati (2015) yang menyatakan bahwa

ukuran perusahaan dengan proksi menggunakan Size berpengaruh positif terhadap

nilai perusahaan.

Nilai Size yang tinggi menunjukkan bahwa total aset yang dimiliki oleh

perusahaan juga tinggi. Berdasarkan data yang ada, dinyatakan bahwa rata-rata

aset setiap tahunnya mengalami kenaikan yaitu sebesar 11,9% dan hal tersebut

juga disertai dengan kenaikan beban depresiasi aset. Sebanyak 123 observasi atau

sebesar 83,7% dari total 147 observasi mengalami kenaikan pada aset yang

dimilikinya. Namun secara total rata-rata PBV mengalami penurunan sebesar

9,4%. Dari sebanyak 123 observasi yang mengalami kenaikan nilai aset, terdapat

98 observasi atau sebesar 79,7% yang mengalami penurunan dalam nilai PBV.

Adanya kenaikan aset dan beban depresiasi dari aset tersebut akan membuat laba

dari perusahaan akan mengalami penurunan. Dengan adanya sebanyak 48

observasi dari 98 observasi mengalami penurunan PBV karena adanya penurunan

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 20: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

70

laba yang disebabkan oleh adanya kenaikan beban depresiasi dari kenaikan aset

perusahaan.

Sebagai contohnya adalah PT Tempo Scan Pasific Tbk. (TSPC) pada

tahun 2015 mengalami peningkatan aset sebesar 12% dari Rp 5.609.556.653.195,-

pada tahun 2014 menjadi Rp 6.284.729.099.203,- pada tahun 2015. Hal tersebut

disertai dengan kenaikan beban depresiasi sebesar 23% dari Rp 108.915.164.753,-

pada tahun 2014 menjadi Rp 133.797.743.054,- pada tahun 2015. Dengan adanya

aset dan beban depresiasi yang meningkat, membuat salah satu alasan dari

menurunnya laba yang dimiliki perusahaan yaitu sebesar 10% dari Rp

585.790.816.012,- pada tahun 2014 menjadi Rp 529.218.651.807,- pada tahun

2015. Kemudian terjadi penurunan nilai dari PBV perusahaan tersebut sebesar

34% dari 3,2 dengan harga pasar saham sebesar Rp 2.901,- pada tahun 2014

menjadi 2,1 dengan harga pasar saham sebesar Rp 2.024,- pada tahun 2015.

Hal tersebut menunjukkan bahwa aset yang dimiliki perusahaan yang

tinggi akan membuat beban depresiasi perusahaan juga menjadi tinggi sehingga

pengurang bagi laba fiskal perusahaan juga tinggi dan laba perusahaan menjadi

rendah. Dengan adanya laba yang rendah dari perusahaan, maka investor akan

menjadi kurang tertarik dengan perusahaan tersebut. Jika investor kurang tertarik

dengan perusahaan tersebut, maka harga pasar dari perusahaan juga akan rendah

dan nilai dari perusahaan juga rendah.

Hasil uji statistik t untuk variabel Price Earning Ratio (PER) sebesar

6.169 dengan tingkat signifikansi 0.000 yang lebih kecil dari 0.05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa keputusan investasi berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 21: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

71

Hal ini menunjukkan bahwa keputusan investasi yang diproksikan dengan

menggunakan Price Earning Ratio (PER) memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap nilai perusahaan yang diproksikan menggunakan Price to Book Value

(PBV). Semakin tinggi nilai PER menunjukkan bahwa investor semakin tertarik

dengan perusahaan tersebut untuk berinvestasi. Ketertarikan investor akan

perusahaan tersebut akan membuat permintaan akan saham perusahaan tersebut

juga meningkat dan membuat harga saham dari perusahaan akan meningkat pula.

Harga pasar saham yang melebihi dari harga buku saham perusahaan akan

membuat nilai perusahaan meningkat. Hasil penelitian ini mendukung dengan

hasil penelitian dari Nugraha dan Kurnia (2017), Pertiwi, et al. (2016), dan

Widodo dan Kurnia (2017) yang menyatakan bahwa keputusan investasi dengan

proksi menggunakan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh secara signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan Tabel 4.10, diperoleh suatu persamaan regresi yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

PBV = 0.856 𝑅𝑂𝐸 + 0.141 𝐷𝐸𝑅 + 0.073 𝑆𝐼𝑍𝐸 + 0.266 𝑃𝐸𝑅 + e

Keterangan:

PBV = price to book value (nilai perusahaan)

ROE = return on equity (profitabilitas)

DER = debt to equity ratio (kebijakan utang)

Size = ukuran perusahaan

PER = price earnings ratio (keputusan investasi)

e = error

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 22: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

72

Variabel profitabilitas yang diproksikan dengan return on equity (ROE)

memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.856, ini menunjukkan bahwa

profitabilitas mempunyai hubungan yang positif atau searah. Hal ini menunjukkan

bahwa setiap kenaikan profitabilitas sebesar 1 satuan maka variabel nilai

perusahaan yang diproksikan dengan price to book value (PBV) akan naik sebesar

0.856.

Variabel kebijakan utang yang diproksikan dengan debt to equity ratio

(DER) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.141, ini menunjukkan bahwa

kebijakan utang mempunyai hubungan yang positif atau tidak searah. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap kenaikan kebijakan utang sebesar 1 satuan maka

variabel nilai perusahaan yang diproksikan dengan price to book value (PBV)

akan naik sebesar 0.141.

Variabel ukuran perusahaan yang diproksikan dengan Size memiliki nilai

koefisien regresi sebesar 0.073, ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan

mempunyai hubungan yang positif atau searah. Hal ini menunjukkan bahwa setiap

kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1 satuan maka variabel nilai perusahaan yang

diproksikan dengan price to book value (PBV) akan naik sebesar 0.073.

Variabel keputusan investasi yang diproksikan dengan price earnings ratio

(PER) memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.266, ini menunjukkan bahwa

keputusan investasi mempunyai hubungan yang positif atau searah. Hal ini

menunjukkan bahwa setiap kenaikan keputusan investasi sebesar 1 satuan maka

variabel nilai perusahaan yang diproksikan dengan price to book value (PBV)

akan naik sebesar 0.266.

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018

Page 23: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5648/6/BAB IV.pdfStatistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari range

73

Hasil persamaan menunjukkan bahwa variabel bebas memiliki koefisien

positif. Hal ini berarti bahwa peningkatan profitabilitas (ROE), kebijakan utang

(DER), ukuran perusahaan (Size), dan keputusan investasi (PER) akan

meningkatkan nilai perusahaan (PBV).

Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan..., Sindy Oktari, FB UMN, 2018